pengantar: panduan praktis implementasi nua...26. balai besar ksda ntt 27. poltekes kupang 28....
TRANSCRIPT
Pengantar: Panduan Praktis Implementasi NUA
Wicaksono Sarosa
FORUM KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKETAHANAN
Diseminasi dan Uji Coba Panduan Praktis Implementasi
Agenda Baru Perkotaan (NUA) – Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan
Tahapan Penyusunan Panduan Praktis
Mengelompokkan dan
menyederhanakan berbagai
persoalan perkotaan yang
dibahas dalam NUA → Tujuh (7)
komponen utama yang dibahas
dan tujuh (7) prinsip yang harus
diupayakan
Bedah NUA2
Penerjemahan1
Kajian Tiap
komponen
NUA
• Kajian literatur
• Peraturan dan kebijakan
(terutama, tapi tidak
terbatas pada, UU
23/2014)
• Pembelajaran terdahulu
3 4 5
Penulisan 7 Panduan PraktisNUA + 1 Buku Pengantar6
7
Uji coba/implementasi
penggunaan Panduan Praktis
sekaligus untuk perbaikan versi
berikutnya
Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana
Perencanaan dan Penerapan Kebijakan
Kebencanaan dan Perubahan Iklim yang Terpadu
PANDUAN PRAKTIS
IMPLEMENTASI NUA
Perumahan dan Akses Pelayanan Dasar
Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan
Tata Kelola Perkotaan
Transportasi dan Mobilitas Perkotaan
Penataan Ruang dan
Pengembangan Wilayah Perkotaan
Ekonomi Perkotaan
Sosial-Budaya dan Kesehatan Masyarakat
2
3
4
5
6
7
8
FGD 1
Pemanfaatan dan Pengelolaan SDA dan
Keanekaragaman Hayati yang Berkelanjutan
SUB KOMPONEN:
Pengelolaan Perkotaan Berwawasan Lingkungan
FGD 2
1.
2.
3.
4.
Seri Buku Panduan Praktis Implementasi NUA dapat diunduh di:
https://ruang-waktu.com/kegiatan-dan-publikasi/publikasi/http://bpiw.pu.go.id/publication/book?page=2
Profil Kota Kupang dan UrgensiNUA
Jumlah Penduduk (2017): 412.078 jiwaTingkat Kemiskinan (2017): 9,81%IPM (2017): 78,25
Pertumbuhan ekonomi (2017): 6,83%PDRB (2017): 20,93 TTingkat Pengangguran (2017): 7%
Potensi bencana: angin kencang, gempabumi, kekeringan
Kota Kupang menghadapi berbagai ancamanbencana dan memiliki kerentanan yang cukup
tinggi terhadap bencana.
Terdapat berbagai alternatif dan pilihankebijakan yang dapat diambil dalam mendorongpembangunan Kota Kupang yang berketahanan.
Buku 3.
KEBENCANAAN DAN LINGKUNGAN PERKOTAAN
Membangun Ketahanan Kota yang Berwawasan Lingkungan
Kebencanaan dan Lingkungan Perkotaan
“Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, dengan mendorong energi bersih, pemanfaatan lahan dan
sumber daya yang berkelanjutan pada pembangunan kota; serta melindungi ekosistem dan
keanekaragaman hayati, termasuk mengadopsi gaya hidup sehat yang harmonis dengan alam;
mendorong pola konsumsi dan produksi berkelanjutan; membangun ketahanan kota; mengurangi risiko
bencana; dan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim” (butir 14.c NUA)
Pelestarian lingkungan hidup dantanggap bencana untuk kota yang:
• EFEKTIF, EFISIEN, dan PRODUKTIF
• TERPADU
• AMAN, NYAMAN, dan BERKETAHANAN
BUKU 3
BAGIAN 1 BAGIAN 3
o Pengantar &
Penjelasan
Kebencanaan dan
Lingkungan
Perkotaan
o Keterkaitan dengan
SDGs
A. Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
A.1 Perlindungan dan perbaikan ekosistem dan jasa lingkungan hidup
A.2 Konservasi dan pemanfaataan air secara berkelanjutan
A.3 Pola konsumsi dan produksi berkelanjutan
B. Pengelolaan Perkotaan Berwawasan Lingkungan
B.1 Instrumen perencanaan dan perancangan kota berwawasan lingkungan
B.2 Pemanfaatan energi yang berkelanjutan
B.3 Pengelolaan sampah yang ramah lingkungan
B.4 Perkuatan perencanaan sistem pangan
B.5 Pemanfaatan lahan berkelanjutan
C. Pengurangan Dan Pengelolaan Risiko Bencana
C.1 Pengembangan strategi pengurangan risiko bencana
C.2 Penggunaan pendekatan proaktif, berbasis risiko, dan masyarakat
C.3 Aksi iklim di semua tingkatan
D. Perencanaan dan Penerapan Kebijakan Kebencanaan dan Perubahan Iklim
yang Terpadu
D.1 Proses perencanaan upaya adaptasi jangka menengah &jangka panjang
D.2 Pengarusutamaan pengurangan dan pengelolaan risiko bencana
D.3 Kerja sama dan koordinasi lintas sektor
D.4 Penjaminan sumber daya
Pembagian Peran
antar Pelaku
Pembangunan
BAGIAN 2
BUKU 3
C. PENGURANGAN DAN MANAJEMEN RISIKO BENCANA
Sub-Komponen C. Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana
Isu
C.1. Pengembangan strategi pengurangan risiko bencanaC.2. Penggunaan pendekatan proaktif, berbasis risiko, dan masyarakatC.3. Aksi iklim di semua tingkatanC.4. ….
BUKU 3
“Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, dengan mendorong energi bersih, pemanfaatan lahan dan sumber daya
yang berkelanjutan pada pembangunan kota, serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati, termasuk
mengadopsi gaya hidup sehat yang harmonis dengan alam, mendorong pola konsumsi dan produksi berkelanjutan,
membangun ketahanan kota, mengurangi risiko bencana, dan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.”(Paragraf 14.c NUA)
Contoh Pilihan Kebijakan dan Aksi
Isu
C.1. Pengembangan Strategi Pengurangan RisikoBencana
Pilihan kebijakan/aksi
i. Penilaian berkala terhadap risiko bencana
ii. Menyediakan jalur evakuasi dan ruang evakuasi yang memadai
iii. Menerapkan prinsip konstruksi bangunan yang berketahanan
iv. Pengaman kawasan tepian pantai
v. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah
vi. …
Pembelajaran (Contoh)
Hutan Mangrove Pelindung Wilayah Pesisir
Kabupaten Bantul dan Kabupaten Makumoku
• Desa Poncosari, Kabupaten Bantul menerapkan konsep pengelolaansumberdaya pesisir terpadu. Caranyadengan mengintegrasikan sabuk hijauberupa hutan mangrove sebagai penahanangin, air pasang dan tsunami.
• Kabupaten Makumuko, Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Pos TNI AngkatanLaut untuk melakukan reboisasi hutanmangrove di sepanjang pesisir pantaidengan menanam 5000 pohon bakau.
BUKU 3
D. PERENCANAAN DAN PENERAPAN KEBIJAKAN KEBENCANAAN DAN PERUBAHAN IKLIM YANG TERPADU
Sub-KomponenD. Perencanaan dan Penerapan Kebijakan Kebencanaan dan PerubahanIklim yang Terpadu
Isu
D.1. Proses perencanaan upayaadaptasi jangkamenengahdan jangka PanjangD.2. Pengarusutamaan pengurangan dan pengelolaan risiko bencanaD.3. Kerja sama dan koordinasi lintas sektorD.4. Penjaminan sumber daya pendanaanD.5. ….
BUKU 3
“Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, dengan mendorong energi bersih, pemanfaatan lahan dan sumber daya
yang berkelanjutan pada pembangunan kota, serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati, termasuk
mengadopsi gaya hidup sehat yang harmonis dengan alam, mendorong pola konsumsi dan produksi berkelanjutan,
membangun ketahanan kota, mengurangi risiko bencana, dan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.”(Paragraf 14.c NUA)
Pertanyaan Diskusi Kelompok
• Apakah isu-isu dalam Panduan Praktis NUA relevan dengan konteks Kupang? • Apakah ada isu terkait bencana dan perubahan iklim di Kupang yang belum ada di Panduan
Praktis NUA? Sebutkan.
• Apakah pilihan kebijakan dan aksi dalam Panduan Praktis NUA sudah sesuaidengan konteks Kupang? • Apakah ada pilihan kebijakan/aksi yang tidak sesuai dengan konteks Kupang? Apa alasannya?• Apa saja pilihan kebijakan/aksi yang penting tapi belum ada dalam Panduan? Apa alasannya?• Apa bentuk aksi konkrit (program atau kegiatan) yang bisa dilakukan oleh Kupang pada 5
tahun ke depan? • Sejauh mana tingkat kedetilan pilihan kebijakan/aksi yang perlu dituangkan dalam Panduan
NUA, agar memudahkan dalam penggunaannya? Berikan contohnya.
• Apa saja pembelajaran dan praktik baik dari berbagai kebijakan terkaitlingkungan hidup di Kupang yang dapat diambil?
Pembagian KelompokKelompok 1 Kelompok 2
Fasilitator: Mas Chasan (KARINA)
Notulen: Litha (Ruang Waktu)
Fasilitator: Efod (Kemitraan Habitat)
Notulen: Chintya (Kemitraan Habitat)Pembahasan Isu Sub Komponen C
C.1. Pengembangan strategi pengurangan risiko bencana
C.2. Penggunaan pendekatan proaktif, berbasis risiko, dan masyarakat
C.3. Aksi iklim di semua tingkatan
…
Pembahasan Isu Sub Komponen D
D.1. Proses perencanaan upaya adaptasi jangka menengah dan jangka panjang
D.2. Pengarusutamaan pengurangan dan pengelolaan risiko bencana
D.3. Kerja sama dan koordinasi lintas sektor
D.4. Penjaminan sumber daya pendanaan
…Peserta:
1. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur
5. BPBD Kota Kupang
6. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Kota Kupang
7. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang
8. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Kupang
9. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Kupang
10. PMI Kota Kupang
11. Camat Kelapa Lima
12. Camat Alak
13. Camat Maulafa
14. Lurah Liliba
15. Lurah Penfui
16. Forum PRB Provinsi NTT
17. Forum PRB Kota Kupang
18. Institute of Resource and Social Charge
(IRGSC)
19. Perhimpunan Masyarakat Penanganan
Bencana (PMPB) NTT
20. Plan Indonesia – Kupang
21. ASB Indonesia
22. Yayasan Pengembangan Pesisir dan Laut
23. Wahana Visi Indonesia (WVI)
24. GMIT bidang kebencanaan
25. Universitas Katolik Widya Mandira
Kupang
26. Balai Besar KSDA NTT
27. Poltekes Kupang
28. Yayasan Cemara
Tambahan
13. Forum PRB Oesapa
14. Bappeda Kota Kupang
Peserta:
1. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Provinsi Nusa Tenggara Timur
3. Penasehat SDGs Provinsi NTT
4. Bagian Sumber Daya Alam dan Infrastruktur
pada Sekretariat Daerah Kota Kupang
5. BAPPEDA Kota Kupang
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Kupang
7. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kota Kupang
8. Dinas Perhubungan Kota Kupang
9. Camat Kota Raja
10. Camat Oebobo
11. Camat Kota Lama
12. Lurah Oesapa
13. Forum PRB Kelurahan Oesapa
14. Lurah Tuak Daun Merah
15. Forum DAS Provinsi NTT
16. CARE International Indonesia
17. Circle of Imagine Society Timor (CIS Timor)
18. Wahana Lingkungan Indonesia Nusa
Tenggara Timur
19. Yayasan Peduli Lingkungan
20. Perkumpulan Penguatan Institusi dan
Kapasitas Lokal (PIKUL)
21. WWF Nusa Tenggara Timur
22. Keuskupan Agung Kupang
23. Universitas Kristen Artha Wacana Kupang
24. Media: Pos Kupang, Timor Express, Victory
news
25. Balai Litbang Lingkungan Hidup &
Kehutanan Kupang
26. REI Kota Kupang
Tambahan
27. BPBD Kota Kupang
28. BBKSDA NTT
29. DP3A Kupang
30. IRGSC
31. Walhi NTT
32. PMI Kota Kupang