pendahuluan rokok
DESCRIPTION
RokokTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Penyebab utama peningkatan angka mortalitas dan morbiditas yang dapat dicegah pada
negara berkembang adalah kebiasaan merokok. Pada akhir tahun 1980 diperkirakan lebih dari
satu miliar penduduk dunia merokok dan menghabiskan lebih dari lima triliun batang rokok
pertahun.1,2 Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2008 Indonesia
menempati urutan ketiga di dunia setelah Cina dan India. Perokok di Indonesia tahun 2008
sekitar 60 juta penduduk dan mengkonsumsi sebanyak 240 miliar batang pertahun atau sekitar
658 juta batang perhari.3,4 Rokok pada dasarnya adalah pabrik bahan kimia yang setiap hisapan
mengandung 1014 radikal bebas dan 1016 oksidan yang semuanya masuk ke dalam paru. Kadar
bahan yang berbahaya makin tinggi dalam batang rokok makin besar risiko seseorang menjadi
sakit bila menghisap rokok.5 Berdasarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebesar 91,8% perokok merokok di rumah tidak jauh
dari istri dan anak-anak. Sebesar 50% anak-anak dan hampir 60% perempuan terpajan asap
rokok berasal dari suami atau laki-laki di sekitarnya. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau
Indonesia menemukan sekitar 70 juta perempuan Indonesia terpajan asap rokok orang lain atau
menjadi perokok pasif.6,7 Secara keseluruhan, rokok menyebabkan 5 juta kematian per tahun di
dunia.3
Banyak perokok kesulitan untuk berhenti merokok, hal ini disebabkan oleh efek
kecanduan dari nikotin. Perkembangan ilmu pengetahuan belakangan ini meningkatkan
pengetahuan kita mengenai kecanduan nikotin dan kebiasaan merokok, sehingga kita dapat
mengklasifikasikan merokok sebagai penyakit kronik yang sering menyebabkan kekambuhan.
Seperti penyakit kompleks lainnya, faktor lingkungan dan genetik berperan penting dalam mulai
merokok dan lamanya merokok. Perokok biasanya tidak menyadari risiko yang akan terjadi, efek
ketagihan yang akan ditimbulkan rokok, dan sulitnya menghentikan kebiasaan merokok. Bagi
perokok yang ingin berhenti, usaha yang dapat dilakukan untuk berhenti merokok adalah dengan
pendekatan nonfarmakologi dan farmakologi.8 Refrat ini membahas mengenai usaha penghentian
kebiasaan merokok.