pendidikan indonesia

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut harus dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional. Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah- ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. 1

Upload: mutia

Post on 25-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mengenai kurikulum 2013

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut harus dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.

Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.

Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum 2013 ini. Ada berbagai persepsi dan kritik yang berkembang dan perlu dihargai sebagai bagian dari proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini adalah ketiga kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala nasional setelah rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang kami angkat adalah: Apa saja kontroversi yang menyertai penerapan kurikulum 2013 pada bidang pendidikan di Indonesia?1.3 TujuanAdapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa saja kontroversi yang menyertai penerapan kurikulum 2013 pada bidang pendidikan di Indonesia.

1.4 ManfaatManfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat bagi masyarakatMakalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah kontroversi yang menyertai perubahan kurikulum 2013 di bidang pendidikan di Indonesia.

2. Manfaat bagi penulisMakalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam wawasan pengetahuan tentang kontroversi kontroversi yang menyertai perubahan kurikulum baru 2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

BAB II

PEMBAHASANRencana perubahan kurikulum yang akan menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menuai banyak kritik. Sejak awal rencana perubahan ini akan digulirkan menuai banyak pro dan kontra, mulai dari dihapusnya beberapa mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ditiadakannya ujian nasional pada SD serta mempercepat ujian nasional dan Ujian Sekolah pada SMA/SMK. Begitu juga banyak guru-guru yang merasa dirugikan karena tidak mencukupi 24 jam per minggu yang merupakan persyaratan bagi yang sudah sertifikasi. Termasuk bobot jam pembelajaran bidang studi produktif pada SMK terjadi pergeseran pengurangan pada kelas X dan XI serta penambahan jam produktif pada kelas XII.

Dari berbagai permasalahan diatas dianggap rencana pemerintah yang akan menerapkan Kurikulum 2013 terkesan dipaksakan bahkan dianggap terkesan menutupi kegagalannya dalam mengelolah dunia pendidikan kita, sehingga terkesan cuci tangan dengan kebijakan baru ini. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak fokus untuk menjadikan pendidikan lebih maju. Tidak heran jika kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang pendidikan mengundang banyak kontroversi.Dari hasil kunjungan observasi ke salah satu sekolah sasaran, beberapa masalah yang dapat dikemukakan diantaranya:1. Siswa belum terbiasa dengan tuntutan pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013, metode pembelajarannya agak berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yang mengharuskan siswa untuk berpikir kritis dalam menanggapi pelajaran. Fungsi guru di kurikulum ini hanya sebagai fasilitator. Akibatnya siswa tidak terbiasa, sehingga tak jarang guru menggunakan kebiasaan lamanya.2. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.3. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.4. Tidak sedikit guru mata pelajaran kejuruan/paket keahlian merasa ada ketidakadilan perhatian kepada mereka, karena mata pelajaran kejuruan belum ada panduan. Selama penerapan kurikulum 2013, pelatihan yang dilaksanakan pemerintah baru meliputi tiga mata pelajaran yakni, matematika, Bahasa Indonesia dan sejarah, sedangkan pelatihan untuk mata pelajaran lainnya belum dilaksanakan.5. Terdapat guru yang belum melakukan penilaian otentik, karena kurangnya pemahaman terhadap pengertian, teknik maupun saat pelaksanaannya. Dari uraian di atas, terdapat beberapa hal yang harus memperoleh perhatian:

1. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih perlu menyelenggarakan lagi diklat impelementasi kurikulum 2013 baik bentuk maupun frekuensinya

2. Pemerintah segera menerbitkan Peraturan terkait struktur kurikulum khususnya Mata Pelajaran Paket Keahlian

3. Pemerintah segera menerbitkan perangkat-perangkat pendukung penilaian misal leger maupun buku induk

4. Pemerintah perlu meninjau ulang pedoman penulisan rencana penerbitan peraturan terkait Rapor / Laporan Hasil Ketercapaian Kompetensi Siswa

