pengantar hukum indonesia iii undip

26
BAB VII HUKUM ACARA PERDATA MAHKAMAH AGUNG Pengadila n Tinggi / Tk. II (Provinsi ) Pengadi lan Tinggi Agama / Tk. II (Provin si) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara /Tk. II (sesuai wilayah hukum) Pengadilan Tinggi Militer (sesuai pembagian wilayah hukum daerah militer) Pengadilan Tk. I / PN (berada di setiap Kota / Kabupaten) Pengadila n Agama Tk. I (berada di setiap Kabupaten /Kota) Pengadila n Tata Usaha Negara Tk. I Pengadila n Militer (sesuai wilayah hukum Daerah Militer)

Upload: khairun-nisa

Post on 01-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

baca

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PERDATA

MAHKAMAH AGUNG

Pengadilan Tinggi / Tk. II (Provinsi)

Pengadilan

Tinggi Agama /

Tk. II (Provinsi

)

Pengadilan Tinggi Tata

Usaha Negara /Tk.

II (sesuai wilayah hukum)

Pengadilan Tinggi Militer

(sesuai pembagian

wilayah hukum daerah militer)

Pengadilan Tk. I / PN

(berada di setiap Kota /

Kabupaten)

Pengadilan Agama Tk. I (berada di

setiap Kabupaten

/Kota)

Pengadilan Tata Usaha Negara

Tk. I

Pengadilan Militer (sesuai wilayah hukum Daerah Militer)

Page 2: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

Perbedaan Hukum Acara Perdata dengan Hukum Acara Pidana

Hukum Acara Perdata1. Dasar Hukum : HIR2.Para Pihak : Penggugat, Tergugat3. Tidak ada Jaksa Penuntut Umum4. Para Pihak yang berperkara

dapat diwakilkan kepada Penasehat Hukum

5. Inisiatif berperkara ada pada Penggugat

6. Tidak ada batas waktu pengajuan gugatan

Hukum Acara Pidana1.Dasar Hukum : KUHAP2.Para pihak: Jaksa, Tersangka3.Ada pra-peradilan (dimungkinkan)4. Tersangka harus hadir, didampingi

Penasehat hukum5.Inisiatif berperkara ada pada Jaksa6.Ada batas waktu untuk setiap tahap

pemeriksaan7.Maksimum masa

penahanan :400hari, sejak pemeriksaan pendahuluan sampai kasasi.

Page 3: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VIIHukum Acara Perdata

Proses pemeriksaan perkara perdata

1. Penggugat mendaftarkan gugatan ke PN sesuai domisili hukum Tergugat.

2. Hakim memanggi kedua pihak secara patut, dalam tenggang waktu 6 hari kerja

3. Setelah para pihak menghadap, Hakim harus melakukan upaya perdamaian.

4. Jika upaya perdamaian disetujui,dibuat Akta perdamaian. Apabila tidak setuju, pemeriksaan dilakukan ke pokok perkara.

5. Pembacaan surat gugat, jawaban gugatan, pemeriksaan alat-alat bukti.

6. Putusan Hakim

7. Pelaksana putusan Hakim adalah Juru Sita (Jika para pihak menerima putusan Hakim).

8. Jika salah satu pihak tidak menerima putusan Hakim, maka diajukan banding oleh pihak yang tidak menerima.

Page 4: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VIIHUKUM ACARA PERDATA

Penggugat : pihak yang dirugikan, sehingga mengajukan gugatan kepada Tergugat.Karena tergugat melakukan wanprestasi.

Setiap subyek hukum memiliki domisili hukum. Domisili hukum adalah penting , karena untuk menentukan pengadilan mana yang berwenang terhadapnya.

Mendaftarkan gugatan harus sesuai dengan domisili hukum Tergugat.

Apabila domisili hukum Tergugat tidak diketahui, maka gugatan didaftarkan sesuai domisili hukum Penggugat.

Page 5: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VIIHUKUM ACARA PERDATA

Apabila tergugat lebih dari 1, maka gugatan didaftarkan ke PN sesuai domisili hukum salah satu tergugat.

Penggugat maupun Tergugat dapat diwakilkan kepada Kuasa Hukum, dengan menggunakan surat kuasa, sehingga tidak perlu hadir sendiri.

Page 6: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VIIDalam melaksanakan peradilan, Hakim harus

berdasarkan UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Asas penting dalam pelaksanaan peradilan :1.Peradilan dilakukan “DEMI KEADILAN

BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”(Pasal 2 ayat (1))

2.Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan (Pasal 2 ayat (4))

3.Semua sidang pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 13 ayat (1)).

