pengaruh advertising value terhadap customer retention

14
Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected] Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention Melalui Brand Awareness (Studi Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Yang Menonton Iklan Gojek Cerdikiawan Di Youtube) Zeinul Muklasin Al Qodar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh advertising value dan brand awareness terhadap customer retention Gojek pada mahasiswa Universitas Brawijaya baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 133 responden yang diambil dari populasi mahasiswa Universitas Brawijaya. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probabilty sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel terdiri dari responden yang merupakan mahasiswa Universitas Brawijaya, berusia minimal 17 tahun, dan pernah menonton iklan Gojek Cerdikiawan di Youtube. Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t dan uji sobel test. Teknik analisis data menggunakan analisis PLS (Partial Least Squares) dan uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan menggunakan program Smart PLS3.0. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel advertising value mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap brand awareness dan customer retention Gojek. Brand awareness mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap customer retention. Serta variabel advertising value mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention pada Gojek yang dimediasi oleh brand awareness. Kata kunci: Advertising Value, Brand Awareness, Customer Retention

Upload: others

Post on 19-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Melalui Brand Awareness (Studi Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Yang

Menonton Iklan Gojek Cerdikiawan Di Youtube)

Zeinul Muklasin Al Qodar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh advertising value dan

brand awareness terhadap customer retention Gojek pada mahasiswa Universitas

Brawijaya baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Jenis penelitian

ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan atau pengaruh antara

variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel

sebanyak 133 responden yang diambil dari populasi mahasiswa Universitas Brawijaya.

Pengambilan sampel menggunakan metode non-probabilty sampling dengan teknik

purposive sampling. Sampel terdiri dari responden yang merupakan mahasiswa Universitas

Brawijaya, berusia minimal 17 tahun, dan pernah menonton iklan Gojek Cerdikiawan di

Youtube. Alat uji yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian ini berupa uji

validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t

dan uji sobel test. Teknik analisis data menggunakan analisis PLS (Partial Least Squares)

dan uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan menggunakan program Smart

PLS3.0. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel advertising value

mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap brand awareness dan

customer retention Gojek. Brand awareness mempunyai pengaruh langsung secara

signifikan terhadap customer retention. Serta variabel advertising value mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap customer retention pada Gojek yang

dimediasi oleh brand awareness.

Kata kunci: Advertising Value, Brand Awareness, Customer Retention

Page 2: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

The Effect of Advertising Value on Customer Retention with Brand Awareness

(A Study at University’s Brawijaya Student Watching Ads Gojek

Cerdikiawan on Youtube)

Zeinul Muklasin Al Qodar

Faculty of Economics and Business Brawijaya University

[email protected]

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of advertising value and brand

awareness on customer retention of subjects in Universitas Brawijaya students both

directly and indirectly. This type of research is explanatory research that explains

the relationship or influence between variables through hypothesis testing. This

study used a sample of 133 respondents drawn from the student population of

Universitas Brawijaya. Sampling using a non-probability sampling method with a

purposive sampling technique. The sample consisted of respondents who were

students of Universitas Brawijaya, who were at least 17 years old, and had watched

smart intellectual advertisements on Youtube. The test equipment used to test the

research instrument was in the form of validity, reliability, and classical assumption

tests. Hypothesis testing is done using the t-test and the Sobel test. Data analysis

techniques used PLS (Partial Least Squares) analysis and hypothesis testing was

performed using a t-test using the Smart PLS 3.0 program. From the results of the

study, it can be concluded that the advertising value variable has a significant direct

effect on brand awareness and customer retention of the object. Brand awareness

has a significant direct effect on customer retention. As well as the variable

advertising value has a positive and significant effect on customer retention on the

object mediated by brand awareness.

Keywords: Advertising Value, Brand Awareness, Customer Retention

Page 3: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

I. PENDAHULUAN

Teknologi informasi dan

komunikasi telah mengalami

perkembangan yang pesat, hal ini

tentu tidak dapat dilepaskan dari

pengaruh internet. Semua bentuk

informasi yang dibutuhkan dapat

ditemukan dengan mudah melalui

penggunaan internet. Kemudahan ini

membuat internet dibutuhkan oleh

seluruh lapisan kalangan tanpa

memandang status konsumen

termasuk juga instansi seperti

pemerintahan dan perusahaan dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya

(Kemp, 2018). Internet tidak hanya

digunakan perusahaan sebagai sarana

untuk mencari informasi, namun juga

sebagai wadah berbagi informasi

kepada konsumen.

