pengamatan visual ruas jalan pasteur
DESCRIPTION
Rekayasa Lalu LintasTRANSCRIPT
4.1 Hasil Pengamatan Visual
Pengamatan visual ruas Jalan Pasteur dilakukan dengan observasi yang
berkaitan dengan daerah manfaat jalan (DAMAJA). Daerah manfaat jalan
merupakan ruang sepanjang ruas jalan yang dibatasi oleh lebar tinggi dan
kedalaman ruang batas tertentu. Daerah manfaat jalan meliputi jalur lalu lintas,
bahu jalan, median, dan trotoar. Peninjauan dilakukan dengan melihat kondisi
fisik bagian-bagian jalan tersebut yang dihadapkan pada keberlangsungan
pengguna jalan dalam pemanfaataannya.
Peninjauan dimulai dengan melihat kondisi jalur lalu lintas. Jalan Pasteur.
Lebar jalur lalu lintas dapat dikatakan sudah mengakomodasi kendaraan yang
melintas pada jalan tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan arus lalu lintas
pada jalan tersebut relatif lancar.
Kemacetan terjadi pada saat-saat tertentu saja. Yaitu pada saat jam-jam
puncak dimana terjadi peningkatan volume kendaraan. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya penumpukan kendaraan pada jalan tersebut. Selain itu,
kemacetan juga disebabkan oleh hambatan-hambatan samping yang
mengganggu arus lalu lintas. Macam-macam hambatan samping yang terdapat
pada ruas jalan tersebut yaitu, pejalan kaki, kendaraan lambat, kendaraan parkir
di bahu jalan, dan kendaraan yang keluar atau masuk dari tata guna lahan yang
berada di samping jalan.
Bahu jalan tidak digunakan sebagaimana fungsinya. Fungsi bahu jalan
yang sebenarnya adalah adalah sebagai tempat untuk kendaraan yang
mengalami kerusakan berhenti atau digunakan oleh kendaraan darurat. Namun,
pada ruas jalan tersebut banyak kendaraan yang menggunakan bahu jalan
sebagai tempat parkir yang menyebabkan arus lalu lintas menjadi terhambat.
Median berfungsi secara efektif sebagai pembatas kedua arus jalan.
Kekurangan hanya ada pada perawatan (maintenance) jalur hijau yang kurang
maksimal. Tanaman-tanaman yang ada pada jalur hijau beberapa tampak layu
dan tidak tertata secara rapi.
Trotoar pada ruas Pasteur tidak berfungsi dengan baik. Pejalan kaki
banyak yang menggunakan area bahu jalan menjadi tempat berjalan. Hal ini
dapat disebabkan oleh kurangnya perawatan (maintenance) dari trotoar
sehingga tidak nyaman digunakan oleh pejalan kaki. Pejalan kaki yang
menggunakan bahu jalan sebagai tempat berjalan akan memperlambat arus lalu
lintas di ruas jalan tersebut. Selain itu, trotoar juga di salah fungsikan oleh
beberapa pedagang kaki lima sebagai tempat berjualan.