pengantar

13

Upload: tara-kelley

Post on 02-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengantar. Etika dimulai dari dan berakhir di peneliti. Moralitas peneliti adalah pertahanan terkuat terhadap tingkah laku tidak etis (Neuman dalam Poerwandari, 2005) Psikologi mempelajari dan meneliti manusia, karenanya peneliti perlu menyadari dampak dari penelitian terhadap subjek. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar
Page 2: Pengantar

Pengantar

• Etika dimulai dari dan berakhir di peneliti. Moralitas peneliti adalah pertahanan terkuat terhadap tingkah laku tidak etis (Neuman dalam Poerwandari, 2005)

• Psikologi mempelajari dan meneliti manusia, karenanya peneliti perlu menyadari dampak dari penelitian terhadap subjek.

• Peneliti tidak hanya berpikir mengenai keuntungan yang akan didapat, tapi juga bagaimana agar penelitian menguntungkan subjek.

• Tingkah laku tidak etis dapat merugikan tidak hanya subjek tapi juga mutu ilmiah penelitian.

Page 3: Pengantar

Pengantar

• Peneliti seringkali dihadapkan pada dilema etis: “menghasilkan temuan ilmiah vs. menghargai hak subjek”.

• Tidak ada rumusan baku untuk menyelesaikan dilema ini. Pada akhirnya penelitilah yang harus memilih langkah yang diperlukan.

• Palys (1992) menjelaskan tanggung jawab interdependen dalam penelitian:– Tanggung jawab ilmiah– Tanggung jawab kemanusiaan.

Page 4: Pengantar

Pertanyaan & Implikasi Etis

• Berikut adalah pertanyaan etis yang perlu dijawab sebelum memulai penelitian:– Manfaat penelitian,

Apa manfaatnya? Siapa yang akan menerima manfaat? – Persetujuan subjek

Bagaimana subjek memberi persetujuan terlibat dlm penelitian? Secara lisan atau tulisan? Siapa yang harus memberi persetujuan (pribadi, atasan, orangtua)? Informasi apa yang perlu dicantumkan dalam lembar persetujuan?

– Kerahasiaan dan anonimitasBagaimana identitas subjek dapat disamarkan? Adakah aspek hukum yang perlu diperhatikan terkait ini?

Page 5: Pengantar

Pertanyaan & Implikasi Etis

• Berikut adalah pertanyaan etis yang perlu dijawab sebelum memulai penelitian:– Konsekuensi negatif penelitian,

Adakah dampak negatif penelitian bagi subjek? Apakah dampak tersebut sebanding dengan hasil yang diperoleh? Apa upaya pencegahan, minimalisir dan penanganan saat skenario terburuk muncul?

– Posisi dan peran peneliti,Bagaimana posisi peneliti dapat mempengaruhi penelitian? Bagaimana peneliti dapat menjaga independensinya? Bagaimana peneliti menjaga kualitas penelitian?

Page 6: Pengantar

Isu Etis dalam Tahap Penelitian

• Pemilihan TopikSelain menambah pengetahuan, penelitian juga harus bertujuan meningkatkan kondisi kehidupan manusia, khususnya subjek & populasi

• Penyusunan DesainSubjek perlu memperoleh informasi yang benar dan jelas mengenai penelitian yang akan dilakukan, dan menyatakan kesediaannya u/ terlibat.

• Pengumpulan Data & TranskripPeneliti menjaga kerahasiaan data dan privasi subjek, meminimalisir dampak negatif yang dapat terjadi pada subjek.

Page 7: Pengantar

Isu Etis dalam Tahap Penelitian

• Analisis & InterpretasiPertimbangan sejauh apa data akan dianalisis, dan apakah subjek perlu dimintai pendapat mengenai kesimpulan yang diambil.

• Pelaporan & Publikasi HasilMemperhatikan isu kerahasiaan dan dampak atas dipublikasikannya hasil penelitian. Perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap: subjek, peneliti dan institusi terkait.

Page 8: Pengantar

Isu Pokok dalam Etika Penelitian• Penyelewengan Ilmiah (scientific misconduct)

– Plagiarisme, menjiplak, mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri, tidak mencantumkan sumber

– Memanipulasi, memalsukan data

• Informed consent– Penelitian sosial mengikuti prinsip voluntary consent, bahwa subjek

perlu mendapat informasi yang jelas mengenai apa yang akan dilakukan terhadapnya dan secara sukarela menyatakan bersedia u/ terlibat

– Beberapa bentuk penelitian (co: eksperimental) menyembunyikan informasi tertentu yang terkait manipulasi. Upaya penyembunyian informasi hanya dapat dibenarkan bila terkait dengan metodologi dan digunakan seminimal mungkin. Penelitian tetap harus memperoleh informed consent, sensitifitas terhadap dampak negatif, dan debriefing (pemberian informasi di akhir penelitian)

Page 9: Pengantar

Isu Pokok dalam Etika Penelitian• Informed consent

– Pendekatan sembunyi2 kadang masih digunakan, co: meneliti perlaku ilegal, sekte aliran kepercayaan. Pendekatan seperti ini masih kontroversial karena tetap dipandang tidak etis. Bila memungkinkan telitilah secara terbuka atau bertahap terbuka.

– Perlu diingat bahwa upaya menyembunyikan informasi, penipuan dan manipulasi tertentu pada subjek dapat memunculkan sinisme dan ketidakpercayaan pada komunitas ilmiah.

• Kerahasiaan & Anonimitas– Bahwa data subjek perlu dijaga kerahasiaannya, sehingga tidak

memungkinkan untuk diidentifikasi oleh orang lain. Bila ada komponen identitas yang akan dipublikasikan perlu disetujui oleh subjek.

– Aspek kerahasiaan memunculkan dilema antara melindungi subjek dengan pelaporan yang benar, akurat dan bertanggung jawab.

Page 10: Pengantar

Isu Pokok dalam Etika Penelitian• Kerahasiaan & Anonimitas

– Menjadi dilematis pada kasus-kasus tertentu: subjek melakukan tindakan ilegal, subjek adalah pelaku/korban kekerasan, subjek berniat menyakiti diri sendiri/orang lain.

– Tidak ada panduan baku penyelesaian dilema ini, peneliti harus benar2 cermat memutuskan pilihan dengan memperhatikan seluruh konsekuensi yang ada.

• Konsekuensi & Manfaat Penelitian– Penelitian dilakukan dengan prinsip manfaat penelitian lebih

besar dari dampak negatifnya, kepada subjek, peneliti, institusi– Peneliti perlu sadar bahwa penelitian dapat berakibat buruk dari

berbagai sisi: fisik, psikologis (menceritakan kembali hal menyakitkan), hukum, kerugian sosial (karir, pendapatan)

Page 11: Pengantar

Isu Pokok dalam Etika Penelitian

• Independensi peneliti– Permasalahan umumnya muncul saat penelitian dibiayai

oleh sponsor. Terlebih bila sponsor memberikan pesan2 tentang bagaimana penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan. Sehingga peneliti tidak peka lagi terhadap data penelitian

– Peneliti dapat mempertimbangkan antara (1) loyal terhadap terhadap kelompok yang lebih besar dari sponsor, (2) keluar dari hubungan kerja, (3) menyuarakan ketidaksetujuan.

– Peneliti yang berkompromi atas hal ini dianggap telah mengorbankan reputasi, kejujuran dan integritasnya (Neuman dalam Poerwandari, 2005)

Page 12: Pengantar

Isu Pokok dalam Etika Penelitian• Batasan, apa yang dapat diteliti?

– Pada kasus tertentu, kelompok2 berkuasa dapat membatasi aktivitas dan publikasi penelitian. Biasa terjadi di negara non-demokratis.

– Hanya lembaga2 tertentu yang berhak mengeluarkan data dan hasil penelitian. Sehingga penelitian akan bergantung pada data tersebut. Contoh: data kemiskinan dan pengangguran, hanya dimiliki lembaga pemerintah. Permasalahan, seberapa valid data tersebut dan apakah data dibuka untuk komunitas ilmiah?

– Penelitian dapat pula dianggap mempromosikan nilai2 yang tidak sesuai dengan masyarakat. Contoh: penelitian tentang KDRT menyimpulkan bahwa pernikahan lebih menyakitkan dari perceraian, sehingga dianggap mempromosikan perceraian.

– Permasalahan seperti ini membuat peneliti menghindari isu2 sensitif, hal ini juga menjadi masalah mengingat pendekatan ilmiah justru diperlukan u/ memahami isu2 sensitif

Page 13: Pengantar

Prinsip Etis sebagai Pegangan Penyelesaian Dilema

Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada penyelesaian baku untuk masalah2 etis. Namun demikian peneliti perlu memegang prinsip2 berikut dalam penyelesaian masalah etis:1. Menghormati martabat manusia, tidak diperkenankan mengabaikan

keselamatan, kesejahteraan, keamanan atau kerahasiaan pribadi subjek. 2. Kepedulian yang bertanggung jawab, menekankan tanggung jawab pada

kesejahteraan individu, keluarga, dan kelompok yang terkait dengan penelitian.

3. Integritas dalam hubungan2 yang dijalin, menuntut kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan yang dijalan selama penelitian.

4. Tanggung jawab pada masyarakat, bila temuan penelitian berdampak negatif bagi masyarakat maka dengan cara-cara tertentu peneliti dapat menginformasikannya. Namun secara umum, poin ini diposisikan lebih rendah dari kesejahteraan subjek. Contoh korban penganiayaan yang tidak bersedia bersaksi di depan umum, tidak boleh dipaksa bersaksi.