Page 7: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII

4. Segala campur tangan dalam urusan peradilan di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 3 ayat (2)).

5. Peradilan negara menerapkan dan menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila (Pasal 2 ayat (2)).

6. Tiada seorangpun dapat dihadapkan di depan Pengadilan, kecuali undang-undang menentukan lain.(Pasal 6 ayat (1)).

Page 8: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PERDATA

VERSTEK : Putusan Hakim yang dijatuhkan karena Tergugat

/ kuasa hukumnya tidak

hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara

patut.

VERZET : Upaya perlawanan

yang diajukan oleh Tergugat

terhadap Verstek.

Diajukan kepada Hakim yang memutus Verstek.

Page 9: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VIII HUKUM ACARA PERDATA

VERZET BANDING

VERZET: 1.Upaya

perlawanan terhadap Verstek

2.Diajukan ke Hakim yang memutus verstek .

BANDING :1.Upaya hukum biasa terhadap

putusan Hakim di Pengadilan

Tingkat I (PN).2.Diajukan ke

Pengadilan Tinggi sesuai wilayah

hukum.

Page 10: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII Hukum Acara PidanaPemeriksaan perkara pidana ,dimulai dari :1.Penyelidikan (Pasal 102 – 105)2.Penyidikan (Pasal 106 - 136)3.Penuntutan (Pasal 137- 144)4.Pemeriksaan dalam persidangan:penuntut umum

melakukan pemanggilan kepada terdakwa (Pasal 145 – 146)

5.Pemeriksaan dengan Acara Pemeriksaan Biasa (Pasa 152 – 182)

6.Pembuktian dan putusan dalamAcara Pemeriksaan Biasa (Pasal 183 – 202)

Acara Pemeriksaan Singkat:Pasal 203 – 204Acara Pemeriksaan Ringan :Pasal 205 – 210Acara Pemeriksaan Perkara Pelanggaran Lalu Lintas

Jalan :Pasal 211-216.

Page 11: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PIDANAPemeriksaan perkara pidana berdasarkan :

UU No. 8 Tahun 1981

tentang Kitab UU Hukum

Acara Pidana

MENCABUT :1.Het Herziene Inlandsch Reglement

(Staatsblad Tahun 1941 No. 44) dihubungkan dengan dan UU Nomor 1

Drt Tahun 1951 beserta semua peraturan pelaksananya.

2. Ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan lain;mengenai ketentua bahwa yang tersebut dalam

angka 1 dan 2, sepanjang hal itu mengenai Hukum Acara Pidana

Asas yang ada dalam HIR tidak

digunakan lagi dalam

KUHAP, karena tidak

sesuai dengan nilai filosofi dan keadilan

bangsa yang berdasarkan

Pancasila

Page 12: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PIDANA

Para pihak dalam perkara pidana :

NEGARA (JAKSA

PENUNTUT UMUM)

TERSANGKA

1. TUNTUTAN (REQUISITOIR)

1.PEMBELAAN (PLEDOOI)

2. REPLIK 2. DUPLIK

Page 13: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

Asas dalam pemeriksaan perkara pidana :Asas presumption of innocent/ praduga tak bersalah.

Prinsip dalam pemeriksaan perkara pidana : prinsip legalita yaitu Jaksa harus melakukan penuntutan di muka Hakim, apabila telah terdapat bukti yang cukup.

Dalam pemeriksaan perkara pidana dikenal prinsip : ACCUSATOIR, yaitu : tersangka memiliki kedudukan yang sejajar dengan Penuntut Umum.Artinya, memperoleh hak yang sama ,yaitu berhak untuk mengajukan pembelaan, didampingi oleh penasehat hukum.

BAB VII HUKUM ACARA PIDANA

Page 14: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PIDANA

Alat Bukti dalam perkara pidana :1.Keterangan Saksi2. Keterangan Ahli3. Surat-surat4.Petunjuk5. Keterangan Terdakwa

Page 15: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARAPIDANA

PUTUSAN HAKIM PIDANA

Page 16: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PIDANA

PRAPERADILAN1. Dalam wkt 3 hari stl mengajukan permohonan untuk praperadilan,

sidang praperadilan harus dilaksanakan.2. Tidak ada upaya hukum banding.3. Pemeriksaan dilakukan sesuai hk acara perdata4. Tidak ada Jaksa5. Putusan praperadilan dalam bentuk : PENETAPAN6. Sidang praperadilan dalam waktu 7 hari, harus sudah memberikan

putusan. Karena : jika praperadilan dilaksanakan setelah pokok perkara mulai diperiksa, maka permohonan praperadilan akan gugur.

Page 17: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BEBERAPA PENGATURAN BARU DALAM KUHAP

1. Penyidik : Pasal 6 ayat 1

2. Pemisahan fungsi penuntut umum dan penyidik

3. Praperadilan : Pasal 77 – 83

4. Masa Penahanan : dari pemeriksaan pendahuluan sampai tingkat kasasi adalah 400 hari

5. Setiap orang berhak mendapat bantuan hukum

6. Ganti rugi dan rehabilitasi

7. Dikenal 4 acara pemeriksaan

8. Banding : Pasal 67

BAB VII HUKUM ACARA PIDANA

Page 18: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara

Dasar hukum :1.UU No. 14/1970 jo UU No. 35/1999 jo UU No.

4/2004 jo UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman

2.UU No. 5/1986 jo UU No.9/2004 jo UU No. 51/2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

Page 19: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PENGGUGAT : INDIVIDU ATAU

BADAN HUKUMPERDATA

TERGUGAT: BADAN / PEJABAT

TATA USAHA NEGARA DI

TINGKAT PUSAT / DAERAH

PENGADILAN TATA USAHA

NEGARA

OBYEK SENGKETA :KEPUTUSAN TUN YANG BERSIFAT KONKRIT, INDIVIDUAL,

FINAL DAN MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM

Page 20: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PENYELESAIAN SENGKETA TATA USAHA NEGARA

Sengketa TUN

Jalur Administrasi

Jalur Peradilan

Page 21: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

PENYELESAIAN SENGKETA MELALUI JALUR PERADILAN:

1.Penyelesaian melalui jalur peradilan , denganmengajukan gugatan ke PTUN (Tk .I) sesuaidomisili hukum Tergugat.2 Bagi penggugat yang telah melalui jalur upayaadministratif, pengajuan gugatan langsungdiajukan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha

Negara sesuai domisili hukum Tergugat.

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Page 22: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

Penyelesaian Sengketa TUN Melalui Jalur Peradilan

Penggugat : Individu atau Badan Hukum

Perdata

Tergugat :Pejabat atau Badan Tata

Usaha NegaraGugatan ke PTUN

PTUN Tk. I

PTUN Tk. II

MA

Page 23: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

PROSEDUR PEMERIKSAAN SENGKETA DI PTUN

1. Rapat Permusyawaratan (DISMISSAL PROCESS) (Psl 62 UU No. 5/1986).Dipimpin oleh Ketua PTUN,untuk menyatakan gugatan tidak diterima atau tidak berdasar, dengan suatu penetapan.

2. Pemeriksaan Persiapan (Psl 63 UU No. 5/1986).Dipimpin oleh Hakim untuk melengkapi gugatan yang kurang jelas. Penggugat diberi waktu 30 hari untuk melengkapi gugatan. Apabila Hakim menyatakan dengan putusan bahwa gugatan tidak dapat diterima , tidak dapat digunakan upaya hukum , tetapi dapat mengajukan gugatan baru.

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Page 24: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

3. Pemeriksaan persidangan dengan Acara Biasa .

Dipimpin oleh Majelis Hakim (3 orang). Putusan pengadilan dapat berupa (Pasal 97 ayat (7)):

1. Gugatan ditolak2.Gugatan dikabulkan3.Gugatan tidak diterima4.Gugatan gugur.

Page 25: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Pemeriksaan sengketa TUN di PTUN

RAPAT PERMUSYAWARATA

N

PEMERIKSAAN PERSIAPAN

PEMERIKSAAAN DI SIDANG

PENGADILAN

PUTUSAN HAKIM PTUN

PELAKSANAAN PUTUSAN

HAKIM PTUN

Page 26: Pengantar Hukum Indonesia III Undip

PUTUSAN HAKIM PTUN

1.Gugatan Dikabulkan Berarti gugatan Penggugat dikabulkan, dapat

seluruhnya atau sebagian. 2.Gugatan ditolak: Pengadilan menguatkan

keputusan Badan atau Pejabat TUN.Penggugat tidak dapat membuktikan dalilnya.

3.Gugatan tidak diterima : Penggugat tidak memenuhi syarat formil (ps 55, 56) dan syarat materiil (Ps 53 ayat (2), dan peraturan perundangan terkait).

4.Gugatan gugur : para pihak dan/atau kuasa tidak hadir,meskipun telah dipanggil secara patut.

BAB VII HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA