pengaruh efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan ... · pengaruh efektivitas...
TRANSCRIPT
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan RS. Stella Maris Makassar
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Elisabet Ersi
NIM: 082214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
i
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan RS. Stella Maris Makassar
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh: Elisabet Ersi
NIM: 082214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
Motto
Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan
kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat,
masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan.
Frederick E. Crane
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan
ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
James Thurber
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku”
(Filipi 4:13)
Skripsi ini dipersembahkan kepada Kongregasi Suster-Suster Jesus Maria Joseph
Keluarga, Almamater dan semua orang yang telah mendukungku.
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan RS. Stella Maris Makassar
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 25 Oktober 2010 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasah dikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 25 Oktober 2010 Yang membuat pernyataan,
Elisabet Ersi NIM: 082214008
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabet Ersi
Nomor Mahasiswa : 08 2214008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI
DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN
KERJA KARYAWAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 25 Oktober 2010
Yang menyatakan Elisabet Ersi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah yang mahakuasa atas berkah dan
kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Panulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Drs. L.Bambang Harnoto, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang juga
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
5. Pimpinan Kongregasi Suster-Suster Jesus Maria Josep yang telah memberikan
kepercayaan dan tugas perutusan kepada penulis untuk mengembangkan diri
belajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
6. Dr. Thomas Soharto, MMR., selaku direktur RS. Stella Maris Makassar.
viii
7. Bapak Piet Seer dan seluruh karyawan yang banyak membantu terselenggaranya
wawancara dan pengisian kuesioner di RS. Stella Maris Makassar.
8. Kedua orang tua, kakak-adik dan sanak keluarga yang senantiasa memberi
dukungan, semangat, perhatian, cinta dan doa selama penulis menjalankan tugas
perutusan studi di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
9. Teman-teman yang telah memberikan dukungan, bantuan, perhatian serta
kerjasama yang baik selama menjalani tugas perutusan belajar di Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 25 Oktober 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................ x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................ xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................ xii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ xiii
HALAMAN ABSTRACT .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Landasan Teori ..................................................................... 7
B. Penelitian Sebelumnya .......................................................... 23
C. Desain Penelitian .................................................................. 25
D. Rumusan Hipotesis ............................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 28
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 28
x
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 28
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 28
D. Variabel Penelitian ................................................................ 29
E. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................. 31
F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................. 32
G. Jenis Data ............................................................................... 33
H. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33
I. Teknik Pengujian Instrumen ................................................. 34
J. Teknik Analisis Data ............................................................ 36
K. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 37
L. Uji F ...................................................................................... 39
M. Uji t ....................................................................................... 41
N. Koefisien Determinasi………………………………………. 44
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ........................ 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 60
A. Deskripsi Data dan Analisis .................................................. 60
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ...................................... 65
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .................. 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 81
LAMPIRAN ................ ............................................................................... 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
IV.1 Kapasitas Tempat Tidur ................................................................. 53
IV.2 Jadwal pelayanan ........................................................................... 56
IV.3 Jadwal Pelayanan Penunjang Medis .............................................. 56
IV.4 Jumlah Karyawan ........................................................................... 57
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 60
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ................................ 61
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................ 61
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan .............................. 62
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 63
V.6 Hasil Temuan Nilai Variabel Penelitian ………………………….. 64
V.7 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 66
V.8 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 67
V.9 Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda ........................................ 68
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 25
V.1 Scatterplot ............................................................................... 71
V.2 Normal P-P Plot ...................................................................... 72
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman Lampiran 1 Surat Keterangan ................................................................... 83
Lampiran 2 Struktur Organisasi ............................................................... 84
Lampiran 3 Kuesioner .............................................................................. 85
Lampiran 4 Hasil Rekapitulasi Data dan Hasil Jawaban Karyawan ......... 88
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 90
Lampiran 6 Uji Frequency Table ............................................................. 94
Lampiran 7 Asumsi Klasik ....................................................................... 96
Lampiran 8 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 98
Lampiran 9 Tabel Distribusi F ................................................................. 99
Lampiran 10 Tabel Distribusi t .................................................................. 100
Lampiran 11 Tabel Korelasi Product Moment (r) ...................................... 101
xiv
ABSTRAK PENGARUH EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN, DUKUNGAN ORGANISASI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Studi Kasus pada Karyawan RS. Stella Maris Makassar
Elisabet Ersi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada 17 Mei sampai 17 Juni 2010. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh karyawan tetap RS. Stella Maris Makassar. Jumlah sampel yang diambil 78 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan program SPSS 17.0, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil analisis regresi diperoleh koefisien regresi variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir secara simultan dan secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Kata kunci: Efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, program
pengembangan karir, kepuasan kerja karyawan.
xv
ABSTRACT
THE EFFECT OF LEADERSHIP EFFECTIVENESS, ORGANIZATIONAL SUPPORT AND CAREER DEVELOPMENT
PROGRAM TO THE EMPLOYEES’ JOB SATISFACTION Case Study of Stella Maris Makassar Hospital Employees
Elisabet Ersi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010
The purpose of this study is to know the simultaneous effect of leadership effectiveness, organizational support, and career development program to the employees’ job satisfaction, and to know the partial effect of leadership effectiveness, organizational support and career development program to the employees’ job satisfaction. This study took place for one month, that was, from Mei 17 until June 17, 2010. The populations involved in this study were all permanent employees of Stella Maris Makassar Hospital. The sample populations were 78 respondents. This sample was taken on the basis of purposive sampling. Data analysis technique was multiple regression, classic assumption test, F-test and t-test. The data was gathered through the use of questionnaires and documentation. Based on the data analysis, with the use of SPSS 17.0, the following are the results of the study: The result of regression analysis is that regression coefficient for variables leadership effectiveness, organizational support and career development program have positive effect to the employees’ job satisfaction. The result of the investigation also shows that simultaneous and partial leadership effectiveness, organizational supports and career development program have positive effect to the employees’ job satisfaction. Keywords: leadership effectiveness, organizational support, career development
program, employees’ job satisfaction.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat dan
persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, karyawan atau orang-orang yang
bekerja dalam organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif dan
elemen kunci yang penting untuk meraih kesuksesan dalam bersaing dan
mencapai tujuan. Oleh karena itu, organisasi perlu mengembangkan dan
mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas agar tetap unggul
dalam persaingan.
Pengelolaan SDM hendaklah mendapatkan prioritas utama karena SDM
merupakan asset penting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Setiap
organisasi pasti ingin menarik dan mempekerjakan tenaga kerja yang
berkualitas. Akan tetapi, mereka juga harus memanfaatkan sumber daya yang
tersedia dengan sebaik-baiknya, karena kegagalan seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya belum tentu disebabkan oleh ketidakmampuan
karyawan tersebut, tetapi bisa juga terjadi karena ketidakefektifan
kepemimpinan, kurangnya dukungan organisasi dan program pengembangan
karir mereka.
Efektivitas kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat didambakan
oleh semua pihak yang berkepentingan dalam keberhasilan organisasi, karena
pemimpin yang efektif tidak hanya menggunakan satu gaya kepemimpinan
2
saja, tetapi mereka harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka
dengan situasi yang kongkrit, yaitu melihat keadaan para karyawan dan
lingkungan sekitar baik internal maupun eksternal.
Karyawan sebagai individu yang bekerja dalam organisasi adalah orang-
orang yang memiliki motivasi, persepsi, keahlian dan nilai-nilai, oleh karena
itu perlu dukungan dari organisasi agar mereka dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik dan optimal sehingga pada akhirnya merasakan kepuasan. Setiap
orang yang bekerja pada suatu organisasi akan memiliki sejumlah harapan
sebagai balas jasa atas pengorbanan atau prestasi yang telah diberikannya.
Salah satu diantaranya adalah harapan untuk meraih posisi/jabatan yang lebih
tinggi atau baik dari posisi/jabatan sebelumnya. Pengembangan karir
merupakan aktivitas kepegawaian yang membantu karyawan merencanakan
karir masa depan mereka di organisasi agar organisasi dan karyawan yang
bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Bilamana hal-hal
yang telah disebutkan di atas dapat terlaksana dengan baik diharapkan
kepusan kerja karyawan dapat tercapai.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil
judul “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan, Dukungan Organisasi, dan
Program Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja Karyawan: Studi
Kasus pada RS. Stella Maris Makassar, Sulawesi Selatan.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka dapat
dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan?
2. Apakah efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan dan
pemecahan masalah terarah maka penulis membatasi penelitian pada:
1. Efektivitas kepemimpinan yang meliputi hubungan pimpinan-bawahan,
struktur tugas, dan kekuatan posisi pemimpin.
2. Dukungan organisasi yang meliputi keadilan dalam penilaian prestasi
kerja, pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan dukungan
supervisor pada pengembangan karir.
3. Program pengembangan karir meliputi peran organisasi dan karyawan
dalam perencanaan karir.
4. Kepuasan kerja karyawan yaitu keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan bagi para karyawan dalam memandang
pekerjaan mereka.
4
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan efektivitas kepemimpinan,
dukungan organisasi, dan program pengembangan karir terhadap kepuasan
kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial efektivitas kepemimpinan,
dukungan organisasi, dan program pengembangan karir terhadap kepuasan
kerja karyawan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Organisasi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
RS. Stella Maris dalam menentukan kebijakan selanjutnya tentang
efektivitas kepemimpinan, bentuk-bentuk dukungan organisasi dan
program pengembangan karir guna meningkatkan kepuasan kerja
karyawan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan Sanata Dharma dan bahan
pembanding bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.
3. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis tentang efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan
program pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan.
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori-teori yang mendukung penulisan
skripsi ini yang meliputi uraian secara teoritis terhadap masalah
penelitian. Beberapa pokok bahasan diantaranya adalah tentang
efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, program
pengembangan karir, kepuasan kerja karyawan, penelitian
sebelumnya dan kerangka berpikir dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel,
teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik
analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM RS. STELLA MARIS MAKASSAR
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, data RS. Stella Maris Tahun
2009, visi-misi RS. Stella Maris Makassar, jenis-jenis pelayanan
RS. Stella Maris Makassar, daftar jadwal pelayanan RS. Stella
Maris Makassar, personalia, dan pengembangan SDM.
6
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi data dan analisi dan hasil uji
statistik serta pembahasan
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepemimpinan
1. Pengertian kepemimpinan
Menurut Herujito (2006:179) kepemimpinan adalah seni
kemampuan mempengaruhi perilaku manusia dan kemampuan
mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka
sesuai perilaku yang dinginkan oleh pimpinan. Rost (dalam Sulistiyani,
2008:12) mendefinisikan kepemimpinan sebagai sebuah hubungan yang
saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang
menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.
Sedangkan menurut Nawawi (dalam Pasolong, 2008:4) kepemimpinan
adalah kemampuan atau kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua
orang atau lebih) agar bekerja sama melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang terarah pada tujuan bersama.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan berbagai cara atau gaya
untuk mempengaruhi perilaku para pengikut/bawahan dalam melakukan
kerjasama demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
8
2. Fungsi-fungsi kepemimpinan
Menurut Adair (2008:11) fungsi-fungsi kepemimpinan, adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan, yaitu mencari semua informasi yang tersedia,
mendefinisikan tugas, maksud atau tujuan kelompok, membuat
rencana yang dapat terlaksana.
b. Pemrakarsaan, yaitu memberikan pengarahan pada kelompok
mengenai sasaran dan rencana, menjelaskan mengapa menetapkan
sasaran atau rencana merupakan hal yang penting, membagi tugas
pada anggota kelompok, menetapkan standar kelompok.
c. Pengendalian, yaitu memelihara antara kelompok, mempengaruhi
tempo, memastikan semua tindakan diambil dalam upaya meraih
tujuan, menjaga relevansi diskusi, dan mendorong kelompok
mengambil tindakan/keputusan.
d. Pendukung, yaitu mengungkapkan pengakuan terhadap orang dan
kontribusi mereka, memberi semangat pada kelompok/individu,
menciptakan semanta tim, meredahkan ketegangan dengan humor,
merukunkan perselisihan atau meminta orang lain menyelidikinya.
e. Penginformasian, yaitu memperjelas tugas dan rencana, memberi
informasi baru kepada kelompok, menerima informasi dari kelompok,
membuat ringkasan atas usul dan gagasan yang masuk akal.
9
f. Pengevaluasian, yaitu mengevaluasi kelayakan gagasan, menguji
konsekuensi solusi yang diusulkan, mengevaluasi prestasi kelompok,
membantu kelompok mengevaluasi sendiri prestasi mereka
berdasarkan standar yang ada.
B. Efektivitas Kepemimpinan
Menurut Sulistiyani (2008:V) ada 4 (empat) komponen kepemimpinan
atau leadership yang menentukan bagaimakah kesuksesan dan keefektifan
seorang pemimpin, ialah: influencer yang ada pada diri si pemimpin (leader),
influence yang ada pada diri bawahan (follower), cara atau teknik
mempengaruhi (influence the behaviour) dan situasi (situation or
environment). Salah satu kriteria efektivitas kepemimpinan adalah
kemampuan mengambil keputusan tidak hanya diukur dengan ukuran
kuantitatif atau jumlah keputusan yang diambil tetapi yang digunakan adalah
keputusan yang bersifat praktis, realistik, dapat dilaksanakan dan
memperlancar usaha pencapaian tujuan organisasi.
Fiedler dalam Robbins dan Judge (2008:59) mengemukakan bahwa tiga
kemungkinan faktor-faktor yang menentukan situasional kunci efektivitas
kepemimpinan, yaitu:
1. Hubungan pimpinan-bawahan adalah tingkat kepatuhan, kepercayaan,
dan rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka. Gaya
kepemimpinan yang berorientasi hubungan pimpinan-bawahan adalah
seorang pemimpin diharapkan harus mampu mempengaruhi dan
10
memotivasi bawahannya sehingga bawahan mampu mengikuti dan
melaksanakan apa yang diperintahkan, bukan karena terpaksa tetapi
dengan penuh kesadaran dan kesungguhan hati dengan demikian tujuan
organisasi tercapai dengan baik dan sekaligus membawa kepuasan bagi
bawahan itu sendiri.
2. Struktur tugas adalah tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan
diproseduralkan, yaitu terstruktur atau tidak terstruktur. Gaya
kepemimpinan yang berorientasai pada tugas atau struktur tugas adalah
pemimpin memberikan petunjuk kepada bawahan, pemimpin selalu
mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan, pemimpin
meyakinkan kepada bawahan bahwa tugas-tugas harus dilaksanakan
sesuai dengan keinginannya, serta pemimpin lebih menekankan kepada
pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan pengembangan bawahan.
3. Kekuatan posisi pimpinan adalah pengaruh yang berasal dari posisi
struktural formal seseorang dalam organisasi termasuk kekuatan untuk
mempekerjakan, memecat, mendisiplinkan, mempromosikan, dan
memberikan kenaikan gaji. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada
kekuatan posisi pemimpin adalah pemimpin yang sering menghindari
kekuasaan, bergantung pada kelompok untuk menetapkan tujuan
perusahaan, bisa memotivasi bawahan, bertanggung jawab dalam
menghadapi kejadian yang terjadi dalam perusahaan, dan bertanggung
jawab pada kelompok untuk menanggulangi masalah yang terjadi.
11
C. Dukungan organisasi
Dukungan organisasi merupakan salah satu faktor yang dapat
mewujudkan kepuasan kerja karyawan. Ada berbagai macam cara yang dapat
dilakukan organisasi dalam memberikan dukungan terhadap karyawan, tetapi
penelitian ini hanya mengekspolarasi dukungan organisasi yang meliputi:
1. Keadilan dalam penilaian prestasi kerja
Keadilan (equity) adalah keadilan yang dirasakan dari apa yang
dilakukuan seseorang (masukan) dan apa yang diterima orang tersebut
(hasil) (Mathias dan Jackson, 2006:430). Sedangkan penilaian prestasi
kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-
organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan (Handoko,
2001:135).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa keadilan
penilaian prestasi kerja adalah usaha yang dilakukan seseorang/organisasi
agar setiap orang mampu merasakan hasil dari prestasi kerja atau dengan
kata lain setiap orang dapat menikmati hasil usahanya.
Dalam pelaksanaan penilain prestasi kerja, setiap organisasi
mempunyai standar tersendiri. Casio (dalam Alwi, 2008:194) memberikan
petunjuk mengenai pelaksanaan penilaian prestasi kerja yang efektif, yaitu
harus memenuhi kriteria tertentu, antara lain:
12
a. Relevansi (relevancy) berarti, penilaian harus menunjukkan kejelasan
hubungan antara standar kinerja yang harus dicapai karyawan dengan
tujuan organisasi dan kejelasan antara deskripsi tugas dengan item
penilaian yang tertera dalam formulir evaluasi.
b. Sensitivitas (sensitivity) berarti, penilaian harus menunjukkan
kemampuan untuk membedakan kinerja yang efektif dan kinerja yang
tidak efektif.
c. Reliabilitas, merupakan faktor yang jika diabaikan paling potensial
menimbulkan konflik interpersonal (appraisor dan appraisee) dan
konflik manajerial (bersifat fungsional pemimpin dan bawahan). Dalam
hubungan ini, data yaitu apa yang telah dikerjakan dan dalam kondisi
apa itu dikerjakan oleh bawahan, dan sumber data (dari kelompok,
supervisor) harus dapat dianalisis secara tepat berdasarkan alat evaluasi
yang berlaku dalam lingkungan organisasi.
d. Akseptabilitas adalah prinsip yang harus dipertimbangkan semua pihak
yang berkepentingan baik manajer maupun non manajer agar tidak
menimbulkan kesan bahwa penilaian berlangsung kurang fair. Hasil
penilaian harus diterima oleh semua pihak sebelum diambil keputusan
sukses atau tidak suksesnya seorang karyawan yang menjalankan tugas.
e. Practicality pada dasarnya merupakan prinsip dari satu instrumen
penilaian. instrumen itu biasanya terwujud dalam bentuk daftar aspek
kinerja yang dievaluasi dan skala hasil-hasilnya yang mudah
dilaksanakan dan dimengerti oleh karyawan.
13
Adapun tujuan dari penilaian prestasi kerja, sebagai berikut:
a. Pengambilan keputusan administrasi seperti; seleksi, promosi, demosi,
retention, transfer, pemecatan, kenaikan gaji.
b. Pemberian pinalti seperti; bimbingan untuk meningkatkan motivasi dan
diklat untuk pengembangan keahlian
Kegunaan-kegunaan penilaian prestasi kerja (Handoko, 2001:135)
sebagai berikut:
a. Perbaikan prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan
departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka
untuk memperbaiki prestasi.
b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam
menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi
lainnya.
c. Keputusan-keputusan penempatan
Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja
masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan penghargaan
terhadap prestasi kerja masa lalu.
d. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan.
Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi
yang harus dikembangkan.
14
e. Perencanaan dan pengembangan karir
Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu
tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti.
f. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau
kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
g. Ketidak-akuratan informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan
dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumberdaya manusia,
atau komponen-komponen lain system informasi manajemen
personalia. Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat
dapat menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang diambil tidak
tepat.
h. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan
dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnose
kesalahan-kesalahan tersebut.
i. Kesempatan kerja yang adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-
keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
15
j. Tantangan-tantangan eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh factor-faktor di luar
lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi financial atau
masalah-masalah pribadi lainnya.
2. Pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
Menurut Desyana (2005:166) apabila persepsi karyawan terhadap
pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan dalam
perusahaan meningkat, maka karyawan semakin mudah merasakan
kepuasan kerja yang semakin tinggi. Oleh karena itu, agar para karyawan
berkualitas setiap organisasi harus mengusahakan dan mengadakan
berbagai kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan mereka sehingga bisa berkontribusi dengan maksimal untuk
mencapai tujuan bersama baik individu maupun organisasi.
3. Dukungan supervisor pada pengembangan karir
Mathias dan Jackson (2006:136) dukungan supervisor yaitu
membangun hubungan positif dan membantu retensi karyawan dengan
berlaku adil dan tidak diskriminatif, yang memungkinkan adanya
fleksibilitas kerja dan keseimbangan kerja/kehidupan, memberikan
karyawan umpan balik yang mengakui usaha dan kinerja karyawan, dan
mendukung perencanaan pengembangan karir untuk para karyawan.
Dukungan supervisor sangat diperlukan untuk memotivasi karyawan,
apabila persepsi karyawan terhadap dukungan supervisor pada
pengembangan karir meningkat, maka semakin mudah karyawan
16
merasakan kepuasan kerja dengan demikian karyawan dapat bekerja lebih
optimal. Peran serta organisasi dan karyawan dalam perencanaan karir
untuk mencapai tujuan karir karyawan dapat memberikan kepuasan bagi
karyawan karena mereka sungguh dipersiapkan untuk menemukan karir
mereka.
D. Program Pengembangan Karir
1. Pengertian pengembangan karir
Pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu
pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di dalam
organisasi agar organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri secara maksimum. Pengembangan karir ini dapat
dilihat dari dua perspektif yaitu individu dan organisasi karena
pengembangan karir bukan hanya merupakan tanggung jawab karyawan
tetapi juga merupakan kewajiban dari organisasi untuk memberikan bantuan
dan memotivasi karyawan dalam pencapaian karir mereka.
Menurut Raja (dalam akses online: 12/04/2010) pengembangan karir
terdiri dari 2 elemen utama, yaitu:
a. Inisiatif organisasional, terdiri dari:
1) Sistem job posting
Job posting adalah proses teroganisasi yang memungkinkan karyawan
internal melamar untuk mengisi posisi yang kosong dalam organisasi.
17
Mereka dapat merespon pengumuman dan posting untuk posisi yang
lowong, kemudian diseleksi bersama kandidat eksternal.
2) Aktivitas mentoring
Tujuan utama dari sistem mentoring adalah untuk mengenalkan para
karyawan (Junior) kepada jaringan pegawai senior dan
berpengalaman, yang mungkin dapat membimbing mereka dalam
pengembangan karir. Selain itu sistem mentoring membantu
mengklarifikasi ekspektasi yang diharapkan dari organisasi dan
kelemahan dari karyawan baru, serta menjadi media untuk berbagi
keahlian/pengalaman.
3) Career resourcee centers
Membantu karyawan untuk secara mandiri mendesain program
pengembangan karir yang paling sesuai dengan dirinya dan juga
memberikan self-directed, self paced learning bagi para karyawan dan
menyediakan/menyiapkan beragam layanan sumber daya guna
mendukung para karyawan dalam merancang langkah pengembangan
karirnya.
4) Manajer sebagai konselor karir
Inisiatif ini memiliki beberapa keuntungan khusus dalam
kaitannya dengan peran konseling karir. Dalam hal ini, sang manajer:
(a) Dapat membuat penilaian yang realistis mengenai peluang-
peluang karir yang ada dalam perusahaan.
18
(b) Dapat menggunakan informasi dari penilaian kinerja sebelumnya
guna memberikan saran yang lebih realistis dalam proses
perencanaan karir.
(c) Telah memiliki pengalaman sebelumnya dalam mengambil
keputusan karir.
5) Workshop pengembangan karir
(a) Workshop pengembangan karir didesain untuk mendorong
karyawan dalam mengambil tanggung jawab dalam
pengembangan karir mereka dan juga merupakan sarana terbaik
untuk mengorientasikan karyawan terhadap aspek career/life
planing, suatu aspek yang merupakan komponen utama dari proses
pengembangan karir.
(b) Workshop pengembangan karir mencari jawaban untuk beberapa
pertanyaan mendasar, sebagai berikut:
(1) Dimanakah posisi karir Anda saat ini?
(2) Apa tujuan dan minat karir Anda?
(3) Dimanakah Anda ingin berada dalam karir Anda di masa yang
akan datang?
(4) Apa yang menjadi pilihan karir Anda?
(5) Pengetahuan dan kemampuan apa yang Anda perlukan untuk
mencapai tujuan karir Anda?
(6) Bagaimana rencana Anda untuk mengembangkan
pengetahuan dan kompetensi Anda?
19
(7) Apakah rencana Anda realistis? apa rintangannya? dan
bagaimana Anda akan mengelolah rintangan tersebut?
(8) Sejauh mana komitmen Anda dalam proses pengembangan
karir yang Anda ingin raih?
(9) Human resource planning dan forecasting
Dari analisis kebutuhan tersebut, kemudian dapat ditentukan
prioritas penempatan dan alokasi SDM yang tepat melalui
mekanisme manajemen karir.
b. Inisiatif individual (karyawan)
1) Perencanaan karir
(a) Perencanaan karir merupakan proses perumusan tujuan karir dan
sekaligus penyusunan rangkaian aktivitas pengembangan yang
akan membantu pencapaian tujuan karir.
(b) Perencanaan karir juga dapat dipandang sebagai proses personal
yang berisi 3 elemen:
(1) Broad life planning
(2) Development planning
(3) Performance planning
2) Career awareness
(a) Pada akhirnya, karyawan sendiri yang memiliki tanggung jawab
paling besar dalam merumuskan pengembangan karir bagi dirinya.
(b) Karyawanlah yang akan menentukan sendiri beragam pilihan
seperti apakah akan tetap berada dalam organisasi atau resing,
20
apakah mereka akan menerima penugasan pekerjaan khusus, atau
apakah mereka bersedia memenuhi target kinerja yang diharapkan,
dan juga apakah mereka bersedia ditraining/dikembangkan.
(c) Tugas dari praktisi HRD adalah untuk memberikan pengertian
atau informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan
karir formal. Praktisi HRD harus mengembangkan suasana dan
kultur yang kondusif untuk pertumbuhan serta iklim yang
mendorong pengembangan karir.
3) Pemanfaatan career resource center
(a) Career resource berfungsi untuk memberikan petunjuk pekerjaan,
referensi edukasional, dan panduan perencanaan karir yang
membantu karyawan dalam menentukan minat, nilai dan
kompetensi karir mereka.
(b) Dukungan dari career resource center ini dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi perencanaan serta pengembangan karir
karyawan.
2. Manfaat pengembangan karir
Menurut Handoko (2001:127) manfaat pengembangan, sebagai
berikut:
a. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan
Perencanaan karir membantu untuk mengembangkan suplai karyawan
internal.
21
b. Menurunkan perputaran karyawan
Perhatian terhadap karir individual akan meningkatkan kesetiaan
organisasional, sehingga menurunkan perputaran karyawan
c. Mengungkap potensi karyawan
Perencanaan karir mendorong para karyawan untuk lebih menggali
kemampuan-kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai
sasaran-sasaran karir tertentu.
d. Mendorong pertumbuhan
Berbagai rencana dan sasaran karir memotivasi para karyawan untuk
tumbuh dan berkembang.
e. Mengurangi penimbunan
Tanpa perencanaan karir, para manajer akan mudah “menimbun”
bawahan-bawahan kunci yang berketerampilan dan berprestasi kerja
tinggi.
f. Memuaskan kebutuhan karyawan
Dengan sedikit penimbunan dan meningkatnya kesempatan-kesempatan
untuk tumbuh bagi karyawan, kebutuhan-kebutuhan penghargaan
individual, seperti penghargaan dan prestasi, akan lebih terpuaskan.
g. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui
Perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar siap
untuk jabatan-jabatan yang lebih penting.
22
E. Kepuasan Kerja Karyawan
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang
positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang
(Mathias dan Jackson, 2006:121). Sedangkan menurut Luthans (2006:243)
kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa
baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja
adalah perasaan yang menyenangkan yang dialami oleh seseorang karena
harapan atau kebutuhan mereka terpenuhi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Menurut Luthans (2006:244) ada lima dimensi pekerjaan telah
diidentifikasi untuk mempresentasikan karakteristik pekerjaan yang paling
penting di mana karyawan memiliki respons afektif, sebagai berikut:
a. Pekerjaan itu sendiri
Dalam hal di mana pekerjaan memberikan tugas yang menarik,
kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung
jawab.
b. Gaji
Sejumlah upah yang diterima dan tingkat di mana hal ini bisa
dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan
orang lain dalam organisasi.
23
c. Kesempatan promosi, kesempatan untuk maju dalam organisasi.
d. Pengawasan
e. Kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan
perilaku.
f. Rekan kerja
Tingkat di mana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung
secara sosial.
3. Manfaat kepuasan kerja
Menurut Luthans (2006:247) kepuasan kerja bukan hanya
mengurangi stres, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kinerja,
mengurangi pergantian karyawan dan ketidakhairan.
F. Penelitian sebelumnya
1. Jurnal
Tony Wijaya. 2006. Pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penerapan strategi-strategi manajemen kepemimpinan
khususnya efektivitas kepemimpinan yang didasarkan pada faktor
situasional yang diharapkan mampu menjawab persoalan kepuasan kerja
karyawan. Penelitian dilakukan di Ramayana Departemen store
Yogyakarta dengan metode penelitian adalah metode sensus. Penelitian
ini mengambil sampel yang jumlahnya sama dengan besarnya populasi
yaitu 140 karyawan. Pengukuran variabel menggunakan skala likert, uji
24
validitas menggunakan metode korelasi product moment person,
sedangkan uji reliabilitas menggunakan cronbach alpha dengan alat
bantu statistik SPSS for windows versi 11. Analisis regresi berganda
untuk mengetahui besaranya pengaruh variabel faktor situasional
efektivitas kepemimpinan terhadap kepuasan kerja baik secara simultan
maupun secara parsial. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel berpengaruh secara simultan maupun secara parsial
terhadap kepuasan kerja.
2. Jurnal
Desyana dan Harsiwi. 2005. Pengaruh dukungan organisasi dan program
formal pengembangan karir terhadap kepuasan kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan organisasi dan
program formal pengembangan karir terhadap kepuasan kerja baik secara
simultan maupun secara parsial. Obyek penelitian adalah karyawan PT.
Helsan Kriswana Sentosa Palu. Adapun populasi adalah seluruh
karyawan dengan sampel 100 orang. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode proportionate stratified random
sampling. Sedangkan skala pengukuran instrumen penelitian
menggunakan skala Likert yang didesain untuk menguji seberapa kuat
subyek setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan dengan 5 skala
pilihan yang ada. Data yang masuk diuji validitas dan reliabilitasnya,
selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif untuk profil responden
penelitian, statistik korelasi pearson product moment untuk mengetahui
25
adanya hubungan dan keeratan hubungan faktor-faktor pengembangan
karir, serta regresi berganda untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor
pengembangan karir terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh secara simultan
maupun secara parsial terhadap kepuasan kerja.
G. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk mempermudah memahami penelitian ini, maka dikemukakan
kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar II. 1 Kerangka Pemikiran
Keterangan:
= pengaruh simultan
= pengaruh parsial
Efektivitas kepemimpinan (X1) • hubungan pimpinan-bawahan • struktur tugas • kekuatan posisi pimpinan
Dukungan organisasi (X2) • keadilan dalam penilaian prestasi kerja • pemanfaatan pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan. • dukungan supervisor pada pengembangan
karir.
Program pengembangan karir (X3) • peran organisasi dalam perencanaan karir • Peran karyawan dalam perencanaan karir
Kepuasan kerja karyawan (Y)
26
H. Hipotesis
Efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir merupakan faktor yang sangat penting untuk
meningkatkan kepusan kerja karyawan. Hubungan pemimpin bawahan
menjadi hubungan yang baik apabila bawahan menghargai, menyukai, dan
mendukung pemimpin serta bersedia mengikuti arahan pimpinan. Situasi
seperti ini akan menguntungkan pemimpin dalam mengefektifkan
kepemimpinannya.
Struktur tugas yang tinggi akan memberikan kontribusi pada situasi
yang menguntungkan pemimpin dalam memonitor dan mempengaruhi
perilaku karyawannya sehingga kerja pemimpin semakin efektif. kekuatan
posisi pemimpin berupa tingkat kewenangan pemimpin mengevaluasi
pelaksanaan kerja, dan memberikan penghargaan, promosi maupun
hukuman.
Semakin besar kekuasaan formal seorang pemimpin akan
meningkatkan pengendalian karyawan, hal ini membuat situasi semakin
efektif bagi pemimpin. Keadilan dalam penilaian prestasi kerja yang baik
akan meningkatkan prestasi kerja karyawan, karena karyawan yang
mengalami perlakuan yang adil menjadi puas dan berusaha memperbaiki
kinerjanya sehingga organisasi memperoleh karyawan yang berkualitas.
Apabila persepsi karyawan terhadap pemanfaatan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan dalam organisasi meningkat, maka karyawan
27
semakin mudah merasakan kepuasan kerja yang tinggi di samping itu
organisasi juga semakin mudah memahami kualitas karyawannya.
Dukungan supervisor sangat diperlukan untuk memotivasi karyawan,
apabila persepsi karyawan terhadap dukungan supervisor pada
pengembangan karir meningkat, maka semakin mudah karyawan merasakan
kepuasan kerja dengan demikian karyawan dapat bekerja lebih optimal.
Peran serta organisasi dan karyawan dalam perencanaan karir untuk
mencapai tujuan karir karyawan dapat memberikan kepuasan bagi karyawan
karena mereka sungguh dipersiapkan untuk menemukan karir mereka.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan
sementara sebagai berikut;
H1: Efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
H2: Efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi
kasus yaitu suatu penelitian terhadap obyek yang populasinya terbatas,
sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian yang hanya terbatas
pada obyek yang diteliti.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah karyawan RS. Stella Maris. Sedangkan obyek
yang akan ditelitih adalah efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi,
program pengembangan karir, dan kepuasan kerja karyawan.
C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian: RS. Stella Maris
Jl. Somba Opu 273 Makassar, Sulawesi Selatan
2. Waktu Penelitian: 17 Mei – 17 Juni 2010
29
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
Variabel independen atau variabel bebas (X1) adalah efektivitas
kepemimpinan yang meliputi hubungan pimpinan-bawahan, struktur
tugas, dan kekuatan posisi pemimpin. Dukungan organisasi (X2) meliputi
keadilan dalam penilaian prestasi kerja, pemanfaatan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan serta dukungan supervisor pada
pengembangan karir. Program pengembangan karir (X3) meliputi peran
organisasi dalam perencanaan karir dan peran karyawan dalam
perencanaan karir. Sedangkan variabel dependen atau variabel tidak bebas
(Y) adalah kepuasan kerja karyawan yaitu keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan dalam
memandang pekerjaan mereka.
2. Definisi operasional variabel
a. Efektivitas kepemimpinan (X1) adalah keefektifan kepemimpinan
yang berorientasi pada hubungan pimpinan-bawahan, struktur tugas,
dan kekuatan posisi pemimpin.
b. Dukungan organisasi (X2) adalah suatu usaha yang dilakukan untuk
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan melalui keadilan dalam
penilaian prestasi kerja, pemanfaatan pengetahuan, keterampilan,
kemampuan dan dukungan supervisor pada pengembangan karir.
c. Program pengembangan karir (X3) adalah usaha yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
30
perilaku karyawan, sehingga karyawan siap memegang tanggung
jawab suatu pekerjaan di waktu sekarang maupun akan datang.
d. Kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan dalam
memandang pekerjaan mereka.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala likert.
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono dalam Wijaya, 2006:42). Jawaban responden dikuantitatifkan
dengan menggunakan skala Likert sebagai berikut:
a. Sangat setuju (SS) skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Netral (N) skor 3
d. Tidak setuju (ST) skor 2
e. Sangat tidak setuju (STS) skor 1
Untuk mendapatkan skor dari setiap jawaban responden, setiap
pernyataan mempunyai 5 (lima) alternatif jawaban berurutan dan
berjenjang dari jawaban dengan kategori baik hingga buruk dengan
menggunakan interval kelas yang ditentukan sebagai seberikut:
5 1
3 1,3
31
Dengan interval kelas tersebut dapat dikelompokkan tingkat
kepentingan sebagai berikut:
1) Rata-rata nilai 1,0 – 2,3 : dikategorikan rendah.
2) Rata-rata nilai 2,4 – 3,7 : dikategorikan sedang.
3) Rata-rata nilai 3,8 – 5,1 : dikategorikan paling tinggi.
.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda
yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupkan sumber data dan
memiliki karakter tertentu dan sama. Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan
sumber data (Sukandarrumidi, 2002:47-50). Adapun populasi penelitian
adalah karyawan tetap RS. Stella Maris Makassar sebanyak 355 karyawan dan
yang akan diambil sebagai sampel adalah sebanyak 78 karyawan dengan
menggunakan rumus Slovin yaitu (Suliyanto, 2006:100):
21 NeNn
+=
Keterangan:
n = jumlah sampel minimal
N = jumlah populasi
e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan
sampel (10%). Menurut Adi, 2004:112 bahwa sampel yang relatif
memadai adalah 10% dari populasi. Sampel yang tidak mewakili
populasi disebut bias.
32
Adapun perhitungannya:
2)1,0(3551355
+=n
)01,0(3551355
+=n
55,31355+
=n
55,4355
=n
n = 78, 02 ≈ 78 karyawan.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan) yaitu siapa
yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan
pengumpul data yang berdasarkan atas pertimbangannya sesuai maksud dan
tujuan penelitian (Sukandarrumidi, 2002:65). Kriteria yang dimaksud adalah
karyawan tetap RS. Stella Maris bagian administrasi, medis dan non medis
dengan masa kerja 3 tahun ke atas.
Berdasarkan jumlah sampel yang telah dikemukakan di atas kemudian
dicari pengambilan sampel berstrata dengan memakai rumusan alokasi
proposional dari Sugiyono (dalam Riduwan, 2009:67) yaitu:
nNN
n ii .=
Keterangan:
33
ni = Jumlah sampel menurut stratum.
n = Jumlah sampel seluruhnya.
N1 = Jumlah populasi menurut stratum.
N = Jumlah populasi seluruhnya.
Adapun perhitungannya:
1. Administrasi = 167 : 355 x 78 = 36,69 ≈ 37 karyawan
2. Medis = 13 : 355 x 78 = 2,85 ≈ 3 karyawan
3. Non medis = 175 : 355 x 78 = 38,45 ≈ 38 karyawan +
Jumlah = 78 karyawan
G. Jenis Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh langsung dari subyek yang ditelitih dan data sekunder yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket) adalah suatu cara pengumpulan data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka
akan memberikan respon terhadap daftar pertanyaan tersebut (Umar,
2003:92). Peneliti memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada para karyawan yang telah terpilih sebagai anggota sampel. Daftar
pertanyaan tersebut bersifat tertutup, yaitu alternatif-alternatif jawaban
34
sudah disiapkan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai
dengan situasi hidup mereka.
2. Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada
subyek penelitian. Dokumentasi dibedakan menjadi dokumen primer dan
dokumen sekunder (Sukandarrumidi, 2002:78). Peneliti akan mencatat
data-data yang diperlukan baik berupa data primer maupun sekunder yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen pada penelitian ini adalah uji validitas dan
realibilitas. Teknik pengujian instrumen ini digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen atau alat yang digunakan telah benar-benar mencerminkan
variabel atau atribut yang diulas. Software yang digunakan untuk menganalisis
data adalah dengan menggunakan software SPSS 17.0.
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
apa yang ingin diukur, sehingga instrumen tersebut dapat mengukur secara
benar. Pengujian validitas menggunakan korelasi product moment (Umar,
2003:103):
NΣXY ΣX ΣY∑ – ∑ N∑X – ∑Y
35
Keterangan:
r : koefisien korelasi
X : nilai dari variabel
Y : nilai total variabel
N : banyaknya responden
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach
Alpha (Umar, 2003:103) sebagai berikut:
r1 1 ∑
Keterangan:
k = banyak item
∑ S = jumlah varians item
S = varians total
instrumen dikatakan reliable bila nilai koefisien r lebih besar dari angka
kritik.
36
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Metode ini digunakan apabila variabel independen lebih dari dua dan
mempengaruhi secara bersama-sama, serta untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh positif antara variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja
dengan efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir.
Peneliti menggunakan metode ini karena di dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel independen yang mempengaruhi faktor kepuasan
kerja, yaitu faktor efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan
program pengembangan karir saling mempengaruhi secara simultan.
Rumus Regresi Berganda adalah
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
A = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi
Y = kepuasan kerja karyawan
X1 = efektivitas kepemimpinan
X2 = dukungan organisasi
X3 = program pengembangan karir
e = Suatu kesalahan berdistribusi normal dengan rata-rata 0,
untuk tujuan perhitungan e diasumsikan 0
37
K. Uji Asumsi Klasik
Secara teoritis, model yang digunakan dalam penelitian ini akan
menghasilkan nilai parameter model praduga yang sahih bila dipenuhi asumsi
klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikolonieritas,
uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas.
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas/independen
(Ghozali, 2007:91). Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance
dan lawannya dan (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih tidak dijelaskan oleh variablel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/
tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF
> 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih
dapat ditolerir. Sebagai nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat
kolonieritas 0,95.
38
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya (Ghozali, 2007:95). Menurut Makridakis (dalam Sujianto,
2009:80) salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW 2,79 maka tidak dapat disimpulkan.
c. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual dari suatu
pengamatan kepengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas dan
jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2007:105). Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas pada suatu model dapat
dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat
heteroskedastisitas jika: (1) penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak
berpola; (2) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar
39
angka 0 dan (3) titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di
bawah saja (dalam Sujianto, 2009:79).
4. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara
menguji normalitas residual dengan analisis grafik lewat SPSS.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik P-P Plot. Dasar
pengabilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2007:110):
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/ atau tidak mengikuti
arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
L. Uji F
Untuk menguji hipotesis pertama, dilihat dari signifikan F hasil uji
regresi tersebut. Dari hasil hitungan linier berganda diperoleh parameter
dengan F. F hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh
variabel independen yaitu pengaruh efektivitas kepemimpinan dukungan
organisasi, dan program pengembangan karir secara simultan terhadap
variabilitas variabel dependen yaitu kepuasan kerja dengan tingkat signifikan
40
yang ditolerir yaitu 5%. Apabila probabilitas tingkat kesalahan F hitung lebih
kecil dari tingkat signifikan yang ditolerir (signifikan 5%), maka model
regresi yang diuji adalah signifikan dalam menentukan variabilitas perilaku
konsumen sebagai variabel dependen. Uji Simultan (Uji F) dapat diukur
dengan menggunakan rumus (Hasan, 2004 : 107):
R / n– k– 1k 1 R²
Keterangan:
n = banyaknya sampel
k = banyaknya variabel bebas
R² = Koefisien korelasi linear berganda
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : b1 : b2: b3 = 0 artinya variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan
organisasi dan program pengembangan karir secara simultan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
H1 : b1 : b2: b3 minimal salah satu ≠ 0 artinya variabel efektivitas
kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir
secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
2. Menentukan tingkat signifikan (α)
Tingkat signifikansi α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran yang
standar yang sering digunakan dalam penelitian).
41
3. Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus F hitung (Hasan,
2004 : 107):
R / n– k– 1k 1 R²
4. Menentukan F tabel
df 1 = m – 1 dan df 2 = n – m
m = jumlah variabel, n = jumlah sampel.
5. Kriteria pengujian
H0 ditolak (H1 diterima) apabila F hitung > F tabel pada α 0,05. Artinya
variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan.
H0 diterima (H1 ditolak) apabila F hitung ≤ F tabel pada α 0,05. Artinya
variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir secara simultan tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
M. Uji t
Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua, dilihat dari signifikan t hasil
uji regresi tersebut. Uji t digunakan untuk menguji regresi secara parsial. Uji t
ini digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen (efektivitas kepemimpinan, dukungan
organisasi dan program pengembangan karir) terhadap variabel dependen
42
(kepuasan kerja karyawan). Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 5%,
maka hipotesis yang diajukan diterima atau didukung.
Selanjutnya untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh variabel
tersebut dapat diketahui dari besar kecilnya koefisien beta (β), koefisien ini
digunakan uantuk membandingkan kekuatan pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependennya. Suatu variabel
independen disebut mendominasi pengaruh variabel independen yang lain
terhadap dependen, apabila memiliki koefisien beta (β) besar. Untuk
membuktikan apakah hipotesis diterima atau ditolak maka diadakan uji
signifikasi dengan uji statistik uji t (Hasan, 2004:103) dengan rumus sebagai
berikut:
t i = 1,2,3
Keterangan
bi = nilai koefisien regresi
Bi = nilai koefisien regresi untuk populasi
Sbi = simpangan baku koefisien regresi bi
Tahap-tahap melakukan uji t adalah sebagai berikut:
1. Menentukan formulasi hipotesis
H0 : b1 ; b2 ; b3 = 0 artinya variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan
organisasi dan program pengembangan karir secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
43
H1 : b1 ; b2 ; b3 ≠ 0 artinya variabel efektivitas kepemimpinan, dukungan
organisasi dan program pengembangan karir secara parsial berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan.
2. Menetukan tingkat signifikansi (α)
Tingkat signifikansi α = 5%.
3. Menentukan t hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus t hitung (Hasan,
2004:104):
tb B
S
4. Menetukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan = n – 2
5. Kriteria pengujian
H0 ditolak (H1 diterima) apabila t hitung > t α/2. Artinya variabel efektivitas
kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir
secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
H0 ditolak (H1 ditolak) apabila t hitung ≤ t α/2. Artinya variabel efektivitas
kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir
secara parsial tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
44
N. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R 2 ) dari hasil regresi berganda
menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh
variabel-variabel bebasnya (Santoso 2004:167).
Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka
masing- masing variabel independen yaitu efektivitivitas kepemimpinan,
dukungan organisasi dan program pengembangan karir secara simultan
dan secara parsial mempengaruhi variabel dependen yaitu kepuasan kerja
karyawan yang dinyatakan dengan R 2 untuk menyatakan koefisien
determinasi atau seberapa besar pengaruh efektivitivitas kepemimpinan,
dukungan organisasi dan program pengembangan karir terhadap variabel
kepusan kerja karyawan.
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM RS. STELLA MARIS
A. Sejarah RS. Sakit Stella Maris Makassar
Terbentuknya RS. Stella Maris bermula dari nilai kasih yang tulus
dan membuahkan cita-cita luhur yang membuat keprihatinan dan
kepedulian akan penderitaan orang-orang kecil yang kurang mampu. Oleh
karena itu, sekelompok Suster JMJ Komunitas Rajawali mewujudkan
kasih dan cita-cita tersebut ke dalam suatu rencana untuk membangun
sebuah rumah sakit katolik yang berpedoman pada nilai-nilai injil.
Dalam perkembangannya, RS. Stella Maris Makassar memiliki 6
(enam) masa lintasan dalam sejarah, sebagai berikut:
1. Masa Pembangunan (1938-1939)
Awal berdirinya RS. Stella Maris diawali dengan pembelian sebidang
tanah oleh Suster Jesus Maria Jesus (JMJ) di jalan Strandsweg
(Penghibur), jalan Datuk Museng, dan Arendsweg (Lamadukelleng).
Tanah ini dibeli dari De Heer de Munnik. Selanjutnya dilakukan
pembangunan rumah sakit dan akhirnya pada tanggal 22 September
1939, rumah sakit ini diresmikan yang ditandai dengan peresmian
gedung “R.K.Z” (Rooms Katoliek Ziekenhuis) atau Rumah Sakit
Katolik “Stella Maris” dengan kapasitas 40 tempat tidur.
46
2. Masa Pertumbuhan (1939-1942)
Pada masa ini, RS. Stella Maris dikelola secara sangat sederhana
dengan fasilitas yang masih minim bahkan belum ada direktur rumah
sakit. Untuk pelayanan rumah sakit perlu mendatangkan Dr Smit dan
perawatnya dari rumah sakit tentara. Masyarakat mulai mengenal
rumah sakit ini sebagai “R.K.Z” (Rooms Katoliek Ziekenhuis) atau
Rumah Sakit Katolik “Stella Maris”.
3. Masa Pendudukan (1942-1945)
Pada masa ini RS. Stella Maris dikuasai oleh tentara Jepang sehingga
namanya diganti menjadi “Makassar Minseibu Biong” (Rumah Sakit
Daerah Makassar) dan merupakan masa yang menegangkan, para
perawat dan pegawai rumah sakit tak dapat bekerja dengan tenang dan
aman karena berada di bawah kekejaman perang yang swaktu-waktu
dapat merenggut nyawa. Meskipun demikian, fungsinya masih tetap
untuk melayani masyarakat, bahkan berfungsi juga sebagai tempat
pendidikan perawat dan sudah dilengkapi dengan bagian-bagian seperti
Bedah Umum, Gynekologi, Interna, dan THT. Pada masa ini, rumah
sakit berada di bawah kepemimpinan Dr. Azzuma yang berkebangsaan
Jepang.
4. Masa Peralihan (1945-1947)
Pada masa ini, manajemen RS. Stella Maris beralih dari Jepang ke
tentara sekutu di bawah kendali pemerintah Hindia Belanda, dengan
pimpinan Dr. HAPC Oomen. Perlengkapan rumah sakit mulai ditata
47
kembali dan dilengkapi, seperti: pengadaan tempat tidur, meubelair, alat
tenun, verband, instrument, obat-obatan dan lain-lain sehingga dalam
situasi seperti ini rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang baik.
5. Masa Perjuangan untuk Pengembalian (1947-1948)
Masa perjuangan pengembalian yang dimaksud adalah pengembalian
RS. Stella Maris dari pemerintah c.q Departemen kesehatan NIT kepada
para suster JMJ. Perjuangan pengembalian akhirnya berhasil setelah
kementrian kesehatan NIT menyetujui pengembalian RS. Stella Maris
kepada para Suster JMJ. Pada masa rumah sakit dipimpin oleh Dr.
HAPC. Oomen.
6. Masa Pembenahan dan Pengembangan (1948-kini)
Pada masa ini, untuk mempertahankan eksistensi RS. Stella Maris,
maka dilakukan perekrutan tenaga dengan cara pemberian beasiswa di
samping itu mendirikan sekolah keperawatan yang dikelolah oleh
rumah sakit sendiri. Untuk memperlancar pelayanan kepada pasien
didirikan asrama pegawai dalam kompleks rumah sakit, sehingga
perawat selalu siap setiap saat bila dibutuhkan. Kapasitas rumah sakit
berangsur-angsur ditingkatkan, melalui pengadaan fasilitas medik yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang kedokteran sedangkan tradisi dokter jaga rumah sakit mulai
sejak tahun 1965. Pada masa ini, dr.J.L Makalew menjadi direktur
rumah sakit, yakni sejak tahun 1948-1947, kemudian dilanjutkan oleh
48
dr. Piet Nara (1987-2003), dr. Viktor Trigno (2003-2009), dan dr.
Thomas Soharto, MMR (2009-sekarang).
Dalam pemberian pelayanan kesehatan, RS. Stella Maris tetap
memperhatikan fungsi sosialnya dengan ikut berperan serta dalam program
pemerintah, yaitu program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM), meskipun sekarang ini rumah sakit memiliki orientasi profit
mengingat statusnya sebagai rumah sakit swasta di Makassar.
B. Data RS. Stella Maris Tahun 2009
1. Nama Rumah Sakit : RS. Stella Maris
2. Pemilik : Tarekat Soc. JMJ – Indonesia
3. Penyelenggara : Yayasan Ratna Miriam
4. Status Kepemilikan : Swasta Katolik
5. Kategori : Rumah Sakit Umum
6. Type/Kelas : C/Madya
7. Nomor Kode R.S : 7 3 7 1 0 6 3
8. Tanggal didirikan : 8 Desember 1938
9. Diresmikian : 22 September 1939
10. Kegiatan dimulai : 7 Januari 1940
11. Surat Ijin Penyelenggaraan
a. Nomor : HK. 07.06/III/4034/08
b. Tanggal : 7 November 2008
c. Oleh : Dirjen YanMedik Departemen Kesehatan RI
49
d. Status : Ijin Tetap – Perpanjangan (5 tahun)
12. Surat Ijin Pemakaian Sumber Radiasi (X-Ray)
a. Nomor : 016/PS/1501/01
b. Tanggal : 29 Januari 2001
c. Dari : Badan Tenaga Atom Nasional
d. Masa berlaku : 2 (dua) tahun
13. Sertifikat Akreditasi
a. Yang Baru : Sementara dalam proses
b. Yang Lama
1. Nomor : YM.00.03.3.5.8728
2. Tanggal : 10 September 1998
3. Status : Akreditasi Penuh
4. Dari : Departemen Kesehatan RI
5. Masa berlaku: 3 (tiga) tahun
14. Alamat : Jl. Somba Opu No. 273
Kelurahan Losari
Kecamatan Ujung Pandang
Kota Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan
Kode Pos 90001
15. Telepon/Faximile : (0411) 854341-871391-873346
Faximail: (0411) 859545
Email: [email protected]
50
16. Luas tanah – Bangunan : Luas Tanah: 1,99537 ha
Luas Bangunan RS: 14.658 m2
17. Sumber Air Bersih
a. Air PAM, kapasitas 5 liter/detik
b. Air tanah (dangkal)
18. Sumber Tenaga Listrik
a. PLN, kapasitas 3x335 KVA
b. Generator, kapasitas 3x125 KVA
19. Pengolahan Limbah : Incinerator, kapasitas 0,5 m3/jam
20. Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit
a. Kapasitas : 236 TT (termasuk ICU/ICCU)
b. Tersedia : 222 TT (tidak termasuk ICU/ICCU)
21. Direktur : Dr. Thomas Soharto, MMR
C. Visi – Misi RS. Stella Maris Makassar
Setiap institusi, perusahaan, ataupun organisasi lainnya, memiliki
suatu sasaran (goal) yang disesuaikan dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan sebelumnya secara bersama-sama oleh masing-masing institusi,
perusahaan, maupun organisasi lainnya. Dalam penyusunan visi dan misi,
pihak RS. Stella Maris mengacu pada visi-misi Tarekat JMJ dan Yayasan
Ratna Miriam sebagai pemilik RS. Stella Maris Makassar. Adapun
beberapa dasar penyusunannya, antara lain:
51
1. Anggaran Dasar Yayasan Ratna Miriam
2. Anggaran Rumah Tangga Yayasan Ratna Miriam
3. Visi dan Misi Tarekat JMJ sebagaimana dijabarkan di India (1997)
4. Bahan Pemikiran mengenai Visi dan Misi Yayasan Ratna Miriam
5. Hasil Pertemuan Malino, tahun 1996
Dengan pertimbangan tersebut di atas, maka ditetapkan Visi dan
Misi RS. Stella Maris sebagai berikut:
a. Visi
Menjadi rumah sakit terbaik di Sulawesi selatan, khususnya di bidang
keperawatan dengan semangat cinta kasih Kristus kepada sesame.
b. Misi
Senantiasa siap sedia memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat termasuk bagi mereka yang berkekurangan dengan
dilandasi semagat cinta kasih Kristus kepada sesama.
D. Jenis-Jenis Pelayanan RS. Stella Maris
1. Pelayanan rawat jalan
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien
untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut
dirawat inap. Jenis-jenis pelayanan rawat inap, sebagai berikut:
52
a. Poliklinik umum
b. Poliklinik spesialis, terdiri atas
1) Poli interna
2) Poli ginjal dan hypertensi
3) Poli jantung
4) Poli anak
5) Poli bedah
6) Poli THT
7) Poli obgyn
8) Poli syaraf
9) Poli mata
10) Poli kulit dan kelamin
11) Poli jiwa
12) Poli gigi dan mulut
2. Pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat (UGD) adalah salah satu bagian pelayanan di
rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan
hidupnya. Pelayanan gawat darurat terdiri atas;
a. Instalasi gawat darurat bedah
b. Instalasi gawat darurat non bedah
53
3. Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan pengobatan kepada penderita di
suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang oleh karena penyakitnya
penderita harus menginap di fasilitas kesehatan tersebut. Pelayanan ini
terdiri atas:
a. Penyakit dalam
b. Kesehatan anak
c. Bedah dan Sub-Spesialis
d. Obgyn
e. Syarat
f. THT
Adapun alokasi tempat tidur untuk menunjang pelayanan rawat inap,
dapat diuraikan pada table IV.1 berikut ini:
Tabel IV.1
Kapasitas Tempat Tidur
Unit Perawatan Tempat Tidur Presentase St. Maria 32 13,55Sto. Joseph 23 9,74St. Bernadeth 93 39,40St. Theresia 53 22,45St. Elisabeth 21 8,89ICU-ICCU 14 5,93Jumlah 236 100,00
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
54
4. Pelayanan penunjang medis
Pemeriksaan dalam rangka menegakkan diagnose yang dipandang perlu
oleh pelaksanaan pengobatan lanjutan dan dilaksanakan di bagian
rumah sakit atau fasilitas khusus. Adapun pelayanan penunjang medis
yang tersedia di rumah sakit:
a. Instalasi laboratorium, meliputi:
1) Pemeriksaan kimia darah
2) Pemeriksaan hematologi
3) Pemeriksaan serologi
4) Pemeriksaan bakteriologi
5) Pemeriksaan liquor
6) Pemeriksaan transudat/exudat
7) Pemeriksaan urine
8) Pemeriksaan tinja
b. Instalasi radiologi, meliputi:
1) Foto tanpa bahan kontras
2) Foto dengan bahan kontras
3) CT-Scan
4) USG
c. Instalasi farmasi, melalui:
1) Pelayanan obat generic
2) Pelayanan obat paten
55
d. Instalasi fisioterapi, meliputi:
1) Exercise therapy
2) Electro therapy
a) Diathermy/UKG
b) Ultrasonic
c) Interferensi
d) Traksi cervical
e) Traksi lumbal
3) Aktino therapy yaitu Infra red rays
4) Pembuatan alat bantu yaitu Polar care
e. Penunjang khusus, meliputi:
1) Electro encephalografi (EEG)
2) Electro kardiografi (EKG)
3) Hemodialisa
4) Exercise treadmill test
5) ECHO
f. Pelayanan medical check up
Pemeriksaan medical check up adalah suatu prosedur yang dilakukan
untuk mengetahui status kesehatan individu saat ini dan sebagai
usaha untuk memelihara kesehatan secara berkala. Pelayanan
medical check up terdiri atas: Sederhana – A, Sederhana – B,
Medium – A, Medium – B, Eksekutif – A, Eksekutif – B dan Khusus
56
E. Jadwal Pelayanan RS. Stella Maris Makassar
1. Pelayanan Rawat Jalan
Tabel IV.2
Jadwal Pelayanan
Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Jam Pelayanan Poli Anak Senin-Sabtu 09.00-11.00 Poli Bedah Senin-Sabtu 08.00-14.00 Poli Gigi Senin-Sabtu 08.00-14.00 Poli Jiwa Senin, Rabu, Sabtu 08.00-10.00 Poli Kandungan Senin-Sabtu 08.00-14.00 Poli Kulit Kelamin Senin-Sabtu 08.00-10.00 Poli Mata Senin-Sabtu 09.00-11.00 Poli Penyakit Dalam Senin-Sabtu 08.00-12.00 Poli Syaraf Senin-Sabtu 08.00-14.00 Poli THT Senin-Sabtu 08.00-12.00 Poli Umum Senin-Sabtu 07.00-14.00
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
2. Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Gawat Darurat RS. Stella Maris dilaksanakan setiap hari
selama 24 jam dan dilayani oleh dokter umum/dokter spesialis.
3. Pelayanan Penunjang Medis
Tabel IV.3
Jadwal Pelayanan Penunjang Medis
Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Jam Pelayanan CT Scan Senin-Sabtu 08.00-21.00 ECG Tiap hari 24 jam ECHO Senin-Sabtu 07.00-14.00 Farmasi Tiap hari 24 jam Fisioterapi Senin-Sabtu 07.00-14.00 Hemodialisa Tiap hari 24 jam Laboratorium Tiap hari 24 jam Radiologi Tiap hari 24 jam USG Tiap hari 24 jam
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
57
4. Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Rawat Inap ditunjang oleh pelayanan medis dokter umum
(dokter jaga) 24 jam dan dokter spesialis on call
F. Personalia
1. Data Ketenagaan RS. Stella Maris Makassar dapat dilihat pada tabel
IV.2 sebagai berikut:
Tabel IV.4
Jumlah Tenaga Kerja
Jenis Ketenagaan Purna Waktu
Paruh Waktu Jumlah
a. Tenaga Medis Dokter Umum 7 5 12 Dokter Gizi 0 1 1 Dokter Gigi 1 1 2 Dokter Spesialis 5 85 90
Jumlah 13 92 105 b. Tenaga non medis
1. Tenaga Keperawatan D1-SGP 1 1 2 D3-Perawat 46 104 150 D3-Anestesi 1 0 1 SPK/SPR 91 4 95 Bidan 8 0 8 Jumlah 147 109 256
2. Tenaga Kefarmasian Apoteker 2 2 4 Asisten Apoteker 5 7 12 Jumlah 7 9 16
3. Tenaga Gizi D3-Gizi 2 1 3 SMKK/Boga/Busana 3 4 7 Jumlah 5 5 10
4. Tenaga Keterapian Fisik D3-Fisioterapi 3 2 5
5. Tenaga Kes. Masyarakat S1-Kesehatan Masyarakat 0 3 3
58
(lanjutan tabel III.2)
6. Tenaga Keteknisian Medik D3-Perekam Medik 2 0 2 D3-Radiologi 1 2 3 D3-Sanitasi Lingkungan 0 0 0 D3-Analisis Kesehatan 2 6 8 SMAK 2 3 5 STM/STN 5 2 7 Pengatur Rawat Gigi 1 0 1
Jumlah 13 13 26 c. Administrasi S1-Akuntansi 2 1 3 D3-Akuntansi 0 1 1 D3-Informatika 1 0 1 D3-Kesejateraan Sosial 1 0 1 D3-Sekretaris 1 0 1 SMA Umum 32 34 66 SMEA 19 7 26 SPS 31 0 31 SMP 46 17 63 SD 34 2 36
Jumlah 167 62 229 Total 355 295 650
Sumber: Data primer diolah, 2010
59
G. Program Pengembangan SDM
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan prima, maka Direksi RS.
Stella Maris telah melakukan upaya peningkatan baik pengembangan
SDM maupun pengembangan peralatan serta fisik rumah sakit. Ada
beberapa program yang diupayakan antara lain:
1. Mengikutsertakan karyawan/perawat dan tenaga kesehatan lainnya
dalam kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan, workshop, atau
seminar-seminar yang diselenggarakan baik pemerintah maupun
swasta.
2. Mengikutsertakan karyawan/perawat yang berlatar belakang pendidikan
SPK ke D3 keperawatan demikian selanjutnya karyawan yang
berpendidikan D3 ke S1
3. Dalam proses rekruitmen pegawai minimal yang berlatar belakang
pendidikan D3 sesuai kebutuhan.
60
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Analisis
1. Karakteristik Responden
Populasi yang diteliti adalah karyawan RS Stella Maris Makassar.
Jumlah sampel yang diambil 78 responden. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan kedalam
beberapa kelompok yang berdasarkan atas jenis kelamin, status, masa
kerja, pendidikan dan jabatan.
a. Jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel V.1 di bawah ini.
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tabel V.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah perempuan sebanyak 57 responden (73,%) dan
responden laki-laki sebanyak 21 responden (26,9%).
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 21 26,9 % Perempuan 57 73,1 % Total 78 100 %
61
b. Status
Karakteristik status responden dapat dilihat pada tabel V.2
berikut ini:
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tabel V.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang
paling banyak adalah responden dengan status menikah yakni 55
karyawan (70,5%), sedangkan status responden belum menikah
sebanyak 23 karyawan (29,5%).
c. Masa bekerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada
tabel V.3 di bawah ini:
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Status Jumlah Persentase
Belum menikah 23 29,5 % Menikah 55 70,5 % Total 78 100 %
No Lama Bekerja Jumlah Persentase 1 ≤ 10 31 39,74 % 2 11 – 20 21 26,93 % 3 21 – 30 23 29,49 % 4 ≥ 31 3 3,84 %
Total 78 100 %
62
Tabel V.3 menunjukkan bahwa jumlah responden paling banyak
adalah responden yang masa kerja ≤ 10 tahun sebanyak 31 karyawan
(39,74%), diikuti responden dengan masa kerja antara 21-30 tahun
sebanyak 23 karyawan (29,49%), kemudian responden dengan lama
bekerja antara 11-20 tahun sebanyak 21 karyawan (26,93%), dan
responden yang paling sedikit adalah responden yang lama bekerja ≥ 31
tahun sebanyak 3 karyawan (3,84%).
d. Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan jabatan dilihat pada tabel V.4
di bawah ini:
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah karyawan bagian non medis sebanyak 48 karyawan
(61,5%), diikuti responden karyawan bagian administrasi sebanyak 27
karyawan (34,6%) dan responden karyawan bagian medis sebanyak 3
karyawan (3,8%).
No Lama Bekerja Jumlah Persentase 1 Administrasi 27 34,6 % 2 Medis 3 3,8 % 3 Non medis 48 61,5 %
Total 78 100 %
63
e. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat
pada tabel V.5 di bawah ini:
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tabel IV.5 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah yang berpendidikan SMA sebanyak 33 karyawan
(42,3%), diikuti responden berpendidikan S1 sebanyak 20 karyawan
(25,6%), kemudian responden yang berpendidikan D3 sebanyak 16
karyawan (20,5%). Dan responden yang berpendidikan D1 dan S2
sebanyak 1 karyawan (1,3%).
No Pendidikan Jumlah Persentase 1 SLTP 7 9,0% 2 SMA 33 42,3% 3 D1 1 1,3% 4 D3 16 20,5% 5 S1 20 25,6% 6 S2 1 1,3%
Total 87 100 %
64
f. Hasil temuan nilai variabel penelitian
Hasil nilai rata-rata penelitian berdasarkan variabel penelitian
dapat dilihat pada tabel V.6 di bawah ini:
Tabel V.6 Hasil temuan nilai variabel penelitian
No Variabel Rata-Rata
1 Efektivitas Kepemimpinan 3,92
2 Dukungan Organisasi 3,81
3 Program Pengembangan Karir 3,75
4 Kepuasan Kerja Karyawan 3,69
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Tabel IV.6 di atas menunjukkan bahwa hasil nilai rata-rata
penelitian: efektivitas kepemimpinan termasuk katagori posisi paling
tinggi atau paling penting dengan jumlah 3,92, hasil nilai rata-rata
dukungan organisasi juga termasuk katagori posisi paling tinggi atau
paling penting dengan jumlah 3,81, selanjutnya hasil nilai rata-rata
program pengembangan karir termasuk katagori posisi tengah atau
sedang dengan jumlah 3,75 dan hasil nilai rata-rata kepuasan kerja
karyawan juga termasuk katagori posisi tengah atau sedang dengan
jumlah 3,69.
65
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
1. Uji Statistik
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden
telah direkapitulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh
efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, program pengembangan
karir terhadap kepuasan kerja karyawan RS Stella Maris Makassar dengan
menggunakan analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas, Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t dan Uji
Asumsi Klasik. Model analisis regresi linier berganda dipilih untuk
mengetahui besarnya pengaruh efektivitas kepemimpinan (X1), dukungan
organisasi (X2), program pengembangan karir (X3) terhadap kepuasan
kerja karyawan (Y).
a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui
apakah instrumen atau alat peneliti yang digunakan benar-benar
mencerminkan variable atau atribut yang diteliti.
1) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Pearson product moment, yaitu dengan mengkorelasikan setiap
item dengan skor totalnya, dengan taraf siginifikan (α) = 5% .
Apabila r xy ≥ r tabel maka butir pertanyaan atau indikator
66
dinyatakan valid atau layak digunakan dalam pengambilan data.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel V.7 berikut ini:
Tabel V.7 Hasil Uji Validitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
No. Item Corrected Item-Total Correlation
r table (0,05;78)
Keterangan
Efektivitas kepemimpinan (X1) X1.1 0,350 0,2199 Valid X1.2 0,522 0,2199 Valid X1.3 0,566 0,2199 Valid X1.4 0,550 0,2199 Valid X1.5 0,530 0,2199 Valid X1.6 0,403 0,2199 Valid X1.7 0,590 0,2199 Valid X1.8 0,548 0,2199 Valid X1.9 0,345 0,2199 Valid
X1.10 0,403 0,2199 Valid Dukungan orgsanisasi (X2)
X2.1 0,500 0,2199 Valid X2.2 0,496 0,2199 Valid X2.3 0,291 0,2199 Valid
Program pengembangan karir (X3) X3.1 0,502 0,2199 Valid X3.2 0,355 0,2199 Valid X3.3 0,572 0,2199 Valid X3.4 0,343 0,2199 Valid
Kepuasan kerja karyawan (Y) Y1.1 0,664 0,2199 Valid Y1.2 0,666 0,2199 Valid Y1.3 0,310 0,2199 Valid Y1.4 0,293 0,2199 Valid Y1.5 0,248 0,2199 Valid Y1.6 0,553 0,2199 Valid Y1.7 0,257 0,2199 Valid Y1.8 0,470 0,2199 Valid Y1.9 0,396 0,2199 Valid
Y1.10 0,543 0,2199 Valid
67
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17,0
diperoleh hasil uji validitas seluruhnya mempunyai nilai rxy ≥ r tabel,
pada taraf signifikan (α) = 5% (0.05;78) yaitu sebesar 0,2108.
Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang ada pada
instrumen penelitian dapat dinyatakan layak sebagai instrumen
untuk mengukur data penelitian.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah ukuran konsisten instrumen penelitian.
Instrumen dikatakan reliabel jika alat tersebut menunjukkan hasil
yang konsisten, sehingga instrumen ini dapat digunakan dengan
aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi
yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan product moment,
kemudian diuji dengan menggunakan Cronbach Alpha dengan taraf
signifikan 5%. Hasil Uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel V.8
berikut ini:
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17,0
diperoleh r1 ≥ r tabel, dan reliablitas suatu konstruk variabel
dikatakan kuat jika memiliki nilai r1 > 0,60 (dalam Riduwan,
Variabel r 11 Keterangan Efektivitas kepemimpinan (X1) 0,802 Reliabel Dukungan organisasi (X2) 0,613 Reliabel Program pengembangan karir (X3) 0,657 Reliabel Kepuasan kerja Karyawan (Y) 0,766 Reliabel
68
2009:136). Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir-butir
pertanyaan merupakan pertanyaan yang reliabel.
b. Analisis regresi berganda
Model regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis
bahwa efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan dan efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi
dan program pengembangan karir secara parsial berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan. Hasil analisis regresi linier berganda dapat
dilihat pada tabel V.9 sebagai berikut:
Tabel V.9
Hasil Estimasi Regresi Linear Berganda
Variabel Koef. Regresi (B) Koef. Beta t hitung
Konstanta 0,886 2,560 Efektivitas kepemimpinan ( X1) 0,219 0,234 2,580 Dukungan organisasi (X2) 0,250 0,264 2,815 Program Pengembangan karir (X3) 0,328 0,426 4,703 Standar error = 0,30434 Adjusted R Square = 0,483 R Square = 0,503 Multiple R = 0,709 F hitung = 24,978 Signifikan F = 0,000
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Dari analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,886 + 0,219X1 + 0,250X2 + 0,328X3
69
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel
bebas/independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas,
jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10
maka terbebas dari multikolinieritas. Hasil nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dengan menggunakan SPSS 17,0 yaitu
sebagai berikut: 1,221 (variabel efektivitas kepemimpinan), 1,312
(variabel dukungan organisasi), dan 1,221 (variabel program
pengembangan karir). Hasil ini, berarti variabel terbebas dari
asumsi klasik multikolinieritas, karena hasilnya lebih kecil dari
10.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Menurut Makridakis dkk., (dalam Sujianto,
2009:80) salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya
masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan
ketentuan sebagai berikut:
70
a) 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelas.
b) 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
c) DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi autokorelasi.
Dengan menggunakan SPSS 17,0 diperoleh hasil nilai
Durbin-Watson pada Model Summary sebesar 2,132. Jadi karena
1,65 < 2,075 < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Berdasarkan pola gambar Scatterplot model di bawah ini terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
kepuasan kerja karyawan berdasarkan masukkan variabel
independen efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan
program pengembangan karir.
71
Gambar V.1
Scatterplot
4) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variaberl pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Cara menguji normalitas residual dengan analisis grafik
lewat SPSS.
Berdasarkan grafik di bawah ini menunjukkan bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
72
Gambar V.2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
d. Pengujian Signifikansi (uji F)
1) Pengujian Hipotesis satu dengan Uji F pada Regresi Linear
Berganda
Uji statistik (uji F), dimaksudkan untuk menguji pengaruh
secara simultan variabel efektivitas kepemimpinan (X1), dukungan
organisasi (X2), dan program pengembangan karir terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y) pada RS Stella Maris Makassar.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji F ini adalah
sebagai berikut:
H0: efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara simultan tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
73
H1: efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
Dari uji ANOVA atau F test dengan menggunakan program
SPSS versi 17.0, diperoleh F hitung adalah 24,978 dengan taraf
signifikan (α) = 5%, (df1= m – 1 = 4 - 1) = 3 dan (df 2 = n - m) =
78 - 4 = 74, maka Ftabel (df 1)(df 2) = 2,73.
Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 24,978, sedangkan
F tabel = 2,73, artinya F hitung ≥ F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir secara simultan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan
2) Pengujian Hipotesis dua dengan Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
dengan tingkat signifikansi (α = 5%. Adapun langkah- langkah
yang dilakukan dalam uji t ini adalah sebgai berikut:
a) H0 diterima jika t hitung < 1,99167
b) H0 ditolak jika t hitung ≥ 1,99167
74
Berikut ini adalah hasil pengujian tiap-tiap variabel yaitu:
a) Variabel efektivitas kepemimpinan (X1)
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung >
t tabel (2,580 > 1,99167) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatip (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha
berarti efektivitas kepemimpinan berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
b) Variabel dukungan organisasi (X2)
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung >
t tabel (2,815 > 1,99167) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatip (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha
berarti dukungan organisasi berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
c) Variabel program pengembangan karir (X3)
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai t hitung >
t tabel (4,703 > 1,99167) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak
dan hipotesis alternatip (Ha) diterima. Dengan diterimanya Ha
berarti program pengembangan karir berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
75
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban kuesioner penelitian pada
lampiran menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan dan dukungan
organisasi termasuk katagori posisi paling tinggi atau paling penting,
kemudian program pengembangan karir dan kepuasan kerja karyawan
termasuk katagori posisi tengah atau sedang.
Efektivitas kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja karyawan karena dalam suatu organisasi
diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengendalikan, memonitor dan
mempengaruhi bawahannya demi tercapainya tujuan organisasi. RS. Stella
Maris Makassar telah memiliki efektivitas kepemimpinan yang tinggi,
namun masih perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: seorang
pemimpin harus dapat memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk
melaksanakan pekerjaannya tetapi tetap dalam pengawasan ketat dan
seorang pemimpin menggunakan kekuasaan yang dimiliki dengan tegas
tetapi juga peka. Dukungan organisasi dapat membantu karyawan dalam
meningkatkan kepuasan kerja karena dukungan organisasi dapat
memotivasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. RS. Stella Maris
Makassar telah memiliki dukungan organisasi yang tinggi, namun masih
perlu memperhatikan pemberian gaji/bonus kepada karyawan yang
berprestasi secara adil dan jujur. Demikian halnya dengan program
pengembangan karir sangat dibutuhkan oleh karyawan dalam
merencanakan karir masa depan sehingga kepuasan kerja karyawan dapat
76
terpenuhi. RS. Stella Maris Makassar memiliki program pengembangan
karir yang sedang. Oleh karena itu RS. Stella Maris Makassar perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: organisasi harus selalu berusaha
memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengembangan karir
karyawan, organisasi harus memberikan kesempatan untuk mengikuti
berbagai bentuk kursus atau pengembangan karir lainnya dan karyawan
sendiri harus selalu berusaha mencari informasi tentang pengembangan
karirnya.
Dari persamaan Regresi Linier Berganda diketahui bahwa koefisien
Regresi Linier Berganda dari ketiga variabel bebas yang meliputi
efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi, dan program
pengembangan karir bertanda positif, berarti bahwa semua variabel bebas
memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja
karyawan, dengan R2 sebesar 0,503, artinya 50,3% variabel terikat
kepuasan kerja karyawan dijelaskan oleh variabel bebas yaitu efektivitas
kepemimpinan, dukungan organisasi, program pengembangan karir dan
sisanya 47,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan
dalam model penelitian ini.
77
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
1. Secara simultan variabel efektivitas kepemimpinan (X1), dukungan
organisasi (X2), dan program pengembangan karir (X3) berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan RS. Stella Maris Makassar dengan
tingkat signifikansi 0,000. Besarnya nilai pengaruh tersebut ditunjukkan
oleh nilai R Square sebesar 0,503 yaitu persentase pengaruh variabel
efektivitas kepemimpinan, dukungan organisasi dan program
pengembangan karir terhadap perubahan kepuasan kerja karyawan adalah
sebesar 50,3%. Sedangkan sisanya 49,7% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak terdapat di dalam penelitian ini.
2. Secara parsial variabel efektivitas kepemimpinan (X1), dukungan
organisasi (X2), dan program pengembangan karir (X3) berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan RS. Stella Maris Makassar. Hal ini
ditunjukkan oleh t hitung > t tabel yaitu setiap penambahan 1 poin
efektivitas kepemimpinan sebesar 2,580 akan meningkatkan kepuasan
kerja sebesar 2,580, setiap penambahan 1 poin dukungan organisasi
sebesar 2,815 akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 2,815, dan
setiap penambahan 1 poin program pengembangan karir sebesar 4,703
akan meningkatkan kepuasan kerja sebesar 4,703.
78
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data disampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu RS. Stella
Maris Makassar maka disarankan untuk tetap mempertahankan hal-hal
sebagai berikut: pemimpin – bawahan mempunyai hubungan kerjasama
yang baik, pemimpin mampu memotivasi bawahan untuk bekerja secara
efektif dan efisien, pemimpin merupakan teladan dalam pengambilan
keputusan, berani membuat keputusan yang berat, pemimpin mendapat
dukungan penuh dari bawahannya, pemimpin mampu menarik minat orang
lain untuk mendengarkan pembicaraannya, pemimpin mampu menjadi
pendengar yang baik, pemimpin mampu menjabarkan setiap visi-misi
dengan penuh gairah, pemimpin menentukan dengan jelas, hal-hal yang
harus dikerjakan oleh bawahannya. Kemudian disarankan untuk
meningkatkan hal-hal berikut ini: pemimpin sebaiknya menggunakan
kekuasaan yang dimiliki dengan tegas tetapi juga peka dan pemimpin
harus memberikan kepercayaan kepada bawahan untuk melaksanakan
pekerjaannya tetapi tetap dalam pengawasan ketat.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan organisasi berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan oleh karena itu RS. Stella Maris
Makassar disarankan untuk tetap mempertahankan hal-hal sebagai berikut:
organisasi melakukan penilaian kerja karyawan secara adil dan jujur dan
79
organisasi memberikan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan
kemampuan karyawannya, tetapi disarankan untuk meningkatkan
pemberian gaji/bonus kepada karyawan yang berprestasi secara adil dan
jujur.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengembangan karir
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan oleh karena itu RS. Stella
Maris Makassar disarankan untuk tetap mempertahankan pemberian
kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan kenaikan
status/promosi. Kemudian disarankan untuk meningkatkan hal-hal berikut
ini: organisasi harus selalu berusaha memperoleh informasi yang berkaitan
dengan pengembangan karir karyawan, organisasi harus memberikan
kesempatan untuk mengikuti berbagai bentuk kursus atau pengembangan
karir lainnya dan karyawan harus selalu berusaha mencari informasi tetang
pengembangan karirnya.
80
C. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini penulis masih banyak menemukan
hambatan, kekurangan dan kelemahan yaitu:
1. Karyawan merasa bahwa penelitian semacam ini kurang bermanfaat,
sehingga penulis merasa karyawan kurang sungguh-sungguh dalam
mengisi kuesioner dan merasa takut jika harus memberikan jawaban
secara jujur, hal ini berpengaruh pada tingkat signifikan dari kualitas
jawaban kuesioner.
2. Pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas sehingga berpengaruh
terhadap kesempurnaan dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan dan saran yang membangun demi
menyempurnakan karya tulis ini.
3. Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah efektivitas
kepemimpinan, dukungan organisasi dan program pengembangan karir.
Peneliti menyadari masih ada variabel – variabel lain yang diduga mampu
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang tidak diambil peneliti.
Sehingga dimungkinkan memunculkan hasil penelitian lain apabila
peneliti lain menambahkan variabel-variabel lain yang selain digunakan
peneliti dalam penelitian ini.
81
DAFTAR PUSTAKA
Adair, John. 2008. Kepemimpinan yang Memotivasi. Edisi 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Adi, Rianto, 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.
Alwi, Syafarudin. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan Kompetitif. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Desyana dan Harsiwi. 2005. “Pengaruh Dukungan Organisasi dan Program Formal Pengembangan Karir terhadap Kepuasan Kerja PT Helsan Kriswana Sentosa”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Modus Vol. 17 (Pebruari), 157-167.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Semarang: Undip.
Handoko, T.Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: UGM. Hasan, Iqbal.2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Herujito, Yayat. M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Edisi 3. Jakarta: Grasindo.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. (ter. Yuwono, Purwanti, Prabawati, Rosari). Edisi 10. Yogyakarta: Andi.
Mathias dan Jackson. 2006. Human Resource Management. (ter. Diana Angelica). Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat..
Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Edisi 1. Bandung: Alfabeta.
Raja. 2009. “Program Pengembangan Karir” (akses online: 12/04/2010).
Riduwan. 2009. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Robin & Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Buku 2. (terj. Diana Angelica, Ria Cahyani, dan Abdul Rosyid). Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2004. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.
82
Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPS 17.0. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sulistiyani, Ambar T. 2008. Kepemimpinan Profesional Pendekatan Leadership Games. Edisi 1. Yogyakarta: Gava Media.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Umar, Husein.2003. Metode Riset Bisnis. Edisi 2. Jakarta: Gramedia.
Wijaya, Toni. 2006. “Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Ramayana Departement Store Yogyakarta”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Modus Vol. 18 (Januari), 39-48.
83
KUESIONER
Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab
pernyataan-pernyataan ini. Pernyataan ini terdiri atas bagian I dan II. Masing-
masing daftar pernyataan telah disediakan alternatif jawaban dengan
memberikan tanda (√) pada kotak yang telah disediakan.
Pernyataan Bagian I
Data Identitas Responden
Pernyataan-pernyataan berikut ini hanya untuk tujuan statistik responden.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i akan saya jaga kerahasiaannya. Isilah dan
berikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i
paling tepat.
1. Nama Responden :……………………………………………………...
2. Umur/Jenis Kelamin : laki-laki perempuan
3. Status Perkawinan : menikah belum menikah
4. Masa Kerja : ………..…..Tahun
5. Jabatan/Unit Kerja : …………………………………………………….
6. Pendidikan Terakhir : SD SLTP
SMA Sarjana
Lain-lain (sebutkan): ……………………………...
84
Pernyataan Bagian II
Untuk pernyataan bagian II telah disediakan 5 alternatif jawaban. Anda dimohon untuk memilih alternatif jawaban dengan memberi tanda (√) pada kotak yang tersedia sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
1. Pemimpin – bawahan mempunyai hubungan kerjasama
yang baik. SS S N TS STS
2. Pemimpin mampu memotivasi bawahan untuk bekerja
secara efektif dan efisien. SS S N TS STS
3. Pemimpin merupakan teladan dalam pengambilan
keputusan, berani membuat keputusan yang berat. SS S N TS STS
4. Pemimpin mendapat dukungan penuh dari bawahannya.
SS S N TS STS
5. Pemimpin mampu menarik minat orang lain untuk mendengarkan pembicaraannya
SS S N TS STS
6. Pemimpin mampu menjadi pendengar yang baik SS S N TS STS
7. Pemimpin mampu menjabarkan setiap visi-misi dengan
penuh gairah. SS S N TS STS
8. Pemimpin menentukan dengan jelas, hal-hal yang harus
dikerjakan oleh bawahannya. SS S N TS STS
9. Pemimpin memberikan kepercayaan kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaannya tetapi tetap dalam pengawasan ketat.
SS S N TS STS
10. Pemimpin menggunakan kekuasaan yang dimiliki dengan tegas tetapi juga peka.
SS S N TS STS
11. Organisasi melakukan penilaian kerja karyawan secara adil dan jujur.
SS S N TS STS
12. Organisasi memberikan gaji/bonus kepada karyawan yang berprestasi secara adil dan jujur.
SS S N TS STS
13. Organisasi memberikan pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan karyawannya.
SS S N TS STS
85
14. Organisasi selalu berusaha memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengembangan karir karyawan.
SS S N TS STS
15. Organisasi memberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai bentuk kursus atau pengembangan karir lainnya.
SS S N TS STS
16. Organisasi memberikan kesempatan untuk mendapat kenaikan status/promosi kepada karyawan.
SS S N TS STS 17. Karyawan selalu berusaha mencari informasi tetang
pengembangan karirnya. SS S N TS STS
18. Saya puas atas hubungan kerjasama yang baik di antara
pimpinan - bawahan SS S N TS STS
19. Saya puas atas motivasi yang diberikan oleh pimpinan
kepada saya. SS S N TS STS
20. Saya puas ketika pemimpin bersedia mendengarkan
pendapat saya. SS S N TS STS
21. Saya puas atas gaji/imbalan yang saya terima sudah sesuai dengan golongan masa kerja saya.
SS S N TS STS
22. Saya puas atas`kejelasan tugas yang akan saya kerjakan.
SS S N TS STS
23. Saya puas atas hasil penilaian prestasi kerja yang dilakukan secara adil dan jujur.
SS S N TS STS
24. Saya puas ketika saya dapat menyelesaikan pekerjaann sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.
SS S N TS STS
25. Saya puas atas ketersediaan informasi yang saya butuhkan dalam hal pengembangan karir.
SS S N TS STS 26. Saya puas atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti berbagai kursus dan pengembangan karir lainnya.
SS S N TS STS
27. Saya puas atas kesempatan untuk mendapatkan kenaikan golongan kerja saya.
SS S N TS STS
86
87
NoRSP X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2
1 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4.40 4 5 5 4.672 5 5 4 4 3 3 2 4 3 3 3.60 3 3 4 3.333 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4.80 5 4 4 4.334 5 4 2 4 2 4 4 4 4 1 3.40 5 4 4 4.335 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4.50 4 3 5 4.006 5 4 4 5 4 4 2 4 4 2 3.80 4 4 4 4.007 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.008 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4.30 5 5 5 5.009 4 4 4 4 5 3 5 5 4 5 4.30 5 5 4 4.67
10 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2.60 3 4 3 3.3311 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.0012 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 3 4 3.6713 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4.20 5 5 3 4.3314 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3.50 3 3 5 3.6715 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3.50 4 4 4 4.0016 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.20 3 2 3 2.6717 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3.90 4 4 3 3.6718 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3.90 4 4 4 4.0019 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 5 4.3320 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4.60 5 3 4 4.0021 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 3.80 5 3 5 4.3322 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4.20 4 4 4 4.0023 5 5 3 3 4 2 4 2 5 3 3.60 4 4 5 4.3324 5 5 5 5 3 5 3 4 3 2 4.00 3 3 5 3.6725 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4.80 5 5 5 5.0026 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 3 3.6727 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4.20 5 3 4 4.0028 5 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2.60 5 4 3 4.0029 5 4 5 5 5 5 3 3 2 2 3.90 4 3 4 3.6730 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3.50 4 3 4 3.6731 5 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3.40 5 5 4 4.6732 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4.30 4 4 4 4.0033 5 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3.70 4 4 4 4.0034 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.0035 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3.90 4 4 4 4.0036 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4.10 3 3 5 3.6737 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 4.50 5 4 4 4.3338 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4.20 4 4 4 4.0039 5 4 5 4 4 5 4 4 2 3 4.00 3 5 4 4.0040 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4.00 3 2 3 2.6741 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4.30 5 5 5 5.0042 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4.10 3 2 4 3.0043 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.0044 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.0045 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 3 3 3 3.0046 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4.70 4 4 4 4.0047 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3.80 3 3 4 3.3348 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3.70 4 4 4 4.0049 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4.20 3 4 4 3.6750 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4.70 4 3 4 3.6751 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3.00 3 3 3 3.0052 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3.40 4 4 2 3.3353 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3.60 3 2 3 2.6754 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4.00 5 5 5 5.0055 2 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3.30 4 3 4 3.6756 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3.40 3 3 4 3.3357 5 5 4 4 3 4 5 5 3 3 4.10 4 2 3 3.0058 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4.20 5 4 4 4.3359 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3.60 2 3 3 2.6760 4 4 5 4 3 4 4 4 1 2 3.50 4 4 4 4.0061 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3.40 3 2 4 3.0062 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4.20 5 3 5 4.3363 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4.50 4 4 4 4.0064 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4.20 3 2 3 2.6765 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4.10 4 3 4 3.6766 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4.00 5 3 3 3.6767 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3.90 4 4 4 4.0068 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3.50 3 2 3 2.6769 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3.90 4 5 4 4.3370 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4.30 4 4 4 4.0071 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4.50 5 3 4 4.0072 5 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4.10 4 5 4 4.3373 4 2 3 4 3 5 4 4 4 5 3.80 5 3 3 3.6774 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4.20 3 3 4 3.3375 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4.10 5 4 4 4.3376 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3.20 3 2 4 3.0077 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 3.30 2 2 4 2.6778 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3.10 3 4 2 3.00
Jml 4.321 4.038 3.897 3.949 3.91 4.115 3.846 3.936 3.692 3.538 3.92 3.936 3.577 3.91 3.81
Efektivitas Kepemimpinan
Tabel hasil rata-rata jawaban 78 karyawan
Dukungan Organisasi
NoRSP X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y
1 4 5 5 4 4.50 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4.102 3 5 4 4 4.00 4 4 3 5 5 5 3 4 5 4 4.203 3 3 4 3 3.25 4 5 5 5 4 3 4 3 3 5 4.104 4 3 4 3 3.50 5 4 4 4 5 5 4 2 2 4 3.905 4 4 3 5 4.00 4 5 5 5 4 4 5 3 4 3 4.206 3 2 4 4 3.25 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3.807 3 4 4 4 3.75 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.808 3 2 2 4 2.75 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3.709 4 5 5 3 4.25 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4.60
10 4 4 3 3 3.50 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3.1011 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3.5012 4 4 3 3 3.50 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3.7013 4 4 4 3 3.75 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3.5014 4 4 5 4 4.25 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3.5015 5 3 5 5 4.50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0016 3 2 2 3 2.50 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3.0017 3 4 4 4 3.75 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8018 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0019 2 4 4 4 3.50 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3.9020 4 4 3 4 3.75 3 3 4 4 3 3 5 5 5 4 3.9021 4 3 5 4 4.00 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4.0022 4 4 5 5 4.50 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4.2023 4 4 4 4 4.00 3 3 4 5 3 3 5 4 4 2 3.6024 5 2 5 5 4.25 3 3 5 3 5 3 4 4 3 3 3.6025 5 5 3 3 4.00 5 5 3 5 4 5 3 5 3 4 4.2026 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0027 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0028 2 3 2 3 2.50 2 2 4 4 2 1 4 2 3 2 2.6029 3 3 2 3 2.75 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3.9030 4 4 4 3 3.75 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3.9031 4 5 4 4 4.25 4 4 4 3 4 2 5 3 2 3 3.4032 4 4 4 3 3.75 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3.0033 4 4 4 4 4.00 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4.0034 4 4 4 3 3.75 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3.6035 4 4 4 4 4.00 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3.9036 3 3 3 3 3.00 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2.8037 4 4 5 4 4.25 3 3 5 5 1 4 4 3 3 4 3.5038 4 4 4 3 3.75 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4.3039 3 3 3 5 3.50 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3.0040 3 3 3 4 3.25 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3.1041 4 4 5 4 4.25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.1042 4 5 4 3 4.00 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3.6043 4 3 4 4 3.75 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3.8044 3 4 4 4 3.75 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 3.7045 3 4 4 4 3.75 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3.7046 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3.9047 2 4 2 3 2.75 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 3.1048 4 4 2 4 3.50 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3.6049 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0050 4 4 4 4 4.00 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4.0051 3 4 3 3 3.25 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2.9052 4 3 4 3 3.50 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3.9053 3 2 2 3 2.50 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3.1054 5 5 5 5 5.00 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3.9055 5 3 5 3 4.00 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4.1056 3 4 3 4 3.50 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3.4057 3 4 3 4 3.50 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3.3058 4 4 4 4 4.00 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 3.9059 3 4 5 3 3.75 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 3.1060 4 4 4 4 4.00 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3.8061 2 4 4 3 3.25 2 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3.3062 4 5 5 5 4.75 4 4 5 5 1 4 4 4 4 4 3.9063 5 5 5 5 5.00 5 5 4 4 2 4 4 4 5 5 4.2064 4 5 5 5 4.75 4 4 5 5 1 4 4 4 4 4 3.9065 4 4 5 4 4.25 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4.2066 4 4 5 4 4.25 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4.2067 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 2 5 2 2 5 5 3.7068 2 3 2 3 2.50 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 2.8069 4 4 4 3 3.75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0070 4 4 4 4 4.00 4 3 4 4 2 3 5 4 3 4 3.6071 2 3 3 4 3.00 4 4 4 4 3 4 4 2 5 4 3.8072 3 2 5 3 3.25 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3.7073 3 5 4 3 3.75 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3.7074 4 3 4 3 3.50 3 3 4 5 4 3 4 2 1 2 3.1075 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.0076 3 2 3 4 3.00 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3.6077 2 4 4 4 3.50 2 2 4 3 1 3 4 4 4 3 3.0078 4 3 3 4 3.50 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3.00
Jml 3.628 3.756 3.846 3.756 3.75 3.692 3.731 4.038 3.974 3.103 3.603 3.974 3.513 3.577 3.654 3.69
Kepuasan Kerja KaryawanLanjutan tabel hasil rata-rata jawaban 78 karyawan
Program Pengembangan Karir
Validitas Efektivitas Kepemimpinan (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1.1 34.9231 17.838 .350 .798 X1.2 35.2051 16.918 .522 .780 X1.3 35.3462 16.099 .566 .774 X1.4 35.2949 16.626 .550 .777 X1.5 35.3333 16.900 .530 .780 X1.6 35.1282 17.853 .403 .793 X1.7 35.3974 15.827 .590 .771 X1.8 35.3077 16.501 .548 .777 X1.9 35.5513 17.056 .345 .803 X1.10 35.7051 16.990 .403 .794
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.802 10
Validitas Dukungan Organisasi (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X2.1 7.4872 1.578 .500 .396 X2.2 7.8462 1.379 .496 .398 X2.3 7.5128 2.149 .291 .674
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.613 3
Validitas Program Pengembangan Karir (X3)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X3.1 11.3590 2.960 .502 .547 X3.2 11.2308 3.167 .355 .647 X3.3 11.1410 2.434 .572 .484 X3.4 11.2308 3.582 .343 .648
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.657 4
Validitas Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Y1.1 33.1667 13.803 .664 .714 Y1.2 33.1282 14.295 .666 .719 Y1.3 32.8205 16.175 .310 .760 Y1.4 32.8846 16.207 .293 .762 Y1.5 33.7564 14.992 .248 .782 Y1.6 33.2564 13.830 .553 .728 Y1.7 32.8846 16.233 .257 .766 Y1.8 33.3462 14.489 .470 .741 Y1.9 33.2821 14.777 .396 .752 Y1.10 33.2051 14.087 .543 .730
Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.766 10
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X1, X2a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .709a .503 .483 .30434
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.940 3 2.313 24.978 .000a
Residual 6.854 74 .093
Total 13.794 77
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .886 .346 2.560 .012
X1 .219 .085 .234 2.580 .012
X2 .250 .089 .264 2.815 .006
X3 .328 .070 .426 4.703 .000
a. Dependent Variable: Y
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 .819 1.221
X2 .762 1.312
X3 .819 1.221
a. Dependent Variable: Y
2. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .709a .503 .483 .30434 2.075
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Normalitas
1 2 3 4 5 1 2 3 4 51 161.00 199.00 216.00 225.00 230.00 51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.402 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.393 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.394 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.395 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.386 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.387 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.388 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.379 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.3710 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.3711 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.3712 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.3613 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.3614 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.3615 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.3616 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.3517 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.3518 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.3519 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.3520 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.3521 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.3422 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.3423 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.3424 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.3425 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.3426 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.3327 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.3328 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.3329 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.3330 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.3331 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.3332 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.3333 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.3234 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.3235 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.3236 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.3237 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.3238 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.3239 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.3240 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.3241 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.3142 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.3143 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.3144 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.3145 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.3146 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.3147 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.3148 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.3149 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.3150 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
TABEL F PADA α 5%
df untuk penyebut
(v2)
df untuk penyebut
(v2)
df untuk penyebut (v1) df untuk penyebut (v1)
df 1 TAIL 2 TAIL df 1 TAIL 2 TAIL1 6.31375 12.70620 51 1.67528 2.007582 2.91999 4.30265 52 1.67469 2.006653 2.35336 3.18245 53 1.67412 2.005754 2.13185 2.77645 54 1.67356 2.004885 2.01505 2.57058 55 1.67303 2.004046 1.94318 2.44691 56 1.67252 2.003247 1.89458 2.36462 57 1.67203 2.002478 1.85955 2.30600 58 1.67155 2.001729 1.83311 2.26216 59 1.67109 2.0010010 1.81246 2.22814 60 1.67065 2.0003011 1.79588 2.20099 61 1.67022 1.9996212 1.78229 2.17881 62 1.66980 1.9989713 1.77093 2.16037 63 1.66940 1.9983414 1.76131 2.14479 64 1.66901 1.9977315 1.75305 2.13145 65 1.66864 1.9971416 1.74588 2.11991 66 1.66827 1.9965617 1.73961 2.10982 67 1.66792 1.9960118 1.73406 2.10092 68 1.66757 1.9954719 1.72913 2.09302 69 1.66724 1.9949520 1.72472 2.08596 70 1.66691 1.9944421 1.72074 2.07961 71 1.66660 1.9939422 1.71714 2.07387 72 1.66629 1.9934623 1.71387 2.06866 73 1.66600 1.9930024 1.71088 2.06390 74 1.66571 1.9925425 1.70814 2.05954 75 1.66543 1.9921026 1.70562 2.05553 76 1.66515 1.9916727 1.70329 2.05183 77 1.66488 1.9912528 1.70113 2.04841 78 1.66462 1.9908529 1.69913 2.04523 79 1.66437 1.9904530 1.69726 2.04227 80 1.66412 1.9900631 1.69552 2.03951 81 1.66388 1.9896932 1.69389 2.03693 82 1.66365 1.9893233 1.69236 2.03452 83 1.66342 1.9889634 1.69092 2.03224 84 1.66320 1.9886135 1.68957 2.03011 85 1.66298 1.9882736 1.68830 2.02809 86 1.66277 1.9879337 1.68709 2.02619 87 1.66256 1.9876138 1.68595 2.02439 88 1.66235 1.9872939 1.68488 2.02269 89 1.66216 1.9869840 1.68385 2.02108 90 1.66196 1.9866741 1.68288 2.01954 91 1.66177 1.9863842 1.68195 2.01808 92 1.66159 1.9860943 1.68107 2.01669 93 1.66140 1.9858044 1.68023 2.01537 94 1.66123 1.9855245 1.67943 2.01410 95 1.66105 1.9852546 1.67866 2.01290 96 1.66088 1.9849847 1.67793 2.01174 97 1.66071 1.9847248 1.67722 2.01063 98 1.66055 1.9844749 1.67655 2.00958 99 1.66039 1.9842250 1.67591 2.00856 100 1.66023 1.98397
TABEL t PADA α 5%
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010
0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
0,1 0,05 0,02 0,01 0,001 0,1 0,05 0,02 0,01 0,0011 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000 51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.43932 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990 52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.43543 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911 53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.43174 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741 54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.42805 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509 55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.42446 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249 56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.42107 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983 57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.41768 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721 58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.41439 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470 59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233 60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.407911 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010 61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.404812 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800 62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.401813 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604 63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.398814 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419 64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.395915 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247 65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.393116 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084 66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.390317 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932 67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.387618 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788 68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.385019 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652 69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.382320 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524 70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
df = (n-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
TABEL KORELASI PRODUCT MOMENT (r) PADA α 5%
df = (n-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402 71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.377322 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287 72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.374823 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.372424 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.370125 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.367826 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.365527 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.363328 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.361129 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.358930 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.356831 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.354732 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.352733 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322 83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.350734 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254 84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.348735 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189 85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.346836 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126 86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.344937 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066 87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.343038 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007 88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.341239 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950 89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.339340 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896 90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.337541 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843 91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.335842 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791 92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.334143 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742 93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.332344 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694 94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.330745 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647 95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.329046 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601 96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.327447 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557 97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.325848 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514 98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.324249 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473 99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.322650 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432 100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010