pendidikan lh

Upload: hani-oliver

Post on 08-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    1/6

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dantumbuhan lainnya. Hutan juga merupakan suatu kumpulan tumbuhan yang menempatidaerah yang luas. Hutan dapat ditemukan baik di daerah yang beriklim tropis maupundaerah beriklim dingin. Hutan memiliki banyak fungsi antara lain sebagaitempat/habitat bagi hewan dan tumbuhan,penampung karbon dioksida.

    Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki hutan terluas di dunia.Guna melindungi dan menjaga ekosistem yang ada, pemerintah memiliki lembaga danundang-undang yang mengatur tentang hal ini. Namun pada kenyataannya meskipunada peraturan dan perundang-undangan tersebut masih banyak ditemukan praktek-

    praktek kejahatan antara lain seperti Pembalakan Liar atau Ilegal Logging.

    B. Rumusan Masalah

    Sesuai dengan judul makalah ini yaitu tentang ilegal logging, maka untuk memperjelasruang likup pembahasan, penulis memiliki batasan masalah antara lain :a. Pengertian pembalakan liar atau illegal loggingb. Faktor-faktor penyebab illegal loggingc. Dampak dari illegal loggingd. Solusi untuk mengatasi illegal logging

    C. Tujuan dan Manfaat

    Melihat begitu pentingnya dan dalam memenuhi tugas mata pelajaran PLH, makamakalah ini dibuat dengan tujuan utamanya adalah memberikan pengetahuanlingkungan sehingga kita dapat lebih peduli terhadap kelangsungan makhluk hidup dimasa yang akan datang.

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    2/6

    BAB IIPEMBAHASAN

    A. Pengertian Illegal Logging

    Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan cukup luas. Hampir 90 persen hutandi dunia dimiliki secara kolektif dimiliki oleh Indonesia dan 44 negara lain. Bahkan,negeri ini juga disebut sebagai paru-paru dunia.

    Hutan-hutan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia,meskipun luas daratannya hanya 1,3 persen dari luas daratan di permukaan bumi.Kekayaan hayatinya mencapai 11 persen spesies tumbuhan yang terdapat dipermukaan bumi. Selain itu, terdapat 10 persen spesies mamalia dari total binatangmamalia bumi, dan 16 persen spesies burung di dunia.

    Selain itu, Pemerintah juga pernah mengklaim, sampai dengan tahun 2005, Indonesiamemiliki kawasan hutan 126,8 juta hektare dengan berbagai pembagian fungsi. Yaitu,fungsi konservasi (23,2 juta hektare), kawasan lindung (32,4 juta hektare), hutanproduksi terbatas (21,6 juta hektare), hutan produksi (35,6 juta hektare), dan hutanproduksi konversi (14,0 juta hektare).

    Sayangnya aset negara tersebut dirusak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawabmelalui aksi pembalakan liar.Pembalakan liar atau istilah dalam bahasa inggrisnyaillegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yangtidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

    Illegal Logging menurut UU No 41/1999 tentang Kehutanan adalah perbuatanmelanggar hukum yang dilakukan oleh setiap orang/kelompok orang atau badanhukum dalam bidang kehutanan dan perdagangan hasil hutan berupa; menebang ataumemungut hasil hutan kayu (HHK) dari kawasan hutan tanpa izin, menerima ataumembeli HHK yang diduga dipungut secara tidak sah, serta mengangkut atau memilikiHHK yang tidak dilengkapi Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH).

    Selama sepuluh tahun terakhir, laju kerusakan hutan di Indonesia mencapai dua jutahektar per tahun. Penebangan liar (illegal loging) adalah penyebab terbesar kerusakanhutan itu.

    Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidakdapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektarkawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhirmencapai 2,83 juta hektar per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimanaSumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi danPapua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesidiperkirakan akan hilang tahun 2010.

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    3/6

    B. Faktor-faktor Penyebab Illegal Logging

    Adapun faktor penyebab pembalakan liar adalah pembalakan untuk mendapatkankayu dan alih fungsi lahan untuk kegunaan lain, seperti perkebunan, pertanian dan

    pemukiman. Seiring berjalannya waktu pertambahan penduduk dari hari ke harisemakin pesat sehingga menyebabkan tekanan kebutuhan akan tempat tinggal, pohon-pohon ditebang untuk dijadikan tempat tinggal ataupun dijadikan lahan pertanian.

    Faktor lainnya yaitu faktor kemiskinan dan faktor lapangan kerja. Umumnya hal initerjadi kepada masyarakat yang berdomisili dekat ataupun di dalam hutan. Ditengahsulitnya persaingan di dunia kerja dan himpitan akan ekonomi, masyarakat mau tidakmau berprofesi sebagai pembalak liar dan dari sini masyarakat dapat menopangkehidupannya. Hal inilah yang terkadang suka dimanfaatkan oleh cukong-cukong untukmengeksploitasi hasil hutan tanpa ada perizinan dari pihak yang berwenang. Padahalapabila dilihat upah tersebut sangatlah tidak seberapa dibandingkan dengan akibat

    yang akan dirasakan nantinya.

    Selain itu juga tentang aspek kinerja aparatur di lapangan, kelestarian hutanmerupakan tanggung jawab bersama. Salah satu caranya yaitu dengan dibentuk suatuaparatur yang tugasnya bukan hanya menjaga namun juga mengawasi tindakanpenyalahgunaan fungsi hutan. Namun pada kenyataan kinerja aparatur di lapangan inimasih belum berjalan dengan baik dikarenakan tidak seimbangnya jumlah personilaparatur pengawas dengan jumlah luas hutan di Indonesia sehingga tindakan illegallogging ini dapat mungkin terjadi karena luput dari pengawasan petugas tersebut. Takjarang ada juga petugas pengawas yang masih melakukan kompromi dengan pelakuillegal logging sehingga akan semakin memperparah kondisi yang ada.

    Perkembangan teknologi yang pesat sehingga kemampuan orang untukmengeksploitasi hutan khususnya untuk illegal logging semakin mudah dilakukan.Dengan semakin berkembangnya teknologi untuk menebang pohon diperlukan waktuyang tidak lama, karena alat-alatnya semakin canggih.

    Kayu masih menjadi primadona Pendapatan Asli Daerah. Produksi komersial mencakupproduksi kayu dan olahannya, produksi sawit, serta perkebunan lain.

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    4/6

    C. Dampak Illegal Logging

    Kerusakan lingkungan dapat terjadi di mana-mana termasuk di Indonesia, salah satumasalah kerusakan lingkungan lingkungan yaitu Illegal logging. Illegal logging pun kianhari kian marak terjadi, Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di

    Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektar pertahun, yang sebagian besar disebabkanoleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan dataBadan Penelitian Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyar perharisebagai kerugian finansial akibat penebangan liar (Antara, 2004).

    Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian,mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya,kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar,diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun.Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati sertajasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

    Illegal logging berdampak kepada gangguan/kerusakan pada berbagai ekosistem yangmenyebabkan komponen-komponen yang menyusun ekosistem,yaitu keanekaragamanjenis tumbuhan dan hewan menjadi terganggu. Akibatnya terjadilah kepunahan padaberbagai varietas hayati tersebut.

    Dampak lainnya adalah bencana banjir. Pohon-pohon ditebangi hingga jumlahnyasemakin hari semakin berkurang menyebabkan hutan tidak mampu lagi menyerap airhujan yang turun dalam jumlah yang besar,sehingga air tidak dapat meresap ke dalamtanah sehingga bisa menyebabkan banjir,seperti yang terjadi belum lama ini bencanabanjir bandang di Wasior,Papua yang menewaskan hampir 110 orang.

    Masyarakat tetap hidup miskin dan menjadi korban atas kecurangan perilaku cukong-cukong yang pada akhirnya merekalah yang menikmati sebagian besar hasil usahamasyarakat. Inilah yang menimbulkan ketidakadilan sosial dalam masyarakat.

    Semakin berkurangnya jumlah cadangan sumber air tanah atau mata air di daerahhutan. Karena jumlah pohon-pohonnya semakin berkurang padahal pohon berfungsisebagai penyerap air. Hal ini mengakibatkan timbulnya kekeringan, masyarakatkesulitan untuk mendapatkan air bersih dan kekurangan air untuk irigasi.

    Semakin berkurangnya lapisan tanah subur. Lapisan ini hanyut terbawa karena tidak

    adanya penahan tanah apabila hujan,disinilah fungsi pohon sebenarnya.

    Dampak yang paling kompleks dari adanya Illegal Logging ini adalah global warmingyang sekarang sedang mengancam dunia. Global warming terjadi oleh efek rumahkaca dan kurangnya daerah resapan CO2 seperti hutan sehingga menyebabkan suhubumi menjadi naik dan mengakibatkan kenaikan volume air muka bumi karena esdikutub mencair.

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    5/6

    D. Solusi untuk mengatasi Illegal Logging

    1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

    2. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

    3. Manipulasi lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit juga bisa dilakukanuntuk memulihkan kembali hutan di Indonesia.

    4. Penanaman hutan secara intensif menjadi pilihan terbaik karena bisa diprediksi.Sehingga, kebutuhan kayu bisa diperhitungkan tanpa harus merusak habitat hutanalam yang masih baik.

    5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenaipengelolaan hutan. Misalkan dengan upaya pengawasan dan penindakan yang

    dilakukan di TKP (tempat kejadian perkara), yaitu di lokasi kawasan hutan dimanatempat dilakukannya penembangan kayu secara illegal. Mengingat kawasan hutanyang ada cukup luas dan tidak sebanding dengan jumlah aparat yang ada, sehinggaupaya ini sulit dapat diandalkan, kecuali menjalin kerjasama dengan masyarakatsetempat. Ini pun akan mendapat kesulitan jika anggota masyarakat itu justrumendapatkan keuntungan materiil dari tindakan illegal logging.

    6. Upaya lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pos-postempat penarikan retribusi yang banyak terdapat di pinggir-pinggir jalan luar kota.Petugas pos retribusi hanya melakukan pekerjaan menarik uang dari truk yangmembawa kayu, hanya sekedar itu. Seharusnya di samping melakukan penarikan uang

    retribusi juga sekaligus melakukan pengecekan terhadap dokumen yang melegalkanpengangkutan kayu. Dengan tindakan pengecekan seperti ini, secara psikologisdiharapkan dapat dijadikan sebagai upaya shock therapy bagi para sopir truk danpemodal. Selain dari itu, juga harus dilakukan patroli rutin di daerah aliran sungaiyang dijadikan jalur pengangkutan kayu untuk menuju terminal akhir, tempatpenampungan kayu.

    7. Upaya ketiga adalah menelusuri terminal/tujuan akhir dari pengangkutan kayuillegal, dan biasanya tujuan itu adalah perusahaan atau industri yang membutuhkanbahan baku dari kayu. Upaya ini dirasa cukup efektif untuk menanggulangi perbuatan-perbuatan illegal logging. Perusahaan atau industri seperti ini dapat dituding telah

    melakukan penadahan.Perbuatan menampung terhadap kayu-kayu illegal olehperusahaan, yang dalam bahasa hukum konvensional KUHP disebut sebagai penadahantersebut, dapat dikategorikan sebagai kejahatan korporasi (corporate crime).

  • 8/7/2019 PENDIDIKAN LH

    6/6

    BAB IIIPENUTUP

    A. Kesimpulan

    Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalammenentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhanyang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhanasampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkaliapa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depankehidupan generasi berikutnya seperti tindakan Illegal Logging. Illegal Logging adalahkegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidakmemiliki izin dari otoritas setempat.Illegal logging apabila terus dibiarkan, makakehidupan anak cucu kita nanti dapat terancam.

    B. Saran

    Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi danbukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi.Setiap orang harus melakukan usahauntuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnyamasing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagiterwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://dephut.go.idhttp://wikipedia.comhttp://search.legalitas.org/node/382 http://hetikyuliati.blog.friendster.com/2008/11/dampak-illegal-logging-di-indonesia/http://beritalingkungan.blogspot.comhttp://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2010/07/20/ArticleHtmls/20_07

    _2010_008_001.shtml?Mode=0