pendahuluan 12 09 15

2
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jala Ipam adalah salah satu komoditas kentang yang akan dikembangkan menjadi industri french fries. Kentang kultivar Jala Ipam mempunyai kulit yang berjaring, daging umbi berwarna putih dengan kandungan pati yang tinggi. Umbi berukuran besar dan berbentuk lonjong sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan french fries. Renstra Ditjen Hortikultura (2015) melaporkan bahwa total produksi kentang nasional meningkat dari tahun ke tahun, yaitu 1.124.282 ton tahun 2013 menjadi 1.316.015 ton tahun 2014 atau naik 17,05 %. Pada tahun 2015 angka produksi mencapai 1.322.374 ton dan proyeksi produksi tahun 2016 sebesar 1.348.821 ton atau naik 6,99 % dari tahun sebelumnya. Peningkatan produktivitas menjadi tugas utama dalam menjaga ketahanan pangan kentang. Benih merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas tanaman kentang. Minimnya ketersediaan benih bersertifikat menjadi kendala bagi para petani khususnya di daerah-daerah sentra tanaman kentang. Penanaman bibit kentang bermutu, tepat waktu dan tepat umur fisiologis adalah faktor utama penentu keberhasilan produksi kentang (Wattimena, 2000). Upaya penyediaan benih kentang bermutu perlu dilandasi sistem perbenihan yang baik. Peningkatan produktivitas tanaman kentang dapat dilakukan salah satunya melalui perbaikan genetik tanaman.

Upload: farhanah-haris

Post on 09-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

latar belakang

TRANSCRIPT

Page 1: Pendahuluan 12 09 15

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Jala Ipam adalah salah satu komoditas kentang yang akan dikembangkan menjadi industri french

fries. Kentang kultivar Jala Ipam mempunyai kulit yang berjaring, daging umbi berwarna putih

dengan kandungan pati yang tinggi. Umbi berukuran besar dan berbentuk lonjong sehingga

sangat cocok digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan french fries.

Renstra Ditjen Hortikultura (2015) melaporkan bahwa total produksi kentang nasional meningkat

dari tahun ke tahun, yaitu 1.124.282 ton tahun 2013 menjadi 1.316.015 ton tahun 2014 atau naik

17,05 %. Pada tahun 2015 angka produksi mencapai 1.322.374 ton dan proyeksi produksi tahun

2016 sebesar 1.348.821 ton atau naik 6,99 % dari tahun sebelumnya.

Peningkatan produktivitas menjadi tugas utama dalam menjaga ketahanan pangan kentang.

Benih merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas tanaman

kentang. Minimnya ketersediaan benih bersertifikat menjadi kendala bagi para petani khususnya

di daerah-daerah sentra tanaman kentang.

Penanaman bibit kentang bermutu, tepat waktu dan tepat umur fisiologis adalah faktor utama

penentu keberhasilan produksi kentang (Wattimena, 2000). Upaya penyediaan benih kentang

bermutu perlu dilandasi sistem perbenihan yang baik. Peningkatan produktivitas tanaman

kentang dapat dilakukan salah satunya melalui perbaikan genetik tanaman.