pendahuluan pbl 3

3
BAB I PENDAHULUAN Skizofrenia adalah suatu penyakit yang memengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku aneh dan terganggu (Videbcck, 2008). Skizofrenia pada umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul. Terdapat lima subtipe skizofrenia, yaitu skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia katatonic, skizofrenia tak terinci, dan skizofrenia residual (Maslim, 2001). Skizofrenia paranoid terjadi karena melemahnya neurologis dan kognitif tetapi individu tersebut mempunyai prognosis yang baik. Skizofrenia paranoid adalah tipe yang paling sering terjadi. Gejala-gejala yang mencolok ialah waham primer, disertai dengan waham sekunder dan halusinasi. Pasien skizofrenia datang ke rumah sakit karena adanya gejala waham, halusinasi dan gejala-gejala yang tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat. Halusinasi dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa gejala halusinasi yang paling sering adalah halusinasi

Upload: aprina-siregar

Post on 25-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Pendahuluan PBL 3 tentang kasus skizofrenia paranoid

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Skizofrenia adalah suatu penyakit yang memengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku aneh dan terganggu (Videbcck, 2008). Skizofrenia pada umumnya ditandai dengan penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul. Terdapat lima subtipe skizofrenia, yaitu skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia katatonic, skizofrenia tak terinci, dan skizofrenia residual (Maslim, 2001). Skizofrenia paranoid terjadi karena melemahnya neurologis dan kognitif tetapi individu tersebut mempunyai prognosis yang baik. Skizofrenia paranoid adalah tipe yang paling sering terjadi. Gejala-gejala yang mencolok ialah waham primer, disertai dengan waham sekunder dan halusinasi. Pasien skizofrenia datang ke rumah sakit karena adanya gejala waham, halusinasi dan gejala-gejala yang tidak bisa ditoleransi oleh masyarakat. Halusinasi dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa gejala halusinasi yang paling sering adalah halusinasi pendengaran yaitu sebesar 70%. Setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti ternyata didapatkan adanya gangguan proses berfikir, gangguan afek, emosi dan kemauan (Hawari, 2006 dan Aini 2011).Skizofrenia biasanya terdiagnosis pada masa remaja akhir dan dewasa awal. Skizofrenia jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Insiden puncak awitannya ialah 15 sampai 25 tahun untuk pria dan 25 sampai 35 tahun untuk wanita (Maslim, 2001). Prevalensi skizofrenia diperkirakan sekitar 1% dari seluruh penduduk. Di Amerika Serikat angka tersebut menggambarkan bahwa hamper tiga juta penduduk yang sedang, telah, atau akan terkena penyakit tersebut (Buchanan & Carpenter, 2000 dan Videbeck, 2008).Pada RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta, berdasarkan hasil rekapan tahun 2009, tercatat bahwa presentase pasien dengan gangguan jiwa yang menjalani rawat jalan sebesar 33% adalah skizofrenia paranoid, 27% adalah skizofrenia residual dan sisanya adalah gangguan jiwa jenis lainnya. Sedangkan yang menjalani rawat inap sebesar 41 % adalah sizofrenia paranoid, 19% adalah skizofrenia yang tak terinci, 16% gangguan psikotik akut dan sementara yang tak terinci, dan sisanya adalah gangguan jiwa jenis lainnya. Berdasarkan angka tersebut presentase skizofrenia paranoid tercatat yang paling tinggi dibandingkan gangguan jiwa yang lain (Djatmiko, 2009 dalam Aini, 2011).Adapun tujuan dari diskusi kali ini yaitu memahami skizofrenia paranoid secara lengkap. Hal-hal yang dibahas dalam diskusi meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengkajian, pohon masalah, dan penatalaksanaan pada klien dengan skizofrenia paranoid.

Aini, Farida N. (2001). Prevalensi Skizofrenia Paranoid Dengan Gejala Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa DR. Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2010. Jakarta : UIN Syarif HidayatullahMaslim, Rusdi. (2001). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan PPDGJ-III. Jakarta : FK UNIKA AtmajayaVidebeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC