penentuan jenis golongan darah manusia berbasis ... · proposal tugas akhir ... nim : 065114026...
TRANSCRIPT
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PENENTUAN JENIS GOLONGAN DARAH MANUSIA
BERBASIS MIKROKONTROLER AT-Mega 8535
Oleh:
STURMIUS THEOFANUS LERING
NIM : 065114026
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT PROPOSAL
DETERMINATION OF HUMAN BLOOD GROUP BASED
ON MICROCONTROLLER AT-Mega 8535
STURMIUS THEOFANUS LERING
NIM : 065114026
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
“Kadang dari hal negatif kita dapat belajar
banyak hal tentang kehidupan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena darah berperan penting dalam tubuh
manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya penurunan jumlah hemoglobin dari
yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan. Transfusi hanya bisa dilakukan
bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis. Golongan darah manusia dibagi
empat yaitu A, B, O, dan AB.
Perancangan alat pendekteksi golongan darah manusia menggunakan metode ABO.
Darah diteteskan pada kaca preparat lalu dicampur dengan cairan anti reagen, kemudian
sensor yang terdiri dari LED infra merah sebagai pemancar cahaya dan fototransistor
sebagai penerima cahaya akan membaca tingkat penggumpalan (aglutinasi) darah sehingga
menghasilkan tegangan DC. Tegangan dari sensor akan dikuatkan oleh Op-Amp lalu
dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat ditamplkan
pada penampil LCD 16x2.
Alat yang dibuat sudah berhasil membaca sampel darah yang diujikan dan dapat
ditampilkan dengan baik dan benar pada penampil LCD 16x2.
Kata kunci : Golongan darah, anti reagen, sensor, Op-Amp, mikrokontroler, LCD 16x2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Blood tests to be conducted because of the blood plays an important role in the human
body. If the examination results are known a decrease in the amount of hemoglobin than
necessary, then the blood transfusion needs to be done. Transfusion can only be done if the
blood groups between donor and recipient alike. Divided by four human blood groups A,
B, O, and AB.
Design tool detections human blood group ABO method. Blood dripped on glass
preparations are then mixed with a liquid anti reagent, then the sensor consists of an infra
red LED as a light emitter and a phototransistor as the light receiver will read the level of
clumping (agglutination) of blood to produce a DC voltage. Voltage of the sensor will be
strengthened by the Op-Amp and then sent to the microcontroller AT-Mega8535 to be
processed so that it can displayed on 16x2 LCD viewer.
Tool created have managed to read blood samples were tested, and can be displayed
properly on 16x2 LCD viewer.
Keywords: Blood type, anti-reagent, sensors, Op-Amp, microcontroller, LCD 16x2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGHANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Mama Bunda Maria
atas segala kasih, anugerah, dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan
banyak bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat, penulis ingin mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku dosen pembimbing akademik angkatan 2006 yang telah memberikan
kesempatan dan semangat untuk selalu rajin kuliah dan menyelesaikan tugas akhir.
4. Bapak Martanto, S.T.,M.T. selaku pembimbing atas segala pemikiran, waktu dan
tenaganya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir
penulisan tugas akhir.
5. Bapak Damar Wijaya, S.T.,M.T. dan Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T.
selaku penguji dalam membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan
penulisan karya tugas akhir.
6. Seluruh dosen di Fakultas Teknik Elektro yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam memperdalam dunia Teknik
Elektronika.
7. Seluruh Staf & Laboran Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma : Mas
Mardi, Mas Suryono, Mas Hardi, Mas Broto yang sudah memberikan bantuan
selama proses pembuatan karya tugas akhir.
8. Seluruh Staf Sekretariat Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma :
Mbak Rina, Mas Tri, Mbak Tukija, dan karyawan/i sekretariat lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu , terima kasih untuk pemberian pelayanan
terbaik buat penulis selama masa studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Seluruh Personil Satpam Kampus III Universitas Sanata Dharma : Mas Tri, Mas
sunny dan semua personil yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima
kasih untuk pelayanan dan menjadi “teman ngobrol” selama masa studi.
10. Untuk kedua orang tua penulis ( Bapa dan Mama Tercinta) yang telah memberikan
doa, dorongan moril maupun material, terima kasih untuk kasih dan kesabaran yang
tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Untuk Saudara dan Saudariku tercinta : “My Brotha” Pater Edi Lering, SVD. ,
“My Sista” Kakak Venta, Kakak Yosi, dan Kakak Helmi terima kasih doanya dan
dukungan baik moril maupun materi yang diberikan serta “serangkaian nasihat”
yang “tak pernah habis” tapi “membangun”.
12. Untuk Om dan Tanta di Kampung Aibura, Kampung Hagarahu, Kampung Keut,
Kampung Belat, Kampung Riit, Kampung Nita, Kampung Kei, dan Kampung
Nangarasong : Bapa Kecil dan Mama Kecil Aibura, Om dan Tanta Guru Keut,
Bapa Fano dan Mama Fano Hagarahu, Tanta Siti Aibura, Mama Tin dan Bapa Tin
Kei, Bapa Kecil dan Mama Kecil Kei, Dede Hero dan Mama Nedis Nangarasong,
Doi Nela dan Doi Nona Nita Kloang Terima Kasih untuk dukungan dan Doa
semuanya.
13. Untuk “Someone One Special In My Life” , terimakasih untuk Doa serta dukungan
yang tak pernah henti serta menjadi tempat berbagi cerita baik saat di Jogja maupun
diluar Jogja.
14. Untuk Keluarga Besar Teknik Sanata Dharama Pecinta Alam (Teksapala) : Bang
Cegopara, Wereng, Cecak, Walang, Rambo, Daki, Babon, Pacet, Odong, Malaria,
Bagor, Semar, Bayam dan Terong untuk dukungan persaudaraan dan semangat
berpetualang bersama untuk alam.
“Gak ada loe Gak rame BRO …. !! “
15. Untuk Purnapala Teksapala : Bang Gondes, Kang Gadul, Bang jinggo, Bang
Jembat, Bang Krowot, Mas U’uk, Bang Luncang, Mas Cagak, Mas Krupuk, Kak
Selet, Mas Lunyem, Mas Jangis, Mas Sapi, Mbak Jungkel, Mbak Kencot, Mbak
piret dan Mbak Buncis terima kasih untuk dukungan dan semangatnya abang-abang
dan mbak-mbak semua.
16. Untuk teman-teman Kost Damai : “My Best Friend” Si Gendut Florry Saputra, Si
Pemabuk Hari Kuntoro, Si Seniman “Bravo” Jelarut, Si Galau “Nyawa” Wibison,
Si Nelayan “Cakcuk”, Si Peace “Jo”, Bli “Made Rai”, Kae Valen, Krisna, Si “Big
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Boy” Umbu Indra dan masih banyak teman-teman lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, terima kasih untuk dukungan dan teman untuk mengisi dan
mengobati “Kegalauan” selama di Jogja.
17. Untuk Komunitas Sekretariat Bersama MAPALA Yogyakarta, Komunitas SAN’T
EGIDIO Yogyakarta, Komunitas IKAMASI Yogyakarta, Komunitas GLADIAN
MAPALA Indonesia, Komunitas GUNUNG HUTAN, Komunitas
FLOBAMORATA Kampus III Paingan, terima kasih untuk dukungan dan
pengalaman yang telah diberikan. “Good Luck Guys ..!!!”
Penulis Menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dari penulisan
tugas akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca semuanya.
Yogyakarta, 30 Mei 2013
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… .. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………………… v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ………………………… vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………………. vii
INTISARI …………………………………………………………………………… viii
ABSTRACT ………………………………………………………………………… ix
KATA PENGHANTAR …………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………… xvi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………. 2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………….. 2
1.4 Metodologi Penelitian ………………………………………………………. 3
BAB II DASAR TEORI …………………………………………………………… 5
2.1 Golongan Darah Manusia …………………………………………………… 5
2.2 Mikrokontroler AVR ATmega8535 ………………………………………… 7
2.2.2 Arstitektur ATMega8535 …………………………………………… 7
2.2.3 Fitur ATMega8535 ………………………………………………… 8
2.2.4 Konfigur Pin ATMega8535 ………………………………………… 8
2.2.5 Peta Memori ………………………………………………………… 9
2.2.6 Status Register (SREG) ……………………………………………… 10
2.2.7 Timer / Counter……………………………………………………… 11
2.2.8 ADC ………………………………………………………………… 12
2.2.9 Inisialisasi ADC …………………………………………………….. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.3 Penguat Operasional ………………………………………………………… 15
2.3.1 Penguat Pembalik …………………………………………………… 16
2.3.2 Penguat Non-Pembalik ……………………………………………… 17
2.4 Infra Merah …………………………………………………………………. 19
2.5 Fototransistor ………………………………………………………………… 20
2.6 LCD …………………………………………………………………………. 22
BAB III PERANCANGAN PENELITIAN ……………………………………… 25
3.1 Perancangan Sistem …………………………………………………………. 25
3.2 Perancangan Mekanik ………………………………………………………. 26
3.3 Perencanaan Perangkat Keras ………………………………………………. 29
3.3.1 Rangkaian Sensor …………………………………………………… 29
3.3.2 Rangkaian Konfigurasi Penguat Tegangan …………………………. 32
3.3.3 Rangkaian Konfigurasi LCD 16x2 …………………………….……. 33
3.3.4 Rangkaian Mikrokontroler ………………………………….………. 34
3.3.4.1 Rangkaian Osilator …………………………….…………… 34
3.3.4.2 Rangkaian Reset …………………………………………… 34
3.4 Perancangan Perangkat Lunak ……………………………………………… 37
3.4.1 Perangkat Lunak Scan Sampel Darah ……………………………… 38
3.4.1 Perangkat Lunak Pengolahan Data ADC pada ATMega8535 ……… 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………... 40
4.1 Pengujian Rangkaian Sensor ………………………………………………… 41
4.2 Pengujian Rangkaian LCD 16x2 …………………………………………… 46
4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali/Pengontrol ………………………………. 47
4.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ……………………………………… 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………… 61
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 61
5.2 Saran ………………………………………………………………………… 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 62
LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Blok Penentuan Jenis Golongan Darah ………………….. 4
Gambar 2.1 Reaksi Aglutinasi Dan Non-aglutinasi Pada Golongan Darah …….. 6
Gambar 2.2 Pendonor Dan Penerima Transfusi Darah ………………………… 6
Gambar 2.3 Konfigurasi Pin ATmega8535 …………………………………….. 9
Gambar 2.4 Register ADMUX ………………………………………………….. 13
Gambar 2.5 Format Data ADC dengan ADLAR=0 …………………………….. 14
Gambar 2.6 Format Data ADC dengan ADLAR=1 …………………………….. 14
Gambar 2.7 Simbol Skematik Penguat Operasional ……………………………. 15
Gambar 2.8 Penguat Rangkaian Pembalik ……………………………………… 16
Gambar 2.9 Penguat Rangkaian Non-pembalik ………………………………… 18
Gambar 2.10 Simbol Led Infra Merah …………………………………………… 20
Gambar 2.11 Simbol Fototransistor ………………………………………………. 21
Gambar 2.12 Bentuk Fisik LCD Karakter 16x2 ………………………………….. 22
Gambar 2.13 Baris dan kolom Karakter pada LCD 16x2 ………………………… 22
Gambar 2.14 Konfigurasi Kaki LCD 16x2 ………………………………………. 23
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia … 25
Gambar 3.2 Desain Mekanik Tampak Atas …………………………………….. 26
Gambar 3.3 Desain Mekanik Tampak Samping ………………………………… 27
Gambar 3.4 Jarak Sensor Dengan Kaca Prefarat ……………………………….. 27
Gambar 3.5 Jarak Antara Sensor ……………………………………………..…. 28
Gambar 3.6 Jarak Badan Alat Secara Keseluruhan …………………………….. 28
Gambar 3.7 Rangkaian Sensor Darah …………………………………………… 30
Gambar 3.8 Rangkaian Op-amp Penguat Sensor ……………………………...… 32
Gambar 3.9 Rangkaian LCD 16x2 ……………………………………………… 33
Gambar 3.10 Pengaturan Port LCD Pada Code Vision AVR ……………………. 33
Gambar 3.11 Rangkaian Osilator ATmega 8535 ………………………………… 34
Gambar 3.12 Rangkaian Reset ATmega 8535 ……………………………………. 35
Gambar 3.13 Sistem Minimun ATmega 8535 …………………………………… 36
Gambar 3.14 Diagram Alir Utama ……………………………………………….. 37
Gambar 3.15 Diagram Alir Scan Sampel Darah …………………………………. 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 3.16 Diagram Alir Mengolah Data ADC pada ATMEga 8535 …………. 39
Gambar 4.1 Tahap Pengujian Sampel Golongan Darah Manusia.......................... 40
Gambar 4.2 Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2
Pada Perangkat Keras ......................................................................
41
Gambar 4.3 Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras 42
Gambar 4.4 Sensor Tidak Terhalang ..................................................................... 44
Gambar 4.5 Sensor dibuat terhalang …………………………………………...... 45
Gambar 4.6 Semua Sensor Terhalang ………………………………………....... 45
Gambar 4.7 Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Sensor Saat Tidak
Terhalang …………………………………………………………...
45
Gambar 4.8 Pengukuran Nilai ADC dan Tegangan Keluaran Sensor Saat
Terhalang …………………………………………………………...
45-
46
Gambar 4.9 Tampilan Awal Pada Penampil LCD 16x2 ........................................ 47
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Tombol Start pada LCD 16x2 ................................. 48
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Tombol Stop pada LCD 16x2 .................................. 48
Gambar 4.12 Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari
Sensor ………………………………………………………………
50
Gambar 4.13 Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat …………... 51
Gambar 4.14 Proses Aglutinasi Pada Sampel Darah ……………………............... 51
Gambar 4.15 Sampel Darah “Cornelius Florry Saputra” ........................................ 54
Gambar 4.16 Sampel Darah “Aris Nugroho”…………….. .................................... 55
Gambar 4.17 Penampil LCD Saat Tidak Terdapat Kaca Preparat .......................... 57
Gambar 4.18 Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD
16x2 ...................................................................................................
57
Gambar 4.19 Pembuktian Kebenaran Data Sensor B ……………………………. 58
Gambar 4.20 Pembuktian Kebenaran Data Sensor D ……………………………. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Susunan Darah …………………………………………………………... 5
Tabel 2.2 Reaksi aglutinasidan non-aglutinasi pada golongan darah ……………… 6
Tabel 2.3 Pemilihan Mode Tegangan Referensi ADC …………………………….. 13
Tabel 2.4 Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC …………………………. 14-15
Tabel 2.5 Konfigurasi kaki LCD 16x2 …………………………………………..… 22-24
Tabel 3.1 Tabel perincian jarak mekanik ……………………………………….….. 29
Tabel 3.1 Konfigurasi Keluaran sensor ke Mikrokontroler ATmega 8535 …….….. 30
Tabel 3.2 Penggunaan Port pada Mikrokontroler …………………………….….… 35-36
Tabel 4.1 Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor ……………………….….. 42-43
Tabel 4.2 Nilai Tegangan Rata-Rata Setiap Sensor ................................................... 44
Tabel 4.3 List Kode Program Konfigurasi dan Perintah LCD 16x2 .......................... 47
Tabel 4.4 Port Mikrokontroler AT-Mega8535 .......................................................... 48
Tabel 4.5 List Kode Program Tombol Start dan Tombol Stop .................................. 49
Tabel 4.6 Nilai Tegangan Referensi Setiap Sensor ................................................... 52
Tabel 4.7 Batas Nilai Tegangan Referensi Proses Aglutinsi ..................................... 53
Tabel 4.8 Data Tegangan DC Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler .......................... 54
Tabel 4.9 Pengubahan Nilai Tegangan Referensi Ke Nilai ADC ………….………. 55
Tabel 4.10 List Program Untuk Sensor A …………………………………………… 56
Tabel 4.11 Hasil Nilai Tegangan Dan Nilai ADC …………………………………... 58
Tabel 4.12 Pembuktian Pengujian Sampel Darah Manusia Secara Keseluruhan …… 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun maju semakin pesat, kemajuan tersebut
mencakup berbagai bidang kehidupan. Bidang kesehatan merupakan salah satu bagian
yang tidak luput dari dukungan teknologi. Kesehatan merupakan aspek penting dalam
kehidupan manusia, oleh karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara
berkala di laboratorium. Pada umumnya, pemeriksaan darah mutlak dilakukan karena
darah berperan penting dalam tubuh manusia. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui adanya
penurunan jumlah hemoglobin dari yang semestinya, maka transfusi darah perlu dilakukan.
Transfusi hanya bisa dilakukan bila golongan darah antara penerima dan pendonor sejenis.
Dalam dunia kedokteran, golongan darah manusia dibagi empat yaitu A, B, O, dan AB
[12].
Selama ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode ABO yang
prosesnya dilakukan secara manual. Menurut sistem penggolongan darah ABO, darah
dibagi 4 golongan, yakni golongan A, B, O, dan AB. Penentuan golongan darah manusia
menggunakan cairan reagen yang disebut antisera yaitu antisera A dan antisera B yang
akan dicampurkan pada sampel darah manusia [12]. Hal ini tentunya akan menjadi lebih
rumit dan membutuhkan perhatian yang lebih apabila sampel darah yang hendak diuji
jumlahnya cukup banyak. Oleh karena itu, otomasi alat diperlukan untuk memudahkan
proses pendekteksian golongan darah sehingga lebih mudah, cepat dan tepat dalam
penentuan sampel darah manusia. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Haryono
Budi Susilo “Penentuan Golongan Darah Manusia Dengan Sistem Elektronik” dengan
menggunakan Op-Amp sebagi penguat sekaligus pembanding tegangan dan ditampilkan
pada 7-segmen , serta penelitian yang dilakukan oleh Edmon Syah Putra yaitu “penentuan
jenis golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT89S51”.
Berdasarkan hal tersebut, perancang membuat alat pendeteksi golongan darah manusia
yang berbasis pada mikrokontroler AT-Mega 8535 dengan menggunakan metode ABO.
Dalam perancangan, alat ini menggunakan LED infra Merah dan fototransistor sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sensor dengan tegangan keluaran yang dikuatkan oleh op-amp, kemudian mikrokontroler
menentukan golongan darah dari sampel yang dideteksi dan ditampilkan pada LCD.
Dengan latar belakang tersebut, salah satu bentuk perkembangan teknologi sederhana
dalam bidang kesehatan yang dapat dilakukan yaitu “PENENTUAN JENIS
GOLONGAN DARAH MANUSIA BERBASIS AT-Mega 8535”. Kelebihan penelitian
ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah dapat menentukan jenis golongan
darah 4 orang secara bersamaan sehingga penelitian ini lebih efekif dan efisien.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
Merancang dan membuat alat pendekteksi golongan darah manusia secara otomatis
berbasis pada mikrokontoler AT-Mega 8535.
Manfaat :
a. Sebagai alat bantu dalam bidang kesehatan untuk mempermudah proses penentuan
jenis golongan darah manusia.
b. Mempermudah proses penentuan jenis golongan darah manusia yang efektif dalam
jumlah banyak.
c. Dapat menghemat tenaga yang dibutuhkan dalam menentukan jenis golongan darah
manusia.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan masalah agar dapat terarah dan lebih
sistematis. Berikut daftar spesifikasi batasan masalah :
a. Pengujian alat dilakukan terkait dengan darah manusia.
b. Penentuan jenis golongan darah manusia dengan menggunakan sistem A,B,O.
c. Jumlah maksimal darah manusia yang diujikan adalah 4 sampel darah.
d. Menggunakan 8 buah kaca preparat masing-masing berukuran 2.5 cm x 8 cm
sebagai wadah sampel darah manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
e. Dalam 2 buah kaca preparat, terdapat 1 sampel darah manusia yang akan di ujikan.
f. Di setiap sampel darah terdapat 2 titik yaitu titik A dan titik B.
g. Jarak antara titik pada kaca preparat adalah 3.5 cm.
h. Setiap titik sampel darah, terdapat 1 tetes darah manusia dan 2 tetes anti reagen.
i. Menggunakan LED infra merah dan fototransistor sebagai sensor pendekteksi
berjumlah 8 buah.
j. Setiap kaca preparat ditempatkan satu buah sensor.
k. Menggunakan Op-Amp sebagai penguat tegangan dari sensor menuju
mikrokontroler AT-Mega 8535.
l. Menggunakan AT-Mega 8535 sebagai pembanding dan penentuan hasil sampel
golongan darah manusia.
m. Rangkaian penampil digital hasil golongan darah manusia berupa LCD 16x2.
1.4. Metodologi Penelitian
Untuk merancang dan membuat suatu perangkat keras dengan hasil yang cukup teliti
dan akurat dalam menentukan jenis golongan darah manusia, maka perancang
menggunakan metode seperti berikut ini :
a. Studi pustaka mengenai konsep dasar penggolongan darah manusia menggunakan
sistem A,B,O.
b. Mencari data lengkap tentang perangkat keras yang akan dibuat berupa AT-Mega
8535, LED infra merah dan fototransistor, Op-Amp, LCD, dan beberapa perangkat
keras lainnya.
c. Merancang simulasi perencanaan alat sehingga mendapatkan perangkat keras yang
sesuai dengan keinginan menggunakan software Microcap, Eagle dan Google
sketch.
d. Pembuatan alat perangkat keras yang meliputi kaca preparat, sistim minimum AT-
Mega 8535, LED infra merah, fototransistor, penguat operasional (Op-Amp),
penampil LCD, dan perancangan PCB menggunakan software EAGLE.
e. Melakukan pengujian dan pengambilan data dengan meneteskan contoh darah
manusia pada kaca preparat sebanyak 1 tetes, lalu mencampurkan Reagen A dan
Reagen B pada masing-masing sampel darah sebanyak 2 tetes. Proses diawali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengan menekan tombol start pada perangkat keras sehingga sensor (led infra
merah dan fototransistor) dapat membaca sampel darah yang diujikan, lalu
tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan oleh op-amp sehingga dapat
diproses oleh mikrokontoler AT-Mega 8535 dan dapat ditampilkan hasil pada
penampil LCD 16x2. Untuk lebih jelasnya diagram blok penetuan jenis golongan
darah dapat dilihat Gambar 1.1.
f. Melakukan analisa dan kesimpulan data dengan melihat hasil pada penampil LCD
yang sama dan akurat dengan contoh sampel darah yang diujikan. Kesimpulan
dapat dilihat pada proses kerja perangkat keras yang mampu membaca data dari
sensor dan dapat diproses oleh AT-Mega 8535 sehingga menghasilkan data pada
penampil LCD.
Gambar 1.1. Diagram Blok Penentuan Jenis Golongan Darah
Kaca preparat (2.5cm x 8cm)
(4 buah)
Sensor (8 buah)
Op-Amp (8 buah)
AT-Mega 8535 (1 buah)
LCD (Display) (1 buah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Golongan Darah Manusia
Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan vertebrata yang
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
serta mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi
untuk pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Volume darah secara keseluruhan kira-
kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter dengan perincian 1 liter
darah di paru-paru, 3 liter dalam vena-vena sistim peredaran darah, sisanya 1 liter ada
dalam jantung dan arteri, arteriola serta kapiler sistematik[11]. Komposisi susunan darah
dapat dilihat pada Tabel 2.1[12].
Tabel 2.1. Susunan Darah [12]
Air 91.0 %
Protein 8.0 % Albumim, globulin, protromblin, dan fibrinogen
Mineral 0.9 % Natrium klorida, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor,
besi, dan seterusnya
Bahan organik 0.1 % Glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolestrol, dan
asam amino
Jika darah dari golongan yang bertentangan ditransfusikan akan mengakibatkan bahan
dalam plasma yang bernama aglutinin menggumpal dan juga terjadi hemolisis
(memecahnya) sel darah merah[12]. Sampai tahun 1900, transfusi darah pada manusia
sering menyebabkan kematian. Kemudian Landsteiner mengajukan konsep mengenai
golongan darah, yang kini merupakan dasar pemberian transfusi darah.
Sistem golongan darah yang utama berdasar pada ada tidaknya mukopolisakarida yang
disebut aglutinogen, yang terdapat di permukaan sel darah merah manusia. Aglutinogen itu
dinamakan A dan B. Seseorang yang mempunyai aglutinogen A pada sel darah merahnya,
digolongkan dalam golongan darah A. Mereka yang mempunyai aglutinogen B, termasuk
golongan darah B. Mereka yang mempunyai aglutinogen A dan B termasuk golongan
darah AB. Mereka yang tidak mempunyai aglutinogen A maupun B, termasuk golongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
darah O (biasanya diucapkan sebagai huruf O dan bukan sebagai angka 0 atau nol). Sistem
pengujian golongan darah seperti ini disebut sebagai metode ABO, yang prosesnya
dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan dua jenis cairan atau reagen pada
sampel darah. Dalam proses pengujian sampel darah menggunakan metode ABO, sampel
darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel darah akan terjadi proses
aglutinasi atau penggumpalan darah. Hasil reaksi aglutinasi / non-aglutinasi pengujian
golongan darah dapat di lihat pada Tabel 2.2 dan pada Gambar 2.1 [11].
Tabel 2.2. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada golongan darah [11]
Anti A Anti B Golongan
+ - A
- + B
+ + AB
- - O
+ = Aglutinasi - = non-aglutinasi
Gambar 2.1. Reaksi aglutinasi dan non-aglutinasi pada Golongan Darah [15]
Agar tidak terjadi aglutinasi, maka pada transfusi, penderita harus diberi darah yang sama
golongannya. Maka transfusi darah dapat dilakukan seperti terlihat dalam Gambar 2.2.
A
O AB
B
Gambar 2.2. Pendonor dan penerima transfusi darah [11]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Jadi, bila tidak tersedia darah dengan golongan yang sesuai, darah golongan O dapat
diberikan kepada ketiga golongan yang lain. Golongan darah O disebut darah donor
universal. Golongan darah A dan B dapat diberikan kepada AB, tetapi tidak kepada O.
Darah AB hanya dapat ditransfusikan kepada resipen (penerima) AB. Penderita dengan
golongan darah AB dapat menerima darah dari golongan manapun sehingga darah AB
disebut resipen universal [11].
2.2 Mikrokontroler AVR AT-Mega8535
Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprosesor yang di dalamnya sudah terdapat
CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah terhubung dan
teralamati dengan baik. AT-Mega8535 adalah 8-bit mikrokontroler yang termasuk dalam
keluarga AVR (Alf and Vegard’s RiscProcecor) yang menggunakan arstitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer), diproduksi oleh ATMEL [2]. Hampir semua Intsruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock dan mempunyai 32 register general-purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupsi internal dan eksternal, serial
UART, Programmable Watchdog Timer, dan Power saving mode. AVR juga mempunyai
ADC, PWM internal dan In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan
memori program untuk diprogram ulang.
2.2.1 Arsitektur AT-Mega8535
Mikrokontroler AT-Mega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut [1]:
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10-bit sebanyak 8 saluran.
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.
d. CPU yang terdiri dari atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer denga osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
h. Kecepatan maksimal 16 MHz.
i. Tegangan operasi 4,5VDC s/d 5,5VDC.
j. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write.
k. Unit interupsi internal dan eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
l. Port antarmuka SPI (Serial Pheriperal Interface).
m. Antarmuka komparator analog.
n. Port USART (Universal shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter).
2.2.2 Fitur AT-Mega8535
Kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut [3] :
a. Sistem mikroprosesor 8-bit berbasis RISC (Reduced Intruction Set Computer) dengan
kecepatan 16 Mhz.
b. Kapabilatas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
c. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
e. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
2.2.3 Konfigurasi Pin AT-Mega8535
Konfigurasi pin AT-Mega8535 bisa dilihat pada Gambar 2.3. Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin AT-Mega8535 sebagai berikut [3]:
a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
b. GND merupkan pin ground.
c. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan Timer Oscilator.
f. Prot D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengembalikan proses kerja
mikrokontroler diulang dari awal.
h. XTAL1 dan XTAL2 dan merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 2.3. Konfigurasi Pin ATmega8535 [3]
2.2.4 Peta Memori
AVR AT-Mega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program
yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 buah bagian, yaitu 32 buah register umum,
64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal. Register keperluan umum menempati
space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus
untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat
berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang
khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler,
seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori
berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Memori SRAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara (memori
kerja). Semua memori “biasa” akan ditempatkan dalam SRAM .
Memori program yang terletak dalam flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte
karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR AT-Mega8535 memiliki
4Kbyte x 16-bit flash PEROM dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR tersebut
memiliki 12-bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi flash.
Memori flash adalah salah satu jenis ROM yang cara penulisan dan penghapusannya
secara elektrik. Memori ini digunakan untuk menempatakan kode-kode program yang akan
dieksekusi oleh CPU. Namun memori ini juga dapat digunakan untuk menyimpan angka-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
angka / data konstan, string yang ketika chip running tidak pernah diubah. Selain itu, AVR
ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte.
Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF. Memori EEPROM dapat digunakan
untuk menyimpan data pada saat chip running dan tidak dapat terhapus meskipun catu
daya mati (non volatile) [3].
2.2.5 Status Register (SREG)
Status Register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.
a. Bit 7-I: Global Interrupt Enable
Set bit dilakukan untuk mengaktifkan interupsi. Setelah itu, mengaktifkan pilihan
interupsi yang akan gunakan dengan cara bit kontrol registernya dibuat enable secara
individu. Apabila terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, maka bit harus
dibuat clear dan bit tidak akan mengizinkan terjadinya interupsi, serta instruksi RETI
akan melakukan set bit.
b. Bit 6-T: Bit Copy Storage
Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan dalam operasi
bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit-T menggunakan instruksi
BST, dan sebaliknya bit-T dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR
menggunakan instruksi BLD.
c. Bit 5-H: Half Carry Flag
d. Bit 4-S: Sign Bit
Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (Negatif) dan flag V (Komplemen
dua overflow).
e. Bit 3-V: Two’s Complement Overflow Flag
Bit ini berguna untuk mendukung operasi aritmatika.
f. Bit 2-N: Negative Flag
Set bit pada flag-N dilakukan, apabila operasi menghasilkan bilangan negatif.
g. Bit I-Z: Zero Flag
Set bit dilakukan bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
h. Bit 0-C: Carry Flag
Set bit pada carry flag dilakukan, apabila suatu operasi menghasilkan carry.
2.2.6 Timer / counter
AVR AT-Mega8535 memiliki tiga buah timer/counter, yaitu 2 buah timer/counter 0 (8
bit) dan 1 buah timer/counter 1(16-bit). Ketiga modul ini dapat diatur dalam mode yang
berbeda-beda secara individu dan saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu semua
timer/counter juga dapat difungsikan sebagai interupsi.
Timer / counter 0 adalah 8 bit timer/counter yang multifungsi. Deskripsi untuk
timer/counter 0 pada ATMega8535 adalah sebagai berikut [3]:
a. Sebagai counter 1 kanal.
b. Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
c. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glich-free.
d. Frekuensi Generator.
e. Prescaler 10-bit untuk timer.
f. Intrupsi timer yang disebabkan timer overflow dan match compare.
Timer/counter 1 adalah 16 bit timer/counter yang memungkinkan program pewaktuan
lebih akurat. Berbagai fitur dari timer/counter1 adalah [3]:
a. Desain 16-bit (juga memungkinkan 16-bit PWM).
b. Dua buah compare unit.
c. Dua buah register pembanding.
d. Satu buah unit capture unit.
e. Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
f. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glich-free.
g. Periode PWM yang dapat diubah-ubah.
h. Pembangkit frekuensi.
i. Empat buah sumber interupsi (TOV1,OCF1A,OCF1B,dan ICF1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.2.7 ADC
AT-Mega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC
(Analog To Digital Converter) internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya,
ADC AT-Mega8535 dapat dikonfigurasi, baik sebagai single ended input maupun
differential input. Selain itu, ADC AT-Mega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan,
tegangan referensi, mode operasi, dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel
sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri [3].
Rangkaian internal ADC ini memiliki catu daya tersendiri yaitu pin AVCC. Tegangan
AVCC harus sama dengan VCC .
Data hasil konversi ADC untuk resolusi 10-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:
(2.1)
Data hasil konversi ADC untuk resolusi 8-bit dirumuskan sebagai berikut [2]:
(2.2)
dengan Vin adalah tegangan masukan pada pin yang dipilih sedangkan Vref adalah
tegangan referensi yang dipilih.
Fitur dari ADC AT-Mega8535 adalah sebagai berikut [2]:
a. Resolusi mencapai 10-bit.
b. Terdapat 0.5 LSB Integral Non-linearity.
c. Akurasi mencapai ± 2 LSB.
d. Waktu konversi 13 – 60 µs.
e. Mempunyai 8 saluran ADC yang dapat digunakan secara bergantian.
f. Optional Left Adjustment untuk pembacaan hasil ADC.
g. Mempunyai 0 – VCC Range input ADC.
h. Disediakan 2.56V tegangan referensial internal ADC.
i. Mode konversi kontinyu (free running) atau mode konversi tunggal (single
conversion).
j. Interupsi ADC complete.
k. Sleep Mode Noise canceler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.2.8 Inisialisasi ADC
Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi, format
output data, dan mode pembacaaan. Register yang perlu diatur nilai bit adalah ADMUX
(ADC Multiplexer Selection Register), ADCSRA (ADC Control and Status Register A),
dan SFIOR (Special Function IO Register). ADMUX merupakan register 8-bit yang
berfungsi menentukan tegangan referensi ADC, format data output, dan saluran ADC yang
digunakan [3]. Konfigurasi register ADMUX ditunjukkan seperti pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Register ADMUX [2]
Bit –bit penyusunnya dapat dijelaskan sebgai berikut :
a. REFS [1..0] merupakan bit pengatur tegangan referensi ADC AT-Mega8535.
Memiliki nilai awal 00 sehingga referensi tegangan berasal dari pin AREF. Detail
nilai dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Pemilihan Mode Tegangan Referensi ADC [3]
REFS [0 1] Mode tegangan Referensi
00 Berasal dari pin AREF
01 Berasal dari pin AVCC
10 Tidak dipergunakan
11 Berasal dari tegangan referensi internal sebesar 2.56V
b. ADLAR merupakan bit pemilih mode data keluaran ADC. Bernilai awal 0 sehingga
2 bit tertinggi data hasil konversinya berada di register ADCL dan 8-bit sisanya
berada di register ADCL, seperti ditunjukkan Gambar 2.5 dan jika bernilai 1,maka
hasilnya ditunjukkan pada Gambar 2.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.5. Format Data ADC dengan ADLAR=0 [2]
Gambar 2.6. Format Data ADC dengan ADLAR=1 [2]
c. MUX [ 4..0] merupakan bit pemilih saluran pembacaan ADC yang bernilai awal
0000. Untuk mode single ended input, MUX[4..0] bernilai dari 00000 – 00111 [3].
Untuk lebih jelasnya pemilihan bit saluran pembacaan ADC dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3]
MUX (4…0) Single Ended
Input
Pos Differential
Input
Neg Differential
Input
Gain
00000 ADC0
N/A
00001 ADC1
00010 ADC2
00011 ADC3
00100 ADC4
00101 ADC5
00110 ADC6
00111 ADC7
01000
N/A
ADC0 ADC0 10x
01001 ADC1 ADC0 200x
01010 ADC0 ADC0 200x
01011 ADC1 ADC0 10x
01100 ADC2 ADC2 10x
01101 ADC3 ADC2 200x
01110 ADC2 ADC2 200x
01111 ADC3 ADC2 1x
10000 ADC0 ADC1 1x
10001 ADC1 ADC1 1x
10010 ADC2 ADC1 1x
10011 ADC3 ADC 1x
10100 ADC4 ADC 1x
10101 ADC5 ADC 1x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel 2.4. (Lanjutan) Tabel Pemilihan Bit Saluran Pembacaan ADC [3] MUX (4…0) Single Ended
Input
Pos Differential
Input
Neg Differential
Input
Gain
10110
N/A
ADC6 ADC 1x
10111 ADC7 ADC 1x
11001 ADC1 ADC 1x
11010 ADC2 ADC 1x
11011 ADC3 ADC 1x
11100 ADC4 ADC 1x
11101 ADC5 ADC 1x
11110 1.22V(VBG) N/A 11111 0V(GND)
2.3 Penguat Operasional
Penguat operasional (operational amplifier) secara umum menggambarkan tentang
sebuah rangkaian penguat penting yang membentuk dasar dari rangkaian-rangkaian
penguat audio dan video, penyaring, buffer, komparator atau pembanding, dan berbagai
macam rangkaian analog lainnya. Penguat operasional secara umum dikenal dengan nama
op-amp. Op-amp merupakan sebuah penguat arus searah dengan gain tinggi (besarnya gain
pada umumnya lebih besar dari 100.000 atau lebih besar dari 100 dB) [4]. Penguat
operasional memiliki simbol dengan 2 terminal masukan non-pembalik (diberi tanda V-)
dan pembalik (diberi tanda V+) serta 1 terminal keluaran (diberi tanda Vout). Op-amp
juga memiliki 2 buah saluran catu daya yaitu tegangan positif (diberi tanda Vs+) dan
tegangan negatif (diberi tanda Vs-). Untuk lebih jelasnya simbol penguat operasional dapat
dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Simbol skematik Penguat operasional [4]
Tegangan pada terminal keluaran op-amp merupakan perkalian antara selisih tegangan
di antara masukan pembalik (V-) dan non-pembalik (V+) dengan besarnya gain yang
dimiliki. Dengan demikian, op-amp merupakan sebuah penguat diferensial. Jika masukan
pembalik (V-) memiliki potensial yang lebih tinggi, maka tegangan keluaran akan menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lebih negatif. Demikian juga jika masukan non pembalik (V+) memiliki potensial yang
lebih tinggi, maka tegangan keluaran op-amp akan menjadi lebih positif.
Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, op-amp harus memiliki umpan
balik. Hampir seluruh rancangan rangkaian yang ada pada umumnya menggunakan umpan
balik negatif untuk mengendalikan besarnya gain serta memperoleh operasi kerja op-amp
linear [5]. Umpan balik negatif dapat diperoleh melalui penggunaan komponen-komponen
rangkaian, misalnya resistor yang dihubungkan di antara terminal keluaran op-amp dan
masukan pembalik op-amp yaitu terminal masukan yang bertanda (V-).
2.3.1 Penguat pembalik
Penguat pembalik adalah rangkaian penguat operasional yang paling dasar. Ia
menggunakan umpan balik negatif unutk menstabilkan perolehan tegangan secara
keseluruhan. Perolehan tegangan yang tak terduga dan variasinya menjadi tidak berguna
tanpa umpan balik [4]. Untuk lebih jelasnya penguat rangkaian pembalik dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
Gambar 2.8. Penguat rangkaian pembalik [4]
Jika perolehan tegangan kalang terbuka (AOL) naik karena sesuatu sebab, tegangan
keluaran akan naik dan mengumpanbalikkan lebih banyak tegangan ke masukan pembalik.
Tegangan umpan balik yang berlawanan ini mengurangi V2 karena itu, meskipun AOL
naik, V2 turun, dan keluaran akhir naik kira-kira sama dengan tanpa umpan balik negatif.
Hasil keseluruhannya adalah kenaikan yang sangat kecil pada tegangan keluaran, begitu
kecil sehingga hampir tidak di perhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dengan adanya sebuah virtual ground pada masukan pembalik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.8, maka perhitungan tegangan dapat dituliskan sebagai berikut
:
Ujung kanan R1 adalah ground tegangan, jadi besarnya tegangan masukan adalah
Vin = (2.3)
Demikian pula, ujung kiri R2 terdapat ground tegangan, jadi besarnya tegangan keluaran
adalah
Vout = (2.4)
Perolehan penguatan tegangan (AV) diperoleh dengan membagi Vout dengan Vin
Av =
atau
Av =
(2.5)
Av adalah perolehan tegangan kalang tertutup (ACL). Ini disebut dengan perolehan
tegangan kalang tertutup karena ini adalah tegangan tempat terdapat jalur umpan balik
antara keluaran dan masukan. Karena umpan balik negatif, perolehan tegangan kalang
tertutup ACL selalu lebih kecil daripada perolehan tegangan kalang terbuka AOL. Penguat
pembalik memiliki arus yang sama dengan kedua resistor [4].
2.3.2 Penguat Non-Pembalik
Penguat non-pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk menstabilkan
perolehan tegangan keseluruhan. Dengan jenis penguat ini, umpan balik negatif juga
menaikkan impedansi masukan dan menurunkan impedansi keluaran [4].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.9. Penguat rangkaian non-pembalik [4]
Gambar 2.9 menunjukkan rangkaian sebuah penguat non-pembalik. Sebuah tegangan
masukan Vin menggerakkan masukan non-pembalik. Tegangan masukan ini diperkuat dan
menghasilkan tegangan keluaran in-phase seperti yang ditunjukkan. Bagian dari tegangan
keluaran diumpanbalikkan ke masukan melalui pembagi tegangan. Tegangan pada R1
adalah tegangan umpan balik yang diberikan ke masukan pembalik. Tegangan umpan balik
ini besarnya hampir sama dengan tegangan masukan. Karena perolehan tegangan kalang-
terbuka yang tinggi, perbedaan V1 dan V2 menjadi sangat kecil. Karena tegangan umpan
balik berlawanan dengan tegangan masukan, maka op-amp menghasilkan umpan balik
negatif.
Gambar 2.9 memperlihatkan sebuah hubungan singkat virtual antara terminal masukan
penguat operasional. Hubungan singkat virtual menyebabkan tegangan masukan muncul
pada R1, maka persamaan tegangan masukan dapat ditulis :
Vin = I1 * R1 (2.6)
Karena tidak ada arus yang mengalir melalui hubungan singkat virtual, arus I1 yang
sama harus mengalir melalui R2, yang berarti bahwa tegangan keluar ditentukan oleh :
Vout= I1(R2+R1) (2.7)
Perolehan penguatan tegangan diperoleh dengan membagi Vout dengan Vin:
ACL=
(2.8)
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ACL = (
) + 1 (2.9)
Tegangan masukan muncul pada R2 dan arus yang sama mengalir melalui resistor-resistor
[4].
Beberapa contoh aplikasi rangkaian dengan op-amp [5] :
1. Op-amp sebagai penjumlah tegangan atau arus.
2. Op-amp sebagai konverter arus ke tegangan.
3. Op-amp sebagai konverter tegangan ke arus.
4. Op-amp sebagai buffer yang sempurna.
5. Op-amp sebagai pengurang.
6. Op-amp sebagai integrator.
7. Op-amp penguat suara.
8. Op-amp penguat video.
9. Op-amp penguat RF dan IF.
10. Op-amp regulator tegangan.
2.4 LED Infra merah
LED infra merah (infra red) ini merupakan piranti yang sangat umum digunakan dalam
suatu sistem instrumentasi. LED infra merah dapat didefenisikan sebagai alat pemberi
sinyal pada sensor [1]. Sinar infra merah tidak terlihat oleh mata manusia. Dioda arsenide
gallium merubah energi menjadi panas dan sinar infra merah. LED infra merah memiliki
tegangan maju yang lebih tinggi daripada dioda silikon. LED infra merah bekerja di atas
tegangan 0.7 V dan memiliki batas tegangan maju (VF) antara 1.5 V sampai 2.5 V
tergantung dari tipe LED infra merah. LED infra merah memiliki 2 buah kaki yaitu kaki
anoda (A) yang diberi masukan positif dan kaki katoda (K) yang diberi masukan negatif ,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.10 simbol LED infra merah [7].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 2.10. Simbol Led Infra Merah [7]
LED infra merah digunakan dalam sistem instrumen pengukuran kecepatan benda
bergerak berupa cahaya yang memiliki panjang gelombang dan radiasi yang tajam. Adapun
pemancar atau penembak cahaya yang dapat digunakan, seperti LED infra merah dan
dioda laser.
Prinsip kerja LED infra merah sama dengan LED biasa. Perbedaanya cahaya yang
dipancarkan pada LED infra merah berupa cahaya tak tampak. LED infra merah memiliki
arus maksimal sebesar 100mA. Kelemahan dari LED infra merah ini adalah daya jelajah
yang tidak jauh hanya sekitar 7 – 8 meter dengan sudut radiasi sebesar 45° [10].
LED infra merah bekerja pada arus (IF) 20mA dengan tegangan maju (VF) antara 1.2
V sampai 1.5 V. Nilai resistor dari LED infra merah dihitung berdasarkan hukum ohm,
persamaan untuk mencari nilai resistor LED infra merah adalah sebagai berikut [6] :
R =
(2.10)
dengan VS adalah nilai tegangan masukan, VF adalah nilai tegangan maju, dan IF adalah
arus LED infra merah.
Mengingat tingkat keamanan LED infra merah, maka nilai arus (IF’) yang dipakai
adalah 80 % dari nilai arus maksimum LED infra merah (IF). Cara menghitung nilai IF’
seperti yang ditunjukkan pada persamaan 2.11 [7].
IF’ = 80% * IF (2.11)
2.5 Fototransistor
Fototransistor dalam sistem instrumentasi berfungsi sebagai sensor yang digunakan
sebagai pendekteksi cahaya. Fototransistor yang paling sering dijumpai adalah transistor
bipolar NPN dengan sambungan kolektor-basis PN yang peka cahaya. Apabila sambungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang membuka pada bungkus transistor, maka timbul
aliran arus kontrol yang menghidupkan transistor ON. Aksi ini sama dengan yang terjadi
pada arus basis emitor dari transistor NPN biasa. Fototransistor dapat sebagai alat dengan
dua kaki atau tiga kaki. Dalam perancangan ini penulis menggunakan fototransistor dua
kaki yaitu kaki kolektor yang diberi masukan positif dan kaki emitor yang diberi masukkan
negatif [10]. Simbol fototransistor dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Kolektor
Emiter
Gambar 2.11. Simbol fototransistor [6]
Fototransistor adalah sensor optic peka cahaya yang akan bertambah resistansinya bila
terkena radiasi cahaya minimal 0,1 m W/sr pada sudut 200. Apabila tidak ada cahaya yang
masuk pada lensa yang membuka, arus akan mengalir kecil antara kolektor dan emitor.
Arus ini disebut arus gelap. Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, maka
arus basis yang dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya. Aksi tersebut
menghasilkan arus kolektor yang dikuatkan. Untuk arus basis yang dibangkitkan,
fototransistor bertindak seperti transistor bipolar konvensional. Perubahan resistansinya
dapat diketahui dengan cara mengukur perubahan tegangan pada keluarannya [10].
Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang tergantung pada
datasheet jenis fototransistor yang digunakan, oleh karena itu untuk tingkat keamanan
fototransistor tahanan pembatas (resistor) perlu dipakai [6]. Nilai tahanan fototransistor
(R) memakai perhitungan berdasarkan pada hukum ohm, persamaannya adalah sebagai
berikut:
R =
(2.12)
dengan nilai resistor fototransistor simbolkan R, tegangan masukan adalah V, dan I
sebagai arus maksimal fototransistor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.6 LCD
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu perangkat penampil yang
sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai menggantikan fungsi dari
penampil Cathode Ray Tube (CRT), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia
sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun berwarna [1].
Terdapat 2 jenis LCD yaitu LCD karakter dan LCD grafik. LCD karakter adalah LCD
yang tampilannya terbatas pada tampilan karakter, khususnya karakter ASCII (seperti
karakter-karakter yang tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD grafik, adalah
LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto. LCD grafik inilah
yang terus berkembang seperti layar LCD yang biasa dilihat di notebook/laptop [14].
Bentuk fisik LCD karakter dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Bentuk fisik LCD karakter 16x2 [2]
Jenis LCD yang beredar di pasaran biasa dituliskan dengan bilangan matriks dari
jumlah karakter yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah kolom karakter
dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2, artinya terdapat 16 kolom dalam
baris ruang karakter sehingga karakter yang dapat dituliskan adalah sebanyak 32 karakter
[1]. Untuk lebih jelasnya baris dan kolom karakter LCD 16x2 ditunjukkan pada Gambar
2.13.
BARIS
BARIS
KOLOM 1 KOLOM 16
Gambar 2.13. Baris dan kolom Karakter pada LCD 16x2 [14]
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan
pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah [1]:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat
program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit
control.
3. Ukuran modul yang proposional
4. Daya yang digunakan relatif kecil.
Agar dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik, koneksi yang benar tentu
diperlukan. Untuk itu perlu diketahui pin-pin antarmuka yang dimiliki oleh LCD karakter
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.14 dan Tabel 2.5 LCD karakter yang beredar di
pasaran memiliki 16 pin antarmuka.
Gambar 2.14. Konfigurasi Kaki LCD 16x2 [13]
Tabel 2.5. Konfigurasi kaki LCD 16x2 [1]
Nomor PIN Simbol Fungsi
1 Vss GND
2 Vdd/Vcc +5V
3 Vee/Vo Kontras
4 RS Intruksi input/Data input
5 R/W Read/Write
6 E Enable signal
7 DB0 Data pin 0
8 DB1 Data pin 1
9 DB2 Data pin 2
10 DB3 Data pin 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.5.(Lanjutan) Konfigurasi kaki LCD 16x2 [1]
Nomor
PIN
Simbol Fungsi
11 DB4 Data pin 4
12 DB5 Data pin 5
13 DB6 Data pin 6
14 DB7 Data pin 7
15 VB+ Back light (+5V)
16 VB- Back light (-5V)
Ada dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam mengendalikan LCD karakter: 4
Bit, dan 8 Bit. Dalam antarmuka 4 Bit hanya membutuhkan empat pin data komunikasi
data pararel, DB4 (pin 11) sampai DB7 (pin 14), yang dikoneksikan dengan rangkaian
pengendali [1].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
PERANCANGAN PENELITIAN
Bab III ini akan membahas mengenai perancangan perangkat keras dan perancangan
perangkat lunak.
3.1 Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem ini membahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi,
agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan. Sistem penentuan jenis
golongan darah manusia berbasis mikrokontroler AT-Mega8535 terdiri dari beberapa
bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.1 diagram blok sistem penentuan jenis golongan darah manusia.
Kaca Preparat LCD 16x12(penampil)
Sensor LED infra merah MIKROKONTROLER Op-Amp IC LM741
dan Fototransistor AT-Mega8535
Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Sensor akan mengidentifikasi terjadinya proses aglutinasi pada kaca preparat yang telah
diteteskan sampel darah manusia. Tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan dikuatkan
oleh op-amp LM741 dan dikirimkan untuk diolah ke dalam mikrokontroler AT-Mega8535
sehingga hasil pengolahan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2.
3.2 Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik alat pendekteksi golongan darah manusia terdiri dari LCD,
saklar ON/OFF, tombol start, tombol reset, kaca preparat, dan sensor. Desain mekanik
tampak atas seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 dan desain mekanik tampak samping
ditunjukkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.2. Desain Mekanik Tampak Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 3.3. Desain Mekanik Tampak Samping
Panjang badan alat adalah 35 cm dengan pembagian setiap bagian papan terdapat 2
sensor yang memiliki panjang 7.5 cm, jarak antara sensor setiap papannya 3 cm sehingga
sisa jarak dipakai untuk memisahkan setiap papannya berjarak 1 cm. Jarak antara
fototransistor, kaca preparat, dan LED infra merah masing-masing adalah 3 cm, lebih
jelasnya jarak sensor dengan kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan jarak antara
sensor seperti terlihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.4. Jarak sensor dengan kaca preparat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 3.5. Jarak antara sensor
Jarak secara keseluruhan badan alat dapat dilihat pada Gambar 3.6 dengan perincian pada
Tabel 3.1.
Gambar 3.6. Jarak badan alat secara keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.1. Tabel perincian jarak mekanik
Komponen Jarak Keterangan
Panjang 35 cm
Lebar 15 cm
Tinggi 10 cm
LCD 3 cm 3 cm (tepi atas) dan 3 cm (tepi kiri)
Saklar 3cm 3cm (tepi atas) dan 3 cm (tepi kanan)
Start 3cm 3cm (tepi bawah) dan 8 cm (tepi
Reset)
Reset 3 cm 3 cm (tepi bawah) dan 3 cm(tepi
kanan)
3.3 Perencanaan Perangkat Keras
Ada beberapa bagian utama dalam perancangan subsistem perangkat alat penentuan
jenis golongan darah manusia berbasis AT-Mega8535, yaitu meliputi rangkaian sensor
sebagai input data, rangkaian penguat operasional sebagai penguat tegangan masukan,
rangkaian mikrokontroler, dan rangkaian LCD 16x2 sebagai penampil.
3.3.1 Rangkaian Sensor
Rangkaian sensor pada perancangan ini merupakan rangkaian paling utama dalam
proses pengambilan data. Sensor dalam rangkaian ini menggunakan dua komponen yaitu
LED infra merah dan fototransistor. LED infra merah memancarkan cahaya sehingga
menembus sampel darah pada kaca preparat dan fototransistor digunakan untuk
mendeteksi intensitas cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah. Rangkaian sensor
dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Rangkaian Sensor Darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Keluaran dari fototransistor adalah tegangan yang dipengaruhi reaksi penggumpalan
darah pada kaca preparat. Besarnya tegangan keluaran berbeda-beda, tergantung dari
terjadi penggumpal darah jenis golongan darahnya. Dari hal ini dapat ditentukan jenis
golongan darahnya apakah golongan darah A,B,AB, dan O.
Rangkaian sensor darah dalam perancangan ini membutuhkan 8 buah sensor untuk 4
sampel darah manusia, dengan pembagian masing-masing 2 buah sensor menguji 1 sampel
darah. Keluaran sensor yang telah dikuatkan oleh op-amp dihubungkan ke pin
mikrokontroler AT-Mega8535 yaitu PORT A (ADC). Konfigurasi keluaran sensor ke
mikrokontroler AT-Mega8535 ditunjukkan seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Konfigurasi Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler ATmega8535
Keluaran Sensor Port ATmega 8535
Sensor 1 PA0 (ADC0)
Sensor 2 PA1 (ADC1)
Sensor 3 PA2 (ADC2)
Sensor 4 PA3 (ADC3)
Sensor 5 PA4 (ADC4)
Sensor 6 PA5 (ADC5)
Sensor 7 PA6 (ADC6)
Sensor 8 PA7 (ADC7)
Fototransistor yang digunakan dalam perancangan tidak memiliki kepekaan yang
sama, maka keluaran fototransistor perlu ditambahkan resistor variabel (Rvar), sehingga
nilai tegangan pada keluaran semua sensor menjadi sama. Nilai resistor variabel (trimpot)
yang digunakan dalam perancangan rangkaian sensor sebesar 5KΩ. Nilai R1 dan R2
dihitung berdasarkan pada persamaan 2.10 dan persamaan 2.12. Untuk tingkat keamanan
nilai arus yang melewati fototransistor (IR1), nilai arus IR1 akan dikurangi menjadi 80%
berdasarkan pada persamaan 2.11. Perhitungan nilai IR1, R1 dan R2 adalah sebagai
berikut :
Perhitungan nilai aman arus pada LED infra merah (IF’) :
IR1 = 80% * IF
IR1 = 0.8 * 20 mA
IR1 = 16 mA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Setelah nilai aman arus LED infra merah (IR1) didapat, maka perhitungan nilai resistor
LED infra merah (R1) adalah :
R1 =
R1 =
R1 = 218.75 ohm
nilai resistor yang ada dipasaran adalah 220 ohm.
Perhitungan nilai resistor fototransistor (R2) :
R2 =
R2 =
R2 = 1250 ohm
nilai resistor yang ada dipasaran adalah 1200 ohm.
3.2.2 Rangkaian konfigurasi Penguat Tegangan
Tegangan keluaran dari fototransistor masih sangat kecil untuk dipakai secara
langsung. Tegangan ini perlu diperkuat oleh sebuah rangkaian penguat tegangan.
Rangkaian penguat yang dipakai adalah sebuah penguat operasional yang di
konfigurasikan sebagai penguat tidak-pembalik (non-inverting). Dalam perancangan ini,
penulis menggunakan IC LM741, yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Rangkaian op-amp penguat sensor [5]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Seperti terlihat pada Gambar 3.8 masukan op-amp dihubungkan ke keluaran sensor
sedangkan keluaran op-amp dihubungkan ke Port A (ADC) mikrokontroler AT-Mega8535.
Konfigurasi pin-pin keluaran op-amp dapat di lihat pada Tabel 3.1. Dalam perancangan
rangkaian sensor darah menghasilkan tegangan keluaran sebesar 0.1 V, sehingga
membutuhkan penguatan sebanyak 40 kali. Berdasarkan pada persamaan 2.9, perhitungan
nilai penguatan tegangan adalah sebagai berikut :
ACL = 1+
ACL = 1 +
= 40 x
Voutput = Vinput * ACL
Voutput = 0.1 V * 40x
= 4 Volt
Sehingga nilai tegangan keluaran dari penguat operasional (op-amp) adalah 4 Volt.
3.3.3 Rangkaian konfigurasi LCD 16x2
Dengan menggunakan informasi pada Tabel 2.2, rangkaian pendukung LCD 16x2
dapat dibuat seperti pada Gambar 3.9. Penentuan konfigurasi kaki LCD menuju
mikrokontroler ditentukan dengan melihat pada software compiler yang digunakan (Code
Vision AVR) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10.
Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2 [9]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.10. Pengaturan Port LCD Pada Code Vision AVR [9]
3.3.4 Rangkaian Mikrokontroler
Rangkaian mikrrokontroler akan mengolah data dari sensor dan menampilkan di LCD
16x12 (Display). Mikrokontroler membutuhkan sistem minimum yang terdiri dari
rangkaian eksternal yaitu rangkaian osilator dan rangkaian reset.
3.3.4.1 Rangkaian Osilator
Rangkaian osilator ini berfungsi sebagai sumber clock bagi mikrokontroler.
Rangkaian osilator menggunakan crystal dengan frekuensi sebesar 11,0592 MHz dan
menggunakan kapasitor 22pf pada pin XTAL1 dan XTAL2 di mikrokontroler seperti yang
terlihat pada gambar 3.11. Pemberian kapasitor bertujuan untuk memperbaiki kestabilan
frekuensi yang diberikan oleh osilator eksternal [9].
Gambar 3.11. Rangkaian Osilator AT-Mega8535 [9]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.3.4.2 Rangkaian Reset
Perancangan rangkaian reset bertujuan untuk memaksa proses kerja pada
mikrokontroler dapat diulang dari awal. Saat tombol reset ditekan, mikrokontroler
mendapat input logika rendah, sehingga akan menghentikan seluruh proses yang sedang
dilakukan mikrokontroler. Gambar 3.12 menunjukan rangkaian reset untuk AT-Mega8535.
Gambar 3.12. Rangkaian Reset AT-Mega8535 [9]
Resistor dan kapasitor berfungsi untuk tunda waktu tegangan yang masuk ke reset.
Waktu yang dibutuhkan untuk reset eksternal tidak sama dengan waktu masukan VCC,
sehingga waktu reset diberikan setelah waktu pengisian kapasitor sebagai jedanya. Untuk
memperoleh waktu pengisian 47us dengan menggunakan kapasitor sebesar 10nF, nilai
resistor minimum dapat dihitung dengan persamaan :
T = R * C
Maka R = 47us/10nF
= 4700 Ω
Perancangan penggunaan port sebagai masukan dan keluaran pada AT-Mega8535
disesuaikan dengan kebutuhan, untuk konfigurasi port AT-Mega8535 dapat dilihat pada
Tabel 3.3 yang disesuaikan dengan minimum sistem AT-Mega8535 seperti pada Gambar
3.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3. Penggunaan Port Pada Mikrokontroler
FUNGSI Hardware PORT Mikro
INPUT Sensor 1 PORTA.0
Sensor 2 PORTA.1
Sensor 3 PORTA.2
Sensor 4 PORTA.3
Sensor 5 PORTA.4
Sensor 6 PORTA.5
Sensor 7 PORTA.6
Sensor 8 PORTA.7
OUTPUT LCD PORTB. 0-7
Gambar 3.13. Sistem Minimun AT-Mega8535 [9]
Konfigurasi port dan gambar rangkaian sensor dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan
Gambar 3.7, sedangkan untuk konfigurasi port LCD 16x2 dapat di lihat pada Gambar 3.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.4 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak merupakan tahap pembuatan program yang nantinya
difungsikan untuk menjalankan rancangan alat agar sesuai dengan tujuannya. Gambar 3.14
menunjukkan program dimulai dengan inisialisasi hardware yang berhubungan dengan
sistem, antara lain AT-Mega8535, sensor, dan LCD. Setelah menginisialisasi, sensor mulai
melakukan pembacaaan data dengan scan sampel darah yang diujikan. Data analog yang
dihasilkan oleh sensor kemudian akan dikonversi menjadi digital pada ADC yang telah
terintregrasi secara internal pada mikrokontroler AT-Mega8535. Proses selanjutnya adalah
data yang telah dikonversikan akan diproses dan kemudian akan ditampilkan di LCD
berupa nama sensor beserta hasil golongan darah. Setelah itu proses dilanjutkan dengan
mengambil data berikutnya secara bergantian.
START
STOP
Inisialisasi Konfigurasi
Umum ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
Scan Sampel
Darah Oleh
Sensor
Ambil Data
Lagi ?
Olah Data
ADC di
ATMega8535
Menampilkan Hasil
di LCD
TIDAK
YA
Gambar 3.14. Diagram Alir Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.4.1 Perangkat lunak Scan Sampel Darah
Perangkat lunak ini berguna untuk mendeteksi sampel darah yang dibaca oleh sensor.
Proses diawali dengan menginisialisasi konfigurasi umum AT-Mega8535 termasuk pada
port masukan maupun port keluaran. Sensor akan membaca data lalu dikirimkan untuk
diproses, sampel darah akan dicek sesuai dengan program yang telah dimasukkan di dalam
mikrokontroler. Jika bukan golongan darah A, maka proses dilanjutkan dengan pengecekan
golongan darah lainnya, tetapi jika data yang dimasukkan sesuai maka hasil akan
ditampilkan pada LCD. Diagram alir Scan sampel darah dapat dilihat pada Gambar 3.15.
START
Inisialisasi Konfigurasi
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
CEK SAMPEL
DARAH
CEK
GOLONGAN
DARAH A
CEK
GOLONGAN
DARAH B
CEK
GOLONGAN
DARAH AB
CEK
GOLONGAN
DARAH O
TAMPILKAN KE
LCD
YA
TIDAK TIDAK TIDAK
YA YAYAYA
TIDAK
Gambar 3.15. Diagram Alir Scan Sampel Darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3.4.2 Perangkat Lunak Pengolahan Data ADC Pada AT-Mega8535
Perangkat lunak ini berguna untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
agar dapat diproses didalam mikrokontroler AT-Mega 8535. Proses penginisialisasi ADC
terjadi di PORT A sedangkan inisialisasi LCD di PORT C. Data berupa tegangan
dikonversi ke dalam ADC (Vin), akan dibandingkan dengan tegangan yang telah
ditetapkan (Vref) di dalam Mikrokontroler AT-Mega8535. Jika Vin>=Vref maka data
tersebut berlogika 1 sedangkan jika Vin<Vref maka data berlogika 0, perbandingan antar
logika 1 dan logika 0 akan diproses dan ditampilkan hasil berupa jenis golongan darah di
penampil LCD. Dalam perancangan ini tegangan referensi (Vref) yang digunakan sebesar
2.56 Volt, diambil dari tegangan referensi dalam AT-Mega8535. Diagram alir mengolah
data ADC pada AT-Mega8535 dapat dilihat pada Gambar 3.16.
START
Inisialisasi Konfigurasi
ATMega8535
PORTA>>SENSOR
PORTC>>LCD
Data analog
Sensor
(Tegangan)
Proses ADC
Vref = 2.56 Volt
Vin >= Vref = LOGIKA 1
Vin < Vref = LOGIKA 0
Vin >= Vref = LOGIKA 1
Vin < Vref = LOGIKA 0
Pengolahan Hasil Logika
Logika 10 = Gol.Darah A
Logika 01 = Gol.Darah B
Logika 11 = Gol.Darah AB
Logika 00 = Gol. Darah O
Ditampilkan ke
LCDSaklar RESET
STOP
TIDAK
YA
Sensor 2Sensor 1
Gambar 3.16. Diagram Alir Mengolah Data ADC Pada AT-Mega8535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas mengenai hasil pengujian alat yang telah dibuat. Tujuan
pengujian ini adalah untuk membuktikan sistem yang diimplementasikan telah memenuhi
spesifikasi yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil pengujian akan dimanfaatkan untuk
menyempurnakan kinerja sistem alat dan sekaligus digunakan untuk pengembangan lebih
lanjut. Tahap pengujian sampel golongan darah manusia dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Tahap Pengujian Sampel Golongan Darah Manusia
Alat ini mempunyai fungsi sebagai penentu jenis golongan darah manusia, dengan
masukan data melalui sensor dan dapat ditampilkan pada LCD 16x2. Tahap pengujian alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dilakukan dengan menempatkan sampel darah dengan anti reagen A pada titik 1 kaca
preparat dan anti reagen B pada titik 2 kaca preparat. Langkah selanjutnya letakkan kaca
preparat diantara sensor LED infra merah dan sensor fototransistor, kemudian tekan
tombol start. Tunggu beberapa saat, sensor akan membaca sampel darah dan menghasilkan
tegangan yang akan dikuatkan oleh Op-Amp. Tegangan yang telah dikuatkan oleh Op-Amp
akan dikirimkan ke mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses sehingga dapat
ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Penempatan letak tombol start, tombol stop, saklar
on/off dan LCD 16x2 pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Penempatan Letak Tombol Start/stop, Saklar On/off Dan LCD 16x2 Pada
Perangkat Keras.
Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat
yang dibuat yaitu :
1. Pengujian rangkaian sensor
2. Pengujian rangkaian LCD 16x2
3. Pengujian rangkaian pengendali/pengontrol
4. Pengujian sistem keseluruhan
4.1 Pengujian Rangkaian Sensor
Bagian utama dari perangkat ini adalah sensor darah yang meliputi LED infra merah
dan fototransistor. Sensor darah diperlukan untuk mendekteksi proses aglutinasi pada dua
titik sampel darah yang diujikan. LED infra merah akan memancarkan cahaya yang akan
menembus sampel darah dan sebuah fototransistor diperlukan untuk menerima cahaya dari
LED infra merah yang telah menembus sampel darah. Pengujian dilakukan dengan cara
menghalangi sinar yang dipancarkan oleh LED infra merah menuju fototransistor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menggunakan benda padat sehingga perbedaaan nilai tegangan yang diukur dapat
diketahui. Dalam pengujian ini benda padat yang digunakan adalah kertas yang tak tembus
oleh cahaya. Nilai tegangan dc yang diukur pada keluaran sensor penerima fototransistor
telah dikuatkan oleh Op-Amp. Keterangan letak sensor dan kaca preparat pada perangkat
keras dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Keterangan Letak Sensor Dan Kaca Preparat Pada Perangkat Keras
Untuk mendapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor maka dilakukan pengambilan
data dari keluaran fototransistor sebanyak 10 kali pengujian. Data yang diambil dari
keluaran sensor fototransistor berupa nilai tegangan DC. Pengukuran nilai tegangan
keluaran sensor penerima fototransistor dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor
Pengujian
Tegangan
(Volt)
Pengujian
ke
Sensor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D1
D2
Terhalang 1 0.02 V 0.06 V 0.07 V 0.10 V 0.25 V 0.20 V 0.13 V 0.19 V
2 0.01 V 0.03 V 0.03 V 0.05 V 0.20 V 0.20 V 0.47 V 0.41 V
3 0.04 V 0.10 V 0.03 V 0.06 V 0.55 V 0.52 V 0.08 V 0.11 V
4 0.01 V 0.02 V 0.03 V 0.07 V 0.20 V 0.19 V 0.15 V 0.23 V
5 0.04 V 0.12 V 0.03 V 0.06 V 0.18 V 0.18 V 0.07 V 0.10 V
6 0.02 V 0.05 V 0.03 V 0.07 V 0.23 V 0.20 V 0.18 V 0.25 V
7 0.06 V 0.14 V 0.08 V 0.11 V 0.29 V 0.14 V 0.04 V 0.05 V
8 0.03 V 0.07 V 0.17 V 0.23 V 0.15 V 0.16 V 0.18 V 0.26 V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4.1. (Lanjutan) Pengukuran Nilai Tegangan Keluaran Sensor
Pengujian
Tegangan
(Volt)
Pengujian
ke
Sensor
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D1
D2
9 0.05 V 0.11 V 0.16 V 0.22 V 0.15 V 0.15 V 0.06 V 0.09 V
10 0.03 V 0.06 V 0.09 V 0.12 V 0.13 V 0.12 V 0.05 V 0.07 V
Tak
Terhalang
1 2.56 V 2.22 V 2.48 V 1.55 V 1.83 V 1.04 V 2.40 V 2.34 V
2 2.55 V 2.21 V 2.47 V 1.54 V 1.80 V 1.03 V 2.38 V 2.34 V
3 2.55 V 2.21 V 2.47 V 1.54 V 1.79 V 1.03 V 2.38 V 2.33 V
4 2.55 V 2.22 V 2.59 V 1.73 V 1.79 V 1.02 V 2.45 V 2.43 V
5 2.56 V 2.23 V 2.47 V 1.55 V 1.78 V 1.02 V 2.47 V 2.46 V
6 2.55 V 2.20 V 2.60 V 1.75 V 1.99 V 1.21 V 2.40 V 2.36 V
7 2.54 V 2.19 V 2.47 V 1.55 V 1.88 V 1.11 V 2.50 V 2.49 V
8 2.54 V 2.19 V 2.47 V 1.55 V 2.09 V 1.30 V 2.53 V 2.55 V
9 2.56 V 2.25 V 2.47 V 1.55 V 2.05 V 1.26 V 2.44 V 2.41 V
10 2.54 V 2.20 V 2.48 V 1.56 V 1.86 V 1.09 V 2.40 V 2.36 V
Dari pengujian yang dilakukan pada Tabel 4.1 terlihat nilai keluaran tegangan dari
setiap sensor berbeda-beda, hal ini disebabkan karakteristik setiap sensor tidak sama dan
juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang masuk dari luar . Berdasarkan hasil
pengukuran nilai tegangan yang diperoleh pada Tabel 4.1, nilai tegangan rata-rata setiap
sensor dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut ini :
Vrata-rata =
……………………………….(4.1)
Dari persamaan 4.1 nilai tegangan rata-rata didapat dari jumlah nilai tegangan 10 kali
pengujian terhadap sensor dibagi jumlah pengujian sebanyak 10 kali. Dari perhitungan
yang dilakukan maka didapatkan nilai tegangan rata-rata setiap sensor. Untuk lebih
jelasnya nilai tegangan rata-rata setiap sensor dapat dilihat pada Tabel 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.2. Nilai Tegangan Rata-Rata Setiap Sensor
Sensor Tidak Terhalang Terhalang
A1 2.58 Volt 0.02 Volt
A2 2.24 Volt 0.05 Volt
B1 1.96 Volt 0.13 Volt
B2 1.59 Volt 0.23 Volt
C1 1.62 Volt 0.12 Volt
C2 1.00 Volt 0.12 Volt
D1 2.37 Volt 0.19 Volt
D2 2.33 Volt 0.26 Volt
Nilai tegangan sensor saat terhalang akan lebih kecil dibandingkan dengan nilai
tegangan sensor saat tidak terhalang . Ketika sensor terhalang, sinar yang diterima oleh
fototransistor akan berkurang sehingga menghasilkan tegangan yang sangat kecil,
begitupun sebaliknya saat sensor tidak terhalang maka sinar yang diterima oleh
fototransistor bertambah banyak sehingga tegangan yang dihasilkan bertambah besar. Cara
pengujian sensor dapat dilihat pada Gambar 4.4 saat sensor tidak terhalang dan pada saat
sensor terhalang dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6. Pegukuran nilai tegangan
sensor dilakukan menggunakan rumus ADC yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2.
Untuk lebih jelasnya pengukuran nilai ADC dan tegangan sensor dapat dilihat pada
Gambar 4.7 saat sensor tidak terhalang dan Gambar 4.8 saat sensor terhalang.
Gambar 4.4. Sensor Tidak Terhalang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.5.Sensor Dibuat terhalang Gambar 4.6. Semua Sensor Terhalang
Sensor A1 dan A2 Sensor B1 dan B2
Sensor C1 dan C2 Sensor D1 dan D
Gambar 4.7. Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Sensor Saat Tidak Terhalang
Sensor A1 dan A2 Sensor B1 dan B2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Sensor C1 dan C2 Sensor D1 dan D2
Gambar 4.8. Pengukuran Nilai ADC Dan Tegangan Keluaran Sensor Saat Terhalang
Pengukuran nilai tegangan menggunakan rumus ADC yang diproses oleh
mikrokontroler dan ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Rumus ADC yang digunakan
dalam pengujian nilai tegangan sensor adalah sebagai berikut [2]:
Nilai ADC =
………………………………......................(4.2)
Nilai Vin =
x Vref…………..………………………………(4.3)
Terlihat pada Gambar 4.7 tegangan yang didapatkan pada sensor yang tidak terhalang
lebih besar dibanding tegangan pada sensor yang terhalang, seperti pada Gambar 4.8. Hal
ini membuktikan bahwa sensor A1, sensor A2, sensor B1, sensor B2, sensor C1, sensor C2,
sensor D1, dan sensor D2 dapat bekerja dengan baik.
4.2 Pengujian Rangkaian LCD 16x2
Rangkaian LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan data golongan darah manusia
yang mampu menampilkan 16 kolom dan 2 baris karakter . Untuk melakukan pengujian
LCD, program harus didownload ke mikrokontroler. Setelah program didownload ke
mikrokontroler AT-Mega8535, pertama program akan mengeksekusi konfigurasi LCD
agar dapat menampilkan data, setelah proses pembacaan konfigurasi LCD barulah LCD
dapat menampilkan data pesan sesuai dengan karakter yang dimasukkan. Contoh list kode
program LCD dapat dilihat pada Tabel 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.3. List Kode Program Konfigurasi Dan Perintah LCD 16x2
Listkode Program Keterangan
'konfigurasi pin LCD
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5
Db6 = Portb.6
Config Lcdpin = Pin , Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 ,
Rs = Portb.2
Konfigurasi port LCD ke mikrokontroler AT-
Mega8535
Config Lcd = 16 * 2
Cursor Off
Main:
Locate 1 , 2 : Lcd " +CREATED+ "
Locate 2 , 1 : Lcd "By Theo Lering"
Konfigurasi LCD 16x2
Kursor mati
Menampilkan karakter pesan pada LCD
Karakter pesan pada baris 1 kolom 2
Karakter pesan pada baris 2 kolom 1
Dari list kode program terlihat port yang digunakan untuk menghubungkan LCD 16x2
ke mikrokontroler AT-Mega8535 adalah port B. Perintah penampil awal pada kolom 1
baris 2 adalah karakter “+ CREATED +” dan pada baris 2 kolom 1 adalah karakter “By
Theo Lering”.
Dari hasil pengujian LCD 16x2 bisa menampilkan karakter dengan sangat baik. Hasil
pengujian tampilan awal pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tampilan Awal Pada Penampil LCD 16x2
4.3 Pengujian Rangkaian Pengendali/Pengontrol
Pada rangkaian pengendali atau pengontrol akan dilakukan pengujian pada rangkaian
mikrokontroler. Mikrokontroler merupakan pemorses data utama dalam perancangan ini.
Mikrokontroler yang digunakan dalam rangkaian pengendali/pengontrol ini adalah AT-
Mega8535, yang pengujiannya dilakukan dengan menghubungkan port ke beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
rangkaian. Port mikrokontroler AT-Mega 8535 yang digunakan dalam perancangan dapat
dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Port Mikrokontroler AT-Mega8535
Port AT-Mega8535 Rangkaian
Port A Sensor
Port B LCD 16x2
Port C.2 Tombol Stop
Port C.3 Tombol Start
Pengujian rangkaian pengendali/pengontrol dilakukan pada tombol start dan tombol
stop. Ketika tombol perintah pada perangkat keras ditekan (tombol start dan tombol stop)
mikrokontroler akan memproses perintah program dan menampilkan data pada penampil
LCD. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian tombol start dan tombol stop pada LCD 16x2
dapat dilihat pada Gambar 4.10 dan Gambar 4.11.
Gambar 4.10. Hasil Pengujian Tombol Start Pada LCD 16x2
Gambar 4.11. Hasil Pengujian Tombol Stop Pada LCD 16x2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Terlihat pada Gambar 4.10 ketika tombol start aktif, LCD akan menampilkan hasil
berupa data golongan darah sesuai dengan perintah program pada mikrokontroler,
sedangkan ketika tombol stop aktif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 maka
LCD akan menampilkan karakter “THANK YOU” pada baris ke 1 dan karakter “GOD
BLESSING” pada baris ke 2, setelah karakter ditampilkan mikrokontroler akan
menghentikan sistem program secara keseluruhan . Dari hasil pengujian yang dilakukan
menunjukan rangkaian pengendali/pengontrol bekerja dengan baik. List kode program
tombol start dan stop dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. List Kode Program Tombol Start Dan Tombol Stop
List kodeProgram Keterangan
‘sub berhenti
Berhenti:
Cls
Locate 1 , 16
Lcd Chr(1) ; "THANK YOU" ; Chr(1)
Locate 2 , 14
Lcd Chr(1) ; "GOD BLESSING" ; Chr(1)
For Kiri = 1 To 12
Shiftlcd Left
Waitms 20
Next
End
Perintah program saat tombol stop aktif
Membersihkan karakter LCD
Baris 1 kolom 16
Karakter (+) dan tulisan “THANK YOU”
Baris 2 kolom 14
Karakter (+) dan tulisan “GOD BLESSING”
Geser kekiri sebanyak 12 kali
Waktu 20 milisecon
Perintah menghentikan program
‘sub utama
Utama:
Locate 1 , 1 : Lcd " Golongan Darah "
Call Sensor_a()
Call Sensor_b()
Call Sensor_c()
Call Sensor_d()
Return
Perintah program saat tombol start aktif
Menampilkan tulisan pada baris 1 kolom 1
Memanggil sensor_a
Memanggil sensor_b
Memanggil sensor_c
Memanggil sensor_d
Do
If Pinc.2 = 0 Then Gosub Utama
If Pinc.3 = 0 Then Gosub Berhenti
Loop
End
Tombol Start
Tombol Stop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4.4 Pengujian Sistem Keseluruhan
Pengujian secara keseluruhan merupakan tahap akhir dari pengujian. Semua bagian
dari perangkat keras dihubungkan dan data golongan darah manusia ditampilkan pada
penampil hasil LCD 16x2. Supaya komponen pendukung dapat saling berkomunikasi
program secara keseluruhan didownload ke mikrokontroler terlebih dahulu. Adapun
beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menguji sistem secara keseluruhan. Tahap
pertama perangkat keras dihubungkan ke tegangan sumber, maka mikrokontroler akan
memproses perintah program awal berupa pesan karakter pada LCD 16x2 berupa karakter
“+ CREATED +” pada baris pertama dan karakter “By Theo Lering” pada baris kedua.
Tampilan awal pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar 4.9. Selanjutnya
mikrokontroler akan memproses dan menjalankan data yang dikirimkan oleh setiap sensor.
Data yang dibaca oleh sensor berupa tegangan DC. Tampilan pada penampil LCD 16x2
saat siap membaca data berupa tulisan pesan karakter yaitu karakter “Tekan” pada baris
pertama dan karakter “Tombol Start” pada baris kedua. Tampilan pada penampil LCD
16x2 saat siap membaca data dari sensor dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12. Tampilan Pada Penampil LCD 16x2 Saat Siap Membaca Data Dari Sensor
Tahap kedua yaitu meneteskan darah manusia yang akan diujikan pada pada kaca
preparat. Terdapat 2 titik darah pada setiap kaca preparat, titik A untuk untuk darah yang
dicampur anti reagen A dan titik B untuk darah yang akan dicampur anti reagen B. Titik
darah dan titik anti reagen pada kaca preparat dapat dilihat pada Gambar 4.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.13. Titik Darah Dan Titik Anti Reagen Pada Kaca Preparat
Setelah darah dan anti reagen dicampur pada masing-masing titik, maka sampel darah
pada kaca preparat ditempatkan pada setiap sensor. Dalam penelitian ini menggunakan 4
buah kaca preparat yang masing-masing preparat menguji jenis golongan darah untuk 1
sampel darah manusia. Untuk lebih jelasnya penempatan kaca preparat pada sensor dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Tahap ketiga adalah proses pembacaan sampel darah oleh sensor lalu dikirimkan ke
mikrokontroler AT-Mega8535 untuk diproses. Data yang dikirimkan oleh sensor ke
mikrokontroler berupa nilai tegangan ADC. Nilai tegangan sensor bergantung pada ada
tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 4.14 ketika darah mengalami proses aglutinasi dan darah tidak mengalami proses
aglutinasi.
Gambar 4.14. Proses Aglutinasi Pada Sampel Darah
Ketika darah tidak mengalami proses aglutinasi maka tegangan dari sensor akan
mengecil, begitupun sebaliknya ketika terjadi proses aglutinasi maka tegangan dari sensor
akan membesar. Batas nilai tegangan setiap sensor berbeda-beda, hal ini dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
karakteristik setiap sensor tidak sama dan ketepatan titik setiap sensor tidak akurat
sehingga tegangan yang didapatkan tidak maksimal. untuk menentukan nilai tegangan
referensi setiap sensor, maka diambil nilai tengah setiap sensor saat terhalang dan tidak
terhalang. Nilai Tegangan Referensi setiap sensor dapat dlihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Nilai Tegangan Referensi Setiap Sensor
Nama Sensor Tegangan Rata-Rata
Tegangan Referensi Terhalang Tidak
Terhalang
Sensor A1 2.58 Volt 0.02 Volt 1.30 Volt
Sensor A2 2.24 Volt 0.05 Volt 1.15 Volt
Sensor B1 1.96 Volt 0.13 Volt 1.05 Volt
Sensor B2 1.59 Volt 0.23 Volt 0.91 Volt
Sensor C1 1.62 Volt 0.12 Volt 1.74 Volt
Sensor C2 1.00 Volt 0.12 Volt 0.56 Volt
Sensor D1 2.37 Volt 0.19 Volt 1.28 Volt
Sensor D2 2.33 Volt 0.26 Volt 1.30 Volt
Nilai pada Tabel 4.5 didapat nilai tengah tegangan rata-rata antara sensor saat terhalang
dan saat sensor tidak terhalang. Untuk persamaan perhitungan nilai tegangan referensi
sensor adalah sebagai berikut :
Vref =
…………(4.4)
Seperti pada sensor A1 nilai tegangan rata-rata sensor saat terhalang sebesar 2.58 Volt dan
saat tidak terhalang sebesar 0.02 Volt. Maka perhitungan nilai tegangan referensi sensor
A1 adalah sebagai berikut :
Vref =
Vref = 1.30 V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan nilai tegangan referensi untuk sensor A1
adalah sebesar 1.30 Volt. Perhitungan ini juga berlaku untuk sensor lainnya, seperti yang
terlihat pada Tabel 4.6.
Tahap berikutnya adalah melakukan perhitungan nilai tegangan saat terjadi proses
aglutinasi dan saat tidak terjadi proses aglutinasi pada sampel darah karen penentuan jenis
golongan darah bergantung pada ada tidaknya proses aglutinasi pada sampel darah yang
diujikan. Nilai tegangan yang didapatkan dari keluaran sensor dipengaruhi oleh proses
aglutinasi, sehingga perlu ditentukan batas nilai tegangan keluaran setiap sensor saat
terjadinya proses aglutinasi darah. Untuk lebih jelasnya batas nilai tegangan referensi saat
tidak terjadi proses aglutinasi dan saat terjadi proses aglutinasi dapat dilihat pada Tabel
4.7.
Tabel 4.7. Batas Nilai Tegangan Referensi Proses Aglutinsi
Sensor Nilai Tegangan Referensi
Aglutinasi Tidak Aglutinasi
Sensor A1 > 1.30 Volt < 1.30 Volt
Sensor A2 > 1.15 Volt < 1.15 Volt
Sensor B1 > 1.05 Volt < 1.05 Volt
Sensor B2 > 0.91 Volt < 0.91 Volt
Sensor C1 > 1.74 Volt < 1.74 Volt
Sensor C2 > 0.56 Volt < 0.56 Volt
Sensor D1 > 1.28 Volt < 1.28 Volt
Sensor D2 > 1.30 Volt < 1.30 Volt
Terlihat pada Tabel 4.7 darah mengalami proses aglutinasi jika nilai tegangan
keluaran sensor melebihi nilai tegangan referensi sensor dan jika darah tidak mengalami
proses aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor lebih kecil dari nilai tegangan
referensi sensor. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.7, jika darah mengalami proses
aglutinasi maka nilai tegangan keluaran sensor A1 akan melebihi batas nilai tegangan
referensi yaitu sebesar 1,3 Volt dan jika nilai tegangan keluaran sensor A1 kurang dari 1,30
volt maka sampel darah tidak mengalami proses aglutinasi. Berikut ini adalah nilai
tegangan keluaran sensor yang diambil dari sampel darah manusia. Data tegangan dari
keluaran sensor dapat dilihat pada Tabel 4.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.8. Data Tegangan DC Keluaran Sensor Ke Mikrokontroler
Nama Sampel Darah
Keterangan
Nilai Tegangan
Sensor Titik 1 Titik 2
Melia Restyanty PBI / 2007 Sensor A 1.57 V 1.04 V
Cornelius Florry Saputra TI / 2006 Sensor B 1.05 V 1.40 V
Kristianto Wibison So INSTIPER / 2011 Sensor C 1.65 V 0.60 V
Totok Dwi Apriyanto TI / 2006 Sensor D 0.99 V 0.99 V
Ricky Roland Manurung TE / 2006 Sensor A 0.44 V 1.58 V
Heripson Samuel TM / 2011 Sensor B 1.17 V 1.37 V
Kristianto Wibison So INSTIPER / 2011 Sensor C 1.70 V 0.49 V
Aris Nugroh TM / 2005 Sensor D 0.45 V 0.47 V
Virgilius Y.C. Jelarut UPN / 2008 Sensor A 1.37 V 0.90 V
Dwi Elok P. Ningtyas BK / 2008 Sensor B 1.43 V 0.63 V
Benediktus Y. Adipradana TI / 2006 Sensor C 0.97 V 0.40 V
Yulius Djangga Bewa RESPATI / 2005 Sensor D 0.99 V 1.66 V
Dari Tabel 4.8 diatas terlihat bahwa ada perbedaan tegangan ketika terjadi proses
aglutinasi pada sampel darah. Seperti pada sampel darah “Cornelius Florry Saputra”
terlihat pada sensor B titik 1 tegangan yang didapatkan sebesar 1.05 V dan pada titik 2
tegangan sebesar 1.40 V. Dari nilai tegangan yang didapatkan menunjukan terjadi proses
aglutinasi pada titik 1 dan tidak terjadi aglutinasi pada titik 2. Untuk sampel darah “Aris
Nugroho” sensor D pada titik 1 tegangan sebesar 0.45 V dan pada titik 2 tegangan sebesar
0.47 V, dari nilai tegangan didapatkan bahwa pada titik 1 dan titik 2 tidak mengalami
proses aglutinasi. Untuk lebih jelasnya proses aglutinasi dan tidak terjadi aglutinasi dapat
dilihat pada Gambar 4.15 untuk sampel darah “Cornelius Florry Saputra” dan pada
Gambar 4.16 untuk sampel darah “Aris Nugroho” .
Gambar 4.15. Sampel Darah “Cornelius Florry Saputra”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.16. Sampel Darah “Aris Nugroho”
Dari data yang didapat diatas, selanjutnya mikrokontroler akan memproses dan
menentukan jenis golongan darah yang diujikan sesuai dengan perintah program yang ada
dalam mikrokontroler AT-Mega8535. Mengacu pada persamaan 4.1 maka nilai tegangan
yang dihasilkan dapat diubah kedalam bentuk nilai ADC sehingga dapat dibaca dan
diproses oleh mikrokontroler.Pengubahan nilai tegangan referensi kedalam nilai ADC
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Pengubahan Nilai Tegangan Referensi Ke Nilai ADC
Sensor Nilai Tegangan
Referensi
Nilai ADC
Sensor A1 1.30 Volt 266
Sensor A2 1.15 Volt 235
Sensor B1 1.05 Volt 215
Sensor B2 0.91 Volt 186
Sensor C1 1.74 Volt 356
Sensor C2 0.56 Volt 115
Sensor D1 1.28 Volt 262
Sensor D2 1.30 Volt 266
Setelah didapat nilai ADC tegangan referensi, maka mikrokontroler AT-Mega 8535 dapat
memproses data sehingga dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Contoh list kode
program untuk sensor A dapat dilihat pada Tabel 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.10. List Program Untuk Sensor A
List Kode Program Keterangan
'sub sensor_a
Sub Sensor_a()
A1 = Getadc(0)
A2 = Getadc(1)
If A1 > 266And A1 <= 550 And A2 < 235 Then
Locate 2 , 3
Lcd "A"
Elseif A1 < 266 And A2 > 235 And A2 <= 500
Then
Locate 2 , 3
Lcd "B
Elseif A1 <= 550 And A1 > 266 And A2 > 235
And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
Lcd "AB"
Elseif A1 < 266 And A2 < 235 Then
Locate 2 , 3
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 3
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
Sub Sensor A
Memanggil nilai ADC pin A.0
Memanggil nilai ADC pin A.1
Program Golongan Darah A
Program Golongan darah B
Progam Golongan Darah AB
Program Golongan Darah O
Tidak terdapat kaca preparat
Dari program diatas terlihat nilai tegangan referensi telah diubah kedalam nilai ADC.
pada sensor A1 menjadi 266 dan sensor A2 menjadi 235. Apabila tejadi proses aglutinasi
pada sensor A1 maka nilai ADC akan lebih dari 266 dan jika tidak mengalami proses
aglutinasimaka nilai ADC akan kurang dari 266. Sama seperti pada sensor A2, jika terjadi
aglutinasi maka nilai ADC akan lebih dari 235 dan jika tidak terjadi proses aglutinasi
maka nilai ADC kurang dari 235. Untuk mengetahui ada tidaknya kaca preparat pada
sensor maka dibuat batasan maksimum nilai ADC pada program, masing-masing sensor
memiliki batasan nilai maksimum ADC yang berbeda. Batas nilai maksimum ADC sensor
A1 sebesar 550 dan untuk sensor A2 sebesar 500. Ketika nilai ADC yang masuk dari
setiap sensor melebihi batas maksimum maka mikrokontroler akan menampilkan karakter
“X” yang artinya tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras. Penampil LCD saat
tidak terdapat kaca preparat pada perangkat keras dapat dilihat pada Gambar 4.17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4.17. Penampil LCD Saat Tidak Terdapat Kaca Preparat
Dari data sampel darah manusia yang telah diujikan pada Tabel 4.5. Didapatkan hasil
secara keseluruhan yang ditampilkan pada penampil LCD 16x2. Pengujian dilakukan pada
4 sampel darah manusia, sampel darah ditempatkan pada masing-masing sensor yaitu pada
sensor A, sensor B, sensor C, dan sensor D. Gambar 4.18 menunjukan hasil pengujian
untuk 4 sampel darah pada penampil LCD 16x2.
Gambar 4.18. Hasil Pengujian 4 Sampel Darah Manusia Pada Penampil LCD 16x2
Hasil Pengujian yang didapat pada Gambar 4.18 sesuai dengan program yang telah
dimasukkan kedalam mikrokontroler AT-Mega8535. Untuk perhitungan nilai tegangan dan
pengubahan kedalam nilai ADC dapat dilihat pada Tabel 4.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.11. Hasil Nilai Tegangan Dan Nilai ADC
Sampel Darah
Sensor
Nilai Tegangan Nilai ADC Gol.
Darah Titik 1 Titik 2 Titik 1 Titik 2
Melia Restyanty Sensor A 1.27 V 1.04 V 260 213 O
Cornelius Florry S Sensor B 1.05 V 1.40 V 236 267 B
Kristianto W. So Sensor C 1.65 V 0.60 V 337 123 A
Totok Dwi A. Sensor D 0.99 V 0.99 V 202 203 O
Dari data pada Tabel 4.11 didapatkan sampel darah sensor A1 dan sensor A2 tidak
mengalami aglutinasi ,hal ini terlihat karena nilai tegangan yang didapat pada sensor A1
sebesar 1,27 V dan sensor A2 sebesar 1,04 V kurang dari tegangan referensi yang telah
ditentukan pada program yaitu sensor A1 sebesar 1,34 V dan sensor A2 sebesar 1,22 V.
Nilai tegangan referensi dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari data yang didapat maka sampel
darah untuk sensor A adalah golongan darah O. Untuk sensor B pada titik 1 nilai tegangan
yang didapat kurang dari nilai tegangan referensi sedangkan pada titik 2 nilai tegangan
yang didapat lebih besar dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor B adalah
golongan darah B. Pada sensor C titik 1 nilai tegangan sensor lebih besar dari nilai
tegangan referensi dan pada titik 2 nilai tegangan yang didapat kurang dari tegangan
referensi sehingga pada sensor C sehingga hasil golongan darah untuk sensor C adalah
darah A. Untuk sensor D pada titik 1 dan titik 2 mendapatkan nilai tegangan yang kurang
dari tegangan referensi sehingga hasil untuk sensor D adalah golongan darah O. Untuk
hasil pengujian golongan darah manusia pada penampil LCD 16x2 dapat dilihat pada
Gambar 4.18. Pembuktian kebenaran hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.19 untuk
sampel darah sensor B dan Gambar 4.20 untuk sampel darah D.
Gambar 4.19. Pembuktian Kebenaran Data Sensor B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.20. Pembuktian Kebenaran Data Sensor D
Pada Gambar 4.19 sampel darah sensor B menunjukan terjadinya proses aglutinasi
pada titik 2 sehingga jenis golongan darah sampel “Cornelius Florry S” adalah golongan
darah B. Sedangkan Gambar 4.20 sampel “Totok Dwi A” yang terdapat pada sensor D,
tidak terjadi aglutinasi pada kedua titik sehingga golongan darah yang ditampilkan adalah
golongan darah O. Untuk Pembuktian pengujian sampel darah manusia secara keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Pembuktian Pengujian Sampel Darah Manusia Secara Keseluruhan
Sampel Darah Golongan
Darah
Pembuktian menurut KTP
(Kartu Tanda Penduduk)
Melia Restyanty O Golongan Darah O
Cornelius Florry S B Golongan Darah B
Kristianto W. So A Golongan Darah A
Totok Dwi A. O Golongan Darah O
Ricky Roland M. A Golongan Darah A
Heripson Samuel O Golongan Darah O
Kristianto Wibison So B Golongan Darah B
Aris Nugroho O Golongan Darah O
Virgilius Y.C. Jelarut A Golongan Darah A
Dwi Elok P. Ningtyas A Golongan Darah A
Benediktus Y. Adipradana O Golongan Darah O
Yulius Djangga Bewa B Golongan Darah B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pembuktian kebenaran hasil pengujian dicocokkan dengan golongan darah yang tertera
pada KTP (Kartu Tanda Penduduk), gambar pembuktian KTP terlampir. Dari hasil
pengujian secara keseluruhan membuktikan bahwa perancangan perangkat keras yang
telah dibuat sesuai dengan perhitungan pada program yang terdapat dalam mikrokontroler
AT-Mega8535 sehingga dapat menunjukan hasil pengujian golongan darah dengan baik
dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian alat maka didapatkan kesimpulan tentang sistem ini,
diantaranya adalah :
1. Tegangan yang dihasilkan setiap sensor berbeda-beda karena kepekaan setiap sensor
tidak sama.
2. Sensor dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan tingkat aglutinasi pada sampel
darah.
3. Nilai tegangan dari sensor dapat dibaca dan diproses didalam mikrokontroler AT-
Mega 8535 sesuai dengan hasil perancangan.
4. Hasil data sampel darah yang diujikan dapat ditampilkan pada penampil LCD 16x2
dengan baik dan benar.
5. Alat sudah berhasil menampilkan hasil golongan darah manusia yang diujikan.
5.2 Saran
1. Penempatan kaca preparat pada alat dibuat lebih mudah dan praktis.
2. Ketepatan titik dan jarak antara sensor pemancar LED infra merah dan sensor
penerima foto transistor harus diperhatikan seakurat mungkin.
3. Alat dibuat lebih portable sehingga mudah dibawa dan tidak membutuhkan sumber
tegangan dari luar.
4. Dibuat sistem database sehingga lebih muda dalam pengarsipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembuktian Golongan Darah Dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Sampel Darah Golongan
Darah
Pembuktian menurut KTP
(Kartu Tanda Penduduk)
Melia Restyanty O -
Cornelius Florry S
B
Kristianto W. So A
Totok Dwi A.
O
Ricky Roland M. A -
Heripson Samuel O -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kristianto Wibison So B
Aris Nugroho
O
Virgilius Y.C. Jelarut
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dwi Elok P. Ningtyas
A
Benediktus Y.
Adipradana
O
Yulius Djangga Bewa
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RANGKAIAN SENSOR DAN OP-AMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RANGKAIAN KESELURUHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 12000000
'Deklarasi Variabel
Declare Sub Sensor_a()
Declare Sub Sensor_b()
Declare Sub Sensor_c()
Declare Sub Sensor_d()
Config Porta = Input
Config Portc = Input
Config Portb = Output
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
'Konfigurasi tipe data pada variabel yang dipakai
Dim A1 As Word
Dim A2 As Word
Dim B1 As Word
Dim B2 As Word
Dim C1 As Word
Dim C2 As Word
Dim D1 As Word
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dim D2 As Word
Dim Kiri As Integer
Dim Kanan As Integer
'konfigurasi pin LCD
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portb.4 , Db5 = Portb.5 , Db6 = Portb.6
Config Lcdpin = Pin , Db7 = Portb.7 , E = Portb.3 , Rs = Portb.2
Config Lcd = 16 * 2
Cursor Off
Deflcdchar 1 , 32 , 32 , 4 , 14 , 4 , 4 , 4 , 32
'Memulai program
Cls
Locate 1 , 4 : Lcd Chr(1) ; " CREATED " ; Chr(1)
Waitms 100
Locate 2 , 2 : Lcd "By Theo Lering"
Waitms 200
'Teks kekiri
Locate 1 , 4 : Lcd Chr(1) ; " CREATED " ; Chr(1)
Locate 2 , 2 : Lcd "By Theo Lering"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Waitms 50
For Kiri = 1 To 15
Shiftlcd Left
Waitms 20
Next
'Teks kekanan
Cls
Locate 1 , 3 : Lcd " PENDEKTEKSI "
Locate 2 , 2 : Lcd "GOLONGAN DARAH"
Waitms 200
Locate 1 , 3 : Lcd " PENDEKTEKSI "
Locate 2 , 2 : Lcd "GOLONGAN DARAH"
Waitms 50
For Kanan = 1 To 15
Shiftlcd Right
Waitms 20
Next
Cls
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'Memulai adc
Start Adc
Do
If Pinc.2 = 1 Then Gosub Teks_1
If Pinc.2 = 0 Then Gosub Utama
If Pinc.3 = 0 Then Gosub Berhenti
Loop
End
'Sub utama
Utama:
Cls
Locate 1 , 2 : Lcd "Blood Scanner"
Locate 2 , 4 : Lcd "Progresss...."
Waitms 200
Locate 1 , 2 : Lcd "Blood Scanner"
Locate 2 , 4 : Lcd "Progresss...."
For Kanan = 1 To 15
Shiftlcd Right
Waitms 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Next
Cls
Locate 1 , 1 : Lcd " Golongan Darah "
Call Sensor_a()
Call Sensor_b()
Call Sensor_c()
Call Sensor_d()
Waitms 500
Cls
Return
'sub sensor_a
Sub Sensor_a()
A1 = Getadc(0)
A2 = Getadc(1)
If A1 > 266 And A1 <= 550 And A2 < 235 Then
Locate 2 , 3
Lcd "A"
Elseif A1 < 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lcd "B"
Elseif A1 <= 550 And A1 > 266 And A2 > 235 And A2 <= 500 Then
Locate 2 , 3
Lcd "AB"
Elseif A1 < 266 And A2 < 235 Then
Locate 2 , 3
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 3
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
'sub sensor_b
Sub Sensor_b()
B1 = Getadc(2)
B2 = Getadc(3)
If B1 > 215 And A1 <= 560 And B2 < 186 Then
Locate 2 , 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lcd "A"
Elseif B1 < 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then
Locate 2 , 7
Lcd "B"
Elseif B1 <= 560 And B1 > 215 And B2 > 186 And B2 <= 380 Then
Locate 2 , 7
Lcd "AB"
Elseif B1 < 215 And B2 < 186 Then
Locate 2 , 7
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 7
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
'sub sensor_c
Sub Sensor_c()
C1 = Getadc(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C2 = Getadc(5)
If C1 > 356 And C1 <= 480 And C2 < 115 Then
Locate 2 , 10
Lcd "A"
Elseif C1 < 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then
Locate 2 , 10
Lcd "B"
Elseif C1 <= 480 And C1 > 356 And C2 > 115 And C2 <= 300 Then
Locate 2 , 10
Lcd "AB"
Elseif C1 < 356 And C2 < 115 Then
Locate 2 , 10
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 10
Lcd "X"
End If
Waitms 100
End Sub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'sub sensor_d
Sub Sensor_d()
D1 = Getadc(6)
D2 = Getadc(7)
If D1 > 262 And D1 <= 540 And D2 < 266 Then
Locate 2 , 14
Lcd "A"
Elseif D1 < 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then
Locate 2 , 14
Lcd "B"
Elseif D1 <= 540 And D1 > 262 And D2 > 266 And D2 <= 540 Then
Locate 2 , 14
Lcd "AB"
Elseif D1 < 262 And D2 < 266 Then
Locate 2 , 14
Lcd "O"
Else
Locate 2 , 14
Lcd "X"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
End If
Waitms 100
End Sub
'sub berhenti
Berhenti:
Cls
Locate 1 , 16 : Lcd Chr(1) ; "THANK YOU" ; Chr(1)
Locate 2 , 14 : Lcd Chr(1) ; "GOD BLESSING" ; Chr(1)
For Kiri = 1 To 12
Shiftlcd Left
Waitms 20
Next
End
'sub teks_1
Teks_1:
Locate 1 , 6 : Lcd "Tekan"
Locate 2 , 3 : Lcd "Tombol Start"
Waitms 5
Return
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
© 2005 Fairchild Semiconductor Corporation DS400018 www.fairchildsemi.com
April 1999
Revised December 2005
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A 3-Term
inal 1A
Po
sitive Voltag
e Reg
ulato
r
LM7805 • LM7806 • LM7808 • LM7809 • LM7810 • LM7812 • LM7815 • LM7818 • LM7824 • LM7805A • LM7806A • LM7808A •LM7809A • LM7810A • LM7812A • LM7815A • LM7818A • LM7824A3-Terminal 1A Positive Voltage Regulator
General DescriptionThe LM78XX series of three terminal positive regulators areavailable in the TO-220 package and with several fixed outputvoltages, making them useful in a wide range of applications.Each type employs internal current limiting, thermal shut downand safe operating area protection, making it essentially inde-structible. If adequate heat sinking is provided, they can deliverover 1A output current. Although designed primarily as fixedvoltage regulators, these devices can be used with externalcomponents to obtain adjustable voltages and currents.
Features Output Current up to 1A
Output Voltages of 5, 6, 8, 9, 12, 15, 18, 24
Thermal Overload Protection
Short Circuit Protection
Output Transistor Safe Operating Area Protection
Ordering Code:
Product Number Output Voltage Tolerance Package Operating TemperatureLM7805CT
4%
TO-220
40C - 125C
LM7806CT
LM7808CT
LM7809CT
LM7810CT
LM7812CT
LM7815CT
LM7818CT
LM7824CT
LM7805ACT
2% 0C - 125C
LM7806ACT
LM7808ACT
LM7809ACT
LM7810ACT
LM7812ACT
LM7815ACT
LM7818ACT
LM7824ACT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 2
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Internal Block Diagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Absolute Maximum Ratings(Note 1)
Note 1: Absolute maximum ratings are those values beyond which damage to the device may occur. The datasheet specifications should be met, without exception, to ensurethat the system design is reliable over its power supply, temperature, and output/input loading variables. Fairchild does not recommend operation outside datasheet specifica-tions.
Electrical Characteristics (LM7805) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 10V, CI = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 2: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 3: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Value UnitInput Voltage (for VO = 5V to 18V) VI 35 V
(for VO = 24V) VI 40 V
Thermal Resistance Junction-Cases (TO-220) RJC 5 C/W
Thermal Resistance Junction-Air (TO-220) RJA 65 C/W
Operating Temperature Range TOPR 0 125 C
LM78xx 40 125 C
LM78xxA 0 125 C
Storage Temperature Range TSTG 65 150 C
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 4.8 5.0 5.2V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 7V to 20V 4.75 5.0 5.25
Line Regulation Regline TJ = 25C VO = 7V to 25V – 4.0 100mV
(Note 2) VI = 8V to 12V – 1.6 50.0
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100mV
IO = 250mA to 750mA – 4.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – 0.03 0.5mA
VI = 7V to 25V – 0.3 1.3
Output Voltage Drift (Note 3) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 42.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 3) RR f = 120Hz, VO = 8V to 18V 62.0 73.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 3) rO f = 1KHz – 15.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 230 – mA
Peak Current (Note 3) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 4
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7806) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 11V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 4: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 5: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Electrical Characteristics (LM7808) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 14V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 6: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 7: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 5.75 6.0 6.25V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 8.0V to 21V 5.7 6.0 6.3
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 8V to 25V – 5.0 120mV
(Note 4) VI = 9V to 13V – 1.5 60.0
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 120mV
(Note 4) IO = 250mA to 750mA – 3.0 60.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5mA
VI = 8V to 25V – – 1.3
Output Voltage Drift (Note 5) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 45.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 5) RR f = 120Hz, VO = 8V to 18V 62.0 73.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 5) rO f = 1KHz – 19.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 5) IPK TJ =25C – 2.2 – A
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 7.7 8.0 8.3V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 10.5V to 23V 7.6 8.0 8.4
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 10.5V to 25V – 5.0 160mV
(Note 6) VI = 11.5V to 17V – 2.0 80.0
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 10.0 160mV
(Note 6) IO = 250mA to 750mA – 5.0 80.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – 0.05 0.5mA
VI = 10.5V to 25V – 0.5 1.0
Output Voltage Drift (Note 7) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 52.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 7) RR f = 120Hz, VO = 11.5V to 21.5V 56.0 73.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 7) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 230 – mA
Peak Current (Note 7) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7809) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 15V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 8: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 9: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Electrical Characteristics (LM7810) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 16V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 10: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 11: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 8.65 9.0 9.35V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 11.5V to 24V 8.6 9.0 9.4
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 11.5V to 25V – 6.0 180mV
(Note 8) VI = 12V to 17V – 2.0 90.0
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 180mV
(Note 8) IO = 250mA to 750mA – 4.0 90.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5mA
VI = 11.5V to 26V – – 1.3
Output Voltage Drift (Note 9) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 58.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 9) RR f = 120Hz, VO = 13V to 23V 56.0 71.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 9) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 9) IPK TJ =25C – 2.2 – A
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 9.6 10.0 10.4V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 12.5V to 25V 9.5 10.0 10.5
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 12.5V to 25V – 10.0 200mV
(Note 10) VI = 13V to 25V – 3.0 100
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 200mV
(Note 10) IO = 250mA to 750mA – 4.0 400
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.1 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5mA
VI = 12.5V to 29V – – 1.0
Output Voltage Drift (Note 11) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 58.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 11) RR f = 120Hz, VO = 13V to 23V 56.0 71.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 11) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 11) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 6
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7812) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 19V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 12: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 13: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Electrical Characteristics (LM7815) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 23V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 14: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 15: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 11.5 12.0 12.5V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 14.5V to 27V 11.4 12.0 12.6
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 14.5V to 30V – 10.0 240mV
(Note 12) VI = 16V to 22V – 3.0 120
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 11.0 240mV
(Note 12) IO = 250mA to 750mA – 5.0 120
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.1 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – 0.1 0.5mA
VI = 14.5V to 30V – 0.5 1.0
Output Voltage Drift (Note 13) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 76.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 13) RR f = 120Hz, VI = 15V to 25V 55.0 71.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 13) rO f = 1KHz – 18.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 230 – mA
Peak Current (Note 13) IPK TJ =25C – 2.2 – A
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 14.4 15.0 15.6V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 17.5V to 30V 14.25 15.0 15.75
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 17.5V to 30V – 11.0 300mV
(Note 14) VI = 20V to 26V – 3.0 150
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 300mV
(Note 14) IO = 250mA to 750mA – 4.0 150
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5mA
VI = 17.5V to 30V – – 1.0
Output Voltage Drift (Note 15) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 90.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 15) RR f = 120Hz, VI = 18.5V to 28.5V 54.0 70.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 15) rO f = 1KHz – 19.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 15) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7818) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 27V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 16: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 17: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Electrical Characteristics (LM7824) (Refer to the test circuits. 40C TJ 125C, IO = 500mA, VI = 33V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 18: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 19: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 17.3 18.0 18.7V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 21V to 33V 17.1 18.0 18.9
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 21V to 33V – 15.0 360mV
(Note 12) VI = 24V to 30V – 5.0 180
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 360mV
(Note 12) IO = 250mA to 750mA – 5.0 180
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5mA
VI = 21V to 33V – – 1.0
Output Voltage Drift (Note 17) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 110 – V/VO
Ripple Rejection (Note 17) RR f = 120Hz, VI = 22V to 32V 53.0 69.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 17) rO f = 1KHz – 22.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 17) IPK TJ =25C – 2.2 – A
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 23.0 24.0 25.0V
5mA IO 1A, PO 15W, VI = 27V to 38V 22.8 24.0 25.25
Line Regulation Regline TJ = 25C VI = 27V to 38V – 17.0 480mV
(Note 18) VI = 30V to 36V – 6.0 240
Load Regulation Regload TJ = 25C IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 480mV
(Note 18) IO = 250mA to 750mA – 5.0 240
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 8.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – 0.1 0.5mA
VI = 27V to 38V – 0.5 1.0
Output Voltage Drift (Note 19) VO/T IO = 5mA – 1.5 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 60.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 19) RR f = 120Hz, VI = 28V to 38V 50.0 67.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 19) rO f = 1KHz – 28.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 230 – mA
Peak Current (Note 19) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 8
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7805A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 10V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 20: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 21: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 4.9 5.0 5.1V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 7.5V to 20V 4.8 5.0‘ 5.2
Line Regulation Regline VI = 7.5V to 25V, IO = 500mA – 5.0 50.0
mV(Note 20) VI = 8V to 12V – 3.0 50.0
TJ = 25C VI = 7.3V to 20V – 5.0 50.0
VI = 8V to 12V – 1.5 25.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100
mV(Note 20) IO = 5mA to 1mA – 9.0 100
IO = 250mA to 750mA – 4.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 8V to 25V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 7.5V to 20V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 21) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 21) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 8V to 18V – 68.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 21) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 21) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7806A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 11V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 22: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 23: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 5.58 6.0 6.12V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 8.6V to 21V 5.76 6.0 6.24
Line Regulation Regline VI = 8.6V to 25V, IO = 500mA – 5.0 60.0
mV(Note 22) VI = 9V to 13V – 3.0 60.0
TJ = 25C VI = 8.3V to 21V – 5.0 60.0
VI = 9V to 13V – 1.5 30.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 9.0 100
mV(Note 22) IO = 5mA to 1mA – 4.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 4.3 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 19V to 25V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 8.5V to 21V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 23) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 23) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 9V to 19V – 65.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 23) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 23) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 10
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7808A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 14V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 24: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 25: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Unit
Output Voltage VO TJ = 25C 7.84 8.0 8.16V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 10.6V to 23V 7.7 8.0 8.3
Line Regulation Regline VI = 10.6V to 25V, IO = 500mA – 6.0 80.0
mV(Note 24) VI = 11V to 17V – 3.0 80.0
TJ = 25C VI = 10.4V to 23V – 6.0 80.0
VI = 11V to 17V – 2.0 40.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100
mV(Note 24) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 11V to 25V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 10.6V to 23V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 25) VO/T IO = 5mA – 0.8 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 25) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 11.5V to 21.5V – 62.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 25) rO f = 1KHz – 18.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 25) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7809A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 15V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 26: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 27: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 8.82 9.0 9.16V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 11.2V to 24V 8.65 9.0 9.35
Line Regulation Regline VI = 11.7V to 25V, IO = 500mA – 6.0 90.0
mV(Note 26) VI = 12.5V to 19V – 4.0 45.0
TJ = 25C VI = 11.5V to 24V – 6.0 90.0
VI = 12.5V to 19V – 2.0 45.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.0mA – 12.0 100
mV(Note 26) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 12V to 25V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 11.7V to 25V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 27) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 27) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 12V to 22V – 62.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 27) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 27) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 12
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7810A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 16V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 28: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 29: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 9.8 10.0 10.2V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 12.8V to 25V 9.6 10.0 10.4
Line Regulation Regline VI = 12.8V to 26V, IO = 500mA – 8.0 100
mV(Note 28) VI = 13V to 20V – 4.0 50.0
TJ = 25C VI = 12.5V to 25V – 8.0 100
VI = 13V to 20V – 3.0 50.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100
mV(Note 28) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.0 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 12.8V to 25V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 13V to 26V, TJ = 25C – – 0.5
Output Voltage Drift (Note 29) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 29) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 14V to 24V – 62.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 29) rO f = 1KHz – 17.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 29) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7812A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 19V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 30: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 31: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 11.75 12.0 12.25V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 14.8V to 27V 11.5 12.0 12.5
Line Regulation Regline VI = 14.8V to 30V, IO = 500mA – 10.0 120
mV(Note 30) VI = 16V to 22V – 4.0 120
TJ = 25C VI = 14.5V to 27V – 10.0 120
VI = 16V to 22V – 3.0 60.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100
mV(Note 30) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.1 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 14V to 27V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 15V to 30V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 31) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 31) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 14V to 24V – 60.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 31) rO f = 1KHz – 18.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 31) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 14
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7815A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 23V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 32: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 33: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 14.75 15.0 15.3V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 17.7V to 30V 14.4 15.0 15.6
Line Regulation Regline VI = 17.4V to 30V, IO = 500mA – 10.0 150
mV(Note 32) VI = 20V to 26V – 5.0 150
TJ = 25C VI = 17.5V to 30V – 11.0 150
VI = 20V to 26V – 3.0 75.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 12.0 100
mV(Note 32) IO = 5mA to 1mA – 12.0 100
IO = 250mA to 750mA – 5.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 17.5V to 30V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 17.5V to 30V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 33) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 33) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 18.5V to 28.5V – 58.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 33) rO f = 1KHz – 19.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 33) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Electrical Characteristics (LM7818A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 27V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 34: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 35: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 17.64 18.0 18.36V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 21V to 33V 17.3 18.0 18.7
Line Regulation Regline VI = 21V to 33V, IO = 500mA – 15.0 180
mV(Note 34) VI = 21V to 33V – 5.0 180
TJ = 25C VI = 20.6V to 33V – 15.0 180
VI = 24V to 30V – 5.0 90.0
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 100
mV(Note 34) IO = 5mA to 1mA – 15.0 100
IO = 250mA to 750mA – 7.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 12V to 33V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 12V to 33V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 35) VO/T IO = 5mA – 1.0 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 35) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 22V to 32V – 57.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 35) rO f = 1KHz – 19.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 35) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 16
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Electrical Characteristics (LM7824A) (Refer to the test circuits. 0C TJ 125C, IO = 1A, VI = 33V, CI = 0.33F, CO = 0.1F, unless otherwise specified)
Note 36: Load and line regulation are specified at constant junction temperature. Changes in VO due to heating effects must be taken into account separately. Pulse testing withlow duty is used.
Note 37: These parameters, although guaranteed, are not 100% tested in production.
Parameter Symbol Conditions Min Typ Max Units
Output Voltage VO TJ = 25C 23.5 24.0 24.5V
IO = 5mA to 1A, PO 15W, VI = 27.3V to 38V 23.0 24.0 25.0
Line Regulation Regline VI = 27V to 38V, IO = 500mA – 18.0 240
mV(Note 36) VI = 21V to 33V – 6.0 240
TJ = 25C VI = 26.7V to 38V – 18.0 240
VI = 30V to 36V – 6.0 120
Load Regulation Regload TJ = 25C, IO = 5mA to 1.5mA – 15.0 100
mV(Note 36) IO = 5mA to 1mA – 15.0 100
IO = 250mA to 750mA – 7.0 50.0
Quiescent Current IQ TJ = 25C – 5.2 6.0 mA
Quiescent Current Change IQ IO = 5mA to 1A – – 0.5
mAVI = 27.3V to 38V, IO = 500mA – – 0.8
VI = 27.3V to 38V, TJ = 25C – – 0.8
Output Voltage Drift (Note 37) VO/T IO = 5mA – 1.5 – mV/C
Output Noise Voltage VN f = 10Hz to 100KHz, TA = 25C – 10.0 – V/VO
Ripple Rejection (Note 37) RR f = 120Hz, IO = 500mA, VI = 28V to 38V – 54.0 – dB
Dropout Voltage VDROP IO = 1A, TJ = 25C – 2.0 – V
Output Resistance (Note 37) rO f = 1KHz – 20.0 – m
Short Circuit Current ISC VI = 35V, TA = 25C – 250 – mA
Peak Current (Note 37) IPK TJ =25C – 2.2 – A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Typical Performance Characteristics
FIGURE 1. Quiescent Current FIGURE 2. Peak Output Current
FIGURE 3. Output Voltage FIGURE 4. Quiescent Current
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 18
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Typical Applications
FIGURE 5. DC Parameters
FIGURE 6. Load Regulation
FIGURE 7. Ripple Rejection
FIGURE 8. Fixed Output Regulator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Typical Applications (continued)
FIGURE 9.
Note: To specify an output voltage, substitute voltage value for “XX”. A common ground is required between the Input and the Output voltage. The input voltage must remain typ-ically 2.0V above the output voltage even during the low point on the input ripple voltage.
Note: CI is required if regulator is located an appreciable distance from the power supply filter.
Note: CO improves stability and transient response.
IRI 5 IQVO = VXX (1 R2 / R1) IQ R2
FIGURE 10. Circuit for Increasing Output Voltage
IRI 5 IQVO = VXX (1 R2 / R1) IQ R2
FIGURE 11. Adjustable Output Regulator (7V to 30V)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 20
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Typical Applications (continued)
FIGURE 12. High Current Voltage Regulator
FIGURE 13. High Output Current with Short Circuit Protection
FIGURE 14. Tracking Voltage Regulator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A
Typical Applications (continued)
FIGURE 15. Split Power Supply (15V - 1A)
FIGURE 16. Negative Output Voltage Circuit
FIGURE 17. Switching Regulator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
www.fairchildsemi.com 22
LM
7805
• L
M78
06 •
LM
7808
• L
M78
09 •
LM
7810
• L
M78
12 •
LM
7815
• L
M78
18 •
LM
7824
• L
M78
05A
• L
M78
06A
• L
M78
08A
•LM
7809
A •
LM
7810
A •
LM
7812
A •
LM
7815
A •
LM
7818
A •
LM
7824
A
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted
Package Number TO-220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 www.fairchildsemi.com
LM
7805 • LM
7806 • LM
7808 • LM
7809 • LM
7810 • LM
7812 • LM
7815 • LM
7818 • LM
7824 • LM
7805A • L
M7806A
• LM
7808A•L
M7809A
• LM
7810A • L
M7812A
• LM
7815A • L
M7818A
• LM
7824A 3-Term
inal 1A
Po
sitive Voltag
e Reg
ulato
r
DISCLAIMERFAIRCHILD SEMICONDUCTOR RESERVES THE RIGHT TO MAKE CHANGES WITHOUT FURTHER NOTICE TO ANYPRODUCTS HEREIN TO IMPROVE RELIABILITY, FUNCTION OR DESIGN. FAIRCHILD DOES NOT ASSUME ANY LIABILITYARISING OUT OF THE APPLICATION OR USE OF ANY PRODUCT OR CIRCUIT DESCRIBED HEREIN; NEITHER DOES ITCONVEY ANY LICENSE UNDER ITS PATENT RIGHTS, NOR THE RIGHTS OF OTHERS.
LIFE SUPPORT POLICYFAIRCHILD’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICESOR SYSTEMS WITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF FAIRCHILD SEMICONDUCTOR CORPORATIONAs used herein:1. Life support devices or systems are devices or systemswhich, (a) are intended for surgical implant into the body, or(b) support or sustain life, or (c) whose failure to performwhen properly used in accordance with instructions for use
provided in the labeling, can be reasonably expected toresult in significant injury to the user.2. A critical component is any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can be reason-ably expected to cause the failure of the life support deviceor system, or to affect its safety or effectiveness.
PRODUCT STATUS DEFINITIONSDefinition of terms
Datasheet Identification Product Status DefinitionAdvance Information Formative or In Design This datasheet contains the design specifications for product develop-
ment. Specifications may change in any manner without notice.
Preliminary First Production This datasheet contains preliminary data, and supplementary data will be published at a later date. Fairchild Semiconductor reserves the right to make changes at any time without notice in order to improve design.
No Identification Needed Full Production This datasheet contains final specifications. Fairchild Semiconductor reserves the right to make changes at any time without notice in order to improve design.
Obsolete Not In Production This datasheet contains specifications on a product that has been dis-continued by Fairchild Semiconductor. The datasheet is printed for ref-erence information only.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SFH 313SFH 313 FA
Semiconductor Group 1 1997-11-27
.Neu: NPN-Silizium-FototransistorNew: Silicon NPN Phototransistor
Wesentliche Merkmale
Speziell geeignet für Anwendungen im Bereich von 460 nm bis 1080 nm (SFH 313) und bei 880 nm (SFH 313 FA)
Hohe Linearität 5 mm-Plastikbauform
Anwendungen
Computer-Blitzlichtgeräte Lichtschranken für Gleich- und
Wechsellichtbetrieb Industrieelektronik “Messen/Steuern/Regeln”
Features
Especially suitable for applications from460 nm to 1080 nm (SFH 313) and of 880 nm (SFH 313 FA)
High linearity 5 mm plastic package
Applications
Computer-controlled flashes Photointerrupters Industrial electronics For control and drive circuits
SFH 313SFH 313 FA
Maße in mm, wenn nicht anders angegeben/Dimensions in mm, unless otherwise specified.
5.95.5
0.60.4
ø5.1
ø4.8
2.54
mm
spac
ing
7.87.5
9.08.2
5.75.1
2927
1.81.2
0.8
0.4
Area not flat
0.60.4
Cathode (Diode)
Chip position
GEX06260
Approx. weight 0.5 g
Collector (Transistor)
fexf
6626
fex0
6626
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semiconductor Group 2 1997-11-27
SFH 313SFH 313 FA
GrenzwerteMaximum Ratings
Typ Type
BestellnummerOrdering Code
SFH 313SFH 313-2SFH 313-3
Q62702-P1667Q62702-P1751Q62702-P1752
SFH 313 FASFH 313 FA-2SFH 313 FA-3
Q62702-P1674Q62702-P1753Q62702-P1754
BezeichnungDescription
SymbolSymbol
WertValue
EinheitUnit
Betriebs- und LagertemperaturOperating and storage temperature range
Top; Tstg – 55 ... + 100 °C
Löttemperatur bei TauchlötungLötstelle ≥ 2 mm vom Gehäuse,Lötzeit t ≤ 5 sDip soldering temperature ≥ 2 mm distancefrom case bottom, soldering time t ≤ 5 s
TS 260 °C
Löttemperatur bei KolbenlötungLötstelle ≥ 2 mm vom Gehäuse,Lötzeit t ≤ 3 sIron soldering temperature ≥ 2 mm distancefrom case bottom t ≤ 3 s
TS 300 °C
Kollektor-EmitterspannungCollector-emitter voltage
VCE 70 V
KollektorstromCollector current
IC 50 mA
Kollektorspitzenstrom, τ < 10 µsCollector surge current
ICS 100 mA
Emitter-KollektorspannungEmitter-collector voltage
VEC 7 V
Verlustleistung, TA = 25 °CTotal power dissipation
Ptot 200 mW
WärmewiderstandThermal resistance
RthJA 375 K/W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SFH 313SFH 313 FA
Semiconductor Group 3 1997-11-27
Kennwerte (TA = 25 °C, λ = 950 nm)Characteristics
BezeichnungDescription
SymbolSymbol
WertValue
EinheitUnit
SFH 313 SFH 313 FA
Wellenlänge der max. FotoempfindlichkeitWavelength of max. sensitivity
λS max 850 870 nm
Spektraler Bereich der FotoempfindlichkeitS = 10 % von Smax
Spectral range of sensitivityS = 10 % of Smax
λ 460 ... 1080 740 ... 1080 nm
Bestrahlungsempfindliche FlächeRadiant sensitive area
A 0.55 0.55 mm2
Abmessung der ChipflächeDimensions of chip area
L × BL × W
1 × 1 1 × 1 mm × mm
Abstand Chipoberfläche zu Gehäuseober-flächeDistance chip front to case surface
H 5.1 ... 5.7 5.1 ... 5.7 mm
HalbwinkelHalf angle
ϕ ± 10 ± 10 Graddeg.
Kapazität, VCE = 0 V, f = 1 MHz, E = 0Capacitance
CCE 15 15 pF
DunkelstromDark currentVCE = 10 V, E = 0
ICEO 10 (≤ 200) 10 (≤ 200) nA
Fotostrom PhotocurrentEe = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 VEv = 1000 Ix, Normlicht/standard light A,VCE = 5 V
IPCE
IPCE
≥ 2.530
≥ 2.5–
mAmA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semiconductor Group 4 1997-11-27
SFH 313SFH 313 FA
Die Fototransistoren werden nach ihrer Fotoempfindlichkeit gruppiert und mit arabischen Ziffern gekennzeichnet.The phototransistors are grouped according to their spectral sensitivity and distinguished by arabian figures.
1) IPCEmin ist der minimale Fotostrom der jeweiligen Gruppe1) IPCEmin is the min. photocurrent of the specified group
Directional characteristics Srel = f (ϕ)
BezeichnungDescription
Symbol WertValue
EinheitUnit
-1 -2 -3 -4
Fotostrom, λ = 950 nmPhotocurrentEe = 0.5 mW/cm2, VCE = 5 V IPCE 2.5 ... 5 4 ... 8 6.3 ... 12.5 ≥ 10 mA
Anstiegszeit/AbfallzeitRise and fall timeIC = 1 mA, VCC = 5 V, RL = 1 kΩ
tr, tf 8 10 12 14 µs
Kollektor-Emitter-SättigungsspannungCollector-emitter saturation voltageIC = IPCEmin
1) × 0.3,Ee = 0.5 mW/cm2
VCEsat 150 150 150 150 mV
OHF02330
0 20 40 60 80 100 1200.40.60.81.0100
90
80
70
60
50
010203040
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0ϕ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SFH 313SFH 313 FA
Semiconductor Group 5 1997-11-27
TA = 25 °C, λ = 950 nmRel.spectral sensitivity SFH 313 , Srel= f (λ)
Photocurrent IPCE = f (TA),VCE = 5 V, normalized to 25oC
Photocurrent IPCE= f (VCE)E = parameter
Rel.spectr.sensitivity SFH 313FA , Srel= f(λ)
PhotocurrentIPCE = f (Ee), VCE = 5 V
Dark currentICEO = f (TA), VCE = 10 V, E = 0
λ
OHF02332
0
relS
400
10
20
30
40
50
60
70
80
%
100
500 600 700 800 900 nm 1100
T
OHF01524
A
0-25
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
0 25 50 75 100
Ι PCE
PCEΙ 25
C
V
OHF02336
CE
PCEΙ
010 0
10 20 30 40 50 V 70
10 1
mA
0.5mWcm 2
2cmmW
1
2cmmW
0.25
0.1mWcm 2
210
λ
OHF02331
0
relS
400
10
20
30
40
50
60
70
80
%
100
500 600 700 800 900 nm 1100
E
OHF02337
e
PCEΙ
10 0
-210
10 -1
110
mA
10 -3 -210 010mW/cm2
10 2
T
OHF02342
A
0
CEOΙ
-210
10 -1
10 0
10 1
10 2
nA
20 40 60 80 100˚C
Dark current , ICEO = f (VCE), E = 0
Collector-emitter capacitanceCCE = f (VCE), f = 1 MHz
Total power dissipationPtot = f (TA)
V
OHF02341
CE
0
CEOΙ
-210
10 -1
10 0
10 1
10 2
nA
10 20 30 40 50 70V
V
OHF02344
CE
CEC
010 -2 -110 010 110 10 2V
10
20
30
40
pF
50
T
OHF02340
A
0
totP
0 20 40 60 80 ˚C 100
50
100
150
200
250mW
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 1 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
Technical Data Sheet 5mm Infrared LED , T-1 3/4
IR333/H0/L10 Features
․High reliability ․High radiant intensity ․Peak wavelength λp=940nm ․2.54mm Lead spacing ․Low forward voltage ․Pb free ․The product itself will remain within RoHS compliant version.
