pengaruh dpk, kewajiban, pembiayaan, bopo dan...

103
PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN NIM TERHADAP LIKUIDITAS BUS DEVISA DI INDONESIA (PERIODE 2011-2015) SKRIPSI (Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar S.E.Sy) Oleh: MAULIA NURUL HAKIM 1112046100174 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H

Upload: dinhdien

Post on 25-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN NIM

TERHADAP LIKUIDITAS BUS DEVISA DI INDONESIA

(PERIODE 2011-2015)

SKRIPSI

(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar S.E.Sy)

Oleh:

MAULIA NURUL HAKIM

1112046100174

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA

2016 M/1437 H

Page 2: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode
Page 3: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode
Page 4: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode
Page 5: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

ABSTRAK

MAULIA NURUL HAKIM, NIM 1112046100174. “Analisis Total DPK,

Kewajiban, Pembiayaan, BOPO, NIM terhadap Likuiditas BUS Devisa di Indonesia

(Periode 2011-2015),” Skripsi S1, Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Total DPK, Kewajiban,

Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap rasio likuiditas Cash Ratio pada Bank Umum

Syariah (BUS) Devisa di Indonesia. Penelitian ini dilakukan selama periode tahun

2011-2015 menggunakan data triwulan bank yang terpilih dengan metode purposive

sampling, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah dan Bank Negara

Indonesia Syariah.

Metode yang digunakan adalah metode analisis pooled data/data panel dengan

pendekatan fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel

independen Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, rasio BOPO dan NIM

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Cash Ratio. Secara parsial,

variabel Total DPK berpengaruh positif signifikan terhadap Cash Ratio dengan

tingkat signifikansi 0,0037 < 0,05, Total Kewajiban berpengaruh negatif tidak

signifikan terhadap Cash Ratio dengan tingkat signifikansi 0,6341 > 0,05, Total

Pembiayaan berpengaruh positif signifikan dengan tingkat signifikansi 0,0005 < 0,05,

BOPO berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Cash Ratio dengan tingkat

signifikansi 0,0520 > 0,05, dan variabel NIM pun berpengaruh positif signifikan

terhadap Cash Ratio dengan tingkat signifikansi 0,0003 < 0,05. Kelima variabel

diperoleh Adjusted R-Squared sebesar 82,2413% yang berarti variabel-variabel

independen secara bersamaan memiliki hubungan yang kuat dengan Cash Ratio

(variabel dependen).

Kata kunci: DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO, NIM, dan Cash Ratio

Page 6: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang terus menerus

memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta

salam senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW, kepada

segenap keluarga, sahabat, serta seluruh umatnya di sepanjang zaman.

Dengan taufiq, hidayah dan kemudahan Allah SWT, tiada henti saya

panjatkan rasa syukur karena telah menyelesaikan skripsi yang berjudul "Analisis

Total DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM Terhadap Rasio Likuiditas"

dengan baik.

Banyak rintangan yang dilalui penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, berbagai bantuan dan doa dari semua

pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skrispi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM Hasan Ali, MA dan Bapak Dr. Abdurrof, M.A, Ketua Program

Studi Muamalat dan Sekretaris Kosentrasi Perbankan Syariah Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

vii

3. Ibu Aini Masruroh, SEI., MM Dosen pembimbing yang senantiasa

membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran-

saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Aries Koentjoro, MM sebagai dosen yang beberapa kali

meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan memberikan arahan sehingga

penulis dapat mengerjakannya dengan baik.

5. Para dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa kuliah, semoga amal

kebaikannya mendapat balasan dari Allah SWT.

6. Kepada yang tercinta Ummi Koimah Maksoem dan Abi Iman Kukuh Santoso

yang telah memberikan kasih sayang dalam segala bentuk rupa hal-hal yang

tak ternilai harganya. Terima kasih atas curahan do'a di setiap solat yang tak

pernah putus. Semoga kebaikan mereka dibalas berkali-lipat oleh Allah SWT

7. Kakak Sabila Nurul Haqi dan kakak iparku Hamzah Assaduddin, serta adik-

adik M. Azmi, Ramy Azhar, dan Kamila Husna yang selalu memberikan

dukungan

8. Sahabat kuliah dari masa ospek hingga akhir kuliah, Selvina, Rafida, dan Ifat

serta Perbankan Syariah D dan semua teman-teman Perbankan Syariah

angkatan 2012. Semoga perjumpaan kita tak lepas hingga wisuda saja

9. Teman-teman terbaik sejak 2006 yang selalu saling mendukung, Arina Shafa,

Dianty Prilia, Devi Larasati, Lintang Cahyo dan seluruh Invacious Crew yang

Page 8: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

viii

terus menjaga silaturahmi sampai sekarang. Saya berharap persahabatan kita

tak pernah putus hingga jannah-Nya

10. Teman pendekar Erika, Hamidah, Rizal, Tohirin, Bang Adi dan Bang Awang,

senior, serta junior Pers Mahasiswa Institut dan warga UKM yang telah

mengajarkan dan mengenali saya akan banyak hal

11. Teman-teman KKN Kebangsaan 2015 yang tersebar di seluruh Indonesia,

Anilza, Awaliyatul, Bang Yogi, Nisa, Adhit, Meggy, Mba Zahra, Aan, Malik,

dan Attin.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Namun, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat dan

memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada ekonomi

Islam.

Ciputat, 20 Agustus 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 10

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11

E. Kerangka Teori ........................................................................................ 13

F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah ............................................................................................ 15

B. Bank Umum Syariah Devisa .................................................................... 18

C. Manajemen Likuiditas Bank ................................................................... 21

D. Analisis Laporan Keuangan .................................................................... 27

1. Dana pihak ketiga ........................................................................ 28

2. Posisi kewajiban .......................................................................... 30

3. Pembiayaan ................................................................................. 33

4. BOPO .......................................................................................... 35

5. NIM ............................................................................................. 36

E. Keterkaitan Antar Variabel

1. Hubungan variabel Total DPK dengan Likuiditas ...................... 37

2. Hubungan Variabel Total Kewajiban Lancar Dengan Likuiditas 38

3. Hubungan Variabel Total Pembiayaan Dengan Likuiditas ......... 38

4. Pengaruh BOPO Terhadap Likuiditas ......................................... 39

5. Pengaruh NIM terhadap Likuiditas ............................................. 40

Page 10: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

x

F. Penelitian terdahulu ................................................................................. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 43

B. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44

C. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 45

D. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 46

E. Metode Analisis Data .............................................................................. 50

a. Uji Chow ..................................................................................... 52

b. Uji Hausman ............................................................................... 53

c. Uji Lagrange Multiplier .............................................................. 54

F. Teknik Analisa Data ................................................................................ 55

a. Uji t ............................................................................................. 56

b. Uji F ............................................................................................. 57

c. Koefisien determinasi................................................................... 58

G. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian ........................................................................................ 61

B. Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel ......................................... 65

2. Analisis Uji Regresi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ......................................... 65

b. Uji t ....................................................................................... 70

c. Koefisisen Determinasi ......................................................... 74

d. Persamaan Regresi ................................................................ 75

e. Interpretasi ............................................................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 82

B. Saran ..................................................................................................... 84

Page 11: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

xi

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 85

LAMPIRAN ......................................................................................................... 87

Page 12: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Rata-rata Penelitian ..................................................................... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 41

Tabel 3.1 Kriteria Penentuan Sampel .................................................................. 44

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian .................................................................... 45

Tabel 4.1 Daftar Sampel BUS Devisa ................................................................. 61

Tabel 4.2 Data Rata-rata Cash Ratio BUS Devisa 2011-2015............................ 61

Tabel 4.3 Data Rata-rata Total DPK BUS Devisa 2011-2015 ............................ 62

Tabel 4.4 Data Rata-rata Total Kewajiban BUS Devisa 2011-2015 .................. 63

Tabel 4.5 Data Rata-rata Total Pembiayaan BUS Devisa 2011-2015 ................. 64

Tabel 4.6 Data Rata-rata Rasio BOPO BUS Devisa 2011-2015 ........................ 64

Tabel 4.7 Data Rata-rata Rasio NIM Devisa 2011-2015 ..................................... 65

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Model Common Effect ............................... 66

Tabel 4.9 Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect ..................................... 67

Tabel 4.10 Hasil Uji Chow .................................................................................... 68

Tabel 4.16 Hasil Uji F .......................................................................................... 69

Tabel 4.17 Hasil Uji t ........................................................................................... 71

Tabel 4.18 Hasil Uji Adjusted R2 ........................................................................ 74

Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Fixed Effect Model ....................................... 75

Tabel 4.20 Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian .................................... 77

Page 13: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum, bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial

intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus unit)

kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan1.

Kegiatan pokok industri perbankan adalah menghimpun dana dari anggota

masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada anggota

masyarakat yang memerlukan dana. Kegiatan tersebut menghasilkan suatu rantai

perekonomian yang meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi negara.

Penghimpunan dana sebagai sumber likuiditas hingga penyaluran dana

pada aktiva produktif dan berbagai kegiatan jasa yang ditawarkan bank

menjadikan perbankan sebagai industri yang penuh dengan risiko. Dalam satu

dasarwarsa terakhir (1998-2008), Indonesia mengalami dua goncangan kriris

besar. Pada krisis ekonomi pertama (1997/1998), rupiah mengalami depresiasi

terparah hingga mencapai 329,5% dari Rp 2.375 per dolar pada 31 Januari 1997

menjadi Rp. 10.200 per dolar pada 20 Januari 1998. Korporat harus menyiapkan

rupiah tiga kali lebih banyak untuk membayar utang mereka dalam denominasi

dolar. Akibatnya, terjadi krisis likuiditas yang memicu kebangkrutan massal.

1 Lukman Dendawijaya. Manajemen Perbankan. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), h. 25

Page 14: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

2

Puncaknya, kepercayaan masyarakat runtuh ketika pemerintah pada awal

November 1997 mencabut izin 16 bank. Seluruh indikator perbankan seperti

Return of Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan naiknya biaya operasional

dibandingkan pendapatan operasional memburuk2. Sementara, krisis kedua (krisis

global) pada 2008, Indonesia terimbas dampak krisis. Nilai tukar rupiah hampir

menyentuh Rp 13.000 atau terdepresiasi 26,2%. Krisis tersebut membuat

perbankan nasional terpuruk karena mengalami kesulitan likuiditas akut.

Risiko pada industri perbankan harus dikelola dengan penerapan

manajemen risiko, namun pada sisi lain perbankan juga perlu didorong untuk

mengembalikan dana masyarakat yang telah diserap melalui peningkatan jumlah

kredit kepada dunia usaha, maupun investasi langsung pada dunia usaha (bukan

investasi portofolio saham pada bursa efek)3. Bank Indonesia mendefinisikan

risiko sebagai potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan

kerugian bank. Menurut Bank Indonesia terdapat beberapa klasifikasi risiko yang

kemungkinan dihadapi oleh industri perbankan, yaitu risiko kredit, risiko pasar,

risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik,

dan risiko kepatuhan.

Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang dapat merugikan dan

menguntungkan. Risiko kredit dan risiko operasional juga dapat dikategorikan

2 A. Riawan Amin. Perbankan Syariah sebagi Solusi Perekonomian Nasional. (Jakarta: UIN Press,

2009), h. 26-28 3 Ferry N Idroes, Manajemen Risiko Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. xi

Page 15: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

3

sebagai risiko dua arah. Sedangkan risiko likuiditas merupakan risiko dengan satu

arah ke bawah atau disebut dengan risiko yang merugikan4. Risiko yang terberat

yang kerap menjadi awal dari terjadinya likuidasi ialah risiko likuiditas5.

Risiko likuiditas adalah eksposur yang timbul antara lain karena bank

tidak mampu memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Krisis pembiayaan ini

dapat timbul karena pertumbuhan bank atau ekspansi kredit di luar rencana,

adanya peristiwa tak terduga seperti penghapusan (charge off) yang signifikan,

hilangnya kepercayaan dari masyarakat sehingga menarik dana mereka dari bank,

atau bencana nasional seperti devaluasi mata uang rupiah yang sangat besar6.

Bank harus terus memantau posisi likuiditas dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana yang dikelola

bank sebagian besar adalah dana masyarakat yang sifatnya jangka pendek dan

dapat ditarik sewaktu-waktu.

Likuiditas penting bagi bank untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-

hari, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak, memuaskan permintaan nasabah

terhadap pinjaman, dan memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan

investasi yang menarik dan menguntungkan7. Keadaan likuiditas bank yang baik

ialah ketika suatu bank memiliki jumlah aset likuid yang dapat menutupi

4 Ibid., h. 21

5 Masyhud Ali, Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional

dalam Perbankan, (Jakarta: PT Gramedia, 2004), h. 246 6 Robert Tampubolon, Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif untuk Bank Komersial, h. 26

7 Gerald O. Hatler dalam M. Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 178

Page 16: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

4

kewajiban jangka pendek dan penarikan dana oleh deposan. Sebagai lembaga

perbankan, di satu sisi bank harus menjaga penarikan dana dari sumber dana yang

dititipkannya seperti giro, deposito, tabungan, dan lainnya. Sementara di sisi lain

bank harus menjaga penarikan permintaan dana seperti kredit yang diberikan,

pembiayaan, pembelian peralatan dan lainnya8.

Manajemen risiko likuiditas pada bank syariah sama pentingnya seperti

pada bank konvensional. Namun, pengelolaan likuiditas pada bank syariah unik

dan lebih menantang dikarenakan fakta bahwa kebanyakan instrumen yang

digunakan untuk mengelola likuiditas adalah berbasis bunga atau riba, dimana hal

terebut tidak sesuai dengan hukum syariah. Sebagai tambahan, rasionalisasi

nasabah bank dalam arti konvesional dalam masalah profit berlaku dalam setiap

transaksi dapat menyebabkan penarikan dana pada bank konvensional ketika

tingkat bunga di bank konvenisonal lebih tinggi. Bank syariah juga mungkin

mengalami mismatch likuiditas yang parah ketika suku bunga berubah karena

perubahan kondisi ekonomi9.