Kurikulum 2013 juga berdampak pada beberapa hal, antara lain; Pertama, soal anggaran perubahan senilai Rp 2,49 triliun. Masyarakat Indonesia khususnya yang tergabung dalam komunitas guru banyak yang menyayangkan pengeluaran dana sebesar itu. Ada pula yang mengusulkan agar dana itu dialokasikan untuk pembangunan sarana dan infrastuktur sekolah-sekolah kecil di daerah yang dianggap sangat memerlukan bantuan pemerintah. Pasalnya, kurikulum baru tanpa kualitas pendidik yang memadai bisa jadi akan sia-sia. Kedua, soal pelatihan guru. Mereka menilai, pelatihan guru yang akan dilakukan selama 52 jam dengan 31-33 jam tatap muka dianggap kurang mampu memberikan hasil maksimal. Apalagi, ada guru yang belum pernah mendapatkan pelatihan pengembangan kompetensi sebelumnya. Oleh karena itu, informasi yang didapat tidak utuh pula, guru khawatir tidak dapat mengembangkan ilmu sesuai bidang studinya.Ketiga, soal sosialisasi kurikulum baru. Sosialisasi struktur kurikulum mengenai jumlah mata pelajaran dan jam pelajaran, implementasi teknisnya belum detail tersampaikan, hingga membuat para guru bingung memutuskan. Meski jumlah mata pelajaran berkurang, namun jumlah jam pelajaran tidak berkurang. Sebaliknya, ada tambahan empat jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian. Keempat, akan banyak guru yang kehilangan pekerjaan. Sebab, pada Kurikulum 2013, mata pelajaran teknologi infomasi dan komunikasi (TIK) serta bahasa Inggris untuk di SD dihapus. Seperti diketahui, untuk jenjang SMP, jumlah mata pelajaran yang sebelumnya 12 dikurangi menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran. Kelima, soal peminatan siswa di jenjang SMA. Pada Kurikulum 2013, penjurusan yang sebelumnya dimulai di kelas XI diubah menjadi peminatan di kelas X. Ada tiga kelompok peminatan, yakni Matematika dan Sains (Biologi, Fisika, dan Kimia); Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Antropologi, serta Ekonomi); dan Bahasa (Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, serta Bahasa Arab). Keenam, perubahan kurikulum akan mengakibatkan perubahan buku pelajaran yang biasa digunakan guru dan siswa di sekolah. Terkait dengan perubahan buku, Mendikbud berharap tidak dibebankan kepasa siswa atau orangtua siswa, dan dalam pelaksanaan pengadaan buku harus bisa dipertanggungjawabkanBAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan semua hal yang telah dibahas di BAB II tadi, maka dapat kami simpulkan bahwa, kurikulum 2013 menuai banyak kontroversi disemua kalangan. Hal ini dikarenakan banyak hal antara lain; bengkaknya dana yang tidak diimbangi dengan kepastian akan keberhasilan dari penerapan kurikulum 2013, soal guru yang memegang peran terpenting juga masih belum jelas mengenai pelatihan akan tata cara mengajar di kurikulum 2013, masih minimnya sosialisasi mengenai kurikulum 2013 di masyarakat, banyak guru yang akan kehilangan pekerjaannya karena kurikulum 2013 menuntut efektivitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA

http://muhammadramli13.wordpress.com/2013/05/07/potrek-kurikulum-2013/http://smk-pgri-jatisari.blogspot.com/2013/04/masalah-yang-mengintai-penerapan.htmlhttp://www.slideshare.net/iwansukma/artikel-kajian-perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp-dalam-membangun-karakter-siswahttp://edukasi.kompas.com/read/2013/02/23/22411819/Kemendikbud.Kurikulum.2013.Dorong.Siswa.Lebih.Kreatifhttp://hadisoen.wordpress.com/2013/12/16/pelaksanaan-kurikulum-2013-smk/6