penetapan standar pendidikan tinggi (standar dikti) … · penetapan standar pendidikan tinggi...
TRANSCRIPT
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI
(STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN
TINGGIOleh:Tim Pengembang SPMI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan MutuAgustus 2017
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Turunan
• Standar turunan adalah standar-standar yang ditetapkan secara lebih spesifik pada level yang lebih rendah untuk menjamin terpenuhinya standar induk pada level yang lebih tinggi (lebih luas)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Induk Standar Turunan
- Standar penilaian pembelajaran - Standar penyelenggaraan ujian tulis- Standar penyelengaraan ujian praktek- Standar pelaksanaan ujian skripsi
- Standar proses pembelajaran - Standar penyelenggaraan perkuliahan- Standar penyelenggaraan praktikum- Standar penyelenggaraan field trip
Standar Nasional Pendidikan:
a. Standar kompetensi lulusan
b. Standar isi pembelajaran
c. Standar proses pembelajaran
d. Standar penilaian pembelajaran
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
g. Standar pengelolaan pembelajaran
h. Standar pembiayaan pembelajaran.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengem-bangan
Standar isi pembelajaran, Standar proses pembelajaran, Standar
penilaian pembelajaran,Standar dosen dan tenaga
kependidikan, Standar sarana dan prasarana pembelajaran, Standar
pengelolaan pembelajaran, dan Standar pembiayaan pembelajaran
Permenristekdikti 44 2015 tentang SN Dikti Pasal 5
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan
Sikap
Pengetahuan
Ketrampilan
KetrampilanKhusus
KetrampilanUmum
disusun oleh:a.forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; ataub.pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis.
Tercantum dalam Lampiran Permenristekdikti 44 tahun 2015 (dapat ditambah oleh perguruan tinggi)
Tercantum dalam LampiranPermenristekdikti 44 tahun 2015(dapat ditambah oleh perguruan tinggi)
Pasal 7
Ketentuan Peralihan
Diusulkan ke Direktur Jenderal Belmawa, dikaji dan ditetapkanMenristekdikti sebagai rujukan program studi sejenis.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Proses Pembelajaran
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN DIKTI
Pasal 12 ayat (1):
Perencanaan proses pembelajaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat(2) huruf b disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Dosen pengampu mata kuliah wajib menyusunrencana pembelajaran semester (RPS) selambat-lambatnya satu bulan sebelum perkuliahan dimulaidengan melibatkan sejawat dengan keahlian yangrelevan, dan disoasialisasikan di absensi berita acaraperkuliahan
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 25 ayat 1:Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Mahasiswa program studi sarjana farmasi diSTTIF dinyatakan lulus, harus telahmenempuh seluruh beban belajar yangditetapkan dan memiliki capaianpembelajaran lulusan yang ditargetkan olehprogram studi S1 Farmasi STTIF denganindeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besaratau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Penilaian Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 25 ayat 1:
Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Mahasiswa program sarjana farmasi STTIF Bogor dinyatakan lulus apabila telahmenempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaranlulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol).
Kelulusan mahasiswa dari program sarjana farmasi dapat diberikan predikatmemuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:
a.mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeksprestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nolnol);
b.b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapaiindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga komalima nol); atau
c.c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai indeksprestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma lima nol).
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Dosen
SN DIKTI
Pasal 27 ayat 8:Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Dosen prodi S1 Farmasi wajib memiliki kualifikasiakademik dan kompetensi pendidik, sehat jasmanidan rohani, serta memiliki kemampuan untukmenyelenggarakan pendidikan dalam rangkapemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Dosen program sarjana harus berkualifikasi akademikpaling rendah lulusan magister atau magister terapanyang relevan dengan program studi danmenghasilkan minimal 1 publikasi ilmiah padajurnal nasional terakreditasi dalam satu tahun
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SN Dikti
Pasal 26 (4)Dosen program diploma satu dan program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan palingrendah setara dengan jenjang 6 (enam)KKNI).
Standar Dikti sesuai orientasi pendidikan PT
Dosen program diploma satu dan program diploma dua harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program studi dengan pengalaman kerja industri sekurang-kurangnya tiga tahun, dan dapat menggunakan instruktur yang berkualifikasi akademik paling rendah lulusan diploma tiga yang memiliki pengalaman relevan dengan program studi dan paling rendah setara dengan jenjang 6 (enam) KKNI) serta memiliki sertifikat kompetensi yang relevan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Dosen
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Tenaga Kependidikan
SN DIKTI
Pasal 30 ayat 3:
Tenaga administrasi wajib memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi akademik paling rendahlulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan dengan ijazah sesuaidengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya kecuali tenagaadministrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atausederajat.
Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memilikisertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Pasal 32 ayat 1:Standar sarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a.perabot;b.peralatan pendidikan;c.media pendidikan;d.buku, buku elektronik, dan repositori;e.sarana teknologi informasi dan komunikasi;f.instrumentasi eksperimen;g.sarana olahraga;h.sarana berkesenian;i.sarana fasilitas umum;j.bahan habis pakai; dank.sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
Prodi S1 Farmasi wajib memiliki sarana pembelajaran yangmencakup: perabot, peralatan pembelajaran, mediapembelajaran, buku dan sumber belajar, serta bahan habispakai sudah tersedia pada tahun 2019.
Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkanrasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metodedan bentuk pembelajaran, serta menjamin terselenggaranyaproses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 32 ayat 1:Standar sarana pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a.perabot;b.peralatan pendidikan;c.media pendidikan;d.buku, buku elektronik, dan repositori;e.sarana teknologi informasi dankomunikasi;f.instrumentasi eksperimen;g.sarana olahraga;h.sarana berkesenian;i.sarana fasilitas umum;j.bahan habis pakai; dank.sarana pemeliharaan, keselamatan, dankeamanan.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
Standar sarana pembelajaran S1 Farmasi STTIF sebagaimana paling sedikit terdiri atas:a. perabot,b. peralatan pendidikan,c. media pendidikan,d. buku, buku elektronik, dan repositori;e. sarana teknologi informasi dan komunikasi;f. instrumentasi eksperimen;g. sarana olahraga;h. sarana berkesenian;i. sarana fasilitas umum;j. bahan habis pakai; dank. sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan saranasesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta menjaminterselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti:Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 33 ayat 1:Standar prasarana pembelajaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 paling sedikit terdiri atas:a. lahan;b. ruang kelas;c. perpustakaan;d. laboratorium/studio/bengkel /unit produksi;e. tempat berolahraga;f. ruang untuk berkesenian;g. ruang unit kegiatan mahasiswa;h. ruang pimpinan perguruan tinggi;i. ruang dosen;j. ruang tata usaha; dank. fasilitas umum.
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
1. Standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas:a. Lahan yang berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajarandengan total luas minimum 10.000 meter persegi;b. ruang kelas yang dapat menampung maksimum 40 mahasiswa dengan luas minimum 1,5 m2/mahasiswa dan total tidak kurang dari 20 m2 serta dilengkapi alat pendingin ruangan (AC), papan tulis, lcd viewer, listrik, akses Internet;c. perpustakaan dengan luas minimal 1,5 m2/orang pengunjung;d. laboratorium/unit produksi sesuai dengan kurikulum dan jumlah pemakaian yang direncanakan serta kebutuhan dan pemanfaatan ruang;e. tempat berolahraga; f. ruang untuk berkesenian mampu menampung jumlah mahasiswa untuk latihan dan melakukan pentas seni;g. ruang unit kegiatan mahasiswa memenuhi rencana dan jenis kegiatan mahasiswa (teater, seni tari, ruang senat mahasiswa);h. ruang pimpinan perguruan tinggi dengan minimum luas12 (dua belas) m2 per orang, dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan kantor, peralatan komunikasi, peralatanpenunjang sistem informasi mutu pendidikan;i. ruang dosen tetap yang dapat menjaga privasi harus disediakan dengan luas minimum 4 (empat) m2 per dosen,dilengkapi dengan perabot kerja, perabot penyimpanan, dan aksesinformasi dan komunikasi.; j. Ruang tata usahak. fasilitas umum yang meliputi: jalan; air; listrik; jaringan komunikasi suara; dan data.
2. Bangunan kampus harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara.
3 Bangunan kampus harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus, apabila diperlukan.
4 Prasarana harus dipelihara secara berkala dan berkesinambungansehingga dapat digunakan sesuai masa pakai,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Pengelolaan Pembelajaran
SN DIKTI
Pasal 39, ayat 3: Perguruan tinggi wajib :
a. Menyusun
kebijakan, rencana strategis,
dan operasional terkait dengan
pembelajaran yang dapat
diakses oleh sivitas akademika
dan pemangku kepentingan,
serta dapat dijadikan pedoman
bagi program studi dalam
melaksanakan program
pembelajaran;
STANDAR DIKTI yang ditetapkan PT
• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, danrencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapatdiakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan programpembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaranyang berdaya saing nasional.
