penemuan hukum
TRANSCRIPT
PEMERKUATAN PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA UNTUK HAKIM SELURUH INDONESIA
Hotel Santika Makassar, 30 Mei – 2 Juni 2011
MAKALAH
PENEMUAN HUKUM
Oleh: Shidarta
PENEMUAN HUKUMPENEMUAN HUKUM
ShidartaShidarta
MakassarMakassar, 1 , 1 JuniJuni 20112011
KepribadianKepribadian PersekutuanPersekutuan
PemisahanPemisahan((BaikBaik--BurukBuruk))
KesamaanKesamaanPerlakuanPerlakuan
KewibawaanKewibawaan
KepribadianKepribadian PersekutuanPersekutuan
PemisahanPemisahan((BaikBaik--BurukBuruk))
KewibawaanKewibawaan
HakHak sebagaisebagai seorangseorang::
--MANUSIAMANUSIA-- wargawarga pendudukpenduduk
-- wargawarga negaranegara-- anakanak
-- perempuanperempuan-- buruhburuh
-- konsumenkonsumen-- dlldll..
HakHak sebagaisebagai kelompokkelompok::
-- masy. internasional- - negara-- bangsa
-- komunitas agama-- komunitas adat-- serikat buruh- asosiasi profesi
dll.
KesamaanKesamaanPerlakuanPerlakuan
Diterima baik oleh:1. institusi profesi2. komunitas keilmuan3. masyarakat luas4. para pihak
Norma Norma hukumhukumditetapkanditetapkan
secarasecara toptop--downdownmenjadimenjadi
hukumhukum positif
Norma Norma hukumhukumpositifpositifdirevisidirevisi
((ditetapkanditetapkan kembalikembali))positif
diterapkanditerapkansecarasecararasional
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
rasional rasionalrasional rasionalrasional
PengalamanPengalaman daridari waktuwaktu kekewaktuwaktu adalahadalah penentupenentu nilainilaikebaikankebaikan suatusuatunormanorma hukumhukum positifpositif
Norma Norma hukumhukumditetapkanditetapkan
secarasecara toptop--downdownmenjadimenjadi
hukumhukum positifpositif
Norma Norma hukumhukumpositifpositifdirevisidirevisi
((ditetapkanditetapkan kembalikembali))
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
diterapkanditerapkansecarasecararasionalrasional rasionalrasional rasionalrasional
PengalamanPengalaman daridari waktuwaktu kekewaktuwaktu adalahadalah penentupenentu nilainilaikebaikankebaikan suatusuatunormanorma hukumhukum positifpositif
Context ofJustification I
Context of Discovery II
Asumsi fungsi“law as social order”
hukumhukumpositifpositif
““XX””
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
HetHet rechtrecht hinkthinktachterachter de de feitenfeiten aanaan..
Asumsi fungsi: “law as a tool of social engineering”
hukumhukumpositifpositif
““XX””
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
Asumsi fungsi“law as social order”
hukumhukumpositifpositif
““XX””
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
HetHet rechtrecht hinkthinktachterachter de de feitenfeiten aanaan..
Asumsi fungsi: “law as a tool of social engineering”
hukumhukumpositifpositif
““XX””
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
AA
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
BB
PeristiwaPeristiwakonkretkonkret
CC
empiriempiri AA
empiriempiri BB
empiriempiri CC
Langkah-Langkah Penalaran dalam Penemuan Hukumuntuk menghasilkan suatu putusan konkret
SumberSumberHUKUMHUKUM
PutusanPutusan
UUUU
PutusanPutusan
Nilai/AsasNilai/Asas
KebiasaanKebiasaan
YurisprudensiYurisprudensi
KontrakKontrakTraktatTraktat
Garis Normatif-ImperatifGaris Normatif-KoordinatifGaris Persuasif
UUUU
PutusanPutusan
Nilai/AsasNilai/Asas
DoktrinDoktrin
KontrakKontrakTraktatTraktat
Normatif-ImperatifNormatif-KoordinatifNormatif-Persuasif
YurisprudensiYurisprudensi
KebiasaanKebiasaan
AutonomicAutonomicLegislationLegislation
epi
Identify the Identify the Source of lawSource of law
Analyze the sourcesAnalyze the sourcesSynthezise the rulesSynthezise the rulesResearch the factsResearch the factsApply the structureApply the structure
Kenneth J. Vandevelde
LangkahLangkah--langkah PHlangkah PH
A specific person’s rights &
duties
1122334455
Kenneth J. Vandevelde:Five separate steps:
1. Identify the applicable sources of law, usually statutes and judicial decisions;
2. Analyze these sources of law to determine the applicable rules of law and the policies underlying those rules.
3. Synthesize the applicable rules of law into a coherent structure in which the more specific rules are grouped under the more general ones;
4. Research the available facts; and5. Apply the structure of rules to the facts to ascertain the
rights or duties created by the facts, using the policies underlying the rules to resolve difficult cases.
