penelitian kontribusi desa pakraman - · pdf filesecara umum, angka kemiskinan indonesia sejak...

75
i LPPM UNUD BAPPEDA PROVINSI BALI LAPORAN HASIL PENELITIAN KONTRIBUSI DESA PAKRAMAN DI BALI DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KERJASAMA LPPM UNUD DAN BAPPEDA PROVINSI BALI TAHUN 2015

Upload: vokhanh

Post on 04-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

i

LPPM UNUD BAPPEDA PROVINSI BALI

LAPORAN HASIL PENELITIAN

KONTRIBUSI DESA PAKRAMAN DI BALI DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

KERJASAMA LPPM UNUD DAN BAPPEDA PROVINSI BALI

TAHUN 2015

Page 2: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

ii

KATA PENGANTAR

Om Swasty Astu!

Dengan mengucap anghayu baghya (puji syukur) kehadapan Tuhan Yang

Maha Kuasa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) pada akhirnya laporan penelitian yang

mengambil topik : Kontribusi Desa Pakraman di Bali dalam Pengentasan

Kemiskinan, dapat kami selesaikan dalam bentuknya seperti sekarang ini.

Sangat disadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna,

namun diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi pendorong bagi pemegang

kebijaksanaan di lingkungan pemerintah daerah Bali khususnya berkenaan dengan

upaya untuk mengoptimalkan peran Desa Pakraman di Bali dalam gerak

pembangunan pada umumnya, dan secara khusus yang berkaitan dengan eksistensi

Desa Pakraman sebagai satu lembaga adat yang telah diwarisi sejak berabad-abad

yang lalu. Oleh karena itu sangat diharapkan adanya masukan yang bermanfaat

bagi kesempurnaan penelitian ini dari pihak-pihak yang terkait atau yang menaruh

perhatian terhadap keberadaan dari Desa Pakraman itu sendiri.

Melalui kesempatan ini tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dukungan bagi terlaksananya penelitian ini

baik yang bersifat materiil maupun ummateriil, terutama sekali kepada :

1. Bapak Gubernur Provinsi Bali Cq. Ketua Bappeda Provinsi Bali yang

telah menyediakan dana bagi penelitian ini.

Page 3: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

iii

2. Bapak Rektor cq Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat Universitas Udayana yangt telah memberikan rekomendasi

bagi terlaksananya penelitian ini.

3. Bapak Kepala Kesbangpollinmas Provinsi Bali maupun Kabupaten di

mana penelitian ini dilaksanakan atas ijin yang telah diberikan untuk

pelaksanaan penelitian ini.

4. Semua pihak yang telah memberikan informasi untuk kepentingan

penelitian ini baik berupa data skunder maupun primer diantaranya

Bapak Kepala Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten, Kepala BPS

Provinsi dan Kabupaten, serta para Bendesa Desa Pakraman dan Desa

Dinas yang telah banyak memberikan penjelasan berkenaan dengan

masalah yang menjadi obyek penelitian ini

Semoga Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa)

memberikan pahala yang setimpal.

Pada akhirnya laporan penelitian ini kami persembahkan kepada semua

pihak yang berkepentingan semoga ada manfaatnya.

Om Canthi Canthi Canthi Om

Denpasar, November 2015

Tim Peneliti

Page 4: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar belakang………………………………………………………. 1

1.2. Rumusan masalah…………………………………………………… 11

1.3. Tujuan dan manfaat penelitian……………………………………… 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 13

2.1. Desa Pakraman sebagai masyarakat hukum adat………………….. 13

2.2. Desa Pakraman dan penanggulangan kemiskinan………………… 19

BAB III. METODE PENELITIAN 24

3.1. Jenis dan sifat penelitian………………………………………….. 24

3.2. Lokasi penelitian …………………………………………………. 24

3.3. Jenis dan sumber data…………………………………………….. 25

3.4.Teknik pengumpulan data………………………………………… 25

3.5. Teknik Pengolahan dan analisis data…………………………….. 26

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27

4.1. Deskripsi singkat tentang kemiskinan di Provinsi Bali………….. 27

4.2. Desa Pakraman dan penanggulangan kemiskinan…………………31

4.2.1. Deskripsi singkat dari data lapangan ……………………. 31

Page 5: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

v

4.2.2. Pembahasan ……………………………………………. 51

BAB V. P E N U T U P 55

5.1. Kesimpulan ……………………………………………………. 55

5.2. Saran-saran……………………………………………………. . 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

1

BAB I

PENDAHULUAN :

1.1. Latar belakang

Kemiskinan merupakan satu problema nasional yang sedang dihadapi

dewasa ini bahkan sejak berpuluh tahun lalu, dan menjadi tugas negara untuk

menanggulanginya. Namun tentunya persoalan ini bukanlah semata-mata menjadi

tugas negara sebagaimana diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945 melainkan

adalah juga menjadi bagian dari tugas kita bersama, tugas dari seluruh bangsa dan

rakyat Indonesia untuk secara bersama-sama menanggulanginya.

Secara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus

menurun. Penurunan tersebut tidak lepas dari upaya keras pemerintah untuk

menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program pro-rakyat.

Gambar Penurunan angka kemiskinan di Indonesia sejak 1998 – 2010.

(Sumber data BPS.)

Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren penurunan

menunjukkan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan yang

Page 7: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

2

diluncurkan pemerintah telah memberikan efek positif bagi peningkatan

kemampuan masyarakat dalam mengembangkan hak-hak dasar mereka.

Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia

penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat

dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang 2005 – 2009 Indonesia mampu

menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar

0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain semisal

Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun.

Bahkan India mencatat hasil minus atau terjadi penambahan penduduk miskin.

Kendati Indonesia adalah negara yang paling berhasil menurunkan angka

kemiskinan, akan tetapi masih terdapat disparitas antar provinsi. Ada provinsi yang

berhasil menurunkan prosentase penduduk miskinnya dengan cepat dan ada pula

yang lambat. Gambar 4 berikut menggambarkan profil kemiskinan beberapa

provinsi di Indonesia tahun 2011.

Profil Kemiskinan Per Provinsi Tahun 2011.( Sumber data BPS.)

Page 8: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

3

Selain itu, sebaran penduduk miskin juga tidak merata di seluruh wilayah

kepulauan Indonesia. Penduduk miskin tersebut tinggal di wilayah perkotaan

maupun perdesaan, dengan prosentase terbesar berada di wilayah perdesaan di

Pulau Jawa, disusul Pulau Sumatera, baru kemudian pulau-pulau lain di Indonesia.

Secara rinci, gambaran jumlah penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan

seperti tergambar berikut ini.

Jumlah Penduduk Miskin Perdesaan dan Perkotaan 2011 (dalam ribuan).

Sumber data BPS.

Sebagai catatan, ada beberapa hal yang patut dijadikan bahan kajian.

Pertama, tingkat kemiskinan masyarakat Bali. Dari data di Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Bali, pada 2 Januari 2013, jumlah angka kemiskinan masyarakat

Bali hingga September 2012 adalah 160.950 orang. Jumlah ini tentu sangat besar

dibandingkan jumlah penduduk Bali secara keseluruhan yang mencapai lebih dari

3,6 juta orang. Itu artinya, pemimpin ke depan mesti mampu terus-menerus

mengentaskan kemiskinan masyarakat Bali, karena akibat kemiskinan akan

Page 9: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

4

menimbulkan multi efek yang kurang positif bagi peningkatan kesejahteraan

rakyat. Dengan kemiskinan, tentu akan berdampak pada tingkat kesehatan yang

rendah. Jika kesehatan masyarakat rendah, maka kesempatan untuk mendapatkan

pendidikan juga kecil. Berarti upaya peningkatan kemampuan bersaing dalam

memperebutkan lahan pekerjaan akan berkurang sehingga tingkat pengangguran

pun naik. Jadi persoalan mendasar dari rantai kehidupan ini adalah dengan

mengentaskan kemiskinan.

Secara garis besar, penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun juga

terus mengalami penurunan. Pada tahun 2008, penduduk miskin di Bali tercatat

sebanyak 6,17 persen. Selanjutnya pada tahun 2009 menurun menjadi 5,13 persen,

tahun 2010 tercatat sebanyak 4,88 persen. Selanjutnya pada tahun 2011 dan 2012

terus bergerak turun menjadi 4,20 persen dan terakhir 3,95 persen. Angka

kemiskinan dari 6,17% tahun 2008, sudah mampu ditekan menjadi 3,95% pada

tahun 2012 (terbaik kedua nasional, setelah Provinsi DKI Jakarta).

Penurunan angka kemiskinan itu menjadi sebuah bukti keberhasilan

berbagai program Bali Mandara yang pelaksanaannya telah memasuki tahun

kelima. Sejumlah program yang manfaatnya bisa dinikmati langsung oleh

masyarakat antara lain Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah,

Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Beasiswa bagi siswa dan mahasiswa

kurang mampu, bantuan desa pakraman dan subak serta Gerakan Pembangunan

Desa Terpadu (Gerbangsadu). Semuanya merupakan program yang langsung

menyentuh kepentingan masyarakat luas dan terkait dengan upaya pengentasan

kemiskinan

Page 10: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

5

Penjabaran rencana aksi yang dilakukan Pemprov Bali dalam

mengentaskan kemiskinan menunjukkan keberhasilan. Laporan resmi dari Badan

Pusat Statistik No. 45/07/th.XIII tertanggal 1 Juli 2010 tentang Profil Kemiskinan

Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan angka penduduk

miskin. Berdasarkan data yang dirujuk pada Maret 2010 dengan pendataan konsep

garis kemiskinan, tercatat 174.930 jiwa (4,88%) masuk kategori miskin. Angka ini

jauh menurun dibandingkan angka penduduk miskin pada bulan yang sama tahun

2009. Saat itu angka penduduk miskin di Bali mencapai 181.720 jiwa (5,13%).

''Berdasarkan perbandingan angka ini, Bali mampu mengentaskan penduduk

miskin mencapai 6.790 jiwa. Angka ini melampaui target nasional yang

dibebankan pemerintah pusat 6.360 jiwa.

Angka kemiskinan di Bali per Maret 2008 tercatat mengalami penurunan

13.400 orang. Pada bulan Maret 2007 tercatat ada 229.100 orang di Bali yang

berada di bawah kemiskinan atau mencapai 6,63 persen dari jumlah keseluruhan

penduduk Bali. Jumlah itu menurun menjadi 215.700 orang pada bulan Maret 2008

atau sekitar 6,17 persen dari total penduduk Bali. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

2006 tentang angka kemiskinan di Bali menunjukkan masih cukup tinggi jumlah

keluarga miskin di Bali yaitu 147.044 kepala keluarga (KK). Jumlah terbesar

berada di Buleleng, yaitu 47.908 KK. Berikutnya di Karangasem (41.826 KK),

Bangli (13.191 KK), Tabanan (11.672 KK), Klungkung (8.460 KK), Gianyar

(7.629 KK), Jembrana (6.998 KK), Badung (5.201 KK), dan Denpasar sebanyak

4.159 KK.

Page 11: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

6

Dari hasil survei yang dilakukan, dapat diketahui bahwa dari 413 responden

yang meliputi 67 desa/kampung di seluruh Bali, diketahui bahwa sebagian besar

bermatapencaharian sebagai buruh/tukang (29,5%), pedagang (21,1%), dan petani

(16,5%) dengan penghasilan rata-rata kurang dari 200 ribu/bulan (52,5%) dan

sebagian besar memiliki hutang (77,5%). Dilihat dari latar belakang pendidikan,

sebagian besar responden telah tamat SD (33,7%) dan tidak tamat SD (27%).

Dalam aktualisasi, berbagai dampak nyata program Bali Mandara sangat

dirasakan oleh masyarakat. Desa Pengotan, Bangli merupakan salah satu desa yang

merasakan dampak positif berbagai program Bali Mandara. Bahkan, secara nyata

angka kemiskinan di desa ini berhasil dikurangi hingga lebih dari 50 persen dalam

kurun waktu empat tahun. Hal tersebut disampaikan Perbekel Desa Pengotan

Wayan Arsana dalam penyerahan Program Gerbangsadu oleh Gubernur Bali Made

Mangku Pastika kepada kelompok ekonomi produktif di Pasar Desa Pengotan

baru-baru ini. Lebih jauh Arsana mengurai, Desa Pengotan yang berpenduduk

1315 KK atau 3617 jiwa. Pada catatan tahun 2008, desa ini mengantongi 517 KK

miskin. Pada tahun 2012, tambah Arsana, penduduk miskin di wilayahnya bisa

dikurangi hingga hanya tersisa sebanyak 295 KK. "Berkurangnya penduduk

merupakan dampak positif dari pelaksanaan berbagai program Bali Mandara

seperti JKBM, bedah rumah, simantri dan program Gerbangsadu," urainya. Lebih

jauh Arsana mengurai, banyak masyarakatnya yang telah memanfaatkan Program

JKBM. “Dengan program JKBM, masyarakat kami tidak perlu lagi memikirkan

biaya ketika harus berobat saat sakit,” ujarnya. Karena itu Arsana berharap agar

program Bali Mandara bisa dilanjutkan.

Page 12: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

7

Hal senada juga diungkapkan Kepala Dusun Bayad, Tegallalang, Gianyar I

Ketut Sunarta. Ditemui di sela-sela kegiatan Sosialisasi Program Bali Mandara

Melalui Pentas Seni Tradisional, Sunarta mengatakan kalau Program Bali Mandara

merupakan terobosan yang luar biasa. Berbagai program Bali Mandara seperti

JKBM sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya golongan

menengah ke bawah. Selain JKBM, program bedah rumah dan Simantri juga

mendapat apresiasi masyarakat Dusun Bayad. Pernyataan tersebut diperkuat oleh

Bendesa Pakraman Bayad I Made Latra. “Banyak warga yang terselamatkan

karena program JKBM. Bahkan ada warga kami yang memanfaatkan layanan cuci

darah dua kali seminggu, bayangkan saja kalau tidak ada program JKBM,”

imbuhnya. AA.Nyoman Wijana, Ketua Kelompok Simantri 027 Desa Kelating

Tabanan khusus mengapresiasi program Simantri. Program Simantri, tambah

Wijana, secara perlahan mampu mewujudkan harapan para petani untuk

meningkatkan kesejahteraannya. “Ini merupakan program luar biasa di bidang

pertanian,” imbuhnya. Hanya saja, kata Wijana, para petani memang perlu lebih

kreatif dan bekerja keras agar hasilnya lebih maksimal. Dia berharap, berbagai

program Bali Mandara yang manfaatnya benar-benar telah dirasakan oleh

masyarakat dilanjutkan.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi pelaksanaan berbagai

Program Bali Mandara yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pun

demikian, Mangku Pastika tak lantas berpuas diri dengan pencapaian berbagai

program ini. “Kita memang sudah berupaya maksimal melaksanakan berbagai

program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya

Page 13: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

8

dalam kesempatan menginap di bedah rumah seorang warga di Banjar Palaktihing,

Desa Landih, Kabupaten Bangli. Namun demikian, berbagai program itu masih

memerlukan penyempurnaan. Terlebih lagi program Gerbangsadu yang memang

baru dilaksanakan sejak tahun 2012. Gubernur pun bertekad mempercepat

penuntasan pengentasan kemiskinan di Pulau Dewata. Bagi seorang Mangku

Pastika, keberadaan masyarakat miskin selalu menjadi beban pikirannya. “Karena

saya pernah hidup serba kekurangan di masa kecil, makanya saya bisa merasakan

susahnya jadi orang miskin,” imbuhnya. Sejalan dengan tekadnya itu, mulai tahun

2013 ini, Gubernur Mangku Pastika melaksanakan kegiatan menginap di rumah

warga penerima program bedah rumah. Selama bulan Januari 2013, tercatat sudah

dua kali Gubernur yang didampingi Ny.Ayu Pastika menginap di bedah rumah

yaitu di Banjar Putung, Desa Duda Timur Karangasem dan Banjar Palaktihing,

Desa Landih, Kabupaten Bangli. Gubernur Mangku Pastika menilai kegiatan

nginep di rumah penduduk penerima bantuan bedah rumah banyak memberi

inspirasi guna mempercepat penuntasan masalah kemiskinan. Selama ini, kata

Mangku Pastika, pemerintah telah memberikan bantuan berupa bedah rumah,

kesehatan dan pendidikan bagi mereka. "Tapi ternyata itu belum cukup membuat

mereka benar-benar keluar dari kemiskinan," imbuhnya. Kata Mangku Pastika,

masyarakat kurang mampu masih membutuhkan mata pencaharian yang lebih baik.

Salah satunya melalui program untuk menggerakkan ekonomi produktif di

pedesaan. "Mereka perlu ketrampilan untuk menghasilkan produk-produk yang

bernilai ekonomis. Selain itu kita juga harus memikirkan bagaimana

pemasarannya," tandasnya. Untuk itu, Pemprov Bali akan lebih memantapkan

Page 14: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

9

program Gerbangsadu agar dana yang disalurkan dapat bergulir. Ke depannya,

Gubernur berharap akan lebih banyak lagi desa yang memperoleh program ini.

(Website Resmi Pemerintah Prov. Bali, Januari 2013)

Dalam memimpin Bali lima tahun ke depan visi yang diusung oleh

Gubernur Mangku Pastika adalah:

Terwujudnya Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera (Bali Mandara)

“Mandara”, berasal dari Bahasa Sanskerta, yang berarti:besar, agung, suci, dan

great. Bali Mandara adalah Bali yang besar, Bali yang agung, Bali yang suci, The

great Bali. Mandara adalah juga akronim dari Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera

Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam tiga Misi yaitu:

Pertama; Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju, dan

Modern.

Kedua; Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari

berbagai Ancaman, dan

Ketiga; Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bathin.

Dari visi dan misi ini terlihat arah kepada upaya untuk mewujudkan masyarakat

Bali yang sejahtera lahir batin bebas dari kemiskinan.

Apa yang dikemukakan di atas menunjukkan upaya yang dilakukan oleh

pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Bali dengan landasan visi dan

misinya yang mengarah kepada upaya pengentasan kemiskinan, namun dalam

program dan kegiatan riil yang dilaksanakan sama sekali tidak terlihat mengenai

peran atau kontribusi dari desa pakraman dalam upaya pengentasan kemiskinan

tersebut. Hal ini tampaknya menjadi penting untuk diperhatikan mengingat desa

pakraman merupakan satu kesatuan masyarakat hukum adat yang tumbuh dan

Page 15: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

10

berkembang sejalan dengan perkembangan jaman namun tidak melupakan asal-

usul dan tradisinya.

Kehadiran desa pakraman dalam kerangka upaya pengentasan kemiskinan

oleh pemerintah tentunya akan sangat membantu karena desa pakraman

bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat dalam kesehariannya,

sehingga upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan

tersebut menjadi lebih efektif dan lebih cepat dapat diwujudkan. Terlebih-lebih lagi

bila dikaitkan dengan landasan filosofis yang melandasi kehidupan masyarakat

adat di Bali dalam wadah desa pakraman yang dikenal dengan Tri Hita Karana

yakni tiga unsur dalam mewujudkan kesejahteraan yang selalu ditempatkan dalam

hubungan yang harmonis, yaitu unsur: Brahman (Tuhan Yang Maha Esa),

Bhuwana (alam semesta/lingkungan hidup), dan Manusa (manusia yang berada

dalam kelompok masyarakat adat yang dikenal dengan krama desa). Manifestasi

dari ketiga unsur tersebut dalam kehidupan desa pakraman di Bali adalah :

Parahyangan Desa (sebagai tempat memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa), Palemahan Desa (wilayah teritorial desa) dan Krama Desa

(kelompok orang yang terorganisasikan dalam satu kesatuan).

Dengan landasan filosofis seperti ini maka adalah menjadi tugas dari desa

pakraman untuk menjaga keharmonisan dari warganya dengan berbagai unsur

lainnya yaitu dengan Tuhan sebagai pencipta, dengan lingkungan alam sebagai

sumber kehidupannya. Namun disadari bahwa keharmonisan itu akan dapat

terganggu apabila kesejahteraan mereka tidak memadai. Dengan kata lain bahwa

Page 16: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

11

kemiskinan dapat berakibat negatif terhadap terjalinnya hubungan harmonis antara

ketiga unsur tersebut.

1.2.Rumusan masalah

Sehubungan dengan apa yang dikemukakan di atas maka dapat

dipertanyakan mengenai sejauh mana peran atau kontribusi yang telah diberikan

oleh desa pakraman dalam rangka mengupayakan kesejahteraan warganya dengan

mengentaskan kemiskinan warga yang menjadi kerama desa. Dengan kata lain

masalah yang muncul dan yang dirasa penting untuk diteliti adalah :

1. Apakah desa pakraman di Bali telah memiliki program atau

perencanaan berkenaan dengan upaya pengentasan kemiskinan dari

warganya?

2. Upaya-upaya apa yang telah dilakukannya untuk mengentaskan

kemiskinan tersebut?

3. Bagaimana tingkat keberhasilan dari upaya yang telah dilakukan oleh

desa pakraman dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.

Dengan meneliti permasalahan di atas akan dapat diketahui sejauh mana

kontribusi yang telah diberikan oleh desa pakraman dalam upaya mengentaskan

kemiskinan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah.

1.3.Tjuan dan manfaat penelitian

Dari penelitian ini diharapkan tercapainya satu tujuan untuk mengetahui

bagaimana kontribusi yang telah diberikan oleh desa pakraman dalam upaya untuk

mengentaskan kemiskinan di wilayahnya masing-masing yang tentunya akan

sangat mendukung program pengentasan kemiskinan yang telah dilakukan oleh

Page 17: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

12

pemerintah. Selain itu dari penelitian ini akan dapat diketahui bahwa desa

pakraman bukan hanya sekedar kelompok masyarakat adat yang berfungsi untuk

menyelenggarakan aktivitas adat dan budaya serta keagamaan namun juga

memperhatikan kesejahteraan dari warganya, sehingga desa pakraman tersebut

dapat menjadi lebih kuat dan mantap menjaga eksistensinya.

Dari hasil penelitian ini diharapkan pula ada satu manfaat yang dapat

disumbangkan setidak-tidaknya untuk pemerintah daerah dalam rangka program

pengentasan kemiskinan bahwa pihak pemerintah daerah setidak-tidaknya

melibatkan desa pakraman dalam program pengentasan kemiskinan tersebut.

Page 18: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Desa Pakraman Sebagai Masyarakat Hukum Adat

Desa Pakraman di Bali adalah satu desa adat dalam pengertian sebagai satu

kelompok masyarakat yang terikat dalam satu wadah organisasi kemasyarakatan

adat yang bersifat sosial religius. Dalam kepustakaan tentang hukum adat, desa

adat disebut dengan persekutuan hukum adat atau ada pula yang menyebutnya

dengan masyarakat hukum adat.

Ter Haar dalam tulisannya yang berjudul “Beginselen en Stelsel van het

Adatrecht” yang diterjemahkan dalam Asas-Asas dan Susunan Hukum Adat

(1974:13-14) mengemukakan bahwa : “di seluruh kepulauan Indonesia pada

tingkatan rakyat jelata terdapat pergaulan hidup di dalam golongan-golongan yang

bertingkah laku sebagai kesatuan terhadap dunia luar, lahir dan batin. Golongan-

golongan itu mempunyai tata susunan yang tetap dan kekal, dan orang-orang

segolongan itu masing-masing mengalami kehidupannya dalam golongan sebagai

hal yang sewajarnya, hal menurut kodrat alam. Tidak ada seorangpun dari mereka

yang mempunyai pikiran akan kemungkinan pembubaran golongan itu. Golongan

golongan masnusia tersebut mempunyai pula pengurus sendiri dan mempunyai

harta benda, milik keduniaan dan milik gaib. Golongan-golongan demikianlah

yang bersifat persekutuan hukum”.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa persekutuan hukum adat

merupakan sekelompok orang yang tersusun dalam satu tata susunan yang tetap,

memiliki pengurus dan harta kekayaan sendiri baik yang bersifat duniawi maupun

Page 19: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

14

gaib. Yang lebih penting lagi adalah bahwa orang-orang yang ada dalam kelompok

itu merasakan kehidupannya sebagai sesuatu yang bersifat kodrati dan tidak ada

satu keinginanpun untuk membubarkan kelompoknya itu. Kelompok seperti ini

ditemukan puila di Bali yaitu yang dikenal dengan desa adat (sekarang desa

pakraman). Desa Pekraman di Bali telah diberikan satu landasan hukum yang jelas

yaitu dalam Perda No. 3 tahun 2001, di mana dinyatakan dalam pasal 1 sub. 4

bahwa :

Desa pakraman adalah kesatuan masyarakat hukum adat di Propinsi Bali

yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama pergaulan hidup

masyarakat umat Hindu secara turun temurun dalam ikatan kahyangan tiga

atau kahyangan desa yang mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan

sendiri serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri.

Dari perda ini dapat dilihat bahwa desa pakraman (desa adat) telah diakui

sebagai satu kesatuan masyarakat hukum adat di wilayah Provinsi Bali yang

memiliki tradisi dan tata krama yang telah diwarisi secara turun temurun, memiliki

wilayah tertentu dan mempunyai hak untuk mengurus rumah tangganya sendiri,

dan mereka semua terikat dalam satu ikatan kahyangan tiga atau kahyangan desa.

Jelas dari ketentuan di atas bahwa desa adat (desa pakraman) di Bali memiliki

karakteristik tersendiri sehingga wajar apabila desa pakraman atau desa adat

dikatakan memiliki sifat sosial religius yang tidak ditemukan pada masyarakat

hukum adat lainnya di Indonesia.

Pada bagian lain dapat dilihat, khususnya untuk masyarakat hukum adat di

Bali (Desa Pakraman), bahwa kehidupan masyarakat hukum adat di Bali memiliki

landasan filosofis yang bersumber pada ajaran Agama Hindu yang dikenal dengan

Tri Hita Karana yang bermakna sebagai tiga unsur penyebab kebahagiaan yang

Page 20: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

15

meliputi : Brahman ( Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa),

Bhuwana (alam semesta) dan Manusa (manusia/orang yang berada di wilayah

desa). Ketiga unsur ini terkait dalam satu ikatan kesatuan yang tidak terpisahkan

dan harus ditempatkan dalam situasi yang harmonis sepanjang masa. Apabila

keharmonisan itu terganggu maka kehidupan masyarakat adat akan terganggu pula.

Secara konkrit ketiga unsur tersebut dimanifestasikan dalam wujud tertentu. Unsur

Brahman diwujudkan dalam satu tempat pemujaan bagi warga kehadapan Ida Sang

Hyang Widhi Wasa yang dikenal dengan Kahyangan Tiga dan Kahyangan Desa

lainnya. Dalam menjamin hubungan yang harmonis antara manusia (warga desa

adat) dengan Sang Maha Pencipta, maka ditetapkanlah berbagai aturan berkenaan

dengan tempat pemujaan tersebut (yang disebut pula dengan Parahyangan Desa).

Keberadaan Bhuwana dalam lingkungan desa diwujudkan dalam bentuk

Palemahan Desa yaitu wilayah desa yang selalu dijaga kesucian dan

kelestariannya. Dalam hubungan ini ditetapkan pula berbagai aturan yang

ditujukan untuk menjaga kelestarian dan kesucian desa antara lain menyangkut

larangan penebangan pohon-pohonan, penyelenggaraan upacara bersih desa dalam

bentuk pecaruan (korban suci) dll. Unsur Manusia diwujudkan dalam wadah

Kerama Desa yaitu kelompok orang sebagai warga desa adat yang berkewajiban

untuk selalu menjaga keserasian kelompoknya dengan baik dimana hubungan antar

warga selalu berada dalam suasana yang harmonis. Selain itu warga sebagai

kesatuan kelompok selalu mengupayakan keharmonisan hubungan dengan Tuhan

Yang Maha Esa melalui hubungan pemujaan di Parahyangan Desa dan juga

menjaga kelestarian lingkungan sehingga selalu dapat memberikan kehidupan

Page 21: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

16

kepada warga desa itu sendiri. Kesemuanya itru dilandasi oleh berbagai macam

aturan yang ditetapkan sendiri oleh desa adat yang dikenal dengan awig-awig desa.

Upaya untuk menjaga keharmonisan dari ketiga unsur tersebut berada di

tangan masyarakat hukum adat itu sendiri yang dikoordinasikan oleh kepala

persekutuan hukumnya. Dalam hubungan ini dapat dilihat adanya kewenangan dari

persekutuan hukum adat untuk menyelenggarakan kehidupannya sendiri sesuai

dengan tatanan yang dipandang tepat, atau yang lazim dikenal dengan kewenangan

untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Keadaan ini pulalah yang memberikan

satu penilaian bahwa desa adat memiliki otonomi sendiri yang bersifat asli dalam

artian bahwa kewenangan itu bersumber pada keberadaan dari desa adat itu sendiri

tidak karena diberikan oleh kekuasaan lain yang lebih tinggi. Jadi karena desa adat

itu ada maka secara serta merta dia memiliki kewenangan tersebut.

Otonomi desa adat pada hakekatnya meliputi tiga aspek yaitu :

1. Kewenangan untuk menetapkan aturan hukum, dalam bentuk awig-

awig desa yang harus ditaati oleh setiap warganya dan juga

pengurusnya.

2. Kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan, dalam pengertian

menyelenggarakan jalannya masyarakat hukum adat sehingga dapat

mewujudkan tujuannya.

3. Kewenangan untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi di kalangan

warganya.

(Wirta Griadhi, 1990, 15)

Page 22: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

17

Apabila diperhatikan lebih jauh maka kewenangan dari desa adat dalam

mengurus rumah tangganya sendiri bertumpu pada aturan aturan yang ditetapkan

oleh desa adat itu sendiri, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan juga

penyelesaian sengketa akan bertumpu pada aturan hukum adat yang telah

ditetapkan dalam aturan-aturan adat dan juga aturan adat kebiasaan yang tidak

tertulis lainnya.

Khusus dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pemerintahan yang

berada di tangan pemerintah desa (pengurus/prajuru adat), selain memperhatikan

pelaksanaan aturan hukum dalam bentuk hak dan kewajiban dari warga terhadap

kelompok masyarakatnya, seyogyanya juga memperhatikan kondisi kehidupan dari

warga masyarakat adatnya sendiri. Dengan kata lain pengurus desa seyogyanya

mengupayakan juga kesejahteraan dari warganya.

R. Soepomo (2007 : 16) mengemukakan bahwa aktivitas dari kepala-kepala

rakyat dapat dilihat dalam tiga hal yaitu :

1. Tindakan mengenai urusan tanah berhubung dengan adanya pertalian

erat antara tanah dan persekutuan (golongan manusia) yang menguasai

tanah)

2. Penyelenggaraan hukum sebagai usaha untuk mencegah adanya

pelanggaran hukum (preventieve rechtszorg) supaya hukum dapat

berjalan semestinya.

3. Menyelenggarakan hukum sebagai pembetulan hukum, setelah hukum

itu dilanggar (repressieve rechtszorg).

Dilihat dari pandangan di atas tampaknya kepala-kepala rakyat

(pengurus/prajuru desa) hanya mempunyai tugas untuk penyelenggaraan aturan

hukum dan pengawasannya, serta hal-hal yang berkaitan dengan tanah mengingat

tanah mempunyai arti penting bagi masyarakat adat yang bercorak agraris. Tidak

ada satupun pernyataan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kesejahteraan

Page 23: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

18

rakyatnya. Tapi pada sisi lainnya dapat dilihat berkenaan dengan sifat dari kepala

rakyat dinyatakan bahwa : ”kepala rakyat adalah bapak masyarakat, dia mengetuai

pesekutuan sebagai ketua suatu keluarga besar, dia adalah pemimpin pergaulan

hidup di dalam pesekutuan. Sifat tradisional pimpinan kepala rakyat dapat dikenal

dari bunyi pepatah Minangkabau bahwa penghulu (kepala rakyat) itu adalah

sebagai:

Kayu gadang di tanah lapang,

Bakeh batuduah ari ujan,

Bakeh bulauang dari paneh,

Ure nyo bulieh bakeh basando,

Batang nyo bulieh bakeh basando.

Artinya:

Sebatang kayu yang besar di tengah lapang,

Tempat berlindung di waktu hujan,

Tempat bernaung di waktu panas,

Urat-uratnya tempat duduk dan

Batangnya tempat bersandar.

Jadi tampaknya adalah menjadi tugas dari kepala rakyat juga untuk

melindungi warganya, memberikan kenyamanan, menjadi tempat untuk mengadu

ataupun bertanya segala hal dalam kehidupannya. Dengan kata lain kepala rakyat

juga mengusahakan kesejahteraan dan kebahagiaan untuk rakyatnya.

Dengan memperhatikan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa

masyarakat hukum adat melalui pengurusnya mempunyai kewajiban untuk dapat

memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi warganya.

Bagaimana kenyataannya?

Inilah yang perlu ditelusuri dalam penelitian ini khususnya di lingkungan

desa pakraman di Bali, dengan fokus pada apa dan bagaimana persekutuan hukum

Page 24: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

19

adat (desa adat/desa pakraman) di Bali berkontribusi dalam pengentasan

kemiskinan .

2.2. Desa Pakraman dan kemiskinan.

Kemiskinan diartikan sebagai “ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk

memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

pengeluaran”. (BPS Provinsi Bali, 2013:5). Penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulanm di bawah garis

kemiskinan. Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis

Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).

Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan

minuman dan makanan yang disetarakan denggan 2100 kilokalori perkapita

perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi

(padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-

kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Non Makanan

(GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan

kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis

komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan (Ibid, :11).

Kriteria miskin menurut standar BPS, terakhir dimodifikasi tanggal 25

Agustus 2014 adalah sebagai berikut::

1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang

2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan

3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester.

Page 25: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

20

4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah

tangga lain.

5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air

hujan.

7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak

tanah

8. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu.

9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari

11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik

12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan

500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau

pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan

13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/

tamat SD.

14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.

500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal

motor, atau barang modal lainnya.1

Apa yang dikemukakan di atas merupakan konsep-konsep yang berkaitan

dengan kemiskinan di negara kita yang dirancang oleh BPS untuk lebih

memudahkan dalam mengukur persoalan kemiskinan di masyarakat walaupun

tampknya semua itu hanya merupakan konsumsi untuk pemerintahan saja. Dalam

kehidupan masyarakat secara riil konsep-konsep tersebut tidak pernah dikenal

ataupun dimengerti secara baik. Dalam kehidupan masyarakat umumnya

kemiskinan dilihat secagai fenomena dimana warga masyarakat tidak mampu

1http://skpd.batamkota.go.id/sosial/persyaratan-perizinan/14-kriteria-miskin-

menurut-standar-bp

Page 26: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

21

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari secara layak sebagaimana warga pada

umumnya, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek sandang dan

pangannya. Jadi apabila warga tidak memiliki rumah yang layak serta tidak

mampu memenuhi kebutuhan hidup minimalnya secara layak maka dia dipandang

sebagai penduduk yang miskin. Kelayakan itu tampaknya sangat kualitatif namun

dapat dirasakan adanya oleh warga masyarakat secara keseluruhan.

Bagaimanakah halnya bila persoalan kemiskinan ini dihubungkan dengan

desa pakraman khsusnya di Bali?

Apabila diperhatikan secara cermat mengenai keberadaan warga dari desa

pakraman di Bali maka dapat dilihat bahwa desa-desa yang relatif tua dalam

pengertian yang sudah ada sejak dulu kala, terutama desa-desa yang terbentuk atas

dasar kehendak bersama melalui proses perabasan hutan yang diikuti dengan

pembagian lahan untuk tempat tinggal dan pertanian, yang sekarang lazim dikenal

dengan Tanah Pekarangan Desa untuk tempat tinggal dan Tanah Ayahan Desa

untuk pertanian tampaknya tidak dijumpai persoalan kemiskinan karena setiap

warga mendapat pembagian tanah yang setara sesuai posisinya di masyarakat.

Namun dalam perkembangannya sekarang tanah-tanah tersebut dibebani dengan

pajak oleh nagara yang dikenal dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sehingga

tidak bisa tidak hal itu akan menambah beban bagi masyarakat khususnya yang ada

di pedesaan. Dengan kata lain PBB berkontribusi pula dalam peningkatan

kemiskinan tersebut. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena warga

masyarakat yang mendapatkan tanah-tanah desa tersebut telah dibebani dengan

kewajiban-kewajiban terhadap desanya baik dalam kerangka pembangunan dalam

Page 27: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

22

desa maupun dalam hubungannya dengan pemenuhan biaya-biaya untuk

penyelenggaraan upacara di pura-pura milik desa. Beban ini relatif besar dilihat

dari ukuran kemampuan masyarakat yang sekarang ditambah lagi dengan beban

pajak oleh Negara.

Desa-desa pakraman tentunya tidak mungkin untuk meningkatkan taraf

hidup dari warganya, dan ini berarti kesemuamya itu dikembalikan kepada warga

secara individual. Memang untuk keperluan seperti itu akan sangat baik apabila

desa pakraman dapat mendorong warganya agar dapat mengupayakan sendiri

untuk pemenuhan dari segala kewajibannya itu, dan untuk itu diperlukann ide-ide

yang kreatif dan entrepreneur.

Dalam perkembangan sekarang ini dapat dilihat bahwa ide-ide seperti itu

telah terwujud dalam bentuk LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang merupakan

lembaga akeuangan non bank yang dikelola oleh Desa Pakraman untuk membantu

warga dalam usaha-usahanya mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Keberadaan dari LPD ini untuk beberapa tempat tampaknya berhasil

bahkan sangat berhasil dalam menjalankan usahanya itu sehingga warga tidak

terbebani oleh kewajiban-kewajiban untuk keperluan upacara ataupun

pembangunan yang dilaksanakan oleh desa, karena segala biaya tersebut

ditanggung oleh LPD mdari hasil usahanya itu. Namun di beberapa tempat lainnya

kelihatan pula usaha LPD ini kurang berhasil bahkan bermasalah, sehingga sudah

tentu tidak dapat membantu warganya dalam pemenuhan kewajibannya.

Tidak tertutup pula kemungkinan bahwa desa pakaraman telah melakukan

upaya upaya tertentu untuk meringankan beban warganya, terutama yang

Page 28: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

23

berkategori miskin dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya baik terhadap

desa maupun juga terhadap leluhurnya sebagai kewajiban keagamaan mereka.

Untuk itulah penelitian ini tampaknya sangat relevan untuk dilaksanakan.

