pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja …repository.stieykpn.ac.id/558/1/ringkasan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Di Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
RINGKASAN SKRIPSI
Disusun Oleh:
MUHAMMAD DIAN AKBAR
NIM 2115 27840
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YKPN
YOGYAKARTA
AGUSTUS
2019
ii
iii
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediator. Penelitian ini dilakukan di Astra
Motor Yogyakarta dengan memakai kuesioner untuk 102 responden. Tipe penelitian
ini adalah eksplanatori. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui
pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja, 2) Untuk mengetahui pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, 3) Untuk mengetahui pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan, dan 4) Untuk mengetahui pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan Astra Motor Yogyakarta dengan variabel
kepuasan kerja sebagai variabel mediator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja,
kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, budaya
organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, dan kepuasan
kerja tidak memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Budaya organisasi, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of organizational culture on employee
performance with job satisfaction as an intervening variable. This research was
conducted at Astra Motor Yogyakarta using a questionnaire for 102 respondents. This
type of this research is explanatory. The purpose of this study is 1) to determine the
effect of organizational culture on job satisfaction, 2) to determine the effect of job
satisfaction on employee performance, 3) to determine the effect of organizational
culture on employee performance, and 4) to determine the effect of organizational
culture on employee performance Astra Motor Yogyakarta with work satisfaction as
an mediator variable. The results of this study indicate that organizational culture
variables have a positive and significant effect on job satisfaction, job satisfaction has
a positive and significant effect on employee performance, organizational culture has
a positive and significant effect on employee performance, and job satisfaction does
not mediate the influence of organizational culture on employee performance.
Keywords: Organizational Culture, Job Satisfaction, Employee Performance
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
1
Latar Belakang Peneltian
Prestasi kerja karyawan menjadi begitu penting untuk diperhatikan karena
mempunyai banyak pengaruh dalam kelancaran aktivitas bisnis. Perusahaan
seringkali menemui adanya masalah prestasi kerja dari karyawan, hal ini perlu
diatasi untuk membantu perusahaan mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu
prestasi kerja ditunjukkan dengan kinerja karyawan. Hasil dari kinerja karyawan
yang baik membuat perusahaan lebih efektif dan efisien serta produktifitas
perusahaan dapat meningkat sehingga mampu untuk melakukan persaingan pada
perusahaan yang lain.
Adapun unsur yang memberikan dampak pada kinerja adalah budaya
organisasi dan kepuasan kerja. Menurut riset yang dikerjakan Rani Mariam (2009)
dan Mustika (2013) keduanya menyatakan bahwa budaya organisasi memberikan
pengaruh pada kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya variabel kepuasan kerja
memberikan pengaruh pada kinerja karyawan. Begitu juga dengan variabel budaya
organisasi berpengaruh pada kinerja karyawan.
Zaman modern dan terus berkembang ini, sumberdaya manusia adalah
modal untuk perusahaan agar dapat bersaing, karena SDM berfungsi membuat
kebijakan, sebagai pelaksana baik itu kebijakan yang telah ditetapkan dan kegiatan
operasional perusahaan. Eksistensi perusahaan dapat dilihat dari keberhasilan
dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam persaingan. Peran
dari sumberdaya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
perusahaan.
Astra Motor (PT Astra International Tbk. – Honda Sales Operation),
merupakan salah satu dari sekian banyak Operasi Perusahaan PT Astra
International Tbk. yang beroperasi dalam sektor penjualan retail dan penyaluran
kendaraan roda dua dengan merk Honda. PT Astra Internasional Tbk. memiliki
jaringan dealer yang luas pada berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya yaitu
Astra Motor Yogyakarta (HSO). Dengan berbagai macam layanan yang dimiliki
dan agar aktivitas bisnis bisa beroperasi secara lancar maka perlu diimbangi dengan
kinerja yang baik pula dari karyawan.
Pelaksanaan tugas dalam pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan di
berbagai divisi yang tersedia pada perusahaan, hampir tidak terlepas adanya
pengaruh dari budaya organisasi. Terbentuknya sikap pada karyawan merupakan
salah satu pengaruh yang dihasilkan dan budaya organisasi dapat memberikan
arahan pada karyawan dalam menjalankan tugasnya. Untuk mewujudkan pelayanan
dan kinerja yang optimal Astra Motor Yogyakarta (HSO) menerapkan budaya
organisasi dengan nama Astra Motor BEST Core Value yang memiliki beberapa
nilai di dalamnya. Nilai-nilai tersebut yaitu Bussiness Awareness (Kesadaran
Bisnis), Excellent Service (Pelayanan Prima), Synergetic Teamwork (Kerja Sama
Sinergis), dan Trustworthiness (Kepercayaan).
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
2
Kepuasan kerja termasuk unsur internal atau unsur yang timbulkan oleh
karyawan dari dalam diri. Rasa puas dapat dicapai ketika yang menjadi harapan
para karyawan dapat terpenuhi dalam melakukan tugasnya. Kecenderungan kinerja
yang baik dihasilkan oleh karyawan yang menyukai atau merasa senang pada
pekerjaannya sehingga menimbulkan rasa puas dalam diri. Robbins & Judge (2008)
dalam (Wahyuni, Taufik, & Ratnawati, 2016) menyimpulkan bahwa Kepuasan
karyawan dalam bekerja dapat timbul dengan adanya persepsi terhadap budaya
organisasi yang baik, sebaliknya ketidakpuasan karyawan dalam bekerja dapat
ditimbulkan dengan adanya persepsi terhadap budaya organisasi yang tidak baik.
Berpokok sesuai uraian di atas tentang pengaruh budaya organisasi dan
kepuasan kerja pada kinerja karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO), maka hal
yang perlu untuk diketahui adalah “Apakah budaya organisasi memberikan
pengaruh pada kinerja karyawan? Kemudian Apakah kepuasan kerja bertindak
sebagai perantara pengaruh budaya organisasi?”
