pengangguran inflasi dan keterkaitannya

Upload: aisah

Post on 05-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    1/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 1

    Pengangguran Inflasi dan

    Keterkaitannya

    UNIVERSITAS GUNADARMASiti Aisah

    [ 26211797 ]

  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    2/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 2

    PENGANGGURAN

    Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,

    sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

    sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan

    karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah

    lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi

    masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

    pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya

    kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

    Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

    dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan

    menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang

    menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang

    berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur

    dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

    kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

    pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan

    per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

    "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan

    tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

    Jenis & macam pengangguran

    1.Berdasarkan jam kerja

    Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

    Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang

    tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

    Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak

    bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja

    setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam

    selama seminggu.

    Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

    sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perekonomianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Perekonomian
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    3/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 3

    banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara

    maksimal.

    2.Berdasarkan penyebab terjadinya

    Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

    Pengangguran friksional (frictional unemployment)

    Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan

    adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan

    pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu

    memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu

    perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia

    yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

    Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)

    Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan

    gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

    Pengangguran struktural (structural unemployment)

    Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur

    ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa

    diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:

    1. Akibat permintaan berkurang2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi3. Akibat kebijakan pemerintah

    Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)

    Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan

    ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti

    petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

    Pengangguran siklikal

    Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun

    siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

    Pengangguran teknologi

    Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau

    http://id.wikipedia.org/wiki/Petanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pedaganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Durianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Durianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pedaganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Petani
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    4/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 4

    penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

    Pengangguran siklus

    Penyebab Pengangguran

    Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan

    jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi

    masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan

    pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya

    kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

    Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran

    dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

    Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran

    konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.

    Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk

    terhadap penganggur dan keluarganya.

    Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,

    keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

    Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

    Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran

    terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja

    sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

    Akibat pengangguran

    Bagi perekonomian negara

    1. Penurunan pendapatan perkapita.2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.3.

    Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

    Bagi masyarakat

    1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila

    tidak bekerja.

    3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Miskinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Miskinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerja
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    5/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 5

    Peringkat negara berdasar tingkat pengangguran

    Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar negara menurut tingkat pengangguran

    http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_pengangguran
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    6/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 6

  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    7/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 7

    Kebijakan-Kebijakan Pengangguran

    Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang

    disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

    Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

    Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.

    Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan

    ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.

    Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)

    kerja yang kosong, dan

  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    8/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 8

    Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

    Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

    Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara

    sebagai berikut.

    Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,

    terutama yang bersifat padat karya.

    Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang

    timbulnya investasi baru.

    Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.

    Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris

    dan sektor formal lainnya.

    Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,

    jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara

    langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

    Cara Mengatasi Pengangguran Musiman

    Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.

    Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan

    Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu

    ketika menunggu musim tertentu.

    Cara Mengatasi Pengangguran Siklus

    Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai

    berikut.

    Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan

    Meningkatkan daya beli masyarakat.

    INFLASI

    Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

    dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan

    oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya

    likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga

    akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1]

    Dengan kata lain, inflasi juga

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deregulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Debirokratisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Agrarishttp://id.wikipedia.org/wiki/Jembatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_rayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PLTU&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PLTAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/PLTAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PLTU&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jembatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agrarishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Debirokratisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deregulasi&action=edit&redlink=1
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    9/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 9

    merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari

    suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang

    dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat

    tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara

    terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk

    mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

    meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling

    sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

    Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan

    hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%

    setahun; inflasi sedang antara 10%30% setahun; berat antara 30%100% setahun; dan

    hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%

    setahun.

    tingkat inflasi di dunia

    Penyebab

    Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan

    likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau

    distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya

    distribusi).[rujukan?]

    Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam

    kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari

    peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini

    dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal

    (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi,

    dll.

    Inflasi tarikan permintaan (Ingg:demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan

    total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uang
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    10/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 10

    sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga.

    Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap

    barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi

    tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan

    harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam

    permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasifull employment

    dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang

    berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain

    yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang,

    kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor

    industri keuangan.

    Inflasi desakan biaya (Ingg:cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi

    dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum

    tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran

    distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal

    dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran,

    atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk

    tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa

    terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik,

    perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan

    produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi

    yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi,

    dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.

    Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :

    kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS

    akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

    Penggolongan

    Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari

    dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri

    misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara

    mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksi
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    11/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 11

    mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat

    naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri

    tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

    Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika

    kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi

    itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada

    semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open

    Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat

    harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih

    lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali

    (Hiperinflasi).

    Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

    1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)4. Hiperinflasi(lebih dari 100% / tahun)

    Mengukur inflasi

    Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks

    harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

    Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang

    mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.

    Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).

    Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari

    barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP

    sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan

    harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan

    meningkatkan harga barang-barang konsumsi.

    Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari

    komoditas-komoditas tertentu.

    Indeks harga barang-barang modal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Imporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_biaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_produsen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_komoditas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_komoditas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_produsen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_biaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Impor
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    12/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 12

    Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru,

    barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

    Dampak

    Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi.

    Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat

    mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan

    membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya,

    dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi),

    keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi

    tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga

    meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau

    karyawan swasta serta kaum buruhjuga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi

    harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

    Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil

    contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya

    cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun

    kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya

    tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang

    mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak

    dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di

    perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

    Inflasi juga menyebabkan orang enggan untukmenabung karena nilai mata uang semakin

    menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga,

    nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi

    akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari

    bankyang diperoleh dari tabungan masyarakat.

    Bagi orang yang meminjam uang dari bank(debitur), inflasi menguntungkan, karena pada

    saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat

    meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami

    kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat

    peminjaman.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Deflator_PDBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengusahahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pegawaihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menabung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_bank&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Debiturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Utanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Utanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Debiturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_bank&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menabung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengusahahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Buruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Deflator_PDB
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    13/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 13

    Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi

    daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk

    melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi

    menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka

    produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan

    produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,

    usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

    Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,

    mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif,

    kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran,

    dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

    KETERKAITAN ANTARA PENGANGGURAN DAN INFLASI

    Hubungan antara inflasi dan pengangguran dalam kurva Phillips

    Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

    umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

    disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,

    berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

    termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi

    juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses

    dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang

    dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat

    tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara

    terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk

    mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab

    meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling

    sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator (http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi).

    Menurut J.M Keyness, hubungan antara variavel moneter dengan variabel ekonomi riil

    sangat kuat. Model klasik menyatakan bahwa harga termasuk upah ditentukan oleh

    mekanisme pasar dan penyesuaian upah nomial tidak ada pada periode tertentu. Model

    Keynessian menyatakan bahwa ada kemungkinan kuantitas penawaran dan permintaan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Produsenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Produsen
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    14/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 14

    tenaga kerja tidak sama dan kemungkinan yang sering terjadi adalah kelebihan penawaran

    tenaga kerja. Hubungan antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran tenaga kerja

    dijelaskan oleh Kurva Phillips yang menyatakan bahwa tingkat upah nominal pada periode

    tertentu dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran sekarang (Manurung,2009:223).

    Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah

    terjadi inflasi (Rahardja dan Manurung,2008:249):

    a. Kenaikan harga

    b. Bersifat umum

    c. Berlangsung terus menerus

    Sedangkan pengertian dari pengangguran yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik,

    antara lain pengangguran terbuka (open unemployment) didasarkan pada konsep seluruh

    angkatan yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali atau yang

    pernah bekerja sebelumnya. Sedangkan setengah penganggur adalah pekerja yang masih

    mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah

    atau kurang dari 35 jam kerja dalam seminggu, setengah penganggur sukarela adalah

    setengah penganggur tapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan

    lain (pekerja paruh waktu). Setengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur

    yang mencari dan bersedia menerima pekerjaan. Pekerja digolongkan setengah

    penganggur parah bila ia termasuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25

    jam seminggu (Kuncoro,2006:228).

    Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

    pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan

    pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang

    menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang

    berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur

    dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

    kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

    pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan

    per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

    "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan

    tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh banyak orang .

    http://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
  • 8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya

    15/15

    Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 15

    Pada tahun 1958, pada dasawarsa dimana para pemikir ekonomi sedang

    ramai-ramainya bertukar pikiran mengenai teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan

    hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal.

    Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris

    untuk periode 1861-1957. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan

    tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut

    dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam

    bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang

    digunakan untuk mengukur tingkat inflasi (Reksoprayitno,2000:190).

    Argumentasi untuk menjelaskan kurva phillips di atas dirumuskan dengan formulasi

    sebagai berikut (Yuliadi,2008:78):

    Laju inflasi = Tingkat kenaikan upah

    Tingkat kenaikan produktivitas

    Dari kurva phillips tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat

    pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi harapan

    inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah (Suparmoko,2000:222).

    SUMBER :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

    http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi

    http://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curve

    http://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran