penduduk dan pengangguran laporan

35
PENDUDUK DAN PENGANGGURAN YANG ADA DI NUSA TENGGARA BARAT (NTB) 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di `negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Berdasarkan pengamatan penulis yang didapatkan dari segala sumber. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan dari pada di negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk,ataupun masalah sosial politik di negara tersebut. Melalui artikel inilah penulis mencoba untuk mengangkat masalah pengangguran dengan segala dampaknya di Indonesia yang menurut pengamatan saya sudah semakin memprihatinkan terutama ketika negara kita terkena imbas dari krisis 1

Upload: hila

Post on 19-Jun-2015

1.877 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ne tulisan, tulisan teman juga, baru ja dia datang dan ngeprint ne tulisan, dan akhirnya minta izin deh untuk aplod, eh tak taunya di kasih untuk aplod, silahkan di COPAS bro.. masukin nama penulis, semoga bermanfaat :)

TRANSCRIPT

Page 1: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

PENDUDUK DAN PENGANGGURAN YANG ADA DI NUSA TENGGARA

BARAT (NTB)

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan

khususnya di `negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara

berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena

sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Berdasarkan

pengamatan penulis yang didapatkan dari segala sumber. Sempitnya lapangan

pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi.

Masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di negara-negara

berkembang namun juga dialami oleh negara-negara maju. Namun masalah

pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah terselesaikan dari pada di

negara-negara berkembang karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya

business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan

penduduk,ataupun masalah sosial politik di negara tersebut. Melalui artikel inilah

penulis mencoba untuk mengangkat masalah pengangguran dengan segala

dampaknya di Indonesia yang menurut pengamatan saya sudah semakin

memprihatinkan terutama ketika negara kita terkena imbas dari krisis ekonomi

sejak tahun 1997 hingga tahun 2008. Penulis mengambil data pada tahun 2008

untuk dijadikan artikel berdasarkan data dari sumber-sumber yang ada.

Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi

pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita

menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara

kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab

rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya

penyerapan sumber daya, termasuk Sumber Daya Manusia. Jika dibandingkan

dengan negara-negara maju, pemanfaatan sumber daya yang dilakukan oleh

negara-negara berkembang relatif lebih rendah daripada yang dilakukan di negara-

1

Page 2: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

negara maju karena buruknya efisiensi dan efektivitas dari penggunaan sumber

daya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Tingginya angka penganggur berpotensi menimbulkan kerawanan

berbagai kriminal dan gejolak sosial,politik dan kemiskinan.Selain itu,

pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa.Setiap orang harus

mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu, jasa dan

sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan. Bisa kita

bayangkan berapa ton beras dan kebutuhan lainnya harus disubsidi setiap harinya.

Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara

kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal

sehingga ketika mereka kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka kelabakan

dan tidak bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal.

Justru orang-orang yang kurang berpendidikan bisa melakukan inovasi

menciptakan kerja, entah sebagai joki yang menumpang di mobil atau joki payung

kalau hujan. Juga para pedagang kaki lima dan tukang becak, bahkan orang demo

saja dibayar. Yang menjadi kekhawatiran adalah jika banyak para penganggur

yang mencari jalan keluar dengan mencari nafkah yang tidak halal. Banyak dari

mereka yang menjadi pencopet, penjaja seks, pencuri, preman, penjual narkoba,

dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit mereka yang dibayar untuk berbuat rusuh

atau anarkis demi kepentingan politik salah satu kelompok tertentu. Hal inilah

yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika krisis sosial tidak ingin berlanjut

terus.

Negara yang sedang berkembang sangat banyak masyarakat yang

seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya

lapangan pekerjaan beserta besarnya jumlah penduduk terhadap

daerah .Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor- faktor

kelangkaan modal untuk berinvestasi. Masalah pengangguran itu sendiri tidak

hanya terjadi di negara-negara berkembang namun juga dialami oleh negara-

negara maju.Namun masalah pengangguran di negara-negara maju jauh lebih

mudah terselesaikan daripada di negara-negara berkembang karena hanya

2

Page 3: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor

kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik

maupun budaya yang ada di negara tersebut.Melalui artikel inilah saya mencoba

untuk mengangkat masalah pengangguran dengan segala dampaknya di Indonesia

yang menurut pengamatan saya sudah semakin memprihatinkan terutama ketika

negara kita terkena imbas dari krisis ekonomi sejak tahun 1997.

Pengangguran merupakan suatu hal wajar kita lihat kondisi di mana orang

tidak dapat bekerja,karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan maupun sumber

daya . Ada berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran

terselubung, teknologis, pengangguran friksional, pengangguran struktural dan

sebagainnya .Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk,

distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di

negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk

di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab

rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya

penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia Jika dibandingkan

dengan negara- negara maju, yang ada di duniapemanfaatan sumber daya yang

dilakukan oleh negara-negara berkembang relatif lebih rendah daripada yang

dilakukan di negara- negara maju karena buruknya efisiensi dan efektivitas dari

penggunaan sumber daya baik sumber daya alam maupun sumber daya mianusia.

B. Teori- teori

Teori-teori penduduk dibagi menjadi beberapa teori yaitu:

a. Teori Pertumbuhan Penduduk

Teori Natural

- Teori ini mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan dipengaruhi oleh

temperatur, curah hujan, kesuburan tanah(Ruslan H. Prawiro, 1983: 27) William

Gadwin

3

Page 4: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

- Mengemukakan bahwa kemelaratan adalah orang atau strukturmasyarakat yang

salah dan dapat diperbaiki dengan prinsip sama rata sama ras (Ruslan

H.Prawiro,1983: 27) Thomas Robert Malthus

- Mengemukakan bahwa kemelaratan adalah tidak imbangnya pertambahan

penduduk dengan pertambahan bahan makanan (Ruslan H. Prawiro, 1983: 25)

b. Teori Fisiologi

Teori Pearl

- Teori ini mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh

keadaan Prawiro, 1983: 28) Teori Cassado Gini

- Teori ini mengemukakan tentang statistik biologi ( Ruslan H.Prawiro, 1983: 28)

Teori Sosial Ekonomi Teori Carr Saunders

- Mengatakan bahwa negara dalam keadaan optimum bila jumlah penduduk dan

bahan pangan seimbang (Riningsih, 1990: 31) Teori Dumont

- Mengemukakan tentang teori kapilaritas sosial. Kapilaritas social mudah berlaku

di dalam perpindahan dengan mudah dari kelas ke kelas yang lebih tinggi

(Ruslan H. Prawiro,1983: 32)

Pengangguran intelektual akan tetap menjadi keniscayaan jika kebijakan

politik pendidikan tuli terhadap kritikan dan buta terhadap realitas kehidupan.

Sudah banyak teori yang membahas masalah pengangguran yang dihasilkan

oleh lulusan perguruan tinggi. Istilah sarjana yang menganggur sangat banyak

sebutannya, mulai dari pengangguran intelektual, pengangguran terdidik,

pengangguran bergelar dan lain sebagainya. Istilah apapun yang digunakan,

tetapi itu adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan. Solusi sudah banyak

dalam bentuk teori dan implementasi, secara signifikan belum menunjukkan

angka bahwa pengangguran terdidik akan segera berakhir, cenderung lagi

bertambah. Pengangguran di negara kita sebenarnya sudah sangat parah.

Memang secara teori, ilmu ekonomi pengangguran adalah kata yang tidak akan

pernah selesai dibahas. Penganggguran Mengapa tidak berdaya, karena tidak

cukup hanya tinjauan teoritis yang menjawabnya, harus adalah strategi khusus

dan jitu. Memang ‘PR’ ini tidak cukup hanya menjadi beban pemerintah, hanya

saja pemerintah harus tampil sebagai pihak pertama yang terbeban. Bagaimana

4

Page 5: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

mengatasinya menjadi ‘PR’ khusus Kabinet yang khusus dalam tim ekonomi

SBY dan perlu berkolaborasi dengan institusi pendidikan.  Pengangguran

intelektual akan tetap menjadi keniscayaan jika kebijakan politik pendidikan tuli

terhadap kritikan dan buta terhadap realitas kehidupan. Mengangkat kembali

wacana kewirausahaan dan menggemakan lagi wacana link and match hanya

akan merupakan kebijakan tambal sulam jika pemerintah tidak segera

menyadari bahwa kebijakan pendidikan di tingkat dasar dan menengah, yang

menjadi fondasi kualitas pendidikan tinggi, lebih banyak mematikan kreativitas

dan memandulkan daya cipta guru maupun siswa. Kita hidup dalam sebuah

ekonomi pengetahuan (knowledge economy) dan sebuah masyarakat

berpengetahuan (knowledge society). Ekonomi pengetahuan bertumbuh karena

adanya kreativitas dan kemampuan mencipta yang memungkinkan pemecahan

masalah secara cerdas (ingenuity). Sekolah dalam masyarakat berpengetahuan

harus menciptakan kualitas ini; kalau tidak, masyarakat dan bangsa akan

ditinggalkan.” (Andy Hargreaves, 2003). Hargreaves tepat membidik dua hal

yang sering dilupakan dalam pembaruan pendidikan

2. PEMBAHASAN

A. Penduduk

Salah satu tantangan pembangunan ekonomi di negara-negara yang

sedang berkembang dan yang sekaligus merupakan ciri negara-negara tersebut

ialah adanya ledakan penduduk. Telah kita ketahui bahwa tujuan pembangunan

ekonomi adalah kenaikan penghasilan riil perkapita. Penghasilan riil per kapita

adalah sama dengan pendapatan nasional riil atau ou tput secara keseluruhan yang

dihasilkan selama satu tahun dibagi dengan jumlah penduduk seluruhnya. Jadi

standar hidup tidak dapat dinaikkan kecuali jika output meningkat dengan lebih

cepat dari pada pertumbuhan jumlah penduduk. Untuk mempengaruhi

perkembangan output total diperlukan penambahan investasi yang cukup besar

agar supaya dapat menyerappertambahan penduduk; yang berarti naiknya

penghasilan riil perkapita. Ada teori-teori yang memperbincangkan mengenai

5

Page 6: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

berapa jumlahpenduduk yang seharusnya atau yang cocok bagi suatu negara.

Untuk itu adateori penduduk yang dikenal dengan “teori penduduk optimum”

(optimumpopulation theory). Adapun yang dimaksud dengan penduduk optimum

ialah jumlah penduduk yang dapat memberikan/ menghasilkan tingkat upah riil

atau tingkat penghasilan riil per kapita yang maksimum.

a. Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi

Kapasitas yang rendah dari negara sedang berkembang untuk

meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tingkat

perkembangan penduduk, sehingga penghasilan riil per kapita akan dapat

meningkat. Dengan kapasitas yang rendah untuk menaikkan output totalnya dan

tanpa diimbangi dengan turunnya tingkat perkembangan penduduk, maka akan

terjadi penundaan pembangunan ekonomi. Ada 4 aspek penduduk yang perlu

diperhatikan di negara-negara sedang berkembang, yaitu:

Adanya tingkat berkembangan penduduk yang relatif tinggi.

Adanya struktur umum yang tidak favorabel.

Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang.

Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

1. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi

Tidak ada keragu-raguan terhadap sejarah di negara-negara yang sudah

maju bahwa pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang terhadap

kenaikkan penghasilan riil per kapital. Ini disebabkan karena negara-negara yang

sudah maju tersebut telah siap dengan tabungan yang akan melayani kebutuhan

investasi. Tambahan penduduk justru akan menambah potensi masyarakat untuk

menghasilkan dan juga sebagai sumber permintaan yang baru. A. Hansen

mengenai stagnasi secular, yang mengatakan bahwa bertambahnya jumlah

penduduk justru akan menciptakan/ memperbesar permintaan agregatif, terutama

investasi. Para pengikut Keynes tidak melihat tambahan penduduk sekedar

sebagai tambahan penduduk saja, tetapi juga melihat adanya suatu kenaikkan

dalam daya beli (purchasing power).

Di samping itu para pengikut Keynes juga menganggap adanya kemajuan,

meningkatnya produktivitas tenagakerja dan permintaan tenaga kerja ini akan

6

Page 7: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

selalu mengiringi kenaikkan jumlah penduduk. Produktivitas penduduk di negara-

negara sedang berkembang adalah rendah sehingga mengakibatkan rendahnya

produksi pula. Karena sebagian besar penduduk tinggal di desa dan hidupnya

sebagian besar berasal dari sektor pertanian, maka hampir semua penghasilan

yang didapatnya akan dikonsumir seluruhnya. Seandainya ada sisa, hanya

relatifkecil jumlahnya. Akibatnya tingkat investasi juga akan rendah. Jadi negara-

negara sedang berkembang, dimana sudah terdapat perbandingan yang tinggi

antara jumlah manusia dan jumlah faktor- faktor produksi yang lain,

perkembangan penduduk yang cepat akan menimbulkan diseconomies of scale. Di

negara- negara sedang berkembang di negara kepadatan penduduk yang cepat

akan dapat pula mendorong perkembangan ekonomi, apabila kapital dan

tantangan penduduk tersebut.

2. Struktur Umur yang tidak Favorable

Negara sedang berkembang memiliki tingkat kelahiran yang tinggi dan

tingkat kematian yang rendah. Hal ini mengakibatkan adanya segolongan besar

penduduk usia muda lebih besar proporsinya dari pada golongan penduduk usia

dewasa. Keadaan penduduk yang seperti ini disebut sebagai penduduk yang

berciri “expensive”.Ini merupakan kebalikan dari keadaan di negara-nagara yang

telahmaju. Pada tahun 1950, negara-negara yang sedang berkembang (Asia,Afrika

dan Amerika Latin), 40% atau lebih dari total penduduknya berumur di bawah 15

tahun. Dengan adanya tingkat kelahiran yang tinggidan tingakt perkembangan

penduduk yang cepat di negara-negara sedang berkembang, maka negara-negara

itu akan selalu memiliki struktur penduduk yang sebagian besar adalah usia muda.

Sehubungan dengan struktur umur penduduk kita kenal konsep “angka beban

tanggungan”(dependency ratio) yang menyatakan perbandingan antara

banyaknyaorang tidak produktif (penduduk umur di bawah 15 tahun dan di atas

65tahun) dan orang yang produktif (penduduk umur 15 – 65). Umumnya negara

sedang berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi karena

besarnya jumlah penduduk usia muda.

Proporsi yang besar dari penduduk usia muda ini tidak menguntungkan

bagi pembangunan ekonomi, karena:

7

Page 8: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

a. Penduduk golongan usia muda, cenderung untuk memperkecil angka

penghasilan per kapita dan mereka semua merupakan konsumen dan bukan

sebagai produsen dalam perekonomian tersebut.

b. Adanya golongan penduduk usia muda yang besar jumlahnya di suatu negara

akan mengakibatkan alokasi faktor-faktor produksi ke arah

“investasi-investasi sosial” dan bukan ke “investasi-investasi kapital”.

Oleh karena itu paling tidak ia akan menunda perkembangan ekonomi.

3. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang

Tingkat urbanisasi yang tinggi pada umumnya telah dihubungkan dengan

daerah-daerah yang secara ekonomis telah maju dan berrsifat industri. Tingkat

urbanisasi ini mempunyai pengaruh dan akibat-akibat yang berbeda di negara-

negara yang sudah maju bila dibandingkan dengan dinegara-negara yang seadng

berkembang. Di negara-negara yang sudah maju hanya sebagian kecil penduduk

yang bekerja di sektor pertanian. Urbanisasi biasanya terjadi karena adanya

tingkat upah yang lebih menarikdi sektor industri (di kota) daripada tingkat upah

di desa (sektor pertanian).Untuk negara sedang berkembang, hal ini dapat

mengakibatkan adanya ketidakseimbangan perkembangan ekonomi anar sektor

pertanian dan sektor industri, yaitu bila urbanisasi terus terjadi sampai kekurangan

tenaga kerja muncul sebagai masalah di sektor pertanian.

Dengan ataupun jasa-jasa yang dibutuhkan oleh sektor industri. Akibatnya

perkembangan akan tergantung dari sektor perdagangan internasional.Keinginan

untuk mencapai perkembangan yang seimbang antara dua sektor itu juga

merupakan masalah yang tidak mudah diatasi, karena adanya keharusan dalam

membagi jumlah tabungan yang terbatas, diantara investasi sosial dan investasi

kapital yang produktif.

4. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan penghalang pembangunan

ekonomi suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan

tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi,

terutama industri, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang

mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis. Dengan kata lain

8

Page 9: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

pendidikan merupakan faktor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi.

Bahkan menurut chumaker pendidikan merupakan sumber daya yang terbesar

manfaatnya disbanding faktor-faktor produksi lain.

b. Ledakan Penduduk

Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa faktor utama yang

menentukan perkembangan penduduk adalah tingkat kematian, tingkat kelahiran

dan tingkat perpindahan penduduk (migrasi).

Dua faktor pertamayang sangat besar peranannya dalam mempengaruhi

laju pertumbuhan penduduk.

1. Tingkat Kematian (Death Rate)

Ada empat faktor yang menyumbang terhadap penurunan angka kematian pada

umumnya:

a). Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan

meningkatnya produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia

yang cukup lama.

b). Adanya perbaikkan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat),

maupun kesehatan individu.

c). Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya

lembaga- lembaga kesehatan umum yang modern, sehingga dapat mengurangi

jumlah orang yang terserang penyakit.

d). Meningkatnya penghasilan riil per kapita, sehingga orang mampu membiayai

hidupnya dan bebas dari kelaparan dan penyakit, dan selanjutnya dapat hidup

dengan sehat.

2. Tingkat Kelahiran (Birth Rate)

Di negara-negara industri pertumbuhan penduduk berlangsung terus

disamping adanya penurunan tingkat kelahiran; misalnya di perancis,

AmerikaSerikat dan inggris, tingkat kelahiran terus menurun sejak abad

kesembilan belas sampai awal abad ini. Hanya setelah perang dunia ke-II, tingkat

kelahiran meningkat dan mempercepat tingkat pertambahan penduduk.Tingkat

kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan ekonom imelalui pola-pola

kebudayaan seperti: umur perkawinan, status wanitanya,kedudukan antara rural

9

Page 10: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

dan urban serta sifat-sifat dari sistemfamili yang ada. Di negara-negara yang

sudah maju, terutama di negara-negara barat, penurunan tingkat kematian

sungguh-sungguh telah diikuti oleh suatu penurunan tingkat kelahiran pula.

3. Migrasi

Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan

penduduk. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat

diperhitungkan hanya dari tingkat kelahiran dan tingkat kematian saja. Bagi

negara-negara sedang berkembang migarasi tidaklah berarti dalam peningkatan

jumlah penduduk ataupun dalam pengurangan jumlah penduduk. Pemindahan

penduduk ke luar negeri dari negara- negara yang sedang berkembang tidaklah

mungkin dapat terlaksana lagi guna mengurangi kepadatan penduduknya.

Hal ini disebabkan banyak negara seperti Australia, Rhodesia dan

Suriname tidak bersedia menerima poerpindahan dari negara-negara sedang

berkembang yang padat penduduknya, dengan alasan kesulitan-kesulitan integrasi

sosial dan rendahnya tingkat skill di negara-negara yang mengalami tekanan

penduduk tersebut. Akibatnya dengan penurunan tingakt kematian yang cepat dan

tetap tingginya tingkat kelahiran dan kurang efektifitas migrasi, maka

pertumbuhan penduduk akan nampak sangat cepat dan mengakibatkan terjadinya

ledakan penduduk di negara-negara sedang berkembang.

c. Pemecahan Masalah Kependudukan

Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang terjadi di negara

negara sedang berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa masalah

penduduk merupakan masalah yang sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya kita

dapat menerapkan suatu kebijaksanaan dari sudut tingkat kematian untuk

mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan mencegah penurunan

tingkat kematian; atau dengan kata lain meningkatkan adanya kematian. Tetapi

tindakan ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia yang pada umumnya

ingin hidup lama di dunia. Cara lain yaitu dengan mengurangi kepadatan

penduduk di negara-negara sedang berkembang, tetapi karena rendahnya tingakat

skill dan adanya politik restriksi, maka hal ini sulit sekali dilaksanakan.

10

Page 11: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

Oleh karena itu policy/ kebijaksanaan terakhir yang nampaknya akan dapat

ditempuh dengan mempegaruhi tingkat kelahiran yang mana cara ini sudah

kelihatan diterima sebagai cara yang layak di negara-negara sedang berkembang.

Program keluarga berencana sudah banyak dilaksanakan oleh sebagian besar

negara-negara sedang berkembang.Walaupun program keluaraga berencana telah

diterima oleh hampir semua negara yang sedang berkembang, tetapi belum semua

penduduk atau semua orang yang tinggal di negara-negara itu bersedia

melaksanakan program tersebut.

Keadaan ini di sebabkan oleh beberapa hal antara lain:

1. Adanya kemelaratan dan buta huruf di negara-negara sedang

berkembang,bersama-sama dengan organisasi sosia yang masih bersifat

tradisional, bertindak sebagai penghambat pelaksanaan keluarga berencana

tersebut sekali mengenai pencegahan kehamilan.

2. Perkembangan ilmu obat-obatan dan ilmu kesehatan masih melupakan faktor-

faktor psychology dari orang-oarng yang akan menjadi akseptor.Ilmu-ilmu

tersebut belum dapat menciptakan alat pengontrol kehamilan yang sungguh-

sungguh dapat diterima dan dapat dipakai dengan baik sehingga dapat

mengurangi masalah pengangguran yang ada di negara-negara sedang

berkembang.Kemajuan ilmu pengetahuan telah dapat menyediakan metode

kontrasetip yang baru dan pemerintah nasional mendorong penduduk untuk

memakainya

B. Pengangguran

Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat

modern. Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya terbuang percuma dan

tingkat pendapatan masyarakat merosot. Dalam situasi seperti ini kelesuan

ekonomi akan berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga

sehari-hari.

Di negara-negara sedang berkembang pengangguran dapat digolongkan

ke dalam 3 jenis yaitu:

a. Pengangguran yang kelihatan (visible underemployment)

11

Page 12: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

Visible underemployment akan timbul apabila jumlah waktu kerja yang

sungguh-sungguh digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang

sanggup/disediakan untuk bekerja. Tegasnya, ini merupakan suatu pengangguran.

Meskipun beberapa dari pengangguran itu terdapat di sektor-sektor kerajinan dan

industri-industri sedang besar, namun cukup penting bagi negara-negara sedang

berkembang karena adanya sifat-sifat khas kegiatan sektor pertanian.

b. Pengangguran tak kentara (invisible underemployment)

Pengangguran tak kentara terjadi apabila para pekerja telah

menggunakanwaktu kerjanya secara penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik

(setelah ada perubahan-perubahan sederhana dalam organisasi atau metode

produksi tetapi tanpa suatu tambahan yang besar) ke sektor-sektor/pekerjaan lain

tanpa mengurangi output.

c. Pengangguran potensial (potensial underemployment)

Pengangguran potensial merupakan suatu perluasan daripada

disguisedunemployment, dalam arti bahwa para pekerja dalam suatu sektor dapat

ditarik dari sektor tersebut tanpa mengurangi output; hanya harus dibarengi

dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode-metode produksi yang

memerlukan pembentukan kapital yang berarti.

1. Memanfaatkan Tenaga-Tenaga yang Menganggur

Tenaga-tenaga yang menganggur merupakaan persediaan faktor produksi

yang dapat dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain untuk

meningkatkan output di negara-negara sedang berkembang. Persediaan

tenagakerja ini jelas lebih banyak terdapat di daerah-daerah yang padat

penduduknya.Masalah pemanfaatan tenaga menganggur ini menyangkut baik segi

penawaran maupun segi permintaan. Untuk memperluas permintaan akan tenaga

kerja diperlukan adanya pengorganisasian tenaga kerja seperti halnya dengan

capital

Pembangunan masyarakat desa mungkin merupakan jalan yang baik,

karena hanya diperlukan kapital yang relatif tidak besar. Suatu keuntungan

penggunaan tenaga-tenaga yang menganggur secara musiman yakni tidak

mengurangi tenaga-tenaga yang diperluka untuk mengadakan panenan maupun

12

Page 13: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

penanaman. Industri-industri kecil juga mungkin sekali akan menyerap tenaga

tenaga yang menganggur karena musim atau memang secara kronis.Masalah

perluasan penawaran tenaga kerja menimbulkan akibat-akibat yang lebih luas lagi.

Seperti dinyatakan oleh Profesor Leibenstein, kemampuan untuk menghasilkan

lebih banyak tergantung pada kalori yang dimiliki oleh tenaga kerja itu.

Sehingga tidak begitu mudah nampaknya untuk menarik tenaga kerja dari

sektor pertanian yang kemudian ini akan diikuti oleh penarikan bahan makanan

dari sektor pertanian pula seperti dikemukakan oleh Profesor Ragnar Nurkse.

Ketidak sempurnaan pasar dapat menghambat alokasi sumber-sumber/faktor-

faktor produksi secara lebih efisien, jika dalam masyarakat itu terdapat suatu

susunan sosial yang kaku, kurang adanya spesialisasi, adanya ketidak stabilan

faktor-faktor produksi. Masalah-masalah ini dapat diatasi dengan suatu

perancangan dan pengelolaan yang baik, serta diadakan survey yang mendalam

mengenai kemungkinan-kemungkinan investasi baru yang nantinya akan dapat

mengubah sifat-sifat sosial dan kebudayaan.

2. Dampak Ekonomis

Masyarakat sangatlah mendambakan tersedianya banyak lapangan

pekerjaan karena keadaan seperti ini berarti dapat dihasilkannya output yang inggi

dan diperolehnya pendapatan yang tinggi pula. Di samping itu, banyak kelompok

masyarakat yang menganggap bekerja itu mempunyai nilai tersensiri. Jika angka

penganggguran tinggi, maka akan banyak output yang hilang, pendapatan

menurun, dan mmasyarakat menderita batin karena hilangnya rasa harga diri.

Pentingya masalah pengangguran tenaga kerja(kesempatan kerja) dari segi

ekonomi dan kerugian besar yang diakibatkan oleh pengangguran merupakan

segi-segi masalah yang ditinjau dalam analisis siklus ekonomi

3. Pengukuran Tingkat Pengangguran

Data mengenai jumlah orang yang bekerja dan orang yang menganggur

merupakan salah satu jenis data yang dirancang secara cermat dan data ekonomi

yang sangat kmprehensif. Data tersebut dikumpulkan setiap bulan dengan

menggunakan prosedur yang disebut sample acak (random samplingi)dari seluruh

populasi. Setiap bulan dilakukan Tanya jawab terhadap sekitar

13

Page 14: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

60.000 rumah tangga terutama mengenai jenis pekerjaan yang mereka miliki.

Survey tersebut membagi penduduk yang berumur 16 atau lebih ke dalam

tiga kelompok, yaitu:

Bekerja (employed). Dalam kelompok ini adalah orang-orang yangmelakukan

jenis pekerjaan apa saja yang menghasilkan uang, termasuk didalamnya orang-

orang yang mempunyai pekerjaan akan tetapi sedang tidak bekerja karena sakit,

melakukan pemogokan, atau sedang berlibur.

Menganggur (unemployed). Dalam kelompok ini termasuk orang-orang yang

tidak bekerja akan tetapi secara aktif sedang mencari pekerjaan atau orang-orang

yang sedang menunggu untuk kembali bekerja.

Hasil perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2003 dan

2009 menempatkan NTB sebagai daerah dengan nilai pembangunan manusia yang

berada pada level menengah bawah, dengan peringkat ke-32 dari 33 Provinsi yang

ada di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah prestasi yang bisa dibanggakan.

Untuk megetahui tingkat penganguran yang ada di Nusa Tenggara Barat

(NTB) dari Tahun ke Tahun sesuai dengan data-data di bawah ini adalah :

No Tahun Jumlah PengangguranPresentase

Pengangguran(%)

1 2003- 2004 4,37 Juta Jiwa 67,69 %

2 2004- 2005 2,99 Juta Jiwa 61,13 %

3 2006- 2007 1,12 Juta JIwa 24,99 %

4 2008- 2009 260 Juta jiwa 48,96 %

Sumber: Indeks pembangunan Manusia (IPM) pada Tahun 2003- 2009

Lebih tepat lagi, seseorang disebut menganggur antara lain:

(a) Telah melakukan upaya-upaya tertentu untuk mendapatkan pekerjaan selama 4

minggu

(b) Diberhentikan untuk sementara dan sedang menunggu dipanggil kembali

bekerja, atau

(c) Sedang menunggu untuk melaporkan diri siap bekerja bulan depan. atau

menganggur dikelompokkan ke dalam angkatan kerja (labor force).

14

Page 15: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

Tidak termasuk angkatan kerja. Di dalamnya termasuk 34 persen dari penduduk

dewasa yang sedang sekolah, ibu rumah tangga, pensiunan, tidak mampu

bekerja, atau semata-mata tidak bermaksud untuk mencari kerja.Orang-orang

yang punya pekerjaan adalah tergolong bekerja; orang-orang yang tidak

mempunyai pekerjaan akan tetapi sedang dalam usaha mencari pekerjaan

tergolong pengangguran; orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi

tidak bermaksud untuk mecari pekerjaan tidak dimasukkan dalam kelompok

angkatan kerja. Tingkat pengangguran dihitung dari jumlah orang yang

menganggur dibagi dengan seluruh angkatan kerja.

4. Penangangguran Ditinjau dari Interpretasi Ekonomi

Sekarang kita beralih dari cara pemerintah menghitung banyaknya

pengangguran ke analisis ekonominya. Untuk menganalisis dan mengenal lebih

jauh struktur pasar tenaga kerja jaman sekarang ini, para ahli ekonomi telah

membagi tiga jenis pengangguran, yaitu: friksional, struktural, dan siklis.

Pengangguran friksional terjadi karena berpindahnya orang-orang dari satu daerah

ke daerah lain, dan dari satu jenis pekerjaan ke pekerjaan lain atau melalui

berbagai tingkat siklus kehidupan yang berbeda.

Selama setahun terakhir jumlah penduduk pengangguran di Nusa

Tenggara Barat (NTB) yang kehilangan pekerjaan sesuai dengan jenis kelaminnya

beserta dengan total angkatan kerja di tampilkan dengan data- data sebagai

berikut:

NoBulan/

Tahun

Jumlah laki-

laki yang

Bekerja

Jumlah

wanita yang

bekerja

Jumlah

Penduduk ½

Pengangguran

Total

Angkatan

Kerja

1Feburwari/

2008

1.965.602

Orang

850.085

Orang

769.873/ 6,12

%

2.040.174

Orang

2Feburwari/

2009

1.915. 234

Orang

846.410

Orang- -

Sumber: Kepala Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat (NTB)

Bahkan jika suatu perekonomian berada pada tingkat di mana tidak ada

pengangguran pun (fullemployment), akan selalu terjadi perputaran (turnover)

15

Page 16: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

karena adanya orang-orang yang baru saja menyelesaikan sekolahnya dan mencari

pekerjaan, atau karena perpindahan dari satu kota ke kota lain. Para wanita

kemungkinan akan masuk kembali ke barisan pencari kerja setelah mereka

melahirkan anak-anak. Karean mereka yang tergolong ke dalam pengangguran

friksional ini sering berpindah dari satu tempat pekerjaan ke pekerjaan lain, atau

mencari tempat kerja yang lebih baik, maka mereka ini sering dianggap sebagai

penganggu “sukarela”.

Penganguran struktural menunjukkan terjadinya ketidak sesuai antara

penawaran dan permintaan tenaga kerja. Ketidak sesuaian ini terjadi karena

permintaan atas satu jenis pekerjaan bertambah sementara pemintaan atas jenis

pekerjaan lain menurun, dan penawaran tidak dapat melakukan penyesuaian

dengan cepat atas situasi tersebut. Kita sering melihat ketidakseimbangan

struktural antara berbagai jenis pekerjaan ataupun daerah, di mana

sektorsektortertentu bertumbuh sementara yang lain mengalami penurunan.

Pengangguran siklis terjadi apabila permintaan tenaga kerja secara

keseluruhan rendah. Apabila total pembelanjaan dan output menurun, maka

pengangguran akan meningkat dengan segera di segala bidang. Dalam masa resesi

tahun 1982, tingkat pengangguran meningkat di 48 dari 50 negara bagian.

Kenaikan tingkat pengangguran ini telah memberikan pertanda bahwa

pengangguran ini sebagian besar bersifat siklis.Perbedaan antara penganguran

siklis dengan jenis pengangguran lainnya membantu para ahli ekonomi untuk

melakukan diagnosa terhadap tingkat kesehatan pasar tenaga kerja. Tingkat

penganguran friksional dan struktural dapat terjadi meskipun pasar tenaga kerja

secara keseluruhan berada dalam tingkat keseimbangan, misalnya ketiak tingkat

pertuakaran (turnover) sangattinggi, atau ketika ketidak seimbangan geografis

sangat besar. Pengangguransiklis terjadi apabila jumlah kesempatan kerja

menurun sebagai akibat darierjadinya ketidak seimbangan antara penawaran

agregat dan permintaan agregat.

5. Pengangguran Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi Mikro

Tidak ada topik yang menimbulkan kontroversi tajam di kalangan paraahli

ekonomi selain pembahasan mengenai sebaba-sebab terjadinya pengangguran

16

Page 17: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

dalam perekonomian pasar. Ilmu ekonomi mengajarkan bahwa harga selalu naik

atau turun untuk menyeimbangkan pasar kompetitif. Padat ingkat harga yang telah

ditetapkan oleh pasar, para pembeli akan mau membeli apa yang mau dijual oleh

para penjual. memahami eksistensi pengangguran ini. Meskipun sampai saat ini

belum ditemukan satu teori yang diterima secara umum, akan tetapi banyak

analisis seolah-olah bermuara ke satu pendapat bahwa pengangguran itu terjadi

karena

tingkat upah tidak cukup fleksibel untuk menyeimbangkan pasar. Berikut inikita

akn menelaah secara mendalam mengapa tingakat upah bersifat tidak fleksibe

(bersifat kaku) dan mengapa terjadi pengangguran yang tidak dikehendaki. Kita

mengawali analisis terhadap dasar-dasar mikro ekonomi dariteori pengangguran

itu dengan melihat satu jenis pasar tenaga kerja tertentu.

Pengangguran sukarela. Adanya pengangguran sukarela ini menguakkan

satu konsep yang sangat penting mengenai pengangguran. Satu perekonomian

mungkin saja berada pada efisiensi puncak meskipunia menciptakan sejumlah

penganggura tertentu. Para pencari kerja yang menganggur secara sukarela

kemungkinan memang memilih untuk menikmati hidup denagn bersenang

senang,atau melakukan kegiatan lain dari pada bekerja dengan tingkat upah yang

berlaku dipasar. Atau mereka mungkin juga tergolong para pekerja yang tingkat

produktivitasnya rendah, yang lebih memilih untuk bersenang-senang dan

bermalas-malasan dari pada bekerja dengan tingkat upah yang berlaku.

Ada sejumlah alasan yang tidak terhitung banyaknya mengapa orang-

orang memilih secara sukarela untuk tidak bekerja pada tingkat upah yang

berlaku, akan tetapi sebagian dari orang-orang seperti ini akan secara resmi

dihitung sebagai orang yang sedang menganggur. Perlu kiranya dicatat di sini

bahwa pengangguran sukarela ini kemungkinan akan efisien secara ekonomis,

meskipun secara filsuf atau politisi kemungkianan menyayangkan kenyataan

dimana orang-orang tidak dapat memperoleh pekerjaan yang mempunyai bayaran

tinggi. Sama halnya sepertii sebuah pabrik membutuhkan suku cadang apabila

satu bagian penting dari mesin mereka rusak, kemungkinan suatu perekonomian

pun membutuhkan juga suku cadang, yaitu para pekerja yang menganggur, yang

17

Page 18: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

mau langsung bekerja apabila terdapat kebutuhan akan tenaga kerja secara

mendadak.Keadaan ini melukiskan mengapa perekonomian modern yang

kompleks, yang bekerja pada tingkat produktifitas puncak, dapat menimbulkan

pengangguran.

Pengangguran terpaksa. Untuk memahami pengangguran siklis kita

perlumembangun suatu teri pengangguran terpaksa. Hasil pemikiran Keynes yang

amat cemerlang dibidang ini adalah berupa pendapat yang membiarkan fakta\-

fakta mencorong satu teori yang indah tetapi tidak relevan. Ia menjelaskan

mengapa kita kadang-kadang melihat pengangguran terpaksa, yaitu periode

dimana para pekerja yang memenuhi kualifikasi tidak mampu untuk mendapatkan

pekerjaan dengan tarif gaji yang berlaku. Sumber-sumber kekakuan. Teori

pengangguran terpaksa mengandaikan bahwa upah sama sekali tidak fleksibel

(kaku). Satu hal yang sangat tur (administered market). Pasar lelang itu

merupakan satu pasar yang sangat terorganisir dan kompetitif dimana harga-harga

naik atau turun untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Untuk pasar tenaga kerja yang berada dibawah pengaruh serikat buruh

pola gaji dan upah jauh lebih kaku lagi,. Tingkat upah biasanya untuk masa

kontrak tiga tahun; di mana selama periode tersebut tingkat upah tidak akan

disesuaikan, walaupun terjadi kelebihan penawaran maupun permintaan dalam

jenis pekerjaan tertentu. Teori kekakuan upah serta pengangguran terpaksa

menyatakan bahwa penyesuaian upah yang amat lamban menimbulkan terjadinya

kelebihan dan kekurangan dalam masing-masing pasar tenaga kerja.