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada penelitian
ini yaitu:
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan
Astra Motor Yogyakarta (HSO)?
2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja karyawan Astra Motor
Yogyakarta (HSO)?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh pada kinerja karyawan Astra
Motor Yogyakarta (HSO)?
4. Apakah kepuasan kerja memediasi pengaruh budaya organisasi pada
kinerja karyawan?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Astra Motor Yogyakarta (HSO).
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
4. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel pemediasi.
Kontribusi Penelitian
Kontribusi dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengaruh budaya organisasi
pada kinerja karyawan karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
2. Bagi Astra Motor Yogyakarta (HSO)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
3
Bisa dijadikan bahan pertimbangan dan sumbangan informasi dalam
pengambilan keputusan berdasarkan faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
3. Bagi peneliti seterusnya
Penelitian ini bisa digunakan untuk bahan acuan tentang pengaruh
budaya organisasi pada kinerja karyawan Astra Motor Yogyakarta
(HSO).
TINJAUAN TEORI
Kinerja
Bernardin & Russel (1998) dalam (Sopiah & Sangadji, 2018) mendefinisikan
bahwa kinerja merupakan sebuah hasil pencatatan yang didapat dalam waktu
tertentu dari pelaksanaan pekerjaan ataupun aktivitas spesifik. Menurut Abdulloh
(2006) kinerja karyawan adalah perolehan yang diraih karyawan sesuai kriteria
tertentu yang telah ditentukan perusahaan. Menurut Mangkunegara (2007) kinerja
adalah deskripsi tentang tahap pelaksanaan tugas baik secara kualitas dan kuantitas
yang diperoleh karyawan pada pelaksanaan tugas disesuaikan dengan apa yang
telah menjadi tanggung jawabnya.
Kinerja juga dapat diukur dengan metode menurut Bernardin & Russel dalam
(Gomes, 2003), hal-hal yang dinilai diantaranya:
a. Mutu pekerjaan (Quality of work): tercapainya mutu pekerjaan sesuai
tuntutan tertentu dan kesiapan.
b. Pengetahuan pekerjaan (Job knowledge): banyaknya ilmu dalam
pekerjaan dan keterampilan.
c. Kerjasama (Cooperation): terdapat kemauan berkolaborasi dengan orang
lain ataupun sesama anggota.
d. Ketergantungan (Dependability): sadar agar dapat terpercaya mengenai
hal kehadiran dan pemenuhan kerja.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai yang dianggap sebagai petunjuk bagi sesama
organisasi guna pemecahan masalah pada perusahaan. Arti dari pada budaya
organisasi beranekaragam. Budaya organisasi ialah nilai, persepsi, keyakinan,
filosofi, adat organisasi, norma, dan yang lainnya (pokok budaya organisasi) yang
ditumbuhkembangkan untuk jangka panjang oleh tokoh, perintis, dan orang-orang
dalam organisasi yang disebarluaskan dan dicontohkan bagi anggota baru serta
diimplementasikan pada kegiatan organisasi agar memberikan efek atas paradigma,
perilaku dan kelakuan anggota organisasi pada pembuatan produk, layanan
konsumen, dan pencapaian sasaran organisasi (Wirawan, 2007).
Sesuai dengan Glaser et al. (1987) ada enam dimensi dari variabel budaya
organisasi diantaranya:
a. Involvement: masukan yang dilaporkan dan partisipasi dalam
pengambilan keputusan; responden merasa bahwa pemikiran dan ide-ide
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
4
mereka diperhitungkan dan didorong oleh manajemen puncak untuk
memberikan pendapat dan saran.
b. Teamwork and conflict: melaporkan upaya koordinasi, kerja sama
antarpribadi, hubungan baik, atau antagonisme, kebencian,
kecemburuan, ketidakpercayaan, perebutan kekuasaan dalam bagian atau
divisi; orang berbicara secara langsung dan terus terang tentang masalah
yang mereka miliki satu sama lain.
c. Information flow: tautan, saluran, kontak, aliran komunikasi ke orang
atau kelompok terkait dalam organisasi; melaporkan perasaan terisolasi
atau tidak dapat dihubungi.
d. Climate and morale: perasaan yang dilaporkan tentang kondisi kerja,
motivasi, suasana umum, karakter organisasi.
e. Supervision: informasi yang dilaporkan oleh karyawan tentang atasan
langsung mereka; sejauh mana mereka diberikan umpan balik positif dan
negatif pada kinerja kerja; sejauh mana harapan kerja jelas.
f. Meetings: melaporkan informasi tentang apakah terjadi pertemuan dan
seberapa produktifnya mereka.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah variabel pemediasi dalam penelitian ini, oleh sebab itu
definisi kepuasan kerja penting untuk dipahami. Menurut Church (1995) dalam
(Sari, 2009) menyimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah efek yang muncul dari
bermacam-macam sikap yang dimiliki oleh karyawan. Definisi lain dari kepuasan
kerja menurut Luthans (1998) dalam (Rani Mariam, 2009) menyampaikan
bahwasanya kepuasan kerja ialah situasi firasat seseorang yang meyakinkan
ataupun menggembirakan yang diperoleh dari penilaian pada pekerjaan atau rekam
jejak kerja.
Menurut Bowling dan Hammond (2008) kepuasan kerja memiliki dua dimensi pada
Michigan Organizational Assessment Questionnaire (MOAQ) yaitu:
a. Pekerjaan umum (Job in general)
b. Pekerjaan saat ini (Work in present job)
Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1: Terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
Hipotesis 2: Terdapat pengaruh positif kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Astra Motor Yogyakarta (HSO).
Hipotesis 3: Terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO).
Hipotesis 4: Terdapat pengaruh positif budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan Astra Motor Yogyakarta (HSO) dengan variabel kepuasan kerja sebagai
variabel pemediasi.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
5
Model Penelitian (Research Model)
Dari paparan yang sudah disampaikan maka research model dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Keterangan:
Variabel bebas (Independen Variable)
X: Budaya Organisasi (Organizational Culture)
Variabel Terikat (Dependen Variable)
Y: Kinerja (Performance)
Variabel pemediasi (Mediator Variable)
M: Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
METODE PENELITIAN
Tipe Penelitian
Riset ini menggunakan tipe penelitian eksplanatori. Tujuan dari penelitian
eksplanatori yaitu penelitian yang berupaya membuktikan hipotesis yang
menegaskan kaitan sebab akibat baik dua variabel maupun lebih. Pada penelitian
ini memiliki variabel independen, variabel mediator, dan variabel dependen dimana
ketiga variabel tersebut diuji untuk dapat mengetahui pengaruhnya secara parsial
maupun simultan.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Astra Motor Yogyakarta (HSO) yang beralamat di Jl.
Magelang No.Km. 7,2, Mlati Beningan, Sendangadi, Kec. Mlati, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55285.
Populasi
Menurut Sugiyono (2017) “populasi adalah kawasan umum yang tersusun oleh
obyek atau subyek yang memiliki mutu dan karakteristik khusus yang diterapkan
oleh peneliti guna dipelajari dan setelah itu diambil kesimpulannya.” Populasi yang
dimaksud pada penelitian ini ialah semua karyawan Astra Motor Yogyakarta
(HSO).
Sampel
Menurut Sugiyono (2017) “sampel adalah sebagian dari kuantitas dan karakteristik
yang dipunyai oleh populasi tersebut.” Sampel yang dipakai dalam penelitian ini
oleh peneliti ditentukan memakai metode sensus, yaitu metode pengambilan sampel
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
6
dimana anggota populasi dipakai sebagai sampel. Peneliti mengambil sampel dalam
penelitian ini sejumlah 102 orang.
Data Penelitian
Jenis data yang dipakai pada penelitian ini adalah data primer. Data primer ialah
data yang didapat langsung saat melaksanakan penelitian dan dilanjutkan dengan
pengolahan data untuk menyelesaikan persoalan yang diteliti. Data primer yang
dipakai pada riset ini ialah data yang didapatkan dari jawaban responden pada
kuesioner yang telah dibagikan kepada para karyawan Astra Motor Yogyakarta
(HSO). Peneliti akan membuat kesepakatan waktu dengan responden untuk
melakukan pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh pihak terkait.
Metode Pengumpulan Data
Data primer yang dikumpulkan pada riset ini memakai cara pengumpulan data
dengan secara langsung kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner
berupa daftar pertanyaan yang sistematis yang berguna untuk memperoleh
informasi atau data dari karyawan sehingga dapat diketahui apakah terdapat
ndampak dari budaya organisasi pada kinerja melalui kepuasan kerja. Pengukuran
untuk variabel independen, variabel mediator, dan variabel dependen pada
kuesioner ini memakai skala likert yang terdiri dari 5 alternatif penilaian yaitu:
1) Sangat tidak setuju (STS)
2) Tidak setuju (TS)
3) Netral (N)
4) Setuju (S)
5) Sangat setuju (SS)
Teknik Analisis
Data yang telah terkumpul kemudian akan melalui proses pengolahan dan analisis
yang bertujuan agar mendapatkan hasil penelitian. Terdapat dua teknik analisis
yang digunakan di dalam penelitian yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Pada penelitian ini analisis kuantitatif tersusun atas: uji validitas, uji reliabilitas, uji
normalitas, uji multikolinieritas, uji korelasi, dan uji hipotesis.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil Penyebaran Kuesioner
Pembagiaan kuesioner dilaksanakan dalam rentang waktu mulai tanggal 14 Juni
2019 sampai dengan 10 Juli 2019. Peneliti membagikan kuesioner dengan total
sebanyak 110 kuesioner, dan sebanyak 103 responden mengembalikan kuesioner.
Terdapat 1 kuesioner yang tidak bisa diolah. Kuesioner yang bisa diolah berjumlah
102 responden. Pada tabel 4.1 menunjukkan rincian hasil pembagian kuesioner.
Karakteristik Responden
peneliti akan memaparkan tentang umur, gender, dan tingkat pendidikan yang
diperoleh dari responden dalam penelitian sebagai berikut:
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
7
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi menyajikan penjelasan data penelitian berupa variabel
penelitian, nilai mean, dan standar deviasi. Variabel penelitian yang dipakai yaitu
budaya organisasi, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Berdasar dari variabel
independen (x), variabel mediator (m), dan variabel dependen (y) tersebut
dilakukan pengujian statistik deskriptif sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
No Variabel Mean SD
1 Budaya organisasi 3,94 0,43
2 Kepuasan kerja 4,10 0,63
3 Kinerja karyawan 4,03 0,48
4 Usia 27,59 6,62
5 Gender 0,68 0,47
6 Org_ten 1,96 0,95
7 T_Pendidikan 1,75 0,92
Dari penyajian dalam tabel 4.2 bisa diketahui bahwa Budaya organisasi mempunyai
nilai mean 3,94 (394%) yang berarti bahwa budaya organisasi di Astra Motor
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 59 57,84*
DIPLOMA 10 9,80
S1 33 32,35
S2 0 0,00
Total 102 100,00
Gender Frekuensi Persentase
Pria 69 67,65*
Wanita 33 32,35
Total 102 100,00
Umur Frekuensi Persentase
17-24 39 38,24*
25-31 37 36,27
32-38 17 16,67
39-45 9 8,82
Total 102 100,00
Lama Bekerja Frekuensi Persentase
0-2 tahun 42 41,18*
>2-5 tahun 28 27,45
>5-10 tahun 26 25,49
>10 tahun 6 5,88
Total 102 100,00
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
8
tergolong tinggi. Nilai standar deviasi budaya organisasi sebesar 0,43 lebih rendah
dari nilai mean yang memperlihatkan distribusi data pada responden hampir sama.
Pengujian Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk menjamin bahwa instrumen yang dipakai valid
dan bisa mengukur dengan akurat apa hendak diukur. Instrumen dinilai valid jika
mampu mengukur variabel-variabel penelitian secara tepat. Validnya suatu
instrument ditunjukkan dengan mempunyai nilai r hitung > nilai r tabel.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment memakai bantuan
software SPSS didapatkan hasil nilai r hitung sebagai berikut:
Variabel
Nilai R
Hitung
Nilai R Tabel
(5%) Nilai sig. Keputusan
Bda1 0.61 0.20 0.00 Valid
Bda2 0,60 0.20 0.00 Valid
Bda3 0.54 0.20 0.00 Valid
Bda4 0.58 0.20 0.00 Valid
Bda5 0.62 0.20 0.00 Valid
Bda6 0.67 0.20 0.00 Valid
Bdi1 0.58 0.20 0.00 Valid
Bdi2 0.68 0.20 0.00 Valid
Bdi3 0.66 0.20 0.00 Valid
Bdi4 0.72 0.20 0.00 Valid
Bdi5 0.68 0.20 0.00 Valid
Bdi6 0.75 0.20 0.00 Valid
Bdc1 0,70 0.20 0.00 Valid
Bdc2 0,60 0.20 0.00 Valid
Bdc3 0.57 0.20 0.00 Valid
Bdc4 0.53 0.20 0.00 Valid
Bdc5 0.60 0.20 0.00 Valid
Bds1 0.76 0.20 0.00 Valid
Bds2 0.68 0.20 0.00 Valid
Bds3 0.70 0.20 0.00 Valid
Bds4 0.58 0.20 0.00 Valid
Bds5 0.73 0.20 0.00 Valid
Bds6 0.70 0.20 0.00 Valid
Bds7 0.64 0.20 0.00 Valid
Bds8 0.67 0.20 0.00 Valid
Bdm1 0.72 0.20 0.00 Valid
Bdm2 0.61 0.20 0.00 Valid
Bdm3 0.68 0.20 0.00 Valid
Bdm4 0.42 0.20 0.00 Valid
Bdm5 0.67 0.20 0.00 Valid
Kk1 0.73 0.20 0.00 Valid
Kk2 0.73 0.20 0.00 Valid
Knj1 0.68 0.20 0.00 Valid
Knj2 0.75 0.20 0.00 Valid
Knj3 0.72 0.20 0.00 Valid
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
Knj4 0.78 0.20 0.00 Valid
Knj5 0.66 0.20 0.00 Valid
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
81
Berdasarkan dari setiap item pertanyaan di atas nilai r hitung (0,44 s/d 0,78) lebih
besar dari nilai r tabel dengan (α=5%) = 0.20, sehingga instrumen yang dipakai
pada penelitian ini dianggap valid dan bisa dipakai untuk mengukur data penelitian
dengan akurat.
Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dipakai untuk memperlihatkan konsistensi pengukuran instrumen
riset jika dilakukan pengukuran pada sebuah konsep yang akan diukur. Pada
penelitian ini Cronbachs Alpha digunakan untuk melakukan uji reliabilitas. Sebuah
instrument bisa dinyatakan reliabel apabila nilai koefisien Cronbachs Alpha > dari
0,6. Dalam tabel 4.4 memperlihatkan hasil dari pengujian reliabilitas.
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Budaya Organisasi (X) 0,95 Reliabel
Kepuasan Kerja (M) 0,62 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,85 Reliabel
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
Pada hasil uji reliabilitas dalam tabel 4.2 bisa dilihat nilai cronbach alpha dari setiap
variabel (0,64 s/d 0,95) > 0,6 sehingga instrumen kuesioner dalam penelitian bisa
dinyatakan reliabel.
Uji Normalitas
Untuk dapat mengetahui kenormalan distribusi data maka diperlukan pengujian
normalitas data. Uji normalitas dipakai pada statistik parametric dengan anggapan
bahwa terdistribusi secara normal data yang diteliti, karena data berdistribusi
normal artinya memiliki sebaran yang normal. Uji Normalitas Kolmogorov
smirnov (KS) dipakai untuk mengetahui nilai residual berdistribusi secara normal
atau tidak. Ketentuan yang dipakai untuk mengambil keputusan adalah jika nilai
signifikansi atau probabilitas < dari 0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi
secara normal. Jika nilai signifikansi atau probabilitas > dari 0,05, maka nilai
residual berdistribusi secara normal. Berikut merupakan output uji normalitas
Kolmogorov smirnov:
Unstandardized Residual
N 102
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,99242638
Most Extreme Differences Absolute ,109
Positive ,109
Negative -,107
Kolmogorov-Smirnov Z 1,102
Asymp. Sig. (2-tailed) ,177 Test distribution is Normal. Calculated from data.
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
9
Berpokok pada hasil uji normalitas tersebut diperoleh angka Asymp Sig sebesar 0,18
> dari tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa variabel terdistribusi secara normal.
Uji Multikolinieritas
Pengujian ini bermaksud untuk membuktikan apakah terdapat korelasi antara
variabel independen dalam model regresi. Tidak terdapat adanya korelasi antar
variabel independen menunjukkan bahwa model regresi baik. Kaidah pengambilan
keputusan yaitu apabila nilai tolerance > 0,1 begitu juga dengan nilai VIF < 10 bisa
diambil kesimpulan multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi tidak ada, begitu juga sebaliknya. Hasil pengujian multikolinieritas sebagai
berikut:
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
1 Budaya organisasi 0,68 1,47 Tidak terjadi
multikolinieritas
2 Kepuasan kerja 0,68 1,47 Tidak terjadi
multikolinieritas
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
Berdasarkan hasil pengujian memperlihatkan bahwa kedua variabel independen
yaitu budaya organisasi dan kepuasan kerja dalam penelitian ini mempunyai nilai
tolerance > 0,1 dan VIF < 10, sehingga bisa diambil kesimpulan tidak terjadi
multikolinieritas antara kedua variabel independen dalam model regresi.
Uji Korelasi
Uji korelasi dipakai untuk membuktikan apakah terdapat hubungan pada kedua
variabel atau tidak. Peneliti memakai uji korelasi product moment pearson dalam
penelitian ini. Hasil pengujian bisa adalah sebagai berikut:
No Variabel Budaya
organisasi
Kepuasan
kerja
Kinerja
karyawan Usia Gender
Masa
kerja T_Pendidikan
1 Budaya
organisasi (0,95) 0,56** 0,57** 0,19 0,25* 0,05 0,07
2 Kepuasan
kerja - (0,62) 0,40** 0,17 0,09 -0,10 0,09
3 Kinerja
karyawan - - (0,85) 0,37** 0,18 0,30** 0,09
4 Usia - - - - 0,39** 0,65** 0,21*
5 Gender - - - - - 0,44** -0,28**
6 Org_ten - - - - - - 0,10
7 T_Pendidikan - - - - - - -
**korelasi signifikan pada tingkat 0,01 (2-tailed); angka dalam kurung adalah nilai
cronbach alpha
*korelasi signifikan pada tingkat 0,05 (2-tailed); angka dalam kurung adalah nilai
cronbach alpha
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
10
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel budaya
organisasi berkorelasi positif signifikan kepada variabel kepuasan kerja (r = 0,56; p
< 0,05), variabel kinerja karyawan (r = 0,57; p < 0,05) dan pada variabel gender (r
= 0,25; p < 0,05), sedangkan untuk hubungan dengan sisa variabel lain yang terlibat
dalam penelitian ini yaitu positif tapi tidak signifikan. Untuk variabel kepuasan
kerja hanya memiliki korelasi positif yang signifikan kepada variabel kinerja
karyawan (r = 0,40; p < 0,05). Kepuasan kerja juga memiliki korelasi negatif yang
tidak signifikan terhadap masa kerja (r = -0,10; p > 0,05), sedangkan hubungan
dengan sisa variabel lain yang terlibat dalam penelitian ini yaitu positif tapi tidak
signifikan.
Variabel kinerja karyawan berkorelasi positif signifikan kepada variabel
kontrol usia (r = 0,37; p < 0,05) dan variabel kontrol masa kerja (r = 0,30; p < 0,05),
sedangkan untuk hubungan dengan sisa variabel lain yang terlibat dalam penelitian
ini yaitu positif tapi tidak signifikan. Untuk variabel kontrol usia berkorelasi positif
signifikan kepada semua variabel penelitian. Korelasi terkecil usia terjadi pada
tingkat pendidikan (r = 0,21; p < 0,05), sedangkan korelasi terbesar terjadi pada
masa kerja (r = 0,65; p < 0,05). Variabel kontrol gender memiliki korelasi positif
signifikan kepada variabel kontrol masa kerja (r = 0,44; p < 0,05) dan juga memiliki
korelasi negatif yang signifikan kepada variabel kontrol tingkat pendidikan (r = -
0,28; p < 0,05). Untuk yang terakhir variabel kontrol masa kerja memiliki korelasi
positif namun tidak signifikan kepada variabel kontrol tingkat pendidikan (r = 0,10;
p > 0,05).
Pengujian Hipotesis
Analisis ini berfungsi untuk menguji besar kecilnya pengaruh pada setiap variabel
independen terhadap variabel dependen. Untuk metode analisis dalam penelitian ini
memakai analisis regresi berganda.
a. Pengaruh Budaya Organisasi (X1) terhadap Kepuasan Kerja (X2)
Variabel dependen: Kepuasan kerja
Variabel independen Koefisien
regresi t hitung Prob.Sig
Usia 0,02 2,30 0,03
Gender -0,01 -0,04 0,97
Org_ten -0,20 -2,62 0,01
T_Pendidikan 0,03 0,40 0,70
Budaya organisasi 0,78 6,20 0,00
Konstanta 0,71 1,43 0,16
R 0,61
R Square 0,37
F hitung 11,44
Prob.Sig 0,00
Standar Error 0,51
Jumlah variabel signifikan 3
N 102
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
11
Hasil pada pengujian menunjukkan untuk Hipotesis 1 diterima
karena nilai t hitung (6,20) > dari nilai t tabel (1,98) dan nilai P value yang
didapatkan sebesar (0,00) < dari tingkat signifikansi yang dipakai sebesar
0,05. Berdasarkan pada hasil pengujian bisa diperoleh kesimpulan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepusan kerja,
dengan nilai koefisien regresi 0,78.
Pada uji F diperoleh F tabel (F = K; n – k) sebesar 3,94 dengan
hipotesis H0 = tidak terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja dan Ha = terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan
kerja. Hasil pengujian memperoleh F hitung 11,44 > F tabel 3,94 maka H0
ditolak yaitu terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
Pada uji koefisien determinasi didapatkan R Square sebesar 0,37
berarti variabel yang mempengaruhi Y sebesar 37% sisanya 63%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Dengan
demikian hipotesis 1 terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja didukung. Hasil kesimpulan ini konsisten dengan penelitian
yang terdahulu oleh Rani Mariam (2009) dan Abadiyah and Purwanto
(2016) yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.
b. Pengaruh Kepuasan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Variabel dependen: Kinerja karyawan
Variabel independen Koefisien
regresi t hitung Prob.Sig
Usia 0,01 1,25 0,22
Gender -0,04 -0,34 0,73
Org_ten 0,13 2,13 0,04
T_Pendidikan -0,01 0,20 0,85
Kepuasan kerja 0,30 4,34 0,00
Konstanta 2,27 7,54 0,00
R 0,53
R Square 0,29
F hitung 7,71
Prob.Sig 0,00
Standar Error 0,41
Jumlah variabel signifikan 2
N 102
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
Hasil pada pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima
karena nilai t hitung (4,34) > dari pada nilai t tabel (1,98) dan nilai P value
yang didapatkan sebesar (0,00) < dari tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 0,05. Berdasarkan pada hasil uji di atas bisa diperoleh kesimpulan
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
12
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, dengan nilai koefisien regresi (0,30).
Pada uji F diperoleh F tabel (F = K; n – k) sebesar 3,94 dengan
hipotesis H0 = tidak ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan dan Ha = terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan. Hasil pengujian memperoleh F hitung 7,71 > F tabel 3,94 maka
H0 ditolak yaitu terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan.
Pada uji koefisien determinasi didapatkan R Square sebesar 0,29
berarti variabel yang mempengaruhi Y sebesar 29% sisanya 71%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Dengan
demikian hipotesis 2 terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan didukung. Hasil kesimpulan ini sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Novianti et al. (2015) dan Ishan (2018) yang menyatakan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
c. Pengaruh Budaya Organisasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Variabel dependen: Kinerja karyawan
Variabel independen Koefisien
regresi t hitung Prob.Sig
Usia 0,01 1,78 0,08
Gender -0,15 -1,54 0,13
Org_ten 0,11 2,11 0,04
T_Pendidikan -0,03 -0,63 0,53
Budaya organisasi 0,63 6,92 0,00
Konstanta 1,12 3,13 0,00
R 0,66
R Square 0,43
F hitung 14,50
Prob.Sig 0,00
Standar Error 0,37
Jumlah variabel signifikan 2
N 102
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
Hasil pada pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 3 diterima
karena nilai t hitung (6,92) > dari nilai t tabel (1,98) dan nilai P value yang
didapatkan sebesar (0,00) < dari tingkat signifikansi yang digunakan sebesar
0,05. Berdasarkan pada hasil uji di atas bisa diperoleh kesimpulan bahwa
budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, dengan nilai koefisien regresi 0,63.
Pada uji F diperoleh F tabel (F = K; n – k) sebesar 3,94 dengan
hipotesis H0 = tidak ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan dan Ha = terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan. Hasil pengujian memperoleh F hitung 14,50 > F tabel 3,94 maka
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
13
H0 ditolak yaitu terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan.
Pada uji koefisien determinasi didapatkan R Square sebesar 0,43
berarti variabel yang mempengaruhi Y sebesar 43% sisanya 57%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Dengan
demikian hipotesis 3 terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan didukung. Hasil kesimpulan ini konsisten dengan penelitian yang
terdahulu oleh Abdulloh (2006) dan (Mustika (2013)) yang menyatakan
bahwa budaya organisasi berpengaruh pada kinerja
d. Pengaruh Budaya Organisasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja (M)
Variabel dependen: Kinerja karyawan
Variabel independen Koefisien
regresi t hitung Prob.Sig
Usia 0,01 1,43 0,16
Gender -0,15 -1,54 0,13
Masa Kerja 0,13 2,41 0,02
Tingkat Pendidikan -0,03 -0,69 0,49
Budaya organisasi 0,55 5,14 0,00
Kepuasan kerja 0,10 1,40 0,17
Konstanta 1,04 4,02 0,00
R 0,67
R Square 0,44
F hitung 12,53
Prob.Sig 0,00
Standar Error 0,37
Jumlah variabel signifikan 2
N 102
Sumber: Data primer (diolah, 2019)
Hasil pada pengujian menunjukkan bahwa hipotesis 4 tidak diterima.
Budaya organisasi memiliki nilai t hitung (5,14) > dari nilai t tabel (1,98)
dan nilai P value yang didapatkan sebesar (0,00) < dari tingkat signifikansi
yang dipakai sebesar 0,05. Kemudian untuk kepuasan kerja memiliki nilai t
hitung (1,40) < dari nilai t tabel (1,98) dan nilai P value yang didapatkan
sebesar (0,17) > dari tingkat signifikansi yang dipakai sebesar 0,05.
Berdasarkan pada hasil uji di atas ketika budaya organisasi dan kepuasan
kerja diregresi secara bersama-sama dapat diperoleh kesimpulan bahwa
budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan nilai
koefisien regresi 0,55 dan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, dengan nilai koefisien regresi 0,10.
Pada variabel kontrol koefisien regresi dari usia sebesar 0,01
(positif) dan nilai P value sebesar 0,16 > 0,05 yang berarti usia tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Yang kedua,
koefisien regresi dari gender sebesar -0,15 (negatif) dan nilai P value
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
14
sebesar 0,13 > 0,05 yang berarti gender tidak berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja karyawan. Yang ketiga, koefisien regresi dari masa kerja
sebesar 0,13 (positif) dan P-value sebesar 0,02 < 0,05 yang berarti lama
bekerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Yang
keempat, koefisien regresi dari tingkat pendidikan sebesar -0,03 (negatif)
dan P value sebesar 0,49 > 0,05 yang berarti tingkat pendidikan tidak
berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pada uji F diperoleh F tabel (F = K; n – k) sebesar 3,09 dengan
hipotesis H0 = tidak ada pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja
secara simultan terhadap kinerja karyawan dan Ha = terdapat pengaruh
budaya organisasi dan kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja
karyawan. Hasil pengujian memperoleh F hitung 12,53 > F tabel 3,09 maka
H0 ditolak yaitu terdapat pengaruh secara simultan antara budaya organisasi
dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Pada uji koefisien determinasi didapatkan R Square sebesar 0,44
berarti variabel yang mempengaruhi Y sebesar 44% sisanya 56%
dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa kepuasan kinerja yang memediasi
hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan tidak
didukung, hal ini juga ditemukan pada penelitian Prayitno (2018) yang
menyatakan bahwa budaya organisasi melalui kepuasan kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam regresi sederhana
antara variabel kepuasan kerja dan kinerja karyawan terdapat hubungan
positif signifikan, akan tetapi ketika dilakukan regresi bersama antara
budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan hasilnya
menjadi tidak signifikan (β = 0,10; P-value = 0,17). Dengan demikian hal
ini tidak memenuhi persyaratan dari teori Baron dan Kenny (1986) untuk
terciptanya mediasi atau dengan kata lain pada penelitian ini tidak terjadi
mediasi oleh variabel kepuasan kerja.
