penerapan e-business di indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/shitta-nur...dan...

17
UJIAN TENGAH TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Penerapan e-business di Indonesia (Studi Kasus: PT Saung Mirwan) Oleh: Shitta Nur Safarina P056101271.45 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: vodien

Post on 23-May-2018

226 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

UJIAN TENGAH TRIWULAN

TAKE HOME

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Penerapan e-business di Indonesia

(Studi Kasus: PT Saung Mirwan)

Oleh:

Shitta Nur Safarina

P056101271.45

Dosen:

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemanfaatan internet untuk era globalisasi ini telah semakin meningkat

penggunaannya oleh berbagai kalangan, baik individu maupun kelompok

termasuk kalangan organisasi khususnya para pengusaha. Kegiatan dunia usaha

dengan penggunaan teknologi berbasis internet merupakan cara tepat serta

inovatif bagi para perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan dalam

memasuki pasar (khususnya di dunia maya). Kegiatan yang dilakukan perusahaan

dengan pengguanan website disebut sebagai electronic business dan commerce (e-

business dan e-commerce) (Tamimi, Sebastianelli & Rajan 2005; Wang, Head &

Archer 2002).

Penggunaan e-business ini menimbulkan berbagai keuntungan karena

perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik tanpa

batas dan kendala waktu. Kegiatan bisnis itu meliputi transaksi bisnis, operasi

fungsi-fungsi perusahaan, sharing informasi khususnya dengan pelanggan dan

suplier sehingga hubungan antara pihak-pihak tersebut dnegan perusahaan dapat

terjalin baik sebelum, selama dan setelah proses pembelian (Zwass 1998; Bandyo-

padhyay 2002; Haag, Cummings & Dawkins 1998). Aktifitas bisnis secara

elektronik ini (e-business/e-commerce) telah memberikan beberapa kemudahan

baik bagi penjual maupun bagi pembeli.

Pemanfaatan teknologi e-commerce dan website di Indonesia untuk

sekarang ini masih belum berkembang. Hal ini disebabkan infrastruktur yang ada

saaat ini belum menunjang, kurangnya ketersediaan pekerja yang ahli tentang

teknologi informasi (IT), keterlibatan lembaga keuangan/perbankan kurang akibat

tingkat pendidikan pengguna (user) kurang. Walaupun demikian, seiring dengan

penggunaan teknologi internet yang semakin luas, indikator untuk teknologi

informasi dan komunikasi (ICT) dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia

cukup meningkat secara signifikan.

Sebagai bukti konkritnya pada tahun 1996-1999, penggunaan PC

(personal computer), jumlah internet host dan jumlah pengguna (online users)

meningkat masing-masing sebesar 17,85%, 24,11% dan 42,52% (Orbeta 2002).

Page 3: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam

kegiatan operasional perusahaan adalah PT Saung Mirwan. Perusahaan ini

bergerak dalam bidang holtikultura (sayuran, buah-buahan) dan tanaman hias.

Wujud e-business dalam perusahaan ini adalah dalam bentuk website yang dapat

diakses oleh semua pihak. Penggunaan website saung mirwan ini adalah untuk

menjaga keberlangsungan usaha ini serta sebagai wadah untuk memudahkan para

pelanggan dan suplier dalam mengakses informasi serta produk-produk yang

dihasilkan PT Saung Mirwan.

1.2. Tujuan

Pembuatan paper ini adalah untuk menganalis bagaimana penggunaan e-

business (e-commerse) untuk menunjang kegiatan operasional pada PT Saung

Mirwan.

Page 4: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Electronic Business System

Sejarah adanya e-business muncul ketika setelah era internet. Akan tetapi

istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh IBM sekitar sepuluh tahun yang

lalu. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu

perusahaan jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus

mampu melakukan transformasi proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat

memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum keuntungan yang tinggi

akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan

membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers.

E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis

utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,

penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan

teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter,

2002).

E-Business adalah mengacu pada lingkungan yang melebih luas dan

mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi

elektronik internal dalam sebuah organisasi (Anastasia, 2004). Selain itu E-

commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan

yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan

institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikan, sistem e-

commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu:

1. Electronic markets (EMs) yaitu sistem informasi antar organisasi yang

menyajikan fasiltas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar

informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan.

2. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan

pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah

besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI

didefinisikan oleh International Data Exchange Asociation (IDEA)

sebagai “transfer data tersruktur dengan format standard yang telah

Page 5: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer

yang lain dengan menggunakan media elektronik”.

3. Internet Commerce yaitu penggunaan internet yang berbasis teknologi

informasi dan komunikasi untuk perdagangan melingkupi kegiatan

penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet

antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim

melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.

Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan

mempunyai keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi

perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih

murah dan pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan

pengantaran barang sampai di tempat pemesanan.

2.2. Enterprise Application Architecture

Arsitektur aplikasi perusahaan ini menyajikan gambaran umum tentang

berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama, serta hubungan antar

fungsi tersebut. Gambar arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat sebagai

berikut:

Source: Adapted from Mohan Sawhney and Jeff Zabin, Seven Steps to Nirvana:

Strategic Insights into e-Business Transformation (New York: McGraw-

Hill,2001), p. 175.

Page 6: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

2.3. Customer Relationship Management

CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan cross-

functional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses

layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau

jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework

yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan

(O‟Brien, 2002).

2.4. Enterprise Resource Planning

Dhewanto dan Falahah (2007) mendeskripsikan ERP sebagai sebuah

konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak

yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut.

2.5. Supply Chain Management

Supply Chain Management adalah sebuah proses dimana produk

diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Dari sudut struktural, sebuah

Supply Chain Management merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan

dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh

bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota, 2001).

E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana

perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan

seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem

pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi

(Indrajit dan Djokopranoto, 2003).

Page 7: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

BAB III

GAMBARAN PERUSAHAAN

4.1. Profil Perusahaan

4.1.1. Awal Pendirian

PT. Saung Mirwan didirikan pada tahun

1983 terletak di Desa Sukamanah, Kampung Pasir

Muncang, Kecamatan Megamendung, Bogor,

Indonesia dengan ketinggian 670 m dpl. Pada

awalnya, T. Hadinata selaku pemilik perusahaan

memulai usahanya dengan menanam melon di atas

lahan terbuka.

Kegiatan usaha akhirnya dilanjutkan di sekitar desa Sukamanah dengan

mencoba usaha tanaman di dalam green house, menggunakan sistem tetes irigasi.

Hasil percobaan awal menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Hal ini

menjadikan T.Hadinata berinisiatif untuk memperbesar usaha ini dengan jenis

tanaman melon, paprika, tomat, kyuuri dan shisito. Pada tahun 1991 luas areal

green house telah mencapai 1.5 Ha. Luas PT. Saung Mirwan hingga akhir tahun

2001 terdiri atas:

1. Desa Sukamanah merupakan pusat kegiatan PT. Saung Mirwan dari produksi,

pengemasan, penjualan, sampai pada administrasi. Green house mempunyai

luasan sebesar 3 Ha, terdiri atas tanaman tomat cherry, shisito, kyuuri, baby

kyuuri, krisan pot, mawar pot, gloxynia, kalanchoe, armenia, gardenia, cabe

hias, cemara, beringin cina dan anthurium. Areal lahan terbuka dengan luas 2

Ha dibudidayakan tanaman okra, baby kailan, buncis TW, edamame dan

euchaliptus silver dolar. Lahan seluas 5,5 Ha terdiri atas bangunan kantor,

gudang, sarana olah raga, tempat, ibadah, gudang pengemasan.

2. Lemah Neundeut merupakan lahan produksi dengan areal seluas 3,5 Ha. Lahan

ini terdiri atas green house seluas 1,2 Ha (tanaman paprika, tomat beef dan

krisan potong), lahan luar seluas 1,5 Ha (tanaman edamame, buncis mini dan

silver dollar), dan 0,8 Ha lainnya terdiri atas sarana dan prasarana kebun.

Page 8: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

3. Lahan Garut merupakan areal produksi dengan luas 9 Ha yang diperoleh

dengan menyewa lahan dari para petani yang bermukim di sekitar areal

pertanaman. Lahan yang tersebar di sekitar Kecamatan Cisurupan ini tersebar

di Desa Cisurupan, Tambakbaya, Cilame, Cidatar, Barusuda dan Balewangi ini

terbagi atas lahan luar seluas 8,7 Ha (tanaman kapri, lollorosa, butterhead,

selada keriting, selada merah, endive, lettuce head, lettuce romaine, asparagus,

brocolly, edamame, zukini hijau, radichio, kailan baby, kailan dan daun

bawang) dan green house atau persemaian seluas 0,06 Ha. Lahan lain seluas

0,24 Ha terdiri atas sarana dan prasarana kebun.

4. Mitra Tani Bogor dan Garut, terdiri dari 60 - 100 orang mitra plasma dengan

luasan sebesar 30 Ha dan komoditi yang ditanam adalah edamame, buncis

mini, zukini hijau dan okra untuk wilayah Bogor. Sedangkan untuk wilayah

Garut sampai sampai saat ini masih percobaan atau pengembangan.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Saung Mirwan sebagai salah satu perusahaan yang sedang

berkembang, memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa dunia pertanian

ke dalam era modernisasi dan globalisasi. Visi PT Saung Mirwan adalah “Menjadi

Salah Satu Leader di Bidang Agribisnis dengan Menerapkan Teknologi Tepat

Guna untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian”. Sedangkan

misi PT. Saung Mirwan adalah:

1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi secara

berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar.

2. Senantiasa meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan

kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan pelanggan.

3. Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.

4. Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk menerapkan teknologi

tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis

Page 9: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

BAB IV

PEMBAHASAN

3.1. Proses Bisnis Lintas Fungsi pada PT Saung Mirwan

Proses bisnis pada saung mirwan ini telah menerapkan teknologi informasi

yang mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan, yakni dengan cara

pemasangan software tertentu yang sesuai dengan berbagai divisi yang ada yakni

mulai dari bidang produksi, Research and Development (R&D)/Enggineering dan

Marketing. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada masing-masing divisi saling

terkait/berhubungan satu sama lain sehingga dalam pelaksanaannya juga saling

membutuhkan.

Proses pengembangan produk baru dalam saung mirwan mulai dari kegiatan

produksi meliputi mulainya produksi sayuran, design perlengkapan dan design

proses. Pada kegiatan R&D, yang dilakukan adalah merancang perlengkapan,

proses, mewujudkan produk, menguji produk tersebut (misalnya buah dengan tes

organoleptik), merancang komponen, riset pasar. Sedangkan pada proses

pemasaran, yang dilakukan adalah dengan mencoba memasuki pasar (sayuran,

buah dan tanaman hias dimasukkan ke pasar tradisional baru), riset pasar dan

timbal balik konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Proses Pengembangan Produk Baru

Untuk mendukung jalannya usaha bisnis ini (dengan penggunaan e-

commerce) maka manajemen melakukan sebuah arsitektur aplikasi perusahaan,

dimana perusahaan memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan

antar proses dan interface dari aplikasi e-business. Mulai bagaimana hubungan

pemasok dengan manajemen rantai pasok (SCM), ERP, CRM sampai ketangan

pelanggan. Arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 10: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

Gambar 2. Arsitektur Aplikasi Perusahaan

3.2. Customer Relationship Management (CRM) PT Saung Mirwan

CRM PT Saung Mirwan dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan

antara pelanggan dengan pihak manajemen. Kegiatan yang berhubungan dengan

CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website)

yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan

informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan, supplier dengan

pihak manajemen sampai pada proses pemesanan.

Gambar 3. Customer Relationship Management

Aplikasi CRM antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:

3.2.1. Contact and Account Management

Manajemen kontak dan akun pada PT Saung Mirwan dilakukan

dengan penggunaan database, website (meliputi email, online via YM,

facebook), telepon dan faksimile (yang sudah tertera di website)

3.2.2. Sales

Penjualan produk saung mirwan dapat dilakukan via media internet,

berhubungan dengan pelanggan (secara langsung maupun tidak) baik

dalam skala besar (Giant, McDonalds, Matahari) maupun skala kecil

(pedagang di pasar tradisional).

Page 11: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

3.2.3. Marketing and fulfillment

Pemasaran dan pemenuhan pemesanan produk perusahaan ini bisa

dilakukan dengan promosi di media massa, baik cetak (koran,

selebaran) maupun elektronik (website, chatting, telepon, email,

faksimile) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan.

3.2.4. Customer service and Support

Layanan dan dukungan untuk pelanggan juga telah disediakan oleh PT

Saung Mirwan yakni melaui forum diskusi pada website

www.saungmirwan.com. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai

berikut:

3.2.5. Retention and Loyalty Program

Program retensi dan loyalitas yang diterapkan pada PT Saung Mirwan

adalah dengan memberikan potongan harga kepada pelanggan yang

loyal, serta memberikan penghargaan kepada pekerja/mitra tani yang

tetap menjaga hubungan baik dengan perusahaan.

3.3. Enterprise Resource Planning pada PT Saung Mirwan

Enterprise resource planning PT Saung Mirwan dikonsepkan dalam

sebuah kerangka kerja transaksi perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan

dengan pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan,

perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4. Enterprise Resource Planning

Page 12: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

3.3.1. Perencaanan produksi

Pada proses produksi perusahaan ini telah didukung dengan

perencanaan kebutuhan baku (benih sayuran,buah dan tanaman hias) ,

perencanaan produksi serta kapasitas. Dalam perencanaan produksi

pada PT Saung Mirwan dilakukan dengan cara menyiapkan

keseluruhan media, bahan dan peralatan yang digunakan mulai dari

proses penanaman, pemanenan hingga pengemasan.

3.3.2. Logistik terintegrasi

Kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik jika

tidak adanya logistik yang terintegrasi yakni mulai dari alat-alat yang

berhubungan dengan produksi (polyback, greenhouse, sekam),

penyiraman (baik secara manual maupun melalui sistem ebb and flow),

pengemasan (mesin pengemas, kardus untuk penyimpanan dan

pendistribusian produk) serta pengangkutan (truk).

3.3.3. Akuntasi dan keuangan

Semua dana untuk kegiatan operasional PT Saung Mirwan haruslah

dibukukan dalam sebuah laporan keuangan tiap bulannya maupun

tahunan. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat

efisiensi perusahaan dalam penggunaan dana. Serta merupakan proses

evaluasi manajemen untuk kedepannya. Pencatatan itu disimpan dalam

bentuk database yang sistematis dan jelas, akan tetapi dalam hal ini

database hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu untuk

menghindari user dalam penyalahgunaan data.

3.3.4. Sumber Daya Manusia

Kegiatan operasional PT Saung Mirwan tidak bisa berjalan dengan

baik tanpa ketersediaan pekerja dan kualitas dari pekerja tersebut.

Dalam hal ini PT Saung Mirwan memiliki tenaga kerja yang memiliki

keahlian dalam bidang agronomi, pembagian shifting juga dilakukan

manajemen untuk memaksimalkan kegiatan produksinya.

3.3.5. Distribusi, Penjualan, Manajemen Pemesanan

Proses distribusi, penjualan dan pemesanan PT Saung Mirwan

didukung oleh sistem ERP yang terintegrasi dengan baik. Mulai dari

Page 13: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

alat transportasi pengangkutan (truk), promosi produk di website,

pemesanan sayur dan bunga melalui email yang dilengkapi dengan

contact person.

Kegiatan ERP PT Saung Mirwan dapat dilihat pada gambar dibawah ini

3.4. SCM pada PT Saung Mirwan

Manajemen rantai pasok pada PT Saung Mirwan dengan penggunaan

teknologi informasi ini dilakukan dengan cara menjaga hubungan baik dengan

pihak-pihak yang berkepentingan mulai dari antara karyawan dengan manajemen,

pemasok, pelanggan serta mitra bisnis. Konsep kemitraan pada perusahaan ini

melingkupi: 1). Mitra Tani yakni bekerja sama dengan petani sayuran, dimana PT.

Saung Mirwan berfungsi sebagai inti, dan petani sebagai plasma.2). Mitra Kota,

merupakan konsep kemitraan inti-plasma khusus untuk para plasma yang akan

membudidayakan komoditas secara hidroponik di dalam rumah kaca (green

house). 3). Bekerja sama dengan kios sayuran dan pengepul Jakarta, Bogor,

Cipanas, Cianjur, Bandung, Garut dan Jawa Timur. 4). Bekerja sama dengan

konsumen besar, seperti McDonald, Matahari, Giant, Carrefour.

Berdasarkan SCM Functional Process pada perusahaan agribisnis ini, tahap

Advance Scheduling yaitu membuat penjadwalan yang telah disepakati bersama

antara pihak konsumen dengan PT Saung Mirwan. Tahap selajutnya adalah

Transportation Planning yaitu membuat suatu perencanaan dalam penyediaan

transportasi agar produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen tanpa adanya

Pemesanan via email

Page 14: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

kerusakan apapun. Tahap selanjutnya adalah Distribution Planning, tahap ini

dilakukan dengan memberikan rancangan distribusi yang baik berupa jadwal,

harga. Semua tahapan ini dijalankan dengan konsep internetworking Supply Chain

Management.

Gambar 5. Supply Chain Management

3.5. Enterprise application Integration pada PT Saung Mirwan

Integrasi aplikasi perusahaan pada PT Saung Mirwan telah tersistem dengan

baik. Hal ini dilihat dari adanya database pelanggan dan pemasok/supplier yang

tersimpan dengan baik pada sistem informasi (komputer) manajemen. Proses EAI

saung mirwan adalah dengan menyediakan alamat email khusus untuk para

pelanggan yang memesan sayuran dan tanaman hias,web, faksimile,telepon.

Informasi pelanggan dari media tersebut didistribusikan ke berbagai aplikasi dan

data base sehingga ketika pesanan produk divalidasi, maka karyawan akan

mengecek kebagian persediaan, menjadwalkan produksi pesanan tersebut dan

melakukan pemenuhan. Setelah itu dalam proses pemenuhan itu maka pesanan

akan diperiksa (apakah sesuai atau tidak) dan dikirimkan ketempat yang dituju.

Gambar 6. Enterprise Aplication Integration

Page 15: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

3.6. Transaction Processing Systems pada PT Saung Mirwan

Sistem pemrosesan transaksi produk Saung Mirwan dilakukan dengan

berbagai cara. Pertama, untuk pelanggan yang bermitra dengan perusahaan maka

transaksi (proses pembelian) dilakukan secara langsung (tunai) atau bisa juga

dilakukan dengan sistem kredit. Kedua, untuk transaksi dengan konsumen besar

seperti Giant, Carefour, McDonalds dilakukan dengan penggunaan sistem kartu

kredit, atau debit tunai. Ketiga, tansaksi yang dilakukan dengan penggunaan

website saung mirwan dilakukan secara online yakni dengan penggunaan credit

card yang telah disepakati anta kedua belah pihak.

3.7. Enterprise Collaboration Systems pada PT Saung Mirwan

Enterprise Collaboration System pada PT Saung Mirwan dilakukan dengan

tiga alat bantu utama. Tool atau alat bantu yang pertama adalah Electronic

Communication Tools dengan menggunakan e-mail, voice mail, web publishing,

dan fax. Tool yang kedua adalah Electronic Conferencing Tools dengan

mengunakan data conferencing, voice converencing, video conferencing,

discussion forums, dan electronic meetings. Tool ketiga adalah Collaborative

Work Management Tools yaitu dengan calendering, task and project

management, workflow systems, knowledge mamagement, serta document

sharing.

Page 16: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

BAB V

KESIMPULAN

Penerapan e-business pada PT Saung Mirwan telah terintegrasi dengan

baik. Hal ini dilihat dengan adanya sistem arsitektur aplikasi perusahaan yang

memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antar proses dan

interface dari aplikasi e-business. Mulai bagaimana hubungan pemasok dengan

manajemen rantai pasok (SCM), ERP, CRM sampai ketangan pelanggan. Tiga hal

penting dalam e-business saung mirwan yakni:

1. Manajemen rantai pasok pada PT Saung Mirwan yakni dengan cara menjaga

hubungan baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan mulai dari antara

karyawan dengan manajemen, pemasok, pelanggan serta mitra bisnis.

2. Enterprise resource planning PT Saung Mirwan dikonsepkan dalam sebuah

kerangka kerja transaksi perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan

dengan pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian

persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan.

3. CRM PT Saung Mirwan dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan

antara pelanggan dengan pihak manajemen

Page 17: Penerapan e-business di Indonesiashitta.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2011/07/Shitta-Nur...Dan salah satu perusahaan agribisnis yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Steven. 2002. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.

New Jersey.

Anastasia, Diana. (2004). Mengenal e-Business. Andi, Yogyakarta.

Dhewanto, Wawan; & Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning)

Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis (Dilengkapi

dengan 18 Ulasan Fitur Berbagai Software ERP Terkemuka). Bandung:

Informatika Bandung.

Haag, S., Cummings, M., & Dawkins, J. 1998, „Management Information

Systems for the Information Age‟, McGraw-Hill, USA.

Kalakota, Ravi and Marcia Robinson. 2001. E-Business 2.0 Roadmap for Success,

second edition, Addison Welsey, Massachusetts, USA.

Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply

Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan

Modern di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

O‟Brien, James A., 2002, “Customer Relationship Management”, Management

Information Systems: Managing Information Technology in the E-

Business Enterprise (5th

ed.), McGraw-Hill Higher Education.

O‟Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Terjemahan:

Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F.

dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Orbeta, A., C., 2002, „E-commerce in Southeast Asia: A review of developments,

challenges, and issues‟, in Information Technology in Asia, by Yue, Siow,

Chia & Lim, Jerome, Jamus, Institute of Southeast Asian Studies,

Singapore, p. 111-146.

Seminar, K. B. 2004. Pembangunan Sistem Informasi dan Penyusunan DSS.

Pelatihan Doses Tentang Teknologi Informasi untuk Pengelolaan

Sumberdaya Alam. Fakultas MIPA, IPB, Bogor.

Tamimi, N., Sebastianelli, R. & Rajan, M., 2005, „What do online customers

value?‟, Quality Progress, vol. 38(7), pp. 35-39.

Wang, YS., Tang, T., & Tang, J. 2002, „An instrument for measuring customer

satisfaction toward web sites that market digital products and services‟,

Journal of Electronic Commerce Research, vol. 2(3), pp. 89-102

www.saungmirwan.com akses 5 Juli 2011

Zwass, V ., 1998, Foundation of Information Systems, International Edition,

McGraw-Hill, USA.