Sources Sources of Law of Law
DecisionDecision
1
2 3 StructureStructureof Lawof Law
4
5
Identify the sources of lawIdentify the sources of law
Analyze the sourcesAnalyze the sources
Synthesize the rulesSynthesize the rules
Apply the structureApply the structureto the factsto the facts
Research the factsResearch the facts
KonsepKonsep VandeveldeVandevelde
Bukankah seharusnya“riset fakta” sudah dimulai di sini?
Fakta dimatangkan sproses pembuktian d
LangkahLangkah--langkahlangkah ituitu dapatdapat lebihlebih disistematisasidisistematisasi sebagaisebagai berikutberikut::
PutusanPutusanakhirakhirf
a
Struktur aturanc
d
SumberSumberHukumHukum
strukturstrukturkasuskasus
AlternatifAlternatif
AlternatifAlternatife
AlternatifAlternatif
b
XX
YY
© Shidarta, 2004
PutusanPutusanakhirakhirf
a
Struktur aturanc
d
SumberSumberHukumHukum
strukturstrukturkasuskasus
AlternatifAlternatif
AlternatifAlternatife
AlternatifAlternatif
b
Menurut J.A. Pontier, penelitian psikologis empiris menunjukkan adanya 2 pendekatanpenalaran hakim:a. antisipasi-skematikb. penalaran regresif
XX
YY
© Shidarta, 2004
PenalaranPenalaran regresifregresif dapatdapat terjaditerjadi, , sepertiseperti……
PutusanPutusanakhirakhir
Struktur aturan
SumberSumberHukumHukum
strukturstrukturkasuskasus
AlternatifAlternatif
AlternatifAlternatif
AlternatifAlternatif
PendekatanPendekatan**modulisasimodulisasi ((faktafakta konsepkonsep))
PendekatanPendekatantipologisasitipologisasi ((konsepkonsep faktafakta))
XX
YY
* Non
oM
akar
im, d
alam
biog
rafi
Busy
ro
SumberSumberHukumHukum
BagaimanaBagaimana menemukanmenemukan hukumnyahukumnya??
Moral law
Rational law
Empirical law
ASPEKASPEKOntologis, Epistemologis, dan AksiologisOntologis, Epistemologis, dan Aksiologis
dalam Penalaran Hukum•• IdealismeIdealisme
•• IntuisionismeIntuisionisme•• Keadilan
dalam Penalaran HukumKeadilan
•• MaterialismeMaterialisme•• EmpirismeEmpirisme•• KemanfaatanKemanfaatan
•• DualismeDualisme•• RasionalismeRasionalisme•• KepastianKepastian
Sum
bu y
Sum
bu y
Sumbu xSumbu x
Sumbu zSumbu z
zona 45° atas
Zona 45° bawah
z1
z10z11
z12
z19
z18
z17
z9
z8
z7
z13
z2 z3
Atas dasar ini, kita dapat memetakanminimal 6 aliran pemikiran dalam hukum:
1 Moralitas berupaasas kebenaran-keadilan
Doktrinal-deduktif Keadilan Universal
2 Undang-undang Doktrinal-deduktif Kepastian Partikular-nasional
3 Undang-undang Doktrinal-deduktif, diikuti nondoktrinal-induktif
Kepastiandiikutikemanfaatan
Partikular-nasional
4 Kebiasaan Doktrinal-deduktifsekaligusnondoktrinal-induktif
Keadilansekaliguskemanfaatan
Makro-Partikular
5 Putusan hakim Doktrinal-deduktifsekaligusnondoktrinal-induktif
Kepastiansekaliguskemanfaatan
Kasusistik
6 Kasus faktual Nondoktrial-induktif Kemanfaatan Mikro-Kasuistik
1. 1. AliranAliran Hukum KodratHukum Kodrat
TOPTOP--DOWNDOWNsatu arahsatu arah
Ontologis:Ontologis:Hukum = asas kebenaran danHukum = asas kebenaran dankeadilankeadilan
Epistemologis:Epistemologis:DoktrinalDoktrinal--deduktifdeduktif(dari premis normatif(dari premis normatifselfself--evident)evident)
Aksiologis:Aksiologis:KeadilanKeadilan
2. 2. PositivismePositivisme HukumHukum Ontologis:Ontologis:Hukum = normaHukum = norma--norma positifnorma positifdalam sistem perundangdalam sistem perundang--undanganundangan
Epistemologis:Epistemologis:DoktrinalDoktrinal--deduktifdeduktif
Aksiologis:Aksiologis:KepastianKepastian
TOPTOP--DOWNDOWNsatu arahsatu arah
3. 3. UtilitarianismeUtilitarianisme Ontologis:Ontologis:Hukum = normaHukum = norma--norma positifnorma positifdalam sistem perundangdalam sistem perundang--undanganundangan
Epistemologis:Epistemologis:DoktrinalDoktrinal--deduktifdeduktifdiikutidiikutiNondoktrinalNondoktrinal--induktifinduktif
Aksiologis:Aksiologis:KepastianKepastiandiikutidiikutiKemanfaatanKemanfaatan
TOPTOP--DOWNDOWNdiikutidiikuti
BOTTOMBOTTOM--UPUP
Ontologis:Ontologis:Hukum = pola perilaku yangHukum = pola perilaku yangterlembagakanterlembagakan
Epistemologis:Epistemologis:NondoktrinalNondoktrinal--induktifinduktifInternalisasi doktrinalInternalisasi doktrinal--deduktif *deduktif *(pendekatan struktural/makro)(pendekatan struktural/makro)
Aksiologis:Aksiologis:Kemanfaatan, keadilanKemanfaatan, keadilan(simultan)(simultan)
4. 4. MazhabMazhab SejarahSejarah
TOPTOP--DOWNDOWNdandan
BOTTOM UPBOTTOM UP(simultan)(simultan)
* Koreksi Shidarta, 2003
5. [American]5. [American]Sociological JurisprudenceSociological Jurisprudence
Ontologis:Ontologis:Hukum = putusan hakimHukum = putusan hakiminin--concretoconcreto
Epistemologis:Epistemologis:NondoktrinalNondoktrinal--induktifinduktifDoktrinalDoktrinal--deduktifdeduktif
Aksiologis:Aksiologis:Kemanfaatan, kepastianKemanfaatan, kepastian(simultan)(simultan)
TOPTOP--DOWNDOWNdandan
BOTTOM UPBOTTOM UP(simultan)(simultan)
6. 6. RealismeRealisme HukumHukum Ontologis:Ontologis:Hukum = manifestasi maknaHukum = manifestasi makna--maknamaknasimbolik para pelaku sosialsimbolik para pelaku sosial
Epistemologis:Epistemologis:NondoktrinalNondoktrinal--induktifinduktif(pendekatan interaksional/(pendekatan interaksional/mikro)mikro)
Aksiologis:Aksiologis:KemanfaatanKemanfaatan
BOTTOMBOTTOM--UPUP(satu arah)(satu arah)
METODEMETODEpenemuanpenemuan hukumhukum
Metode penemuan hukumMETODE INTERPRETASIMETODE INTERPRETASI METODE KONSTRUKSIMETODE KONSTRUKSI
• Argumentum per analogiam
• Argumentum a contrario• Argumentum a fortiori• Penghalusan
(penyempitan) hukum
• Gramatikal (objektif) • Otentik• Teleologis (sosiologis) • Sistematis (logis) • Historis (subjektif) • Komparatif • Futuristis (antisipatif) ====================• Restriktif• Ekstensif
MetodeEKSPOSISI
VERBAL NONVERBAL
PRINSIPAL MELENGKAPI REPRESENTASI
dIterapkan untukkata-kata individual
diterapkan untukkata-kata lain
diterapkandengan cara
mencari sinonim dll.
SudiknoSudikno MertokusumoMertokusumo (2010) (2010) menyatakanmenyatakaneksposisieksposisi samasama dengandengan metodemetode konstruksikonstruksi..PandanganPandangan iniini tidaktidak tepattepat, , karenakarena eksposisieksposisiadalahadalah lebihlebih keke teknisteknis merumuskanmerumuskan penemuanpenemuanhukumhukum ituitu sehinggasehingga bisabisa dimengertidimengerti ((orangorang lain). lain).
Metode InterpretasiSaya masih menggunakan satu konsep hukum yang
sama
Metode InterpretasiSaya masih menggunakan satu konsep hukum yang
sama
Metode KonstruksiSaya sudah pindah ke
konsep hukum lain
Metode KonstruksiSaya mungkin dapat menemukan
satu konsep yang mendekati, tetapiTIDAK dapat saya gunakan…!
Metode Konstruksi
Saya sudah mengkreasikansatu konsep hukum lain
CONTOH KASUS
Pasal 49UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM
(3) hakhak khususkhusus yang yang melekatmelekat padapada diridiriwanitawanita dikarenakandikarenakan fungsifungsiproduksinyaproduksinya, , dijamindijamin dandan dilindungidilindungioleholeh hukumhukum..
Bagaimana jika hakim menghadapi kasus seorang wanita yang merasa“ditipu” oleh seorang pria dan karena itu ia kehilangan kegadisannya…(contoh kasus tahun 1980).
Kasus Putusan Hakim Bismar Siregar
DESKRIPSI:Seorang pria yang sudah berkeluarga bernamaMERTUA RAJA SIDABUTAR (perkerjaankontraktor) berpacaran dengan seorang gadis dibawah umur bernama KATARINA Br. SIAHAAN. Selama masa pacaran, Mertua berjanji (ada buktisurat ybs) akan segera mengawini Katarina. Tertarikpada janji ini, Katarina bersedia menyerahkankegadisannya kepada Mertua. Namun, Mertuamelanggar janji ini, sehingga pihak Katarina melaporke polisi. Kasus ini diproses secara pidana, sampaiakhirnya diadili di PN Medan.
Jaksa menuntut terdakwa melanggar pasal-pasalberikut secara kumulatif:1. Pasal 293 KUHP jo Pasal 5 ayat (3) UU Drt 1951:
(perbuatan cabul dengan anak di bawah umur)2. Pasal 378 KUHP (penipuan)3. Pasal 335 KUHP (perbuatan tidak menyenangkan)
PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN(No. 571/KS/1980/PN Mdn, tanggal 5 Maret 1980):• Terdakwa MERTUA terbukti sah dan meyakinkan
bersalah melakukan perbuatan cabul denganperempuan yang bukan isterinya.
• Terdakwa dihukum 3 bulan penjara, tetapi tidakakan dijalankan dengan masa percobaan 6 bulan.
JAKSA melakukan banding.
PutusanPutusan PENGADILAN TINGGI MEDANPENGADILAN TINGGI MEDAN(No. 144/PID/1983/PT (No. 144/PID/1983/PT MdnMdn))dengandengan KetuaKetua MajelisMajelis BismarBismar SiregarSiregar
next slidenext slide
Contoh: Pasal 378 KUHP:1.1. BarangsiapaBarangsiapa2.2. dengandengan maksudmaksud untukuntuk menguntungkanmenguntungkan diridiri sendirisendiri atauatau orangorang lain lain 3.3. secarasecara melawanmelawan hukumhukum4.4. dengandengan memakaimemakai namanama palsupalsu atauatau keadaankeadaan palsupalsu, , dengandengan tiputipu
muslihatmuslihat, , atauatau rangkaianrangkaian kebohongankebohongan, , 5.5. menggerakkanmenggerakkan orangorang lain lain 6.6. untukuntuk menyerahkanmenyerahkan barangbarang sesuatusesuatu kepadanyakepadanya, , atauatau supayasupaya
memberimemberi utangutang maupunmaupun menghapuskanmenghapuskan piutangpiutang, , •• diancamdiancam, , karenakarena PENIPUAN,PENIPUAN,•• dengandengan pidanapidana penjarapenjara paling lama paling lama empatempat tahuntahun..
SubjekSubjek normanorma : : semuasemua orangorangModus Modus perilakuperilaku : : laranganlaranganObjekObjek normanorma : : -- memilikimemiliki maksudmaksud menguntungkanmenguntungkan diridiri sendiri/orangsendiri/orang lainlain
secarasecara melawanmelawan hukumhukum-- memakaimemakai namanama palsupalsu, , keadaankeadaan palsupalsu, , tiputipu muslihatmuslihat//
rangkaianrangkaian kebohongankebohongan-- menggerakkanmenggerakkan orangorang lain lain menyerahkanmenyerahkan barangbarang-- memintameminta diberikan/dihapuskandiberikan/dihapuskan utangutang
KondisiKondisi normanorma : (: (mengikutimengikuti berlakunyaberlakunya asasasas teritorialteritorial, , dlldll.).)
Bagaimana dilakukan?UnsurUnsur 11
UnsurUnsur 33
UnsurUnsur 44
UnsurUnsur 22
UnsurUnsur 55
UnsurUnsur 66
BarangsiapaBarangsiapa
dengandengan maksudmaksud untukuntuk menguntungkanmenguntungkandiridiri sendirisendiri atauatau orangorang lain lain
secarasecara melawanmelawan hukumhukum
dengandengan memakaimemakai namanama palsupalsu atauataukeadaankeadaan palsupalsu, , dengandengan tiputipu muslihatmuslihat, , atauatau rangkaianrangkaian kebohongankebohongan, ,
menggerakkanmenggerakkan orangorang lain lain
untukuntuk menyerahkanmenyerahkan barangbarang sesuatusesuatukepadanyakepadanya, , atauatau supayasupaya memberimemberi utangutangmaupunmaupun menghapuskanmenghapuskan piutangpiutang,,
UnsurUnsur krusialkrusial pelanggaranpelanggaran atasatas PasalPasal 378 KUHP yang 378 KUHP yang ingininginditetapkanditetapkan oleholeh BismarBismar SiregarSiregar::
1.1. dengandengan maksudmaksud untukuntuk menguntungkanmenguntungkan diridiri sendirisendiri atauatau orangorang lainlainadaada buktibukti suratsurat yang yang memuatmemuat rayuan/janjirayuan/janji terdakwaterdakwa..
2.2. secarasecara melawanmelawan hukumhukumterpidanaterpidana sudahsudah beristeriberisteri, , agamanyaagamanya (Kristen) (Kristen) melarangmelarang perbuatanperbuatan
sepertiseperti ituitu..3.3. dengandengan memakaimemakai namanama palsupalsu atauatau martabatmartabat ((hoednigheidhoednigheid)) palsupalsu, ,
dengandengan tiputipu muslihatmuslihat, , atauatau rangkaianrangkaian kebohongankebohongankeadaankeadaan palsupalsu terbuktiterbukti dengandengan telahtelah dipenuhinyadipenuhinya unsurunsur no.1 no.1 dandan 2 2 didi
atasatas..4.4. menggerakkanmenggerakkan orangorang lain lain untukuntuk menyerahkanmenyerahkan barangbarang sesuatusesuatu
kepadanyakepadanyaBARANG BARANG iniini diartikandiartikan secarasecara luasluas. KEGADISAN* yang . KEGADISAN* yang melekatmelekat padapada
diridiri korbankorban dapatdapat dikategorikandikategorikan sebagaisebagai BARANG.BARANG.
Kasus Putusan Hakim Bismar Siregar
Terdakwa dipidana melakukan PENIPUAN dengan pidana penjara 3 tahun
* Juga disebut dalam putusan bahwa dalam bahasa Tapanuli, kemaluan ini disebut bondayang tidak lain bermakna sama dengan benda (barang).
PERHATIKAN…!• Dalam pertimbangan putusan hakim, TIDAK
HANYA unsur tindak pidana yang “bermasalah”* itu saja yang perlu diuraikan. Semua unsurharus diuraikan satu demi satu.
• Pada hakikatnya hakim juga membuat silogismesetiap kali ia membuat uraian unsur demi unsurtadi (sekalipun tidak secara eksplisitdicantumkan).
• Khusus untuk uraian unsur yang dilakukanpenemuan hukum, argumentasi harus dijelaskansecara mendalam dan komprehensif.
*) *) PengertianPengertian ““bermasalahbermasalah”” didi sinisini dalamdalam artiarti masihmasih perluperludilakukandilakukan langkahlangkah--langkahlangkah penemuanpenemuan hukumhukum tersendiritersendiri..
Bagaimana dilakukan?UnsurUnsur 11
UnsurUnsur 33
UnsurUnsur 44
UnsurUnsur 22
UnsurUnsur 55
UnsurUnsur 66
BarangsiapaBarangsiapa
dengandengan maksudmaksud untukuntuk menguntungkanmenguntungkandiridiri sendirisendiri ……
secarasecara melawanmelawan hukumhukum
dengandengan memakaimemakai namanama palsupalsu atauataukeadaankeadaan palsupalsu, , dengandengan tiputipu muslihatmuslihat, , atauatau rangkaianrangkaian kebohongankebohongan, ,
menggerakkanmenggerakkan orangorang lain lain
untukuntuk menyerahkanmenyerahkanBARANG BARANG sesuatusesuatukepadanyakepadanya, ,
FilsafatFilsafatHukumHukum
DogmatikaDogmatikaHukumHukum
LogikaLogika TeoriTeoriHukumHukum
IlmuBahasa
Ilmu-ilmuempirishukum*
ILMU PRAKTIS
ILMU EMPIRISILMU FORMAL
FILSAFAT
© Shidarta, 2003
* * MenggantikanMenggantikan istilahistilah::ilmuilmu--ilmuilmu hukumhukum empirisempiris
IlmuIlmuBahasaBahasa
LogikaLogika
IlmuIlmu lainlain((berobjekkanberobjekkan
hukumhukum))
IlmuIlmuHukumHukum((dogmatisdogmatis))
hukumhukumacaraacara HTNHTN
dialekdialek--tikatika
sejaseja--rahrah sosiososio--
logilogi
ilmuilmuperper--uuuu
pempem--buktianbuktian
hukumhukummaterialmaterial
HANHAN
HUBUNGAN FUNGSIONALHUBUNGAN FUNGSIONALANTARANTAR--DISIPLINDISIPLINuntukuntuk membantumembantu kognisikognisi hakimhakim
©© ShidartaShidarta, 2003, 2003retoreto--rikarika
Prag-tika
semanseman--tikatika
semiosemio--tikatika
sintaksintak--tikatika
antroantro--pologipologi
psikopsiko--logilogi
politikpolitik
KepribadianKepribadian PersekutuanPersekutuan
PemisahanPemisahan((BaikBaik--BurukBuruk))
KesamaanKesamaanPerlakuanPerlakuan
KewibawaanKewibawaan
Dimensi kognisi tadi bertemu dengan dimensi afeksi…
Argumentasi hukum
Ada satu atau beberapa unsur yang tidak dapat langsung diterapkan,namun harus diberikan pemaknaan tertentu.
Unsur BARANG ini “dieksposisikan” menjadi kurang lebih:
P.Mayor Segala organ [termasuk] yang melekat padatubuh seseorang adalah BARANG menurutketentuan Pasal 378 KUHP.
P. Minor Kegadisan adalah organ yang melekat padatubuh seseorang.
Konklusi KEGADISAN adalah BARANG menurutketentuan Pasal 378 KUHP.
Argumentasi hukumPada akhirnya, setelah semua unsur-unsur diuraikan, maka akan ditemukansilogisme yang utuh, yang menunjukkan semua unsur terkait dengan Pasal 378KUHP telah terpenuhi.
P.Mayor Semua orang yang bermaksud menguntungkandiri sendiri secara melawan hukum dengankeadaan palsu menggerakkan orang lain menyerahkan barang ADALAH pelaku penipuanmenurut Pasal 378 KUHP.
P. Minor Mertua Raja Sidabutar adalah orang yang bermaksud menguntungkan diri sendiri secaramelawan hukum dengan keadaan palsumenggerakkan orang lain [Katarina Br. Siahaan] menyerahkan barang [kegadisannya].
Konklusi Mertua Raja Sidabutar adalah pelaku penipuanmenurut Pasal 378 KUHP.
Apa inti dari penemuan hukum itu?
Segala organ [termasuk] yang melekat pada tubuh seseorang adalahBARANG menurut ketentuan Pasal 378 KUHP.
EKSPLISIT:Dalam bahasa Tapanuli, kemaluan ini disebut bonda yang tidak lain bermakna sama dengan benda (barang).
Apakah dapat diterima sebagai putusan yang berwibawa?Jawabannya ditentukan oleh:
1. institusi profesi2. komunitas keilmuan3. masyarakat luas4. para pihak