Descriptions ․EVERLIGHT’S Infrared Emitting Diode(IR333/H0/L10) is a
high intensity diode , molded in a blue transparent plastic package. ․The device is spectrally matched with phototransistor , photodiode and infrared receiver module. Applications
․Free air transmission system ․Infrared remote control units with high power requirement ․Smoke detector ․Infrared applied system
Device Selection Guide
Chip LED Part No. Material
Lens Color
IR GaAlAs Blue
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 2 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
IR333/H0/L10 Package Dimensions Notes: 1.All dimensions are in millimeters 2.Tolerances unless dimensions ±0.25mm Absolute Maximum Ratings (Ta=25)
Parameter Symbol Rating Units
Continuous Forward Current IF 100 mA
Peak Forward Current IFP 1.0 A
Reverse Voltage VR 5 V
Operating Temperature Topr -40 ~ +85
Storage Temperature Tstg -40 ~ +85
Soldering Temperature Tsol 260
Power Dissipation at(or below) 25Free Air Temperature
Pd 150 mW
Notes: *1:IFP Conditions--Pulse Width≦100μs and Duty≦1%. *2:Soldering time≦5 seconds.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 3 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
IR333/H0/L10 Electro-Optical Characteristics (Ta=25)
Parameter Symbol Condition Min. Typ. Max. Units IF=20mA 11 12 -- IF=100mA
Pulse Width≦100μs ,Duty≦1% -- 45 --
Radiant Intensity Ee IF=1A
Pulse Width≦100μs ,Duty≦1%. -- 400 --
mW/sr
Peak Wavelength λp IF=20mA -- 940 -- nm
Spectral Bandwidth
Δλ IF=20mA -- 45 -- nm
IF=20mA 1.2 1.5 IF=100mA
Pulse Width≦100μs ,Duty≦1% -- 1.4 1.8 Forward Voltage VF
IF=1A Pulse Width≦100μs ,Duty≦1%.
-- 2.6 4.0
V
Reverse Current IR VR=5V -- -- 10 μA
View Angle 2θ1/2 IF=20mA -- 40 -- deg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 4 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
0-40 -20 40200 60 10080
20
40
60
100
80
120
140
0
20
40
60
80
100IF=20mATa=25° C
75-25900
0
920
940
25 50
960
980
100 0
10
101
102
3
104
1 2 3 4
IR333/H0/L10 Typical Electro-Optical Characteristics Curves Fig.1 Forward Current vs. Fig.2 Spectral Distribution Ambient Temperature
Fig.3 Peak Emission Wavelength Fig.4 Forward Current Ambient Temperature vs. Forward Voltage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 5 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
25
1
1.1
1.2
1.3
50 75 100 120
IF=20mA
-20
0.6
0.9
0.70.8
1.0
0.20.4 0 0.2 0.4 0.6
50
7080
60
40
30
-10 0 2010
0
IF-Forward Current (mA)10100 101 102 3 10 4
Ie-R
adia
nt In
tens
ity(m
W/s
r)
10
100
1000
25
0
5
50 75 100 120
IF=20mA10
15
IR333/H0/L10 Typical Electro-Optical Characteristics Curves Fig.5 Relative Intensity vs. Fig.6 Relative Radiant Intensity vs. Forward Current Angular Displacement
Fig.7 Relative Intensity vs. Fig.8 Forward Voltage vs. Ambient Temperature(°C) Ambient Temperature(°C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 6 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
IR333/H0/L10 Reliability Test Item And Condition The reliability of products shall be satisfied with items listed below. Confidence level:90% LTPD:10%
NO. Item Test Conditions Test Hours/Cycles
Sample Sizes
Failure Judgement Criteria
Ac/Re
1 Solder Heat TEMP.:260±5 10secs 22pcs 0/1 2 Temperature Cycle H : +100 15mins
5mins L : -40 15mins
300Cycles 22pcs 0/1
3 Thermal Shock H :+100 5mins 10secs L :-10 5mins
300Cycles 22pcs 0/1
4 High Temperature Storage
TEMP.:+100 1000hrs 22pcs 0/1
5 Low Temperature Storage
TEMP.:-40 1000hrs 22pcs 0/1
6 DC Operating Life IF=20mA 1000hrs 22pcs 0/1 7 High Temperature/
High Humidity 85 / 85% R.H 1000hrs 22pcs
IR≧U×2 Ee≦L×0.8 VF≧U×1.2 U:Upper Specification Limit L:Lower Specification Limit
0/1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Everlight Electronics Co., Ltd. http:\\www.everlight.com Rev 4 Page: 7 of 7
Device No:DIR-033-083 Prepared date:07-20-2005 Prepared by:Jaine Tsai
RoHS
IR333/H0/L10 Packing Quantity Specification 1.500PCS/1Bag,5Bags/1Box 2.10Boxes/1Carton Label Form Specification
CPN: Customer’s Production Number P/N : Production Number QTY: Packing Quantity AT: Ranks HUE: Peak Wavelength REF: Reference LOT No: Lot Number MADE IN TAIWAN: Production Place
Notes 1. Above specification may be changed without notice. EVERLIGHT will reserve authority on
material change for above specification. 2. When using this product, please observe the absolute maximum ratings and the instructions
for using outlined in these specification sheets. EVERLIGHT assumes no responsibility for any damage resulting from use of the product which does not comply with the absolute maximum ratings and the instructions included in these specification sheets.
3. These specification sheets include materials protected under copyright of EVERLIGHT corporation. Please don’t reproduce or cause anyone to reproduce them without EVERLIGHT’s consent.
EVERLIGHT ELECTRONICS CO., LTD. Tel: 886-2-2267-2000, 2267-9936 Office: No 25, Lane 76, Sec 3, Chung Yang Rd, Fax: 886-2267-6244, 2267-6189, 2267-6306 Tucheng, Taipei 236, Taiwan, R.O.C http:\\www.everlight.com
IR333/H0/L10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LM741
LM741 Operational Amplifier
Literature Number: SNOSC25B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LM741Operational AmplifierGeneral DescriptionThe LM741 series are general purpose operational amplifi-ers which feature improved performance over industry stan-dards like the LM709. They are direct, plug-in replacementsfor the 709C, LM201, MC1439 and 748 in most applications.
The amplifiers offer many features which make their appli-cation nearly foolproof: overload protection on the input and
output, no latch-up when the common mode range is ex-ceeded, as well as freedom from oscillations.
The LM741C is identical to the LM741/LM741A except thatthe LM741C has their performance guaranteed over a 0˚C to+70˚C temperature range, instead of −55˚C to +125˚C.
Features
Connection Diagrams
Metal Can Package Dual-In-Line or S.O. Package
00934102
Note 1: LM741H is available per JM38510/10101
Order Number LM741H, LM741H/883 (Note 1),LM741AH/883 or LM741CH
See NS Package Number H08C
00934103
Order Number LM741J, LM741J/883, LM741CNSee NS Package Number J08A, M08A or N08E
Ceramic Flatpak
00934106
Order Number LM741W/883See NS Package Number W10A
Typical Application
Offset Nulling Circuit
00934107
August 2000LM
741O
perationalAm
plifier
© 2004 National Semiconductor Corporation DS009341 www.national.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Absolute Maximum Ratings (Note 2)
If Military/Aerospace specified devices are required,please contact the National Semiconductor Sales Office/Distributors for availability and specifications.
(Note 7)
LM741A LM741 LM741C
Supply Voltage ±22V ±22V ±18V
Power Dissipation (Note 3) 500 mW 500 mW 500 mW
Differential Input Voltage ±30V ±30V ±30V
Input Voltage (Note 4) ±15V ±15V ±15V
Output Short Circuit Duration Continuous Continuous Continuous
Operating Temperature Range −55˚C to +125˚C −55˚C to +125˚C 0˚C to +70˚C
Storage Temperature Range −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C −65˚C to +150˚C
Junction Temperature 150˚C 150˚C 100˚C
Soldering Information
N-Package (10 seconds) 260˚C 260˚C 260˚C
J- or H-Package (10 seconds) 300˚C 300˚C 300˚C
M-Package
Vapor Phase (60 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C
Infrared (15 seconds) 215˚C 215˚C 215˚C
See AN-450 “Surface Mounting Methods and Their Effect on Product Reliability” for other methods ofsoldering
surface mount devices.
ESD Tolerance (Note 8) 400V 400V 400V
Electrical Characteristics (Note 5)
Parameter Conditions LM741A LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Input Offset Voltage TA = 25˚C
RS ≤ 10 kΩ 1.0 5.0 2.0 6.0 mV
RS ≤ 50Ω 0.8 3.0 mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
RS ≤ 50Ω 4.0 mV
RS ≤ 10 kΩ 6.0 7.5 mV
Average Input Offset 15 µV/˚C
Voltage Drift
Input Offset Voltage TA = 25˚C, VS = ±20V ±10 ±15 ±15 mV
Adjustment Range
Input Offset Current TA = 25˚C 3.0 30 20 200 20 200 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 70 85 500 300 nA
Average Input Offset 0.5 nA/˚C
Current Drift
Input Bias Current TA = 25˚C 30 80 80 500 80 500 nA
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 0.210 1.5 0.8 µA
Input Resistance TA = 25˚C, VS = ±20V 1.0 6.0 0.3 2.0 0.3 2.0 MΩTAMIN ≤ TA ≤ TAMAX, 0.5 MΩVS = ±20V
Input Voltage Range TA = 25˚C ±12 ±13 V
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX ±12 ±13 V
LM74
1
www.national.com 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)
Parameter Conditions LM741A LM741 LM741C Units
Min Typ Max Min Typ Max Min Typ Max
Large Signal Voltage Gain TA = 25˚C, RL ≥ 2 kΩVS = ±20V, VO = ±15V 50 V/mV
VS = ±15V, VO = ±10V 50 200 20 200 V/mV
TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
RL ≥ 2 kΩ,
VS = ±20V, VO = ±15V 32 V/mV
VS = ±15V, VO = ±10V 25 15 V/mV
VS = ±5V, VO = ±2V 10 V/mV
Output Voltage Swing VS = ±20V
RL ≥ 10 kΩ ±16 V
RL ≥ 2 kΩ ±15 V
VS = ±15V
RL ≥ 10 kΩ ±12 ±14 ±12 ±14 V
RL ≥ 2 kΩ ±10 ±13 ±10 ±13 V
Output Short Circuit TA = 25˚C 10 25 35 25 25 mA
Current TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX 10 40 mA
Common-Mode TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX
Rejection Ratio RS ≤ 10 kΩ, VCM = ±12V 70 90 70 90 dB
RS ≤ 50Ω, VCM = ±12V 80 95 dB
Supply Voltage Rejection TAMIN ≤ TA ≤ TAMAX,
Ratio VS = ±20V to VS = ±5V
RS ≤ 50Ω 86 96 dB
RS ≤ 10 kΩ 77 96 77 96 dB
Transient Response TA = 25˚C, Unity Gain
Rise Time 0.25 0.8 0.3 0.3 µs
Overshoot 6.0 20 5 5 %
Bandwidth (Note 6) TA = 25˚C 0.437 1.5 MHz
Slew Rate TA = 25˚C, Unity Gain 0.3 0.7 0.5 0.5 V/µs
Supply Current TA = 25˚C 1.7 2.8 1.7 2.8 mA
Power Consumption TA = 25˚C
VS = ±20V 80 150 mW
VS = ±15V 50 85 50 85 mW
LM741A VS = ±20V
TA = TAMIN 165 mW
TA = TAMAX 135 mW
LM741 VS = ±15V
TA = TAMIN 60 100 mW
TA = TAMAX 45 75 mW
Note 2: “Absolute Maximum Ratings” indicate limits beyond which damage to the device may occur. Operating Ratings indicate conditions for which the device isfunctional, but do not guarantee specific performance limits.
LM741
www.national.com3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Electrical Characteristics (Note 5) (Continued)Note 3: For operation at elevated temperatures, these devices must be derated based on thermal resistance, and Tj max. (listed under “Absolute MaximumRatings”). Tj = TA + (θjA PD).
Thermal Resistance Cerdip (J) DIP (N) HO8 (H) SO-8 (M)
θjA (Junction to Ambient) 100˚C/W 100˚C/W 170˚C/W 195˚C/W
θjC (Junction to Case) N/A N/A 25˚C/W N/A
Note 4: For supply voltages less than ±15V, the absolute maximum input voltage is equal to the supply voltage.
Note 5: Unless otherwise specified, these specifications apply for VS = ±15V, −55˚C ≤ TA ≤ +125˚C (LM741/LM741A). For the LM741C/LM741E, thesespecifications are limited to 0˚C ≤ TA ≤ +70˚C.
Note 6: Calculated value from: BW (MHz) = 0.35/Rise Time(µs).
Note 7: For military specifications see RETS741X for LM741 and RETS741AX for LM741A.
Note 8: Human body model, 1.5 kΩ in series with 100 pF.
Schematic Diagram
00934101
LM74
1
www.national.com 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Physical Dimensions inches (millimeters)unless otherwise noted
Metal Can Package (H)Order Number LM741H, LM741H/883, LM741AH/883, LM741AH-MIL or LM741CH
NS Package Number H08C
LM741
www.national.com5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
Ceramic Dual-In-Line Package (J)Order Number LM741J/883NS Package Number J08A
Dual-In-Line Package (N)Order Number LM741CN
NS Package Number N08E
LM74
1
www.national.com 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Physical Dimensions inches (millimeters) unless otherwise noted (Continued)
10-Lead Ceramic Flatpak (W)Order Number LM741W/883, LM741WG-MPR or LM741WG/883
NS Package Number W10A
National does not assume any responsibility for use of any circuitry described, no circuit patent licenses are implied and National reservesthe right at any time without notice to change said circuitry and specifications.
For the most current product information visit us at www.national.com.
LIFE SUPPORT POLICY
NATIONAL’S PRODUCTS ARE NOT AUTHORIZED FOR USE AS CRITICAL COMPONENTS IN LIFE SUPPORT DEVICES OR SYSTEMSWITHOUT THE EXPRESS WRITTEN APPROVAL OF THE PRESIDENT AND GENERAL COUNSEL OF NATIONAL SEMICONDUCTORCORPORATION. As used herein:
1. Life support devices or systems are devices or systemswhich, (a) are intended for surgical implant into the body, or(b) support or sustain life, and whose failure to perform whenproperly used in accordance with instructions for useprovided in the labeling, can be reasonably expected to resultin a significant injury to the user.
2. A critical component is any component of a life supportdevice or system whose failure to perform can be reasonablyexpected to cause the failure of the life support device orsystem, or to affect its safety or effectiveness.
BANNED SUBSTANCE COMPLIANCE
National Semiconductor certifies that the products and packing materials meet the provisions of the Customer Products StewardshipSpecification (CSP-9-111C2) and the Banned Substances and Materials of Interest Specification (CSP-9-111S2) and contain no ‘‘BannedSubstances’’ as defined in CSP-9-111S2.
National SemiconductorAmericas CustomerSupport CenterEmail: [email protected]: 1-800-272-9959
National SemiconductorEurope Customer Support Center
Fax: +49 (0) 180-530 85 86Email: [email protected]
Deutsch Tel: +49 (0) 69 9508 6208English Tel: +44 (0) 870 24 0 2171Français Tel: +33 (0) 1 41 91 8790
National SemiconductorAsia Pacific CustomerSupport CenterEmail: [email protected]
National SemiconductorJapan Customer Support CenterFax: 81-3-5639-7507Email: [email protected]: 81-3-5639-7560
www.national.com
LM741
OperationalA
mplifier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IMPORTANT NOTICE
Texas Instruments Incorporated and its subsidiaries (TI) reserve the right to make corrections, modifications, enhancements, improvements,and other changes to its products and services at any time and to discontinue any product or service without notice. Customers shouldobtain the latest relevant information before placing orders and should verify that such information is current and complete. All products aresold subject to TI’s terms and conditions of sale supplied at the time of order acknowledgment.
TI warrants performance of its hardware products to the specifications applicable at the time of sale in accordance with TI’s standardwarranty. Testing and other quality control techniques are used to the extent TI deems necessary to support this warranty. Except wheremandated by government requirements, testing of all parameters of each product is not necessarily performed.
TI assumes no liability for applications assistance or customer product design. Customers are responsible for their products andapplications using TI components. To minimize the risks associated with customer products and applications, customers should provideadequate design and operating safeguards.
TI does not warrant or represent that any license, either express or implied, is granted under any TI patent right, copyright, mask work right,or other TI intellectual property right relating to any combination, machine, or process in which TI products or services are used. Informationpublished by TI regarding third-party products or services does not constitute a license from TI to use such products or services or awarranty or endorsement thereof. Use of such information may require a license from a third party under the patents or other intellectualproperty of the third party, or a license from TI under the patents or other intellectual property of TI.
Reproduction of TI information in TI data books or data sheets is permissible only if reproduction is without alteration and is accompaniedby all associated warranties, conditions, limitations, and notices. Reproduction of this information with alteration is an unfair and deceptivebusiness practice. TI is not responsible or liable for such altered documentation. Information of third parties may be subject to additionalrestrictions.
Resale of TI products or services with statements different from or beyond the parameters stated by TI for that product or service voids allexpress and any implied warranties for the associated TI product or service and is an unfair and deceptive business practice. TI is notresponsible or liable for any such statements.
TI products are not authorized for use in safety-critical applications (such as life support) where a failure of the TI product would reasonablybe expected to cause severe personal injury or death, unless officers of the parties have executed an agreement specifically governingsuch use. Buyers represent that they have all necessary expertise in the safety and regulatory ramifications of their applications, andacknowledge and agree that they are solely responsible for all legal, regulatory and safety-related requirements concerning their productsand any use of TI products in such safety-critical applications, notwithstanding any applications-related information or support that may beprovided by TI. Further, Buyers must fully indemnify TI and its representatives against any damages arising out of the use of TI products insuch safety-critical applications.
TI products are neither designed nor intended for use in military/aerospace applications or environments unless the TI products arespecifically designated by TI as military-grade or "enhanced plastic." Only products designated by TI as military-grade meet militaryspecifications. Buyers acknowledge and agree that any such use of TI products which TI has not designated as military-grade is solely atthe Buyer's risk, and that they are solely responsible for compliance with all legal and regulatory requirements in connection with such use.
TI products are neither designed nor intended for use in automotive applications or environments unless the specific TI products aredesignated by TI as compliant with ISO/TS 16949 requirements. Buyers acknowledge and agree that, if they use any non-designatedproducts in automotive applications, TI will not be responsible for any failure to meet such requirements.
Following are URLs where you can obtain information on other Texas Instruments products and application solutions:
Products Applications
Audio www.ti.com/audio Communications and Telecom www.ti.com/communications
Amplifiers amplifier.ti.com Computers and Peripherals www.ti.com/computers
Data Converters dataconverter.ti.com Consumer Electronics www.ti.com/consumer-apps
DLP® Products www.dlp.com Energy and Lighting www.ti.com/energy
DSP dsp.ti.com Industrial www.ti.com/industrial
Clocks and Timers www.ti.com/clocks Medical www.ti.com/medical
Interface interface.ti.com Security www.ti.com/security
Logic logic.ti.com Space, Avionics and Defense www.ti.com/space-avionics-defense
Power Mgmt power.ti.com Transportation and Automotive www.ti.com/automotive
Microcontrollers microcontroller.ti.com Video and Imaging www.ti.com/video
RFID www.ti-rfid.com
OMAP Mobile Processors www.ti.com/omap
Wireless Connectivity www.ti.com/wirelessconnectivity
TI E2E Community Home Page e2e.ti.com
Mailing Address: Texas Instruments, Post Office Box 655303, Dallas, Texas 75265Copyright © 2011, Texas Instruments Incorporated
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI