penelitian efektifitas penggunaan tambahan kakao terhadap rerata selisih perbedaan tekanan darah...
TRANSCRIPT
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang mungkin
merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan
RI menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi dan penyakit kardiovaskuler masih cukup
tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku
hidup bersih dan sehat. Mahalnya biaya pengobatan hipertensi disertai kurangnya sarana dan
prasarana penanggulangan hipertensi.1
Studi pada tahun 2010 menunjukkan bahwa hipertensi sudah diderita oleh 23-30%
penduduk di dunia dan mempunyai kecenderungan untuk terus meningkat sejak tahun 1999
hingga 2010.2 Angka kejadian hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya umur
hingga mencapai 60% pada umur 60 tahun keatas.3
Prevalensi hipertensi di Asia, secara umum lebih rendah jika dibandingkan dengan
prevalensi hipertensi di Eropa dan Amerika. Menurut data yang dikumpulkan oleh American
Heart Association (AHA) terhadap penderita hipertensi di Asia pada tahun 2009, didapatkan
bahwa angka kejadian hipertensi di Asia mencapai 13,9% secara keseluruhan.4 Berdasarkan
jenis kelamin penderita hipertensi di Asia pada tahun 2007 mencapai 5-47% pada laki-laki
dan 7-38% pada wanita.5 Di Indonesia penderita hipertensi terus meningkat, menempati
urutan ke 3 (6,7% penduduk) setelah stroke dan tuberkulosis paru, sebagai penyebab
kematian pada semua umur di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%.6
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 1
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Prevalensi hipertensi di Propinsi Banten pada tahun 2010 berkisar antara 23,8% –
35,6%.7 Di Tangerang, khususnya di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, hipertensi
menduduki urutan ke 4 dari 10 penyakit terbanyak pada bulan Januari sampai Desember 2012
sebanyak 1717 kunjungan setelah ISPA dan penyakit lainnya.8 Dari hasil survei awal selama
1 minggu di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, sebanyak 70,48% merupakan pasien
dengan hipertensi yang tidak terkendali.
Upaya pengobatan hipertensi tidak terkendali telah dilaksanakan oleh setiap institusi
kesehatan di Indonesia. Di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, terapi standar untuk
mengatasi hipertensi tidak terkendali adalah Captopril 2x25 mg. Menurut ilmu pengetahuan
terkini, kakao memiliki efek untuk menurunkan tekanan darah. Kakao sendiri dikenal oleh
masyarakat dan mudah didapat untuk dimanfaatkan sebagai bahan olahan untuk membuat
makanan dan minuman. Kakao juga aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki efek buruk
terhadap penyakit sistemik lainnya. Mempertimbangkan banyaknya kasus hipertensi,
terutama hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian obat dan pentingnya peranan
pengobatan hipertensi, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat penurunan tekanan darah
dengan menggunakan kakao sebagai tambahan terhadap pasien hipertensi yang tidak
terkendali di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Pernyataan Masalah
Masih tingginya jumlah pasien hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian
Captopril 2x25 mg di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.
1.2.2 Pertanyaan Masalah
1. Berapa banyak responden yang mendapatkan pengobatan dengan Captopril 2x25 mg
dengan penambahan kakao ?
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 2
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
2. Berapa rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4 dan hari
pertama dengan hari ke-7 pada masing-masing kelompok Captopril 2x25 mg dengan
penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg tanpa kakao ?
3. Apakah terdapat hubungan rerata selisih perbedaan tekanan darah antara kelompok
Captopril 2x25 mg dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg
tanpa kakao ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diturunkannya angka kejadian hipertensi yang tidak terkendali di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya dengan menggunakan terapi tambahan kakao.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Diketahuinya jumlah responden yang mendapatkan pengobatan dengan Captopril
2x25 mg dengan penambahan kakao.
2. Diketahuinya rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4
dan hari pertama dengan hari ke-7 pada masing-masing kelompok Captopril 2x25 mg
dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg tanpa kakao.
3. Diketahuinya hubungan rerata selisih perbeedaan tekanan darah antara kelompok
Captopril 2x25 mg dengan penambahan kakao dan kelompok Captopril 2x25 mg
tanpa kakao.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Penelitian Bagi Responden
1. Mendapat informasi mengenai tekanan darah
2. Terpantaunya tekanan darah pasien selama proses penelitian
3. Dapat diketahuinya manfaat kakao untuk hipertensi diakhir penelitian.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 3
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
1.4.2 Manfaat Penelitian Bagi Puskesmas
Mendapatkan bukti klinis perbedaan tekanan darah pada penggunaan kakao sebagai
tambahan terhadap pasien hipertensi tidak terkendali sehingga dapat diterapkannya
tatalaksana yang lebih tepat dan efektif untuk pasien hipertensi tidak terkendali di wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.
1.4.3 Manfaat Penelitian Bagi Peneliti
1. Menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan serta
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman saat melakukan penelitian.
2. Memperkaya wawasan dalam bidang kesehatan masyarakat pada umumnya, terutama
yang berkaitan dengan bidang yang diteliti.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan atau acuan dalam penelitian selanjutnya.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 4
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Hipertensi
II.1.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah di atas normal. Sebagai standar untuk tekanan darah, maka digunakan klasifikasi
hipertensi berdasarkan JNC 7. Diagnosis hipertensi dibuat ketika pengukuran tekanan sistolik
≥ 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg.9
II.1.2 Definisi Hipertensi tidak terkendali
Hipertensi tidak terkendali adalah suatu keadaan yang ditandai dengan tingginya
tekanan darah yang disebabkan karena tidak adekuatnya pengobatan, bukan karena resisten
obat.10
II.2 Etiologi Hipertensi11
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hipertensi primer
Merupakan jenis hipertensi yang penyebabnya belum dapat diketahui, sebagian
besar penderita termasuk kedalam golongan ini.
2. Hipertensi sekunder
Jenis hipertensi dimana penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pada
pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid atau penyakit kelenjar adrenal.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 5
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
II.3 Patofisiologi Hipertensi11
Kaplan menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam pengendalian tekanan
darah yang mempengaruhi rumus dasar:
Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer.
Mekanisme patofisiologi yang berhubungan dengan peningkatan hipertensi antara lain:
1) Curah jantung dan tahanan perifer
Keseimbangan curah jantung dan tahanan perifer sangat berpengaruh terhadap tekanan
darah. Pada sebagian besar kasus hipertensi esensial curah jantung biasanya normal
tetapi tahanan perifernya meningkat.
2) Sistem Renin-Angiotensin
Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan ekstraseluler dan
sekresi renin. Sistem Renin-Angiotensin merupakan sistem endokrin yang penting
dalam pengendalian tekanan darah. Renin disekresi oleh juxtaglomerulus aparantus
ginjal sebagai respon penurunan filtrasi glomerulus atau penurunan asupan garam
ataupun respon dari sistem saraf simpatetik.
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peranan
fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang
diproduksi hati, yang oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi
angiotensin I (dekapeptida yang tidak aktif). Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II (oktapeptida yang sangat aktif).
Angiotensin II berpotensi besar meningkatkan tekanan darah karena bersifat sebagai
vasokonstriktor melalui dua jalur, yaitu:
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 6
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
a. Meningkatkan sekresi hormon anti diuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di
hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas
dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan
keluar tubuh (antidiuresis) sehingga urin menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.
Untuk mengencerkan, volume cairan ekstra seluler akan ditingkatkan dengan cara
menarik cairan dari bagian instraseluler. Akibatnya volume darah meningkat sehingga
meningkatkan tekanan darah.
b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon
steroid yang berperan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan
ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara
mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan
kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya
akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
3) Sistem Saraf Otonom
Sirkulasi sistem saraf simpatetik dapat menyebabkan vasokonstriksi dan dilatasi
arteriol. Sistem saraf otonom ini mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan
tekanan darah. Hipertensi dapat terjadi karena interaksi antara sistem saraf otonom dan sistem
renin-angiotensin bersama – sama dengan faktor lain termasuk natrium, volume sirkulasi, dan
beberapa hormon.
4) Disfungsi Endotelium
Pembuluh darah sel endotel mempunyai peran yang penting dalam pengendalian
pembuluh darah jantung dengan memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu molekul nitrit
oksida dan peptida endotelium. Disfungsi endothelium banyak terjadi pada kasus hipertensi
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 7
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
primer. Secara klinis pengobatan dengan antihipertensi menunjukkan perbaikan gangguan
produksi dari nitrit oksida.
5) Substansi vasoaktif
Banyak sistem vasoaktif yang mempengaruhi penyaluran natrium dalam
mempertahankan tekanan darah dalam keadaan normal. Bradikinin merupakan vasodilator
yang potensial, begitu juga endotelin. Endotelin dapat meningkatkan sensitifitas garam pada
tekanan darah serta mengaktifkan sistem renin-angiotensin. Peptida Natriuretik Arterial
merupakan hormon yang diproduksi di atrium jantung dalam merespon peningkatan volume
darah. Hal ini dapat meningkatkan ekskresi garam dan air dari ginjal yang akhirnya dapat
meningkatkan retensi cairan dan hipertensi.
II.4 Klasifikasi Hipertensi12
Didalam JNC VII, kategori hipertensi adalah :
Normal : Tekanan darah sistolik <120 mmHg dan tekanan darah diastolik <80
mmHg.
Prahipertensi : Didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 120-139 mmHg atau
tekanan darah diastolik 80-89 mmHg.
Hipertensi tingkat 1 : Tekanan darah sistolik 140-159 mmHg atau tekanan darah
diastolik 90-99 mmHg.
Hipertensi tingkat 2 : Tekanan darah sistolik >160 mmHg atau tekanan darah
diastolik >100 mmHg.
II.5 Golongan obat Antihipertensi 13
Golongan obat antihipertensi yang banyak digunakan adalah :
Diuretik tiazid (misalnya bendroflumetiazid)
Beta‐bloker, (misalnya propanolol, atenolol)
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 8
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Angiotensin Converting Enzymes inhibitor (misalnya captopril, enalapril)
Antagonis angiotensin II (misalnya candesartan, losartan)
Calcium channel blocker (misalnya amlodipin, nifedipin)
Alfa‐bloker (misalnya doksasozin)
II.5.1 Diuretik Tiazid
Diuretik tiazid adalah diuretik dengan potensi menengah yang menurunkan tekanan
darah dengan cara menghambat reabsorpsi sodium pada daerah awal tubulus distal ginjal,
meningkatkan ekskresi sodium dan volume urin.
Tiazid juga mempunyai efek vasodilatasi langsung pada arteriol, sehingga dapat
mempertahankan efek antihipertensi lebih lama. Tiazid diabsorpsi baik pada pemberian oral,
terdistribusi luas dan dimetabolisme di hati. Efek diuretik tiazid terjadi dalam waktu 1‐2 jam
setelah pemberian dan bertahan sampai 12‐24 jam, sehingga obat ini cukup diberikan sekali
sehari.
Efek antihipertensi terjadi pada dosis rendah dan peningkatan dosis tidak memberikan
manfaat pada tekanan darah, walaupun diuresis meningkat pada dosis tinggi. Efek tiazid pada
tubulus ginjal tergantung pada tingkat ekskresinya, oleh karena itu tiazid kurang bermanfaat
untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Efek samping
Peningkatan eksresi urin oleh diuretik tiazid dapat mengakibatkan hipokalemia,
hiponatriemia, dan hipomagnesemia. Hiperkalsemia dapat terjadi karena penurunan ekskresi
kalsium. Diuretik tiazid juga dapat mengganggu toleransi glukosa (resisten terhadap insulin)
yang mengakibatkan peningkatan resiko diabetes mellitus tipe 2. Efek samping yang umum
lainnya adalah hiperlipidemia, menyebabkan peningkatan LDL dan trigliserida dan
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 9
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
penurunan HDL. 25% pria yang mendapat diuretik tiazid mengalami impotensi, tetapi efek
ini akan hilang jika pemberian tiazid dihentikan.
II.5.2 Beta Bloker
Beta bloker memblok beta‐adrenoseptor. Reseptor ini diklasifikasikan menjadi
reseptor beta‐1 dan beta‐2. Reseptor beta‐1 terutama terdapat pada jantung sedangkan
reseptor beta‐2 banyak ditemukan di paru‐paru, pembuluh darah perifer, dan otot lurik.
Reseptor beta‐2 juga dapat ditemukan di jantung, sedangkan reseptor beta‐1 juga dapat
dijumpai pada ginjal. Reseptor beta juga dapat ditemukan di otak. Stimulasi reseptor beta
pada otak dan perifer akan memacu penglepasan neurotransmiter yang meningkatkan
aktivitas sistem saraf simpatis.
Stimulasi reseptor beta‐1 pada nodus sino‐atrial dan miokardiak meningkatkan heart
rate dan kekuatan kontraksi. Stimulasi reseptor beta pada ginjal akan menyebabkan
penglepasan renin, meningkatkan aktivitas sistem renin‐angiotensin‐aldosteron. Efek
akhirnya adalah peningkatan cardiac output, peningkatan tahanan perifer dan peningkatan
sodium yang diperantarai aldosteron dan retensi air. Terapi menggunakan beta‐bloker akan
mengantagonis semua efek tersebut sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Beta‐bloker yang selektif (dikenal juga sebagai kardioselektif beta‐blokers), misalnya
bisoprolol, bekerja pada reseptor beta‐1, tetapi tidak spesifik untuk reseptor beta‐1 saja oleh
karena itu penggunaannya pada pasien dengan riwayat asma dan bronkospasme harus hati‐hati. Beta‐bloker yang non‐selektif (misalnya propanolol) memblok reseptor beta‐1 dan beta‐2. Beta‐bloker yang mempunyai aktivitas agonis parsial (dikenal sebagai aktivitas
simpatomimetik intrinsik), misalnya acebutolol, bekerja sebagai stimulan‐beta pada saat
aktivitas adrenergik minimal (misalnya saat tidur) tetapi akan memblok aktivitas beta pada
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 10
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
saat aktivitas adrenergik meningkat (misalnya saat berolah raga). Hal ini menguntungkan
karena mengurangi bradikardi pada siang hari.
Beta‐bloker diekskresikan lewat hati atau ginjal tergantung sifat kelarutan obat dalam
air atau lipid. Obat‐obat yang diekskresikan melalui hati biasanya harus diberikan beberapa
kali dalam sehari sedangkan yang diekskresikan melalui ginjal biasanya mempunyai waktu
paruh yang lebih lama sehingga dapat diberikan sekali dalam sehari. Beta‐bloker tidak boleh
dihentikan mendadak melainkan harus secara bertahap, terutama pada pasien dengan angina,
karena dapat terjadi rebound phenomena.
Efek samping
Blokade reseptor beta‐2 pada bronkus dapat mengakibatkan bronkospasme, bahkan
jika digunakan beta‐bloker kardioselektif. Efek samping lain adalah bradikardia, gangguan
kontraktil miokard, akral dingin karena vasokonstriksi akibat blokade reseptor beta‐2 pada
otot polos pembuluh darah perifer.
II.5.3 ACE Inhibitor
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEi) menghambat secara kompetitif
pembentukan angiotensin II dari prekursor angiotensin I yang inaktif, yang terdapat pada
darah, pembuluh darah, ginjal, jantung, kelenjar adrenal dan otak. Angiotensin II merupakan
vasokonstriktor kuat yang memacu pelepasan aldosteron dan aktivitas simpatis sentral dan
perifer. Penghambatan pembentukan angiotensin II ini akan menurunkan tekanan darah. Jika
sistem angiotensin‐renin‐aldosteron teraktivasi (misalnya pada keadaan penurunan sodium,
atau pada terapi diuretik) efek antihipertensi ACEi akan lebih besar. ACE juga
bertanggungjawab terhadap degradasi kinin, termasuk bradikinin, yang mempunyai efek
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 11
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
vasodilatasi. Penghambatan degradasi ini akan menghasilkan efek antihipertensi yang lebih
kuat.
Beberapa perbedaan pada parameter farmakokinetik obat ACEi. Captopril cepat
diabsorpsi tetapi mempunyai durasi kerja yang pendek, sehingga bermanfaat untuk
menentukan apakah seorang pasien akan berespon baik pada pemberian ACEi. Dosis pertama
ACEi harus diberikan pada malam hari karena penurunan tekanan darah mendadak mungkin
terjadi, efek ini akan meningkat jika pasien mempunyai kadar sodium rendah.
II.5.4 Angiotensin II Reseptor Antagonis (AIIRA)
Angiotensin II Reseptor Antagonis (AIIRA) ditemukan pada pembuluh darah dan
target lainnya. Disubklasifikasikan menjadi reseptor AT1 dan AT2. Reseptor AT1
memperantarai respon farmakologis angiotensin II, seperti vasokonstriksi dan penglepasan
aldosteron. Dan oleh karenanya menjadi target untuk terapi obat. Fungsi reseptor AT2 masih
belum begitu jelas. Banyak jaringan mampu mengkonversi angiotensin I menjadi
angiotensin II tanpa melalui ACE. Oleh karena itu memblok sistem renin‐angitensin melalui
jalur antagonis reseptor AT1 dengan pemberian antagonis reseptor angiotensin II mungkin
bermanfaat. AIIRA mempunyai banyak kemiripan dengan ACEi, tetapi AIIRA tidak
mendegradasi kinin. Karena efeknya pada ginjal, ACEi dan AIIRA dikontraindikasikan pada
pasien gangguan ginjal.
Efek samping ACEi dan AIIRA
Sebelum mulai memberikan terapi dengan ACEi atau AIIRA fungsi ginjal dan kadar
elektrolit pasien harus dicek. Monitoring ini harus terus dilakukan selama terapi karena kedua
golongan obat ini dapat mengganggu fungsi ginjal. Baik ACEi dan AIIRA dapat
menyebabkan hiperkalemia karena menurunkan produksi aldosteron, sehingga suplementasi
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 12
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
kalium dan penggunaan diuretik hemat kalium harus dihindari jika pasien mendapat terapi
ACEI atau AIIRA.
Batuk kering yang merupakan efek samping yang dijumpai pada 15% pasien yang
mendapat terapi ACEi. AIIRA tidak menyebabkan batuk karena tidak mendegaradasi
bradikinin.
II.5.5 Calcium channel blocker
Calcium channel blockers (CCB) menurunkan influks ion kalsium ke dalam sel
miokard, sel‐sel dalam sistem konduksi jantung, dan sel‐sel otot polos pembuluh darah. Efek
ini akan menurunkan kontraktilitas jantung, menekan pembentukan dan propagasi impuls
elektrik dalam jantung dan memacu aktivitas vasodilatasi, interferensi dengan konstriksi otot
polos pembuluh darah. Semua hal di atas adalah proses yang bergantung pada ion kalsium.
Terdapat tiga kelas CCB: dihidropiridin (misalnya nifedipin dan amlodipin); fenilalkalamin
(verapamil) dan benzotiazipin (diltiazem). Dihidropiridin mempunyai sifat vasodilator perifer
yang merupakan kerja antihipertensinya, sedangkan verapamil dan diltiazem mempunyai efek
kardiak dan digunakan untuk menurunkan heart rate dan mencegah angina.
Efek samping
Kemerahan pada wajah, pusing dan pembengkakan pergelangan kaki sering dijumpai,
karena efek vasodilatasi CCB dihidropiridin. Nyeri abdomen dan mual juga sering terjadi.
Saluran cerna juga sering terpengaruh oleh influks ion kalsium, oleh karena itu CCB sering
mengakibatkan gangguan gastro‐intestinal, termasuk konstipasi.
II.5.6 Alfa-bloker
Alfa‐bloker (penghambat adrenoseptor alfa‐1) memblok adrenoseptor alfa‐1 perifer,
mengakibatkan efek vasodilatasi karena merelaksasi otot polos pembuluh darah.
Efek samping
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 13
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Alfa‐bloker dapat menyebabkan hipotensi postural, yang sering terjadi pada
pemberian dosis pertama kali.
II.6 Terapi Tambahan Antihipertensi
II.6.1 Kakao
Kakao berasal dari kata “cacao” yang diambil dari bahasa suku Mayan dan Aztec.
Coklat merupakan hasil olahan dari biji kakao, berasal dari buah pohon kakao Theobroma.
Theobroma merupakan keluarga Sterculiaceae.14
Buah kakao berbentuk bulat panjang (panjang sekitar 15 – 25 cm dan lebar 7 – 10 cm)
dengan kulit yang relatif tebal (10 – 15 mm).Warnanya yang hijau pada saat masih muda
berganti menjadi kuning, oranye, merah atau ungu ketika masak, walaupun pada beberapa
varietas warnanya tetap hijau ketika buah masak. Daging buah menutupi 20 – 40 buah biji
kakao. Pada buah yang masak, daging buah memiliki konsistensi lunak dan berlendir dengan
rasa yang manis dan warna putih seperti susu. Biji kakao sendiri berbentuk oval pipih.
Panjang biji sekitar 2 cm dengan lebar sekitar 1 cm dan berat ±1 gram jika dikeringkan.14
Bubuk kakao memiliki kadar polifenol yang tinggi dibandingkan dengan kadar dark
chocolate dan white chocolate. Dimana kadar total polifenol untuk bubuk kakao (kadar
catechin, epicatechin) adalah sebesar 65 mg/g (2,96 – 3,27), dark chocolate sebesar 36,5
mg/g (0,48 – 1,37), dan white chocolate sebesar 15 mg/g (0,15 – 0,16).15
Kakao kaya akan kandungan flavonols baik bentuk monomer (epicatechin dan
catechin), oligomer (procyanidins, B1, B2, dan C1), dan polimer (procyanidins). Flavonols
yang ada didalam kakao bersifat stabil dalam lambung. Dimana bentuk monomer diserap di
usus halus, sedangkan bentuk oligomer dan polimer harus ditransformasikan oleh koloni
mikrobiota sebelum akhirnya diabsorpsi di kolon. Catechin dan epicatechin kadarnya dapat
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 14
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
diidentifikasi didalam plasma setelah 2 jam konsumsi kakao yang mengandung (54,4 mg) dan
bertahan dalam plasma selama 6-8 jam.16, 17
Efek biologi dari flavonol ialah efek antioksidannya, antiinflamasi, antiagregasi
trombosit, dan antihipertensi. Kakao mengandung kualitas dan kuantitas kadar antioksidan
yang tinggi dibandingkan sumber lainnya yang kaya akan flavonoids seperti teh hijau, anggur
merah, blueberry, bawang putih, dan stroberi. Dengan adanya flavonoid ini, maka
menyebabkan kakao ini bermanfaat terhadap kesehatan kardiovaskuler. Peningkatan
konsentrasi epicatechin dalam plasma merupakan suatu signal dari pelepasan substansi
vasoaktif dari endotelium yaitu terjadi pelepasan Nitrit Oksida (NO) dan Prostasiklin. Fungsi
dari NO adalah untuk vasodilatasi pembuluh darah, merelaksasi otot polos pembuluh darah
dan menghambat agregasi trombosit. Flavonoids meningkatkan aliran darah otak, memiliki
dampak positif terhadap proses menua, serta memperbaiki fungsi endotel. Selain itu, efek
antioksidan dari kakao juga menyebabkan penurunan atau pencegahan terjadinya stres
oksidatif dan disfungsi endotel sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah.
Kandungan lain yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah adalah theobromine, yaitu
dengan cara menghambat fosfodiesterase. Disfungsi endotel dikarakteristikkan dengan
berkurangnya kapasitas dari sel endotel untuk menyebabkan vasodilatasi dengan cara
melepaskan NO..15, 16, Coklat pdf, coklat powder.flavonols
Menurut studi terkini, dikatakan bahwa kakao dapat menurunkan tekanan darah
dikarenakan kandungan flavonoidnya yang dapat menyebabkan pelepasan NO sehingga
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah yang menyebabkan beban jantung berkurang dan
menurunkan tekanan darah. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko besar untuk
perkembangan penyakit kardiovaskuler, termasuk penyakit koroner, stroke, penyakit ginjal,
dan gagal jantung. Dengan konsumsi dark chocolate 100 gram per hari (setara dengan 29
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 15
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
gram bubuk kakao) selama minimal 7 hari dapat memberikan efek penurunan tekanan darah.
Penggunaan kakao selama 4 hari dikatakan sudah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh
darah perifer. Bentuk oligomer dari unit monomer catechin dan epicatechin dihubungkan
dengan efek vasodilatasi yang terjadi. 5217. Sedikit saja pengurangan pada tekanan darah pada
pasien hipertensi, memiliki dampak besar untuk menurunkan risiko kardiovaskuler
dipopulasi. Pengurangan risikonya yaitu 2-3% setiap mmHg-nya.20, 21, 22, 23
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 16
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Gambar I.II.6.1. Struktur Kakao dalam Organ Tubuh Manusia
Gambar II.II.6.1 Sumber Makanan yang Mengandung Kakao
II. 7 Faktor Risiko Hipertensi Tidak Terkendali
II.7.1 Usia
Pertambahan usia mengakibatkan berbagai perubahan fisiologi dalam tubuh seperti
penebalan dinding arteri akibat penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga
pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku yang dimulai pada usia
45 tahun. Selain itu juga terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik serta
kurangnya sensitivitas baroreseptor (pengatur tekanan darah) dan peran ginjal, aliran darah
ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun.24
II.7.2 Obesitas
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 17
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Obesitas merupakan keadaan kelebihan berat badan sebesar 20 % atau lebih dari berat
badan ideal. Obesitas mempunyai korelasi positif dengan hipertensi. Anak-anak remaja
mengalami kegemukan cenderung mengalami hipertensi. Ada dugaan bahwa meningkatnya
berat badan normal relatif sebesar 10 % mengakibatkan kenaikan tekanan darah 7 mmHg.
Saat ini dugaan yang mendasari timbulnya hipertensi pada obesitas adalah peningkatan
volume plasma dan peningkatan curah jantung yang berakibat meningkatnya tekanan darah.25
II.7.3 Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria hampir sama dengan wanita. Namun wanita
terlindung dari penyakit kardiovaskular sebelum menopause, wanita yang belum mengalami
menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High
Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yng tinggi merupakan faktor pelindung
dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Namun pada masa premenopause wanita
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 18
Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada
Penduduk Asia Pasifik 26
Kategori BMI (kg/m2)
Underweight < 18,5 kg/m2
Batas Normal 18,5 – 22,9 kg/m2
Overweight 23 – 24,9 kg/m2
Obesitas I 25,0 – 29,9 kg/m2
Obesitas II > 30,0 kg/m2
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
mulai kehilangan hormon estrogen sehingga pada usia diatas 45-55 tahun prevalensi
hipertensi pada wanita menjadi lebih tinggi.26
II.7.4 Pendidikan Terakhir
Adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat pendidikan dan
hipertensi tidak terkendali yaitu yang berpendidikan akan mengurangi risiko hipertensi tidak
terkendali seperlima dari yang tidak berpendidikan. Pendidikan sampai universitas
mengurangi risiko hipertensi tidak terkendali sepersepuluh dari yang pendidikannya hanya
sekolah dasar atau tidak bersekolah.27
II.7.5 Pemeriksaan Tekanan Darah
Para peneliti dari pusat kesehatan di Seattle, menemukan bahwa pasien dengan
tekanan darah tinggi yang diberi kesempatan untuk memeriksa tekanan darahnya sendiri 3
kali dalam seminggu mampu mengontrol hipertensi mereka lebih baik dibandingkan pasien
yang menjalani perawatan dokter yang harus melakukan kunjungan beberapa kali per tahun.
Kelompok yang memeriksa tekanan darahnya sendiri mampu menurunkan hampir 30 poin
pada periode penelitian selama setahun.28
II.7.6 Kepatuhan minum obat
Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antihipertensi sangat rendah, hal ini
telah diakui secara luas. Hal ini juga sering dianggap oleh banyak dokter sebagai penyebab
utama kegagalan pengobatan.29
II.7.7 Asupan natrium berlebih
Konsumsi natrium berlebih dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan
cairan dan peningkatan volume ekstraseluler sehingga menyebabkan meningkatnya curah
jantung dan tahanan perifer pembuluh darah dimana kedua hal ini menyebabkan peningkatan
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 19
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
tekanan darah. Garam dapur merupakan sumber utama natrium.22 Garam dapur mengandung
40% natrium. Orang dewasa sehat harus membatasi asupan natrium sebanyak 2.300 mg per
hari atau satu sendok teh. Sedangkan orang dewasa dengan tekanan darah tinggi tidak boleh
mengkonsumsi lebih dari 1.500 mg per hari.30
II.7.8 Kurang Olahraga31
Kurangnya aktivitas fisik akan meningkatkan resiko kelebihan berat badan, yang
berarti meningkatkan resiko terkena tekanan darah tinggi. Mereka yang kurang beraktivitas
cenderung memiliki denyut jantung lebih tinggi dan jantung bekerja lebih keras untuk
memompa darah.
Olahraga dapat meningkatkan elastisitas dan fungsi endotel dengan cara
menghambat pembentukan radikal bebas dan mempertahankan produksi nitrit oksida yang
berperan dalam melindungi lapisan dalam endotel arteri. Keadaan ini dapat memperlambat
progresi pembentukan arteriosklerosis dan dapat menurunkan kejadian hipertensi tidak
terkendali.
Tipe olahraga yang dianjurkan untuk mencegah dan mengobati hipertensi tidak
terkendali adalah tipe olahraga aerobik yang dilakukan minimal 3 kali per minggu dengan
durasi 30-60 menit.
II.7.9 Riwayat Keluarga
Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan seseorang mempunyai risiko
menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler dan
rendahnya rasio antara kalium terhadap natirum. Individu dengan orang tua yang memiliki
riwayat hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Sekitar 70-80% kasus
hipertensi esensial terjadi pada orang dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.26
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 20
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Bukti genetik mempengaruhi tekanan darah berasal dari berbagai sumber. Penelitian
pada anak kembar lebih besar terjadi pada kembar monozigot dibandingkan kembar dizigot,
dan penelitian pada populasi menunjukkan kemiripan pada tekanan darah dalam keluarga
biologis dibandingkan saudara sepupu. Adanya berbagai mutasi pada gen mempengaruhi
tekanan darah dengan mengubah fungsi ginjal terhadap garam, menimbulkan disfungsi ginjal
sehingga menyebabkan retensi garam dan air serta tekanan darah meningkat.32
II.8 KerangkaTeori
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 21
Hipertensi Tidak Terkendali
Usia lanjut diatas 45 tahun
Tingkat pendidikan yang rendah
Asupan natrium lebih dari 1500g/hari
Kurang olahraga
Obesitas
Jenis kelamin
Riwayat hipertensi dalam keluarga
Ketidakpatuhan minum obat
Pemeriksaan tekanan darah yang tidak teratur
Pengobatan
Calcium Channel Blocker
(Nifedipin)
ACE Inhibitor
(Captopril)
Alfa Bloker
(Doksasozin)
Beta Bloker
(Propanolol)
Diuretik
(HCT)
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB III
KERANGKA KONSEP
III.1 Kerangka Konsep
Mempertimbangkan banyaknya kasus hipertensi di Puskesmas Kecamatan Sindang
Jaya, terutama hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian obat dan pentingnya
peranan pengobatan hipertensi, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan
tekanan darah dengan menggunakan kakao sebagai tambahan terhadap pasien hipertensi yang
tidak terkendali di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.
III.2 Hipotesis
Hipotesis penelitian (Ha): Terdapat rerata selisih perbedaan tekanan darah antara
pemberian Captopril 2 x 25 mg dengan kakao dan pemberian Captopril 2 x 25 mg saja pada
penderita hipertensi yang tidak terkendali dengan pemberian captopril 2x25 mg.
III.3 Definisi Operasional Variabel
III.3.1 Pemberian Captopril dan Kakao (Variabel Bebas)
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 22
Variabel bebas :
kakao
Tekanan darah tidak terkendali dengan captopril
2x25 mg
Variabel tergantung
Rerata selisih perbedaan tekanan
darah
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Definisi : Captopril 2x25 mg dan Kakao 29 gram dalam 100 cc air (1 botol
perhari) diberikan selama 7 hari
Cara Ukur : Pemberian Captopril 2x25 mg dan Kakao dilakukan oleh peneliti
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil ukur : Obat yang diberikan (Terbagi atas dua golongan)
1. Terapi perlakuan : Captopril 2x25mg ditambah dengan
kakao
2. Terapi pembanding : Captopril 2x25mg
Skala Ukur : Data kategorik, skala nominal
III.3.2 Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi yang Tidak
Terkendali dengan Pemberian Obat (Variabel Tergantung)
Definisi : Menilai rerata selisih perbedaan tekanan darah pada penderita
hipertensi tidak terkendali yang diukur pada awal dan hari ke-4;
awal dan hari ke-7.
Cara Ukur : Mengukur tekanan darah pada awal, hari ke-4 dan ke-7 sejak
diberikan pengobatan oleh peneliti. Tekanan darah diukur pada
lengan kanan saat posisi duduk. Sebelumnya pasien diistirahatkan
selama 5 menit.
Alat Ukur : Sphygmomanometer merk Omron model HEM-7111
Hasil Ukur : Mengukur adanya rerata selisih nilai perbedaan tekanan darah dengan
menggunakan alat sphygmomanometer merk Omron model HEM-
7111.
Skala Ukur : Data numerik, skala kontinyu
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 23
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
IV.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan desain studi uji klinis eksperimental paralel non-
matching dengan random alokasi, open trial. Adapun penggunaan Kakao dan Captopril 2x25
mg ditetapkan sebagai variabel bebas (independent) dan penurunan tekanan darah sebagai
variabel tergantung (dependent). Clinical endpoint yang ingin dilihat adalah pengaruh
pemberian kakao terhadap rerata selisih perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi
tidak terkendali yang mengkonsumsi Captopril 2x25 mg.
IV.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada tanggal 02
Februari 2013 sampai dengan 09 Februari 2013.
IV.3 Populasi
Populasi target : Semua penderita hipertensi tidak terkendali dengan
penggunaan Captopril 2x25 mg.
Populasi terjangkau : Populasi target yang datang ke Balai Pengobatan Umum dan
Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada
periode 02 – 09 Februari 2013.
Sampel : Semua populasi terjangkau yang dipilih secara
consecutive
non-random sampling yang memenuhi kriteria inklusi.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 24
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
IV.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
IV.4.1 Kriteria Inklusi
1. Tidak menderita Diabetes Mellitus
2. Tidak alergi coklat
IV.4.2 Kriteria Eksklusi
a. Drop out
- Pada pasien timbul efek yang tidak diinginkan selama pengobatan.
- Pasien menolak untuk diteliti lebih lanjut.
b. Loss- to follow-up
- Pasien yang tidak dapat dihubungi melalui telepon.
- Pasien yang alamatnya tidak dapat ditemukan.
IV.5 Sampel
IV.5.1 Besar Sampel
Rumus Simpang Baku33 :
Data didapat dari mini survey 10 orang :
n1 = jumlah sampel grup Captopril 2x25 mg + Kakao
n2 = jumlah sampel grup Captopril
s1 = standar deviasi grup Captopril 2x25 mg + Kakao
s2 = standar deviasi grup Captopril
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 25
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Standar deviasi tekanan darah sistolik hari ke-4: Standar deviasi tekanan darah diastolik
hari ke-4:
Ss2 = Sd2 =
Ss = Sd = 3,63
Standar deviasi tekanan darah sistolik hari ke-7: Standar deviasi tekanan darah diastolik
hari ke-7 :
Ss2= Sd2 =
Ss = 11,38 Sd = 9,34
Rumus besar sampel33
n1 = n2 =
Keterangan : Simpang baku kedua kelompok, s [dari mini survei 10 orang]
Perbedaan klinis yang diinginkan, x1 – x2
zα [1,96]
zβ[0,842]
Besar sampel tekanan darah sistolik hari ke-4: Besar sampel tekanan darah diastolik
hari ke-4 :
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 26
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
n1s = n2s = n1d = n2d =
n1s = n2s = 49 n1d = n2d = 207
Besar sampel tekanan darah sistolik hari ke-7:
Besar sampel tekanan darah diastolik hari ke-7:
n1 = n2 = n1 = n2 =
n1 = n2 = n1 = n2 =
n1 = n2 = n1 = n2 =
n1 = n2 = 44 n1 = n2 =
n1 = n2 = 951 Berdasarkan perhitungan besar sampel dari masing-masing gejala, ditemukan jumlah besar
sampel terbanyak adalah n1 = n2 = 951.
Rumus drop-out atau loss to follow-up28 :
n’ =
= 1902 0,9
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 27
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
= 2114
n = besar sampel yang dihitung
n’ = jumlah subjek yang direncanakan diteliti
f = 0,1 (perkiraan proporsi drop-out atau loss to follow-up)
IV.6 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel secara consecutive non-random sampling secara dilakukan pada
semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan hipertensi tidak terkendali yang datang
berobat ke Balai Pengobatan Umum dan Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang
Jaya selama periode penelitian.
IV.7 Cara Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas Kecamatan
Sindang Jaya. Pasien dengan hipertensi tidak terkendali yang datang ke Balai Pengobatan
Umum dan Klinik Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya pada tanggal 02 Februari
2013 sampai 09 Februari 2013 melalui skrining dengan kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti sebelumnya dan memenuhi kriteria inklusi, diambil menjadi sampel. Sampel diberi
penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan. Bila bersedia ikut dalam penelitian,
akan diminta menandatangani informed consent. Kemudian masing-masing responden
diberikan terapi tambahan hipertensi secara random alokasi, dimana :
Setiap responden dengan urutan ganjil diberikan Captopril 2x25 mg dengan
tambahan kakao.
Setiap responden dengan urutan genap diberikan Captopril 2x25 mg.
Responden atau wali responden kemudian diwawancarai menggunakan kuesioner
awal yang memuat pertanyaan faktor-faktor resiko hipertensi tidak terkendali. Kemudian
tekanan darah diukur menggunakan alat sphygmomanometer merk Omron model HEM-7111
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 28
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
dengan mengukur tekanan darah pada lengan kanan saat pengukuran pada posisi duduk.
Sebelumnya pasien diistirahatkan selama 5 menit.
Kemudian masing-masing responden diberikan Captopril 2x25 mg + kakao atau
Captopril 2x25 mg secara random alokasi. Lama pemberian selama 1 minggu, dimana kakao
diminum satu kali perhari dan captopril 25 mg diminum 2 kali perhari. Pada saat informed
consent responden diingatkan untuk segera kembali bila terjadi efek samping dan akan
diobati sesuai prosedur standar. Responden diminta datang kembali 4 hari kemudian untuk
kontrol tekanan darah sekaligus diberikan Captopril 2x25 mg + kakao atau Captopril 2x25
mg. Kemudian dinilai dengan kuesioner evaluasi follow-up, dilakukan prosedur yang sama
dengan sebelum perlakuan pada responden, untuk evaluasi selisih perbedaan tekanan darah
pada hari ke-4 dari awal pemberian terapi. Responden yang tidak datang kembali untuk
kontrol, dihubungi melalui telepon atau kunjungan rumah. Bila tidak mendapat respon setelah
dihubungi dengan telepon, maka dilakukan kunjungan rumah. Bila responden tetap tidak
dapat dihubungi, maka dimasukkan dalam kategori loss to follow up. Responden yang datang
pada hari ke-4 diminta untuk datang kembali 3 hari kemudian untuk evaluasi selisih
perbedaan tekanan darah pada hari ke-7 dari awal pemberian terapi.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 29
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
IV.8. Alur Penelitian
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 30
Tidak Terpenuhi
Evaluasi Hari ke - 4
Captopril 2x25 mg
Evaluasi Hari ke - 4
Captopril 2x25 mg + Kakao
Informed Consent ( - )
Terpenuhi
Loss to follow up, Drop Out, Kriteria Eksklusi (+)
(+)
Random Alokasi
Kriteria Inklusi : 1. Penderita hipertensi tidak terkendali dengan penggunaan Captopril 2x25mg 2. Tidak menderita Diabetes Mellitus, 3. Tidak alergi coklat
Tidak ikut serta dalam penelitian
Populasi Terjangkau : Pasien penderita hipertensi tidak terkendali yang datang berobat ke Balai Pengobatan dan Lanjut Usia Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya
Nilai selisih penurunan tekanan
darah
Nilai selisih penurunan tekanan
darah
Kepatuhan minum obat Penurunan tekanan darah
Ya Tidak Tidak
Penurunan tekanan darah
Sampel
Ya
Kepatuhan minum obat
Patuh Tidak Patuh Patuh Tidak Patuh
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
IV.9 Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Captopril, Kakao dan lembar
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti.
IV.10 Pengolahan Data
IV.10.1 Analisis Asosiasi
IV.10.1.1 Asosiasi Epidemiologi
Pada penelitian ini, analisis asosiasi epidemiologi didapatkan dengan penentuan mean
difference yang menunjukkan rerata selisih perbedaan tekanan darah pengobatan hipertensi
tidak terkendali pada kelompok Captopril dengan kakao dan kelompok Captopril.
IV.10.1.2 Asosiasi Statistik T-test independent
Pada penelitian ini, analisis asosiasi statistik yang digunakan adalah uji statistik T-test
independent dengan menggunakan perangkat lunak SPSS untuk melihat adakah perbedaan
kemaknaan antara variabel bebas yang berskala kategorik dengan variabel tergantung yang
berskala numerik kontinyu.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 31
Evaluasi Hari ke - 7
Captopril 2x25 mgCaptopril 2x25 mg + Kakao
Kepatuhan minum obat Penurunan tekanan
darah
Nilai selisih penurunan tekanan darah
Nilai selisih penurunan tekanan darah
Penurunan tekanan darah
Kepatuhan minum obat
Patuh Tidak Patuh TidakYa TidakYa Patuh Tidak Patuh
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Prosedur pelaksanaan T-test independent diawali dengan menguji apakah terdapat
variasi di dalam kelompok. Jika nilai p-value < 0,05, maka data bersifat heterogen (terdapat
variasi dalam kelompok). Jika nilai p-value ≥ 0,05, maka data besifat homogen (tidak
terdapat variasi dalam kelompok). Nilai p-value dapat dilihat pada tabel Levene, untuk data
heterogen dilihat pada tabel equal variance not assumed, sedangkan data homogen dilihat
pada tabel equal variance assumed.
Prosedur pengambilan keputusan untuk T-test independent :
Jika p-value < 0,05, maka hasil penelitian bermakna secara statistik.
Jika p-value ≥ 0,05, maka hasil penelitian tidak bermakna secara statistik
BAB V
HASIL PENELITIAN
V. 1. Bivariat
Rerata usia responden yang mendapat tambahan kakao adalah 52,09 (13,95) tahun,
yang tidak mendapatkan tambahan kakao adalah 47,55 (12,67) tahun. Terdapat 6 laki-laki
(66,7%) dan 5 perempuan (38,5%) yang mendapatkan tambahan kakao, serta 3 laki-laki
(33,3%) dan 8 perempuan (61,5%) yang tidak mendapat tambahan kakao.
Dari 22 orang , tidak terdapat responden yang mengalami obesitas tingkat 1 maupun
2. Tetapi, dari 11 orang kelompok Captopril dengan tambahan kakao terdapat 1 responden
yang mengalami underweight (9,1%), dan 9 responden normoweight (81,8%), terdapat 1
responden yang mengalami overweight (9,1%). Sedangkan dari kelompok terapi Captopril
terdapat 5 responden yang mengalami overweight (45,4%), 5 responden normoweight
(45,5%), terdapat 1 responden yang mengalami underweight (9,1%).
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 32
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Semua responden baik yang mendapat tambahan kakao maupun yang tidak mendapat
tambahan kakao tidak memenuhi kriteria olahraga yang dianjurkan (100%). Asupan natrium
berlebih terdapat pada 3 responden (27,3%) yang mendapat tambahan kakao dan 5 responden
(45,5%) tanpa kakao. Asupan natrium tidak berlebih terdapat pada 8 responden (72,7%) yang
mendapat tambahan kakao dan 6 responden (54,5%) tanpa kakao.
Pada hari ke-4, responden yang mendapatkan kakao dan tidak mendapat kakao
didapatkan rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik adalah 7,27 (4,73) mmHg dan 3,00
(3,61) mmHg dan rerata selisih perbedaan tekanan darah diastolik adalah 4 (4,27) mmHg dan
1,27 (1,95) mmHg. Empat hari setelah pemberian terapi tambahan kakao terdapat perbedaan
tekanan darah sistolik yang bermakna (p-value = 0,027) dan perbedaan yang tidak bermakna
(p-value = 0,068) pada tekanan darah diastolik. Terdapat rerata selisih perbedaan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada hari ke-4, perbedaan tersebut berhubungan secara
epidemiologi (mean difference = 4,27 dan 2,72).
Sedangkan pada hari ke-7, responden dengan tambahan kakao didapatkan rerata
selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 11,82 (7,6) mmHg dan 7 (4,47)
mmHg. Responden tanpa tambahan kakao rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan
diastolik sebesar 4 (4,71) mmHg dan 2,73 (3,10) mmHg.
Tujuh hari setelah pemberian tambahan kakao terjadi perbedaan tekanan darah sistolik
dan diastolik yang bermakna (p-value = 0,009 dan 0,017). Terdapat rerata selisih perbedaan
tekanan darah sistolik dan diastolik pada hari ke-7, perbedaan tersebut berhubungan secara
epidemiologi (mean difference = 7,82 dan 4,27).
Dari 22 responden, kelompok tambahan kakao maupun tanpa kakao, 22 orang patuh
minum obat (100%). Pada kelompok tambahan kakao terdapat 6 orang (54,5%) memiliki
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 33
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
riwayat keluarga yang menderita hipertensi. Kelompok tanpa kakao terdapat 5 orang (45,5 %)
memiliki riwayat keluarga yang menderita hipertensi.
Tabel V.1.1. Distribusi Karakteristik Responden Menurut Terapi di Puskesmas
Kecamatan Sindang Jaya Periode 2 Februari 2013 sampai dengan 9 Februari 2013
Variabel
Kakao +
Captopril
(n = 11)
Captopril
(n = 11)
Usia ( tahun )
Mean ( SD )
Median ( Min ; Max )
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Status Gizi (IMT)
Obesitas tingkat 2 (IMT >30,0)
Obesitas tingkat 1(IMT 25,0-29,9)
Overweight (IMT 23,0-24,9)
52,09 (13,95)
50 (36 ; 72)
6 (66,7%)
5 (38,5%)
0
0
1 (9,1%)
47,55 (2,67)
48 (25 ; 73)
3 (33,3%)
8 (61,5%)
0
0
5 ( 45,5% )
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 34
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Underweight (IMT <18,5)
Normoweight (IMT 18,5-22,9)
Olahraga
Tidak
Asupan Natrium selama 3 hari dari 6 makanan
Ya
Tidak
Rerata selisih perbedaan tekanan darah (mmHg)
Rerata selisih sistolik hari ke-1 dengan 4 (SD)
Rerata selisih diastolik hari ke-1 dengan 4 (SD)
1 ( 9,1% )
9 (81,8% )
11 (100%)
3 (27,3 %)
8 (72,7%)
7,27 (4,73)
4 (4,27)
1 (9,1%)
5 (45,4% )
11 (100%)
5 (45,5%)
6 (54,5%)
3 (3,61)
1,27 (1,95)
Variabel
Kakao +
Captopril
(n = 11)
Captopril
(n = 11)
Rerata selisih sistolik hari ke-1 dengan 7 ( SD )
Rerata selisih diastolik hari ke-1 dengan 7 ( SD )
Nilai tengah selisih sistolik hari ke-1 dengan 4 (Min;Max)
Nilai tengah selisih diastolik hari ke-1 dengan 4 (Min;Max)
Nilai tengah selisih sistolik hari ke-1 dengan 7 (Min;Max)
Nilai tengah selisih diastolik hari ke-1 dengan 7 (Min;Max)
Kepatuhan Minum obat
Patuh
Riwayat hipertensi dalam keluarga
Ya
Tidak
11,82 (7,6)
7 (4,47)
8 (-1;16)
2 (-1;10)
10 (3;26)
7 (1;13)
11 (100%)
6 (54,5%)
4 (4,71)
2,73 (3,10)
3 (-2;12)
2(-2;3)
6 (-5;9)
2 (-2;9)
11 (100%)
5 (45,5%)
6 (54,5%)
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 35
Sambungan
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
5 (45,5%)
Tabel V.1.2. Analisa Asosiasi Responden Menurut Terapi di Puskesmas Kecamatan
Sindang Jaya Periode 02 Februari 2013 sampai dengan 09 Februari 2013
Variabel Mean Difference ± SE p – value
Perbedaan rerata selisih tekanan darah
(mmHg)
Selisih sistolik hari ke-1 dengan hari ke-4
Selisih diastolik hari ke-1 dengan hari ke-4
Selisih sistolik hari ke-1 dengan hari ke-7
Selisih diastolik hari ke-1 dengan hari ke-7
4,27 ( 1,79 )
2,73 ( 1,41 )
7,82 ( 2,70 )
4,27 ( 1,64 )
0,027
0,068
0,009
0,017
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 36
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB VI
PEMBAHASAN
VI.1 Temuan Penelitian
Dari hasil penelitian ini, hubungan rerata selisih perbedaan tekanan darah antara hari
pertama dengan hari ke-4, dan hari pertama dengan hari ke-7 berhubungan secara
epidemiologi pada penggunaan tambahan kakao dan tanpa kakao. Secara analisis statistik,
didapatkan hubungan bermakna pada rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik hari
pertama dengan hari ke-4 , sistolik dan diastolik hari pertama dengan hari ke-7, sedangkan
tidak didapatkan hubungan yang bermakna pada rerata selisih perbedaan diastolik antara hari
pertama dengan hari ke-4.
Hal ini sesuai dengan tinjauan pustaka yang menyebutkan bahwa dengan konsumsi
dark chocolate 100 gram per hari (setara dengan 29 gram bubuk kakao) selama minimal 7
hari dapat memberikan efek penurunan tekanan darah, yang diakibatkan oleh efek flavonoids
yang terdapat didalam kakao, dimana flavonoid ini menyebabkan pelepasan NO, sehingga
menyebabkan vasodilatasi, penunrunan tahanan perifer, penurunan curah jantung. Sedangkan
penggunaan kakao selama 4 hari dikatakan sudah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh
darah perifer. Hal ini dikarenakan adanya bentuk oligomer unit monomer catechin dan
epicathecin.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 37
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
VI.2 Keterbatasan Penelitian
VI.2.1 Bias Seleksi
Dalam penelitian ini bias seleksi tidak dapat disingkirkan karena cara pengambilan
sampel adalah consecutive non-random sampling. Oleh karena itu, distribusi faktor-faktor
risiko dan penyakit mungkin berbeda pada subjek penelitian dan non-subjek, sehingga dapat
menyebabkan perbedaan hubungan antara faktor risiko dan penyakit pada subjek penelitian
dengan non-subjek.
VI.2.2 Bias Informasi
Pada penelitian ini bias observasi sudah diminimalisir karena pengukuran tekanan
darah bersifat objektif. Bias pengukuran tidak dapat dihindari karena pada penelitian ini
menggunakan sphygmomanometer merk Omron HEM-7111
VI.2.3 Chance
Chance adalah besarnya peluang untuk diperolehnya hasil penelitian ini secara
kebetulan (memperkirakan besar kesalahan dalam menolak H0). Dapat atau tidak disingkirkan
kemungkinan diperolehnya hasil penelitian ini karena faktor kebetulan, dinilai dari hasil
perhitungan α (kesalahan tipe I) dan β (kesalahan tipe II).
VariableNilai α
(pada α = 5%)
Nilai β
(pada β = 20%)Power
Rerata selisih perbedaan tekanan darah
sistolik hari ke-1 dengan hari ke-4
Rerata selisih perbedaan tekanan darah
diastolik hari ke-1 dengan hari ke-4
Rerata selisih perbedaan tekanan darah
13,62%
28,46%
34,%
48,8%
84%
51,2%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 38
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
sistolik hari ke-1 dengan hari ke-7
Rerata selisih perbedaan tekanan darah
diastolik hari ke-1 dengan hari ke-7
4%
0,8%
17%
6%
83%
94%
Pada hasil perhitungan chance hari pertama dengan hari ke-4 didapatkan hasil
kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik sebesar 13,62% dan 28,46%, ini menandakan hasil
penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance
hari pertama dengan hari ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 1 (α) sistolik dan diastolik
sebesar 4% dan 0,8%, ini menandakan hasil penelitian secara kebetulan dapat disingkirkan.
Pada hasil perhitungan chance hari pertama dengan hari ke-4 didapatkan hasil
kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik sebesar 34% dan 48,8%, ini menandakan hasil
penelitian secara kebetulan tidak dapat disingkirkan. Tetapi pada hasil perhitungan chance
hari pertama dengan hari ke-7 didapatkan hasil kesalahan tipe 2 (β) sistolik dan diastolik
sebesar 17% dan 6%, ini menandakan hasil penelitian secara kebetulan dapat disingkirkan.
Pada hasil nilai power rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik
hari pertama dengan hari ke-4 adalah 84% dan 51,2%, artinya uji hipotesis pada sampel
mempunyai peluang sebesar 84% dan 51,2% untuk menemukan perbedaan, apabila
perbedaan tersebut ada dalam populasi.
Pada hasil nilai power rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik
hari pertama dengan hari ke-7 adalah 83% dan 94%, artinya uji hipotesis pada sampel
mempunyai peluang sebesar 83% dan 94% untuk menemukan perbedaan, apabila perbedaan
tersebut ada dalam populasi.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 39
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 22 responden dengan tekanan darah
tidak terkendali pada tanggal 2 Februari 2013 sampai dengan 9 Februari 2013. Yang datang
ke Balai Pengobatan Umum Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya, dapat disimpulkan:
1) Jumlah responden yang mendapatkan tambahan kakao adalah sebesar 11 responden.
2) Rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-4 pada kelompok
tambahan kakao dan tanpa kakao adalah :
Sistolik : 7,27 mmHg dan 3 mmHg
Diastolik : 4 mmHg dan 1,27 mmHg.
Rerata selisih perbedaan tekanan darah hari pertama dengan hari ke-7 pada kelompok
tambahan kakao dan tanpa kakao adalah :
Sistolik : 11,82 mmHg dan 4 mmHg
Diastolik : 7 mmHg dan 2,73 mmHg.
3. Rerata selisih perbedaan tekanan darah antara hari pertama dengan hari ke-4, dan hari
pertama dengan hari ke-7 berhubungan secara epidemiologi pada penggunaan
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 40
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
tambahan kakao dan tanpa kakao. Secara analisis statistik, didapatkan hubungan
bermakna pada rerata selisih perbedaan tekanan darah sistolik hari pertama dengan
hari ke-4 (p-value = <0,05), sistolik dan diastolik hari pertama dengan hari ke-7 (p-
value = <0,05), sedangkan tidak didapatkan hubungan yang bermakna pada rerata
selisih perbedaan diastolik antara hari pertama dengan hari ke-4 (p-value = >0,05).
VII.2 Saran
Setelah mengetahui hasil penelitian ini, maka :
VII.2.1 Masyarakat
Captopril dengan tambahan kakao memiliki efektivitas yang lebih baik
dibandingkan dengan Captopril tanpa kakao. Oleh karena itu, masyarakat dapat
mencoba kakao sebagai tambahan untuk mengobati hipertensi tidak terkendali,
dengan cara melarutkan 29 gram bubuk kakao kedalam 100cc air, diminum setiap
hari sebanyak 1 kali perhari.
VII.2.2 Puskesmas
Penurunan nilai tekanan darah dengan kakao sebagai tambahan pada Captopril
2x25 mg lebih baik daripada Captopril 2x25 mg tanpa kakao sehingga Puskesmas
dapat menganjurkan kepada pasien untuk menambahkan kakao untuk mengobati
hipertensi tidak terkendali, dengan cara melarutkan 29 gram bubuk kakao
kedalam 100cc air, diminum setiap hari sebanyak 1 kali perhari.
VII.2.3 Peneliti
Memenuhi jumlah sampel berdasarkan perhitungan besar sampel minimal dan
menggunakan plasebo untuk menghindari ketidakseimbangan penilaian ke-2
kelompok antara peserta dan peneliti.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 41
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Periode penelitian yang lebih panjang, untuk mendapatkan hasil penelitian yang
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai. Hipertensi faktor resiko utama penyakit
kardiovaskuler. (updated : 2012 September ; cited : 2013 Januari 31). Available from :
http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/03/10/hipertensi-faktor-risiko-utama-penyakit-
kardiovaskuler.
2. Cordero A, Martinez VB, Mazon P, Facila L, Cosin J, Galve E, et al. Trend in
hypertension prevalence, control, and guidelines implementation in Spain through last
decade; Journal of American College of Cardiology, 2012, vol. 57, 591.
3. Babatsikou F, Zavitsanou A. Epidemiology of hypertension in elderly; Health Science
Journal, 2010, vol. 4, 24-30.
4. Roger LV. et al. Heart disease and stroke statistics. American Heart Association, 2011 :
45.
5. Martiniuk AL, Lee CM, Lawes CM, Ueshima H, Suh I, Lam TH, et al. Hypertension: its
prevalence and population-attributable fraction for mortality from cardiovascular disease
in the Asia-Pasific region; Journal of Hypertension, 2007, vol. 25, 73-79.
6. Depkes2012. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga; (cited 2013 Januari 31).
Available from: http://www.depkes.go.id/
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 42
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
7. Depkes2011. Hipertensi penyebab kematian nomor tiga. (cited 2013 Januari 31).
available from: http://www.depkes.go.id/
8. Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya. Laporan 10 penyakit terbanyak periode januari 2013 – desember 2013, Jakarta. 2013.
9. Mcphee SJ, Papadakis MA. Current Medical Diagnosis and Treatment. US: Mc-Graw Hill, 2012.
10. Wang JF, Vasan SR. Epidemiology of uncontrolled hypertension in the US. American
Heart Association, 2005 : 2.
11. Harjono L. Hipertensi. Medan : Universitas Sumatera Utara, 2010.
12. Aram V.et al, 2003. JNC 7 : Compete Report, (cited 2013 Februari 4). available from
http://americanheart.org.
13. Nafrialdi. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. FKUI : Jakarta. 2007.
14. Fowler MS. Cocoa beans: from tree to factory. In: Beckett ST, ed. Industrial chocolate
Manufacture and Use. 3rd ed. Oxford: Blackwell Science, 1999: 8–35.
15. Hii CL, Law CL, Suzannah S, Misnawi, Cloke M. Polyphenol in cocoa. Asian journal of
food and agro-industry. 2009, 2(04).
16. Sarda MU, Llorach R, Menagas M, Khan N, Ribalta MR, Roura E, et al. Effect of cocoa
powder in the prevention of cardiovascular disease: biological, consumption and
inflammatory biomarkers. Transworld research network. 2011
17. Mcshea A, Puig ER, Munro SB, Casadeus G, Castell M, Smith MA. Clinical and
preservation if flavonols in dark chocolate manufacturing. Life sciences institute. 2008.
18. Valko, M.; Leibfritz, D.; Moncol, J.; Cronin, M.T.D.; Mazur, M. & Tesler, J. Free
radicals and antioxidant in physiological functions and human disease. The International
Journal of Biochemistry and Cell Biology, Vol.39, 2007: 44-84.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 43
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
19. Heiss C, Dejam A, Kleinbongard P, Schewe T, Sies H and Kelm M, Vascular effects of
cocoa rich in flavan-3-ols, JAMA, 2003 : 1,030–31.
20. Jimenez R, Duarte J, Vizcaino FP. Epicathecin: endothelial function and blood pressure.
Journal of agricultural and food chemistry. 2012.
21. Engler MB. The emerging role of flavonoid-rich cocoa and chocolate in cardiovascular
health and disease. University of California, San Fransisco, CA, Department of
physiological nursing, Laboratory of cardiovascular physiology. 2004.
22. Fisher NDL, Hughes M, Gerhard-Herman M, Hollenberg NK. Flavanol-rich cocoa
induces nitric-oxidedependent vasodilation in healthy humans, J Hypertens, 2003 : 2281–
86.
23. Faridi Z, Njike VY, Dutta S, et al. Acute dark chocolate and cocoa ingestion and
endothelial function: a randomized controlled crossover trial. Am J Clin Nutr, 2008 : 58–
63.
24. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pharmaceutical Care Hipertensi. Jakarta :
Depkes RI (updated 2006; cited 2013 January 31). Available from :
http://ebooks.lib.unair.ac.id/files/diskl/22/adln-departemen-1089-1-12034104-i.pdf.
25. Body Mass Index 2005 [cited 2013 Jan 31]. Available from :
http://www.caloriecontrol.org/healthy-weight-tool-kit/body-mass-index-calculator).
26. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive vascular disease. Dalam Robin and Cotran
Pathologic Basic of Disease, 7th ed. Philadelphia : Elsevier Saunder, 2005 : 528-529.
27. Murtagh J. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Hipertensi. 2013 [cited 2013 Jan
30]. Available from: http://ebookbrowse.com/hubungan-antara-tingkat-pendidikan-dan-
hipertensi-pada-wanita-pdf-d411094480/).
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 44
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
28. Park A. Lowering your own blood pressure [update 2008 June 24; cited 2013 Feb 1].
Available from : http://www.time.com/time/health/article/0,8599,1817562,00.html).
29. Lindholm LH. The problem of uncontrolled hypertension. Journal of Human
Hypertension; 2002 : ed 12, vol 5. [cited 2013 January 31]. Available from:
http://www.ais.up.ac.za/med/hakng/hakkluytsjhumhypproblem.pdf.
30. Aronow WS, Fleg JL, Pepine CJ. Expert consensus document on hypertension in the
elderly. Journal of the American College of Cardiology ; 2011, 57(20):2037-114.
31. Panggabean MM.Diagnosis dan Penatalaksanaan penyakit jantung hipertensi.In:Bawazir
LA, Alwi I, Fahrial Syam A,et al.Prosiding simposium pendekatan holistik penyakit
kardiovaskuler 23 februari -25 februari 2001.jakarta: pusat informasi dan penerbitan
bagian I.P. Dalam FKUI.
32. Oparil S, Zaman MA, Calhoun DA. Pathogenesis of hypertension [update 2003 Nov 4;
cited 2013 Jan 31]. Available from:
http://www.the-aps.org/mm/Publications/Journals/PIM/oparil-pdf.pdf/.
33. Sastroasmoro S, Ismael S. Perkiraan Besar Sampel. In : Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis, Madiyono B, Mz SM, Sastroasmoro S, Budirman I, Purwanto SH,
Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto. 2010 : 348 - 82
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 45
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Lampiran 1 : Informed Consent, Skrining, Evaluasi Awal, Evaluasi follow
up, dan Evaluasi Akhir
SURAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Saya, yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
bersedia menjadi responden penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek penurunan
tekanan darah dengan penambahan kakao selain obat Captopril 2x25 mg di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya.
Saya akan mendapatkan obat tambahan penurunan tekanan darah yang akan saya
konsumsi selama 7 hari dan akan saya dapatkan tiap 3 hari saat saya kontrol ke Puskesmas.
Selama saya menjalani terapi tambahan saya tetap mengkonsumsi obat antihipertensi yang
diberikan Puskesmas. Tekanan darah saya akan dinilai pada awal sebelum pengobatan dan
akhir setelah pengobatan. Terapi tambahan ini diharapkan dapat membantu obat darah tinggi
yang selama ini telah saya minum untuk mengendalikan tekanan darah. Saya akan segera
melapor kepada Suci Iriani, nomor telepon 081310447556, atau datang ke Puskesmas
Sindang Jaya jika obat tersebut mengakibatkan gatal, kemerahan pada kulit, atau keluhan
lain.
Saya akan memberikan informasi yang dibutuhkan dengan sebenar-benarnya dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 46
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Tangerang, ..............................2013
(Tandatangan)
KUESIONER
Skrining
Tanggal :
Nomor urut responden :
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :
No. Telp / HP :
Tekanan darah
Tekanan sistolik : mmHg
Tekanan diastolik : mmHg
Berat badan : kg
Tinggi badan : cm
IMT (Indeks Massa Tubuh) = BB/TB(m2) :
1. Apakah anda sudah pernah mendapat terapi obat penurun tekanan darah?
1. Ya pernah
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 47
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
2. Tidak pernah
2. Jika ya, obat apa yang sudah anda minum dan berapa kali dalam sehari anda meminum
obat tersebut?........
3. Apakah anda saat ini masih mengkonsumsi obat tersebut ?
1. Ya
2. Tidak
4. Apakah anda menderita penyakit kencing manis ?
1. Ya
2. Tidak
5. Jika tidak, apakah anda sering kencing pada malam hari, sering merasa haus dan lapar?
1. Ya
2. Tidak
6. Apakah anda mempunyai riwayat alergi coklat?
1. Ya
2. Tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 48
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
KUESIONER
Evaluasi Awal
1. Berapa kali dalam seminggu anda memeriksa tekanan darah ? ...........
2. Berapa kali dalam seminggu anda berolahraga? ........... berapa lama? ………
3. Diantara jenis makanan di bawah ini, manakah yang sering anda konsumsi dalam 3 hari
terakhir ?
1. Mie instan, berapa bungkus .......
2. Ikan asin, berapa potong .....
3. Telor asin, berapa butir ....
4. Keripik singkong, berapa bungkus ......
5. Makanan kaleng (sarden, kornet, sosis), berapa banyak ....
6. Semangkok bakso
4. Apakah ada anggota keluarga anda yang menderita tekanan darah tinggi ?
1. Ya
2. Tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 49
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
KUESIONER
Evaluasi Follow Up CK hari ke-4
Tanggal :
Tekanan sistolik : mmHg
Tekanan diastolik : mmHg
1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25
mg) ? .........
2. Berapa kali sehari anda minum sirup coklat ? …...
3. Apakah anda langsung menghabiskan sirup coklat yang anda dapat ?
1. Ya
2. Tidak
4. Adakah reaksi seperti gatal, kemerahan yang timbul pada kulit atau keluhan lainnya
selama anda minum sirup coklat ?
1. Ya
2. Tidak
Sistolik Diastolik
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 50
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Tekanan darah awal mmHg mmHg
Tekanan darah akhir (hari ke 4) mmHg mmHg
Selisih tekanan darah mmHg mmHg
KUESIONER
Evaluasi Follow Up C Hari ke-4
Tanggal :
Tekanan sistolik : mmHg
Tekanan diastolik : mmHg
Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?...
Sistolik Diastolik
Tekanan darah awal mmHg mmHg
Tekanan darah akhir (hari ke 4) mmHg mmHg
Selisih tekanan darah mmHg mmHg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 51
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
KUESIONER
Evaluasi Follow Up CK hari ke-7
Tanggal :
Tekanan sistolik : mmHg
Tekanan diastolik : mmHg
1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?..
2. Jika anda mendapat sirup coklat, berapa kali sehari anda minum sirup coklat ? …..
3. Apakah anda langsung menghabiskan sirup coklat yang anda dapat?
1. Ya
2. Tidak
5. Adakah reaksi seperti gatal, kemerahan yang timbul pada kulit atau keluhan lainnya
selama anda minum sirup coklat ?
1. Ya
2. Tidak
Sistolik Diastolik
Tekanan darah awal mmHg mmHg
Tekanan darah akhir (hari ke 7) mmHg mmHg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 52
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Selisih tekanan darah mmHg mmHg
KUESIONER
Evaluasi Follow Up C Hari ke-7
Tanggal :
Tekanan sistolik : mmHg
Tekanan diastolik : mmHg
1. Berapa kali dalam sehari anda minum obat penurun tekanan darah (Captopril 25 mg) ?..
Sistolik Diastolik
Tekanan darah awal mmHg mmHg
Tekanan darah akhir (hari ke 7) mmHg mmHg
Selisih tekanan darah mmHg mmHg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 53
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
KUESIONER
Evaluasi Akhir
Sistolik Diastolik
Selisih tekanan darah (hari ke 4) mmHg mmHg
Selisih tekanan darah (hari ke 7) mmHg mmHg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 54
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Lampiran 2 : Tabel Data Induk Mini Survey
No Nama UmurJenis
Kelamin
Berat
Badan (kg)
Tinggi Badan
(m)
Kokoa +
Captopril
2x25 mg
1 Rojinah 66 Perempuan 74 1.63 Ya
2 Tuti 35 Perempuan 65 1.62 Tidak
3 Ari 62 Laki - laki 80 1.70 Ya
4 Astewi 52 Perempuan 78 1.68 Tidak
5 Hetine 52 Perempuan 54 1.50 Ya
6 Siti 35 Perempuan 51 1.57 Tidak
7 MohYakub 55 Laki - laki 62 1.60 Ya
8 Rastem 45 Perempuan 57 1.62 Tidak
9 RinaA. 45 Perempuan 64 1.60 Ya
10 Mimin 41 Perempuan 56 1.58 Tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 55
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Nama Status Gizi
Konsumsi
Garam
Lebih
Dari 1500
g/hari
Olahraga
Memenuhi
Kriteria
Patuh
Riwayat
Keluarga
Yang
Menderita
Hipertensi
1 Rojinah Obese grade 1
Tidak Tidak Ya Tidak
2 Tuti Overweight Tidak Tidak Ya Tidak
3 Ari Obese grade 1
Tidak Tidak Ya Ya
4 Astewi Obese grade 1
Tidak Tidak Ya Ya
5 Hetine Overweight Tidak Tidak Ya Ya
6 Siti Normal Ya Tidak Ya Tidak
7 MohYakub Overweight Tidak Tidak Ya Tidak
8 Rastem Normal Ya Tidak Ya Ya
9 RinaA. Obese grade 1
Tidak Tidak Ya Ya
10 Mimin Normal Tidak Tidak Ya Tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 56
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Nama
Tekanan
Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke4
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
Tekanan
Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke7
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
1 Rojinah 160 158 2 160 151 9
2 Tuti 146 144 2 146 138 8
3 Ari 160 155 5 160 151 9
4 Astewi 159 160 -1 159 151 8
5 Hetine 142 135 7 142 136 6
6 Siti 157 155 2 157 149 8
7 MohYakub 149 156 -7 149 148 1
8 Rastem 182 181 1 182 176 6
9 RinaA. 169 155 14 169 128 41
10 Mimin 147 148 -1 147 145 2
Bersambung
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 57
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
sambungan
No Nama
Tekanan
Darah
Diastolik
Awal
Tekanan
Darah
Diastolik
Hari ke4
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
Tekanan
Darah
Diastolik
Awal
Tekanan
Darah
Diastolik
Hari ke7
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
1 Rojinah 84 82 2 84 97 -13
2 Tuti 90 89 1 90 81 9
3 Ari 100 92 8 100 95 5
4 Astewi 107 100 7 107 96 11
5 Hetine 95 90 5 95 84 11
6 Siti 92 92 0 92 87 5
7 MohYakub 90 92 -2 90 88 2
8 Rastem 94 96 -2 94 90 4
9 RinaA. 105 104 1 105 83 22
10 Mimin 103 100 3 103 99 4
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 58
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Lampiran 3 : Tabel Data Induk Penelitian
No Nama Umur Jenis Kelamin
Berat
Badan
(kg)
Tinggi
Badan
(m)
Kokoa +
Captopril
2x25 mg
1 Ayunah 72 Perempuan 45 1.45 Ya
2 Yati 25 Perempuan 60 1.60 Tidak
3 Rosinah 38 Perempuan 52 1.58 Ya
4 NHasanah 33 Perempuan 58 1.58 Tidak
5 Budi 67 Laki - laki 60 1.70 Ya
6 Latifah 43 Perempuan 52 1.55 Tidak
7 Afif 36 Laki - laki 65 1.70 Ya
8 Rusiyem 47 Perempuan 56 1.58 Tidak
9 Suparsih 47 Perempuan 55 1.53 Ya
10 Suwati 73 Perempuan 42 1.50 Tidak
11 Suhari 71 Laki - laki 70 1.77 Ya
12 Lia 53 Perempuan 58 1.55 Tidak
13 Farid 42 Laki - laki 55 1.66 Ya
14 Kirmi 40 Perempuan 46 1.58 Tidak
15 Astuti 51 Perempuan 58 1.62 Ya
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 59
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
16 Fadli 52 Laki - laki 57 1.56 Tidak
17 Iyah 50 Perempuan 45 1.49 Ya
sambungan
No Nama UmurJenis
Kelamin
Berat
Badan
(kg)
Tinggi
Badan
(m)
Kokoa +
Captopril
2x25 mg
18 Hatmi 52 Perempuan 50 1.56 Tidak
19 Sujai 63 Laki - laki 50 1.60 Ya
20 Pahmi 57 Laki - laki 57 1.58 Tidak
21 AgusS 36 Laki - laki 52 1.72 Ya
22 Rahmat 48 Laki - laki 65 1.62 tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 60
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Nama Status Gizi
Konsumsi
Garam Lebih
Dari 1500
g/hari
Olahraga
Memenuhi
Kriteria
Patuh
Riwayat
Keluarga Yang
Menderita
Hipertensi
1 Ayunah Normal Tidak Tidak Ya Tidak
2 Yati Normal Ya Tidak Ya Tidak
3 Rosinah Normal Tidak Tidak Ya Ya
4 NHasanah Normal Ya Tidak Ya Tidak
5 Budi Normal Tidak Tidak Ya Ya
6 Latifah Normal Tidak Tidak Ya Tidak
7 Afif Normal Tidak Tidak Ya Tidak
8 Rusiyem Normal Tidak Tidak Ya Ya
9 Suparsih Normal Tidak Tidak Ya Ya
10 Suwati Normal Tidak Tidak Ya Ya
11 Suhari Normal Tidak Tidak Ya Ya
12 Lia Overweight Ya Tidak Ya Tidak
13 Farid Normal Tidak Tidak Ya Tidak
14 Kirmi Normal Ya Tidak Ya Ya
15 Astuti Normal Ya Tidak Ya Tidak
16 Fadli Normal Tidak Tidak Ya Ya
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 61
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
17 Iyah Normal Ya Tidak Ya Tidak
Bersambung
Sambungan
No Nama Status Gizi
Konsumsi
Garam Lebih
Dari 1500
g/hari
Olahraga
Memenuhi
Kriteria
Patuh
Riwayat
Keluarga Yang
Menderita
Hipertensi
18 Hatmi Normal Ya Tidak Ya Ya
19 Sujai Normal Tidak Tidak Ya Ya
20 Pahmi Normal Tidak Tidak Ya Tidak
21 AgusS Underweight Ya Tidak Ya Ya
22 Rahmat Overweight Tidak Tidak Ya Tidak
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 62
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Nama
Tekana
n Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke4
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
Tekana
n Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke7
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
1 Ayunah 182 178 4 182 177 5
2 Yati 140 137 3 140 141 -1
3 Rosinah 140 139 1 140 136 4
4 NHasanah 142 140 2 142 136 6
5 Budi 166 160 6 166 148 18
6 Latifah 138 126 12 138 130 8
7 Afif 158 149 9 158 145 13
8 Rusiyem 193 189 4 193 184 9
9 Suparsih 177 167 10 177 154 23
10 Suwati 170 168 2 170 172 -2
11 Suhari 190 179 11 190 182 8
12 Lia 152 154 -2 152 148 4
13 Farid 160 152 8 160 151 9
14 Kirmi 145 140 5 145 142 3
15 Astuti 145 146 -1 145 142 3
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 63
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Bersambung
Sambungan
No Nama
Tekanan
Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke4
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
Tekanan
Darah
Sistolik
Awal
Tekanan
Darah
Sistolik
Hari ke7
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Sistolik
16 Fadli 177 175 2 177 170 7
17 Iyah 180 173 7 180 170 10
18 Hatmi 165 162 3 165 157 8
19 Sujai 153 144 9 153 142 11
20 Pahmi 155 156 -1 155 160 -5
21 AgusS 199 183 16 199 173 26
22 Rahmat 158 155 3 158 151 7
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 64
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Nama
Tekana
n Darah
Diastoli
k Awal
Tekanan
Darah
Diastolik
Hari ke4
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
Tekanan
Darah
Diastolik
Awal
Tekanan
Darah
Diastolik
Hari ke7
Selisih
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
1 Ayunah 91 90 1 91 90 1
2 Yati 89 86 3 89 87 2
3 Rosinah 78 78 0 78 77 1
4 NHasanah 93 90 3 93 87 6
5 Budi 105 96 9 105 92 13
6 Latifah 95 97 -2 95 94 1
7 Afif 111 109 2 111 104 7
8 Rusiyem 101 99 2 101 98 3
9 Suparsih 111 102 9 111 100 11
10 Suwati 100 97 3 100 101 -1
11 Suhari 85 86 -1 85 80 5
12 Lia 93 90 3 93 90 3
13 Farid 94 92 2 94 81 13
14 Kirmi 91 90 1 91 82 9
15 Astuti 91 90 1 91 86 5
Sambungan
No Nama Tekanan Tekanan Selisih Tekanan Tekanan Selisih
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 65
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Darah
Diastolik
Awal
Darah
Diastolik
Hari ke4
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
Darah
Diastolik
Awal
Darah
Diastolik
Hari ke7
Penurunan
Tekanan
Darah
Diastolik
16 Fadli 98 99 -1 98 100 -2
17 Iyah 120 111 9 120 109 11
18 Hatmi 108 105 3 108 103 5
19 Sujai 93 91 2 93 86 7
20 Pahmi 92 92 0 92 90 2
21 AgusS 123 113 10 123 120 3
22 Rahmat 82 83 -1 82 80 2
Lampiran 4 : Output SPS
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 66
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Mini survey hari ke 4 Kakao + Captopril 2x25 mg
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Descriptives
Kakao + Captopril 2x25 mg Statistic Std. Error
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke4
Ya Mean 4.20 3.426
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -5.31
Upper Bound 13.71
5% Trimmed Mean 4.28
Median 5.00
Variance 58.700
Std. Deviation 7.662
Minimum -7
Maximum 14
Range 21
Interquartile Range 13
Skewness -.419 .913
Kurtosis 1.085 2.000
tidak Mean .60 .678
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -1.28
Upper Bound 2.48
5% Trimmed Mean .61
Median 1.00
Variance 2.300
Std. Deviation 1.517
Minimum -1
Maximum 2
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 67
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Range 3
Interquartile Range 3
Skewness -.315 .913
Kurtosis -3.081 2.000
Selisih tekanan darah
diastolik awal dan hari ke4
ya Mean 2.80 1.715
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -1.96
Upper Bound 7.56
5% Trimmed Mean 2.78
Median 2.00
Variance 14.700
Std. Deviation 3.834
Minimum -2
Maximum 8
Range 10
Interquartile Range 7
Skewness .254 .913
Kurtosis -.501 2.000
tidak Mean 1.80 1.530
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2.45
Upper Bound 6.05
5% Trimmed Mean 1.72
Median 1.00
Variance 11.700
Std. Deviation 3.421
Minimum -2
Maximum 7
Range 9
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 68
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik awal dan hari ke4 dimension1
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Interquartile Range 6
Skewness .845 .913
Kurtosis .699 2.000
Kakao + Captopril 2x25 mg * Jenis kelamin pasien Crosstabulation
Jenis kelamin pasien
TotalLaki - laki Perempuan
Kakao + Captopril 2x25 mg ya Count 2 3 5
% within Kakao + Captopril
2x25 mg
40.0% 60.0% 100.0%
tidak Count 0 5 5
% within Kakao + Captopril
2x25 mg
.0% 100.0% 100.0%
Total Count 2 8 10
% within Kakao + Captopril
2x25 mg
20.0% 80.0% 100.0%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 69
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Mini survey hari ke7Kakao + Captopril 2x25 mg
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan hari
ke7
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik pada awal dan
hari ke7
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Descriptives
Kakao + Captopril 2x25 mgStatistic Std. Error
ya Mean 13.20 7.102
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 70
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan hari
ke7
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan
darah sistolik
pada awal dan
hari ke7
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -6.52
Upper Bound 32.92
5% Trimmed Mean 12.33
Median 9.00
Variance 252.200
Std. Deviation 15.881
Minimum 1
Maximum 41
Range 40
Interquartile Range 22
Skewness 1.992 .913
Kurtosis 4.239 2.000
tidak Mean 6.40 1.166
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 3.16
Upper Bound 9.64
5% Trimmed Mean 6.56
Median 8.00
Variance 6.800
Std. Deviation 2.608
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 71
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan hari
ke7
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Minimum 2
Maximum 8
Range 6
Interquartile Range 4
Skewness -1.714 .913
Kurtosis 2.664 2.000
Selisih tekanan
darah diastolik
pada awal dan
hari ke7
ya Mean 5.40 5.732
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound -10.52
Upper Bound 21.32
5% Trimmed Mean 5.50
Median 5.00
Variance 164.300
Std. Deviation 12.818
Minimum -13
Maximum 22
Range 35
Interquartile Range 22
Skewness -.301 .913
Kurtosis .876 2.000
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 72
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao +
Captopril
2x25 mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan hari
ke7
ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
Selisih tekanan darah ya 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%
tidak Mean 6.60 1.435
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 2.62
Upper Bound 10.58
5% Trimmed Mean 6.50
Median 5.00
Variance 10.300
Std. Deviation 3.209
Minimum 4
Maximum 11
Range 7
Interquartile Range 6
Skewness .753 .913
Kurtosis -2.039 2.000
Semua sampel hari ke4
Kakao + Captopril 2x25mg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 73
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan
hari ke4
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik pada awal
dan hari ke41
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Descriptives
Kakao + Captopril 2x25mg Statistic Std. Error
Selisih tekanan
darah sistolik
pada awal dan
hari ke4
ya Mean 7.27 1.428
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 4.09
Upper Bound 10.45
5% Trimmed Mean 7.25
Median 8.00
Variance 22.418
Std. Deviation 4.735
Minimum -1
Maximum 16
Range 17
Interquartile Range 6
Skewness -.118 .661
Kurtosis .363 1.279
tidak Mean 3.00 1.087
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound .58
Upper Bound 5.42
5% Trimmed Mean 2.78
Median 3.00
Variance 13.000
Std. Deviation 3.606
Minimum -2
Maximum 12
Range 14
Interquartile Range 2
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 74
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan
hari ke4
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah 1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Skewness 1.424 .661
Kurtosis 3.928 1.279
Selisih tekanan
darah diastolik
pada awal dan
hari ke4
ya Mean 4.00 1.286
95% Confidence Interval for Mean Lower
Bound
1.13
Upper
Bound
6.87
5% Trimmed Mean 3.94
Median 2.00
Variance 18.200
Std. Deviation 4.266
Minimum -1
Maximum 10
Range 11
Interquartile Range 8
Skewness .510 .661
Kurtosis -1.808 1.279
tidak Mean 1.27 .589
95% Confidence Interval for Mean Lower
Bound
-.04
Upper
Bound
2.59
5% Trimmed Mean 1.36
Median 2.00
Variance 3.818
Std. Deviation 1.954
Minimum -2
Maximum 3
Range 5
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 75
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah
sistolik pada awal dan
hari ke4
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah 1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Interquartile Range 4
Skewness -.565 .661
Kurtosis -1.457 1.279
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 76
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Semua sampel hari ke7Kakao + Captopril 2x25mg
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke7 dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah
diastolik awal dan hari ke7 dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Descriptives
Kakao + Captopril 2x25mgStatistic Std. Error
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke7
ya Mean 11.82 2.292
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 6.71
Upper Bound 16.92
5% Trimmed Mean 11.52
Median 10.00
Variance 57.764
Std. Deviation 7.600
Minimum 3
Maximum 26
Range 23
Interquartile Range 13
Skewness .814 .661
Kurtosis -.333 1.279
tidak Mean 4.00 1.421
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .83
Upper Bound 7.17
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 77
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke7 dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
5% Trimmed Mean 4.22
Median 6.00
Variance 22.200
Std. Deviation 4.712
Minimum -5
Maximum 9
Range 14
Interquartile Range 9
Skewness -.883 .661
Kurtosis -.522 1.279
Selisih tekanan darah diastolik
awal dan hari ke7
ya Mean 7.00 1.348
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 4.00
Upper Bound 10.00
5% Trimmed Mean 7.00
Median 7.00
Variance 20.000
Std. Deviation 4.472
Minimum 1
Maximum 13
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 78
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Case Processing Summary
Kakao + Captopril
2x25mg
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke7 dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
tidak 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Selisih tekanan darah dimension1
ya 11 100.0% 0 .0% 11 100.0%
Range 12
Interquartile Range 8
Skewness .066 .661
Kurtosis -1.424 1.279
tidak Mean 2.73 .935
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound .64
Upper Bound 4.81
5% Trimmed Mean 2.64
Median 2.00
Variance 9.618
Std. Deviation 3.101
Minimum -2
Maximum 9
Range 11
Interquartile Range 4
Skewness .532 .661
Kurtosis .573 1.279
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 79
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Kakao + Captopril 2x25mg * Jenis kelamin pasien Crosstabulation
Jenis kelamin pasien
TotalLaki - laki Perempuan
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 6 5 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
54.5% 45.5% 100.0%
tidak Count 3 8 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
27.3% 72.7% 100.0%
Total Count 9 13 22
% within Kakao + Captopril
2x25mg
40.9% 59.1% 100.0%
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kakao + Captopril 2x25mg *
Status gizi pasien
22 100.0% 0 .0% 22 100.0%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 80
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Kakao + Captopril 2x25mg * Status gizi pasien Crosstabulation
Status gizi pasien
TotalOverweight Underweight Normal
Kakao + Captopril
2x25mg
ya Count 1 1 9 11
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
9.1% 9.1% 81.8% 100.0%
tidak Count 5 1 5 11
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
45.5% 9.1% 45.5% 100.0%
Total Count 6 2 14 22
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
27.3% 9.1% 63.6% 100.0%
Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation
Konsumsi garam melebihi 1500mg
perhari
Totalya tidak
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
27.3% 72.7% 100.0%
tidak Count 5 6 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
45.5% 54.5% 100.0%
Total Count 8 14 22
% within Kakao + Captopril
2x25mg
36.4% 63.6% 100.0%
Kakao + Captopril 2x25mg * Apakah olahraga memenuhi kriteria? Crosstabulation
Apakah olahraga
memenuhi kriteria?
TotalTidak
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 11 11
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 81
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation
Konsumsi garam melebihi 1500mg
perhari
Totalya tidak
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
27.3% 72.7% 100.0%
tidak Count 5 6 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
45.5% 54.5% 100.0%
Total Count 8 14 22
% within Kakao + Captopril
2x25mg
100.0% 100.0%
tidak Count 11 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
100.0% 100.0%
Total Count 22 22
% within Kakao + Captopril
2x25mg
100.0% 100.0%
Kakao + Captopril 2x25mg * Kepatuhan pasien dalam menjalani terapi yang sesuai dengan pertanyaan
kuisioner Crosstabulation
Kepatuhan pasien dalam
menjalani terapi yang sesuai
dengan pertanyaan kuisioner
Totalya
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 11 11
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
100.0% 100.0%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 82
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Kakao + Captopril 2x25mg * Konsumsi garam melebihi 1500mg perhari Crosstabulation
Konsumsi garam melebihi 1500mg
perhari
Totalya tidak
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 3 8 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
27.3% 72.7% 100.0%
tidak Count 5 6 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
45.5% 54.5% 100.0%
Total Count 8 14 22
tidak Count 11 11
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
100.0% 100.0%
Total Count 22 22
% within Kakao +
Captopril 2x25mg
100.0% 100.0%
Kakao + Captopril 2x25mg * Apakah ada anggota keluarga yang menderita tekanan darah tinggi
Crosstabulation
Apakah ada anggota keluarga
yang menderita tekanan darah
tinggi
Totalya tidak
Kakao + Captopril 2x25mg ya Count 6 5 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
54.5% 45.5% 100.0%
tidak Count 5 6 11
% within Kakao + Captopril
2x25mg
45.5% 54.5% 100.0%
Total Count 11 11 22
% within Kakao + Captopril
2x25mg
50.0% 50.0% 100.0%
Uji T hari ke4
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 83
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Group Statistics
Kakao + Captopril
2x25mg N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Selisih tekanan darah sistolik
pada awal dan hari ke4 dimension1
ya 11 7.27 4.735 1.428
tidak 11 3.00 3.606 1.087
Selisih tekanan darah diastolik
pada awal dan hari ke4 dimension1
ya 11 4.00 4.266 1.286
tidak 11 1.27 1.954 .589
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Selisih
tekanan
darah
sistolik
pada
awal
dan hari
ke4
Equal
variances
assumed
1.192 .288 2.381 20 .027 4.273 1.794 .530 8.016
Equal
variances not
assumed
2.381 18.679 .028 4.273 1.794 .513 8.033
Selisih
tekanan
darah
diastolik
pada
awal
dan hari
ke4
Equal
variances
assumed
17.626 .000 1.928 20 .068 2.727 1.415 -.224 5.678
Equal
variances not
assumed
1.928 14.019 .074 2.727 1.415 -.307 5.761
Uji T hari ke7
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 84
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Group Statistics
Kakao + Captopril
2x25mg N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Selisih tekanan darah sistolik
awal dan hari ke7 dimension1
Ya 11 11.82 7.600 2.292
Tidak 11 4.00 4.712 1.421
Selisih tekanan darah diastolik
awal dan hari ke7 dimension1
Ya 11 7.00 4.472 1.348
Tidak 11 2.73 3.101 .935
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Selisih
tekanan
darah
sistolik
awal
dan hari
ke7
Equal
variances
assumed
2.002 .172 2.900 20 .009 7.818 2.696 2.194 13.442
Equal
variances
not assumed
2.900 16.697 .010 7.818 2.696 2.122 13.515
Selisih
tekanan
darah
diastolik
awal
dan hari
ke7
Equal
variances
assumed
2.229 .151 2.604 20 .017 4.273 1.641 .850 7.696
Equal
variances
not assumed
2.604 17.812 .018 4.273 1.641 .823 7.723
Lampiran 5 : Perhitungan Chance (α, β, power)
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 85
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Perhitungan α, β, dan Power nilai penurunan tekanan darah
Standar deviasi sistolik hari ke-4 :
Ss2 =
Ss2 =
Ss2 =
Ss2 =
Ss =
Ss = 4,21 (Standar Deviasi Sistolik)
Standar deviasi diastolik hari ke-4 :
Sd2 =
Sd2 =
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 86
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Sd2 =
Sd2 =
Sd =
Sd = 3,32 (Standar Deviasi Diastolik)
Standar deviasi Sistolik hari ke-7 :
Ss2 =
Ss =
Ss = 6,32
Standar deviasi Diastolik hari ke-7 :
Sd2 =
Sd =
Sd = 3,85
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 87
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-4:
11 =
=
2,3452079 x 4,27 = (zα + 0,842) 4,21
10,014038 = (zα + 0,842) 4,21
2,3786313 = zα + 0,842
Zα = 1,54 0,4382
α = 0,5 – 0,4382
= 0,0618
Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) sistolik = 0,0681 x 2 x 100%
= 13,62%
Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-4:
n1 = n2 =
11 =
=
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 88
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
=
=
=
1,92 =
= 1,92 – 0,842
= 1,078 0,3577
α = 0,5 – 0,3577
= 0,1423
Probabilitas kesalahan tipe 1 (α) diastolik = 0,1423 x 2 x 100%
= 28,46 %
Perhitungan Zα dan α sistolik hari ke-7:
11 =
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 89
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
=
=
2,9018237 = zα + 0,842
Zα = 2,05 0,4798
α = 0,5- 0,4798
= 0,02
Probabilitas kesalahan tipe 1(α) sistolik = 0,02 x 2 x 100%
= 4%
Perhitungan Zα dan α diastolik hari ke-7:
11 =
=
13,438041 = (zα + 0,842) 3,85
Zα = 2,65 0,4960
α = 0,5 – 0,4960
= 0,004
Probabilitas kesalahan tipe 1(α) diastolik = 0,004 x 2 x 100%
= 0,8%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 90
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-4:
n1 = n2 =
11 =
=
10,014038 = (1,96 + zβ) 4,21
2,3786313 = 1,96 + zβ
Zβ = 0,42 0,1628
β = 0,5 – 0,1628
= 0,34
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,34 x 100%
= 34%
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,16 x 100%
= 84%
Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-4:
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 91
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
n1 = n2 =
11 =
=
=
=
=
=
=
β =
=
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) Diastolik = 0,488 x 100%
= 48,8%
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 92
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,488 x 100%
= 51,2%
Perhitungan Zβ dan β sistolik hari ke-7:
11 =
=
18,339526 = (1,96 + zβ) 6,32
2,9018237 = 1,96 + zβ
Zβ = 0,94 0,3264
β = 0,5 – 0,3264
= 0,17
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) sistolik = 0,17 x 100%
= 17%
Power = 1 – β x 100%
= 1 – 0,17 x 100%
= 83%
Perhitungan Zβ dan β diastolik hari ke-7:
11 =
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 93
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
=
13,438041 = (1,96 + zβ) 3,85
Zβ = 1,53 0,4370
β = 0,5 – 0,4370
= 0,06
Probabilitas kesalahan tipe 2 (β) diastolik = 0,06 x 100%
= 6%
Power = 1 - 0,06 x 100%
= 94%
Lampiran 6 : responden yang tidak memenuhi inklusi dan responden yang
memenuhi kriteria eksklusi
loss to follow up
1. Nama : Asep
Usia : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Badak Anom Rt 05/ Rw 11
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 94
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
No Telp / HP : -
Tekanan Darah :
Tekanan Sistolik : 159 mmhg
Tekanan Diatolik : 89 mmhg
Berat Badan : 52 kg
Tinggi Badan : 169 cm
IMT : 18,21
Alasan Eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat
menghubungi pasien.
2. Nama : Selamet
Usia : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Pucung Rt 01 Rw 03
No telp / hp : -
Tekanan darah
Tekanan sistolik : 152 mmHg
Tekanan diastolik : 93 mmHg
Berat badan : 76 kg
Tinggi badan : 178 cm
IMT : 23,99
Alasan eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat
menghubungi pasien.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 95
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
3. Nama : Tri
Usia : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Kampung Kepawon Sindang Panon Rt 7 Rw 10
No telp/ HP : -
Tekanan darah
Tekanan sistolik : 143 mmHg
Tekanan diastolik : 98 mmHg
Berat badan : 76 kg
Tinggi badan : 163 cm
IMT : 28,6
Alasan eksklusi : Pasien tidak datang pada hari ke-4 , peneliti tidak dapat
menghubungi pasien.
4. Nama : Intan
Usia : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Pasar Kemis Rt 4 Rw 2
No telp / HP : 085240085453
Tekanan darah
Tekanan sistolik : 148 mmHg
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 96
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Tekanan diastolik : 96 mmHg
Berat badan : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 23,33
Alasan ekslusi : no HP tidak dapat dihubungi
5. Nama : Juwita Nara
Usia : 49 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Sukaharja Rt 6 Rw 4
No telp / HP : 0815 1183 6214
Tekanan darah
Tekanan sistolik : 150 mmHg
Tekanan diastolik : 92 mmHg
Berat badan : 53 kg
Tinggi badan : 159 cm
IMT : 20,95
Alasan eksklusi : no HP tidak dapat dihubungi
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 97
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
Sterilisasi Dengan Teknik Pemanasan Basah Pada Air Mendidih
Alat dan Bahan
1. Panci
2. Botol
3. Kompor
4. Air bersih
Cara sterilisasi:
1. Botol kaca dicuci bersih.
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 98
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih sampai seluruh bagiannya
terendam air.
3. Diamkan selama 30 – 60 menit.
4. Botol kaca siap dipakai.
Pembuatan Sirup Coklat :
Alat dan Bahan:
1. Botol kaca 100 ml
2. Gelas dan sendok
3. Corong
4. Bubuk kakao merk Van Houten
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 99
Efektifitas Penggunaan Tambahan Kakao Terhadap Rerata Selisih Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Tidak Terkendali Dengan Pemberian Captopril di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Periode 02 Februari 2013 – 09 Februari 2013
5. Gula pasir
6. Air
Cara pembuatan :
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukkan 29 gram bubuk kakao dan satu sendok makan gula pasir ke dalam gelas
3. Tambahkan air panas sebanyak ±40 ml lalu diaduk hingga rata
4. Tambahkan air hingga mencapai 100 ml lalu aduk hingga rata
5. Tuangkan sirup coklat yang sudah jadi tadi menggunakan corong ke dalam botol kaca
6. Tutup rapat
Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedoikteran Universitas TarumanagaraPeriode 17 Desember 2012 – 01 Maret 2013 100