pengaruh bonus dan tunjangan terhadp produktivitas kerja karyawan.pdf
DESCRIPTION
GajiTRANSCRIPT
PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus pada PT. Gapuraning Rahayu Ciamis)
DITA FEBRIYANI
083403069
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bonus, Tunjangan,
Produktivitas Kerja Karyawan, (2) Pengaruh Bonus dan Tunjangan baik secara
parsial dan simultan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengunakan
pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini PT.
Gapuraning Rahayu Ciamis dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
peneltian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Hubungan antara
bonus dan produktivitas kerja karyawan sangat kuat (2) Tunjangan tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan (3) Bonus dan
Tunjangan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kata kunci: Bonus, Tunjangan, Produktivitas Kerja Karyawan
PENDAHULUAN
Keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu
faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia
merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi
yang mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan.
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang
peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk
menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memberikan output optimal.
Biasanya bagi beberapa orang yang memang memiliki loyalitas yang
tinggi dalam perusahaan, maka semakin tinggi tunjangan ataupun bonus yang
diberikan oleh perusahaan maka akan memacu semangat para karyawan dalam
memberikan kinerja terbaik untuk perusahaan.
Oleh karena itu, salah satu cara terbaik meningkatkan produktivitas kerja
karyawan adalah dengan menghubungkan kompensasi dengan perkembangan
karyawan. Jika program bonus dan tunjangan dirasakan adil dan kompetitif oleh
karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang
potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih
meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan
mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif.
Pokok permasalahan yang dihadapi oleh PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
sampai saat ini belum mengetahui pengaruh bonus dan tunjangan yang telah
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja karyawannya, hal ini perlu diteliti sebab seandainya pemberian
bonus dan tunjangan tidak berpengaruh dengan peningkatan produktivitas kerja,
maka merupakan suatu kerugian bagi perusahaan karena pemberian bonus dan
tunjangan yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa menjadi pengeluaran biaya yang
kurang efektif.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian bonus menurut Henry Simamora (2004:522) adalah :
“Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja”.
Menurut Robert N. Anthony (2005 : 263) bonus insentif seorang manajer
unit bisnis atau campuran keduanya. Salah satu argumen untuk mengaitkan bonus
ke kinerja unit adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer tersebut lebih
berdampak secara langsung pada unitnya sendiri dan bukan pada unit bisnis yang
lain. Tetapi pendekatan semacam itu dapat sangat menghambat kerjasama antar
unit.
Menurut Sondang P. Siagian (2010 : 269) bonus adalah sebagai berikut :
“Insentif dalam bentuk bonus yaitu imbalan yang diberikan pada karyawan
yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku
terlampaui”.
Secara umum tunjangan merupakan salah satu komponen yang diberikan
oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawannya. Dimana tunjangan
merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan dalam
rangka menumbuhkan kepuasan dan ketenangan kerja. Berikut penulis
mengemukakan beberapa definisi tunjangan yang dikemukakan oleh para ahli.
Menurut Moekijat (1999 : 173) tunjangan adalah :
“Tunjangan adalah balas jasa tidak langsung yang diberikan perusahaan
kepada tenaga kerjanya diluar upah dan gaji guna meningkatkan semangat
kerja karyawan”.
Tunjangan sering juga disebut sebagai benefit seperti yang dikemukakan oleh
Moekijat (1999 : 173).
“Benefit dapat dipandang sebagai sumbangan-sumbangan yang berwujud
uang kepada pegawai, misalnya pembayaran khusus kepada pegawai yang
sakit, asuransi, perawatan rumah sakit, pensiun dan sebagainya”.
Menurut Malayu S. P Hasibuan (1997 : 133) tunjangan adalah sebagai berikut :
“Benefit adalah kompensasi tambahan (financial atau non financial) yang
diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan
dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan mereka”.
Sedangkan tunjangan menurut Gary Dessler yang diterjemahkan oleh
Agus Dharma (1993 : 444) adalah :
“Pembayaran tidak langsung yang diberikan kepada karyawan bisa
mencakup misalnya, asuransi jiwa dan kesehatan, cuti, pensiun, rencana
pendidikan dan rabat untuk produk-produk perusahaan”.
Produktivitas merupakan suatu perbandingan antara hasil dari suatu
kegiatan dengan segala pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Sering diungkapkan jika hasil yang diperoleh suatu perusahaan tidak sesuai
dengan harapan yang diinginkan disebut dengan produktivitas rendah.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengertian produktivitas, berikut
ini kemukakan pengertian dari para ahli, diantaranya :
Menurut Moekijat (1996 : 474) :
“Produktivitas adalah nilai output dalam hubungannya dengan suatu
kesatuan input tertentu. Produktivitas biasanya sebagai imbangan dari pada hasil
kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam orang rata-rata dari tenaga kerja
yang diberikan dalam proses tertentu”.
Menurut Malayu SP. Hasibuan (1997 : 105) :“Produktivitas adalah
perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Dimana output-nya
harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik”.
Menurut Muchdarsyah Sinungan (2000 : 12) : “Produktivitas adalah
ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan
output : input (masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan
keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai”.
Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). (Sedarmayanti, 2001 : 57)
Menurut J. Ravianto (2001 : 102) produktivitas tenaga kerja sebagai
suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja,
maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan
hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk
menghasilkannya dengan rumus sebagai berikut
Keterangan :
Output : Penjualan
Input : Total beban pegawai
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT. Gapuraning Rahayu Ciamis yang beralamat
di Jl. Raya Ciamis – Banjar KM 4, Citutut Pamalayan Cijeungjing Ciamis dengan
objek penelitiannya adalah Pengaruh Bonus dan Tunjangan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi Perusahaan :
Menjadi Perusahaan Jasa Transportasi Wisata yang aman dan nyaman
dalam pelayanan
Misi Perusahaan :
Menjadikan Perusahaan Jasa Transportasi yang dapat menyediakan arnada
dan SDM yang berkualitas.
Menjadikan Perusahaan yang peduli terhadap karyawan dan pelanggan.
Menjadikan Perusahaan yang memiliki manajemen yang kuat agar tetap
eksis dalam pelayanan, baik untuk wisatawan domestik maupun
wisatawan asing.
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan analisis
deskriptif yaitu menganalisis masalah dengamn cara mendeskripsikannya dengan
melalui tabel, dengan menggunakan software SPSS dan analisis kuantitatif.
PENGUJIAN HIPOTESIS
Ha1, ρyx1 ≠ 0 : Bonus berpengaruh positif secara parsial terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Ho1, ρyx1 = 0 : Bonus tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Ha2, ρyx2 ≠ 0 : Tunjangan berpengaruh positif secara parsial terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Ho2, ρyx2 = 0 : Tunjangan tidak berpengaruh positif secara parsial
terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ha3, ρyx1 = ρyx2 ≠ 0 : Bonus dan Tunjangan secara simultan berpengaruh
positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ho3, ρyx1 = ρyx2 = 0 : Bonus dan Tunjangan secara simultan tidak
berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja
karyawan.
KRITERIA PENGUJIAN
Secara parsial
Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung ≤ t1/2α
Ho ditolak danHa diterima jika thitung >t1/2α
Secara simultan
Tolak Ho jika Fhitung>t1/2α dan terima Ho jika Fhitung ≤ t
1/2α
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bonus merupakan salah satu komponen insentif yang diberikan oleh
perusahaan atau organisasi kepada karyawannya. Dimana bonus merupakan
imbalan yang diberikan kepada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa
sehingga tingkat produktivitas yang berlaku terlampaui.
Tingkat keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor antara lain jasa yang diberikan, tingkat persaingan pasar,
harga jual yang ditetapkan dan kemampuan sumber daya manusia yang dilakukan
selama delapan tahun yaitu dari 2004-2011. Peningkatan produksi diperoleh
berkat adanya kerja keras dengan bagian yang ada dalam perusahaan.
PT Gapuraning Rahayu Ciamis selalu memberikan kompensasi yang
berupa bonus dan tunjangan, dengan harapan agar para karyawan tetap mau
bekerja dengan semangat dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Para
karyawan akan menerima upah dengan standar yang telah ditetapkan, dan bila
melebihi standar yang telah ditetapkan maka karyawan akan menerima upah
tambahan berupa bonus yang jumlahnya ditentukan atas kelebihan muatan
penumpang per bis nya.
Bonus ini akan diberikan pada para supir dan kernet apabila mendapat 50
penumpang dalam satu kali operasi. Selanjutnya kelipatan 10 akan mendapatkan
bonus tambahan. Adapun data yang diperoleh dari Perusahaan Gapuraning
Rahayu adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jumlah Bonus Karyawan Pertahun
PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Periode 2004 – 2011
No Tahun Jumlah Bonus Karyawan
1 2004 Rp 127.663.000
2 2005 Rp 132.201.000
3 2006 Rp 135.510.000
4 2007 Rp 144.950.000
5 2008 Rp 402.800.000
6 2009 Rp 431.450.000
7 2010 Rp 508.550.000
8 2011 Rp 796.500.000
Sumber : PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa PT. Gapuraning Rahayu Ciamis telah
menetapkan standar pemberian bonus untuk setiap tenaga kerja khususnya supir
dan kernet bus yang mengerjakan pekerjaannya melebihi standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Dilihat dari tabel di atas, besarnya bonus yang diberikan setiap tahun
mengalami peningkatan, maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2004 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 127.663.000.
2. Pada tahun 2005 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 132.201.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 3,55%.
3. Pada tahun 2006 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 135.510.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 2,55%.
4. Pada tahun 2007 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 144.950.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 6,96%.
5. Pada tahun 2008 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 402.800.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 177%. Disini mengalami peningkatan drastis karena
adanya penambahan jam operasi pada setiap armada bis.
6. Pada tahun 2009 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 431.450.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 7,11%.
7. Pada tahun 2010 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 508.550.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 17,86%.
8. Pada tahun 2011 besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan adalah
sebesar Rp 796.500.000 dimana mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 56,62%.
Tunjangan merupakan salah satu komponen kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawannya. Dimana tunjangan
merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan kepada karyawan dalam
rangka meningkatkan kepuasan, semangat dan ketenangan kerja.
Adapun data yang diperoleh dari PT. Gapuraning Rahayu dalah pemberian
tunjangan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jumlah Tunjangan Karyawan Pertahun
PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Periode 2004 – 2011
No Tahun Jumlah Tunjangan Karyawan
1 2004 Rp 28.560.000
2 2005 Rp 28.560.000
3 2006 Rp 28.560.000
4 2007 Rp 63.840.000
5 2008 Rp 63.840.000
6 2009 Rp 63.840.000
7 2010 Rp 63.840.000
8 2011 Rp 63.840.000
Sumber : PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Dilihat dari tabel di atas maka besarnya tunjangan yang diberikan oleh
perusahaan ada yang mengalami perubahan dan tidak. Perubahan tersebut
diberikan sesuai kebijakan perusahaan dalam memberikan tunjangan. Besarnya
tunjangan yang diberikan akan diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2004 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 28.560.000
2. Pada tahun 2005 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 28.560.000 dan tidak
mengalami peningkatan
3. Pada tahun 2006 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 28.560.000 dan tidak
mengalami peningkatan.
4. Pada tahun 2007 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 63.840.000 dan disini
pemberian tunjangan mengalami peningkatan sebesar 123,52%
5. Pada tahun 2008 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 63.840.000 dan tidak
mengalami peningkatan maupun penurunan.
6. Pada tahun 2009 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 63.840.000 dan tidak
mengalami peningkatan maupun penurunan.
7. Pada tahun 2010 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 63.840.000 dan tidak
mengalami peningkatan maupun penurunan.
8. Pada tahun 2011 besarnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supir dan kernet adalah sebesar Rp 63.840.000 dan tidak
mengalami peningkatan maupun penurunan.
Produktivitas merupakan suatu perbandingan antara hasil dari suatu
kegiatan dengan segala pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.
Sering diungkapkan jika hasil yang diperoleh suatu perusahaan tidak sesuai
dengan harapan yang diinginkan disebut dengan produktivitas rendah. Seperti
halnya produktivitas PT. Gapuraning Rahayu Ciamis di ukur melalui
perbandingan satuan output dan input dimana yang menjadi output adalah
penjualan dan input adalah beban pegawai yang dikeluarkan.
Berikut ini mengenai besarnya penjualan dan beban yang dikeluarkan PT.
Gapuraning Rahayu Ciamis.
Tabel 4.3
Produktivitas Karyawan
PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Periode 2004 – 2011
No Tahun Output Input Produktivitas
1 2004 16.441.450.000 2.296.291.899 7,16
2 2005 16.708.300.000 2.307.019.000 7,24
3 2006 17.184.700.000 2.319.122.800 7,41
4 2007 20.045.241.000 2.345.575.500 7,69
5 2008 28.759.494.500 3.730.154.000 7,71
6 2009 29.308.138.900 3.747.843.000 7,82
7 2010 30.315.539.000 3.820.078.000 7,94
8 2011 35.237.122.500 4.227.349.000 8,34
Sumber : PT. Gapuraning Rahayu Ciamis
Dilihat dari tabel 4.3 diatas maka besarnya produktivitas setiap tahunnya
mengalami perubahan, maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2004 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,16
2. Pada tahun 2005 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,24 dimana
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,12%
3. Pada tahun 2006 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,41 dimana
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2,35%
4. Pada tahn 2007 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,69 dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 3,78%
5. Pada tahun 2008 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,71 dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0,26%
6. Pada tahun 2009 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,82 dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 1,42%
7. Pada tahun 2010 besarnya produktivitas adalah sebesar 7,94 dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 1,54%
8. Pada tahun 2011 besarnya produktivitas adalah sebesar 8,34 dimana
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 5,04%
Pemberian bonus di PT. Gapuraning Rahayu dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan hal ini dikarenakan usaha para supir dan kernet dalam mencari
penumpang. Sehingga target penjualan tiket tercapai dan mendapat bonus sesuai
penumpang yang ada. Kenaikan persentasi bonus dari tahun 2004-2005 adalah
sebesar 3,55%. Lalu pada tahun 2005-2006 mengalami kenaikan lagi sebesar
2,55%. Pada tahun 2006-2007 juga mengalami peningkatan bonus sebesar 6,96%.
Ketika tahun 2008-2009 persentasi peningkatan bonus sangatlah drastis yaitu
177%. Peningkatan yang sangat pesat ini dipengaruhi penambahan jumlah operasi
ketika musim lebaran dan tahun baru. Pada tahun 2009-2010 bonus juga
mengalami peningkatan, adapun persentasi bonus dari tahun sebelumnya yaitu
7,11%. Lalu pada tahun 2010-2011 peningkatan persentasi bonus adalah sebesar
17,86%. Dan untuk yang terakhir yaitu tahun 2011 mengalami peningkatan
sebesar 56,62%. Dan rata-rata peningkatan persentasi bonus secara keseluruhan
adalah sebesar 33,95%.
Pemberian tunjangan di PT. Gapuraning Rahayu Ciamis juga mengalami
peningkatan pada tahun 2007-2011, dikarenakan ada kebijakan baru terhadap
pemberian tunjangan kepada para pegawai. Kenaikan pemberian tunjangan ini
bertujuan untuk meningkatkan para karyawan bekerja dengan semangat sehungga
produktivitas akan lebih meningkat. Pemberian tunjangan pada tahun 2004 di PT.
Gapuraning Rahayu adalah sebesar Rp 28.560.000. Lalu pada tahun selanjutnya
sampai tahun 2006 tidak mengalami peningkatan pemberian tunjangan oleh
perusahaan. Tetapi pada tahun 2007 tunjangan meningkat sebesar 123, 52%
dimana tunjangan karyawan ditambah 2 kali gaji karyawan itu sendiri. Itu
dikarenakan ada kebijakan baru yang diberikan perusahaan bagi karyawannya.
Untuk tahun selanjutnya sampai 2011 belum ada peningkatan pemberian
tunjangan.
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 peningkatan produktivitas hanya
0,26% dikarenakan banyaknya armada bis yang mengalami kerusakan sehingga
turunnya jumlah pengoperasian armada bis. Pada tahun 2011 produktivitas
meningkat cukup signifikan yaitu 5,04%. Itu dikarenakan ditambahnya jumlah
rute perjalanan dan penambahan armada bis. Rata-rata produktivitas karyawan
secara keseluruhan adalah sebesar 1,94%.
Untuk mengetahui pengaruh bonus secara parsial terhadap produktivitas
kerja karyawan, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah
“Bonus secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan”.
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil
penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS versi 20.0 (Tabel Coefficients) pada
lampiran 1, diperoleh nilai koefisien korelasi secara parsial untuk variabel X1
(bonus) terhadap variabel Y (produktivitas kerja karyawan) adalah sebesar 0,878.
Ini berarti antara bonus dengan produktivitas kerja karyawan mempunyai
hubungan yaitu sebesar 87,8% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2007:183).
Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,771 (0,8782),
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh bonus terhadap Produktivitas kerja
karyawan adalah sebesar 77,1%. Artinya 77,1% variabilitas variabel produktivitas
kerja karyawan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini
adalah bonus.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS pada lampiran 1, diperoleh nilai thitung sebesar 4,097. Dengan mengambil
taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,447 sehingga thitung > ttabel
(4,907 > 2,447) dengan tingkat signifikansi 0,009 < 0,05. Dikarenakan thitung >
ttabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya
adalah tolak Ho1 atau terima Ha1, artinya bonus secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian, apabila bonus yang diberikan kepada karyawan telah
memadai maka secara tidak langsung akan berdampak terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Hasil penelitian ini pun mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Yunus Handoko (2010) yang mengkaji Pengaruh Pemberian Kompensasi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perguruan Tinggi ASIA Malang.
Dengan Hasil Penelitian bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat, positif dan
searah antara bonus dan hasil penjualan.
Untuk mengetahui pengaruh tunjangan secara parsial terhadap produktivitas
kerja karyawan, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah
“Tunjangan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan”.
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil
penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS versi 20.0 (Tabel Coefficient) pada
lampiran 1, diperoleh nilai koefisien korelasi secara parsial untuk variabel X2
(tunjangan) terhadap variabel Y (produktivitas kerja karyawan) adalah sebesar
0,729. Ini berarti antara tunjangan dengan produktivitas kerja karyawan
mempunyai hubungan yaitu sebesar 72,9% dengan kategori kuat (Sugiyono,
2007:183). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,532 (0,7292),
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh tunjangan terhadap produktivitas kerja
karyawan adalah sebesar 53,2%. Artinya 53,3% variabilitas variabel produktivitas
kerja karyawan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini
adalah tunjangan.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS pada lampiran 1 diperoleh nilai thitung sebesar 2,379. Dengan mengambil
taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,447 sehingga thitung < ttabel
(2,379 < 2,447) dengan tingkat signifikansi 0,063 > 0,05. Dikarenakan thitung <
ttabel dan tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah
terima Ho2 atau tolak Ha2, artinya tunjangan secara parsial berpengaruh tetapi
tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Dengan demikian, apabila apabila pemberian tunjangan pada PT.
Gapuraning Rahayu Ciamis dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang
peningkatan produktivitas kerja karyawan. Namun disini hasilnya tidak signifikan.
Hal ini dikarenakan tunjangan hanya meningkat pada tahun 2007, sedangkan
tahun-tahun selanjutnya tunjangan belum mengalami kenaikan kembali.
Hasil penelitian ini pun sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Erlan Setia Permana (2008) yang mengkaji tentang Pengaruh Tunjangan
Terhadap Produktivitas kerja karyawan Pada PT. Hini Daiki Indonesia
Tasikmalaya. Dengan Hasil Penelitian bahwa tunjangan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Untuk mengetahui pengaruh bonus dan tunjangan secara simultan terhadap
produktivitas kerja karyawan, maka dilakukan analisis regresi linier berganda dan
uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah “Bonus dan tunjangan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan”, yang
berarti apabila bonus dan tunjangan pada perusahaan dilaksanakan dengan
optimal maka akan menghasilkan produktivitas kerja karyawan yang optimal juga.
Hasil perhitungan regresi ganda dengan menggunakan program Microsoft
Excel dan SPSS versi 20.0, diperoleh hasil sebagai berikut :
Y = 6,898169175 + 1,502E-009(X1) + 8,165E-009 (X2)
Dari hasil diatas maka dapat dikatakan bahwa berdasarkan persamaan
regresi tersebut didapat nilai konstanta sebesar 6,898169175 artinya jika bonus
(X1) dan tunjangan (X2) nilainnya adalah nol maka produktivitas kerja karyawan
(Y) yang akan dicapai adalah sebesar 6,898169175.
Dan dari koefisien b positif yang dapat diartikan bahwa angka arah atau
koefisien regresi tersebut menunjukkan angka peningkatan, setiap peningkatan
bonus dan tunjangan, maka akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Hal
ini berarti bahwa bonus dan tunjangan berpengaruh positif terhadap produktivitas
kerja karyawan.
Dari hasil perhitungan SPSS versi 20.0 (Tabel Model Summary) pada
lampiran 1, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2
(koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi
antara bonus dan tunjangan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 0,965.
Ini berarti antara bonus dan tunjangan terhadap produktivitas kerja karyawan
mempunyai hubungan yaitu sebesar 96,5% dengan kategori sangat kuat
(Sugiyono, 2007:183). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan
besarnya pengaruh antara bonus dan tunjangan terhadap produktivitas kerja
karyawan, yaitu sebesar 0,932 atau 93,2%. Artinya 93,2% variabilitas variabel
produktivitas kerja karyawan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas
yang dalam hal ini adalah bonus dan tunjangan. Pengaruh variabel lainnya (faktor
residu) terhadap produktivitas kerja karyawan selain bonus dan tunjangan adalah
sebesar 6,8%.
Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Gapuraning Rahayu
Ciamis dapat diartikan bahwa bonus dan tunjangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan tersebut merupakan faktor yang sangat kuat mempengaruhi pada
peningkatan atau penurunan produktivitas kerja karyawan pada PT. Gapuraning
Rahayu Ciamis.
Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan pengolahan atas data hasil
penelitian. Dengan kriteria tolak Ho jika Fhitung > dari Ftabel, maka berdasarkan
perhitungan SPSS pada lampiran 1 diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,170. Dengan
mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka Ftabel sebesar 5,786 sehingga
Fhitung > Ftabel (34,170 > 5,786) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 yang
berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho3 atau
terima Ha3, artinya bonus dan tunjangan berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Jadi hasil penelitian ini bonus berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan. Adapun teori yang mengatakan berdasarkan jumlah unit produksi
yang dihasilkan dalam satu kurun waktu waktu tertentu. Jika jumlah unit produksi
yang dihasilkan melebihi jumlah yang telah ditetapkan, karyawan menerima
bonus atas kelebihan jumlah yang dihasilkannya itu dan dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan (Sondang P. Siagian 2010:269)
Tunjangan berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan. Menurut Moekijat (1999 : 173) tunjangan adalah balas jasa tidak
langsung yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerjanya diluar upah dan gaji
guna meningkatkan semangat kerja karyawan. Tetapi dari teori tersebut belum
tentu tunjangan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Bonus dan tunjangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan. Menurut J. Ravianto (2001 : 102) produktivitas
tenaga kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output
(penjualan) dengan input (beban pegawai) yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga
kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap beban tenaga
kerja.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT. Gapuraning
Rahayu Ciamis mengenai pokok pembahasan “Pengaruh Bonus dan Tunjangan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan” maka diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Keadaan Bonus, Tunjangan dan Produktivitas kerja karyawan pada PT.
Gapuraning Rahayu Ciamis.
a) Perkembangan Bonus pada PT. Gapuraning Rahayu Ciamis 2004-2011
setiap tahunnya berfluktuatif dan secara global mengalami peningkatan, hal
ini tercermin dari nilai perubahan perkembangan Bonus PT. Gapuraning
Rahayu Ciamis. Hal ini disebabkan karena kenaikan jumlah penumpang
setiap tahunnya.
b) Perkembangan Tunjangan pada PT. Gapuraning Rahayu Ciamis 2004-2011
setiap tahunnya berfluktuatif dan secara global tidak ada perubahan yang
berarti, hal ini tercermin dari nilai perubahan perkembangan Tunjangan PT.
Gapuraning Rahayu Ciamis.
c) Produktivitas kerja karyawan PT. Gapuraning Rahayu Ciamis periode 2004-
2011 diketahui cenderung mengalami peningkatan yang befluktuasi setiap
tahunnya hal ini diakibatkan oleh peningkatan jumlah penumpang terhadap
armada bis di daerah Ciamis dan sekitarnya.
2. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS dapat ditarik kesimpulan
bahwa Bonus memiliki hubungan yang kuat dan berpengaruh secara signifikan
terhadap Produktivitas kerja karyawan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS dapat ditarik kesimpulan
bahwa Tunjangan tidak memiliki hubungan yang kuat dan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan.
4. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa hasil analisis regresi korelasi
berganda diperoleh koefisien b positif yang dapat diartikan bahwa angka arah
atau koefisien regresi tersebut menunjukkan angka peningkatan, setiap
peningkatan Bonus dan Tunjangan, maka akan meningkatkan Produktivitas
kerja karyawan. Dan dari hasil uji hipotesis Bonus dan Tunjangan secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas kerja karyawan dan
memiliki hubungan yang sangat kuat artinya perubahan Bonus dan Tunjangan
akan disertai dengan perubahan Produktivitas kerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 2. Murtanto.
Jakarta : Salemba Empat.
Dessler, Gary. 1993. Manajemen Personalia. Edisi ketiga. Agus Dharma. Jakarta :
Erlangga.
Erlan Setia Permana. 2008. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan. (Study Kasus Pada PT. Hini Daiki Indonesia
Tasikmalaya). Universitas Siliwangi. Tasikmalaya
Flippo, Edwin B. 2005. Manajemen Personalia. Diterjemahkan oleh : Moch.
Masud. Jakarta : Erlangga.
Gasperz, Vincent. 1998. Manajemen Produksi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi kedua. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu SP. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Toko Gunung Agung.
Ilna Ilyasa. 2008. Pengaruh Pemberian Tunjangan dan Produktivitas Terhadap
Laba Operasional. (Study Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten
Tasikmalaya). Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.
J. Ravianto. 2001. Produktivitas dan Manajemen. Edisi Ketiga. Lembaga Sarana
Informasi Usaha Produk
Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Edisi Kesatu. Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nugraha, Yudistira. 2008. Pemberian Reward dan Bonus Karyawan.
http://www.e-ganesha.co.id/pages/bonus_dan_reward
Nurhayati. 2010. Pengaruh Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
(Study Kasus Pada PT. Raya Sugarindo Inti Tasikmalaya). Universitas
Siliwangi. Tasikmalaya.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung :
CV. Mandan Maju.
Sinungan, Muchdarsyah. 2001. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Edisi Ke-7.
Jakarta : Bumi Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan
Kesatu. Bandung : Alfabeta
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bina Aksara.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Wahyudi, Bambang. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua.
Bandung : Sulita.
Wayne F. Carcio. 2003. Managing Human Resources. Fourth Edition. USA : Mc
Crawtill.
Wiratama, Austindo. 2009. Manajemen SDM (Kompensasi). http://www.teori-
msdm.blogspot.com/