pengaruh efektivitas penggunaan sistem ...digilib.unila.ac.id/58117/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA (BKPSDM) KABUPATEN PRINGSEWU
(Skripsi)
Oleh:
ADE SISKA SAPUTRI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA (BKPSDM) KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh
Ade Siska Saputri
Penerapan E-Government di Indonesia mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3
Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government, kebijakan tersebut menegaskan bahwa pemerintah harus mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam
meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan dan
mendistribusikan informasi, hal ini menjadi pendorong dalam pelaksanaan serta
penerapan electronic goverment (e-goverment) yakni sebagai sistem pelayanan
berbasis elektronik yang memanfaatkan teknologi informasi pada instansi
pemerintahan. Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Pringsewu selaku instansi yang mengelola data
kepegawaian merupakan fungsi dari manajemen suatu pemerintahan daerah
sehingga Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis teknologi dapat berguna
bagi intansi dalam melakukan efisiensi dan efektivitas proses kegiatan
kepegawaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh Efektivitas
Penggunaan SIK terhadap kinerja pegawai di BKPSDM Kabupaten Pringsewu,
hal ini dilihat dari hasil persentase yang didapat setiap variabel menunjukan cukup
baik dan dilihat dari hasil koefisien determinasi memperoleh besarnya nilai
kontribusi dari pengaruh efektivitas penggunaan SIK bernilai 52% dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Kata kunci : efektivitas, sistem informasi kepegawaian, kinerja pegawai
ABSTRACT
EFFECT OF EFFECTIVENESS OF USE OF EMPLOYEE
INFORMATION SYSTEMS ON PERFORMANCE OF EMPLOYEES
IN EMPLOYEE AGENCY AND RESOURCES DEVELOPMENT
HUMAN (BKPSDM) PRINGSEWU DISTRICT
By
Ade Siska Saputri
The implementation of E-Government in Indonesia refers to the Presidential
Instruction No. 3 of 2003 on National Policy and Strategy of E-Government
Development, the policy confirms that the government should be able to utilize
the advances of information technology and communication to improve the ability
to process, manage, distribute and distribute information, this is a driving force in
the implementation and application of electronic government (e-government),
namely as an electronic-based service system that utilizes information technology
in government agencies. The staffing and Human Resource Development Agency
(BKPSDM) of Pringsewu Regency as the agency that manages staffing data is a
function of the management of a regional government so that a technology-based
Personnel Information System can be useful for institutions to carry out efficiency
and effectiveness in the process of staffing activities. The method used in this
study is descriptive with a quantitative approach.
The results of this study indicate that there is an effect of the effectiveness of the
use of SIK on employee performance at BKPSDM in Pringsewu Regency, it is
seen from the results that the percentage obtained for each variable shows good
and seen from the coefficient of determination the value of the effectiveness of
using SIK is 52% and the rest is influenced by other factors.
Keywords: effectiveness, personnel information system, employee performance
PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN
KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA (BKPSDM) KABUPATEN PRINGSEWU
Oleh:
ADE SISKA SAPUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Pada
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Ade Siska Saputri, lahir di Bandar
Lampung pada tanggal 30 April 1997. Penulis merupakan
anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Deni
Sunarya dan Ibu Endang Sri Asih.
Penulis merasa sangat beruntung dan bersyukur karena memiliki orang tua yang
hebat serta keluarga yang harmonis. Berkat doa, dukungan dan semangat dari
orang tua dan keluarga besar maka penulis bisa melanjutkan pendidikan lebih
tinggi. Hal inilah yang mendasari penulis untuk selalu berbakti kepada kedua
orang tua dan mengutamakan keluarga.
Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak Sriwijaya pada tahun
2002-2003. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di
SDN 1 Sukarame pada tahun 2003-2009. Kemudian, pada tahun 2009-2012
penulis melanjutkan sekolah di MTsN 2 Bandar Lampung. Selanjutnya pada
tahun 2012-2015 penulis melanjutkan sekolah di SMA Al-Azhar 3 Bandar
Lampung. Pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswa pada jurusan
Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melalui jalur
Mandiri. Penulis pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa
Labuhan Ratu V Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur.
Motto
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Al Insyirah)
Kesukesan adalah buah dari usaha-usaha kecil, yang diulang hari demi hari.
(Robert Collier)
You Can If You Think You Can
(Ade Siska Saputri)
Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan
sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian akan
diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”
(An-Najm 39-41)
Manjadda Wajada
“ barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil “
Belajarlah Sabar
Sabar ketika marah, sabar ketika lelah, sabar ketika bingung, dan sabar ketika
jeda, karena ketika sabar kamu pasti akan bertemu dengan doa dan itu baik untuk
kedepannya.
(Daniel Braga)
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT,
atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan, serta kekuatan, kesehatan, dan
kesabaran untukku dalam mengerjakan skripsi ini
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjunganku
Nabi Muhammad SAW
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada
orang-orang yang selalu berharga dan berarti dalam hidupku:
Ayahku (Deni Sunarya) dan Ibuku (Endang Sri Asih)
Kedua orang tuaku yang dengan penuh kesabaran dalam mendidik dan
merawatku sedari kecil hingga mengantarkanku keperguruan tinggi dan
meraih cita-cita yang selama ini aku impikan.
Keluargaku
Kakak-kakak dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
dukungannya ketika aku berada di dalam kesulitan, membimbingku dan
menasihatiku ketika aku hilang arah.
Para Pendidik
Para guru dan para dosen, atas ilmu, nasihat, bimbingan, kesabaran, waktu,
dan arahan yang telah diberikan sehingga aku dapat menjadi pribadi yang
lebih berani dalam mewujudkan impian dan cita-citaku.
Almamatertercinta, Universitas Lampung.
SANWACANA
Alhamdulillahirrabil’alamin segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, manusia yang telah membawa perubahan
besar bagi kehidupan manusia hingga akhir zaman. Atas segala kehendak dan
kuasa ALLAH SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul : “ Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Kepegawaian
Terhadap Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu”, sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP) pada Jurusan Ilmu
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Lampung.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain :
1. Kedua orangtuaku Ayahanda Deni Sunarya dan Ibunda Endang Sri Asih.
Terima kasih atas kasih sayang yang telah Papa dan Mama berikan
kepadaku, terimakasih atas do’a, motivasi, pengorbanan, didikan yang
selama ini kalian berikan kepadaku hingga aku bisa menjadi seperti
sekarang ini. Terimakasih kepercayaan dan amanat yang selama ini kalian
berikan kepadaku untuk menyelesaikan studiku sehingga aku bisa
mencapai gelar Sarjana Administasi Publik. Semoga dengan mendapatkan
gelar S.AP ini aku bisa dengan segera mendapatkan pekerjaan yang dapat
meningkatkan derajat kedua orangtua dan keluarga agar mampu
membahagiakan Papa dan Mama, Amin.
2. Kakak dan Mbaku, Deden Saputra dan Tri Widya Ningsih, yang selalu
memberikan motivasi dan dukungan agar penulis cepat menyelesaikan
skripsi.
3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S selaku dosen pembimbing utama.
Terimakasih prof atas bimbingannya selama ini yang selalu sabar dalam
membimbingku dan selalu memberikan semangat kepada penulis serta
selalu memberikan masukan yang banyak membantu membuat penulis
termotivasi menyelesaikan skripsi ini dan juga terimakasih atas ilmu yang
telah diberikan selama perkuliahan. You are the best lecture for me.
Penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan yang
sekiranya kurang berkenan.
4. Bapak Simon Sumanjoyo H.S.A.N.,M.PA. selaku dosen pembimbing
kedua. Terimakasih bpk atas bimbinganya selama ini yang telah sabar
dalam membimbingku dan taklupa selalu memberikan masukan, saran dan
dukungan yang diberikan untuk penulis serta waktu untuk bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Eko Budi Sulistio, S.Sos., M.AP selaku Dosen Pembahas sekaligus
Dosen Pembimbing Akademik (PA). Terimakasih bpk atas berbagai kritik,
saran dan pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
dan menyempurnakan skripsi ini, dan terimakasih juga untuk bpk yang
selalu sabar dan memberikan pengarahan kepada penulis dari awal kuliah
hingga mendapatkan gelar S.AP.
6. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung
7. Bapak Noverman Duadji, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang
telah membantu dan memberikan kemudahan kepada penulis semasa
kuliah.
