penerapan algorithm base64 pada sistem konsultasi online...
TRANSCRIPT
1
Penerapan Algorithm Base64 Pada Sistem Konsultasi
Online
(Studi Kasus: Jemaat GPM Bethel Ambon)
Artikel Ilmiah
Peneliti: Femri Tuwanakotta (672009210)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015
2
Penerapan Algorithm Base64 Pada Sistem Konsultasi
Online
(Studi Kasus: Jemaat GPM Bethel Ambon)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Peneliti: Femri Tuwanakotta (672009210)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2015
3
4
5
6
7
8
Penerapan Algorithm Base64 Pada Sistem Konsultasi
Online
(Studi Kasus : Jemaat GPM Bethel Ambon)
1)
Femri Tuwanakotta, 2)
Suprihadi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
E-mail : 1)
Abstract
Bethel GPM in Ambon strives to improve its guidance to its congregation
through mentoring activities. One of the forms of mentoring done by the church is
counseling for the congregation. Counseling is usually conducted for its members
in the form of direct meetings with the preacher, or occasionally through texting
or phone conversations. According to a preacher at Bethel GPM in Ambon,
texting and phone conversations are not too effective or efficient, because there
are character limitations or writing boundaries and the cost is rather expensive if
one uses a cellular phone to make calls. In addition to that, the church also
realizes that if counseling uses a social media application, then it is not
appropriate with the church’s doctrines and regulations to protect the material or
counseling data of church members. Therefore, an online consultation system
needs to be arranged for the congregation and preacher at Bethel GPM in
Ambon. The consultation data in the system first needs to be protected by using a
base64 cryptography algorithm, because it is private data that should be
protected by the church, so that no unauthorized parties can view its content. The
planning and development of a system using a prototype method and PHP
programming language and MySql data basis needs to be done, while the
consultation data can be protected using a base64 cryptography algorithm.
Keywords: Consultation System, Base64 Algorithm
Abstrak
GPM Bethel Ambon memiliki upaya peningkatan pembinaan kepada
jemaat melalui kegiatan pendampingan. Salah satu bentuk pendampingan yang
diselenggarakan oleh pihak gereja adalah konseling bagi jemaat Konseling
biasanya dilakukan warga dalam bentuk tatap muka langsung dengan pendeta,
atau terkadang via sms bahkan bertelpon. Menurut salah seorang pendeta GPM
Bethel Ambon, penggunaan sms dan telpon dianggap kurang efektif dan efisien
karena adanya batasan karakter atau tulisan dalam sms dan biaya yang cukup
mahal jika menggunakan fasilitas telepon mobile. Selain hal itu, pihak gereja juga
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
9
menyadari bahwa konseling jika menggunakan aplikasi media sosial yang ada,
data-data konseling berada pada pihak umum atau dapat diketahui oleh pihak lain,
sehingga tidak sesuai dengan kaidah dan aturan gereja yang berlaku, yaitu untuk
melindungi materi atau data konseling seorang warga gereja. Oleh karena
diperlukan perancangan sistem konsultasi online bagi warga dan pendeta di GPM
Bethel Ambon. Data-data konsultasi pada sistem dirahasiakan terlebih dahulu
menggunakan algoritma kriptografi base64, karena merupakan data bersifat
privasi dan dijaga oleh pihak gereja supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang
tidak berwenang. Perancangan dan pengembangan sistem menggunakan metode
prototype serta menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql,
sedangkan untuk merahasiakan data konsultasi men ggunakan algoritma
kriptografi base64.
Kata Kunci: Sistem Konsultasi, Algorittma Base64.
10
1. Pendahuluan
Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi dan komunikasi
memegang peranan yang penting bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai sarana
komunikasi dan pertukaran informasi yang cepat dan efisien, tidak terbatas oleh
waktu dan tempat. Keadaan ini memberikan dampak kepada pola komunikasi
didalam masyarakat, dimana tempat dan waktu sudah tidak membatasi lagi dalam
berkomunikasi. Hal ini terbukti dengan adanya aplikasi-aplikasi media sosial yang
digemari oleh masyarakat modern saat ini.
Perkembangan teknologi informasi tersebut telah disadari oleh Gereja
Protestan Maluku (GPM) Bethel Ambon. Sejak berdirinya tahun 1904, GPM
Bethel Ambon telah memiliki warga atau jemaat sejumlah 6.454 jiwa. Teknologi
informasi telah dipergunakan GPM Bethel Ambon, antara lain web blog untuk
sarana pusat informasi, dan pembinaan kepada warga jemaatnya, tetapi sarana
teknologi informasi tersebut masih kurang dari harapan para penatua atau majelis
gereja GPM Bethel.
Pada saat ini, program utama GPM Bethel Ambon adalah upaya
peningkatan pembinaan kepada jemaat melalui kegiatan pendampingan. Salah
satu bentuk pendampingan yang diselenggarakan oleh pihak gereja adalah
konseling bagi jemaat. Konseling biasanya dilakukan warga dalam bentuk tatap
muka langsung dengan pendeta, atau terkadang via sms bahkan bertelpon.
Menurut salah seorang pendeta GPM Bethel Ambon, penggunaan sms dan telpon
dianggap kurang efektif dan efisien karena adanya batasan karakter atau tulisan
dalam sms dan biaya yang cukup mahal jika menggunakan fasilitas telepon
mobile. Selain hal itu, pihak gereja juga menyadari bahwa konseling jika
menggunakan aplikasi media sosial yang ada, data-data konseling berada pada
pihak umum atau dapat diketahui oleh pihak lain, sehingga tidak sesuai dengan
kaidah dan aturan gereja yang berlaku, yaitu untuk melindungi materi atau data
konseling seorang warga gereja.
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
pertama Bagaimana merancang sistem konsultasi online pada Gereja GPM Bethel
Ambon. Kedua, bagaimana menerapkan algoritma kriptografi base64 untuk
mengamankan data konsultasi dan Ketiga, bagaimana mengimplementasikan
sistem konsultasi online menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data
MySql? Sedangkan manfaat yang dicapai dari penelitian ini bagi Gereja GPM
Bethel Ambon adalah adanya pengembangan pola pembinaan umat,
memperlancar proses dalam pelayanan, dan mempermudah jaringan informasi.
Bagi akademik, yaitu kesatu, dapat digunakan sebagai contoh pembelajaran
bagaimana merancang dan menerapkan algoritma kriptografi base64 pada data
sistem konsultasi online dan kedua, dapat digunakan sebagai pembelajaran
membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data
MySql.
Oleh karena itu, maka pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem
konsultasi online bagi warga dan pendeta di GPM Bethel Ambon. Data-data
konsultasi pada sistem dirahasiakan terlebih dahulu menggunakan algoritma
kriptografi base64, karena merupakan data bersifat privasi dan dijaga oleh pihak
11
gereja supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berwenang. Untuk dapat
mewujudkan sistem konsultasi online yang memiliki fasilitas pengamanan data
konsultasi pada basis data yang digunakan, maka sistem diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql, sedangkan untuk
merahasiakan data konsultasi menggunakan algoritma kriptografi base64.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian yang di lakukan,
berjudul Sistem Konsultasi Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L)
Berbasis Mobile [1]. Ide dasar penelitian ini adalah merancang dan membuat
sebuah aplikasi berbasis mobile yang diperuntukkan khusus bagi para petani
cabai, dimana para petani nantinya dapat mengakses berbagai informasi yang
dibutuhkan dalam mengelola, memasarkan, dan mengembangkan hasil
pertaniannya, sehingga telepon celuller tersebut dapat dijadikan sebagai alat
komunikasi sekaligus sebagai alat konsultasi berbasis pengetahuan. Perbedaan
utama dengan penelitian ini adalah pada obyek penelitian yaitu agribisnis cabai
dan teknologi yang digunakan adalah mobile. Pada penelitian terdahulu yang
kedua yang berjudul Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online Teknik
Elektro Universitas Diponegoro [2]. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi
web untuk mendukung proses belajar mengajar atau komunikasi antara dosen
dengan mahasiswa. Sistem ini dapat menangani proses konsultasi antara dosen
dengan mahasiswa dalam bidang akademik, seperti pemahaman materi
perkuliahan. Sistem yang akan dibangun menggunakan Active Server Pages
(ASP), dan Microsoft Access sebagai basis data. Perbedaan dengan penelitian ini
adalah sistem konsultasi yang dibangun untuk konsultasi akademik, dan aplikasi
dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP, sedangkan penelitian ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP. Manfaat dari kedua penelitian
sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat memberikan pandangan terhadap
proses dan cara kerja sistem konsultasi online yang menjadi materi utama
penelitian ini. Sistem konsultasi online harus dapat melakukan komunikasi dua
arah dalam suatu tujuan dan tema konsultasi yang ditentukan.
Sebelum membahas sistem informasi, ada beberapa istilah yang
merupakan bagian dari suatu sistem informasi, yaitu pertama data. Data adalah
fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan
kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, atau situasi dan lain-lain
[3]. Data dapat diartikan pula bahan mentah atau bahan baku yang telah diolah
lebih lanjut bentuknya menjadi informasi [4]. Berdasarkan pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan bahan baku dapat berupa
simbol-simbol, angka, maupun huruf dalam bentuk satu kesatuan yang dapat
diolah menjadi sebuah informasi. Kedua adalah informasi, Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan
[5]. Ketiga adalah sistem, yang mengandung arti kumpulan dari komponen-
komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya [6].
12
berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang),
hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks dan data
communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk
organisasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan
tertentu [7]. Keamanan komputer meliputi enam aspek [8] diantaranya adalah
confidentiality yaitu menjamin bahwa data-data tersebut hanya dapat diakses oleh
pihak-pihak tertentu. Authentication, yaitu baik pada saat mengirim atau menerima
informasi, kedua belah pihak perlu mengetahui bahwa pengirim dari pesan tersebut
adalah orang yang sebenarnya. Integrity, yaitu menjamin setiap pesan pasti sampai
kepada pihak yang dituju dengan data asli. Nonrepudition, yaitu mencegah pengirim
ataupun penerima mengingkari bahwa pesan itu adalah kiriman dari / untuk mereka.
Acces Control, yaitu membatasi sumber-sumber data hanya kepada orang-orang
tertentu. Availability, yaitu semua pesan dapat dibuka setiap saat yang diinginkan.
