penerapan model pembelajaran kooperatif …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2....

144
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD KRISTEN KALAM KUDUS KOTAMADYA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) TESIS OLEH : S L A M E T O NIM. S811002008 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: doandien

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

IPS SISWA KELAS V SD KRISTEN KALAM KUDUS

KOTAMADYA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

TESIS

OLEH :

S L A M E T O

NIM. S811002008

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : SLAMETO

NIM : S811002008

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul :

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan

Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pelejaran IPS kelas V SD

Kristen Kalam Kudus Kecamatan Banjarsari Kotamadya Surakarta Tahun

Ajaran 2010 / 2011” adalah benar-benar karya sendiri. Hal – hal yang bukan

karya saya sendiri dalam tesis ini diberi tanda citasi dan menunjukkan

dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya

tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa

pencabutan gelar yang saya peroleh dari tsesis tersebut

Surakarta, Juni 2011

Yang membuat pernyataan

(S LA M E T O)

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA MUTIARA

Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan / kekerasan, ia belajar membenci

Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri

Jika anak dibesarkan dengan hinaan, dia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri

Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai

Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri

Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya, dia belajar keadilan

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia belajar menyenangi dirinya

Jika anak dibesarkan dengan kasih saying dan persahabatan, dia pun belajar menemukan

Cinta dalam kehidupan

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kepad Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat

RahmatNya, sehingga tesis untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister pada Program Pasca Sarjana Program Studii

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ini dapat diselesaikan

Ungkapan terimakasih patut diucapkan kepad semua pihak yang

telah banyak membantu dalam pelaksanaan penyusunan tesi ini di

antaranya yaitu

1. Rektor Universitas SebelasMaret, yang telah memberikan

motivasi dan memberikan izin untuk mengikuti studi program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan mengikuti

pendidikan pada Program Pascasarjana universitas Sebelas

Maret.

3. Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd, ketua Program Study sekaligus

Pembimbing I yang telah memberikan kesempatan, dorongan,

bantuan, petunjuk, arahan dan bimbingan.

4. Prof. Dr. Samsi haryanto M.Pd, Pembimbing II yang telah

memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan dengan penuh

kesabaran sampai terselesaikannya tesis ini.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Tim penguji Tesis Program Studi Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret yang telah membantu terlaksananya ujian sehingga

berjalan lancer.

6. Semua bapak /ibu Dosen di Program Studi Teknologi Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Kepala Sekolah, Jajaran Guru dan seluruh Staf yang tergabung

dalam sekolah dasar Kristen Kalam Kudus Surakarta.

8. Bapak, dan Istri tercinta yang selalu memberikan semangat dan

motivasi untuk terselesaikannya tesis ini.

9. Teman- teman Pascasarjana teknologi UNS yang selalu bersama

dalam perjuangan

Akhirnya, semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Juni 2011

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN ............................................................................................... iii

KATA MUTIARA ........................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

ABSTRAk ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8

C. Pembatasan masalah....................................................................... 8

D. Rumusan maslah ............................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 11

A. Kajian Teori .................................................................................... 11

1. Belajar dan Pembelajaran ......................................................... 11

2. Model Pembelajaran ................................................................. 16

3. Model Pembelajaran Cooperative Learning ............................ 18

4. Tujuan Pembelajaran kooperatif....................................... ....... 22

5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran kooperatif......... ...... 23

6. Pembelajaran KooperatifTipe STAD ....................................... 25

7. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ....................................................................................... 27

8. Cara Mengatasi Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD ............................................................................... 28

9. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran ..................................... 28

10. Prestasi Belajar ......................................................................... 34

11. Mengukur Prestasi .................................................................... 40

12. Penilaian dan Pengukuran ........................................................ 42

13. Pelajaran IPS di SD .................................................................. 44

B. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................... 48

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 49

D. Hipotesa Tindakan .......................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 52

A. Metode Penelitian………………………………........................... 52

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 55

C. Subjek Penelitiian .......................................................................... 55

D. Sumber dan tekhnik pengumpulan data………………………… . 56

E. Pelaksanaan Pengumpulan data ..................................................... 59

F. Validitas Data ................................................................................. 60

G. Teknik Analisa Data ....................................................................... 62

H. Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ....................................... 63

I. Prosedur Penelitian......................................................................... 64

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL TINDAKAN ................................. 76

A. DeskripsiTempat Penelitian ................................................................. 76

B. Pelaksanaan Siklus Dan Hasilnya ........................................................ 80

C. Pembahasan Hasil ................................................................................ 113

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 123

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 125

A. Kesimpulan .......................................................................................... 125

B. Implikasi ............................................................................................... 127

C. Saran ..................................................................................................... 128

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 129

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 1. Perubahan prilaku dalam belajar 13

2. Bagan 2. Posisi Hierarkis Model Pembelajaran, Pendekatan,metode dan

tekhnik Pembelajaran 46

3. Bagan 3. Langkah Standar Dalam Perencanaan Dan Penyusunan Tes

Prestasi Belajar 44

4. Bagan 4: Diagram Hubungan Tujuan Instruksional,

Proses Pembelajaran 46

5. Bagan. 5. kerangka berpikir penelitian 53

6. Bagan 6. Model siklus penelitian tindakan 68

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

1. Table 1. Rata-Rata Nilai Ulangan Harian 4 Mata Pelajaran 6

2. Tabel 2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 22

3. Tabel. 3 TIK Dan Aspek Tingkah Laku Yang Di Cakup 42

4. Tabel 4. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas 55

5. Tabel 5. Lembar Observasi Partisipasi Siswa 58

6. Tabel 6.Tabel Rencana Tindakan Tiap Siklus 69

7. Tabel 7.Tingkat Pendidikan Guru /Karyawan SD Kristen Kalam Kudus

Surakarta Tahun Pelajran 2910/2011 79

8. Tabel 8. Data Jumlah siswa berpartisipasi dalam KBM Prasiklus 81

9. Tabel 9. Pencapaian Prestasi / KKM siswa 82

10. Tabel 10. Data Jumlah Siswa Berpartisipasi Siklus I 86

11. Tabel 11. Perbandingan Partisipasi Siswa Prasiklus Dan Siklus I 87

12. Tabel 12. Data Pencapaian KKM Siklus I 88

13. Tabel 13. Perbandingan Pencapai KKM Pra Siklus Dengan Siklus I 88

14. Tabel 14. Data Jumlah Siswa Berpartispasi Dalam KBM Siklus II 96

15. Tabel 15. Perbandingan Siswa Berpartisipasi Prasiklus – Siklus II 97

16. Tabel 16. Data Pencapaian KKM Siklus II 98

17. Tabel 17. Perbandingan Penacapaian KKM Pra Siklus - Siklus II 98

18. Tabel 18. Data Jumlah Siswa Yang Berpartisipasi Siklus III 107

19. Tabel 19. Perbandingan Siswa Berpartisipasi Pra Siklus – Siklus III 108

20. Tabel 20. Data Pencapaian KKM Siklus III 109

21. Tabel 21. PerbandinganCapaian Prestasi Siswa prasiklus- siklus III 109

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Daftar Nilai UK Prasiklus 132

2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133

3. Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PraSiklus 134

4. Lampiran 4. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Siklus 144

5. Lampiran 5. Wawancara dengan Wali Kelas Vc ( Ibu Ita) 145

6. Lampiran 6. Daftar nilai Uji kompetensi IPS Pra siklus 147

7. Lampiran 7. Renacana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 148

8. Lampiran 8. Daftar Partisipasi siswa Siklus I 159

9. Lampiran 9. Daftar Prestasi Siklus I 160

10. Lampiran 10.Rencana Pelaksanaan pembelajaran siklus II 161

11. Lampiran 11. Hasil Partisipasi Siswa Siklus II 172

12. Lampiran 12. Pencapaian Prestasi Belajar siswa Siklus II 173

13. Lampiran 13.Rencana pelaksanaan Pembelajaran siklus III 174

14. Lampiran 14. Data Observasi Partisipasi Siswa Siklus III 184

15. Lampiran 15. Rangkuman Partisipasi Siswa Pra Siklus – Siklus III 186

16. Lampiran 16. Daftar Prestasi Siswa Siklus III 187

17. Lampiran 17. Rangkuman Prestasi Siswa Pra-Siklus III 188

18. Lampiran 18. Pedoman Wawancara 189

19. Lampiran 19.Wawancara dengan Observer I 191

20. .Lampiran 20. Wawancara dengan Observer II 193

21. Lampiran 21. Dokumentasi Kegiatan 194

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

22. Surat – surat 195

23. Photo-Photo Kegiatan 197

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK

SLAMETO.S811002008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Hasil Belajar Siswa Terhadap Pelajaran IPS

Kelas V SD Kristen Kalam Kudus Kecamatan Banjarsari Kotamadya Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011.

Tujuan Penelitian : (1) Mengetahui partisipasi siswa dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar IPS. (2) Mengetahui prestasi siswa dalam

pembelajaran IPS. (2) Mengetahui mengapa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dapat meningkatkan Prestasi belajar IPS.

Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan di SD Kristen Kalam Kudus

Surakarta yang menjadi Subjek penelitian adalah kelas VC yang berjumlah 30

siswa. Sedangkan Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan, dengan

tekhnik Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

yang dilaksanakan dengan Tiga Siklus.

Hasil dari penelitian adalah : (1) Penerapan Model Pembelajaran Koopratif

tipe STAD dapat meningkatkan partisipasi Siswa terhadap pembelajaran IPS (2)

penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

prestasi siswa terhadap pelajaran IPS, (3) Model Kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan Partisipasi dan Prestasi siswa terhadap pelajaran IPS jika

dilaksanakan sesuai dengan Tahapan yang benar.

Kata kunci : Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Partisipasi dan

Prestasi

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

ABSTRACT

SLAMETO. Application of Cooperative Learning STAD Model to Increase

Participation and Student Achievement fifth grade Social Studies Lessons at

Elementary level of Kalam Kudus Christian Surakarta. Thesis, Magister Of

Educational Technology Sebelas Maret University

The Objectives of Research are: (1) Knowing the students' participation in

the process of Teaching and Learning Activities in IPS. (3) Knowing the learning

achievements of students in IPS. (3) Knowing why the Cooperative Learning

STAD Model can enhance the learning achievement.

Research Methods: the study was action research with implementation

techniques Classroom Action Research carried out by three cycles was done at

fifth grade Social Studies Lessons at Elementary level of Kalam Kudus Christian

Surakarta. The fifth grade was been research subject.

The results of this research are: (1) The application of Cooperative

Learning STAD Model can increase participation (2) The application of

Cooperative learning STAD Model can increase achievement of students in

learning social studies, (3) The application of Cooperative learning STAD Model

can increase participation and achievement of students of social studies, in

accordance conducted as the correct of STAD Model phases.

Key words: STAD Cooperative Learning model, Participation and Achievement

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional secara umum adalah untuk meningkatkan

kualitas Manusia Indonesia. Manusia yang berkualitas diharapkan mampu

memahami ilmu dalam bidang-bidang tertentu, terlatih, berpikir kritis,

menyelesaikan masalah untuk mengisi pembangunan sehingga pada akhirnya

mampu bersaing dalam era globalisasi yang semakin kompetitif dan juga penuh

perkembangan ilmu pengetehuan, teknologi, dan seni (IPTEKS)

Maksud tersebut akan dapat dicapai dengan mengupayakan sistem

pendidikan dalam sekolah.

Pendidikan dalam sekolah dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD),

sekolah lanjutan tingkat Pertama(SLTP), Sekolah Lanjutan tingkat Atas (SLTA)

hingga jenjang Perguruan Tinggi (PT).

Peningkatan Pendidikan kualitas juga diusahakan perjenjang, mulai dari

tingkat SD hingga PT. Peningkatan ini secara terus menerus mengalami perbaikan

dan penyempurnaan, mulai dari kurikulum yang terus menerus disempuarnakan,

sarana dan prasarana, guru dan personalia lainnya.

Penyempurnaan kurikulum, sarana dan prasarana, serta kualitas Pendidik

dimaksudkan agar lebih berdaya guna sehingga tidak hanya menghasilkan siswa

yang dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi tetapi juga siswa yang dapat

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memperoleh bekal hidup yang lebih memadai untuk menjadi insan yang mandiri

memiliki daya juang tinggi dalam kehidupan yang semakin kompetitif.

Kurikulum di Indonesia sering dimodifikasikan sampai saat sekarang

pendidikan Indonesia menggunakan Kurikulum 2006 atau sering disebut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) memberikan

perubahan baru bagi pengelolaan proses belajar mengajar pada tingkat satuan

pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai perwujudan dari

kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

relevansi oleh setiap kelompok satuan pendidikan dan komite sekolah / madarasah

di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen

agama kabupaten / kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan

menengah berpedoman pada Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan serta

panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standarisasi Nasional

Pendidikan (BNSP).

Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan khusus dikoordinasi dan

disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, berpedoman pada standar isi dan

satandar komeptensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun

oleh BNSP dikembangkan berdasarkan.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggab terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat seimbang antara kepentingan nasional dan

kepentingan daerah.

Amanat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau juga dikenal

dengan kurikulum 2006, secara sederhana ialah bahwa setiap individu mempunyai

potensi yang harus dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah

yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

Jika suatu Satuan Tingkat Pendidikan telah memahami makna dan hakikat

belajar dan juga melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum

Berbasis Kompetensi maka persentase keberhasilan siswanya akan lebih besar jika

dibandingkan dengan pembelajaran yang monoton, guru masih menjadi pusat

pembelajaran (teacher centered) sementara siswa dianggap sebagai objek yang

harus diisi dengan ilmu Pengetahuan atau apa saja tanpa memperhatikan potensi

yang ada pada diri siswa.

Keberhasilan Pembelajaran pada Suatu Tingkat Satuan Pendidikan

dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu kepala sekolah dalam memimpin, guru

termasuk didalamnya strategi dan metode mengajarnya, sarana prasana,

penggunaan metode pembelajaran yang tepat, lingkungan dan berbagai hal lain

baik sifatnya langsung maupun tak langsung.

Masalah proses belajar mengajar pada umumnya terjadi di kelas, kelas

dalam hal ini berarti segala aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik

disuatu ruangan dalam melaksanakan KBM. Kelas dalam arti luas mencakup

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

interaksi guru dan siswa, tekhnik dan strategi belajar mengajar, model

pembelajaran dan implementasi kurikulum serta evaluasi.

Guru dalam kelas sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

tidak lagi menajadi satu-satunya sumber ilmu lagi, tetapi berfungsi sebagai

fasilitator bagi siswa – siswanya menemukan pengalaman dalam pembelajaran,

sehingga suatu pembelajaran akan lebih bermakna. Belajar bukan apa (isi)

pembelajarannya yang penting, melainkan bagaimana menggunakan peralatan,

mental kita untuk menguasai hal- hal yang kita pelajari, pengetahuan diciptakan

kembali dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman,

pengamatan, pencernaan (digest) dan pemahaman.

Kenyataan di lapangan banyak Tingkat Satuan Pendidikan belum

menunjukkan ke arah pembelajaran yang bermakna. Banyak pendidik masih perlu

penyesuaian dengan KTSP meskipun KTSP sudah dikenalkan sejak tahun2006.

Banyak guru belum siap dengan kondisi yang sedemikian plural sehingga untuk

mendesain pembelajaran yang bermakna masih kesulitan. Sistem pembelajaran

duduk tenang, mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya

sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan agak sulit, tujuan pembelajaran pun

sering kehilangan arah hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai siswa yang sering

berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditentukan oleh Tingkat

Satuan Pendidikan tersebut.

Dalam pembelajaran ini siswa begitu pasif, mereka hanya menunggu

perintah, melaksanakan dan menilaikan hasil, sehingga seolah-olah pemahaman

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

suatu pelajaran tidaklah penting yang lebih penting adalah nilai, dan akhirnynya

terjebak dalam kemalasan serta keengganan belajar.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran IPS di

Tingkat Satuan Pendidikan SD Kalam Kudus Banjarsari Kodya Surakarta

diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, siswa tidak menunjukkan

partisipasinya dalam belajar pada pelajaran IPS, sehingga sering terlihat anak

tidak tertarik ketika guru memberikan informasi ataupun pelajaran, siswa lebih

sering berbicara sendiri dengan temannya, tidak ikut berpartisipasi atau kelihatan

diam tetapi tidak memperhatikan pelajaran.

Perhatian siswa tidak terpusat pada pembelajaran maka pembelajaran jadi

tidak seperti yang diharapkan guru, tampak lesu dan kurang bergairah, dan kadang

berbicara dengan teman sendiri atau diam tetapi pikiran menerawang jauh di luar

pembelajaran.

Hal ini diperparah dengan sistem pembelajaran guru yang masih

mempraktekan sisitem pembelajaran duduk tenang, mendengarkan pelajaran,

mencatat,dan sedikit tanya jawab sehingga kebutuhan anak dalam proses

pembelajaran tidak terakomodasi.

Guru belum memberdayakan seluruh potensi siswa sehingga sebagian

besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan

untuk mengikuti pelajaran lanjutan.

Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa

baru mampu menghafal fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif

lainnya pada tingkat ingatan, mereka belum dapat menggunakan dan

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari yang

kontekstual.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada kelas V SD Kristen

Kalam Kudus Surakarta juga tidak luput dari paradigma ini, guru cenderung

masih menjadi pusat pembelajaran (Teacher Centered). Kondisi demikian tentu

membuat proses pembelajaran hanya didominasi oleh guru. Siswa sering terlihat

bosan dan tidak berkonsentrasi pada pembelajaran. Hasil Ulangan Harian

Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 belum begitu memuaskan (lampiran 1).

Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai IPS yang hanya 6,6 (Enam koma

enam) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah ditetapkan,

yaitu 7.0 (Tujuh koma nol) dan jika dibandingkan dengan nilai yang lain maka

pencapain prestasi / nilai pelajaran IPS menempati urutan bawah. Berikut ini

adalah tabel nilai uji kompetensi pertama empat matapelajaran Bahasa Indonesia,

IPA, IPS, dan Matematika.

Tabel 1. Rata-rata nilai ulangan harian 4 mata pelajaran

No

Rata-rata Nilai

B. Indonesia IPA IPS Matematika

1 7.39 7.71 6.6 7.28

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pencapaian prestasi belajar mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial /IPS di Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus

Surakarta menempati urutan terakhir dibanding dengan 3 mata pelajaran Bahasa

Indonesia, IPA, dan Matematika.

1

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Terkait belum optimalnya prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Kristen

Kalam Kudus Banjarsari Kodya Surakarta maka perlu diupayakan untuk

menerapkan model pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement

Division (STAD) sebagai salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang

bermuara pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAIKEM).

Pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe STAD adalah pembelajaran

yang melatih siswa bersosialisasi dengan sesamanya yang mempunyai latar

belakang yang berbeda. Dalam Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa

juga dilatih kepemimpinan, berinteraksi sosial dan saling mengahargai sesama

rekan yang berbeda jenis kelamin, agama suku dan latar belakang.

Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu diadakan penelitian tindakan

kelas dengan judul: "Penerapan Model Pembelajaran STAD untuk Meningkatkan

Partisipasi dan Prestasi Belajar IPS siswa Kelas V SD Kristen Kalam Kudus

Kecamatan Banjarsari Kota Madya Surakarta Tahun Ajaran 20010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan identifikasi

masalah

1. Partisipasi Siswa kelas V terhadap pembelajaran IPS kurang, baik dalam

keterlibatan individual maupun dalam kelompok dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas

2. Prestasi belajar siswa terhadap pelajaran IPS kurang memuaskan dan

banyak siswa yang tidak melampaui KKM

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat diterapkan

Untuk meningkatkan Partisipasi dan Prestasi Siswa Terhadap Mata

Pelajaran IPS

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan identitifikasi masalah, maka ditetapkan masalah yang pantas

dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu mefokuskan dalam proses

pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran mencakup sumber permasalahan

yaitu meliputi peranan model Pembelajaran Koopertif Tipe STAD, dalam

meningkatkan Partisipasi dan Prestasi belajar Siswa terhadap pelajaran IPS.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Apakah Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat

Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS di kelas ?

2. Apakah Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe stad STAD dapat

meningkatkan Prestasi belajar IPS ?

3. Mengapa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

1. Mengetahui partisipasi siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar

IPS.

2. Mengetahui prestasi siswa dalam pembelajaran IPS.

3. Mengetahui mengapa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan Prestasi belajar IPS.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

penelitian yang mengungkap bagaimana meningkatkan partisipasi dan hasil

belajar IPS siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD .

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan

kepada Instruktur / pengajar dalam merancang dan melaksanakan proses

pembelajaran yang melibatkan siswa secara Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

menyenangkan di suatu kelas dimana ia akan bertugas sehingga terjadi

peningkatan mutu pendidikan di SD Kriten KalamKudus Surakarta pada

khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya. Seperti

a. Bagi sekolah yang masih menggunakan sistem pembelajaran teacher

centered sebagai kajian untuk melaksanakan pembelajaran yang

bersifat student centered.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Bagi sekolah yang sudah menggunakan sistem pengajaran yang

bersifat student centered sebagai acuan untuk dapat meningkatkan diri

sehingga dapat menimbulkan suasana belajar pembelajaran, aktif,

inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (Paikem)

c. Bagi Dinas Pendidikan dan Lembaga lembaga terkait, dapat sebagai

bahan masukan dalam pelaksanaan pembelajaran yang lebih bersifat

Student Centered

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

Menurut teorema behavior yang agak radikal dalam (Semiawan 2008: 3)

belajar didefinisikan sebagai” Perubahan prilaku yang terjadi melalui respon yang

bersifat mekanis, oleh karena itu, lingkungan yang sistemstis, teratur, dan

terencana dapat memberikan pengaruh (stimulus yang baik sehingga manusia

bereaksi terhadap stimulus tersebut, dan memberikan repon yang sesuai”.

Menurut pandangan konstruktivisme dalam Semiawan ( 2008: 3)”.Belajar

adalah membangun (to construck) pengetahuan itu sendiri, setelah dipahami,

dicernakan dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang ( for within)”.

Dalam perbuatan belajar seperti aliran konstruktivis belajar bukan apa(isi)

pembelajarannya yang penting, melainkan bagaimana menggunakan peralatan,

mental kita unuk menguasai hal- hal yang kita pelajari, pengetahuan diciptakan

kembali dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman,

pengamatan, pencernaan (digest) dan pemahaman.

Smaldino ( 2007: 23) mengatakan ”learning is the development of new

knowledge, skills, or attitudes as an individual interacts with information and the

environment.” belajar adalah perkembangan dari ilmu pengetahuan, ketrampilan,

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

atau sikap yang baru sebagai interaksi seseorang dengan informasi dan

lingkungan.

Senada dengan pendapat tersebut diatas Alan Januszewski (2008 : 4 )

mengatakan bahwa” The learning does not connote today what it connoted 40

years ago when the first AECT definition was developed. There is a heightened

awarenesss of the difference betweent the mere retention of information for

testing purposes and the aqquisition of knowledge, skills, and attitudes used

beyond the classroom walls.” belajar mengalami perkembangan pemahaman,

tidak sama dengan definisi pertama dari AECT 40 tahun silam.Terdapat kesadaran

dari perbedaan antara retensi sekedar informasi untuk tujuan pengujian dan

perolehan pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang digunakan di luar kelas.

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dari

segala sesuatu yang diperkirakan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan

penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian,

dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip-prinsip

dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu

memegang peranan penting dalam proses psikologis.

Belajar menurut Klien (learning Principle and Aplication, 1992 : 2) dalam

Semiawan (2008 :4) ”Belajar adalah proses eksperiensial ( pengalaman) yang

menghasilkan perubahan prilaku yang relatif permanen dan yang tidak dapat

dijelaskan dengan keadaan sementara kedewasaan, atau tendensi alamiah.”

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kesimpulan belajar aliran Piaget menurut Semiawan (2008 :11) ” Belajar

adalah adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam seseorang

terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen”

Secara visual perubahan prilaku atau pribadi dalam belajar digambarkan

oleh Di Vesta and Tompson (1979: III) tertulis dalam Makmun ( 2000:157)

disajikan sebgai berikut.

Bagan 1. Perubahan prilaku dalam belajar

X=xxxa

Perubahan itu mungkin suatu penemuan informasi atau penguasaan suatu

ketrampilan yang telah ada seperti X pada gambar di atas, mungkin pula bersifat

penambahan atau pengayaan dari informasi atau pengetahuan atau ketrampilan

yang telah ada, seperti kasus Y pada gambar. Bahkan mungkin pula reduksi atau

menghilangkan sifat kepribadian tertentu atau prilaku tertentu yang tidak

dikehendaki.

Dapat dipahami bahwa belajar pada dasarnya merupakan pengalaman

yang sama dan berulang-ulang dalam situasi tertentu serta berkaitan dengan

perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan

keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan dan pemahaman, bisa penerimaan

informasi baru, penambahan atau pengingkaran informasi sebelumnya. Sedang

X

X=0

Y=1

Z=1

Prilaku/ pribadi

sebelum belajar Pengalaman,

praktik, latihan

( learning

Experiences)

X

X1= (X+1)=1

Y1= (Y+1)=2

Z1= (Z+1)=0

Pribadi/ prilaku

setelah belajar

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang dimaksud pengalaman proses belajar tidak lain adalah interaksi antara

individu dengan lingkungannya.

Smaldino (2007: 17) menyatakan ”Intruction refers to any effort to

stimulate learning by the deliberate arranggement of experiences to help learners

achieve a desirable change in chapability.”Pembelajaran mengarah pada

beberapa rangsangan dengan penyusunan pengalaman yang terencana untuk

membantu para siswa mendapat perubahan kemampuan yang di inginkan.

Selanjutnya Smaldino (2007:17) menjelaskan bahwa” Isntruction is meant to lead

to learning.Pembelajaran berarti memandu proses belajar. lebih lanjut dalam

bukunya yang berjudul ”Intructional Technology and Media For Learning”

(Smaldino 2007 : 17) Ia menyatakan” Active engagement with the information –

questioning it, discussing it, applying it to practice situations-is the critical

component of instruction. Penyediaan aktif dengan informasi-

mempertanyakannya, mendiskusikannya, mengetrapkannya dalam situasi praktek

adalah komponent kritikal dari sebuah pembelajaran.

Pemahaman yang berarti, dan aplikasi aktivitas pembelajaran yang

dikehendaki, termasuk di dalamnya belajar dan umpan baliknya, pembelajaran

mempunyai tujuan yaitu perubahan kemampuan dari anak didik. Ini adalah faktor

penting yang membedakan pembelajaran dengan dari hanya sekedar menyediakan

informasi belaka. Dapat dimengerti bahwa guru menempati posisi sebagai orang

dewasa yang berkewajiban mengembangkan potensi - potensi anak yang ada

dalam diri seorang anak atau siswa bukan hanya sekedar menyajikan informasi

belaka.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Edy Suyanto mengatakan “Teori dasar pembelajaran merujuk pada proses

(beserta konsep dan teori) pembelajaran”.(www.psb-psma.org/.../pengertian-

pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran)

Dalam melaksanakan pembelajaran banyak hal yang harus di perhatikan

Selain memperhatikan rasional teoretik, tujuan, dan hasil yang ingin dicapai,

model pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980), yaitu :

1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran,

2. Social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam

pembelajaran,

3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru

memandang, memperlakukan, dan merespon siswa,

4. Support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar

yang mendukung pembelajaran, dan

5. Instructional and nurturant effects hasil belajar yang diperoleh

langsung berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan

hasil belajar di luar yang disasar (nurturant

effects).(ekagurunesama.blogspot.com/.../definisi-model-

pembelajaran.html)

Dapat kita simpulkan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi antara

guru sebagai manusia dewasa dengan siswa yang dilakukan untuk mencapai

tujuan dalam belajar yang telah ditentukan dengan menggunakan strategi, sarana

dan prasarana yang diperlukan dalam proses tersebut dengan juga memperhatikan

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

langkah-langkah operasional pembelajaran, suasana dan norma yang berlaku, dan

bagaimana pandangan guru terhadap siswa.

2. Model Pembelajaran

Menurut Udin (1996 :78) Model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Menurut Anitah ( 2009:25) model adalah media tiga dimensi yang

mewakili benda yang sebenarnya. Benda tiga dimensi adalah benda yang

mempunyai ukuran panjang, lebar, dan isi (tinggi). Suatu model mungkin lebih

besar, lebih kecil atau sama dengan bendanya.

Secara khusus istilah model adalah kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan. Model juga mempunyai

makna benda tiruan. Sedangkan pembelajaran adalah usaha secara sadar yang

dilakukan untuk mencapai suatu kompetensi yang telah ditentukan. dari penerapan

suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Model Pembelajaran menurut Arends (1997:7) dalam Triyanto (2007 :5) ”

The term teaching model refers to a particular approach to instruction that

incluidees its goal, syntax, environment, and managemnt system.”istilah model

pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertenru

termasuktujuannya, sintaknya, lingkunganya, dan sitem pengelolaannya.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Selanjutnya Triyanto (2007: 6) mengutip dari (Kardi dan Nur:2000:9)

menjelaskan bahwa istilah model lebih luas daripada strategi, metode atau

prosedur. Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:

1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran ang akan dicapai)

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil, dan

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu

dapat tercapai (Kardi dan Nur, 2000 : 9)

Dalam penjelasannya Triyanto (2007:6-8) lebih lanjut mengatakan (1)

Istilah Model Pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang

luas dan menyeluruh.(2) Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan

berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintak (pola urutan) dan sifat lingkungan

belajarnya. (3) Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola

yang menggambarkan urutan alur tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai

dengan serangkaian kegiatan pembelajaran. (4) Tiap-tiap model pembelajaran

membutuhkan system pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata

lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran untuk dieterapkan dalam proses

kegiatan belajar mengajar.

Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut

(Pendekaatan,metode, dan tekhnik pembelajaran), kiranya dapat divisualisasikan

sebagai berikut:

Bagan 2. posisi hierarkis Model Pembelajaran,

Pendekatan,metode dan tekhnik pembelajaran

Sumber:www.psb-psma.org/.../pengertian-pendekatan-strategi-metode-

teknik-taktik-dan-model-pembelajaran

Dalam penelitian ini yang dikembangkan adalah model pembelajaran jadi

unsure – unsurl ain dalan bagan tersebut di atas tidak akan banyak disinggung

secara langsung.

3. Model Pembelajaran Cooperative Learning

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Menurut Triyanto (2007:41) pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori

kontstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling

membantu memecahkanmasalah - masalah yang komplek.Jadi, hakikat Sosial

Cooperative learning mencakup suatu kelompok sejawat menjadi aspek utama

dalam pembelajaran kooperatif .

Menurut Smaldino ( 2007:29) menyatakan ” Cooperatif learning is a

grouping strategy in which student work together to benefit each other’s learning

potential’. Pembelajaran kooperatif adalah sebuah strategi pengelompokan di

mana siswa bekerjasama untuk memanfaatkan petensial belajar mereka masing –

masing.

Selanjutnya Johnson and Johnson dalam Smaldino ( 2007: 29)

menganjurkan bahwa pembelajaran kooperatif akan sukses jika mengikuti tahap –

tahap sebagai berikut :

a) Members who view their role as part of a whole team

b) Interactive enggagement among the members of the group

c) Both individual and group accountability

d) Members who have interpersonal and leadership skills

e) The ability to reflect on personal learning and group function,

Menurutnya pembelajaran kooperatif akan sukses jika mengikuti

tahapan :

a) Anggota mengetahui peran mereka sebagai bagian dari team

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b) Keterlibatan interaktif antar anggota kelompok

c) Bertanggung jawab secara individu dan kelopmok

d) Anggota memiliki kemampuan interpersonal dan kepemimpinan

e) Kemampuan merefleksikan pembelajaran secara pribadi dan fungsi

kelompok

Pelakasanakan pembelajaran sesuai saran Smaldino (2007:29) adalah”

many educators have critizedthe competitive atmosphere that dominates many

classrooms. They believe that cooperative learning situations mirror the societal

requirements of cooperation in student’s future world of work. The are ways to

asses student learning in cooperative groups. Competition in the classroom

interferes with student learning from each other, whereas cooperative grouping

allows students to gain knowledge from each other.

Banyak Pendidik yang mengkritisi suasana persaingan, lebih mendominasi

kelas. Mereka percaya bahwa situasi pembelajaran kooperatif mencerminkan

persyaratan kerjasama masyarakat di dunia kerja masa depan siswa. Ini adalah

cara untuk menilai belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Persaingan dikelas

mempengaruhi belajar antara siswa satu dengan yang lain, sedangkan kelompok

kooperatif memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan dari satu sama

lain.

Dalam kooperatif learning siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil

yang terdiri dari 4-6 siswa yang sederajad tetapi heterogen dalam hal kemampuan,

jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu bekerja sama sebagai

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau

untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.

Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya

sampai beberapa kali pertemuan. Diajarkan kepada mereka beberapa ketrampilan

khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, berdiskusi

dan sebagainya.

Guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran

Kooperatif learning mempunyai peran sebagai fasilitator agar pembelajaran benar

– benar bersifat ”Student Centered” sesuai dengan pandangan pendidikan yang

bersifat kontstruktivis belajar bukan apa (isi) pembelajarannya yang penting,

melainkan bagaimana mnggunakan peralatan, mental kita untuk menguasai hal-

hal yang kita pelajari, pengetahuan diciptakan kembali dan dibangun dari dalam

diri seseorang melalui pengalaman, pengamtan, pencernaan (digest) dan

pemahaman.

Maka siswa dipandang mempunyai persiapan awal yang berbeda sehingga

perlu seseorang dewasa / guru yang mampu memfasilitasi keberagaman mereka

dalam sebuah interaksi pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya oleh

seoorang guru. Guru bukan lagi menjadi sumber pembelajaran tetapi lebih bersifat

sebagai fasilitator untuk menggerakan proses pembelajaran, dengan cara

menyajikan informasi, memotivasi dan membantu siswa memperoleh pengalaman

berinteraksi sosial dengan teman yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Sesuai dengan defenisi pembelajaran sebelumnya bahwa dalam proses

pembelajaran pandangan guru terhadap siswa merupakan salah satu aspek yang

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diperhatikan maka dalam proses pembelajaran kooperatif memandang bahwa

setiap siswa mempunyai bekal pengalaman belajar yang berbeda termasuk di

dalamnya yang berbeda latar belakang, suku, agama, jenis kelamin.

Tabel 2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah laku guru

Fase 1

Menyampaikan

tujuandan memotivasi

siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin

dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

belajar

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3

Mengorganisasikan siswa

ke dalam kelompok

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya

membentuk kelompok belajar dan membantu kelompok

agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok

bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat

mereka mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil belajarnya.

Fase 6

Memberikan

penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya

maupun hasil belajar individu maupun kelompok

Sumber : Ibrahim dkk. (2000:10)

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Eggen and Kauchak (1996: 279) dalam Triyanto (2007: 42)

Pembelajaran Kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang

melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran Kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan

partisipasi siswa, Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar

belakangnya. Triyanto (2007:42).

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Tujuan dari Pembelajaran

Kooperatif adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan Partisipasi siswa,

b) Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimipinan,

c) Memberikan kesempatan kepada siswa berinteraksi dan belajar

bersama dengan siswa yang berbeda latarbelakangnya

Secara singkat tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan

pengalaman kepada siswa berinteraksi sosial dengan siswa lain yang berlatar

belakang berbeda dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, sikap

kepemimpinan, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.

5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran kooperatif

Tidak ada suatu model pembelajaran yang sempurna, demikian juga

Model Pembelajaran Kooperatif mempunyai kelemahan dan kelebihan. Berikut ini

adalah kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif menurut Smaldino

(2007: 30)

a. Advantages

1) Learning benefit. Grouping students with varying ability levels

together leads to learning benefits for all.

2) Formal or informal. Grouping can be informal or formal based on

the learning requirements.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Learning opportunity. Long term groups can be developed,

creating multiple learning.

4) Content areas. All content areas can be included in group

learning activities.

b. Limitations

1) Size limitation. Groups need to be kept small, otherwise learning

will not be balanced

2) Potential overuse. As a strategy, cooperative learning can be

overused and lose its effectiveness.

3) Group member limitation. Groupingby one ability level does not

enhance the learning opportunities for all the members.

Terjemahan

a. Keunggulan

1) Belajar manfaat.

Pengelompokan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan belajar

bersama-sama mengarah kemanfaat bagi semua.

2) Formal atau informal.

Pengelompokan dapat formal atau informal berdasarkan kebutuhan

belajar.

3) Belajar kesempatan.

Kelompok jangka panjang dapat dikembangkan, menciptakan berbagai

pembelajaran.

4) Area Isi.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Semua bidang isi dapat dimasukkan dalam kegiatan kelompok belajar.

b. Keterbatasan

1) Ukuran terbatas.

Grup harus tetap kecil, sebaliknya belajar tidak akan berada dalam

Keseimbangan

2) Potensi berlebihan.

Sebagai strategi, pembelajaran kooperatif dapat digunakan secara

berlebihan dalam pembelajaran, dan kehilangan efektivitasnya.

3) Anggota Kelompok terbatas.

Pengelompokan dengan satu tingkat kemampuan tidak meningkatkan

Kesempatan belajar bagi semua anggota.

Dengan mengkaji kelebihan dan kelemahan didapat bahwa kelebihan lebih

banyak daripada kelemahan dan kelemahan yang ada, dan dengan keyakinan

bahwa kelemahan- kelemahan yang ada dapat diatasi dengan mengupayakan

pemahaman Model Pembelajarannya, maka Model Pembelajaran Kooperatif dapat

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas VC SD Kristen Kalam Kudus

Surakarta.

6. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di

Universitas John Hopkin, dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif

yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap

minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Guru membagi siswa menjadi

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan terdiri laki-laki dan

perempuan yang berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang,

rendah. Komponen STAD menurut Slavin dalam Triyanto (2007: 52) menyatakan

bahwa pada STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum

dilaksanakan. Persiapan – persiapan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Perangkat pembelajaran

Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari cara pengajaran yang

biasa. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini

karena dalam presentasi terdapat materi yang dapat membantu untuk

mengerjakan kuis yang diadakan setelah pembelajaran.

b) Belajar dalam tim

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri

dari4-5 orang dimana mereka mengerjakan tugas yang diberikan. Jika

ada kesulitan siswa yang merasa mampu membantu siswa yang kesulitan.

c) Tes individu

Setelah pembelajaran selesai ada tes individu (kuis).

d) Skor pengembangan individu

Skor yang didapatkan dari hasil tes selanjutnya dicatat oleh guru

untuk dibandingkan dengan hasil prestasi sebelumnya. Skor tim diperoleh

dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam satu tim.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi

jumlah anggota tim.

e) Penghargaan tim

Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim agar dapat memotivasi

mereka.

7. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Tidak ada suatu model pembalajaran yang sempurna yang dapat berdiri

sendiri atau menjadi paling baik, demikian juga Pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pembalajaran Kooperatif

Tipe STAD :

a. Kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD sebagai berikut:

1) Mengembangkan serta menggunakan ketrampilan berpikir kritis

Dan kerjasama kelompok. Menyuburkan hubungan antar pribadi

yang positif diantara siswa yang berasal dari ras yang berbeda.

2) Menerapkan bimbingan oleh teman.

3) Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah.

4) Menanamkan jiwa kepempinpinan

b. Kelemahan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD adalah sebagai berikut:

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1) Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan

perlakuan seperti ini.

2) Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam

pengelolaan kelas. Akan tetapi usaha sungguh-sungguh yang terus

menerus akan dapat terampil menerapkan model ini.

8. Cara Mengatasi Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Setelah diketahui kelebihan dan kelemahannya maka akan dapat dilakukan

usaha – usaha untuk meminimalisasi kelemahan tersebut dan mengoptimalkan

kelebihannya. Kelemahan pertama dapat diatasi dengan cara menjelaskan secara

detail bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD jika dipandang

perlu diadakan simulasi terlebih dahulu agar siswa benar-benar mengerti sehingga

tidak mengalami kebingungan lagi. Kelemahan kedua dapat diatasi dengan cara

guru mempelajari pengelolaan pembelajaran dengan Model Pemebelajran

Kooperatif tipe STAD dengan hati- hati dan serius bila perlu guru meminta

bantuan penjelasan ahli untuk dapat meningkatkan kemampuan penguasaan

pengelolaan Pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Kelebihan dapat ditingkatkan dengan merefleksi tiap siklus yang

dilksanakan, siklus berikutnya adalah usaha menyempurnakan siklus sebelumnya

dengan meminta pendapat dan saran kolaborator.

9. Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

a. Partisipasi

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang

berkaitan dengan keadaan lahiriah dengan keadaan batiniahnya Sastropoetro (

1995 : 5). Sedangkan menurut Mardikanto partisipasi merupakan suatu bentuk

khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian

kewenangan, tanggung jawab dan manfaat. (2001: http:

turindraatp.blogspot.com/2009/06pengertian partisipasi.Html. diakses tanggal 10

April 2010)

The meaning of participation according Cristavao (1990: 50)

is:”Participatio became, than people’s involvement in decision making

throughout a programe an acces and control over resources and institution”.

Hoof Sleede (1971: 35) said that participation is “the takin part in one or

more phases of the process” while Keith Devis (1967: 1) said that participation

“As mental and emotional involment of persons of in a group situation which

encourages him to contribute to group goal and share responsibility in them”.

Pengertian partisipasi menurut Cristovao (1990:50): partisispasi terjadi

dari keterlibatan orang-orang dalam mengambil keputusan melalui sebuah

program dan penyediaan serta control atas sumber dan intuisi. Hoof sleede (1971:

35) menyatakan bahwa partisipasi adalah ambil bagian dari satu atau lebih

tahapan dalam proses tersebut, sedangkan Keith Devis (1967: 1) mengatakan

partisipasi adalah “Sebagai keterlibatan dari mental dan emosioal manusia dalam

sebuah situasi kelompok yang mendukungnya untuk berkontribusi dalam tujuan-

tujuan kelompoknya dan berbagi tanggung jawab didalamnya.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Secara umum pengertian partisipasi merupakan keikutsertaan atau

keterlibatan seseorang (individu atau warga masyarakat) dalam suatu kegiatan

tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif

yang ditunjukan oleh yang bersangkutan. Partisipasi akan lebih tepat diartikan

sebagai keikutsertaan seseorang dalam suatu kelompok social untuk mengambil

bagian dalam kegiatan masyarakatnya diluar pekerjaan atau profesinya sendiri.

(http://furindraap.blogspot.com/2009/06/pengertian-partisipasi.html)

Faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh kembangnya partisipsi dapat

lakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan. Menurut konsep proses

pendidikan, pertisipasi merupakan bentuk tanggapan atau respon atas rangsangan

yang di berikan, dalam hal ini tangapan merupakan fungsi dari manfaat (reward)

yang dapat diharapkan (Berlu,1961 : 97). Sejalan dengan pendapat

Madikanto.2001.(http:turindraatp.blogspot.com/2009/06pengertian-

partipasi.html.diakses tanggal 10 April2010) syarat tumbuhnya partisipasi ada 3

unsur pokok yaitu (1) adanya kemauan yang diberikan untuk berpartisipasi (2)

adanya kesempatan untuk berpartisipasi dan (3) adanya kemampuan untuk

berpartisipasi.

Jadi Seorang guru yang efektif dapat mengkondisikan iklim dalam kelas

sehingga siswa merasa menjadi satu kesatuan dalam kelas pendapat ini

dikemukakan oleh Gayle H. Gregory. (2007: 9) ” Effective teachers consciolously

create a climate in which all students feell included.”

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

syarat tumbuh dan berkembangnya partisipasi belajar ditentukan 3 unsur pokok

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yaitu : (1) adanya kemauan yang diberikan untuk berpartisisapi, (2) adanya

kesempatan untuk berpartisipasi, dan (3) adanya kemampuan berpartisipasi.

Partisipasi memiliki manfaat antara lain : (1) lebih memungkinkan

diperolehnya keputusan yang benar, (2) dapat digunakan sebagai sarana berpikir

kreatif, dan (3) dapat mengendalikan nilai, martabat manusia, (4) lebih mendorong

orang untuk bertanggung jawab, (5) lebih memungkinkan untuk mengikuti

perusahaan.

Menurut Allyn dan Bacon (1991 : 16), ada berbagai macam cara untuk

memperoleh partisipasi siswa selama pembelajaran agar terjadi pembelajaran

yang aktif, yaitu :

1) Membuka diskusi

Menanyakan sebuah pertanyaan dan membuka sesi diskusi yang

mendorong para siswa untuk bertanya.

2) Kartu tanggapan

Membagikan kartu pertanyaan dan para siswa memberi tanggapan yang

kemudian membahas secara singkat.

3) Polling

Digunakan untuk peninjauan secara langsung dengan menunjukkan tangan

atau mengangkat kartu jawaban.

4) Kelompok bagian diskusi

Membentuk suatu kelompok untuk mediskusikan suatu persoalan guna

memperoleh partisipasi setiap orang

5) Permainan

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Menggunakan latihan yang menyenangkan / permainan untuk

medatangkan ide siswa, pengetahuan atau ketrampilan.

b. Siswa

Siswa adalah sekelompok orang yang menerima pengaruh dari

seseorang atau kelompok orang yang menjalani kegiatan pendidikan.

Siswa merupakan pokok persoalan yang memiliki kedudukan dan

menempati posisi yang menentukan dari sebuah interaksi. Dalam

perspektif pedagogis, siswa adalah sejenis makhluk hidup yang

menghajatkan pendidikan dimana siswa disebut sebagai homo education.

Sebagai manusia, siswa memiliki karakteristik. Karakteristik siswa

adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai

hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan

pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Penentuan tujuan belajar harus

dikaitkan atau disesuaikan dengan keadaan / karakteritik siswa (Sudirman,

1986: 120)

Karakteristik siswa menurut Djamarah ( 1997 : 52) yaitu :

1) Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi

tanggung jawab guru

2) Masih menyempurnakan aspek tertentu dan kedewasaannya

sehingga masih menjadi tanggung jawab guru

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara

terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, latar belakang sosial, latar

belakang biologis serta perbedaan individual

Karakteristik setiap individu akan berbeda dengan individu yang lain

sehingga setiap individu sebagai kesatuan jasmani dan rohani mewujudkan dirinya

secara utuh dalam keunikannya. Keunikan dan perbedaan individual dipengaruhi

oleh perbedaan faktor pembawaan dan lingkungan yang dimilki oleh masing-

masing individu. Perbedaan individual membawa implikasi imperatif terhadap

setiap layanan pendidikan untuk memperhatikan karakteristik siswa yang unik dan

bervareasi.

c. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Salah satu Tujuan pembelajaran adalah mendorong siswa peserta didik

untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Prinsip keaktifan siswa dalam belajar

untuk mendapatkan hasil yang optimal dinyatakan oleh piaget (1973 : 268). ”

The best that one can do is to make such knowledge, such familiarity, seem

intersting and action and accessible to the child ”. Satu yang terbaik yang

dapat kita lakukan adalah membuat pengetahuan , membuat hubungan yang

familiar dan tindakan yang dapat membantu anak. Siswa mendapat

pengetahuan dan dianggabnya benar dan diterimanya dengan akrab hingga

dalam proses pembelajaran selanjutnya bila siswa menemukan suatu kesalahan

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

akan dapat dan berani memperbaikinya. Jadi, pengertian pada dasarnya

dibangun secara bertahap melalui partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran, tingkatan partisipasi dibedakan menjadi tiga

macam yaitu (1) partisipasi dalam proses perencanaan dan kaitannya dengan

program lain, (2) Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi

dalam pelaksanaan. (Mardikanto, 2001 dalam http://turindraatp.

Blogspot.com/2009/06pengertian-partisipasi.html. diakses tanggal 10 april 2010)

Dari teori – teori diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu partisipasi siswa

dalam pelajaran dapat terjadi jika (1) siswa diberi kesempatan Untuk

berpartisipasi (2) ada iklim yang kondusif dimana semua siswa merasa sebagai

satu kesatuan di dalam kelas (3) ada bimbingan dan motivasi guru

Dalam penelitian ini yang hendak diukur adalah Partisipasi dan intstrumen

alat ukurnya melalui Observasi.

10. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi belajar

Prestasi dapat diartikan sebagai suatu yang dicapai semaksimal mungkin

oleh orang yang sedang belajar. Belajar menyebabkan pengetahuan ketrampilan,

kebiasaan, keragaman dan sikap orang tersebut terakomodasi dan berkembang

(Hudoyo, 1990 : 13).

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Arianto dalam (http://sobatbaru,blogspot.com/2008/06/

pengertian prestasibelajar,html), prestasi adalah segala usaha yang dicapai

manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

tingkah laku pada diri sesesorang. Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

proses belajar mengandung pengertian yang luas mencakup pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap. Kegiatan dan usaha untuk mencapai

perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar.

Belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan melalui pengalaman atau kajian, memadukannya dalam pikiran atau

mengingat, menyimpannya untuk menguasai melalu pengalaman menjadikan

suatu informasi yang didapati, jadi belajar memiliki pengertian dasar adanya

aktivitas atau kegiatan.

Belajar dapat diperoleh dari pengalaman. Dengan pengalaman seseorang

dapat mengembangkan dan menggunakan cara dan gaya melihat, mendengar atau

mengerjakan sesuatu. Dari pengalaman seseorang mendapatkan dan membentuk

pengetahuan, nilai, sikap tertentu tentang dunia dan lingkungan sekitar.

Winkel (2007 : 59) berpendapat bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental /

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan bersifat relatif konstan dan berksesan. Belajar harus

dilakukan secara aktif dan berkesinambungan melalui kecakapan atau ketrampilan

baru yang berupa perubahan tingkah laku yang permanen.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Menurut Slameto dalam ( http://spesialis-torch.com) ciri perubahan

tingkah laku dalam belajar adalah : 1) perubahan terjadi secara sadar, 2)

perubahan bersifat kontinyu dan fungsional, 3) perubahan dalam belajar bersifat

positif dan aktif, 4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, 5)

perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah dan 6) perubahan mencakup

seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan tingkah laku yang dapat diamati dari penampilan orang yang

belajar adalah prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil atau kecakapan

yang dicapai seseorang setelah melakukan belajar dalam waktu tertentu. Prestasi

belajar dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka yang diperoleh siswa setelah

mengikuti suatu tes yang diadakan setelah selesai suatu program pembelajaran.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

perubahan tingkah laku baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang

dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dalam satuan waktu tertentu.

Secara khusus dalam pendidikan prestasi belajar adalah capaian hasil yang

dilakukan secara formal di sekolah. Prestasi belajar tersebut merupakan

keberhasilan siswa dalam menguasai sebuah kompetensi/ pengetahuan atau

ketrampilan yang dipelajari dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam

bentuk nilai.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi Prestasi belajar

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang tentu ada faktor-faktor yang

mempengaruhi, baik yang cenderung mendorong maupun yang

menghambat.

Mennurut Ahmadi dalam

(http://sobatbaru,blogspot.com/2008/06/penertianprestasibelajar, html) ada 2

macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam siswa, meliputi :

1) Faktor Intelegensi

Intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan menyampai prestasi

di sekolah yang di dalamnya berpikir perasaan. Intelegensi memegang

peranan penting bagi prestasi belajar siswa.

2) Faktor Minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa

tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam

pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar.

3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik menunjuk pada tahapan pertumbuhan, kesehatan

jasmani dan keadaan alat indera. Keadaan psikis menunjuk pada

keadaan stabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang saehat

sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri manusia

yang mempegaruhi prestasi belajar, meliputi :

1) Faktor Guru

Sebagai tenaga pendidik guru memiliki tugas menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan

mengembangkan serta memberikan penalaran teknik karena itu guru harus

memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan

kemasyarakatan. Guru juga menunjuk fleksibilitas yang tinggi yaitu

pendekatan dedaktif dan gaya memimpin kelas yang selalu disesuaikan

dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran sehingga dapat

menunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin.

2) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi hasil karya bahkan dapat

menjadi faktor yang sangat penting karena sebagian waktu belajar

dilaksanakan di rumah.

3) Faktor Sumber Belajar

Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses

belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar

dapat berupa media atau alat bentu belajar serta bahan penunjang . alat

bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk mebantu

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Prlajaran akan lebih menarik,

menjadi kongkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil

yang bermakna

Menurut Muhibbin Syah (2000:132) mengatakan ” Secara global

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi 3

macam yaitu.

1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan / kondisi

jasmani dan rohani siswa

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa

3. Faktor pendekatan belajar (aproach to learning) yakni jenis upaya

siswa yang meliputi strategi, dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi materi pelajaran

Dari definisi definisi tersebut dapat diambil kesimpulan keberhasilan

siswa sangat terpengaruh oleh dua hal yang keduanya tidak bisa dipisahkan

yaitu faktor internal (segala sesuatu yang ada di dalam siswa termasuk di

dalamnya Intelegensi, sifat, mental, daya upaya,minat, kemauan) dan faktor

eksternal yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri siswa bisa berupa materi

benda hidup atau benda mati dan non materi seperti stimulus yang berupa

nasihat, pujian dan sebaginya.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

11. Mengukur Prestasi

Untuk dapat menentukan ukuran sesuatu maka harus ada alat ukurnya,

Dalam penelitian ini yang hendak diukur adalah prestasi belajar maka instrumen

yang digunakan untuk mengukur adalah tes.

Azar (2009:8) menyatakan bahwa Tes prestasis belajar, secara luas tentu

mencakup ketiga kawasan tersebut”.tetapi dalam penelitan ini kita akan

membatasi pembahasan secara khusus pada kawasan kognitif yang akan diukur

dengan tes yang tertulis.

Selanjutnya Arikunto (2002 : 3) menyatakan ”Evaluasi adalah sebuah

proses untuk mengumpulkan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,

dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai”.

Tes yang dibuat agar dapat menuju terciptanya tes yang memenuhi syarat

kwalitas harus dirancang dengan baik. Azwar (2009 : 53) mengatakan bahwa”

Pada langkah perancangan inilah dipertimbangkan segala aspek yang menyangkut

karakteristik tes yang diinginkan dengan mengingat tujuan penyususnan tes yang

bersangkutan”. Selanjutnya azwar (2009:53) juga mengatakan bahwa, ” Aspek-

aspekk tersebut merupakan spesifikasi tes yang biasanya, disamping uraian isi

materi dan batasan prilaku, memuat juga informasi mengenai tipe aitem, rata-rata

taraf pemberian skor dan sebagainya.”

Dalam pembelajaran maka isi tes tidak boleh menyimpang dari indikator

dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya, yang biasanya

dirancang dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam kurikulum.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Di bawah ini disajikan Langkah perancangan tes yang disarankan

oleh Azwar (2009 : 54)

Bagan 3. Langkah Standar Dalam Perencanaan Dan Penyusunan Tes Prestasi

Belajar

Identifikasi Tujuan dan

kawasan ukur

Delienasi / uraian

komponen isi Batasan Prilaku dan

Kompetensi

BLUE PRINT

Spesifikasi tes

Penulisan Aitem / Soal

Review aitem

Uji- Coba awal

Field tes

Analisis Aitem

Perakitan tes &

Penyususnan Instruksi

Pengujian Reliabilitas

Bentuk final

TES SIAP PAKAI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Agar suatu tes baik maka perlu diadakan urutan langkah seperti yang

disarankan Arikunto (2002 : 153) adalah sebagai berikut 1) menentukan tujuan

yang dilakukan, 2) mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan,

3) merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan, 4)

menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah

laku terkandung dalam TIK itu.

Tabel. 3 TIK dan Aspek Tingkah Laku Yang di Cakup

TIK

AspekTingkah Laku

C1 C2 C3 Keterang

an

1.Siswadapat meyebutkan...

2. Siswa mampu mendeskripsikan

3.Siswa dapat menerangkan...

٧

٧

٧

Jadi dari teori – teori tersebut diatas dapat disimpulkan untuk mengetahui

prestasi belajar maka diadakan tes atau evaluasi yang bahannya disesuaikan

dengan materi yang diajarkan, Kompetensi Dasar, Standar kompetensi, Indikator,

dan tujuan pembelajaran itu sendiri.

12. Penilaian dan Pengukuran

Penilaian dan pengukuran dalam Suharsimi Arikunto ( 1987 : 3)

mengatakan bahwa 1) mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu

ukuran. Pengukuran bersifat kuatitatif. 2) menilai adalah mengambil, sesuatu

keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat

kualitaif. 3) mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah mengukur dan menilai

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Menurut Nana Sudjana belajar mengandung tiga unsur pokok yaitu tujuan

pembelajaran, (instruksional), pengalaman (proses) pembelajaran, dan hasil

belajar ( Nana Sudjana 2006 : 2 ). Hubungan tersebut dilukiskan dalam diagram

berikut :

Bagan 4: Diagram Hubungan Tujuan Instruksional, Proses Pembelajaran

dan hasil belajar

Garis A menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional, dengan

proses pembelajaran, garis B menunjukan hubungan antara proses pembelajaran

dengan hasil belajar dan garis C menunjukkan hubungan antara tujuan

instruksional dengan hasil belajar. Dari diagram tersebut dapat dinyatakan bahwa

penilaian ditunjukan pada garis, yaitu kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan

–tujuan instruksional telah dicapai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar setelah,

menempuh proses pembelajaran. Belajar pada hakekatnya adalah perubahan

tingkah laku. Perubahan yang diharapkan dirumuskan dalam tujuan instruksional.

Penilaian akan memeriksa sejauh mana tujuan instruksional tersebut telah

dicapaiuntuk menentukan tindakan perbaikan pembelajaran. Dengan demikian

Tujuan Instruksional

(A) (C)

(B)

Proses Hasil

Pembelajaran Belajar

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

jelas bahwa penilaian tidak hanya untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan

instruksional saja tetapi sekaligus memberi umpan balik terhadap keefektifan

sebuah pembelajaran.

Dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar evaluasi Suharsimi Arikunto

(1978 : 11) menyatakan bahwa dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari

berbagai hal tujuan dan fungsi Penilaian ada beberapa hal yaitu : 1) Penilaian

berfungsi selektif, 2) Penilaian berfungsi diagnostik, 3) penilaian berfungsi

sebagai penempatan, dan 4) penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasil

Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian dan

pengukuran selalu diawali dengan sebuah evaluasi. Hasil penilaian dan

pengukuran dapat dijadikan input untuk mengadakan perbaikan – perbaikan dalam

kurikulum, strategi pembelajaran, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

siswa, mengefektivitaskan pengajaran, penyediaan data untuk mengambil

keputusan, dan komunikasi dan melibatkan orang tua siswa.

13. Pelajaran IPS di SD

a. Pengertian Pelajaran IPS SD

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

disusun dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari

SD sampai SMA. Pada satuan pendidikan SD mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kajian manusia, tempat dan

lingkungan, sistem sosial dan budaya, perilaku ekonomi dan

kesejahteraan, serta waktu, Keberlanjutan dan Perubahan. Melalui mata

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta didik diarahkan,

dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga

dunia yang efektif. Menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia

yang fungsional akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan

masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh

karenanya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk membangun

dan membina peserta didik dalam memasuki kehidupan bermasyarakat

pada masa yang akan datang yang selalu berubah dan berkembang secara

terus menerus.

Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi suatu

mata pelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik untuk dapat

menjawab masalah-masalah mendasar tentang individu, masyarakat,

pranata sosial, problem sosial, perubahan sosial, dan kehidupan

masyarakat berbangsa, dari waktu ke waktu.

Peserta didik diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tersebut

di atas melalui substansi Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah dirancang

secara sistematis dan komprehensif. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) diperlukan bagi peserta didik dalam proses menuju

kedewasaan dan mencapai keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat di

kelak kemudian hari. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

b. Tujuan Mata pelajaran IPS

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang penting dalam kehidupan

bermasyarakatdan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kreatif, ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial

3. Memiliki kemampuan dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan, serta berkebangsaan

4. Mampu berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, baik secara lokal, nasional maupun global.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek aspek sebagai berikut.

1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan

2. Sistem Sosial dan Budaya

3. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

4. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.

d. Konsep Dasar Pembelajaran IPS di SD

Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada siswa.

Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di

samping mengembangkan pribadinya. Pemberian kecakapan dan

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

pengetahuan kepada siswa, yang merupakan proses belajar-mengajar

dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau

metode-metode tertentu (B. Suryosubroto, 1997: 148).

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD berfungsi untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan siswa tentang

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas,

2003: 2).

Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS yang sedemikian fundamental

maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam upaya

mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.

e. Ranah Hasil Belajar IPS

Pemerian indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang

harus dikuasai siswa. Dalam pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut

untuk memadukan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara

proporsional.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasikfikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya

menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

pisikmotoris (Nana Sudjana, 2002: 22).

Berdasarkan konsep di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Derajat

kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil

belajar IPS.

B. Kajian Penelitian yang Relefan

Dalam melakukan penelitian ini juga mengambil referensi dari beberapa

hasil penelitian sebelumnya yang relevan seperti.

1. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Divisien (STAD) dalam pendekatan Kontekstual untuk meningkatkan

Motivasi dan Hasil belajar Biologi Peserta Didik Kelas X-6 SMA

Laboratorium Universitas Negeri Malang” oleh Shohifatu Zahroh.

Dalam penelitian tersebut Penerapan model Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik Kelas X-6 SMA Laboratorium

Universitas Negri Malang.

2. ”Pengaruh Metode Pembelajaran Student Teams-Achievement

Divisions(STAD) dan Penugasan kosa kata terhadap Prestasi belajar Bahasa

Inggris Sekolah Dasar” oleh Neni Novitasari.

Penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan Metode

pembelajaran Kooperativ Tipe STAD terhadap Prestasi belajar Bahasa Inggris Di

Sekolah Dasar.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. ”Pengaruh Motivasi,Disiplin, dan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran

Terhadap Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negri 1 Tayu Pati

Semester II Tahun Ajaran 2005/2006” Oleh Efa M Sakdiya.

Terbukti Ada pengaruh partisipasi terhadap Belajar Akutansi Siswa Kelas

XI IPS SMA Negri 1 Tayu Pati semester II tahun ajaran 2005/2006.

Darihasil penelitian ketiga peneliti tersebut di atas Model Pembelajaran

Kooperatif STAD terbukti dapat meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa,

jadi penulis mempunyai keyakinan bahwa Model tersebut juga akan dapat

meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial di Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus Kecamatan Banjarsari Kota Madya

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

C. Kerangka Berpikir

Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD merupakan salah

satu wujud aplikasi pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran IPS. Melalui

model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, siswa dilibatkan secara holistik baik

aspek fisik emosional, dan intelektualnya..

Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan jawaban atas

rekomendasi UNESCO dalam menciptakan paradigma pendidikan yang efektif

yaitu siswa belajar untuk mengetahui (learn to know), belajar untuk melakukan

(learn to do), belajar hidup bersama (learn to live together),belajar untuk menjadi

diri sendiri (learn to be). Dari rujukan ini jelas model pembelajaran kooperatif

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tipe STAD dengan serangkain kegiatan merupakan upaya pembelajaran bagi

siswa untuk dapat terlibat secara holistic baik aspek kejiwaan, intelektuanya

maupun emosionalnya sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

siswa.

Secara diagram kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

Bagan. 5. kerangka berpikir penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kalimat pernyataan penelitian yang dihasilkan dari hasil

kajian teoritis dunia pustaka. Pernyataan ini merupakan jawaban sementara dari

permasalahan yang dikaji dalam penelitian (Purwadi Suhandini, 2000 : 7).

Berdasarkan kerangka berpikir dalam laporan ini maka hipotesis dalam penelitian

ini adalah :

1) Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS.

2) Penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar IPS.

Model

Pemebelajran

Kooperatif

Tipe STAD

Partisipasi

siswa

HasilBelajar

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3) Penggunaan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

meningkatkan Partisipasi maupun prestasi Belajar IPS jika

dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Berkaitan dengan upaya meningkatkan Partisipasi dalam kegiatan belajar

mengajar dan prestasi belajar maka penelitian ini merupakan penelitian tindakan,

dengan tekhnik Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Penelitian tindakan merupakan study dari situasi social dengan suatu

tujuan untuk meningkatkan kualitas tindakannya. Hal ni lebih ditujukan sebagai

uji praktek didalam situasi kongkret dengan memahami bahwa validitas teori atau

hipotesis tidak semata-mata tergantung pada “tes kebenaran ilmiah”, tetapi lebih

kepada “kemanfaatan mereka dalam membantu orang untuk bertindak secara lebih

cerdas dan trampil.

Stringer (1996;9) dalam Mulyasa (2010:9) menyatakan bahwa

“Disciplined inquiri (research) which seeks focused efforts to improve the quality

of people’s organizational, community and family lives” berarti bahwa :

Penelitian Tindakan diartikan sebagai sebuah upaya untuk memperbaiki kondisi

dan memecahkan masalah pendidikan yang terjadi baik disekolah maupun secara

organisasi, kelompok dan komunitas tertentu.

Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006:3)

mengemukakan “suatau pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.”

Kelas bukanlah bangunan atau ruangan, melainkan proses belajar

mengajar, yaitu terjadi jika terdapat siswa dan guru yang bertemu untuk

melaksanakan proses belajar mengajar baik itu di ruang kelas maupun di tempat

lain.

Sedangkan Sugiyono (2005:3) mengatakan “menurut Hopkins adalah

suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan

untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap kondisi di mana praktek

pembelajaran dilakukan.” “Tindakan – Mengacu pada suatu gerak kegiatan yang

sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.dalam penelitian berbentuk rangkaian

kegiatan”.Suharsimi (2010:3)

Penelitian Tindakan Kelas bertitik tolak kepada kegiatan guru untuk

memperbaiki proses belajar mengajar yang menjadi tanggung jawabnya. Dapat

kita simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara kelompok

atau pribadi

Metode penelitian eksperimen dengan Tekhnik PTK dilakukan dengan

Tujuan untuk hal-hal sebagai berikut.1) perbaikan dan peningkatan praktek serta

mutu pembelajaran secara berkesinambungan, 2) pengembangan ketrampilan

guru/ dosen dalam menanggulangi berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi,

dan 3) menumbuhkan budaya meneliti para guru. Tujuan perlunya dilakukan

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

penelitian tindakan kelas sebagaimana dikemukakan Suharsimi Arikunto

(2006:61) antara lain :

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan

pembelajaran disekolah

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lain daiam mengatasi masalah

pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas

3. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

Penelitian ini berkolaborasi sesuai dengan apa yang sarankan Suharsimi

Arikunto (2006:63 ) “kerja sama atau Kolaborasi antara guru dengan peneliti

sangat penting dalam bersama menggali dan mengaji permasalahan yang dihadapi

“ berkolaborasi untuk mendiagnosis masalah, penyusunan usulan, melaksanakan

tindakan, menganalisis data, dan menyusun laporan akhir. Pada intinya PTK ini

bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam

peningkatan mutu pembelajaran di kelas, yang dialami langsung dalam interaksi

antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama (berkolaborasi) dengan kepala

sekolah sebagai Observer bernama Wiwoho M.Pd untuk mengobservasi proses

pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang sudah disediakan, bekerja

sama dengan dan Ibu Puspita guru IPS

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Rancangan Penelitian Tindakan ini dilakukan dalam beberapa siklus,

setiap siklus melalui fase-fase perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing) dan refleksi

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitanuntuk memperoleh data yang diingikan. Penelitian ini bertempat di

Sekoalh Dasar Kristen Kalam Kudus Surakarta semester II tahun ajaran

2010/2011. Dengan waktu pelaksanaan sesuai jadwal sebagai berikut.

Tabel 4. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

1. Survei

2. Penyususnan

Proposal

3. Pengembengan

teori

4. Penyusunan.

Instrumen

5. Pengambilan Data

6. Analisa data

7. Penyususnan

Laporan

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian tindakan kelas ini adalah siswa sebanyak 30 orang kelas

VC SD Kristen Kalam Kudus Surakarta Tahun ajaran 2010 / 2011. Dalam

menentukan kelas sebagai subjek penelitian, peneliti melakukan observasi dengan

melihat nilai ulangan sebelumnya dari jumlah 30 siswa, melakukan konsultasi

dengan guru wali kelas Ibu Puspita S.Pd dan dengan Kepala Sekolah, Wiwoho,

M.Pd.

D. Sumber Data dan Tekhnik Pengumpulan Data

1. Tempat penelitian dan peristiwa

Tempat yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah kelas V SD

kristen Kalam Kudus Surakarta dan peristiwa yang menjadi sumber data

adalah proses kegiatan belajar mengajar tehnik pengumpulan data dilakukan

dengan cara observasi berkolaborasi dengan wali kelas, guru bimbingan

konseling dan guru matapelajaran kelas V yang lain.

2. Informan

Sumber data yang digunakan adalah hasil wawancara dari informan,

meliputi teman seprofesi, waka kesiswaan, guru bimbingan belajar, waka

kesiswaan, Kepala Sekolah dan siswa. Informasi didapat dengan cara

wawancara.

3. Dokumen

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sumber data digunakan adalah hasil test, dan foto kegiatan kegiatan

pembelajaran dengan cara dianalisa untuk bahan kajian penelitian.

4. Tes

Kompetensi belajar siswa pelajaran IPS Dengan Kompetensi Dasar:“

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan

dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia“berupa tes pilihan ganda. tes

dibuat menurut kententuan sesuai bentuk tes prestasi (Achievement tes) yang

dapat berfunfsi memprediksi prestasi yang akan datang dan menilai apa yang

telah diperoleh siswa setelah siswa (dicoba) di beri suatu pembelajaran. Tes

dibuat oleh guru dengan terlebih dulu membuat tabel TIK dan aspek tingkah

laku yang dicakup agar tidak terjadi kerancuan atau menyimpang dari

indikator dan tujuan yang telah ditentukan dan hasil setiap siklus dianalisa

secara deskriptif untuk mengetahui keefektifannya.Tes dibuat dengan

berpedoman 1) soal ingatan 2) soal pemahaman, 3) soal aplikasi, skor

mínimum 1 dan skor maksimum 30 sehingga jika siswa mengerjakan dengan

sempurna akan mendapat skor 100. Skor kemudian diolah untuk mendapatkan

nilai akhir. Rumus pengambilan nilai akhir adalah sebagai berikut.

NA = Perolehan Skor x 100

Skor Maksim

5. Observasi.

Observasi dilakukan oleh kolaborator pada saat proses pembelajaran

dengan menggunakan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan

mengisi tabel Partisipasi Siswa. Yang diobservasi adalah partisipasi siswa,

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dan kinerja guru selama mengajar dengan tahapan pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Observasi dipusatkan dan dilakukan untuk mengamati secara

langsung proses dan dampak kegiatan Pembelajaran yang dilakukan.

Di dalam pelaksanaan observasi kelas, kolaborator mengamati proses

pembelajaran, baik yang dilakukan guru mata pelajaran (peneliti), siswa

maupun situasi kelas. Adapun hal-hal yang diamati meliputi:

a) Bagaimana Partisipasi siswa selama mengikuti pelajaran

dengan model Koorperatif tipe SATD

b) Bagaimana Kinerja guru dalam melaksanakan Pemebelajaran

dengan Model Kooperatif Tipe STAD.

c) Bagaimana dampak dari diterapkannya model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD.

Intsrumen untuk mengukur partisipasi digunakan lembar observasi

partisipasi siswa dalam KBM adalah Sebagai berikut.

Tabel 5. Lembar Observasi Partisipasi siswa

No Nama

Siswa

Indikator Observasi Jumlah Kategori

Diskusi kelompok Diskusi Kelas

1 2 3 1 2 3

Keterangan

1= mengajukan pertanyaan

2= menjawab pertanyaan

3= memberikan saran atau masukan

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

6. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip berupa kurikulum yang berlaku di sekolah tempat

penelitian, profil sekolah, serta nilai mata pelajaran IPS. Studi dokumenter

(documentary study) merupakan tekhnik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen baik dokument tertulis,

gambar, maupun elektronik (Nana Syaodih sukamadinata 2009: 221)

Pada tekhnik ini, peneliti menggunakan kurikulum yang berlaku dan

profil sekolah untuk mendeskripsikan penelitian dan dokumentasi nilai

prestasi belajar IPS Kompetensi Dasar “Menghargai Peranan Tokoh Pejuang

Dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia “sesudah

dan sebelum pelaksanaan tindakan dari penelitian.

E. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan mulai minggu pertama bulan Desember 2010

sampai akhir bulan Juni 2011. Data yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari

dua jenis data yaitu kuantitatif dan data kualitatif. Secara lebih rinci

pengelompokan jenis data tersebut sebagai berikut.

1. Data kwantitatif meliputi: data hasil test IPS Kompetensi Dasar

“menghargai jasa para pejuang kemerdekaan.”

2. Data kualitatif meliputi: data hasil wawancara dengan siswa, dengan

guru, hasil angket partisipasi, hasil observasi siswa selama kegiatan

berlangsung, termasuk hasil observasi konselor dari kolaborator dan

hasil nilai tes siswa.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

F. Validitas Data

Agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,

maka validitas data sangat diperlukan, H.B. Sutopo (1996: 52) mengatakan, “

validitas merupakan jaminan bagi kemampuan esimpulan dan tafsir makna

penelitiannya”. Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi dan reviev

informan untuk menjamin validitas data.

1. Trianggulasi

Menurut Laxy J. Moloeng (1999 : 24) “ Trianggulasi adalah tekhnik

pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu”. Patton

seperti yang dikutip H.B Sutopo (1996: 52) membedakan empat macam

tekhnik trianggulasi sebagai cara untuk meningkatkan validitas data dalam

penelitian kualitatif, yaitu.

a. Trianggulasi data atau sumber, yaitu teknik trianggulasi yang

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib

menggunakan data wajib menggunakan berbagai data yang tersedia.

b. Tringulasi metode, yaitu jenis trianggulasi yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan data sejenis tetapi berbeda teknik atau metode

pengumpulannya.

c. Trianggulasi teori yaitu trianggulasi dengan cara menggunakan

perspektif teori lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan

d. Trianggulasi peneliti baik data atau simpulan mengenai bagian tetrtentu

atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang

lain.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Jenis trianggulasi yang digunakan untuk mencapai validitas data dalam

penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi

metode.trianggulasi sumber digunakan untuk pengumpulan data sejenis

dengan cara yang berbeda, yaitu bagaimana cara :

a. Untuk memperoleh informasi tentang partisipasi siswa dalam

pembelajaran IPS di SD Kristen Kalam Kudus Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

b. Untuk memperoleh informasi tentang prestasi siswa terhadap pelajaran

IPS di SD Kristen kalan Kudus Surakarta tahun ajaran 2010/2011

c. Untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran di SD

Kristen Kalam Kudus Surakarta.

Untuk kepentingan tersebut digunakan nara sumber yang berbeda

yaitu kepala sekolah SD Kristen Kalam Kudus Surakarta, Wali kelas , dan

siswa .

Trianggulasi metode menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda

a. Penelitian menggunakan metode pengumpulan data yang berupa

wawancara mengenai partisipasi siswa dan diuji dengan observasi.

b. Penelitian menggunakan metode pengumpulan data yang berupa

dokumen tentang prestasi siswa kemudian dicek kebenaranya melalui

wawancara deng wali kelas.

2. Reviev

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Reviev dilakukan dalam penelitian. Informan yang dimanfaatkan

adalah key person, untuk mengetahui apakah laporan yang telah disusun

merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui.Hal hal

yang perlu dikomunikasikan adalah : Pelaksanaan pembelajaran dengan

kooperatif tipe STAD dalam peningkatan partisipasi dan prestasi siswa

dan data lain yang berkenaan dengan penelitian ini.

G. Teknik Analisa Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tekhnik yang digunakan bersifat

deskriptif analistas kritik dan análisis komparatif, dengan langkah langkah sebagai

berikut:

1. Klasifikasi Data

Untuk mengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu untuk

mencari homogenitas yang diinginkan. Dalam penelitian tindakan kelas ini

diklasifikasikan yang digunakan untuk mengelompokkan hasil belajar

siswa dari kegiatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Penafsiran data

Tujuan penafsiran data di sini untuk mengambil keputusan sementara

data yang telah diperoleh, yang digunakan sebagai langkah awal untuk

pembahasan masalah secara mendalam.

3. Evaluasi Data

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Data yang telah diklasifikasi kemudian dievaluasi untuk mendapatkan

kebenaran antara hasil penafsiran dan realitas sesungguhnya. Dapatkah

data tersebut dipertanggungjawabkan dalam penelitian atau tidak, apakah

sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi dipergunakan

sebagai feed back atau umpan balik untuk mengukur sejauh mana data

yang diperoleh dalam penelitian tindakan ini merupakan sesuatu yang

bermanfaat atau tidak. Apabila belum mencapai Indikator Penelitian yang

ditetapkan, maka prosedur penelitian dapat dilakukan secara berulang.

4. Penarikan kesimpulan

Tujuan akhir dari penelitian adalah mendapatkan kesimpulan

mengenai apa yang telah disampaikan dengan hasil penelitian. Kesimpulan

merupakan hasil tertinggi dalam suatu penelitian.Dengan diperolehnya

suatu kesimpulan, maka masalah yang disajikan, dibahas dan jalan keluar

yang dipilih akan jelas. Dengan demikian maka kesimpulan merupakan

penjabaran sistematis dari seluruh kegiatan sistematisdari seluruh kegiatan

sistematis dari seluruh kegiatan penelitian.

H. Indikator Pengukuran dan Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan tindakan penelitian ini maka dibuat

Indikator dan Kriteria keberhasilan sebagai berikut :

a. Indikator Pengukuran dan keberhasilan Partisipasi

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1) Keterlibatan siswa dalam kelompok

a) Aktivitas bertanya

b) Aktivitas menjawab pertanyaan

c) Aktivitas memberi masukan atau saran

2) Keterlibatan siswa dalam diskusi kelas

a) Aktivitas bertanya dalam diskusi kelas

b) Banyaknya menjawab pertanyaan

c) Ativitas memberi masukan atau saran

berhasil jika jumlah siswa yang berpartisipasi Tinggi mencapai

minimal 24 orang atau 80 % dari 30 siswa .

b. Indikator dan keberhasilan Prestasi Belajar

1) Prestasi Siswa melampaui (KKM) yaitu 70

2) Jumlah Siswa yang melampaui KKM adalah 80 %

Berhasil jika jumlah siswa yang melampaui KKM minimal 24

orang atau 80 % dari 30 siswa

c. Indikator Keberhasilan guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Sesuai

dengan Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

I. Prosedur Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK) yaitu suatu

bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan –tindakan yang dilakukan dalam

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap kondisi dimana

pembelajaran dilakukan. Maksud dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah

untuk mengetahaui sejauh mana tingkat partisipasi dan prestasi siswa terhadap

pelajaran IPS dengan penggunaan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di

sekolah dasar Kristen Kalam Kudus Kecamatan Banjarsari Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 16) ada beberapa ahli yang

mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun

secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

Setiap tahapan selalu diakhiri dengan refleksi untuk melihat keberhasilan

pelaksanaan tindakan untuk diputuskan siklus berikutnya atau dicukupkan.

Adapaun model dan penjelasannya untuk masing- masing tahap adalah

sebagai berikut :

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tindakan Kelas yang dipakai sesuai dengan saran Suharsimi (2006 : 16)

Siklus I

Siklus II

Tindak lanjut

Bagan 6. Model Siklus Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang telah didesain dalam

variable yang diteliti. Untuk melihat aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran dipergunakan observasi. Hasil observasi tersebut digunakan sebagai

dasar untuk menentukan tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I Refleksi

Observasi I

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II Refleksi

Observasi II

Perencanaan

Tindakan III

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

partispasi siswa dan prestasi belajar terhadap Ilmu penegtahuan Sosial, proses

belajar mengajar yang sesuai dengan tahapan pembelajaran kooperatif tipe STAD

oleh observer untuk kemudian di konsultasikan guna perbaikan tindakan di siklus

berikutnya.

Tahapan kegiatan dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah

seperti berikut.

1. Perencanaan

Beperapa rancangan tindakan disusun oleh peneliti dalam tahapan

perencanaan ini. Kegiatan yang akan dilakukan dalam perencanaan ini adalah

sebagai berikut : setelah siswa dikalsifikasikan dan yang bermasalah

diidentifikasi, peneliti membuat rencana satuan pelayanan Pembelajaran yang

mengandung langkah-langkah yang akan dilakukan berdasarkan data yang

telah diperoleh sebelumnya, daftar nilai, lembar observasi, untuk peneliti serta

pedoman wawancara untuk observer dan guru pembimbing.

2. Pelaksanaan Tindakan

Setelah siswa – siswa yang memiliki masalah teridentifikasi maka

digunakan sebagai dasar dilaksanakannya tindakan. Tindakan ini berupa

perencanaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehinga

timbul partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

3. Observasi

Pada tahap ini observer melakukan pengamatan dan mencatat semua hal

yang terjadi dan kemungkinan hal – hal yang diperlukan. selama pelaksanaan

tindakan berlangsung dengan menggunakan instrument. Pengamatan

dilakukan untuk memperoleh data selama tindakan berlangsung tentang

partisipasi siswa, aktivitas guru dalam mengajar, kemudian dicatat hasilnya

dalamalembar data yang sudah disediakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan yang mengkaji / mengulas secara kritis

tentang kegiatan yang dilakukan dan hasil kegiatan yang terjadi untuk

disesuaikan dengan tujuan awal dan bagaimana seharusnya dilakukan

berpedoman pada hal-hal yang sudah disepakati. Refleksi dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana suatu kegiatan dan seberapa hasil yang sudah

diperoleh untuk dikonfirmasikan dengan kegiatan yang seharusnya dan tujuan

yang akan dicapai. Refleksi dalam penelitian dilakukan oleh peneliti dan

Kolaborator (pengamat) dengan berpedoman pada tabel instrument yang

sudah diisi oleh observer atau catatan yang terjadi sebagai hasil samping dari

tindakan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dan kemudian diadakan

konsultasi untuk membahas kelemahan untuk dihilangkan dan kelebihan

untuk ditingkatkan pada siklus berikutnya.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Table 6. Tabel Rencana Tindakan Penelitian Setiap Siklus

Siklus 1

1

Perencanaan

a. Merumuskan tindakan berdasarkan

perolehan data sebelum dilaksanakan

siklus I, dengan melakukan bimbingan

dan konseling.

b. Menyusun rencana pembelajaran

berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe

STAD

c. Menyiapkan peralatan dan instrument

yang diperlukan dalma penelitian.

d. Menerangkan kepada siswa tentang

kegiatan – kegiatan dalam pembelajaran

model kooperatif tipe STAD.

2

Tindakan

a. Melaksanakan pembelajaran dengan

tahapan-tahapan danketentuan- ketentuan

dalam menggunakan model

pembelajaran sesuai Kooperatif tipe

STAD.

b. Memberikan angket untuk mengetahui

partisipasi siswa dalam pembelajaran.

3.

Pengamatan

a. Observer melakakuakan pengamatan

dengan lembar observasi yang di telah

disediakan baik lembar aktivitas siswa

maupun aktivitas guru dengan cara

meberikan cek list pada kolom skor.

b. Observer merekam kejadian dengan

mencatat pada kolom keterangan untuk

mencatat hasil samping yang terjadi pada

proses pembelajaran.

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4.

Refleksi

Mengadakan refleksi I dengan meneliti

kembali lembar kegiatan dan rekaman

hasil samping dari proses tindakan yang

telah dilaksanakan.

1

Perencanaan

Merumuskan tindakan guru yang

dituangkan dalam suatu layanan

bimbingan dan konseling.

2

Tindakan

a. Menerapkan pembelajaran dengan

mengoptimalkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan melibatkan

semua siswa dan lebih memberikan

motivasi kepada siswa yang masih

bermasalah dalam proses pembelajaran.

b. Menuntut siswa untuk terlibat aktif /

berpartisipasi dalam pembelajaran sesuai

dengan Model pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

c. Memberikan angket kepada siswa untuk

mengetahui partisipasi siswa dalam

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Siklus II

pembelajaran / KBM.

3

Pengamatan

a. Observer melakukan kegiatan

pengamatan aktivitas siswa maupun guru

dengan memberikan cek list pada lembar

observasi yang tersedia.

b. Mengevaluasi dan mengolah data yang

didapat kemudian mengkonsultasikan

untuk memperoleh keberhasilan dalam

usaha mencapai tujuan atas tindakan

yang dilakukan menganalisa hasil

sampingan dari tindakan.

4

Refleksi

Melaksanakan refleksi II dengan meneliti

kembali tindakan yang sudah dilakukan.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Siklus III

1

Perencanaan

Merumuskan tindakan guru yang

dituangkan ke dalam layanan bagi siswa

yang bermasalah

2

Tindakan

a. Mengoptimalkan penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

dengan lebih melibatkan siswa yang

masih bermasalah.

b. Memberikan dorongan kepada siswa agar

lebih berpartisipasi dengan cara memberi

bimbingan seperlunya dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar

c. Memberikan angket untuk mengetahui

tingakt partisipasi siswa dan wawancara

pada akhir tindakan.

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3

Pengamatan

a. Pengamat mengobservasi dengan cara

mengisi lembar kegiatan siswa dan guru.

b. Mengevaluasi hasil pamantauan dan

mengolah data serta menentukan

keberhasilan pencapaian tujuan tindakan

atau hasil sampingan dari

pelaksanaantindakanObserver

mengamati kegiatan guru maupun siswa

dan mengisi lembar observasi yang

disediakan

c. Mengevaluasi hasil pemantauan dan

mengolah data yang didapat kemudian

menggunakannya serta menentukan

keberhasilan pencapaian tujuan tindakan

atau hasil sampingan dari pelaksanaan

tindakan.

4 Refleksi Mengadakan refleksi III dengan meneliti

kembali tindakan yang telaha dilakukan.

Kesmpulan, saran, rekomendasi

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Adapun kegiatan dan pengamatan yang dilakukan dalam setiap siklus

adalah sebagai berikut

1. Proses Kegiatan Belajar Mengajar

Peneliti sebagai pengajar bagi siswa melakukan serangkaian

kegiatan diantaranya menanamkan kegiatan konsep-konsep kegiatan

berkaiatan dengan partisipasi siswa dalam penerapan pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru memberi penguatan agar

siswa dapat menunjukkan partisipasi masing – masing dalam Kegiatan

belajar mengajar. Guru / Peneliti juga menyediakan layanan yang menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga siswa termotivasi, jika

ada siswa yang tidak terlihat berpartisipasi atau melakukan kegiatan yang

tidak menunjukan keterlibatannya dalam pembelajaran maka guru

memberikan bimbingan secukupnya. Materi Pelajaran juga dikaji kesesuaian

dengan kondisi siswa, dicarikan alat peraga atau saran untuk menunjang

pembelajaran.

Pada kegiatan refleksi guru bersama observer berkonsultasi

mendiskusikan perbaikan-perbaikan sebagai bahan untuk merencanakan

tindakan siklus berikutnya.

2. Kegiatan siswa

Siswa sebagai subjek yang dikenai tindakan dan diharapkan dalam proses

kegiatan belajar mengajar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat berpartisipasi dengan baik dan meraih prestasi pada pembelajaran

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) minimal sesuai dengan Indikator yang telah

ditentukan.

Setiap siklus diakhiri dengan tahapan refleksi, kol aborator terlibat

dalam pemaknaan, pengembangan dalam kegiatan refleksi. Data yang

diperoleh dianalisa dan dimaknai dengan menggunakan analisis dekriptif

persentase dan untuk mengetahui perubahan hasil tingkah laku siswa dan hasil

belajar pada setiap siklus sebelumnya. Kemudian untuk menentukan tindak

lanjut dan upaya pengembangan pada tindakan yang mungkin dapat

ditindaklanjuti dan dikembangkan.

Jika rencana tindakan berdasarkan pemaknaan dan pengembangan tidak

menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap partisipasi maupun

prestasi yang diharapkan maka rencana tindakan pada siklus berikutnya harus

direvisi dengan tindakan yang dapat menghasilkan perubahan partisipasi dan

prestasi belajar yang lebih signifikan.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL TINDAKAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus SurakartaTerletak di Jalan S. Parman

No 41/42 Kecamatan Banjarsari Kotamadya Surakarta Diresmikan tanggal 15

Januari 1974 telah terakriditasi A oleh badan Akriditasi Propinsi tahun ajaran

2009/2010. Merupakan sekolah swasta di bawah Yayasan Kristen Kalam Kudus

Indonesia yang siswanya berasal dari kota Surakarta sendiri dan dari daerah

sekitar Surakarta, seperti Sragen, Wonogiri, Karang Anyar, Sukoharjo dan

Kartasura.

Bangunan Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus Surakarta sudah

merupakan bangunan permanen terdiri dari 4 lantai berdiri di atas tanah seluas +/-

2000 m2

dengan jumlah ruangan 30 ruang kelas, 1 ruang laboratorium komputer,

1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 kantor majelis guru, 1 ruang kantor kepala

sekolah, 2 ruang kantor bimbingan konseling, 1 ruang transit penjaga dan pesuruh

sekolah, 2 ruang transit guru, kantin, 2 gudang,1 ruang penyimpanan hasil karya

siswa,1 aula, dan 32 kamar mandi terbagi menjadi 3 jenis yaitu 8 kamar mandi

untuk majelis guru dibagi 2 disesuaikan dengan jenis yang berada di setiap lantai,

24 kamar mandi siswa yang dibagi sesuai dengan jenis kelamin dan berada

disetiap lantai.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Halaman sekolah cukup sempit tetapi pemanfaatanya dioptmalkan dengan

baik, halaman sekolah ini menjadi lapangan badminton, tempat upacara dan

tempat istirahat. Aula dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan, latihan tenis meja,

tari, dan kegiatan keagamaan.

Ruang transit adalah ruang dimana para personal sekolah beristirahat

menunggu jam mengajar, melakukan persiapan mengajar atau tempat berdiskusi

sesama guru mengenai keadaan siswa yang bermasalah maupun yang berprestasi.

Ruang penyimpanan hasil Karya ilmiah siswa adalah tempat untuk

menyimpan hasil karya siswa baik sebagai hasil karya siswa selama belajar

maupun hasil dari kegiatan lomba karya ilmiah. Ruang ini terletak dilantai 4 dan

diusahakan dapat terlihat oleh setiap anak yang lewat ini bertujuan untuk

merangsang siswa berkarya lebih baik lagi.

Ruang bimbingan konseling terdiri 2 buah terletak di lantai dasar dan

lantai ke dua, lantai dasar untuk menangani siswa kelas 3 dan 4 yang

membutuhkan bantuan konseling ditangani oleh Ibu Seniwati S.Th. dan Ibu Dewi

S.Th, sedang lantai 3 untuk kelas 5 dan 6 ditangani oleh Ibu Debora S.Th dan Ibu

Seniwati S.Th.

2. Keadaan Guru

Jumlah Guru Dan Karyawan Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus ada 75

orang terdiri dari 60 guru dan 15 karyawan. Guru berpendidikan S2 ada 5 orang,

Strata 1(S1) 50 orang sementara yang 5 orang D3 dan masih dalam studi

menempuh pendidikan S1Dari 50 orang guru 5 diantaranya sedang menempuh

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pendidikan Pasca Sarjana , sedangkan karyan terdiri 7 orang berpendidikan SMP

sebagai penjaga, 5 berpendidkan SMA terdiri 2 sebagai kurir, 3 sebagai Satpam

sekolah.

Banyak guru yang aktif terlibat dalam kegiatan ditingkat kecamatan

maupun di tingkat kabupaten. Guru mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi

dan selalu ingin meningkatkan pengetahuan dengan aktif di MGMP, di tingkat

rayon sub rayon. Terutama di bidang Olimpiade guru SD Kristen Kalam Kudus

terlibat aktif yaitu bidang IPA ditangani Oleh Bapak Agus Riyanto, S.Pd. sedang

untuk Matematika oleh Bapak Tri Yulianto, S.Pd Mata pelajaran yang lain belum

terlihat jelas prestasinya, namun sedang diusahakan ke arah pencapaian prestasi

minimal mencapai propinsi dengan cara mengirimkan guru mata pelajaran

mengikuti seminar seminar yang sesuai dengan bidangnya atau mengundang ahli

untuk mengembangkan SDM .

Untuk lebih jelas tentang keadaan gambaran keberadaan guru dan karyawa

di sekolah dasar Kristen Kalam Kudus Surakarta dapat diamati dalam tabel

berikut .

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Guru /karyawan SD Kristen Kalam Kudus

surakarta tahun pelajran 2910/2011

No Tingkat

Pendidikan

Guru Karyawan Keterangan

SMP

SMA

Akutansi

D3Perpustakaan

D3

Strata 1

Pasca Sarjana

pasca sarjana

Study lanjut S2

3

37

1

4

5

5

5

3

2

2

3

2

Pesuruh

Satpam

Kurir

Petugas koperasi

Tata Usaha

Petugas Perpustakaan

guru

Kepala Sekolah

Guru

Guru

Guru

Guru

Guru

53 17 70

3. Keadaan siswa

Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus Surakarta memiliki 895 siswa terdiri

dari 30 rombongan belajar, rata-rata 30 siswa perombongan. Peneliti mengamati

data siswa pada papan monografi bulan desember dan tertulis jumlah siswa secara

urut pada tiap kelas dengan pengelompokan jumlah laki-laki dan perempuan.

Dari rekapitulasi rata-rata Nilai ulangan (Lampiran 1 ) didapat Informasi

rata-rata hasil belajar IPS adalah 6.6 (enem koma enam) lebih rendah jika

dibandingkan dengan rata-rata Tiga mata pelajaran lain yaitu Bahasa Indonesia

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

7.39 (tujuh koma tiga sembilan), IPSA adalah 7.71 (tujuh koma tujuh satu) dan

Matematika 7.28 ( Tujuh koma delapan)

B. Pelaksanaan Siklus dan Hasilnya

1. Kondisi awal (Pra Siklus) Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus Menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) Satu Jam Pelajaran berlangsung 35 menit, dengan

jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu: (a) kelas I s.d. III adalah 29

s.d. 32 jam pembelajaran dan (b) kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

Jam Pelajaran Tiap satu jam pelajaran untuk kelas tematik (kelas 1-3) 30 menit

sedang kelas 4-6 tiap jam pelajaran adalah 35 menit, sesuai dengan Permendiknas

No.22 Tahun 2006 tentang Standar isi yang menggunakan system paket. Namun

di SD Kristen Kalam Kudus Surakarta menambahkan untuk muatan lokal (1)

Karacter Building 2 jam Pelajaran, (2) Mandarin 2 jam pelajaran, dan 2 jam

pelajaran Komputer.

Subjek penelitian dalam pelaksanaan tindakan kelas ini adalah kelas Vc

terdiri dari 30 siswa dengan rincian 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki

dengan tidak dilihat kemampuan awal masing – masin dari mereka tatapi

mengakui adanya perbedaan.

Dari pengamatan pra siklus diperoleh data partisipasi selama dalam proses

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

(silabus lampiran2 )”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar ”

Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan dalam Mempersiapkan

Kemerdekaan Indonesia ” (RPP lampiran 3) sebagai berikut:

Tabel 8. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Prasiklus

No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah 4 13.33

2 Sedang 18 60

3 Tinggi 8 26.67

Dari data diperoleh informasi terdapat tiga kelompok kategori partisipasi

siswa rendah 4 orang dari 30 siswa atau 13.5 % dari jumlah siswa yang ada, 18

dari 30 siswa yang ada atau 60 % berada pada kategori sedang , dan terdapat 8

orang siswa atau 26.67 % berada dalam kategori tinggi, sehingga persentase

tertinggi siswa berada pada kategori sedang sementara kristeria keberhasilan

adalah siswa yang berpartisipasi tinggi harus mencapai 80 % atau minimal

terdapat 24 siswa memiliki tingkat partisipasi yang tinggi.

Hal ini menunjukan bahwa dalam Kegiatan Belajar Mengajar Ilmu

Pengetahuan Sosial yang dilaksanakan guru dengan menggunakan metode

mengajar Ceramah, mancatat mengerjakan tugas dan sedikit tanya jawab , siswa

tidak menunjukkan partisipasi siswa yang baik, tidak memenuhi indikator yang

ditetapkan yaitu 80 % dari 30 siswa atau minimal 24 siswa berada dalam kategori

partisipasi yang tinggi. Data Partisipasi siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas V c

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

SD Kristen Kalam Kudus Surakarta semester genap tahun ajaran 2010/2011

secara lengkap lihat lampiran 4.

Prestasi yang dicapai siswa pada Mata pelajaran IPS sebelum Pelaksanaan

tindakan dapat dilihat dari Rangkuman daftar nila Pra siklus ulangan harian pada

bulan Maret 2011 berikut.

Tabel 9. Pencapain Prestasi / Kriteria Ketuntasan Minimal Parsiklus

No Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 8 26.67

2 < 70 22 63.33

Dari tabel terdapat 8 dari 30 siswa atau 26.67 % yang mendapatkan nilai

diatas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 7.0 sementara yang mendapat nilai

dibawah KKM lebih banyak yaitu 22 dari 30 siswa atau 63.33%. rincian daftar

nilai prasiklus lampiran 1. Selama observasi didapat informasi bahwa dalam

kegiatan belajar mengajar guru menggunakan metode Ceramah, sedikit tanya

jawab dan penugasan yang tidak terstruktur.

Mendapati informasi demikian ini maka diadakan pertemuan dengan wali

kelas VC dan kepala sekolah untuk wawancara (wawancara 1 lampiran 5)

mengadakan diskusi dalam pembelajaran IPS yang akan datang yaitu Standar

Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar”menghargai

jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memersiapkan kemerdekaan

Indonesia” dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD bagi kelas Vc.

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Untuk lebih rinci mencermati perolehan nilai siswa terhadap pembelajaran IPS

kelas Vc dapat dilihat lampiran 6

1. Deskripsi Siklus I dan Hasilnya

a. Perencanaan

1) Pendahuluan

Dalam pembelajaran, guru merancang konsep pembelajaran Ilmu

Penngetahuan Sosial Kelas V semester 2 tahun ajaran 2010/ 2011

dengan Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan

Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dan

Kompetensi Dasar ” Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ” yang dituangkan

dalam Perencanaan Peaksanaan Pembelajaran (RPP lampiran 7),

menetapkan model pembelajaran dan membuat langkah – langkah

pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada Kegiatan Belajar Mengajar.

2) Kegiatan inti

Menentukan kelas Vc sebagai subjek yang dipilih. Menetapkan konsep

kegiatan, menentukan lokasi waktu penelitian, menetapkan model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk digunakan dalam KBM

serta alat, Materi dan media yang digunakan

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

3) Penutup

Menentukan tanggal pelaksanan, mempersiapkan lembar kerja siswa

yang akan digunakan sebagai tugas siswa, mempersiapkan siswa dan

kelompok siswa yang terdiri dari 5 siswa heterogen baik di dalam

kepandaian maupun jenis kelamin sesuai dengan pelaksanaan

pembelajaran dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

b. Tindakan

1) Pelaksanaan Pendahuluan

Pendahuluan merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,

agar suasana dalam kelas pembelajaran kondusif maka langkah awal

dalam pendahuluan haruslah menunjukan bahwa pengajar berempati

pada siswa didiknya. Langkah awal yang dilaksnakan dalam

pembelajaran di siklus I memberi salam, mengabsen siswa, kemudian

memberi kesempatan bagi siswa mereviev pembelajaran sebelumnya

dengan cara bertanya beberapa soal ringan mengeani pembelajaran

sebelumnya, serta menjelaskan ulasan hasil observasi partisipasi belajar

siswa sebelumnya, memotivasi mereka untuk berperan aktif dalam

pembelajar yang akan dilaksanakan. Mempersiapkan siswa untuk

mengikuti pelajaran dengan menjelaskan Standar Kompetensi

pembelajran IPS, dan tujuan pembelajaran dengan jelas.

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2) Pelaksanaan kegiatan inti

Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran dengan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memotivasi siswa, menyampaikan informasi,

mengorganisasi siswa dalam pembentukan kelompok, membimbing

secara proporsional kepada peserta didik supaya aktif dalam kegiatan

kelompok aktif bekerja, dan belajar bersama dalam kegiatan belajar

mengajar yang dilaksnakan sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang lebih dulu dijelaskan kepada siswa.

3) Pelaksanaan Penutup

Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan Satandar Kompetensi

”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar

”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia”, peneliti mengevaluasi

kegiatan pembelajaran dengan cara menugaskan siswa untuk membuat

laporan dan mempresentasikan hasil mereka di depan kelas untuk

didiskusikan bersama. Guru memberikan penguatan dan menjadi

fasilitator dalam kegiatan pembalajarn.

Observer mengobservasi partisipasi siswa dalam kelompok

maupun ketika mempresentasikan di depan kelas, Sedang pada

pertemuan kedua pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan soal

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

ulangan dengan materi yang telah diberikan . soal yang diberikan

kepada siswa bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap

materi yang sudah disajikan dengan model Pembelajaran Kooperatif

Tipe SATD.

c. Hasil pengamatan

1) Partisipasi Siswa

Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus I dapat

dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa belum dapat memanfaatkan

waktu dengan baik. Terlihat banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa orang yang

dominan, siswa yang lain hanya menjadi pendengar dan masih banyak

pula siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran dengan model

kooperatif tipe STAD. Ketika giliran mempresentasikan anak masih malu-

malu, terlebih ketika guru mengajak siswa membuat kesimpulan anak

terlihat hanya menunggu, tanggung jawab siswa belum kelihatan,

demikian juga anak yang terlalu aktif kurang menghargai siswa lain.

Adapun hasil observasi tentang Partisipasi adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Siklus 1

No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah - 0

2 Sedang 15 50

3 Tinggi 15 50

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Hasil pengamatan partisipasi kegiatan siswa yang dilakukan oleh observer

dengan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran

secara rinci pada lampiran 8.

Dari tabel 11. terlihat tidak terdapat siswa yang memiliki

partisipasi rendah berarti ada peningkatan dari Prasiklus yaitu 4, jumlah

siswa yang memiliki partisipasi sedang adalah 15 dari 30 siswa atau 50 %

dan jumlah siswa yang memiliki partisipasi tinggi juga 15 orang atau 50 %

sebelumnya hanya 8 orang dari 30 siswa atau 26.67 % mengalami

penigkatan sebanyak namun pencapaian tersebut belum sesuai dengan

indikator keberhasilan jumlah siswa yang berprestasi yaitu 80 % atau 24

siswa.

Adapun Rangkuman capaian jumlah siswa yang berpartisipasi

dari Prasiklus dengan siklus I seperti tertuang dalam tabel berikut.

Tabel 11. Perbandingan Berpartispasi Siswa Jumlah Prasiklus dan SiklusI

No Kategori Partisipasi

Jumlah siswa

Keterangan

Prasiklus Siklus I

1 Rendah 4 -

2 Sedang 18 15

3 Tinggi 8 15

2) Prestasi siswa

Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar IPS dan melaksanakan

Uji Kompetisi Siklus I maka didapat informasi jumlah siswa yang

mencapai KKM sebagai berikut.

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Tabel 12. Data Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus I

No Capaian Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 15 50

2 < 70 15 50

Dari tabel 13 didapat informasi bahwa terdapat 15 dari 30 siswa atau 50% tidak

tuntas belajar, demikian juga jumlah siswa yang tuntas adalah 15 siswa atau

50 %. Terdapat penigkatan jika dibandingkan dengan Prasiklus yaitu 15-8 = 7

siswa yang mencapai ketuntasan minimal. Tetapi kenaikan ini belum sesuai

dengan indikator keberhasilan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 80 %

dari 30 siswa atau 24 orang siswa. Untuk melihat jelas capaian ketuntasan lihat

lampiran 9. Sedangkan perbandingan perkembangannya lihat tabel 13 berikut.

Tabel 13. Pernbandingan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Prasiklus dan

Siklus I

no

Capaian Nilai

Prestasi

Jumlah Siswa Ket.

Parsiklus Siklus I

Jumlah % Jumlah %

1 > 70 8 26.67 15 50

2 < 70 22 63.33 15 50

3) Proses Kegiatan Belajar Mengejar

i. Aktivitas Guru

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar IPS dengan

Kompetensi Belajar ” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia”

guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan urutan penggunaan

Model Kooperatif tipe STAD, tetapi dalam pelaksanaannya masih

canggung, terlihat bahwa guru belum menguasai secara utuh tahap demi

tahap dalam pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe STAD.

Guru dalam fase-1 sudah menyampaikan tujuan pembelajaran

tetapi tidak semuanya, sehingga anak menanggapinya masih ragu-ragu.

Seharusnya semua tujuan pembelajaran disampaikan sehingga anak

mempunyai arah yang jelas dalam mengikuti pelajaran.

Pada fase -2 dalam menyampaikan Informasi kepada siswa tetapi

cara menyampaikan masih monoton, seperti model ceramah biasa,

sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengaja,

guru perlu menggunakan alat peraga dalam memberikan informasi kepada

anak agar siswa lebih tertarik.

Pada fase – 3 dalam membentuk kelompok anak guru kurang bisa

memberikan panduan dan perhatian guru belum merata maka waktu yang

terbuang dalam pembentukan kelompok cukup banyak sehingga efisiensi

waktu kurang baik.

Pada fase-4 dalam pemberian bimbingan guru masih terfokus pada

beberapa kelompok, seharusnya merata sehingga tidak ada kelompok yang

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

kelihatannya diam tetapi melakukan pekerjaan lain (kelompok III

misalnya)

Pada fase -5 guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa

tetapi belum melakukan motivasi atau penguatan sehingga banyak

kelompok seperti main-main ketika mempresentasikan hasil kerjanya.

Pada fase ke -6 atau fase terakhir guru sudah melakukan dengan

cukup baik sehingga anak- anak mulai tertarik dan termotivasi untuk

pelajaran berikutnya.

Secara keseluruhan tahap atau fase dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan Model Kooperatif tipe STAD sudah

dilaksanakan tetapi dalam melaksanakan menunjukkan bahwa guru masih

canggung dan sering melakukan hal-hal yang tidak perlu dilakukan tetapi

justru tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

ii. Kegiatan Siswa

Dari hasil pengamatan proses kegiatan belajar mengajar

menunjukan bahwa siswa masih binggung dengan pembelajaran yang

mereka anggab baru, nampak siswa sering menunggu perintah guru, atau

jika tidak mendapat perhatian maka bicara dengan teman terdekat dengan

topik yang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran kelompok IV

misalnya siswa ketika disuruh mengerjak lembar kerja masih banyak yang

mengerjakan pekerjaan lain dan hanya ketika guru mendekat maka mereka

pura-pura bekrja.

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Kelompok V yang duduk paling belakang ada beberapa siswa yang

menggambar yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, terdapat siswa

dikelompok III melipat kertas membuat mainan pesawat terbang

iii. Alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar alat peraga yang

digunakan kurang banyak, kurang bervareatif, ini menyebabkan anak

tidak tertarik, sehingga anak-anak bosan dan lebih asyik dengan pikiran

mereka sendiri atau melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan

pelajaran sebagai wujud kebosanan mereka.

iv. Bahan Ajar

Bahan ajar yang di gunakan setelah dikaji, sebenarnya sudah sesuai

dengan kurikulum yang ada, memang agak terlalu panjang maka guru

membuatkan pemandu belajar untuk bahan ini atau membuat LKS yang

lebih menarik.

d. Refleksi

Pada siklus I

4) Partisipasi Siswa

Diketahui bahwa jumlah siswa yang berpartisipasi mengalami

kenaikan, sebelum siklus siswa yang berpartisipasi hanya 10 orang atau

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

33.3 % kemudian setelah tindakan menjadi 15 orang atau 50 % sehingga

besar kenaikan adalah 5 siswa atau 16.6%. dari pengamatan masih banyak

siswa yang ragu-ragu terlibat dalam kelompok, ada beberapa siswa yang

enggan terlibat mengambil sikap dan masih menunggu disuruh untuk

bekerja sama.

5) Prestasi siswa

Ada peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar

siswa terhadap mata pelajaran IPS yaitu dari 8 sebelum dilakukan tindakan

menjadi 15 siswa atau mengalami peningkatan 7 siswa. Sedangkan rata-

rata kelas dari 6.6 menjadi 6.95 atau mengalami peningkatan 0.35. masih

terdapat banyak siwa yang mendapat nilai di bawah Kriteria ketuntasan

mainimal, dari beberapa anak di panggil dan ditanya untuk mendapatkan

masukan.

6) Kegiatan Belajar Mengajar

Ada peningkatan baik pada partisipasi, prestasi tetapi peningkatan

yang terjadi masih belum seperti yang di harapkan, masih banyak

kekurangan yang harus diperbaiki, terutama pada kegiatan guru dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Guru haru mempelajari kembali tahapan – tahapan pembelajaran

dalam Model Kooperatif tipe STAD .menggunakan media yang lebih

baik, penempatan alat peraga yang sesuai sehingga semua anak dapat

melihat. Pengaturan tempat duduk diubah sehingga memungkinkan semua

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dapat saling memandang dan tertarik untuk terlibat.Guru juga harus

memberikan motivasi yang yang merata tidak terpaku pada satu

kelompok saja.

Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian secara keseluruhan

belum menunjukan kebaikan yang merata maka diputuskan untuk

melanjutkan ke siklus II.

3. Deskripsi Siklus II dan Hasilnya

a. Perencanaan

1) Pendahuluan

Seperti halnya seklus I, pada siklus II ini Penelitian merancang konsep

kegiatan pembelajaran yang di tuangkan dalam satuan Persiapan Pembelajaran

(RPP Lampiran11) berdasarkan rekaman data pada siklus I yaitu data dari

ulangan, wawancara, data dari observer dan hasil diskusi dengan observer.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran IPS Standar

Kompetensi ” dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan

penyempurnaan setelah refleksi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memotivasi siswa, menyampaikan informasi, mengorganisasi siswa dalam

pembentukan kelompok, membimbing kelompok bekerja dan belajar dan

menjelaskan peranan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

3) Penutup

Penugasan kepada siswa secara kelompok, untuk dikumpulkan pada

pertemuan berikutnya

b. Tindakan

1) Pelaksanaan Pendahuluan

Guru Memberi salam, memberikan apersepsi, tanya jawab

pelajaran yang lalu, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersilakan

siswa berkumpul dalam kelompoknya, mengingatkan kembali aturan main

dan memberikan motivasi

2) Pelaksanaan Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pentingnya partisipasi dalam pencapaian

prestasi belajar. Mempersilakan siswa bergabung pada kelompoknya,

menyapaikan informasi, memotivasi siswa unutk berpartisipasi.

3) Pelaksanaan Penutup

Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar

”Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia ” peneliti

menugaskan siswa untuk membuat laporan secara berkelompok, untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas kemudian

didiskusi bersama sebagai evaluasi.Sedang pada pertemuan kedua

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan soal ulangan dengan materi

yang telah diberikan. soal yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk

mengetahui daya serap siswa terhadap materi ” Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia” yang sudah disajikan dengan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe SATD.

c. Hasil Pengamatan

1) Partisipasi Siswa

Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus II dapat

dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu

dengan baik. Terlihat banyak siswa yang terlibat aktif dalam

pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa siswa mulai terlibat,

hampi setiap siswa terlibat dalam memberikan pertanyaan, memberikan

jawaban dan memberikan usulan ataau saran dengan cara yang bagus,

tetapi masih ada bebrapa siswa yang hanya menjadi pendengar dan masih

terdapat siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran dengan

model kooperatif tipe STAD. Ketika giliran mempresentasikan masih ada

beberapa anak masih malu-malu, ketika guru mengajak siswa membuat

kesimpulan beberapa anak terlihat hanya menunggu. Adapun hasil

Observasi tentang Partisipasi oleh observer adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Siklus II

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah - 0

2 Sedang 9 30

3 Tinggi 21 70

Dari tabel 14. Data observasi partisipasi siswa dalam pembelajaran IPS

Siklus II dengan Standar Kompetensi ”Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia” dan Kompetensi Dasar ”Menghargai

perjuangan Para tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan” terlihat

bahwa tidak terdapat siswa yang berpartisipasi rendah, sementara

jumlah siswa yang berprestasi sedang ada 9 orang dari 30 siswa yang

ada atau 30 % dan jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi terdapat 21

orang dari 30 siswa yang ada atau 70 %. Untuk lebih rinci inforrmasi

disajikan dalam lampiran 11.

Terdapat peningkatan jumlah siswa yang berpartisipasi dari jumlah

partisipasi tinggi pada siklus I yaitu 15 atau 30 % orang siswa

berpartisipasi tinggi menjadi 21 siswa atau 70 % dari 30 siswa,

mengalami peningkatan sebanyak 21-15 = 6 siswa. Untuk lebih jelas

melihat perbandingan perkembangan pra siklus, siklus I dan siklus II

berikut.

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 15. Perbandingan jumlah siswa berpartisipasi pra siklus, siklus I, dan

Siklus II

Kategori

Jumlah Siswa

Parsiklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Rendah 4 13.33 0 0 0 0

Sedang 18 60 15 50 9 30

Tinggi 8 26.67 15 50 21 70

Dalam siklus dua jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi adalah 70 %

belum memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 80 % siswa berpartisipasi Tinggi.

2) Prestasi Siswa

Setelah melakukan kegiatan Belajar mengajar dengan Standar

Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar ” Setelah

melakukan kegiatan Belajar mengajar dengan Standar Kompetensi

”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar

”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia”. Kemudian melaksanakan Uji

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Kompetisi Siklus II maka didapat informasi jumlah siswa yang mencapai

KKM Lampiran sebagai berikut Data Pencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

Siklus II seperti dalam tabel berikut.

Tabel 16. Data pencapaian KKM Siklus II

No Capaian Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 23 76.67

2 < 70 7 23.33

Untuk dapat informasi yang lebih rinci pencapaian KKM yang dicapai

siswa pada siklus II lihat lampiran 12.

Pada siklus II jumlah siswa yang melampaui KKM ada 23 orang

dari 30 siswa yang ada atau 76.67 % sedangkan yang tidak mencapai KKM

adalan 23.33 %, mengalami peningkatan jika dibanding dengan siklus

sebelumnya untuk memperjelas peningkatan disajikan dalam tabel

perbandingan berikut.

Tabel 17. Tabel perbandingan jumlah siswa yang mencapai KKM dari

prasiklus hingga siklus II

Prestasi

Parsiklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 > 70 8 26.67 15 50 23 76.67

2 < 70 22 63.33 15 50 7 23.33

Tabel rincian perbandingan capaian KKM terdapat pada lampiran 17

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

3) Kegiatan Belajar Mengajar

i. Kegiatan Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran IPS Kompetensi Dasar ”

Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia” dan

Standar Kompetensi” Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia” dengan model kooperatif

tipe STAD pada siklus II guru telah melaksanakan dengan baik jika

dibandingkan dengan siklus satu, guru terlihat lebih menguasai Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Namun demikian masih terdapat

kelemahan – kelemahan seperti

- Pada tahap 1 guru sudah menyampaikan semua tujuan pembelajaran

namun cara menyampaikannya masih terlalu cepat, tidak memberi

kesempatan kepada siswa untuk berpikir atau merenungkan sejenak.

- Pada tahap 2 guru juga sudah menyajikan informasi dengan baik

dengan metode demonstrasi menunjukan gambar maka anaklebih

tertarik dan memperhatikan guru

- Dalam mengorganisasi kelompok (tahap ke – 3) guru sudah baik lebih

merata perhatiannya, sehingga transisi berjalan cepat dan tepat

sehingga waktu lebih efektif untuk belajar.

- Tahap ke -4 dilakukan guru dengan baik hampir setiap kelompok yang

membutuhkan bimbingan dibantu guru sehingga anak merasa nyaman

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

dan mendapat perhatian, tidak ada lagi yang main sendiri walau ada

yang diam amun tidak fokus ke pada pelajaran ( wawancara 3 dengan

observer lampiran 14) misalnya. Perlu perhatian khusus.

- Guru mampu melaksanakan tahap ke-5 dengan baik. Jalannya

presentasi lancar anak anak termotivasi dengan baik sehingga antusias

dalam mengikuti diskusi.guru mampu mefasilitasi siswa dengan baik,

memberikan bimbingan dan motivasi sehinga suasana kelas nampak

hidup.

- Tahap ke-6 atau tahapan guru juga sudah melakukan dengan baik cara

guru menghargai karya siswa dengan memberikan acungan jempol,

aplouse kepada siswa baik yang diujudkan secara kata-kata langsung

atau pantun mampu meningkatkan gairah belajar siswa.

Secara keseluruhan proses pembelajaran berlangsung dengan baik

oleh kendali guru yang sudah benar melaksanakan tahapan pembelajaran

dengan Model Kooperatif tipe STAD.

ii. Kegiatan Siswa

Pada siklus II siswa sudah dapat menikmati pembelajaran model

Kooperatif tipe STAD untuk Matapelajaran IPS dengan Standar

Kompetensi”Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia “ dan

kompetensi Dasar” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia”.

Antar siswa terjalin kerja sama yang kompak dan juga terdapat antusias yang

luar biasa dalam menjawab soal –soal yang diberikan, memberikan jawaban

dan saran baik dalam kelompok maupun ketika berdiskusi didepan kelas.

iii. Media dan alat pembelajaran

Pengaturan tempat duduk yang berbeda mebuat siswa lebih

nyaman dan dapat berkoordinasi dengan temannya secara nyaman, dapat

saling memandang antar siswa, alat peraga yang digunakan juga

disesuaikan dengan materi pembelajran IPS Standar

Kompetensi”Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia “ dan

kompetensi Dasar” Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia”

yaitu mengalami peningkatan, penataan / peletakan alat peraga dapat

dilihat oleh semua siswa dengan kondisi semacam ini perhatian guru juga

dapat tersebar kesetiap kelompok sehingga dapat segera melakukan

pembinaan jika da penyelewengan atau tingkah laku siswa yang

menyimpang.

iv. Materi / Bahan Ajar

Materi atau bahan ajar sudah diringkas dan disesuaikan dengan

kondisi siswa, siswa juga dipandu memanfaatkan internet sebagai sumber

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

belajar di rumah. Guru juga menambah buku pegangan dan memperkaya diri

dengan materi yang dapat diambil dari internet.

d. Refleksi

Pada siklus II

1) Partisipasi Siswa

Diketahui bahwa jumlah siswa yang berpartisipasi mengalami kenaikan, Pra

siklus siswa yang berpartisipasi hanya 10 orang atau 33.3 % kemudian

setelah tindakan siklus I menjadi 15 orang atau 50 % sehingga besar

kenaikan adalah 5 siswa atau 16.6% Pada siklu II siswa yang kurang

berpartisipasi menjadi 8 siswa atau 22.67% dan yang berpartisipasi

menjadi 22 atau 77.33 % .

Partisipasi siswa menunjukan peningkatan dari siklus I sebesar 70%

menjadi 76.68% pada siklus II mengalami penigkatan 0.68 % hal ini

terobservasi bahwa banyak anak yang sudah ulai berani mengajukan

pertanyaan baik diskusi kelompok dan ketika berdiskusi kelas, tidak hanya

bertanya tetapi juga berani memberikan jawaban atas pertanyaan teman

serta saran serta mau membantu teman yang mengalami kesulitan. Pada

saat diskusi kelas banyak siswa yang mulai berani mengajukan pertanyaan

dengan tertib, menjawab pertanyaan teman yang diajukan dan berani

memberi saran atau masukan kepada kelompok lain yang

mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Masih terdapat beberapa siswa

yang masih enggan terlibat aktif dalam kelompok maupun di kelas. Masih

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

ada juga siswa yang belum menunjukkan kemampuan berpartisipasi baik

dalam kelompok maupun dalam kelas, masih terdapat beberapa siswa masih

yang kurang menghargai sesama teman, terlihat terlalu dominan baik dalam

diskusi kelompok maupun diskusi secara klasikal, juga masih terdapat siswa

yang merasa tugas yang diberikan pada kelompok bukanlah tanggung jawab

mereka. Siswa-siswa ini perlu perhatian khusus, dipanggil untuk dibina.

2) Prestasi Siswa

Ada peningkatan jumlah siswa yang meencapai ketuntasan terhadap mata

pelajaran IPS Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang

Dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan

kompetensi dasar ” Setelah melakukan kegiatan Belajar mengajar dengan

Standar Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan

Masyarakat Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan

kompetensi dasar ”Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan

Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia”.yaitu dari 8 sebelum

dilakukan tindakan menjadi 15 siswa atau mengalami peningkatan 7 siswa.

Sedangkan rata-rata kelas dari 6.6 menjadi 6.95 atau mengalami

peningkatan 0.35 pada siklus II. Tetapi pencapaian ini belum sesuai

dengan indikator kinerja maupun kriteria keberhasilan yang sudah

ditentukan, anak yang nilainya kurang dipanggil untuk dicari masukan

mengapa anak tersebut mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan

Minimal yang sudah ditentukan

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

3) Proses Kegiatan Belajar mengajar

Guru dalam melaksanakan pembelajaran model kooperatif tipe STAD

Pada siklus II lebih baik jika dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II

terlihat guru lebih baik dalam mengaplikasikan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD sehingga di semua tahapan dalam Kooperatif

STAD dilakukan dengan baik. Namun hal ini masih bisa ditingkatkan

kembali karena dalam aplikasi pembelajaran model kooperatif tipa STAD

guru belum mengaplikasikan secara menyeluruh terutama dalam

memberikan motivasi dan penguatan hendakalh guru lebih banyak

memberikan motivasi, penguatan, media yang digunakan dan penataan

tempat duduk. Jadi masih ada kemungkinan peningkatan ini akan lebih

besar lagi jika guru dapat memberikan penguatan dan motivasi terlebih

bagi siswa yang masih merasa minder yaitu siswa yang bernama Bintang,

dia mempunyai keinginan berpartisipasi kuat tetapi tidak tahu harus

bagaimana mengaplikasikanya sehingga ia hanya suka berbisik – bisik

kepada temannya, jika diberi kesempatan dan penguatan baru mau

berbicara dan menjawab pertanyyaan dengan baik.

Berdasarkan pemikiran tersebut maka penelitian akan dilanjutkan

pada siklus III

4. Deskripsi Siklus III dan Hasilnya

a. Perencanaan

1) Pendahuluan

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Seperti halnya siklus II, pada siklus III ini Penelitian merancang konsep

kegiatan pembelajaran yang di tuangkan dalam satuan Persiapan

Pembelajaran ( RPP lampiran 13) berdasarkan rekaman data pada siklus II

yaitu data dari ulangan, wawancara, data dari observer dan hasil diskusi

dengan observer.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti mengemas pembelajaran dengan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan penyempurnaan setelah

refleksi dari siklus II, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa, menyampaikan informasi, mengorganisasi siswa dalam

pembentukan kelompok, membimbing kelompok bekerja dan belajar, serta

menjelaskan peranan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

3) Penutup

Evaluasi .

b. Tindakan

1) Pelaksanaan Pendahuluan

Guru Memberi salam, memberikan apersepsi, tanya jawab pelajaran yang

lalu, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersilakan siswa

berkumpul dalam kelompoknya, mengingatkan kembali aturan main dan

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

memberikan motivasiakan pentingnya partisipasi dalam kegiatan

pembelajaran.

2) Pelaksanaan Kegiatan Inti

Guru menjelaskan pentingnya partisipasi dalam pencapaian prestasi

belajar. Mempersilakan siswa bergabung pada kelompoknya,

menyampaikan informasi, memotivasi siswa unutk berpartisipasi.

3) Pelaksanaan Penutup

Setelah proses pelaksanaan pembelajaran dengan kompetensi dasar ”

menghargai Jasa Pejuang kemerdekaan” peneliti menugaskan siswa untuk

membuat laporan dan mempresentasikan hasil mereka di depan kelas.

Sedang pada pertemuan kedua pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan

soal ulangan dengan materi yang telah diberikan. Soal yang diberikan

kepada siswa bertujuan untuk mengetahui daya serap siswa terhadap

materi dengan Kompetensi dasar ” Mengharagai Perjuangan Para Tokoh

dalam Mempertahankan kemerdekaan.” yang sudah disajikan dengan

model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

c. Hasil Pengamatan

1) Partisipasi Siswa

Hasil observasi pertemuan pertama pada siklus III dapat dideskripsikan bahwa

sebagian besar siswa lebih dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Terlihat

banyak siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan menikmati

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

pembelajaran, terlebih saat berdiskusi hanya beberapa siswa yang kurang

terlibat, beberapa siswa yang hanya menjadi pendengar sudag berkurang ,

siswa sudah memahami jalannya pembelajaran dengan model kooperatif tipe

STAD.Ketika giliran mempresentasikan hampir semua anak terlihat sangat

antusias dalam membaca maupun dalam menyimak presentasi kawan, ketika

guru mengajak siswa membuat kesimpulan anak-anak terlihat sangat antusias.

Adapun hasil Partisipasi dalam siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Data Jumlah Siswa Berpartispasi dalam KBM Siklus III

No Kategori Partisipasi Jumlah Persentase (%)

1 Rendah - 0

2 Sedang 3 10

3 Tinggi 27 90

Dari tabel 18 diperoleh informasi jtidaka ada siswa yang memiliki prestasi

rendah, jumlah siswa yang berpartisipasi sedang ada 3 dari 30 siswa atau 10

% . sedangkan jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi ada 90 5 dari 30 siswa

atau sebanyak 27 orang. Untuk melihat detail pencapaian siswa lihat

Lampiran16 .partisipasi siklus III

Pada siklus II jumlah siswa yang berpartisipasi tinggi adalah 21 siswa sedang

dalam siklus III menjadi 27 mengalami peningkatan sejumlah 6

siswa.adapaun perbandingan capaian jumlah partisipasi dari pra siklus sampai

pada siklus III perhatikan tabel berikut,

Tabel 19. Perbandingan capaian jumlah siswa yang berpartisipasi dari

prasiklus hingga siklus III

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Kategori

Jumlah Siswa

Parsiklus Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Rendah 4 13.33 0 0 0 0 0 0

Sedang 18 60 15 50 9 30 3 10

Tinggi 8 26.67 15 50 21 70 27 90

Rangkuman partisipasi siswa dari Pra siklus sampai siklus III dituangkan

dalam lampiran 17

2) Prestasi Siswa

Setelah melakukan kegiatan Belajar mengajar IPS dengan Standar

Kompetensi ”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi

dasar ”Menghargai Pejuang dan Para Tokoh dalam Mempertahankan

Kemerdekaan” dan siswa telah melaksanakan Uji Kompetisi Siklus III

maka didapat informasi jumlah siswa yang mencapai KKM sebagai

berikut ( rincian pencapaian prestasi siswa siklus III lihat lampiran 16)

Tabel 20. Data Prestasi Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal Siklus III

No Capaian Nilai Jumlah Siswa %

1 > 70 28 93.33

2 < 70 2 6.67

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Dari tabel 20 didapat informasi bahwa terdapat 28 siswa dari siswa

dari 30 siswa yang ada atau 93.33 %. Sedangkan yang tidak mencampai

KKM adalah 6.67 %. Pencapaian ini mengalami peningkatan jika

dibanding dengan siklus II . Untuk lebih jelas maka disajikan dalam tabel

perbandingan capaian KKM dari pra siklus hingga siklus III berikut.

Tabel. 21 perbandingan Capaian Prestasi siswa dari prasiklus hingga siklus III

Kategori

Jumlah Siswa

Parsiklus Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

> 70 8 26.67 15 50 23 76.67 28

< 70 22 63.33 15 50 7 23.33 2

Rangkuman Prestasi siswa tertuang dalam lampiran 17

3) Proses Kegiatan Belajar Mengajar

i. kegiatan Guru

guru sudah benar-benar menguasai dan dapat mengaplikasikan model

Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe STAD dalam proses Kegiatan belajar

mengajar, sehingga sama sekali guru tidak canggung lagi. Bimbingan dan

pembinaan kepada kelompok berjalan dengan baik. Ketika memberikan

kesempatan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok guru juga

mampu memberikan motivasi baik kepada kelompok yang menjadi

presenter maupun kelompok yang menjadi audien. Kegiatan belajar

mengajar sudah berjalan dengan sangat baik.

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

ii. Kegiatan siswa

Siswa terlihat sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, hampir

semua siswa terlibat dan menunjukan kemampuan berpartisipasi dalma

Kegiatan Belajar Mengajar, saling menghargai terhadap yang satu dengan

yang lain dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hampir

setiap tugas yang diberikan diselesaikan dengan baik.

iii. Media dan alat pembelajaran

Media yang digunakan juga mengalami peningkatan yang baik dari yang tidak

berwarna menjadi berwarna, dari ukuran yang kecil menjadi ukuran yang

lebih besar sehingga siswa semakin dapat menikmati media yang digunakan

dan pemasangan media di tepat yang tepat sehingga dapat dilihat oleh setiap

siswa.

Vareatif tugas yang diberikan dengan memanfaatkan media Internet semakain

menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

iv. Materi/ bahan ajar

Bahan ajar yang digunakan sudah dikemas dalam bentuk pemandu belajar

yang dikemas dalam bahsa sderhana sehingga anak dapat mempelajari dengan

baik.

d. Refleksi

Pada siklus III

1) Partisipasi Siswa

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Diketahui bahwa jumlah siswa yang berpartisipasi mengalami kenaikan,

sebelum siklus, siswa yang berpartisipasi hanya 10 orang atau 33.3 %

kemudian setelah tindakanpada siklus I menjadi 15 orang atau 50 % sehingga

besar kenaikan adalah 5 siswa atau 16.6% Pada siklu II siswa yang kurang

berpartisipasi menjadi 8 siswa atau 22.67% dan yang berpartisipasi menjadi

22 atau 77.33 % demikian terus mengalami peningkatan pada siklus III

jumlah siswa yang kurang berpartipasi menjadi 2 siswa atau 6.67% sedang

yang berpartisipasi ada 28 siswa atau 93.33%. Siswa sudah merasa nyaman

dalam mengikuti Proses Pembelajaran dengan menggunakan Model

Kooperatif tipe STAD. Walau masih ada dua anak yang perlu perhatian

kusus, kedua anak tersebut sudah dicatat untuk diadakan pembinaan lebih

lanjut. ( wawancara 4 lampiran 20)

2) Prestasi Siswa

Ada peningkatan pencapaian ketuntasan belajar siswa terhadap mata

pelajaran IPS yaitu dari 8 sebelum dilakukan tindakan, pada siklus I

menjadi 15 siswa atau mengalami peningkatan 7 siswa. Sedangkan rata- rata

kelas dari 6.60 menjadi 6.95 atau mengalami peningkatan 0.35 pada siklus II.

Sedangkan pada siklus III rata-rata prestasi siswa adalah 8.30 dan jumlah

siswa yang melampaui KKM ada 28 dari 30 siswa atau mencapai 93.33%

sudah melampaui Kriteria keberhasialan yaitu 85 %.terdapat 2 siswa yaitu

Abigail Stefanie Guntoro dan Desy yang tidak melampaui KKM yaitu masing

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

– masing mendapat nilai 6.5 . Kedua anak ini sebaiknya dipanggil, diadakan

pembinaan dan dimasukan dalam program Remidi.

3) Proses Kegiatan Belajar Mengajar

i. Kegiatan Guru

Dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dengan model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD guru sudah melaksanakan tahapan -

tahapan yang ada dalam Koopertaif tipe STAD, setiap fase dilaluinya

dengan baik .

ii. Siswa

Secara umum telah menunjukan partisipasi yang baik, hampir setiap

kegiatan dalam kelompok maupun kelas siswa terlihat aktif berpartisipasi

baik dalak kegitan menanyakan persoalan, menjawab pertanyaan dan

dalam memberikan saran atau masukan, tinggal dua anak yang tidak

mengalami perubahan yaitu desy dan Abigail. Baiknya kedua anak ini

ditanya dan di beri bimbingan atau bekerja sama dengan Guru Bimbingan

Konseling dan Wali kelas.

iii. Media dan Alat Pembelajaran

Media dan alat pembelajaran yang digunakan oleh guru juga lebih

bervareatif dan ditempatkan di posisi yang dapat dilihat oleh semua anak.

Sehingga perhatian anak dapat lebih fokus. Guru juga menambahkan alat

pembelajaran berupa LCD dan pemanfaatan Internet sehingga siswa lebih

tertarik.

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

iv. Materi / bahan ajar

Materi pembelajaran IPS dengan Standar Kompetensi ”

”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia” dengan kompetensi dasar

”Menghargai Pejuang dan Para Tokoh dalam Mempertahankan

Kemerdekaan” terasa mengenai jiwa siswa dan disajikan dengan baik oleh

guru berupa ringkasan materi, pemandu belajar sehingga anak senang dan

merasa mudah dalam mempelajarainya.

C. Pembahasan Hasil

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD berfungsi untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan siswa tentang

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Puskur Balitbang Depdiknas, 2003: 2)

Pemebelajara IPS dengan Stanadr Kompetensi ” Menghargai peranan

tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan

kemerdekaan Indonesia”. Memberikan wacana bagi siswa untuk dapat mengerti

cara nmenghargai pejuang dan tokoh masyarakat dalam merebut kemerdekaan

dengan cara belajar giat mengisi kemerdekaan.

Setelah pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam tiga siklus hasil

penelitian tindakan kelas dapat diimpulkan keterkaitan Model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD dengan Partisipasi dan Prestasi siswa terhadap Pelajaran

IPS.

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Tahapan- tahapan dalam pembelajaran dengan Model Kooperatif tipe

STAD sesuai dengan keberadaan anak sebagi berikut.

2. Informasik akademik disampaikan dengan sederhana

3. Tujuan Sosial Tipe STAD yaitu kerja kelompok dan kerjasama.

4. Kelompok belajar heterogen dengan 4-5 anggota.

5. Pemilihan topik oleh guru sehingga dapat disesuaikan dengan

keberadan siswa.

6. Tugas utama yang dapat dikerjakan dengan menggunakan lembar

kegiatan dan saling membantu

7. Penilaian dilaksanakan tiap minggu sehingga siswa senang karena

dapat segera mengetahui hasil belajarnya.

8. Pengakuan diberikan kepada siswa dengan lembar pengakuan atau

publikasi lain.

Sumber Ibrahim dkk.(2000:29) dalam Triyanto ( 2007:52)

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat

Meningkatkan Partisipasi

Sebelum dilaksanakan siklus I atau disebut pra siklus dari hasil observasi

didapat informasi dari 30 orang siswa terdapat 4 orang siswa atau 13.33 % yang

tergolong berpartisipasi rendah, siswa yang berpartisipasi sedang 18 orang atau

60 %, dan siswa yang berpartisipasi tinggi 8 orang atau 26.67 %

Partisipasi siswa meningkat setelah dilakukan pelaksanaan Kegiatan

Belajar Mengajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD.

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Pada siklus I setelah dilaksanakan pembelajaran dengan Model kooperatif

Tipe STAD terdapat informasi dari 30 siswa tidak terdapat siswa yang memiliki

partisipasi rendah, siswa yang berpartisipasi sedang ada 15 siswa atau 50 % dan

siswa yang berpartisipasi tinggi adalah 15 siswa atau 50 % mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus sebesar (15-8) siswa = 7 siswa

atau mengalami peningkatan 13.33 %

Pada siklus II diperoleh data dari 30 orang siswa tidak terdapat siswa yang

berpartisipasi rendah, terdapat 9 orang siswa atau 30 % berpartisipasi sedang, dan

21 siswa atau 70 % siswa berpartisipasi tinggi. Mengalami peningkatan jumlah

siswa berpartisi tinggi dari perolehan siklus I sebesar (21-15) = 6 orang atau

mengalami peningkatan 20 %.

Pada siklus III diperoleh Informasi dari 30 orang siswa tidak terdapat

siswa yang berpartisipasi rendah, 3 siswa yang berpartisipasi sedang atau 10 %,

dan terdapat siswa berpartisipasi tinggi 27 orang atau 90 % terdapat peningkatan

dari siklus II sebesar (27-21) orang siswa = 6 orang siswa mengalami

peningkatan sebesar 20 %.

Dari siklus I sampai Siklus III partispasi siswa terhadap pelajaran IPS

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami

penigkatan.

Partisipasi dapat ditingkatkan dengan model Kooperatif tipe STAD

karena kooperatif tipe STAD dapat menjadikan siswa lebih bersahabat, bekerja

dengan teman sebaya yang heterogen, perbedaan yang ada menjadi kekayaan

untuk saling mengisi, dalam kooperatif tipe STAD semua anak mempunyai

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

kesempatan yang sama jadi dengan kooperatif tipe STAD siswa bekerja secara

berdampingan sesuai dengan pendapat Piaget ( 1973 : 268)”Childern star

producing and following through their own ideas, if possible getting beyond

needing anybody else’s sugestion.” anak-anak ( siswa ) mulai dengan

meghasilkan dan mengikuti pada ide-ide mereka, jika memungkinkan juga

mengikuti pendapat orang lain juga. Hal ini sesuai dengan pendapta piaget (1973 :

268) ”It is important for them as people and it is important in order for them to

feel free to acknowledge the children’s ideas.” ini adalah penting bagi mereka

sebagai manusia dan penting bagi mereka untuk merasa bebas untuk

mengekpresikan ide – ide anak. Jadi dengan model pembelajaran koopertaif tipe

STAD partisipasi siswa dapat ditingkatkan karena tahapan dalam kooperatif tipe

STAD merupakan pembelajaran kooperatif sesuai dengan sesuai dengan

perkembangan anak.

Hal ini sesuai dengan sifat pembelajaran Kooperatif tipe STAD menurut

pendapat Gayle ( 2007: 11) ” after the groups share their statements, the class

combines, deletes, or adds rules to live by, which many include the folowing (1)

there is no wrong, (2) no put-down or sacasm here(3) every one must be heard (4)

Mistake are learning.”

Setelah kelompok mempresentasikan hasilnya, kelas dikombinasikan, ada

penghapusan atau penambahan aturan yang mencakup sebagai berikut (1) tidak

ada yang salah (2) tidak ada yang kalah atau di rendahkan (3) setiap orang harus

didengar (4) kesalahan sebagai pelajaran. Dengan kondisi demikian maka siswa

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

akan merasa bebas berekspresi tanpa ada tekanan, sehingga anak dapat beriteraksi

dengan lingkungannya dengan nyaman.

Berdasarkan hasil dan teori tentang partisipasi bahwa tahap –tahap

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menciptakan kondisi anak untuk terlibat

aktif atau berpartisipasi dalam Kegiatan KBM.

2. Penerapan Model Pemebelajaran koopertif Tipe STAD dapat

meningkatkan Prestasi Siswa

Pencapaian prestasi rata-rata kelas Siswa terhadap mata pelajaran IPS

sebelum Siklus atau Prasiklus adalah 6.6 (enam Koma Enam). Dari 30 orang

siswa yang ada Jumlah siswa yang melampaui KKM > 7.0 (tujuh koma nol) ada 8

siswa atau 26.67% . sementara terdapat 22 siswa atau 73.33% siswa tidak

melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditentukan sebelumnya.

Setelah pelaksanaan siklus I didapat informasi bahwa pencapaian prestasi

belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 6.6 (enam koma enam) pada pra

siklus menjadi 6.98 ( enam koma sembilan delapan ) maka mengalami

peningkatan rata-rata 6.98-6.60 =0.38. Jumlah siswa yang melampaui Kriteria

Ketuntasan Minimal adalah 15 atau 50 % dari 30 siswa atau mengalami

peningkatan (15-8) orang = 7 orang atau 50% -22.67% = 27.33%

Pada pelaksanaan Siklus II setelah refleksi dari siklus I diperoleh

dinformasi siswa secara kalsikal yang melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal

adalah 23 siswa atau 76.67% dari 30 siswa yang ada , pencapaian rata-rata kelas

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

adalah 7.98 (tujuh koma sembilan delapan) mengalami peningkatan sebesar 7.98

– 6.95=1.03 dibandingkan dari siklus I.

Setelah merefleksi siklus II dan melakasankan tindakan di SiklusaIII

dengan penyempurnaan siklus II diperoleh informasi bahwa terdapat 28 siswa

dari 30 siswa yang ada atau 93.33% siswa yang melampui Kriteria Ketuntasan

Minimal dengan rata-rata 8.30(delapan koma tiga nol), Terjadi peningkatan dari

jumlah siswa yang melampui Kriteria Ketuntasan Minimal dari siklus II sebesar

28-23= 5 siswa atau 93.33% - 76.67% = 16.66% adan mengalami peningkatan

rata-rata sebesar 8.30-7.98= 0.32.

Memperhatikan hasil tersebut dapat dikaitkan dengan teori bermakna yang

di kemukakan oleh David Ausubel yang dikutip oleh Triyanto (2007 : 25) ” Inti

dari belajar bermakna adalah konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan

dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur yang sudah dimiliki siswa”.

Hal ini sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa cara penanaman

pada siswa melibatkan siswa sejauh mana mereka mempunyai ” bekal awal” yang

berbeda beda untuk saling dikombinasikan menjadi satu keutuhan dalam

pemahaman siswa.

Dalam berdiskusi dengan teman sebaya siswa belajar menemukan sendiri

secara aktif oleh diri mereka masing-masing, maka pengendapan pengetahuan

siswa akan lebih baik berlangsung lebih lama. hal ini sesuai dengan teori Jerome

Bruner yang dikutip oleh Triyanto (2007: 26) ” bahwa belajar penemuan sesuai

dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya

memberi hasil yang paling baik.”

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Selanjutnya dalam Triyanto ( 2007: 26) Bruner menyarankan agar siswa –

siswa hendaknya berpartisipasi secara aktif dengan konsep –konsep dan prinsip-

prinsip, mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, melaksanakan

eksperimen-eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip

prinsip itu sendiri.”

Menurut Vygotsky dalam Triyanto ( 2007:26) ” siswa membentuk

pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa”.

Bahasa dimaksud disini adalah interaksi sosial antar siswa bahsa sebagai sarana

interaksi sosial bukan hanya bahasa berupa tulisan ataupun langsung tetapi

meliputi bahasa tubuh yang diperlihatkan oleh siswa termasuk ekpresi jiwa yang

dicerminkan lewat sikapdan raut muka.

Selanjutnya Vygotsky dalam Triyanto (2007:260) menegaskan bahwa ”

perkembangan tergantung baik pada faktor biologis menentukan fungsi-fungsi

elementer memori, atensi, persepsi, dan stimulus – respon, faktor sosial sangat

penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk

pengembangan konsep, penalaran logis dan pengambilan keputusan.’

Gagne (1974 : 6) mengatakan ” The capacity for learning reaches such a

high level in human being that certain types of interaction can be represented

internally and there fore can take place entirely in the head”

Pembelajaran akan mencapai pada level tertinggi manusia ditentukan oleh

tipe dari interaksi yang dapat di presentasikan secara mendalam dan oleh sebab itu

maka dapat menjadi pemahaman yang paling dalam dipikiran manusia.

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Kesimpulan keberhasilan suatu pembelajaran bagi siswa tergantung dari

beberapa faktor diantaranya (1) pemberian tugas yang masih dalam jangkaun

siswa(2) pemberian bimbingan atau bantuan guru sesuai dengan tingkatan

perkembangan siswa (3) hubungan sosial yang terjadi di dalam proses Kegiatan

Belajar Mengajar maupun di dalam hubungan diluar KBM (4) terjadi partisipasi

aktif siswa

Semua Tahapan pembelajaran Kooperatif tipe STAD memuat keempat

point kesimpulan tersebut sehingga penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dapat meningkatkan prestasi siswa.

3. Partisipasi dan Prestasi siswa dapat meningkat karena aplikasi

Pembelajaran dengan Model Kooperatif Sudah sesuai dengan Ketentuan

yang benar

Peningkatan partisipasi, prestasi siswa terjadi setelah dilaksanakan

pembelajaran siklus I sampai dengan Siklus III seiring dengan penyempurnaan

aplikasi Model Pembelajaran Koorperatif Tipe STAD yang dilaksnakan oleh guru.

Dalam setiap siklusnya guru selalu meningkatkan kinerjanya dengan cara

merefleksi setiap silklus bekerja sama dengan Observer dan mempelajari sempua

yang terjadi daam proses pelaksanaan siklus demi siklus.

Dari ke tiga siklus ( Siklus I – Siklus III) yang dilaksanakan diperoleh

informasi bahwa setiap siklus terjadi peningkatan aktivitas guru dalam mengajar

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

sesuai dengan Langkah-langkah dalam pembelajaran model Kooperatif Tipe

STAD

Pada pelaksanaan siklus I .guru dalam mengaplikasikan Model

Pembelajran Kooperatif Tipe STAD masih mengalami kecanggungan sehingga

siswa terpengaruh dengan kondisi yang demikian, kemudia direfleksi dan

dilanjutkan ke pelaksanaan siklus II

Setelah pelaksanaan siklus II aktivitas guru lebih baik sehingga susana

kelas menjadi lebih hidup dan jumlah siswa yang berpartisipasi lebih banyak. baik

itu dalam diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas ketika masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.

Setelah pelaksanaan siklus III aktivitas guru mencapai tingkat sempurna

dalam melaksanakan KBM dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD makin sempurna sehingga ini menimbulkan juga partisipasi siswa

dalam pembelajaran sesuai dengan teori behavioristik dan teori perkembangan

piaget..

Peningkatan ini dikaji maka sesuai dengan Teori perkembangan Sosial

milik Vygotsky dalam Triyanto ( 2007 : 27)” bahwa proses pembelajaran akan

terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum dipelajari,

namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan siswa ( zone of

proximal development)” selanjutnya ide penting Vygotsky dalam Triyanto

(2007:27) adalah scaffolding yakni pemberian bantuan kepada anak selama tahap-

tahap awal perkembangannya dan mengurangi bantuan tersebut dan memberikan

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin

besar segera setelah anak dapat melakukannya. ”

Senada dengan Vygotsky, Gayley juga mengatakan (2007 : 9) effective

teachers consciously create a climate in which all students feel in included.”

Seorang guru yang kreatif senantiasa mengkreasi iklim kelas sehingga semua

siswa merasa adalah satu kesatuan.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan belajar anak adalah melalui (1)

Interaksi sosial antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa ini dapat

meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam mencapai tujuan pemebelajaran

dengan bimbingan guru yang kreatif yang mampu mensitumulus positif siswa

sehingga siswa merespon dengan baik(2) penanam kebersamaan dalam

pembelajaran yang benar sehingga siswa merasa menjadi satu kesatuan yang utuh

dalam mencapai tujuan bersama. Dalam pelaksanaan tindakan menggunakan

Model pembelajran Kooperatif tipe STAD memuat juga kedua point tersebut, Hal

ini semua terlihat dalam aplikasi tahap demi tahap pembelajran Kooperatif tipe

SATD dalam pembelajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan di kelas V Tingkat

Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Berdasarkan kondisi dan informasi tersebut

maka disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD jika dilaksanakan

sesuai dengan Tahapan yang benar yang ada akan dapat meningkatkan partisipasi

dan prestasi belajar siswa.

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan perlu memperhatikan keterbatasan penelitian, agar

dapat mengurangi kekeliruan dalam penggunaan hasil penelitian. Penelitian

tindakan kelas ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena keterbatasan

peneliti dalam berbagai hal diantaranya keterbatasan kemampuan dan

keterbatasan yang bersifat prosedural pelaksanaan di lapangan seperti :

1. Fokus peneliti lebih dominan pada proses tindakan, sehingga instrumen

tes dalam setiap siklus digunakan seperlunya guna mengetahui

peningkatan atau peubahan proses pembelajaran yang dipandu oleh guru,

keterlibatan siswa dalam pelaksanaan KBM sebelum dan sesudah

tindakan, bukan instrumen yang dirancang secara ketat seperti pada

penelitian Kuntitatif.

2. Pengamatan yang dilakukan observer kurang efektif , karena perhatian

observer kurang terfokus. Ini terjadi observer bukanlah seorang yang ahli

dibidangnya dan subyektivitas observer juga mempengaruhi dalam

pengisian data observasi.

3. Keberadaaan 2 orang dewasa / guru atau lebih dalam kelas sebagai

pengajar dan observer mempengaruhi tindak tanduk siswa dalam

mengikuti KBM di kelas sehingga obyektivitas pelaksanaan pembelajaran

juga berpengaruh

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

4. Keterbatasan waktu yang dirancang harus sesuai dengan pembagian

waktu dalam pengajaran. Sehingga penelitian berjalan menyesuaika jadwal

yang ada tidak dikembangkan sesuai dengan tuntutan penelitian yang

bebas intervensi .

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD untuk meningkatkan Partisipasi dan Prestasi Siswa Kelas VC Kompetensi Dasar

”Menghargai Peranan Tokoh Pejuang Dan Masyarakat Dalam Mempersiapkan Dan

Mempertahankaan Kemerdekaan Indonesia”Sekolah Dasar Kristen Kalam Kudus

Surakarta telah selesaikan dilaksanakandalam tiga siklus secara berkesinambungan.

Setiap Siklus dalam penelitian tindakan kelas ini selalu dilaksanakan 4 (empat)

tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Siklus

berikutnya merupakan perbaikan siklus sebelumnya dengan terlebih dulu merefleksi

mencari kekurangan dan kelemahan yang terjadi yang bekerja sama dengan

observer.Berikut ini adalah kesimpulan hasil dari penelitian.

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat Meningkatkan

Partisipasi

Berdasarkan data yang diperoleh dari angket partisipasi yang diberikan

pada kondisi awal (pra siklus) menunjukan bahwa partisipasi siswa kelas VC dalam

pembelajaran IPS sangat rendah, tetapi setelah pelaksanaan ketiga siklus dalam

penelitian menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Baik dilihat secara

individual maupun klasikal skor partisipasi sudah memenuhi Indikator keberhasilan

yang telah ditentukan.

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa terhadap pelajaran IPS

Pencapaian rata-rata prestasi kelas Siswa terhadap mata pelajaran IPS

Setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD terjadi peningkatan di setiap siklusnya.

Setelah pelaksanaan siklus I didapat data bahwa pencapaian prestasi

belajar siswa mengalami peningkatan dibanding dengan sPra maka mengalami

peniSiklus, setelah pelaksanaan Siklus II mengalami penigkatan dari siklus I

demikian juga setelah siklus III mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

siklus II. Kenaikan ini menunujkan tidak hanya secara individual tetapi juga secara

keseluruhan kelas. Dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat meningkatkan prestasi.

3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD jika dilaksanakan

dengan benar sesusai tahapan dan ketentuan yang ada dapat meningkatkan

Partisipasi dan prestasi siswa

Dari data yang diambil dari tabel kegiatan guru di setiap siklusnya ,

Guru sudah melakukan tahap demi tahap dalam pembelajaran Kooperatif tipe STAD

yang digunakan.Seperti menyamapikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa,

menyajikan informasi dengan jelas disertai demonstrasi sehingga menarik siswa,

membimbing setiap kelompok dengan merata, mengevaluasi kerja siswa dengan

mempersilahkan tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja, memberikan

penghargaan kepada siswa dan tetapp membri motivasi yang baik.

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Dari hasil wawancara dengan siswa diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata

siswa tertarik dengan pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe

STAD. Mereka mengaku sangat terkesan dan ingin semua pelajaran jika dapat

menggunakan model ini. Siswa mengaku dengan model pembelajaran yang baru saja

digunakan siswa merasa menjadi satu kesatuan dan dapat menikmati pemeblajaran

dengan ringan sehingga mereka terlibat dengan baik dan memperoleh prestasi yang

baik.

Berdasrakan kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Partisipasi dan

prestasi siswa dapat ditingkatkan dengan pengaplikasian Model Pembelajaran tipe

STAD dengan tahapan yang benar.

B. Implikasi

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan model pembelajaran Kooperatif tipe

STAD dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut.

1. Siswa yang biasa pasif dalam Prose Kegiatan belajar mengajar menjadi siswa

yang aktif berpartispasif dalam pelajaran tidak baik dengan perintah guru atau

tidak.

2. Untuk meningkatkan Pencapaian Prestasi siswa perlu mendapat dorongan,

bimbingan dan kepercayaan baik dari teman sekelas maupun dari guru.

3. Guru perlu meningkatkan upaya – upaya agar pembelajaran berpusat pada anak

didik, perlu mengubah pandangan bahwa anak didik mempunya kesamaan dlam

pembelajaran menjadi pemahaman bahwa setiap individu berbeda namun

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF …eprints.uns.ac.id/9439/1/221120911201111581.pdf · 2. Lampiran 2. Silabus IPS Kelas 5 SekolahDasar Semester 133 3. Lampiran 3. ... 15. Lampiran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

berbedaan itu menjadi satu kekuatan untuk salaing mengisidan menopang demi

kemajuan bersama.

C. Saran

Setelah dilaksanakan penelitian dan diambil kesimpulan maka dapat disarankan

sebagai berikut.

1. Diharapkan guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan berbagai model

pembelajaran yang sesuai dengan materi peljaran agar siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran

2. Bila siswa belum terbiasa dengan suatu model maka guru hendaknya menjelaskan

langkah-langkah dengan jelas sehingga siswa benar-benar memahaminya

3. Siswa sebagai Subjek pendidikan hendaknya menyadari tugas dan kewajibannya

serta berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran.

4. Siswa sebagai generasi penerus hendak sadar tanggung jawabnya mengisi

kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pejuang terdahulu dengan cara

mengisinya melalui belajra giat sebagai wujud penghormatan kepada para

Pahlwan.