pengantar ilmu administrasi negara

23
Pengantar Ilmu Administrasi Negara Bag 1 Pengertian Administrasi Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara. Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik. Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara. Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Upload: fdibgs

Post on 26-Jun-2015

249 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Bag 1

Pengertian Administrasi

Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang mencakup semua bidang

kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun

demikian, ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan

pembeda apakah sesuatu kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari

definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam

pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai

ilmu, administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah

administrasi negara.

Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat

dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya

dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan

administrasi negara meliputi semua cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan

dengan publik.

Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya.

Di antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang

paling banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.

Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa terdapat tali sejarah yang merakit

perkembangan administrasi negara. Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi

negara sekarang, tidak lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah

dilakukan oleh para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu.

Administrasi modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar

mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemak-muran dan

melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak dipandang sebagai

administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.

Page 2: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Ide ini sebenarnya bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan dengan

jelas dalam ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan dalam

kehidupan bangsa Mesir kuno. Bukti – bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-

upaya yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan

Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara Jerman

dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang administrasi

sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian penting di Amerika,

terutama setelah negara ini merdeka.

Apa yang dikemukakan oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan

dalam kode etik publik dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara

mereka adalah adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi

kepentingan umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain,

administrasi negara tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi

kepentingan dirinya sendiri.

Pendekatan Administrasi Negara Modern

Perkembangan evolusioner administrasi negara diuraikan melalui pendekatan

tradisional, pendekatan perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan

pendekatan ekologis. Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang

pengaruh ilmu politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam

administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan

administrasi negara.

Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu pun pendekatan yang lebih

unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain, karena setiap pendekatan berjaya

pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa setiap pendekatan mempunyai

kelebihan dan kekurangan.

Karena administrasi mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan

dan metodologi dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara

merupakan bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus

menerapkan satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu.

Page 3: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Kiranya lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut

sesuai dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.

Pengaruh politik terhadap administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun

masanya. Hal ini disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan

bahwa setiap pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif,

eksekutif, dan yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik

mencerminkan keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga

legislatif, sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap

politik dan tahap administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan

kebijakan, maka tahap kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah

ditetapkan dalam tahap pertama.

PENTINGNYA STUDI ADMINISTRASI NEGARA

Kekhususan Administrasi Negara

Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama lain, sesuai

dengan cakupan dan pusat perhatian. Sekalipun demikian, jika administrasi negara

dibandingkan dengan organisasi sosial yang lain, maka segera terungkap bahwa

administrasi negara mempunyai hal-hal yang bersifat khusus yang tidak dimiliki oleh

organisasi-organisasi lainnya. Caiden (1982) menunjukkan tujuh kekhususan

administrasi negara, yaitu

1. Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.

2. Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.

3. Administrasi negara mempunyai prioritas.

4. Administrasi negara mempunyai kekecualian.

5. Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.

6. Penampilan administrasi negara sulit diukur.

7. Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara.

Page 4: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Identifikasi Administrasi Negara

1. Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pandapat Gerald E.

Caiden,dapat ditempuh melalui lima cara berikut:

a. Identifikasi administrasi pemerintahan.

b. Identifikasi organisasi publik.

c. Identifikasi orientasi sikap administrasi.

d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.

e. Identifikasi aspek publik.

2. Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah satu

dari ke empat indikator berikut : administrasi pemerintahan, organisasi publik,

sikap administrasi dan proses yang bersifat khusus.

3. Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni : administrasi

negara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan secara publik,

dalam arahan politik, dan beroperasi berdasarkan kaidah-kaidah publik.

Peranan Administrasi Negara

Pentingnya studi administrasi Negara dikaitkan dengan kenyataan bahwa kehidupan

menjadi tak bermakna, kecuali dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat public. Segala

hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bersifat public

telah dicakup dalam pengertian administrasi Negara, khususnya dalam mengkaji

kebijaksanaan publik.

Dalam proses pembangunan sebagai konsekuensi dari pandangan bahwa administrasi

Negara merupakan motor penggerak pembangunan, maka administrasi Negara

membantu untuk meningkatkan kemampuan administrasi. Artinya, di samping

memberikan ketrampilan dalam bidang prosedur, teknik, dan mekanik, studi

administrasi akan memberikan bekal ilmiah mengenai bagaimana mengorganisasikan

segala energi social dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan. Dengan demikian,

determinasi kebijaksanaan public, baik dalam tahapan formulasi, implementasi,

Page 5: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

evaluasi, amupun terminasi, selalu dikaitkan dengan aspek produktifitas, kepraktisan,

kearifan, ekonomi dan apresiasi terhadap system nilai yang berlaku.

Peranan administrasi Negara makin dibutuhkan dalam alam globalisasi yang amat

menekankan prinsip persainagn bebas. Secara politis, peranan administrasi Negara

adalah memelihara stabilitas Negara, baik dalam pengertian keutuhan wilayah maupun

keutuhan politik. Secara ekonomi, peranan administrasi Negara adalah menjamin

adanya kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan

global

Krisis Identitas

Krisis identitas yang dialami administrasi negara, menurut Henry (1995:21), berkisar

pada persoalan bagaimana administrasi negara memandang dirinya sendiri dalam

waktu-waktu silam. Secara rinci krisis identitas dimaksud menunjukkan bahwa:

1. Krisis identitas yang dihadapi administrasi negara bertumpu pada tiadanya

kesepakatan tentang administrasi negara sebagai ilmu ataukah bukan.

2. Sesuatu pengetahuan dapat dipandang sebagai ilmu apabila memenuhi dua

ukuran berikut:

a. mempunyai paradigma teoritis;

b. mempunyai teori-inti.

3. Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara,

yang terdiri dari

a. Dikhotomi politik-administrasi (1900-1927);

b. Prinsip-prinsip adiministrasi (1927-1937);

c. Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-sampai sekarang);

d. Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970);

e. Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970-sampai sekarang)

4. Administrasi negara dapat dipandang sebagas studi multidisipliner yang bersifat

eklektis karena banyak konsep yang dipinjam dari ilmu-ilmu lain.

Page 6: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu-ilmu Lain

1. Administrasi negara, sebagai salah satu cabang dari ilmu sosial, kehidupannya

berlangsung dalam suatu lingkungan sosial tertentu, sehingga perwujudan

aktivitasnya senantiasa berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu sosial,

khususnya dengan ilmu sejarah, antropologi budaya, ilmu ekonomi, administrasi

niaga, ilmu jiwa, sosiologi dan ilmu politik.

2. Perspektif administrasi negara akan lebih gampang diungkapkan dengan

mempergunakan analisis sejarah dan antropologi budaya. Penggunaan analisis

antropologi budaya akan melengkapi analisis sejarah.

3. Ilmu ekonomi menyumbangkan analisis biaya dan manfaat, sedang administrasi

niaga menyumbangkan konsep PPBS dan makna Gerakan Manajemen Ilmiah

kepada administrasi negara. Sementara ilmu jiwa membantu untuk memahami

individu dalam situasi administrasi.

4. Sosiologi telah memberikan pambahasan yang mendalam mengenai birokrasi

dan kooptasi, yang merupakan hal-hal yang amat menonjol dalam studi

administrasi Negara

Hubungan Administrasi Negara dengan Ilmu Politik

Page 7: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama,

karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan

administrasi.

2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi

negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara

dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem

pemerintahan.

3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan

koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.

4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di

kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi

politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi

politik-sosio-psikologis

Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara

1. Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigma

berikut:

Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).

Paradigma 2 : Prinsip – prinsip administrasi negara (1927-1937).

Paradigma 3 : Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)

Paradigma 4 : Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).

Paradigma 5 : Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970 – sampai

sekarang).

2. Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau “overlaping”. Di mana

“locus” (tempat = letak) dan “focus” (yang diperhatikan) administrasi negara

saling berganti .

3. Paradigma 1 lebih mementingkan “locus”, paradigma 2 menonjolkan “focus”,

paradigma 3 kembali lebih mementingkan “locus”, sedang paradigma 4

mementingkan “focus”, dan paradigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara

“focus” dan “locus” dari administrasi negara.

Page 8: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Masalah Focus dan Locus dari Administrasi Negara

1. Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasi

negara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber daya

umum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,

struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan yang

dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan sosiologis.

2. Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses

kerja yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan

ini juga seringkali disebut dengan pendekatan operasional.

3. Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telah

terjadi secara sukses. Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan

pengalaman.

4. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan

organisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan ini

telah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama administrasi.

5. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial.

Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan

semangat kerjasama di antara anggota-anggota organisasi.

6. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan

pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.

7. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi

utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan

evaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan

diambil, tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas

organisasi.

Page 9: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

ORGANISASI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Organisasi

1. Ada dua pengertian yang seringkali dipergunakan untuk maksud yang sama,

yakni pengertian organisasi dan pengertian institusi. Keduanya sebenarnya

berbeda, Organisasi lebih menunjukkan ikatan-ikatan struktural, sedang

institusi lebih menampilkan ikatan-ikatan normatif sosial.

2. Bertitik tolak dari kesadaran akan arti pentingnya organisasi dalam kehidupan

sosial, berkembang berbagai macam teori organisasi. Teori-teori organisasi ini

dapat dibagi dalam tiga kelompok teori berikut: model tertutup, model terbuka,

dan model sintesis.

3. Bentuk organisasi yang paling banyak dijumpai adalah organisasi lini dan staf.

Dalam organisasi yang demikian, anggota organisasi terbagi dua: yang

berkaitan dengan implementasi organisasi disebut unit lini, dan mereka yang

Page 10: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

mempunyai aktivitas untuk memberikan nasihat kepada pimpinan disebut unit

staf.

4. Koordinasi dapat dipandang sebagai konsekuensi dari adanya pembagian tugas

atau spesialisasi. Koordinasi merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyatupadukan semua aktivitas organisasi menuju titik yang sama. Sedangkan

fungsi pengawasan dilakukan untuk membuat kegiatan yang dilakukan satuan

kerja atau unit-unit organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Dengan demikian dapat dicegah kegiatan-kegiatan yang

menyimpang dari rencana.

Dasar-dasar Manajemen

Perkembangan teori manajemen, menurut pendapat Leonard J. Kazmier, dapat dibagi

dalam empat periode yakni:

1. Gerakan manajemen ilmiah

2. Prinsip-prinsip umum manajemen

3. Pengaruh dari ilmu perilaku

4. Pendekatan sistem dan kuantitatif.

Fungsi-Fungsi P.O.S.D.Co.R.B. dalam Administrasi Negara

1. Yang mengembangkan tujuh prinsip POSDCoRB adalah Luther H. Gullick.

POSDCoRB adalah akronim dari “planning, organizing, staffing, directing,

coordinating, reporting, budgeting”. Menurut Gullick ketujuh aktivitas inilah

yang pada umumnya dijalankan oleh manajer pada semua organisasi.

2. Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan penyusunan

garis-garis besar yang memuat sesuatu yang harus dikerjakan, dan metode-

metode untuk melaksanakannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Henry Fayol telah menunjukkan adanya 8 kriteria bagi suatu rencana yang

Page 11: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

baik. Dalam pemerintahan, dikenal tiga macam perencanaan, yakni:

perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek.

3. Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dengan penyusunan struktur yang dirancang untuk membantu

pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian sebenarnya

merupakan proses mengorganisasikan orang-orang untuk melaksanakan tugas

pokoknya. Karena itu, dalam administrasi negara masalah organisasi dan

personalia merupakan dua faktor utama.

4. Yang dimaksudkan dengan penyediaan staf adalah.pengarahan dan latihan

sekelompok orang yang mengerjakan sesuatu tugas, dan memelihara kondisi

kerja yang menyenangkan. Dalam upaya mengembangkan staff metode yang

dapat dipergunakan, antara lain: latihan jabatan, penugasan khusus, simulasi,

permainan peranan, satuan tugas penelitian, pengembangan diri dan seterusnya.

Sementara itu ada tiga tipe program pengembangan staf yang terdiri dari:

“presupervisory programs”, “middle management programs” dan “executive

development programs”.

5. Yang dimaksudkan dengan pengarahan adalah pembuatan keputusan-

keputusan dan menyatukan mereka dalam aturan yang bersifat khusus dan

umum. Fungsi pengarahan melibatkan pembimbingan dan supervisi terhadap

usaha-usaha bawahan dalam rangka pencapalan sasaran-sasaran organisasi.

Dalam kaitannya dengan fungal ini, ilmu-ilmu perilaku telah memberikan

sumbangan besar dalam bidang-bidang motivasi dan komunikasi.

6. Yang dimaksudkan dengan pengkoordinasian adalah kegiatan-kegiatan untuk

mempertalikan berbagai bagian-bagian pekerjaan dalam sesuatu organisasi.

Mengenai koordinasi ada beda pandang antara beberapa sarjana. Di satu pihak

ada yang memandangnya sebagai fungsi manajemen. Sedang pihak yang lain,

menganggapnya sebagai tujuan manajemen. Dalam pandangan yang kedua,

keberhasilan koordinasi sepenuhnya tergantung pada keberhasilan atau

efektivitas dart fungsi-fungsi perercanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan.

Page 12: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

7. Dengan pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan

pemberian informasi kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat

mengikuti perkembangan dan kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat

vertikal, tetapi dapat juga bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat

dalam kaitannya dengan konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan

hal penting dalam pembuatan keputusan oleh manajer.

8. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian organisasi

melalui perencanaan fiskal dan akutansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun

APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan

kedua sebagai suatu mekanisme. Allen Schick mengungkapkan adanya tiga

tujuan anggaran: pengawasan, manajemen, dan perencanaan. Sedangkan fungsi

anggaran berdasarkan perjalankan historisnya terdiri dari empat macam yaitu:

fungsi kontrol, fungsi manajemen, fungsi perencanaan, dan fungsi evaluasi.

BIROKRASI

Pengertian Birokrasi

1. Birokrasi harus dicerna sebagai satu fenomena sosiologis. Dan birokrasi

sebaiknya dipandang sebagai buah dari proses rasionalisasi.

2. Konotasi atau anggapan negatif terhadap birokrasi sebenarnya tidak

mencerminkan birokrasi dalam sosoknya yang utuh. Birokrasi adalah salah satu

bentuk dari organisasi, yang diangkat atas dasar alasan keunggulan teknis, di

mana organisasi tersebut memerlukan koordinasi yang ketat, karena melibatkan

begitu banyak orang dengan keahlian-keahlian yang sangat bercorak ragam.

3. Ada tiga kecenderungan dalam merumuskan atau mendefinisikan birokrasi,

yakni: pendekatan struktural, pendekatan behavioral (perilaku) dan pende-

katan pencapaian tujuan.

Tipe Ideal Birokrasi dari Max Weber

Page 13: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Apa yang telah dikerjakan oleh Max Weber adalah melakukan konseptualisasi

sejarah dan menyajikan teori-teori umum dalam bidang sosiologi. Di antaranya

yang paling menonjol adalah teorinya mengenai birokrasi.

2. Cacat-cacat yang seringkali diungkapkan sebenarnya lebih tepat dicerna sebagai

disfungsi birokrasi. Dan lebih jauh lagi, birokrasi itu sendiri merupakan

kebutuhan pokok peradaban modern. Masyarakat modern membutuhkan satu

bentuk organisasi birokratik. Pembahasan mengenai birokrasi mempunyai

kemiripan dengan apa yang diamati oleh teori organisasi klasik.

3. Dalam membahas mengenai otorita. Weber mengajukan 3 tipe idealnya yang

terdiri dari: otorita tradisional, kharismatik dan legal rasional. Otorita

tradisional mendasarkan diri pada pola pengawasan di mana legimitasi

diletakkan pada loyalitas bawahan kepada atasan. Sedang otorita kharismatik

menunjukkan legimitasi yang didasarkan atas sifat-sifat pribadi yang luar biasa.

Adapun otorita legal rasional kepatuhan bawahan di dasarkan atas legalitas

formal dan dalam yurisdiksi resmi.

4. Kelemahan dari teori Weber terletak pada keengganan untuk mengakui adanya

konflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan

proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara

sedang berkembang.

5. Tipologi yang diajukan oleh Weber, selanjutnya dikembangkan oleh para

sarjana lain, seperti oleh Fritz Morztein Marx, Eugene Litwak dan Textor dan

Banks.

Karakteristik Birokrasi

1. Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah:

pembagian tugas, hirarki otorita, peraturan dan ketentuan yang terperinci dan

hubungan impersonal di antara para pekerja.

2. Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip dan

yurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hirarki dan tingkat otorita, manajemen

berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat spesialisasi, ada tuntutan

Page 14: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

terhadap kapasitas kerja yang penuh dan berlakunya aturan-aturan umum

mengenal manajemen.

3. Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang

birokrasi sebagai alat atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi sebagai

instrumen kekusaan.

4. Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan

organisasi birokratik.

Pentingnya Birokrasi

1. Teori yang lama memandang birokrasi sebagai instrumen politik. Tetapi dalam

perkembangan selanjutnya, teori tersebut ditolak, dengan menyatakan

pentingnya peranan birokrasi dalam seluruh tahapan atau proses kebijakan

publik.

2. Menurut Robert Presthus, pentingnya birokrasi diungkapkan dalam peranan-

nya sebagai “delegated legislation”, “initiating policy” dan”internal drive for

power, security and loyalty”.

3. Dalam membahas birokrasi ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhati-

kan, (1) bagaimana para birokrat dipilih, (2) apakah peranan birokrat dalam

pembuatan keputusan, dan (3) bagaimana para birokrat diperintah. Dalam

hubungannya dengan pertanyaan kedua, hal pertama yang perlu disadari

adalah ada perbedaan antara proses pembuatan keputusan yang aktual dengan

yang formal. Dalam kenyataan birokrat merupakan bagian dari para pembuat

keputusan.

4. Pentingnya peranan birokrasi amat menonjol dalam negara-negara sedang

berkembang di mana mereka semuanya telah memberikan prioritas kegia-

tannya pada penyelenggaraan pembangunan nasional. Di negara-negara ini

Kelemahan dan Problema dalam Birokrasi

Page 15: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

1. Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:

a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional

b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki

c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi

d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi

2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti

bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti

dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction”

dengan ciri utamanya “trained incapacity”.

3. Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori

birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat

di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.

Pada gilirannya aktivitas administrasi diorientasikan pada kepen-tingan

kelompok sosialnya. Sementara itu, kontrol internal tidak dapat dijalankan.

Sehingga dengan birokrasi sistem perwakilan diharapkan dapat diterapkan

mekanisme kantrol internal. Teori birokrasi sistem perwakilan secara

konseptual amat merangsang, tetapi tidak mungkin untuk diterapkan. Karena

teori ini tidak realistik, tidak jelas kriteria keperwakilan, emosional dan

mengabaikan peranan pendidikan.

Page 16: Pengantar Ilmu Administrasi Negara

Pengertian Adm. Negara

1. Menurut Liang Gie dalam Ali Mufiz (2004:1.4) menyebutkan bahwa Administrasi adalah

suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam bentuk kerjasama

untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dengan demikian Ilmu Administrasi dapat

diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari proses, kegiatan dan dinamika kerjasama

manusia.

2. J.M. Pfifftner berpendapat bahwa administrasi Negara adalah koordinasi dari usaha-saha

kolektif yang dimaksudkan untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah.

3. Elix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro (1977:18) menyimpulkan bahwa administrasi adalah:

1) usaha kelompok yang bersifat kooperatif yang diselenggarakan dalam satu lingkungan

publik

2) meliputi seluruh cabang pemerintahan serta merupakan pertalian diantara cabang

pemerintahan (eksekutif, yudikatif, dan legislatif).

3) Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijaksanaan publik (public policy) dan

merupakan bagian dari proses politik

4) Amat berbeda dengan administrasi privat

5) Berhubungan erat dengan kelompok-kelompok privat dan individual dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

4. Drs. Sutarto, Drs. The Liang Gie memberikan definisi administrasi sebagai segenap rangkaian

penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh kelompok orang dalam kerjasama

mencapai tujuan tertentu.

5. Ordway Tead (1953) menjelaskan bahwa administrasi adalah usaha yang luas mencakup

segala bidang untuk memimpin, mengusahakan, mengatur kegiatan kerjasama manusia yang

ditujukan pada tujuan-tujuan dan maksud-maksud tertentu.