penegakan diagnosis pasien dengan ulkus kornea

Upload: maria-katherine

Post on 10-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENEGAKAN DIAGNOSIS PASIEN DENGAN ULKUS KORNEADibuat oleh: Irsyad Jelang A,Modifikasi terakhir pada Thu 18 of Aug, 2011 [22:15 UTC]

PENEGAKAN DIAGNOSIS PASIEN DENGAN ULKUS KORNEAAbstrak Ulkus Kornea adalah luka terbuka pada lapisan kornea yang paling luar. Karena progres yang secara permanen dapat mempengaruhi penglihatan apabila terjadi perforasi, maka ulkus kornea digolongkan sebagai kedaruratan mata. Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat uuntuk mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi seperti desmetokel, perforasi, endoftalmitis. Keyword: ulkus kornea KASUS Seorang laki-laki 54 tahun, pasien datang ke Poliklinik Mata dengan keluhan Mata kiri terasa sakit sudah 3 hari terutama jika terkena sinar dan dalam posisi tidur. Awalnya mata kiri terkena lumpur di sawah, sudah pernah berobat kepuskesmas tetapi tidak ada perubahan, pandangan kabur mendadak. Penglihatan pasien juga kabur/tidak jelas. Mata merah (+), nyeri (+), pegel(+) Pemeriksaan status lokalis regio OS : visus 2/60; lapang pandang (tidak dapat dinilai); gerakan bola mata (sulit dinilai); palpebra superior: spasme (+), hiperemi (-), papil (-), enteropion (-), silia (normal), ptosis (-), sikatriks(-); palpebra inferior: silia (normal), trikiasis (-), hiperemi (+), edema (+); konjungtiva palpebra: superior (injeksi konjungtiva (+), inferior (injeksi konjungtiva -); konjungtiva bulbi: injeksi konjungtiva (+), injeksi silier (+); kornea keruh, infiltrate (+); bilik mata depan sulit dinilai, hifema (-), hipopion (+); iris warna sulit dinilai, sinekia (-); pupil d=3sulit dinilai, bentuk sulit dinilai, refleks langsung (tidak dapat dievaluasi), refleks tidak langsung (tidak dapat dievaluasi); lensa (sulit dinilai); palpasi TIO (normal). DIAGNOSA Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan maka dapt dibuat diagnosa kerja : OS ulkus kornea dengan hipopion. TERAPI

Pada pasien ini dianjurkan memakai pelindung mata, mengindari terkena air untuk sementara waktu, jika mata terasa kering gunakan tetes mata pelumas untuk menjaga mata tetap lembab serta lebih banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi dengan tujuan untuk mencegah infeksi sekunder dan membantu proses penyembuhan. Untuk terapi kausal diberikan ciprofloxacin tablet, dan cendotropin tetes mata. Sedangkan untuk terapi simptomatik diberikan metilprednisolon tablet. DISKUSI ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Dikenal dua bentuk ulkus pada kornea yaitu sentral dan marginal / perifer. Ulkus kornea sentral dapat disebabkan oleh pseudomonas, streptococcus, pneumonia, virus, jamur, dan alergi. Lesi terletek di sentral, jauh dari limbus vaskuler. Hipopion biasanya (tidak selalu) menyertai ulkus. Ulkus fungi itu indolen, dengan infiltrate kelabu, sering dengan hipopion, peradangan nyata pada bola mata, ulserasi superficial, dan lesi-lesi satelit (umumnya infiltrat, di tempat-tempat yang jauh dari daerah utama laserasi). Lesi utama merupakan plak endotel dengan tepian tidak teratur dibawah lesi kornea utama, disertai dengan reaksi kamera anterior yang hebat dan abses kornea. Gejala yang dapat ditimbulkan dari ulkus kornea adalah : Ulkus kornea menyebabkan nyeri, peka terhadap cahaya (fotofobia) dan peningkatan pembentukan air mata, yang kesemuanya bisa bersifat ringan. Pada kornea akan tampak bintik nanah yang berwarna kuning keputihan. Kadang ulkus terbentuk di seluruh permukaan kornea dan menembus ke dalam. Pus juga bisa terbentuk di belakang kornea. Semakin dalam ulkus yang terbentuk, maka gejala dan komplikasinya semakin berat. Gejala lainnya yang dapat timbul adalah: Gangguan penglihatan Mata merah Mata terasa gatal Kotoran mata. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Dengan pemeriksaan biomikroskopi tidak mungkin untuk mengetahui diagnosis kausa tukak kornea.

Tukak kornea akan memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang dengan pewarnaan fluorescein akan berwarna hijau ditengahnya. Iris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan infiltrasi sel radang pada kornea. Diagnosa laboratorium tukak kornea adalah keratomalasia dan infiltrat sisa karat benda asing. Pemeriksaan laboratorium sangat berguna untuk membantu membuat diagnosa kausa. Pemeriksaan jamur dilakukan dengan melakukan sediaan hapus yang menggunakan larutan KOH. Sebaiknya pada setiap tukak kornea dilakukan pemeriksaan agar darah, Sabouroud, Triglikolat dan agar coklat. Pemeriksaan diagnostik lain yang bisa dilakukan adalah: Ketajaman penglihatan Tes refraksi Tes air mata Pemeriksaan slit-lamp Keratometri (pengukuran kornea) Respon refleks pupil Goresan ulkus untuk analisa atau kultu KESIMPULAN ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan sel radang Dikenal dua bentuk ulkus pada kornea yaitu sentral dan marginal / perifer.Diagnosis ulkus kornea berdasarkan pada anamnesa dan pemeriksaan yang tepat dapat diketahui causa dan beratnya ptosis sehingga dapat ditentukan tindakan dan penanganan yang tepat. Penanganan ulkus kornea adalah keadaan darurat yang harus segera ditangani oleh spesialis mata agar tidak terjadi cedera yang lebih parah pada kornea. Tergantung kepada penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, antivirus atau anti-jamur Prognosis pada umumnya baik, tergantung pada ukuran dan dalamnya ulkus, pengobatan dan faktor-faktor pencetus. DAFTAR PUSTAKA 1. Ilyas, Sidharta (ed). Kelopak Mata. Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta. 2002; hal : 57,73-5. 2. Suh, Donny Wun. Ptosis, Congenital. Editor(s) : Michael J Bartiss, Donald S Fong, Mark T Duffy, Lance L Brown, Hampton Roy. Department of Ophthalmology, University of Nebraska

Medical Center. Avaiable at http://www.emedicine.com/ ph/topic345. Last update : November 13, 2003. 3. Vaugham, Daniel. Ptosis. Dalam General Opthalmology. edisi 9, lange Medical Publications, California, 1980, hal : 50 PENULIS Irsyad Jelang A, Bagian Ilmu Penyakit Mata, RSUD Salatiga

askep ulkus korneaASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN