penentuan kebutuhan cairan pada klien chf.doc

4
Penentuan Kebutuhan Cairan pada Klien CHF (OLEH: Lidia L.W Simatupang, 1006672636) Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks terjadi akibat kerusakan strukur atau fungsi jantung sehingga kemampuan pengisian dan pemompaan ventrikel manjadi terganggu. Prinsip penatalaksanaan gagal jantung meliputi mengurangi beban tekanan, mengurangi kontraktilitas dan mengurangi beban volume. Tujuan pengendalian volume tubuh adalah tercapainya keseimbangan komposisi cairan tubuh pada keadaan homeostasis. Pengendalian cairan tubuh dapat dilakukan dengan penimbangan berat badan yang rutin, penilaian status volume cairan tubuh, pembatasan asupan air dan natrium, dan pemberian diuretic. Pada klien gagal jantung, terjadinya penimbunan darah di paru. Penimbunan ini menurunkan pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah di paru sehingga oksigenasi darah di paru berkurang dan terjadi peningkatan CO2 pembentukan asam di dalam darah. Selain itu, salah satu konsekuensi serius dari gagal jantung khususnya kiri adalah kurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini menimbulkan reaksi ginjal untuk meretensi air dan Na. Oleh karena itu pada gagal jantung terjadi hipervolemi dan juga Edema. Oleh karena pada klien CHF terjadi peningkatan cairan, maka kebutuhan cairan pada klien CHF harus

Upload: lidya-simatupang

Post on 15-Feb-2015

254 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

HUIDSHFIUHVUIDGSVYUISDGFIUYGUIVHSDUVBSVBJXCHBVJHXBV JHXCBHJXCVHSVDVFHJSDVFHJDBFSJBFSGF

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Kebutuhan Cairan pada Klien CHF.doc

Penentuan Kebutuhan Cairan pada Klien CHF

(OLEH: Lidia L.W Simatupang, 1006672636)

Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks terjadi akibat

kerusakan strukur atau fungsi jantung sehingga kemampuan pengisian dan

pemompaan ventrikel manjadi terganggu. Prinsip penatalaksanaan gagal jantung

meliputi mengurangi beban tekanan, mengurangi kontraktilitas dan mengurangi

beban volume. Tujuan pengendalian volume tubuh adalah tercapainya

keseimbangan komposisi cairan tubuh pada keadaan homeostasis. Pengendalian

cairan tubuh dapat dilakukan dengan penimbangan berat badan yang rutin,

penilaian status volume cairan tubuh, pembatasan asupan air dan natrium, dan

pemberian diuretic.

Pada klien gagal jantung, terjadinya penimbunan darah di paru.

Penimbunan ini menurunkan pertukaran O2 dan CO2 antara udara dan darah di

paru sehingga oksigenasi darah di paru berkurang dan terjadi peningkatan CO2

pembentukan asam di dalam darah. Selain itu, salah satu konsekuensi serius dari

gagal jantung khususnya kiri adalah kurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini

menimbulkan reaksi ginjal untuk meretensi air dan Na. Oleh karena itu pada gagal

jantung terjadi hipervolemi dan juga Edema.

Oleh karena pada klien CHF terjadi peningkatan cairan, maka kebutuhan

cairan pada klien CHF harus dikuranggi dari kebutuhan normal. Kebutuhan cairan

per hari pada klien CHF adalah:

BB x 25 ml/kg

Pada keadaan umum, dewasa normal dikalikan dengan 30 ml/kg dengan

rentang normal perkalian adalah 25-35 ml/kg. Dalam hal ini, klien CHF dikalikan

dengan batas bawah dengan tujuan mencegah peningkatan kadar cairan dalam

tubuh.

Edema pada CHF terjadi karena perluasan cairan di ruang interstina karena

penumpukan Na+ dalam tubuhnya. Oleh karena itu, ada baiknya klien diberi

terapi dengan cairan hipotonis karena diduga klien mengalami Hypernatremia.

Page 2: Penentuan Kebutuhan Cairan pada Klien CHF.doc

Untuk mengetahui berapa banyak cairan hipotonis yang akan diberikan adalah

terlebih dahulu kita mengetahui kadar Na dalam tubuh klien dengan melalui

pemeriksaan lab. Setelah itu kita pakai rumus:

Hypernatremia

Na sekarang BB - BB = Jumlah air yang ditambahkan

Na normal

Karena kemungkinan klien hypernatremia, maka rumus diatas digunakan

untuk mencari jumlah cairan hipotonis yang diperlukan untuk menetralkan kadar

Na. Contoh cairannya dextrose 5%.

Pemantauan harus terus dilakukan pada klien. Pemasukan dan pengeluaran

harus tetap seimbang. Untuk mempermudah dapat dilakukan dengan rumus:

Pemasukan = Pengeluaran

Vol. infuse + air metabolisme 200ml = Vol. urin + penguapan 300ml

Dimana

Vol infuse yang diberikan adalah (ml) = Vol.urin + 700 ml.

Pada klien CHF, kebutuhan cairan menurun, oleh karena itu jumlah cairan

dikurangi menjadi 75-80% dari kebutuhan rumatan. Atau dapat dibatasi sampai:

Air metabolism diperlukan untuk melihat kemampuan tubuh

mengeluarkan CO2. Dalam hal ini, karena klien juga mengalami hipervolemi

maka diharapkan IWL dapat mencapai 40ml/jam dimana dalam keadaan normal

hanya mencapai sekitar 300-400 ml/hari. Jadi rumus keseimbangan pemasukan

dan pengeluaran tersebut dapat digunakan untuk pemantauan cairan dan

kebutuhan cairan pada klien CHF.

65cc/kgBB/hari

Page 3: Penentuan Kebutuhan Cairan pada Klien CHF.doc

Daftar Pustaka

Brunner&Suddarth. (2000). Keperawatan Medical Medah.(Edisi 8). Volume 1.

Jakarta : EGC

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kebutuhan%20cairan%20pada%20chf

%20per

%20hari&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A

%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups

%2F23282371%2F258563444%2Fname%2FCAIRAN%2BDAN

%2BELEKTROLIT_kirim.doc&ei=Ay13UNOeFIaJrAfF2IBA&usg=AFQ

jCNGBryUzTz4EWyVeG-WenCMYCtcecg

Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke system. Ed. 2. Jakarta: EGC.