pengantar anatomi blok1

5
PENGANTAR ANATOMI 1 Dirwan Suryo Soularto 2 A. PENGERTIAN ANATOMI Istilah anatomi berasal dari Bahasa Yunani (anatome) yang tersusun dari dua kata “ana” dan “tomos”. Ana mempunyai arti habis atau ke atas dan tomos berarti meotong atau mengiris. Jadi anatomi berarti memotong sampai habis atau mengangkat ke atas. Anatomi dalam Bahasa Latin adalah dissecare yang artinya menyanyat/megurangai atau diseksi. Istilah anatomi pertama kalinya dipakai dan diperkenalkan oleh Aristoteles (384 – 322 SM). Semula anatomi menyayat atau memotong tubuh dengan tujuan menentukan sifat dan susunan bagian-bagiannya. Kemudian berkembang lebih lanjut dan artinya menjadi lebih luas lagi, yakni pengetahuan tentang bentuk dan hubungan bagian-bagian tubuh yang dapat diperoleh dengan metode dasar tersebut, termauk di dalamnya tidak hanya informasi yang diperoleh dengan melakukan diseksi dengan menggunakan skalpel dan pinset, namun juga rincian struktural yang lebih kecil yang dapat diungkapkan dengan bantuan loop, mikroskup atau alat optik lain. Struktur menentukan fungsi dan struktur di dalam tubuh sudah berevolusi untuk melaksanakan fungsinya dengan efisien. Pemahaman 1 Makalah Kuliah Blok-1. Ketrampilan Belajar, Prodi Pendidikan Dokter FKIK UMY, 4 Agustus 2010. 2 Bagian Anatomi, FKIK UMY. 1 Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari materi ini mahasiswa memahami dasar pembelajaran yang mencakup : 1. Menjelaskan arti anatomi dan cabang ilmu anatomi. 2. Menjelaskan sistem dalam tubuh manusia. 3. Menjelaskan dasar dan metode pembelajaran anatomi.

Upload: ewo-jatmiko

Post on 05-Dec-2015

240 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Anatomi blok1

PENGANTAR ANATOMI1

Dirwan Suryo Soularto2

A. PENGERTIAN ANATOMI

Istilah anatomi berasal dari Bahasa Yunani (anatome) yang tersusun dari dua kata

“ana” dan “tomos”. Ana mempunyai arti habis atau ke atas dan tomos berarti meotong atau

mengiris. Jadi anatomi berarti memotong sampai habis atau mengangkat ke atas. Anatomi

dalam Bahasa Latin adalah dissecare yang artinya menyanyat/megurangai atau diseksi.

Istilah anatomi pertama kalinya dipakai dan diperkenalkan oleh Aristoteles (384 – 322 SM).

Semula anatomi menyayat atau memotong tubuh dengan tujuan menentukan sifat

dan susunan bagian-bagiannya. Kemudian berkembang lebih lanjut dan artinya menjadi

lebih luas lagi, yakni pengetahuan tentang bentuk dan hubungan bagian-bagian tubuh yang

dapat diperoleh dengan metode dasar tersebut, termauk di dalamnya tidak hanya informasi

yang diperoleh dengan melakukan diseksi dengan menggunakan skalpel dan pinset, namun

juga rincian struktural yang lebih kecil yang dapat diungkapkan dengan bantuan loop,

mikroskup atau alat optik lain.

Struktur menentukan fungsi dan struktur di dalam tubuh sudah berevolusi untuk

melaksanakan fungsinya dengan efisien. Pemahaman tentang hubungan antara strktur dan

fungsi lebin memberikan kepuasan intelektual daripada sekedar menghafalkan istilah-istilah

atau nama-nama anatomis saja, sehingga akan lebih mudah mengingat. Berbagai pola

abnormal yang terlihat pada berbabagai penyakit juga ditentukan oleh anatomi normalnya.

B. CABANG ILMU ANATOMI

Anatomi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yakni anatomis makroskopik dan

anatomi mikroskopik,

1. Anatomi Makroskopik terbagi atas beberapa cabang, antara lain :

a. Anatomi sistematis (Anatomia Systematica). Di sini mempelajari tubuh sebagai

rangkaian berbagai sistem organ tentang bentuk-bentuk dan susunan tiap-tiap alat

1 Makalah Kuliah Blok-1. Ketrampilan Belajar, Prodi Pendidikan Dokter FKIK UMY, 4 Agustus 2010.2 Bagian Anatomi, FKIK UMY.

1

Kompetensi Dasar :Setelah mempelajari materi ini mahasiswa memahami dasar pembelajaran yang mencakup :1. Menjelaskan arti anatomi dan cabang ilmu anatomi.2. Menjelaskan sistem dalam tubuh manusia.3. Menjelaskan dasar dan metode pembelajaran anatomi.

Page 2: Pengantar Anatomi blok1

dalam sistemnya sendiri-sendiri. Tubuh manusia terdiri atas berbagai sistem yakni:

sistem integumenter (dermatologia), sistem kerangka (osteologia), sistem sendi

(arthrologia), sistem otot (myologia), sistem saraf (neurologia), sistem sirkulasi

(angiologia), sistem pencernaan (gastroenterologia), sistem pernafasan

(respirologia), sistem perkemihan (urologia), sistem reproduksi, dan sistem

endokrin (endocrinologia).

b. Anatomia topographica. Cara pendekatan ini menelusuri hubungan struktural

bagian tubuh pada daerah bersangkutan sehingga diketahui letak dan posisi alat-

alat tubuh manusia. Anatomia topographica dabat dibagi lagi menjadi :

1). Syntoplasia, mempelajari letak suatu alat tubuh terhadap alat tubuh lain.

2). Skeletopia, mempelajari letak suatu aat tubuh terhadap tulang atau kerangka.

3). Holotopia, mempelajari etak sebenarnya suatu alat tubuh.

c. Anatomia regionale. Cabang ini mempelajari anatomi dengan mengadakan

pendekatan terhadap regiones corporis, yakni :

1). Regionales capitis : kepala

2). Regionales faciales : wajah

3). Regionales cervicales : leher

4). Regionales pectorales : dada

5). Regionales abdominales : perut

6). Regionales dorsales : punggung

7). Regionales perinealis : kelamin

8). Regionales membri superioris: anggota gerak atas

9). Regionales membri inferioris : anggota gerak bawah.

Pelajaran anatomi manusia, terutama di laboratorium, kebanyakan berdasarkan

diseksi regional.

d. Anatomia comparative. Cabang ini mempelajari perbandingan anatomi mahluk

yang satu terhadap anatomi mahluk yang lain (misalnya antara reptilia dan amfibi,

antara manusia dengan kera).

e. Anatomi klinik. Cabang ini merupakan bagian anatomi yang memperhatikan aspek

struktur dan fungsi tubuh yang penting dalam praktik sehari-hari kedokteran,

kedokteran gigi maupun ilmu kesehatan terkait baik di ligkungan rumah sakit

maupun praktek dokter sehari-hari (klinikus).

2. Anatomia Microscopia

Cabang anatomi ini mempelajari struktur tubuh manusia dengan menggunakan alat

bantu optik, misal mikroskop, sedang bagian tubuh yang dipelajari adalah pada

2

Page 3: Pengantar Anatomi blok1

tingkat jaringan, sehingga cabang ini sering disebut dengan istilah “histologi” dan

pada tingkat sel, sehingga disebut “cytologi”.

C. METODE PEMBELAJARAN ANATOMI

Berbagai metode dapat digunakan dalam melakukan pembelajaran anatomi

disesuikan dengan tujuan belajar dan sarana yang ada, antara lain :

1. Diseksi (mengurai) cadaver (mayat) yang diawetkan atau difiksasi. Ini merupakan

metode yang paling penting untuk mempelajari organisasi tubuh pada tingkat mata

telanjang.

2. Anatomi permukaan (surface antomy), pengamatan terhadap tubuh utuh terutama yang

hidup, baik pada waktu aktif maupun tidak aktif.

3. Endoskopi, pengamatan terhadap berbagai bagian tubuh hidup, seperti bagian dalam

lambung (ventriculus/gaster) atau sendi lutut dengan menggunakan alat khusus.

4. Pencitraan organ (organ imaging), pemeriksaan non desruktif dengan menggunakan

alat yang memancarkan energi gelombang. Pemeriksaan ini dapat untuk menentukan

rentang normal amupun untuk menyelidiki anatomi yang terganggu.

a. Radiologi, saah satu teknik pencitraan organ yang banyak dipakai secara luas dan

menurut sejarahnya termasuk tertua. Pencitraan menggunakan sinar-X yang

diarahkan kepada bagian tubuh tertentu dan kemudian diukur densitas radiasi

yang timbul di sisi lain. Jaringan yang berbeda akan mengabsorbsi radiasi yang

berbeda, di mana pola densitas yang diukur dapat memperlihatkan posisi besar

dan bentuk berbagai jaringan yang ada (tulang, lemak, bangunan berisi gas, dll).

b. Ultrasonografi (USG), salah satu teknik pencitraan dengan menggunakan

gelombang suara ultra untuk menghasilkan bayangan dengan prinsip gelombag

suara ultra akan diregleksikan oleh permukaan-permukaan yang memisahkan

jaringan-jaringan dengan densitas berbeda-beda.

c. Magnetic resonance Imaging (MRI), teknik pencitran yang dapat mencirikan

jaringan-jaringan yang berbeda dengan komposisi atomnya.

d. Radiositop-imaging, pencitraan dengan menggunakan pengambilan (uptake)

isotop radioaktif oleh organ-organ.

D. REFERENSI

1. Tranggono, Untung. 1989, Anatomi Umum, Bahan Kuliah untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran dan kedokteran Gigi. Laboratorium Anatomi, Embriologi dan Antropologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

2. Aswin, Soedjono. 2006, Pengantar Anatomi (Anatomi Umum). Bagian Anatomi, Embriologi dan Antropologi, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

3

Page 4: Pengantar Anatomi blok1

3. Moore, Keit.L; Agur, Anne M.R.; 2002, Anatomi Klinis Dasar, Penerbit Hippokrates, Jakarta.

4. Solomon, Eldra, 2003, Introduction to Human Anatomy and Physiology, Saunders, Missouri, USA.

4