pendahuluan mata

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1,2 Trauma okuli merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat ditemukan didunia kesehatan. Meskipun termasuk kasus yang masih dapat dicegah, trauma okuli ini dapat menyebabkan mortalitas, morbiditas dan disability. Trauma mata dapat menyebabkan kebutaan unilateral yang terjadi diseluruh dunia. Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat menyebabkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan akan dapat mengakibatkan dan memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata dapat digolongkan menjadi: 1.Trauma mekanik 1

Upload: levana-diandra

Post on 27-Jun-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN mata

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1,2

Trauma okuli merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat ditemukan didunia

kesehatan. Meskipun termasuk kasus yang masih dapat dicegah, trauma okuli ini dapat

menyebabkan mortalitas, morbiditas dan disability. Trauma mata dapat menyebabkan

kebutaan unilateral yang terjadi diseluruh dunia. Walaupun mata mempunyai sistem

pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar

selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma

dari dunia luar. Trauma dapat menyebabkan kerusakan pada bola mata dan kelopak,

saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan akan dapat mengakibatkan dan memberikan

penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan.

Trauma pada mata dapat digolongkan menjadi:

1.Trauma mekanik

1.1 Trauma tertutup

Kontusi

Superficial foreign body

Lamellar laserasi

1

Page 2: PENDAHULUAN mata

1.2 Trauma Terbuka

Laserasi

- Penetrasi

- Perforasi

- Intraocular foreign body ( IOFB )

Ruptur

2.Trauma kimia

3.Trauma termis

4. Trauma radiasi

Sangat penting untuk mengidentifikasi dan membuang benda asing di konjuctiva dan

kornea. Seorang pesien tidak boleh membiarkan benda asing itu dimata, itu dapat

membuat mata merah. Sebaiknya menggunakan anastesi lokal untuk mengeluarkan

benda asing, dan jika pasien minta untuk diberikan anatesi lokal untuk digunakan sendiri

sebaiknya tidak diberikan, karena itu akan menbuat semakin parah.

Benda asing yang kecil dapat dikeluarkan dengan ujung tissue atau cotton wool bud atau

cuci dengan air. Dan palpebra superior dibalikkan agar dipastikan tidak ada benda asing

disubtarsal terutama pada pasien yang terdapat calar dikornea atau merasa benda asing

dimata yang berterusan. Tetapi hal ini tidak boleh dilakukan apabila curiga ada trauma

penetrasi. Benda asing dikornea susah dikeluarkan kalau benda asing metalik, sebab

benda asing metalik selalu menempel (crusted on). Dalam keadaan ini pengambilan

2

Page 3: PENDAHULUAN mata

benda asing harus hati – hati agar tidak meninggalkan parut yang permanen, untuk ini

cotton wool bud atau ujung cardboard boleh digunakan. Jika tidak bisa juga ujung

jarum bisa digunakan dengan hati – hati agar tidak menyebabkan trauma. Jika masih

ragu sebaiknya konsul ke opthalmologist. Setelah benda asing dikeluarkan jika ada

kerusakan epitel bisa dirawat atas indikasi abrasi.

Badan asing di mata merupakan masalah umum. Jika mekanisme melibatkan benda asing

yang muncul dengan kecepatan tinggi, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan

cedera mata tajam. Kasus ini semakin banyak dengan penggunaan lensa kontak.

Disini akan membahas Intraocular foreign body. Dimana kasus ini merupakan kegawat

daruratan pada mata, dimana benda asing yang masuk kedalam intraokular harus segera

dikeluarkan.

3

Page 4: PENDAHULUAN mata

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI1

Intraocular Foreign body adalah adanya benda asing pada intraocular yang keadaan ini

sangat berhubungan dengan adanya trauma penetrasi. Pada keadaan diduga adanya

benda asing magnetik intraokular perlu diambil riwayat terjadinya trauma dengan baik.

Benda asing didalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan dan segera dikirim

kedokter mata. Benda asing yang bersifat magnetik dapat dikeluarkan dengan alat

magnit raksasa. Benda yang tidak magnetik dikeluarkan dengan vitrektomi. Benda asing

intraokular yang magnet maupun yang tidak akan memberikan gangguan pada tajam

pengelihatan dan akan terlihat kerusakan pada kornea, lensa , iris ataupun sklera yang

merupakan tempat jalan masuknya benda asing kedalam bola mata.

2.2 EPIDEMIOLOGI 3,4

Benda asing intraokular adalah penyebab yang sangat umum yang merupakan

kegawatdaruratan pada mata untuk mendapat perhatian. Luka penetrasi dan tembus

menyebabkan lebih sering terjadi pada pria. Faktor resiko untuk terjadinya luka benda

asing intraokular adalah pada mereka pekerja tertentu seperti mekanik mobil, pemalu,

dan beberapa olah raga outdoor terutama jika kaca mata tidak dipakai. Menurut United

States Eye Injuri registry (USEIR), Badan Pengawasan American Society of okuler

Trauma (ASOT), frekuensi di Amerika Serikat adalah 16%. Penyebab paling umum

adalah pekerja pemalu, kejadian dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan di tempat

kerja dan peningkatan rumah. Frekuensi sangat bervariasi (sampai 41%) di seluruh dunia,

4

Page 5: PENDAHULUAN mata

tergantung pada populasi yang disurvei. Kebanyakan benda asing intraokular

menyebabkan kerusakan internal, dan sebagian besar akan datang untuk beristirahat di

segmen posterior. Umumnya jaringan terluka kornea, lensa, dan retina. Penting untuk

diingat bahwa pasien mungkin tidak menyadari dari setiap benda asing yang masuk

kemata, dan gejala awalnya dengan menurunnya tajam pengelihatan.

2.3 PATOFISIOLOGI 3,5

Kerusakan dan lokasi dari benda asing dimata disebabkan banyak faktor, diantaranya

adalah ukuran, bentuk, momentum dari benda sewaktu terkena dan juga tempat penetrasi

pertama. Benda asing intraokuler selalu menyebabkan kerusakan mata akut, dan luka

mata seperti trauma tumpul. Benda asing seperti kaca, batu, plastik toleransinya lebih

baik dibandingkan dengan metalik yang menyebabkan oksidasi. Kebanyakan benda

asing intraokuler adalah metalik dan magnetik.

Benda asing intraokuler yang melintasi lensa kurang menyebabkan kerusakan retina,

benda yang kecil ukurannya selalu menyebabkan penetrasi lebih dalam.

Sebagai kerusakan tambahan pada waktu cedera resiko untuk endophthalmitis dan

jaringan parut seperti postinjury proliferative vitreoretinopat (PVR) mainkan peran

penting untuk intervensi pembedahan.

2.4 ETIOLOGI 3,4

Penyebab yang paling penting adalah pekerja pemalu, pekerja perkakas listrik, mekanik

mobil, dan olah raga outdoor terutama jika tidak menggunakan kaca mata.

5

Page 6: PENDAHULUAN mata

2.5 TANDA DAN GEJALA KLINIS 1,3,4,5

Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk kedalam bola mata, maka

akan terlihat tanda – tanda bola mata tembus seperti:

Tajam pengelihatan yang menurun atau normal

Tekanan bola mata rendah

Bilik mata dangkal.bentuk dan letak pupil berubah

Terlihat adanya ruptur pada kornea dan sklera.

Terdapat jaringan prolaps seperti cairan iris, lensa, badan kaca dan retina

Injeksi konjungtiva

Injeksi ciliary terutama jika reaksi terjadi diruang anterior

Terlihat benda asing

Gejala:

Sakit ,berkurang dengan anastesi topikal.

Mata merah.

Photophobia

Tearing.3

2.6 PEMERIKSAAN

Ketika memeriksa pasien untuk benda asing intraokular , periksa ketajaman kedua mata

dan melihat struktur mata dari depan ke belakang, Tutup bawah dan atas harus membalik

keluar untuk mencari benda asing tambahan, terutama jika datang sensasi yang terus

6

Page 7: PENDAHULUAN mata

menerus, Jika benda asing yang dangkal diduga tidak ditemukan, eversi ganda pada tutup

atas untuk mencari benda asing diperlukan. Fluorescein pewarnaan kornea sangat

penting untuk mendeteksi cacat epitel yang disebabkan benda asing pada kornea atau

benda asing di bawah tutup dan megenai permukaan kornea (mencari lecet linear) . Jika

Anda menduga bahwa benda asing telah menembus semua kornea, Anda dapat

melakukan tes Seidel pertama untuk mengkonfirmasi hal ini, jika ragu-ragu, jangan ragu

untuk merujuk.

Kebanyakan benda asing yang dangkal tidak memerlukan pemeriksaan khusus selain

terlihat jelas dengan lampu-celah (termasuk permukaan kornea dengan fluorescein) dan

pemeriksaan fundal dengan sebuah opthalmoskop.

Pemeriksaan yang lengkap dari kedua mata diperlukan, termasuk ketajaman

pengelihatan.

Luka kornea dan sebuah lubang di iris memberikan informasi lintasan.

Lampu celah sangat berguna dalam merinci semua patologi segmen anterior.

Opthalmoskop tidak langsung membuat dilatasi pupil yang dapat memberikan

visualisasi lansung dari benda asing intraokuler, yang memberikan informasi yang

berguna untuk ahli bedah.

Gonioscopy dan depresi sclera tidak dianjurkan kecuali luka pembedahan telah

ditutup.

7

Page 8: PENDAHULUAN mata

PEMERIKSAAN IMAGING

CT scan adalah studi pencitraan pilihan untuk lokalisasi benda asing intraokuler.

Konsultasi dengan teknisi CT sangat membantu dalam memilih bagian yang optimal

sehingga dapat mengurangi risiko hasil negatif palsu.

A CT scan spiral adalah metode yang paling efisien untuk menegakkankan diagnosis.

Helical CT scan memiliki tingkat identifikasi yang sangat tinggi.

Dengan CT scan konvensional, pemotongan 0,5 mm disarankan.

Gambar 2.6 1

Gambar 2.6.1. Logam tubuh asing intraokular terletak di kawasan Plana pars

temporal kiri terlihat pada CT scan axial.

8

Page 9: PENDAHULUAN mata

Gambar 2.6.2

Gambar 2.6.2 benda asing metalik intraokular seperti pada gambar sebelumnya,

seperti yang terlihat pada CT scan tampilan koronal

X-ray digunakan jika ada sebuah benda asing intraokuler metalik dan CT – scan tidak

tersedia.

MRI umumnya tidak dianjurkan untuk benda asing intraokuler metalik.

USG adalah alat yang berguna dalam menentukan lokasi benda asing intraokuler, dan

digunakan hati – hati walaupun globe masih terbuka, intraoperative digunakan setelah

penutupan luka.

Biomicroscope USG dapat membantu melihat benda asing intraokuler yang berada di

segmen anterior.

Elektroretinografi dapat digunakan jika ditemukan benda asing intra okuler krinis, dan

siderosis yang membahayakan.

9

Page 10: PENDAHULUAN mata

2.7 DIFERENSIAL DIAGNOSA 4

Abrasi kornea

Keratitis , bakteri atau jamur

Herpes simplex keratitis

Iritis atau uveitis.

2.8 PENATALAKSANAAN 3,5,6

PERAWATAN MEDIS

Benda asing intraokuler sebaiknya dikeluarkan 38 atau 72 jam. Sabagian besar partikel

benda asing adalah magnetik, dan hati hati lokalisasi adalah terpenting sebelum operasi.

Prognosis harus dijaga karena akan menyebabkan infeksi serius dan komplikasi serius

yang tidak mempengaruhi retina.

Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotik Sistemik dan

terapi anti biotik topikal dapat dimulai sebelum intervensi bedah. Kortikosteroid topikal

juga penting untuk meminimalkan peradangan. Pasien juga diberi anti tetanus propilaksis,

analgetik dan bila perlu penenang.

10

Page 11: PENDAHULUAN mata

PERAWATAN BEDAH

Waktu intervensi terutama ditentukan oleh apakah risiko endophthalmitis tinggi. Jika

risiko tinggi, segera (darurat) pembedahan, untuk menghilangkan benda asing intraokular

serta vitrectomy jika benda asing intraokuler di segmen posterior, diindikasikan. Dalam

kasus lainnya, ahli bedah memiliki pilihan untuk menunda intervensi selama beberapa

hari untuk mengurangi risiko perdarahan intraoperatif. Luka, bagaimanapun, harus

ditutup sesegera mungkin. Jika endophthalmitis terjadi, itu datang pada saat pasien

datang lebih dari 90% dari kasus.

Benda asing intraokuler di ruang anterior biasanya dikeluarkan melalui

paracentesis dilakukan pada 90-180 ° dari posisi benda asing intraokuler.

Viscoelastics harus digunakan untuk mengurangi risiko kerusakan iatrogenik

pada endotelium kornea dan lensa.

Benda asing intraokuler intralenticular tidak selalu menyebabkan katarak .

Kecuali ada risiko siderosis. Benda asing intraokuler dan lensa dapat

dibiarkan didalam. jika tidak, biasanya, benda asing dikeluarkan pertama,

lensa dikeluarkan kedua, dan lensa intraokular (IOL) ditanam bersamaan.

Benda asing intraokuler di segmen posterior membutuhkan vitrectomy,

kecuali kerusakan jaringan minimal. Pada hyaloid posterior harus selalu

dihapus, dan dampak yang mendalam harus profilaktik diobati. Untuk

11

Page 12: PENDAHULUAN mata

penghapusan yang sebenarnya, alat yang terbaik untuk mengeluarkan benda

asing intraokuler besi adalah intraokular magnet yang kuat. Untuk benda asing

intraokuler bukan magnetik, sebuah tang yang tepat atau laso dapat

digunakan. Elekromagnet eksternal tidak boleh digunakan lagi sejak mereka

tidak dibenarkan sebagai kontrol ekstraksi.

Jika benda asing intra okuler telah menyebabkan penetrasi yang mendalam sampai

mengenai koroid , chorioretinectomy profilaksis dianjurkan. Penggunaan mesin

diathermy yang tinggi dengan probe adalah untuk menghancurkan retina dan koroid

disekitar luka, dan biarkan sklera tetap utuh disekitar luka. Diawal pemeriksaan klinis

prosedur ini telah dibuktikan bahwa efektifitas prevensi terhadap perkembangan

proliferative vitreoretinipathy dan radiasi retina tinggi.

Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan untuk mencegah

komplikasi, seperti synechia posterior (pelebaran pupil), inflamasi (kortikosteroid), dan

tekanan intra okular (TIO).

2.9 KOMPLIKASI 4,5

Endophthalmitis, jaringan parut kornea, peningkatan tekanan intra orbital , katarak, ablasi

retina, vitreoretinopathy, dan metallosis (misalnya, chalcosis, siderosis) adalah

komplikasi yang mungkin.

2.10 PROGNOSA 4,5

12

Page 13: PENDAHULUAN mata

Jika benda asing dangkal dan benar – benar hilang maka pemulihannya tidak

menimbulkan bekas, tetapi jika benda asing tetap diam dimata selama bertahun – tahun

maka akan menyebabkan peradangan. Jika hal ini terjadi, maka prognosis berhubungan

dengan tingkat cedera.

2.11 PENCEGAHAN

Penggunaan kacamata harus dipakai di mana permintaan kondisi kerja. Perlindungan

mata ketika mengambil bagian dalam kegiatan berisiko (misalnya, memalu, memotong

rumput) sangat dianjurkan.

13

Page 14: PENDAHULUAN mata

BAB III

KESIMPULAN

1. Intraocular Foreign body adalah adanya benda asing pada intraocular yang keadaan ini

sangat berhubungan dengan adanya trauma penetrasi.

2. Penyebab yang paling penting adalah pekerja pemalu, pekerja perkakas listrik, mekanik

mobil.

3. Jika IOFB telah menyebabkan dampak yang mendalam (yaitu, melibatkan koroid itu),

chorioretinectomy profilaksis dianjurkan

4. Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan untuk mencegah

komplikasi, seperti synechia posterior (pelebaran pupil), inflamasi (kortikosteroid), dan

tekanan intra okular (TIO).

5. Endophthalmitis, jaringan parut kornea, peningkatan tekanan intra orbital , katarak, ablasi

retina, vitreoretinopathy, dan metallosis (misalnya, chalcosis, siderosis) adalah

komplikasi yang mungkin.

6. Jika benda asing dangkal dan benar – benar hilang maka pemulihannya tidak

menimbulkan bekas, tetepi jika benda asing tetap diam dimata selama bertahun – tahun

14

Page 15: PENDAHULUAN mata

maka akan menyebabkan peradangan. Jika hal ini terjadi, maka prognosis berhubungan

dengan tingkat cedera.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas S; Trauma Mata. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 1998. Hal 119 – 120.

2. Khurana, A.K. Ocular Injuries, Ophtalmology, 2000, 376 – 381.

3. Kuhn F, David T Wong, Foreign body, Intraocular. E Medicine Speciaties.

Opthalmology. Vitreus.updated dec 3,2008. Availabel from:www.Foreign body

intraocular :e medicine Ophthalmology.htm.

4. Weaver CS, Terrell KM ; Evidence-based emergency medicine Update: do ophthalmic

nonsteroidal anti-inflammatory drugs reduce the pain associated with simple corneal

abrasion without delaying healing. Ann Emerg Med. Ann Med Pgl. 2003 Jan;41(1):

134-40.availabel from:file://F:/foreign- body- in-the-eye.htm

5. Chhablani J MD, Intraocular Foreign Bodies – Management . update dec 7,2010.

Advailable from:http://eyewiki.aao.org/ intraocular_Foreign_bodies_management.htm

6. L Robert, Blake SR. Intraocular foreign Bodies.An Atlas Of Ophthalmic Surgery.edition

3.J.B. Lippincott philadelpia . Toronto. 1981.hal 569 -573.

15