• Pimpinan PT harus menyusun kebijakan, rencana strategis, danrencana operasional terkait dengan pembelajaran yang dapatdiakses oleh sivitas akademika dan pemangku kepentingan, sertadijadikan pedoman bagi program studi dalam melaksanakan programpembelajaran sehingga dapat menghasilkan program pembelajaranyang berdaya saing internasional.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Contoh Standar Dikti yang melampaui SN Dikti: Standar Pembiayaan Pembelajaran
Permenristekdikti No 44/2015 Standar Pembiayaan Pembelajaran, pasal 41Perguruan tinggi wajib:a. mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi;
• Ketua Yayasan/Pimpinan PT harus menetapkan
sistem pencatatan biaya yang akuntabel sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan
sistem komputerisasi untuk mencatat setiap
transaksi keuangan secara tepat sampai pada
satuan program studi;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti No 44/2015
Standar Pengelolaan Pembelajaran Pasal 39,
ayat 2 program studi wajib :
a. melakukan penyusunan
kurikulum dan rencana
pembelajaran dalam setiap
mata kuliah;
Ka Prodi melakukan penyusunan kurikulum dan
rencana pembelajaran dalam setiap mata kuliah pada setiap
semester sesuai dengan KKNI level 8, serta
mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) bidang farmasi, Profesi Pekerjaan dan
Kebutuhan pengguna lulusan.
Rencana Isi Pembelajaran dalam Kurikulum diuraikan dalam
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku dengan memuat
perencanaan pembelajaran, pencapaian pembelajaran,
metode pembelajaran dan penilaian, serta referensi pustaka
yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi terkini dan masa depan.
Program Studi S1 Farmasi pada tiap semester ganjil/genap
ataupun semester antara jika diperlukan menawarkan mata
kuliah sesuai dengan Kurikulum yang berlaku dan ketentuan
dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Ka Prodi harus melakukan
penyusunan kurikulum dan
rencana pembelajaran
dalam setiap mata kuliah
1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PERNYATAAN STANDAR INDIKATOR
Rektor harus menetapkan capaian pembelajaran lulusan Univ
Sangkuriang berdasarkan usulan capaian pembelajaran dari
Fakultas dengan memperhatikan telah dimasukannya visi
universitas dan ciri kekhasan Univ Sangkuriang pada setiap
adanya perubahan kurikulum
Dekan harus mengusulkan capaian pembelajaran lulusan di
lingkungan fakultasnya berdasarkan usulan capaian
pembelajaran dari program studi dengan memperhatikan telah
dimasukannya visi universitas, visi fakultas, ciri kekhasan Univ
Sangkuriang dan fakultas setiap adanya perubahan kurikulum
KaProdi harus menyusun capaian pembelajaran lulusan di
lingkungannya dengan memperhatikan kebutuhan Kemampuan
Kerja, Kewenangan dan Tanggung Jawab (Manejerial), Sikap
dan Tata Nilai, Pengetahuan Umum dan Keterampilan Khusus,
dengan memperhatikan telah dimasukannya visi universitas,
visi fakultas, visi program studi, ciri kekhasan Univ
Sangkuriang , fakultas dan program studi pada setiap
perubahan kurikulum.
1. Terdapat SK Rektor Univ
Sangkuriang tentang penetapan
Capaian Pembelajaran Program
Studi.
2. Terdapat usulan capaian
pembelajaran program studi dari
Dekan.
3. Terdapat rumusan capaian
pembelajaran program studi.
SIKAP ContoSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Lulusan Program Studi Ilmu Silat harus :
Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius pada akhir masa studi
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral,dan etika pada akhir masa studi
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban
berdasarkan Pancasila pada akhir masa studi
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
pada akhir masa studi
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan pada akhir masa studi
Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara pada akhir masa studi
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik pada akhir
masa studi
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri pada akhir masa studi
Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan
kewirausahaan pada akhir masa studi
h
INDIKATOR
• Mahasiswa terlihat menjalankan ibadah di masing-masing
tempat ibadahnya secara konsisten ditunjukan dengan bukti hasil
kuesioner dari temannya.
Mahasiswa menunjukan sikap religius yang tercermin dari cara
berpakaian, cara bertegur sapa, ditunjukan dengan bukti hasil kuesioner
dari temannya.
Mahasiswa menunjukan sikap toleransi dan berkeinginan untuk saling
membantu tanpa memperlihatkan unsur SARA
Mahasiswa menunjukan keterlibatan dalam kerja sama baik di dalam
maupun di luar kampus.
Mahasiswa menunjukkan sikap cinta tanah air dan tidak terlibat dalam
organisasi yang tidak mengakui NKRI
Mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah (skripsi, papper)
memperlihatkan tidak melakukan plagiat, dan tidak bertendensi terhadap
SARA.
Mahasiswa menunjukan tidak melanggar aturan baik di dalam
maupun di luar kampus.
Mahasiswa menunjukan sikap disiplin dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang sudah ditetapkan sesuai
dengan profesi dan bidang keahliannya
Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dan tugas-tugas lainnya,
memerlihatkan keuletan, kemandirian dan kreativitasnya