penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

25
PENERAPAN TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM PADA MASYARAKAT MENDAWAI Oleh Kelompok 9

Upload: universitas-palangka-raya

Post on 05-Aug-2015

53 views

Category:

Science


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

PENERAPAN TEORI SOLIDARITAS EMILE DURKHEIM PADA MASYARAKAT

MENDAWAI

Oleh Kelompok 9

Page 2: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

Pendahuluan

• Emile Durkheim pernah mengatakan bahwa di dalam masyarakat terdapat dua jenis solidaritas yang dapat membedakan masyarakat ke dalam dua wilayah tempat tinggal yaitu perkotaan atau pedesaan, dan jenis-jenis solidaritas yang dimaksudkan oleh Emile Durkheim tersebut antara lain solidaritas organik dan solidaritas mekanik.

• Emile Durkheim mengemukakan bahwa semua masyarakat yang tinggal di perkotaan kecenderungannya menganut solidaritas organik yang mana hubungan masyarakatnya lebih terasa individualistis dan dilandaskan kepada asas untung dan rugi ketimbang menganut solidaritas mekanik dimana hubungan masyarakatnya terjalin akrab dan kekeluargaan serta masih menerapkan sistem gotong-royong yang umumnya hanya terdapat pada masyarakat di wilayah pedesaan saja.

Page 3: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Kota Palangka Raya termasuk ke dalam wilayah perkotaan yang pembangunannya mulai menuju ke arah yang modern, dan sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Emile Durkheim bahwa di kota ini pun masyarakatnya rata-rata menganut sistem solidaritas organik.

• Namun pernyataan tersebut berbeda bila kita melihat fakta bahwa ternyata di ruang lingkup perkotaan Palangka Raya ini masih terdapat wilayah-wilayah tertentu yang menerapkan solidaritas mekanik dalam kehidupan bermasyarakatnya. Salah satu contoh wilayah yang masih menerapkan solidaritas mekanik di lingkungan masyarakatnya adalah di wilayah Mendawai.

Page 4: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

Pengertian Solidaritas Menurut Emile Durkheim

• Emile Durkheim (1859 – 1917) mengatakan bahwa solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antara individu dan / atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas dalam berbagai lapisan masyarakat bekerja seperti "perekat sosial", dalam hal ini dapat berupa, nilai, adat istiadat dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat dalam ikatan kolektif.

Page 5: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Solidaritas Mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif yang sama dan kuat serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok karena itu individualitas tidak berkembang karena dilumpuhkan dengan tekanan besar untuk menerima konformitas dan umumnya solidaritas seperti ini sering dijumpai pada wilayah masyarakat pedesaan.

• Solidaritas Organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota, solidaritas seperti ini sering dijumpai pada wilayah masyarakat perkotaan.

Page 6: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

Perbedaan Solidaritas Mekanik & Organik

Solidaritas Mekanik Solidaritas Organik

1. Solidaritas mekanik didasarkan pada

kesadaran kolektif (collective

consciousness) menunjuk pada :

- Totalitas kepercayaan

- Sentiment-sentimen bersama yang

rata-rata ada pada warga masyarakat

1. Solidaritas ini tergantung dari individu

– individu yang memiliki sifat dan

menganut pada kepercayaan normatif

yang sama. Individualitas tidak

berkembang, yang ada konformitas

(kepentingan bersama)

2. Hukum yang ada bersifat Represif

(menekan) mengancam bagi pelanggar

kesadaran kolektif.

1. Solidaritas Organik disebabkan

karena pembagian kerja

2. Saling ketergantungan menjadi

semakin besar sebagai akibat

spesifikasi dalam pembagian

pekerjaan.

3. Solidaritas organik hukum yang ada

bersifat restutif (berusaha

memulihkan keadaan menjadi

seperti semula)

Page 7: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

Analisa

• Berdasarkan hasil observasi kelompok terhadap masyarakat di wilayah Mendawai khususnya di wilayah Mendawai I RT 03, RW IV, Kel. Palangka, Kec. Jekan Raya, kami menganalisis bahwa masyarakat di wilayah ini cenderung memiliki rasa solidaritas mekanik yang kuat padahal seharusnya masyarakat disini menerapkan solidaritas organik mengingat bahwa letak wilayah ini sangat berdekatan dengan pusat kota serta keberagaman suku dan agama yang dianut dari masyarakat yang tinggal di wilayah ini.

Page 8: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Dari hasil observasi tersebut terlihat juga bahwa masyarakat pendatang diluar masyarakat lokal (Suku Dayak) seperti Suku Banjar dan Suku Jawa ternyata mampu beradaptasi dengan baik terhadap semua adat-istiadat yang dimiliki oleh masyarakat lokal.

• Karena kemampuan beradaptasi tersebut lah yang membuat rasa kekeluargaan antara masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang terjalin yang akhirnya memunculkan rasa solidaritas dan gotong-royong yang kuat karena masyarakat pendatang juga menganggap bahwa mereka termasuk kedalam bagian Oloh Itah.

Page 9: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Dalam melakukan kegiatan sosial, masyarakat wilayah ini masih memegang teguh rasa solidaritas dan gotong royong.

• Semua yang dilakukan itu didasari oleh perasaan solidaritas dan gotong royong, masyarakat memainkan peranannya sesuai dengan apa yang telah ada di wilayah tersebut, karena ternyata ada berbagai macam bentuk sanksi apabila ada anggota masyarakat yang tidak melakukan hal tersebut.

Page 10: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Ini mengidentifikasikan bahwa dalam masyarakat di wilayah ini memiliki rasa timbal balik yang ditunjukkan melalui tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk sesama anggota masyarakatnya, maka menurut masyarakat tersebut tidaklah salah jika ada suatu ‘pembalasan’ yang sepadan yang akan diberikan masyarakat di wilayah ini kepada anggota masyarakat yang tidak suka membantu anggota masyarakat yang lain dalam kasus solidaritas dan gotong royong khas masyarakat desa.

Page 11: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Hal ini menyebabkan rasa individualitas antara anggota masyarakat menjadi sangat rendah karena anggota masyarakatnya memiliki rasa akan konformitas (kepentingan bersama) yang tinggi dan membuat kesadaran kolektif diantara anggota masyarakat menjadi sangat kuat.

• Selain itu, masyarakat di wilayah ini juga memiliki rasa toleransi antar umat beragama yang cukup tinggi.

Page 12: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Hasil observasi di lapangan juga menunjukkan penerapan teori solidaritas mekanik Emile Durkheim ini sangat terlihat dari cara para anggota masyarakatnya ketika melakukan atau mengadakan sebuah kegiatan atau acara di wilayah ini.

• Semua anggota masyarakatnya sangat berpartisipasi dalam mendukung kegiatan atau acara tersebut agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Page 13: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Selain itu terlihat pula bahwa masyarakat di wilayah ini memegang teguh prinsip konformitas sehingga mereka akan menerapkan sanksi sosial bagi anggota masyarakatnya yang tidak ikut berpartisipasi dalam melaksanakan ataupun mendukung acara atau kegiatan tersebut.

Page 14: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Meskipun para anggota masyarakat disini sangat menerima kehadiran para masyarakat pendatang yang ingin bermukim di wilayah tersebut, namun karena adanya kesadaran kolektif yang kuat diantara para anggota masyarakatnya berupa sentimen terhadap hal-hal yang dianggap dapat memecah rasa persatuan dan solidaritas mekanik mereka selama ini, membuat para anggota masyarakat ini sangat berhati-hati terhadap orang-orang non anggota masyarakat yang masuk ke dalam wilayah mereka.

Page 15: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

Kesimpulan

• Dapat disimpulkan bahwa solidaritas dalam berbagai lapisan masyarakat bekerja sebagai “perekat sosial”, yang dalam hal ini dapat berupa, nilai, adat istiadat dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota masyarakat dalam ikatan kolektif

Page 16: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Di dalam masyarakat perkotaan seperti di Kota Palangka Raya ini

yang rata-rata masyarakatnya menerapkan solidaritas organik

dalam hubungan antar anggota masyarakatnya, ternyata masih

terdapat wilayah-wilayah yang sampai saat ini masih menerapkan

solidaritas mekanik dan salah satu contohnya adalah wilayah

Mendawai khususnya wilayah Mendawai I RT 03, RW IV, Kel.

Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya, yang mana para

warganya masih menerapkan sistem gotong-royong dan memiliki

rasa solidaritas yang cukup tinggi kepada anggota-anggota

masyarakatnya

Page 17: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Rasa solidaritas dan gotong-royong yang tinggi tersebut disebabkan karena masyarakat pendatang mampu beradaptasi dengan masyarakat lokal (Suku Dayak) serta menganggap diri mereka sendiri sebagai Oloh Itah.

Page 18: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Jika ada anggota masyarakat yang tidak melaksanakan kegiatan seperti bersih-bersih lingkungan atau membantu tetangganya dalam menyiapkan acara-acara seperti pernikahan maupun dukacita, maka anggota masyarakat itu akan diberikan sanksi sosial

Page 19: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Ini mengidentifikasikan bahwa dalam masyarakat di wilayah

ini terdapat rasa timbal balik yang ditunjukkan melalui

tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk sesama

anggota masyarakat, maka menurut masyarakat tersebut

tidaklah salah jika ada suatu ‘pembalasan’ yang dianggap

sepadan kepada anggota masyarakatnya yang tidak suka

membantu anggota masyarakat yang lain dalam kasus

solidaritas dan gotong royong khas masyarakat desa.

Page 20: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Selain itu, tingkat toleransi antar umat beragama

masyarakat di wilayah ini cukup tinggi, yang

mana ketika ada anggota masyarakat yang

mengadakan suatu acara atau kegiatan

keagamaannya di wilayah tersebut, maka para

anggota masyarakat yang beragama lain pun

juga ikut membantu mempersiapkan acara

tersebut secara sukarela dan haroyong.

Page 21: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Meskipun masyarakat di wilayah ini sangat

menerima akan kehadiran para anggota masyarakat

pendatang yang ingin bermukim di wilayah tersebut,

namun karena mereka memiliki kesadaran kolektif

yang sangat kuat maka masyarakat di wilayah ini

pun juga sangat gampang curiga kepada kehadiran

orang-orang baru yang datang tetapi tidak

mempunyai maksud untuk bermukim disitu.

Page 22: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai

• Masyarakat tersebut akan berusaha untuk

menyelidiki serta mencari tahu maksud dan

tujuan kedatangan orang-orang baru itu ke

wilayah mereka. Jika maksud dan tujuan orang-

orang tersebut baik, maka masyarakat di

wilayah ini akan menerima kehadiran mereka

serta mulai menyambut dengan ramah.

Page 23: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai
Page 24: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai
Page 25: Penerapan teori solidaritas_emile_durkheim_pada_masyarakat_mendawai