Secrecy, yaitu perlindungan terhadap kerahasiaan data informasi. Cryptography
adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan aspek keamanan suatu
informasi. Cryptography merupakan kajian ilmu dan seni untuk menjaga suatu pesan
atau data informasi agar data tersebut aman. Cryptography mendukung kebutuhan
dari lima aspek keamanan informasi, yaitu Confidentiality, Authentication, Integrity,
Nonrepudation, dan Secrecy.
Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering
dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan
dekripsi. Beberapa cipher memerlukan algoritma yang berbeda untuk enciphering
dan deciphering. Keamanan algoritma kriptografi sering diukur dari banyaknya
kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa
mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang
diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat
algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.
Algoritma kriptografi terdiri dari beberapa fungsi dasar yaitu enkripsi, merupakan
hal yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang
dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi
kode-kode yang tidak dimengerti. Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi,
pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext) disebut
dengan dekripsi pesan. Kunci, merupakan kunci yang digunakan untuk melakukan
enkripsi dan dekripsi, kunci terbagi jadi 2 (dua) bagian yaitu kunci pribadi
(private key) dan kunci umum (public key). Secara umum, proses enkripsi dan
dekripsi dapat ditunjukkan pada Gambar 1.
13
Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi[9]
Base64 merupakan metode sistem untuk mewakili data byte sebagai
karakter ASCII, Base64 meyediakan 6-bit encoding 8-bit ASCII karakter. Skema
pengkodean Base64 biasanya digunakan ketika adanya kebutuhan untuk
mengkodekan data biner yang perlu disimpan dan ditransfer melalui media yang
dirancang untuk menangani data tekstual. Langkah-langkah perhitungan algoritma
Base64 dimulai dengan mengubah huruf yang akan dienkripsi kedalam kode
ASCII yang selanjutnya dirubah ke dalam bentuk biner. Selanjutnya, blok kode
biner akan dibagi kedalam 6 bit per blok dalam 4 blok, apabila terdapat angka
biner yang tidak berjumlah 6 bit maka akan ditambahkan biner 0 sehingga setiap
blok memiliki 6 bit. Blok-blok yang telah diubah kedalam 6 bit per blok akan
dikembalikan ke dalam bentuk desimal, dan berdasarkan angka desimal tersebut
akan dikembalikan ke dalam bentuk karakter sebagai chiper text [10]
Penelitian yang dilakukan menggunakan algoritma base64. Base64 adalah
sebuah skema encoding yang merepresentasikan data biner ke dalam format
ASCII. Umumnya digunakan pada berbagai aplikasi, seperti e-mail via MIME,
data XML, atau untuk keperluan encoding URL. Prinsip encoding-nya adalah
dengan memilih kumpulan dari 64 karakter yang dapat di-print. Data dapat
disimpan dan ditransfer melewati media yang didesain untuk menangani data
tekstual. Penggunaan lain encoding base64 adalah untuk melakukan obfuscation
atau pengacakan data [10]. Pada penelitian ini menggunakan framework
CodeIgniter. CodeIgniter merupakan salah satu dari sekian banyak framework
PHP yang ada. CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis. Tujuan dari
pembuatan framework CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk
menghasilkan framework yang dapat digunakan untuk pengembangan proyek
pembuatan situs web dengan cara penggunaan kode program secara manual,
dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan
situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses
pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan user untuk memfokuskan diri
pada pembuatan situs web dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai
tujuan pembuatan situs web. Alasan kenapa menggunakan CodeIgniter [11] yaitu
(1) gratis, CodeIgniter dilisensikan di bawah Apache, ini berarti user dapat
menggunakannya sesuai dengan keinginan user, (2) berjalan di PHP versi 4 dan 5,
Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak
orang yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter
dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4, (3) ringan dan cepat,
secara umum CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka
saja, dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit,
sehingga ringan dan cepat dijalankaN, (4) menggunakan MVC, CodeIgniter
menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode MVC yang
14
membedakan antara logika dan tampilan, sehingga program dapat lebih mudah
dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang
membuat kode programnya, (5) dokumentasi, salah satu hal yang dapat dijadikan
barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak, dapat
dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini, pada CodeIgniter terdapat
dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam CodeIgniter,
dan (6) pustaka yang lengkap, CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka
siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email,
session, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.
Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan
(misal: nasihat, saran) yang sebaik-baiknya [2]. Dalam gereja pada umumnya
konsultasi umat terhadap pendeta dikenal dengan istilah pendampingan atau
konseling. Konseling merupakan tindak lanjut, runcingan, perpanjangan dari
pendampingan. Dalam arti tertentu konseling dapat disebut sebagai sebuah bentuk
spesialisasi dari pendampingan [12]. Orang dapat melakukan pendampingan tanpa
konseling. Sebaliknya orang tidak dapat melakukan konseling tanpa
pendampingan. Konseling lebih profesional, formal, terstruktur, memiliki kontrak
hubungan yang jelas, tahap-tahap yang jelas, kerangka waktu yang jelas, tujuan
yang jelas, menjalankan fungsi yang jelas, catatan status konseling yang jelas,
dilakukan oleh orang yang dididik, dilatih, dipersiapkan secara profesional untuk
melakukan intervensi psikologis, dengan menggunakan metode, pendekatan, dan
teknik psikologis untuk menolong konseli memecahkan masalah psikososialnya
sehingga berubah, berfungsi maksimal, dan bertumbuh secara utuh dan penuh
[12].
3. Metode Perancangan Sistem
Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi
kasus di GPM Bethel Ambon, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan. Jadi, metode penelitian
merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama penelitian untuk mencapai
tujuan. Tahap pertama pada metode penelitian, yaitu studi kepustakaan. Hasil
pada tahap pertama adalah pemahaman teori tentang sistem konsultasi online,
keamanan informasi, teori kriptografi, algoritma base64, bahasa pemrograman
PHP, basis data MySql dan NetBeans sebagi editor untuk mengimplementasikan
aplikasi, dan perancangan aplikasi menggunakan Unified Modelling Language.
Tahap kedua yaitu pengembangan sistem konsultasi online menggunakan model
prototype. Model prototype dipilih karena penelitian ini tidak melakukan
maintenance sistem. Hasil tahap kedua, berupa prototipe aplikasi sistem
konsultasi online dengan teknologi web. Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga,
yaitu melakukan uji coba terhadap sistem untuk mengukur performa sistem. Hasil
pada tahap ketiga yaitu bahwa performa aplikasi atau sistem dapat layak
dipergunakan sebagai sistem konsultasi online oleh pihak gereja GPM Bethel
Ambon. Tahap terakhir yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran,
dilanjutkan dengan pembuatan laporan.
15
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi
ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik
pengumpulan data atau informasi tertentu mengenai kebutuhan informasi
pengguna secara cepat. Pada metode prototype ini, pengembang dan pihak gereja
GPM Bethel Ambon, yaitu administrator, penatua, pendeta, dan sekaligus jemaat
gereja, dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem konsultasi
online. Secara lengkap, alur model prototype dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Prototype Model[14]
Gambar 2 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model.
Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model. Pada tahapan
pertama, yaitu listen to customer atau information gathering tentang kebutuhan
aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan
beberapa perwakilan dari GPM Bethel Ambon, antara lain seorang sekretaris
gereja, 2 (dua) Penatua, seorang Pendeta, dan 6 (enam) orang jemaat. Pada tahap
wawancara dengan sekretaris gereja, diperoleh informasi yaitu data gereja, yaitu
sejarah dan profil gereja. Pada tahap wawancara dengan pendeta, diperoleh
informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi teknologi informasi yang dapat
melakukan chatting sebagai alat pendukung konseling jemaat dengan pendeta dan
mengamankan data konseling atau konsultasi supaya tidak dapat dibaca oleh
pihak yang tidak berkepentingan. Hal senada dengan pendeta juga disampaikan
oleh penatua gereja. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa jemaat
diperoleh informasi, yaitu bahwa aplikasi sangat dibutuhkan khususnya jika ingin
berkonsultasi dengan salah seorang pendeta GPM Bethel Ambon yang sedang
bertugas di luar daerah Ambon atau Maluku, dimana selama ini proses konseling
atau konsultasi dianggap sangat mahal karena biaya telpon.
Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up
atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan
aplikasi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan
kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama.
Tahapan berikutnya yaitu Customer Test-Drives Mock-Up. Pada tahap ini
dilakukan uji dan evaluasi prototype oleh user yaitu pengguna seperti tahap
wawancara. Uji dan evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan
balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan Pengguna. Tahap ini
dilakukan oleh semua actor Pengguna yaitu Admin Gereja, Jemaat dan Pendeta.
Pengujian menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu menggunakan
metode Blackbox. Proses kirim dan baca pesan diuji, sekaligus menguji proses
enkripsi dan dekripsi algoritma base64 dalam sistem konsultasi online yang
16
dibangun. Pengujian yang lain adalah proses registrasi sistem konsultasi yang
dilakukan oleh warga atau actor Guest sebelum terdaftar pada sistem konsultasi,
dan divalidasi oleh actor Admin Gereja, dalam hal ini seorang sekretaris gereja.
Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara sebagai uji responden pada penelitian
ini. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan
proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap
berikutnya.
Proses pengamanan data pada aplikasi konsultasi online menggunakan
algoritma base64, memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses enkripsi dan
dekripsi. Untuk lebih jelas proses enkripsi dan dekripsi tersebut, dapat dilihat pada
Gambar 3.
Data Konsultasi
(Plaintext)Enkripsi Base64
ChiperText Data
Konsultasi
Simpan Kedalam
Basis Data
Basis
Data
Ambil dari
Basis Data
ChiperText
Data KonsultasiDekripsi Base64
Gambar 3 Diagram Alir Proses Enkripsi dan Dekripsi
Gambar 3 menjelaskan bahwa proses enkripsi dan dekripsi pada aplikasi
sistem konsultasi online terjadi pada setiap transaksi konsultasi, yaitu kirim pesan
dan menampilkan atau baca pesan di tampilan konsultasi yang dilakukan oleh
actor Jemaat maupun actor Pendeta. Pada saat pesan konsultasi dikirim oleh kedua
actor, maka pesan atau data konsultasi tersebut dienkripsi dengan base64, lalu
dikirim ke server dan disimpan ke dalam basis data. Setiap membaca pesan
konsultasi, diawali dengan mendekripsi data konsultasi dari basis data, kemudian
hasilnya ditampilkan pada view jemaat maupun view pendeta.
Aplikasi web pada sistem konsultasi online ini dirancang menggunakan
Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML
menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem
yang akan dibuat, digunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity
diagram, sequence diagram dan class diagram.
Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis
besar dan juga mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang
dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem
kepada user atau aktor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor
dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa
bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari
use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case
adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan
17
apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan
antara actor dan use case.
Gambar 4 merupakan use case diagram aplikasi sistem konsultasi online
gereja GPM Bethel Ambon, dimana terdapat 4 (empat) actor yaitu Guest, Admin
Gereja, Jemaat dan Pendeta. Guest adalah actor bagi publik sebelum menjadi
anggota atau warga pada sistem. Untuk menjadi anggota, actor Guest harus
melakukan proses registrasi, dan registrasi tersebut diterima oleh actor Admin
Gereja. Actor Admin Gereja, adalah actor yang telah ditentukan oleh developer
aplikasi untuk melakukan kelola anggota sistem, yaitu actor jemaat dan kelola
actor pendeta.
Actor Jemaat dan actor Pendeta memiliki hak akses untuk login. Fasilitas
login dipergunakan agar aplikasi hanya dapat dipergunakan oleh warga GPM
Bethel. Setelah login berhasil, maka kedua actor dapat melakukan kirim dan baca
pesan sebagai fasilitas dalam sistem konsultasi. Setiap pesan yang dikirim harus
melalui proses enkripsi, begitu juga proses membaca pesan, data yang tersimpan
di dalam basis data juga melalui proses dekripsi. Tujuan utama proses enkripsi
algoritma base64 pada sistem yaitu dapat mengamankan data-data konsultasi,
khususnya merahasiakan data yang melalui jaringan internet, maupun yang
tersimpan di dalam basis data.
Daftar Pendeta
Beranda Jemaat
<<include>>
Konsultasi
<<extend>>
Tulis Pesan
Kirim Pesan
<<extend>>
<<extend>> Clear Pesan
<<extend>>
Baca Pesan
<<extend>>
Beranda Pendeta
Daftar Pesan Jemaat
<<include>>
<<extend>>
Registerasi
Kontak Kami
Tentang Kami
Guest
Jemaat
Pendeta
Login
Beranda Utama
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Kelola Jemaat Kelola Pendeta
Terima Reg Jemaat Hapus Tambah Pendeta
Admin Gereja
Beranda Admin<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>><<extend>>
<<extend>>
Tampilan GriedView
<<include>>
<<include>>
Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Konsultasi Online
Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
18
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem keamanan data terkompresi
hanya mempunyai 2 (dua) activity diagram, yaitu activity diagram jemaat dan
activity diagram pendeta.
Mulai
Masukkan Username
dan Password
Tulis Pesan Baca Pesan
Selesai
Clear Pesan
Login
Benar?
Beranda
Jemaat
Daftar Pendeta
Pilih Pendeta
Kirim Pesan Enkripsi
Base64
Dekripsi
Base64
Menampilkan
Pesan
Logout
Simpan ChipperText
Pesan
Ambil ChipperText
Pesan
Tidak
Ya
Basis DataSistemJemaat
Gambar 5 Activity Diagram Jemaat
Gambar 5 menunjukkan activity diagram actor jemaat pada aplikasi,
dimana terlihat bahwa actor Jemaat harus melakukan login sebelum melakukan
konsultasi dengan actor Pendeta. Jika login berhasil, maka actor Jemaat dapat
masuk ke dalam Beranda Jemaat yang menampilkan daftar pendeta secara
langsung. Aktivitas selanjutnya adalah pilih actor Pendeta, kemudian muncul
tampilan form pengisian pesan dan daftar riwayat pesan. Pada desain aplikasi
activity diagram jemaat memiliki fasilitas proses enkripsi base64 pada saat pesan
dikirim, lalu pesan dalam bentuk CipherText akan disimpan di dalam basis data.
Proses dekripsi base64 juga dilakukan pada saat proses membaca pesan yang
diambil dan basis data, sehingga data-data konsultasi akan aman tidak dapat
dibaca oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak untuk membaca data tersebut.
19
Mulai
Masukkan Username
dan Password
Tulis Pesan
Clear Pesan
Baca Pesan
Selesai
Login
Benar?
Tidak
Kirim Pesan Enkripsi
Base64
Dekripsi
Base64
Menampilkan
Pesan
Logout
Beranda
Pendeta
Daftar Pesan
Jemaat
Simpan ChipperText
Pesan
Ambil ChipperText
Pesan
Ya
Basis DataSistemPendeta
Gambar 6 Activity Diagram Pendeta
Gambar 6 menunjukkan activity diagram Pendeta pada aplikasi, dimana
terlihat bahwa actor Pendeta juga harus melakukan login sebelum menerima
konsultasi dari actor Jemaat. Jika login berhasil, maka actor Pendeta dapat masuk
ke dalam Beranda Pendeta, yang menampilkan daftar pesan dari actor Jemaat
secara langsung. Aktivitas selanjutnya adalah pilih pesan dari Jemaat, kemudian
muncul tampilan form pengisian pesan dan daftar riwayat pesan. Pada desain
aplikasi activity diagram Pendeta juga memiliki fasilitas proses enkripsi base64
pada saat pesan dikirim, lalu pesan dalam bentuk CipherText akan disimpan di
dalam basis data. Proses dekripsi base64 juga dilakukan pada saat proses
membaca pesan yang diambil dan basis data, sehingga data-data konsultasi akan
aman tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak untuk
membaca data tersebut, sama seperti pada activity diagram Jemaat.
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal
(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
20
Gambar 7 Sequence Diagram Proses Konsultasi
Gambar 7 merupakan sequence diagram untuk proses konsultasi dari aktor
jemaat kepada aktor pendeta. Tahap awal proses konsultasi dari halaman view
jemaat, jemaat dapat memasukkan pesan. Pada saat button send dipilih, maka
pesan dikenakan proses enkripsi base64 pada view_jemaat, yang kemudian
hasilnya berupa CipherText dikirim ke class control jemaat yang dapat
memanggil class model konsultasi untuk dapat menjalankan perintah menyimpan
kedalam tabel_konsultasi. Untuk dapat dibaca atau tampil pada halaman view
jemaat, pesan yang tersimpan akan dibaca oleh class model konsultasi, kemudian
dikembalikan ke class control jemaat untuk ditampilkan pada view jemaat.
Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut
yang melekat pada class tersebut. Gambar 8 merupakan class diagram sistem
konsultasi online yang dikembangkan.
Gambar 8 Class Diagram Aplikasi
21
Pada sistem konsultasi online terdapat 5 (lima) class yang saling
berhubungan. Class control_depan memiliki hubungan one to many dengan class
mod_login, sehingga memungkinkan class control_depan dapat mengakses
berulangkali setiap operasi dalam class mod_login. Selain itu class control_depan
juga memiliki hubungan dengan model konsultasi. Class jemaat juga memiliki
hubungan one to many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class
jemaat dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login.
Selain itu, class jemaat juga memiliki hubungan one to many dengan model
konsultasi, sehingga memungkinkan class jemaat mengakses model konsultasi
berulang kali. Relasi class terakhir merupakan class pendeta juga memiliki
hubungan one to many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class
pendeta dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login.
Selain itu, class pendeta juga memiliki hubungan one to many dengan model
konsultasi, sehingga memungkinkan class pendeta mengakses model konsultasi
secara berulang kali.
4. Hasil dan Pembahasan
Aplikasi sistem konsultasi online berbasis web diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Pada bahasa
pemrograman PHP, class Nibbler dipergunakan untuk melakukan algoritma
kriptografi base64.
Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem yang dipergunakan
adalah metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi
aplikasi menghasilkan 3 (tiga) prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian
merupakan prototype sistem konsultasi online yang sudah sesuai dengan
kebutuhan pada gereja GPM Bethel Ambon. Untuk lebih memperjelas proses
pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Dokumentasi Prototipe
Prototipe I
No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Registrasi Proses registrasi warga Data registrasi masuk
kedalam verifikasi
admin gereja
OK
Verifikasi Terima atau
Tolak oleh Admin
Gereja
Proses Terima
registrasi dapat
dilakukan
Ok
2 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK
3 Kirim pesan Proses kirim pesan
konsultasi ke Pendeta
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Pendeta
OK
Proses kirim pesan dari
Pendeta ke Jemaat
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Jemaat
OK
4 Baca Pesan Proses baca pesan Dapat dilakukan OK
22
konsultasi jemaat oleh
Pendeta
Proses baca pesan
konsultasi Pendeta oleh
Jemaat
Dapat dilakukan OK
5 Enkripsi-
Dekripsi
Proses enkripsi dan
dekripsi base64
Pesan belum
terenkripsi di dalam
basis data
Tidak Ok
6 Admin Gereja
kelola anggota /
user
Fasilitas tambah, hapus
dan update untuk
member (Jemaat dan
Pendeta)
Belum ada. Request
7 Memberi kelola
profile
Fasilitas update profile
member (Jemaat dan
Pendeta)
Belum ada. Request
Prototipe II No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Registrasi Proses registrasi warga Data registrasi masuk
kedalam verifikasi
admin gereja
OK
Verifikasi Terima atau
Tolak oleh Admin
Gereja
Proses Terima
registrasi dapat
dilakukan
Ok
2 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK
3 Kirim pesan Proses kirim pesan
konsultasi ke Pendeta
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Pendeta
OK
Proses kirim pesan dari
Pendeta ke Jemaat
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Jemaat
OK
4 Baca Pesan Proses baca pesan
konsultasi jemaat oleh
Pendeta
Dapat dilakukan OK
Proses baca pesan
konsultasi Pendeta oleh
Jemaat
Dapat dilakukan OK
5 Enkripsi-
Dekripsi
Proses enkripsi dan
dekripsi base64
Pesan terenkripsi di
dalam basis data
OK
6 Admin Gereja
kelola anggota /
user
Fasilitas tambah, hapus
dan update untuk
member (Jemaat dan
Pendeta)
Dapat dilakukan OK
7 Member kelola
profile
Fasilitas update profile
member (Jemaat dan
Pendeta)
Belum ada. Request
Prototipe III No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan
1 Registrasi Proses registrasi warga Data regristerasi
masuk kedalam
verifikasi admin
gereja
OK
Verifikasi Terima atau
Tolak oleh Admin
Gereja
Proses Terima
registrasi dapat
dilakukan
Ok
23
2 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK
3 Kirim pesan Proses kirim pesan
konsultasi ke Pendeta
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Pendeta
OK
Proses kirim pesan dari
Pendeta ke Jemaat
Dapat dilakukan dan
pesan muncul di
actor Jemaat
OK
4 Baca Pesan Proses baca pesan
konsultasi jemaat oleh
Pendeta
Dapat dilakukan OK
Proses baca pesan
konsultasi Pendeta oleh
Jemaat
Dapat dilakukan OK
5 Enkripsi-
Dekripsi
Proses enkripsi dan
dekripsi base64
Pesan terenkripsi di
dalam basis data
OK
6 Admin Gereja
kelola anggota /
user
Fasilitas tambah, hapus
dan update untuk
member (Jemaat dan
Pendeta)
Dapat dilakukan OK
7 Memberi kelola
profile
Fasilitas update profile
member (Jemaat dan
Pendeta)
Dapat dilakukan. OK
Aplikasi sistem konsultasi online merupakan aplikasi yang dipergunakan
oleh admin gereja, jemaat dan pendeta dalam upaya gereja GPM Bethel Ambon
meningkatkan pelayanan dalam pendampingan kepada warga atau jemaat melalui
kegiatan konsultasi, sebagai bagian dari konseling jemaat kepada pendeta.
Penggunaan sistem konsultasi online ini bagi warga atau jemaat dewasa yang
telah mendaftar pada aplikasi dan telah diterima oleh admin gereja. Aktor Pendeta
juga telah didaftar oleh admin gereja untuk dapat mempergunakan sistem
konsultasi online ini.
Oleh karena hal tersebut, maka sistem konsultasi online diberi layanan
login seperti terlihat pada Gambar 9. Proses yang terjadi pada fasilitas login dapat
dilihat pada Kode Program 1.
Gambar 9 Form Login
Kode Program 1 Proses Login
24
Penjelasan Kode Program 1, yaitu perintah pada baris ke-1 adalah perintah
untuk membuat objek bernama base64 dari class nibbler. Perintah pada baris ke-2
sampai dengan pada baris ke-6 merupakan atribut dari objek baris 1. Perintah pada
baris ke-7 mengenkrip username sebelum dikirim, perintah pada baris ke-8
mengenkrip password sebelum dikirim.
Proses konsultasi actor Jemaat kepada actor Pendeta diawali dengan
menampilkan daftar pendeta dalam Beranda Jemaat pada sistem konsultasi online
seperti terlihat pada Gambar 10. Gambar 10 menjelaskan bahwa actor Jemaat
dapat mengetahui status online dari daftar Pendeta yang tersedia. Icon pendeta
dapat dipilih oleh Jemaat untuk memulai pengiriman pesan sebagai sarana
konsultasi kepada Pendeta yang diinginkan. Untuk dapat menampilkan daftar
Pendeta pada Beranda Jemaat dapat dilihat implementasinya pada Kode Program
2.
Gambar 10 Tampilan Daftar Pendeta
Kode Program 2 Perintah Untuk Menampilkan Daftar Pendeta
1. <?php foreach($pendeta as $value){?> 2. <li class="col-1-4"><div class="wrap-col"> 3. <img src="<?php echo base_url() . "images/foto/" .$value->foto?>"
alt="">
4. <h4><?php echo strtoupper($value->nama);?></h4> 5. <?php echo $value->deskripsi?><br/> 6. <a href="<?php echo base_url() . "jemaat/konsultasi"?>"
class="btn">Mulai Konsultasi</a>
7. <?php }?>
1. Base64 = new Nibbler({ 2. dataBits: 8, 3. codeBits: 5, 4. keyString: 'ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567', 5. pad: '' 6. }); 7. username = base64.encode($('#username').val()); 8. password = base64.encode($('#password').val());
25
Pada Kode Program 2 dapat dijelaskan bahwa baris ke-1 melakukan
looping setiap data pendeta. Perintah pada baris ke-2 sampai perintah pada baris
ke-3 yaitu menampilkan foto pendeta. Perintah pada baris ke-4, menampilkan
nama pendeta dengan menyetak ke huruf kapital. Perintah pada baris ke-5
menampilkan deskripsi. Perintah pada baris ke-6 merupakan tombol untuk
memulai konsultasi.
Setelah actor Jemaat memilih Pendeta, maka dimunculkan riwayat pesan
yang telah dikirim dan dibaca antara Jemaat dengan Pendeta tersebut. Kemudian,
pada bagian bawah riwayat pesan tersedia bagian untuk menulis dan mengirim
pesan. Untuk dapat lebih jelas, dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Tampilan Konsultasi Beranda Jemaat
Pada Gambar 11 terlihat bahwa actor jemaat dapat mengetahui riwayat isi
pesan konsultasi yang telah dilakukan, serta mengetahui tanggal pesan tersebut
dikirim. Pada bagian textbox Message, actor jemaat dapat menuliskan pesan, jika
sudah benar maka dapat memilih button Send untuk mengirim pesan kepada
Pendeta yang dipilih, serta dapat memilih button Clear jika akan membersihkan
pesan pada textbox Message. Untuk dapat mewujudkan proses seperti pada
Gambar 4.4, dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 3
Kode Program 4.3 Perintah Untuk Kirim Pesan
26
Penjelasan Kode Program 3 adalah perintah pada baris ke-1 sampai
dengan perintah pada baris ke-7 yaitu mengisi variable bertipe array dengan nama
field dalam database dan isi dari masukan user. Perintah pada baris ke-8
mengisikan pesan ke dalam basis data konsultasi dengan nilai dari baris ke-1
sampai baris ke-7.
5. Uji Sistem
Pengujian sistem dilakukan baris ke-7 dengan metode blackbox seperti
pada Tabel 2. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi
yang dibangun.
Tabel 2 Pengujian dengan metode Blackbox
No. Aktivitas dan Event Input Output Status Pengujian
1. Registrasi Mengisikan data Aktifasi oleh admin Valid
2. Login Memasukan user
name dan password
Masuk ke dalam sistem
jika gagal menampilkan
error
Valid
3. Mengirim konsultasi
oleh jemaat
Mengirim pesan ke
pendeta online
Mengirim pesan
kepada pendeta
offline
Data konsultasi
tersimpan dalam
database dan diterima
pendeta
Data konsultasi
tersimpan dalam
database dan dapat
diterima pendeta
Valid
Valid
4. Membalas konsultasi
oleh pendeta
Mengirim balasan
konsultasi
Data tersimpan dan
dapat diterima oleh
jemaat bersangkutan
Valid
5. Logout Klik logout di sub
logout
Jemaat / pendeta keluar
dari sistem
valid
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sistem
sudah berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan.
Aplikasi sistem konsultasi online juga diuji di gereja GPM Bethel Ambon.
Pada tahap uji terhadap responden juga dilakukan simulasi konsultasi antara
jemaat dan pendeta. Tabel 3 merupakan hasil uji sistem kepada responden
sebanyak 10 orang, yang terdiri seorang sekretaris gereja, 2 (dua) Penatua,
seorang Pendeta, dan 6 (enam) orang jemaat.
Tabel 3 Uji Responden
No. Jenis Pertanyaan Pernyataan Responden (%)
STS TS TT S SS
1. $insert = Array( 2. "jemaat"=>$this->session->userdata('username'), 3. "pendeta"=>$this->input->post('pendeta'), 4. "tanggal"=>NOW(), 5. "pesan"=>$this->input->post('pesan'), 6. "baca"=>0 7. ); 8. $this->konsultasi->insert('konsultasi',$insert);
27
1. Proses login mudah dilakukan - - - 20 80
2. Aplikasi sudah user friendly - - - 25 75
3. Pesan error dalam aplikasi - - - 55 45
4. Mengenai Aplikasi - - 3,5 76,5 20
5. Aplikasi sudah sesuai
Kebutuhan
- - 5 10 85
Rata – rata persentase 1,7 41,3 57
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji sistem terhadap 10 orang responden
diperoleh hasil sebagai berikut: (1) 57% responden menyatakan sangat setuju,
bahwa aplikasi sistem konsultasi online mudah digunakan, (2) 41.3% responden
menyatakan setuju, bahwa aplikasi sistem konsultasi online mudah digunakan,
dan (3) 1.7% responden menyatakan tidak tahu, bahwa aplikasi sistem konsultasi
online mudah digunakan.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, sistem konsultasi online menurut
responden sudah dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan gereja
GPM Bethel Ambon sebagai alat bantu konseling dalam pembinaan umat.
6. Simpulan
Berdasarkan penelitian, pembahasan, dan pengujian yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa sistem konsultasi yang dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman php dan sql serta menggunakan algoritma
base64 dalam mengamankan data, menunjukan bahwa tidak terdapat masalah
pada pengujian sistem. Dari uji sistem terhadap 10 reseponden menunjukan
bahwa sistem dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan gereja
GPM Bethel Ambon sebagai alat bantu konseling dalam pembinaan umat.
7. Daftar Pustaka
[1] Darmawan E., Seminar K.B., Rahmawan H., 2014, Sistem Konsultasi
Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L) Berbasis Mobile,
http://www.scribd.com/doc/218341940/Jurnal-Nasional-Erlan-Sistem-
Konsultasi-Online-Cabe, Diakses pada tanggal 1 September 2014.
[2] Kustiawan A., 2011, Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online
Teknik Elektro Universitas Diponegoro,
http://eprints.undip.ac.id/25735/1/ML2F302460.pdf, Diakses pada tanggal
1 September 2014
[3] Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.
[4] Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi
Aksara.
[5] Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media.
[6] Indrajit, Richardus Eko. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
[7] O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis
dan Manajerial. Salemba
[8] Ariyus, Doni. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Konunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
28
[9] Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan
Telekomunikasi. Bandung : Informatika.
[10] Ariyus, D. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
[11] Akbar, 2002, Diktat Kuliah Keamanan Komputer,
http://www.akbar.staff.gunadarma.ac.id/, Diakses tanggal 21 Februari
2013
[11] Wiswakarma dan Komang. 2009. 9 Langkah Menjadi Master Framework
Codeigniter. Bandung: Lako Media
[12] Totok S. Wiryasaputra, 2009, Intercultural Strategy on Counseling:
Indonesia Perspective, Yogyakarta: Grafika Indah
[13] Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th
Edition, America: Mc. Graw Hill.