pendahuluan distribusi dan potensi kebijakan penutuppsdg.bgl.esdm.go.id/makalah/1-1 badan...
TRANSCRIPT
Pendahuluan
Distribusi dan Potensi
Kebijakan
Penutup
Pusat DiklatekMinerba Pabum
PusatDiklat Geologi
PusatDiklat Migas
SekretariatBadan Diklat
Pusat DiklatKetenagalistrikan
& Energi BaruTerbarukan
BiroHukum dan Humas
BiroUmum
BiroKepagawaian dan
Organisasi
Biro Perencanaandan Kerja Sama
BiroKeuangan
Direktorat Pemb. PengusahaanPanasbumi &
Pengelolaan Air Tanah
Direktorat Teknikdan Lingkungan
Mineral, Batubaradan Panasbumi
Direktorat Pemb. Program Minerbadan Panasbumi
SekretariatDitjen Minerba
Pabum
Direktorat Pemb. PengusahaanMineral dan
Batubara
Pusat LingkunganGeologi
PusatSurvei Geologi
PusatSumber Daya
Geologi
SekretariatBadan Geologi
Pusat Vulkanologidan Mitigasi
Bencana Geologi
Pusat LitbantekKetenagalistrikan
& Energi BaruTerbarukan
Pusat Data dan Informasi
PusatLitbangtek
Minerba
SekretariatBadan Litbang
PusatLitbangtek Migas
“Lemigas”
DirektoratPembinaan Usaha
HilirMigas
Direktorat Teknikdan Lingkungan
Migas
DirektoratPembinaan
Program Migas
SekretariatDitjen Migas
DirektoratPembinaan Usaha
Hulu Migas
Direktorat EnergiBaru Terbarukandan Konservasi
Energi
Direktorat Teknikdan Lingkungan
Ketenagalistrikan
DITJENLISTRIK DAN
PEMANFAATAN ENERGI
SekretariatDitjen LPE
Direktorat Pemb. Pengusahaan
Ketenagalistrikan
Inspektorat III
Inspektorat IV
Inspektorat I
SekretariatItjen
Inspektorat II
Pusat LitbangGeologi Kelautan
DirektoratPemb. Program
Ketenagalistrikan
DITJENMINERAL,
BATUBARA DAN PANAS BUMI
BADANGEOLOGI
BADANLITBANG ESDM
INSPEKTORAT JENDERAL
ITJENMINYAK DAN GAS
BUMIBADAN
DIKLAT ESDM
STRUKTUR ORGANISASI DESDM
SEKRETARIAT JENDERAL
MENTERI
STAF AHLI
LampiranPERMEN ESDMNomor : 0030 Tahun 2005Tanggal : 20 Juli 2005
Mengungkapkan potensi sumber daya geologi untuk peningkatan ekonominasional dan daerah;
Mendorong penerapan sains geologi bagi kepentingan pengelolaan sumberdaya alam, konservasi dan perlindungan lingkungan;
Menyelenggarakan penelitian dan penyelidikan, rekayasa teknologi sertarancang bangun dan pemodelan serta pengelolaan sarana dan prasaranapenelitian dan pelayanan
Melakukan inventarisasi dan eksplorasi wilayah keprospekan sumberdaya mineral, minyak dan gas bumi, batubara, gambut, bitumen padatdan panas bumiMenyusun neraca sumber daya geologi serta pemberian rekomendasi potensi
Mempromosikan potensi lingkungan geologi untuk kepentingan penataanruang, perencanaan, dan pengembangan wilayah;
Memasyarakatkan potensi gunung api dan mitigasi bencana geologi bagikepentingan perlindungan manusia dan ekonomi;
KRONOLOGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI
KUBE 1998
Keppres No. 76 / 2000, pasal 2
Kebijakan Energi Nasional 2003, Langkah Kebijakan Industri Hulu
UU Panas Bumi No. 27 / 2003, pasal 10
Permen ESDM No. 0030 / 2005
Eksplorasi sumberdaya panas bumi oleh pemerintah dapat dilaksanakansampai dengan penemuan cadangan terbukti
Meningkatkan inventarisasi dan evaluasi potensi melalui eksplorasisecara intensif untuk merubah status potensi sumberdaya spekulatif danhipotetik menjadi cadangan terduga, mungkin dan terbukti
• Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenanganmasing-masing malakukan Survei Pendahuluan
• Eksplorasi dapat dilakukan oleh pemerintah
Badan Geologi mempunyai tugas melaksanakan penelitian, penyelidikan, inventarisasi, eksplorasi dan pelayanan bidang sumber daya geologi
Diversifikasi energi
Intensifikasi pencarian sumber energi
Pengembangan Industri EnergiNasional 2005, Strategi PengelolaanEnergi
Meningkatkan keamanan pasokan energi
Meningkatkan kontribusi panas bumi dalam sasaran bauran energinasional dari 2% pada tahun 2005 menjadi 4% pada tahun 2025
POTENSI ENERGIPANASBUMI
SURVAI PENDAHULUAN
STUDI KELAYAKAN EKSPLOITASI
LANGSUNG
MINERAL IKUTAN
LISTRIK
PEMANFAATANPANASBUMI
SDM, TEKNOLOGI, PERUNDANGAN
DATA DAN INFORMASI
IZIN USAHA PERTAMBANGAN PANAS BUMIIO
PERDA
IUPL
PENUGASAN
BUMN, BUMD,SWASTA, KOPERASI
PEMERINTAH/PEMDA /SWASTA
EKSPLORASI
PEMERINTAH/BADAN USAHA
(IUP)
LELANG WKP LELANG WKPSINERGI
UU 27/2003 dan UU LISTRIK
?
. Distribusi lokasi panas bumi di Indonesia pada umumnya berada pada jalurgunung api, dan hanya sebagian kecil berasosiasi dengan lingkungan non vulkanik(intrusif, tektonik)
Hingga di penghujung tahun 2005 telah diketahui terdapat 253 kelompok lokasipanas bumi dengan total potensi sekitar 27 Gwe. Dari sejumlah ini, 200 lokasi(80 %) berasosiasi dengan lingkungan vulkanik dan 53 (20%) berada dilingkungan non vulkanik seperti di sebagian besar P. Sulawesi (kecuali Sulut), Kalimantan Barat, dan di Kepala Burung Irian Jaya.
Sebagian besar lokasi panas bumi (163 lokasi atau 64,4%) berada pada tingkatsurvey pendahuluan, 75 lokasi atau 29,6 % berada pada tahap eksplorasipermukaan rinci, 8 lokasi atau 3,2 % berada pada tahap eksplorasi pemborandan hanya 7 lokasi atau 2,8 % yang telah berproduksi.
Jumlah energi panas bumi yang telah terpasang baru mencapai 857 MWe, sekitar 35% dari cadangan terbukti atau sekitar 3 % dari total potensi energipanas bumi di Indonesia. Lapangan yang telah berproduksi yaitu G. Salak (380 MWe), Kamojang (140 MWe), Darajat (145 MWe), Wayang Windu (110 MWe), Dieng (60MWe), Lahendong (20 MWe) dan Sibayak (2 MWe).
Jumlah daerah panas bumi: 253Total Potensi: 27 GWe Panas Bumi Non-vulkanik
Pendahuluan(163 lks)
64,4 %Rinci ± Pengeboran
Landaian Suhu(75 lks)
29,6 %
Pengeboran EksplorasiSiap dikembangkan
(8 lks)
3,2 %Telah Berproduksi
(7 lks)
2,8 %
SUMBER DAYA (MWe) CADANGAN (MWe)LOKASI
SPEKULATIF HIPOTETIS TERDUGA MUNGKIN TERBUKTI
SUMATRA 5400 2267 5635 15 380
JAWA 2360 1446 3135 1285 1530
BALI - NUSA TENGGARA 360 359 943 14
SULAWESI 950 12 853 150 78
MALUKU 250 117 157 - -
Total 253 lokasi
9.415 4201 10.723 1450 2.002
13.616 14.175
-
KALIMANTAN
50 ----
Total : 27.791 MWe
KAPASITAS PRODUKSI
Total 857 MWe
2
835
20
IRIAN
45 - - - -
-
-
--
No Propinsi JumlahLokasi
1 Nangro Aceh Darusalam 17
2 Sumatera Utara 16
3 Sumatera Barat 16
4 Riau 1
5 Jambi 8
6 Bengkulu 4
7 Bangka-Belitung 3
8 Sumatera Selatan 6
9 Lampung 13
10 Banten 5
11 Jawa Barat 40
12 Jawa Tengah 14
13 Yogyakarta 1
No Propinsi JumlahLokasi
14 Jawa Timur 11
15 Bali 5
16 Nusa Tenggara Barat 3
17 Nusa Tenggara Timur 18
18 Sulawesi Utara 5
19 Gorontalo 2
20 Sulawesi Tengah 15
21 Sulawesi Selatan 16
22 Sulawesi Tenggara 13
23 Maluku Utara 9
24 Maluku 6
25 Papua 2
26 Kalimantan Barat 3
Sebaran Lokasi Sumber Daya Panas Bumi( 26 Propinsi )
Total Lokasi : 253
Sibayak ‘95Cadangan, 170 MW
Produksi, 2 MW
Dieng ‘02Cadangan, 580 MW
Produksi, 60 MW
Lahendong ‘01Cadangan, 175 MW
Produksi, 20 MW
Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi
Produksi Total : 857 MW
Gunung Salak ‘94Cadangan, 600 MWProduksi, 380 MW
Wayang Windu ‘99Cadangan, 385 MWProduksi, 110 MW
Darajat ‘94Cadangan, 432 MWProduksi, 145 MW
Kamojang ‘83Cadangan, 333 MWProduksi, 140 MW
4 5 6 7
1 2 3
- Menyediakan dan memutakhirkan data dan informasi sumber dayapanas bumi
- Melakukan penelitian dan penyelidikan/ eksplorasi sumber daya panas bumi
- Mendorong pencarian daerah potensi baru sumber daya panas bumiuntuk kelangsungan ketersediaan energi di Indonesia
- Kegiatan penyelidikan dan eksplorasi diprioritaskan di Kawasan TimurIndonesia dan daerah terpilih Kawasan Barat Indonesia
- Mendorong dan melaksanakan penelitian dan penyelidikan sertamengembangkan metode penyelidikan pada daerah panas bumi non-vulkanik
- Melaksanakan kerja sama, bimbingan dan pelayanan teknis penyelidikansumber daya panas bumi
- Menyusun pedoman-pedoman dan standard dalam bidang sumber dayapanas bumi
• Indonesia dikaruniai sumber daya panas bumidengan potensi yang besar (~ 27 GWe)
• Potensi yang ada hampir separuhnya masih berada dalamstatus sumber daya yang perlu ditingkatkan statusnya
• Perlunya mengembangkan metode penelitian danpenyelidikan yang tepat untuk eksplorasi panas bumiterutama di lingkungan non-vulkanik
• Pemerintah melalui Badan Geologi mempunyai kebijakandalam penelitian, penyelidikan, pelayanan bimbingan dankerja sama, dan penyediaan informasi sumber dayapanas bumi
•Keterlibatan Pemerintah dalam dalam survey dan eksplorasiPanas Bumi bertujuan untuk mendapatkan data awal danmengurangi resiko investasi.
SIBAYAKkapasitas(2 MWe)
LAHENDONGkapasitas(20 MWe)
DIENGkapasitas(60 MWe)
G. SALAKkapasitas
(380 MWe)
BANDUNG
BEKASI
BOGOR
CIANJURSUKABUMI
PURWAKARTA
GARUT
TASIK BANJAR
INDRAMAYU
CIREBON
KUNINGAN
SUMEDANG
WAYANG WINDUkapasitas
(110 MWe)
KAMOJANGkapasitas
(140 MWe)
DARAJATkapasitas
(145 MWe)
Jawa Barat
TOTAL : 857 MWe
KERANGKA WAKTU PENGEMBANGAN PANAS BUMI 27000 MW
Road-map panas bumi
PEN “3.8%
dari Energy-Mix”
2004 2020
3442 MW807 MW (produksi)
6000 MW
1193 MW WKP yang ada
2000 MW
1158 MW WKP yang ada
+ WKP baru
4600 MW
Pengembangan Pemanfaatan 9500 MW 2005 - 2025
Pengembangan Potensi 21000 MW dan non volcanic jangka panjang :
2004 20252012
2008 2012 2016
1442 MW WKP yang ada
1400 MW WKP baru
2025
9500 MW(target)
3500 MW WKP baru
Tidak
Tidak
Tidak