Akan tetapi, secara perlahan-lahan pasar tenaga kerja akan memberikan

reaksi terhadap kondisi pasar; gaji untuk jenis pekerjaan yang permintaannya

sangat tinggi secara elatif meningkat lebih cepat dibandingkan dengan jenis

pekerjaan yang amat sedikit peminatnya. Oleh karena itu, dalam jangaka pendek,

pasar tenaga kerja amat mirip dengan pasar tenaga kerja yang tidak seimbang

(non-clearing).

6. Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Pasar Tenaga Kerja

Orang-orang yang berumur belasan tahun pada umunya mempunyai

tingkat pengangguran yang paling tinggi dari seluruh kelompok demografis yang

18

Page 19: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

ada. Orang-orang kulit hitam yang berumur belasan tahun dalam tahun-tahun

terakhir ini mempunyai tingkat pengangguran antara 30 sampai 50 persen. Bukti-

bukti yang menunjukkan bahwa, terutama untuk golongan kulitputih, komponen

terbesar dari pengangguran yang berumur belasan tahun merupakan pengangguran

friksional. Mereka masuk dan keluar dari angkatan kerja dan frekwensi yang amat

tinggi

Mereka cepat memperoleh pekerjaan dan seringkali berpindah kerja.

Rata-rata lamanya mereka menganggur hanya setengah dari golonagn dewasa;

sebaliknya, rata-rata lamanya satu jenis pekerjaan adalah 12 kali lebih besar untuk

orang-oarang dewasa dibandingkan dengan mereka yang masih berumur belasan

tahun. Dalam tahun-tahun terakhir, setengah dari orang yang berumur belasan

tahun yang menganggur merupakan “pendatang baru” yang belum pernah bekerja

sebelumnya. Semua faktor ini mengungkapkan bahwa penganggur yang berumur

belasan tahun ini sebagian besar bersifat friksional; Hal ini berarti bahwa

pencarian kerja.

19

Page 20: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

KESIMPULAN

A. Penduduk

Salah satu perintang pembangnan ekonomi dinegara-negara yang sedang

berkembang dan sekaligus merupakan cirri negara-negara tersebut adalah adanya

edakan penduduk. Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negara-

negara sedang berkembang, yaitu :

1. Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi.

2. Adanya struktur umur yang tidak favorable.

3. Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang.

4. Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

Produktifitas dinegara-negara sedang berkembang adalah rendah sehingga

mengakibatkan rendahnya produksi juga. Karena sebagian besar penduduk tinggal

di desa dan hidupnya sebagian besar berasal dari sector pertanian yang didapatnya

akan dikonsumir seluruhnya. Negara-negara berkembang mempunyai tingkat

kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah, hal inimengakibatkan

adanya segolongan besar usia muda lebih besar proporsinya daripada golongan

penduduk usia muda.

B. Pengangguran

Para ahli ekonomi menggolongkan pengangguran ke dalam tiga

kelompok,yaitu:

(a) Pengangguran friksional, yaitu para pekerja yang berada di antara satu

pekerjaan

(b)Pengangguran struktural, yaitu para pekerja yang berada di kawasan-kawasan

atau industri industri yang sedang berada dalam keadaan payah karena harga

produk-produknya anjlok, dan

(c)Siklis, yaitu para pekerja yang di PHK apabila perekonomian secara

keseluruhan mengalami aktivitas yang menurun.

Tinjauan yang mendalam atas angka-angka statistik pengangguran

mengungkapkan beberapa keteraturan, seperti:

20

Page 21: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

(a) Resesi selalu menimpa semua golongan dalam bentunya yang proporsional,

yaitu semua kelompok menaglami tingkat pengangguran naik dan turun dalam

proporsi yang sama dengan tingkat pengangguran dengan secara keseluruhan.

(b) Bagian yang paling besar dari pengangguran adalah bersifat jangak

pendek.Pada tahun-tahun dimana tingkat pengangguran sangat rendah (seperti

tahun1973) lebih dari 90 persen pekerja yang menganggur hanya mengalami

pengangguran selama kurang dari 26 minggu. Lamanya menganggur rata-rata

meningkat sangat tajam dalam resesi yang berat dan berkepanjangan.

(c) Hampir disemua situasi, jumlah yang paling besar dari pengangguran

dikarenakan oleh terjadinya perputaran (turnover), atas kasus-kasus friksional

mdi mana orang-orang memasuki angkatan kerja untuk pertama kali atau

masukkembali ke angkatan kerja. Hanya selama masa resesi saja sebagian

besar dari penganggur tersebut orang-orang yang kehilangan pekerjaan.

21

Page 22: Penduduk Dan Pengangguran Laporan

DAFTAR PUSTAKA

- Irawan, MBA & Suparmoko, M. MA. Ekonomika Pembangunan.

Yogyakarta: BPFE Universitas Gajahmada. 1992

- Nordhaus, D. William & Samuelson, A. Paul. Makro Ekonomi. Jakarta:

Airlangga. 1996

- (http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html)

- (http://www.suarapembaruan.com/News/2004/09/07/Editor/edit02.htm)

- (http://obycrownz.wordpress.com/pengangguran-dan-krisis-sosial/)

- (http://www.penulisindonesia.com/yuan85/blog/4879

22