penerapan isms ber dasarka n iso/iec 2700:2005...
TRANSCRIPT
PEN
SEKOLAH
NERAPAN
PADA
JUH TINGGI M
ISMS BER
A STMIK AM
NASKA
Disu
MUHAMMA
06
URUSAN SMANAJEM
“AYOG
i
DASARKA
MIKOM YO
AH PUBLIK
usun Oleh :
AD IMAM S
6.12.1858
SISTEM INFMEN INFORAMIKOM “GYAKARTA
2010
AN ISO/IEC
OGYAKART
KASI
:
SYAFEI
FORMASIRMATIKA D
A
C 2700:2005
TA
DAN KOMP
5
PUTER
iii
DESIGNING FITNESS EXERCISE TUTORIAL LEVEL BEGINNER AS LEARNING AND PROMOTION MEDIA FOR LIFE GYM
PERANCANGAN VIDEO PANDUAN FITNESS PEMULA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PROMOSI LIFE GYM
Muhammad Imam Syafei
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Designing fitness exercise tutorial level beginner as learning and promotion media for life gym was designed to provide guidelines of good movement in the fitness training sessions for beginners, especially the gym because life member will be distributed free of charge for new members sign up. For the process of editing video tutorial software and hardware needed adequate for smooth production. The results also depend on the ability of either constituent knowledge of a general nature and especially directing, editing, creativity, and the ability of hardware, software and technology / computer.
Excess video guide allows members to understand the movement is good and right to avoid unwanted injury. Not only guides the movement are presented in this video project but also the member is given petuntuk diet and proper diet for target practice can be easily achieved.
Excess video guide allows members to understand the movement is good and right to avoid unwanted injury. Not only guides the movement are presented in this video project but also the member is given guide of diet and proper diet for target practice can be easily achieved. The presence of video editing technology offers convenience to an agency to educate the public through video learning and served as media promotion of a service or related agency theme of the video.
1
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini terjadi cepat terutama
dalam bidang informasi, membantu manusia dalam memasuki era informasi yang artinya
semakin disadari bahwa informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dalam era informasi apabila dilihat dari pemanfaatan ilmu teknologi,
tentu diimbangi dengan tuntutan kemampuan adaptasi manusia sebagi pengguna. Untuk itu
pemanfaatan kemajuan teknologi untuk menunjang keunggulan dari suatu perusahaan atau
badan usaha dilakukan dengan bijaksana dengan menggunakan metode-metode yang dalam
hal ini memanfaatkan salah satu kemajuan ilmu dan teknologi yaitu teknologi informasi.
Life Gym merupakan fitnes center terkemuka di wilayah Sleman khususnya kawasan
minomartani. Minimnya media informasi tentang dunia fitness membuat member Life banyak
melakukan pola latihan yang yang kurang tepat dan tidak sedikit juga yang mengalami cidera
ringan, media terlulis seperti majalah yang ada saat inipun memiliki kelemahan karena
gerakan latihan belum terlalu mudah dicerna. Instruktur fitness di Life jumlah hanya 2 orang
sehingga sedikit kesulitan memandu para member apalagi diwaktu ramai. Solusi menyewa
jasa personal trainer cukup terasa berat karena biayanya yang mahal walaupun goal yang
ditargetkan bisa tepat waktu, tidak semua orang mampu melakukannya.
2. LANDASAN TEORI 2.1 KONSEP DASAR MULTIMEDIA
2.1.1 PENGERTIAN MULTIMEDIA
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra
penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak
rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya
multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra
penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada
pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk
penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sens realistis.
Multimedia adalah kombinasi antara komputer dan video. Secara umum
multimedia merupakan kombinasi dari tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan text atau
multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data,
media ini dapat audio, animasi, video, teks, grafik, dan gambar.
2
2.2 ELEMEN – ELEMEN MULTIMEDIA
Multimedia merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa medium yang dimainkan
link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan melakukan navigasi.
Multimedia terdiri dari beberapa komponen atau unsur, yaitu :
A. Teks
B. Suara (sound)
C. Gambar (Image)
D. Video
E. Animasi
2.3 PENGEMBANGAN VIDEO EDITING 2.3.1 PENGEMBANGAN VIDEO EDITING
Untuk mengembangkan Video panduan pada suatu perusahaan atau fitness
center, maka pengembangannya harus melalui tahapan pengembangan sebagai berikut :
mendefenisikan masalah, study kelayakan, melakukan analisis kebutuhan, merancang
konsep, merancang isi, menulis naskah, memproduksi system, melakukan tes pemakai,
menggunakan system, dan memelihara system.
2.3.2 MENDEFINISIKAN MASALAH Pada tahap analisis tersebut mempunyai tugas mendefinisikan masalah system,
melakukan studi kelayakan, dan menganalisis kebutuhan Video editing. Ada tiga
pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk mendefinisikan masalah, yaitu :
1. Apa masalah harus diselesaikan dengan Video panduan?
2. Apa penyebabnya?
3. Siapa pemakai yang terlibat?
Masalah yang dipelajari analisis sitem adalah masalah yang dihadapi pemakai.
Dengan mempelajari masalah ini, maka analisis bekerjasama dengan pemakai untuk
mendapatkan permasalahan secara kasar.
3
2.3.3 TAHAP-TAHAP PEMBUATAN VIDEO
Dalam membuat video panduan terdapat tahapan-tahapan agar pembelajaran
mudah dimengerti dan menarik bagi penikmatnya. Langkah yang harus kita tempuh
dalam membuat video panduan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Ide
Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi jauh-jauh dan
memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti di sekeliling kita, di pinggir
jalan, dan kadang ide yang kita anggap biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik
dan bagus diproduksi. Jadi mulailah kita untuk berfikir agar peka terhadap kejadian yang
terjadi.
2. Menuliskan Film Statement
Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai panduan kita
dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada langkah kedua ini kita harus
menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi sehingga film yang kita buat
telah kita kuasai.
3. Membuat Treatment atau Outline
Dalam bahasa teknis outline disebut juga script. Script adalah cerita rekanan
tentang video yang kita buat. Script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam
memproduksi video, jadi kerja kita akan lebih terarah.
2.4 SISTEM PERANGKAT LUNAK 2.4.1 Adobe Premiere pro CS3
Adobe premiere pro merupakan software editing milik Adobe yang cukup populer
sekarang ini. Dengan adobe premiere kita dapat mengolah video untuk iklan, video klip, film,
dokumentasi maupun video panduan menjadi sangat menarik dan mudah.
Adobe premiere pro CS3 rilis pada tahun 2007. Dibandingkan versi sebelumnya, adobe
premiere pro CS3 memiliki fitur-fitur tambahan yang akan mempermudah pekerjaan kita.
4
2.4.2 Adobe After effects CS3
After effect adalah software buatan Adobe, seperti photoshop dan premiere. Software
tersebut saling melengkapi untuk kebutuhan animasi, video editing, web dan grafis. After
effects merupakan aplikasi grafis yang mengunakan format Bitmap, tidak seperti
Macromedia flash yang lebih mengutamakan format Vektor. Dengan format Bitmap maka
perlakuan kita pada file sumber harus disesuaikan, karena jika file Bitmap diperbesar
ukurannya maka akan terllihat kasar dan pecah.
2.4.3 Adobe Audition 1.5
Adobe Audition 1.5 merupakan perangkat lunak pengolahan file audio keluaran
Adobe System Incorporated pada tahun 2004. Audition biasa digunakan editor film maupun
musisi untuk mengola file audio mentah menjadi file audio yang diinginkan. Adobe audition
juga bisa digunakan untuk keperluan recording suara yang bisa dimanfaatkan untuk banyak
keperluan seperti narasai Film, suara musik dan dialog Film.
2.4.4 Nero Express
Nero Express merupakan software burning data yang termasuk pata paket software
Nero StartSmart. Nero Express yang digunakan merupakan versi 9, rilis pada tahun 2009.
Ada banyak fitur burning yang ditawarkan seperti burning data CD/DVD, DVD ISO,
membuat CD musik, DVD Film dan lain sebagainya.
3. ANALISIS
Dalam mendefinisikan masalah ini, maksud dan tujuannya adalah agar bisa mengatasi
masalah- masalah tehnis pra-produksi, produksi maupun paska produksi.
3.1 Masalah yang Dihadapi
Bagaimana langkah-langkah dalam membuat sebuah film baik dalam beragam aspek?
dimana pada proses produksinya terdapat ketembatasan-keterbatasan seperti minimnya dana
produksi, keterbatasan jumlah kru, kurangnya peralatan penunjang, faktor kendala dilapangan
seperti waktu, cuaca, dan lokasi pengambilan gambar. Kendala terbesar pada proses produksi
adalah keterbatasan kemampuan kamera video yang dipakai serta minus alat perekam suara
professional yang berguna untuk output suara yang jernih.
5
3.2 Pemecahan Masalah Guna mengatasi masalah tersebut penulis dituntut untuk merancang semua detil langkah-
langkah dalam produksi agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi sekarang ini.
Langkah terdiri dari perancangan ide, naskah, storyboard, pengeditan, dan proses editing.
produser melakukan beberapa langkah praktis seperti memangkas anggaran-anggaran biaya
produksi.
Untuk aspek SDM disini cukup menggunakan kru inti saja seperti Sutradara dan
Kameramen yang dirangkap jadi 1, hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi. dalam
melakukan pengambilan gambar, produser memutuskan untuk shooting pada siang hingga sore
hari, dikarenakan pada siang hari intensitas cahaya masih tinggi dan jumlah member fitness yang
berlatih sedikit serta angkutan bermotor yang berlalu lalang tak banyak jumlahnya, sehingga hasil
menjadi lebih maksimal baik itu dari aspek pencahayaan maupun suara. untuk pencarian lokasi
shooting, produser hanya mencari lokasi ruangan yang memiliki pencahayaan yang terang
sehingga gambar yang terambil jelas terekam, untuk pengambilan gambar cukup menggunakan
1 kamera saja dalam proses produksinya.
3.3 Perancangan Konsep Video panduan Perancangan konsep Video panduan merupakan sebuah alur untuk membuat langkah-langkah
pembuatan Video yang dimulai dari desain konseptual yaitu pencarian ide, tema, treatment, penulisan
naskah/skenario, dan pembuatan storyboard. Setelah tahap pencarian ide selesai, ide tersebut
dikembangkan menjadi sebuah cerita yang memiliki alur dan dituangkan dalam sebuah naskah. Naskah
menjabarkan Ide sudah dikembangkan menjadi sebuah cerita yang dapat menggambarkan kejadian yang
terjadi secara terperinci, dari naskah yang ada selanjutnya dikembangkan menjadi skenario. Skenario
lebih terperinci karena alur cerita dipaparkan berdasarkan waktu adegan maupun narasi terjadi. Dari
skenario ini maka dapat dibuat storyboard. Berikut ini tahap-tahap dalam proses produksi film, yang
meliputi Tahap Pra Produksi, tahap Produksi dan Tahap Pasca Produksi :
3.3.1 Pra Produksi Tahap pra produksi adalah tahap semua kegiatan dan aktifitas yang terjadi sebelum proyek di
produksi secara nyata. Dan berisikan konsep yang akan dibangun dalam pembuatan film. Perencanaan
yang matang sebelum tahap produksi, dapat menghemat biaya yang dikeluarkan. Di tahap inilah manfaat
utama dari tahap pra produksi.
6
3.3.1.1 Survei dan Hunting lokasi Shooting Tahap Survei dan Hunting lokasi merupakan tahap dimana kita akan mencari dan menentukan
lokasi terbaik untuk shooting dan mengambil gambar. Selain itu, cuaca dilokasi pengambilan gambar juga
harus di survei, supaya rencana produksi berjalan dengan lancar.
3.3.1.2 Menyusun Naskah Cerita dan Skenario Naskah cerita menyajikan kisah dengan menggunakan karakter dan aksi. Naskah yang baik
adalah naskah yang disusun dengan cara mengembangkan aksi yang terukur secara jelas dan realistis.
Kedua ramuan tersebut sangat penting untuk memperkaya daya tarik cerita dan nilai-nilai tematis.
Naskah yang telah rampung di perjelas dengan merancang skenario. Skenario sebaiknya menggunakan
bahasa yang baik karena tidak hanya dibaca oleh pembuatnya tapi juga staff semua yang terlibat dalam
project.
3.3.1.3 Membuat Storyboard Storyboard adalah terjemahan berupa gambar cerita dari naskah yang sudah dibuat berisi
tentang pengambilan sudut gambar, suara, serta efek-efek khusus. Fungsi storyboard adalah
menterjemahkan isi skenario secara visual atau penggambaran secara singkat. Storyboard yang
berurutan dan sesuai dengan jalan cerita, sangat baik untuk menjadikan sebuah film menjadi sebuah
cerita yang bagus dan menarik, sebab sebelum mulai produksi, sudah ada penggambaran jalan cerita
atau bisa disebut sebagai pedoman pembuatan film.
3.3.2 Produksi
Produksi adalah merupakan tahap lanjutan dari pra produksi, dimana rancangan-rancangan yang
sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini. Adapun tahap-tahap kegiatan
yang dilakukan pada proses produksi antara lain shooting atau pengambilan gambar secara keseluruhan,
mulai dari awal, tengah dan akhir.
3.3.2.1 Kru terlibat
1. Produser
Produser merupakan orang yang bertanggung jawab atas anggaran biaya produksi. Maka ia
harus membuat desain produksi secara detail. Desain produksi dimulai dari kontrak dengan artis,
hingga semua pihak-pihak yang terlibat termasuk waktu. Semuanya harus tersusun dengan rapi dan
jelas agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
2. Sutradara
Sutradara bertugas mendirect semua pengadegan dara sebuah produksi. Tahap awal biasanya
seorang sutradara membutuhkan storyboard sebagai bahan pembahasan dalam produksi.
7
Berdasarkan storyboard inilah sutradara harus sudah mulai menekankan kepada seluruh tim
produksi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
3. Kameraman
Kameramen merupakan tangan kanan dari sutradara. Kameraman dan sutradara harus
mempunyai chemistry yang kuat dalam hal ini bisa dikatakan sebagai patner, agar memudahkan
mencerna dan mengintepretasikan rasa seni yang dimiliki oleh keduanya. Seorang kameramen harus
memiliki rasa seni, terutama seni komposisi gambar dan yang wajib dikuasai kameraman adalah
istilah-istilah angle pengambilan gambar. Dengan demikian hasilnya mempunyai nilai artistik yang
tinggi.
4. Scriptwriter
Scriptwriter atau biasa disebut penulisan skrip dalam dunia audio visual memiliki peran sentral.
Kemudahan dalam proses produksi sampai pasca produksi tergantung pada scriptwriter. Betapa
tidak, ditangannyalah semua shotlist dan breakdown scrip di manage. Biasanya, dari jalur inilah lahir
seorang sutradara baru. Secara teori, dia sudah menguasai mekanisme produksi. Sebaiknya,
sutradara tidak main-main untuk memilih orang dalam job description ini. Tidak hanya sutradara, tapi
juga editor sangat tergantung pada hasil kerja scriptwriter, juga pendukung yang lain, seperti artis.
3.3.2.2 Tehnik produksi yang digunakan
1. Sistem Perekaman Dalam pembuatan Video panduan ini sistem perekaman dilakukan secara
langsung (direct) dan bersamaan baik dari unsur audio maupun visual. Namun pada akhirnya akan
dilakukan pengeditan dan pemilihan ulang baik untuk audio maupun visual yang diambil secara
langsung di lokasi. Selain itu, kru juga akan menggunakan sistem rekaman tak langsung (indirect),
untuk unsur audio yang diantaranya meliputi narasi, sound effect dan ilustrasi musik. Media yang
dipakai untuk merekam suara pada proses syuting sudah terintegrasi di dalam camcorder yang
digunakan.
2. Shooting ( Pengambilan Gambar dan Audio ) Setelah semua tahap pada proses produksi dilaksanakan, pengambilan gambar
pun sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta perintah dari produser dan sutradara.
3. Susunan Pengambilan Gambar Susunan pengambilan gambar berdasarkan urutan yang telah dirancang agar
mempermudah sutradara mengurutkan gambar yang akan ditake dan editor dalam proses
menyusunan file video mentahnya.
8
3.3.3 Pasca Produksi
Proses ini lebih dikenal dengan proses Editing. Setelah ditentukan harinya, maka editor mulai dengan
proses editing. Tentu dengan bekal treatment, stoyboard dan catatan dari sutradara.
3.3.3.1 Editing Editing adalah proses menggerakkan dan menata video hasil rekaman gambar menjadi
suatu rekaman gambar yang baru dan menarik untuk dilihat. Secara umum editing berkaitan
dengan proses pasca produksi seperti titling, color correection, soud mixing dan lain-lain.
Proses editing memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Memilih gambar dan klip yang terbaik.
2. Pesan yang dinginkan dapat ditangkap penonton.
3. Agar mempunyai daya tarik bagi penonton.
4. Menciptakan alur yang wajar dan dapat meyakinkan penonton.
Keempat hal tersebut diatas merupakan upaya untuk memuaskan penonton. Untuk itu seorang
editor selalu dituntut untuk meningkatkan kreativitas dalam menyajikan video mengingat
keinginan penonton selalu berubah seiring pergeseran budaya.
Editing erat kaitannya dengan hasil pengambilan gambar dari seorang kameramen.
Dengan hasil gambar yang baik maka akan lebih mudah bagi editor untuk merangkai gambar
atau shoot.
Proses editing dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Linier Editing ( Player to Player ) Merekam kembali setiap adegan dari master shot ke kaset master edit dengan menggunakan
VTR ( Video Tape Recorder ), VTR biasa disebut dengan player video dan bila terjadi kesalahan
dalam editing, maka akan mengulang dari awal.
2. Non Linier Editing ( Editing dengan komputer )
Editing yang dikerjakan melalui komputer/laptop dengan memindahkan hasil dari master ke shot
ke dalam bentuk data pada komputer. Apabila terjadi kesalahan dalam editing akan lebih mudah
diperbaiki sebelum proses rendering.
9
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Pembahasan Tahap Produksi
Pada tahap ini membahas bagian – bagian produksi seperti tata setting, tata suara, tata
cahaya, tata busana / wardrobe, tata rias dan yang paling utama dari tahapan ini adalah
pengambilan gambar atau proses shooting dilapangan. Pada Tahap Produksi pengambilan
gambar (shooting video) dilakukan, idealnya hingga tuntas. Kebutuhan shooting video
sebelumnya telah dirumuskan pada tahap Pra Produksi, idealnya dalam bentuk storyboard yang
mencakup banyak informasi termasuk sudut pengambilan gambar (angle). Pada kebanyakan film
komersial, kegiatan shooting merupakan tahapan kegiatan yang berbiaya produksi paling tinggi
disebabkan keterlibatan banyak kru, pemain (aktor/aktris) itu sendiri, serta pemakaian alat-alat
canggih yang dibayar sebagai sewa harian. Karena itu dapat dengan mudah dipahami bahwa
kegiatan Pra Produksi yang baik dapat menuntun jalannya kegiatan produksi agar berjalan
dengan efektif dan efisien.
4.1.1 TAHAP PENGAMBILAN GAMBAR / SHOOTING
Merupakan proses pelaksanaan produksi (shooting) yang mengacu pada persiapan yang
dihasilkan dari proses preproduction.
1. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas
mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting, artistik,
editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film
sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten
sutradara.
2. Penguasaan Kamera & Teknik Shooting.
Angle adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder
pada sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam
menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan
script/naskah.
3. Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang
memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting.
10
4. Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif & mood
adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
5. Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar per-adegan
yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu (timecode) pada
kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan
gambar.
4.2 Pembahasan Tahap Pasca Produksi
Pada Tahap Pasca Produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah.
Analoginya, ialah seorang koki yang membawa semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk
diolah sesuai resep yang telah ada. Dalam hal ini “bahan masakan” ialah hasil shooting video, “bumbu”
ialah bahan pendukung lain seperti klip animasi, sound efek, dll, serta “resep” ialah skenario itu sendiri.
Dengan demikian mudah dipahami jika kelancaran kegiatan editing video amat ditentukan oleh “skenario
yang baik/jelas” serta “kelengkapan hasil shooting video dan elemen penunjang lain”. Jika keadaan ini
tercapai, maka proses editing video ini dapat dilakukan sambil dinikmati. Sebaliknya, jika skenario
“amburadul” dan stok gambar hasil shooting video tidak menunjang, tentu saja pelaku editing video akan
kebingungan dalam bekerja.
4.2.1 Editing Video
pada proses ini software yang digunakan adalah Adobe Premiere Pro CS3. Hasil dari program
adobe premiere pro merupakan sebuah video yang memiliki gambar dan audio yang bagus. Selain itu
adobe premiere pro CS3 memiliki ruang yang luas untuk berkreasi dan mempunyai banyak fasilitas serta
customisasi yang di inginkan atau diharapkan oleh editor, dan juga kompatibel dengan berbagai merek
video capture card maupun video editing card. Adobe premiere CS3 juga merupakan video editing
profesional karena mempunyai beberapa fasilitas antara lain, pengeditan cahaya, penempatan motion
(dua atau lebih gambar bergerak dalam satu layar monitor), penambahan efect text ( title ), penambahan
effect animation, menggunakan fasilitas Mp3 encorder (compres file), pembuatan master, memanfaatkan
fasilitas Dirext X, memanfaatkan efect penyeimbang.
11
Jendela Project merupakan jendela kerja Adobe Premiere Pro CS4 adapun Fungsi dari jendela
Project adalah sebagai tempat pengerjaan file video dan audio, menampung file atau item pendukung.
Selain menampung file atau item pendukung, jendela project juga digunakan untuk menampung berbagai
macam efek. Adobe Premiere Pro CS4 menyediakan beberapa pilihan jendela project sesuai kebutuhan
editing yang akan dikerjakan.
1. Membuat Title : Title digunakan menampilkan efek Teks pada video klip.Untuk membuatnya, pada menu
File pilih New > Title (F9), beri nama pada kolom title, lalu klik O.K.
12
2. Membuat Universal Counting Leader :
Universal Counting Leader digunakan untuk membuat tampilan awal dengan angka
mundur. Cara membuatnya Pada menu File pilih New > Universal Counting Leader > O.K .
3. Menggunakan Sequence : Sequence berfungsi untuk memudahkan pengeditan klip video dan audio.Caranya
dengan memilih menu File > New > Sequence.
4. Menghapus dan menggabungkan sebagian video klip : Klip video yang panjang dan lama durasinya dapat diperpendek dengan menghapus
bagian klip, caranya : gunakan Razor Tool , lakukan pemotongan klip pada kedua sisi
yang di inginkan, seleksi bagian klip yang ingin dibuang dengan Selection Tool , klik
kanan klip dan pilih Clear, setelah terpotong, gabungkan klip menggunakan Selection Tool
dengan memilih klip lalu drag ke kiri hingga menempel pada klip lainnya.
5. Rendering Proses terakhir dalam editing adalah proses rendering yaitu proses untuk
menggabungkan file audio dan video menjadi file video, misalnya AVI, MPEG, MPEG1 dan
sebagainya.
13
Berikut langkah-langkah Rendering Video dan Audio :
1. Buka Adobe Premiere Pro CS 3 2. Klik File > Export > Movie ( Ctrl+M )
4.2.2 Editing Suara
Pada proses ini digunakan software Adobe Audition 1.5 dan perangkat mic untuk media
perekaman suara narasi Adobe Audition adalah software audio editing yang memiliki banyak
pilihan tools, pada project ini software Audition digunakan dalam proses recording suara dan
pengolahan file musik sebagai backsound video. kelebihan Auditon 1.5 adalah support dengan
berbagai macam soundcard.
Berikut langkah-langkah merekam audio track baru :
1) Buatlah sebuah audio track baru, pilih menu New > waveform
2) Pilih 44100 > Stereo > 16-bit > OK
14
3) Gunakan menu input pop-up yang terdapat di atas strip chanel untuk mengecek
bahwa input stereo yang sama telah di pilih untuk track yang baru.
4) Rekam menggunakan track baru dengan meng-klik Record (Tombol merah ) pada
mixer atau pada audio track.
.
5) Kemudian simpan hasil rekaman, File > Save As.
4.2.3 Mastering Mastering merupakan proses dimana file yang telah menjadi hasil akhir akan di pindahkan
kedalam media berupa kaset, VCD, DVD, atau materi lainnya. Film dokumenter ini menggunakan
Nero Vision untuk proses mastering dengan media berformat DVD.
Berikut langkah-langkah Mastering :
1. Jalankan program Nero Vision, pada kolom di atas, pilih make CD, pada tampilan Menu pilih
Video CD.
2. Selanjutnya,klik Add untuk mencari dimana data yang akan di burning di simpan, setelah
mendapatkan filenya, kemudian klik Add.
Record
15
3. Setelah semua file di masukkan, selanjutnya klik Next, akan ada jendela Edit Menu. Pilih
templates yg tersedia untuk tampilan awal DVD video. Klik Next.
4. Akan muncul jendela Preview untuk menampilan animasi opening VCD yang telah kita pilih
sebelumnya. Klik Next.
5. Kesimpulan
Setelah penulis selesai menyusun skripsi tentang Perancangan video panduan fitness untuk
pemula sebagai media pembelajaran dan promosi Life Gym, maka penulis mengambil kesimpulan:
• Disusunlah sebuah video sebagai sarana pembelajaran yang berbentuk panduan berbasis
multimedia, yang sebelumnya dipelajarai fitness mania melalui petunjuk instruktur dan media
cetak seperti majalah dan buku. Untuk memutar video ini diperlukan media VCD Player ataupun
PC yang dilengkapi CD-Rom.
• Petunjuk gerakan mudah dipelajari karena diperagakan langsung oleh instruktur yg
berpengalaman . overall video disajikan dengan minimalis untuk kenyamanan dalam
menontonnya dan pemilihan backsound suara dipilih yang enerjik untuk memompa semangat
bagi yang menikmatinya.
Import
16
• Video panduan disajiakan dalam 1 keping VCD, sehingga mempermudah dalam penyimpanan
dan tidak membutuhkan perawatan extra, cukup dibersihkan dengan CD Cleaner sesekali.
• Video ini digunakan sebagai pendamping dari sistem lama karena peran instruktur masih
dibutuhkan.
• Video panduan dapat menyajikan informasi dan lebih menarik dibanding dengan menggunakan
buku cetak.
• Untuk level selanjutnya dari video panduan ini dapat dibuat menjadi seri lain.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hendratman, Hendi, 2009, “The Magic Of Adobe Premiere Pro”, Informatika Bandung.
Madiun, Madcoms, 2008, “Adobe Premiere Pro untuk pemula”, Penerbit Andi Yogyakarta.
Suyanto, M. 2003. “ Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing”, Andi Yogyakarta.
Madium, Madcoms, “Editing Video Dengan Adobe Premiere Pro CS3 “ Penerbit Andi Yogyakarta.
http://memeart.tripod.com/clipart.html, diakses tanggal 25 Juli 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasca-produksi , Diakses tanggal 28 Juli 2010.
http://www.anneahira.com/proses-pembuatan-film.htm , Diakses tanggal 1 Agustus 2010.
http://sindhu-strong.com/2009/01/bedah-naskah-pra-produksi-film.html , Diakses tanggal 3 Agustus 2010.
http://www.filmkita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=22:tentang-departemen-
editing&catid=6:produksi-film&Itemid=9 , Diakses tanggal 3 Agustus 2010.