penentuan koefisien distribusi

3
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI Disiapkan berbagai bahan yang akan dibutuhkan dalam proses penetuan koefisisen distribusi. Disiapkan larutan i2 dalam PCE sebanyak 45 ml, PCE 15 ml dan h20 600 ml. (kalo bisa dijelasin cara buatnya gimana bel, gw lupa sumpahh). Dalam praktikum ini pce tidak digunakan dan digantikan dengan kloroform. Menyiapkan tiga botol, dan i2 dalam pce 20 ml serta 200 ml h20 dimasukan ke dalam botol1, pce 15 ml, pce 5 ml, serta h20 200 ml dimasukkan ke dalam botol 2. Dan pce 10 ml, is dalam pce 10 ml, serta h20 200 ml dimasukkan ke dalam h20. dalam percobaan ini dipakai hukum distribusi yaitu, jika suatu sitem terdiri dari dua lapisan yang bercampur sebagian atau tidak tercampur sama sekali maka ditambahkan zat ketiga yang larut dalam keduanya, zat ketiga akan terdistribusi diantara kedua lapisan tersebut dengan perbandingan tertentu. Dalam percobaan ini h20 dan kloroform merupakan dua zat yang tidak bisa larut satu sama lain. Hal ini dikarenakan air merupakan senyawa polar dan kloroform merupakan senyawa non polar, dan mereka tidak akan larut karena perbedaan kepolaran ini. dalam percobaan larutan i2 dalam kloroform dicampur dengan aquadest yang merupakan pelarut tidak saling campur satu sama lain sehingga

Upload: famifatwa

Post on 24-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

farmasi fisika

TRANSCRIPT

PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSIDisiapkan berbagai bahan yang akan dibutuhkan dalam proses penetuan koefisisen distribusi. Disiapkan larutan i2 dalam PCE sebanyak 45 ml, PCE 15 ml dan h20 600 ml. (kalo bisa dijelasin cara buatnya gimana bel, gw lupa sumpahh). Dalam praktikum ini pce tidak digunakan dan digantikan dengan kloroform.Menyiapkan tiga botol, dan i2 dalam pce 20 ml serta 200 ml h20 dimasukan ke dalam botol1, pce 15 ml, pce 5 ml, serta h20 200 ml dimasukkan ke dalam botol 2. Dan pce 10 ml, is dalam pce 10 ml, serta h20 200 ml dimasukkan ke dalam h20.dalam percobaan ini dipakai hukum distribusi yaitu, jika suatu sitem terdiri dari dua lapisan yang bercampur sebagian atau tidak tercampur sama sekali maka ditambahkan zat ketiga yang larut dalam keduanya, zat ketiga akan terdistribusi diantara kedua lapisan tersebut dengan perbandingan tertentu. Dalam percobaan ini h20 dan kloroform merupakan dua zat yang tidak bisa larut satu sama lain. Hal ini dikarenakan air merupakan senyawa polar dan kloroform merupakan senyawa non polar, dan mereka tidak akan larut karena perbedaan kepolaran ini. dalam percobaan larutan i2 dalam kloroform dicampur dengan aquadest yang merupakan pelarut tidak saling campur satu sama lain sehingga diperoleh dua lapisan. Lapisan atas merupakan aquadest dan lapisan bawah merupakan kloroform yang disebabkan oleh massa jenis air yang lebih kecil dibandingkan massa jenis kloroform. Untuk mendistribusikan i2 secara maksimal ke dalam kedua larutan, botol ditutup dengan penutup karet dan dikocok selama 20 menit. Botol harus dikocok dengan kecepatan konstan sehingga i2 bisa terdistribusi secara sempurna ke dalam larutan kloroform dan air. Sebelum dikocok terlihat sekali ada dua lapisan di dalam botol tersebut, setalah dikocok selama 20 menit larutan mulai campur dan seluruh larutan berubah warna menjadi ungu. Setalah dikocok selama 20 menit, larutan tersebut dimasukkan ke dalam corong pisah dan ditunggu sampai dua fase terpisah secara sempurna. Bisa dikatakan sempurna apabila, dalam corong pisah sudah benar-benar terlihat dua fase dan dilihat pada permukaan larutan apabila sudah tidak ada lagi gelemmbung berwarna ungu, berarti sudah terpisah secara sempurna. Setelah terpisah sempurna menjadi dua fase. Larutan dipisahkan antara fase aquades dan fase kloroform, dengan cara membuka corong pisah perlahan-lahan. Setelah dipisahkan kedua larutan dalam dua beaker glass, larutan i2 dama kloroform dipipet 5 ml dan ditambahkan KI. Penambahan KI dikarenakan KI menghasilkan ion I- yang dibutuhkan i2 untuk mencapai kesetimbangan dan menghasilkan i3-. Dengan reaksiI2+I-i3-Lalu dititrasi dengan tiosulfat hingga tercapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna. I2 dalam kloroform yang semula berwarna ungu berubah warna menjadi bening. Larutan i 2 dalam h20 50 ml, di titrasi dengan tiosulfat sampai titik akhir titrasi dengan ditandai dengan perubahan warna dari jingga menjadi bening.