pengadaan - angkasapurakargo.co.id · dokumen pengadaan pt. angkasa pura kargo pedoman pengadaan...
TRANSCRIPT
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
1
Nomor : 013/APK/PROC/I–2018.03
02 Januari 2018
PT. ANGKASA PURA KARGO
Teminal Kargo, Komplek Gedung 528, Bandara Soekarno Hatta
Tangerang, Banten - 19120
Pengadaan
Pembangunan ULD Storage
Area Ternimal Kargo Bandara Soekarno Hatta
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
2
Dengan hormat,
Terima Kasih kami sampaikan kepada para peserta yang mengikuti proses Pengadaan Jasa PT
Angkasa Pura Kargo. Program ini merupakan bagian dari program implementasi Strategic
Procurement PT Angkasa Pura Kargo.
Para calon peserta diharapkan mempelajari dan melengkapi Dokumen Pengadaan dengan
cermat dengan ketentuan sebagai berikut :
• Calon peserta harus melaksanakan semua ketentuan dengan lengkap dan benar.
• Dokumen penawaran yang sudah diserahkan kepada Unit Pengadaan menjadi hak PT
Angkasa Pura Kargo dan tidak akan dikembalikan.
• Instruksi Umum kepada peserta merupakan bagian dari standar dokumen pengadaan
yang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan dokumen
penawarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Angkasa Pura
Kargo. Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan,
evaluasi penawaran dan penunjukan penyedia jasa, namun tidak menjadi bagian dari
Perjanjian.
• Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian oleh Penyedia Jasa, termasuk hak,
kewajiban, dan risiko dimuat di dalam Rancangan Perjanjian, Syarat-Syarat Umum
Perjanjian, Syarat-Syarat Khusus Perjanjian dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
yang merupakan satu kesatuan dan tidak terpisahkan dengan Perjanjian Pengadaan Jasa.
Apabila terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen pengadaan ini, Penyedia
Jasa harus mempelajari dengan saksama untuk menghindari pertentangan pengertian.
• Proses pengadaan dilakukan sesuai dengan Prinsip, Kebijakan Umum, Etika dan Tujuan
Pengadaan Jasa.
Kepada Calon Peserta Lelang/ Penyedia
Dari Unit Pengadaan (Procurement)
Hal Undangan Pengadaan : Pembangunan ULD Storage Area Terminal Kargo
Tangal 02 Januari 2018
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
3
Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
UNIT PENGADAAN
PT Angkasa Pura Kargo.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
4
DAFTAR ISI
BAB I RINGKASAN UMUM ............................................................................. 5
A. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) .................................................................. 5
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP) ............................................................ 8
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA ........................................................ 10
A. UMUM ..................................................................................................... 10
B. DOKUMEN PENGADAAN............................................................................. 13
C. PENYIAPAN PENAWARAN ........................................................................... 14
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN .......................................................... 18
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ................................................... 18
F. PENETAPAN PEMENANG ............................................................................ 28
G. PELELANGAN BATAL ................................................................................. 31
H. PENANDATANGANAN PERJANJIAN .............................................................. 32
I. SANKSI .................................................................................................. 32
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN .................................................. 34
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS ................................ 35
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA ..................................................... 36
C. FORMAT SURAT PERNYATAAN DAN DATA ADMINISTRASI TERKINI ................................ 37
D. CONTOH SURAT JAMINAN PENAWARAN ....................................................... 39
E. SURAT PENAWARAN HARGA ............................................................................ 41
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST) ................. 44
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA .................................................... 45
BAB VI ........................................................................................................ 46
RANCANGAN ............................................................................................... 46
PERJANJIAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI ............................................ 46
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS PERJANJIAN (SSKP) ........................... 82
BAB IX DOKUMEN LAINNYA ....................................................................... 83
A. FORMAT SURAT PERINTAH MULAI KERJA ............................................................. 83
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
5
BAB I RINGKASAN UMUM
A. Lembar Data Pemilihan (LDP)
1 Lokasi Pengadaan Kantor Pusat [CGK]
Kantor Cabang [____]
2 Nama Paket Pengadaaan Pembangunan ULD Storage Area Terminal
Kargo – Bandara Soekarno Hatta
3 Nomor Pengadaan 013/APK/PROC/I-2018.03
4 Unit Teknis Divisi Operasi & Fasilitas
5 Pejabat Yang Berwenang VP of Operation & Facility
6 Jangka Waktu Kontrak 8 Bulan
7 HPS Cabang Kantor Pusat Rp. 25.711.679.967,00,-
8 Jenis Pengadaan Pembangunan ULD Storage Area Terminal
Kargo – Bandara Soekarno Hatta
9 Pengadaan untuk Kegiatan Pembangunan ULD Storage
10 Kelompok/Bidang Usaha Penyedia Kontraktor Konstruksi
11 Peserta Kontraktor Konstruksi
12 Golongan Peserta Kecil
Non Kecil
Kecil & Non Kecil
(Pilih salah satu)
13 Pemberian penjelasan (Aanwijzing) Ada
Tidak Ada
(Pilih salah satu)
14 Kunjungan ke Lapangan Ada
15 Metode Pengadaan Lelang Umum
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
6
16 Sistem Pemasukan Dokumen Penawaran 1 (satu) tahap
Tahap : Penawaran Admin, Teknis & Harga
17 Sistem Pembukaan Dokumen Penawaran 1 (satu) tahap
2 (dua) tahap
(Pilih salah satu)
18 Rapat penjelasan (Aanwijzing), sebelum
pemasukan penawaran
Melalui aplikasi e-Procurement
PT Angkasa Pura Kargo secara online.
Tatap muka
(Pilih salah satu)
19 Mata uang dalam penawaran Rupiah - (Rp.)
20 Biaya Pendaftaran Rp. 2.500.000,00 (dua juta lima ratus
rupiah)
21 Pembayaran Manual (sesuai ketentuan yang berlaku di
Bagian Keuangan).
e-Payment
(Pilih salah satu)
22 Masa Berlaku Penawaran 30 (tiga puluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran
23 Jaminan Penawaran Ada (2,5 % dari HPS masing-masing
cabang)
Tidak Ada
(Pilih salah satu)
24 Jaminan Sanggah Ada (2 % dari HPS masing-masing cabang)
Tidak Ada
(Pilih salah satu)
25 Jaminan Pelaksanaan 5% dari nilai kontrak atau 5% dari nilai
HPS apabila nilai kontrak kurang dari 80%
dari nilai (HPS masing-masing cabang)
Tidak ada
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
7
(Pilih salah satu)
26 Metoda Evaluasi Sistem Harga Penawaran Terendah
Sistem Nilai (Merit Point System)
Bobot Teknis & Harga
[Total Teknis 40% & Harga 60% = 100%]
Sistem Penilaian Biaya Selama Umur
Ekonomis
(Pilih salah satu)
27 Nilai Ambang Batas Teknis Minimal
(Apabila Ada)
---
28 Jenis Kontrak Lumpsum
Harga satuan
Lumpsum & Harga satuan
Gabungan lumpsum dan harga satuan
Turn key
Persentase
(Pilih salah satu)
29 Jadwal Waktu Penyelesaian Pekerjaan 8 (delapan) bulan terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam kontrak.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
8
B. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP)
No TAHAP Mulai Selesai Catatan
1 Pengumuman melalui website
PT Angkasa Pura Kargo
2 Undangan melalui VMS
3 Pendaftaran peserta
mengikuti Pelelangan
4 Download Dokumen
Pengadaan
5 Pemberian penjelasan/Rapat
Penjelasan (Aanwijzing)
6 Upload dokumen penawaran
1. Administrasi (File-1)
2. Teknis (File-2)
3. Harga (File-3)
7 Pembukaan Dokumen Penawaran (pilih salah satu)
(a) Satu Tahap
Pembukaan Penawaran
Administrasi, Teknis dan
Harga pada saat bersamaan.
Evaluasi Administrasi, Teknis
dan Harga
(b) Dua Tahap:
Tahap I:
• Pembukaan Penawaran
Administrasi dan Teknis
• Evaluasi penawaran
Administrasi dan Teknis
• Pengumuman hasil
evaluasi Administrasi dan
Teknis
Tahap II:
• Pembukaan penawaran
harga
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
9
• Evaluasi Harga
8 Penetapan urutan dan
Pengumuman Pemenang
9 Masa Sanggah
10 Surat Pemberitahuan Jika tidak ada
sanggahan
11 Penandatangan Perjanjian
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
10
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA
A. UMUM
1. Pedoman Pengadaan
Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Peraturan Direksi PT
Angkasa Pura Kargo tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT
Angkasa Pura Kargo.
2. Pengertian dan Istilah
a. e-Tendering adalah metode Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik yang
menggunakan proses bisnis lelang umum. Penyedia memasukkan Dokumen
Penawaran Administrasi tambahan (jika diperlukan), Teknis, dan Harga yang
dibuka pada waktu yang telah ditentukan. Pada e-Tendering, Penyedia tidak
memiliki kesempatan melihat posisi peserta lain dan tidak dapat mengubah
penawaran setelah batas akhir pemasukan (upload) Dokumen Penawaran.
b. APK adalah PT Angkasa Pura Kargo sebagai Pemberi Tugas.
c. Pejabat Yang Berwenang adalah Pejabat APK yang memiliki kewenangan untuk
menggunakan anggaran, menetapkan pemenang pengadaan, menetapkan
pelaksanaan pekerjaan, dan menandatangani Ikatan Kerja sesuai dengan batas
kewenangan dalam Peraturan Perusahaan APK.
d. Kepala Unit Pengadaan adalah Pimpinan Unit Pengadaan yang berada di Kantor
Pusat atau Kantor Cabang APK sesuai dengan lokasi pengadaan dilakukan;
e. Unit Pengadaan adalah unit dalam organisasi perusahaan APK yang berada di
Kantor Pusat atau Kantor Cabang, yang berfungsi melaksanakan pemilihan
Penyedia Barang/Jasa dan mengelola administrasi Pengadaan Barang/Jasa.
f. Penyedia Barang/Jasa selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau
orang perorangan termasuk lembaga perguruan tinggi yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.
g. Vendor Management Sytem (VMS) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola
data Penyedia yang meliputi proses Prakualifikasi, menjaga kekinian (update) data
Penyedia, dan penilaian kinerja Penyedia.
h. Verified adalah status Penyedia dalam VMS yang telah melengkapi semua
dokumen administrasi sesuai yang dipersyaratkan dan dipastikan keberadaannya
di dalam kelompok/bidang yang dipilih tidak memiliki keterkaitan dengan Penyedia
lain.
i. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Unit Pengadaan yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa.
j. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Peserta, yang terdiri
dari data administrasi, data teknis, dan data harga.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
11
k. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) adalah harga yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Lingkup Pekerjaan
a. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP (Lembar
Data Pengadaan).
b. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban menyediakan Barang berdasarkan Syarat-
Syarat Umum Perjanjian dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan harga.
4. Peserta
Peserta yang diundang mengikuti proses Pengadaan adalah semua Penyedia dalam
VMS APK dengan status Verified dan memiliki kompetensi dan kualifikasi pada bidang
usaha yang sesuai dengan paket pengadaan.
5. Penyedia Yang Tidak Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta
a. Penyedia yang dinyatakan pailit dan/atau masuk dalam daftar hitam pemberi tugas
atau instansi lain.
b. Penyedia yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan melalui VMS
atau bukti lain yang tidak ditemukan melalui VMS.
c. Penyedia yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan kepentingan/conflict
of interest dengan pemberi tugas.
6. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan
a. Peserta dan pihak yang terkait dengan Pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
1) melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pemilihan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
2) membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan.
b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam butir 6a
di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) sanksi administratif, digugurkan dari proses pemilihan atau pembatalan
penetapan pemenang;
2) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
3) gugatan secara perdata dan atau pidana.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
12
7. Larangan Pertentangan Kepentingan
a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung;
b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas antara lain
meliputi:
1) Dalam satu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris sebagai
anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada proses pengadaan yang sama;
2) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama dan/atau salah satu
pengurusnya sama;
3) Peserta memberikan jasa konsultansi kepada peserta lainnya;
4) Peserta terlibat dalam konsorsium salah satu peserta lainnya.
8. Pendayagunaan Produksi dan Komponen Dalam Negeri.
a. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan
barang produksi dalam negeri.
b. Pengadaan barang impor dimungkinkan dalam hal:
1) Barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri;
2) Barang yang diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan;
dan/atau
3) volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
9. Satu Penawaran Tiap Peserta
a. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan hanya
boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
b. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota kemitraan yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
c. Penyedia yang telah mendukung penyedia lain, tidak diperkenankan memasukan
penawaran untuk dan/atau atas nama perusahaannya dalam paket pekerjaan yang
sama.
10. Biaya Pengadaan
a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses pengadaan ini;
b. Unit Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung
oleh Peserta.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
13
B. DOKUMEN PENGADAAN
11. Isi Dokumen Pengadaan
a. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.
Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko
peserta.
b. Dokumen Pengadaan, kecuali pengumuman terbuka, khususnya semua gambar
(jika ada), spesifikasi dan informasi teknis yang diberikan kepada para peserta
harus diberlakukan sebagai informasi rahasia. Peserta dilarang mengungkapkan
dokumen pengadaan kepada siapapun pihak ketiga, selain kepada mereka yang
memerlukannya untuk menyiapkan Dokumen Penawaran.
c. Dokumen Pengadaan terdiri dari:
BAB Dokumen Pengadaan Keterangan
- DAFTAR ISI Hal...
BAB-1 RINGKASAN UMUM Hal...
BAB-II INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) Hal...
BAB-III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN Hal...
BAB-IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST) Hal...
BAB-V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Hal...
BAB-VI SURAT KONTRAK/KONTRAK Hal...
BAB-VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) Hal...
BAB-VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) Hal...
12. Bahasa Dokumen Pengadaan
Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses pengadaan
menggunakan Bahasa Indonesia.
13. Pemberian Penjelasan Pekerjaan
a. Pemberian penjelasan dapat dilakukan secara online atau melalui pertemuan tatap
muka (offline), jika diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan peninjauan
lapangan yang telah disepakati dalam pemberian penjelasan, dimana biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta.
b. Dalam pemberian penjelasan, Unit Pengadaan memberikan kesempatan kepada
peserta untuk menyampaikan pertanyaan.
c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Unit Pengadaan serta kunjungan
lapangan dibuatkan berita acara yang dimuat ke dalam aplikasi e-Procurement.
d. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Unit Pengadaan menuangkan ke dalam addendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
14
14. Perubahan Dokumen Pengadaan
a. Setelah pemberian penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran, Unit Pengadaan dapat menetapkan addendum atau memberikan
Dokumen Pengadaan yang telah dilakukan perubahan atau penyempurnaan
berdasarkan informasi baru.
b. Setiap addendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
c. Peserta diberitahu secara elektronik oleh Unit Pengadaan untuk mengunduh
salinan addendum Dokumen Pengadaan.
15. Perubahan Waktu
Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Unit Pengadaan dengan
persetujuan Kepala Unit Pengadaan dapat melakukan perubahan waktu pada setiap
tahapan pengadaan.
C. PENYIAPAN PENAWARAN
16. Dokumen Penawaran
a. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari:
1) Dokumen Penawaran Administrasi (File-1);
2) Dokumen Penawaran Teknis (File-2); dan
3) Dokumen Penawaran Harga (File-3).
b. Dokumen Penawaran meliputi:
No Dokumen Penawaran Keterangan Contoh
1. Dokumen Administrasi
A1 File penawaran Administrasi dan Teknis ber Kop
Perusahaan dan ditandatangani oleh pimpinan
Perusahaan bermeterai Rp 6000,00 (terlampir)
Wajib Ada
A2 Surat Pernyataan (Kebenaran dan keabsahan Dokumen,
tidak masuk black list, dan tunduk pada Dokumen
Pengadaan) ditandatangani oleh pimpinan Perusahaan
bermeterai Rp. 6000,00 (terlampir)
Wajib
Ada
A3 Surat Pernyataan dan Data Administrasi Teknis Terkini Wajib Ada
A4 [untuk pengadaan dengan nilai diatas Rp
2.500.000.000,00] Tanda terima jaminan penawaran
dari APK
Wajib Ada
A5 SSP tiga bulan terakhir beserta tanda terima, atau surat
keterangan fiskal Wajib
Tidak
Ada
2.Dokumen Penawaran Teknis
T1 Proposal metodologi pelaksanaan kerja dan Tahapannya Wajib
Tidak
ada
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
15
T2 Jadwal Pelaksananaan dalam bentuk Barchart dan
penjelasannya, gambar-gambar, laporan dan dokumen
kemajuan pelaksanaan pekerjaan dll
Wajib Tidak
Ada
T3 Struktur Organisasi proyek serta uraian tugas dan
tanggungjawab Wajib
Tidak
Ada
T4 Daftar tenaga ahli yang ditugaskan dalam proyek yang
disahkan oleh pimpinan perusahaan. Personil inti harus
memiliki kualifikasi sebagai berikut : Pengl. Jmlh
(Thn) (Org)
1Manajer
Proyek
S1/S2 T.
Sipil/T.
Mekanik
8/6
SKA
Madya
(kode
602)
1
2
Ahli Teknik
Bangunan
Gedung
S1/S2 T.
Sipil6/4
SKA
Madya
(kode
201)
1
3Ahli Teknik
Mekanikal
S1/S2 T.
Mekanik6/4
SKA
Madya
(kode
301)
1
4
Ahli Teknik
Tenaga
Listrik
S1/S2 T.
Elektronika6/4
SKA
Madya
(kode
401)
1
Jabatan PendidikanProfesi/
KeahlianNo
Wajib Tidak
Ada
T5 Surat pernyataan sebagai tenaga ahli atau inti bermeterai
Rp 6.000,- Wajib
Tidak
Ada
T6 Daftar riwayat hidup tenaga ahli atau inti sesuai contoh
lampiran serta dilampiri foto copy data atau lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi swasta
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahya telah
disahkan atau diakui oleh Instansi Pemerintah yang
berwenang di Bidang pendidikan tinggi, foto copi
sertifikasi keahlian, foto copy sertifikat kursus-kursus
yang pernah diikuti.
Wajib Tidak
Ada
T7 Daftar pengalaman pekerjaan dalam empat tahun
terakhir yang disahkan oleh pimpinan perusahaan
dengan bukti melampirkan foto copy kontrak
Wajib Tidak
Ada
T8 Daftar peralatan yang digunakan dalam proyek yang
dilampiri dengan bukti kepemilikan atau sewa Wajib Ada
T9 Dokumen lain yang diperlukan [apabila dipersyaratkan] Wajib
Tidak
Ada
3.Dokumen Penawaran Harga
H1 Surat Penawaran Harga yang didalamnya
mencantumkan: Wajib Ada
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
16
17. Bahasa Penawaran
a. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia;
b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing;
c. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
18. Harga Penawaran
a. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
b. Untuk kontrak harga satuan serta kontrak gabungan lumpsum dan harga satuan,
peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
c. Untuk kontrak lump sum, apabila dipersyaratkan, peserta mencantumkan harga
satuan untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
d. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.
19. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran
a. Harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang yang tercantum dalam
LDP.
b. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan ini dilakukan sesuai dengan cara yang
ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Perjanjian/Syarat-Syarat Khusus Perjanjian.
20. Masa Berlaku Penawaran
1) tanggal;
2) total harga penawaran;
3) masa berlaku penawaran;
4) cara pembayaran.
H2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) [apabila dipersyaratkan] Wajib Tidak
Ada
H3 Daftar analisa harga satuan pekerjaan [apabila
dipersyaratkan] Wajib
Tidak
Ada
H4 Daftar harga satuan upah dan bahan [apabila
dipersyaratkan] Wajib
Tidak
Ada
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
17
a. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan dalam LDP.
b. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Unit Pengadaan dapat meminta kepada peserta untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentu.
21. Jaminan Penawaran (apabila dipersyaratkan)
a. Peserta menyerahkan jaminan penawaran berupa uang tunai atau Surat Jaminan
Penawaran dalam mata uang penawaran dengan nilai nominal tidak kurang
sebagaimana tercantum dalam LDP.
b. Apabila berupa Surat Jaminan Penawaran, harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) Diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat);
2) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran,
dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
3) nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan
Penawaran
4) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
5) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
6) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
7) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja,
setelah surat pernyataan wanprestasi dari Unit Pengadaan diterima oleh
Penerbit Jaminan;
c. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan Kemitraan/KSO harus ditulis atas
nama perusahaan Kemitraan/KSO atau atas nama Leader Kemitraan/KSO;
d. Bagi peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang, jaminan penawaran dapat
diambil segera setelah pengumuman penetapan pemenang. Bagi peserta yang
ditetapkan sebagai pemenang, jaminan penawaran dapat diambil setelah
menyampaikan jaminan pelaksanaan.
e. Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik APK apabila:
1) Peserta mengundurkan diri setelah memasukkan Dokumen Penawaran
sedangkan masa penawaran belum berakhir; atau
2) calon pemenang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima,
atau gagal tanda tangan kontrak.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
18
f. Apabila jaminan penawaran tidak benar atau jaminan penawaran tidak dapat
dicairkan maka akun VMS penyedia barang/jasa tersebut dinonaktifkan dan
dimasukkan dalam daftar hitam.
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
22. Pemasukan/Penyampaian Dokumen Penawaran
a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh Penyedia dengan mengisi form nilai total,
dan mengunggah (upload) lampiran yang dipersyaratkan dalam PDF file pada
sistem e-Procurement APK.
b. Metode pemasukan/penyampaian Dokumen Penawaran:
File-1: Terdiri dari Dokumen Adminsitrasi;
File-2: Terdiri dari Dokumen Teknis; dan
File-3: Terdiri dari Dokumen Penawaran Harga
Ketiga file tersebut dimasukan (upload) pada saat yang bersamaan sebelum
waktu pemasukan dokumen ditutup.
23. Batas Akhir Waktu Pemasukan/Penyampaian Penawaran
a. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi e-Procurement
sesuai Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP).
b. Dokumen Penawaran dapat diubah atau ditambah sebelum batas waktu
penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup).
c. Setelah batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup),
aplikasi e-Procurement akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN
24. Pembukaan Penawaran
a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan setelah waktu pemasukan dokumen
penawaran ditutup.
b. Setelah pembukaan penawaran, Unit Pengadaan mengunduh (download) file
Dokumen Penawaran untuk dilakukan evaluasi.
c. Pembukaan penawaran dilakukan dengan cara:
1) Satu Tahap: Pembukaan File-1 (dokumen administrasi), File-2 (dokumen
teknis) dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada saat yang
sama.
2) Dua Tahap: Pembukaan File-1 dan File-2 (dokumen administrasi dan teknis)
dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada saat yang berbeda:
a) Tahap I: Pembukaan File-1 dan File-2;
b) Tahap II: Pembukaan File-3.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
19
d. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Unit Pengadaan menyampaikan
file penawaran tersebut kepada Unit Information Technology Kantor Pusat APK
untuk mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka.
e. Berdasarkan keterangan dari Unit Information Technology, apabila file penawaran
tidak dapat dibuka maka Unit Pengadaan dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan peserta yang
mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan penawaran.
Apabila dapat dibuka, maka Unit Pengadaan akan melanjutkan proses atas
penawaran yang bersangkutan.
25. Evaluasi Penawaran
a. Unit Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
1) evaluasi administrasi;
2) evaluasi teknis; dan
3) evaluasi harga.
b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
1) Unit Pengadaan dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran;
2) Peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran setelah waktu pemasukan penawaran ditutup;
3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi lingkup,
kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
b) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
5) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Unit
Pengadaan selama proses evaluasi;
6) Unit Pengadaan dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
a) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan/pemberian penjelasan
lapangan; dan/atau
b) kesalahan yang tidak substansial, yaitu file penawaran tidak berstempel
Perusahaan, meterai tidak diberi tanggal.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak
sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
20
peserta dan Unit Pengadaan dengan tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
a) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
b) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat [apabila ada]; dan
c) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada huruf b, maka
pelelangan pelelangan batal.
c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) syarat-syarat substansial (mandatory) yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi.
b) file penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) jangka waktu berlaku file penawaran tidak kurang dari waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
(2) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP; dan
(3) bertanggal.
c) Dokumen administrasi lainnya sesuai ketentuan yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Pengadaan ini.
2) Unit Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan batal.
d. Evaluasi Teknis
1) Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS;
2) Evaluasi teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Unit Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi
dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam BAB IV SPESIFIKASI TEKNIS;
b) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
(1) memenuhi spesifikasi teknis Barang yang ditawarkan berdasarkan
contoh, brosur atau gambar-gambar sebagaimana tercantum dalam
Bab IV SPESIFIKASI TEKNIS;
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
21
(2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pekerjaan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
(3) identitas (jenis, tipe dan merek) yang ditawarkan tercantum dengan
lengkap dan jelas;
(4) jumlah Barang yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
(5) layanan purnajual [apabila dipersyaratkan] sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
(6) tenaga teknis [apabila dipersyaratkan] sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
(7) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakan [apabila ada] sesuai
dengan yang tercantum dalam Syarat-syarat Umum Perjanjian dan
Syarat-syarat Khusus Perjanjian;
(8) untuk sistem Perjanjian Harga Satuan, Bill of Quantity tanpa data
harga sesuai dengan Bill of Quantity dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk sistem Perjanjian Lump Sum, Bill of Quantity tanpa data harga
paling sedikit mencantumkan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan.
c) Unit Pengadaan [apabila diperlukan] dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum
dalam Syarat-syarat Umum Perjanjian dan Syarat-syarat Khusus
Perjanjian;
d) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Unit Pengadaan melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran.
Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e) Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga; dan
f) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan batal.
e. Evaluasi Harga
1) Sebelum evaluasi harga dilakukan koreksi aritmatik dalam sistem e-
Tendering.
2) Dalam evaluasi harga, unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang
pokok atau penting, dengan ketentuan:
a) Total harga penawaran dibandingkan terhadap nilai total HPS.
b) Untuk Perjanjian Harga Satuan atau Perjanjian Gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan:
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
22
(1) Harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus
sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS,
dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata
harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan
timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas
dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang
berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
(2) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
c) Untuk Perjanjian Lump Sum:
(1) Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara
angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf;
(2) Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka; atau
(3) Apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur
3) Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
a) klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik, apabila ada
koreksi/perubahan;
b) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Unit Pengadaan dan/atau Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri;
c) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
(1) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
(2) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai
Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan
dimasukkan dalam Daftar Hitam;
(3) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani
oleh Unit Pengadaan dengan Peserta tersebut.
4) Apabila dalam evaluasi ditemukan indikasi persaingan usaha tidak sehat
dan/atau indikasi adanya pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antar
peserta, maka peserta yang terindikasi bersekongkol digugurkan dalam proses
pelelangan.
5) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
23
(kolusi/persekongkolan), maka pelelangan pelelangan batal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Metode Evaluasi
1) Metode evaluasi penawaran terdiri dari:
a) Sistem harga penawaran terendah;
b) Sistem nilai (merit point system); dan
c) Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis.
2) Sistem harga penawaran terendah adalah evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap
pemenuhan persyaratan administrasi dan teknis untuk mendapatkan
penawaran dengan harga terendah yang memenuhi HPS.
a) Evaluasi administrasi
(1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang
memenuhi syarat pada pembukaan penawaran (kelengkapan dan
keabsahan);
(2) Penjelasan tentang evaluasi administrasi mengacu kepada tahapan
proses penilaian.
b) Evaluasi teknis
(1) Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan administrasi;
(2) Penjelasan tentang evaluasi teknis mengacu kepada tahapan proses
penilaian.
c) Evaluasi harga
(1) Evaluasi harga dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan teknis;
(2) Penjelasan tentang evaluasi harga mengacu kepada tahapan proses
penilaian;
(3) Berdasarkan hasil evaluasi harga, Unit Pengadaan membuat daftar
urutan penawaran yang dimulai dari urutan Harga Penawaran
terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon
pemenang.
3) Sistem nilai (merit point system) adalah evaluasi penilaian penawaran dengan
cara membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan
administrasi, memberikan nilai terhadap penawaran teknis untuk
mendapatkan penawaran yang memenuhi ambang batas tertentu dilanjutkan
dengan memberikan bobot nilai terhadap unsur teknis dan harga untuk
mendapatkan penawaran yang memiliki kombinasi nilai teknis dan harga
terbaik yang memenuhi HPS.
a) Evaluasi administrasi
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
24
(1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi
syarat pada pembukaan penawaran(kelengkapan dan keabsahan);
(2) Penjelasan tentang evaluasi administrasi mengacu kepada tahapan
proses penilaian.
b) Evaluasi teknis dan harga
(1) Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap penawaran-penawaran
yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, dengan
memberikan penilaian (skor) terhadap unsur-unsur teknis dan/atau
Harga Penawaran;
(2) Sistem nilai menggunakan pendekatan/metode kuantitatif, yaitu
dengan memberikan nilai angka terhadap unsur-unsur teknis dan
harga yang dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam
dokumen Pengadaan;
(3) Unit Pengadaan menentukan bobot masing-masing unsur dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a) Bobot Teknis keseluruhan sebesar 40
(b) Bobot harga keseluruhan 60
(4) Untuk evaluasi Sistem Nilai (Merit Point System), dihitung nilai
kombinasi antara nilai penawaran teknis dengan nilai harga
penawaran terkoreksi, dilakukan dengan cara:
(a) Skor Harga (SH) dinilai proporsional terhadap seluruh
penawaran, dengan rumus:
SH = 100 – (Harga Penawaran yang bersangkutan – Harga Penawaran terendah) x 100
Harga Penawaran tertinggi
(b) Calon pemenang ditentukan berdasarkan urutan penyedia
Barang/Jasa dengan skor tertinggi yang dihitung berdasarkan
Skor Harga (SH) dan Skor Teknis (ST), dengan bobot harga dan
bobot teknis sebagaimana yang tercantum dalam LDP. Skor
akhir masing-masing peserta (SP) dihitung dengan rumus:
SP = (Bobot Harga x SH) + (Bobot Teknis x ST)
Contoh: Sistem Nilai (Merit Point System)
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
25
Pengadaan Barang: 1 (satu) Unit Turbin Air
No Unsur Penilaian Nilai
Bobot
Penawar
“A”
Penawar
“B”
Penawar
“C”
1. Harga alat (setelah
dievaluasi)
50 50 45 44
2. Harga suku cadang 10 7 4 5
3. Disain teknis dan
kinerja
15 11 14 15
4. Waktu penyerahan 5 3 3 5
5. Pelayanan pasca jual 10 6 7 8
6. Standarisasi 10 6 8 8
Total 100 83 81 85
Peringkat II III I
(c) Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, panitia/pejabat
Pengadaan menyusun urutan 3 (tiga) penawaran dengan
kombinasi nilai tertinggi sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada), dengan
ketentuan untuk sistem nilai dimulai dari yang mempunyai
nilai kombinasi terbaik.
4) Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis (Economic Life Cycle Cost)
adalah metode evaluasi dengan memperhitungkan umur ekonomis, biaya
operasi dan pemeliharaan dalam jangka waktu tertentu. Metode evaluasi Biaya
Selama Umur Ekonomis digunakan untuk pengadaan barang yang kompleks
dengan memperhitungkan perkiraan biaya operasi serta nilai sisa selama umur
ekonomis barang tersebut. Dalam metode ini bisa jadi barang dengan harga
lebih tinggi ditetapkan sebagai pemenang jika biaya operasional, dan biaya
pemeliharaan lebih rendah dan/atau nilai sisa barang lebih tinggi dari barang
lainnya.
a) Evaluasi administrasi
(1) Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi
syarat pada pembukaan penawaran (kelengkapan dan keabsahan);
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
26
(2) Penjelasan tentang evaluasi administrasi mengacu kepada tahapan
proses penilaian.
b) Evaluasi Teknis dan Harga dilakukan dengan cara:
(1) Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap penawaran-penawaran
yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi;
(2) menghitung biaya operasional, pemeliharaan, nilai sisa selama umur
ekonomis sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
(3) menjumlahkan harga penawaran dengan biaya operasional dan biaya
pemeliharaan;
(4) hasil penjumlahan pada angka (3) dikurangi dengan nilai sisa pada
akhir umur ekonomis; dan
(5) berdasarkan total harga terendah pada hasil angka (4) tersebut, Unit
Pengadaan menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada),
dengan ketentuan untuk sistem penilaian biaya selama umur
ekonomis dimulai dari total harga yang terendah;
(6) Biaya-biaya yang dihitung dalam evaluasi, kecuali Harga Penawaran
yang terkoreksi (total bid evaluated price), tidak dimasukkan dalam
Biaya Pelaksanaan (hanya berfungsi sebagai alat pembanding saja).
Contoh:
Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis (Economic Life
Cycle Cost System) Pengadaan Barang: 1 (satu) Unit Buldozer (x
1 Juta) tahun.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
27
Catatan: Umur Ekonomis alat 8 tahun
26. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), Berita Acara Lainnya, dan Kerahasiaan
Proses
a. Unit Pengadaan membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) yang paling sedikit memuat:
1) Nama seluruh peserta;
2) Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, atau nilai kombinasi
teknis dan harga dari masing-masing peserta;
3) Metode evaluasi yang digunakan;
4) Unsur-unsur yang dievaluasi;
No Umur Penilaian Penawar
“A”
Penawar
“B”
1. Harga Penawaran (setelah
koreksi aritmatik)
300 250
2. Biaya Operasional (8 Tahun) 250 200
3. Biaya Pemeliharaan (8 tahun) 240 300
4. Nilai Sisa ( - ) 30 25
5. Biaya Selama Umur Ekonomis 760 725
6. Peringkat Tanpa Preferensi
Harga
II I
7. Preferensi Komponen Dalam
Negeri.
37.5 --
Total Harga Evaluasi 722,5 725
Peringkat Dengan Preferensi
Harga
I II
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
28
5) Rumus yang dipergunakan;
6) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal pelaksanaan
pelelangan;
7) Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
8) Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
9) Pernyataan bahwa pelelangan batal apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.
b. Unit Pengadaan menuangkan ke dalam Berita Acara tambahan lainnya segala hal
terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat diakomodir
atau difasilitasi aplikasi e-Procurement.
c. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b) diunggah
(upload) oleh Unit Pengadaan menggunakan menu upload informasi lainnya pada
aplikasi e-Procurement.
d. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
oleh Unit Pengadaan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
F. PENETAPAN PEMENANG
27. Penetapan Urutan Pemenang
a. Unit Pengadaan mengusulkan penetapan calon pemenang Pelelangan kepada
Pejabat Yang Berwenang dengan penjelasan tambahan serta keterangan lain
yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
b. Unit Pengadaan melakukan negosiasi harga dengan calon pemenang sebelum
mengusulkan penetapan pemenang kepada Pejabat Yang Berwenang, apabila:
1) Calon pemenang hanya 1 (satu) peserta; atau
2) penawaran yang masuk hanya 2 (dua) penawaran, dengan ketentuan:
a) Negosiasi hanya dilakukan kepada calon pemenang urutan
1 (satu);
b) Apabila negosiasi pada calon pemenang nomor 1 (satu) tidak mencapai
kesepakatan maka negosiasi dilakukan pada calon pemenang nomor 2
(dua).
3) Negosiasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Untuk pekerjaan yang menggunakan Perjanjian Harga Satuan atau
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan:
(1) Apabila dalam penawaran terdapat harga satuan yang melebihi HPS,
maka negosiasi dilakukan terhadap harga satuan yang lebih tinggi
dari harga satuan HPS;
(2) Apabila dalam penawaran seluruh harga satuan dibawah HPS, maka
negosiasi dilakukan terhadap harga satuan yang paling mendekati
HPS.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
29
b) Untuk pekerjaan yang menggunakan Perjanjian Lump Sum atau
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
negosiasi dilakukan terhadap total harga penawaran.
c. Penetapan urutan pemenang dilakukan oleh Pejabat Yang Berwenang atas usulan
Unit Pengadaan.
28. Pengumuman Pemenang
a. Unit Pengadaan mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada) yang telah ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang melalui aplikasi
e-Procurement.
b. Pengumuman Urutan Pemenang memuat sekurang-kurangnya:
1) nama paket pekerjaan;
2) nama dan alamat Penyedia;
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Penyedia.
c. Penyedia yang ditetapkan sebagai Pemenang wajib menerima keputusan tersebut,
dengan ketentuan:
1) apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih
berlaku, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam LDP serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam; atau
2) apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditetapkan sebagai Pemenang
karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka jaminan penawaran
yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
d. Apabila pemenang yang ditetapkan sebagai Pemenang mengundurkan diri, maka
penetapan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan
urutan peringkat, selama masa file penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
e. Apabila semua pemenang yang ditetapkan mengundurkan diri, maka pelelangan
pelelangan batal oleh Pejabat Yang Berwenang setelah mendapat laporan dari Unit
Pengadaan.
29. Sanggahan
a. Peserta yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan
peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan kepada Unit Pengadaan
apabila terdapat bukti:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat;
atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan atau staf Unit
Pengadaan/Pejabat Yang Berwenang; atau
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
30
4) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta lainnya;
atau
5) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan pejabat
dan atau Unit Pengadaan atau dengan Pejabat Yang Berwenang.
b. Peserta Pelelangan yang mengajukan sanggahan wajib menyerahkan uang
Jaminan Sanggah sebesar 2% (dua persen) dari HPS.
c. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud butir a di atas, harus dilengkapi dengan
data yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukti penyetoran jaminan sanggah.
d. Surat sanggahan disampaikan kepada Unit Pengadaan selambat-lambatnya 4
(empat) hari kerja sejak pemenang pelelangan diumumkan. Apabila surat
sanggahan yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa sanggah
yang telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan Sanggah,
maka surat sanggah tersebut ditolak/tidak diterima.
e. Unit Pengadaan membuat tanggapan atas sanggahan tersebut paling lambat
4 (empat) hari kerja setelah surat sanggahan diterima.
f. Unit Pengadaan menyampaikan sanggahan peserta pelelangan dan tanggapan
atas sanggahan tersebut kepada Pejabat Yang Berwenang.
g. Pejabat Yang Berwenang memutuskan sanggahan diterima atau ditolak dalam
waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima penyampaian surat
sanggahan dan tanggapan sanggahan tersebut dari Unit Pengadaan.
h. Pejabat Yang Berwenang dalam menangani dan memeriksa sanggahan dapat
melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa yang bersangkutan.
i. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Unit Pengadaan menyatakan pelelangan
batal, selanjutnya Unit Pengadaan memutuskan pelelangan ulang atau evaluasi
ulang.
j. Apabila sanggahannya terbukti tidak benar maka Jaminan Sanggah dicairkan dan
menjadi milik APK.
k. Keputusan Pejabat Yang Berwenang atas sanggahan dan tanggapannya bersifat
final.
30. Jaminan Sanggah
a. Jaminan Sanggah adalah Jaminan berupa uang tunai sebesar 2% (dua persen)
dari HPS yang disetorkan oleh peserta Pelelangan kepada APK melalui bank umum.
b. Bukti jaminan sanggah diserahkan kepada Unit Pengadaan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum masa sanggah berakhir;
c. Jaminan sanggah dikembalikan kepada peserta apabila sanggahan dinyatakan
benar;
d. Jaminan sanggah dinyatakan sebagai milik APK apabila sanggahan dinyatakan
tidak benar.
31. Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
31
a. Unit Pengadaan menyampaikan surat pemberitahuan hasil pelelangan kepada
Pemenang (Penyedia Barang/Jasa), dalam hal:
1) Tidak terdapat sanggahan dalam masa sanggah;
2) Sanggahan dinyatakan tidak benar.
b. Surat Pemberitahuan melampirkan draft Perjanjian untuk ditandatangani oleh
Pemenang.
c. Berdasarkan surat pemberitahuan hasil pelelangan, Pemenang (Penyedia
Barang/Jasa) menandatangani Perjanjian dan menyiapkan/menyampaikan
Jaminan Pelaksanaan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak
tanggal surat pemberitahuan hasil pelelangan [apabila dipersyaratkan jaminan
pelaksanaan];
d. Ketentuan mengenai Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum
Perjanjian.
e. Dalam hal Pemenang (Penyedia Barang/Jasa) tidak menyerahkan jaminan
pelaksanaan dalam waktu yang telah ditentukan tersebut maka dapat
dinyatakan mengundurkan diri dan selanjutnya:
1) Jaminan penawaran menjadi milik APK;
2) Unit Pengadaan membuat surat pemberitahun hasil Pelelangan kepada
pemenang urutan berikutnya (jika ada).
G. PELELANGAN BATAL
32. Pelelangan batal
Pelelangan pelelangan batal Apabila:
a. tidak ada penawaran yang masuk; atau
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi administrasi dan teknis; atau
c. harga penawaran terendah peserta pelelangan yang lulus administrasi dan teknis
melebihi HPS; atau
d. berdasarkan analisa Unit Pengadaan, tidak ada penawaran yang memenuhi
kewajaran harga; atau
e. proses Pelelangan tidak dapat dilanjutkan karena masa berlaku penawaran peserta
yang disampaikan sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa); atau
f. sanggahan peserta pelelangan dinyatakan benar; atau
g. semua peserta yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri atau tidak
bersedia menandatangani Perjanjian; atau
h. terbukti ada KKN dalam proses Pelelangan yang diketahui sebelum penetapan
pemenang; atau
i. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
atau
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
32
j. pelaksanaan pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan
dan berita acara penjelasan yang telah ditetapkan.
H. PENANDATANGANAN PERJANJIAN
33. Penandatanganan Perjanjian
a. Penandatanganan Perjanjian dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan [apabila dipersyaratkan].
b. Penandatanganan Perjanjian yang tidak mensyaratkan jaminan pelaksanaan
dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal surat
pemberitahuan hasil pelelangan.
c. APK dan PENYEDIA tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan
sampai dengan penandatanganan Perjanjian.
d. Pejabat Yang Berwenang dan penyedia wajib memeriksa konsep Perjanjian
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Perjanjian.
e. Banyaknya rangkap Perjanjian dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
1) sekurang-kurangnya 2 (dua) Perjanjian asli, terdiri dari:
a) Perjanjian asli pertama untuk APK dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia barang; dan
b) Perjanjian asli kedua untuk PENYEDIA dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang;
2) rangkap Perjanjian lainnya tanpa dibubuhi meterai, apabila diperlukan.
f. Pihak yang berwenang menandatangani Perjanjian atas nama Penyedia adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar. Pihak
lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar tidak dapat menandatangani Perjanjian, kecuali
mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang
sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Perjanjian.
I. SANKSI
34. Sanksi Bagi Peserta
a. Apabila terdapat bukti yang kuat bahwa sebagian besar atau seluruh peserta
Pelelangan berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal dan/atau
kepengurusan (kecuali BUMN/BUMD), dan/atau kerjasama bentuk lainnya,
sehingga patut diduga terjadi pengaturan/kerjasama diantara peserta Pelelangan
dan/atau persaingan yang tidak wajar, maka peserta Pelelangan yang
bersangkutan harus digugurkan keikutsertaannya dalam Pelelangan bersangkutan
serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan APK
selama 2 (dua) tahun (termasuk pengurus/penerima kuasanya).
b. Dalam hal Penyedia terbukti melakukan kecurangan dalam proses Pelelangan atau
membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
33
benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan Barang/Jasa yang ditentukan
dalam Dokumen Pengadaan maupun pelaksanaan Perjanjian, dikenakan sanksi
keikutsertaannya dalam proses Pelelangan digugurkan atau pembatalan
Perjanjian, dan Penyedia yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar hitam
(termasuk pengurus/penerima kuasanya).
c. Terhadap peserta Pelelangan yang mengundurkan diri sebelum berakhirnya masa
penawaran tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi berupa Jaminan
Penawaran menjadi milik APK.
d. Terhadap Penyedia (termasuk pengurusnya) yang ditunjuk sebagai pemenang
lelang atau pelaksana pekerjaan tetapi mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan/diterima dan/atau tidak menandatangani
Surat Perintah Kerja (SPK)/Perjanjian tanpa pemberitahuan, terhitung 6 (enam)
hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan untuk menandatangani
SPK/Perjanjian, dan atau tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah
melebihi waktu yang telah ditentukan dan telah diberi peringatan, dikenakan
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan APK selama 2 (dua) tahun dan Jaminan Penawaran menjadi milik APK.
Dalam hal Jaminan Penawaran sudah melampaui batas waktu pencairan, maka
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan APK menjadi paling singkat 3 (tiga) tahun.
e. Dalam hal calon Penyedia mengajukan sanggahan atas penetapan pemenang
Pelelangan/Pelelangan terbatas dan setelah dilakukan evaluasi/pemeriksaan,
ternyata sanggahan tersebut tidak terbukti, calon Penyedia tersebut dikenakan
sanksi pencairan Jaminan Sanggah menjadi milik APK.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
34
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN
Dibawah ini adalah format Dokumen Penawaran berdasarkan daftar yang terdapat pada butir
14 Dokumen Pengadaan ini.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
35
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS
A1 FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS Pdf
[KOP SURAT BADAN USAHA]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura Kargo [Kantor Pusat/Kantor Cabang _____________ ]
di
______________________________
Perihal : File penawaran Administrasi dan Teknis
Setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan
nomor____________tanggal______________dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta
adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan
Teknis untuk pekerjaan _____________________ [nama pekerjaan].
Penawaran administrasi dan teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal batas akhir
pemasukan penawaran yang ditetapkan.
Bersama File penawaran ini, kami lampirkan dokumen penawaran sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
Hormat kami,
PT ............................,
Meterai
Rp 6.000,-
Jabatan
Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel perusahaan.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
36
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA
A2 SURAT PERNYATAAN PENYEDIA Pdf
[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………..
Jabatan : Direktur/Pimpinan
Untuk dan atas
Nama Perusahaan
: PT ...................................
Akte Pendirian : .................................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Seluruh dokumen yang kami sampaikan untuk proses pengadaan ini adalah Benar;
2. Perusahaan/Lembaga kami dan pengurusnya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk
dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
3. Perusahaan/Lembaga kami tidak masuk dalam daftar hitam di lingkungan PT Angkasa
Pura Kargo atau di perusahaan/instansi lain, baik instansi pemerintah, badan usaha milik
negara ataupun swasta.
4. Kami tunduk terhadap semua ketentuan yang dipersyaratkan bagi Penyedia sebagaimana
tercantum dalam dokumen pengadaan;
5. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan
tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku;
6. Kami menjamin semua Barang akan disampaikan sesuai dengan spesifikasi teknis dan
dapat berfungsi dengan baik, seperti yang tertuang dalam Dokumen Pengadaan. Apabila
dikemudian hari ditemukan cacat dan/atau tidak berfungsi dengan baik [bukan karena
pemakaian] maka kami bersedia mengganti Barang tersebut dan menanggung semua
biaya yang timbul.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.
……….. , ……
Meterai 6000
.........................
Direktur/Pimpinan
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
37
C. Format Surat Pernyataan dan Data Administrasi Terkini
A3 Surat Pernyataan dan Data Administrasi Terkini Pdf
[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]
SURAT PERNYATAAN DAN DATA ADMINISTRASI TERKINI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ………………..
Jabatan : Direktur Utama
Untuk dan atas
Nama Perusahaan
: ...................................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa informasi dibawah ini adalah informasi Adminstrasi
tertang Perusahaan terkini:
No.
Jenis
Fasilitas/
Peralatan/
Perlengkapan
Jml Kapa
sitas
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuat
an
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Bukti Status
Kepemilikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. Data Personalia (Tenaga ahli tetap badan usaha)
No Nam
a
Tgl/bln/
thn lahir
Tingkat
Pendidikan
Keahlian/
Spesialisa
si
Pengalama
n Kerja
(tahun)
Kemampua
n
Manajerial
Tahun
Sertifik
at/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
38
B. Data Pengalaman Perusahaan yang Sama/Sejenis Terakhir
No
Nama
Paket
Peker
jaan
Bidang
/ Sub
Bidang
Pekerja
an
Ringk
asan
Lingku
p
Pekerj
aan
Lok
a
si
Pemberi
Tugas/Pejaba
t Yang
Berwenang
Perjanjian
Tanggal Selesai
Pekerjaan
Berdasarkan
Nama
Alama
t/Tele
pon
No/T
angg
al
Nilai
Perj
anjia
n
BA Serah
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
C. Data Pekerjaan yang sedang dilaksankan
No.
Nama
Peker
jaan
Bidang/
Sub
Bidang
Peker
jaan
Loka
si
Pemberi Tugas/
Pejabat Yang
Berwenang
Perjanjian Progres Terakhir
Nama Alamat/
Telepon
No/
Tang
gal
Nilai Perjanji
an
(Rencan
a)
(%)
Prest
asi
Kerja
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab. Apabila pernyataan diatas
tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi dikeluarkan dan/atau dimasukkan dalam
Daftar Hitam atau sanksi administratif lain sesuai ketentuan Pengadaan Pengadaan Konstruksi
PT Angkasa Pura Kargo.
………….., ……
Meterai 6000
.........................
Direktur Utama
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
39
D. CONTOH SURAT JAMINAN PENAWARAN
A2 SURAT JAMINAN PENAWARAN Pdf
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
SEBAGAI
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________
Yang bertanda tangan dibawah ini:____________________ dalam jabatan selaku
________________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
_____________________________[nama bank] berkedudukan di ____________________
[alamat] untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN dengan ini menyatakan akan membayar
kepada:
Nama : PT Angkasa Pura Kargo
Alamat :
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN sejumlah uang Rp ______________________
(terbilang ________________________) dalam bentuk Garansi Bank sebagai Jaminan
Penawaran atas pekerjaan _________________ berdasarkan Dokumen Pengadaan No.
___________ tanggal _________________, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : ______________________________________________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun
tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank sebagai Jaminan Penawaran ini,
lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang dijamin tidak menyerahkan jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai
pemenang;
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. Yang Dijamin melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen Penawaran.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin. Garansi
Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
Berlaku dari tanggal ________________ s.d. __________________[diisi sesuai yang
tercantum dalam LDP].
a. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan, paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
40
b. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan penagihan dari Penerima Jaminan berdasar
Keputusan Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
c. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
d. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
e. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
............................
Dikeluarkan di: ____________
Pada tanggal : ____________
[Bank]
Meterai Rp.6000,00
_________________
[Nama dan Jabatan]
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
41
E. Surat Penawaran Harga
H1 Format Surat Penawaran Harga MSWord
[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]
Tanggal : …………………………
Nomor :
Perihal : Surat Penawaran Harga
Lelang No : …………………………
Judul Paket : Pengadaan Konstruksi
Kepada Unit Pengadaan Kantor Pusat PT. Angkasa Pura Kargo
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan undangan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor:
_________________ tanggal ______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama
Dokumen Pengadaan, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan adendum Dokumen
Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran harga untuk pekerjaan
_____________________ sebesar Rp__________________
(__________________________). Penawaran kami ini berlaku selama.... hari kalender.
Penawaran harga ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Sesuai dengan persyaratan Dokumen Pengadaan, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan:
1. Daftar Kuantitas dan Harga, apabila dipersyaratkan
2. Dokumen lain yang dipersyaratkan.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO) ____________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
42
Rincian Penawaran Harga
Daftar 1: Mata Pembayaran Umum1
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Ukuran
Kuantitas Harga
Satuan
Total Harga2
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: __________3
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Ukuran
Kuantitas Harga Satuan Total Harga4
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1 Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2 Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan
Nilai).
3 Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Pengadaan Konstruksi ini
di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
4 Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan
Nilai).
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
43
Daftar 3: Mata Pembayaran ______________________5
No. Uraian Pekerjaan Satuan
Ukuran
Kuantitas Harga
Satuan
Total Harga6
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Daftar Rekapitulasi
Mata Pembayaran Harga
Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 3: Mata Pembayaran __________
—dll.—
Jumlah (Daftar 1+2+3+___)
PPN 10%
TOTAL NILAI
5 Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
6 Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan
Nilai).
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
44
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKST)
(Uraian RKST dipersiapkan oleh Unit Teknis)
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
45
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
A. Keterangan Untuk Perjanjian Harga Satuan atau Perjanjian Gabungan (Harga
Satuan dan Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Perjanjian (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Yang Berwenang, serta dinilai sesuai
dengan harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, overhead
dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Perjanjian.
B. Keterangan Untuk Perjanjian Lump Sum
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Perjanjian (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada tahapan produk/keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Perjanjian.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
46
BAB VI
RANCANGAN
PERJANJIAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
Nomor :
Tanggal :
TENTANG
_________________________________
________________________________
Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi ini (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat
dan ditandatangani di ………………………….., oleh dan antara:
I. PT Angkasa Pura Kargo,
Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara sah
oleh
:
Selaku :
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT Angkasa Pura Kargo,
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut APK.
II. PT/CV ________________________,
Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara sah
oleh
:
Selaku :
yang Anggaran Dasar dimuat dalam Akta Nomor _________________ dibuat
dihadapan ____________________, Notaris di ________________, dan telah
disahkan oleh Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
__________________ Tahun ___________, tanggal _________________
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT/CV ________________,
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut KONTRAKTOR.
APK dan KONTRAKTOR (selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”),
menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut
a. APK telah menetapkan KONTRAKTOR untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana
tersebut dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya;
b. KONTRAKTOR sebagaimana dinyatakan kepada APK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya;
c. APK dan KONTRAKTOR mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Perjanjian ini masing-masing pihak:
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
47
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) penandatangan Perjanjian adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk
menandatangani Perjanjian ini dan mengikat pihak yang diwakili;
3) menandatangani Perjanjian ini setelah meneliti secara patut;
4) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Perjanjian ini;
5) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Perjanjian ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PARA PIHAK dengan ini menyepakati dan menyetujui untuk
mengadakan Perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
PASAL 1
DASAR/REFERENSI PERJANJIAN
(1) PARA PIHAK sepakat pelaksanaan pekerjaan tunduk pada pasal-pasal dalam Perjanjian ini
dan lampiran-lampiran Perjanjian yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan Perjanjian ini serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
(2) Dalam hal terdapat perbedaan antara Perjanjian ini dengan lampiran Perjanjian, maka
urutan hierarki yang dijadikan dasar/referensi pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai
berikut:
a. Addendum Perjanjian (bila ada);
b. Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi;
c. Revisi surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga hasil negosiasi (bila ada);
d. Berita Acara Negosiasi (bila ada);
e. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas Dan Harga;
f. Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada);
g. Berita Acara Aanwijzing;
h. Syarat-syarat Khusus Perjanjian;
i. Syarat-syarat Umum Perjanjian;
j. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKST), yang berisi spesifikasi-spesifikasi
Umum dan Khusus;
k. Gambar-gambar (drawings); dan
l. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran Perjanjian, antara lain: jaminan-
jaminan, berita-berita acara.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
48
PASAL 2
BIAYA PELAKSANAAN
[untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan (harga satuan dan lump sum) ditulis
sebagai berikut:
”Biaya Pelaksanaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
kuantitas dan harga satuan pekerjaan adalah sebesar Rp________________
(___________________ rupiah);”]
[untuk kontrak lump sum ditulis sebagai berikut:
”Biaya Pelaksanaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp
________________ (___________rupiah);”]
PASAL 3
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana tersebut pada Pasal 2 Perjanjian ini adalah
______ (__________________________) hari kalender terhitung sejak tanggal
__________________, dan dengan demikian KONTRAKTOR harus telah menyelesaikan seluruh
pekerjaan selambat-lambatnya tanggal _____________________ (atau sejak tanggal SPMK
diterbitkan oleh APK dalam hal setelah Perjanjian ini ditandatangani KONTRAKTOR tidak
melaksanakan pekerjaan karena lahan belum siap).
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilaksanakan oleh APK kepada KONTRAKTOR dengan ketentuan sebagaimana
tersebut dalam Syarat-Syarat Khusus Perjanjian.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
49
PASAL 5
PENUTUP
DENGAN DEMIKIAN, APK dan KONTRAKTOR telah bersepakat untuk menandatangani Perjanjian
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Perjanjian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama
PT Angkasa Pura Kargo
Pejabat Yang Berwenang
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk KONTRAKTOR maka rekatkan
meterai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama
KONTRAKTOR/Kemitraan(KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja Pejabat Yang Berwenang
maka rekatkan meterai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan]
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
50
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM PERJANJIAN
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Perjanjian ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. APK adalah PT Angkasa Pura Kargo sebagai Pemberi Tugas.
b. KONTRAKTOR adalah Penyedia Jasa (badan usaha yang berbadan hukum/tidak
berbadan hukum) atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan Pekerjaan Konstruksi yang telah ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan
ini oleh APK.
c. Pekerjaan adalah layanan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang perencanaan
teknis dan spesifikasinya ditetapkan APK dan disepakati KONTRAKTOR
sebagaimana tertuang dalam Syarat-Syarat Khusus Perjanjian, Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat Teknis dan perubahan-perubahannya dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan dan proses serta pelaksanaan pekerjaan diawasi oleh Karyawan APK
atau Konsultan Pengawas yang ditugasi.
d. Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi adalah bentuk ikatan kerjasama yang
disetujui, disepakati dan ditandatangani APK dengan KONTRAKTOR. Dokumen
yang menjadi lampiran dari Perjanjian yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Perjanjian (SSUP) ini dan Syarat-Syarat Khusus Perjanjian (SSKP) serta dokumen
lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian
Pengadaan Jasa Konstruksi serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
sesuai dengan hierarki yang ditetapkan dalam Perjanjian.
e. Syarat-syarat Khusus Perjanjian (SSKP) adalah ketentuan-ketentuan yang
bersifat khusus dan/atau lebih rinci dan/atau spesifik yang apabila terjadi
perbedaan dengan Syarat-Syarat Umum Perjanjian, maka Syarat-Syarat Khusus
Perjanjian lebih mengikat dari Syarat-Syarat Umum Perjanjian.
f. Syarat-syarat Umum Perjanjian (SSUP) adalah Syarat-Syarat Umum
Perjanjian, berisikan ketentuan-ketentuan umum Perjanjian.
g. Pengawas Pekerjaan adalah Unit Teknis APK atau konsultan yang ditunjuk oleh
APK untuk mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan.
h. Sub Kontraktor adalah penyedia jasa yang mengadakan ikatan kerjasama
dengan KONTRAKTOR, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan setelah disetujui
oleh APK.
i. Jenis Kontrak adalah Jenis Kontrak yang ditentukan oleh APK dalam Syarat-
Syarat Khusus Perjanjian dan disepakati oleh KONTRAKTOR.
j. Biaya Pelaksanaan adalah seluruh biaya yang disepakati oleh APK dan
KONTRAKTOR yang tercantum dalam Perjanjian.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
51
k. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oleh APK yang berisi
Instruksi Kepada Peserta, Syarat-Syarat Umum Perjanjian dan Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat Teknis sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan
penyampaian penawaran oleh calon peserta serta sebagai pedoman evaluasi
penawaran oleh APK.
l. Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
m. Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
n. Harga Satuan Dasar (HSD) adalah harga satuan komponen dari harga satuan
pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu, misalnya antara lain:
- Upah tenaga kerja (per jam, perhari)
- Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per ton)
- Peralatan (per jam, per hari)
o. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per
satu satuan tertentu.
p. Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistik dan
dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi
teknik yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, dengan tahap pelaksanaan
yang sistematis berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawaran.
q. Metode Pekerjaan adalah cara kerja untuk menghasilkan sesuatu jenis
pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi teknik yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
r. Jadwal Waktu Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan rencana waktu
pelaksanaan yang terkait dengan lamanya waktu pelaksanaan sesuai dengan
tahapan pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan, terdiri atas
tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
s. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diberikan oleh APK kepada KONTRAKTOR untuk menyelesaikan
Pekerjaan.
t. Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada APK untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban KONTRAKTOR.
u. Personil Inti adalah tenaga inti (tidak termasuk pekerja dan mandor) yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan.
v. Bagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama, yang pelaksanaanya diserahkan kepada Sub Kontraktor.
w. Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya
tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan jenis
pekerjaan tertentu.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
52
x. Pekerjaan Harian adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja,
bahan dan peralatan.
y. Pekerjaan Sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan permanen.
z. Perintah Perubahan adalah perintah tertulis yang diberikan oleh APK kepada
KONTRAKTOR untuk melakukan perubahan pekerjaan.
aa. Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja KONTRAKTOR yang dinyatakan
pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang ditandatangani oleh APK dan
KONTRAKTOR.
bb. Lokasi adalah lahan yang disediakan oleh APK dimana Pekerjaan harus
dilaksanakan dan lokasi-lokasi lain yang secara khusus ditunjukkan dalam
Perjanjian sebagai bagian dari Lokasi, dimana penyerahannya dilakukan dengan
Berita Acara Serah Terima Lokasi.
cc. Berita Acara Serah Terima Lokasi adalah berita acara untuk melakukan serah
terima Lokasi tempat pelaksanaan Pekerjaan dari APK kepada KONTRAKTOR.
dd. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyerahan pekerjaan selesai
100% (seratus persen) Bagian atau keseluruhan Pekerjaan dinyatakan oleh
Pengawas Pekerjaan atau Pengawas Pekerjaan setelah melalui pengujian yang
ditindaklanjuti dengan Berita Acara Serah Terima Pertama yang ditandatangani
oleh APK dan KONTRAKTOR.
ee. Pengujian saat Penyelesaian adalah pengujian-pengujian yang disyaratkan
dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya yang hasilnya disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan, APK dan KONTRAKTOR sebelum Pekerjaan atau Bagian Pekerjaan atau
sebagian Pekerjaan diserahterimakan kepada APK.
ff. Berita Acara Serah Terima adalah suatu berita acara yang dibuat dalam rangka
penyerahan Pekerjaan dan/atau Bagian Pekerjaan dari KONTRAKTOR kepada APK.
gg. Berita Acara Serah Terima Bagian adalah berita acara dalam rangka serah
terima Bagian Pekerjaan dari KONTRAKTOR kepada APK yang ditentukan dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
hh. Berita Acara Serah Terima Pertama adalah berita acara dalam rangka serah
terima Pekerjaan 100% (seratus persen) dari KONTRAKTOR kepada APK.
ii. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil Pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi Pekerjaan sebagaimana disepakati dalam Perjanjian baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan KONTRAKTOR.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
53
jj. Pekerjaan Tambah/Kurang adalah suatu pekerjaan yang terjadi karena kondisi
Lokasi dan pelaksanaan Pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga) akan
terjadi dan tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula,
sehingga mengakibatkan bertambah/berkurangnya volume dan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
kk. Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu setelah
bagian/seluruh Pekerjaan selesai dilaksanakan dan diserah-terimakan oleh
KONTRAKTOR kepada APK, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
ll. Berita Acara Serah Terima Kedua adalah berita acara dalam rangka serah
terima Pekerjaan setelah Masa Pemeliharaan dari KONTRAKTOR kepada APK.
2. Penerapan
Ketentuan-ketentuan pada Syarat-Syarat Umum Perjanjian harus diterapkan secara
luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen Perjanjian keseluruhan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Penggunaan Dokumen Perjanjian Dan Informasi
KONTRAKTOR tidak diperkenankan menggunakan dokumen Perjanjian dan informasi
yang ada kaitannya dengan Perjanjian di luar keperluan dari pekerjaan yang tersebut
dalam Perjanjian, kecuali lebih dahulu mendapat ijin tertulis dari APK.
4. Tanggung Jawab Umum KONTRAKTOR
a. KONTRAKTOR merencanakan (sejauh disyaratkan dalam Perjanjian) dengan hati-
hati dan teliti, melakukan dan menyelesaikan Pekerjaan dan memperhatikan
kerusakan-kerusakan yang terjadi sesuai ketentuan Perjanjian ini dan lampiran-
lampirannya. KONTRAKTOR menyediakan semua pelaksana, pekerja, Barang,
material, peralatan dan sebagainya, baik bersifat sementara atau tetap, yang
diminta untuk perencanaan, pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan kerusakan
sepanjang diperlukan dalam Spesifikasi atau sepanjang yang diartikan dalam
Perjanjian.
b. KONTRAKTOR harus segera memberitahukan APK, jika ditemukan kesalahan,
kekurangan, kekeliruan atau cacat lainnya pada perencanaan atau Spesifikasi
Pekerjaan ketika memeriksa Perjanjian atau melaksanakan Pekerjaan.
c. KONTRAKTOR harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis (RKST) yang terdiri dari
Pedoman Pelaksanaan dan Spesifikasi Material Umum, serta ketentuan lain yang
ditetapkan dalam Perjanjian.
d. KONTRAKTOR tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan
Pekerjaan.
e. KONTRAKTOR tidak dapat menyerahkan, membebankan, dan/atau mengikat
Perjanjian ini sebagai jaminan pinjaman kepada pihak ketiga. Semua transaksi
yang mengakibatkan penyerahan, pembebanan, pengikatan atas Perjanjian ini
dinyatakan batal dengan Perjanjian ini.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
54
5. Kegiatan Lokasi Dan Metode Konstruksi
a. KONTRAKTOR bertanggung jawab penuh atas kemampuan, kemantapan dan
keselamatan semua kegiatan Lokasi dan metode pelaksanaan.
b. KONTRAKTOR tidak bertanggung jawab (kecuali bila dinyatakan di bawah ini atau
bila disepakati) atas perencanaan atau Spesifikasi Pekerjaan Tetap atau Pekerjaan
Sementara yang bukan dibuat oleh KONTRAKTOR, namun KONTRAKTOR tetap
bertanggung jawab penuh atas bagian Pekerjaan tersebut, meskipun sudah ada
persetujuan APK.
6. Tanggung Jawab Gabungan Dan Terpisah
a. Dalam hal KONTRAKTOR merupakan joint venture, joint operation, konsorsium,
asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan, maka semua
perusahaan itu secara gabungan dan terpisah, terikat kepada APK untuk
memenuhi persyaratan Perjanjian dan mereka harus menunjuk salah satu
perusahaan yang akan bertindak sebagai pimpinan dengan wewenang yang
mengikat joint venture dan seterusnya tersebut.
b. Susunan atau bentuk joint venture, joint operation, konsorsium, asosiasi atau
kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan tidak boleh dirubah tanpa
persetujuan tertulis dari APK terlebih dahulu.
c. Dalam hal susunan atau bentuk joint venture, joint operation, konsorsium, asosiasi
atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan mengalami perubahan
akibat salah satu/beberapa/mayoritas anggota susunan atau joint venture, joint
operation, konsorsium, asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih
perusahaan mundur dari susunan anggota atau dinyatakan pailit dengan putusan
pengadilan atau berubahnya susunan kepemilikan anggota joint venture, joint
operation, konsorsium, asosiasi atau kerjasama, KONTRAKTOR tetap wajib
melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud Perjanjian ini.
d. Ketentuan pada huruf c diatas wajib dimasukkan ke dalam internal operation
agreement yang menjadi acuan internal KONTRAKTOR.
7. Jenis Perjanjian
Jenis Perjanjian adalah sebagaimana tersebut dalam SSKP.
8. Hak Atas Kekayaan Intelektual
a. KONTRAKTOR wajib menjamin dan melindungi serta menjaga APK dari segala
ancaman atau tuntutan tanggung jawab atas pelanggaran hak paten, hak cipta,
merek dagang atau hak rancangan industri yang timbul karena penggunaan
barang atau pelanggaran dalam bentuk apapun atas barang-barang oleh
KONTRAKTOR ataupun untuk setiap penemuan yang telah terdaftar maupun belum
terdaftar yang diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada APK.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
55
b. Dalam hal terdapat tuntutan hukum atau klaim pelanggaran Hak atas Kekayaan
Intelektual dari pihak lain kepada APK sehubungan dengan penggunaan dan
pengoperasian barang, KONTRAKTOR harus menggunakan usaha-usaha
terbaiknya untuk:
1) memperoleh lisensi dari pihak ketiga tersebut apabila KONTRAKTOR mengakui
bahwa telah terdapat pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual;
2) memberikan pembelaan atas tuntutan atau klaim tersebut sampai dengan
keluarnya putusan yang berkekuatan hukum tetap.
3) Pilihan-pilihan diatas harus dikomunikasikan secara terbuka dengan PT
ANGKASA KARGO dan harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari APk
sebelum pelaksanaannya.
c. KONTRAKTOR wajib memberikan kompensasi sebesar total kerugian yang diderita
oleh APk, baik yang langsung maupun tidak langsung diderita akibat pelanggaran
Hak atas Kekayaan Intelektual, dan KONTRAKTOR dengan ini membebaskan APk
dari segala tuntutan hukum, baik di pengadilan atau forum lainnya, dan
KONTRAKTOR harus menyelesaikan tuntutan hukum atas biayanya sendiri.
9. Jaminan Pelaksanaan
a. KONTRAKTOR wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada APK selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterbitkannya Surat Pemberitahuan
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jaminan Pelaksanaan berupa uang tunai atau Surat Jaminan yang diterbitkan
oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat);
2) Besarnya jaminan pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima persen) dari Biaya
Pelaksanaan, atau 5% (lima persen) dari nilai HPS apabila Biaya Pelaksanaan
kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS atau ditentukan lain
dalam SSKP;
3) Jangka waktu berlakunya Jaminan Pelaksanaan adalah sekurang-kurangnya
sama dengan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan dan dapat diperpanjang
atas permintaan APK;
4) Dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan, maka
PEMBORONG wajib untuk memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan
sebelum masa berlaku Jaminan Pelaksanaan berakhir;
5) Dalam hal terdapat penambahan Biaya Pelaksanaan yang disebabkan oleh
adanya pekerjaan tambah, maka PEMBORONG wajib menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai Pekerjaan Tambah;
b. Apabila KONTRAKTOR tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan sebagaimana
diatur pada huruf a di atas maka penetapan pemenang dapat dibatalkan dan
pemenang kedua akan diusulkan kepada Pejabat Yang Berwenang untuk
ditetapkan sebagai pemenang.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
56
c. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada APk (unit yang membidangi
administrasi keuangan untuk kantor Pusat atau Manager yang membidangi
administrasi keuangan untuk kantor cabang).
d. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut sesuai jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan pengadaan Barang/Jasa ditambah minimal 30 (tiga puluh) hari
kalender.
e. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan/atau perpanjangan waktu pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian/Surat Perintah Kerja (SPK), maka
kepada KONTRAKTOR wajib untuk menambah nilai/jangka waktu jaminan
pelaksanaan.
f. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan sesuai butir f,
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
berakhir, Vice President yang membidangi keuangan di Kantor Pusat dan Manager
yang membidangi keuangan di Kantor Cabang wajib memberitahukan kepada
KONTRAKTOR untuk melakukan perpanjangan jaminan pelaksanaan.
g. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf g dan
KONTRAKTOR tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan maka jaminan
pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi milik APK, serta Unit Teknis dapat
menghentikan pekerjaaan.
h. Jaminan pelaksanaan menjadi milik APK, apabila KONTRAKTOR tidak
menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
i. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada KONTRAKTOR bersamaan dengan
penyerahan prestasi fisik 100% (seratus persen) sesuai yang tertuang dalam
Perjanjian ini.
10. Asuransi
KONTRAKTOR harus menyediakan Asuransi atas nama APK dan KONTRAKTOR,
asuransi yang mencakup dari saat mulai pelaksanaan pekerjaan, sampai dengan akhir
masa pemeliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta personil untuk pelaksanaan pekerjaan
atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta
resiko lain yang tidak dapat diduga;
b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerja;
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
11. Keselamatan Kerja
KONTRAKTOR bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Pembayaran
a. Cara pembayaran prestasi pekerjaan
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
57
1) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh APK,
apabila KONTRAKTOR telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
2) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan, alat-alat yang ada di
lapangan;
3) APK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran;
4) Sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam SSKP;
5) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan pembayaran, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda pembayaran. APK dapat meminta
KONTRAKTOR untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan dan besarnya
tagihan yang dapat disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai
ketentuan dalam SSKP;
6) Setiap pembayaran harus memperhitungkan denda (bila ada), dan pajak.
b. Pembayaran dilaksanakan oleh APK kepada KONTRAKTOR selambat-lambatnya
dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sejak KONTRAKTOR telah mengajukan
tagihan yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan dan APK dengan melampiri
dan melengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut:
1) Kwitansi bermeterai cukup;
2) Perjanjian ini (Asli);
3) Berita Acara berikut dokumen pendukung lainnya yang terkait;
4) Perhitungan jumlah denda meliputi denda kelalaian dan/atau keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh KONTRAKTOR, apabila
pelaksanaan pekerjaan mengalami keterlambatan.
13. Penyerahan Lokasi/Lahan
a. APK wajib menyerahkan seluruh/sebagian lokasi pekerjaan kepada KONTRAKTOR.
b. Sebelum penyerahan lokasi, APK bersama-sama KONTRAKTOR melakukan
pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan pelengkap dan seluruh aset
milik APK yang akan menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR, untuk dimanfaatkan,
dijaga dan dipelihara.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima
lokasi/lahan yang ditandatangani kedua pihak.
14. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
a. SPMK diterbitkan oleh APK setelah dilakukan penyerahan lokasi/lahan oleh APK
kepada KONTRAKTOR.
b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan pekerjaan
yang akan dinyatakan KONTRAKTOR dalam pernyataan dimulainya pekerjaan.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
58
15. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, APK bersama-sama dengan KONTRAKTOR, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan, menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan.
b. APK harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah:
1) Organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
6) Penyusunan program mutu.
16. Program Mutu
a. Untuk pengadaan Barang yang memerlukan instalasi, testing dan kalibrasi
KONTRAKTOR berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat
persiapan pelaksanaan Perjanjian untuk disetujui oleh Pejabat Yang Berwenang.
b. Program mutu disusun oleh KONTRAKTOR paling sedikit berisi:
1) informasi lengkap tentang Barang;
2) organisasi kerja KONTRAKTOR;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
4) prosedur pelaksanaan pekerjaan.
c. Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.
d. KONTRAKTOR berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi
adendum kontrak.
e. Pemutakhiran program mutu harus menunjukan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan. Pemutakhiran
program mutu harus mendapat persetujuan dari Pejabat Yang Berwenang.
f. Persetujuan Pejabat Yang Berwenang terhadap program mutu tidak mengubah
kewajiban kontraktual KONTRAKTOR.
17. Perkiraan Arus Uang
a. KONTRAKTOR jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash flow forecast)
sesuai dengan program kerja kepada APK.
b. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka KONTRAKTOR wajib
memperbaiki perkiraan arus uang dan diserahkan kepada APK.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
59
18. Instruksi
a. KONTRAKTOR wajib melaksanakan semua instruksi APK yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
b. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
19. Penundaan Atas Perintah APK
APK dapat memerintahkan KONTRAKTOR untuk menunda dimulainya pelaksanaan
pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan pekerjaan.
20. Penyedia Jasa Lainnya
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan terkait dengan penyedia jasa lainnya atau instansi
pemerintah lainnya maka KONTRAKTOR wajib bekerja sama dan berkoordinasi serta
menggunakan lapangan secara bersama-sama dengan penyedia jasa lainnya, petugas-
petugas pemerintah, petugas-petugas utilitas, dan APK.
21. Pengawasan
Untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan di
lapangan yang sedang atau telah dilaksanakan oleh KONTRAKTOR, dilakukan oleh
Pengawas Pekerjaan.
22. Kepala Proyek
a. Untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, KONTRAKTOR wajib menunjuk dan
menempatkan Kepala Proyek yang mempunyai wewenang/diberi kekuasaan penuh
untuk bertindak mewakili KONTRAKTOR dalam pelaksanaan pekerjaan dan wajib
menerima dan/atau menyelesaikan perintah atau petunjuk dari APK.
b. Penunjukan Kepala Proyek harus mendapatkan persetujuan tertulis dari APK.
c. Kepala Proyek harus menguasai bidangnya dan telah berpengalaman sebagaimana
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
d. Apabila APK menilai bahwa Kepala Proyek yang ditunjuk tidak memadai atau tidak
sesuai dengan Dokumen Penawaran, maka APK secara tertulis dapat meminta
KONTRAKTOR untuk mengganti dengan personil lain yang kualifikasi, kemampuan
dan pengalamannya melebihi wakil KONTRAKTOR yang diganti selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari dan wakil KONTRAKTOR yang akan diganti harus
meninggalkan lapangan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari.
23. Personil
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, KONTRAKTOR harus mengikuti struktur organisasi
dan menggunakan tenaga kerja/personil dengan kualifikasi yang telah disetujui
oleh APK sebagaimana tersebut pada dokumen penawaran yang diajukan oleh
KONTRAKTOR.
b. Apabila Personil Inti/Ahli dinilai oleh Pengawas Pekerjaan telah melakukan
kesalahan serius dan/atau mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya atau
terlibat dalam tindak pidana/kejahatan maka KONTRAKTOR wajib menyediakan
pengganti dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya permintaan dari
Kepala Pelaksana.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
60
c. Apabila terdapat lowongan atau kekosongan tenaga kerja karena meninggal dunia,
sakit, cacat, diberhentikan atau mengundurkan diri, maka KONTRAKTOR wajib
segera mengusahakan penggantinya yang apabila hal tersebut berkenaan dengan
tenaga kerja inti disyaratkan kualifikasinya minimal setara dengan tenaga personil
yang diganti.
d. Apabila karena sesuatu hal diperlukan penggantian terhadap personil pada
struktur organisasi, maka dalam penggantian personil tersebut, KONTRAKTOR
wajib mendapatkan persetujuan secara tertulis dari APK.
e. KONTRAKTOR tidak berhak atas klaim apapun untuk biaya tambahan yang timbul,
terkait dengan perubahan dan/atau penggantian personil Inti/Ahli. Perubahan
personil Inti/Ahli atau peralatan yang dilakukan harus dituangkan dalam Berita
Acara yang ditandatangani oleh APK dan KONTRAKTOR.
24. Tata - Tertib
a. Selama melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini, KONTRAKTOR wajib
mentaati setiap ketentuan yang berlaku di Bandar Udara atau di lingkungan kerja
APK.
b. KONTRAKTOR dalam melaksanakan pekerjaan wajib memelihara keamanan,
ketertiban dan ketenangan di wilayah pekerjaan.
c. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengamanan para
pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini dari
kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan APK dan atau
pihak lain.
d. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau
mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita APK yang ditimbulkan oleh
KONTRAKTOR dan/atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun karena
kelalaian.
25. Keselamatan, Keamanan Dan Perlindungan Lingkungan
a. Selama pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan kerusakan dalam Pekerjaan,
KONTRAKTOR harus:
1) Memperhatikan keselamatan dan menjaga semua personil, tenaga kerja,
Lingkungan di Lokasi (sejauh yang ada dalam pengendaliannya) dan Pekerjaan
(sejauh yang belum selesai atau belum dipakai oleh APK) dalam keadaan
teratur demi menghindari bahaya terhadap personil, tenaga kerja, Lingkungan
dan Pekerjaan tersebut di atas;
2) menyediakan dan memelihara atas biayanya sendiri semua fasilitas
penerangan, penjaga, pagar, rambu dan sebagainya, bila diminta oleh APK
atau instansi yang berwenang, untuk perlindungan Pekerjaan dan untuk
keselamatan dan kemudahan masyarakat dan untuk menjamin keamanan
sepenuhnya di Lokasi dan Lingkungan sekitarnya;
3) mengambil tindakan yang perlu untuk melindungi lingkungan di Lokasi dan
sekitarnya, mencegah kerusakan dan gangguan terhadap orang atau milik
masyarakat, yang disebabkan oleh polusi, kebisingan dan lain-lain yang
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
61
muncul akibat pelaksanaan pekerjaan yang digunakan. Segala akibat dari
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana Perjanjian ini, tanggung jawab
lingkungan yang timbul menjadi tanggungan KONTRAKTOR sepenuhnya;
4) menyediakan, memelihara, dan memindahkan (bila perlu) lampu-lampu
sementara dan rambu-rambu untuk pengaturan pergerakan orang dan
kendaraan seperti yang diminta oleh APK atau instansi yang berwenang di
bandar udara;
5) penyelenggaraan pekerja sistem identifikasi dan keamanan sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dari APK dan Instansi yang berwenang di Bandar
Udara.
b. Pelaksanaan Keselamatan, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan (K3L)
dilaksanakan sebagaimana diatur pedoman K3L yang diajukan oleh KONTRAKTOR
dan disetujui oleh APK sebelum pelaksanaan Pekerjaan.
26. Gangguan Terhadap Lalu Lintas Dan Lingkungan
a. Semua kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
kerusakan Pekerjaan, sejauh yang sesuai dengan persyaratan Perjanjian, wajib
dilaksanakan dengan tidak mengganggu dan/atau merusak:
1) Kenyamanan masyarakat;
2) Jalan masuk, penggunaan dan pemanfaatan jalan umum atau pribadi atau hak
milik APK dan orang lain; atau
3) Kegiatan operasi Bandar Udara termasuk landasan pacu, taxiway dan apron
selama Perjanjian dalam hal kegiatan Pekerjaan di Bandar Udara.
b. KONTRAKTOR bertanggung jawab dan memberi ganti rugi kepada APK terhadap
semua tuntutan, pengaduan, biaya, denda dan pengeluaran apapun yang timbul
akibat dari, atau sehubungan dengan gangguan yang diakibatkan Pekerjaan.
27. Menghindari Kerusakan Jalan
KONTRAKTOR bertanggung jawab menjaga keutuhan jalan dan jembatan menuju ke
Lokasi dan memperbaiki kerusakan karena kendaraan KONTRAKTOR atau Sub-
Perjanjiantor, serta memilih dan membatasi lalu lintas dan rute jalan masuk ke Lokasi
yang dipakai oleh angkutan Barang, material, peralatan KONTRAKTOR, dan sebagainya
sehingga kerusakan jalan dan jembatan atau Pekerjaan Sementara dari dan ke Lokasi
dapat dicegah semaksimal mungkin, sehingga tidak terjadi kecelakaan atau cacat yang
tidak perlu yang dapat terjadi di jalan dan jembatan tersebut.
28. Pengangkutan Alat Berat KONTRAKTOR Atau Pekerjaan Sementara
Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian, KONTRAKTOR bertanggung jawab untuk
membayar biaya-biaya perkuatan jembatan atau pengalihan dan perbaikan perkerasan
jalan ke Lokasi, untuk memperlancar angkutan angkutan Barang, material, peralatan
KONTRAKTOR dan Pekerjaan Sementara, dan KONTRAKTOR wajib memberi ganti rugi
kepada APK terhadap semua tuntutan ganti rugi bagi kerusakan jalan dan jembatan
tersebut, yang disebabkan oleh kegiatan di atas termasuk tuntutan langsung kepada
APK, dan merundingkan dan membayar semua tuntutan tersebut.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
62
29. Pengangkutan Barang Atau Material
a. Meskipun diatur dalam ketentuan pada angka 28 datas, jika terjadi kerusakan jalan
atau jembatan ke Lokasi akibat pengangkutan Barang, material, peralatan
KONTRAKTOR, KONTRAKTOR segera memberi tahu Pengawas Pekerjaan dengan
tembusan kepada APK, segera setelah kerusakan tersebut diketahui atau segera
setelah pihak yang berwenang mengajukan tuntutan.
b. Bila sesuai Undang-Undang atau peraturan yang ada pengangkutan Barang,
material, peralatan KONTRAKTOR tersebut mengakibatkan ganti rugi jika terjadi
kerusakan jalan/jembatan kepada Dinas Pekerjaan Umum setempat, maka APK
tidak bertanggung jawab atas semua biaya, denda atau pengeluarannya-
pengeluarannya yang terjadi untuk itu.
c. Kecuali bila tuntutan tersebut, dalam pendapat Pengawas Pekerjaan, karena
kegagalan KONTRAKTOR untuk melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan
30.1, maka jumlah uang tuntutan tersebut wajib dibayarkan oleh KONTRAKTOR
dengan cara pengurangan dari jumlah pembayaran yang menjadi hak
KONTRAKTOR oleh APk, dan Pengawas Pekerjaan memberitahukan KONTRAKTOR
dalam hal ini, dengan tembusan kepada APk.
30. Jaminan Sosial Tenaga Kerja
KONTRAKTOR wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja yang dipekerjakan dalam
program jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku paling
lambat 2 (dua) bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian.
31. Izin Masuk Bandara
Untuk pelaksanaan Pekerjaan pada lokasi Non Public Area dan Restricted Area,
KONTRAKTOR wajib mengajukan permohonan ke otoritas Bandara untuk mendapat
izin masuk bandara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
32. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
a. Hak dan kewajiban APK:
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh KONTRAKTOR.
2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh KONTRAKTOR.
3) Melakukan perubahan Perjanjian.
4) Menangguhkan pembayaran.
5) Mengenakan denda keterlambatan.
6) Melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
ketentuan.
7) Menyerahkan seluruh atau sebagian lapangan pekerjaan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
8) Memberikan instruksi sesuai jadwal.
b. Hak dan kewajiban KONTRAKTOR
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
63
1) Menerima pembayaran sesuai ketentuan dalam Perjanjian atas pekerjaan
yang telah dilaksanakan.
2) Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.
3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada APK.
4) Memberikan peringatan dini dan keterangan-keterangan yang dapat
dilakukann oleh APK.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian.
6) Mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan baik
di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi perusakan dan
pengaruh/gangguan kepada masyarakat maupun miliknya, sebagai akibat
polusi, kebisingan dan kerusakan lainn yang disebabkan kegiatan
KONTRAKTOR.
33. Risiko KONTRAKTOR
KONTRAKTOR bertanggung jawab atas risiko sebagai berikut:
a. Risiko kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda (di luar
pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan) yang
disebabkan oleh:
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
yang tidak dapat dihindari sebagai akibat pekerjaan tersebut; atau
2) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab, gangguan terhadap
hak yang legal oleh KONTRAKTOR.
b. Risiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan yang
disebabkan oleh kesalahan KONTRAKTOR, pencemaran/ terkontaminasi limbah
radio aktif/nuklir.
c. Risiko terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan, peralatan, instalasi
dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai berakhirnya masa pemeliharaan,
kecuali apabila:
1) Kerusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau
2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang bukan
tanggung jawab APK.
34. Laporan Hasil Pekerjaan
a. Buku harian diisi oleh KONTRAKTOR dan diketahui oleh APK, mencatat seluruh
rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
b. Laporan harian dibuat oleh KONTRAKTOR, diperiksa dan disetujui oleh APK.
c. Laporan harian berisi:
1) Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;
2) Jenis dan kuantitas bahan di lapangan;
3) Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan;
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
64
4) Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) Cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
6) Cacatan lain yang diangap perlu.
d. Laporan mingguan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman laporan
harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan serta catatan yang
dianggap perlu.
e. Laporan bulanan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan serta catatan yang
dianggap perlu.
f. Untuk kelengkapan laporan, KONTRAKTOR wajib membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan.
35. Cacat Mutu
a. APK berhak memeriksa pekerjaan KONTRAKTOR dan memberitahu KONTRAKTOR
apabila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. APK dapat memerintahkan
KONTRAKTOR untuk menguji hasil pekerjaan yang dianggap terdapat cacat mutu.
b. Apabila APK memerintahkan KONTRAKTOR untuk melaksanakan pengujian dan
ternyata pengujian memperlihatkan adanya cacat mutu, maka biaya pengujian dan
perbaikan menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR. Apabila tidak ditemukan cacat
mutu, maka biaya pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab APK.
c. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, KONTRAKTOR harus segera memperbaiki
dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan APK.
d. APK dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu apabila
KONTRAKTOR tidak melaksanakannya dalam waktu masa perbaikan cacat mutu
sesuai yang tercantum dalam surat pemberitahuan APK dengan biaya dibebankan
kepada KONTRAKTOR.
e. Cacat mutu harus diperbaiki sebelum penyerahan pertama pekerjaan dan selama
masa pemeliharaan. Penyerahan pertama pekerjaan dan masa pemeliharaan
dapat diperpanjang sampai cacat mutu selesai diperbaiki.
36. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
a. Waktu pelaksanaan Perjanjian adalah jangka waktu yang ditentukan dalam Syarat-
Syarat Khusus Perjanjian dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
b. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak diterbitkan SPMK, yaitu antara lain mendatangkan peralatan
berat, kendaraan, alat laboratorium, menyiapkan fasilitas kantor, rumah gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan mendatangkan personil. Mobilisasi peralatan
dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
c. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila KONTRAKTOR telah melaksanakan pekerjaan
selesai 100% (seratus persen) sesuai ketentuan Perjanjian dan telah dinyatakan
dalam berita acara serah terima pertama pekerjaan yang ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
65
d. Apabila KONTRAKTOR berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya maka KONTRAKTOR wajib
melaporkan kejadian tersebut kepada APK.
37. Penemuan-Penemuan
a. Semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan yang secara tidak sengaja
ditemukan di lapangan adalah menjadi hak milik APK.
b. KONTRAKTOR bertanggung jawab mencegah pekerja-pekerjanya atau orang-
orang lain dari mengambil atau merusak benda-benda tersebut di atas, serta
segera memberitahukan APK tentang penemuan itu dan mematuhi APK dalam hal
tersebut. Apabila disebabkan petunjuk dan perintah itu KONTRAKTOR mengalami
keterlambatan, maka KONTRAKTOR dapat mengajukan penambahan jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan.
38. Kerjasama Antara KONTRAKTOR Dan Sub Kontraktor
a. KONTRAKTOR wajib bekerjasama dengan penyedia jasa golongan usaha kecil
termasuk koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama.
b. Bagian pekerjaan yang disubkontrakan harus disetujui oleh APK dan tetap menjadi
tanggung jawab KONTRAKTOR.
c. APK mempunyai hak intervensi atas pelaksanaan sub kontrak meliputi
pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran.
39. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
a. Apabila KONTRAKTOR adalah penyedia jasa usaha kecil/koperasi kecil, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk
dan dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
b. Apabila KONTRAKTOR adalah penyedia jasa bukan usaha kecil/koperasi kecil,
maka:
1) KONTRAKTOR wajib bekerjasama dengan penyedia jasa usaha kecil/koperasi
kecil, dengan mensubkontrakan sebagian pekerjaan;
2) Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
mensubkontrakan seluruh pekerjaan;
3) KONTRAKTOR tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan keseluruhan
pekerjaan;
4) Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Perjanjian akan batal dan
KONTRAKTOR dimasukan dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
c. KONTRAKTOR yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukan bagi usaha kecil termasuk kopersi kecil dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam SSKP.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
66
40. Pengalihan Perjanjian
Tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari APK, KONTRAKTOR tidak dibenarkan
mengalihkan Perjanjian ini atau bagian Perjanjian ini, atau keuntungan atau
kepentingan dalam Perjanjian ini.
41. Subkontrak
a. KONTRAKTOR dilarang mengalihkan (mensubkontrakkan) seluruh pekerjaan atau
pekerjaan utamanya kepada PIHAK KETIGA.
b. Kecuali diatur lain dalam Perjanjian ini, KONTRAKTOR tidak boleh
mensubkontrakan sebagian Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari
APK. Persetujuan tertulis tersebut tidak membebaskan KONTRAKTOR dari
tanggung jawab atau kewajibannya sesuai Perjanjian.
c. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas tindakan, kesalahan dan kelalaian Sub
Kontraktor, agen, personil atau pekerjanya secara penuh seperti halnya jika
tindakan, kesalahan atau kelalaian itu dilakukan oleh agen, personil atau pekerja
KONTRAKTOR.
d. KONTRAKTOR wajib mengajukan daftar Sub-Penyedia kepada APK, sepanjang
tidak termasuk daftar hitam (black list) APK. Khusus untuk Sub-Penyedia
Pekerjaan Tetap dan pekerjaan yang bersifat sistem, termasuk perubahan Sub
Kontraktor (bila ada), KONTRAKTOR wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari
APK.
e. Setiap perubahan daftar Sub-Penyedia, KONTRAKTOR wajib melaporkan secara
tertulis kepada APK selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak penyerahan daftar Sub
Kontraktor, dan APK wajib memberikan persetujuan atau penolakan atas usulan
tersebut.
f. Sub Kontraktor harus sanggup melaksanakan jenis pekerjaan yang di Sub
Kontraktor.
g. Dalam hal diminta oleh APK, KONTRAKTOR berkewajiban untuk memperlihatkan
kepada APK mengenai rincian semua Sub Kontraktor yang dipakai atau yang akan
dipakai oleh KONTRAKTOR.
42. Pengalihan Kewajiban Sub-Penyedia
Dalam hal Sub-Penyedia telah melaksanakan pekerjaan yang telah diselesaikan untuk
KONTRAKTOR, atau penyerahan barang-barang, material atau pelayanan yang
disediakan Sub-Penyedia, maka kewajiban KONTRAKTOR selanjutnya yang melewati
jangka waktu yang tercantum dalam Masa Pemeliharaan sesuai Perjanjian, akan
diserahkan KONTRAKTOR kepada APK, setelah berakhirnya Masa Pemeliharaan
tersebut.
43. Tanggung Jawab KONTRAKTOR Kepada Sub-Penyedia
KONTRAKTOR bertanggung jawab penuh atas prestasi Sub-Penyedia dan wajib
menjamin serta membebaskan APK dari segala gugatan, tuntutan, klaim atau ganti
kerugian dari Sub-Penyedia yang dapat timbul selama atau setelah jangka waktu
Perjanjian terkait dengan pelaksanaan Pekerjaan.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
67
44. Rapat Pelaksanaan
APK dan KONTRAKTOR dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan yang dihadiri
semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan memecahkan masalah
yang timbul sehubungan dengan peringatan dini.
45. Pemanfaatan Milik KONTRAKTOR
Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan sementara, dan fasilitas milik
KONTRAKTOR, dapat dimanfaatkan oleh APK apabila terjadi pemutusan Perjanjian oleh
APK.
46. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan, setelah penerbitan SPMK, APK bersama-
sama dengan KONTRAKTOR dan Pengawas Pekerjaan melaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi
lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas
awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara.
c. Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran
harus dilajukan oleh APK dan KONTRAKTOR selama periode pelaksanaan
Perjanjian untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna
pembayaran hasil pekerjaan.
47. Pemeriksaan Dan Pengujian
a. Pelaksanaan Pemeriksaan dan Pengujian Barang atau material yang ditentukan
dalam Perjanjian, dilakukan oleh pihak yang diusulkan KONTRAKTOR dan disetujui
APK melalui Pengawas Pekerjaan atau pihak yang ditunjuk langsung oleh APK.
b. Pengawas Pekerjaan berhak untuk melakukan Pemeriksaan dan/atau menyaksikan
Pengujian oleh pihak yang diusulkan KONTRAKTOR dan disetujui APK melalui
Pengawas Pekerjaan di tempat Pemeriksaan dan Pengujian tersebut.
c. Pemeriksaan dan pengujian tidak membebaskan KONTRAKTOR dari kewajiban-
kewajibannya dalam Perjanjian.
d. Dalam hal Pengawas Pekerjaan dengan persetujuan APK memerintahkan
KONTRAKTOR untuk melaksanakan pengujian yang tidak dipersyaratkan dalam
spesifikasi untuk menguji apakah suatu pekerjaan merupakan Pekerjaan Cacat
atau tidak, dan ternyata pengujian membuktikan adanya Pekerjaan Cacat, maka
KONTRAKTOR harus menanggung seluruh biaya yang berkaitan dengan pengujian
tersebut. Jika hasil pengujian membuktikan sebaliknya, maka biaya pengujian
tersebut menjadi tanggung jawab APK.
e. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada huruf
d diatas atas permintaan Pengawas Pekerjaan tanpa persetujuan APK maka biaya
pengujian menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya.
48. Waktu Untuk Pemeriksaan Dan Pengujian
a. KONTRAKTOR harus berkoordinasi dengan Pengawas Pekerjaan tentang waktu dan
tempat untuk pemeriksaan dan pengujian Barang atau material yang diatur dalam
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
68
Perjanjian. KONTRAKTOR harus memberitahukan rencana pemeriksaan dan
pengujian itu kepada Pengawas Pekerjaan paling lambat 2 (dua) hari sebelumnya.
b. Jika Pengawas Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir pada waktu yang disepakati,
KONTRAKTOR dapat melaksanakan pengujian yang dianggap dihadiri Pengawas
Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan harus mengakui keabsahan hasil pengujian
itu.
c. KONTRAKTOR harus menyerahkan tembusan hasil pengujian yang dikeluarkan
oleh Penguji kepada Pengawas Pekerjaan.
49. Pengujian Kembali Dan Penolakan
a. Terhadap hasil pengujian yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam Perjanjian,
Pengawas Pekerjaan segera memberitahukan KONTRAKTOR untuk diadakan
pengujian kembali atau menolak Barang atau material tersebut.
b. Pemberitahuan Pengawas Pekerjaan sebagaimana dimaksud Ketentuan 49.a.
tersebut harus menunjukkan alasan-alasan dan tindak lanjut atas hasil pengujian.
KONTRAKTOR harus segera menindaklanjuti pemberitahuan Pengawas Pekerjaan.
c. Biaya pengulangan pemeriksaan dan pengujian, dibebankan kepada
KONTRAKTOR.
50. Pekerjaan Perbaikan
a. Kerugian atau kerusakan atas Pekerjaan atau Barang/Material yang akan
digunakan dalam Pekerjaan, yang terjadi sejak ditandatanganinya Surat Perintah
Mulai Kerja hingga akhir Masa Pemeliharaan, harus diperbaiki oleh KONTRAKTOR
atas biayanya sendiri apabila kerugian atau kerusakan tersebut timbul akibat
tindakan atau kelalaian KONTRAKTOR.
b. Jika KONTRAKTOR menolak untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan maka APK
dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukan pekerjaan perbaikan. Biaya
perbaikan yang dikeluarkan oleh APK akan ditagihkan kepada KONTRAKTOR atau
diperhitungkan dari uang retensi KONTRAKTOR.
51. Penilaian Pekerjaan
a. Pengawas Pekerjaan yang ditunjuk oleh APK harus melakukan penilaian atas hasil
pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
b. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan fisik
pekerjaan.
52. Percepatan
a. Apabila APK menginginkan agar KONTRAKTOR menyelesaikan pekerjaan sebelum
rencana tanggal penyelesaian pekerjaan, maka APK akan meminta usulan biaya
yang diperlukan oleh KONTRAKTOR untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan.
Dalam hal APK dapat menerima usulan biaya tersebut, maka rencana tanggal
penyelesaian pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh APK dan
KONTRAKTOR.
b. Apabila APK menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan,
maka usulan biaya tersebut ditambahkan dalam Biaya Pelaksanaan dan
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
69
diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk diproses menjadi Addendum
Perjanjian.
53. Serah Terima Pekerjaan
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), KONTRAKTOR mengajukan
permintaan secara tertulis kepada APK untuk penyerahan pertama pekerjaan.
b. Dalam hal terdapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, KONTRAKTOR
wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian APK akan melakukan pemeriksaan
kembali dan apabila sudah sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian dan
lampiran-lampirannya, maka dibuat berita acara serah terima pertama pekerjaan.
54. Gambar Pelaksanaan
a. KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada APK, gambar pelaksanaan (as built
drawing) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum penyerahan akhir
pekerjaan.
b. Apabila KONTRAKTOR terlambat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka APK
dapat menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam SSKP.
c. Apabila KONTRAKTOR tidak dapat menyerahkan gambar pelaksanaan, maka APK
dapat memperhitungkan pembayaran kepada KONTRAKTOR sesuai dengan
ketentuan dalam SSKP.
55. Perhitungan Akhir
KONTRAKTOR wajib mengajukan kepada APK mengenai perhitungan terinci mengenai
jumlah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai ketentuan Perjanjian dan lampiran-
lampirannya sebelum penyerahan pertama pekerjaan.
56. Masa Pemeliharaan
a. Dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus
Perjanjian setelah dilaksanakannya Serah Terima Pertama, pemeliharaan hasil
pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
b. Selama masa pemeliharaan, KONTRAKTOR wajib melakukan pemeliharaan dan
memperbaiki barang/peralatan/hasil pekerjaan yang diserahkan agar tetap
berfungsi sebagaimana mestinya, kecuali kerusakan tersebut akibat
kelalaian/kesalahan APK dan/atau pihak ketiga.
c. Selama masa pemeliharaan, KONTRAKTOR atas perintah APK wajib melakukan
perbaikan atas segala kerusakan, kekurangan dan/atau cacat, termasuk
perbaikan/penggantian suku cadang tanpa tambahan biaya, sehingga barang/hasil
pekerjaan tersebut memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana tersebut
dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
d. Apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan perintah sebagaimana dimaksud pada
huruf b, maka APK berhak memerintahkan PIHAK KETIGA untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dan biayanya dibebankan kepada KONTRAKTOR sepenuhnya.
e. Apabila setelah masa pemeliharaan terdapat pekerjaan perbaikan yang belum
terselesaikan dimana perbaikan tersebut dimulai sebelum berakhirnya masa
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
70
pemeliharaan, pekerjaan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai selesai oleh
KONTRAKTOR.
f. Setelah semua perbaikan diselesaikan serta pekerjaan dapat diterima dengan baik
oleh APK dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana tersebut
pada Perjanjian dan lampiran-lampirannya dan masa pemeliharaan telah berakhir,
maka KONTRAKTOR setelah mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan, dapat
menyerahkan hasil pekerjaan kepada APK yang dilaksanakan dengan Berita Acara
Serah Terima Kedua.
g. Pembayaran ini menjadi milik APK apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan
tugas-tugasnya dalam masa pemeliharaan.
57. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan
a. KONTRAKTOR wajib memberikan pedoman kepada APK tentang pengoperasian
dan pemeliharaan.
b. Apabila KONTRAKTOR tidak menyerahkan pedoman pengoperasian dan
pemeliharaan, maka APK dapat memperhitungkan pembayaran kepada
KONTRAKTOR.
58. Pengambilalihan
APK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
setelah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan.
59. Hambatan Atau Keadaan Tidak Terduga
a. Dalam hal selama pelaksanaan Pekerjaan oleh KONTRAKTOR dijumpai hambatan
atau keterbatasan, selain dari Keadaan Memaksa di Lokasi, kecuali hambatan
cuaca di Lokasi, yang menurut pendapat KONTRAKTOR yang berpengalaman
ternyata hambatan atau keterbatasan itu bersifat tidak terduga, maka
KONTRAKTOR wajib segera memberitahukan APK.
b. KONTRAKTOR wajib menyampaikan peringatan dini kepada APK selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-peristiwa tertentu atau
keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk terhadap pekerjaan atau
keterlambatan tanggal penyelesaian pekerjaan. APK dapat meminta KONTRAKTOR
untuk membuat perkiraan akibat yang akan timbul terhadap pekerjaan terhadap
penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan KONTRAKTOR
sesegera mungkin.
c. KONTRAKTOR wajib bekerja sama dengan APK dalam menyusun dan membahas
upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat dari kejadian atau
keadaan tersebut.
d. KONTRAKTOR tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk biaya-biaya
yang sesungguhnya dapat dihindari melalui peringatan dini.
60. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Apabila KONTRAKTOR terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal maka APK
dapat membuat peringatan secara tertulis atau dikenakan klausul Perjanjian kritis.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
71
b. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan disebabkan oleh APK, maka
KONTRAKTOR berhak atas perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan terjadi karena keadaan kahar, maka
KONTRAKTOR tidak dikenakan peringatan.
61. Perjanjian Kritis
a. Perjanjian dinyatakan kritis apabila:
1) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari Perjanjian),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana.
2) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Perjanjian),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.
3) Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Perjanjian, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari rencana.
b. Penanganan Perjanjian kritis dilaksanakan sebagai berikut:
Dalam hal terjadi keterlambatan sebagaimana tersebut pada ketentuan 62.a.1)
dan 62.a.2), penanganan Perjanjian kritis dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Rapat pembuktian (Show Cause Meeting/SCM)
a) Pada saat Perjanjian dinyatakan kritis, APK menerbitkan surat peringatan
kepada KONTRAKTOR dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.
b) Dalam SCM, APK dan KONTRAKTOR membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam periode
waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam berita acara
SCM tahap I.
c) Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam periode
waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap II.
d) Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba kedua, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati
besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh KONTRAKTOR dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam berita
acara SCM Tahap III.
e) Pada setiap uji coba yang gagal, APK harus menerbitkan surat peringatan
kepada KONTRAKTOR atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
f) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka APK dapat menyelesaikan
pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan Perjanjian
secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
72
2) Kesepakatan tiga pihak
a) KONTRAKTOR masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak.
b) APK menetapkan pihak ketiga sebagai penyedia jasa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan KONTRAKTOR.
c) Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan
sebagaimana tersebut dalam lampiran Perjanjian. Dalam hal pihak ketiga
mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi dari harga satuan yang
tersebut dalam lampiran Perjanjian, maka selisih harga menjadi
tanggungjawab KONTRAKTOR.
d) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung.
e) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar
pembuatan Addendum Perjanjian.
62. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
a. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh APK atas pertimbangan
yang layak dan wajar, yaitu:
1) Pekerjaan tambahan;
2) Keterlambatan yang disebabkan bukan kesalahan KONTRAKTOR;
3) Keadaan kahar.
b. KONTRAKTOR mengusulkan secara tertulis perpanjangan waktu pelaksanaan
dilengkapi alasan dan data kepada APK. APK menugaskan Pengawas Pekerjaan
untuk meneliti dan mengevaluasi usulan tersebut. Hasil penelitian dan evaluasi
dituangkan dalam berita acara dilengkapi dengan rekomendasi dapat atau
tidaknya diberi perpanjangan waktu.
c. Berdasarkan berita acara hasil penelitian dan evaluasi perpanjangan waktu
pelaksanaan dan rekomendasi, maka APK dapat menyetujui/tidak menyetujui
perpanjangan waktu pelaksanaan.
d. Apabila perpanjangan waktu pelaksanaan disetujui, maka harus di tuangkan dalam
Addendum Perjanjian.
63. Perubahan Kegiatan Pekerjaan
a. Dalam hal kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditentukan dalam
dokumen Perjanjian maka APK bersama KONTRAKTOR dapat melakukan
perubahan Perjanjian yang meliputi antara lain:
1) Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya;
2) Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata pembayaran;
3) Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
73
b. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh APK secara tertulis kepada
KONTRAKTOR, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian dan lampiran-
lampirannya.
c. Hasil negosiasi dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan
Addendum Perjanjian.
64. Perubahan Daftar Kuantitas Dan Harga
a. Harga Satuan dalam Daftar Kuantitas Dan Harga digunakan untuk membayar
prestasi pekerjaan.
b. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka KONTRAKTOR harus
menyerahkan analisa harga satuannya kepada APK. Penentuan harga satuan mata
pembayaran baru dilakukan dengan negosiasi.
65. Addendum Perjanjian
a. Setiap perubahan hanya dapat dilaksanakan atas dasar kesepakatan PARA PIHAK
yang dituangkan secara tertulis. Perubahan Perjanjian dapat terjadi apabila:
1) Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh PARA
PIHAK dalam Perjanjian sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
Perjanjian;
2) Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
3) Perubahan Biaya Pelaksanaan akibat adanya perubahan pekerjaan dan
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang, maka yang
dijadikan dasar perhitungan biaya pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang
adalah harga satuan yang tercantum dalam lampiran-lampiran Perjanjian ini, atau
dasar kesepakatan PARA PIHAK apabila tidak tercantum dalam harga satuan
pekerjaan dalam lampiran Perjanjian ini.
c. Prosedur Addendum Perjanjian dilakukan sebagai berikut:
1) APK memberikan perintah tertulis kepada KONTRAKTOR untuk melaksanakan
perubahan Perjanjian atau KONTRAKTOR mengusulkan perubahan Perjanjian;
2) PENYEDIA harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari APK
dan mengusulkan perubahan harga dan/atau waktu pelaksanaan (bila ada)
selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
3) Apabila terdapat item pekerjaan baru dan harga satuan pekerjaan tidak
tercantum dalam lampiran Perjanjian, maka dilakukan negosiasi dan dibuat
Berita Acara Addendum;
4) Berdasarkan Berita Acara Addendum dibuat Addendum Perjanjian.
66. Keadaan Kahar
a. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Perjanjian ini adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, tetapi
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
74
hanya dalam batas dimana keadaan tersebut secara langsung dan substansial
mempengaruhi kemampuan pihak yang terkena untuk melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Perjanjian menjadi tidak dapat dipenuhi oleh salah satu pihak.
b. Yang digolongkan keadaan kahar termasuk namun tidak terbatas pada:
1) Peperangan;
2) Kerusuhan;
3) Revolusi;
4) Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit, dan angin topan;
5) Pemogokan;
6) Kebakaran;
c. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK.
d. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya
keadaan kahar tidak dapat dikenai sanksi.
e. Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang
menanggung kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasarkan
kesepakatan dari PARA PIHAK.
f. Bila terjadi keadaan kahar, maka KONTRAKTOR memberitahukan kepada APK
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar.
g. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin KONTRAKTOR
memberitahukan kepada APK bahwa keadaan telah kembali normal dan kegiatan
dapat dilanjutkan.
67. Kegagalan Bangunan
a. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas kegagalan bangunan jika kegagalan
bangunan tersebut secara nyata dan terbukti secara hukum disebabkan karena
kesalahan pelaksanaan konstruksi dari KONTRAKTOR sesuai dengan penilaian dari
pihak ketiga sebagai penilai ahli sebagaimana diatur dalam perundang-undangan
yang berlaku.
b. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR jasa ditentukan
terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai dengan umur konstruksi yang
direncakan dan secara tegas dinyatakan dalam dokumen perencanaan paling lama
10 (sepuluh) tahun.
c. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab para Pihak dalam Kegagalan Bangunan
antara lain:
1) KONTRAKTOR harus bertanggung jawab untuk Kegagalan Bangunan selama
jangka waktu 10 tahun dari tanggal penyerahan akhir Pekerjaan, apabila
terjadi kegagalan dan penyebab kegagalan adalah akibat kelalaian
KONTRAKTOR yang dinilai oleh Penilai Ahli.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
75
2) Untuk pengajuan ini, KONTRAKTOR menjaga dan memelihara dokumen-
dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan dipergunakan sebagai bukti
dalam peristiwa Kegagalan Bangunan untuk 10 tahun dari tanggal penyerahan
akhir Pekerjaan.
3) KONTRAKTOR wajib mengganti kerugian kepada APK terhadap kehilangan dan
kerusakan pekerjaan, kematian atau luka-luka pada seseorang, dan
kehilangan atau kerusakan harta milik akibat Kegagalan Bangunan melalui
perusahaan asuransi. Premi asuransi menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR,
dan bagian dari biaya Pekerjaan.
4) Kegagalan bangunan akan dipakai untuk struktur bangunan termasuk dinding
dan atap bagian luar, tetapi tidak dapat dipakai untuk pekerjaan non-struktur
dan perlengkapannya.
68. Penangguhan Pembayaran
a. Apabila KONTRAKTOR tidak melakukan kewajiban sesuai ketentuan dalam
Perjanjian dan lampiran-lampirannya, maka dikenakan sanksi penangguhan
pembayaran setelah APK memberitahukan penangguhan pembayaran terebut
secara tertulis.
b. Pemberitahuan penangguhan pembayaran memuat rincian keterlambatan disertai
alasan-alasan yang jelas dan keharusan KONTRAKTOR untuk memperbaiki dan
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan penangguhan pembayaran.
69. Sanksi Dan Denda
a. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada KONTRAKTOR, karena
terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian dan
lampiran-lampirannya.
b. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan kelalaian terhadap ketentuan atau
persyaratan dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya, atau kelalaian
terhadap perintah/petunjuk tertulis dari Pengawas Pekerjaan, maka KONTRAKTOR
diberikan surat teguran dan dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah) atau besaran nilai yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Perjanjian, dan KONTRAKTOR tetap berkewajiban untuk melaksanakan atau
memperbaiki pekerjaan tersebut.
c. Dalam hal KONTRAKTOR tidak dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka untuk setiap hari
keterlambatannya KONTRAKTOR dikenakan denda sebesar 1‰ (satu perseribu)
dari total Biaya Pelaksanaan dengan ketentuan denda maksimum sebesar 5%
(lima perseratus) dari total Biaya Pelaksanaan yang akan diperhitungkan langsung
pada waktu pembayaran.
d. Untuk setiap kelalaian terhadap ketentuan atau persyaratan dalam Perjanjian ini
dan lampiran-lampirannya, atau kelalaian terhadap perintah/petunjuk tertulis dan
Pengawas Pekerjaan, yang dinyatakan dengan surat teguran, maka KONTRAKTOR
dikenakan denda sebagaimana tersebut dalam SSKP, dan dengan ketentuan
bahwa KONTRAKTOR tetap harus melaksanakan pekerjaan tersebut.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
76
e. Dalam hal terjadi peristiwa sebagaimana tersebut pada Ketentuan 70.b. dan 70.c.,
dan denda maksimum sudah tercapai maka APK dapat membatalkan/memutuskan
secara sepihak Perjanjian ini, atau mengalihkan penyelesaian pekerjaan kepada
PIHAK KETIGA.
70. Penundaan/Pengakhiran/Pembatalan/Pemutusan Perjanjian
a. APK berhak menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini secara sepihak, baik sebagian maupun seluruhnya, apabila terdapat
indikasi adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau
pelaksanaan Perjanjian ini yang menyebabkan kerugian bagi APK.
b. Penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
adalah sebagai berikut:
1) adanya indikasi manipulasi harga baik penggelembungan (mark up) maupun
mengurangi (mark down); atau
2) adanya indikasi proyek fiktif; atau
3) adanya indikasi pemalsuan identitas KONTRAKTOR; atau
4) adanya indikasi barang dan/atau jasa di bawah spesifikasi dan/atau kualitas
yang disepakati.
c. APK dapat meminta auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan atau audit
untuk menemukan adanya indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 70.b. Dalam hal ditemukan indikasi
penyimpangan dan/atau kecurangan maka biaya pemeriksaan/audit adalah
tanggung jawab KONTRAKTOR.
d. Tindakan penundaan dan/atau pembatalan proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian ini karena adanya penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana
dimaksud pada Ketentuan 70.a. ini tidak dapat dilakukan apabila:
1) kerugian APK yang ditimbulkan akibat indikasi penyimpangan dan/atau
kecurangan dapat diatasi; atau
2) penundaan transaksi bisnis menyebabkan kerugian yang lebih besar
bagi APK; atau
3) penundaan transaksi bisnis menghambat/mengganggu program pemerintah.
e. Dalam hal KONTRAKTOR terbukti melakukan penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 70.b. maka APK dapat melakukan penundaan
pembayaran, pemutusan Perjanjian atau kebijakan strategis dari APK untuk
menanggulangi tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan tersebut.
f. KONTRAKTOR sepakat untuk melepaskan tanggung jawab APK apabila APK
menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan Perjanjian secara
sepihak baik sebagian maupun seluruhnya apabila terdapat indikasi adanya
penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau pelaksanaan
Perjanjian.
g. Pengakhiran Perjanjian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
77
h. APK dapat membatalkan atau memutuskan secara sepihak Perjanjian jika
KONTRAKTOR melakukan pelanggaran atas Perjanjian dengan tidak
mengesampingkan ketentuan denda. Pelanggaran atas Perjanjian adalah sebagai
berikut:
1) KONTRAKTOR terbukti melakukan kecurangan dalam proses pelelangan atau
membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang dan/atau jasa
yang ditentukan dalam dokumen pengadaan maupun pelaksanaan
Perjanjian; atau
2) KONTRAKTOR terlibat dalam praktek korupsi, penipuan atau penggelapan
dalam persaingan untuk mendapatkan Perjanjian atau dalam pelaksanaan
Perjanjian. Maksud dari ketentuan ini yaitu sebagai berikut:
a) “Praktek Korupsi”, berarti tindakan menawarkan, memberikan,
menerima atau mengupayakan segala sesuatu yang terencana
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi tindakan Pejabat APK
dalam proses pelelangan atau dalam pelaksanaan Perjanjian; atau
b) “Praktek Penipuan”, berarti suatu upaya memalsukan fakta untuk
mempengaruhi suatu proses pengadaan atau proses pelaksanaan
Perjanjian yang dapat merugikan APK, termasuk pula upaya praktek
kolusi di antara para Peserta (yang dilakukan sebelum atau setelah
pemasukan penawaran) dengan tujuan yang telah direncanakan untuk
menciptakan harga penawaran pelelangan yang tidak lagi mengandung
unsur persaingan murni dan melenyapkan makna dari suatu pelelangan
yang terbuka bebas dan sehat sehingga dapat merugikan APK; atau
c) “Praktek Kolusi”, berarti kerja sama di antara dua peserta atau lebih,
dengan atau tanpa sepengetahuan APK, yang dimaksudkan untuk
suatu pengaturan nilai-nilai penawaran sedemikian rupa sehingga
pelelangan menjadi tidak murni dan tidak mengandung unsur
persaingan atau kompetisi; atau
d) “Praktek Pemaksaan”, berarti upaya untuk mencederai atau
mengancam untuk mencederai, langsung maupun tidak langsung,
orang-orang atau milik-miliknya untuk maksud mempengaruhi
keikutsertaan mereka dalam proses pengadaan atau mempengaruhi
pelaksanaan suatu Perjanjian; atau
3) KONTRAKTOR tidak mulai melaksanakan pekerjaan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani oleh
PARA PIHAK;
4) KONTRAKTOR menghentikan Pekerjaan lebih dari 28 (dua puluh delapan)
hari kalender, sedangkan penghentian tersebut tidak ditunjukkan dalam
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati PARA PIHAK dan
penghentian sedemikian tidak diperintahkan oleh APK; atau
5) KONTRAKTOR telah menyerahkan/memborongkan pekerjaan yang
diperjanjikan ini, baik sebagian dan/atau seluruhnya kepada Pihak Ketiga
tanpa persetujuan tertulis dari APK; atau
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
78
6) KONTRAKTOR terbukti secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan; atau
7) KONTRAKTOR cidera janji (wanprestasi) atau tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya baik sebagian maupun seluruhnya sebagaimana tersebut
dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya;
8) KONTRAKTOR terlambat menyelesaikan Pekerjaan dan melampaui jumlah
denda keterlambatan maksimum sebesar 5% dari total Biaya Pelaksanaan;
atau
9) KONTRAKTOR gagal pada uji coba dalam melaksanakan SCM;
10) KONTRAKTOR tidak berhasil memperbaiki suatu kegagalan pelaksanaan,
sebagaimana dirinci dalam surat pemberitahuan penangguhan pembayaran;
11) KONTRAKTOR dinyatakan pailit atau dilikuidasi yang bukan merupakan
perombakan atau penggabungan perusahaannya; atau
12) KONTRAKTOR gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan;
13) Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampaui besarnya
jaminan pelaksanaan;
14) Terjadi keadaan kahar dan KONTRAKTOR tidak dapat melaksanakan
pekerjaan.
Atas pemutusan Perjanjian yang timbul karena salah satu kejadian yang diuraikan
dalam ketentuan 71.h. angka 1 sampai 14. KONTRAKTOR dikenakan sanksi
sebagai berikut:
1) Jaminan pelaksanaan dicairkan oleh APK dan menjadi milik APK;
2) Sanksi administratif berupa Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
i. Pemutusan Perjanjian oleh AP II dilakukan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
hari setelah APK menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan Perjanjian
secara tertulis kepada KONTRAKTOR.
Setelah APK menyampaikan pemberitahuan pemutusan Perjanjian kepada
KONTRAKTOR, sebelum tanggal berlakunya pemutusan tersebut KONTRAKTOR
harus:
1) Mengakhiri pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
pemberitahuan pemutusan Perjanjian, mengamankan dan menjamin Lokasi
aman serta meninggalkan Lokasi sesegera mungkin;
2) Mengalihkan hak dan menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan.
Pengalihan hak dan penyerahan tersebut harus dilakukan dengan cara dan
pada waktu yang ditentukan oleh APK;
3) Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh APK.
j. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian oleh APK maka:
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
79
1) APK berhak menunjuk Pihak Ketiga/Pihak Lain untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut, atas biaya KONTRAKTOR dan untuk itu KONTRAKTOR wajib
menyerahkan seluruh Dokumen Perjanjian, perhitungan-perhitungan dan
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
2) PARA PIHAK menunjuk Konsultan Penilai (Appraisal) independen untuk menilai
progress atau kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
KONTRAKTOR serta sisa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK
KETIGA, dengan biaya jasa Appraisal menjadi beban KONTRAKTOR
sepenuhnya.
3) APK akan menunjuk PIHAK KETIGA untuk melaksanakan pekerjaan dengan
menggunakan harga satuan sebagaimana tersebut dalam Perjanjian dan/atau
lampiran Perjanjian. Dalam hal PIHAK KETIGA mengusulkan harga satuan
yang lebih tinggi dari harga satuan yang tersebut dalam lampiran Perjanjian
maka selisih biaya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR yang akan
diperhitungkan dalam sisa pembayaran yang belum dibayarkan oleh APK
kepada KONTRAKTOR. Dalam hal masih terdapat kekurangan biaya atas harga
satuan pekerjaan yang diusulkan oleh PIHAK KETIGA maka menjadi tanggung
jawab KONTRAKTOR.
4) KONTRAKTOR harus sudah mengeluarkan atau mengangkut seluruh peralatan
kerjanya dari lokasi proyek dengan biaya sendiri selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah tanggal surat pemutusan Perjanjian. Dalam hal jangka waktu
pengeluaran terlampaui dan KONTRAKTOR belum atau masih ada peralatan
yang belum dikeluarkan dari lokasi proyek maka APK dapat menunjuk PIHAK
KETIGA untuk membongkar atau mengeluarkan dari lokasi proyek dengan
biaya dibebankan kepada KONTRAKTOR dan APK tidak bertanggung jawab
terhadap kerusakan barang dan/atau peralatan selama pembongkaran dan di
lokasi penyimpanan.
5) KONTRAKTOR bertanggung jawab mengeluarkan seluruh pegawai atau
pekerjanya keluar lokasi proyek selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu)
minggu, dan semua biaya dan kewajiban yang timbul sepenuhnya menjadi
tanggung jawab KONTRAKTOR.
6) APK tidak bertanggungjawab terhadap semua hutang-piutang KONTRAKTOR
kepada PIHAK KETIGA termasuk pegawai atau pekerjanya ataupun tanggung
jawab untuk penyediaan lapangan kerja.
7) APK diberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali oleh ketentuan Undang-
undang maupun sebab apapun yang dapat menghentikan kuasa, untuk
mencairkan Jaminan Pelaksanaan yang diberikan oleh KONTRAKTOR untuk
disetorkan ke Kas APK dan hasil pencairan semua Jaminan Pelaksanaan
sepenuhnya menjadi hak APK.
k. Dalam hal terjadi pembatalan atau pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat
dan setuju untuk mengesampingkan ketentuan sebagaimana tersebut pada Pasal
1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
80
71. Penyelesaian Perselisihan
a. Perjanjian dibuat dalam Bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini maka PARA PIHAK
akan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
c. Apabila setelah 14 (empat belas) hari kalender sejak timbulnya perselisihan
ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK setuju
untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada Pengadilan Negeri
Tangerang.
d. Semua akibat yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PARA PIHAK memilih
tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan umum di Pengadilan Negeri
Tangerang.
e. KONTRAKTOR dilarang menangguhkan Pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu
yang disepakati ketika menunggu keputusan penyelesaian perselisihan tentang
suatu masalah dalam Perjanjian.
f. Apabila KONTRAKTOR melakukan gugatan melalui pengadilan atau arbitrase,
maka selama proses penyelesaian perselisihan tersebut berjalan sampai dengan
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap, KONTRAKTOR bersangkutan
tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan APK.
g. Apabila ternyata putusan pengadilan atau arbitrase memenangkan APK maka
KONTRAKTOR tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan APK sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dan maksimal 2 (dua)
tahun terhitung setelah tanggal putusan yang berkekuatan hukum tetap.
h. Apabila ternyata putusan pengadilan atau arbitrase memenangkan KONTRAKTOR,
maka KONTRAKTOR tersebut diikutsertakan kembali dalam kegiatan pengadaan
yang dilaksanakan oleh APK.
72. Perpajakan
a. KONTRAKTOR harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua
peraturan perundang-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan
sudah diperhitungkan dalam penawaran.
b. Sepanjang tidak ditentukan lain dalam Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya,
semua pajak yang ada/timbul setelah Perjanjian ini ditandatangani oleh PARA
PIHAK, menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR.
73. Korespondensi
a. Komunikasi antara PARA PIHAK hanya berlaku bila dibuat secara tertulis.
b. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos, telex, kawat, Faksimili.
c. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan kontrak.
d. Korespondensi harus menggunakan Bahasa Indonesia.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
81
74. Itikad Baik
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan Perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan
tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
82
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS PERJANJIAN (SSKP)
1. Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah selama: ____ (________________)
hari kalender.
2. Jenis Kontrak
Jenis Perjanjian yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah _________________.
3. Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan berlaku selama _______________________
4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
Pembayaran Prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara (Termin/Bulanan/Sekaligus)
Pembayaran cara tersebut diatas dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:__________
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan: __________
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
83
BAB IX DOKUMEN LAINNYA
A. Format Surat Perintah Mulai Kerja
[KOP SURAT PERUSAHAAN]
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
Yang bertanda tangan di bawah ini:
__________[nama Pejabat Yang Berwenang]
__________[jabatan Pejabat Yang Berwenang]
__________[alamat proyek/satuan kerja Pejabat Yang Berwenang]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Yang Berwenang;
berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama
ini memerintahkan:
__________[nama penyedia]
__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Konsultansi;
untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1. Macam pekerjaan: __________;
2. Tanggal mulai kerja: __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Perjanjian;
4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun [pilih salah
satu] dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Hasil Pekerjaan: __________
6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir, Perjanjian
Pengadaan Jasa Konsultansi dan pembayaran kepada penyedia dapat dihentikan sesuai
dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Perjanjian.
DOKUMEN PENGADAAN PT. Angkasa Pura Kargo
Pedoman Pengadaan
Nomor :
001/APK-Proc/SK-Dir/I-2018
84
__________, __ __________ 20__
Untuk dan atas nama __________
Pejabat Yang Berwenang
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
Menerima dan menyetujui:
Untuk dan atas nama __________[nama penyedia]
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah Penyedia]
[jabatan]