Risiko likuiditas yang dihadapi oleh bank syariah saat ini terlihat lebih

rendah, hal ini karena bank syariah menghadapi kelebihan likuiditas sebagai

akibat dari tidak tersedianya instrumen yang sesuai dengan syariah. Beberapa hal

yang dapat meningkatkan risiko likuiditas di masa mendatang, yaitu masih

8 Imam Rusyamsi, Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva Pasiva Bank.

(Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1999), h. 37 9 Noraini Mohd Ariffin, Liquidity Risk Management And Financial Performance In Malaysia:

Empirical Evidence From Islamic Banks, 2012, h. 68

Page 17: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

5

tingginya rekening giro yang dapat ditarik setiap saat, adanya batasan fikih dalam

jual-beli utang yang merupakan bagian utama dari asset dan lambatnya

pengembangan instrumen keuangan syariah menyebabkan bank syariah tidak

mampu meningkatkan dananya dengan cepat10

.

Bank syariah dikategorikan menjadi dua, yaitu bank syarah devisa dan

non devisa. Untuk memperluas jangkauan bank syariah, baik dari segi

funding maupun leanding, tahun 2016 Bank Indonesia telah mengizinkan 4

bank syariah beroprasi sebagai bank devisa. Sebagai bank devisa, bank

tersebut dapat mengadakan transaksi internasional seperti ekspor dan impor,

jual beli valuta asing, dan lain sebagainya sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia. Sedangkan, bank non devisa belum mempunyai izin untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan

transaksi seperti halnya bank devisa.

Di samping itu, likuiditas yang berlebih di pasar merupakan salah satu

faktor yang menyebabkan kurs rupiah menurun. Tersedianya likuiditas yang jauh

lebih besar daripada kebutuhan untuk operasional digunakan BUS devisa untuk

membeli valuta asing, khususnya dolar AS. Akibatnya, kurs dolar AS terhadap

rupiah terus naik dan rupiah semakin rendah.

Dalam merumuskan faktor dan fungsi likuiditas suatu bank, analisa

laporan keuangan dapat digunakan untuk mempermudah pengamatan. Melalui

10

Umer Chapra, Sistem Moneter Islam, (Jakarta: Gema Insani, 2000), h. 71

Page 18: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

6

proses perbandingan prestasi dari suatu periode dibandingkan dengan periode

sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selama periode tersebut,

evaluasi dari hasil analisis tersebut sehingga akan diperoleh prediksi yang

mungkin terjadi di masa yang akan datang11

.

Tabel 1.1

Rata-rata DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO, NIM dan Cash

Ratio BUS Devisa 2011-2015

DPK Kewajiban Pembiayaan BOPO NIM

Cash

Ratio

2011 15,436,976.50 2,200,140.25 3,600,274.17 80.88% 10.12% 134.54%

2012 19,195,014.67 2,809,146.92 3,817,067.92 79.34% 10.37% 107.28%

2013 23,351,599.00 3,498,963.33 4,196,588.50 82.25% 9.33% 121.49%

2014 25,780,692.17 3,837,855.25 4,373,694.08 90.47% 7.66% 201.90%

2015 27,578,273.50 3,726,745.58 5,219,356.25 96.55% 7.98% 93.60% Sumber: Data diolah

Dari tabel 1.1, struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) yang semakin tinggi

dihimpun BUS devisa dalam bentuk simpanan jangka pendek berupa tabungan,

deposito dan giro. Memiliki jumlah aset dan DPK yang cukup baik belum tentu

tidak berpengaruh terhadap terjadinya risiko likuiditas pada suatu bank, karena

bank dapat dinilai rentan terhadap risiko likuiditas yaitu dengan cara melihat

apakah bank tersebut memiliki aset lancar yang melebihi kewajiban jangka

pendeknya dan memenuhi penarikan dana oleh deposan.

11

Dwi Nuraini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Banten: UIN Jakarta Press,

2009), h. 57-58

Page 19: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

7

Bank sangat mungkin mengalami keadaan tidak likuid (illiquidity) yakni

ketika arus kas keluarnya (penarikan deposito oleh nasabah, pemberian kredit,

pembiayaan, dan lainnya) jauh lebih besar daripada arus kas masuk12

.

Pembiayaan diperlukan untuk menjalankan sektor riil masyarakat berupa

penyaluran kredit, seperti modal usaha. Namun perlu diperhatikan tentang

pemberian sebuah pembiayaan, bank tentu harus tetap menjaga likuiditasnya,

karena pembiayaan yang diberikan ke masyarakat dapat berisiko macet, untuk itu

pengukuran peembiayaan yang disalurkan sangatlah penting untuk menilai tingkat

likuiditas suatu bank.

Menurut Dendawijaya13

, rasio biaya operasional digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Tetapi pada tabel 1.1 di tahun 2011-2015 BOPO mengalami kenaikan

dan Cash Ratio juga naik. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan teori bahwa jika

BOPO meningkat menunjukkan bahwa bank tersebut kurang berhasil dalam

mendistribusikan biaya untuk memperoleh pendapatan.

Dalam hal ini terjadi suatu kesenjangan gap (research gap dan fenomena

gap) antara teori yang selama ini dianggap benar dan selalu diterapkan pada

industri perbankan dengan kondisi empiris bisnis perbankan. Apabila hal–hal di

12

Hinsa Siahaan, Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. (Jakarta : PT Elex Media

Komputindo, 2009), h. 134 13

Lukman Dendwaijaya. Manajemen Perbankan, h. 120

Page 20: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

8

atas dibiarkan terjadi maka dikhawatirkan akan mempengaruhi likuiditas

perbankan di tahun mendatang.

Di samping itu, rasio profitabilitas bank yang digunakan pada penelitian

ini adalah Net Interest Margin (NIM). NIM merupakan pendapatan bunga bersih

yang dibandingkan dengan rata-rata aktiva produktif. Laba suatu bank mutlak

harus ada untuk menjamin kontinuitas bank tersebut. Tetapi bank yang hanya

mengejar profitabilitas yang tinggi, besar kemungkinan posisi likuiditasnya

terancam. Sebaliknya, jika alat-alat likuid menumpuk, penawaran dana bertambah

yang mengakibatkan menurunnya profitabilitas. Maka dari itu, pimpinan bank

harus mengambil suatu kebijakan yang tepat dalam rangka penyaluran dana.

Dari sudut pandang manajemen, perusahaan (industri riil) memiliki dua

tujuan, yaitu di satu sisi memaksimalkan laba (profit), di sisi lain meminimalkan

risiko likuiditasnya. Dalam hal ini risiko likuiditas diartikan sebagai risiko karena

tidak tersedianya likuditas yang cukup dan risiko karena tidak mendapatkan

pinjaman atau kredit untuk mendukung pendapatannya. Jika tujuan tersebut

diadopsi ke dalam perbankan, profitabilitas berhubungan dengan tujuan

memaksimalkan kekayaan stakeholders, sedangkan likuiditas berhubungan

dengan kepastian bahwa bank dapat memenuhi kewajiban keuangannya serta

memiliki pendanaan yang cukup untuk melangsungkan aktivitasnya dalam jangka

pendek. Namun demikian, tujuan profitabilitas dan likuiditas cenderung

Page 21: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

9

berlawanan satu sama lain. Keputusan untuk memaksimalkan profitabilitas

cenderung tidak akan memaksimalkan likuiditas dan demikian juga sebaliknya.

Oleh karena itu, terdapat suatu trade-off antara kebutuhan likuiditas dan

profitabilitas bank. Keinginan bank syariah untuk tingkat keuntungan yang tinggi

harus bersinggungan dengan manajemen likuiditas14

. Kekurangan likuiditas akan

mengakibatkan bank mengalami kebangkrutan lebih cepat, sedangkan jika

kelebihan likuiditas juga berbahaya, yaitu profitabilitas yang rendah, yang pada

akhirnya berujung pada hal yang sama. Singgungan antara profitabilitas dan

likuiditas ini didasarkan atas argumen bahwa investasi dan pendanaan jangka

pendek memberi efek yang berlawanan terhadap likuiditas dan profitabilitas.

Investasi pada aset lancar walaupun akan meningkatkan likuiditas, namun tidak

dapat menghasilkan laba sebanyak investasi pada aset tetap. Pendanaan yang

berasal dari kewajiban lancar walaupun lebih murah dan lebih menjanjikan dari

segi laba, namun lebih beresiko karena waktu pengembaliannya pendek. Oleh

karena itu perlu diketahui faktor–faktor yang menyebabkan fluktuasi likuiditas

perbankan (Cash Ratio) agar dapat segera diatasi, maka perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut.

Dengan demikian perlu diketahui bagaimana pengelolaan likuiditas yang

baik pada suatu bank agar terhindar dari kemungkinan terjadinya risiko likuiditas,

14

Tariqullah Khan, Risk Management, an Analysis of Issues in Islamic Financial Industry, (IRT

IDB, 2011), h. 36

Page 22: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

10

dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap keadaan

likuiditas suatu bank. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul "Pengaruh DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan

NIM Terhadap Likuiditas Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia (Periode

2011-2015)"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi bahwa masalah tingkat

likuiditas bank umum syariah devisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya

jumlah dana yang dihimpun berjangka waktu pendek, tingginya kewajiban pada

pihak lain, pembiayaan berjangka waktu panjang dan fluktuasi rasio-rasio

penghasilan bank yang memungkinkan digunakannya modal bank untuk

mencukupi kebutuhan operasional bank.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, peneliti membatasi permasalahan yang akan

diteliti pada faktor-faktor rasio keuangan bank yang mempengaruhi rasio

likuiditas bank. Rasio keuangan tersebut diantaranya rasio BOPO, NIM, dan

Total DPK, Total Kewajiban serta Total Pembiayaan yang berisiko jangka pendek

terhadap rasio likuiditas bank umum syariah devisa yang dijelaskan oleh Cash

Ratio.

Page 23: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

11

Dari pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan masalah yang ingin

dijawab dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Apakah DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM secara parsial

berpengaruh terhadap likuiditas BUS devisa di Indonesia pada periode

2011-2015?

2. Apakah DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM secara simultan

berpengaruh terhadap likuiditas BUS devisa di Indonesia pada periode

2011-2015?

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi likuiditas BUS

devisa di Indonesia pada periode 2011-2015?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO

dan NIM secara parsial mempengaruhi risiko likuiditas bank umum

syariah devisa di Indonesia

b. Untuk mengetahui pengaruh DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO

dan NIM secara simultan mempengaruhi rasio likuiditas bank umum

syariah devisa di Indonesia

c. Untuk mengetahui variabel rasio keuangan yang dominan

mempengaruhi rasio likuiditas bank umum syariah devisa di Indonesia

2. Manfaat penelitian

Page 24: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

12

a. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai faktor-

faktor yang mempengaruh rasio likuiditas yang akan dihadapi dalam

perkembangan perusahaan kedepannya. Sehingga manajemen

perbankan dapat lebih berhati-hati dan waspada dalam mengelola dana

yang dimiliki dan berhati-hati dalam menyalurka dana ke masyarakat.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran mengenai

kemungkinan terjadinya risiko likuiditas dalam perusahaan BUS devisa,

dimana likuiditas tersebut mengacu kepada kemampuan bank untuk

memenuhi penarikan deposito, pembayaran pinjaman jatuh tempo, dan

kewajiban-kewajiban lainnya tanpa mengalami kemunduran.

c. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan

terutama yang berhubungan dengan likuiditas perbankan yang

dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan.

Page 25: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

13

E. Kerangka Teori

Bank Umum Syariah Devisa

Analisis Laporan Keuangan

Manajemen Risiko Perbankan

Rasio Keuangan

Total Kewajiban

Total Pembiayaan

BOPO

Net Interest Margin (NIM)

Total DPK

Rasio Likuiditas (Y)

Hasil

Kesimpulan

Page 26: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

14

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori, review studi terdahulu, yang

berhubungan dengan pokok pembahasan dan penelitian terdahulu serta

menjadi dasar acuan teori yang digunakan dalam analisa penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menyajikan data penelitian, berupa deskripsi data berkenaan

dengan variabel yang diteliti secara objektif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian tentang hasil analisis terhadap data penelitian

guna menjawab masalah penelitian. Uraian-uraian tersebut memuat tafsiran-

tafsiran, analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan sebagai jawaban

terinci atas persoalan-persoalan pokok permasalahan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang simpulan dari laporan penelitian yang telah

dilakukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, keterbatasan penelitian,

serta saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian

maupun bagi penelitian selanjutnya.

Page 27: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank Syariah

Lembaga yang menjadi pelopor berdirinya Bank Islam adalah Islamic

Development Bank (IDB), yang secara resmi didirkan pada tanggal 20 Oktober

1975 dengan jumlah anggota 22 negara anggota (termasuk Indonesia) dari

Organisiasi Konferensi Islam. Munculnya upaya mendirikan lembaga ini

didasarkan atas pemahaman bahwa bunga bank yang ditimbulkan dari transaksi

simpan pinjam di bank konvensional adalah riba, sebagaimana dilarang dalam

Islam 1.

Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan

mendefinisikan bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif

investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula

disebut lembaga kepercayaan.

1 Muhammad Sadi I, Konsep Hukum Perbankan Syariah. (Malang: Setara Press, 2015) h. 11

Page 28: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

16

Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut

tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Sedangkan menurut Ascarya, Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang

berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sector riil melalui aktivitas kegiatan

uasaha (investasi, jual beli, atau lainnya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan

berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan

atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

dengan nilai-nilai syariah yang bersifat makro ataupun mikro.

Dimensi keberhasilan bank syariah meliputi keberhasilan dunia dan akhirat (long

term oriented) yang sangat memperhatikan kebersihan sumber, kebenaran proses dan

kemanfaatan hasil. Konsep yang diterapkan bank syariah meliputi2:

1. Konsep operasi

Mekanisme kerja bank syariah yaitu dengan melakukan kegiatan

pengumpulan dana dari nasabah melalui deposito/investasi maupun titipan giro

dan tabungan. Dana yang terkumpul kemudian diinvestasikan pada dunia usaha

melalui investasi sendiri (nonbagi hasil/trade financing) dan investasi dengan

2 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2007), h. 30

Page 29: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

17

pihak lain (bagi hasil/investement financing). Ketika ada hasil (keuntungan), maka

bagian keuntungan untuk bank dibagi kembali antara bank dan nasabah

pendanaan.

Bagian nasabah atau hak pihak ketiga akan didistribusikan kepada nasabah,

sedangkan bagian bank akan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi sebagai

pendapatan operasi utama.

2. Konsep akad

Akad atau transaksi yang digunakan bank syariah dalam operasionya

terutama diturunkan dari kegiatan mencari keuntungan (tijarah) dan sebagian dari

kegiatan tolong menolong (tabarru). Turunan dari tijarah adalah perniagaan (al-

ba’i) yang berbentuk kontrak pertukaran dan kontrak bagi hasil dengan segala

variasinya3.

Akad Produk bank syariah

Pendanaan - Pola titipan: wadiah yadh dhamanah (giro dan

tabungan)

- Pola pinjaman: qardh (Giro dan tabungan)

- Pola bagi hasil: mudharabah mutlaqah dan

mudharabah muqayyadah (tabungan, deposito,

investasi dan obligasi)

- Pola sewa: ijarah (sewa)

Pembiayaan - Pola bagi hasil: mudharabah musyarakah

(investment financing)

- Pola jual beli: mudharabah, salam, dan istishna

3 Ibid, h. 35

Page 30: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

18

- Pola sewa: ijarah dan ijarah wa iqtina

- Pola pinjaman: qardh

Jasa perbankan - Pola titipan: wadiah yad amanah (jasa

nonkeuangan)

- Pola bagi hasil mudharabah muqayyadah (jasa

keagenan)

- Pola lainnya: wakalah, kafalah, hawalah, rahn,

sharf

Sosial Pola pinjaman: qardhatul hasan

Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan

Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Sistem ekonomi

syariah menekankan konsep manfaat di setiap akhir kegiatan, melainkan pada

setiap proses transaksi. Realisasi dari konsep syariah, pada dasarnya sistem

ekonomi/perbankan syariah memiliki tiga ciri mendasar, yaitu4:

a. Keadilan

b. Menghindari aktivitas yang dilarang

c. Kemanfaatan

B. Bank Umum Syariah Devisa

Kedudukan atau status menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam

melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas

4 Ali, Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 20

Page 31: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

19

pelayanannya. Oleh karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan

penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu. Status bank yang dimaksud

adalah5:

a. Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang

berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk

menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi

sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti

halnya bank devisa.

c. Bank Sentral

Bank yang didirikan berdasarkan Undang - Undang No.13 Tahun 1968 yang

memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-

dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata

uang, mengajukan pencetakan atau penambahan mata uang rupiah dan lain

sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang

ada di Indonesia.

Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan perekonomian suatu negara

tidak hanya ditentukan oleh negara yang bersangkutan, akan tetapi terpaut dengan

5 Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003), h.6

Page 32: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

20

sistem perekomian global, khususnya dalam bidang perdagangan internasional.

Dalam operasional sehari-hari bank, khususnya bank-bank devisa, mereka

melakukan kegiatan transaksi yang berkaitan dengan valuta asing, misalnya jual

beli mata uang asing, travelers check atau berfungsi sebagai money changer

berdasarkan kurs beli atau kurs jual yang telah ditetapkan. Kegiatan bank lainnya

seperti menerima deposito berjangka, transfer ke luar negeri, menerbitkan

sertifikat valuta asing dan kegiatan tersebut digolongkan sebagai transaksi valuta

asing tradisional.

Dalam fiqh, transaksi yang melibatkan perdagangan valuta asing seperti

diatas dapat dianalogikan dengan pertukaran antara emas dan perak (sharf)6.

Perbedaan antara al-sharf yang dilakukan bank syariah dengan perdagangan uang

secara konvensional terletak pada hukum yang diterapkan pada al-sharf.

Walaupun al-sharf itu merupakan salah satu variasi dari jual beli, akan tetapi ia

tidak dihukumi dengan konsep jual beli secara umum, karena dalam konsep jual

beli boleh untuk ditangguhkan.

Sedangkan dalam variasi jual beli uang dengan uang memakai hukum

khusus yang tidak terdapat dalam bai’ mutlak (jual beli barang dengan uang) dan

bai’ muqayyadah (jual beli barang dengan barang) yaitu dalam hal time

settlement-nya. Artinya, dalam aqad al-Sharf ini harus dilakukan secara tunai

6 Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Syari'ah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,

2001), h. 196

Page 33: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

21

(tidak boleh ditangguhkan). Tujuan dari keharusan tunai dalam aqad al-sharf ini

adalah untuk menghindari adanya gharar yang terdapat dalam riba fadl. Gharar

dalam aqad al-sharf ini akan lenyap karena time of settlement-nya dilaksanakan

secara tunai.

Para fuqaha mengatakan bahwa kebolehan melakukan praktek al-sharf

didasarkan pada sejumlah hadis nabi yang antara lain pendapat jumhur ulama

yang diriwayatkan oleh Imam Malik dari Nafi’ dari Abu Said berkata Rasulallah

SAW bersabda:

ة والبر ة بالفض هب والفض هب بالذ عر عن اب سعدالخدري قال رسول هللا صلى هللا عله وسلم الذ بالبر والش

ا فمن زاد اواستزاد فقد اربى االخد والمعطى فه سواء بالشعر والتمر بالتمر والملح بالملح دا د مثلا بمثل ب

Artinya : “Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak,

gandum dengan gandum, tepung dengan tepung, kurma dengan kurma, garam

dengan garam, bayaran harus dari tangan ke tangan (cash). Barang siapa memberi

tambahan atau meminta tambahan, sesungguhnya ia telah berurusan dengan riba.

Penerima atau pemberi sama-sama bersalah.” (HR. Muslim)

C. Manajemen Likuiditas Bank

Persoalan likuiditas merupakan salah satu berita utama dalam dunia

perbankan tak terkecuali perbankan syariah. Perbankan pada umumnya mengubah

dana janga pendeknya ke dalam bentuk aset-aset jangka panjang yang tidak likuid.

Page 34: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

22

Dalam menjalankan fungsi ekonominya, bank melindungi nasabahnya dari

masalah likuiditas, namun pada saat yang sama, perbankan juga terekspos oleh

risiko likuiditas7.

Dilihat dari prioritas penggunaan dana bank, alat likuid termasuk dalam

primary reserve (cadangan primer) yang bertujuan untuk memenuhi reserve

requirement yang ditempatkan dalam bentuk Giro Wajib Minimum di Bank

Indonesia, memenuhi keperluan operasional bank sehari-hari, penyelesaian kliring

antar bank, dan kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Dalam beberapa kasus yang ekstrim, masalah likuiditas ini muncul dalam

bentuk rush oleh nasabah yang menarik dananya secara bersamaan. Lebih buruk

lagi, jika persoalan tersebut tidak hanya menimpa satu dua bank, tapi meluas

sampai keseluruh sistem perbankan. Sarana untuk menjaga hal tersebut adalah

dalam bentuk asuransi deposito, aturan pencadangan, dan bantuan likuiditas bank

sentral.

Pada sisi pasiva terdapat pos-pos yang setiap saat berubah karena kegiatan

dari bank dan juga karena kegiatan dari para nasabah bank dengan pihak ketiga

lainnya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi aktiva tidak semata-mata

tergantung pada inisiatif manajemen bank tersebut. Sebagian besar dari perubahan

7 Greuning, Hennie Van dkk, Analisis Risiko Perbankan Syariah. (Jakarta: Salemba Empat, 2011),

h. 143

Page 35: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

23

yang terjadi pada sisi aktiva dalam neraca bank justru dipengaruhi oleh kinerja

para debitur bank dan kinerja unit-unit ekonomi lainnya8.

Oleh karena itu, bank dikatakan likuid apabila9:

a. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan

digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;

b. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir (a) di atas,

tetapi yang bersangkutan juga mempunyai aset lainnya (khususnya

surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa

mengalami penurunan nilai pasarnya

c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets

baru melalui berbagai bentuk hutang

Risiko likuiditas muncul karena tidak cukupnya likuiditas untuk operasional

normal yang mengurangi kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya

ketika jatuh tempo. Risiko ini muncul karena kesulitan memperoleh kas dengan

biaya yang wajar dari dana pinjaman (risiko likuiditas pendanaan atau

pembiayaan) atau dari penjualan aset (risiko likuiditas aset). Salah satu aspek

8 Ali, Masyhud, Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional

dalam Perbankan. (Jakarta : PT Gramedia, 2004), h. 108 9 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. (Jakarta: Pustaka Alvabet cet. 4, 2006), h.

133

Page 36: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

24

dari manajemen aset dan kewajiban di dunia perbankan adalah meminimalkan

risiko likuiditas10

.

Risiko likuiditas yang berasal dari aset maupun kewajiban merupakan hal

yang penting bagi bank syariah. Karena pinjaman dengan basis bunga dilarang

oleh syariah, maka bank syariah tidak dapat memperoleh pinjaman untuk

memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Lebih jauh lagi, syariah melarang penjualan

hutang. Oleh karena itu, memperoleh dana dari hasil penjualan aset berbasis

hutang bukan merupakan pilihan bagi perbankan syariah11

.

Jenis-jenis rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas, yaitu12

:

1. Current Ratio (rasio lancar)

Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau

utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk

menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut:

10

Khan, Tariqullah and Habib Ahmed. Risk Management: Analysis of Issues in Islamic Financial

Industry, (IRT IDB, 2011), h. 28 11

Ibid, h. 52 12

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta, Rajawali Pers, 2009), h. 134

Page 37: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

25

Tidak ada ketentuan mutlak mengenai berapa tingkat rasio lancar yang

dianggap baik atau yang harus dipertahankan oleh perusaan karena rasio

ini bergantung pada jenis usaha masing-masing perusahaan. Namun

tingkat current ratio sebaiknya ditargetkan 2:1 dijadikan sebagai

pedoman umum13.

2. Quick Ratio (rasio sangat lancar)

Quick Ratio (rasio cepat) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka

pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan

(inventory)14

.

Rumus quick ratio yaitu:

3. Cash Ratio (rasio kas)

Cash Ratio (rasio kas) adalah rasio yang menunjukkan posisi kas

yang dapat menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio

merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki

dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang bersangkutan.

13

Kuswadi, Cara Mudah Memahami Angka-angka dan Manajemen Keuangan bagi Orang Awam,

(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004), h. 19 14

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h. 136-137

Page 38: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

26

Menurut Kasmir15

, cash ratio merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus

segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut. Rasio

tersebut dirumuskan sebagai berikut:

Cash ratio digunakan pada penelitian ini karena adanya

keterkaitan dengan kas, dimana apabila jumlah kas besar, maka cash ratio

tinggi. Begitu juga sebaliknya, bila jumlah kas kecil maka cash ratio

rendah. Hasil perhitungan cash ratio akan diketahui bagaimana likuiditas

bank untuk membayar hutang lancarnya hanya dengan alat-alat likuid

yang dimilikinya16

.

Menurut Muchdarsyah17

, setiap bank yang sehat wajib

memelihara likuiditas minimum yang lazim disebut cash ratio atau

reserve requirement, yaitu perbandingan antara alat-alat likuid yang

dikuasai bank dengan kewajiban yang segera harus dibayar.

15

Ibid., h. 224 16

Indah Surya Dewi, Pengaruh DPK, BOPO, dan Size of Bank terhadap Cash Ratio (Studi Pada

BPR Syariah di Yogyakarta 2012-2014), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2015), h.5 17

Muchdarsyah Sinungan dalam Gunarto Suhadi, Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum

(Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 140

Page 39: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

27

D. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan informasi bagi para penggunanya dalam

pengambilan keputusan. Para pengguna atau pihak yang berkepentingan dengan

bank dapat memakai serta menganalisis laporan keuangan dengan berbagai

metode dan teknik analisis laporan keuangan. Melalui proses perbandingan

prestasi dari suatu periode dibandingkan dengan periode sembelumnya sehingga

diketahui adanya kecenderungan selama periode tersebut, evaluasi dari hasil

analisis tersebut sehingga akan diperoleh prediksi yang mungkin terjadi di masa

yang akan datang18

.

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada

para pemakai laporan keuangan dengan berbagai teknik dan metode yang berguna

untuk menilai kinerja, keputusan investasi dan memprediksi keadaan perusahaan

di masa yang akan datang19

. Di sisi lain, analisis laporan keuangan menurut

Bernstein adalah sebagai berikut:

1) Screening, analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan

dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

2) Forecasting, analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan

perusahaan pada masa yang akan datang.

18

Dwi Nuraini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Banten: UIN Jakarta Press,

2009), h. 57-58 19

Ibid, h. 56-57

Page 40: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

28

3) Diagnosis, analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya

masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau

masalah lain dalam perusahaan.

4) Evaluation, analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional,

efisiensi dan lainnya dalam mengelola perusahaan.

Menurut Harahap20

, kegiatan yang selalu lazim dilakukan dalam

analisis laporan keuangan dari berbagai tenik yang akan dilakukan yaitu dengan

menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan dan persentase serta

membandingkan laporan keuangan baik dengan menggambarkannya, membuat

indeks, membuat angka asli dan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

a. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak

selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, bank harus

selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang

kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan kembali kepada masyarakat.

Kepercayaan masyarakat akan keberadaan bank dan keyakinan masyarakat

akan bahwa bank akan menyelesaikan permasalahan keuangan dengan

sebaik-baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank.

20

Ibid, h. 62

Page 41: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

29

Untuk itu, bank selalu berusaa untuk memberikan pelayanan (service) yang

memuaskan masyarakat21

.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber

dana terbesar yang yang diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90%

dari seluruh dana yang dikelola oleh bank). Meski jenis produk tabungan di

bank syariah mirip dengan bank konvensional, yaitu giro, tabungan dan

deposito tetapi dalam bank syariah terdapat perbedaan yang prinsipil,

seperti22

:

i) Giro

Pada umumnya, bank syariah menggunakan akad wadiah pada

rekening giro. Nasabah yang membuka rekening giro berarti melakukan

akad wadiah titipan. Dalam fiqih muamalah, dibagi menjadi dua macam,

antara lain:

Wadiah yad al-amanah, yaitu akad titipan yang dilakukan dengan

kondisi penerima titipan (bank) tidak wajib mengganti jika terjadi

kerusakan. Biasanya akad ini diterapkan bank pada titipan murni, seperti

safe deposit box.

Wadiah yad adh-dhomanah, yaitu titipan yang dilakukan dengan kondisi

penerima titipan bertanggung jawab atas nilai dari uang yang dititipkan.

21

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia ed. Kedua, 2005), h.

46 22

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 155

Page 42: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

30

ii) Tabungan

Bank syariah menerapkan dua akad dalam tabungan yaitu wadiah dan

mudharabah23

. Tabungan yang menerapkan akad wadiah mengikuti

prinsip wadiah yad adh-dhomanah. Tabungan ini tidak mendapatkan

keuntungan karena titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan

menggunakan buku tabungan, atau media lain seperti kartu ATM. Akan

tetapi bank tidak dilarang jika ingin memberikan semacam bonus atau

hadiah.

iii) Deposito

Bank syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito24

. Dalam

hal ini nasabah (deposan) bertindak sebagai shahibul maal dan bank

selaku mudharib. Penerapan mudharabah terhadap deposito dikarenakan

kesesuaian yang terdapat diantara keduanya.

b. Posisi Kewajiban

Posisi kewajiban merupakan kemungkinan pengorbaan manfaat

ekonomi masa depan dengan adanya kearusan bank saat periode berjalan

untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya di

masa depan sebagai hakikat transaksi atau kejadian masa lalu atau hak para

kreditur atas kekayaan bank yang berasal dari dana masyarakat, dana

23

Hasan Abdullah Al-Ami dalam Muhammad Syafii Antonio. Bank Syariah dari Teori Ke Praktik,

156 24

Mahmud mohammad Babily dalam Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke

Praktik, h. 157

Page 43: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

31

pinjaman antar bank, dana pinjaman dari pihak ketiga, bukan bank dan

sumber dana lain yang sesuai syariah25.

a. Kewajiban segera

Kewajiban segera merupakan kewajiban bank kepada pihak lain yang

sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi

amanah atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

b. Bagi hasil yang belum dibagikan

Bagi hasil yang belum dibagikan merupakan jumlah bagi hasil

yang belum dibagikan oleh bank kepada shahibul maal atas bagian

keuntungan hasil usaha bank yang telah disisihkan dari pengelolaan

dana mudharabah dan wadiah yang terdiri dari pihak ketiga bukan

bank dan bank.

c. Kewajiban pada Bank Indonesia

Yaitu seluruh fasilitas yang diterima bank pelopor dari BI. Antara

lain fasilitas pinjaman jangka pendek syariah dan pinjaman subordinasi

sesuai dengan prinsip syariah.

d. Kewajiban kepada bank lain

Yaitu seluruh jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta

asing kepada bank lain, baik yang melalukan kegiatan operasional di

Indonesia, maupun di luar Indonesia.

e. Simpanan bank lain

25

Dwi Nuraini Ihsan, Manajemen Treasury Bank Syariah. (Banten: UIN Press), h. 29

Page 44: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

32

Adalah kewajiban bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah,

tabungan wadiah dan sertifikat investasi mudharabah antar bank

(SIMA). Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar kewajiban bank

kepada bank lain.

f. Kewajiban lain

1. Hutang salam

2. Hutang istishna

g. Pembiayaan yang diterima

Merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban

pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad.

h. Hutang pajak

Yaitu menyajikan jumlah kewajiban pajak bank kepada pemerintah

yang terdiri dari perhitungan manfaat(beban) pajak tangguhan

(pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum 30%).

i. Estimasi kerugian dan komitmen kontinjensi

Komitmen dan kontinjensi bank kepada nasabah berupa bank garansi,

akesptasi, Irrevocale Letter of Credit (L/C) yang masih berjalan,

akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka, standby L/C dan

garansi lain berdasarkan prinsip syariah.

j. Pinjaman subordinasi

Yaitu berupa pinjaman dari BI sebagai tambahan modal kerja bank.

Pelunasan pinjaman dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo.

Page 45: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

33

k. Ekuitas

Adalah hak para pemilik (pemegang saham) terhadap kekayaan bank.

Setiap penambahan modal akan dicatat pada sisi kredit dan ketika

berkurang akan dicatat di sisi debet.

c. Pembiayaan

Dalam Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha agar ia

mendapatkan rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Hubungan

pinjam-meminjam tidak dilarang, bahkan dianjurkan agar terjadi

hubungan saling menguntungkan26

.

Menurut Rifaat Ahmad Abdul Karim27

, pembiayaan merupakan salah

satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.

Pembiayaan produktif, menurut keperluannya, dibagi menjadi dua hal

yaitu pembiayaan modal kerja (PMK) dan pembiayaan investasi. PMK

yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi

demi meningkatkan kualitas atau hasil produksi serta untuk keperluan

perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

Sedangkan pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan

barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat

kaitannya dengan itu. Investasi bank syariah menggunakan skema

26

Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah, dari Teori ke Praktik, h. 169 27

Rifaat Ahmad Abdul Karim dalam Muhammad Syafii Antonio, Ibid, h. 160

Page 46: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

34

musyarakah mutanaqisah. Dalam hal ini bank memberikan pembiayaan

dengan prinsip penyertaan dan secara bertahap bank melepaskan

penyertaanya dan pemilik perusahaan akan mengambil alih kembali, baik

menggunakan surplus cash flow yang tercipta maupun dengan menambah

modal, baik yang berasal dari setoran pemegang saham yang ada maupun

dengan mengundang pemegang saham yang baru28

.

Selain musyarakah, sistem profit loss sharing (tidak didasarkan pada

bunga), modal diberikan juga dalam bentuk mudharabah yang modalnya

diberikan sebagai penyertaan dan tidak sebagai hutang. Menurut

Chaudry29

, sistem ini akan menumbuhkan usaha kecil dan menengah

sebagaimana yang dibuktikan oleh teori ekonomi yang pada giliran

berikutnya akan mendorong pembangunan ekonomi suatu bangsa.

Mudharabah merupakan salah satu bentuk kerja sama antara pemilik

modal/shahibul maal terhadap pengusaha/mudharib yang memiliki

keahlian dalam berbisnis tetapi tidak memiliki modal yang cukup untuk

berbisnis, maka pihak pemiliki modal akan menyerahkan modalnya

kepada mudharib dengan perjanjian bagi hasil.

28

Ibid., h. 160-167 29

Muhammad Sadi I, Konsep Hukum Perbankan Syariah, h. 97-98

Page 47: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

35

d. BOPO

BOPO merupakan rasio perbandingan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional30

. Biaya operasional merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha

pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran).

Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu

pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk

kredit dan penempatan operasi lainnya.

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin kecil

rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank

yang bersangkutan atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka

kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Semakin

efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya maka laba yang dapat

dicapai bank semakin meningkat. BOPO maksimum sebesar 90% (Surat

Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001). Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

( )

30

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 120

Page 48: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

36

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana masyarakat),

maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga

dan hasil bunga.

Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap

rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. BOPO termasuk rasio

rentabilitas (earnings).

e. NIM

Net Interest Margin (NIM) digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi

beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam

memperoleh pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan

dalam bentuk pinjaman (kredit).

NIM adalah perbandingan antara Interest Income (pendapatan bunga

bank yang diperoleh) dikurangi Interest Expenses (biaya bunga bank yang

menjadi beban) dibagi dengan Average Interest Earning Assets (rata-rata

Page 49: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

37

aktiva produktif yang digunakan)31

. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut32

:

Pendapatan bersih sama dengan pendapatan bunga dan beban bunga,

sedangkan aktiva produktif merupakan penanaman dana bank baik dalam

rupiah maupun valas dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan

antar bank, penyertaan termasuk komitmen dan kontingensi pada transaksi

rekening administratif yang diperhitungkan untuk aktiva produktif yang

menghasilkan bunga (interest bearing assets).

E. Keterkaitan Antar Variabel

a. Hubungan variabel Total DPK dengan Likuiditas

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana

terbesar yang yang diandalkan oleh bank (bisa mencapai 80%-90% dari seluruh

dana yang dikelola oleh bank)33

. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan salah satu

alasan utama bagi bank untuk menjaga tingkat likuiditasnya.

Dana simpanan nasabah adalah dana yang dihimpun oleh bank dalam

melakukan fungsi intermediasinya. Fungsi bank yang menjamin ketersediaan

likuditas bagi para nasabahnya menyebabkan bank harus menghitung prosporsi

31

Slamet Riyadi, Banking Asset & Liabillity Management, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi, Universitas Indonesia, Edisi ke-2. 2004) 32

SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004 33

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, hal. 49

Page 50: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

38

tertentu dari jumlah dana DPK ini pada kas dan primary reserve di BI. Pada bank

syariah, DPK dapat tediri dari simpanan wadiah dan dana investasi tidak terikat.

DPK yang dihimpun kemudian digunakan untuk membiayai aktiva

produktif bank untuk jangka panjang. Namun, likuiditas bank wajib tersedia

setiap saat (jangka pendek).

b. Hubungan Variabel Total Kewajiban Lancar Dengan Likuiditas

Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang harus segera dipenuhi bank

dalam waktu kurang dari satu tahun (jangka pendek). Kewajiban lancar ini

termasuk dalam perhitungan rasio likuiditas dalam Cash Ratio34

. Bagi bank,

kewajiban lancar ini merupakan seluruh transaksi baik yang dalam rangka

transaksi baik bank maupun dalam rangka kegiatan operasional perusahaan35

.

c. Hubungan Variabel Total Pembiayaan Dengan Likuiditas

Selain sebagai lembaga penghimpun, demi menjalankan fungsi

intermediasinya, bank memiliki kewajiban untuk menyalurkan kredit kepada

pihak yang membutuhkan berupa pembiayaan. Pembiayaan tersebut dapat

berjangka waktu pendek atau berjangka waktu panjang.

34

Rimsky K Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2005), h. 139 35

Shopy Nadia. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas, (Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2010), h. 42

Page 51: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

39

Pembiayaan yang diberikan merupakan variabel yang mempengaruhi

likuiditas bank berupa hambatan finansial dalam menumpul likuiditas36

.

Pembiayaan yang diberikan dihitung berupa perkembangan yang merupakan

kemampuan bank untuk ekspansi sehingga mengurangi jumlah pos lain dalam

neraca bank. Pertumbuhan pembiayaan diukur dengan membandingkan posisi

pembiayaan antara satu periode dengan periode sebelumnya.

d. Pengaruh BOPO Terhadap Likuiditas

Salah satu fungsi likuiditas bank secara umum yaitu menjalankan

transaksi bisnis sehari-hari. Fungsi ini berhubungan dengan efisiensi biaya

operasional suatu bank. Menurut Dendawijaya37

, rasio biaya operasional

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Biaya operasional merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya

(seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran). Pendapatan

operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang

diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan operasi

lainnya.

Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam

mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka

36

Aspachs, Nier, Tiesset. Liquidity, Banking Regulation And The Macroeconomy. (Bank For

International Settlements, 2005), h. 10 37

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 120

Page 52: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

40

keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Dengan kata lain semakin

tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mita Puji Utari (2011) yaitu BOPO

berpengaruh positif signifikan terhadap rasio likuiditas, sedangkan penelitian

Indah Surya Dewi (2015) berpengaruh negatif signifikan terhadap rasio

likuiditas.

e. Pengaruh NIM terhadap Likuiditas

Net Interest margin (NIM) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

produktifnya dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin

tinggi perolehan nilai NIM maka semakin baik kinerja bank tersebut pada

penempatan aktiva produktifnya dalam bentuk kredit. NIM secara langsung

dipengaruhi oleh fungsi intermediasi bank, dimana jika kegiatan

perhimpunan dan penyaluran dana bank berjalan dengan lancar maka

pendapatan bunga bersih yang diterima bank juga akan baik. Semakin baik

intermediasi perbankan maka semakin baik pula NIM bank yang

bersangkutan.

Guna mencapai pendapatan yang tinggi maka bank akan berusaha

menggunakannya ke aset yang menghasilkan bunga yang tinggi, aset jangka

panjang dan dengan harapan bahwa operasi harian akan tertutup dengan dana

Page 53: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

41

baru. Namun tindakan seperti ini sangat berisiko karena apabila dana yang

telanjur digunakan tidak dapat ditarik, sedangkan dana baru yang diharapkan

tidak tersedia, bagaimana suatu bank dapat memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dan memenuhi penarikan dana oleh deposan, pada akhirnya akan

menimbulkan masalah likuiditas38

.

F. Penelitian terdahulu

No Penelitian Variabel Hasil

1 Shopi Nadia. 2010. Analisis

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Likuiditas

Bank Syariah. (Studi kasus

Bank Syariah Mandiri

tahun 2007-2009). UIN

Jakarta.

Variabel dependen:

Buffer likuiditas dengan

rasio LDR

Variabel independen:

DPK, asset siap konversi

menjadi kas, akses pasar

antar bank, kewajiban

lancar, pembiayaan, dan

profit bank.

Total DPK, asset

siap konversi

menjadi kas, akses

pasar antar bank,

pembiayaan dan

profit bank

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap likuiditas

bank dan variabel

Kewajiban Lancar

tidak signifikan.

2. Indah Surya Dewi. 2015.

Pengaruh DPK, BOPO dan

Variabel Dependen:

Cash Ratio

Variabel Independen:

DPK tidak

berpengaruh

terhadap cash ratio,

38

Imam Rusyamsi, Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva Pasiva Bank,

(Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1999), h. 38

Page 54: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

42

Size of Bank terhadap

likuiditas Cash Ratio (Studi

Pada BPRS di Yogyakarta

yang terdaftar di Bank

Indonesia 2012-2014). FSH

UIN Yogyakarta.

DPK, BOPO, Size of

Bank

BOPO dan Size Of

bank berpengaruh

negatif signifikan

terhadap cash ratio

3. Jen Kharisa Granita. 2011.

Analisis Pengaruh DPK,

CAR, ROA, NPL, NIM,

BOPO, Suku Bunga, Inflasi,

dan kurs terhadap LDR

(Studi pada BUSN Devisa

periode 2002-2009). FE

Universitas Dipongoro

Varibel Dependen: LDR

Variabel Independen:

DPK, CAR, ROA, NPL,

NIM, BOPO, Suku

Bunga, Inflasi, dan kurs

DPK, CAR, NPL,

NIM, Suku Bunga,

Inflasi, dan Kurs

secara parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

Loan to Deposit

Ratio (LDR)

Page 55: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif. Dimana data

kuantitatif adalah data yang bersifat numerik atau angka1. Penelitian ini menggunakan

studi literatur tentang pengaruh DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM

secara parsial berpengaruh terhadap rasio likuiditas Bank Umum Syariah (BUS)

devisa di Indonesia. Penelitian ini menggunakan studi time series dan cross section

dari tahun 2011 - 2015. Serta pengolahan data dengan menggunakan metode analisis

regresi data panel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari empat variabel yang

terdiri dari satu variabel tidak bebas (dependent variabel) dan lima variabel bebas

(independet variabel).

Dependet variabel, yaitu:

1. Rasio Likuiditas dilambangkan dengan Cash Ratio (CR)

Independent variabel, yaitu:

1. Total Dana Pihak Ketiga (DPK)

2. Total Kewajiban

1 Lukman Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2007), h. 4

Page 56: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

44

3. Total Pembiayaan

4. BOPO

5. Net Interest Margin (NIM)

B. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi kepustakaan.

Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun

informasi yang relavan dengan topik atau masalah yang akan diteliti. Informasi itu

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis

dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, dan sumber-

sumber lain yang tertulis baik dalam media cetak maupun media elektronik lainnya.

Metode kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan kegiatan bank syariah untuk memperoleh landasan teoritis secara

komprehensif. Selain itu, metode kepustakaan digunakan untuk mengeksplorasi

laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan rasio keuangan dalam laporan

keuangan tahunan yang dipublikasikan website Bank Indonesia maupun website

resmi masing-masing bank.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-

data yang dikumpulkan adalah Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, rasio

BOPO, dan rasio NIM yang diperoleh dari laporan keuangan publikasi triwulan yang

diterbitkan oleh website Bank Indonesia dan laporan keuangan yang dipublikasikan

pada website masing-masing bank. Periodesasi data menggunakan data laporan

Page 57: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

45

keuangan triwulan BUS Devisa yang dipublikasikan selama tahun 2011-2015. Jangka

waktu ini dirasa cukup untuk meliput perkembangan kinerja bank karena

menggunakan data panel.

C. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yakni

pengambilan subyek bukan didasarkan atas strata atau random tetapi didasarkan atas

adanya tujuan dan pertimbangan tertentu. Peneliti mengambil Bank Umum Syariah

Devisa yang menerbitkan laporan keuangan triwulan karena bank tersebut mampu

memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sampel digunakan

apabila memenuhi kriteria:

Tabel 3.1

Kriteria Penentuan Sampel

No Kriteria Jumlah Bank

1 Bank Umum Syariah di Indonesia 12

2 Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia 4

3 Tersedia perhitungan rasio keuangan pada

laporan keuangan triwulan di periode waktu

penelitian

3

Berdasarkan kriteria dalam tabel 3.1 di atas, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ada 3 Bank Umum Syariah Devisa yaitu:

Page 58: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

46

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No. Nama Bank

1 Bank Syariah Mandiri

2 Bank Mega Syariah

3 BNI Syariah

D. Operasional Variabel Penelitian

Secara garis besar, definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependent

a. Cash Ratio (Y)

Rasio likuditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cash Ratio.

Rasio ini untuk mengukur perbandingan alat likuid terhadap dana pihak

ketiga yang dihimpun bank yang harus segera dibayar. Rasio ini

digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali

simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan menggunakan

alat likuid yang dimilikinya. Besarnya Cash Ratio menurut peraturan

pemerintah minimum adalah 2%2. Cash Ratio dihitung menggunakan

rumus berikut:

b. Variabel Independen

2 Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.

272

Page 59: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

47

a. Total DPK (X1)

Variabel total Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan jumlah dari dana

simpanan wadiah dan dana investasi tidak terikat (mudharabah mutlaqah).

Dana simpanan wadiah didapatkan dari jumlah giro dan tabungan wadiah di

sisi pasiva laporan keuangan neraca. Sedangkan dana investasi tidak terikat

tersebut yaitu berupa tabungan dan deposito mudharabah yang juga berada di

sisi pasiva laporan keuangan neraca. Jumlah ini diukur dengan logaritma

natural (Ln).

Hal ini dikarenakan besarnya total DPK masing-masing perusahaan

berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat

menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak

normal tersebut maka data Total DPK perlu di Ln kan. Penggunaan Total

DPK didasarkan pada penelitian.

Total DPK = Ln(simpanan wadiah + dana investasi tidak terikat).

b. Total Kewajiban (X2)

Variabel Total Kewajiban diukur dengan logaritma natural (Ln)

jumlah dari kewajiban segera lainnya, kewajiban kepada Bank Indonesia,

kewajiban pada bank lain, estimasi kerugian komitmen dan kontijensi, beban

yang masih harus dibayar, kewajiban pajak tangguhan, kewajiban lainnya,

pinjaman subordinasi, dan ekuitas. Pos-pos tersebut berada di sisi pasiva

laporan keuangan neraca.

Page 60: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

48

Total dari pos Kewajiban ini pun ditransformasi karena besarnya Total

Kewajiban masing-masing perusahaan memiliki selisih yang besar, sehingga

dapat menyebabkan nilai yang sangat beragam karena besarannya. Untuk

menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data Total

Kewajiban perlu di Ln kan.

Total Kewajiban = Ln(kewajiban segera lainnya + kewajiban kepada

Bank Indonesia + kewajiban pada bank lain + estimasi kerugian komitmen

dan kontijensi + beban yang masih harus dibayar + kewajiban pajak

tangguhan + kewajiban lainnya + pinjaman subordinasi + ekuitas).

c. Total Pembiayaan (X3)

Variabel Total Pembiayaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari

pos pembiayaan bagi hasil di sisi aktiva neraca. Jumlah pembiayaan bagi hasil

ini merupakan penjumlahan dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah

yang diterima bank dari kreditor dan disalurkan kepada debitor.

Hal ini dikarenakan besarnya Total Pembiayaan masing-masing bank

umum syariah berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga

didapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data

yang tidak normal, maka data tersebut perlu di-Ln kan. Variabel Total

Pembiayaan dapat dinyatakan dengan rumus:

Total Pembiayaan = Ln(pembiayaan mudharabah + pembiayaan musyarakah).

Page 61: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

49

d. BOPO (X4)

BOPO merupakan rasio perbandingan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, terutama kredit3.

Dengan ketentuan semakin kecil rasio biaya (beban) operasionalnya

akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya (beban)

operasional dengan pendapatan operasionalnya. BOPO dapat dihitung

menggunakan rumus berikut:4

e. NIM (X5)

Menurut Riyadi, NIM adalah perbandingan antara Interest Income

(pendapatan bunga bank yang diperoleh) dikurangi Interest Expenses (biaya

bunga bank yang menjadi beban) dibagi dengan Average Interest Earning

Assets (rata-rata aktiva produktif yang digunakan). Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut5:

3 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia ed. Kedua, 2005), h.

120 4 Ibid, h. 147

5 SE No.6/23/DPNP Tanggal 31 Mei 2004

Page 62: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

50

E. Metode Analisis Data Panel

Penelitian ini menggunakan bentuk data panel (pool) yang merupakan

gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan seksi silang (cross

section). Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen yang terdiri Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan,

BOPO dan NIM terhadap variabel dependen Cash Ratio perusahan di industri

Bank Umum Syariah Devisa. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

software Eviews 9 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen melalui data panel. Software Microsoft Excel 2007 juga

dipakai untuk mempermudah pengolaan data seperti pembuatan grafik, tabel dan

lain-lain.

Metode analisis inferensa yang dilakukan untuk mengestimasi model ini

adalah pendekatan ekonometrika dengan metode analisis regresi linier berganda

data panel. Menurut Setiawan6, keunggulan penggunaan data panel dibanding

data runtun waktu dan data lintas sektor adalah:

1) Data panel berhubungan dengan individu, perusahaan, negara dan lain-lain

selama beberapa waktu dengan batasan heterogenetitas dalam setiap unitnya

2) Dengan mengombinasikan data berkala (runtun waktu) dan data lintas sector,

data panel memberikan data yang lebih informatif, lebih variatif, kurang

6 Setiawan, Ekonometrika, (Yogyakarta, Penerbit Andi, 2010), h. 181

Page 63: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

51

korelasi antar variabelnya, lebih banyak derajat kebebasannya dan lebih

efisien

3) Lebih sesuai untuk mempelajari perubahan secara dinamis

4) Data panel dapat mendeteksi dan mengukur efek suatu data yang tidak dapat

diukur oleh data runtun waktu dan lintas sector

5) Data panel juga dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku

6) Dengan membuat data untuk beberapa ribu unit, data panel dapat

meminimalkan bias yang mungkin terjadi apabila membahasnya dalam bentuk

agregat.

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain :

a. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS) merupakan pendekatan

model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data

time series dan cross section. Pada model ini data digabungkan tanpa

mempedulikan waktu dan perusahaan sehingga hanya memiliki data yang terdiri

dari variabel-variabel. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least

Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

b. Fixed Effect Model: Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antara

individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi

data panel model fixed effect menggunakan teknik variabel dummy untuk

Page 64: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

52

menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi

karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian

slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan

teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

c. Random Effect Model : Model ini akan mengestimasi data panel dimana

variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Pada model random effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error term

masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model random effect

yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error

Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).

Dalam memilih model yang paling tepat untuk digunakan dalam regresi data

panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan diantaranya :

a. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan model fixed effect atau

common effect yang lebih tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel.

Dalam uji Chow hipotesisnya adalah sebagai berikut :

H0 : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Page 65: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

53

Penguji uji Chow menggunakan software Eviews 9 adalah dengan

menggunkaan Uji Likelihood Ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan dalam

hipotesis diatas adalah dengan membandingkan perhitungan F-hitung dengan F-

tabel atau membandingkan nilai probabilitasnya dengan α = 5%. Perbandingan

yang dimaksud adalah apabila F-hitung pada uji Chow lebih besar dari F-tabel,

atau nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak artinya model yang

lebih tepat digunakan adalah fixed effect, sebaliknya jika F-hitung lebih kecil dari

F tabel atau nilai probability lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan model

yang lebih tepat digunakan adalah common effect.

c. Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji yang digunakan dalam menentukan model fixed

effect atau random effect yang lebih sesuai untuk digunakan dalam estimasi data

panel. Hipotesis dalam uji Hausman adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect

H1 : Fixed Effect

Uji dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa

LSDV di dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan model

OLS adalah tidak efisien, di lain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan

GLS tidak efisien. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik Chi-

Squares dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

Page 66: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

54

independen. Hipotesis null pada uji Hausman adalah model random effect lebih

baik, jika nilai Hausman lebih besar daripada nilai kritis Chi-Squares, maka

hipotesis null akan ditolak, yang berarti model estimasi yang yang tepat untuk

regresi dat panel adalah fixed effect. Sebaliknya apabila nilai statistik Hausman

lebih kecil dari nilai kritis chi-squares maka hipotesis null diterima yang artinya

model yang tepat untuk regresi data panel adalah random effect.

c. Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier digunakan untuk mengetahui apakah model

random effect lebih baik dari model common effect digunakan Lagrange

Multiplier (LM). Uji signifikansi random effect ini dikembangkan oleh Breusch-

Pagan. Pengujian didasarkan pada nilai residual dari metode common effect. Uji

LM ini didasarkan pada distribusi chi-squares dengan derajat kebebasan (df)

sebesar jumlah variabel independen. Hipotesis null-nya adalah bahwa model

yang tepat untuk regresi data panel adalah common effect, dan hipotesis

alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi data panel adalah random

effect.

H0 : common effect

H1 : random effect

Apabila nilai LM hitung lebih besar dari nila kritis Chi-Squares maka

hipotesis null ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel

Page 67: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

55

adalah model random effect. Sebaliknya, apabila nilai LM hitung lebih kecil dari

nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis null diterima yang artinya model yang

tepat untuk regresi data panel adalah model common effect.

F. Teknik Analisa Data

Metode deskriptif dan regresional diaplikasikan untuk mempelajari dan

membandingkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada objek

penelitian. Untuk mengetahui pengaruh variabel hubungan antar variabel

dilakukan dengan pengujian regresional statistik dengan menggunakan alat

analisis Eviews versi 9.

Pengujian yang dilakukan melalui uji statistik yang meliputi uji

signifikansi parameter individu (uji statistik t), uji signifikansi simultan (uji

statistik F), dan uji koefiseien determinasi (R2).

Uji analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara individu dan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Uji statistik ini meliputi Uji t, Uji F, dan Koefisien

Determinasi (R2).

a. Uji t

Page 68: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

56

Pengujian hiotesis secara individu dengan uji t bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas X terhadap variabel

terikat Y.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 : variabel X berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel Y

H1 : variabel X berpengaruh signifikan terhadap variabel Y

Pengujian hipotesis secara individu dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus7:

Kriteria uji t adalah:

Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1diterima (variabel bebas X

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam

penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada

taraf signifikansi 95%

Selain itu, tingkat signifikansi dapat ditentukan kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan menolak H1

7 Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 249

Page 69: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

57

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1

b. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel

independen, dalam hal ini adalah Total DPK, Total Kewajiban, Total

Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap variabel dependen Cash Ratio secara

simultan.

Uji F yaitu untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (independen)

terhadap variabel tak bebas (dependen) secara bersama-sama. Menurut

Kuncoro8, uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Prosedurnya uji F sebagai

berikut:

1) Menentukan H0 dan H1 (Hipotesis Nihil dan Hipotesis alternatif);

2) Menentukan level of signifikans (α = 5 % );

3) Kriteria uji F, dengan melihat hasil statistik, jika nilai signifikansi

< 5%, maka model dalam analisis sudah tepat (fit), berarti

signifikansi pada α = 5%.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

8 Mudrajat Kuncoro, Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan

Ekonomi,(Yogyakarta: AMP YKPN, cet. 1, 2001), h. 98

Page 70: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

58

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan

variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

c. Koefisien Determinasi (R2)

Adjusted R2

digunakan untuk menghitung seberapa besar variasai dari

variabel tergantung dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya. Nilai R2

berada di

antara 0 sampai 1, dimana semakin dekat nilai R2

dengan 1 menunjukkan R2

yang semakin baik.jika nilai R2

sama dengan 1, maka regresi yang dicocokkan

menjelaskan 100% variasi dalam Y. Sebaliknya, kalau nilai R2

sama dengan 0,

maka garis regresi tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam Y. Besarnya nilai

R2

dapat diperoleh dengan menggunakan rumus9:

Dimana:

= ∑ kuadrat residual (residual sum of squares, RSS)

= ∑ kuadrat total (Total sum of squares, TSS)

G. Hipotesis penelitian

9 Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar, h. 13

Page 71: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

59

Berdasarkan penelitian yang direncanakan, dapat dibuat hipotesis sebagai

berikut:

1. Total DPK

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Total DPK terhadap

Cash Ratio BUS Devisa

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan dari Total DPK terhadap Cash

Ratio BUS Devisa

2. Total Kewajiban (X2)

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Total Kewajiban

terhadap Cash Ratio BUS Devisa

H2 : terdapat pengaruh yang signifikan dari Total Kewajiban terhadap

Cash Ratio BUS Devisa

3. Total Pembiayaan (X3)

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Total Pembiayaan

terhadap Cash Ratio BUS Devisa

H3 : terdapat pengaruh yang signifikan dari Total Pembiayaan terhadap

Cash Ratio BUS Devisa

4. BOPO (X4)

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari BOPO terhadap Cash

Ratio BUS Devisa

H4 : terdapat pengaruh yang signifikan dari BOPO terhadap Cash Ratio

Bank BUS Devisa

Page 72: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

60

5. NIM (X5)

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari NIM terhadap Cash

Ratio BUS Devisa

H4 : terdapat pengaruh yang signifikan dari NIM terhadap Cash Ratio

BUS Devisa

6. Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM

H0 : tidak terdapat hubungan yang simultan antara Total DPK, Total

Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap Cash Ratio BUS

Devisa

H6 : terdapat hubungan secara simultan antara Total DPK, Total

Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap Cash Ratio BUS

Devisa.

Page 73: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

61

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Data Penelitian

Bab ini menganalisis data yang akan digunakan. Data yang digunakan berupa

variabel-variabel Total Dana Pihak Ketiga, Total Kewajiban, Total Pembiayaan,

rasio BOPO, rasio NIM, dan Cash Ratio. Objek penelitian ini adalah Bank Umum

Syariah (BUS) Devisa yang telah terpilih dengan metode purposive sampling

yang cocok digunakan bagi penelitian ini.

Bank umum syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.1

Daftar Sampel Bank Umum Syariah Devisa

No. Nama Bank

1 Bank Syariah Mandiri

2 Bank Mega Syariah

3 BNI Syariah

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi

masing-masing BUS dan situs Bank Indonesia. Deskripsi data masing-masing

variabel yaitu sebagai berikut:

1. Variabel Dependen Cash Ratio (Y)

Tabel 4.2

Data Rata-rata Cash Ratio BUS Devisa 2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 134.92% 96.09% 172.61%

Page 74: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

62

2012 108.45% 68.46% 144.91%

2013 113.30% 145.86% 105.31%

2014 192.65% 300.61% 112.46%

2015 128.70% 56.35% 95.75% Sumber: data diolah

Variabel Cash Ratio 3 BUS Devisa periode 2011-2015 cenderung

fluktuatif. Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat nilai minimum variabel

Cash Ratio sebesar 56,35% pada Bank Mega Syariah (BMS) tahun 2015 dan

nilai maximum sebesar 300,61% juga pada BMS tahun 2011. Jika mengacu

pada ketentuan BI No.9/1/PBI/2007 yang mewajibkan Cash Ratio minimum

sebesar 2%. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik kinerja suatu bank.

Dari tabel di atas, Cash Ratio BUS dalam kategori bank yang berkinerja

baik/sehat karena hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan angka di

atas ketentuan BI yaitu 2%

2. Variabel Independen

a. Total DPK (X1)

Tabel 4.3

Data Rata-rata Total DPK BUS Devisa

2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 36,345,861 4,194,575 5,770,494

2012 43,926,112 5,941,401 7,717,532

2013 51,891,523 7,283,744 10,879,530

2014 56,379,519 6,637,105 14,325,453

2015 60,039,888 4,445,613 18,249,319 Sumber: data diolah

Page 75: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

63

Terlihat pada tabel 4.3 setiap tahunnya Total DPK mengalami

peningkatan. Terlihat paling rendah pada tahun 2011 Rp 4.194.575 juta yang

dihimpun Bank Mega Syariah dan total tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp

60.039.888 juta yang dihimpun Bank Syariah Mandiri (BSM). Rata-rata

keseluruhan Total DPK BUS yaitu Rp 22.268.511,27 juta. Total DPK

merupakan jumlah dana yang dititipkan nasabah dalam dana simpanan

wadiah dan dana investasi tidak terikat (mudharabah mutlaqah).

b. Total Kewajiban (X2)

Tabel 4.4

Data Rata-rata Total Kewajiban BUS Devisa

2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 4,700,128 505,720 1,394,573

2012 5,935,414 701,554 1,790,473

2013 6,921,349 899,994 2,675,548

2014 7,159,649 953,268 3,400,649

2015 7,105,447 936,680 3,138,111 Sumber: data diolah Ms Excel

Terlihat pada tabel 4.4 di atas setiap tahunnya Total Kewajiban

cenderung fluktuatif. Terlihat paling rendah pada Bank Mega Syariah tahun

2011 sebesar Rp 505.720 juta dan Total Kewajiban tertinggi pada Bank

Syariah Mandiri (BSM) tahun 2015 sebesar Rp 7.105.447 juta. Rata-rata

keseluruhan Total Kewajiban BUS yaitu Rp 3.214.570,46 juta. Total

Kewajiban merupakan dana sebagai kesediaan jasa transaksi para kreditur atas

kekayaan bank yang berasal dari dana masyarakat, dana pinjaman antar bank,

Page 76: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

64

dana pinjaman dari pihak ketiga, bukan bank dan sumber dana lain yang

sesuai syariah.

c. Total Pembiayaan (X3)

Tabel 4.5

Data Rata-rata Total Pembiayaan BUS Devisa

2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 9,725,364 114,553 960,906

2012 10,292,585 44,058 1,114,561

2013 10,910,188 34,875 1,644,703

2014 10,861,136 38,322 2,221,625

2015 12,598,187 41,249 3,018,633

Sumber: data diolah Ms Excel

Terlihat pada tabel di atas setiap tahunnya Total Pembiayaan cenderung

mengalami kenaikan. Terlihat paling rendah pada Bank Mega Syariah tahun

2013 Rp 34.875 juta dan Total Pembiayaan tertinggi pada Bank Syariah

Mandiri (BSM) tahun 2015 sebesar Rp 12.598.187 juta. Rata-rata keseluruhan

Total Pembiayaan BUS yaitu Rp 4.241.396,33 juta.

d. Rasio BOPO (X4)

Tabel 4.6

Data Rata-rata Rasio BOPO BUS Devisa

2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 74.35% 90.28% 78.03%

2012 71.18% 77.88% 88.97%

2013 80.61% 82.30% 83.85%

2014 91.67% 94.32% 85.43%

2015 94.98% 104.29% 90.37% Sumber: data diolah

Page 77: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

65

Terlihat pada tabel di atas setiap tahunnya rasio BOPO cenderung

fluktuatif. Terlihat paling rendah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2012

sebesar 71,18% dan rasio BOPO tertinggi pada Bank Mega Syariah tahun

2011 sebesar 104,29%. Rata-rata keseluruhan rasio BOPO BUS yaitu 85,9%.

e. Rasio Net Interest Margin/NIM (X5)

Tabel 4.7

Data Rata-rata Rasio NIM BUS Devisa

2011-2015

BSM BMS BNIS

2011 6.56% 15.84% 7.95%

2012 6.98% 14.42% 9.72%

2013 7.22% 11.26% 9.52%

2014 6.21% 8.30% 8.49%

2015 6.37% 9.40% 8.18% Sumber: data diolah Ms Excel

Terlihat pada tabel di atas setiap tahunnya rasio NIM cenderung

fluktuatif. Terlihat paling rendah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2014

sebesar 6,21% dan rasio NIM tertinggi pada Bank Mega Syariah tahun 2011

15,84%. Rata-rata keseluruhan rasio NIM yaitu 9,09%.

D. Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Dalam aplikasi praktis, terdapat data ekonometri yang merupakan

kombinasi dari data bertipe cross-section dan data time series yaitu sejumlah

Page 78: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

66

variabel diobservasi atas sejumlah kategori dan dikumpulkan dalam suatu jangka

waktu tertentu1.

Regresi yang menggunakan data panel disebut dengan regresi data panel.

Data panel memiliki gabungan karakter yaitu data yang terdiri atas beberapa

objek dan runtutan waktu2. Data semacam ini memiliki keunggulan terutama

karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni

heteroskredastisitas dan normalitas.

Secara umum terdapat 3 model analisis panel yang sering digunakan yaitu,

common, fixed, dan random effect. Masing-masing model tergantung pada asumsi

yang dipakai peneliti dan pemenuhan syarat-syarat pengolahan data statistik yang

benar, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara statistik. Oleh karena itu

pertama-tama yang harus dilakukan adalah memilih model yang tepat dari ketiga

model yang ada.

Tabel 4.8

Hasil Regresi Data Panel Model Common Effect

Dependent Variable: CR?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/29/16 Time: 00:03

Sample: 2011Q1 2015Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 3

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

1 Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews. (Yogyakarta:

Penerbit ANDI, 2012) 2 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: UPP

STIM YKPN, 2011), h. 91

Page 79: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

67

C -22.22848 5.932711 -3.746766 0.0004

DPK? -0.474743 0.776737 -0.611202 0.5436

KEWAJIBAN? 3.307975 0.643681 5.139153 0.0000

PEMBIAYAAN? -1.160887 0.100250 -11.57988 0.0000

BOPO? -3.026840 1.439853 -2.102186 0.0402

NIM? 3.147197 8.285170 0.379859 0.7055 R-squared 0.984566 Mean dependent var 5.488598

Adjusted R-squared 0.983137 S.D. dependent var 7.627124

S.E. of regression 0.990446 Akaike info criterion 2.913316

Sum squared resid 52.97309 Schwarz criterion 3.122751

Log likelihood -81.39949 Hannan-Quinn criter. 2.995238

F-statistic 688.9486 Durbin-Watson stat 0.278191

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Output Eviews 9

Tabel 4.9

Hasil Regresi Data Panel Model Fixed Effect

Dependent Variable: CR?

Method: Pooled Least Squares

Date: 09/29/16 Time: 00:03

Sample: 2011Q1 2015Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 3

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -17.42328 3.761479 -4.632029 0.0000

DPK? 0.918232 0.302498 3.035495 0.0037

KEWAJIBAN? -0.144463 0.301742 0.478762 0.6341

PEMBIAYAAN? 1.002959 0.268023 3.742066 0.0005

BOPO? -1.449747 0.728892 -1.988973 0.0520

NIM? -17.17888 4.468218 -3.844682 0.0003

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -14.72719

_BMS--C -6.236559

_BNIS--C 20.96375 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.911206 Mean dependent var 0.243052

Adjusted R-squared 0.822413 S.D. dependent var 0.228537

S.E. of regression 0.096308 Akaike info criterion -1.538002

Sum squared resid 0.064927 Schwarz criterion -1.160375

Log likelihood 19.53501 Hannan-Quinn criter. -1.542024

F-statistic 10.26206 Durbin-Watson stat 2.629501

Page 80: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

68

Prob(F-statistic) 0.003251

Sumber: Output Eviews 9

Setelah hasil regresi dengan menggunakan model common effect dan fixed

effect didapat maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji untuk menentukan

model estimasi mana yang lebih tepat antara model common effect atau fixed effect.

Dalam menentukan diantara kedua model tersebut maka digunakan uji Chow sebagai

uji pemilihan model regresi data panel.

Tabel 4.10

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: CR

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 168.412324 (2,52) 0.0000

Cross-section Chi-square 120.713085 2 0.0000 Sumber: Output Eviews 9

Hasil dari uji Chow pada tabel diatas menunjukkan bahwa probabilitas cross

section adalah sebesar 0,0000 dengan kata lain nilai probabilitas pada tabel di atas

berada di bawah nilai 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih

tepat dibandingkan dengan model common effect.

Dalam penelitian ini model random effect tidak dapat digunakan karena

jumlah perusahaan objek penelitian tidak lebih banyak dari variabel X.

Page 81: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

69

2. Analisis Uji Regresi

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

variabel dependennya, pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F

hitung dengan F-tabel. Jika hasil statistik pada F-hitung > F-tabel berarti H0

ditolak atau semua variabel bebas yang digunakan dalam model regresi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel bebasnya. Tetapi

sebaliknya jika F-hitung < F-tabel itu berarti H0 diterima atau dengan kata lain

semua variabel bebas tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel

bebasnya.

Nilai F-hitung diperoleh dari hasil nilai F-statistik yang diperoleh dari

uji model regresi data panel yang terpilih (fixed effect).

Tabel 4.16

Hasil Uji F dengan Model Fixed Effect

R-squared 0.911206 Mean dependent var 0.243052

Adjusted R-squared 0.822413 S.D. dependent var 0.228537

S.E. of regression 0.096308 Akaike info criterion -1.538002

Sum squared resid 0.064927 Schwarz criterion -1.160375

Log likelihood 19.53501 Hannan-Quinn criter. -1.542024

F-statistic 10.26206 Durbin-Watson stat 2.629501

Prob(F-statistic) 0.003251

Sumber: Data diolah.

Berdasarkan hasil F-statistik yang diperoleh dari model diperoleh nilai

F- hitung sebesar 10,26206. Sementara dengan n = 60 dan k = 5, nilai pada F-

Page 82: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

70

tabel diperoleh nilai 2,54 dengan df1 (k-1) dan df2 (n-k) sebesar 4 dan 55,

nilai probabilitas 5%. Berdasarkan hasil diatas berarti nilai F-hitung > F-tabel

(10,26206 > 2,54) dengan hasil tersebut berarti H0 ditolak dan H1 diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Total DPK, Total Kewajiban, Total

Pembiayaan, BOPO, dan NIM berpengaruh secara simultan terhadap

profitabilitas industri BUS Devisa periode 2011 - 2015.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara

variabel bebas yang dipakai dalam model regresi terhadap variabel

dependennya. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-

tabel.

Jika t-hitung > t-tabel, berarti H0 ditolak, artinya variabel Xi

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika t-hitung <

t-tabel berarti H0 diterima atau variabel X1 tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Uji t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test), dengan

k = 5, n = 60 dan dengan α = 5%, maka diperoleh nilai df (n-k) = (60-5) = (55)

sebesar 1,67303. Selain membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel, untuk

mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas

Page 83: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

71

variabel independennya terhadap tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%

atau 0,05.

Tabel 4.17

Hasil Uji t dengan Model Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -17.42328 3.761479 -4.632029 0.0000

DPK? 0.918232 0.302498 3.035495 0.0037

KEWAJIBAN? -0.144463 0.301742 0.478762 0.6341

PEMBIAYAAN? 1.002959 0.268023 3.742066 0.0005

BOPO? -1.449747 0.728892 -1.988973 0.0520

NIM? -17.17888 4.468218 -3.844682 0.0003

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -14.72719

_BMS--C -6.236559

_BNIS--C 20.96375

Sumber: Output Eviews 9

Dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel sebesar 1,67303

dan melihat nilai probabilitas masing-masing variabel independen, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Uji t terhadap Variabel DPK (X1)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, hasil uji t-

hitung untuk variabel DPK sebesar 3,035495 sementara nilai t-tabel dengan α

= 5% dan df (n-k) 60-5 = 55 adalah sebesar 1,67303, yang berarti diperoleh

bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (3,035495 > 1,67303),

sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,0037 yang berarti lebih kecil dari

nilai signifikansi yang digunakan 0,05 (0,0037 < 0,05). Berdasarkan hasil

tersebut maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 84: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

72

variabel Total DPK berpengaruh signifikan terhadap Cash Ratio BUS Devisa.

Dan besar pengaruh tersebut adalah 0,918232.

Uji t terhadap Variabel Total Kewajiban (X2)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, hasil uji t-

hitung untuk variabel kewajiban sebesar 0,478762, sementara nilai t-tabel

dengan α = 5% dan df (n-k) 60-5 = 55 adalah sebesar 1,67303, yang berarti

diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (0,478762 <

1,67303), sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,6341 yang berarti lebih

besar dari nilai signifikansi yang digunakan 0,05 (0,6341 > 0,05). Berdasarkan

hasil tersebut maka H0 diterima dan H2 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Total Kewajiban tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko

likuiditas industri bank umum syariah devisa.

Uji t terhadap Variabel Total Pembiayaan (X3)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, hasil uji t-

hitung untuk variabel Total Pembiayaan sebesar 3,742066, sementara nilai t-

tabel dengan α = 5% dan df (n-k) 60-5 = 55 adalah sebesar 1,67303, yang

berarti diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (3,742066 >

1,67303), sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,0005 yang berarti lebih

kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0,05 (0,0005 < 0,05). Berdasarkan

hasil tersebut maka H0 ditolak dan H3 diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel Total Pembiayaan berpengaruh terhadap risiko likuiditas

Page 85: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

73

profitabilitas industri bank umum syariah devisa. Dan besar pengaruh tersebut

adalah 1,002959.

Uji t terhadap Variabel BOPO (X4)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, hasil uji t-

hitung untuk variabel BOPO sebesar -1,988973, sementara nilai t-tabel

dengan α = 5% dan df (n-k) 60-5 = 55 adalah sebesar 1,67303, yang berarti

diperoleh bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari nilai -t-tabel (-1,988973 < -

1,67303), sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,0520 yang berarti lebih

besar dari nilai signifikansi yang digunakan 0,05 (0,0520 > 0,05). Berdasarkan

hasil tersebut maka H0 diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel BOPO secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Cash Ratio industri bank umum syariah devisa.

Uji t terhadap Variabel NIM (X5)

Hasil pengujian analisis regresi data panel menunjukkan, hasil uji t-

hitung untuk variabel NIM sebesar -3,844682, sementara nilai t-tabel dengan

α = 5% dan df (n-k) 60-5 = 55 adalah sebesar 1,67303, yang berarti diperoleh

bahwa nilai t-hitung lebih besar dari nilai -t-tabel (-3,844682 < -1,67303),

sedangkan nilai probabilitasnya sebesar 0,0003 yang berarti lebih besar dari

nilai signifikansi yang digunakan 0,05 (0,0003 < 0,05). Berdasarkan hasil

tersebut maka H0 ditolak dan H5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel NIM secara parsial berpengaruh terhadap Cash Ratio industri bank

Page 86: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

74

umum syariah devisa. Dan besar pengaruh NIM terhadap Cash Ratio adalah -

17,17888.

d. Uji Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan semua variabel bebas yang terdapat dalam model regresi dalam

menjelaskan varians dari variabel dependennya.

Tabel 4.18

Hasil Uji Adjusted R2 dengan Model Fixed Effect

R-squared 0.911206 Mean dependent var 0.243052

Adjusted R-squared 0.822413 S.D. dependent var 0.228537

S.E. of regression 0.096308 Akaike info criterion -1.538002

Sum squared resid 0.064927 Schwarz criterion -1.160375

Log likelihood 19.53501 Hannan-Quinn criter. -1.542024

F-statistic 10.26206 Durbin-Watson stat 2.629501

Prob(F-statistic) 0.003251

Sumber: data diolah

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted R-

Squared sebesar 0,822413 artinya menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen (Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM)

dalam menjelaskan variabel dependen (Cash Ratio) sebesar 82,2413% lalu sisanya

sebesar 17,7587% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini.

Penggunaan R2 sering menimbulkan permasalahan, yaitu bahwa nilainya

akan selalu meningkat dengan adanya penambahan variabel bebas dala suatu

model. Hal ini akan menimbulkan bias dan tidak tergantung apakah variabel bebas

tambahan itu berhubungan dengan variabel dependen atau tidak.

Page 87: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

75

Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Squared dianggap lebih baik

daripada R2, karena nilai Adjusted R-Squared dapat naik atau turun dengan adanya

penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas

tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adjusted R-Squared berkisar

antara 0 hingga 1, artinya semakin mendekati 1 berarti variabel-variabel

independen dalam model regresi semakin besar kemampuannya dalam

menjelaskan varians dari variabel dependennya.

D. Persamaan Regresi

Analisis regresi yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap Cash

Ratio BUS Devis. Berdasarkan model estimasi yang terpilih, diperoleh persamaan

fixed effect model regresi data panel yang terpilih dengan menggunakan perangkat

lunak Eviews 9 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19

Hasil Uji Signifikansi Fixed Effect Model

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -17.42328 3.761479 -4.632029 0.0000

DPK? 0.918232 0.302498 3.035495 0.0037

KEWAJIBAN? -0.144463 0.301742 0.478762 0.6341

PEMBIAYAAN? 1.002959 0.268023 3.742066 0.0005

BOPO? -1.449747 0.728892 -1.988973 0.0520

NIM? -17.17888 4.468218 -3.844682 0.0003

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -14.72719

_BMS--C -6.236559

_BNIS--C 20.96375

Sumber: Output Eviews 9

Page 88: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

76

Berdasarkan tabel 4.19, maka ditemukan hasil perhitungan pengaruh

Total DPK, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO dan NIM terhadap

Cash Ratio sebagai berikut

CashRatioit = -17,42328 + 0,918232DPKit – 0,144463Kewajibanit +

1,002959Pembiayaanit - 1,449747BOPOit - 17,17888NIMit

Y = -17,42328 + 0,918232X1 – 0,144463X2it + 1,002959X3it - 1,449747X4it -

17,17888X5it

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa intersep adalah -

17.42328 artinya ketika variabel-variabel independen pada observasi ke-i dan

ke-t, maka Cash Ratio adalah sebesar -17,42328, lalu jika masing-masing

variabel independen meningkat sebesar 1%, maka:

1. Nilai koefisien pada variabel Total DPK sebesar 0,918232. Maka, pada

observasi ke i dan ke t akan menaikkan Cash Ratio bank umum syariah

devisa pada observasi ke i dan pada periode sebesar 0,918232 apabila nilai

variabel independen lainnya dianggap konstan.

2. Nilai koefisien pada variabel Total Kewajiban sebesar -0,144463. Maka,

pada observasi ke i dan ke t akan menurunkan Cash Ratio bank umum

syariah devisa pada observasi ke i dan pada periode sebesar -0,144463

apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

3. Nilai koefisien pada variabel Total Pembiayaan sebesar 1,002959. Maka,

pada observasi ke i dan ke t akan menaikkan Cash Ratio bank umum

Page 89: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

77

syariah devisa pada observasi ke i dan pada periode sebesar 1.002959

apabila nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

4. Nilai koefisien pada variabel BOPO sebesar -1,449747. Maka, pada

observasi ke i dan ke t akan menurunkan Cash Ratio bank umum syariah

devisa pada observasi ke i dan pada periode sebesar -1,449747 apabila

nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

5. Nilai koefisien pada variabel NIM sebesar -17,17888. Maka, pada

observasi ke i dan ke t akan menurunkan Cash Ratio bank umum syariah

devisa pada observasi ke i dan pada periode sebesar -17,17888 apabila

nilai variabel independen lainnya dianggap konstan.

Tabel 4.20

Hasil Uji Persamaan Setiap Objek Penelitian

Fixed Effects (Cross)

_BSM--C -14.72719

_BMS--C -6.236559

_BNIS--C 20.96375 Sumber: Output Eviews 9

Berdasarkan tabel 4.20, maka didapat persamaan model regresi tiap bank umum bank

syariah sebagai berikut:

1) Persamaan model regresi Bank Syariah Mandiri

CR BSM = -14,72719 + 0,918232DPK – 0,144463Kewajiban +

1,002959Pembiayaan - 1,449747BOPO - 17,17888NIM

Page 90: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

78

Konstanta sebesar -14,72719 menunjukkan jika variabel independen

(DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM) adalah nol, maka Cash

Ratio adalah sebesar -14,72719.

2) Persamaan model regresi Bank Mega Syariah

CR BMS = -6,236559 + 0,918232DPK – 0,144463Kewajiban +

1,002959Pembiayaan - 1,449747BOPO - 17,17888NIM

Konstanta sebesar -6,236559 menunjukkan jika variabel independen

(DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM) adalah nol, maka Cash

Ratio adalah sebesar -6,236559.

3) Persamaan model regresi Bank Negara Indonesia Syariah

CR BNIS = 20,96375 + 0,918232DPK – 0,144463Kewajiban +

1,002959Pembiayaan - 1,449747BOPO - 17,17888NIM

Konstanta sebesar 20,96375 menunjukkan jika variabel independen

(DPK, Kewajiban, Pembiayaan, BOPO dan NIM) adalah nol, maka Cash

Ratio adalah sebesar 20,96375.

E. Interpretasi

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Total DPK berpengaruh terhadap likuiditas Cash Ratio industri BUS Devisa

di Indonesia. Dengan demikian kenaikan atau penurunan Total DPK akan

berpengaruh signifikan terhadap likuiditas Cash Ratio. Hasil penelitian ini

mendukung H1 yang menyatakan bahwa Total DPK berpengaruh positif

Page 91: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

79

signifikan terhadap likuditas Cash Ratio. Dengan demikian meningkatnya

Total DPK akan memberikan sinyal positif signifikan bagi likuiditas Cash

Ratio. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Shopy

Nadia (2010) bahwa Total DPK yang berpengaruh positif signifikan terhadap

likuiditas industri perbankan.

2. Total Kewajiban berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap likuiditas Cash

Ratio industri bank umum syariah devisa di Indonesia. Dengan demikian

kenaikan atau penurunan Total Kewajiban tidak akan berpengaruh terhadap

likuiditas Cash Ratio. Hasil penelitian ini tidak mendukung H2 yang

menyatakan bahwa Total Kewajiban berpengaruh negatif signifikan terhadap

likuditas Cash Ratio. Dengan demikian meningkatnya Total Kewajiban akan

mempengaruhi likuiditas Cash Ratio berupa penurunan yang tidak signifikan.

Kewajiban sebagai beban bank akan mengurangi kemampuan likuiditas bank

umum syariah devisa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

Shopy Nadia (2010).

3. Total Pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas Cash

Ratio industri bank umum syariah devisa di Indonesia. Dengan demikian

kenaikan atau penurunan Total Pembiayaan akan berpengaruh terhadap

likuiditas Cash Ratio. Hasil penelitian ini mendukung H3 yang menyatakan

bahwa Total Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap likuditas Cash

Ratio. Maka setiap peningkatan Total Pembiayaan akan diikuti naiknya Cash

Ratio industri bank umum syariah devisa. Semakin banyak bank menyediakan

Page 92: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

80

pembiayaan, maka semakin banyak bank memperoleh laba yang masuk ke

dalam kas. Pembiayaan musyarakah dan mudharabah menjadi fungsi sosial

yang akan membantu masyarakat dalam menyediakan modal usaha. Dalam

menjalankan fungsi ini, bank mendapat bagi hasil dari debitur.

4. BOPO berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas Cash Ratio industri

bank umum syariah devisa di Indonesia. Dengan demikian kenaikan atau

penurunan BOPO akan berpengaruh tidak signifikan terhadap likuiditas Cash

Ratio. Hasil penelitian ini tidak mendukung H4 yang menyatakan bahwa

BOPO berpengaruh signifikan terhadap likuditas Cash Ratio. Namun, setiap

peningkatan BOPO akan diikuti pengaruh Cash Ratio berupa sinyal negatif

industri bank umum syariah devisa. Hasil penelitian ini didukung oleh Indah

Surya Dewi (2015) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif

terhadap likuiditas bank syariah.

5. NIM berpengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas Cash Ratio industri

bank umum syariah devisa di Indonesia. Dengan demikian kenaikan atau

penurunan NIM akan berpengaruh terhadap likuiditas Cash Ratio. Hasil

penelitian ini mendukung H5 yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh

negatif signifikan terhadap likuiditas Cash Ratio. Maka, setiap peningkatan

NIM akan diikuti oleh menurunnya Cash Ratio industri bank umum syariah

devisa di Indonesia. Keinginan industri BUS Devisa untuk meningkatkan

tingkat keuntungan yang tinggi bersinggungan dengan manajemen likuiditas.

Ketika BUS devisa ingin mencapai profitabilitas yang tinggi melalui

Page 93: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

81

pembiayaan maksimal, di sisi lain BUS devisa mempunyai likuiditas yang

dikorbankan. Profitabilitas berhubungan dengan tujuan memaksimalkan

kekayaan stakeholders, sedangkan likuiditas berhubungan dengan kepastian

bahwa bank dapat memenuhi kewajiban keuangannya serta memiliki

pendanaan yang cukup untuk melangsungkan aktivitasnya dalam jangka

pendek.

Page 94: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil uji regresi secara simultan ditemukan bahwa variabel Total Dana Pihak

Ketiga, Total Kewajiban, Total Pembiayaan, BOPO, dan NIM berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel Cash Ratio.

2. Hasil uji regresi secara parsial variabel Total DPK, Total Kewajiban, Total

Pembiayaan, BOPO dan NIM memiliki pengaruh terhadap Cash Ratio

berdasarkan hasil penelitian:

- Variabel Total DPK berpengaruh positif signifikan terhadap Cash Ratio

industri bank umum syariah devisa. Nilai probabilitas pada hasil uji yaitu

sebesar 0,0037 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang

digunakan 0,05 (0,0037 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Total DPK berpengaruh terhadap Cash Ratio dan besar

pengaruhnya adalah 0,918232.

- Variabel Total Kewajiban berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

Cash Ratio industri bank umum syariah devisa. Nilai probabilitas pada

hasil uji yaitu sebesar 0,6341 yang berarti lebih besar dari nilai

signifikansi yang digunakan 0,05 (0,6341 > 0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Total Kewajiban berpengaruh negatif tidak

Page 95: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

83

signifikan terhadap rasio likuiditas industri BUS devisa. Besar pengaruh

tersebut adalah -0,144463.

- Variabel Total Pembiayaan berpengaruh positif signifikan terhadap Cash

Ratio industri bank umum syariah devisa. Nilai probabilitas pada hasil uji

yaitu sebesar 0,0005 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang

digunakan 0,05 (0,0005 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel Total Pembiayaan berpengaruh terhadap rasio likuiditas dan besar

pengaruh tersebut adalah 1,002959.

- Variabel BOPO berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Cash Ratio

industri bank umum syariah devisa. Nilai probabilitas pada hasil uji yaitu

sebesar 0,8942 yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi yang

digunakan 0,05 (0,8942 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel BOPO secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Cash

Ratio industri BUS devisa.

- Variabel NIM berpengaruh negatif signifikan terhadap Cash Ratio industri

bank umum syariah devisa. Nilai probabilitas pada hasil uji yaitu sebesar

0,0000 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan 0,05

(0,0000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NIM

berpengaruh terhadap Cash Ratio industri BUS devisa dan besar pengaruh

NIM terhadap Cash Ratio adalah -17,17888

Page 96: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

84

3. Variabel yang paling berpengaruh terhadap Cash Ratio adalah Total

Pembiayaan dan rasio NIM.

B. Saran

Saran bagi penelitian selanjutnya adalah

1. Bagi bank umum syariah, sebaiknya meningkatkan jumlah penggunaan

Dana Pihak Ketiga

2. Penelitian ini menggunakan variabel Total DPK, Total Kewajiban, Total

Pembiayaan, rasio BOPO dan rasio NIM. Sebaiknya, penelitian

selanjutnya dapat menggunakan variabel tambahan seperti ROA, ROE,

Size of Firm dan lain-lain

3. Penelitian ini menggunakan sampel industri BUS devisa di Indonesia.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel dalam lingkup

yang lebih luas seperti bank BUMN, bank swasta ataupun BPD yang lebih

variatif.

Page 97: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

85

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Masyhud. Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko

Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT Gramedia, 2004.

Amin A. Riawan. Perbankan Syariah sebagi Solusi Perekonomian Nasional.

Jakarta: UIN Press, 2009.

Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2007.

Aspachs, Nier, Tiesset. Liquidity, Banking Regulation And The Macroeconomy.

Bank For International Settlements, 2005.

Ali, Zainuddin. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Arifin, Zainul. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet

cet. 4, 2006.

Dewi, Indah Surya. Pengaruh DPK, BOPO, dan Size of Bank terhadap Cash

Ratio (Studi Pada BPR Syariah di Yogyakarta 2012-2014). Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Dendwaijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia ed.

Kedua, 2005.

Ihsan, Dwi Nuraini. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Banten:

UIN Jakarta Press, 2009.

Ihsan, Dwi Nuraini. Manajemen Treasury Bank Syariah. Banten: UIN Press, 2015.

Greuning, Hennie Van dkk, Analisis Risiko Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba

Empat, 2011.

Gujarati, Damodar N. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga, 2003.

Winarno, Wing Ayu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011.

Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi

Aksara, 2001.

Page 98: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

86

Hinsa, Siahaan. Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta : PT

Elex Media Komputindo, 2009.

Idroes. Ferry N. Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, Rajawali Pers, 2009.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008.

Kuswadi, Cara Mudah Memahami Angka-angka dan Manajemen Keuangan bagi

Orang Awam, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004.

Ningtyas, Nurrahmi. Pengaruh CAR, DER, ROA, dan FDR terhadp Risiko

Likuiditas Bank Syariah di Indonesia. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Jakarta, 2013.

Parinsi, Elvira M.C. Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM dan ROA terhadap

Likuiditas PT Bank BUMN. Skripsi S1Universitas Hasanuddin Makassar, 2013.

Tampubolon, Robert Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif untuk Bank

Komersial. Jakarta :PT Elex Media Komputindo, 2004.

Riyadi, Slamet Banking Asset & Liabillity Management. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Edisi ke-2, 2004.

Rimsky K Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Rusyamsi, Imam. Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva

Pasiva Bank. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN, 1999.

Sadi I, Muhammad. Konsep Hukum Perbankan Syariah. Malang: Setara Press,

2015.

Shopy Nadia. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengarhui Likuiditas. Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2010.

Suhadi, Gunarto. Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum. Yogyakarta:

Kanisius, 2003.

Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2007.

Page 99: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

87

Lampiran 1

Data-data Penelitian

Tabel Cash Ratio BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 73.07% 90.03% 67.98%

2 74.02% 89.49% 78.20%

3 73.85% 90.79% 78.06%

4 76.44% 90.80% 87.86%

2012 1 70.47% 80.03% 91.20%

2 70.11% 77.30% 92.81%

3 71.14% 76.89% 86.46%

4 73.00% 77.28% 85.39%

2013 1 69.24% 77.48% 82.95%

2 81.63% 81.41% 84.44%

3 87.53% 84.21% 84.06%

4 84.03% 86.09% 83.94%

2014 1 81.99% 89.82% 84.51%

2 93.03% 91.90% 86.32%

3 93.02% 97.96% 85.85%

4 98.64% 97.61% 85.03%

2015 1 91.57% 110.53% 89.87%

2 96.16% 104.80% 90.39%

3 97.41% 102.33% 91.60%

4 94.78% 99.51% 89.63%

Tabel Total DPK BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 31,877,266 3,821,143 5,041,153

2 33,549,058 3,848,390 5,319,279

3 37,823,467 4,180,325 5,965,281

4 42,133,653 4,928,442 6,756,261

2012 1 42,371,223 5,124,808 6,921,122

2 42,727,170 5,019,289 7,247,944

3 43,918,084 6,531,083 7,721,027

Page 100: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

88

4 46,687,969 7,090,422 8,980,035

2013 1 47,619,185 7,251,018 10,683,235

2 50,529,792 7,046,031 10,386,112

3 53,649,161 7,107,187 10,960,565

4 55,767,955 7,730,738 11,488,209

2014 1 54,510,183 7,073,389 12,613,835

2 54,652,683 6,898,350 13,509,005

3 57,071,718 6,755,362 14,932,565

4 59,283,492 5,821,319 16,246,405

2015 1 59,198,066 5,075,152 17,422,874

2 59,164,461 4,429,784 17,321,427

3 59,695,649 4,008,682 18,930,220

4 62,101,377 4,268,834 19,322,756

Tabel Total Kewajiban BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 4,138,266 473,960 1,238,993

2 4,446,478 504,304 1,273,827

3 5,172,807 507,334 1,358,867

4 5,042,959 537,282 1,706,606

2012 1 5,890,953 607,089 2,289,858

2 5,447,075 665,473 1,602,809

3 5,962,200 744,156 1,626,865

4 6,441,427 789,499 1,642,359

2013 1 6,673,083 855,942 1,791,793

2 6,853,772 896,242 2,609,444

3 7,061,134 920,954 3,096,967

4 7,097,406 926,837 3,203,986

2014 1 7,399,213 962,081 2,985,293

2 7,033,889 963,093 3,841,349

3 7,196,563 916,728 3,547,774

4 7,008,930 971,170 3,228,180

2015 1 7,449,525 911,288 3,072,665

2 7,041,918 902,716 3,009,944

3 6,492,655 891,931 3,300,496

4 7,437,689 1,040,783 3,169,337

Page 101: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

89

Tabel Total Pembiayaan BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 9,254,114 139,664 734,549

2 9,792,439 126,643 1,014,510

3 9,891,985 119,363 1,085,218

4 9,962,919 72,540 1,009,346

2012 1 9,912,866 56,990 1,064,773

2 10,355,069 42,890 999,206

3 10,440,296 40,002 1,123,041

4 10,462,107 36,351 1,271,224

2013 1 10,513,006 33,868 1,424,136

2 11,060,256 30,787 1,582,643

3 10,954,265 31,252 1,739,500

4 11,113,224 43,593 1,832,532

2014 1 10,796,645 39,615 1,976,568

2 10,826,614 37,178 2,172,187

3 11,131,425 35,076 2,265,910

4 10,689,858 41,418 2,471,835

2015 1 10,937,562 38,339 2,603,676

2 12,965,714 34,986 2,950,927

3 13,009,829 33,190 3,071,174

4 13,479,643 58,481 3,448,754

Tabel Rasio BOPO BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 73.07% 90.03% 67.98%

2 74.02% 89.49% 78.20%

3 73.85% 90.79% 78.06%

4 76.44% 90.80% 87.86%

2012 1 70.47% 80.03% 91.20%

2 70.11% 77.30% 92.81%

3 71.14% 76.89% 86.46%

4 73.00% 77.28% 85.39%

Page 102: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

90

2013 1 69.24% 77.48% 82.95%

2 81.63% 81.41% 84.44%

3 87.53% 84.21% 84.06%

4 84.03% 86.09% 83.94%

2014 1 81.99% 89.82% 84.51%

2 93.03% 91.90% 86.32%

3 93.02% 97.96% 85.85%

4 98.64% 97.61% 85.03%

2015 1 91.57% 110.53% 89.87%

2 96.16% 104.80% 90.39%

3 97.41% 102.33% 91.60%

4 94.78% 99.51% 89.63%

Tabel Rasio NIM BUS

Periode 2011-2015

T BSM BMS BNIS

2011 1 5.96% 16.13% 7.87%

2 5.89% 16.14% 7.96%

3 6.90% 15.76% 7.89%

4 7.48% 15.33% 8.07%

2012 1 6.88% 14.37% 7.92%

2 6.80% 14.70% 9.97%

3 7.00% 14.65% 9.97%

4 7.25% 13.94% 11.03%

2013 1 7.09% 11.66% 10.28%

2 7.31% 11.50% 9.07%

3 7.23% 11.21% 9.22%

4 7.25% 10.66% 9.51%

2014 1 6.39% 8.39% 8.47%

2 6.20% 8.38% 8.22%

3 6.04% 8.08% 8.21%

4 6.19% 8.33% 9.04%

2015 1 6.31% 8.97% 8.12%

2 6.27% 9.55% 8.15%

3 6.36% 9.73% 8.21%

4 6.53% 9.34% 8.25%

Page 103: PENGARUH DPK, KEWAJIBAN, PEMBIAYAAN, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42287... · 2018-11-07 · Indonesia Syariah. Metode yang digunakan adalah metode

91

Lampiran 2

Tabel Hasil Uji

Tabel 4.10

Hasil uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: CR

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 168.412324 (2,52) 0.0000

Cross-section Chi-square 120.713085 2 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: CR?

Method: Panel Least Squares

Date: 10/01/16 Time: 21:56

Sample: 2011Q1 2015Q4

Included observations: 20

Cross-sections included: 3

Total pool (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -22.22848 5.932711 -3.746766 0.0004

DPK? -0.474743 0.776737 -0.611202 0.5436

KEWAJIBAN? 3.307975 0.643681 5.139153 0.0000

PEMBIAYAAN? -1.160887 0.100250 -11.57988 0.0000

BOPO? -3.026840 1.439853 -2.102186 0.0402

NIM? 3.147197 8.285170 0.379859 0.7055 R-squared 0.984566 Mean dependent var 5.488598

Adjusted R-squared 0.983137 S.D. dependent var 7.627124

S.E. of regression 0.990446 Akaike info criterion 2.913316

Sum squared resid 52.97309 Schwarz criterion 3.122751

Log likelihood -81.39949 Hannan-Quinn criter. 2.995238

F-statistic 688.9486 Durbin-Watson stat 0.278191

Prob(F-statistic) 0.000000