penelitian vito adityo wibowo k4612146
TRANSCRIPT
PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN
TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
STANDAR DAN MELALUI MODIFIKASI ALAT
BANTU TERHADAP HASIL LOMPATAN
UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI
5 BUMIREJO KEBUMEN
TAHUN AJARAN
2013 - 2014
Proposal
oleh:
Vito Adityo Wibowo
K4612146
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul skripsi: Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan untuk siswa kelas VI SD Negeri 5 BUMIREJO KEBUMEN Tahun Ajaran 2013-2014
Nama Mahasiswa : VITO ADITYO WIBOWO
NIM : K4612146
Fakultas : FKIP
Pendidikan Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jenjang : S1
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. HERU SURANTO, M.Pd Drs. AGUS MUKHOLID, M.Pd NIDN. 0009114903 NIDN. 0031016407
Menyetujui,Ketua Program Studi, Penjaskesrek
WALUYO, S.Pd., M. Or NIDN. 0017067214
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB 1
PENDAHULUAN:
A. Latar Belakang...................................................................................................... 4
B. Identifikasi masalah.............................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah................................................................................................. 5
E. Tujuan Masalah..................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian................................................................................................ 5
BAB II
Kajian Pustaka:
LANDASAN TEORI:
A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 6
B .Ke rangka Pemik i r an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
C .Hipo t e s i s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
BAB I I I
A .Tempa t dan Wak tu Pene l i t i an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
B . Rancangan Pene l i t i an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
C . Popu l a s i dan Sampe l . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
D. Tekn ik Pengumpu lan Da t a . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
E . Teknik Pengumpulan Data.................................................................................. 14
F. Analisis Data......................................................................................................... 14
4
A.Latar Belakang Masalah
Lompat jauh gaya jongkok (ortodock) adalah gerakan berpindah tempat dari
satu titik (tempat) ke tempat lainnya dengan cara menolakan satu kaki ke atas depan
sejauh-jauhnya dengan akhiran jongkok. Tujuan lompat jauh adalah melakukan
lompatan sejauh mungkin dengan teknik yang benar.
Permasalahan yang sering terjadi siswa kurang tertarik pada pembelajaran
Olahraga dan kurang memahami serta menguasai materi yang di ajarkan. Hal ini
terkait oleh adanya kelengkapan alat - alat dan fasilitas yang tersedia.
Serta kurangnya modifikasi pembelajaran bermutu dan menyenangkan agar siswa
tertarik dalam pembelajaran pendidikan Olahraga di sekolah – sekolah.
Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah mencapai jarak yang sejauh-jauhnya
tetapi masih banyak siswa kesulitan untuk mencapai jarak lompatan yang jauh.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi lompat
jauh dipengaruhi oleh berbagai aspek dan faktor –faktor dalam latihan,
antara lain adalah perbedaan pengaruh pembelajaran lompat jauh gaya
jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu untuk meningkatakan
kemampuan serta hasil lompatan. Bertolak dari latar belakang tersebut
maka penulis terdorong untuk meneliti ’’PERBEDAAN PENGARUH
PEMBELAJARAN TEKNIK LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK STANDAR
DAN MELALUI MODIFIKASI ALATBANTU TERHADAP HASIL LOMPATAN
UNTUK SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 BUMIREJO KEBUMEN TAHUN
AJARAN 2013 – 2014”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:
1.Siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran dan kurang memahami serta menguasai materi lompat jauh gaya jongkok
2.Minimnya fasilitas yang tersedia untuk proses pembelajaran
3.Seorang Guru kurang memberikan inovasi dan modifikasi alat bantu serta pembelajaran bermutu dan menyenangkan
4.Kurangnya pemberian kesempatan dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok sehingga berpengaruh terhadap jarak lompatan
C. Pembatasan Masalah
1.Seorang Guru kurang memberikan inovasi dan modifikasi alat bantu serta pembelajaran bermutu dan menyenangkan.
2..Kurangnya pemberian kesempatan dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok sehingga berpengaruh terhadap jarak lompatan.
D. Rumusan Masalah
Apakah Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan?
E. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Apakah Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan.
F. Manfaat Penelitian
Pedoman bahwa Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan
6
BAB II
A. KAJIAN TEORI
1. Lompat Jauh
a. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan
terutama bagi anak-anak sekolah dan gaya yang paling mudah untuk dipelajari.
Menurut Sarjianto dkk (2010: 122 - 123) untuk lompat jauh gaya jongkok sikap
badan di udara jongkok, badan dibulatkan, kedua lutut ditekuk, kedua tangan lurus ke
depan.
Dengan demikian yang dimaksud lompat jauh dalam penelitian ini adalah
gerakan ancang-ancang dengan lari secepatnya kemudian menumpu pada papan
tumpu dengan hentakan satu kaki, kemudian tubuh melayang diudara sejauh-jauhnya
dan mendarat dengan kedua kaki dengan keseimbangan yang baik.
b. Gaya dan Teknik Lompat Jauh
Pada tulisan ini peneliti hanya mengambil sampel lompat jauh gaya jongkok
saja. Secara teknis pada lompat jauh gaya jongkok meliputi 4 tahapan, yaitu cara
melakukan awalan, tumpuan, melayang di udara dan cara pendaratan.
1. Awalan
Faktor yang perlu diperhatikan dalam awalan adalah:
(a) Panjang lari awalan bervariasi antara 10 langkah bagi pemula
dan lebih dari 20 langkah bagi atlit kelas unggulan (30 – 40 m),
(b) Teknik lari adalah mirip dengan lari sprint, (c) Kecepatan meningkat terus
menerus sampai mencapai balok tumpuan. Adapun tujuan dari awalan ini adalah
guna mencapai kecepatan maximum yang terkontrol.
2. Tolakan/ Tumpuan
Sifat-sifat teknis dalam melakukan tolakan adalah:
7
(a) Penancapan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerakan “ke bawah dan ke
belakang” 1, (b) Waktu bertolak adalah dipersingkat, pembengkokan minimum dari
kaki penumpu, (c) Paha kaki bebas didorong ke posisi horisontal 2, (d) Sendi-
sendi matakaki, lutut dan pinggang adalah diluruskan sepenuhnya.
3. Melayang Di udara (gaya jongkok)
Sifat-sifat teknis melayang di udara gaya jongkok adalah:
(a) Kaki bebas dipertahankan ada di posisi bertolak, (b) Badan tetap tegak ke atas dan
vertikal, (c) Kaki penolak mengikuti selama waktu melayang, (d) Kaki tumpuan
dibengkokkan dan ditarik ke depan dan ke atas mendekati akhir gerak melayang, (e)
Baik kaki bebas maupun kaki tumpu diluruskan ke depan untuk mendarat. Tujuan
dari phase melayang adalah guna mempersiapkan diri untuk mendarat yang efisien.
4. Pendaratan
Pendaratan merupakan tahap terakhir rangkain gerakan lompat jauh. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pendaratan: (a) Kedua kaki adalah
hampir sepenuhnya diluruskan, (b) Badan dibengkokkan ke depan, (c) Lengan ditarik
kebelakang, (d) Pinggang didorong ke depan menuju ke titik sentuh tanah. Adapun
tujuan dari pendaratan adalah untuk memperkecil hilangnya jarak lompatan.
Dengan demikian yang dimaksud lompat jauh gaya jongkok dalam penelitian
ini adalah lari cepat dengan jarak 10-20 langkah pada lintasan, dengan menolak
dengan kaki yang terkuat pada papan tumpu, pada saat diudara posisi badan seperti
duduk berjongkok, pada saat mendarat kedua kaki agak mengeper dan kedua lengan
segera dibawa kedepan serta pandangan tetap ke depan.
2. Hakekat Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani olah raga dan kesehatan disingkat penjasorkes.
8
Penjasorkes merupakan istilah yang terdapat di dalam kurikulum 2006 yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Istilah ini pada tahun 1983 oleh
MPR dinamakan pendidikan jasmani dan olahraga. Kemudian pada tahun 1987
berdasarkan surat keputusan Mendikbud 413/U/1987 istilah Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan diubah menjadi Pendidikan Jasmani.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan jasmani, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga mempunyai perbedaan
dan persamaan. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya maka pendidikan jasmani
lebih luas dari olahraga, karena dalam pendidikan jasmani juga meliputi olahraga
(sport), games, bermain (play) dan segala aktivitas untuk mengembangkan kualitas
manusia melalui gerak.
Dalam pendidikan jasmani (Physical Education) mempunyai unsur bermain
dan olahraga, tetapi tidak semata-mata hanya bermain dan olahraga saja melainkan
kombinasi keduanya. Dengan nama pendidikan jasmani aktivitas fisik berorientasi
pada tujuan pendidikan, yaitu mencoba melakukan kegiatan mendidik melalui
aktivitas fisik, akan tetapi pada kegiatan bermain dan olahraga tidak berorientasi
pada tujuan pendidikan.
Dengan demikian yang dimaksud pendidikan jasmani dalam penelitian ini
adalah suatu proses aktivitas jasmani siswa yang dilakukan secara sadar dan
sistematik, untuk meningkatkan perkembangan gerak, kecerdasan, emosional atau
tingkah laku yang positif.
3. Konsep Dasar Model Pembelajaran dengan Pendekatan Permainan
a. Konsep Dasar Bermain
Kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang sangat diperlukan oleh
setiap manusia tanpa memandang usia manusia tersebut. Khususnya untuk anak-anak
kegiatan bermain merupakan suatu kegiatan yang bersifat sangat penting, sebab
melalui kegiatan bermain potensi yang dimiliki oleh anak dapat tergali secara
optimal.
9
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli tentang definisi bermain, dapat
disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang dapat merangsang
kreativitas serta daya fikir anak secara optimal tanpa anak tersebut merasa terpaksa
untuk melakukannya. Kegiatan bermain untuk bagi anak-anak dapat memberi
pengalaman bagaimana beradaptasi baik itu dengan lingkungan, orang lain, maupun
dengan dirinya sendiri. Dalam kegiatan bermain anak-anak tidak sungguh-sungguh,
melainkan bertindak sesuai perannya, akan tetapi walaupun demikian bermain
merupakan suatu hal yang serius bagi mereka.
b. Model Permainan Lompat Jauh Gaya Jongkok
Dalam penelitian ini ada tiga model permainan yang digunakan dalam
pendekatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.
1. Model permainan melewati beberapa kardus
Tujuan dari pembelajaran ini untuk meningkatkan koordinasi gerakan lari dan lompat
serta untuk membuat siswa merasa senang dan termotivasi untuk melaksanakan
gerakan. Tujuan yang paling penting adalah untuk meningkatkan proses hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok.
Alat yang digunakan: 20 buah kardus, cara melaksanakan permainannya: siswa
melakukan lari dan lompat melewati kardus yang tersusun sedemikian rupa, dipasang
dengan jarak antar kardus 1,50 m, jumlah kardus yang dipasang 5 buah kardus/baris.
Model permainannya dapat dilakukan secara individu atau perorangan dan dapat pula
dilakukan dengan sistem kompetisi atau perlombaan dan dilaksanakan secara
berkelompok. masing-masing siswa harus melakukan lari melewati kardus sebanyak
3-5 kali, setelah itu istirahat 1-2 menit, selanjutnya dapat dilakukan permainan seperti
yang telah dilakukan tadi. Alokasi pembelajaran ini 10-15 menit.
2. Model permainan koordinasi
Tujuan pembelajaran untuk mencapai gerakan yang harmonis dan untuk
mendapatkan gerakan yang otomatis, artinya gerakannya dapat dilakukan dengan
10
kontinyu tidak terputus-putus. Untuk pembelajaran lompat jauh permainan ini dapat
melatih koordinasi antara awalan, tolakan, saat di udara dan pendaratan.
Alat yang digunakan: 20 buah kardus, cara melakukan permainanya hampir sama
dengan permainan yang pertama, perbedaannya pada permainan ini kardus yang
dipasang menjadi 4 baris dan dipasang 5 banjar jarak antar banjar 1,5 cm. Model
permainannya siswa lari melewati kardus secara bersama-sama 4 orang/seri, dapat
dilakukan secara berulang-ulang. Alokasi waktu pembelajaran 10-15 menit.
3. Model permainan sistem sirkuit
Tujuan pembelajaran untuk kekuatan koordinasi dan kekuatan otot kaki, serta untuk
membuat siswa merasa senang dan tidak monoton dengan yang selalu sama. Model
dengan sistem sirkuit ini, dapat meningkatkan kecepatan, kekuatan otot tungkai
bagian bawah.
Alat yang digunakan: 14 buah kardus, cara melaksanakannya kardus yang telah
dipasang menjadi 5 pos, pos pertama 2 buah kardus, pos kedua 3 buah kardus, pos
keempat 4 buah kardus, dan pos kelima 2 buah kardus. Model permainannya siswa
berlari melewati kardus disetiap pos dengan beberapa bagian kaki, seri pertama
dengan langkah biasa, seri kedua dengan salah satu kaki, dan seri ketiga dengan
kedua kaki secara bersama-sama.
Alasan mengapa menggunakan kardus sebagai rintangan dalam pembelajaran
lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan permainan. Rintangan yang dijadikan
alat harus sesuai dengan tingkat kesulitan anak atau siswa, yaitu tinggi rendahnya
agar diciptakan yang lebih mudah untuk melompatinya, supaya terhindar dari
sentuhan yang dapat membahayakan. Kardus merupakan alat yang tidak
membahayakan dan bersifat lembut, apabila bagian tungkai atau kaki siswa
bersentuhan tidak akan merasa sakit. Kardus juga bersifat ringan apabila tersentuh
akan cepat bergeser dan terjatuh hal ini tidak akan membahayakan siswa apabila
melompatinya. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan kardus sebagai alat bantu
11
untuk pendekatan permainan dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, karena
tidak akan membahayakan siswa.
B. Kerangka Pemikiran
Dengan adanya perbedaan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok serta
melalui modifikasi alat bantu yang menarik sehingga siswa akan aktif berpartisipasi
dan semangat dalam proses pembelajaran. Sehingga melalui tahap-tahap tersebut
dalam lompat jauh yang terdiri dari awalan, tolakan, saat di udara dan pendaratan
siswa dapat mencapai hasil lompatan sejauh mungkin yang tadinya hanya beberapa
meter bertambah beberapa meter lagi.
Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok
Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan, disini tidak
hanya jauh lompatan melainkan proses melakukan lompat jauh gaya jongkok yang
baik dan benar.
C.Hipotesis
• Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah Perbedaan pengaruh pembelajaran teknik lompat
jauh gaya jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu terhadap hasil
lompatan siswa kelasb VI SD N 5 BUMIREJO.
• Indikator keberhasilan Perbedaan pengaruh pembelajaran teknik lompat jauh
gaya jongkok standar dan melalui modifikasi alat bantu terhadap hasil
lompatan siswa mampu menguasai 4 tahapan dalam melakukan lompat jauh
gaya jongkok yang benar dan baik, antara lain : dari proses melakukan
Sampel Pre test Jumlah siswa
6X/ seminggu Pas test
12
awalan, tolakan/ tumpuan, saat di udara, dan pendaratan serta meningkatkan
jauh lompatan.
BAB III
A.Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian:
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 BUMIREJO KEBUMEN, Penelitian ini
akan dilaksanakan pada kelas VI dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 16
siswa laki – laki dan 24 siswa perempuan.
Waktu Penelitian:
Penelitian ini direncanakan mulai tanggal 1 oktober 2014 sampai 21 Oktober 2014
B. Rancangan Penelitian
Perbedaaan Pengaruh Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar Dan Melalui Modifikasi Alat Bantu Terhadap Hasil Lompatan dengan 18X tatap muka pembelajaran diharapkan kemampuan Hasil lompatan baik jauh lompatan maupun Teknik lompat jauh yang baik dan benar.
Penelitian dilakukan secara experimen dengan Pre test dan Past test.
13
C. Populasi dan Sampel
1.Populasi:
Siswa SD Negeri V BUMIREJO KABUPATEN KEBUMEN tahun 2014 Kelas VI
Putra dan Putri. Berjumlah 40 siswa terdiri 16 putra 24 putri
2.Sampel:
Siswa SD Negeri V BUMIREJO KELAS VII KAB. KEBUMEN
Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra
Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra Putra
Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri
Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri
Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri Putri
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling jenuh. Menurut pendapat
sugiyono (2011:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relatif kecil, sehingga membuat kesalahan yang sangat
kecil
14
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, dilakukan dua kali tes yaitu
tes awal (pretest) yaitu Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok
Standar dan tes akhir (posttest) Melalui Modifikasi Alat Bantu dengan 18X
tatap muka pembelajaran.
1. Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Standar (pretest)
2. Pembelajaran Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui Modifikasi
Alat Bantu (posttest).
F. Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari jauh jarak lompatan siswa dan teknik
lompat jauh gaya jongkok, teknik pengolahannya menggunakan prosedur
statistik mengetahui hasil lompat gaya jongkok, pada saat pre test dan post
test.