Kemudahan dalam mengakses

informasi dengan menggunakan

internet yang dapat dilakukan

dimanapun oleh siapapun dan

kapanpun menjadikannya semakin

digemari karena perannya yang

penting dalam menjalankan berbagai

aktivitas. Internet membuat

konsumen dari berbagai negara

terhubung dan dapat berinteraksi

antar satu dan lainnya. Hal ini pula

yang mendorong penggunaan internet

yang semakin tinggi.

Kemudahan akses menjadikan

internet sebagai bagian dari gaya

hidup baru masyarakat dalam

kesehariannya. Akses internet yang

dapat dilakukan dari berbagai macam

alat elektronik serta kemudahan

masyarakat untuk mengakses internet

kapanpun dan dimanapun, semakin

mendukung kenaikan pengguna

internet setiap tahunnya.

Penggunaan internet yang semakin

berkembang ini pun menuntut

berubahnya berbagai perilaku

masyarakat di berbagai sektor agar

dapat mengikuti zaman.

Industri bisnis merupakan

salah satu sektor yang mengalami

dampak besar dari perkembangan

internet. Semakin pesatnya

perkembangan industri bisnis

menyebabkan persaingan antar

perusahaan semakin kompetitif.

Perusahaan semakin berlomba-lomba

melakukan inovasi dalam bisnis

mereka. Hal ini disebabkan karena

konsumen dapat mengakses berbagai

informasi mengenai suatu produk

perusahaan.

Kemudahan konsumen dalam

mengakses informasi secara langsung

ini akan menuntut perubahan dari

komunikasi pemasaran suatu

perusahaan. Komunikasi pemasaran

merupakan salah satu faktor penting

dalam upaya penerapan visi misi

perusahaan tersebut. Bentuk

komunikasi pemasaran yang utama

antara lain: personal selling,

advertising, direct marketing, sales

promotion, dan public relations. Alat

komunikasi pemasaran dan media

yang disebutkan di atas merupakan

bagian dari komponen promotion mix.

Salah satu alat komunikasi pemasaran

yang sering perusahaan gunakan

adalah Iklan (advertising). Iklan

bertujuan untuk mempengaruhi

perilaku konsumen, mulai dari

menarik perhatian (attention),

kemudian mengarah pada ketertarikan

pada produk (interest), menimbulkan

keinginan kuat sebuah produk (desire)

lalu mendorong konsumen untuk

membeli atau mengkonsumsi produk

tersebut (action).

Page 4: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Keuntungan menggunakan

media sosial dalam melakukan

promosi yaitu tidak membutuhkan

biaya yang besar dalam membuat

iklan sehingga mampu memasarkan

produk dengan biaya minimal namun

dengan hasil yang maksimal atau cost

effective (Paridon dan Carraher,

2010). Selain itu, walaupun biaya

yang digunakan tidak besar, media

sosial juga memberikan keuntungan

lain dibandingkan media

konvensional yakni distribusi dari

suatu iklan dapat tersebar keseluruh

penjuru dunia tanpa ada batasan yang

menghalangi sehingga dapat

menjangkau konsumen-konsumen

baru (Smith, 2018).

Pengelolaan sosial media

sangat perlu dilakukan oleh

perusahaan sebagai upaya

menunjukkan identitas perusahaan di

mata masyarakat. Ada beberapa sosial

media yang umum digunakan oleh

masyarakat, contohnya adalah blog

dan micro-blogs (contoh: Twitter),

content communities (contoh:

Youtube), social networking sites

(contoh: Facebook). Perusahaan dapat

memanfaatkan berbagai sosial media

tersebut untuk melakukan pemasaran

yang efektif.

Youtube merupakan sosial

media berbasis video-sharing dan

merupakan media sosial terpopuler

yang menempati peringkat kedua

pengguna terbanyak sekitar 2 milyar

akun yang terdaftar berdasarkan data

grafik di atas. Potensi yang sangat

besar ini dapat membuat pelaku bisnis

menggunakannya sebagai media

untuk mengiklankan produknya.

Format iklan dengan menggunakan

video merupakan salah satu format

iklan yang mengalami peningkatan

lebih cepat dibandingkan format iklan

lain seperti display ads, Majalah,

Televisi, dan yang lainnya.

Peningkatannya mencapai 114% dan

diprediksi akan bertambah sebesar

62% pada tahun berikutnya (Internet

Advertising Bureau, 2019). Youtube

menyediakan berbagai sarana

periklanan seperti banner iklan dan

periklanan video sehingga perusahaan

dapat berkreasi dan berinovasi dalam

membuat iklan pada Youtube

Advertisement.

Advertising value merupakan

sebuah penilaian subjektif berdasarkan

nilai dan kegunaan iklan terhadap

pelanggan. Pelanggan akan

menemukan nilai dari sebuah iklan

ketika pesan yang disampaikan

melalui iklan relevan dengan

kebutuhannya (Deghani et al., 2016).

Ketika iklan dapat bekerja efektif,

maka akan terjadi pertukaran nilai

pada sebuah iklan dari pengiklan

kepada pelanggan melalui konten

tersebut. Pelaku pemasar saat ini

berusaha membuat periklanan dengan

menggunakan value besar bagi

pelanggan karena dampak dari

advertising value secara tidak

langsung akan mempengaruhi brand

awareness dari suatu produk yang

berasal dari kesadaran akan merek dari

konsumen. Deghani et al. (2016)

mengatakan bahwa ada empat variabel

yang berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai dari sebuah iklan

termasuk Youtube Advertisement

dalam perspektif konsumen yaitu

entertainment, informativeness,

irritation, dan customization.

Page 5: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Kotler dan Keller (2016)

mengatakan bahwa brand awareness

merupakan kepekaan pelanggan

mengenai karakteristik produk,

tertarik untuk mencoba, dan apabila

telah mencoba, teringat untuk

melakukan pembelian ulang. Brand

awareness ini memiliki peran penting

bagi bisnis yakni mampu

meningkatkan daya beli produk.

Pelanggan yang mampu mengenali

dan mengingat sebuah merek produk,

kemungkinan pelanggan

mempercayakan jasa maupun produk

yang dijual bertambah. Hal ini akan

mendorong pelanggan untuk membeli

jasa maupun produk tersebut.

Perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi, khususnya internet,

membuat pelaku pemasaran memiliki

banyak cara untuk dapat menciptakan

awareness produknya melalui

beraneka macam sosial media.

Customer retention

merupakan keputusan untuk tetap

bertahan atau membeli kembali suatu

produk maupun penyedia jasa tertentu

di waktu yang akan datang (Lewis,

2010). Keputusan tersebut didasari

preferensi dan motivasi yang

dikemukakan disini dapat dikaitkan

dengan sebuah faktor pendukung

yakni brand awareness.

Youtube advertisement

memiliki unsur-unsur penting yang

dapat mempengaruhi terhadap

pembentukan advertising value.

Deghani et al., (2016) telah

membuktikan dalam penelitiannya

bahwa unsur-unsur tersebut adalah

variabel useful, valuable, dan

important. Semua variabel tersebut

dapat diaplikasikan pada periklanan

Youtube dengan kemampuan

personalisasi yang baik, iklan pada

situs Youtube dapat terarah dan tepat

sasaran. Hal ini membuat banyak

perusahaan yang akhirnya memilih

Youtube sebagai media periklanan

produknya.

Salah satu perusahaan yang

mengiklankan produknya di situs

Youtube adalah Gojek. Gojek

merupakan perusahaan transportasi

berbasis online yang berdiri pada

tahun 2010. Berawal dari layanan

transportasi, sekarang aplikasi Gojek

memiliki lebih dari 20 layanan yang

menjadi solusi untuk para

penggunanya. Sejalan dengan logo

baru Gojek yang dipublikasikan pada

pertengahan tahun 2019 yakni Solv,

logo tersebut memiliki makna bahwa

Gojek dapat menjadi solusi berbagai

permasalahan dalam setiap situasi.

Gojek pun tidak ketinggalan

melakukan pengenalan identitas

perusahaan dengan logo barunya

menggunakan iklan melalui Youtube.

Iklan Gojek #Cerdikiawan

pada situs Youtube memuat unsur

humor yang membuat penonton

terhibur (entertainment), informasi

yang cukup jelas mengenai pesan yang

ingin disampaikan (informativeness),

penggunaan media periklanan ini

menyasar segmen pasar yang tepat

yakni anak muda (customization),

iklan Gojek pada situs Youtube juga

memiliki durasi yang cukup panjang

untuk ukuran iklan pada umumnya,

yakni 60 detik. Hal ini tentu dapat

menimbulkan rasa kesal penonton

Youtube yang ingin langsung melihat

video yang menjadi tujuan utamanya

(irritation). Unsur-unsur yang ada

pada konten iklan Gojek akan

menciptakan nilai pada iklan tersebut

(advertising value).

Page 6: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Semakin tinggi advertising

value sebuah iklan dalam pandangan

konsumen, maka kepekaan konsumen

terhadap produk terkait akan semakin

besar. Hal ini telah dibuktikan oleh

(Sulistiowaty, 2016). Sehingga

terciptalah brand awareness pada

sebuah produk dan ketika brand

awareness telah muncul hal ini

tentunya akan mempengaruhi

customer retention yakni tetap

bertahan pada produk tersebut di

masa yang akan datang ataupun

memberikan rekomendasi positif pada

orang lain.

Salah satu kota dengan

jumlah perguruan tinggi terbanyak di

Jawa Timur adalah kota Malang

dengan jumlah 15 perguruan tinggi

dikutip dari (malangkota.go.id,

2020). Malang dikenal sebagai kota

pendidikan dengan sejumlah

perguruan tinggi ternama. Sebagai

kota pendidikan, banyak mahasiswa

berasal dari luar kota kemudian

menetap di Malang. Universitas

Brawijaya merupakan salah satu

perguruan tinggi favorit dengan

jumlah mahasiswa terbanyak. Jumlah

mahasiswa di Universitas Brawijaya

pada tahun 2019 telah mencapai

67.541 (Universitas Brawijaya,

2020). Berdasarkan hal tersebut,

maka Universitas Brawijaya

merupakan tempat populasi yang

tepat untuk melakukan penelitian.

Mahasiswa Universitas Brawijaya

terdiri dari berbagai macam latar

belakang dan datang dari banyak

daerah di Indonesia. Keadaan yang

plural ini dapat menjadi miniatur

masyarakat Indonesia dan

merupakan obyek penelitian yang

cocok dalam menggambarkan

keadaan pengguna sosial media

Youtube di Indonesia secara garis

besar yang menjadi segmen target

dari iklan Gojek Cerdikiawan yaitu

anak usia muda, pelajar, atau

mahasiswa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Advertising Value

Deghani dkk. (2016)

mendefinisikan advertising value

sebagai evaluasi subyektif dari nilai

relatif atau utilitas iklan kepada

konsumen dan menjadi ukuran

efektifitas pada media iklan tradisional

maupun media online. advertising

value merupakan hasil dari penilaian

konsumen mengenai keyakinan sebuah

iklan akan memberi manfaat pribadi

kepada konsumen. Dehghani dkk.

(2016) mengatakan bahwa konsumen

akan menemukan advertising value

iklan jika konten dan pesannya relevan

dengan kebutuhan konsumen. Menurut

(Jain et. al 2018) advertising value

adalah konsep yang penting karena

beberapa alasan, pertama dapat

berfungsi sebagai indeks kepuasan

pelanggan terhadap iklan yang dilihat,

kedua dapat membantu seorang

peneliti untuk memahami efektivitas

periklanan & kepuasan kebutuhan

pelanggan, ketiga dapat membantu

untuk melaporkan ukuran etis dari

iklan dan akhirnya, dapat bertindak

sebagai pendahulu kognitif dari sikap

terhadap iklan. Ada kesepakatan

bahwa antesenden yang paling

representif dari advertising value

adalah entertainment, informativeness,

dan irritation (Liu dkk. 2012).

Berdasarkan literatur lebih lanjut,

advertising value dibentuk bergantung

pada konteks periklanan yang diteliti

Page 7: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

dan hipotesis sebagai contoh dalam

penelitian (Tsang, Ho, dan Liang

2014) menambahkan faktor

credibility atau (Xu dan Jingjun 2016)

yang menambahkan personalization.

Indikator yang digunakan

untuk mengatur Advertising value

adalah berguna (useful), bernilai

(valueable), dan penting bagi

konsumen (important) (Deghani,

2016)

1. Useful (X1)

Iklan dianggap berguna dan

memberi dampak terhadap

konsumen

2. Valuable (X2)

Iklan dianggap berharga

mempunyai nilai lebih bagi

konsumen

3. Important (X3)

Iklan dianggap penting dan

tidak merasa terganggu bagi

konsumen

Brand Awareness

Menurut Kotler dan Koller

(2016), Brand awareness adalah

kepekaan pelanggan mengenai

karakteristik produk, teryakinkan

untuk mencoba, dan apabila telah

mencoba, teringat untuk melakukan

pembelian ulang. Menurut Kayode

(2014) brand awareness merupakan

kepekaan pelanggan mengenai

keberadaan sebuah merek, namun

hanya memiliki sedikit informasi

mengenai dan kaitan emosional

terhadap produk. Menurut Aaker

(2016), brand awareness merujuk

kepada kekuatan keberadaan sebuah

brand di dalam pikiran konsumen.

Brand awareness dapat dibedakan

menjadi 4 tingkatan, yaitu:

1. Unaware of Brand (tidak

menyadari merek), merupakan

tingkat yang paling rendah dalam

piramida kesadaran merek,

dimana konsumen tidak

menyadari akan adanya suatu

merek.

2. Brand Recognition (pengenalan

merek), merupakan tingkatan

tingkat minimal dari kesadaran

merek dimana para konsumen

baru mengenal sebuah merek dan

masih membutuhkan alat bantu

untuk bisa mengingat merek

tersebut.

3. Brand Recall (mengingatkan

kembali kepada merek),

kesadaran merek langsung muncul

di benak para konsumen setelah

merek tertentu disebutkan.

Berbeda dengan recognition yang

membutuhkan alat bantu, brand

recall hanya membutuhkan

pengulangan/penyebutan ulang

untuk mengingat merek produk.

4. Top of Mind (puncak pikiran),

adalah tingkatan tertinggi dimana

merek tertentu telah mendominasi

benak para konsumen, sehingga

dalam level ini mereka tidak

membutuhkan pengingat apapun

untuk bisa mengenali merek

produk tertentu.

Customer Retention

Customers retention

merupakan suatu kecenderungan

seorang konsumen pada masa akan

datang untuk tetap bertahan

menggunakan sebuah produk

(Ranaweera and Prabhu 2003). Retensi

pelanggan juga dapat diartikan sebagai

sebuah bentuk keterkaitan batin antara

pelanggan dengan produsen yang

ditandai dengan pembelian berulang

dan pada dasarnya bersifat jangka

Page 8: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

panjang (Kotler dan Keller, 2016).

Griffin (2013) mengemukakan bahwa

customer retention menjelaskan

lamanya hubungan dengan pelanggan

tingkat customer retention adalah

presentase pelanggan yang memenuhi

sejumlah pembelian ulang selama

periode waktu terbatas.

Menurut Singh dan Khan

(2012) customer retention adalah

aktifitas organisasi penjualan dalam

melakukan upaya untuk mengurangi

customer yang gagal dipertahankan.

Retensi pelanggan dimulai sejak

perusahaan pertama kali melakukan

kontak dengan pelanggan hingga

perusahaan bisa menjalin hubungan

jangka panjang dengan pelanggan.

Customer retention

merupakan bentuk loyalitas yang

berhubungan dengan perilaku

(behavioural loyalty) yang diukur

berdasarkan perilaku beli konsumen

yang ditunjukkan dengan tingginya

frekuensi konsumen membeli suatu

produk, loyalitas sendiri lebih

mengacu pada sikap (attitudinal

loyalty) yang diukur berdasarkan

komponen- komponen sikap,

keyakinan, perasaan, dan kehendak

untuk melakukan pembelian (Buttle,

2004), behavioral berkenaan dengan

perilaku pelanggan terhadap

pembelian berulang yang

menunjukkan preferensi terhadap

merk atau jasa. Dimensi attitudinal

berkenaan dengan maksud dari

pelanggan untuk melakukan

pembelian kembali dan

merekomendasikan merk atau jasa

kepada orang lain. Pelanggan yang

memiliki maksud untuk membeli

kembali dan merekomendasikan

produk dan jasa kepada orang lain

kemungkinan besar sebagai pelanggan

yang loyal.

Jahn dan Kunz (2012)

mendefinisikan customer retention

bertujuan untuk mempertahankan

sejumlah pelanggan yang

menguntungkan di masa sekarang

hingga di masa depan. Loyalitas

pelanggan sangat penting untuk dijaga

tapi sangat sulit mengukur loyalitas

seseorang. Oleh karena itu dilakukan

dengan mengukur loyalitas dari segi

behavioral. Terdapat 3 tolak ukur

customer retention menurut Syaqirah

dan Faizurrahman (2014) yaitu:

1. Expectation to repurchase,

Perilaku ini digambarkan sebagai

pembelian yang berulang dan

konsisten.

2. Recommend to others,

Pengukuran ini diukur dari

pelanggan menyebarkan berita

positif dari mulut ke mulut ke

lingkaran sosial mereka

3. Overall satisfaction, Pengukuran

sikap yang diukur dari

keterlibatan dan sikap positif

terhadap perusahaan.

Model Hipotesis

Model hipotesis dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Hipotesis

Penelitian

Page 9: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

H1: Advertising Value (X)

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Terhadap

Customer Retention (Y)

H2: Advertising Value (X2)

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Terhadap Brand

Awareness (Z)

H3: Brand Awareness (Z)

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Terhadap

Customer Retention (Y)

H4: Advertising Value (X)

Berpengaruh Positif dan

Signifikan Terhadap

Customer Retention (Y)

melalui Brand Awareness (Z)

III. METODE PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh

advertising value terhadap customer

retention melalui brand awareness,

maka jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian

penjelasan (explanatory research).

Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 1 hingga 7 Juni 2020

melalui penyebaran online dengan

subyek mahasiswa Universitas

Brawijaya yang menonton iklan

gojek cerdikiawan di youtube.

Dalam melakukan penelitian,

terlebih dahulu menentukan

populasi yang akan diteliti

Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa Universitas

Brawijaya yang menonton iklan

gojek cerdikiawan. Penelitian ini

menggunakan sampel karena

jumlah populasiyang tidak diketahui

secara pasti, cukup besar dan karakter

yang homogen. Metode yang

digunakan dalam penelitian adalah

non-probability sampling, yaitu

metode pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2014).

Sedangkan teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2014) purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sample yang diambil

dalam penelitian ini yaitu: usia

minimal 17 tahun, mahasiswa

universitas brawijaya pernah

menggunakan aplikasi gojek.

IV. HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Responden berjenis kelamin

wanita sebanyak 77 responden dan

pria sebanyak 51 responden.

Perbedaan jumlah yang cukup

signifikan antara jumlah responden

laki-laki dan perempuan menunjukkan

bahwa responden perempuan lebih

dominan untuk berhubungan dengan

internet melalui smartphone. Studi

dari Wharton University juga

menyebutkan bahwa gadget dengan

teknologi barunya lebih memikat

kaum wanita dibandingkan kaum pria,

karena dapat meningkatkan lifestyle

(gaya hidup), seperti trend selfie yang

kini sedang marak dilakukan.

Responden berusia 21-23 tahun yang

memiliki jumlah terbanyak yaitu

sebesar 74,44%, kisaran usia yang

Page 10: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

sedang menempuh semester 3-7.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti

ke beberapa rekan mahasiswa, hal

tersebut terjadi karena mahasiswa

Universitas Brawijaya yang memiliki

banyak waktu luang untuk membuka

situs Youtube adalah mahasiswa yang

sedang berada di semester 3 ke atas.

Responden yang memiliki uang saku

Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000

sebanyak 36,09% sedangkan

respoden dengan pendapatan > Rp.

3.000.000 ini merupakan mahasiswa

yang sudah merambah dunia kerja

dan bahkan menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri, sehingga mereka

memperoleh tambahan pendapatan

secara mandiri. Pekerjaan sampingan

yang dilakukan sangat fleksibel yakni

memiliki bisnis secara online atau

kerja part time pada coffee shop di

malam hari setelah tugas dan

perkuliahan selesai. Sehingga

perkuliahan mahasiswa yang bekerja

dapat dilakukan dengan lancar.

Evaluasi Outer Model

Uji Validitas

Pada uji validitas dengan

convergent validity, nilai loading

factor yang dihasilkan telah

melebihi 0,7. Pada uji discriminant

validity, seluruh nilai cross loading

dari masing-masing indikator yang

dituju lebih besar dibandingkan

variabel lainnya. Hal tersebut dapat

diartikan seluruh indikator pada

penelitian ini adalah telah valid.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan nilai cronbach’s

alpha pada variabel advertising

value, customer retention

dan brand awareness menunjukkan

hasil lebih dari 0,7. Nilai konstruk

pada composite reliability juga telah

melebihi 0,7. Dengan demikian,

indikator dapat dikatakan memiliki

reliabilitas atau kehandalan yang

tinggi.

Evaluasi Inner Model

Koefisien determinasi (R2)

digunakan untuk melihat tingkat

variasi perubahan variabel eksogen

terhadap variabel endogen. Brand

awareness memiliki koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,4309, yang

bermakna bahwa variabel Brand

awareness dipengaruhi oleh

advertising value (X) sebesar

43,09% dan sisanya 56,91% di

pengaruhi oleh variabel lain di luar

yang diteliti. Sedangkan customer

retention memiliki koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,5138,

yang bermakna bahwa variabel

customer retention dipengaruhi

oleh advertising value (X) dan

variabel brand awareness (Z)

sebesar 51,38% sedangkan

sisanya 48,62% di pengaruhi

oleh variabel lain di luar yang

diteliti.

Hasil perhitungan Goodness

of Fit Index (Gof)

menghasilkan nilai sebesar 0,5363

atau 53,63%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa model

yang didapat sudah baik

digunakan dalam melakukan

prediksi. Artinya model

mempunyai kemampuan yang

tinggi dalam menjelaskan data

empiris.

Page 11: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilihat melalui

nilai t- statistics yang harus diatas

t-tabel (1,96) dan signifikan pada

p-value dibawah 0,05.

Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis

H1 : Pengaruh Advertising Value

Terhadap Customer Retention

Advertising value (X)

mempunyai pengaruh positif terhadap

customer retention (Y) sebesar 2.658

dan signifikan dengan p-value 0,009

(p<0,05). Hal ini bermakna semakin

tingginya nilai advertising value

dalam iklan gojek cerdikiawan maka

akan semakin tinggi pula customer

retention.

H2 : Pengaruh Advertising Value

Terhadap Brand Awareness

Advertising value (X)

mempunyai pengaruh positif terhadap

brand awareness (Z) sebesar 9.749

dan signifikan dengan p-value 0,000

(p<0,05). Hal ini bermakna semakin

tinggi nilai advertising value dalam

iklan gojek cerdikiawan maka akan

semakin tinggi pula brand

awareness.

H3 : Pengaruh Brand Awareness

Terhadap Customer Retention

Brand awareness (Z)

mempunyai pengaruh positif terhadap

customer retention (Y) sebesar

6.728 dan signifikan dengan p-value

0,000 (p<0,05). Hal ini bermakna

semakin tinggi brand awareness maka

akan semakin tinggi pula customer

retention pada iklan gojek

cerdikiawan.

H4 : Pengaruh Advertising Value

Terhadap Customer Retention

Melalui Brand Awareness

Advertising value (X)

mempunyai pengaruh positif terhadap

customer retention (Y) melalui brand

awareness (Z) sebesar 5.518 dan

signifikan dengan p-value 0,000

(p<0,05). Hal ini bermakna adanya

pengaruh langsung advertising value

terhadap brand awareness dan

pengaruh langsung brand awareness

terhadap customer retention,

keduanya memberikan pengaruh yang

signifikan. Sehingga brand awareness

memiliki pengaruh yang signifikan

dalam memediasi advertising value

terhadap customer retention.

V. KESIMPULAN DAN

SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh advertising

value terhadap customer retention

dengan variabel mediasi brand

awareness.

Page 12: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Berdasarkan penelitian yang sudah

dilakukan dapat diketahui :

1. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

langsung dan signifikan

advertising value terhadap

customer retention.

2. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

langsung dan signifikan

advertising value terhadap brand

awareness.

3. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

langsung dan signifikan brand

awareness terhadap customer

retention.

4. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh

mediasi oleh brand awareness

dalam hubungan antara

advertising value terhadap

customer retention.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,

dapat dikemukakan beberapa saran

yang diharapkan dapat bermanfaat

bagi perusahaan maupun bagi pihak-

pihak lain. Adapun saran yang

diberikan, antara lain:

1. Diharapkan pemasar/perusahaan

transportasi yang ingin

mengiklankan produknya pada

Youtube dapat meningkatkan

faktor advertising value yang

dapat menarik minat dan

perhatian penonton, karena

variabel advertising value

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap brand

awareness dan customer

retention, diantaranya yaitu

dengan membuat konten iklan

yang menarik secara berkala

sehingga customer retention akan

meningkat.

2. Mengingat variabel bebas dalam

penelitian ini merupakan hal

yang sangat penting dalam

mempengaruhi customer

retention diharapkan hasil

penelitian ini dapat dipakai

sebagai acuan bagi peneliti

selanjutnya untuk

mengembangkan penelitian

mengenai topik yang berkaitan

dengan transportasi dan

penggunaan media iklan melalui

Youtube kemudian

mempertimbangkan variabel-

variabel lain yang merupakan

variabel lain diluar variabel yang

sudah ada dalam penelitian ini.

3. Perusahaan yang mengelola

transportasi dengan iklan sejenis

perlu meningkatkan iklan yang

lebih informatif dan yang bisa

membuat kesadaran merek

langsung muncul dibenak para

penonton setelah merek

disebutkan sehingga dapat

meningkatkan retention menjadi

lebih baik lagi karena pada iklan

Gojek cerdikiawan ini sudah

memperoleh perhatian penonton

yang cukup besar mencapai 100

juta lebih viewers.

DAFTAR PUSTAKA

APJII. 2019. Buletin APJII. Retrieved

October 7, 2019, from

<https://apjii.or.id/content/read/1

04/348/BULETIN-APJII-EDISI-

22--- Maret- 2019>

Belch, George. 2012. Advertising and

Promotion : An Integrated

Marketing Communications

Perspective. The McGraw- Hill.

Page 13: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Chaffey, Dave. 2009. Internet

Marketing : Strategy,

Implementation and Practice. Financial Times Prentice Hall.

Dehghani, Milad, Mojtaba Khorram

Niaki, Iman Ramezani, and

Rasoul Sali. 2016. Evaluating

the Influence of YouTube

Advertising for Attraction of

Young Customers. Computers

in Human Behavior 59. Elsevier

Ltd: 165–72.

<https://doi.org/10.1016/j.chb.201

6.01.037>

Ghozali, Imam dan Hengky Latan.

2015. Partial Leaast Square

Konsep Teknik dan Aplikasi

Smart PLS 3.0. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Semarang

Inc., Hootsuite. 2020. Social Media

Trends 2020. Retrieved 4 Maret

2020, from

<https://hootsuite.com/research/

social-trends>

Jahja, Yudrik. 2015. Psikologi

Perkembangan. Prenadamedia

Group. Jakarta

Kayode, O. 2014. Marketing

Communications. Rectrived 28

Januari 2020. Bookboon.com

Kokemuller, Neil. 2018. What Are the

Different Types of Advertising?

| Your

Business.https://yourbusiness.az

central.com/different-types-

advertising 2946.html.

Kotler, P., Keller. 2016. Marketing

management. Harlow: Pearson

Education Limited.

Lewis, M. 2010. The influence of

loyalty programs and short-

term promotions on customer

retention. Journal of marketing

research, 41(3), 281-292.

Mohammed, Rafi. 2014. Internet

Marketing : Building Advantage

in the Networked Economy.

McGraw-Hill

Morrisan, M. A. 2015. Periklanan

komunikasi pemasaran terpadu.

Kencana. Jakarta

O’Quinn, Thomas C., Chris T. Allen,

and Richard J. Semenik. 2015.

Advertising and Integrated

Brand Promotion. 6th ed.

Mason OH: South-Western,

Cengage Learning.

Paridon, Terrence J ;, and Shawn M

Carraher. 2010. Entrepreneurial

Marketing: Customer Shopping

Value and Patronage Behavior.

Journal of Applied Management

and Entrepreneurship. Vol. 14.

<https://search.proquest.com/do

cview/203916885/fulltextPDF/4

F665849569

74AADP/1?accountid=31533>

Perguruan Tinggi - Pemerintah Kota

Malang. 2020. Retrieved 12

October 2019, from

https://malangkota.go.id/fasilita

s-daerah/pendidikan/perguruan-

tinggi/

Rodgers, Shelly, and Esther Thorson.

2016. The Interactive

Advertising Model. Journal of

Interactive Advertising (1).

Routledge: 41–60.

<https://doi.org/10.1080/15252

019.2000.10722043>

Page 14: Pengaruh Advertising Value Terhadap Customer Retention

Zeinul Muklasin Al Qodar, Universitas Brawijaya, [email protected]

Sekaran, Uma., and Roger. Bougie.

2017. Research Methods for

Business : A Skill-Building

Approach. Wiley.

Smith, Jeanette. 2017. The

Advertising Kit : A Complete

Guide for Small Businesses.

Lexington Books.

Strauss, Judy., and Raymond D.

Frost. 2016. E-Marketing.

Routledge.

Studholme, Liz. 2018. What Is Digital

Marketing?-Online Marketing

Made Easy | Boma. 2018.

<https://bomamarketing.com/20

18/08/28/what-is-digital-

marketing-online-marketing-

made-easy/>

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. 2013. Proses

Penelitian Suatu Pendekatan

praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutejo, Bertha Silvia. 2012. Internet

Marketing: Konsep Dan

Persoalan Baru Dunia

Pemasaran. Jurnal Manajemen

6 (1): 41–57.

<http://majour.maranatha.edu/in

dex.php/jurnal-

manajemen/article/view/184>