pengangguran inflasi dan keterkaitannya
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
1/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 1
Pengangguran Inflasi dan
Keterkaitannya
UNIVERSITAS GUNADARMASiti Aisah
[ 26211797 ]
-
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
2/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 2
PENGANGGURAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan
per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis & macam pengangguran
1.Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja
setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
selama seminggu.
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup
http://id.wikipedia.org/wiki/Perekonomianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Perekonomian -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
3/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 3
banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara
maksimal.
2.Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan
adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1. Akibat permintaan berkurang2. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi3. Akibat kebijakan pemerintah
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan
ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun
siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
http://id.wikipedia.org/wiki/Petanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pedaganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Durianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Durianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pedaganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Petani -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
4/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 4
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
Pengangguran siklus
Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja
sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran
Bagi perekonomian negara
1. Penurunan pendapatan perkapita.2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.3.
Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila
tidak bekerja.
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Miskinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sosialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Miskinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lapangan_kerja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Angkatan_kerja -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
5/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 5
Peringkat negara berdasar tingkat pengangguran
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar negara menurut tingkat pengangguran
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_pengangguran -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
6/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 6
-
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
7/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 7
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang
disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan
ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)
kerja yang kosong, dan
-
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
8/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 8
Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara
sebagai berikut.
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru,
terutama yang bersifat padat karya.
Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru.
Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris
dan sektor formal lainnya.
Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara
langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu
ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklus
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai
berikut.
Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
Meningkatkan daya beli masyarakat.
INFLASI
Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.[1]
Dengan kata lain, inflasi juga
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deregulasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Debirokratisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Agrarishttp://id.wikipedia.org/wiki/Jembatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_rayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PLTU&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/PLTAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi#cite_note-0http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/PLTAhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PLTU&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jembatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agrarishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Debirokratisasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deregulasi&action=edit&redlink=1 -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
9/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 9
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat
tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling
sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan
hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10%
setahun; inflasi sedang antara 10%30% setahun; berat antara 30%100% setahun; dan
hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%
setahun.
tingkat inflasi di dunia
Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan
likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau
distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya
distribusi).[rujukan?]
Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari
peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini
dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi,
dll.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg:demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan
total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar
http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uang -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
10/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 10
sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga.
Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap
barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi
tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan
harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam
permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasifull employment
dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang
berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain
yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang,
kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor
industri keuangan.
Inflasi desakan biaya (Ingg:cost push inflation) terjadi akibat adanya kelangkaan produksi
dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum
tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran
distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal
dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran,
atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk
tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa
terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik,
perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan
produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi
yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi,
dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu :
kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS
akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Penggolongan
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari
dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri
misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara
mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi
http://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksi -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
11/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 11
mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat
naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri
tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika
kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi
itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada
semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open
Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat
harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih
lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali
(Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)4. Hiperinflasi(lebih dari 100% / tahun)
Mengukur inflasi
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks
harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang
mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari
barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP
sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan
harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan
meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari
komoditas-komoditas tertentu.
Indeks harga barang-barang modal
http://id.wikipedia.org/wiki/Imporhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_biaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_produsen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_komoditas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_komoditas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_produsen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_biaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Impor -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
12/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 12
Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru,
barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Dampak
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya,
dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi
tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta serta kaum buruhjuga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil
contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun
kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya
tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak
dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di
perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untukmenabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga,
nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi
akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari
bankyang diperoleh dari tabungan masyarakat.
Bagi orang yang meminjam uang dari bank(debitur), inflasi menguntungkan, karena pada
saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami
kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat
peminjaman.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Indeks_harga_barang-barang_modal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Deflator_PDBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Buruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengusahahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pegawaihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menabung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_bank&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Debiturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Utanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Krediturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Utanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Debiturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bankhttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bunga_bank&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menabung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengusahahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pensiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Buruhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karyawanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Investasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiperinflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Deflator_PDB -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
13/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 13
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi
daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi
menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka
produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif,
kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran,
dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
KETERKAITAN ANTARA PENGANGGURAN DAN INFLASI
Hubungan antara inflasi dan pengangguran dalam kurva Phillips
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara
umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi
juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses
dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat
tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara
terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling
sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator (http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi).
Menurut J.M Keyness, hubungan antara variavel moneter dengan variabel ekonomi riil
sangat kuat. Model klasik menyatakan bahwa harga termasuk upah ditentukan oleh
mekanisme pasar dan penyesuaian upah nomial tidak ada pada periode tertentu. Model
Keynessian menyatakan bahwa ada kemungkinan kuantitas penawaran dan permintaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Produsenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/GDP_Deflatorhttp://id.wikipedia.org/wiki/CPIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakathttp://id.wikipedia.org/wiki/Produsen -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
14/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 14
tenaga kerja tidak sama dan kemungkinan yang sering terjadi adalah kelebihan penawaran
tenaga kerja. Hubungan antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran tenaga kerja
dijelaskan oleh Kurva Phillips yang menyatakan bahwa tingkat upah nominal pada periode
tertentu dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran sekarang (Manurung,2009:223).
Dari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah
terjadi inflasi (Rahardja dan Manurung,2008:249):
a. Kenaikan harga
b. Bersifat umum
c. Berlangsung terus menerus
Sedangkan pengertian dari pengangguran yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik,
antara lain pengangguran terbuka (open unemployment) didasarkan pada konsep seluruh
angkatan yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali atau yang
pernah bekerja sebelumnya. Sedangkan setengah penganggur adalah pekerja yang masih
mencari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah
atau kurang dari 35 jam kerja dalam seminggu, setengah penganggur sukarela adalah
setengah penganggur tapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan
lain (pekerja paruh waktu). Setengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur
yang mencari dan bersedia menerima pekerjaan. Pekerja digolongkan setengah
penganggur parah bila ia termasuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari 25
jam seminggu (Kuncoro,2006:228).
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan
per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh banyak orang .
http://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Politik -
8/2/2019 Pengangguran Inflasi Dan Keterkaitannya
15/15
Softskill : Pengangguran Inflasi dan Keterkaitannya Page 15
Pada tahun 1958, pada dasawarsa dimana para pemikir ekonomi sedang
ramai-ramainya bertukar pikiran mengenai teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan
hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal.
Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris
untuk periode 1861-1957. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan
tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut
dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam
bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang
digunakan untuk mengukur tingkat inflasi (Reksoprayitno,2000:190).
Argumentasi untuk menjelaskan kurva phillips di atas dirumuskan dengan formulasi
sebagai berikut (Yuliadi,2008:78):
Laju inflasi = Tingkat kenaikan upah
Tingkat kenaikan produktivitas
Dari kurva phillips tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat
pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi harapan
inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah (Suparmoko,2000:222).
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
http://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curve
http://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://akholilashari.blogspot.com/2011/06/hubungan-antara-inflasi-dan.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Phillips_curvehttp://id.wikipedia.org/wiki/Inflasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran