penerapan haccp

20

Upload: atira

Post on 10-Jan-2016

111 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

PENERAPAN HACCP. Oleh,: Martha Santi Siburian, MM. LATAR BELAKANG. KESADARAN AKAN PERLINDUNGAN KESEHATAN KEAMANAN PRODUK UNTUK KONSUMSI MANUSIA HARUS MENYELURUH DARI PRA PANEN-PASCA PANEN (Tidak Hanya Produk Akhir) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN HACCP
Page 2: PENERAPAN HACCP

LATAR BELAKANG1. KESADARAN AKAN PERLINDUNGAN

KESEHATAN

2. KEAMANAN PRODUK UNTUK KONSUMSI MANUSIA HARUS MENYELURUH DARI PRA PANEN-PASCA PANEN (Tidak Hanya Produk Akhir)

3. PENERAPAN SISTEM HACCP (HAZARD ANALYSA CRITICAL CONTROL POINT) ADALAH YANG PALING EFEKTIF UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN MUTU, TETAPI TIDAK BEBAS SAMA SEKALI TETAPI MEMINIMALISASI RESIKO.

Page 3: PENERAPAN HACCP

MAKSUD DAN TUJUAN

Agar seluruh Personil di semua lini yang berkaitan dengan produk pangan agar menerapkan Sistem HACCP.

a).Swasta melaksanakan Pengawasan dengan sistem HACCP secara mandiri dan Konsekuen (Self Quality Control)b). Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan HACCP Swasta (External Verification)

Page 4: PENERAPAN HACCP

SEJARAH PERKEMBANGAN HACCP

1. Thn 1960, Diproklamirkan oleh The

Pillsbury. C.O.2. Thn 1972, Dibahas dlm konferensi oleh

“National Food Protection”.

3. Thn 1973, Pertama kali diberlakukan oleh FDA terhadap produk makanan dalam kaleng untuk mencegah kemungkinan adanya Clostrodium Botulinum.

4. Thn 1985, National Academy Of Sciences (NAS) merekomendasikan sistem HACCP untuk dapat diadopsi oleh lembaga-lembaga yang terkait sebagai suatu sistem yang diwajibkan bagi industri makanan. Berdasarkan rekomendasi tersebut, kemudian dibentuk National Advisory Committee On Microbiological Criteria For Foods (NACMCF)

Page 5: PENERAPAN HACCP

6. Thn 1992, NACMCF mengadopsi 7 (tujuh) prinsip HACCP untuk digunakan sebagai standart dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu oleh Industri dan Sistem Pembinaan/Pengawasan Oleh Instansi Pemerintah.

7. Thn 1995, USFDA menetapkan “sea Food HACCP Regulation”, No. 21 CFR 123 mengenai ketentuan penerapan HACCP oleh Industri hasil Perikanan yang diberlakukan secara efektif mulai 18 Desember 1997.

8. Thn 1998, Menteri Pertanian Menetapkan Keputusan No.41/Kpts/IK 210/2/98 Ttg Sistem Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) hasil perikanan yang telah disesuaikan dengan perubahan Departemen menjadi SK K&P No. 01/2002

Dirjen Perikanan menetapkan keputusan No. 14128/Kpts/IK.130/XII/98, tentang ,:

Petunjuk Pelaksanaan SK Mentan No. 41/Kpts/IK.120/2/98.

Page 6: PENERAPAN HACCP

KEUNTUNGAN DAN KEMUDAHAN

• Memudahkan perusahaan dalam menjalankan manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan.

• Memudahkan perusahaan dalam

pembinaan secara konprehensip terhadap

seluruh jajaran karyawan dalam upaya

meningkatkan Jaminan Mutu.• Biaya produksi relatif lebih murah

dibandingkan dengan cara konvensional• Mendorong/memotivasi semua pihak terkait

(Nelayan, Pengumpul/Pemasok, dll) bertanggung jawab terhadap Mutu Produk.

• Mencegah/Meminimisasi resiko ketidak amanan, ketidak sesuaian dan kerugian secara ekonomi bagi konsumen.

Page 7: PENERAPAN HACCP

III.TAHAPAN PENERAPAN PMMT/HACCP

• PMMT/HACCP TDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI

• HARUS DIDUKUNG OLEH FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MENJADI DASAR DALAM MENGANALISA BESAR KECILNYA POTENSI TERJADINYA BAHAYA

• FAKTOR PENUNJANG YANG MUTLAK ADALAH KELAYAKAN DASAR UPI, TERDIRI DARI :1. SANITATION STANDARD OPERANING

PROCEDURE (SSOP) ATAU STANDAR PROSEDUR OPERASI SANITASI

2. GOOD MANUFAKTURING PRACTILE GMP) atau CARA-CARA BERPRODUKSI YANG BAIK DISEBUT JUGA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGOLAHAN (SPOP)

KEDUA FAKTOR DIATAS MERUPAKAN PERSYARATAN DASAR YANG HARUS DIPENUHI SEBELUM MENERAPKAN PMMT/HACCP.

Page 8: PENERAPAN HACCP

3.1. PENYUSUNAN RANCANGAN PMMT/HACCP

3.1.1. PERSIAPAN

1). Pembentukan Tim Tim terdiri dari personil dengan keahlian

sesuai Bidang Ilmu yang diperlukan dalam membuat Analisa

Hazard dan Prosedur Monitoring, a,l :

Bagian Quality Control dan Laboratorium Bagian Sanitasi Bagian Produksi Bagian Mesin Tugas Tim : Menyusun Rancangan PMMT Menerapkan, memonitor dan melakukan

Verifikasi Penerapan PMMT.

Page 9: PENERAPAN HACCP

Persyaratan Anggota Tim : Mempunyai pengetahuan yang

cukup memadai mengenai Hazard dan prinsip

HACCP.

2)Diskripsi Produk Setelah Tim HACCP terbentuk,

maka Tim membuat diskripsi dan cara penggunaan Produk (Siap dikonsumsi, dimasak/dipanaskan, terlebih dahulu dll),Cara distribusi, konsumen yang dituju, negara tujuan dll, gunanya untuk mengidentifikasi apakah suatu potensi bahaya (terutama yang bersifat Biologi) Signifikan atau tidak

Contoh : Bakteri pada udang dapat dianggap tidak signifikan apabila produk tersebut akan diproses (dimasak/dipanaskan) Sebelum dikonsumsi.

Page 10: PENERAPAN HACCP

3). Alur Proses (Flow Diagram)

Membuat alur proses secara lengkap dan jelas dari mulai penerimaan bahan baku sampai pada pendistribusian produk akhir.

Gunanya,: untuk menentukan HAZARD yang potensial

3.1.2. Analisa HAZARD dan upaya pencegahan (prinsip 1)

.Melakukan analisa potensi bahaya sekaligus upaya pencegahan.

.US – FDA difoluskan pada “FOOD SAFETY HAZARD” terdiri dari 3 katagori,yaitu :

BIOLOGI, KIMIA dan FISIK, karena berakibat langsung terhadap keamanan dan kesehatan

konsumen. .UE dan Kanada memasukan juga

keutuhan atau “WHOLESOMENESS” dan kerugian ekonomi atau Economic Fraud.

.INDONESIA (DITJEN Perikanan Tangkap),Analisa bahaya dilakukan meliputi 3 aspek diatas dengan pertimbangan sebagai negara Eksportir.

Page 11: PENERAPAN HACCP

1). ANALISA BAHAYA,Ada 2 (Dua),: 1.BRAIN STORM IN : Mengungkapkan

semua potensi bahaya pada setiap tahapan proses sejak penerimaan bahan baku sampai distribusi produk akhir.

Bahaya Biologis, meliputi: Mikroorganisme yang bersifat pathogen seperti,; Bakteri,Virus dan Parasit Bahaya Kimiawi, meliputi : Natural Toxin Bahan-bahan Tambahan makanan Histamin Residu Obat-obatan Bahan-bahan Kimia Pestisida

Page 12: PENERAPAN HACCP

Bahaya Fisika, meliputi; Logam

Serpihan, Kaca, Batu, Rambut, dsb

LANGKAH-LANGKAH YG HARUS DITEMPUH :Menganalisa semua potensi Hazard yang

mungkin timbul pada setiap tahapan dan kemungkinan penyebabnya.

Menentukan Kategori-kategori bahaya Food Safety,Whole someness dan economic Froud.

Menganalisa keterkaitan antara suatu bahaya dan penyebabnya dengan SSOP dan GMP yang ada di perusahaan.

Menganalisa peluang terjadinya bahaya dan tingkat keseriusan bahaya yang terjadi

Mengidentifikasi apakah suatu potensi bahaya signifikan atau tidak.

Page 13: PENERAPAN HACCP

2. Risk Assesment

Langkah-Langkah yang harus ditempuh,: Potensi Hazard yang mungkin timbul pada

setiap tahapan dan kemungkinan penyebabnya

Kategori bahaya food Safety (Biologis,Kimiawi,Fisik)

Keterkaitan antara suatu bahaya dan penyebabnya dengan SSOP dan GMP yang ada di perusahaan

Peluang terjadinya bahaya dan tingkat keseriusan bahaya yang terjadi

Langkah-langkah tersebut dituangkan dalam bentuk matriks “Hazard Analysis Work Sheet”, Salah Satu kolomnya harus diklarifikasi dalam worksheet adalah justifikasi. Kolom justifikasi harus dirinci secara jelas mengapa suatu Hazard dinyatakan signifikan atau tidak.

Page 14: PENERAPAN HACCP

2). UPAYA PENCEGAHAN

Setelah menetapkan/menentukan Hazard yang signifikan, harus ada tindakan pencegahan agar bahaya atau penyimpangan yang terjadi tidak melampaui batas kritis atau Critical Limit.

3.1.3. IDENTIFIKASI Ccp (Prinsip 2)

Setiap tahapan yang menyebabkan adanya bahaya yg signifikan harus diidentifikasi lebih lanjut untuk meyakinkan apakah tahapan tersebut termasuk Ccp atau tidak.

Page 15: PENERAPAN HACCP

Identifikasi Ccp (Decision Tree) berupa 4 pertanyaan sbb,:

Penentuan CCP Dgn decision Tree

P1. Apakah ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan pada tahap ini atau berikutnya untuk mencegah atau meminimalkan hazard yg telah diidentifikasi

Ya Tidak

P2.Apakah tahap ini dirancang untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya hasard sampai tingkat yg diterima?

Modifikasi tahap,proses atau produk

Ya

Apakah Pengendalian pada tahap ini sangat penting untuk keamanan

Ya Tidak

Ccp

Tidak

Stop Bukan Ccp

P3. Apakah kontaminasi dari hazard yang telah diidentifikasi melewati tingkat yang diperkenankan atau dapat meningkat, sehingga melebihi batas yang diperbolehkan??

P4. Apakah proses selanjutnya akan dapat menghilangkan bahaya atau mampu mengurangi bahaya sampai batas yang diperbolehkan

Tidak Ya

Stop Bukan Ccp

Ya

Ccp

Tidak

Page 16: PENERAPAN HACCP

3.1.4. PENGAWASAN/PENGENDALIAN Ccp1). PENENTUAN BATAS KRITIS (Prinsip 3)• Batas kritis harus ditetapkan untuk setiap bahaya

yang telah diidentifikasi pada Ccp.• Ccp terdapat 1 atau lebih• Batas kritis tergantung jenis bahaya yang signifikan

kriteria batas kritis tidak selalu tersedia, dapat diperoleh dari data-data hasil pengujian/penelitian,ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah/lembaga lainnya.

• Beberapa parameter yang sering digunakan: Suhu,Waktu,Kandungan Histamin,Kandungan Bakteri dsb.

2). PEMANTAUAN Ccp(Prinsip 4) Merancang sistem pemantauan yaitu:• Apa yang harus dipantau (suhu, waktu, dll)• Bagaimana melakukan pemantauan (mengukur

langsung) dengan alat tertentu,Visual,Laboratoris dll• Kapan dan bagaimana frekwensi pelaksanaan

pemantauan (3 kali sehari, setiap hari, secara periodik dll)

• Siapa yang melakukan pemantauan,:Personil pada liniOperator peralatanSupervisorMaintanance personalQuality Assurance Personal

Page 17: PENERAPAN HACCP

Tindakan Koreksi Efektif, apabila :• Mampu memperbaiki/mengurangi hal-hal yang menyebabkan terjadinya

penyimpangan terhadap batas kritis.• Mampu memisahkan dan menemukan peruntukan produk yang tidak

memenuhi persyaratan• Mampu mencegah beredarnya produk-produk yang tidak aman untuk

dikonsumsi manusia atau dapat merugikan konsumen4). PROSEDUR PENCATATAN/DOKUMENTASI (Prinsip 6) 4 jenis PENCATATAN

YANG PENTING DLM PENERAPAN PMMT,:• Rancangan PMMT/HACCP dan dokumen pendukung• Pencatatan kegiatan pemantauan• Pencatatan Tindakan Koreksi• Pencatatan Kegiatan Verifikasi

Format pencatatan harus memuat informasiSbb,:• Judul• Nama dan Lokasi Unit Pengolahan• Waktu• Identitas Produk• Jenis Pemantauan• Batas Kritis Standar atau Spesifikasi• Tanda Tangan Operator• Tanda Tangan Supervisor/Koordinator• Tanggal diverifikasi

5). Prosedur Verifikasi (Prinsip 7) Merupakan Bagian dari prinsip PMMT/HACCP. Rancangan PMMT/HACCP adalah untuk mencegah terjadinya bahaya,sedangkan verifikasi adalah untuk mengetahui tingkat Pemenuhan terhadap Prinsip-prinsip HACCP berdasarkan Kaida-Kaidah Ilmiah.

Elemen verifikasi : -Validasi -Verifikasi Ccp; *Kalibrasi *Target Sampling dan pengujian *Review Record Ccp -Verifikasi Sampling dan Pengujian

Page 18: PENERAPAN HACCP

Validasi adalah Pengesahan terhadap Buku panduan mutu,sehingga memperoleh bukti yang obyektif bahwa semua elemen penting dalam rancangan PMMT/HACCP bersifat Ilmiah.

3.2. PENERAPAN PMMT/HACCP pada Industri

•Menerapkan prosedur teknis administrasi yang telah dituangkan dalam rancangan PMMT dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Berdasarkan SK.Menteri Kelautan dan Perikanan No.1/2002 -Penerapan Kelayakan Dasar (SSOPdanSOP)

•Inti Penerapan PMMT -Penyusunan Rancangan -Pelaksanaan : *Kelayakan dasar *Penentuan Batas Kritis *Pemantauan Ccp *Tindakan Koreksi *Pencatatan/Pelaporan -Pengendalian :*Penentuan dan Pematuhan Batas Kritis *Pemantauan Ccp *Pelaksanaan Tindakan Koreksi *Pencatatan/Pelaporan *Pengawasan Internal .Audit .Verifikasi

Page 19: PENERAPAN HACCP

IV. PENERAPAN PMMT SEBAGAI SUATU SISTEM

4.1. Perencanaan Pengorganisasian

.Wujud konkrit adalah Buku Panduan 4.2. Penerapan Pada Industri .Pelaksanaan Monitoring pencatatan dan Verifikasi oleh pihak Industri

4.3. Pengawasan : .Validasi .Audit .Verifikasi .Verifikasi Audit

Page 20: PENERAPAN HACCP

TERIMA KASIHdan

semoga sukses