penerapan model pembelajaran kooperatif untuk …/penerapan... · v sd negeri jubelan 02 kecamatan...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: ENDARIAN SETIAJI X4610049 JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

Upload: trinhdang

Post on 10-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA

DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

ENDARIAN SETIAJI

X4610049

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Endarian Setiaji

NIM : X4610049

Jurusan / Program Studi : JPOK / Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya ”PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MELEMPAR BOLA DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS

V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

Endarian Setiaji

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA

DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh:

ENDARIAN SETIAJI

X4610049

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Oktober 2012

PENGESAHAN

Pembimbing I

Drs. Bambang Wijanarko, M.kes.

NIP. 19620518 198702 1 001

Pembimbing II

Drs. Sarjoko Lelono, M.kes.

NIP. 19600119 198503 1 007

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal : Oktober 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Waluyo, S.Pd., M.Or. ________

Sekretaris : Hendrig Joko Prasetyo, S. Pd., M.Or. ________

Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M.kes. ________

Anggota II : Drs. Sarjoko Lelono, M.kes. ________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si.

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

# Allah SWT tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan apapun

# Sabar dan sholat sebagai penolong

# Gunakan waktumu untuk hal-hal yang berarti dan bermanfaat

# Guru yang hebat adalah guru yang dapat memberikan inspirasi pada

muridnya

# Keberhasilan seorang guru dalam mengemban amanah adalah terlihat

dari perubahan tingkah laku muridnya.

# Jadilah Dirimu Sendiri

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas

dan kasih sayang yang tiada terbatas pula.Tiada kasih sayang yang seindah dan

seabadi kasih sayangmu.

“Ghratia Lana”

Terima kasih atas doa, semangat, dan kasih sayangnya selama ini.

“ Yahya Farkani”

Terima kasih atas doa, semangat, dan kasih sayangnya. Kau senantiasa

mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat, kau selalu ada

disampingku baik disaat ku tegar maupun disaat ku terluka.

“Kepala Sekolah, Guru Penjasorkes, Teman sejawat, serta segenap keluarga

besar Sekolah Dasar Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang”

Terima kasih atas bantuan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

“Teman-teman Transfer Penjaskesrek 2010 dan Almamater.

Terima kasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Endarian Setiaji.PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA

DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Tujuan penelitian ini adalahuntuk meningkatkan hasil belajar melempar

bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dengan menerapkan

model pembelajaran Kooperatif.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tia siklus terdiri atas perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang

berjumlah 22 siswa.Sumber data berasal dari guru, teman sejawat, dan

siswa.Teknik pengumpulan data adalah dengan tes dan pengamatan.Validitas data

menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik

deskriptif dengan mengunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan

yang terjadi dlam proses pembelajaran. Prosedur penelitian adalah model spiral

yang saling berkaitan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar melempar bola dalam

permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sunowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari hasil analisis yang

diperoleh terdapat peningkatan kemampuan melempar bola dan hasil ketuntasan

belajar siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Kemampuan

melempar bola pada kondisi awal 8 siswa, siklus I 11 siswa, dan siklus II 18

siswa, sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga akhir siklus II sebesar 10.

Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal (36,37%), siklus I

(50%) dan siklus II (81,82%), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga

siklus II sebesar (45,45%).

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan hasil belajar melempar bola dalam permainan kasti pada

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2012/2013.

Kata kunci :model pembelajaran kooparatif, melempar bola permainan kasti,

hasil belajar

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan penyayang atas

segala limpahan kasih dan sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul ”PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MELEMPAR BOLA DALAM PERMAINAN KASTI PADA SISWA KELAS

V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan,

dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari

bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M. selakuKetua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd., M.Or. selakuKetua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Bambang Wijanarko, M.kes. selaku pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

5. Drs. Sarjoko Lelono, M.kes. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

6. Tutik Khamidah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang, yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Vita Sugiyarti, S.Pd. selaku Guru mata pelajaran Penjasorkes SD Negeri Jubelan

02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, yang telah memberi bimbingan

dan bantuan dalam penelitian.

8. Siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang, yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian

ini.

9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skrisi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian yang

sederhana ini dapat bermanfaat penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i

HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………….. ii

HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………….. iii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. iv

HALAMAN PENGEASAHAN………………………………………….... v

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………... vi

HALAMAN MOTTO……………………………………………………… vii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………... ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR...…………………………………………………….. xv

DAFTAR TABEL……….…………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xix

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 4

C. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4

D. Manfaat Penelitian……………………………………………… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKA……………... 6

A. Kajian Teori……………………………………………………. 6

1. Permaianan Kasti ………………………………………….. 6

a. Pengertian Permainan Kasti……………………………. 6

b. Teknik Dasar Permaianan Kasti……………………….. 6

1) Melempar Bola……………………………………… 6

a) Melempar Bola dari Bawah……………………. 7

b) Melempar Bola dari Samping………………….. 7

c) Melmpar Bola dari Atas……………………….. 8

2) Menangkap Bola…………………………………... 8

a) Menangkap Bola Melambung…………………. 8

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b) Menangkap Bola Mendatar…………………….. 9

c) Menangkap Bola Rendah………………………. 9

d) Menakap Bola mengelinding…………………… 10

3) Memukul Bola……………………………………… 10

a) Pukulan dari bawah……………………………… 11

b) Pukulan mendatar……………………………...... 11

c) Pukulan dari atas……………………................. 12

4) Teknik berlari dan menghindar……………………. 12

c. Lapangan dan Peralatan Permaianan kasti……….......... 12

1) Lapangan permainan kasti………………………… 12

2) Peralatan permainan kasti…………………………. 13

a) Bola …………………………………………… 13

b) Kayu pemukul…………………………………. 14

c) Tiang hinggap………………………………….. 14

d) Peralatan lainnya………………………………. 14

d. Peraturan Permainan………………………………...... 15

1) Jumlah pemain……………………………………. 14

2) Waktu ……………………………………………. 15

3) Wasit……………………………………………… 15

4) Regu pemukul……………………………………. 15

5) Regu penjaga……………………………………… 15

6) Pelambung………………………………………… 16

7) Lemparan ( untuk mematikan )…………………… 16

8) Bola mati …………………………………………. 16

9) Pergantian bebas………………………………….. 17

10) Giliran memukul………………………………….. 17

11) Pukulan benar…………………………………….. 17

12) Pukulan salah……………………………………… 17

13) Nilai………………………………………………. 18

2. Hakikat Pembelajaran……………………………………. 18

3. Hasil Belajar……………………………………………… 19

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. Pengertian Hasil Belajar……………………………… 19

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar……… 19

1) Faktor dalam diri siswa sendiri (intern)…………. 19

2) Faktor dari luar diri siswa (ekstern)……………… 20

4. Model Pembelajaran …………………………………….. 20

a. Pegertian Model Pembelajaran……………………….. 20

b. Strategi Model Pembelajaran…………………………. 21

5. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif………………… 22

a. Pengertian Pembelajaran kooperatif…………………… 22

b. Kelebihan dan Kekurangan

Pembelajaran Kooperatif............................................... 23

1) Kelebihan pembelajaran kooperatif………………. 23

2) Kekurangan pembelajaran kooperatif……………… 23

B. Kerangka Berfikir………………………………………………. 23

C. Hipotesis Tindakan……………………………………………… 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu……………………………………………… 27

1. Tempat Penelitian……………………………………………. 27

2. Waktu Penelitian……………………………………………... 27

B. Subjek Penelitian………………………………………………... 28

C. Data dan Sumber Data…………………………………………... 28

D. Pengumpulan Data……………………………………………… 28

E. Uji Validitas Data………………………………………………. 29

F. Analisis Data……………………………………………………. 29

G. Prosedur Penelitian……………………………………………… 30

1. Tahap persiapan survei awal………………………………… 30

2. Tahap seleksi informan,

penyiapan instrument dan alat………………………………. 30

3. Tahap pengumpulan data dan treatment…………..………... 31

4. Tahap analisis data…………………….……………………. 31

H. Indicator Capaian Penelitian…………………………………… 32

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. Rancangan Siklus I…………………………………………. 32

a. Tahap Perencanaan…………………………………….. 32

b. Tahap Pelaksanaan……………………………………... 32

c. Tahap Pengamatan……………………………………… 33

d. Tahap evaluasi………………………………………….. 33

2. Rancangan Siklus II………………………………………..... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan………………………………………….. 35

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………………… 35

a. Siklus Awal……………………………………………… 35

b. Diskripsi Siklus I………………………………………... 37

c. Diskripsi Siklus II ……………………………………..... 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………… 52

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………... 63

B. Implikasi………………………………………………………… 63

C. Saran…………………………………………………………….. 64

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....... 66

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 68

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Cara Melempar Bola dari Bawah……………………………… 7

2. Cara Melempar Bola dari Samping……………………………. 7

3. Cara Melempar Bola dari Atas………………………………… 8

4. Cara Menangkap Bola dari atas………………………………... 8

5. Cara Menangkap Bola dari Samping atau Mendatar………….. 9

6. Cara Menangkap Bola Rendah………………………………… 9

7. Cara Menangkap Bola menggelinding…………………………. 10

8. Cara Memegang Kayu Pemukul……………………………….. 10

9. Pukulan dari Bawah……………………………………………. 11

10. Pukulan dari Samping atau Mendatar………………………….. 11

11. Pukulan dari Atas………………………………………………. 12

12. Lapangan Permainan kasti……………………………………… 13

13. Bola Kasti………………………………………………………. 13

14. Kayu Pemukul…………………………………………………... 14

15. Tiang Hinggap…………………………………………………... 14

16. Alur Kerangka Berpikir…………………………………………. 25

17. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas……………………………. 31

18. Grafik Perbandingan Kemampuan Melempar Bola dalam

Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari Kondisi Awal ke Siklus........... 53

19. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola

dalam Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013........................................................... 54

20. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II................... 55

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

21. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola

Dalam Permaianan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II..................... 57

22. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/ 2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II.......... 58

23. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II............ 59

24. Grafik Peningkatan Kemampuan Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013............................ 60

25. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013............................ 61

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Table Halaman

1. Rincian Kegiatan, waktu pelaksanaan, dan jenis kegiatan penelitian… 27

2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian………........................................ 29

3. Presentase target capaian kemampuan melempar bola

dalam permainan kasti………………………………………………... 34

4. Kondisi Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013…………………………………………... 36

5. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

Pada Kondisi Awal Sebelum Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif…………………………………………………………….. 37

6. Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada Siklus 1............................................ 42

7. Diskripsi Data Hasil Belajar melempar bola dalam permainan kasti

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada Siklus I……. 43

8. Kemampuan Melempar Bola dalam Permainan Kasti

dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Siklus II......... 50

9. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Siklus II……….. 50

10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan melempar bola

dalam permainan kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012 /2013 dari Kondisi Awal ke Siklus 1………… 52

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

11. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus I…………. 54

12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola

dalam Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II……………….. 55

13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II……………….. 56

14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II………… 58

15. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II………… 59

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Pembelajaran……………………………………………….. 69

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan I…... 70

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan II….. 79

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II pertemuan I….. 88

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III pertemuan II... 97

6. Lembar observasi psikomotor………………………………………. 106

7. Lembar observasi afektif…………………………………………… 107

8. Lembar Observasi Kognitif………………………………………… 108

9. Lembar Observasi…………………………………………………... 109

10. TabelDaftar Nama Siswa & Absensi Siswa Selama Pembelajaran… 110

11. Data Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/ 2013…………………. 111

12. Data Awal Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola

Siswa SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013………………… 112

13. Data Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainanj Kasti

pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus I... 113

14. Data Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Siswa

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus I.... 114

15. Data Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus II... 115

16. Data Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Siswa

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 Setelah Siklus II………………………. 116

17. Data Perbandingan Kemampuan Melempar Bola

dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari Kondisi Awal ke Siklus I………… 117

18. Data Perbandingan Kemampuan Melempar Bola

dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Suemarang

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari Siklus I ke Siklus II……………… 118

19. Data Perbandingan Kemampuan Melempar Bola

dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II……….. 119

20. Foto-foto dokumentasi………………………………………………. 120

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani di sekolah dasar pada hakekatnya mempunyai arti,

peran dan fungsi yang amat penting dan strategis dalam upaya menciptakan suatu

masyarakat yang sehat dan dinamis. Hal ini dapat dimengerti karena peserta didik

usia sekolah dasar adalah kelompok masyarakat yang sedang tumbuh dan

berkembang serta memiliki berbagai kerawanan yang memerlukan pembinaan dan

bimbingan. Dalam kaitan ini pendidikan jasmani merupakan suatu wadah

pembinaan yang sangat tepat.

Pendidikan jasmani merupakan suatu upaya pendidikan yang dilakukan

terhadap anak-anak, agar mereka dapat belajar bergerak, dan belajar melalui

gerak, serta berkepribadian yang berkarakter, sehat jasmani dan rohani. Dalam

proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, siswa merupakan subyek

sekaligus merupakan titik sentral yang harus mendapatkan perhatian sepenuhnya.

Penjasorkes yang baik harus mampu meningkatkan kesegaran jasmani

dan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak pengetahuan tersebut akan

membuat anak mampu memahami bagaimana suatu ketrampilan hingga

tingkatannya yang lebih tinggi.

Pendidikan dapat mengalami perubahan kearah yang lebih baik sehingga

diperlukan adanya pembaharuan-pembaharuan. Salah satu upaya pembaharuan

dalam pendidikan adalah pembaharuan dalam metode mengajar dan model

pembelajaran yang digunakan atau dapat meningkatkan relevansi metode

mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa

mencapai tujuan pendidikannya. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

disebutkan bahwa, ”Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

1

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”

Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah

bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pembelajaran yang hidup dan

mampu meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pelajaran dengan model

pembelajaran yang tepat. Perubahan dalam dunia pendidikan memang merupakan

tantangan tersendiri bagi semua pihak yang terkait. Selain sistem pendidikan yang

perlu diperbaharui lagi, proses pembelajaran yang lebih inovatif perlu

dikembangkan untuk mencapai kompetensi peserta didik.

Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang

dicapai siswa lebih optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi

seluruh siswa untuk belajar dan saling membantu satu sama lain, menyusun

kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan

keterampilan yang diberikan. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan

metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning), karena metode

pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran didalam

kelas. Cooperative learning merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja, dalam struktur kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap

anggota kelompok itu sendiri.

Pada pembelajaran kooperatif, interaksi ditandai dengan tujuan saling

tergantung dengan individu yang lain. Bila dalam suatu kelompok siswa diberi

tugas untuk membuat laporan, tetapi hanya satu siswa saja yang mengerjakan

semuanya dan yang lain tidak mendukungnya, ini bukan suatu kelompok

kooperatif. Kelompok kooperatif mempunyai rasa tanggung jawab pribadi. Ini

berarti semua siswa perlu mengetahui materi yang sedang digarap dan

memberikan kontribusi agar seluruh kelompok berhasil

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang sadar dan sengaja

mengembangkan interaksi yang silih asuh umtuk menghindari ketersinggungan

dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. Dengan ringkas

Abdurrahman dan Bintoro (2000:78) mengatakan bahwa ”pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai

latihan hidup di dalam masyarakat nyata

Dari hasil pengamatan oleh peneliti saat melekukan pembelajaran

penjaskes pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2012/2013 dalam materi melempar bola

pada permainan kasti, pembelajaran di dalam kelas tersebut belum menunjukkan

proses pembelajaran yang efektif. Siswa masih kesulitan mampraktikkan

melempar bola dalam permainan kasti seperti yang diinstruksikan guru, sehingga

siswa belum mampu memahami secara benar gerak dasar dari melempar bola,

baik melalui penjelasan secara verbal maupun unjuk kerja yang telah dicontohkan.

Seperti apa posisi badan, kemudian posisi tangan maupun gerakan tangan dan

kaki, maupun koordinasi gerak tubuh yang lain dalam melakukan lemparan dalam

permainan kasti belum mampu dilakukan dengan sempurna oleh siswa.

Dari latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran Kooperatif sebagai salah

satu upaya memecahkan permasalahan kemampuan melempar bola dalam

pembelajaran permaianan kasti. Hal itu dilakukan sebagai upaya member jalan

keluar masalah serta meningkatkan keberhasilan dalam permainan kasti di SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang khususnya pada

siswa kelas V.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru penjasorkes dalam

menyampaikan materi khususnya melempar bola, maka peneliti perlu untuk

melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri

Jubelan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun pelajran 2012/2013

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013”

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil

belajar melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian Tindakan Kelas ini

adalah:

Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapkan metode pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar melempar bola dalam permainan kasti

pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini perlu untuk diteliti dengan harapan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik dan

menyenangkan dalam pelajaran olahraga khususnya melempar bola

dalam permainan Kasti.

b. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas melemoar bola dalam

permainan Kasti.

2. Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan :

a. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat rencana

metode pembelajaran atau gaya mengajar mana yang tepat untuk

siswa.

b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya secara professional.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Bagi sekolah :

a. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan sekolah untuk mengembangkan pendekatan

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan .

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di masa yang akan datang.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Permaianan Kasti

a. Pengertian Permainan Kasti

Permainan kasti terrmasuk dalam permainan bola kecil. Apabila

diamati permainan kasti merupakan jenis permainan yang lebih mengutamakan

kegiatan fisik. Banyak membutuhkan aktifitas gerak. Apabila permainan bola

kasti dilakukan secara benar dan baik, maka akan memiliki tingkat kesegaran

jasmani yang baik.

Permaianan kasti dimainkan oleh 2 regu, yang masing-masing

regunya terdiri dari 12 orang. Untuk bermain kasti harus bisa menguasai

gerakan dasar seperti menangkap bola, melempar bola, dan memukul bola. Di

samping itu karena olahraga kasti memerlukan aktivitas fisik, maka gerakan

lari atau berjalan harus pula dimiliki oleh seorang pemain. Di samping gerakan

berlari atau berjalan, maka seorang pemain kasti harus memiliki keterampilan

gerakan meloncat dan menghindar.

b. Teknik Dasar Permaianan Kasti

Agar bisa bermain bola kasti dengan baik, maka harus bisa menguasai

keterampilan gerakan seperti melempar bola, menangkap bola, memukul bola,

dan berlari.

1) Melempar Bola

Pemain kasti yang baik harus pandai melakukan lemparan bola.

Melempar bola disesuaikan dengan arah dan kecepatan tertentu. Lemparan

bola diberikan pada pemukul dan untuk mematikan lawan. Latihan

melempar bola dapat dilakukan secara individu dan berpasangan. Pada

dasarnya melempar bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu

lemparan bawah, lemparan samping, dan lemparan atas.

6

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

a) Melempar Bola dari Bawah

Cara memegang bola yang baik yaitu bola dipegang dengan

jari-jari tangan di antara ruas-ruas jari dan ditahan oleh ibu jari dengan

kelingking.

Saat melakukan lemparan bola, pandangan harus ke sasaran.

Selanjutnya, bila melemparkan tangan kanan, maka kaki kiri berada di

depan. Lalu lengan kanan ditarik kebelakang dan selanjutnya ayunkan

lengan kanan yang memegang bola ke depan.

Gambar 1. Cara Melempar Bola dari Bawah

(Supriyanti 2009:10)

b) Melempar Bola dari Samping

Cara melempar bola dari samping hampir sama dengan

melempar bola dari bawah. Bedanya hanya lengan mengayun dengan

cara membengkokkan siku kebagian luar sehingga bola dilemparkan

mendatar.

Gambar 2. Cara Melempar Bola dari Samping

(Supriyanti 2009:10)

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c) Melmpar Bola dari Atas

Cara melempar bola dari atas tidak jauh berbeda dengan

kedua gerakan di atas. Adapun yang membedakan adalah pada saat

bola diayunkan ke belakang, bola diayun melewati atas kepala dan

dilemparkan melalui samping kepala.

Gambar 3. Cara Melempar Bola dari Atas

(Supriyanti 2009:11)

2) Menangkap Bola

Keterampilan dasar berikutnya yang harus dikuasai seorang pemain

kasti adalah keterampilan menangkap bola. Cara melakukan penangkapan

bola yang baik tergantung dari cara kita, terutama sikap badan dan posisi

tangan pada saat akan menangkap bola yang datang. Apakah bola itu

melambung, bola lurus ke arah badan, bola melengkung, bola rendah

ataupun bola menggelinding menyusuri tanah.

Berikut ini beberapa cara memngakap bola:

a) Menangkap Bola Melambung

Apabila arah bola melambung, maka untuk menangkap bola

tersebut posisi kedua tangan berada di atas. Kedua tangan hampir

seluruhnya menghadap ke arah datangnya bola, kedua jari dan telunjuk

saling berdekatan.

Gambar 4. Cara Menangkap Bola dari atas

( Supriyanti 2009:13)

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b) Menangkap Bola Mendatar

Untuk menangkap bola yang datangnya lurus dan mendatar,

maka kedua tangan dijulurkan ke depan dan badan sedikit diluruskan.

Namun, jika datingnya bola mendatar tersebut berada di samping

badan, maka lengan dijulurkan ke samping.

Gambar 5. Cara Menangkap Bola dari Samping atau Mendatar

(Supriyanti 2009:13)

c) Menangkap Bola Rendah

Apabila datang bola rendah, maka untuk menangkapnya,

posisi tangan hampir sama dengan datangnya bola mendatar. Hanya

saja kedua lutut agak ditekuk agar badan merendah.

Gambar 6. Cara Menangkap Bola Rendah

(Supriyanti 2009:14)

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d) Menakap Bola mengelinding

Untuk menangkap bola yang datangnya menyusuri tanah atau

menggelinding dengan cara badan dibungkukkan ke depan dan kedua

lutut ditekuk serta kedua tangan diluruskan ke bawah. Atau dapat juga

dilakukan dengan sikap salah satu lutut bertumpu pada tanah dan

kedua lengan diluruskan ke bawah mendekati tanah.

Gambar 7. Cara Menangkap Bola menggelinding

(Supriyanti 2009:14)

3) Memukul Bola

Gerakan dasar berikutnya adalah keterampilan memukul bola.

Seorang pemaian kasti harus bisa menguasai cara memukul yang baik, agar

pukulannya sesuai yang diinginkan. Cara memegang kayu pemukul bola

cukup dengan menggunakan satu tangan.

Gambar 8. Cara Memegang Kayu Pemukul

(Supriyanti 2009:16)

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Adapun cara memukul bola kasti bisa dilakukan dengan tiga cara,

yaitu:

a) Pukulan dari bawah

Pukulan seperti ini dalakukan jika bola melambung agak

rendah dan pemukul melakukan pemukulan, sehingga bola melambung

ke atas.

Ganbar 9. Pukulan dari Bawah

(Supriyanti 2009:16)

b) Pukulan mendatar

Pukulan mendatar akan menghasilkan bola mendatar dan

keras. Caranya dengan mengayunkan kayu pemukul lurus ke depan.

Letakkan kaki kiri di depan dan pegang pemukul dengan tangan kanan.

Perhatikan arah bola yang dilemparkan temanmu.

Gambar 10. Pukulan dari Samping atau Mendatar

(Supriyanti 2009:17)

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c) Pukulan dari atas

Posisi badan tegak dengan kedua kaki terbuka. Tangan yang

memegang stik pemukul mengayun dari bawah ke atas. Pandangan

mengarah bola yang dipukul. Posisi kaki disesuaikan dengan gerakan

tangan. Apabila tangan kanan memukul maka posisi kaki kiri di depan.

Gambar 11. Pukulan dari Atas

(Supriyanti 2009:17)

4) Teknik berlari dan menghindar

Setelah memukul bola, pemukul tersebut segera berlari menuju

tiang pertolongan atau langsung ke ruang bebas. Pada saat berlari, pemukul

harus memperhatikan keberadaan bola. Di samping itu, pemukul juga harus

berusaha menghindarkan diri saat akan dimatikan lawan. Teknik berlari

dalam permainan kasti yaitu lari lurus dan lari zig-zag atau berbelok-belok.

c. Lapangan dan Peralatan Permaianan kasti

1) Lapangan permainan kasti

Bentuk lapangan kasti adalah persegi panjang dengan ukuran

panjang antara 60 m – 70 m dan lebar 30 m. Pada pinggiran dibatasi oleh

garis. Di dalam lapangan dilengkapi dengan tiga tiang penghentian. 4

meter dari panjang lapangan digunakan untuk tempat penjaga belakang,

tempat pemukul, tempat pelambung, dan ruang bebas atau ruang tunggu.

Tempat perhentian ditandai dengan tiang setinggi 1,5 m, dan masing-

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

masing tiang dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 m. Letak dari

perhentian pertama kira-kira 20 m dari garis pemukul, sedangkan letak

perhentian kedua dan ketiga mendekati pangkal garis tepi.

Berikut ini adalah gambar lapangan permainan bola kasti:

Gambar 12. Lapangan Permainan kasti

(Supriyanti 2009:20)

2) Peralatan permainan kasti

a) Bola

Terbuat dari karet berisi sabut kelapa, berat bola 70-85 gram, keliling

bola 19-21 cm.

Gambar 13. Bola Kasti

(Supriyanti 2009:22)

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b) Kayu pemukul

Bentuknya bulat telur yang memanjang, bahan kayu serat memanjang,

panjang 50-60 cm, panjang pegangan 15-20 cm dengan garias tengan 3

cm, bidang pemukul bergaris tengah 5 cm.

Gambar 14. Tongkat Pemukul

(Supriyanti 2009:22)

c) Tiang hinggap

Bahan kayu, besi, atau bambu tinggi 1,5 m dari tanah.

Gambar 15. Tiang Hinggap

(Supriyanti 2009:22)

d) Peralatan lainnya

Peluit : sebagai tanda aba-aba bagi wasit.

Blangko penilaian : untuk mencatat nilai.

Nomor dada : terbuat dari kain dengan ukuran 25 cm x 25 cm.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Peraturan Permainan

Adapun bebarapa peraturan dalam permainan kasti. Yaitu:

1) Jumlah pemain

Pemain terdiri atas dua regu yang masing-masing regu terdiri atas

12 orang yang dipimpin oleh seorang kapten tim. Pemain cadangan

berjumlah 3 orang.Setiap pemain harus memiliki nomor dada yang jelas.

2) Waktu

Lama permainan kasti adalah 2 x 20 menit atau bisa juga 2 x 30

menit. Sedangkan untuk waktu istirahat adalah 10 menit.

3) Wasit

Dalam permainan kasti dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu

oleh 2 orang penjaga garis yang bertugas melaporkan pelanggaran-

pelanggaran permainan dengan member isyarat. Selain itu wasit juga

dibantu oleh seorang pencatat nilai yang bertugas sebagai pencatat nilai

dari masing-masing regu. Keputusan wasit tidak dapat dibantah.

4) Regu pemukul

Regu pemukul berada pada ruang bebas. Setiap pemain berhak

satu kali dalam melakukan pemukulan terakhir. Untuk pemain terakhir

berhak memukul sebanyak tiga kali pukulan. Setelah melakukan pukulan,

maka pemain harus meletakkan alat pemukul di dalam ruang pemukul.

Jika alat pengukur itu berada di luar, maka pemain tersebut tidak

mendapatkan nilai.

Pada permulaan permainan dan sehabis istirahat, giliran untuk

melakukan pukulan dimulai dari nomor terkecil. Regu yang pada

permulaan permainan menjadi pemukul, maka sehabis istirahat menjadi

penjaga.

5) Regu penjaga

Regu penjaga merupakan lawan main dari regu pemukul. Regu

penjaga boleh berada bebas dalam lapangan kecuali pelambung yang

berada pada tempat pelambung, penjaga belakang yang berada peda

ruangan petak, tidak berada pada jalan tiang pertolongan.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Regu penjaga memiliki tugas:

a) Mematikan gerakan lawan.

b) Membakar ruang bebas jika ruang bebas kosong.

c) Menangkap langsung bola yang dipukul.

6) Pelambung

Pelambung memiliki tugas, yaitu:

a) Melambungkan bola pada pemukul sesuai dengan permintaan.

b) Pelambung harus mengulang kembali jika bola yang dilambumgkan

tidak terpukul.

c) Jika pelambung melakukan lambungan sampai tiga kali berturut-turut

bola tidak terpukul, maka si pemukul dapat lari bebas ke tiang

perhentian satu.

Suatu lambungan dikatakan benar apabila lambungan bola dekat

pada pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala atau lambungan

bola sesuai pada permintaan si pemukul. Sedangkan lambungan dianggap

salah apabila tidak sesuai dengan permintaan si pemukul, lambungan

terlalu jauh dari badan, pemberian bola terlalu keras dan bolanya diputar.

Pemukul dapat menolak atau tidak melakukan pukulan pada lambungan

yang salah atau tidak sesuai dengan permintaan.

7) Lemparan ( untuk mematikan )

Suatu lemparan di anggap sah apabila bola langsung mengenai

regu pemukul, meskipun kejadian ini tidak disengaja. Atau lemparan yang

mengenai pakaian pemain juga dianggap sah. Sedangkan lemparan yang

digenggam tidak sah. Lemparan yang mengenai kepala juga dianggap

tidak sah, kecuali bila bola dengan sengaja diterima dengan kepala. Begitu

juga lemparan yang dilakukan dari luar batas atau dari ruang bebas

dianggap tidak sah.

8) Bola mati

Bola dianggap mati apabila:

a) Bola sudah dipegang oleh pelambung dan pelambung sudah berdiri di

petaknya.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b) Bila pukulan salah atau tdak kena kecuali kalau regu penjaga

memainkan bola tersebut.

c) Bola hilang dan wasit meniup peluitnya.

d) Terjadi pergantian bebas.

9) Pergantian bebas

Pergantian bebas terjadi apabila:

a) Regu penjaga berhasil berhasil menangkap bola sebanyak tiga kali

dalam satu babak.

b) Regu penjaga membakar ruang bebas.

c) Bila seorang pelari keluar dari batas lapangan.

d) Seorang pemain dari regu pemukul keluar dari ruang bebas, tetapi

tidak untuk memukul.

e) Kayu pemukul terlepas dari tangan pemukul.

f) Salah satu pemukul memasuki ruang bebas melalui garis belakang.

10) Giliran memukul

Pemukul pertama adalah nomor punggung atau nomor dada

terendah atau nomor satu. Begitu juga setelah istirahat yang melakukan

pukulan pertama harus nomor terendah. Akan tetapi untuk memulai pada

giliran setelah regu penjaga menjadi regu pemukul, yang berhak memulai

pukulan pertama adalah lanjutan dari sebelum menjadi regu penjaga.

Begitu juga seterusnya apabila terjadi suatu pergantian bebas.

11) Pukulan benar

Suatu pukulan dikatakan benar apabila bola yang dipukul melalui

garis pemukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau bola yang

dipukul tidak keluer dari garis salah atau lapangan. Kayu pemukul

diletakkan dalam ruangan atau daerah petak pemukul dengan baik. Pelari

boleh langsung lari pada tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi

dengan mendapat nilai dua.

12) Pukulan salah

Suatu pukulan dianggap salah apabila bola yang dipukul tidak

bisa melewati garis pukul. Atau bola tidak menyentuh tanah lapangan.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Atau bola yang dipukul keluar dari garis salah atau lapangan. Kayu

pemukul setelah melakukan pukulan tidak diletakkan dalam daerah petak

pemukul. Apabila terjadi pukulan salah, maka pelari tidak diperbolehkan

lari ke tiang bebas, tetapi dia harus berhenti di tiang petolongan sampai

salah satu dari temannya melakukan pukulan bola.

13) Nilai

Secara umum penilaian permainan bola kasti sebagai berikut:

a) Regu pemukul yang melakukan pukulan dengan baik kemudian ia

berlari ke tiang bebas lalu ia kembali ke ruang atas pukulan sendiri,

maka akan mendapat nilai 2 (dua).

b) Tetapi regu pemukul yang berada di tiang hinggap atau tiang bebas

berlari menuju ke rueng bebas atas pukulan bola temannya, maka

mendapat nilai 1 (satu).

c) Regu penjaga yang dapat menangkap pukulan regu pemukul sebelum

bola menyentuh tanah mendapat nilai 1 (satu).

d) Seseorang yang bisa masuk ruangan babas akan tetapi pukulannya

salah, maka ia tidak mendapatkan nilai.

e) Pemenang pertandinag adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai

terbanyak.

f) Apabila di akhir pertandigan jumlah nilainya sama, maka yang menang

adalah regu yang mencatat nilai lari lebih banyak.

2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk

menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Pembelajaran mengandung pengertian

bagaimena mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi juga ada suatu

pengertian bagaimana anak didik mempelajarinya

Gagne mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “a set of events

embedded in purposeful activities that facilitate learning”. Pembelajaran adalah

serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan

terjadinya proses belajar.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Belajar akan terjadi apabila ada proses interaksi dengan lingkungan.

Lingkungan yang disebut adalah narasumber, teman, guru, situasi, dan kondisi

nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain yang dapat dijadikan

sumber belajar siswa.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan akibat atau sebab dari proses pembelajaran.

Hasil belajar ini adalah perubahan perilaku yang meliputi pengetahuan dan

keterampilan serta kemampuan, perubahan sikap serta nilai siswa. Hasil

belajar sangat tergantung pada mutu masukan dan proses pembelajaran. Mutu

masukan yang baik yang dianggap dengan tidak tepat akan menghasilkan

hasil belajar yang tidak baik, sebaliknya apabila mutu masukan kurang baik

tetapi di proses dengan baik akan menghasilkan kasil belajar yang baik.

Hasil belajar dapat digunakan sebagai indikator atau petunjuk secara

dasar tentang proses pembalajaran. Dengan demikian hasil belajar adalah

sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa barkat adanya usaha atau fikiran

yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan,

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek hasil

belajar meliputi domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotor

yang seimbang.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh bebrapa faktor. Faktor-

faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

1) Faktor dalam diri siswa sendiri (intern)

Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh pada hasil belajar

di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian,

kelemahan, dan kesehatan siswa. Minat belajar berkaitan dengan seberapa

besar individu merasa suka atau tidak terhadap materi yang dipelajari

siswa. Minat ini yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Minat, motivasi, dan perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru. Setiap

individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda. Kecakapan tersebut

dapat dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar, yakni sangat cepat,

sedang, dan lambat. Demikian pula pengelompokkan kemampuan siswa

berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahaman harus

dengan cara perantara visual, verbal, dan atau harus di bantu dengan

alat/media.

2) Faktor dari luar diri siswa (ekstern)

Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar di

antaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas

dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial

budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan

komite sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.

Guru meerupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun

hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas.

Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang di syaratkan

dalam profesi guru.

4. Model Pembelajaran

a. Pegertian Model Pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan suatu proses interaksi

antara guru dengan siswa baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap

muka maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media

pembelajaran.

Menurut Joyce dan Weil (1980:1), Model pembelajaran adalah suatu

rencana/pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan

membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Strategi Model Pembelajaran

Pengajaran memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku

melalui hubungan timbal balik atau interaksi antara guru dan siswa.

Hubungan ini merupakan hasil dari persiapan dan penyajian pelajaran dalam

situasi lingkungan yang diciptakan secara sengaja. Pengajaran dapat

dikatakan baik dan efektif, apabila faktor-faktor pendukung belajar dapat

diintegrasikan ke dalam rangkaian yang saling tergantung secara serentak dan

dalam rangkaian yang berurutan. Untuk memadukan faktor-faktor pendukung

tersebut, diperlukan adanya suatu cara mengajar atau strategi yang tepat untuk

mencapai tujuan yang ditentukan.

Konsep strategi mengajar mencakup aspek yang cukup luas, oleh

sebab itu wajarlah kalau dijumpai berbagai batasan strategi mengajar yang

dikemukakan oleh para ahli. Strategi menurut Winarno Surakhmad

(1980:223) adalah “suatu cara yang sistematik dengan prosedur dan proses

tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Dengan demikian strategi

juga merupakan sebuah rancangan untuk dapat menggambarkan suatu cara

yang akan dilakukan seseorang pada situasi dan kondisi tertentu.

Strategi mengajar adalah tehnik atau prosedur yang dipakai antara

guru dan siswa dalam kegiatan instruksional untuk mencapai tujuan secara

efektif dan efesien. Tujuan strategi mengajar adalah menciptakan suatu

bentuk pengajaran dengan kondisi tertentu untuk membantu proses belajar,

yaitu tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efesien. Dengan

demikian strategi mengajar merupakan salah satu faktor penting dalam

kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses belajar mengajar guru memiliki kebebasan untuk

memilih atau menentukan strategi mengajar yang akan dipakai atau

diterapkan. Kebebasan ini erat kaitannya dengan pembentukan pertalian yang

logis antara tujuan mengajar, strategi mengajar dan proses belajar mengajar

yang efektif. Mengenai efektivitas kegiatan belajar mengajar itu tergantung

pada strategi yang diterapkan dan karakteristik dari pengalaman siswa dengan

bahan-bahan yang disajikan.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pada proses belajar mengajar guru harus memiliki kemampuan untuk

memilih strategi mengajar yang paling serasi, yang akan dipakai atau

diterapkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Pada hakekatnya strategi

yang lebih bermutu, yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa serta waktu

belajar yang lebih banyak akan mencapai keberhasilan penuh dalam tiap

bidang studi.

5. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

d. Pengertian Pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar melalui

penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran

artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum

menguasai bahan pembelajaran. Di Sekolah Dasar metode mengajar yang

digunakan cenderung bersifat konvensional. Oleh karena itu, diperlukan

adanya inovasi dalam pemilihan dan penguasaan strategi mengajar yang tepat

serta penguasaan keterampilan dasar mengajar merupakan suatu alternatif

dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi-materi

pelajaran. Jadi pembelajaran kooperatif adalah belajar bersama, saling

membantu antar teman dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah

dalam materi pelajaran yang dihadapi.

Tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah

untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan

pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat

yang bahagia dan memberikan kontribusi. Dalam pembelajaran kooperatif,

siswa yang bekerja dalam kelompok kooperatif bisa belajar lebih banyak dari

pada mereka yang diatur dalam kelas-kelas tradisional.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

e. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kekurangan

antara lain sebagai berikut:

1) Kelebihan pembelajaran kooperatif

b. Meningkatkan kerja sama dalam kelompok tim.

c. Meningkatkan kemampuan dalam berdiskusi.

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan siswa

lainnya.

4. Meningkatkan rasa percaya diri.

2) Kekurangan pembelajaran kooperatif

1. Perlu persiapan yang matang.

2. Memungkinkan terjadinya persaingan negative.

d. Masih adanya siswa yang kurang bisa memanfaatkan waktu dengan

sebaik-baiknya.

e. Siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya kurang bisa

bekerja sama dalam memahami materi maupun menyelesaikan tugas.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran untuk dapat sampai pada

pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk

mencapai prestasi belajar yang optimal landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini

bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.

Permasalahan atau kendala yang dihadapi dalam pembelajaran disebabkan

oleh banyak faktor, di antaranya model pembelajaran yang tidak efektif.

Pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti pada umumnya dilakukan

secara konvensional. Siswa harus mendengarkan penjelasan dari guru, selanjutnya

melakukan tugas ajar sesuai instruksi dari guru secara berualang-ulang.

Pembelajaran secara konvensional kurang menyenangkan, bahkan menyebabkan

siswa menjadi jenuh dan bosan, sehingga berakibat kemampuan melempar bola

dalam permainan kasti rendah.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Permasalahan lainnya adalah kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan

belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya

partisipasi siswa secara penuh. Siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang

hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu

proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran

yang dapat memancing peran aktif siswa.

Penggunaan model nyata yang dapat menjadikan penbelajaran efektif dan

efisien serta dialami secara langsung oleh siswa dengan perasaan gembira

memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Model

pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif. Penggunaan

model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa lebih banyak peran aktif

dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pelaksanaan tindakan

tiap siklusnya disesuaikan dengan topic materi yang sedang dipelajari. Dengan

berbagai macam modifikasi permainan akan semakin mempermudah siswa dalam

memahami gerakan-gerakan dengan perasaan senang dan suasana santai tetapi

tujuan pembelajaran tetap tercapai. Secara lebih rinci model pembelajaran tersebut

dijabarkan dalam RPP, setiap paertemuan.

Berdasarkan pada uraian di atas maka pada penelitian ini, penulis

mempunyai pemikiran bahwa Model Pembelajaran Kooperatif yang diterapkan

pada pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti akan dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam malakukan melempar bola, yang pada

akhirnya meningkatkan hasil akhir dari proses pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan secara keseluruhan.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara skematis dapat dilihat

pada skema di bawah ini:

Gambar 16. Alur Kerangka Berpikir

KONDISI

AWAL

TINDAKAN

KONDISI

AKHIR

Guru:

Belum menerapkan

model pembelajaran

kooperatif dalam

pembelajaran

melempar bola pada

permainan kasti

Meningkatkan

kemampuan gerak dasar

melempar bola pada

permainan kasti dengan

Model Pembelajaran

kooperatif

Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif

dapat meningkatkan hasil

belajar gerak dasar

melempar bola pada

permainan kasti ( siswa

lebih semangat serta

prestasi belajar

meningkat)

Siklus I

Guru menyusun bentuk

gerakan melempar bola

pada permainan kasti

dengan berbagi gaya dan

arah lemparan, hal ini

dimaksudkan untuk

meningkatkan hasil belajar

siswa dalam melempar bola

pada permainan kasti

melalui Model

Pembelajaran Kooperatif.

Dengan target capaian hasil

50%.

Siklus II

Upaya perbaikan dari

tindakan yang dilakukan

pada Siklus I sehingga

melalui penerapan model

pembelajaran Kooperatif

berhasil meningkatkan

kemampuan siswa dalam

melakukan gerakan

melempar bola pada

permainan kasti. Dengan

target capaian hasil 80%

Siklus III

....................

Refleksi I

Refleksi II

Siswa:

Kurang tertarik dengan model

pembelajaran melempar bola

yang diberikan oleh guru

Hasil pembelajaran melempar

bola pada permainan kasti

kurang maksimal

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut:

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dapat Meningkatkan Kemampuan

Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Bola Kasti Pada Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013”.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Jubelan 02

dengan alamat Desa Jubelan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan

bulan Oktober 2012. Agar lebih jelas maka rincian waktu dan kegiatan penelitian

dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 1. Rincian Kegiatan, waktu pelaksanaan, dan jenis kegiatan penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Mei Juni Agustus September Oktober

1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi masalah

c. Penentuan tindakan

d. Pengajuan judul

e. Penyusunan proposal

f. Pengajuan izin

penelitian

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan data

penelitian

3 Penyusunan laporan

a. Penulisan laporan

b. Ujian skripsi

27

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013 berjumlah 22 siswa.Dengan rincian siswa putra 12 orang dan

siswa putri 10 orang.

C. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan

dan hasil belajar siswa dalam gerak dasar melempar bola pada permainan kasti.

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang tes kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

Model Pembelajaran Kooperatifuntuk meningkatkan hasil belajar melempar

bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013.

3. Teman Sejawat, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan Model

Pembelajaran Kooperatifuntuk meningkatkan hasil belajar melempar bola

dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi tes

dan pengamatan.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti yang dilakukan siswa.

2. Pengamatan dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran melempar bola pada

permainan kasti menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa

Hasil keterampilan gerak

dasar melempar bola

dalam permainan kasti

Test praktik

dan observasi

Test kemampuan

gerak dasar

melempar bola

sesuai dengan

rubrik penilaian

dalam RPP

2 Siswa

Kemempuan melakukan

rangkaian gerakan dalam

melempar bola pada

permainan kasti

Praktik dan

unjuk kerja

Lembar

pengamatan

E. Uji Validitas Data

Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi, yaitu teknik uji validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar

data untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data.Teknik triangulasi yang

digunakan berupa triangulasi sumber data triangulasi model pengumpulan data.

Yang mana terdiri dari siswa, guru sebagai kolabolator dan peneliti itu sendiri.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah deskriptif dengan mengunakan teknik prosentase untuk melihat

kecenderungan yang terjadi dlam proses pembelajaran(Iskandar, 2009 : 131).

Analisis data deskriptif dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

1. Hasil kemampuan melempar bola dalam permainan kasti : menganalisis nilai

rata-rata tes melempar bola, kemudian dikategorikan dalam beberapa

klasifikasi yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan gerak dasar melempar bola : menganalisis gerak

dasar melempar bola, kemudian dikategorikan dalam beberapa klasifikasi

yang telah ditentukan.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Kedua teknis analisis data tersebut harus dilakukan secara

berkesinambungan agar hasil yang didapatkan bisa dipertanggung jawabkan.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus diambil dan dilalui

oleh seorang peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam

penelitian. Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang

dilakukan dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas kali ini akan

dilaksanakan tindakan yang berlangsung secara terus menerus kepada subyek

penilitian.

Penelitian tindakan kelas secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif dala hal ini guru dan peneliti bekerjasama, mulai dari

tahap orientasi hingga penyusunan rencara tindakan dalam siklus pertama, diskusi

yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi efaluatif atas kegiatan

yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana

modifikasi, koreksi atau pembetulan dan penyempurnaan pada siklus selanjutnya

atau siklus kedua.

Agar memperolah hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservsi

sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan

Kelas. Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran melempar bola

dalam permainan kasti yang telah diterapkan dalam sekolah tersebut.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrument dan alat

Kegiatan yang dikerjakan pada tahapan ini meliputi:

a. Menentukan subyek penelitian.

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi.

3. Tahap pengumpulan data dan treatment

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data

penelitian yang terdiri dari:

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Peningkatan kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

melempar bola dalam permainan kasti.

b. Kepuasan siswa dalam proses pembelajaran.

c. Ketepatan rencana pelaksanaan pembelajaran.

d. Penerapan model pembelajaran kooperatif

e. Pelaksanaan pembelajaran.

f. Semangat dan keaktifan siswa.

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang dipergunakan adalah deskriptif

kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul

berupa uraian diskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil test gerak

dasar melempar bola dalam permainan kasti.

Gambar 17. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

H. Indikator Capaian Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

kemampuan gerak gerak dasar melempar bola siswa kelas V SD Negeri Jubelan

Permasalahan Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan

Data I

Refleksi I

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

Pengumpulan

Data II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Permasalahan

baru

Hasil refleksi

Apabila

permasalahan

belum selesai

Siklus I

Siklus II

Perencanaan

Tindakan I

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013

melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.Setiap tindakan upaya

pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) pengamatan dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi untuk

perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun scenario

pembelajaran yang terdiri dari:

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar

yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang mengacu

pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu

pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti.

3) Menyusun instrument test melempar bola dalam permainan kasti.

4) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran.

5) Menyusun lembar observasi.

6) Menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran.

7) Menyiapkan tempat penelitian.

8) Sosialisasi kepada sunjek tentang penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan scenario

pembelajaran yanmg telah dibuat dan direncanakan sebelumya, tahap ini

dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak

tindakan.Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah

kegiatan:

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar melempar bola dalam

permainan kasti.

2) Melakukan pemanasan.

3) Melakukan penjelasan secara verbal gerak dasar melempar bola

dalam permainan kasti.

4) Menjelaskan tentang sikap kaki yang benar saat melakukan lemparan

bola dalam permainan kasti.

5) Menjelaskan tentang sikap badan dan posisi tangan yang benar saat

melakukan lemparan bola dalam permainan kasti.

6) Melakukan evaluasi dan menarik kesimpulan.

7) Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

8) Melakukan pendinginan.

f. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan bersama dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap

penerapan Model Pembelajaran kooperatif yang diterapkan terhadap:

1) Gerak dasar melempar bola dalam permainan kasti.

2) Kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar melempar bola dalam

permainan kasti.

3) Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

g. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisa hasil pengamatan

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan untuk dilanjutkan. Pada

tahapan ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan

Siklus I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam tabel

di bawah ini dapat dilihat presentase keberhasilan penelitian.

Tabel 3. Presentase target capaian kemampuan melempar bola dalam permainan

kasti

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Aspek yang diukur

Presentase target capaian Cara pengukuran Kondisi

awal SiklusI SiklusII

Hasil keterampilan

melempar bola

dalam permainan

kasti

36,36% 50% 80%

Diamati saat proses

pembelajaran melempar

bola dalam permainan

kasti mengguanakan

lembar observasi sesuai

dengan pedoman rubrik

penilaian dalam RPP

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang

telah dicapai pada tindakan tahapan siklus I. Siklus II dilakukan sebagai

upaya perbaikan dari siklus I dengan materi pembelajaran sesuai dengan

silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.Demikian juga termasuk

perwujudan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta analisis, dan

evaluasi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan. Hasil dari kegiatan survey awal tersebut sebagai berikut: (1) siswa kelas

V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2012 / 2013 berjumlah 22 siswa terdiri dari 12 putra dan 10 putri, (2)

pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya masih bersifat konvesional

atau tradisional, (3) Pembelajaran pendidikan jasmani lebih berorientasi pada

prestasi, (4) Siswa tidak senang, bosan, jenuh dalam mengikuti pembelajaran

terutama melempar bola pada permainan kasti sehingga hasil belajar melempar

bola belum optimal, (5) guru dalam mengajarkan pendidikan jasmani terutama

melempar bola hanya berupa instruksi-instruksi pelaksanaan teknik melempar

bola, (6) dari 22 siswa hanya 8 siswa yang tuntas sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM).

B. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap subjek

penelitian yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes melempar

bola dalam permainan kasti dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi

pembelajaran penjas melalui penerapan pembelajaran kooperatif, setelah diberi

siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal

kemampuan melempar bola dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus

I dan siklus II pembelajaran penjas dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif sebagai berikut:

1. Kondisi Awal Kemampuan Melempar Bola dan Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 diketahui melalui

35

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

observasi dan tes kemampuan melempar bola dalam permainan kasti. Tes awal

atau data awal kemampuan melempar bola tersebut bertujuan untuk mengetahui

apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti. Kondisi awal kemampuan

melempar bola dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Kondisi Awal Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti dan

Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013.

NO NAMA KEMAMPUAN

MELEMPAR BOLA

HASIL

BELAJAR

1 Alfin Setiawan 8 80

2 Rahma Sofariani 5 50

3 Ita Dewi Ningtyas 8 80

4 Farhan yusuf 6 60

5 Tri Sarjono 9 90

6 Maftuh Bastul H. 8 80

7 Aditiya Evan G. 6 60

8 Asnawi Khasan M. 5 50

9 Anik Su’ma 6 60

10 Ayu Ariski F. 5 50

11 Bagas Wicaksono 8 80

12 Dama Budiman 6 60

13 Fani Ratri Pamuji 6 60

14 Hana Anjali 6 60

15 Itsnaini Irvina K. 5 50

16 Lisa Argiyani 4 40

17 Risma Fajar H. 5 50

18 Ulfa Khumairoh 5 50

19 Fuji Rohmiyati 7 70

20 Arjun Andhika Yuda P. 8 80

21 Surya Maha K. 8 80

22 Ibnu Rahmad I. 6 60

JUMLAH 140 1400

RATA-RATA 6,36 63,63

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

Pada Kondisi Awal Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 1 4,55%

76 – 80 Baik Tuntas 6 27,27%

70 – 75 Cukup Tuntas 1 4,55%

<70 Kurang Tidak Tuntas 14 63,63%

JUMLAH 22 100%

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti dan nilai ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata

kemampuan melempar bola siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarangtahun pelajaran 2012 / 2013 yaitu 6,36,

sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 63,63. Siswa yang berada pada

kriteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa (36,37%).

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, masing-masing

aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah

tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi melempar bola

dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013, dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki

tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap

anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran

artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum

menguasai bahan pembelajaran.Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2

siklus, masing-siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) pengamatan, (4) dan evaluasi.

2. Deskripsi Siklus 1

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013, maka prosentase nilai perlu

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak

bosan, senang dan mudah melakukannya dengan cara menerapkan model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar

melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran artinya

bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai

bahan pembelajaran.Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan

ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada

siklus I ini diberikan dua permainan dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif. Bentuk permainan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

pada siklus I sebagai berikut: (1) permaianan lempar bola 2 regu dengan 1 bola,

(2) permainan lempar bola 3 regu dengan 1 bola. Pembelajaran melempar bola

dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif siklus I

dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 6 x 35 menit.

a. Rencana Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru yang bersangkutan

(mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut

maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama dua kali

pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan

02Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013. Dari

hasil pengukuran dan penilaian diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari

keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran dan tes hasilnya belum optimal.

Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM (70) atau tidak

tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang

rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (1) peneliti bersama

kolaborator merancang permainan dari model pembelajaran, untuk

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mengoptimalkan kemampuan melempar bola dalam permainan kasti siswa, (2)

peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif. Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran melempar bola dalam

permainan kasti seperti: bola, bendera, papan sasaran, (3) peneliti kolaborator

menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari

hasil kemampuan melempar bola yang ditentukan oleh jumlah kenaan bola pada

papan sasaran, sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman

observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formuli/ rubrik

penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator

menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan teknik dasar melempar

bola dalam permainan kasti siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi

pelaksanaan tindakan I, yakni Lapangan SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang.

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Kamis 6 dan 13 September2012, di Lapangan SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus

melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama(Kamis, 6

September 2012) adalah praktik melempar bola dalam permainan kasti dengan

penerapkan model pembelajaran kooperatif melalui permainan lempar tangkap

bola 2 regu dengan satu bola. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1)

peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

dengan berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi

kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan

pemanasan dan streatching, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

materi pertama yakni melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapkan

model pembelajaran kooperatif melalui permainan lempar tangkap bola 2 regu

dengan 1 bola. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

dicontohkan peliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakanmelempar bola

dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui

permainan lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola, sesuai dengan contoh yang

dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan

mangenai materi yang kedua yakni melempar bola dalam permainan kasti dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif melalui permainan lempar tangkap bola

3 regu dengan 1 bola. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan melempar bola

dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui

permainan lempar tangkap bola 3 regu dengan 1 bola sesuai dengan contoh yang

dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) para siswa mengulang-ulang

gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (11) diakhir

pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan, (12) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan

siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus I pertemuan ke dua (Kamis, 13 September

2012) adalah mengulangi materi pada pertemuan 1 dan melakukan penilaian

proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a

kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada

siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti dan koaborator

memberikan pemanasan dan streatching, (4) siswa mengulangi pembelajaran

permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

permainan lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola dan lempar tangkap bola 3

regu 1 bola. (5) peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta menyiapkan materi

selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes

akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dengan, yaitu tes melempar

papan sasran dengan bola kasti. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk

siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan melempar bola dalam permainan

kasti pada blangko yang telah disiapkan, (7) diakhir pertemuan peneliti dan

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta

memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I

Observasi dan interpretasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung.

Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun

pelaksanaan siklus I yakni: (1) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan

kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum

siklus I dilaksanakan peneliti dan kolaborator mengobservasi hasil belajar dan tes

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti sebagai bahan acuan dalam

membandingkan hasil observasi kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir

siklus I, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran melempar bola dalam

permainan kasti, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran)

pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk

kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (3) peneliti

mengamati proses pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan

02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 /2013.

Pada pertemuan pertama (Kamis, 6 September 2012 selama 3x35 menit), peneliti

mengajarkan materi melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif, yakni: lempar tangkap bola 2 regu dengan 1 bola

dan lempar tangkap bola 3 regu 1 bola. Pada pertemuan ke dua (Kamis, 13

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

september 2012, selama 3x35 menit) peneliti memberikan materi yang sama,

mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan observasi

akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar

observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

dalam menerima pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif.

d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I

Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data

penelitian melalui observasi dan tes kemampuan passing bawah. Adapun deskripsi

data peningkatan kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai

ketuntasan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif pada

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2012 / 2013, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti dan Nilai

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013 Pada Siklus 1

NO NAMA KEMAMPUAN

MELEMPAR BOLA

HASIL

BELAJAR

1 Alfin Setiawan 8 80

2 Rahma Sofariani 4 40

3 Ita Dewi Ningtyas 7 70

4 Farhan yusuf 7 70

5 Tri Sarjono 8 80

6 Maftuh Bastul H. 8 80

7 Aditiya Evan G. 7 70

8 Asnawi Khasan M. 5 50

9 Anik Su’ma 5 50

10 Ayu Ariski F. 6 60

11 Bagas Wicaksono 8 80

12 Dama Budiman 6 60

13 Fani Ratri Pamuji 6 60

14 Hana Anjali 7 70

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

15 Itsnaini Irvina K. 6 60

16 Lisa Argiyani 5 50

17 Risma Fajar H. 6 60

18 Ulfa Khumairoh 5 50

19 Fuji Rohmiyati 8 80

20 Arjun Andhika Yuda P. 8 80

21 Surya Maha K. 8 80

22 Ibnu Rahmad I. 6 60

JUMLAH 144 1440

RATA-RATA 6,54 65,45

Tabel 7. Diskripsi Data Hasil Belajar melempar bola dalam permainan kasti

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif pada Siklus I

Data siklus I kemampuan melempar bola dalam permainan kasti dan nilai

ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan melempar

bola siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 yaitu 6,54, sedangkan nilai ketuntasan

belajar rata-rata 65,45. Siswa yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM

70 yaitu 11 siswa (50%).

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan model pembelajaran yang

disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti,

penyampaian materi denganmodel pembelajaran kooperatif dalam melakukan

pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti yakni: lempar tangkap bola 2

regu dengan 1 bola dan lempar tangkap bola 3 regu 1 bola, siswa merasa senang

dengan kegiatan belajar melalui model pembelajaran kooperatif sehingga siswa

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Siswa Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 0 0%

76 – 80 Baik Tuntas 7 31,82%

70 – 75 Cukup Tuntas 4 18,18%

<70 Kurang Tidak Tuntas 11 50%

JUMLAH 22 100%

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

mudah melakukan gerakan melempar bola dalam permainan kasti yang selama ini

dianggap sulit, disamping itu model pembelajaran ini dianggap jarang digunakan

dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan

jasmani, (2) siswa mudah menyerap pelaksanaan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran kooperatif karena sangat membantu sekali siswa dalam

melakukan melempar bola dalam permainan kasti, sehingga pelaksanaan KBM

menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi

materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh

peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) peneliti hanya

mengamati gerakan siswa belum ada pembenahan gerakan secara langsung, (2)

alat bantu yang digunakan masih kurang, tidak sebanding dengan jumlah siswa

sehingga kesempatan siswa untuk melakukan pembelajaran lebih sedikit, (3)

masih ada beberapa siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak melempar

bola dalam permainan kasti yang dicontohkan oleh peneliti secara benar, (4) saat

pembelajaran melempar bola, bola yang lempar sering kali tidak tepat kesasaran

sehingga siswa harus berlari mengejar bola, (5) masih terdapat siswa yang kurang

serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang

sedang melakukan pembelajaran, (6) kebanyakan siswa ingin segera bermain bola

kasti yang sesungguhnya sehingga siswa tidak konsentrasi saat mengikuti

pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti.

e. Analisis dan Refleksi Siklus I

Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan

proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, (3) observasi kondisi awal untuk

mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus,

(4) modifikasi alat bantu pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

kolaborator mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar

serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, (5) hasil pekerjaan siswa

pada pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih

terdapat nilai siswa yang di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu ketuntasn nilai siswa sebesar 70%, sehingga dilanjutkan ke

siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus

I, akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7) dalam mengantisipasi kelemahan dan

kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan I, maka disusun

langkah antisipasif yakni: a) mengganti pembelajaran dengan yang lebih mudah,

b) penelitin dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat

melakukan lemparan bola dengan tepat, c) peneliti memonitor siswa yang sedang

melakukan pembelajaran, membenarkan gerakan-gerakan siswa yang salah,

sehingga siswa benar-benar mengerti gerakan yang benar d) menambah jumlah

alat bantu agar siswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk melakukan

pembelajaran, (e) peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan

menganulir sebagian materi yang sianggap sudah dapat dilaksanakan siswa

dengan baik.

3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan

siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum

sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada

pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan

yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:

a. Rencana Siklus II

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan

siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I yang

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang

rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

merancang scenario model pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif, untuk meningkatkankan motivasi serta kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti siswa. Dengan sinteks pembelajaran

sebagai berikut: a) peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b)

peneliti mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap, c) peneliti dan kolaborator merencanakan dan

memberi bimbingan pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, memberi upan balik, e) peneliti mempersiapkan

kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada

penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti

dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melempar

bola dalam permainan kasti dengan permainan yang mengacu pada model

pembelajaran kooperatif yaitu lempar bola 4 regu dengan 1 bola dan lempar bola 4

regu dengan 2 bola serta bermain kasti dengan peraturan yang dimodifikasi.

Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan digunakan

dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar lari cepat seperti: bola kasti,

tiang dan bendera, peluit, papan sasaran. (3) peneliti kolaborator menyusun media

pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan

kemampuan melempar bola dalam permainaan kasti siswa. Sedangkan instrumen

non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung, melalui formulir penilaian/ rubrik penilaian siswa yang tercantum

dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada

penguasaan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa, (5) peneliti dan kolaborator

menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni di Lapangan SD Negeri Jubelan

02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.

b. PelaksanaanSiklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Kamis 20 dan 27 September 2012, di lapangan SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Masing-masing pertemuan

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator yang bersangkutan, dan

sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama(Kamis,20

September 2012) adalah praktik gerak melempar bola dalam permainan kasti

yaitu: melempar bola kasti dengan permainan lempar bola 4 regu dengan 1 bola,

serta bermain bola kasti dengan peraturan yang dimodifikasi. Urutan pelaksanaan

tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan

memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan

kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi

pembelajaran, (3) peneliti memberikan pemanasan dan streatching, (4) peneliti

menyampaikan penjelasan mengenai materi yakni melempar bola dalam

permainan kasti dengan permainan lempar bola 4 regu dengan 1 bola . Siswa

diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa

diminta untuk melakukan gerakan melempar bola dalam permainan kasti dengan

permainan lempar bola 4 regu dengan 1 bola, sesuai dengan contoh yang

dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan

mangenai materi yang kedua yakni bermain bola kasti dengan peraturan yang

dimodifikasi. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang

dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta bermain bola kasti dengan peraturan

yang dimodifikasi sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, (9) peneliti dan

kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan

yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan,

(15) para siswa bermain bola kasti secara bergantian sampai waktu yang telah

ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator

melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta

memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan,

(17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk mengikuti

pelajaran selanjutnya.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Kamis, 27

September 2012) adalah melempar bola kasti dengan permainan lempar bola 4

regu dengan 2 bola,. Mengulangi materi pada pertemuan pertama dan melakukan

penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan

kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berdo’a kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi

kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)peneliti dan koaborator

memberikan pemanasan dan streatching. (4) siswa melakukanmelempar bola kasti

dengan permainan lempar bola 4 regu dengan 2 bola, (5) peneliti dan kolaborator

melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh

siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan

praktik melempar bola dalam permainan kasti, serta menyiapkan materi

selanjutnya. (6)Peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan melempar bola

dalam permainan kasti siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut: (a) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir

pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti. Peneliti dan kolaborator melakukan tes

untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti pada blangko yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti

dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Observasi dan interpretasi Siklus II dilakukan selama siklusII

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi

siklusII, adapun pelaksanaan siklus II yakni: (1) peneliti mengamati proses

pembelajaran melempar bola dalam permaina kasti dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013, (2) sebelum

pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II sebagai pedoman atau acuan

dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses

pembelajaran melempar bola dalam permainan kasti, dalam hal ini peneliti

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni

adanya penjelasan materi, demontrasi / unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan

instruksi secara langsung oleh siswa, (4) peneliti dan kolaborator memberikan

motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar.

Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan

hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang

motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

siswa yang senang, bersemangat dan tidak bosan, (5) peneliti, kolaborator dan

siswa selalu memberi applause kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan

kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti: ” Bagus Sekali”,

”Ayo Semangat”, ”Ya Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan

semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) peneliti bersama kolaborator

melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan melempar

bola dalam permaianan kasti siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap kemampuan melempar bola

dalam permainan kasti siswa.

d. Diskripsi Data Setelah Siklus II

Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan

menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif pada siswa kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012 / 2013, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 8. Kemampuan Melempar Bola dalam Permainan Kasti dan Nilai

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013pada Siklus II

NO NAMA KEMAMPUAN

MELEMPAR BOLA

HASIL

BELAJAR

1 Alfin Setiawan 9 90

2 Rahma Sofariani 7 70

3 Ita Dewi Ningtyas 8 80

4 Farhan yusuf 8 80

5 Tri Sarjono 9 90

6 Maftuh Bastul H. 9 90

7 Aditiya Evan G. 8 80

8 Asnawi Khasan M. 6 60

9 Anik Su’ma 7 70

10 Ayu Ariski F. 8 80

11 Bagas Wicaksono 9 90

12 Dama Budiman 7 70

13 Fani Ratri Pamuji 7 70

14 Hana Anjali 8 80

15 Itsnaini Irvina K. 8 80

16 Lisa Argiyani 5 50

17 Risma Fajar H. 6 60

18 Ulfa Khumairoh 5 50

19 Fuji Rohmiyati 8 80

20 Arjun Andhika Yuda P. 9 90

21 Surya Maha K. 9 90

22 Ibnu Rahmad I. 8 80

JUMLAH 168 1680

RATA-RATA 7,63 76,36

Tabel 9. Diskripsi Data Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan Kasti

Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Siklus II

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>80 Baik Sekali Tuntas 6 27,28%

76 – 80 Baik Tuntas 8 36,36%

70 – 75 Cukup Tuntas 4 18,18%

<70 Kurang Tidak Tuntas 4 18,18%

JUMLAH 22 100%

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Data siklus II kemampuan passing bawah dan nilai ketuntasan hasil belajar

menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan melempar bola siswa kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012 / 2013 yaitu 7,63, sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 76,36, Siswa

yang berada pada criteria tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 18 siswa (81,82%).

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus II

berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target

dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan

melempar bola dalam permainan kasti dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan baik, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak

kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan

penerapan model pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih tertarik dan

senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan

atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa

yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal

dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang

mengikuti pembelajaran. Selain itu masih ada siswa yang kurang percaya diri

dalam mengikuti pembelajaran.

e. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi siklusII tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali

pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II,(2)

pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran

kooperatif yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas,

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih

maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana

dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian

Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan.

Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2012 / 2013 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dalam

Permainan Kasti dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan kemampuan melempar bola dalam permainan

kasti dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 /2013 dari kondisi awal ke siklus I

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 /2013 dari

Kondisi Awal ke Siklus 1.

Kondisi Awal

Kemampuan

Melempar Bola

Kondisi Siklus 1 Peningkatan Kemampuan

Melempar Bola

8 11 3

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:

Gambar 18. Grafik Perbandingan Kemampuan Melempar Bola dalam Permainan

Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 / 2013 dari

Kondisi Awal ke Siklus I.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Rata-rata

kemampuan melelmpar bola dalam permainan kasti pada kondisi awal 8,

kemudian diberi penerapan model pembelajaran kooperatif pada siklus I, rata-rata

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti menjadi 11, sehingga

peningkatannya sebesar 3.

2. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil BelajarMelempar Bola

dalam Pemainan Kasti dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar melempar bola dalam

permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 dari kondisi awal ke siklus I

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

8

11

3

0

5

10

15

20

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 11. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil

BelajarMelempar Bola

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus 1

Peningkatan Hasil

Belajar

63,63 65,45 1.82

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajarsiswa kelas V SD Negeri Jubellan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut

Gambar 19. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola dalam

Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

sebesar 1.82.

63,63 65,45

1.82

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dalam

Permaianan Kasti dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan passing bawah siswa kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013 dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dalam

Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 dari

Siklus I ke Siklus II.

Kemampuan Melempar

Bola Siklus I

Kemampuan Melempar

Bola Siklus II

Peningkatan Kemampuan

Melempar Bola

11 18 7

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 20. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

11

18

7

0

5

10

15

20

Siklus I Siklus II Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dari Siklus I ke Siklus II

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan melempar

bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan passing bawah mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 7.

4. Perbandingan Peningkatan Hasil BelajarMelempar Bola Dalam

Permainan Kasti dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar melempar bola dalam

permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dari siklus I ke siklus II

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Hasil

BelajarMelempar Bola

Siklus I

Rata-Rata Hasil Belajar

Melempar Bola Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar Melempar Bola

65,45 76,36 10,91

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dari

siklus I ke siklus II sebagai berikut

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 21. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola Dalam

Permaianan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013 dari Siklus I ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar

mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 10,91.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola Dalam

Peremainan Kasti dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan melempar bola dalam permainan

kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten

Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dari kondisi awal ke siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Melempar Bola Dalam

Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 dari

Kondisi Awal ke Siklus II.

65,45 76,36

10,91

0

20

40

60

80

Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Siklus I ke siklus II

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Kondisi Awal

Kemampuan Melempar

Bola

Kemampuan Melempar

Bola Siklus II

Peningkatan Kemampuan

Melempar Bola

8 18 10

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 22. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Melempar Bola Dalam

Permainan Kasti Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/

2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan

melempar bola dalam permainan kasti pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang mengalami peningkatan. Rata-rata

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti pada kondisi awal 8, kemudian

diberi penerapan model pembelajaran kooperatif pada siklus II, rata-rata

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti menjadi 18, sehingga

peningkatannya sebesar 10.

8

18

10

0

5

10

15

20

Kondisi Awal Siklus I Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Passing Bawah dari Kondisi Awal ke Siklus II

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola

Dalam Permainan Kasti dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar melempar bola dalam

permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012 / 2013 dari kondisi awal ke siklus II

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Dalam

Permainan Kasti Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan

Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013 dari

Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil

BelajarMelempar Bola

Rata-Rata Hasil

Melempar Bola Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar Melempar Bola

63,63 76,36 12,72

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajarmelempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri Jubelan

02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 dari

kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

63,63 76,36

12,72

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 23. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Melempar Bola Dalam

Permainan Kasti pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2012/2013 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

passing bawah siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2012/2013 mengalami peningkatan yang

cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami

peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 10,72.

7. Peningkatan Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan Kasti dari

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Peningkatan kemampuan melempar bola dalam permainan kasti pada

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2012/2013 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 24. Grafik Peningkatan Kemampuan Melempar Bola Dalam Permainan

Kasti dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II pada Siswa Kelas V

SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013.

8 11

18

0

5

10

15

20

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Peningkatan Kemampuan Melempar Bola dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

kemampuan melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD Negeri

Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013 yaitu 8, siklus I sebesar 11 dan siklus II sebesar 18. Sehingga

peningkatan dari kondisi awal sebelum menggunakan alat bantu pembelajaran

hingga pemberian alat bantu pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 10.

8. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Passing Bawah pada

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Peningkatan hasil belajar melempar bola dalam permainan kasti pada

siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2012/2013 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 25. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Melempar Bola Dalam Permainan

Kasti dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II pada Siswa Kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2012/2013.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar melempar bola dalam permainan kasti siswa kelas V SD

Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

4,55%

18,18%

50%

27,27%

31,82%

63,63%

27,28%

36,36%

18,18%

4,45% 0.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Baik sekali Baik Cukup Kurang

Kondisi Awal Siklus 1

Siklus 2

18,18%

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2012/2013 yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 1 siswa (4,55%),

kategori baik (tuntas) sebanyak 6 siswa (27,27%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 1 siswa (4,55%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 14 siswa

(63,63%). Pada siklus I yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 0

siswa (0,00%), yang memiliki kategori baik (tuntas) sebanyak 7 siswa (31,82%),

kategori cukup (tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%) dan kategori kurang (tidak

tuntas) sebanyak 11 siswa (50%). Pada siklus II yang memiliki kategori baik

sekali (tuntas) sebanyak 6 siswa (27,28%), kategori baik (tuntas) sebanyak 8 siswa

(36,36%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%), kategori kurang

(tidak tuntas) sebanyak 4 siswa (18,18%).

Dari data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa

yang tuntas sebanyak 36,37%, siklus I sebanyak 50% dan siklus II sebanyak

81,82%. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum menerapkan model

pembelajaran kooperatif hingga akhir siklus II sebesar 45,45%.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2012/2013dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan,

yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

(4) analisis dan refleksi.Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan yaitu

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dapat mengoptimalkan

kemampuan dan hasil belajarmelempar bola dalam permainan kastipada siswa

kelas V SD Negeri Jubelan 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2012/2013.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan melempar bola dalam

permainan kasti maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan melempar

bola dalam permainan kasti pada kondisi awal 8, siklus I 11 dan siklus II 18,

sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 10. Nilai ketuntasan

hasil belajar pada kondisi awal (36,37%), siklus I (50%) dan siklus II (81,82%),

sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (45,45%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta model pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

63

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

ketersediaan alat/media serta model pembelajaran yang menarik dapat membantu

siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang

optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa,melalui

penerapan model pembelajaran kooperatifdapat meningkatkanmotivasi belajar

siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai

suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran

kooperatif sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran melempar

bola dalam permainan kasti. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya yang berkaitan dengan

pengoptimalan kemampuan melempar bola dalam permainan kastiyang efektif

dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya membosankan

menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru pendidikan jasmaniserta pihak SD Negeri Jubelan 02

Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang sebagai berikut:

1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat

seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru

hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,

saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.

2. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk

menyampaikan materi pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK …/Penerapan... · V SD NEGERI JUBELAN 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ” ini benar-benar merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4. Siswa hendaknya selalu berkomunikasi, bertanya pada guru apabila saat

pembelajaran terjadi kesulitan sehingga guru dapat segera mencari solusinya.