Page 29: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat penelitian

Penelitian ini tergolong dalam penelitian hukum yang bersifat empiris,

sehingga penelitian lapangan sangat diperlukan untuk pelaksanaannya. Dalam

penelitian ini akan ditelusuri fakta-fakta empiris yang ada di desa pakraman di Bali

seputar hal-hal yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan di wilayah desa

pakraman tersebut, baik menyangkut program dan upaya-upaya nyata yang telah

dilakukan oleh desa pakraman khususnya oleh prajuru dari desa pakraman tersebut,

mapun menyangkut kendala-kendala yang dihadapinya.

3.2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan desa pakraman di Bali. Namun

karena banyaknya jumlah desa pakraman di Bali yang sekitar 1450 buah maka

tidak mungkin untuk melakukan penelitian di seluruh desa pakraman di Bali.

Untuk itu penelitian ini akan di lakukan di desa-desa tertentu sebagai sampel, yang

diperkenankan dalam satu penelitian yang bersifat ilmiah. Dalam hubungan ini

pemilihan sample dilakukan secara purposive

Melihat kondisi desa pakraman di Bali, terkait dengan permasalahan yang

akan diteliti, relatif homogen maka jumlah sampel tidak terlalu menentukan,

namun dalam penelitian ini akan ditetapkan sampel yang memiliki variasi variasi

tertentu seperti misalnya menyangkut luas wilayah (luas, sedang, dan kecil), lokasi

desa pakraman (di pegunungan, di wilayah dataran dan di perkotaan), kondisi desa

pakraman (maju, sedang, tertinggal) dan sebagainya. Penetapan lokasi secara riil

Page 30: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

25

dilakukan setelah melakukan penjajagan lapangan. Melalui penjajagan lapangan

dapatlah ditetapkan beberapa desa pakraman sebagai sample diantaranya adalah :

Desa Manikliyu Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli, Desa Pakraman

Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Desa Pakraman Eka Cita

Penyalin Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Desa Pakraman Angantelu

Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Desa Pakraman Padang Tegal,

Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur Kota

Denpasar.

3.3. Jenis dan sumber data

Jenis data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dan data skunder.

Data primer sebagai data asli artinya yang diperoleh langsung dari sumber data

yang pertama, diperoleh dari para prajuru desa pakraman yang bertugas

menyelenggarakan kehidupan desa pakraman itu sendiri, termasuk juga mereka-

mereka (warga) yang tergolong sebagai warga miskin. Data primer juga

dikumpulkan dari pejabat-pejabat pemerintahan yang bergerak dibidang

pengentasan kemiskinan dalam rangka mengetahui sejauh mana perangkat

pemerintahan melibatkan desa pakraman dalam upaya pengentasan kemiskinan

tersebut. Data skunder sebagai data dari sumber kedua dikumpulkan melalui

bahan-bahan tertulis berkaitan dengan berita, laporan dan sebagainya dalam upaya

pengentasan kemiskinan tersebut.

3.4. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data lapangan (data primer) dikumpulkan dengan

menggunakan teknik wawancara berstruktur (dengan pedoman wawancara) yang

Page 31: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

26

dilakukan oleh tim peneliti sendiri dengan beberapa petugas lapangan. Sedangkan

pengumpulan data skunder yang bersumber dari bahan-bahan tertulis dikumpulkan

dengan teknik dokumen yaitu dengan mengutip, menyadur dan meringkas bahan-

bahan terkait yang ada.

3.5. Teknik pengolahan dan analisis data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif yang mengutamakan isi dari

data yang diperoleh, tidak melihat jumlah informasi yang ada. Analisisnya juga

dilakukan secara kualitatif dengan dilengkapi dengan analisis situasional, yaitu

dengan melihat situasi yang ada disekitar permasalahan yang diteliti (Velsen, 1969

: 169)

.

Page 32: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi singkat tentang kemiskinan di Provinsi Bali.

Dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali (BPS, 2015 : 1) dapat dilihat

mengenai tingkat kemiskinan di Bali per Maret 2013, yaitu bahwa persentase

penduduk miskin di Bali pada Maret 2013 sedikit berkurang jika dibandingkan

dengan Maret 2012. Tingkat kemiskinan per Maret 2013 mencapai 3,96 persen,

turun 0,23 persen dibandingkan denggan kondisi Maret 2012 yang mencapai 4,18

persen. Jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2013 mencapai 162,51 ribu

orang, dengan komposisi 96,35 ribu orang di daerah perkotaan dan 66,17 ribu

orang di daerah perdesaan. Garis kemiskinan Bali pada Maret 2013 mengalami

peningkatan sebesar 8,94 persen, dari Rp. 240.997.00 pada Maret 2012 menjadi

272.349.00 pada Maret 2013. Daerah perkotaan mengalami peningkatan garis

kemiskinan sebesar 8,18 persen sedangkan di daerah perdesaan 10,25 persen.

Dalam perkembangan selanjutnya data yang dikemukakan di atas

mengalami revisi sebagai hasil dari backcasting oleh BPS dimana angka

kemiskinan (penduduk miskin) untuk daerah perkotaan per Maret 2013 menjadi

94.79 ribu jiwa, sedangkan untuk daerah perdesaan menjadi 65,1 ribu orang.

Jumlah keseluruhan (kota dan desa) menjadi 159.89 ribu. Dengan demikian

persentase dari angka kemiskinan tersebut juga mengalami revisi yaitu per Maret

2013 persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mencapai 3.90 persen

sedangkan untuk perdesaan 4.04 persen dan secara keseluruhan mencapai 3,95

persen. Selanjutnya data pada Maret 2014 menunjukkan jumlah penduduk miskin

Page 33: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

28

di daerah perkotaan sejumlah 99.90 ribu jiwa dan di daerah perdesaan 85.30 ribu,

sehingga keseluruhan berjumlah 185.20 ribu jiwa. Persentasenya adalah untuk kota

4.01 persen dan untuk desa 5.34 persen dan keseluruhan 4.53 persen. Data pada

September 2014 menunjukkan peningkatan jumlah penduduk miskin untuk kota

109.20 ribu jiwa dan untuk desa 86.76 ribu sehingga keseluruhannya adalah 196.95

ribu. Untuk persentasenya kelihatan untuk kota sebesar 4.35 persen dan untuk desa

sebesar 5.39 persen dan secara keseluruhan sebesar 4.76 persen.(BPS Provinsi

Bali, 2015 : 1, selanjutnya lihat lampiran). Apabila diperhatikan angka-angka

tersebut diatas tampak bahwa pada tahun 2014 terjadi peningkatan angka

kemiskinan di Bali, namun pada Maret 2015 kembali terjadi penurunan penduduk

miskin menjadi 4.74 persen. Walau demikian Gubernur Mangku Pastika

menyatakan belum puas terhadap penurunan angka kemiskinan tersebut dan

berambisi biar melebihi Jakarta dan membawa Bali bebas dari kemiskinan (Nusa

Bali 26 September 2015 : 3).

Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengentaskan

kemiskinan di Bali sudah tersusun dalam program-program seperti bedah rumah,

Simantri dan Gerbangsadu serta untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

disusun dalam program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang

merupakan program unggulan dari Gubernur Mangku Pastika. Program-program

tersebut dalam pelaksanaannya ditangani oleh berbagai instansi yang terkait seperti

Dinas Kesehatan (terkait dengan JKBM), Dinas Pertanian (terkait dengan program

Simantri) dan juga Dinas Sosial yang mengunggulkan program bedah rumah, dan

Kelompok Usaha Bersama (KUBE).Dinas Sosial melaksanakan program-program

Page 34: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

29

penanggulangan kemiskinan diantaranya : bedah rumah, kelompok usaha bersama

(KUBE) yang dibina dan dievaluasi setiap tahun oleh Dinas Sosial. Selama ini

pemberdayaan usaha bersama melalui KUBE tersebut didasarkan atas potensi

masing-masing desa, sehingga diharapkan taraf kehidupan masyarakat setempat

dapat meningkat. Nilai yang diutamakan adalah gotong-royong dan kebersamaan.

Harapannya tidak saja pembangunan fisik berupa rumah yang lebih layak tetapi

juga taraf kehidupan masyarakat miskin meningkat secara berkesinambungan.

Penanggulangan kemiskinan yang diprogramkan oleh dinas sosial

dilakukan melalui kordinasi dan pendataan dari tingkat bawah yaitu : mulai dari

dinas sosial kabupaten yang mendata KK miskin di desa-desa dinas yang dihimpun

datanya oleh kecamatan. Selama ini apabila ada pendataan KK miskin dilakukan

oleh desa dinas, karena pembiayaan untuk program tersebut melului APBD,

sehingga dinas sosial secara kordinatif melakukan kerjasama pendataan

kemiskinan melalui desa dinas.

Pandangan mengenai pengentasan kemiskinan selama ini sudah berjalan

sebagaimana mestinya dan program-program yang menjadi unggulan dinas sosial

telah terealisasikan dengan baik. Tetapi selama ini kendala yang dihadapi adalah

terbentur pada lahan untuk mendirikan bangunan, karena tidak semua KK miskin

yang didata untuk bedah rumah memiliki sendiri lahannya sehingga dalam situasi

yang demikian dinas sosial kesulitan untuk merealisasikan program tersebut sesuai

sasaran.

Adapun hasil pelaksanaan program bedah rumah dari tahun 2010 hingga

tahun 2014 telah dapat dilakukan bedah rumah sebanyak 7,584 buah rumah untuk

Page 35: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

30

Provinsi Bali, dengan sebaran : untuk Kabupaten Jembrana : 685 buah, Kabupaten

Tabanan : 898 buah, Kabupaten Badung: 221 buah, Kabupaten Gianyar : 720 buah,

Kabupaten Klungkung 703 buah, Kabupaten Bangli: 749 buah, Kabupaten

Karangasem : 1.133 buah, Kabupaten Buleleng: 2.436 buah dan Kota Denpasar: 39

buah. (Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam lampiran).

Dari apa yang dikemukakan di atas tampak bahwa upaya pengentasan

kemiskinan di Provinsi Bali telah diupayakan secara terus menerus, namun

tampaknya kemiskinan tersebut belum dapat dihilangkan sama sekali. Tentunya

berbagai kendala dijumpai dalam pelaksanaan program pemereintah untuk

mengentaskan kemiskinan tersebut diantaranya dana yang terbatas, kondisi

lapangan yang belum memungkinkan (tidak dimilikinya lahan untuk bedah rumah

bagi warga tertentu ) dan lain sebagainya.

Pada bagian lain dapat dilihat pula bahwa pelaksanaan program untuk

mengentaskan kemiskinan tersebut lebih banyak melibatkan desa dinas karena desa

dinas dipandang sebagai bagian dari pemerintahan di tingkat bawah yang secara

administrasi berada dalam koordinasi dari pemerintah. Tidak ada tanda-tanda atau

informasi yang menegaskan secara jelas tentang keterlibatan desa adat (desa

pakraman) dalam pelaksanaan program pemerintah tersebut. Dengan kata lain desa

pakraman di Bali seakan-akan berada di luar garis kegiatan dari pemerintah dalam

upaya untuk mengentaskan kemiskinan tersebut.

Dalam realitanya dapat disimak lebih jauh mengenai apa yang telah

dikerjakan oleh desa adat (desa pakraman) dalam turut serta mengupayakan

Page 36: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

31

pengentasan kemiskinan tersebut sebagai upaya yang mandiri di luar gerak

pemerintahan. Berikut ini dapat dikemukakan data tentang hal itu.

4.2. Desa Pakraman dan pengentasan kemiskinan

4.2.1. Deskripsi singkat dari data lapangan

Berikut ini dapat dilihat bagaimana peran dari desa pakraman yang

dijadikan sample dalam penelitian ini berkenaan dengan persepsi dan upaya yang

telah dilakukan dalam pengentasan kemiskinan di wilayahnya.

A. Desa Manikliyu Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.

1. Gambaran keanggotaan di Desa Pakraman Manikliyu yaitu terdiri dari : 456

KK yaitu pengarep 141 KK sisanya adalah pengempi. Sebagian besar

diantaranya menguasai tanah PKD dan Ayahan Desa dimana terkait dengan

kewajiban yang diemban ke desa adat. Kewajiban itu berupa ayahan dan tentu

hasil yang diperoleh atas penguasaan tanah desa tersebut dapat digunakan

untuk papeson utamanya untuk pembangunan fisik pura yang diempon krama

setempat.

2. Pembangunan fisik Pura yang pernah dilakukan yaitu saat secara swadaya

melakukan pembangunan Pura Dalem . Dimana krama sendiri dikenakan

papeson Rp. 500.000 rupiah yang mekarang dan ngerob sebesar 300.000.

Selama ini untuk papeson itu tak menjadi kendala yang membebani krama

karena relatif menyesuaikan kemampuan .Kebetulan pula atas penguasaan

yang terbilang luas atas tanah desa hingga 1-2 hektar berupa kebun jeruk

cukup menghasilkan manakala panen sehingga atas penguasaan dan hasil yang

diperoleh diprioritas untuk papeson tersebut.

Page 37: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

32

Terhadap adanya papeson itu krama tidak ada yang berkeberatan dengan

kesadaran penuh melakukannya.

3. Keadaan perekonomian krama memang banyak ditopang hasil kebun

jeruk.Apabila dari standar kehidupan dengan hasil kebun mereka telah mampu

melaksanakan kewajiban-kewajiban ke desa adat. Hanya 1 KK miskin yang

ada tercatat di desa tersebut tahun 2015 ini, sebelumnya di tahun 2013

memang ada 3 KK, penurunan terjadi karena pencanangan dari pemprop Bali

melalui Program Bali Mandaranya dan terbantu 2 KK itu untuk dapat program

bedah rumah.

4. Program tersebut bisa didapat karena bendesa selaku pengurus adat

berkoordinasi dengan desa dinas melalui perbekel Manikliyu yang melaporkan

keadaan itu. Respon pemerintah untuk merealisasikan program bedah rumah

akhirnya bisa terwujud. Meskipun pemerintah secara dinas turun tangan, tetapi

desa pakraman saat itu ikut serta dalam membantu program tersebut,

mengingat untuk kepentingan warganya agar mempunyai rumah layak huni

sebagai salah satu kriteria bebas dari kategori miskin. Krama adat saat itu

turut membantu menyumbang kayu dan bantuan tenaga pembangunan

rumah. Jadi tidak lagi keluar ongkos tukang, sehingga hasil rumah yang

dibangun bisa dimaksimalkan sesuai persyaratan tumah sehat dan layak huni.

Sementara untuk 1KK yang masih masuk kategori miskin memang sulit

direalisasikan mengingat yangn bersangkutan tanpa sanak saudara dan

menderita gangguan mental. Tetapi bendesa selalu mengupayakan bagaimana

Page 38: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

33

agar krama tersebut tetap memperoleh rumah melalui program bedah rumah

tersebut.

5. Tradisi kemasyarakatan dalam pesuka-dukan dilakukan secara sederhana.

Dimana bila ada warga meninggal, dikubur dengan upacara sederhana

selanjutnya dalam tiap 2 tahun dilakukan ngaben massal. Ngaben pun bukan

dengan upakara besar kerana memang ada larangan untuk prosesi membakar

mayat di wilayah mereka dengan kepercayaan yang telah diwariskan secara

turun temurun berkaitan dengan posisi wilayah setempat sebagai penyungsung

Sad Kahyangan Pura Ulun Danu Batur.

6. Dalam hal upakara dewa yadnya untuk pelaksanaan piodalan semua yang

mekrama baik pengarep dan pengempi dikenakan kewajiban atas uang senilai

Rp. 15.000 rupiah dan 1 kg beras. Selebihnya upakara dibuat bersama

menjelang pelaksanaan upacara piodalan. Dari ketentuan papeson untuk

upacara agama memang tak menjadi beban bagi krama, ini memang dilakukan

secara koordinasi melalui paruman mangku dan prajuru agat upakara yang

dibuat tidak membebani krama adat penyungsung pura.

7. Meskipun selama ini untuk biaya upakara dan sosial kemasyarakatan dalam

pesuka dukan mereka memilih yang tingkat sederhana, tetapi masih ada

tantangan yang dihadapi masyarakat setempat yang ingin segera diwujudkan

yaitu untuk menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan

LPD. Selama ini di desa setempat untuk LPD mereka belum berkembang

sehingga baru dapat menjalankan simpan pinjam dalam jumlah terbatas.

Harapannya ke depan Desa Manikliyu dapat mengembangkan usaha di LPD

Page 39: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

34

mereka lebih baik lagi guna semakin membantu kehidupan masyarakat

setempat yang mayoritas petani jeruk. Dalam perkembangannya tampak bahwa

tidak semua warga memiliki lahan pertanian seperti itu, sehingga untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya banyak yang memiliki profesi lain selain

petani, seperti misalnya: ada yang berprofesi tukang bangunan, buruh serabutan

dan sebagainya, sehingga jika LPD telah berkembang maka akan banyak

membantu warga setempat dalam permodalannya.

8. Program Bali Mandara yang dirancang salah satunya melalui Simantri tampak

tidak efektif dikembangkan di desa tersebut mengingat pendapatan ternak

dengan sistem berkelompok tidak dirasakan secara signifikant menjadi sumber

penghidupan keluarga sehingga kelompok ternak menjadi tidak maksimal.

Mereka lebih memilih menjadi buruh karena penghasilannya dinilai lebih besar

dan waktunya relatif lebih cepat dalam menopang perekonomian keluarga.

Dari Situs Resmi Pemkab Bangli dapat diketahui pula bahwa ada satu

program khusus di Kabupaten Bangli yang dikenal dengan Program Gerakan

Pembangunan Desa Sistem Gotong Royong (Gerbangdesigot), yang dicanangkan

sejak awal kepemimpinan Bupati Bangli I Made Gianyar. Program ini secara

umum bertujuan langsung untuk peningkatan kesejahteraan dan melalui

peningkatan perhatian semua komponen masyarakat termasuk dunia usaha dalam

pengentasan kemiskinan. Contoh nyatanya melalui bedah rumah yang selain

direalisasikan dari program Bali Mandara Pemprop Bali juga dihimpun dari

Coorporate Social Responsibility PD Pasar Kab. Bangli.

Page 40: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

35

Di tahun 2013 Program ini merealisasikan dana bantuan di Desa Mangguh

Kecamatan Kintamani, sedangkan di Desa Manikliyu karena ditahun yang sama

telah 2 KK nya disasar bedah rumah program Bali Mandara, maka Gerbangdesigot

saat itu dilakukan dalam bentuk pemantauan dan pembinaan kehidupan petani

jeruk agar menghasilkan secara maksimal. Hingga Juli 2015 ini program Pemkab

Bangli ini telah menyasar beberapa wilayah desa- desa yang memerlukan

pembinaan dan bantuan.

B. Desa Pakraman Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Pulau Bali yang luasnya 5.808,8 Km2 dibelah oleh pegunungan yang

membujur dari barat ke timur, sehingga membentuk dataran yang agak sempit di

sebelah utara, dan daratan yang lebih besar di sebelah selatan. Pegunungan tersebut

sebagian besar masih tertutup oleh hutan rimba lebat. Desa Pancasari, Kecamatan

Sukasada, Kabupaten Buleleng terletak di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000-

1.100 meter dari permukaan laut. Dilihat dari lingkungan wilayahnya Desa

Pancasari berbatasan dengan :

- Sebelah Utara : Desa Wanagiri;

- Sebelah Selatan : Desa Candikuning, Kec. Baturiti, Kab.Tabanan;

- Sebelah Barat : Hutan Negara;

- Sebelah Timur : Hutan Negara.

Luas wilayah Desa Pancasari sekitar 12,80 hektar, sebagian besar

merupakan daerah pertanian dan sedikit daerah tegalan. Suhu rata-rata 23 - 25

derajat celcius dengan curah hujan rata-rata setiap tahunnya berkisar antara 17,59

meter kubik/tahun. Desa Pancasari terdiri dari 5 (lima) Banjar Dinas yaitu :

Page 41: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

36

1) Banjar Dinas Buyan, 2) Banjar Dinas Peken, 3) Banjar Dinas Dasong, 4) Banjar

Dinas Karma, 5) Banjar Dinas Lalanglinggah. Jarak dari Ibukota Dati I sekitar

54Km, dengan waktu tempuh + 2 jam perjalanan ke tempat lokasi.

Menurut Bendesa Desa Pakraman Pancasari (wawancara dengan I Gusti

Ngurah Agung Dharma Wirata, umur 55 tahun) yang dikatagorikan penduduk

miskin antara lain : lantai tempat tinggal dari tanah, dinding tempat tinggal dari

kayu atau papan berkualitas rendah. Pengentasan kemiskinan terkait dengan

pengalokasian dana dari pemerintah untuk masyarakat yang kurang mampu dengan

istilah di desa dinas dengan nama kelompok tani, kelompok nelayan dan lain

sebagainya yang tujuannya untuk membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat

kurang mampu. Pengentasan kemiskinan dapat diartikan sebagai upaya

memberikan peluang untuk memperbaiki hidup untuk peningkatan kesejahteraan

dengan mengajak semua komponen masyarakat untuk membantu orang-orang

yang kurang beruntung. Usaha dalam pengentasan kemiskinan di Desa Pancasari

antara lain : mayarakat yang mempunyai tanah pertanian tetapi tidak bisa digarap

sendiri oleh pemiliknya, maka pemilik tanah tersebut memberikan lahan

garapannya kepada masyarakat yang kurang mampu dengan memberikan hak

menggarap sebidang tanah (istilah Bali nyakap) untuk ditanami sayur-sayuran dan

palawija sehingga mereka mendapatkan mata pencaharian tetap, ini merupakan

suatu bentuk tindakan individu.

Sedangkan sebelum Program Bali Mandara yang dirancang oleh

pemerintah Provinsi Bali salah satunya melalui Simantri, sebenarnya sebagian

besar pendapatan masyarakat selain menggarap tanah, sumber penghidupan

Page 42: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

37

keluarga miskin di Desa Pancasari dengan memelihara ternak/sapi milik orang lain.

Adapun faktor pendorong untuk melakukan hal tersebut karena adanya perasaan

keterpanggilan untuk membantu, sehingga dengan memberikan tanah garapan dan

memelihara ternak/sapi dengan sistem bagi hasil merupakan suatu bentuk

keperdulian kepada masyarakat yang kurang mampu.

Sepengetahuan Bendesa Desa Pakraman Pancasari, desa adat belum pernah

dilibatkan secara langsung dalam program-program pengentasan kemiskinan oleh

desa dinas, sehingga Desa Pakraman tidak mengetahui data penduduk miskin di

desa pakraman tersebut.

Dari Situs Resmi Pemkab Buleleng dapat diketahui beberapa hal berkenaan

dengan pengentasan kemiskinan di wilayah Kabupaten Buleleng diantaranya

bahwa:

1. Kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: (1) rendahnya

taraf pendidikan yang mengakibatkan terbatasnya kemampuan diri, khususnya

dalam mengakses lapangan kerja dan lapangan usaha; (2) rendahnya taraf

kesehatan, menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir dan prakarsa;

(3) terbatasnya lapangan kerja; dan (4) kondisi terisolasi, sehingga sulit

terjangkau untuk pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, air bersih,

dan sebagainya.

2. Jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Buleleng cenderung

menurun dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai program penanggulangan

kemiskinan dilaksanakan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan

tersebut. Pada tahun 2005, RTM di Kabupaten Buleleng berjumlah 47.908

Page 43: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

38

rumah tangga. Jumlah RTM tahun 2010 berkurang menjadi 45.187 rumah

tangga (Tabel SE-1); tereduksi sekitar 2.721 rumah tangga atau 5,68%

(BPMPD Kab. Buleleng, 2010).

3. Pemerintah Kabupaten Buleleng mengupayakan penurunan RTM (rumah

tangga sasaran/RTS) sekitar 6% setiap tahunnya. Pada tingkat kecamatan,

jumlah RTM berkisar 3.115 – 7.419 rumah tangga. Jumlah terbanyak terdapat

di Kecamatan Gerokgak, 7.419 rumah tangga (16,42% dari total RTM

Kabupaten Buleleng) atau 32,82% dari jumlah rumah tangga di Kecamatan

Gerokgak. Jumlah RTM terkecil ada di Kecamatan Sawan, yaitu 3.115 rumah

tangga, sekitar 16,72% dari jumlah rumah tangga yang ada di Kecamatan

Sawan.

Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Buleleng2

No Kecamatan Jumlah Rumah

Tangga

Jumlah Rumah Tangga

Miskin

(1) (2) (3) (4)

1 Gerokgak 22.608 7.419

2 Seririt 21.569 7.198

3 Busungbiu 11.426 3.418

4 Banjar 20.470 5.631

5 Sukasada 16.233 3.492

6 Buleleng 32.198 5.462

2http://datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2010/Buleleng-buku-SLHD-

laporan.pdf, diakses hari jumat, tanggal 03 juli 2015, hal.II-11

Page 44: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

39

7 Sawan 18.629 3.115

8 Kubutambahan 13.350 5.108

9 Tejakula 16.474 4.344

Jumlah 172.957 45.187

Keterangan : -

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Buleleng (2010)

Kabupaten Buleleng saat ini memiliki 45.187 Rumah Tangga Miskin

(RTM); 26,25% dari jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Buleleng.

Banyaknya RTM menjadikan masalah kemiskinan sebagai isu penting yang terus

direspons oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dan stakeholders lainnya.

Penanganan kemiskinan merupakan salah satu isu penting yang telah menjadi salah

satu dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Kabupaten Buleleng.

Respons yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk

mengatasi kemiskinan selain melaksanakan program tanggap darurat juga melalui

pemberdayaan masyarakat, pembangunan dan perbaikan infrastruktur, kemudahan

memperoleh akses pendidikan dan kesehatan, dan lain sebagainya. Melalui

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2007-2012, Pemerintah

Kabupaten Buleleng memproyeksikan penurunan kemiskinan sebesar 6,47% pada

tahun 2012. Untuk mencapai proyeksi itu, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

yang ada membuat Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) yang

diarahkan dan memberi kontribusi kepada penurunan kemiskinan.

Sebagaimana diketahui, masalah kemiskinan merupakan masalah yang

kompleks, penyebabnya multi faktor. Pertama, dapat berupa faktor alamiah yang

Page 45: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

40

berkaitan dengan sumber daya alam yang tidak mendukung sehingga masyarakat

menjadi miskin. Kedua, faktor kultural yaitu sistem nilai yang dianut, sikap mental,

kebiasaan masyarakat yang kurang mendukung sehingga masyarakat menjadi

miskin. Ketiga, dapat juga karena faktor kebijakan pemerintah yang kurang tepat

sehingga ada lapisan masyarakat yang tidak mampu mengakses berbagai

kebijakan, yang akhirnya menjadikan mereka miskin.

Respons dalam upaya penanggulangan kemiskinan selain melalui program

tanggap darurat, juga diarahkan kepada upaya mengatasi penyebabnya. Upaya

dilakukan melalui perbaikan dan penyempurnaan kebijakan pemerintah yang

kurang tepat. Ini penting karena penyebab kemiskinan yang lain seperti faktor alam

dan kultural dapat juga diatasi melalui perbaikan kebijakan pemerintah yang

diarahkan untuk mengubah faktor alam dan faktor kultural yang kurang

mendukung.

Secara singkat respons yang diupayakan dilakukan sebagai agenda untuk

penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan berupa program pengadaan teknologi yang memungkinkan

mengatasi keterbatasan sumber daya alam yang semula kurang mendukung

menjadi sumber daya alam yang mampu mendukung kehidupan. Seperti

pengadaan teknologi yang memungkinkan mengubah lahan kering menjadi

lahan yang lebih produktif, teknologi produksi pertanian yang lebih hemat

input luar termasuk air, teknologi pemulihan lahan kritis, dan sebagainya.

2. Kebijakan berupa pendidikan formal maupun non formal untuk semua lapisan

masyarakat yang mampu mengubah sistem nilai, sikap mental, kebiasaan

Page 46: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

41

kurang mendukung menjadi sistem nilai, sikap mental, dan kebiasaan yang

responsif terhadap perubahan lingkungan.

3. Kebijakan berupa program yang memberi akses yang sama kepada semua

lapisan masyarakat untuk mengakses faktor-faktor produksi seperti modal,

informasi dan pasar.3

C. Desa Pakraman Eka Cita Penyalin, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten

Tabanan

Desa Pakraman Eka Cita Penyalin terletak di ujung pintu masuk

Kecamatan Kerambitan yang berbatasan langsung dengan Kota Tabanan, sehingga

akses menuju kota tidak begitu jauh, ditempuh hanya dalam 10 menit. Desa

Pakraman Eka Cita Penyalin hanya terdiri 1 banjar adat berbatasan dengan Desa

Pakraman Kutuh Kelod di bagian utara, Desa Pakraman Slingsing di selatan, di

timur Sungai Yeh Nu dan barat Sungai Yeh Nusa. Berada di jalur jalan propinsi

Bali yakni Denpasar- Gilimanuk namun sangat mudah terjangkau kendaraan dan

transportasi umum. Desa Pakraman ini masuk wilayah Perbekelan Samsam.

Desa Pakraman Eka Cita Penyalin merupakan kategori desa kecil dengan 1

(satu) banjar adat dan terdiri dari jumlah total 55 krama adat yaitu krama pengarep

dan pengampel di luar desa dan luar Bali. Secara umum krama adalah PNS,

pengusaha, wirawaswasta dan petani yang memiliki tanah pertanian sendiri. Tidak

ada tanah adat baik PKD, tanah pelaba pura, tanah ayahan desa. Tanah hunian

tempat tinggal adalah merupakan tanah milik, tanah untuk lokasi pura adalah tanah

negara yang dimohon di era tahun 2001 dan karena itulah Kahyangan Tiga :

3 http://datin.menlh.go.id/assets/berkas/SLHD_2010/Buleleng-buku-SLHD-laporan.pdf,

diakses hari jumat, tanggal 03 juli 2015, hal.II-13 – II-15

Page 47: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

42

Puseh, Dalem, Bale Agung terletak dilokasi yang sama. Pembangunan fisik untuk

ketiga pura tersebut telah rampung dan dalam pelaksanaannya kegiatan

pembangunan pura kahyangan tiga tersebut dilakukan bertahap tidak sekaligus.

Biaya pembangunan pura ini seluruhnya didanai dari kas desa pakraman yang

terdiri dari dana bantuan yang didapat dari pembinaan desa adat setiap tahunnya,

pengajuan proposal bantuan ke Departemen Agama serta Dinas Kebudayaan yang

dilaksanakan oleh prajuru dan salah satu krama yang berdinas di Pemda Tabanan.

Dana kas adat juga didapat dari kebakatan (denda) bagi krama yang tidak

melaksanakan kewajiban ngayah sesuai ketentuan, dan dana yang dihimpun tiap

tahun dari pengampel yang tidak melaksanakan ayahan karena berada di luar desa

adat baik di Denpasar dan luar Bali. Untuk pembangunan fisiknya sendiri tidak

dikenakan papeson lagi berupa iuran pembangunan pura tetapi untuk upakara

pemelaspasan, dan piodalan krama kena papeson banten dan ngayah sesuai waktu

yang telah ditentukan.

Kegiatan Suka Duka dilaksanakan dengan tetap mengutamakan konsep

tolong menolong (metulungan) diantara krama, yang punya kerja biasa nunas

karya (meminta bantuan kerja) pada adat yang maksimal krama tedun 3 kali saja

dalam tiap pelaksanaan karya tersebut. Pembatasan ini dianggap cukup dan sebagai

jalan tengah agar tetap ada keseimbangan untuk karma agar dapat juga

melaksanakan pekerjaannya. Biasanya yang punya kerja sendiri telah membeli

banten sesuai kemampuan sementara krama adat yang ikut metulungan membantu

persiapan upakara lain seperti melakukan pakeling ke pura-pura dan juga bantuan

tenaga fisik sesuai kebutuhan pelaksanaan upacara tersebut. Tidak ada program

Page 48: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

43

upacara secara massal karena memang anggota desa pakraman sendiri berjumlah

sedikit.

Kondisi Krama Desa Pakraman Eka Cita Penyalin sendiri terbilang cukup

dilihat dari segi sosial ekonomi, dalam artian keadaan krama dari 55 KK termasuk

yang merantau ke luar telah dapat mencari sumber penghidupan yang baik

sehingga secara rata-rata ekonomi terbilang cukup. Tetapi ada juga yang belum

mapan secara ekonomi dan telah masuk dalam program kesejahteraan dari desa

dinas yaitu perbekel Samsam. Bedah rumah dilakukan pada rumah Mangku Pura

Dalem karena memang telah banyak yang rusak dan dimintakan bantuan program

bedah rumah dengan koordinasi desa pakraman dan dinas di tahun 2013. Rumah

mangku mendapat prioritas karena memang secara fisik sudah kurang layak akibat

banyak kerusakan dan mangku telah ngayah lama sejak tahun 1998 sehingga

difokuskan perhatian kesejahteraan pada pemangku disamping karena dahulunya

termasuk ikut program transmigrasi ke Lampung.

Tanggapan atas Peran Desa Pakraman dalam pengentasan kemiskinan yang

berjalan selama ini di Desa Pakraman Eka Cita Penyalin yaitu dengan tetap

memperhatikan arahan dari perbekel Samsam. Walaupun aspek kedinasan yang

melaksanakan program tersebut, desa pakraman sering juga diundang dalam rapat

koordinasi di kantor desa yang dimaksudkan untuk bekerjasama antara dinas dan

bendesa. Selama ini hal itu telah terlaksana dengan baik.

D. Desa Pakraman Angantelu, Kecamatan Mangggis, Kabupaten

Karangasem

Desa Pakraman Angantelu merupakan kategori desa besar dengan luas

1333 ha yang beranggotakan 2000-an krama baik itu selaku pengarep yang

Page 49: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

44

langsung tedun ngayahang di desa dan juga termasuk yang dirantau ( luar desa).

Desa ini terdiri dari 10 banjar adat yaitu :

1. Banjar Ketug

2. Banjar Kaler

3. Banjar Seraya

4. Banjar Labuan

5. Banjar Kelod

6. Banjar Tengading

7. Banjar Pangi Tebel

8. Banjar Bengkel

9. Banjar Pangalon

10. Banjar Yeh Malet

Secara umum mata pencaharian krama setempat adalah pertanian,

pertukangan, pedagang, ada juga PNS,dan beberapa diantaranya bergerak di

bidang pariwisata. Desa ini termasuk desa besar dan telah mampu menghidupkan

LPD milik desa adat sehingga sangat terasa kontribusinya bagi perekonomian desa.

Pengelolaannya dilakukan dengan baik sehingga telah mampu dijadikan sandaran

bagi peningkatan kesejahteraan desa utamanya bagi desa pakraman dalam

membantu kegiatan sosial ekonomi kramanya.Ini terbukti dengan mampunya LPD

memiliki dana SHU yang kemudian disimpan sebagai kas desa yang diperuntukkan

bagi pelaksanaan kegiatan adat, untuk kegiatan pembangunan fisik pura, dan

pendanaan kegiatan rutin tahunan di Purnama Kelima yaitu Usabha. Tetapi

Page 50: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

45

kegiatan yang sepintas dinilai memakan biaya besar dan kegiatan ngayah yang

lama oleh krama tak terjadi di desa ini karena telah dibagi dan dikoordinasikan

sedemikian rupa dengan 10 banjar adat pendukung Desa Pakraman Angantelu.

Mekanisme kegiatan adat yang dilakukan di Purnama Kelima itu yaitu

dilaksanakan bergilir oleh 10 banjar adat sehingga 1 banjar adat yang secara pokok

mendapat giliran ngayah utama sebagai pelaksana karya adat usabha tersebut

hanya akan mendapat gilirannya 10 tahun sekali. Dananya pun diambil dari kas

desa yang banyak dihasilkan dari SHU LPD dan dana pembinaan desa pakraman.

Krama hanya dibebankan papeson banten yang dibagi secara merata sesuai jenis

upakaranya. Papeson banten itu pun dibawa di acara ngayah yang tak lagi menyita

waktu lama karena berlangsung singkat cukup setengah hari karena tinggal nyoroh

bantennya saja. Ini diupayakan guna memberi kesempatan juga bagi krama yang

bekerjanya di sektor nonformal seperti pertukangan, pertanian untuk tidak banyak

waktunya tersita sehingga bisa juga tetap mencari nafkah. Demikian juga untuk

yang bekerja di sektor pariwisata, PNS. Artinya mereka tetap dapat melaksanakan

rutinitasnya dalam mencari nafkah, sehingga kemiskinan kultural dapat dicegah

dengan pelaksanaan kegiatan adat yang teroganisir lebih baik. Aturan ini telah

menjadi kesepakatan krama melalui paruman dan telah menjadi perarem desa.

Bahkan selama kurang lebih 13 tahun sudah sejak menjadi bendesa beban papeson

pada krama total jika dihitung nominalnya hanya mencapai 400 ribu rupiah saja.

Pengorganisasian lain terkait krama yang berada di rantau, sekali saja

dibebani 1 (satu) karung beras saja, yang dapat diuangkan, selanjutnya tidak lagi

ada kewajiban apapun, dan bila ada yang meninggal krama rantau itupun tetap

Page 51: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

46

dapat kulkul banjar, tedun ngarap karya dan fasilitas setra tetap dapat. Sementara

untuk ngaben selama ini berjalan namun tidak terlaksana dan dikoordinir desa

melalui ngaben massal. Desa pakraman tetap diminta tedun dalam suka-duka

tersebut tetapi sebagai pendukung. Sebagai pengarep kerja pesuka dukan biasanya

dilaksanakan oleh soroh / kelarga besar ( kekerabatan genealogisnya). Tetapi

prinsip ngayah, metulung itu tetap dilaksanakan oleh krama.

Dalam hubungannya dengan pengentasan kemiskinan dapat dilihat bahwa

anggaran kesejahteraan di desa pakraman tentunya tidak dialokasikan

sebagaimana dinas yang dialokasikan oleh Pemprov dan Pemda. Tetapi perhatian

dalam turut menciptakan dan mendorong kehidupan yang lebih baik bagi krama

diupayakan bersama. Selaku bendesa adat, koordinasi dengan dinas terus

dilakukan dan terhadap krama yang dialokasikan dana pengentasan kemiskinan

misalnya bedah rumah telah ada dalam 5 tahun ini di wilayah kedinasan Antiga

dilakukan 4 kali dengan sasaran rumah lebih layak huni. Krama yang disasar bedah

rumah ini dibantu gotong royong juga oleh krama di banjar tempat krama yang

mendapat bantuan berada.

Selama ini untuk untuk pengentasan kemiskinan dari desa dinas dilakukan

melalui koordinasi dengan Pemprov dan Pemkab Karangasem untuk di wilayah

kedinasan Antiga yang selama ini dialokasikan dana bedah rumah dalam 5 tahun

terakhir terealisasi melalui distribusi beras miskin ke 308 KK disamping itu telah

terelisasi program bedah rumah bagi 4 KK dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Jika melihat ke peran desa pakraman, selaku krama di Banjar Kaja Desa Pakraman

Angantelu sejauh ini manajemen pengelolaan desa pakraman berjalan baik yang

Page 52: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

47

memberikan kesempatan lebih luas bagi krama untuk tetap melaksanakan rutinitas

kehidupannya secara berimbang dengan kegiatan ngayah pesuka- dukan di desa.

Yang juga mulai terasa perkembangannya dan dirasa berperan juga dalam

pembiayaan kegiatan desa adat adalah LPD yang mulai berkembang dengan baik.

E. Desa Pakraman Padangtegal, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Kecamatan Ubud selama ini dikenal sebagai suatu destinasi pariwisata yang

terkenal, akan tetapi kehidupan dan pemerataan sektor ekonomi juga belum

sepenuhnya dapat menghindarkan wilayah ini dari kemiskinan.

Data penetapan pagu beras miskin tahun 2015 menunjukkan distribusi bagi

KK kurang mampu di kecamatan Ubud sebagai berikut :

1. Desa Singakerta distribusi raskin setahun yaitu 114.480 kg bagi 636 RTS

2. Desa Lodtunduh distribusi raskinnya setahun yaitu 122.580 kg bagi 681

TRS

3. Desa Mas distribusi raskin setahun yaitu 83.520 kg bagi 464 RTS

4. Desa Peliatan distribusi raskin setahun yaitu 41.400 kg bagi 230 RTS

5. Desa Petulu distribusi raskin setahun yaitu 23.220 kg bagi 129 RTS

6. Desa Ubud distribusi raskin setahun yaitu 51.300 kg bagi 285 RTS

7. Desa Sayan distribusi raskin setahun yaitu 31.680kg bagi 176 RTS

8. Desa Kedewatan distribusi raskin setahun yaitu 28.260 kg bagi 157 RTS

( Sumber : Lampiran Surat Nomor :551.21/9548/Ek dari Sekretaris Daerah

Kabupaten Gianyar Asisten Administasi Ekonomi dan Pembangunan)

Desa Pakraman Padang Tegal terdiri dari 3 banjar suka duka dan 3 banjar

dinas, yaitu: Banjar Padangtegal Kaja; Banjar Padangtegal Mekarsari; dan Banjar

Page 53: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

48

Padangtegal Kelod. Kelihan banjar adat merangkap sebagai kepala lingkungan.

Desa Pakraman Padangtegal memiliki sejumlah aset yang merupakan potensi

wisata yang dikelola secara mandiri yaitu obyek wisata Wenara Wana yang

menjadi sumber pendapatan utama desa pakraman dan penunjang dalam

menyelenggarakan kegiatan sosial religius. Penyelenggaraan kegiatan yang

menyangkut kemasyarakatan dan keagamaan yang diselenggarakan desa pakraman

tidak lagi menjadi beban krama desa, karena sudah disokong oleh Badan Usaha

Desa ditambah dana LPD yang juga telah mengalami perkembangan pesat. Dalam

hal kewajiban papeson bagi krama untuk ayah-ayahan tetap terlaksana tetapi

dengan sarana prasana upakara yang dibeli dengan biaya dari kas desa sehingga

tidak lagi kegiatan ngayah berlangsung berhari-hari. cukup singkat dan tidak

memakan waktu lama. Pembangunan fisik sarana prasarana desa juga banyak

dikontribusi dari hasil usaha desa. Tidak hanya ke desa pakraman saja secara

umum, tetapi secara khusus ke perseorangan sedang dirancang dalam paruman

desa untuk bisa memberi bantuan ke KK yang punya kerja adat ( duka/ngaben)

sebesar 10 juta. Tetapi sementara yang tengah berjalan adalah bahwa ngaben

massal telah dilaksanakan oleh desa sudah semenjak tahun 1965 tiap 5 tahun

sekali. Bagi krama yang yang ikut ngaben masal (ngerit) dapat bantuan berupa

dana sebesar 9,5 juta rupiah bagia tiap sawa. Pelaksanaan ngaben massal ini

dirancang sedemikian rupa sebagai wujud penyamarataan di desa sehingga tidak

ada upacara yang jor-joran meskipun dengan perkembangan pariwisata tingkat

ekonomi krama Padangtegal relatif tinggi karena dominan memiliki usaha disektor

pariwisata.

Page 54: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

49

Sesuai pertumbuhan dan perkembangan pariwisata banyak krama yang

mengontrakkan lahannya untuk dibuka untuk fasilitas kepariwisataan seperti home

stay, art shop, tetapi banyak juga diantaranya hanya menghasilkan dari

mengontrakkan lahan tersebut saja yang hanya dapat penghasilan di awal saja

sehingga tetap dana-dana bantuan untuk krama yang akan melaksanakan kegiaatan

yadnyanya didukung oleh desa pakraman .

Walaupun Desa Pakraman Padangtegal merupakan daerah tujuan wisata

dan kehidupan krama banyak dibidang pariwisata akan tetapi masih ada saja krama

yang tingkat perekonomian keluarganya tergolong miskin. Dalam hubungannya

dengan hal ini tiap banjar dinas bekerjasama dengan banjar adat dalam

melaksanakan bedah rumah ikut menggalang dana tambahan biar rumah yang

dibangun layak huni dengan kulitas bahan yang memadai. Demikian juga bagi

krama desa yang sakit mendapat bantuan biaya pengobatan 500 ribu rupiah atau

apabila ada krama kematian mendapat bantuan dana dari desa pakraman sebesar 1

juta rupiah. Sekarang sedang dibahas untuk mendirikan klinik atau rumah sakit

agar bisa memberikan bantuan kepada krama yang tidak mampu secara ekonomis.

Dalam meningkatkan pendidikan, desa pakraman Padangtegal juga

berkontribusi memberikan bea siswa dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan

tinggi. khususnya bagi krama yang tidak mampu tetapi anaknya mempunyai

kemampuan akademik. Khusus untuk tingkat perguruan tinggi (S1) diarahkan

kuliah seperti di Fakultas Kedokteran Hewan yang mana nantinya setalah tamat

bisa mengabdikan ilmunya bagi kepentingan desa pakraman untuk dipekerjakan di

Page 55: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

50

obyek wisata wenara wana (sebagai dokter hewan) Di desa pakraman Padangtegal

juga sudah berdiri TK di Banjar Mekarsari dan PAUD di Banjar Padangtegal Kaja,

F. Desa Pakraman Penatih, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur,

Kota Denpasar

Sepanjang kurun waktu lima tahun sejak 2011 hingga 2015 kegiatan

peningkatan kesejahteraan juga direalisasikan di wilayah perkotaan yaitu salah

satunya bagian timur wilayah kota Denpasar . Kelurahan Penatih sendiri menurut

keterangan Lurah Penatih, Wayan Herman S Sos. 50 th (wawancara 31 Juli 2015)

menyampaikan bahwa ada koordinasi baik dengan pemprov dalam upaya

pemerataan tingkat kesejahteraan selama ini bagi warganya yang walaupun berada

di lingkup wilayah perkotaan tentu tidak semua tercukupi sandang, pangan

papannya. Dari pendataan pada desa dan banjar diwilayah kelurahan Penatih yaitu

Anggabaya, Paang Kaja, Paang Kelod, Paang Tengah, Pelagan, Saba, Semaga,

Tembau Kaja, Tembau Kelod, Tembau Tengah telah dilakukan distribusi sembako

ke rumah tangga miskin (RTM) di alamat-alamat tersebut di tahun 2015 kepada

sejumlah 124 ( RTM). Selain itu dukungan Pemprov dan Pemkot melalui

SKPDnya yakni Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial, Dinas Tata Ruang

telah seringkali menyalurkan bantuannya berupa sembako. Sementara peran

lembaga perekonomian dan yayasan sosial juga pernah memberi kontribusi untuk

warga yang terdata RTM.

Desa Pakraman Penatih terdiri dari 4 banjar adat yaitu : Banjar Lalap Arya,

Banjar Paang Kelod, Banjar Paang Kaja dan Banjar Semaga. Selama ini kegiatan

adat baik ngayah untuk pura yang diempon dan kegiatan kemasyarakatan suka-

Page 56: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

51

duka dikoordinir dengan baik oleh pihak desa pakraman dan dilaksanakan oleh

prajuru. Konsep ngayah yang paling dikedepankan sehingga kegiatan rutin sosial

keagamaan sejauh ini tidak pernah menemukan hambatan utamanya pendanaan.

Karena didanai dari dana kas desa pakraman yang dimiliki dari dana pembinaan

desa adat selama ini. Kegiatan ngaben dilaksanakan melalui ngaben massal tiap

lima tahun sekali sehingga krama yang mengikuti pelksanaan ngaben ini tidak

terbebani biaya besar untuk melaksanakan yadnya tersebut.

Terkait pengentasan kemiskinan,di desa pakraman sendiri memang tidak

ada program khusus karena dilaksanakan melalui desa dinas/kelurahan yang

mengkoordinirnya tetapi pendataan situasi dan gambaran umum krama/warga

sering diminta oleh pihak dinas sehingga tahu siapa yang berhak mendapat bantuan

peningkatan kesejahteraan. Dalam forum rapat koordinasi misalnya dengan desa

dinas, kesempatan tersebut sering dimanfaatkan untuk memberi gambaran keadaan

desa pakraman termasuk juga bendesa sering diajak berkoordinasi bila ada dana

bantuan di wilayah kedinasan/adat Penatih.

4.2.2. Pembahasan

Dari data yang diungkapkan di atas tampaknya program pengentasan

kemiskinan lebih didominasi oleh pihak pemerintah, khususnya pemerintah daerah

baik provinsi maupun kabupaten. Pelaksanaan dari program-program tersebut

mendapat dukungan sepenuhnya dari desa (dinas) sebagai wadah pemerintahan

terendah di bawah kecamatan. Hal ini dapat dimaklumi karena persoalan

kemiskinan merupakan persoalan yang harus ditanggulangi oleh pemerintah baik

tingkat pusat maupun daerah, sehingga dapat dikatakan bahwa program

Page 57: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

52

penanggulangan kemiskinan merupakan program utama yang harus dikerjakan

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sesuai amanat Pembukaan UUD

1945.

Walaupun program ini belum dapat menghilangkan sama sekali kemiskinan

tersebut dari kehidupan masyarakat namun telah dirasakan oleh masyarakat itu

sendiri sebagai satu program yang dapat meringankan beban kehidupan mereka. Di

samping itu terlihat pula dari data yang ada bahwa tingkat kemiskinan, khususnya

diu provinsi Bali telah menunjukkan angka penurunan walau masih dirasakan

belum memuaskan.

Pada bagian lain dapat dilihat bahwa keberadaan desa adat (desa pakraman)

sebagai wadah organisasi kemasyarakatan adat yang otonom dalam program-

program yang dicanangkan oleh pemerintah kurang mendapat perhatian bahkan

tidak pernah disinggung-singgung penyertaannya dalam pelaksanaan program

tersebut. Namun demikian dalam prakteknya selalu dijumpai ada semacam

koordinasi di tingkat desa dinas dalam arti bahwa desa pakraman selalu dilibatkan

dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan di wilayahnya. Dalam

hubungan ini dapat dikatakan bahwa desa pakraman menempati posisi sebagai

pendukung pelaksanaan program pemerintah dalam artian membantu pelaksanaan

tugas dari pemerintahan desa dinas. Oleh karerna itulah dapat dimaklumi bahwa

desa adat (desa pakraman) tidak memiliki data yang akurat berkenaan dengan

keberadaan warga miskin di wilayahnya, melainkan data tersebut hanya dapat

diketahui dari desa dinas.

Page 58: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

53

Yang menarik untuk diperhatikan dalam hubungan ini adalah bahwa di sisi

yang berbeda desa pakraman juga menunjukkan kegiatan yang arahnya membantu

warga miskin yang ada di wilayahnya dalam bentuk antara lain memberikan

tambahan baik berupa uang atau bahan bagi warga yang mendapatkan bantuan

bedah rumah, memberikan bantuan dana manakala ada kegiatan upacara ngaben,

meringankan beban kewajiban membayar iuran untuk desa dengan bantuan dana

dari LPD sebagai lembaga perkreditan milik desa pakraman dan sebagainya.

Memang tidak semua desa pakraman yang dapat memberikan bantuan seperti itu

karena keterbatasan kemampuan mereka, namun pemikiran kea rah itu tampaknya

ada di kalangan prajuru adatnya. Bahkan orang perorangan juga memiliki

pemikiran untuk membantu sesama warga yang tidak mempu dengan memberikan

lahyan untuk dikerjakan atau hewan untuk dipelihara dengan sistem bagi hasil.

Dari data yang dikemukakan di atas dapat pula dilihat bahwa pada beberapa

desa pakraman seperti Padangtegal telah menunjukkan kontribusi dalam

pengentasan kemiskinan melalui program yang dirancang nyata oleh desa

pakraman tersebut. Secara nyata perannya tampak melalui bentuk pemberian dana

sosial bagi krama yang sakit, bea siswa pendidikan yang tentu ini dapat membantu

peningkatan kesejahteran warga setempat. Terlebih lagi dengan pengelolaan usaha

desa yang berkembang cukup pesat sehingga dirasakan perannya dalam

pembiayaan kegiatan sosial keagamaan sehingga warga diringankan. Pada desa

pakraman lain peran desa pakraman juga tampak dengan selalu mengkoordinasikan

dengan kedinasan bagaimana keadaan masyarakatnya, ini secara tidak langsung

juga dapat menagarahkan bantuan program pemerintah mengarah kepada upaya

Page 59: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

54

mengentaskan kemiskinan dapat tepat sasaran. Bantuan dari Pemprov dan Pemda

seperti misalnya Simantri juga telah dilaksanakan meski belum sepenuhnya

berhasil dilaksanakan karena berbagai kendala tetapi upaya meningkatkan taraf

hidup warga telah direalisasikan. Oleh karena itulah program dari pemerintah lebih

mengarah kepada program bantuan untuk rakyat miskin yang dilaksanakan setiap

tahun sehingga derajat kehidupan warga dapat melewati batas garis kemiskinan

yang telah ditetapkan. Demikian juga dengan kegiatan desa pakraman yang

meskipun ada di beberapa desa pakraman tidak dirumuskan sebagai program tetap

sebagaimana dianggarkan seperti di desa dinas, secara tidak langsung dengan

membuat kegiatan sosial keagamaan lebih sederhana dan praktis akan tetap

membantu krama dari segi pembiayaan. Ini misalnya sesuai yang terjadi di Desa

Pakraman Angantelu, dan Desa Pakraman Penatih. Sementara di Desa Pakraman

Pancasari peran kebersamaan warga yang lebih tampak. Artinya meski di Desa

Pakraman tidak ada program seperti desa lain yang menjadi obyek penelitian,

tetapi nilai kebersamaan dan saling bantu orang-perorangan yang ekonominya

lebih baik membantu dengan memberikan tanah garapan bagi yang miskin. Ini

tentu nilai sosial yang sangat dipertahankan dan secara luas juga akan

memperlihatkan kontribusi dalam penanggulangan kemiskinan tersebut.

Page 60: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

55

BAB V

P E N U T U P

5.1. Kesimpulan

Dari apa yang telah diuraikan di depan dan sejalan dengan permasalahan

yang menjadi fokus dalam penelitian ini dapatlah ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Desa pakraman di Bali sesuai kondisi desanya masing masing memberi

peran yang berbeda- beda dalam upaya penanggulan kemiskinan. Ada

yang secara real telah memiliki program, sementara di beberapa desa

pakraman lain perannya lebih banyak bersifat insidental dan situasional

yang secara tidak langsung tetap bertujuan meringankan kehidupan

masyarakatnya.

2. Sudah terlihat adanya upaya-upaya riil yang dilakukan oleh desa

pakraman untuk dapat menanggulangi kemiskinan di wilayah desa

pakraman tersebut, caranya melalui upaya konkrit berupa program

yang mengarah untuk lebih meringankan warganya.

3. Upaya yang dilakukan tersebut, meskipun ada sifatnya yang insidental

dan berupa bantuan material, tampaknya cukup membantu meringankan

beban warga yang bersangkutan setidak-tidaknya dalam jangka pendek.

5.2. Saran-saran.

1. Untuk lebih mengintensifkan dan mengefektifkan kegiatan desa adat

(desa pakraman) dalam upaya pengentasan kemiskinan perlu kiranya

lembaga terkait khususnya Majelis Desa Pakraman (Alit, Madya, atau

Page 61: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

56

Utama) untuk mengupayakan peningkatan pemahaman dari desa

pakraman, khususnya prajuru desa pakraman, bahwa keberadaan desa

pakraman tersebut bukan hanya sebagai lembaga religius yang selama

ini ditunjukkan dalam berbagai aktifvitasnya, melainkan juga sebagai

lembaga sosial yang dapat diarahkan untuk meningkatkan rasa

kebersamaan dan kesejahteraan dari warganya.

2. Perlu pelibatan yang lebih konkrit dari desa pakraman dalam berbagai

upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

kesejahteraan warganya, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan

dan pengawasan di tingkat desa sehingga program-program yang terkait

dengan pengentasan kemiskinan tersebut dapat berjalan lebih efektif

dan efisien.

3. Untuk keperluan pelibatan tersebut diperlukan upaya untuk

meningkatkan kemampuan dari Prajuru Desa Pakraman dalam bentuk

pelatihan-pelatihan atau penataran yang dilaksanakan oleh pemerintah

daerah. Untuk itu perlu dukungan dana yang memadai. Koordinasi

dengan kedinasan dilakukan dengan lebih intensif lagi sehingga dapat

merumuskan program peningkatan kesejahteraan warganya dengan

lebih konkrit.

Page 62: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

57

DAFTAR BACAAN

Artadi, I Ketut, 2009, Hukum Adat Bali dengan Aneka Masalahnya, Pustaka Bali

Post

Hadikusuma, Hilman, 2003, Pengantar Imu Hukum Adat, Mandar Maju,Bandung

Purwita,Ida Bagus Putu, 1993, Desa Adat Pusat Pembinaan Kebudayaan Bali,

Upada Sastra

Tim Redaksi Fokusmedia, 2006, Undang Undang Otonomi Daerah, Fokusmedia,

Bandung.

Sirtha, I Nyoman, 2008, Aspek Hukum Dalam Konflik Adat Di Bali, Udayana

Soepomo, R. 2007, Bab-Bab tentang Hukum Adat, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Subawa, I Made, dkk., 2005, Hukum Tata Negara Indonesia Setelah Amandemen

UUD 1945, Bagian Hukum Tatanegara, Fakultas Hukum , Universitas

Udayana.

Velsen, J. Van, 1969, “The Extended-Case Method and Situational Analysis”

dalam A.L. Epsytein (Ed), The Craft od Sosial Antropology, London,

Tavistock.

Wirta Griadhi, 1990, “Peranan Otonomi Desa Adat dalam Pembangunan”, Majalah

Kertha Patrika, Fak. Hukum Unud University Press

Soepomo, R. 2007, Bab-Bab Tentang Hukum Adat, Pradnya paramita, Jakarta.

Tim Redaksi Fokusmedia, 2006, Undang Undang Otonomi Daerah, Fokusmedia,

Bandung.

Windia, Wayan P. dan Sudantra, I Ketut, 2006, “ Pengantar Hukum Adat

Bali”Lembaga Publikasi dan Dokumetasi Fakultas Hukum Universitas

Udayana

Wirta Griadhi, I Ketut, 1977,”Peranan Otonomi Desa Adat dalam Pembangunan”,

KerthaPatrika, Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Bahan-bahan dari internet.

Page 63: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

58

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. NAMA-NAMA TIM PENELITI

2. DAFTAR RESPONDEN

3. PEDOMAN WARANCARA

4. TABEL-TABEL DATA KEMISKINAN

5. KONTRAK DAN SK PENELITIAN

6. SURAT IJIN PENELITIAN

7. DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 64: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

59

LAMPIRAN I

NAMA-NAMA TIM PENELITI

1. Team Leader (Koordinator) : A.A.Gd.Oka Parwata, SH., Msi

2. Tenaga Ahli Madya : I Nyoman Wita SH., MH

3. Tenaga Ahli Muda:. I Gst.Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., MKn.

4. Asisten Ahli : I Gst Ngr. Dharma Laksana, SH., MKn .

tenaga pendukung berupa :

a. Tenaga Surveyor : Ni Made Ari Yuliaartini, SH., MH.

b. Tenaga Administrasi/Keuangan: Ni Putu Eka Damayanti SH.

Page 65: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

60

LAMPIRAN II

DAFTAR RESPONDEN DAN INFORMAN

A. Nama-nama Responden :

1. Nama : Nyoman Jaga

Umur : 58 Tahun

Jabatan : Bendesa Adat Desa Pakraman Manikliyu (2008-

sekarang)

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

2. Nama : Jero Mangku Riin

Jabatan : Mangku Desa Pakraman Manikliyu

Umur : 63 Tahun

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Wiraswasta

3. Nama : I Gusti Ngurah Agung Dharma Wirata

Umur : 55 Tahun

Jabatan : Bendesa Desa Pakraman Pancasari, Kecamatan

Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

4. Nama : I Gusti Putu Gatot Gunadnya, BA

Umur : 58 Tahun

Jabatan : Bendesa Desa Adat Desa Pakraman Ekacita

Penyalin, Kecamatan Kerambitan Kabupaten

Tabanan, Provinsi Bali

Page 66: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

61

Pendidikan : Sarjana Muda

Pekerjaan : Pensiunan

5. Nama : Gede Dastra,SH,

Umur : 49 tahun

Jabatan :Bendesa Adat Desa Pakraman Angantelu ( 2002-

sekarang)

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Br Ketug

6. Nama :Made Badri

Umur : 56 tahun

Jabatan : Perbekel Desa Antiga ( 2010-sekarang )

Alamat : Br Kaja

7. Nama :Drs. I Wayan Artika

Umur : 52 Tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Jabatan : Anggota Sabha Desa Pakraman Padang Tegal

8. Nama : Nyoman Sudana

Umur : 45 th

Jabatan : Bendesa Adat Desa Pakraman Penatih

Pekerjaan : Karyawan hotel

Pendidikan : SMA

Page 67: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

62

B Informan :

1. Nama : Drs I Ketut Budiawan

Umur : 53 Tahun

Jabatan : Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Bali

Pendidikan : S1

Page 68: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

63

LAMPIRAN III

DAFTAR PERTANYAAN

UNTUK PEDOMAN WAWANCARA

A. RESPONDEN BENDESA

I. IDENTITAS RESPONDEN

II. DATA UMUM :

- jumlah penduduk miskin (KK/orang)

- pencatatan data

- perkembangan jumlah kk miskin dari tahun ketahun

- sinergi desa pakraman dengan desa dinas

III. PENDALAMAN DATA

- pengetahuan tentang kemiskinan (tahu atau tidak mengenai jumlah

dan mengapa)

- hubungan jabatan dengan kewajiban untuk mengentaskan

kemiskinan

(memahami fungsinya sebagai kepala dari persekutuan hukum adat)

- apa saja yang dilakukan dalam pengentasan kemiskinan, program,

tindakan, dan keberhasilannya (ada/tidak dan apa alasannya),

- bagaimana kerjasama dengan pemerintah desa/kab/prov.

- pandangannya berkenaan dengan pengentasan kemiskinan

B. RESPONDEN KEPALA DESA DINAS (PERBEKEL)

I. IDENTITAS

II. DATA :

- Data kk miskin dari tahun ke tahun

Page 69: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

64

- program yang disusun dalam rangka pengentasan kemiskinan,

tindakan yang telah diambil dan keberhasilannya.

- sinergi dengan desa pakraman

- kontinuitas kegiatan

- peran pemerintah dalam pengentasan kemiskinan

- pandangannya dalam kegiatan pengentasan kemiskinan

C. INFORMAN (BPS, DINAS SOSIAL, CAMAT)

I. IDENTITAS

II. DATA YANG DIPERLUKAN :

- data kemiskinan dalam angka lima tahun terakhir, dan sebarannya

(kalau ada petanya)

- kriteria kemiskinan

- upaya yang telah dilakukan dan tingkat keberhasilannya dari tahun

ke tahun

- pandangannya mengenai upaya pengentasan kemiskinan.

Page 70: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

65

LAMPIRAN IV

TABEL-TABEL DATA KEMISKINAN

(halaman berikut)

Page 71: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

66

LAMPIRAN V

KONTRAK DAN SK PENELITIAN

Page 72: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

67

LAMPIRAN VI

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 73: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

68

LAMPIRAN VII

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 74: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

69

DOKUMENTASI PENELITIAN

Wawancara dengan Bendesa dan Pemangku Desa Pakraman Manikliyu

Salah satu lokasi Desa Pakraman Angantelu di wilayah Desa Antiga

Karangasem

Page 75: Penelitian Kontribusi Desa Pakraman - · PDF fileSecara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun. ... Indonesia, menunjukkan keberhasilan Bali dalam pengentasan

70

Wawancara dengan Bendesa Desa Pakraman Penatih

Salah Satu Lokasi Penelitian di Kawasan Pariwisata Desa Pakraman

Padangtegal