pengantar teori ekonomi

27
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Be lakang Manu sia memili ki keing inan untuk memenuh i kebu tuhan dan menca pai kemak muran nnya . Namu n alat pemua s kebutuhan manusia sangat terbatas sehi ngga ter jadi kel ang kaa n (  scarcity). Kel angkaa n ini lah ya ng men jadi  permasalahan sehingga dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat memecahkan masalah kelangkan tersebut. Ilmu ekonomi mer upa kan ilmu yang mempel ajari ber bag ai per ila ku  pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Secara  bahasa, ekonomi berasal dari bahasa yunani, yakni oikos yan g ber art i keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Sedangkan secara isti la h ekon omi be ra rt i sega la up aya yang di laku ka n ma nu si a agar  kebutuhannya tercapai. engan demikian secara sederhana ekonomi memiliki arti sebagai aturan yang mengatur keuangan rumah tangga. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka  berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. 1.2 Tuju an !. Men get ahu i tent ang pe nge rtia n ilmu ek ono mi ". Men get ahu i ten tang keg iat an ek ono mi #. Men get ahu i masal ah pokok dalam pere kon omian $. Menget ahu i tent ang je nis an alis is eko nomi %. Menge tahui asums i ya ng seri ng digun akan dalam teori  perekonomian 1.3 Manf aat 1

Upload: cindykusumadewi

Post on 04-Oct-2015

164 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Pengantar Teori Ekonomi

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangManusia memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmurannnya. Namun alat pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas sehingga terjadi kelangkaan (scarcity). Kelangkaan inilah yang menjadi permasalahan sehingga dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat memecahkan masalah kelangkan tersebut.Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Secara bahasa, ekonomi berasal dari bahasa yunani, yakni oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Sedangkan secara istilah ekonomi berarti segala upaya yang dilakukan manusia agar kebutuhannya tercapai.Dengan demikian secara sederhana ekonomi memiliki arti sebagai aturan yang mengatur keuangan rumah tangga. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.1.2 Tujuan

1. Mengetahui tentang pengertian ilmu ekonomi2. Mengetahui tentang kegiatan ekonomi3. Mengetahui masalah pokok dalam perekonomian

4. Mengetahui tentang jenis analisis ekonomi5. Mengetahui asumsi yang sering digunakan dalam teori perekonomian

1.3 Manfaat

1. Dapat lebih memahami tentang ilmu ekonomi sehingga dapat menentukan pilihan - pilihan yang dapat diambil dalam masalah masalah perekonomian.2. Mampu mengembangan materi yang telah didapat dari bangku perkulihan pada dunia kerja3. Menjadi sarana pembelajaran mahasiswa untuk menuangkan pengetahuannya dalam bentuk makalahBAB II ISI2.1 Definisi Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomiadalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhanmanusiayang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg:scarcity). Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan (nomos), atau "peraturan, aturan,hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Berikut ini akan dijelaskan pengertian ilmu ekonomi menurut beberapa ahli : a. P.A. SamuelsonIlmu Ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.

(sumber : pengantar ekonomi mikro dan makro, pengarang Iskandar Putong, S.E., MMSI, edisi 2, penerbit : Ghalia Indonesia)

b. Adam Smith mengatakan Ilmu Ekonomi secara sistematis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.c. Karl E. Case mengatakan Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat memilih penggunaan sumber daya langka yang telah disediakan oleh alam dan generasi sebelumnya.

d. Menurut M. Manulang. Ilmu Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa).e. Menurut Lipsey Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka atau terbatas dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. 2.1.1 Cabang ilmu ekonomi

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalahekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi Mikro, mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Sedangkan ekonomi makro mengkaji dan mempelajari variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro yang memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia. Sedangkan ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan.Tabel 1. Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makroKarakteristikEkonomi MikroEkonomi Makro

HargaHarga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat.

Unit AnalisisPembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran,perilaku konsumen, perilaku produsen,pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan AnalisisLebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.

2.1.2 Sejarah perkembangan ilmu ekonomi

Adam Smithsering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi padaabad 18sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnyaWealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara diEropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalamThe Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh sepertiAlfred Marshall,J.M. Keynes,Karl Marx, hingga peraihhadiah Nobelbidang Ekonomi tahun 2006,Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagaialiran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanyainvisible handdalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peranpemerintahmenjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsepinvisble handini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadiDepresi Besartahun1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik,Keynesmengajukan teori dalam bukunyaGeneral Theory of Employment, Interest, and Moneyyang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti:new classical,neo klasik,new keynesian,monetarist, dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dariKarl MarxdanFriedrich Engels, serta aliraninstitusionalyang pertama dikembangkan olehThorstein Veblendkk dan kemudian oleh peraih nobelDouglass C. North.2.1.3 Manfaat mempelajari ilmu ekonomi Manfaat mempelajari ilmu ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Mankiw Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, adalah sebagai berikut :

a. Ilmu ekonomi dapat membantu memahami wujud perilaku ekonomi dalam dunia nyata secara lebih baik. Dengan menguasai ilmu ekonomi, pertanyaan seputar mengapa harga produk tertentu cenderung naik mendekati hari saya, mengapa penjualan barang mewah cenderung meningkat pada saat pereknomian mengalami krisis, mengapa nilai kurs sangat berpengaruh terhadap harga-harga di dalam negeri, dan seterusnya. Dalam hal ini berlaku prinsip mengetahui lebih baik daripada tidak mengetahui.

b. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan membuat seseorang lebih mahir atau lihai dalam perekonomian. Tentu saja bagi yang mempelajari ilmu ekonomi dan kemudian menguasainya dengan baik relative akan dengan mudah membaca fenomena ekonomi yang terjadi sehubungan dengan kejadian-kejadian dalam perkonomian, kemudian relative dapat memperkirakan apa yang akan terjadi kemudian. Dalam hal ini berlaku prinsip bersedia dan waspada serta berjaga lebih baik dan aman daripada tidak sama sekali

c. Dengan menguasai ilmu ekonomi maka akan memberikan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Bagi yang tidak mengetahui dan menguasai ilmu ekonomi, umumnya kadang terlalu apriori terhadap suatu kebijakan pembangunan ekonomi atau bahkan terlalu optimis dan cenderung menyalahkan. Sebagai contoh, komentar yang selalu muncul dari kalangan yang tidak menguasai ilmu ekonomi adalah mengapa pemerintah tidak mencetak uang yang banyak untuk memberli barang-barang dari luar negeri.

2.1.4 Prinsip ilmu ekonomi

Prinsip ekonomi adalah mendapatkan sesuatu yang terbaik dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Prisip ilmu ekonomi menurut Prof. Gregory Mankiw :

a. Masyarakat berhadapan dengan trade off (pertukaran)Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang selalu menghadapi suatu pertukaran. Untuk memperoleh sesuatu seseorang harus memberikan sesuatu sebagai suatu pertukaaran.b. Costadalah sesuatu yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu

Dalam mengambil keputusan untuk melakukan pertukaran seseorang perlu membandingkan biaya dan keuntungan dari suatu pertukaran. Untuk mendapatkan keuntungan dari sesuatu, orang tersebut harus mengeluarkan biaya. Biaya di sini tidak hanya diartikan sebagai uang, namun juga waktu, tenaga, dll.

c. Masyarakat yang rasional berpikir atas dasar margin

Perubahan Marginal adalah penyesuaian dalam bentuk peningkatan kecil dalam sebuah tindakan. Masyarakat membuat keputusan berdasarkan perbandingan marginal biaya dan keuntungan. Masyarakat yang rasional hanya akan bertindak apabila keuntungan yang diperoleh melebihi biaya yang dikeluarkan.

d. Masyarakat merespons insentif

Insentif meruapakan sesuatu yang memicu seseorang untuk melakukan sesuatu. Insentif sangat penting dalam analisis pasar. Kenaikan harga suatu produk bisa menyebabkan penurunan tingkat konsumsi dari masyarakat. Namun kenaikan harga juga bisa menyebabkan produsen untuk meningkatkan produksi.

e. Perdagangan menguntungkan semua orang

f. Pasar adalah salah satu cara yang tepat dalam mengelola kegiatan ekonomi

g. Pemerintah Dapat Memicu Peningkatan Kegiatan Pasar

Kegagalan Pasar terjadi jika pasar gagal mengalokasikan sumberdaya secara efisien. Ketika pasar gagal, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memicu efisiensi dan ekuitas.

h. Standar hidup suatu negara dipengaruhi oleh tingkat produksi negara tersebut

Pertumbuhan tingkat produksi suatu negara mencerminkan pertumbuhan pendapatan rata-rata negara tersebut.

i. Harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.

Inflasi adalah peningkatan harga secara umum dalam perekonomian. Salah satu sebab inflasi adalah pertumbuhan jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dlm jumlah banyak maka akan menyebabkan nilai uang menjadi turun.

j. Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek di antara inflasi dan pengangguran2.2 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan pokok ekonomi adalah kegiatan produksi, kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang atau suatu organisasi atau masyarakat untuk membuat (memproduksi) barang & jasa serta Menggunakan (mengkonsumsi) barang dan jasa tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Budiono (1982) dalam buku Memahami Ilmu Ekonomi kegiatan manusia dalam suatu masyarakat dapat dibagi menjadi 3 macam kegiatan (ekonomi) pokok: (a) kegiatan produksi, (b) kegiatan konsumsi, dan (c) kegiatan pertukaran/distribusi.a. Produksi

Produksi adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa agar bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan dari kegiatan produksi adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan atau meningkatakan nilai guna barang dan jasa

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat

3. Meningkatkan keuntungan

4. Memperluasan lapangan usaha

5. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan

Gambar 1. Proses produksi (www.harianterbit.com)Dalam proses produksi, produsen membutuhkan barang/jasa untuk ditambah nilai gunanya yang disebut modal. Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.Proses produksi terdiri dari tiga tahap yaitu :

a. Tahap produksi primerYaitu kegiatan produksi yang menghasilkan kegunaan dasar (elementary utility). Tahp produksi ini terjadi dibidang ekstraktif, seperti pengambilan pasir dan batu dari sungi untuk dijadikan bahan bangunan atau penebangan kayu dihutan.b. Tahap produksi sekunder Yaitu tahap produksi yang menghasilkan kegunaan bentuk (form utility) Tahapan produksi sekunder terdapat pada industri manufaktur dan kerajinan.

c. Tahap produksi tersier

Yaitu tahap produksi yang menghasilkan berbagai kegunaan. Tahapan produksi tersier terdapat pada bidang produksi perdagangan dan jasa.

Proses produksi juga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung.

Dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan bertujuan untuk menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat. Untuk menghasilkan barang yang direncanakan, perusahaan mengkombinasi sumberdaya.

Sumberdaya ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.

1. Sumber daya alam

Sumber daya alam merupakan faktor produksi yang langsung diperoleh dalam alam, seperti tanah dan cadangan mineral yang terkandung didalamnya. Tanah dapat digunakan sebagai lahan pertanian, perkebunan , mendirikan rumah, gedung perusahaan, dan jalan raya. Cadangan mineral yang terkandung di dalam tanah, seperti minyak mentah, bijih besi, energy panas bumi dan emas. Selain itu faktor produksi yang terdapat dalam tanahdan diatasnya seperti kesuburan, cuaca, curah hujan dan air.

2. Sumber daya manusia

Wujud dari sumber daya manusia dalam proses produksi adalah waktu yang dihabiskan seseorang dalam melakukan kegiatan produksi . Misalnya seseorang bekerja di pabrik sepatu, petani membajak sawah dan guru mengajar. Faktor produksi yang berasal dari sumber daya manusia yang tidak kalah pentingnya yaitu bakat kewirausahaan yang dimiliki seseorang. Hal ini biasanya berhubungan dengan proses penciptaan dan berinovasi proses baru.

3. Sumber daya modal

Wujud dari sumber daya modal adalah peralatan fisik yang digunakan dalam proses produksi seperti mesin, bangunan, truk, dan computer. (Algifari,2003)

b. Konsumsi Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan secara langsung. Tanpa adanya konsumen maka barang dan jasa yang telah dihasilkan produsen akan menumpuk karena tidak laku dijual.Contoh kegiatan konsumsi yaitu kegiatan konsumsi barang seperti kegiatan mengkonsumsi makanan dan kegiatan konsumsi jasa seperti pasien yang sakit berobat ke dokter.c. Distribusi

Usaha menyalurkan atau menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen kekonsumen. Dalam hal ini peranan para pedagang sangat penting, karenapenghubung antara produsen dengan konsumen, atau antara produsen denganprodusen lainnya. Kegiatan distribusi banyak dipengaruhi oleh permintaan danpenawaran barang dan jasa. Di Indonesia, distribusi ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat. Ada dua sistem distribusi, yaitu : Distribusi langsung : Produsen melakukan penyaluran tanpa perantara. Distribusi tak langsung : Penyaluran dilakukan pedagang.

Dalam sektor rumah sakit, sebenarnya merupakan hal yang tidak biasa menyebut pasien sebagai konsumen dan menyebut rumah sakit sebagai produsen. Rumah sakit sebagai suatu unit ekonomi tentunya mempunyai unsur produksi, konsumsi, dan pertukaran. Faktor penggerak yang sangat dasar adanya aktivitas ekonomi tersebut tentunya timbul karena kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Kebutuhan tersebut merupakan tujuan dan sekaligus motivasi untuk menyelenggarakan pelayanan rumah sakit.Masyarakat telah menggunakan market exchange, reciprocity, eminent domain, inheritance, theft dan philanthrop untuk mendistribusikan barang dan jasa.

Market Exchange (Pertukaran pasar/Bursa pasar)

Pertukaran pasar melibatkan quid pro quo, yaitu pertukaran pribadi hak milik antara agen individu. Barang barang yang dipertukarkan ditentukan dengan jelas, seperti persyaratan pertukaran. Pihak dalam pertukaran tidak perlu mengenal satu sama lain, mereka hanya perlu mengetahui persyaratan pertukaran. Hukum dapat menfasilitasi pertukaran untuk melindungi penjual dan pembeli.

Reciprocity (Timbal balik)

Timbal balik adalah sistem wajib memberi sesuatu antara pihak satu dengan pihak yang lain. Hubungan kekerabatan dan keanggotaan dalam masyarakat diperlukan sehingga kewajibanya untuk mengembalikan bantuan ditegakkan oleh kekuatan sosial.

Domain eminentDomain eminent adalah redistribusi hak milik pribadi melalui kewenangan beberapa organisasi. Individu diwajibkan untuk menyerahkan properti yang mereka klaim sebagai milik pribadi oleh otoritas. Biasanya proses ini disahkan oleh pemerintah, agama atau otoritas lainnya.2.2.1 Kegiatan ekonomi menurut model circular flow

Model circular flow ini menyatakan bahwa kegiatan ekonomi bersifat melingkar. Gambar tersebut menunjukkan arus dari pelayanan dan barang-barang, serta input yang dimasukkan dalam sistem produksi. Lembaga-lembaga usaha (firma) memberikan jasa atau barang untuk rumah tangga yang membutuhkan. Sementara itu, rumah tangga memberikan pasokan input yang dibutuhkan untuk usaha. Lingkaran luar menunjukkan aliran uang. Rumah tangga membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa yang akan masuk ke firma sebagai pendapatan. Sumber daya ini akan mengalir kembali kerumah tangga sebagai pembayaran atas pasokan tenaga mereka. Prinsip ini yang menjadikan sistem ekonomi bergulir terus - menerus.

Gambar 2. Diagram circular flow model

Dengan menggunakan model circular flow, rumah sakit dapat dianggap sebagai suatu lembaga usaha yang memberi pasokan pelayanan kesehatan di pasar produksi. Dengan memberikan pelayanan kesehatan, rumah sakit sebagai lembaga usaha akan mempunyai penerimaan yang berasal dari pengeluaran oleh rumah tangga. Pada sisi pasar faktor-faktor produksi, rumah sakit membutuhkan input, misalnya tenaga kerja yang berasal dari masyarakat. Dengan menggunakan input tenaga kerja, rumah sakit mempunyai biaya produksi yang sebagian akan masuk ke rumah tangga. Model ini dapat dipergunakan untuk menerangkan berbagai masalah manajemen dan kebijakan kesehatan di Indonesia. Sebenarnya model ini mengabaikan faktor pemerintah. Pengabaian ini memang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Sebagai contoh, sektor kesehatan di Indonesia dibiayai sekitar 30%-nya oleh anggaran pemerintah dalam bentuk berbagai kegiatan rutin, proyek, dan subsidi. Dalam sektor ini tentu peranan pemerintah tidak dapat diabaikan. Akan tetapi, untuk kepentingan memahami aplikasi ekonomi dalam sektor kesehatan, model ini dianjurkan untuk dipahami.2.3 Masalah Pokok dalam PerekonomianKebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan beraneka ragam, sedangkan alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas. Keadaan semacam ini dapat menimbulkan kelangkaan dan munculnya permasalahan ekonomi. Sehingga masalah ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya.

Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang yaitu menurut teori klasik dan modern.

Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun 1870-an menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran rakyat. 1. Masalah Produksi

Produksi artinya menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. kebutuhan manusia merupakan tujuan sekaligus motivasi untuk melakukan kegiatan produksi. Namun, tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Kebutuhan manusia akan terpenuhi apabila ia mengonsumsi barang atau jasa sesuai yang dibutuhkan. Padahal barang/jasa hanya akan tersedia untuk mencukupi kebutuhan apabila diproduksikan. Proses untuk memproduksi barang/jasa memerlukan sumber-sumber ekonomi, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal serta keterampilan pengusaha (entrepreneurship). Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.2. Masalah Distribusi

Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen. Untuk dapat menyalurkan barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati perantara dalam perdagangan. Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:a) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen).b) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.3. Masalah Konsumsi

Konsumsi adalah menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh produsen. Untuk melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

a) Faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan seseorang, selera, dan watak (karakter).

b) Faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat istiadat, lingkungan masyarakat, status sosial, keluarga, dan pemerintah.

Masalah konsumsi adalah permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang diproduksi adalah benda yang memiliki nilai guna bagi konsumen.

Seiring perkembangan zaman, semakin modern masyarakat maka kebuttuhannya semakin banyak dan kompleks. Inti masalah ekonomi muncul pada saat kebutuhan manusia yang tidak terbatas berhadapan dengann sumber daya atau faktor produksi yang terbatas. Kelangkaan, yang merupakan persoalan mendasar yang terdapat dalam setiap kehidupan masyarakat memunculkan tiga masalah pokok ekonomi berkaitan dengan bagaimana menentukan pilihan. Paul A. Samuelson (2001), seorang ahli ekonomi dari Amerika mengemukakan tiga permasalahan pokok yang dihadapi dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut :

1. Apa ( What )

Barang apa yang akan dihasilkan. Barang yang akan dihasilkan adalah barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat ( konsumen ). Hal ini tentu berhubungan dengan skala prioritas pemenuhan kebutuhan masyarakat, karena menghasilkan barang yang ternyata belum dibutuhkan akan menimbulkan kerugian besar bagi produsen. Bila telah diketahui jenis barang yang dibutuhkan maka perlu pula diketahui seberapa banyak. Hal ini tentu saja berhubungan dengan seberapa besar daya serap dan daya beli masyarakat akan kebutuhan barang tersebut. Karena meskipun barang tersebut dibutuhkan untuk jumlah yang banyak, namun bila daya beli masyarakat relatif rendah, maka produksi yang banyak juga akan merugikan produsen.Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi, harus dipertimbangkan dengan cermat. Jika sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka masalah berikutnya adalah berapa jumlah barang yang harus diproduksi. Mengenai barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya tergantung pada kondisi ekonomi dan sistem ekonomi negara yang bersangkutan.2. Bagaimana ( How)

Bagaimana atau dengan apa barang dihasilkan, apakah dengan teknologi sederhana, madya atau teknologi tinggi; berapa jumlah tenaga kerja; jenis mesin apa serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Seiring dengan makin cepat dan banyaknya kebutuhan masyarakat, maka produsen dituntut untuk bisa menyediakan kebutuhan itu dalam jumlah yang cukup, sehingga produksi ke arah yang lebih efisisen sangat banyak diterapkan, misalkan pertanian dengan cara cangkokan dan bibit unggul, perikanan dengan cara pembibitan unggul dan menggunakan kapal penangkap ikan yang canggih serta industri pengolahan yang menggunakan peralatan canggih. Produksi dengan teknologi padat karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas. Jika yang digunakan adalah teknologi padat modal maka yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modelnya.

Masalah lain yang ditangani adalah bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasilguna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah metode produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien mungkinsehingga produksi dapat berjalan lancar dengan baik dan menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek, menengah maupun dalam jangka panjang. 3. Untuk siapa ( For whom )

Untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi pendapatan masyarakat. Dilihat dari tingginya pendapatan maka pendapatan masyarakat dapat digolongkan menjadi

a. Golongan pendapatan tinggi

b. Golongan pendapatan menengah

c. Golongan pendapatan rendah

Barang-barang mewah yang dihasilkan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berpendapatan tinggi. Sebaliknya barang-barang yang semi mewah adalah untuk golongan pendapatan menengah dan bagi mereka yang termasuk kelompok golongan pendapatan rendah akan meminta produk-produk dengan harga rendah ( tidak mewah).

2.4 Jenis Analisis EkonomiMenurut Putong (2003), Sukirno (2011) dan Rosyidi (2006), berdasarkan jenis analisisnya, ilmu ekonomi secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Ilmu ekonomi deskriptif

Ekonomi deskriptif merupakan analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan sebenarnya (sesuai fakta) dalam perekonomian. Ilmu ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis kenyataan yang muncul di dalam kehidupan manusia. Namun hal itu tidak mudah dilakukan karena kenyataan yang ada dalam masyarakat sangat berkaitan satu sama lain sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian.Misalnya, mengenai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia karena menurunnya nilai kurs rupiah terhadap US dolar; krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 di Indonesia; keadaan petani di Jawa Timur.

2. Teori ilmu ekonomi (teori ekonomi)

Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang sebenarnya dalam kegiatan ekonomi dan ramalan peristiwa yang akan terjadi apabila suatu keadan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Selain itu, teori ekonomi juga memberikan gambaran tentang sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi berfungsi. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum dan yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi. Yang menyederhanakan kondisi itu disebut asumsi. Misalnya, permintaan suatu barang akan naik bila harga barang tersebut turun, sebaliknya permintaan akan turun bila harga naik, dengan asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua faktor yang berpengaruh terhadap permintaan).

3. Teori ekonomi aplikasi (ekonomi terapan)

Teori ekonomi aplikasi sebenarnya adalah cabang dari ilmu ekonomi mikro dan makro. Bidang ini lazim disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomi. Ekonomi terapan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam perekonomian.

Sebagai contoh, ekonomi moneter membahas dan memberikan masukan kepada pelaku ekonomi tentang bagaimana caranya mengelola uang dan mengatasi inflasi dengan menggunakan teori ekonomi bakuu, yaitu teori ekonomi makro.

Salah satu peranan teori kebijakan ekonomi adalah berfungsi sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi, dianalisis di dalam teori kebijakan ekonomi. Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yang pertama-tama harus diperhatikan adalah tujuan-tujuan dari kebijakan ekonomi. Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.

2. Menciptakan kestabilan harga-harga.

3. Mengatasi masalah pengangguran.

4. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

2.5 Asumsi yang Sering Digunakan dalam Teori EkonomiAsumsi yang dipergunakan untuk menyederhanakan fenomena yang ada, juga untuk mengarahkan kajian sehingga dapat menemukan hubungan antara berbagai variabel yang terkait. Beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro yaitu:

A. Asumsi Umum

Asumsi ini dipakai oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya.1) Asumsi RasionalitasAsumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan ( utility maximization assumption ). Tetapi dalam rumah tangga perusahaan, asumsi serupa terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh laba sebesar mungkin.2) Asumsi Ceteris ParibusCeteris paribusadalah istilah dalambahasa Latin, yang secara harafiah dalambahasa Indonesiadapat diterjemahkan sebagai "dengan hal-hal lainnya tetap sama", dan dalam bahasa Inggrisbiasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal." Dalamilmu ekonomi, istilahceteris paribusseringkali digunakan, yaitu sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi. Menurut Simbolon, asumsi Ceteris paribus diartikan sebagai hal-hal yang tidak berhubungan dengan analisa dianggap konstan sehingga tidak mempengaruhi analisa yang sedang dilaksanakan.

Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa: Harga dari daging sapi akan meningkat ceteris paribus bila kuantitas daging sapi yang diminta oleh pembeli juga meningkat. Dalam contoh tersebut, penggunaanceteris paribusadalah untuk menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu barang (daging sapi).Ceteris paribusdi sini berarti bahwa asumsi yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat memengaruhi hubungan antara harga dan kuantitas permintaan. Faktor-faktor tersebut misalnya termasuk: harga barang substitusi (misalnya harga daging ayam atau daging kambing), tingkat penghindaran risiko para pembeli (misalnya ketakutan padapenyakit sapi gila), atau adanya tingkat permintaan keseluruhan terhadap suatu barang tanpa memperhatikan tingkat harganya (misalnya perpindahan masyarakat kepada vegetarianisme).

Contoh yang lebih sederhana yaitu harga emas murni akan nak bila permintaan masyarakat (pembeli) juga naik. Dalam hal ini, harga emas hanya dikaitkan dengan satu variable berupa permintaan masyarakat. Artinya, bila variable berubah, harga emas juga berubah.3) Asumsi Penyederhanaan

Asumsi ini berarti menyederhanakan persoalan lebih lanjut sekalipun abstraksi sudah mengurangi kompleksnya permasalahan. Penyederhanaan persoalan ini tentunya bertujuan agar lebih mudah dianalisa dan bisa dipahami lebih baik.

Contoh yang paling sering digunakan untuk menggambarkan asumsi ini adalah pada teori perdagangan internasional atau yang biasa disebut sebagai comparative advantage. Di dalam teori ini diasumsikan bahwa dunia ini Cuma ada dua Negara dan hanya ada dua produk yang dapat diperjualbelikan. Tentu saja asumsi ini tidak terlalu kuat karena hal ini tidak benar di kehidupan nyata. Namun hal ini diperlukan agar kita dapat menyerap makna dari teori ini dengan mudah melalui penyederhanaan.

B. Asumsi Khusus

1) Asumsi Equilibrium ParsialEquilibrium Parsial mengasumsikan bahwa tidak ada hubungan timbal balik antara aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dengan perekonomian tempat para pelaku ekonomi tersebut.

Sebagai contoh yaitu kasus penjual rujak petis ketika harga cabai naik. Seorang penjual rujak petis biasanya memberi 6 cabai pada gado-gadonya ketika pembeli meminta rujak petis pedas. Namun ketika harga cabai naik, penjual mengurangi jumlah cabai menjadi 3 atau 4. Menurut asumsi Equilibrium Parsial, pengurangan jumlah cabai tidak akan berpengaruh kepada tingkat pembelian konsumen karena consumen memang diasumsikan tidak mempermasalahkan hal tersebut.

2) Asumsi Tidak Adanya Hambatan Atas Proses PenyesuaianKetika harga barang naik, maka konsumen pun melakukan penyesuaian. Dalam proses penyesuaian ini, mungkin akan terjadi hambatan-hambatan teretentu, mulai dari factor psikologis, politik, dan lain sebagainya. Namun dalam asumsi ini, hambatan-hambatan tersebut dianggap tidak ada atau diabaikan.

Contohnya yaitu harga beras dalam suatu Negara mengalami kenaikan. Walaupun peningkatan harganya cukup tinggi, konsumen tetap akan memburu beras karena beras merupakan makanan pokok bagi mereka. Dengan demikian, diasumsikan bahwa masyarakat sebagai konsumen akan melakukan penyesuaian dengan perubahan harga beras tersebut. Dari beberapa asumsi diatas dapat disimpulkan bahwa peranan asumsi dalam teori ekonomi sangat penting. Asumsi dapat memudahkan dalam penyelesaian berbagai masalah ekonomi yang begitu kompleks. Dengan begitu persoalan ekonomi bisa menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan 1. Ilmu ekonomi adalah studi tentang perilaku masyarakat dalam menggunakan sumber daya yang langka atau terbatas dalam rangka memproduksi berbagai komoditi untuk kemudian untuk kemudian menyalurkannya kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.2. Kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi dan konsumsi.

3. Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas sedangkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas yang menimbulkan kelangkaan. Sehingga masalah pokok ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya.4. Jenis analisis ekonomi meliputi ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan.5. Asumsi yang ada pada teori ekonomi meliputi asumsi rasionalitas, asumsi ceteris paribus, asumsi penyederhanaan, asumsi equilibrium parsial, asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.DAFTAR PUSTAKA Algifari. (2003). Ekonomi Mikro Teori dan Kasus. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

Arifin, Imamul. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung : Setia Purna InvesGilarso. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta : Kanisius.

Hariyanto, Bambang. 2013. Asumsi-asumsi yang Dipakai Teori. http://www.bambanghariyanto.com/2013/10/asumsi-asumsi-yang-dipakai-teori.html. Diakses pada 28 Februari 2015 pukul 11:11.http://id.wikipedia.org/wiki/Ceteris_paribus. Diakses pada 28 Februari 2015 pukul 10:21.http://www.bimbie.com/asumsi-ekonomi-mikro.htm. Diakses pada 28 Februari 2015 pukul 10:37.Pracoyo, Tri Kunawangsih, Anto Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta: Grasindo.Prishardoyo, Bambang, Agus Trimarwanto, Shodiqin. 2005. Pelajaran Ekonomi. Jakarta: Grasindo. Putong, Iskandar. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro Edisi 2. Jakarta: Ghalia Indonesia.Rosyidi, S. 2006. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Simbolon, Sahat. 2007. Teori Ekonomi Mikro. Medan : USU Press.Soeharno. 2007. Teori Mikroekonomi. Yogyakarta : Andi Offset.Sofiah, Luvy, Yudisthira, Romadhon Ardhiansyah. 2009. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi Ekonomi.Sukirno, Sadono. 1994. PengantarTeoriMikro EkonomiEdisiKedua. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 1997.Pengantar Teori Mikro Ekonomi Edisi Kedua Cetakan Kesembilan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 15