Dengan hasil tersebut peneliti memberikan beberapa alternatif
penjelasan dari fenomena di atas: Pertama, peneliti menduga dalam latar
penelitian ini variabel budaya organisasi berperan menjadi variabel mediasi.
Budaya organisasi dimungkinkan untuk menjadi variabel mediasi
berdasarkan penelitian terdahulu oleh Anggraini (2019) yang menyatakan
bahwa kecerdasan emosi melalui budaya organisasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai. Kedua, data dalam penelitian ini bagus
dapat dilihat dari uji validitas dan reliabilitas yang hasilnya valid dan
reliabel, dari uji normalitas hasilnya data berdistribusi normal, dari uji
multikolinieritas hasilnya tidak bermasalah, uji korelasi antara x1 dan x2
biasa, dan dari uji hipotesis budaya organisasi dan kepuasan kerja secara
parsial berpengaruh positif signifikan pada kinerja karyawan. Namun ketika
budaya organisasi dan kepuasan kerja diregres secara bersama hasilnya
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
15
untuk kepuasan kerja menjadi positif tidak signifikan. Besarnya kontribusi
pengaruh dapat dilihat melalui nilai Adjusted R Square sebesar 0,006 yang
artinya kontribusi pengaruhnya sangat kecil.
Dalam model regresi berganda minimal terdapat tiga variabel.
Apabila X2 hanya meningkatkan keseuaian keseluruhan model maka
menjelaskan variasi baru dalam Y. Jika tidak meningkatkan prediksi
keseluruhan tetapi berkorelasi dengan X1 dan Y maka efek yang
diperkirakan dari X1 akan menurun dan mungkin menjadi tidak signifikan.
Hal ini dikarenakan X1 tidak secara unik menjelaskan Y.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan telah dianalisis pada bab-bab sebelumnya,
maka dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan kerja. Budaya organisasi adalah nilai yang ada
dalam sebuah perusahaan dimana akan berfungsi untuk mengarahkan
perilaku karyawan. Maka dengan adanya budaya organisasi yang baik
akan membuat persepsi yang baik pula dari karyawan yang berujung
pada timbulnya kepuasan kerja.
2. Kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan. Kepuasan adalah rasa puas yang diperoleh karyawan
ketika dapat melakukan tugas atau pekerjaan dengan baik.
Kecenderungan pada kinerja yang baik bisa ditimbulkan karena
kesenangan yang didapat oleh karyawan dalam melaksanakan tugas
yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini mendukung terciptanya
kepuasan dalam bekerja.
3. Budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi membantu karyawan
dalam mengarahkan perilaku sehingga semakin baik budaya organisasi
yang diterapkan oleh perusahaan akan mendorong kinerja yang baik
pula dari karyawan.
4. Budaya organisasi dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya budaya
yang baik dan kepuasan yang didapatkan oleh karyawan dalam bekerja
akan mendorong karyawan untuk bisa memberikan prestasi kerja yang
baik pula.
5. Besarnya pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan yaitu sebesar 0,334 atau 33,4%, sementara sisanya
sebesar 66,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
16
6. Ketika budaya organisasi dan kepuasan kerja diuji dengan regresi
berganda menimbulkan hasil bahwa kepuasan kerja menjadi positif
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, sehingga tidak terjadi
mediasi. Dengan fenomena tersebut peneliti menduga bahwa variabel
budaya organisasi dimungkinkan menjadi variabel mediasi.
7. Data tentang usia tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada
variabel kinerja karyawan, data tentang gender tidak memiliki pengaruh
yang signifikan pada variabel kinerja karyawan, selanjutnya data
tentang lama bekerja memiliki pengaruh yang signifikan pada variabel
kinerja karyawan, dan yang terakhir data tentang tingkat pendidikan
tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada variabel kinerja
karyawan.
8. Model akhir dengan koefisien regresi
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian diantaranya:
1. Data yang dihasilkan dari jawaban yang diberikan responden untuk
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya sulit untuk dikendalikan,
sehingga data kurang bervariasi.
2. Terdapat kendala untuk mendapatkan responden pada tingkat jabatan
atau level yang tinggi pada lokasi penelitian dikarenakan situasi kondisi
yang berkaitan dengan kesibukan responden dalam pekerjaannya.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, saran dari peneliti adalah sebagai berikut:
1. Budaya organisasi adalah salah satu faktor yang berguna untuk
mengatur tingkah laku karyawan sehingga hal ini perlu untuk
dikembangkan dan diterapkan agar dapat meningkatkan kinerja
karyawan yang mana akan mengarah pada terwujudnya produktifitas
perusahaan.
2. Kepuasan kerja adalah rasa puas yang diperoleh karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Perusahaan seminimal mungkin perlu untuk
menjaga kondisi tersebut dan akan lebih baik selain menjaga juga
Kinerja Karyawan (Y)
Budaya Organisasi
(X1)
Kepuasan Kerja (X2)
0,55***
0,10**
e1 = 0,75
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
17
berupaya untuk meningkatkan agar mendorong semangat dari para
karyawan untuk bekerja maksimal.
3. Kinerja karyawan adalah prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan.
Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan
fungsi dalam pekerjaaan yang diemban untuk dapat membantu
perusahaan mencapai target sesuai dengan visi dan misi yang telah
dibuat.
4. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan bisa memperluas penelitian ini
dengan menambahkan variabel komitmen organisasi, locus of control,
dan motivasi kerja serta memilih lokasi dengan jangkauan wilayah lebih
luas, karena dengan perbedaan tersebut dapat memungkinkan
terjadinya perbedaan hasil dari penelitian.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
18
DAFTAR PUSTAKA
Abadiyah, R., & Purwanto, D. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Bank di Surabaya. Jurnal
Bisnis, Manajemen & Perbankan, 2(1), 49-66.
Abdulloh. (2006). Pengaruh Budaya organisasi, Locus Of Control dan Kepuasan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Semarang
Barat. (Program Pascasarjana Tesis), Universitas Diponegoro, Semarang.
Anggraini, L. S. (2019). Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Kinerja Pegawai
Dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Akuntansi Manajemen Madani,
3(1), 27 - 40.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Baron, R. M., & Kenny, David A,. (1986). The Moderator-Mediator Variable
Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and
Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology,
51(6), 1173-1182.
Bowling, N. A., & Hammond, G. D. (2008). A meta-analytic examination of the
construct validity of the Michigan Organizational Assessment
Questionnaire Job Satisfaction Subscale. Journal of Vocational Behavior,
73(1), 63-77. doi: 10.1016/j.jvb.2008.01.004
Dessler, G. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Indeks.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Giantari, I. A. I., & Riana, I. G. (2017a). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Klumpu Bali Resort Sanur.
Manajemen Unud, 6(12), 6472 - 6498.
Giantari, I. A. I., & Riana, I. G. (2017b). Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan Klumpu Bali Resort Sanur.
Manajemen Unud, 6(12), 6471-6498.
Glaser, S. R., Zamanou, S., & Hacker, K. (1987). Measuring and Interpreting
Organizational Culture. Management Communication Quarterly, 1(2), 173-
198. doi: 10.1177/0893318987001002003
Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Gudono. (2012). Teori Organisasi. Yogyakarta: BPFE.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
19
Indrasari, M. (2017). The Effect Of Organizational Culture, Environmental Work,
Leadership Style On The Job Satisfaction And Its Impact On The
Performance Of Teaching In State Community Academy Bojonegoro.
Sinergi : Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen, 7(1), 58–73. doi:
10.25139/sng.v7i1.30
Indrawati, A. D. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
dan Kepuasan Pelanggan Pada Rumah Sakit Swasta di Kota Denpasar.
Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan, 7(2), 135-142.
Ishan, R. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru
Melalui Variabel Intervening Kepuasan Kerja SMP Negeri 2 Gamping
Kabupaten Sleman. (Skripsi), Universitas Islam Indonesia.
Khuzaeni, M. I., & Djumahir, S. (2013). The Influence of Work Culture, Work
Stress to the Job Satisfaction and Employees Performance in the State
Treasury Service Office in Jakarta, Indonesia. IOSR Journal of Business and
Management, 9(2), 49–54.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mariam, R. (2009). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai
Variabel Intervening Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia
(Persero). (Program Pasca Sarjana Tesis), Universitas Diponegoro,
Semarang.
Mariam, R. (2009). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan sebagai
Variabel Intervening Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia
(Persero). (Program Pasca Sarjana Tesis), Universitas Diponegoro,
Semarang.
Mokodompit, W. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Pos Indonesia (PERSERO) Cabang
Makassar. (Program Strata Satu (S1) Skripsi), Universitas Negeri Makassar,
Makassar.
Munandar, d. (2004). Peran Budaya Organisasi Dalam Peningkatan Unjuk Kerja
Perusahaan. Jakarta: Bagian Psikologi Industri & Organisasi Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Munawirsyah, I. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Bisnis
Administrasi, 7(2), 33-39.
Mustika, A. d. U., Hardi (2013). Pengaruh Budaya Organisasi, terhadap Kinerja
Karyawan dengan Variabel Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
20
(Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Gradiska Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2013). Among Makarti, 6(12), 87-111.
Novianti, N. I., Farida, N., & Widiartanto. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening (Studi Terhadap Karyawan PT. BPR Artha Mukti
Santosa Semarang). Universitas Diponegoro.
Pranoto, P. S. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan. Ilmu Manajemen, 2(4), 1492-1502.
Prayitno, D. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Pada PT Madubaru PG PS Madukismo (Sarjana Strata
1 Skripsi), Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Yogyakarta. Retrieved
from http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/2206
Rawashdeh, A., Al-Saraireh, A., & Obeidat, G. (2015). Does Organizational
Culture matter for Job Satisfaction in Jordanian private aviation companies?
International Journal of Information, Business and Management, 7(2), 107.
Rivai, V. S., & Sagala, E. J. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi (10 ed.). Jakarta: Prentice-Hall.
Sari, F. M. (2009). Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Pada BMT Bintoro Madani di Kabupaten Demak). Bisnis
Strategi, 18(1), 61 - 89.
Sopiah, & Sangadji, E. M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Susanto, A. (1997). “Budaya Perusahaan: Seni Manajemen Dan Persaingan Bisnis”
(1 ed.). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Timpe, A. D. (2002). Kinerja (S. Cikmat, Trans. 1 ed.). Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Wahyuni, E. S., Taufik, T., & Ratnawati, V. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi,
Locus of Control, Stres Kerja terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah
dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada
Pemerintah Kabupaten Bengkalis). Jurnal Manajemen, 20(2), 189. doi:
10.24912/jm.v20i2.43
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
21
Wambugu, L. W. (2014). Effects of Organizational Culture on Employee
Performance (Case Study of Wartsila - Kipevu Ii Power Plant). European
Journal of Business and Management, 6(32), 80–93.
Williams, L. J., & Anderson, S. E. (1991). Job Satisfaction and Organizational
Commitment as Predictors of Organizational Citizenship and In-Role
Behaviors Journal of Management, 17(3), 601-617
Wirawan. (2007). Budaya dan iklim organisasi: Teori aplikasi dan penelitian.
Jakarta: Salemba Empat.
Yuliana, A. N. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Knowledge Sharing Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada RSKB
Diponegoro Dua Satu Klaten). (Program Strata Satu Skripsi), Institut
Agama Islam Negeri Surakarta, Surakarta.
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id