pengantar hukum indonesia

15
BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL Hj.Sri Kistiyah ,S.H.,M.Si.

Upload: keena

Post on 12-Jan-2016

134 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENGANTAR HUKUM INDONESIA. Hj.Sri Kistiyah ,S.H.,M.Si. BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL. LAPANGAN -LAPANGAN HUKUM DI INDONESIA. HUKUM PIDANA - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIABADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONALSEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

Hj.Sri Kistiyah ,S.H.,M.Si.

Page 2: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

LAPANGAN -LAPANGAN HUKUM DI INDONESIA

A. HUKUM PIDANAHukum yang mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan terhadap kepentingan umum.

Pelanggaran dan kejahatan tersebut diancam dengan hukuman yang merupakan penderitaan atau siksaan bagi yang bersangkutan

1. PELANGGARAN perbuatan pidana yang ringanAncamannya berupa denda atau kurunganContoh : Pelanggaran dalam jabatan,

ketertiban umum dll

Page 3: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

2. KEJAHATAN Perbuatan pidana yang berat. Ancaman hukumannya dapat berupa hukuman denda, hukuman penjara, hukuman mati dan kadangkala masih ditambah dengan hukuman penyitaan barang-barang tertentu, pencabutan hak tertentu, serta keputusan hakim

Page 4: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

Kejahatan yang dilakukan oleh seseorang dapat digolongkan menurut sasarannya, sebagai berikut :

1.Kejahatan terhadap keamanan negara, diatur dalam Pasal 104-1292.Kejahatan terhadap negara sahabat dan kejahatan terhadap Kepala Negara atau Wakil Kepala Negara sahabat, diatur dalam Pasal 139 a-145

Page 5: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

TUJUAN HUKUM PIDANA

1.UNTUK MENAKUT-NAKUTI SETIAP ORANG AGAR TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN PIDANA (FUNGSI PREVENTIF/PENCEGAHAN)

2.UNTUK MENDIDIK ORANG YANG TELAH MELAKUKAN PERBUATAN PIDANA AGAR MENJADI ORANG BAIK DAN DAPAT DITERIMA KEMBALI DALAM MASYARAKAT (FUNGSI REPRESIF)/ KEKERASAN

Page 6: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

1. HUKUM PIDANA OBYEKTIF (IUS POENALE)adalah seluruh peraturan yang memuat tentang keharusan atau larangan disertai ancaman hukuman bagi yang melanggarnya

2. HUKUM PIDANA SUBYEKTIF (IUSPUNIENDI)adalah hak negara untuk menghukumseseorang berdasarkan hukum obyektifMisal :a. hak negara untuk memberikan hukumanb. hak jaksa untuk menuntut pelaku tindak pidanac. hak hakim untuk memutuskan suatu perkara

Page 7: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

HUKUM PIDANA OBYEKTIF DIBEDAKAN MENJADI :a.Hukum Pidana Materiil semua peraturan yang memuat rumusan tentang :

1. Perbuatan 2 apa yang dapat dihukum2. Siapa yang dapat dihukum3. Hukuman apa yang dapat diterapkan

Hukum Pidana Materiil, dibagi menjadi :a)Hukum Pidana Umum berlaku bagi semua orangb)Hukum Pidana Khusus berlaku bagi anggota militer (pengadilan militer)

b. Hukum Pidana Formil peraturan hukum yang menentukan bagaimana cara memelihara dan mempertahankan hukum pidana materiil

Page 8: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

HUKUM PIDANA

HUKUM PIDANA

SUBYEKTIF

HUKUM PIDANA

OBYEKTIF HUKUM PIDANA FORMIL

HUKUM PIDANA

MATERIIL

HUKUM PIDANA KHUSUS

HUKUM PIDANA UMUM

SKEMA PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

Page 9: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

SUATU PERISTIWA PIDANA HARUS MEMENUHI SYARAT 2 :

1.Harus ada suatu perbuatan, yaiutu suatu kegiatan yg dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang2.Perbuatan harus sesuai sebagaimana yg dirumuskan dalam UU3.Harus ada kesalahan yg dapat dipertanggungjawabkan4.Harus ada ancaman hukumannya

Page 10: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

MACAM-MACAM PERBUATAN PIDANA (DELIK)

1.Perbuatan Pidana (delik) formil suatu perbuatan pidana yg sdh dilakukan dan perbuatan itu benar2 melanggar ketentuan yg dirumuskan dalam pasal undang2 ybs

Contoh : Pencurian2.Delik Materiil suatu perbuatan pidana yg dilarang, yaitu akibat yg timbul dari perbuatan itu

Contoh : Pembunuhan3.Delik Dolus suatu perbuatan pidana yg dilakukan dg sengaja

Contoh : Pembunuhan berencana

Page 11: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

4. Delik Culpa perbuatan pidana yg tidak sengaja, karena kealpaannya mengakibatkan matinya seseorangContoh : Pasal 359 KUHP

5. Delik Aduan suatu perbuatan pidana yg memerlukan pengaduan orang lainContoh : Perzinahan atau penghinaan

6. Delik politik perbuatan pidana yg ditujukan kepada keamanan negaraContoh : Pemberontakan

Page 12: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

ASAS-ASAS YG TERKANDUNG DALAM KUHP

1.ASAS LEGALITAS berdasarkan adagium nullum delictum nulla poena sine, artinya tidak ada perbuatan yg dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam dalam per-UU yg telah ada sebelum perbuatan dilakukan2.ASAS TERITORIALITAS suatu asas yg memberlakukan KUHP bagi semua orang yg melakukan perbuatan pidana dalam wilayah Indonesia

Page 13: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

3. ASAS NASIONAL AKTIF asas yg memberlakukan KUHP bagi semua orang yg melakukan perbuatan pidana di luar wilayah RI

4. ASAS NASIONAL PASIF asas yg memberlakukan KUHP terhadap siapapun juga

5. ASAS UNIVERSALITAS asas yg memberlakukan KUHP terhadap perbuatan pidana yg terjadi di luar wilayah Indonesia yg bertujuan untuk merugikan kepentingan internasional

Page 14: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

JENIS-JENIS HUKUMAN

HUKUMAN POKOK :1.HUKUMAN MATI2.HUKUMAN PENJARA3.HUKUMAN KURUNGAN4.HUKUMAN DENDA

HUKUMAN TAMBAHAN1.PENCABUTAN HAK-HAK TERTENTU2.PERAMPASAN/PENYITAAN BARANG3.PENGUMUMAN PUTUSAN HAKIM

Page 15: PENGANTAR                               HUKUM INDONESIA

DALAM KUHP JUGA DIATUR HAPUSNYA KEWENANGAN (JAKSA) UNTUK MENUNTUT :

1.Nebis in idem (psl 76)2.Daluwarsa (psl 78)3.Matinya terdakwa (psl 77)4.Pembayaran denda maksimum kepada pejabat tertentu, maka pelanggaran hanya diancam denda saja (psl 82)

Yang diatur di luar KUHP adalah :1.Abolisi (penghapusan penuntutan)2.Amnesti