penegakan hukum terhadap pelaku penipuan ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/ratna dely syaputri...1...

92
1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI POLRESTA JAMBI) SKRIPSI RATNA DELY SYAPUTRI SHP. 151885 PEMBIMBING Dr. RABIATUL ADAWIYAH, M. HI PIDAYAN SASNIFA, SH., M. Sy JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

1

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK

ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI POLRESTA JAMBI)

SKRIPSI

RATNA DELY SYAPUTRI

SHP. 151885

PEMBIMBING

Dr. RABIATUL ADAWIYAH, M. HI

PIDAYAN SASNIFA, SH., M. Sy

JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI
Page 3: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI
Page 4: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI
Page 5: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

5

MOTTO

Artinya : Wahai orang-orang beriman. Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tau kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Mengetahui terhadap segala apa yang kamu kerjakan.1

1 QS.An-Nisa: 135

Page 6: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

6

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1 (S1). Sholawat

beserta salam tidak lupa pula kukirimkan kepada Sang Pejuang Sejati Umat Islam

Yakni Rasulullah, Nabi Muhammad SAW.

Kuibaratkan karya kecilku ini bak sehamparan bunga mawar yang wanginya akan

tetap teringat sepanjang hayat, meski kelak raganya akan lekang terlengser oleh

waktu, dan kupersembahkan mawar ini untuk:

Ayahku sang pahlawan sepanjang hidupku Saudek, perjuanganmu dalam setiap

langkahku, mencari nafkah dan mendidikku untuk belajar dan terus belajar dari

sebuah titik hingga tersusun menjadi sebuah kalimat sehingga dari kalimat itu

kupergunakan untuk mencapai ridho Allah SWT.

Ibuku sang pelita disetiap titik gelapku Hasnah senantiasa mengajariku tentang

arti kesabaran dan memberikan warna dalam hidupku sehingga aku merasa dunia

begitu indah dengan cinta dan kasih sayangmu yang tak pernah habis oleh waktu.

Ustadz dan Ustadzah selaku Guru dan Dosen yang telah memberikan ilmu,

berbagi pengalaman serta bimbingan selama penulis menjalani pendidikan di UIN

STS Jambi.

Abangku Junaidi, Irwan, dan kakak perempuanku Iriang, yang senantiasa

membantuku dan menjadi penyemangat dalam setiap perjuanganku, serta adik-

adikku yang penuh dengan canda tawa.

Serta sahabatku di Jurusan Hukum Pidana Islam, Para pengurus Asrama Ma‟had

Al-Jami‟ah khususnya Demisioner 06 Putra Putri, teman-temanku yang tak bisa

kusebutkan satu-persatu, kalian adalah sahabat dan teman luar biasa.

Page 7: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

7

ABSTRAK Ratna Dely Syaputri, SHP151885; Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penipuan Berkedok Arisan Online (Studi Kasus di Polresta Jambi).

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap masalah yang berkenaan dengan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta Jambi dan proses penyelesaian kasus terhadap pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online di Polresta Jambi. Metode penelitian skripsi ini merupakan jenis penelitian yuridis empiris dengan jenis kualitatif, metode pengumpulan data melalui studi lapangan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) yaitu berdasarkan peran aparat hukum Kepolisian Resor Kota Jambi maka tindak pidana jenis penipuan berkedok arisan online dapat ditindak. Upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian ditempuh melalui dua tahapan, yaitu tahap pencegahan (preventif) dan penindakan (refresif). Pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian mulai dari tahap sosialisasi ke masyarakat, dengan cara menyampaikan langsung dan melalui media sosial, kemudian pada tahap penegakan hukum melalui penindakan (refresif) dilaksanakan oleh penyelidik dan penyidik Polresta Jambi melalui empat tahapan yaitu tahap penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan dan tahap penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum. kepolisian sebagai basis terdepan mengupayakan yang terbaik bagi masyarakat, semua tahap penegakan hukum berpedoman kepada Kitab Undang Hukum Acara Pidana (KUHP) mulai dari penyelidikan yaitu pengumpulan alat-alat bukti, saksi-saksi, memanggil pihak-pihak terkait sampai pemanggilan tersangka serta pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). (2). Proses penyelesaian kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online di Polresta Jambi dari tahun 2018 sebanyak dua kasus yang sama dapat diselesaikan oleh pihak Polresta Jambi yaitu dilakukan melalui empat tahapan, mulai dari tahap penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan sampai ke tahap penyelesaian dan penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kata Kunci: Penegakan, Tindak Pidana, Penyelesaian, Penipuan, online

Page 8: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

8

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahi robbil a‟lamin segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, atas berkat limpahan rahmat taufik dan hidayahnya yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap

terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dan

menuntun ummatnya menuju jalan penuh dengan kebenaran.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui dalam pengumpulan data maupun

dalam penyusunannya. Namun berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, Ma, selaku Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Dr. H. Su‟aidi, MA., Ph.D, Bapak H. Hidayat, M.Pd dan Ibu Dr. Hj.

Fadilah, M.Pd selaku wakil rektor I, II, dan III UIN STS Jambi.

3. Bapak Dr. A. A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah Jambi

4. Bapak H. Hermanto Harun, Lc.,M.HI.,Ph.D, selaku wakil Dekan I Bidang

Akademik Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi.

5. Ibu Dr. Rahmi Hidayanti, M. HI selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan serta Ibu Dr. Yuliatin, M.HI, selaku

Page 9: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI
Page 10: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

LEMBARAN PERNYATAAN.......................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...............................................................

MOTTO .........................................................................................................

PERSEMBAHAN............................................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xii

xiii

xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 8

C. Batasan Masalah................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 8

E. Kegunaan Penelitian........................................................... 9

F. Kerangka Teori................................................................... 9

G. Tinjauan pustaka ................................................................ 17

BAB II : METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 21

B. Pendekatan Penelitian ........................................................ 21

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 21

D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 23

E. Tekhnik Analisis Data ........................................................ 24

F. Sistematika Penulisan......................................................... 25

BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Geografis Polresta Jambi ......................................... 28

B. Wilayah Hukum Polresta Jambi ......................................... 29

C. Struktur Organisasi Polresta Jambi .................................... 32

Page 11: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

11

D. Visi dan Misi Polresta Jambi.............................................. 35

E. Tugas Pokok dan Fungsi Polresta Jambi ............................ 36

F. Sarana dan Prasarana Polresta Jambi ................................. 41

BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Upaya Penegakan Hukum terhadap Pelaku Tindak Pidana

Penipuan Berkedok Arisan Online di Wilayah Hukum

Polresta Jambi.....................................................................

44

B. Proses Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Penipuan

Berkedok Arisan Online di Polresta

Jambi...................................................................................

57

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 70

B. Saran ................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

12

DAFTAR SINGKATAN

POLRESTA : Kepolisian Resor Kota

POLSEK : Kepolisian Sektor

UU : Undang-undang

KUHP : Kitab Undang-undang Hukum Pidana

KUHAP : Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

SPDP : Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan

BAP : Berita Acara Pidana

JPU : Jaksa Penuntut Umum

SATRESKRIM : Satuan Resor Kriminal

DALMAS : Pengendalian Massa

POLMAS : Pemolisian Masyarakat

BAG REN : Bagian Perencanaan

SIUM : Seksi Umum

SDM : Sumber Daya Manusia

BHABINKAMTIBMAS :Bhayangkara Pembina Keamanan dan ketertiban

Masyarakat

Page 13: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

13

DAFTAR TABEL

Tabel : Jadwal Penelitian............................................................... 27

Page 14: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi Polresta Jambi.......................................... 32

Page 15: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

15

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat sebagai sistem perkumpulan dari mahluk sosial merupakan

wadah bagi anggota-anggotanya didalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan

hidupnya. Kebutuhan itu dapat berupa interaksi sosial dan menjalani kehidupan

dengan semaksimal mungkin. Oleh karenanya, maka manusia yang satu

mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, akibatnya proses interaksi

senantiasa berlangsung tanpa henti.2

Di Indonesia, arisan sudah menjadi budaya. Sebab arisan bukan hanya

sekedar mengumpulkan uang, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara

manusia. Arisan menjadi salah satu ide yang sangat kreatif dikalangan

masyarakat termasuk untuk memutar sistem keuangan mereka sehingga semua

dapat menikmati hasilnya walau menggunakan jangka waktu dan dengan cara

yang sangat sederhana seperti menabung mereka dapat menikmati hasil dari apa

yang mereka lakukan.

Seiring perkembangan zaman, arisan tidak hanya dilakukan dengan

pertemuan tetapi juga dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi

melalui media sosial yang dikenal dengan arisan online. Arisan online tentunya

lebih beresiko tinggi untuk terjadinya penipuan dan penggelapan karena dilakukan

dengan orang-orang yang tidak saling bertemu dan tidak saling mengenal.

2 Faisal, Menerobos Positivisme Hukum, (Yogyakarta: Rangkang Education, 2010), hlm.

1.

Page 16: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

16

Bagi para oknum, tindak pidana penipuan tidaklah begitu sulit untuk

dilakukan. Penipuan bisa terlaksana cukup dengan bermodalkan kemampuan

berkomunikasi yang baik sehingga seseorang dapat meyakinkan orang lain, baik

melalui serangkaian bohong ataupun fiktif bahkan secara berevolusi secara apik

dengan berbagai macam bentuk. Perkembangan ini menunjukkan semakin

tingginya tingkat intelektualitas dari pelaku kejahatan penipuan yang semakin

kompleks. Masalahnya adalah banyak masyarakat luas yang tidak mengetahui

modus apa saja yang digunakan oleh penipu dalam melakukan penipuan.

Mengenai kejahatan penipuan secara pokok diatur dalam pasal 378 KUHP,

rumusan dari kejahatan penipuan adalah :

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk meyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun. 3

Namun terkait dengan timbulnya kerugian konsumen dalam transaksi

elektronik dikarenakan arisan tersebut dilakukan secara online terdapat ketentuan

dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi

Elektronik dalam pasal 28 ayat 1 menyatakan: “Setiap orang dengan sengaja dan

tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan

kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.” 4

Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik diancam pidana penjara paling

3 Pasal 378 KUHP 4 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik dalam

pasal 28 ayat 1.

Page 17: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

17

lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1 Miliar, sesuai pengaturan

Pasal 45 ayat 2 Undang-undang Informasi Tekhnologi Elektronik

Adapun dasar hukum daripada penipuan atau dusta terdapat dalam Al-

Qur‟an Surat Al- Baqarah ayat 188:

Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang

lain diantara kamu dengan jalan yang bathil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta yang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.5

Peraturan perundang-undangan dan ayat Al-Qur‟an tersebut diatas,

menjadi landasan yuridis yang menjelaskan bahwa tindakan penipuan berkedok

arisan online merupakan suatu tindak pidana yang dilarang. Untuk itu dalam

upaya menyelesaikan permasalahan ini, maka perlunya penerapan peraturan

perundang-undangan tersebut melalui instrumen penegakan hukum terhadap

pelaku penipuan berkedok arisan online.

Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang menarik untuk dikaji

karena berkaitan dengan keberadaan hukum dan manusia. Hukum tidak mungkin

dapat merealisasikan sendiri kehendak-kehendaknya, karena ia hanya berupa

kaidah. Oleh karena itu dibutuhkan kehadiran manusia (aparat penegak hukum)

untuk mewujudkan kehendak hukum. Dengan cara memandang hukum seperti itu,

maka penegakan hukum (law enforcement) tidak sekedar menegakkan mekanisme

5 Al-Qur‟an Al-Qarim Al-hadi Mushaf latin, Laj nah Pentashih Al-Qur‟an Kementrian

Agama RI, Jakarta: Insan Madya Pustaka, Cetakan ke-2, 2013, hlm, 29.

Page 18: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

18

formal dari suatu aturan hukum, tapi juga mengupayakan perwujudan nilai-nilai

keutamaan yang terkandung dalam kaidah hukum tersebut.

Di Indonesia telah banyak terjadi kasus penipuan berkedok arisan online,

diantaranya terjadi di Palembang, Bekasi, Ambon, Medan dan termasuk Jambi.

Kasus penipuan arisan online yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh

perempuan berinisial DS dilaporkan para korban di Kepolisian Polda Metro Jaya.

Pelaku dituding menghimpun dana dari anggota yang berjumlah sekitar 3000

orang. DS menjanjikan anggotanya mendapat bagi hasil setiap 10 hari dan bonus

undian berupa logam mulia dan perhiasan. Alasan korban termotivasi untuk ikut

arisan online yaitu tergoda besarnya keuntungan dan adanya bonus yang janjikan

oleh pelaku penipuan. Arisan dinilai korban berjalan lancar selama enam bulan

pertama. Para anggota yang tergiur keuntungan pun terus menginvestasikan

uangnya hingga mencapai ratusan juta rupiah. Namun, beberapa bulan terakhir

pengelola yang diketahui tinggal di Yogyakarta menghilang tanpa kejelasan.6

Kasus yang sama terjadi di Kota Jambi, berdasarkan hasil wawancara pada

tahap studi awal dilapangan dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit

Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, bahwa selama tahun

2018 telah terjadi dua kasus penipuan berkedok arisan online melalui Facebook di

wilayah Kota Jambi yaitu terjadi di Pall Merah oleh pelaku sepasang suami istri

berinisial M dan R dan kasus kedua terjadi di Pasir Putih oleh pelaku berinisial

NC.7

6 https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com, diakses tanggal 25 Mei 2019. 7 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, (Studi awal di Lapangan)

Page 19: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

19

Pada kasus penipuan berkedok arisan online yang terjadi di Pasir Putih

yang dilakukan oleh seorang wanita yang berinisial NC dengan modus arisan

online. Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu

(Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi mengatakan bahwa kejahatan NC berhasil

diungkap setelah adanya laporan dari korban bernama Arianti, warga kota Jambi

yang mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat tertarik ajakan pelaku, atas

laporan itu, akhirnya NC diamankan tim Buser Satreskrim Polresta Jambi di

kediamannya di Jalan H. Badar, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan,

Kota Jambi.8

Hal ini dibenarkan oleh Kasatreskrim Polresta Jambi Kompol Yudha

Lasmana melalui humas Brigadir Polisi Alamsyah Amir yang mengatakan bahwa

benar, kasus dugaan penipuan menggunakan jejaring sosial dengan modus arisan

online tersebut. Beliau menceritakan kronologinya sebagai berikut:

Penangkapan Nc tersebut dilakukan setelah adanya laporan yang masuk ke Polresta Jambi. Adapun modus operandi tersangka awalnya berteman di media sosial melalui Facebook (FB), bahwa dirinya membuka arisan online dengan menjanjikan keuntungan cukup besar. Tersangka NC menjanjikan keuntungan senilai 50 hingga 100 persen, sehingga korban tergiur ikut investasi kepada tersangka. Tanpa curiga dan dipikir terlebih dahulu, korban menyetorkan uang pribadinya sebesar 15,5 juta melalui rekening BRI milik tersangka. Korban percaya, setelah tersangka menerangkan bahwa keuntungan tersebut didapat karena uang nasabah diputar di koperasi yang ada di Jakarta. Tidak lama usai menyetor investasi, korban hanya menerima uang keuntungan Rp. 3,5 juta. Angka itu jauh dari yang di janjikan tersangka, yakni sebesar 50 hingga 100 persen. Merasa ada yang aneh dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan, korban mencari informasi dan keberadaan koperasi yang dikatakan tersangka. Namun, koperasi tersebut ternyata fiktif. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp. 12 juta.9

8 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019. 9 Wawancara dengan Brigadir Alamsyah Amir, S.H, Paur Log Humas, Polresta Jambi, 10

April 2019.

Page 20: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

20

Usai mendapatkan laporan korban yang merasa di perdaya pelaku, anggota

Satreskrim Polresta Jambi langsung melakukan penyelidikan terkait kegiatan

arisan serta keberadaan pelaku.

Hasil penyelidikan didapat informasi bahwa korban yang dirugikan tidak hanya satu orang, tetapi ada beberapa orang. Selain mengamankan tersangka, petugas juga menyita sejumlah barang bukti.10 Sesuai dengan kasus diatas, dalam arisan tidak selalu mengalami

kelancaran seperti yang diharapkan. Adakalanya dipihak anggota atau penerima

uang yang dengan sengaja melakukan tindak pidana penipuan. Adapun faktor-

faktor korban tertarik arisan online menurut Amstrong, Kotler dan Da Silva

disebabkan 3 faktor, yaitu11 (1) faktor sosial yang didalamnya terdapat kelompok,

pengaruh keluarga, dan lingkungan, (2) faktor personal yang didalalamnya

terdapat situasi ekonomi, konsep sendiri, usia, dan pekerjaan, (3) faktor psikologi

yang didalamnya terdapat motivasi, pemahaman, kepercayaan dan cara berpikir,

(4) faktor kultural yang didalamnya terdapat cabang kebudayaan dan kelas sosial.

Terjadinya dua kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online di

wilayah Kota Jambi pada tahun 2018, perlunya penegakan hukum yang tegas oleh

pihak kepolisian dalam menjalankan tugas terutama dalam manajemen penyidikan

agar dapat menangkap setiap pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan

online seperti yang telah ditegaskan oleh aturan hukum yang berlaku. Hal-hal

semacam inilah yang menjadi latar belakang terbentuknya cerminan kinerja

Kepolisian ditengah masyarakat, apakah kepolisian bekinerja baik dimasyarakat

10 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019. 11 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article diakses tanggal 25 Mei 2019.

Page 21: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

21

atau sebaliknya. Masyarakat yang tinggal di Kota mempunyai modernisasi dalam

pengembangan bagaimana mencari berbagai macam cara agar bisa mendapatkan

penghasilan, baik melalui cara yang baik maupun cara yang melanggar aturan

hukum. Penegakan maupun pencegahan yang dilakukan oleh Kepolisian haruslah

konkret dan benar-benar dapat ditegakkan, sehingga hal-hal yang menjadi tujuan

terbentuknya hukum dan jaminan kesejahteraan dapat terbentuk ditengah

masyarakat.

Kepolisian adalah pengayom masyarakat dimana seharusnya mencegah

setiap kejahatan-kejahatan yang muncul ditengah masyarakat. Tugas Kepolisian

yang utama sebagaimana yang tercantum dalam Undang-unang Kepolisian Nomor

02 Tahun 2002 Pasal 13 huruf C adalah melindungi, mengayomi, dan melayani

dari berbagai penyakit masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian guna masyarakat luas dapat mengetahui tentang sejauh

mana upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap

pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online selaku pendamping dan

pengayom masyarakat dalam rangka mencegah setiap kejahatan-kejahatan yang

timbul dimasyarakat dan bagaimana penyelesaian terhadap kasus penipuan

berkedok arisan online di Polresta Jambi. Sehingga penulis mengangkat dalam

sebuah skripsi yang berjudul: “Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penipuan

Berkedok Arisan Online (Studi Kasus di Polresta Jambi)”.

Page 22: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

22

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan

berkedok arisan online diwilayah hukum Polresta Jambi?

2. Bagaimana proses penyelesaian terhadap kasus tindak pidana penipuan

berkedok arisan online di Polresta Jambi.

C. Batasan Masalah

Agar peneliti skripsi ini mengarah pada pembahasan yang diharapkan dan

terfokus pada pokok-pokok permasalahan yang ditentukan, maka penulis

membatasi permasalahan dengan fokus penelitian pada proses penegakan hukum

terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online (melalui akun Facebook) berupa

uang diwilayah hukum Polresta Jambi tahun 2018 yaitu di Pall Merah dan Pasir

Putih.

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka

tujuan dari peneliti ini adalah :

a. Untuk mengetahui upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana

penipuan berkedok arisan online diwilayah hukum Polresta Jambi.

b. Untuk mengetahui proses penyelesaian terhadap kasus tindak pidana penipuan

berkedok arisan online di Polresta Jambi.

Page 23: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

23

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu sebagai

berikut:

a. Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada

Jurusan Hukum Pidana Islam UIN Sulthan Thaha Saifudddin Jambi.

b. Dari sisi akademis hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran

dalam ilmu hukum khususnya Fakultas Syariah Jurusan Hukum Pidana Islam

tentang bagaimana upaya penegakan hukum dan proses penyelesaian kasus

terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta

Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Teori Penegakan Hukum

Penegakan hukum disebut dalam bahasa inggris Law enforcement, dan

dalam bahasa belanda disebut rechtsshandhaving. Secara umum penegakan

hukum meliputi kegiatan atau tindakan yang bersifat preventif (upaya pencegahan

melalui sosialisasi, negoisasi, supervisi, nasehat dan sebagainya) maupun tindakan

yang bersifat refresif (upaya penindakann yang dimulai dari penyelidikan,

penyidikan, pemeriksaan, penuntutan sampai kepada penerapan sanksi

administrative, perdata maupun hukum pidana).12

Di Indonesia, banyak ahli hukum yang mengemukakan teori penegakan

hukum. Namun dari beberapa teori yang ada, khusus dalam penelitian ini

menggunakan teori penegakan hukum Sudarto, yang dijadikan sebagai landasan

12 Jur. Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), hlm

48-49.

Page 24: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

24

teorinya, Sudarto memberikan arti penegakan hukum adalah perhatian dan

penggarapan, baik perbuatan-perbuatan yang melawan hukum yang sungguh-

sungguh terjadi (onrecht in actu) maupun perbuatan melawan hukum yang

mungkin akan terjadi (onrecht in potentie).13

Selanjutnya, menurut Sudarto di dalam proses penegakan hukum terdapat

tiga kerangka konsep yang dapat di bagi, diantaranya yaitu:

a. Konsep Penegakan Hukum Preventif (pencegahan)

Penegakan hukum preventif (pencegahan) adalah suatu tindakan yang

diberikan oleh pihak berwajib dan berwenang sebelum penyimpangan sosial

terjadi agar suatu tndak pidana atau pelanggaran dapat diredam atau dicegah.

Pengendalian yang bersifat preventif umumnya dilakukan dengan cara melalui

pendidikan, bimbingan, pengarahan dan ajakan.

b. Konsep Penegakan Hukum Refresif (penindakan)

Penegakan hukum refresif (penindakan) adalah suatu tindakan aktif

yang dilakukan oleh pihak yang berwajib pada saat penyimpangan sosial terjadi,

tujuannya adalah agar penyimpangan yang terjadi tersebut dapat dihentikan.

Penegakan hukum refresif dilakukan berdasarkan aturan hukum acara pidana yang

berlaku.

c. Konsep Penegakan Hukum Kuratif (perbaikan).

Penegakan hukum kuratif (perbaikan) adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh pihak berawajib setelah terjadinya penyimpangan sosial. Tindakan

ini ditujukan untuk memberikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan

13 Edi Setiadi dan Kristian, Sistem Peradilan Pidana Terpadu dan Sistem Penegakan

Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2017), hlm. 141.

Page 25: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

25

agar dapat menyadari kesalahannya dan mau memperbaiki kehidupan. Sehingga

dikemudian hari tidak lagi mengulangi kesalahannya.14

2. Asas Kepastian Hukum, Asas Keadilan Hukum dan Asas Kemanfaatan

Hukum

Ajaran Cita Hukum (Idee de Recht) menyebutkan adanya tiga unsur cita

hukum yang harus ada secara proporsional, yaitu kepastian hukum

(rechtssicherkeit), keadilan (gerechtigkeit) dan kemanfaatan (zweckmasigkeit).

Sekiranya dikaitkan dengan teori penegakan hukum harus memenuhi ketiga asas

tersebut.15

Asas adalah sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat. Asas

juga dapat berarti hukum dasar. Asas adalah suatu dalil umum yang dinyatakan

dalam istilah umum tanpa mensyaratkan cara-cara khusus mengenai

pelaksanaannya yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi

petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu. Asas hukum umum adalah norma dasar

yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap

berasal dari aturan-aturan yang lebih umum. Asas hukum merupakan

pengendapan hukum positif dalam suatu masyarakat. Asas hukum tidak boleh

dianggap norma konkrit, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar-dasar umum

atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku.16

14 Sudarto, Hukum dan Hukum pidana, (Bandung: Alumni 1986), hlm 81. 15 Fence M. Wantu, “Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim”, Jurnal Berkata

Mimbar Hukum, Vol. 19 No. 3 Oktober 2007, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hlm. 388.

16 Tata Wijayanta, “Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Dalam Kaitannya Dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 14 No. 2 Mei 2014, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hlm. 219.

Page 26: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

26

3. Penipuan

Pengertian dari penipuan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

proses, cara, perbuatan menipu, perkara menipu (mengecoh). Menipu:

mengenakan tipu muslihat, mengakali, memperdayakan.17

Penipuan berasal dari kata tipu yang berarti perbuatan atau perkataan yang

tidak jujur atau bohong, palsu dan sebagainya dengan maksud untuk menyesatkan,

mengakali atau mencari keuntungan. Tindakan penipuan merupakan suatu

tindakan yang merugikan orang lain sehingga termasuk kedalam tindakan yang

dapat dikenakan hukuman pidana.18

Secara yuridis tindakan penipuan berkedok arisan online merupakan

tindakan melawan hukum serta bertentangan dengan aturan perundang-undangan

yang berlaku. Mengenai kejahatan penipuan secara pokok diatur dalam pasal 378

KUHP, rumusan dari kejahatan penipuan adalah :

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk meyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.19 Terkait dengan timbulnya kerugian konsumen dalam transaksi elektronik

dikarenakan arisan tersebut dilakukan secara online terdapat ketentuan dalam

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik

dalam pasal 28 ayat 1 menyatakan:

17 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,( Jakarta: Balai Pustaka,2005), hlm. 1199. 18 Ray Pratama Siadari, “Pengertian dan Unsur-unsur Tindak Pidana Penipuan”,

raypratamas.blogspot.com/2012/02. Diakses tanggal 8 Mei 2019. 19 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, (Jakarta, Sinar Grafika, 2016), hlm. 36.

Page 27: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

27

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik” 20 Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik diancam pidana penjara paling

lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1 Miliar, sesuai pengaturan

Pasal 45 ayat 2 Undang-undang Informasi Tekhnologi Elektronik.

Berpedoman kepada peraturan perundang-undangan tersebut diatas, sangat

jelas bahwa tindakan penipuan berkedok arisan online merupakan suatu tindak

pidana yang mealawan hukum. Oleh karena itu barangsiapa yang melakukan

penipuan berkedok arisan online, akan ditindak secara tegas dan adil berdasarkan

aturan hukum yang berlaku.

Penipu dalam pandangan Islam adalah suatu perilaku yang bersumber dari

kemunafikan. Hal ini merupakan suatu tindak pidana yang berkaitan dengan harta.

Jika ditinjau dari tujuan hukum, yang antara lain seperti yang dikemukakan di

atas, akibat penipuan pihak tertipu dirugikan. Perbedaan kesalahan bukan hanya

pada pihak penipu, melainkan pihak pemilik harta juga bersalah, yaitu karena

kebodohannya, sehingga ia tertipu. Atas dasar itu sanksi yang dikenakan terhadap

penipu lebih ringan dibandingkan dengan pidana pencurian. Namun jika ditinjau

dari sisi pelakunya, penipu lebih memiliki potensi psikis yaitu kepandaian, baik

dalam kata-kata, maupun dalam bidang administrasi. Dampak negatif yang

ditimbulkan yaitu kerugian dari pihak korban, besar kemungkinan berlipat ganda

daripada kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian. Ditinjau dari ruh syariat

20 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik dalam pasal 28 ayat 1.

Page 28: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

28

menipu adalah membohongi. Berlaku dusta adalah merupakan ciri munafik,

Munafik seperti dinyatakan dalam Al-Qur‟an Surah An-Nisa‟ ayat 145:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sama sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong bagi mereka. 21 Ayat di atas memberikan penilaian kepada orang munafik lebih

membahayakan daripada orang kafir. Jika merampas atau merampok harta

hukumannya seperti hukuman orang kafir yaitu hukum bunuh, maka hukuman

terhadap orang munafik minimal sama dengan hukuman yang ditentukan terhadap

perampok.22

Bila ditinjau dari hukum pidana Islam maka sanksi yang diberikan kepada

pelaku tindak pidana peggelapan/penipuan arisan online adalah jarimah hudud

dalam penerapan hukumnya adalah had yaitu ganti kerugian dan potong tangan.23

4. Pengertian Arisan

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia arisan adalah kegiatan

mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang

kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya,

undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua

anggota memperolehnya.24

21 Al-Qur‟an Al-Qarim Al-hadi Mushaf latin, Lajnah Pentashih Al-Qur‟an Kementrian

Agama RI, Jakarta: Insan Madya Pustaka, Cetakan ke-2, 2013, hlm, 101. 22 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm.71 23Sri Awalin Sudesti, Skripsi, “Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Bentuk

Penggelapan Arisan Online (Studi Putusan Nomor: 1562/ Pi.B/2015/PN.Plg)”, Program Studi Jinayah Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

24Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,( Jakarta: Balai Pustaka,2005), hlm.65.

Page 29: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

29

Arisan adalah kelompok orang yang mengumpulkan uang secara teratur

(berkala) pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu

anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang biasanya dilakukan dengan cara

pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang menentukan pemenang

dengan perjanjian. Dalam budaya arisan, setiap kali salah satu anggota kelompok

memenangkan uang pengundian, maka pemenang tersebut memiliki kewajiban

untuk menggelar pertemuan berikutnya arisan akan diadakan. Arisan beroperasi

diluar ekonomi formal sebagai sistem lain untuk menyimpan uang. Namun

kegiatan ini juga dimaksudkan untuk kegiatan pertemuan yang memiliki unsur

“paksa” karena anggotanya diharuskan membayar dan datang setiap kali undian

akan dilaksanakan.

Ada banyak macam-macam arisan yang sering diselenggarakan didalam

masyarakat Indonesia mulai dari arisan biasa, arisan tembak, arisan sistem gugur

hingga arisan online. Namun dalam penelitian ini hanya membahas tentang

penipuan berkedok arisan online.

Sesuai dengan namanya arisan online adalah arisan yang dimainkan secara

online dan media sosial menjadi wadah utamanya.karena ini dilakukan secara

online, tidak heran jika diantara anggota arisan bisa saja tidak saling mengenal.

Sistem yang digunakan bisa flat atau menurun. Anggota bisa memilih urutan dan

nominal setoran yang mereka sanggupi. Arisan ini cukup riskan dan dan beresiko

tinggi, banyak kasus penipuan yang mengatasnamakan arisan ini.25

25 Futuready.com/ Artikel/macam-macam arisan yang menguntungkan, diakses tanggal

30 Maret 2019.

Page 30: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

30

5. Arisan Dalam Perspektif Hukum Islam

Arisan dikenal oleh sebagian orang Arab dengan istilah jam’iyyah

(kumpulan peserta arisan). Ini termasuk masalah kontemporer yang tengah marak

ditekuni oleh banyak kaum muslimin mengingat manfaat yang mereka rasakan

darinya. Masalah ini diperselisihkan oleh para ulama ahli fatwa masa kini. Ulama

dunia mengartikan arisan dengan istilah jum’iyah al-Muwazhzhafin atau al-qardu

al-ta’awuni. Jum’iyah al-Muwazhzhafin dijelaskan para Ulama sebagai

bersepakatnya sejumlah orang dengan ketentuan setiap orang membayar sejumlah

uang yang sama dengan yang dibayarkan yang lainnya. kesepakatan ini dilakukan

pada akhir setiap bulan atau akhir semester (enam bulan) atau sejenisnya,

kemudian semua uang yang terkumpul dari anggota diserahkan kepada salah

seorang anggota pada bulan kedua atau setelah enam bulan sesuai dengan

kesepakatan mereka. Demikian seterusnya, sehingga setiap orang dari mereka

menerima jumlah uang yang sama seperti yang diterima orang sebelumnya.

terkadang arisan ini berlangsung satu putaran atau dua putaran atau lebih

tergantung pada keinginan anggota.26

Hukum arisan secara umum, termasuk muamalat yang belum pernah

disinggung di dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah secara langsung, maka hukumnya

dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu dibolehkan. Para Ulama

menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaedah fikih yang berbunyi:

26 Kholid Syamsudin, http://almanha.or.id//arisan-dalam-pandangan-islam/di akses pada

tanggal 27 April 2019.

Page 31: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

31

Artinya : Hukum asal dari sesuatu (muamalah) adalah mubah sampai ada dalil yang melarangnya (memakruhkannya atau mengharamkannya) .

Menurut pendapat Ali Mustofa Yakub dalam bukunya mengatakan bahwa

arisan sebenarnya menurut agama diperbolehkan, dengan catatan tidak ada pihak

yang dirugikan dan tidak adanya sistem perjudian didalamnya. Kebolehan itu juga

bisa menjadi haram, jika ada sesuatu yang menjadikan haram, yaitu hilangnya

ketentuan-ketentuan diatas.27

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu

(penelitian-penelitian lain) yang terkait dengan penelitian ini pada aspek

focus/tema yang diteliti. Dalam kajian pustaka ini, penulis akan memaparkan

tentang penelitian sebelumnya yang berkaitan dan sekaligus menjadi acuan

penulis dalam melakukan penelitian ini, diantaranya:

Pertama, Priskila Askahlia Sanggo yang berjudul,“ Kajian Yuridis

Penipuan Arisan Online dalam perspektif Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Putusan Pengadilan

Negeri Surabaya Nomor. 842/PID.SUS/2015/PN.SBY)”, Penelitian Penulisan

hukum ini bertujuan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana pelaku

penipuan arisan online menurut UU No 11 tahun 2008 tentang informasi dan

transaksi elektronik serta untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam

27 Ali Mustofa Yakub, Fatwa-fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, Cet 1, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2007), hlm. 209.

Page 32: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

32

memutus perkara arisan online pada Putusan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan sikap preskriptif

dimana menggunakan pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Jenis

data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Jenis data sekunder yang

digunakan mencakup bahan hukum primer dan sekunder. Tekhnik Pengambilan

bahan hukum adalah studi pustaka dan tekhnik analisis bahan hukum yang

digunakan adalah pola pikir deduktif. Berdasarkan hasil pembahasan dihasilkan

suatu simpulan bahwa pertanggungjawaban pidana pelaku penipuan arisan online

harus ada kesengajaan atau kesalahan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan

unsur-unsur didalam pasal 28 ayat (1) yang ancaman pidananya terdapat dalam

pasal 45 ayat (2). Pertimbangan hakim yang telah dirumuskan Hakim Pengadilan

Negeri Surbaya telah sesuai dan telah dipertimbangkan secara seksama baik yang

bersifat yuridis maupun non-yuridis maupun terpenuhinya unsur-unsur tindak

pidana penipuan arisan online, tujuan pemidanaan serta fungsi pemidanaan.28

Kedua, Sri Awalin Sudesti yang berjudul, “Tinjauan Hukum Pidana Islam

Terhadap Bentuk Penggelapan Arisan Online (Studi Putusan Nomor: 1562/

Pi.B/2015/PN.Plg). Ada tiga hal yang diangkat menjadi fokus penelitian yaitu,

pertama bagaimana kronologi Tindak Pidana Penggelapan Arisan Online Nomor:

1562/Pi.B/2015/PN.Plg. Kedua, bagaimana pertimbangan Hukum Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Palembang dalam menjatuhkan putusan terhadap Tindak

Pidana Penggelapan Arisan online Nomor: 156/ Pi.B/2015/PN.Plg. Ketiga

28 Mahasiswa Fakultas Hukum, Kajian Yuridis Penipuan Arisan Online dalam perspektif

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Studi Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor. 842/PID.SUS/2015/PN.SBY,(Universitas Negeri Surabaya,2015.

Page 33: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

33

bagaimana tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Hakim Nomor:

1562/Pi.B/2015/PN.Plg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif melalui pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan adalah

data sekunder yang terdiri dari tiga bagian yaitu, bahan hukum primer, bahan

hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer adalah bahan-

bahan yang mengikat berupa Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Bahan hukum

sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai hukum

primer, seperti Al-Quran, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan ahli

hukum, buku-buku, skripsi, jurnal. Bahan hukum tersier adalah bahan yang

memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder, seperti kamus, ensiklopedia, website. Hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa sanksi yang dapat diberlakukan kepada pelaku tindak

pidana penggelapan arisan online terdapat dalam pasal 372 Kitab Undang-undang

Hukum Pidana berupa kurungan penjara maksimal 4 tahun dan denda Rp. 900,-

(sembilan ratus rupiah). Bila ditinjau dari hukum pidana Islam maka sanksi yang

diberikan kepada pelaku tindak pidana peggelapan arisan online adalaj jarimah

hudud dalam penerapan hukumnya adalah had yaitu ganti kerugian dan potongan

tangan.29

Ketiga, Syarifah Megawati yang berjudul, “Penegakan Hukum Pidana

Terhadap Pelaku Penipuan yang Dilakukan Melalui Media Elektronik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi

Tekhnologi Elektronik Oleh Kepolisian Resor Kota Pekanbaru” Jenis penelitian

29 Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Bentuk Penggelapan Arisan Online (Studi Putusan Nomor: 1562/ Pi.B/2015/PN.Plg), (UIN Raden Fatah Palembang, 2015)

Page 34: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

34

yang digunakan peneliti adalah penelitian hukum sosiologis yang disebut juga

dengan penelitian lapangan yang bertitik tolak dari data primer yang didapat

langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dalam penelitiannya. Hasil

Penelitiannya yaitu terjadinya tindak pidana penipuan media elektronik

dipengaruhi oleh beberapa faktor ekonomi, lingkungan, sosial budaya, mudahnya

melakukan kejahatan tersebut dan karena masyarakat mudah tertipu serta

kelemahan penegakan hukum itu sendiri dikarenakan minimnya personil, sarana

dan prasarana tekhnologi informasi yang membantu Kepolisian dalam proses

penyelidikan. 30

Dari beberapa hasil penelitian diatas memang ditemukan hasil penelitian

yang mengkaji tentang penipuan berkedok arisan online, namun terdapat

perbedaan dengan penelitian yang akan saya teliti yakni mengkaji tentang

bagaimana upaya penegakan hukum diwilayah hukum Polresta Jambi terhadap

pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online dan proses penyelesaian

kasus penipuan berkedok arisan online di Polresta Jambi.

30 Mahasiswa Fakultas Hukum, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penipuan yang

Dilakukan Melalui Media Elektronik Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Tekhnologi Elektronik Oleh Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, (2015)

Page 35: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

21

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di Polresta Jambi.

Adapun alasan memilih lokasi penelitian ini, dikarenakan adanya kasus penipuan

berkedok arisan online yang terjadi diwilayah Kota Jambi yang menjadi wilayah

hukum Polresta Jambi, khususnya yang terjadi pada tahun 2018. Sedangkan

untuk waktu penelitian skripsi ini berlangsung dari bulan April-Juni 2019.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis

empiris. Dalam usaha untuk memperoleh informasi dan data-data yang diperlukan

sebagai bahan penyusun skripsi ini, penelitian ini menggunakan jenis kualitatif

yang bersifat deskriptif dan analisis.

C. Jenis dan Sumber data

1. Jenis Data

Dalam Penelitian ini, Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer, yaitu data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek

penelitian atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan.

Data pokok yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung

dari lokasi penelitian yaitu di Polresta Jambi, baik yang berbentuk data

Page 36: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

22

tertulis seperti laporan-laporan maupun data hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan pihak Polresta Jambi.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

pengelolaan data yang bersifat studi dokumentasi (analisis dokumen) atau

data yang berbentuk sudah jadi.31 Data ini diperoleh dengan cara mengutip

dari sumber lain seperti Al-Qur‟an, hadist, dokumen berupa perundang-

undangan dan dokumen hasil penyidikan, buku, jurnal, artikel, maupun

website yang berkaitan dengan kasus penipuan berkedok arisan online yang

terjadi di wilayah hukum Polresta Jambi.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Dapat berupa

bahan pustaka atau orang (informan atau responden). Penentuan sumber data

didasarkan atas jenis data yang telah ditentukan seperti sumber data dari

dokumentasi dan sumber data dari lapangan. Adapun sumber data dari

penelitian ini yaitu bersumber dari informan-informan dari instansi yang

berwenang serta literatur-literatur yang berkaitan dengan kasus penipuan

berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta Jambi.

Adapun yang menjadi informan pihak Polresta Jambi yaitu Penyidik Unit

Tipiter Satreskrim Polresta Jambi Brigadir Prasetyo Utomo, SH, Paur Log

Polresta Jambi Brigadir Alamsyah Amir, SH dan Aipda Sarip, SH.

31 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif, Kualitatif, (Jakarta:

GP Press, 2008), hlm. 253.

Page 37: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

23

D. Instrumen Pengumpulan Data

Penulis menggunakan tekhnik penelitian lapangan sebagai tekhnik

pengumpulan data. Untuk memudahkan dalam menghimpun data-data dan fakta

dilapangan, maka penulis menggunakan beberapa tekhnik antara lain:

1. Observasi

Pengamatan (Observasi) adalah metode pengumpulan data dimana peneliti

atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan

selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan

melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.32

Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah metode observasi

partisipatif, dimana peneliti mengamati secara langsung keadaan yang ada di

lapangan tentang proses penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok

arisan di Polresta Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan

tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang

melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya

menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,

pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan. Di

sinilah terletak keunggulan dari metode wawancara.33

32W.Gulo, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002),

hlm. 116. 33 Ibid, hlm. 186.

Page 38: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

24

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

narasumber yang terkait langsung dengan proses penegakan hukum terhadap

pelaku penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta Jambi yaitu

Penyidik Unit Tipiter Satreskrim Polresta Jambi Brigadir Prasetyo Utomo, SH,

Paur Log Polresta Jambi Brigadir Alamsyah Amir, S. H dan Aipda Sarip, S. H.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti

untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media

tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang

bersangkutan mengenai kasus yang di teliti.34 Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen yang ditulis atau dibuat langsung

oleh subjek bersangkutan mengenai proses penegakan hukum terhadap pelaku

tindak pidana penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta Jambi

yaitu dokumentasi hasil penyidikan, dokumentasi struktur organisasi,

dokumentasi daftar nama pejabat, dan dokumentasi mengenai gambaran umum

Polresta Jambi..

E. Tekhnik Analisis Data

Adapun analisis data dalam penelitian ini yaitu berbentuk analisis data

kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dapat dilaksanakan dengan tiga

bentuk yaitu:

34 Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),

hlm. 143.

Page 39: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

25

1. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data

yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tujuannya

yaitu untuk memudahkan peneliti dalam memilih dan memilah data-data yang

direduksi dalam penelitian ini yakni data-data yang berhubungan dengan proses

penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok arisan di wilayah hukum

Polresta Jambi.

2. Menyajikan Data

Data-data yang telah di kumpulkan di atas, kemudian disajikan dengan

cara dipisahkan dan dipetakan data-data yang serupa ke dalam bagian- bagian

tertentu yang diberi tanda. Ada berupa bentuk dokumentasi berupa gambar dan

berupa bentuk wawancara.

3. Membuat Kesimpulan

Setelah melakukan pengumpulan data dan penyajian data, maka langkah

terakhir yang dilakukan dalam menganalisis data kualitatif, yaitu membuat

kesimpulan sementara dari data-data yang terkumpul, sehingga dapat diambil

langkah-langkah awal untuk penelitian lanjutan dan mengecek kembali data-data

asli yag diperoleh.35

F. SistematikaPenulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mencantumkan sistematika penelitian

guna mempermudah bagi pembaca diantaranya sebagai berikut:

35 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, (Jakarta: Syariah Press,

2012), hlm. 69-70.

Page 40: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

26

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini berisi latarbelakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah, kerangka teori, dan

tinjauan pustaka.

Bab II Metode Penelitian. Bab ini membahas tentang lokasi dan waktu

penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, sumber data, instrumen pengumpulan

data, teknik analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.

Bab III Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Pembahasan ini

memberikan gambaran umum terkait lokasi penelitian yaitu meliputi tentang

Letak Geografis Polresta Jambi, wilayah hukum Polresta Jambi, struktur

organisasi Polresta Jambi, visi dan misi Polresta Jambi, tugas pokok dan fungsi

Polresta Jambi, serta sarana dan prasarana Polresta Jambi.

Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian. Memuat penjelasan isi dari

penulisan skripsi ini yaitu membahas tentang upaya penegakan hukum terhadap

pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta

Jambi dan proses penyelesaian tindak pidana penipuan berkedok arisan online di

Polresta Jambi.

Bab V Penutup. Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari kesimpulan hasil

penulisan skripsi, saran-saran dan penutup.

Page 41: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

27

G. Jadwal Penelitian

Tabel 1

Jadwal Penelitian

Catatan : Jadwal Berubah Sesuai Waktu

No Kegiatan

Waktu Penelitian September

2018 Oktober

2018 Januari 2019

Februari 2019

Maret 2019

April 2019

Mei 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul

x

2 Pembuatan Proposal

X x x x

3 Seminar dan Perbaikan Proposal

x x x x

4 Pengesahan Judul

x

5 Surat Izin Riset

x

6 Pengumpulan Data

x x x

7 Analisis Data x

8 Konsultasi Pembimbing

x x

9 Bimbingan x x

10 Agenda dan Ujian Skripsi

x

Page 42: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

28

BAB III

GAMBARAN UMUM POLRESTA JAMBI

A. Letak Geografis Polresta Jambi

Polresta Jambi terletak di Jalan Bhayangkara No. 1, Talang Banjar,

Jambi Timur, Kota Jambi. Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205,38 km² (

berdasarkan UU No.6 tahun1986), terletak pada koordinat:01˚ 30‟ 2,98” - 01˚ 7‟

1.07” Lintas Selatan, 103˚ 40‟ 1,67” - 103˚ 40‟ 0,23” Bujur Timur. Koordinat

tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak ditengah-tengah

pulau Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak dibagian Barat

cekungan Sumatera bagian Selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang

merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.

Ditilik dari Topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggiannya

0-60 m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan

kota, sedangkan daerah rawa terdapat di daerah aliran Sungai Batanghari, yang

merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan

lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas – Danau Bawah (Sumatera Barat) menuju

Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan kelebaran

kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian

disisi utara dan selatannya.

Kota Jambi beriklim tropis dengan suhu rata-rata minimum berkisar rata-

rata 22,1-23,3˚C dan suhu maksimum antara 30,8-32,6˚C (data tahun 2005).

Kelembaban udara berkisar antara 82-87%. Hujan terjadi sepanjang tahun dengan

musim penghujan terjadi antara Oktober-Maret dengan rata-rata 20 hari

Page 43: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

29

hujan/bulan, sedangkan musim kemarau terjadi antara April-September dengan

rata-rata 16 hari hujan/bulan. Curah hujan sebesar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata

191,34 mm/bulan). Kecepatan angin tertinggi yang tercatat berkisar antara 7-9

knot (1 knot = 1,8 km/jam).

Secara administratif berbatasan langsung dengan Kab. Muaro Jambi,

Provinsi Jambi. Kota Jambi memiliki 8 kecamatan dengan 62 kelurahan.

Jarak Kota Jambi kebeberapa Kota Kabupaten:

1. Kota Jambi - Sengeti (Ibukota Kab. Muaro Jambi) : 27 Km

2. Kota Jambi - Muaro Bulian (Ibukota Kab. Batanghari) : 60 Km

3. Kota Jambi - Muaro Sabak (Ibukota Kab. Tanjabtim) :129 km

4. Kota Jambi - Kuala Tungkal (Ibukota Kab. Tanjabbar) :131 Km

5. Kota Jambi - Sarolangun (Ibukota Kab. Sarolangun) : 179 Km

6. Kota Jambi - Muara Tebo (Ibukota Kab. Tebo) : 206 Km

7. Kota Jambi - Muaro Bungo (Ibukota Kab. Bungo) : 252 Km

8. Kota Jambi - Bangko (Ibukota Kab. Merangin) : 255 Km

9. Kota Jambi - Sungai Penuh (Ibukota Kab. Kerinci) : 419 Km36

B. Wilayah Hukum Polresta Jambi

Saat ini Polresta Jambi mempunyai beberapa Kepolisian Sektor

diantaranya meliputi Polsek Jambi Selatan, Polsek Pasar, Polsek Jambi Timur,

Polsek Kota Baru, Polsek Telanai Pura, Polsek Jelutung, Polsek Danau Teluk,

Polsek Pelayangan, Polsekta KP3 Talang Duku. Wilayah hukum Polresta Jambi

meliputi seluruh wilayah daerah Kota Jambi yang terdiri dari 11 Kecamatan, 3

36 Sumber Bappeda dan stasiun BMG Kota Jambi

Page 44: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

30

kecamatan adalah hasil pemekaran adalah sebagai berikut, Kecamatan Alam

Barajo merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Paal

Merah merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Jambi Selatan, dan

Kecamatan Danau Sipin merupakan hasil Pemekaran dari Kecamatan Telanai

Pura. Adapun Wilayah Hukum Polresta Jambi, yaitu:

1. Kecamatan Telanai Pura, terdiri dari 6 Desa yaitu; Simpang IV Sipin, Buluran

Kenali, Teluk Kenali, Telanai Pura, Penyengat Rendah dan Pematang Sulur.

2. Kecamatan Jambi Selatan, terdiri dari 5 Desa yaitu; Pasir Putih, Tambak Sari,

The hok, Wijaya Pura, Pakuan Baru.

3. Kecamatan Jambi Timur, terdiri dari 9 Desa yaitu; Sijenjang, Kasang Jaya,

Talang Banjar, Budiman, Sulanjana, Kasang, Tanjung Sari, Rajawali, Tanjung

Pinang.

4. Kecamatan Pasar Jambi, terdiri dari 4 Desa yaitu; Beringin, Orang Kayo

Hitam, Pasar Jambi, Sungai Asam.

5. Kecamatan Pelayangan, terdiri dari 6 Desa yaitu; Arab Melayu, Mudung Laut,

Jelmu, Tengah, Tahtul Yaman, Tanjung Johor.

6. Kecamatan Danau Teluk, terdiri dari 5 Desa yaitu; Pasir Panjang, Tanjung

Raden, Olak Kemang, Tanjung Pasir, Ulu Gedong.

7. Kecamatan Kota Baru, terdiri dari 5 Desa; Suka Karya, Simpang III Sipin, Paal

Lima, Kenali Asam Bawah, Kenali Asam Atas.

8. Kecamatan Jelutung, terdiri dari 7 Desa; Talang Jauh, Cempaka Putih, Kebun

Handil, Lebak Bandung, Payo Lebar, Jelutung, Handil Jaya.

Page 45: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

31

9. Kecamatan Alam Barajo, terdiri dari 5 Desa; Kenali Besar, Rawasari, Mayang

Mangurai, Bagan Pete, Beliung.

10. Kecamatan Danau Sipin, terdiri dari 5 Desa yaitu; Sungai Putri, Murni,

Legok, Selamat, Solok Sipin.

11. Paal Merah, terdiri dari 5 Desa yaitu; Talang Bakung, Payo Selincah, Eka

Jaya, Lingkar Selatan, Pall Merah.37

37 https://id.m.wikipedia.org/Daftar-Kecamatan-dan-Kelurahan-di-Kota-Jambi, diakses

27April 2019.

Page 46: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

32

C. Struktur Organisasi Polresta Jambi

Gambar 1

Struktur Organisasi Polresta Jambi38

Gambar 2

PEJABAT POLRESTA JAMBI39

38 Dokumentasi Struktur Polresta Jambi, 10 April 2019. 39 Dokumentasi Struktur Polresta Jambi, 10 April 2019.

KAPOLRESTA JAMBI WAKAPOLRESTA

JAMBI

KASI WAS KKAPOLRES

KASI PROPAM

KASI KEU KAPOLREST

KASI UM UM

KABAG OPS KAPROKAPO

KABAG REN

KAPOKA

KABAG SUMDA

KASUMD

KASUBBAG

BINOPS

KASUBBAG

DALOPSI

KASUBBAG HUMASI

KASUBBAG PROGAR

KASUBBAG DALGAR

KASUBBAG PERS

KASUBBAG KUM

KASUBBAG SARPRAS

SENTRA PELAYANAN KEPOLISIAN

TERPADU

KASAT INTELKAM

KASAT RESKRIM

KASAT RESNARKOBA

KASAT BINMAS

KASAT SABHARA

KASAT LANTAS

KASAT PAM

OBVIT

KASAT POLAIR

KASAT TAHTI

KASI TIPOL

POLSEK

Page 47: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

33

NO NAMA PANGKAT JABATAN

1. ACHMAD FAUZI D, S.IK, M,.SI AKBP KAPOLRESTA

2. BAMBANG IRAWAN, SIK AKBP WAKA

POLRESTA

3. GADUG KURNIAWAN, S.IK KOMPOL KABAG OPS

4. YUSUF KUSDIONO KOMPOL KABAG REN

5. ALJUNIZI, SH KOMPOL KABAG SUMDA

6. FAROUK AFFERO, S.Ag KOMPOL KASAT

INTELKAM

7. YUDHA LESMANA,S.IK KOMPOL KASAT

RESKRIM

8. HARDI, MH AKP KASAT LANTAS

9. MAMIT SUARGI, S.Pd KOMPOL KASAT

SABHARA

10. AZIMNA YANTI KOMPOL KASAT BIMNAS

11. PRIYO PURWANTO, S.IK KOMPOL KASAT

NARKOBA

12. EDIONARD AKP KASI PROPAM

13. RITA WIJAYA IPTU KASI WAS

14. HENDRIK IPTU KASI UM

15. INDO WIJAYA IPTU KA SPKT

16. M JAHAR IPTU KASI TIPOL

17. EKO HAJRIYANTO KOMPOL KAPOLSEK

JAMBI SELATAN

18. ANDI ZULKIFLI, S.IK AKP KAPOLSEK

KOTA BARU

19. A BASTARI YUSUF, SH. MH KOMPOL KAPOLSEK

Page 48: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

34

TELANAI PURA

20. YUMIKA PUTRA AKP KAPOLSEK

PASAR

21. AGUNG AKP KAPOLSEK

JAMBI TIMUR

22. SEPTA BADOYO, S.IK IPTU KAPOLSEK

JELUTUNG

23. TARONI ZEBUA, SH IPTU KAPOLSEK

PELAYANGAN

24. KHOIRUNNAS, S.IK IPTU KAPOLSEK

DANAU TELUK

25. SHIRLEN, S.IK IPTU KA KSKP

TALANG DUKU

26. - IPDA KANIT SPKT A

27. - IPDA KANIT SPKT B

28. - IPDA KANIT SPKT C

Page 49: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

35

D. Visi dan Misi Polresta Jambi

Polresta Jambi mempunyai visi yaitu: “Terwujudnya postur jajaran

Polresta Jambi yang profesional, bermoral dan modern dipercaya masyarakat,

serta mampu mendukung upaya pemerintahan Provinsi Jambi untuk menjadi

Provinsi yang aman, maju dan sejahtera”.

Dalam mewujudkan visi tersebut, Polresta Jambi merumuskan misi

sebagai sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kepolisian kepada masyarakat melalui bimbingan

pengayoman, perlindungan, penyelamatan, pengaturan dan penertiban kegiatan

masyarakat agar masyarakat bebas dari segala gangguan fisik dan phsikis.

2. Mengembangkan perpolisian masyarakat dengan membangun kemitraan antara

polisi dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial.

3. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat untuk memelihara

keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

4. Meningkatkan hukum secara independen, tidak diskriminasi, objektif,

proporsional, transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan

rasa keadilan.

5. Meningkatkan kemampuan SDM dengan dukungan sarana dan prasarana yang

cukup.

6. Meningkatkan nilai moral dan agama dalam sikap dan prilaku kehidupan.

7. Mendukung upaya pemerintah Provinsi Jambi dalam mensukseskan

pembangunan.

Page 50: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

36

E. Tugas Pokok dan Fungsi Polresta Jambi

Berdasarkan pasal 5 Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat

Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor, maka tugas pokok Polres yaitu:

Polres bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegaskan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dan melaksanakan tugas- tugas Polri lainnya dalam daerah hukum Polres, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.40

Selanjutnya dalam Pasal 6 disebutkan bahwa, dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Polres memiliki beberapa fungsi, adapun

fungsi yang berkaitan dengan penegakan hukum terhadap penipuan arisan online

sebagai berikut:

1. Pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk

penerimaan dan penanganan laporan/ pengaduan, pemberian bantuan dan

pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi

pemerintah, dan pelayanan surat izin/ keterangan, serta pelayanan pengaduan

atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.;

2. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi dan fungsi

laboratorium forensik lapangan dalam rangka penegakan hukum, serta

pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS);

40 Pasal 5 Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Sektor.

Page 51: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

37

3. Pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui

perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk

pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan

warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-

undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi

dan pengawasan kepolsian khusus;

4. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain, sesuai dengan ketentuan peraturan perndang-

undangan.41

Berdasarkan wawancara dengan Aipda Sarip, S.H, paur Log Sium

Polresta Jambi pada tanggal 11 April 2019, beliau menjelaskan Struktur

Organisasi Polresta Jambi sebagai berikut:

Kapolres dalam pelaksanaan tugasnya itu dibantu oleh wakil Kepala Polisi Resor yang disingkat dengan Waka Polres, Bagian Operasional (Bag Ops), Bagian Sumber daya (Bag Sumda), Bagian Perencanaan (Bag Ren), Satuan Intelkam (Sat Intelkam), Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim), Satuan Narkoba (Sat Narkoba), Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Seksi Pengawas (Si Was), Seksi Umum (Si Um), Seksi Keuangan (Si Keu), Seksi Profesi dan Pengamanan (Si Propam), Seksi Tekhnologi, Informasi dan Komunikasi (Si Tipol) dan Kepolisian Sektor yang berada di kecamatan yang ada diwilayah hukum Kota Jambi.42

Beberapa penjelasan dari keterangan diatas sebagai berikut: 1. Kapolres (Kepala Polisi Resort)

Polisi Resor Kota Jambi dipimpin oleh Kapolres yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kapolda. Tugas Pokok kapolres adalah

memimpin, membina dan mengawasi atau mengendalikan satuan organisasi di

41 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.

42 Wawancara dengan Aipda Sarip, SH, Paur Log Polresta Jambi, pada tanggal 11 April 2019.

Page 52: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

38

lingkungan Polres, memberikan arahan terhadap bawahannya serta memberikan

saran kepada Kapolda yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.

2. Wakapolres (Wakil Kepala Polisi Resort)

Wakapolres adalah pembantu utama Kapolres yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kapolres. Tugas Pokok Waka Polres membantu

Kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan,

mengkoordinir Pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polres. Dalam batas

kewenangannya memimpin Polres.Dalam batas kewenangannya memimpin Polres

dalam hal Kapolres berhalangan serta melaksanakan tugas sesuai perintah

kapolres.

3. Bag Sumda (Bagian Sumber Daya)

Bagian Sumber Daya adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf

Polres yang berada dibawah Kapolres. Bagian sumber daya bertugas

melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana, pelatihan

fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum.

4. Bag Ren (Bagian Perencanaan)

Bagian Perencanaan adalah unsur pembantua pimpinan dan pelaksana staf

Polres yang berada di bawah Kapolres. Bagian Perencanaan bertugas menyusun

Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisis

dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan

suatu kewilayahan.

Page 53: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

39

5. Sat Intelkam (Satuan Intelijen Keamanan)

Satuan Intelkam adalah unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf

Polres yang berada dibawah Kapolres. Sat Intelkam dipimpin oleh Kepala Satuan

Intelkam bertugas menyelenggarakan dan memimpin fungsi Intelijen bidang

keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan izin keramaian umum dan penerbitan

SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta

membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan

penggunaan bahan peledak.

6. Sat Reskrim (Satuan Resort Kriminal)

Satuan Reserse Kriminal disingkat Sat reskrim adalah unsur pembantu

pimpinan dan pelaksana staf Polres yang berada dibawah Kapolres. Sat Reskrim

bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan

tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensic lapangan

serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS.

7. SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu)

Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu di singkat SPKT adalah unsur

pelaksana tugas pokok yang berada dibawah Kapolres. Tugas Pokok SPKT

adalah memberikan pelayanan kepolsian secara terpadu kepada masyarakat dalam

bentuk penerimaan dan penanganan masyarakat, memberikan bantuan dan

pertolongan serta memberikan pelayanan informasi.

Page 54: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

40

8. Si Was (Seksi Pengawasan)

Si Was adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan Polres yang

berada dibawah Kapolres. Si was bertugas menyelenggarakan monitoring dan

pengawasan umum baik secara rutin maupun identil terhadap pelaksanaan

kebijakan pimpinan oleh semua unit kerja khususnya dalam proses perencanaan,

pelaksanaan dan pencapaian rencana kerja, termasuk bidang material, fasilitas dan

jasa serta memberikan saran tindak terhadap penyimpangan yang ditemukan.

Siwas dipimpin oleh Kasiwas yang bertanggung jawab kepada Kapolres dan

dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dibawah kendali Wakapolres.

9. Si Um (Seksi Umum)

Si Um adalah unsur pembantu pimpinan Polres yang berada dibawah

kapolres. Si Um Bertugas menyelenggarakan terjaminnya pelayanan administrasi

dan kelancaran tugas-tugas pimpinan yang mencakup fungsi kesektariatan,

kearsipan dan administrasi umum lainnya serta pelayanan markas dilingkungan

Polres.Si Um dipimpin oleh Kasium yang bertanggung jawab kepada kapolres dan

dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari dibawah kendali Wakapolres.

10. Si Propam (Seksi Profesi dan Pengamanan)

Seksi Profesi dan pengamanan adalah unsur pelaksana staf khusus Polres

yang berada di bawah kapolres. Seksi Profesi dan Pengaman bertugas

melaksanakan pembinaan dan pemeliharaan disiplin, pengamanan internal,

pelayanan pengaduan masyarakat yang diduga dilakukan oleh anggota Polri

dan/atau PNS Polri, melaksanakan siding disiplin dan/atau kode etik profesi Polri,

serta rehabilitasi personel.

Page 55: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

41

11. Si Tipol (Seksi Tekhnologi Informasi Polri)

Seksi Tekhnologi, Informasi dan Komunikasi adalah unsur pendukung

yang berada di bawah Kapolres. Seksi tekhnologi, Informasi, dan komunikasi

bertugas menyelenggarakan pelayanan Tekhnologi Komunikasi dan Informasi,

meliputi kegiatan komunikasi kepolisian, pengumpulan dan pengolahan serta

penyajian data, termasuk informasi criminal dan pelayanan multimedia.

12. Polsek (Polisi Sektor)

Polsek bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan

keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pemberian perindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, serta tugas-tugas Polri lain dalam

daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Polsek dipimpin oleh Kepala Polsek yang bertugas memimpin, membina,

mengatur dan mengendalikan Satuan Organisasi di Lingkungan Polsek dan unsur

pelaksanaan kewilayahan dalam jajarannya termasuk kegiatan pengaman markas

serta memberikan saran pertimbangan kepada Kapolres yang terkait dengan

pelaksanaan tugasnya.

F. Sarana dan Prasarana Polresta Jambi

Adapun sarana dan prasarana yang ada di Polresta Jambi, Berdasarkan

hasil wawancara dengan Aipda Sarip, SH, Paur Log Polresta Jambi mengatakan

bahwa:

Polisi sebagai aparat penegak hukum yang memiliki tugas pokok sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat tentunya membutuhkan sarana dan prasarana guna tercapainya tugas pokok tersebut, contohnya yaitu ketika dalam tugas petroli pastinya anggota pihak kepolisian membutuhkan yang namanya sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk berpatroli berupa kendaraan dan senjata dalam melaksanakan tugas.

Page 56: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

42

Dalam hal rohani, seorang anggota polisi tentunya juga membutuhkan sarana ibadah berupa masjid untuk menunjang kinerja kepolisian sebagai contoh yang baik bagi masyarakat yang memiliki jiwa yang religius. Adapun sarana dan prasarana di Polresta Jambi terdiri dari sarana ibadah, sarana bangunan kantor, sarana transportasi dan komunikasi, sarana persenjataan, dan sarana olahraga 43

Sarana dan prasarana yang ada di Polresta Jambi berfungsi untuk

mendukung kegiatan aparat penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta mencegah dan

menindak setiap kejahatan-kejahatan yang muncul ditengah masyarakat, adapun

sarana dan prasarana yang ada di Polresta Jambi sebagai berikut:

1. Sarana Ibadah

Polresta Jambi memiliki sarana ibadah berupa satu buah Masjid yang

bernama Masjid Baiturrahim. Masjid ini digunakan sebagai sarana dalam

menjalankan ibadah sholat lima waktu, pengajian, peringatan hari besar Islam

(PHBI) serta kegiatan keagamaan lainnya. Sarana ibadah berupa masjid

berfungsi menunjang kinerja kepolisian yakni rohani agar dapat menjadi

contoh yang baik bagi masyarakat yang memiliki jiwa yang religious dan

semangat dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar khususnya terhadap

pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online diwilayah hukum Kota

Jambi.

2. Sarana Bangunan Kantor

Polresta Jambi memiliki bangunan Kantor yang terdiri dari kantor Sat

Intelkam, kantor Sat Narkoba, Kantor Sat Reskrim, Sentra Pelayanan

43 Wawancara dengan Aipda Sarip, SH, Paur Log Polresta Jambi pada tanggal 11 april

2019

Page 57: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

43

Terpadu, Gedung Satpas Sim, Gedung Serba Guna, Gedung Kantor Satlantas,

Gedung Asrama, Mako Penjagaan serta Barak Dalmas.

3. Sarana Transportasi dan Komunikasi

Polresta Jambi memiliki sarana transportasi darat dan air. Adapun

transportasi darat Polresta Jambi memiliki kendaraan dinas berupa truk roda

enam, kendaraan bus, kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

Sedangkan untuk sarana transportasi air Polresta Jambi memiliki kapal dan

speetbut. Untuk Sarana alat komunikasi Polresta Jambi memiliki Motorola

(HT), CCTV serta alat komunikasi online lainnya.

4. Sarana Persenjataan

Polresta Jambi memiliki sarana persenjataan api beserta amunisinya.

5. Sarana Olahraga

Polresta Jambi mempunyai beberapa sarana dan lapangan olahraga,

diantaranya Polresta Jambi memiliki lapangan tenis, lapangan bola voly,

lapangan bulu tangkis, lapangan tenis meja, lapangan beliar, dan lapangan

tembak.44

44 Wawancara dengan Aipda Sarip, SH, Paur Log Polresta Jambi, 11 April 2019.

Page 58: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

44

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penipuan

Berkedok Arisan Online di Wilayah Hukum Polresta Jambi

Masalah penegakan hukum merupakan masalah yang menarik untuk dikaji

karena berkaitan dengan keberadaan hukum dan manusia. Hukum tidak mungkin

dapat merealisasikan sendiri kehendak-kehendaknya, karena ia hanya berupa

kaidah. Oleh karena itu dibutuhkan kehadiran manusia (aparat penegak hukum)

untuk mewujudkan kehendak hukum. Dengan cara memandang hukum seperti itu,

maka penegakan hukum (law enforcement) tidak sekedar menegakkan mekanisme

formal dari suatu aturan hukum, tapi juga mengupayakan perwujudan nilai-nilai

keutamaan yang terkandung dalam kaidah hukum tersebut.

Secara konsepsional inti dari penegakan hukum terletak pada kegiatan

menyerasikan hubungan nilai-nilai yang telah terjabarkan didalam kaidah-kaidah

yang mantap dan mengejawantah dan sikap tindakan sebagai rangkaian

penjabaran tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan

kedamaian pergaulan hidup.45

Kepolisian adalah pengayom masyarakat dimana seharusnya mencegah

setiap kejahatan-kejahatan yang muncul ditengah masyarakat. Tugas Kepolisian

yang utama sebagaimana yang tercantum dalam Undang-unang Kepolisian Nomor

02 Tahun 2002 Pasal 13 huruf C adalah melindungi, mengayomi, dan melayani

dari berbagai penyakit masyarakat.

45 Soejono Soekanto, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, (Jakarta:

PT. Grafindo, 1983), hlm. 5.

Page 59: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

45

Negara Indonesia adalah negara hukum.46 Telah diresmikan beberapa

peraturan perundang-undangan yang menjadi legalitas dalam mengatur larangan

dan sanksi bagi tindakan penipuan, baik ketentuan perundang-undangan yang

berada dalam KUHP maupun ketentuan perundang-undangan yang berada diluar

KUHP. Secara Yuridis tindak pidana penipuan merupakan tindakan melawan

hukum serta bertentangan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengenai kejahatan penipuan secara pokok diatur dalam pasal 378 KUHP,

rumusan dari kejahatan penipuan adalah :

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk meyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun.47 Seseorang baru dapat dikatakan telah melakukan tindak pidana penipuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP, apabila unsur-unsur yang disebut

didalam pasal tersebut telah terpenuhi, maka pelaku tindak pidana penipuan

tersebut dapat dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatannya.

Menurut ahli hukum pidana Andi Zainal Abidin Farid, bahwa unsur-unsur

tindak pidana penipuan yang terkandung dalam Pasal 378 KUHP tersebut

adalah:48

1. Membujuk menggerakkan hati orang lain untuk

46 Lihat Pasal 1 Ayat (3) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 47 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, (Jakarta, Sinar Grafika, 2016), hlm. 36. 48 Ray Pratama Siadari, “Pengertian dan Unsur-unsur Tindak Pidana Penipuan”,

raypratamas.blogspot.com/2012/02. diakses 8 Mei 2019.

Page 60: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

46

2. Menyerahkan (afgifte) suatu barang atau membuat suatu hutang atau

menghapuskan suatu hutang

3. Dengan menggunakan upaya-upaya atau cara-cara

a. Memakai nama palsu

b. Memakai kedudukan palsu

c. Memakai tipu muslihat

d. Memakai rangkaian kata-kata bohong

4. Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan

melawan hukum.

Terkait dengan timbulnya kerugian konsumen dalam transaksi elektronik

dikarenakan arisan tersebut dilakukan secara online terdapat ketentuan dalam

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik

dalam pasal 28 ayat 1 menyatakan:

“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik” 49 Terhadap pelanggaran Pasal 28 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun

2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik diancam pidana penjara paling

lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1 Miliar, sesuai pengaturan

Pasal 45A ayat (1) Undang-undang Informasi Tekhnologi Elektronik.

Berpedoman kepada peraturan perundang-undangan tersebut diatas, sangat

jelas bahwa tindakan penipuan berkedok arisan online merupakan suatu tindak

pidana yang melawan hukum. Oleh karena itu barangsiapa yang melakukan

49 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik dalam pasal 28 ayat 1.

Page 61: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

47

penipuan berkedok arisan online, akan ditindak secara tegas dan adil berdasarkan

aturan hukum yang berlaku.

Adapun faktor-faktor korban tertarik arisan online menurut Amstrong,

Kotler dan Da Silva disebabkan 3 faktor, yaitu50 (1) faktor sosial yang didalamnya

terdapat kelompok, pengaruh keluarga, dan lingkungan, (2) faktor personal yang

didalalamnya terdapat situasi ekonomi, konsep diri, usia, dan pekerjaan, (3) faktor

psikologi yang didalamnya terdapat motivasi, pemahaman, kepercayaan dan cara

berpikir, (4) faktor kultural yang didalamnya terdapat cabang kebudayaan dan

kelas sosial.

Adanya kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online di Kota

Jambi, perlunya penegakan hukum yang tegas oleh pihak kepolisian dalam

menjalankan tugas terutama dalam manajemen penyidikan yang dilakukan oleh

pihak kepolisian agar dapat menangkap setiap pelaku tindak pidana penipuan

berkedok arisan online seperti yang telah ditegaskan oleh aturan hukum yang

berlaku.

Kasus yang terjadi di Kota Jambi, berdasarkan hasil wawancara dengan

Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter),

Satreskrim Polresta Jambi pada tanggal 10 April 2019, bahwa selama tahun 2018

telah terjadi dua kasus penipuan berkedok arisan online melalui Facebook di

wilayah Kota Jambi yaitu terjadi di Pall Merah oleh pelaku sepasang suami istri

berinisial M dan R dan kasus kedua terjadi di Pasir Putih oleh pelaku berinisial

NC.

50 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article diakses tanggal 25 Mei 2019

Page 62: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

48

Pelaku yang berinisial NC dilaporkan terkait kasus dugaan penipuan

dengan modus arisan online bernilai ratusan juta rupiah diamankan oleh anggota

Satreskrim Kepolisian Resort Kota Jambi. Hasil wawancara penulis bersama

Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter)

Satreskrim Polresta Jambi pada tanggal 10 April beliau menceritakan kronologi

kasus Nur Cahaya (NC) sebagai berikut:

Penangkapan Nc tersebut dilakukan setelah adanya laporan yang masuk ke Polresta Jambi. Adapun modus operandi tersangka awalnya berteman di media sosial melalui Facebook (FB), bahwa dirinya membuka arisan online dengan menjanjikan keuntungan cukup besar. Tersangka NC menjanjikan keuntungan senilai 50 hingga 100 persen, sehingga korban tergiur ikut investasi kepada tersangka. Tanpa curiga dan dipikir terlebih dahulu, korban menyetorkan uang pribadinya sebesar 15,5 juta melalui rekening BRI milik tersangka. Korban percaya, setelah tersangka menerangkan bahwa keuntungan tersebut didapat karena uang nasabah diputar di koperasi yang ada di Jakarta. Tidak lama usai menyetor investasi, korban hanya menerima uang keuntungan Rp. 3,5 juta. Angka itu jauh dari yang di janjikan tersangka, yakni sebesar 50 hingga 100 persen. Merasa ada yang aneh dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan, korban mencari informasi dan keberadaan koperasi yang dikatakan tersangka. Namun, koperasi tersebut ternyata fiktif. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp. 12 juta. Setelah adanya laporan dari korban yang bernama Arianti, warga kota Jambi yang mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat tertarik ajakan pelaku, akhirnya NC diamankan tim Buser Satreskrim Polresta Jambi di kediamannya di Jalan H. Badar, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Satreskrim Polresta Jambi langsung menindak lanjuti laporan korban dan melakukan penyelidikan sesuai dalam laporan Polisi Lp/B/525/V/2018/SPKT II/ Polresta Jambi, dalam perkara penipuan menggunakan media internet sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat 2 jo 28 ayat 1 UU ITE (Arisan Online) tanggal 28 Mei 2018. Hasil penyelidikan didapat informasi bahwa korban yang dirugikan tidak hanya satu orang, tetapi ada beberapa orang. Selain mengamankan tersangka, petugas juga menyita sejumlah barang bukti51

51 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 63: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

49

Hasil wawancara diatas, dapat penulis simpulkan bahwa dalam hal ini

Kepolisian Resor Kota Jambi telah melakukan upaya penegakan hukum refresif

(penindakan). Salah satunya ialah bagaimana mengaktualisasikan secara nyata

aturan-aturan hukum bisa terwujud dalam kaidah-kaidah sosial masyarakat

sebagai suatu sarana untuk menegakkan hukum. Adapun Faktor korban tertarik

mengikuti arisan online yaitu faktor sosial yang didalamnya terdapat pengaruh

lingkungan, dimana arisan online sudah populer dikalangan masyarakat dan faktor

psikologi yang didalamnya terdapat motivasi diri yang tergiur dengan keuntungan

yang dijanjikan pelaku tanpa memastikan terlebih dahulu apakah kegiatan arisan

online yang diikuti itu aman (benar) atau hanya fiktif. Pada kasus tersebut juga

telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana penipuan yang terkandung dalam pasal

378 KUHP dan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi Tekhnologi Elektronik dalam pasal 28 ayat 1.

Hasil penelitian diperoleh data bahwa selama tahun 2018, ada dua kasus

pengaduan yang diterima oleh pihak Polresta Jambi mengenai penipuan berkedok

arisan online dan kedua kasus tersebut dapat ditindak dan diselesaikan tanpa

adanya kendala. Menurut keterangan Pihak Polresta Jambi dari hasil wawancara

dengan Brigadir Alamsyah Amir, SH, Paur Log Polresta Jambi pada tanggal 10

April 2019 dalam melakukan tahap penyelidikan terhadap kasus penipuan

berkedok arisan online melalui media elektronik, penyelidik mempelajari jejak-

jejak yang ditinggalkan oleh pelaku, karena setiap melakukan aksinya sudah pasti

pelaku akan meninggalkan jejak-jejak yang dapat dijadikan alat bukti sehingga

kasus tersebut dapat ditindak dan diselesaikan.

Page 64: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

50

Kasus penipuan berkedok arisan online tentu terdiri dari pelaku dan korban, saat terjadinya kasus penipuan tersebut si korban langsung melapor ke pihak Kepolisian, korban-korban biasanya memiliki teman si A, B, C dalam kelompok arisan tersebut sehingga kami dari pihak Kepolisian mudah untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan melalui jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pelaku dalam mengumpulkan alat bukti.52 Dari penjelasan diatas bahwa tidak adanya kendala dihadapi oleh

penyelidik dalam mengungkap kasus penipuan berkedok arisan online

dikarenakan adanya jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pelaku pada saat

melakukan kegiatan penipuan.

Adapun upaya penegakan hukum yang dilaksanakan oleh pihak Polresta

Jambi, hasil penelitian penulis yang dilakukan di Polresta Jambi menguraikan

bahwa terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online meliputi proses

penegakan hukum yang bersifat preventif (pencegahan) dan refresif (penindakan).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik

Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi pada wawancara

tanggal 10 April 2019 sebagai berikut:

Upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online di Kota Jambi yaitu ditempuh melalui 2 tahapan, mulai dari tahap pencegahan sampai ketahap penegakan hukum yaitu penindakan. Tahap penindakan dimulai pada tahapan penyidikan, semua tahapan penegakan hukum tersebut berpedoman pada aturan Undang-undang.53

52 Wawancara dengan Brigadir Alamsyah Amir Paur Log Polresta Jambi, 10 April 2019. 53 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 65: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

51

Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Penegakan Hukum Melalui Upaya Pencegahan (Preventif)

Upaya pertama yang dilakukan pihak Polresta Jambi dalam melaksanakan

penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online

yaitu tindakan hukum yang bersifat preventif. Pihak kepolisian Polresta Jambi

melakukan upaya pencegahan terlebih dahulu secara sistematis, terencana dan

terarah terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya tindakan penipuan

berkedok arisan online.

Berkaitan dengan upaya penegakan hukum melalui tindakan preventif ini,

Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter),

Satreskrim Polresta Jambi dalam wawancara menjelaskan bahwa:

Upaya pencegahan merupakan proses pertama yang dilakukan oleh Polresta Jambi dalam melaksanakan penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya tindakan penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta Jambi. Upaya pencegahan ini dilakukan dengan cara: pertama, menghimbau masyarakat melalui media sosial, kedua, melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat.54

Dari penjelasan diatas, lebih lanjut mengenai upaya penegakan hukum

melalui tindakan preventif dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menghimbau Masyarakat Melalui Media Sosial

Langkah awal yang dilakukan Polresta Jambi melalui Bhabinkamtibmas

sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan penipuan berkedok arisan online

adalah dengan menyampaikan peringatan, himbauan dan larangan agar tidak

54 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 66: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

52

melakukan penipuan berkedok arisan online yang disertai dengan ancaman

sanksi-sanksinya yang disampaikan di berbagai media sosial.

b. Melaksanakan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Polresta Jambi juga melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan

penipuan berkedok arisan online kepada masyarakat yang berada di wilayah

hukum Polresta Jambi. Sebagaimana yang diutarakan oleh Aipda Sarip, SH, Paur

Log Polresta Jambi melalui wawancara, sebagai berikut:

Sebagai upaya pencegahan terhadap tindakan penipuan berkedok arisan online, kami dari pihak Polresta Jambi melalui Bhabinkamtibmas telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan pencegahan penipuan berkedok arisan online kepada masyarakat. Sosialisasi ini berisikan pemaparan materi tentang larangan penipuan beserta sanksi-sanksinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.55

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa kepolisian Resort Kota Jambi sangat

gencar dalam dalam melakukan upaya pencegahan penipuan, dengan penyuluhan

tersebut maka akan terjadi transfer informasi dari pihak kepolisian kepada

masyarakat yang kurang akan kesadaran hukum, dan masyarakat awam yang tidak

mengetahui modus yang digunakan pelaku penipuan berkedok arisan online.

Pada dasarnya, pencegahan kejahatan tidak memiliki definisi baku, namun

inti dari pencegahan kejahatan adalah untuk menghilangkan atau mengurangi

kesempatan terjadinya kejahatan. Untuk meningkatkan kinerja pencegahan

kejahatan dalam rangka penyelenggaraan keamanan, arah kebijakan dan strategi

yang dikembangkan Polri antara lain adalah:56

55 Wawancara dengan Aipda Sarip, SH, Paur Log Polresta Jambi, 11 April 2019. 56 https://polmas.wordpress.com/2014/10/17/strategi-pencegahan-kejahatan-dalam-

rangka-berkamtibmas.

Page 67: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

53

a. Pelaksanaan Polmas akan menjangkau semua titik sebaran pelayanan dengan

kualitas pelayanan prima.

b. Memperkuat Polsek sebagai unit pelayanan terdepan.

c. Melembagakan Polmas diseluruh Desa dan komunitas dalam mendukung

pencegahan kejahatan.

d. Membangun citra Polisi pelayan masyarakat yang tegas dan humanis.

e. Mendorong terbangunnya kemampuan keamanan swakarsa yang besar dalam

komunitas.

f. Membangun kemampuan manajemen Kepolisian dalam rangka meningkatkan

yang efektif, efisien dan akuntabel.

g. Membangun kemampuan kepolisian disemua strata melalui berlandaskan

paradigma pelayanan untuk mewujudkan dan dalam kinerja kepolisian.

h. Mewujudkan sistem penghargaan terhadap prestasi kinerja anggota Polisi dan

komponen keamanan swakarsa.

i. Membangun sistem pengawasan dan pengendalian yang objektif dan edukatif

dalam rangka mewujudkan mmanajemen Kepolisian sebagai sub sistem.

2. Penegakan Hukum Melalui Tindakan Penindakan (Refresif)

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak Polresta Jambi setelah

tindakan preventif adalah melaksanakan penegakan hukum melalui tindakan

hukum yang bersifat refresif. Melalui wawancara dengan Brigadir Prasetyo

Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta

Jambi menjelaskan bahwa:

Tindakan hukum refresif merupakan tindakan hukum ynag dilakukan oleh pihak kepolisian pada saat terjadinya tindak pidana penipuan berkedok

Page 68: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

54

arisan online. Terjadinya tindak pidana penipuan berkedok arisan online diketahui melalui laporan masyarakat/ korban. Apabila terjadi penipuan berkedok arisan onlline, maka pihak kepolisian akan menindak secara tegas kasus tersebut berdasarkan aturan hukum yang berlaku. Penegakan hukum pidana terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online dilaksanakan oleh Penyelidik dan Penyidik Polresta Jambi melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dari tahap penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan hingga sampai ke tahap penyelesaian dan penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). 57 Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu

(Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi yang menangani secara langsung kasus

penipuan berkedok arisan online yang terjadi, beliau mengatakan bahwa dari

tahun 2018, melakukan upaya penegakan hukum pada tahap penindakan terhadap

pelaku tindak pidana penipuan berkedok arisan online sebanyak 2 kasus, yaitu:.58.

Pertama, pada tanggal 8 Maret 2018 telah terjadi kasus tindak pidana

penipuan berkedok arisan online yang dilakukan oleh pasangan suami istri

bernama Marisa dan Rahadi melalui akun Facebook yang dilaporkan oleh korban

arisan online tersebut yang bernama Oktavia. Dari laporan korban terungkap,

tersangka Marisa awalnya menawarkan arisan online dengan menjanjikan

keuntungan 150 persen dari nilai investasi, dalam jangka waktu satu bulan.

Korban yang tergiur kemudian mentransfer uang Rp. 3 juta kepada Marisa, pada

tanggal 26 Januari 2018, kemudia pertengahan berjalannya, tersangka Marisa

menawarkan lagi kepada korban agar memberikan uangnya lagi dan menjanjikan

keuntungan yang lebih besar, yakni lebih kurang 220 persen. Tanpa curiga,

korban kembali mentransfer uangnya Rp. 5,5 Juta, karena bekal mendapatkan

57 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019. 58 Ibid

Page 69: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

55

keuntungan Rp. 18, 6 juta. Sebelum waktu pencairan tiba, Marisa kembali

menawarkan kepada korban untuk menginvestasikan uangnya. Untuk yang

terakhir ini, korban dua kali mentransfer uang kepada Marisa masing-masing

sebesar Rp. 2 juta dengan janji keuntungan Rp. 8,5 juta dan Rp. 1,1 juta dengan

janji keuntungan Rp. 2 juta. Namun hingga lewat waktu pencairan, korban tidak

kunjung menerima keuntungan dari uang yang diinvestasikannya, sebagaimana

yang dijanjikan.Akhirnya pada kamis 8 Maret 2019, korban Oktavia bersama

korban lainnya mendatangi kediaman Marisa dan membawa pasangan suami istri

itu ke Polresta Jambi dan melaporkannya secara resmi. Dari hasil pengembangan

yang kami lakukan, ada 28 orang yang mengikuti arisan tersebut, dengan nilai

uang yang ditransfer kepada tersangka bervariasi dan total kerugian yang dialami

para korban kurang lebih Rp. 152 juta. 59

Selanjutnya pihak Polresta mengamankan pelaku, perkara inipun melalui

beberapa proses mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, masuk ketingkat

kejaksaan sampai kemeja pengadilan. Sidang digelar di Pengadilan Negeri Jambi

(PN), kamis tanggal 19 Juli 2018 dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa

Penuntut Umum (JPU) Ewilda Siska Afrina menuntutnya dua tahun penjara.

Dalam arisan ini Marisa turut melibatkan suaminya Rahadi (tuntutan terpisah),

marisa dituntut dengan dakwaan alternatif. Pertama, perbuatan terdakwa

sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 45 A Ayat (1) Jo. Pasal 28

ayat (1) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11

Tahun 2008 tentang informasi dan alat elektronik Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1

59 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019

Page 70: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

56

KUHP. Kedua, perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 378 KUHP

Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Terdakwa keduanya terbukti bersalah dan

mendapatkan putusan tetap dipengadilan, keduanya menjalani hukuman di

Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi, Marisa dijatuhi pasal 378 KUHP dan

Rahadi Pasal 372 KUHP.60

Kedua, kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online tahun 2018

yang dilakukan oleh Nur Cahaya warga pulau pandan, terdakwa kasus arisan

online melalui akun Facebook. Pelaku ini melakukan aksinya di Facebook dengan

cara menjanjikan keuntungan sebesar 50% sampai dengan 100% dari uang arisan

yang disetorkan oleh para korbannya, Kejahatan NC berhasil diungkap setelah

adanya laporan dari korban bernama Arianti, warga kota Jambi yang mengalami

kerugian belasan juta rupiah akibat tertarik ajakan pelaku. Atas laporan itu,

akhirnya NC diamankan tim Buser Satreskrim Polresta Jambi di kediamannya di

Jalan H. Badar, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.61

Dalam kasus ini NC ditetapkan sebagai tersangka. Pada tanggal 20 agustus 2018

Nur Cahaya menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jambi. dengan

Majelis Hakim Fransiskus arkadeus ruwe, dengan agenda dakwaan dari jaksa

Kejari Jambi. Dalam dakwaan Jaksa, terdakwa terbukti bersalah menyebarkan

berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam

transaksi elektronik, korban yang dirugikan tidak hanya satu orang, tetapi ada

beberapa orang berdasarkan informasi dari hasil penyelidikan.

60 Jambi.tribunnews.com/amp/2018/07/19/terdakwa-penipu-arisan-online-dituntut-dua-

tahun-cari-korban-melalui-facebook, diakses 29 April 2019. 61 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019

Page 71: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

57

B. Proses Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Penipuan Berkedok Arisan

Online di Polresta Jambi.

Setelah penulis melakukan penelitian di Polresta Jambi, proses

penyelesaian pada dua kasus penipuan berkedok arisan online di Polresta Jambi

melalui beberapa tahap sesuai prosedur aturan hukum yang berlaku. Hasil

wawancara penulis dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak

Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, beliau mengatakan bahwa:

Penegakan hukum pidana terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online melalui tindakan refresif dilaksanakan oleh Penyelidik dan Penyidik Polresta Jambi melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dari tahap penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan hingga sampai ketahap penyelesaian dan penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum.62

Lebih lanjut penjelasannya sebagai berikut: 1. Tahap Penyelidikan

Sumber tindakan sebelum dilakukan penyelidikan ada empat macam yaitu,

laporan, pengaduan, diketahui sendiri oleh petugas dan tertangkap tangan. Setelah

adanya sumber tindakan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak

kepolisian adalah melaksanakan tindakan penyelidikan.

Secara umum penyelidikan atau dengan kata lain sering disebut penelitian

adalah langkah awal atau upaya awal untuk mengidentifikasi benar atau tidaknya

suatu peristiwa pidana itu terjadi. Menurut Pasal 1 butir 5 Undang-undang Nomor

8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana bahwa, yang dimaksud dengan

“Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan

62 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 72: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

58

menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan

dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam

undang-undang ini”63

Sedangkan yang dimaksud dengan penyelidik dijelaskan pada butir 4

bahwa: “Penyelidik adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia yang diberi

wewenang oleh Undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan”.64

Pasal 1 butir 5 di atas yang memberikan pengertian tentang penyelidikan,

yaitu berupa mencari pembuktian dan keterangan tentang keterpenuhan tindak

atau peristiwa pidana menurut hukum atau peraturan perundang-undangan yang

berlaku, keterpenuhan adanya peristiwa pidana itu antara lain menurut Hartono

dapat diukur melalui:

a. Adanya laporan atau pengaduan tentang dugaan peristiwa pidana kepada

aparatur Negara penegak hukum;

b. Adanya dugaan peristiwa pidana yang terjadi pada waktu atau saat yang mudah

dipahami oleh akal;

c. Adanya pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan atas dugaan peristiwa

pidana ini;

d. Adanya tempat atau lokasi kejadian yang jelas dan pasti atas dugaan peristiwa

pidana itu.65

63 Pasal 1 Butir 5, Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang

Hukum Acara Pidana, hlm 199. 64 Pasal 1 Butir 4, Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang

Hukum Acara Pidana, hlm 2. 65 Hartono, Penyidikan dan Penegakan Hukum;Melalui Pendekatan Hukum Progresif,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm 26-30.

Page 73: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

59

Pada 2 kasus penipuan berkedok arisan online yang terjadi tahun 2018,

pihak Polresta Jambi melakukan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam tahap

penyelidikan sebagai berikut:

a. Menentukan siapa pelapor atau pengadunya;

b. Menentukan peristiwa apa yang dilaporkan;

c. Kapan peristiwa terjadi;

d. Menentukan siapa korban atau pihak yang dirugikan;

e. Serta menentukan bagaimana peristiwa itu terjadi

Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu

(Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, Mengatakan bahwa:

Setelah penyelidik selesai melakukan penyelidikan dan melaporkan hasil penyelidikan tersebut kepada pihak penyidik, maka segera ditentukan apakah perkara tersebut dapat di lanjutkan ke tingkat penyidikan ataukah perkara tersebut dihentikan. Apabila perkara tersebut patut diduga merupakan tindak pidana penipuan yang berkedok arisan online, maka segera diterbitkan surat perintah Penyidikan dari Kepala Kepolisian Resor Kota Jambi selaku penyidik kepada penyidik yang ditunjuk untuk melaksanakan penyidikan terhadap perkara tindak pidana penipuan berkedok arisan online.66 Berdasarkan wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa proses

yang dilakukan oleh penyelidik Polresta Jambi sudah sesuai dengan peraturan

Undang-undang yang berlaku.

66 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 74: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

60

2. Tahap Penyidikan

Setelah melalui tahap penyelidikan, maka tahap kedua proses penegakan

hukum terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online adalah melakukan tahap

penyidikan.

Dalam Pasal 1 butir 2 KUHAP dijelaskan bahwa yang dimaksud

“Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara

yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti

yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya”67

Sedangkan yang dimaksud dengan penyidik dijelaskan dalam butir 1

bahwa “Penyidik adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat

pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-undang

ini untuk melakukan penyidikan”.68

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap penyidikan meliputi:

a. Penangkapan dan penahananan.

b. Penggeledahan

c. Penyitaan untuk mendapatkan barang bukti, berupa:

1) Instrumen Delicti yakni alat yang digunakan untuk melakukan kejahatan,

dan

2) Corpora Delicti yakni barang-barang yang diperoleh dari hasil kejahatan.

Mengenai jangka penyidikan pada tingkat kepolisian, tidak diatur dalam

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), namun apabila pelaku

67 Pasal 1 Butir 2, Ketentuan Umum Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana 2, hlm

199. 68 Pasal 1 Butir 5, Ketentuan Umum Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, hlm.

199.

Page 75: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

61

penipuan berkedok arisan online ditahan maka penahanan diatur dalam Pasal 24

ayat (1) KUHAP dan bila Pelaku Penipuan tidak ditahan, maka jangka waktu

penyidikan itu diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik

Indonesia No. 12 Tahun 2009 (“Perkap 12/2009”).

Jangka waktu batas penyelesaian perkara pada pasal 31 ayat (2) yaitu:

1. 120 hari untuk penyidikan perkara sangat sulit;

2. 90 hari untuk penyidikan perkara sulit;

3. 60 hari untuk penyidikan perkara sedang; atau

4. 30 hari untuk penyidikan perkara mudah.

Tetapi dalam Pasal 32 Perkap 12/2009 disebutkan bahwa:

1. Dalam hal batas waktu penyidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat

(1) penyidikan belum dapat diselesaikan oleh pihak penyidik maka dapat

mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyidikan kepada pejabat yang

memberi perintah melalui Pengawas Penyidik.

2. Perpanjangan waktu penyidikan dapat diberikan oleh pejabat yang berwenang

setelah memperhatikan saran dan pertimbangan dari Pengawas Penyidik.

3. Dalam hal diberikan perpanjangan waktu penyidikan maka diterbitkan surat

perintah dengan mencantumkan waktu perpanjangan.

Dengan demikian menurut Perkap 12/2009, dapat disimpulkan bahwa

walaupun terdapat jangka waktu tertentu penyidikan pada tingkat kepolisian,

namun tetap saja jangka waktu itu dapat diperpanjang untuk waktu yang tidak

ditentukan secara konkret dalam Perkap tersebut.69

69 https://hukumonline.com, diakses 17 April 2019

Page 76: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

62

Pada kasus penipuan berkedok arisan online yang dilakukan oleh pasangan

suami istri diwilayah hukum Polresta Jambi Tahun 2018, dalam tahap penyidikan

Polresta Jambi, pihak penyidik melakukan penggeledahan dirumah pelaku dan

berhasil menyita barang bukti berupa buku tabungan, beberapa buah Atm dari

berbagai bank, buku rekap arisan, serta satu unit telepon genggam.70

3. Tahap Pemeriksaan

Setelah selesai tahap penyelidikan dan penyidikan, maka akan

dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan

oleh penyidik/penyidik pembantu terhadap saksi, ahli dan tersangka yang

dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Pada tahap ini pemeriksaan

meliputi:

a. Pemeriksaan saksi-saksi;

b. Pemeriksaan saksi ahli atau keterangan ahli, serta;

c. Pemeriksaan tersangka.

Hasil wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit

Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi pada tanggal 10 April

2019, mengatakan bahwa:

Setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi termasuk tersangka barulah tersangka ditahan dan menyita barang bukti, dan pada kasus Nur Cahaya itu kami meminta saksi ahli di Jakarta. Dalam menentukan perbuatan pelaku penipuan arisan online tersebut adalah perbuatan pidana atau tidak, kami selaku pihak kepolisian melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan minimal dua alat bukti dari lima alat bukti yang diatur dalam pasal 184 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. 5 alat bukti yang sah yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat,

70 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Kanip Pidana Khusus, Satreskrim

Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 77: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

63

petunjuk, keterangan terdakwa.Adapun dasar dilakukannya penyidikan adalah laporan polisi/pengaduan, surat perintah tugas, laporan hasil penyidikan, surat perintah penyidikan dan SPDP"71. Berdasarkan wawancara diatas penulis simpulkan bahwa tahap-tahap yang

dilakukan oleh pihak Kepolisian Polresta Jambi dalam proses penyelesaian kasus

tindak pidana penipuan berkedok arisan online sudah sesuai dengan aturan hukum

yang berlaku.

Adapun tujuan pemeriksaan adalah untuk mendapatkan keterangan saksi,

ahli dan tersangka yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), guna

membuat terang perkara sehingga peran seseorang maupun barang bukti dalam

peristiwa pidana penipuan berkedok arisan online yang terjadi menjadi jelas.72

4. Tahap Penyelesaian dan Penyerahan Perkara Kepada Jaksa Penuntut

Umum (JPU)

Hasil wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit

Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Beliau menjelaskan bahwa:

Tahap terakhir dari proses penegakan hukum oleh Polresta Jambi terhadap kasus tindak pidana penipuan berkedok Arisan Online adalah tahap penyelesaian dan penyerahan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).73

Dari penjelasan diatas, Penjelasan lebih lanjut Penyerahan berkas perkara

kepada JPU dilakukan sebagai berikut:

71 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Kanip Pidana Khusus, Satreskrim

Polresta Jambi, 10 April 2019. 72 Lihat Pasal 63, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana, hlm 33. 73 Wawancara dengan Brigadir Prasetyo Utomo, S.H, Penyidik Unit Tindak Pidana

Tertentu (Tipiter), Satreskrim Polresta Jambi, 10 April 2019.

Page 78: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

64

a. Pada tahap pertama, penyidik hanya menyerahkan berkas perkara kepada Jaksa

Penuntut Umum; dan

b. Pada tahap kedua, dalam hal penyidikan sudah dianggap selesai, penyidik

menyerahkan tanggungjawab tersangka dan barang bukti kepada Jaksa

Penuntut Umum setelah berkas perkara dinyatakan lengkap. Apabila dalam

waktu 14 hari berkas perkara tidak dikembalikan oleh JPU, berkas perkara

dianggap lengkap (P 21) dan penyidik dapat menyerahkan tersangka dan

barang bukti.

Ajaran Cita Hukum (Idee de Recht) menyebutkan adanya tiga unsur cita

hukum yang harus ada secara proporsional, yaitu kepastian hukum

(rechtssicherkeit), keadilan (gerechtigkeit) dan kemanfaatan (zweckmasigkeit).

Sekiranya dikaitkan dengan teori penegakan hukum harus memenuhi ketiga asas

tersebut.74

Asas adalah sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat.

Asas juga dapat berarti hukum dasar. Asas adalah suatu dalil umum yang

dinyatakan dalam istilah umum tanpa mensyaratkan cara-cara khusus mengenai

pelaksanaannya yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi

petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu. Asas hukum umum adalah norma dasar

yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap

berasal dari aturan-aturan yang lebih umum. Asas hukum merupakan

pengendapan hukum positif dalam suatu masyarakat. Asas hukum tidak boleh

74 Lihat Fence M. Wantu, “Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim”, Jurnal

Berkata Mimbar Hukum, Vol. 19 No. 3 Oktober 2007, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hlm. 388.

Page 79: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

65

dianggap norma konkrit, akan tetapi perlu dipandang sebagai dasar-dasar umum

atau petunjuk-petunjuk bagi hukum yang berlaku.75

Langkah terakhir yang dilakukan pihak kepolisian dalam upaya

menyelesaikan kasus demi kasus penipuan arisan online yang terjadi melalui

sarana penegakan hukum, dalam hal ini hukum pidana. Penegakan hukum pidana

memang merupakan ultimum remedium, atau merupakan upaya terakhir yang

dilakukan oleh pihak Kepolisian Resor Kota Jambi (Polresta Jambi) dalam

mengatasi dan menyelesaikan kasus penipuan berkedok arisan online di wilayah

hukum Polresta Jambi. Penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok

arisan online dilaksanakan melalui tahapan penyidikan, penyelidikan,

pemeriksaan sampai tahapan penyelesaian dan penyerahan perkara kepada Jaksa

Penuntut Umum. Penegakan hukum pidana yang dilakukan Polresta Jambi

dilakukan dengan mempertimbangkan tiga asas hukum pidana, yaitu:

1. Asas Kepastian Hukum

2. Asas Keadilan

3. Asas Kemanfaatan

Dalam proses penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok

arisan online selalu mempertimbangkan ketiga asas ini, apabila kasus penipuan

berkedok arisan online yang terjadi telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat

dalam ketiga asas ini, maka pihak Polresta Jambi akan melakukan penindakan

hukum pidana secara tegas berdasarkan kepada aturan hukum yang berlaku.

75 Lihat Tata Wijayanta, “Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Dalam Kaitannya Dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga”, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 14 No. 2 Mei 2014, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, hlm. 219.

Page 80: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

66

C. Penipuan Arisan dalam Perspektif Islam

Arisan dikenal oleh sebagian orang Arab dengan istilah jam’iyyah

(kumpulan peserta arisan). Ini termasuk masalah kontemporer yang banyak

ditekuni oleh banyak kaum muslimin mengingat manfaat yang mereka rasakan

darinya. Masalah ini diperselisihkan oleh para ulama ahli fatwa masa kini. Ulama

dunia mengartikan arisan dengan istilah jum’iyah al-Muwazhzhafin atau al-qardu

al-ta’awuni. Jum’iyah al-Muwazhzhafin dijelaskan para Ulama sebagai

bersepakatnya sejumlah orang dengan ketentuan setiap orang membayar sejumlah

uang yang sama dengan yang dibayarkan yang lainnya. kesepakatan ini dilakukan

pada akhir setiap bulan atau akhir semester (enam bulan) atau sejenisnya,

kemudian semua uang yang terkumpul dari anggota diserahkan kepada salah

seorang anggota pada bulan kedua atau setelah enam bulan sesuai dengan

kesepakatan mereka. Demikian seterusnya, sehingga setiap orang dari mereka

menerima jumlah uang yang sama seperti yang diterima orang sebelumnya.

terkadang arisan ini berlangsung satu putaran atau dua putaran atau lebih

tergantung pada keinginan anggota.76

Hukum arisan secara umum, termasuk muamalat yang belum pernah

disinggung di dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah secara langsung, maka hukumnya

dikembalikan kepada hukum asal muamalah, yaitu dibolehkan. Para Ulama

menyebutkan hal tersebut dengan mengemukakan kaedah fikih yang berbunyi:

76 http://almanha.or.id//arisan-dalam-pandangan-islam/di akses pada tanggal 27 April

2019.

Page 81: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

67

Artinya : Hukum asal dari sesuatu (muamalah) adalah mubah sampai ada dalil yang melarangnya (memakruhkannya atau mengharamkannya) .

Menurut pendapat Ali Mustofa Yakub dalam bukunya mengatakan bahwa

arisan sebenarnya menurut agama diperbolehkan, dengan catatan tidak ada pihak

yang dirugikan dan tidak adanya sistem perjudian didalamnya. Kebolehan itu juga

bisa menjadi haram, jika ada sesuatu yang menjadikan haram, yaitu hilangnya

ketentuan-ketentuan diatas.77

Adapun dasar hukum daripada larangan penipuan atau dusta terdapat

dalam Al-Qur‟an Surat Al- Baqarah ayat 188:

Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang

lain diantara kamu dengan jalan yang bathil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta yang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.78

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa keputusan hakim itu sesungguhnya

tidak dapat merubah sedikitpun hukum sesuatu, tidak membuat sesuatu yang

sebenarnya haram menjadi halal atau yang halal menjadi haram, hanya saja sang

hakim terikat pada apa yang tampak darinya. Jika sesuai maka itulah yang

77 Ali Mustofa Yakub, Fatwa-fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, Cet 1, (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 2007), hlm. 209. 78 Al-Qur‟an Al-Qarim Al-hadi Mushaf latin, Laj nah Pentashih Al-Qur‟an Kementrian

Agama RI, Jakarta: Insan Madya Pustaka, Cetakan ke-2, 2013, hlm, 29.

Page 82: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

68

dikehendaki, dan jika tidak maka hakim tetap memperoleh pahala dan bagi yang

melakukan tipu muslihat memperoleh dosa.

Tindak pidana adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang

mengandung keharusan dan larangan terhadap pelanggar yang diancam dengan

hukuman berupa siksaan badan. Dalam hukum pidana Islam tindak pidana disebut

jarimah atau jinayah. Jarimah adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh

syara‟ yang diancam oleh Allah dengan hukuman had atau ta‟zir. Menurut

Bahasa, perkataan “jarimah” adalah bentuk masdar artinya perbuatan dosa,

berbuat salah atau berbuat jahat.79

Jinayah adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh syara’, baik perbuatan

tersebut mengeni agama, akal, jiwa, keturunan dan harta. Dapat disimpulkan

bahwa pengertian jarimah atau jinayah adalah ketentuan-ketentuan syara’ yang

melarang orang berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan atas pelanggaran terhadap

ketentuan-ketentuan syara’ itu dikenakan sanksi hukumann yang berupa

penderitaan badan atau denda kepada si pelanggar.

Islam mengharamkan segala bentuk tindak pidana termasuk segala bentuk

tindak pidana penipuan arisan online. Penipuan merupakan suatu bentuk kejahatan

yang dilakukan seseorang dengan jalan membohongi orang lain atau tipu daya

melihat secara melawan hak demi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar

bagi pribadinya, baik itu barang maupun uang.80 Karena penipuan itu cendrung

melakukan kebohongan dan merugikan orang lain, adapun dalam Islam

79 Dzajuli, Fiqh Jinayah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 1-3. 80 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hlm. 71.

Page 83: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

69

kebohongan itu sama dengan dusta.81 Dusta adalah bohong dan dusta merupakan

perbuatan yang rendah dan menimbulkan kerusakan pada dirinya serta

menimbulkan kejahatan yang mendorong pada perbuatan dosa yang dilakukan

bukan karena terpaksa.

Bila ditinjau dari hukum pidana Islam maka sanksi yang diberikan kepada

pelaku tindak pidana peggelapan/penipuan arisan online adalah jarimah hudud

dalam penerapan hukumnya adalah had yaitu ganti kerugian dan potong tangan.82

81 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram, (bandung: Jabal, 2007), hlm. 266. 82 Sri Awalin Sudesti, Skripsi, “Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Bentuk

Penggelapan Arisan Online (Studi Putusan Nomor: 1562/ Pi.B/2015/PN.Plg)”, Program Studi Jinayah Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Page 84: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Upaya penegakan hukum Polresta Jambi terhadap kasus penipuan berkedok

arisan online di wilayah hukum Kota Jambi, yaitu berdasarkan peran aparat

hukum Kepolisian Resor Kota Jambi maka tindak pidana jenis penipuan berkedok

arisan online dapat ditindak. Upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak

kepolisian yang ditempuh melalui dua tahapan, yaitu tahap pencegahan (preventif)

dan tahap penindakan (refresif). Pencegahan (Preventif) yang dilakukan oleh

pihak kepolisian yaitu dua tahapan mulai dari menghimbau masyarakat melalui

media sosial dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat, kemudian pada

tahap penegakan hukum melalui penindakan (refresif) dilaksanakan oleh

penyelidik dan penyidik Polresta Jambi melalui beberapa tahapan yaitu tahap

penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan dan tahap penyelesaian serta

penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum. kepolisian sebagai basis

terdepan mengupayakan yang terbaik bagi masyarakat, semua tahap penegakan

hukum berpedoman kepada Kitab Undang Hukum Acara Pidana (KUHP) mulai

dari penyelidikan yaitu pengumpulan alat-alat bukti, saksi-saksi, memanggil

pihak-pihak terkait sampai pemanggilan tersangka serta pembuatan Berita Acara

Pemeriksaan (BAP).

Page 85: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

71

2. Proses penyelesaian kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online di

Polresta Jambi dari tahun 2018 sebanyak dua kasus yang sama dapat diselesaikan

oleh pihak Polresta Jambi yaitu dilakukan melalui empat tahapan, mulai dari tahap

penyelidikan, tahap penyidikan, tahap pemeriksaan sampai ke tahap penyelesaian

dan penyerahan perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

B. Saran

1. Kepada aparat penegak hukum, penulis berharap agar lebih meningkatkan

upaya penegakan hukum terhadap pelaku penipuan berkedok arisan online dan

perlu adanya lembaga atau pihak yang menjadi pengawas dari adanya setiap

perjanjian yang sah, baik itu perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis

sehingga adanya pihak ketiga yang mengetahui dari adanya perjanjian yang

dilakukan secara online tersebut.

2. Kepada masyarakat, penulis berharap agar lebih berhati-hati dan waspada

dalam menjalankan transaksi elektronik, jangan mudah percaya dan tergiur

dengan iming-iming keuntungan yang besar, serta perlunya kesadaran masyarakat

untuk lebih memahami hukum.

Page 86: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

72

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur‟an Al-Qarim Al-hadi Mushaf latin, Lajnah Pentashih Al-Qur‟an

Kementrian Agama RI, Jakarta: Insan Madya Pustaka, Cetakan ke-2, 2013.

Ali Mustofa Yakub, Fatwa-fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, Cet 1, Jakarta:

Pustaka Firdaus, 2007.

Dzajuli, Fiqh Jinayah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.

Faisal, Menerobos Positivisme Hukum, Yogyakarta: Rangkang-Education, 2010.

Edi Setiadi dan Kristian, Sistem Peradilan Pidana Terpadu dan Sistem Penegakan

Hukum Di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2017.

Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, Pedoman Penulisan Skripsi, Syariah Press

Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, April 2014, Cet ke 2.

Hartono, Penyidikan dan Penegakan Hukum; Melalui Pendekatan Hukum

Progresif, Jakarta: Sinar Grafika,2010.

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika,

2010.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif, Kualitatif,

Jakarta: GP Press, 2008.

Jur. Andi Hamzah, Penegakan Hukum Lingkungan, Jakarta: Sinar Grafika, 2005.

Sudarto, Hukum dan Hukum pidana, Bandung: Alumni, 1986.

Soejono Soekanto, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum,

Jakarta: PT. Grafindo, 1983.

Page 87: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

73

Tim Penyusun Fakultas Syariah, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi,

Jakarta: Syariah Press, 2012

Topo Santoso dan Eva Achjany Zulfa, Kriminologi, Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2014.

W.Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,

2002.

Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram, Bandung: Jabal, 2007.

Zainuddin Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia, Jakarta:

Penerbit Sinar Grafika, 2008.

B. Peraturan Perundang-undangan

Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta, Sinar Grafika, 2016

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Jakarta, Sinar Grafika, 2016

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Tekhnologi Elektronik

dalam pasal 28 ayat 1.

Pasal 1 Butir 4, Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang

Hukum Acara Pidana, hlm 2.

Pasal 1 Ayat 3 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 1 Butir 2, Ketentuan Umum Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana 2.

Pasal 1 Butir 5, Ketentuan Umum Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

Pasal 5 Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian

Sektor

Page 88: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

74

Pasal 63, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.

C. Skripsi dan Jurnal.

Mahasiswa Fakultas Hukum, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Penipuan yang

Dilakukan Melalui Media Elektronik Berdasarkan Undang-undang Nomor 11

Tahun 2008 Tentang Informasi Tekhnologi Elektronik Oleh Kepolisian Resor

Kota Pekanbaru, (2015).

Fence M. Wantu, “Antinomi Dalam Penegakan Hukum Oleh Hakim”, Jurnal

Berkata Mimbar Hukum, Vol. 19 No. 3 Oktober 2007, Yogyakarta: Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada.

Tata Wijayanta, “Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan Dalam

Kaitannya Dengan Putusan Kepailitan Pengadilan Niaga”, Jurnal Dinamika

Hukum, Vol. 14 No. 2 Mei 2014, Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas

Gadjah Mada,

D. Lain-lain

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka,2005.

Bappeda dan Stasiun BMG Kota Jambi.

Dokumentasi Struktur Polresta Jambi, April 2019.

Futuready.com/ Artikel/macam-macam arisan yang menguntungkan, diakses

tanggal 30 Maret 2019.

Kholid Syamsudin http://almanha.or.id//arisan-dalam-pandangan-islam/di akses

pada tanggal 27 April 2019.

Page 89: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

75

kamus online,http: kbbi//.web.id/arisan.html, arti kata arisan, diakses 17

november 2018.

Ray Pratama Siadari, Pengertian dan Unsur-unsur Tindak Pidana Penipuan,

raypratamas. blogspot.com/2012/02. diakses 8 Mei 2019.

https://polmas.wordpress.com/2014/10/17/strategi-pencegahan-kejahatan-dalam-rangka-

berkamtibmas.

https://hukumonline.com.diakses 17 April 2019.

https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com, diakses tanggal 25 Mei 2019.

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/article diakses tanggal 25 Mei 2019

https://id.m.wikipedia.org/Daftar_Kecamatan_dan_Kelurahan_di_Kota_Jambi, diakses 27April

2019.

Page 90: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

76

Lampiran 1

Wawancara bersama Aipda Sarip, SH. Paur Log Sium Polresta Jambi

Wawancara Bersama Brigadir Prasetyo Utomo, SH. Penyidik Unit Tipiter Satreskrim Polresta Jambi.

Dokumentasi Struktur Organisasi Polresta Jambi

Page 91: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN ...repository.uinjambi.ac.id/1628/1/RATNA DELY SYAPUTRI...1 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE ( STUDI KASUS DI

77

DAFTAR INFORMAN

No Nama Informan Jabatan/Pekerjaan Keterangan

1. Brigadir Prasetyo Utomo, SH Peyidik Unit Tipiter

Satreskrim Polresta

Jambi

2. Brigadir Alamsyah Amir PS. Paur Log Polresta

Jambi

3. Aipda Sarip, SH PS. Paur Log Polresta

Jambi