pendidikan kolonial belanda dan jepang
DESCRIPTION
pengantar pendidikanTRANSCRIPT
Pendidikan Kolonial Belanda dan Jepang
Kelompok 7
Didik Dwi Prastyo
Imroatun Hasana
Maria Fransisca
Pemerintahan Kolonial Belanda
Menyusun aturan baru
tentang sopan santun
hubungan antara orang
belanda dengan raja-raja di jawa
tengah
Menyusun aturan baru
tentang sopan santun
hubungan antara orang
belanda dengan raja-raja di jawa
tengah
Menjual tanah kepada orang-orang swasta
bangsa belanda,cina
dan arab
Menjual tanah kepada orang-orang swasta
bangsa belanda,cina
dan arab
Mengadakan penggantian
dan pengawasan
terhadap raja-raja jawa
Mengadakan penggantian
dan pengawasan
terhadap raja-raja jawa
Membagi pulau jawa menjadi 16 keresidena
n
Membagi pulau jawa menjadi 16 keresidena
n
Penjajahan oleh belanda
Komisi Jendral
Tanam Paksa 1830-1865
Liberalis Perekonomian
1. Penghapusan tanam paksa sejak tahun 1865 secara berangsur angsur dan baru 1915 tanam paksa kopi terakhir dihapuskan
2. Diterimanya undang-undang Komtabiitas
3. Diterimanya undang undang Agraria, yang berakibatnya timbul perkebunan-perkebunan besar yang diusahakan oleh kapitalis belanda dan tidak boleh menjual tanah indonesia ke bangsa asing
Perang perlawanan
1. Perang Diponegoro (1825-1830)
2. Perang padri (1821-1830)
3. Perang aceh (1837-1904)
4. Perang batak (1878-1907)
5. Perang Bali (1814-1849)
Kecenderungan Umum Penyelenggaraan Pendidikan abad
19
Perkembngan pendidikan islam dinusantara selama abad ke 19 sampai penjajahan jepang menunjukan 3 arah :
Pendidikan islam Tradisional dalam bentuk pengajian Quran dan pengajian kitab
Mengadakan pembaharuan dalam sistem lama terutama dalam bentuk pesantren modern
Mendirikan madrasah
Kecenderungan kecenderungan kolonial belanda dalam melaksanakan pendidikan
Pendidikan tidak diberikan disekolah Politik diskriminasi antara pribumi
dengan orang eropa Pembukaan sekolah dan perluasannya
lebih banyak didorong oleh kebutuhan praktis, yang berkaitan dengan perkerjaan diberbagai bidang dan kejuruhan serta pemenuhan pegawai negeri menengah dan rendah
Penyenggaraan pendidikan
1. Sejak tahun 1816 Sekolah dasar lebih ditunjukan untuk orang orang belanda saja
2. Baru tahun 1848 adanya anggaran belanja untuk pendidikan orang orang di indonesia
3. Baru tahun 1863 diputuskan melaksanakan pendidikan untuk semua anak anak bumi putera
Karakteristik sistem penyelenggaraan pendidikan kolonial belanda
1. Dualistik diskriminatif : membedakan pendidkan untuk orang eropa dengan pendidikan orang bumi putera
2. Sentralistik : pemerintahan kolonial belanda mempunyai wewenang mengatur penyelenggaran pendidikan
3. Tujuan pendidikan
Pendidikan kolonial Belanda dalam abad 19
Pelayanan Pendidikan pada zaman kolonial belanda dibedakan menjadi 3 macam :
Sekolah dasar dan lanjutan untuk golongan penduduk eropa
Sekolah dasar negeri dan sekolah raja untuk golongan
penduduk bumi putera
Sekolah Kejuran yan dapat diikuti oleh golongan Eropa dan
bumi putera
Sekolah dasar dan lanjutan Eropa
Sekolah dasar eropa Gymnasium (lanjutan )
Sekolah dasar bumi putera
Sekolah dasar bumi putera dibagi menjadi dua kategori Sekolah dasar kelas pertama :
tokoh terkemuka bumi putera Sekolah dasar kelas kedua :
masyarakat bumi putera pada umumnya
Sekolah Raja
Sekolah raja didirikan untuk memperoleh tenaga terdidik dari golongan bangsawan bumi putera yang akan disiapkan dalam pekerjaan administrasi pemirintahan kolonial
Sekolah kejuruan
1. Pertama dibuka pada tahun 1856 dibatavia, membantu agar peranakan india belanda mendapat penghidupan yang layak
2. Sekolah pertukangan dibuka pada tahun 1860 di surabaya , sekolah ini untuk golongan eropa
3. Sekolah guru di dirikan di surakarta pada tahun 1856 lalu mulai didirikan ditempat yang lain juga
4. Sekolah kejuruan untuk gadis golongan eropa di dirikan di batavia pada tahun 1876. pada tahun 1882 didirikan HBS wanita di batavia
5. Sekolah dokter pada tahun 1849. kemudian didirikan sekolah dokter jawa pada tahun 1851, dengan lama belajar dua tahun setelah SD 5 tahun
Pendidikan Kolonial Belanda Abad - 20
Ciri-ciri Menurut Tilaar, 1995
Sentralisasi
Menghambat Gerakan Nasional
Pendidikan Dibagi:
Sistem persekolahan 3 jenjang Pendidikan Rendah (Lagere
Onderwijs) Pendidikan Lanjutan (Middelbaar
Onderwijs) Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)
Pendidikan Rendah (Lagree Onderwijs)
Pendidikan Lanjutan (Middelbaar Onderwijs)
Pendidikan Kejuruan (vokonderwijs ) Sekolah pertukangan (Amachts
leergang) Sekolah pertukangan (Ambachtsschool) Sekolah teknik (Technish Onderwijs) Pendidikan Dagang (Handels Onderwijs) Pendidikan pertanian (landbouw
Onderwijs)
Pendidikan kejuruan kewanitaan (Meisjes Vakonderwijs)
Pendidikan Tinggi (Hooger Onderwijs)
Penjajahan Jepang Indonesia membawa semboyan
“Kemakmuran Bersama, Asia untuk Asia”
Jepang mengumumkan rencana mendirikan lingkungan
kemakmuran bersama Asia Timur Raya (1940)
Hakko Ichi U
(8 benang dibawah
satu atap)
Dibawah Mr. Samsudin
beserta Pemuda
Asia Raya
Dihapus dan dibentuk
Jawa Seinendan (1943)
Selain itu, dibentuk pula beberapa organisasi seperti:
tujuan
Memperkaya pembendaharaan bahasa Indonesia oleh para ahli
misal Rakyat RomushaMahasiswa Kinrohosji
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN JAMAN JEPANG
SEKOLAH PADA JAMAN JEPANG
PEMBINAAN GURU
Guru tersebut
melatih guru lain
di daerahnya
Bahan yang diperoleh dari latihan:
PEMBINAAN SISWA
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
Jumlah : 21.500 13.500Murid : menurun 30%Guru : menurun 35%
Jumlah : 850 20Murid : menurun 90%Guru : menurun 95%
DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, Redja. 2013. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Press.