pendekatan sda

7
o Pendekatan Ekonomi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Umum Sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumberdaya alam tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi akan menghasilkan output seperti limbah yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersediaan sumberdaya alam. Dari sisi ekonomi pencemaran lingkungan disebabkan oleh kegagalan pasar. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh tidak terjadi salah satu dari permintaan atau penawaran. Dengan demikian untuk mengatasi adalah menciptakan pasar, atau memberi jaminan bahwa permintaan dan penawaran harus terjadi. Pemikiran ini pada akhirnya melahirkan bidang ilmu baru yang saat ini kita kenal dengan ekonomi lingkungan. Nilai ekonomi lingkungan yang dianggap tak terukur, intangible, dan sering kali bahkan dianggap tidak layak dipertanyakan karena memiliki nilai yang sulit dihitung secara nyata tersebut dapat didekati hingga menjadi tangible, terukur, meskipun cara pendekatannya bersifat relatif dan malahan tak jarang dianggap mengada-ada. Nilai pokok lingkungan paling sering dihitung dari kejadian bencana tata air, kerusakan lahan, dan polusi. Nilai lainnya yang tidak kalah penting, namun sering dilupakan adalah nilai konservasi alam hayati dan plasma nutfah maupun nilai keberadaan sumber daya terhadap aktivitas eksogen baik makro maupun yang bersifat mikro. Hutan dan pepohonan berperan paling besar dalam perlindungan ekosistem lingkungan ini, sampai kepada

Upload: viniaditya

Post on 16-Jul-2016

21 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

sumber daya alam

TRANSCRIPT

Page 1: Pendekatan SDA

o Pendekatan Ekonomi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Umum

Sumber daya alam merupakan faktor input dalam kegiatan ekonomi. Namun demikian, pengertian sumberdaya alam tidak terbatas sebagai faktor input saja karena proses produksi akan menghasilkan output seperti limbah yang kemudian menjadi faktor input bagi kelangsungan dan ketersediaan sumberdaya alam. Dari sisi ekonomi pencemaran lingkungan disebabkan oleh kegagalan pasar. Pencemaran lingkungan disebabkan oleh tidak terjadi salah satu dari permintaan atau penawaran. Dengan demikian untuk mengatasi adalah menciptakan pasar, atau memberi jaminan bahwa permintaan dan penawaran harus terjadi. Pemikiran ini pada akhirnya melahirkan bidang ilmu baru yang saat ini kita kenal dengan ekonomi lingkungan.

Nilai ekonomi lingkungan yang dianggap tak terukur, intangible, dan sering kali bahkan dianggap tidak layak dipertanyakan karena memiliki nilai yang sulit dihitung secara nyata tersebut dapat didekati hingga menjadi tangible, terukur, meskipun cara pendekatannya bersifat relatif dan malahan tak jarang dianggap mengada-ada. Nilai pokok lingkungan paling sering dihitung dari kejadian bencana tata air, kerusakan lahan, dan polusi. Nilai lainnya yang tidak kalah penting, namun sering dilupakan adalah nilai konservasi alam hayati dan plasma nutfah maupun nilai keberadaan sumber daya terhadap aktivitas eksogen baik makro maupun yang bersifat mikro. Hutan dan pepohonan berperan paling besar dalam perlindungan ekosistem lingkungan ini, sampai kepada nilai keteduhan dan estetikanya. Bahkan, sumber daya hutan mampu membentuk pola budaya dan sosial setempat.

Dari perspektif ekonomi, persoalan lingkungan dapat menimbulkan persoalan biaya tinggi, ternyata juga merupakan persoalan ekonomi. Artinya, ada korelasi erat antara ekonomi dan lingkungan. Karenanya, sudah sewajarnya, dilakukan pendekatan ekonomi yang dapat memadukan lingkungan ke dalam proses pembangunan. Hal ini telah banyak dikenal oleh

Page 2: Pendekatan SDA

para penyusun kebijakan di negara-negara maju, tetapi masih merupakan hal langka di negara–negara berkembang. Pendekatan ekonomi yang dapat dipakai dalam pengelolaan lingkungan antara lain:

1. Kemudahan dan keringanan dalam proses pengadaan peralatan untuk pengelolaan lingkungan.

2. Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar terhadap masyarat yang terkena dampak.

3. Pemberdayaan masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan dan penggunaan tenaga kerja.

4. Penerapan teknologi yang layak ditinjau dari segi ekonomi.

Pendekatan Ekonomi dalam Pengelolaan Sumber Daya Hutan

Pengelolaan sumberdaya hutan (SDH) selalu ditujukan untuk memperoleh manfaat, baik manfaat langsung (tangible benefits) maupun manfaat tidak langsung (intangible benefit). Penilaian manfaat barang dan jasa SDH sangat membantu seorang individu, masyarakat atau organisasi dalam mengambil suatu keputusan penggunaan SDH.Penilaian merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu barang atau jasa untuk kepentingan tertentu masyarakat. Nilai merupakan persepsi manusia tentang makna suatu objek bagi orang tertentu, pada waktu dan tempat tertentu. Persepsi tersebut berpadu dengan harapan ataupun norma-norma kehidupan yang melekat pada individu atau masyarakat. Selanjutnya dikemukakan bahwa besarnya nilai manfaat sumberdaya hutan, sangat tergantung pada sistem penilaian yang dianut. Sistem nilai tersebut antara lain mencakup : apa yang dinilai, kapan dinilai, dimana dan bagaimana menilainya. Secara spesifik, informasi tentang nilai SDH itu sangat penting bagi para pengelola hutan (forest managers) untuk menentukan suatu rekomendasi tertentu pada kegiatan perencanaan, pengelolaan.

Page 3: Pendekatan SDA

Dalam pengelolaan sumber daya hutan, terdapat beberapa pendekatan ekonomi yang dilakukan, yaitu dengan tekbik-teknik berbsis pasar dan teknik berbasis nonpasar. Hal yang berkaitan dengan pengelolaan hutan biasanya berkaitan dengan masalah yang ditimbulkan dalam hal pengelolaan hutan, yaitu teknik berbasis non pasar. Beberapa pendekatan dengan tej

Pendekatan Fungsi Produksi (Production Function Approach), pendekatan ini digunakan untuk memperoleh nilai penggunaan tidak langsung pada pengaturan fungsi ekologi hutan melalui kontribusinya bagi aktivitas ekonomi.

Pendekatan nilai pelestarian, pendekatan ini ditentukan melalui pendekatan kontingensi kesediaan membayar (willingness to pay) dari masyaeakat untuk membiayai upaya pelestarian hutan

Pendekatan dengan valuasi ekonomi degradasi lingkungan, untuk hal-hal yang merupakan jasa lingkungan dan jasa keanekaragaman hayati penilaiannya didekati dengan menggunakan cara berikut: nilai biaya pengganti, nilai kesenangan (hedonik) ataupun biaya perjalanan (travel cost) maupun, dan dengan cara survei (contingent, valuation) yaitu meneliti tentang kesediaan membayar (willingnes to pay) atau kesediaan untuk menerima ganti rugi (willingnes to accept). Karena biaya survey untuk kesediaan membayar atau kesediaan menerima ganti rugi mahal, maka dapat digunakan pendekatan ”benefit transfer” .

Pendekatan Teknologi dalam Pengelolaan Sumber Daya AlamPendekatan teknologi merupakan pendekatan dengan cara-cara teknologi yang akan digunakan dalam pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak lingkungan. Upaya mencegah dan mengurangi kerusakan sumber daya alam akan ditempuh melalui cara teknologi yang sesuai dengan dampak yang ditimbulkan karena aktivitas pengelolaan sumber daya alam. Melakukan program dalam menanggulangi kerusakan lingkungan,

antara lain dengan :

Page 4: Pendekatan SDA

1. Melakukan reklamasi lahan yang rusak.2. Memperkecil erosi dengan sistem terasering dan penghijauan.3. Penanaman pohon-pohon kembali pada lokasi bebas quary dan

tanah kosong.4. Tata cara pelaksana konstruksi yang tepat.

Menanggulangi menurunnya potensi sumber daya alam, antara lain dengan :

1. Mencegah menurunnya kualitas/kesuburan tanah, kualitas air dan udara.

2. Mencegah rusaknya kondisi flora yang menjadi habitat fauna.3. Meningkatkan diversifikasi penggunaan bahan material

bangunan. Menanggulangi limbah dan pencemaran lingkungan, antara lain

dengan :1. Mendaur ulang limbah, hingga dapat memperkecil volume

limbah.2. Mengencerkan kadar limbah, baik secara alamiah maupun

secara engineering.3. Menyempurnakan design peralatan/mesin dan prosesnya,

sehingga kadar pencemar yang dihasilkan berkurang.

Pendekatan Sosial Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya AlamPendekatan ini dimaksudkan guna mengakomodasi kemampuan dan potensi penduduk sekitar kawasan pengelolaan sumber daya alam untuk hidup secara bersama-sama sebagai satu masyarakat yang selaras dan seimbang dengan lingkungan secara rukun tertib dan aman. Dalam pelaksanaannya pendekatan ini diwujudkan melalui pengelolaan operasioan pengelolaan yang berorientasi pada wawasan lingkungan serta perencanaan sistem

Page 5: Pendekatan SDA

pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan sesuai dengan periode tertentu yang diusahakan oleh pihak pengelola sumber daya alam (baik sumber daya hutan,lahan, maupun air) dan melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat tentang pengelolaan sumber daya hutan(produksi), sumber daya lahan, sumber daya air dan dampak-dampaknya, baik positif maupun negatif.Pendekatan Hukum dalam Pengelolaan Lingkungan

Dalam pengertian sederhana, hukum lingkungan diartikan sebagai hukum yang mengatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup), di mana lingkungan mencakup semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya. Dalam pengertian secara modern, hukum lingkungan lebih berorientasi pada lingkungan atau Environment-Oriented Law, sedang hukum lingkungan yang secara klasik lebih menekankan pada orientasi penggunaan lingkungan atau Use-Oriented Law.Pengertian hukum lingkungan menurut UU No 32 tahun 2009 , Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi alam itu sendiri, kelangsunganperikehidupan, dan kesejahteraan manusia sertamakhluk hidup laino Pendekatan pendidikan dan Institusi dalam Pengelolaan Batubara

Dalam pengelolaan lingkungan hidup secara umum, pendidikan merupakan salah satu indikator sebagai suatu jalan bagi pemecahan masalah lingkungan hidup. Pendidikan dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pengertian umum dalam melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sumber daya lingkungan hidup. Dalam pengelolaan sumber daya alam batubara, diperlukan pendekatan pendidikan dalam proses aktivitasnya, dengan pendidikan maka akan muncul pemikiran baru dan perhatian terhadap masalah lingkungan yang kemungkinan akan timbul dalam proses

Page 6: Pendekatan SDA

pengelolaan tambang batubara. Selain itu, dengan pendekatan pendidikan maka akan ditemukan alternatif pemecahan masalah mengenai kemungkinan munculnya dampak negatif dari pengelolaan lingkungan.Dalam pengelolaan tambang batubara di Samarinda ini dapat digunakan pendekatan pendidikan yaitu dengan kerja sama antara perusahaan sebagai pengelola, pemerintah sebagai pengawas dan Yayasan Lingkungan Hidup sebagai LSM yang memberi arahan dalam pelestarian lingkungan hidup serta mutu lingkungan hidup.