8. Ibu Intan Fitri Meutia, M.A.,Ph.D. Selaku Sekertaris Jurusan Ilm
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung yang selalu membantu dan memberikan kemudahan kepada
penulis semasa kuliah.
9. Segenap dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Ibu Selvi, Ibu Rahayu,
Ibu Ita, Ibu Dewie, Ibu Annisa, Ibu Dian, Ibu Meliana, Ibu Devi, Ibu Ani,
Bpk Nana, Bpk Dedy, Bpk Syamsul, Bpk Bambang,atas dukungan selama
ini serta semangat-semangat yang tiada henti diberikan dan juga kepada
Pak Azahri, Pak joe dan karyawan yang telah banyak memberikan
kemudahan kepada penulis selama perkuliahan.
10. Mbak Anggi, Mbak Renni, Bpk Eko Junaedi, Bpk Wiwit, dan Kak
Andhika atas kerjasamanya dalam membantu penulis melakukan
penelitian dan mencari data selama proses skripsi.
11. Cory Kenaya Poetri Teman penulis dari awal masuk perkuliahan hingga
sekarang yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis, selalu mensuport
dan memaksa untuk menemani penulis sampai turun lapangan, akhirnya
skripsi kita bisa selesai bersama.
12. Desta Rapanca Teman penulis yang tiada henti-hentinya selalu
memberikan suport dan bantuan serta selalu menghibur penulis pada saat
penulis hilang arah, akhirnya terselesaikan juga ya.
13. Voni Leorna, Teman penulis yang tiada henti-hentinya selalu menghibur
dikala penulis pusing dan hilang arah. Voni cepet ajuin judul ya !!
14. Briptu Refky Suherman, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi
kepada penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini
15. Sahabat seperjuangan kuliah khususnya sahabat terdekat Lidya Putri, Dwi
Ambar, Fitri Chairani, Meika, Ajeng, Reza Ardhia, Rini, Rohani, Tiwi,
Atan, Iyan dan Ferdinan terimakasih untuk kalian yang selalu memberian
semangat, doa, dan canda tawa dalam suka maupun duka yang banyak
membantu semasa perkulihan hingga pengerjaan skripai ini serta teman-
teman ATLANTIK yang namanya tidak bisa disebut satu persatu.
16. Sahabat-sahabatku Nisa Ulfitri, Renni Kurniati, Awidya, Bella Ayoe,
Febitri Arina, Rayhana Esti, Aji, Bella Putri, Nabilla Gusni, M.Ridwan
yang selalu mendengarkan keluh kesahku, memberikan semangat, doa dan
meluangkan waktu untukku.
Akhir kata semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah SWT. Dan penulis meminta maaf apa bila ada
kesalahan yang disengaja atau pun tidak disengaja. Semoga skripsi ini bermanfaat.
Bandar Lampung, 27 Juni 2019
Penulis,
Ade Siska Saputri
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah: ............................................................................. 8
C. Batasan Masalah: .................................................................................. 8
D. Rumusan Masalah: ................................................................................ 8
E. Tujuan Penelitian : ................................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Efekivitas ................................................................. 11
1. Pengertian Efektivitas ........................................................................ 11
2. Indikator Efektivitas .......................................................................... 13
3. Aspek-aspek efektivitas ..................................................................... 16
B. Tinjauan Tentang Sistem Informasi ...................................................... 17
1. Pengertian Sistem .............................................................................. 17
2. Informasi ........................................................................................... 21
3. Sistem Informasi ................................................................................ 24
C. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen .................................. 26
1. Manajemen ........................................................................................ 26
2. Sistem informasi manajemen ............................................................ 29
D. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ......................................... 30
1. Pengertian Pegawai ........................................................................... 30
2. Kepegawaian ..................................................................................... 33
3. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian ..................................... 35
E. Tinjauan Tentang Kinerja Pegawai ....................................................... 36
1. Pengertian Kinerja ............................................................................. 36
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai ....................... 37
3. Indikator Kinerja Pegawai ................................................................. 39
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu .............................................................. 42
G. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................... 44
H. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 47
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian.................................................................................. 48
B. Lokasi Penelitian ................................................................................... 48
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 49
D. Variabel Penelitian ................................................................................ 49
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 51
F. Teknik Pengolahan Data ....................................................................... 53
G. Kalibrasi Instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas)....................... 53
1. Uji Validitas ...................................................................................... 53
2. Uji reliabilitas .................................................................................... 55
H. Teknik Analisa Data .............................................................................. 57
1. Regresi Linear Sederhana .................................................................. 58
2. Uji Koefisien Korelasi ....................................................................... 59
3. Uji Koefisien Determinan ................................................................. 61
I. Hipotesis Statistik ................................................................................. 61
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian. ......................................................... 64
1. Profil Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Pringsewu. .............................................................. 64
2. Visi dan Misi BKPSDM Pringsewu ...................................................... 65
3. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia ........................................................................................................ 65
B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 67
1. Analisa karakteristik responden ............................................................ 67
2. Analisis statistik deskriptif .................................................................... 69
a. Efektivitas Penggunaan SIK .............................................................. 70
b. Kinerja Pegawai ................................................................................ 71
c. Uji Reabilitas Data ............................................................................ 73
3. Analisis Data Dengan Statistik Inferensial dan Pengujian Hipotesis
Statistik ......................................................................................................... 75
a. Analisis Regresi Sederhana ............................................................... 75
b. Analisis Korelasi Sederhana .............................................................. 76
c. Koefisien Determinasi ....................................................................... 77
d. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ............................................................... 78
C. Pembahasan ................................................................................................. 80
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 82
B. Saran ...................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 43
2. Kisi-Kisi Instrumen ................................................................................... 50
3. Skala Likert ............................................................................................... 52
4. Contoh Kuesioner ..................................................................................... 52
5. Uji Validitas .............................................................................................. 55
6. Indikator Tingkat Reabilitas...................................................................... 56
7. Uji Reabilitas ............................................................................................ 57
8. Tingkat Hubungan .................................................................................... 60
9. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................................ 67
10. Data Responden Berdasarkan Usia Responden ........................................ 68
11. Uji Statistik Deskriptif .............................................................................. 69
12. Variabel Efektivitas Penggunaan SIK ...................................................... 70
13. Variabel Kinerja Pegawai ......................................................................... 72
14. Hasil Uji Validitas X Efektivitas Prnggunaan SIK ................................... 73
15. Hasil Uji Reabilitas Data Butir Soal Valid Instrumen X .......................... 73
16. Hasil Uji Validitas Variabel Y Kinerja Pegawai ...................................... 74
17. Hasil Uji Reabilitas Data Butir Soal Instrumen Y .................................... 74
18. Persamaan Regresi Linier Variabel X dan Y ............................................ 75
19. Kolerasi Variabel X dan Y ........................................................................ 76
20. Koefisien Determinasi .............................................................................. 77
21. Uji t ........................................................................................................... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Tingkat Kegiatan Manajemen ................................................................... 28
2. Kerangka Fikir Penelitian ......................................................................... 46
3. Kurva Uji Hipotesis dengan uji t .............................................................. 63
4. Struktur Organisasi BKPSDM Pringsewu ................................................ 67
5. Diagram Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 68
6. Diagram Data Responden Berdasarkan Usia ............................................ 69
7. Diagram Variabel Efektivitas SIK ............................................................ 71
8. Diagram Variabel Kinerja Pegawai .......................................................... 72
9. Kurva Uji Hipotesis Uji t Variabel X dan Y ............................................. 79
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat kini menimbulkan suatu
revolusi baru, yaitu peralihan dari sistem kerja yang konvensional ke era
digital.Perubahan ini ditandai dengan ditinggalkannya pemerintahan
tradisional (traditional goverment) yang identik dengan paper-based
administration menuju electronic goverment atau e-Goverment.Setiap badan
publik mempunyai kewajiban untuk membuka akses atas infomasi publik
yang berkaitan dengan Badan Publik tersebut untuk masyarakat luas (Zericka.,
2013).
Adanya perkembangan tersebut, mendukung pemerintah untuk memberikan
layanan yang mudah diakses tidak hanya untuk masyarakat dan mitra bisnis
akan tetapi juga untuk mereka yang bekerja disektor publik. Semakin
dituntutnya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan
kinerjanya dalam melaksanakan tatanan pemerintahan, hal tersebut menjadi
pendorong pelaksanaan serta penerapan electronic government (e-goverment)
yakni sebagai sistem pelayanan berbasis elektronik yang memanfaatkan
teknologi informasi pada instansi pemerintahan.
2
Pengembangan dan pemanfaatan e-Government merupakan upaya dalam
mendukung kinerja pemerintah yang berbasis elektronika dalam
penyelenggaraan dan peningkatan kinerjanya secara efektif dan efisien.E-
Goverment merupakan bentuk penerapan pelayanan pubik yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi, sebagai media informasi dan sarana
komunikasi interaktif antara pemerintah dengan pihak lainnya baik
masyarakat, mitra bisnis maupun antar sesama lembaga pemerintahan.
(Dikutip dari jurnal ilmiah ilmu administrasi negara oleh Rachmawati Tri
Maharani, diakses pada tanggal 16 juli 2018).
Penerapan E-Government di Indonesia mengacu pada Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government, kebijakan tersebut menegaskan bahwa
pemerintah harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi dalam meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola,
menyalurkan dan mendistribusikan informasi. Sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh (Bresford dalam Kaiman 2003:7 ) bahwa dalam globalisasi
yang sudah bergulir, menuntut penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi tidak terkecuali pada birokrasi publik.
Semakin dituntutnya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan
publik dan kinerjanya dalam melaksanakan tatanan pemerintahan, hal ini
menjadi pendorong dalam pelaksanaan serta penerapan electronic goverment
(e-goverment) yakni sebagai sistem pelayanan berbasis elektronik yang
memanfaatkan teknologi informasi pada instansi pemerintahan. (Dikutip dari
3
jurnal ilmiah ilmu administrasi negara oleh Rachmawati Tri Maharani, diakses
pada tanggal 16 juli 2018).
Penerapan Teknologi Informasi (TI) dilingkungan Pemerintahan merupakan
faktor pendukung pembangunan yang mencangkup aspek POLEKSOSBUD
dan hukum dimana Pemerintah memfasilitasi informasi kepada masyarakat
dan pelaku bisnis yang dapat diakses baik dalam lingkup lokal/regional
maupun global (Tata Sutabri 2015: 21). Sehingga sudah menjadi kebutuhan
untuk kalangan pemerintah daerah berimigrasi atau berpindah dari manual ke
digital atau elektronis.Dengan begitu penggunaan sistem informasi berbasis
komputer diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Kinerja para pegawai dalam suatu lembaga pemerintahan dapat diukur dari
sejauh mana mereka memperoleh informasi dengan cepat hingga sejauh mana
mereka mengolah informasi tersebut dengan akurat sehingga menjadi suatu
informasi baru yang selanjutnya disampaikan kepada masyarakat ataupun
pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Dengan kata lain peranan
pegawai untuk menjalankan dalam suatu lembaga patutlah diperhitungkan
sehingga hal-hal yang menunjang kerja mereka seperti komponen Informasi
Teknologi (IT) sudah sepantasnya diperhitungkan.
Kehadiran Informasi Teknologi (IT) ini dapat mendorong pencatatan dalam
bidang kepegawaian dimaksudkan untuk proses pengoptimalan dan
pengefisiensian manajemen pegawai dalam lingkungan pemerintah daerah
melalui sistem pendataan kepegawaian yang terintegrasi, tertutup, tertib,
teratur, transparan dan aman yang dapat pula memberikan masukan dalam
4
proses perencanaan pengembangan, mutasi/pengangkatan, kesejahteraan,
pengendalian hingga kebijakan terkait mengenai pegawai di lingkungan
pemerintah daerah.
Inisiatif e-goverment di Indonesia telah diperkenalkan melalui Intruksi
Presiden No. 6/2001 tgl. 24 April 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi,
Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus
menggunakan teknologi telematika untuk mendukung good governance dan
mempercepat proses demokrasi. Lebih jauh lagi, e-goverment wajib
diperkenalkan untuk tujuan yang berbeda-beda di kantor-kantor pemerintahan.
Dari pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran IT sangatlah penting
sebagai salah satu komponen dalam pelaksanaan Sistem Manajemen
Kepegawaian dalam suatu lembaga pemerintah.
Menghadapi pertumbuhan dan pembangunan yang kian pesat maka
dibutuhkanya suatu sistem informasi manajemen yang dapat membantu
penyediaan data dan informasi sebagai bahan penentuan kebijaksanaan dan
strategi pembangunan maupun bagi tersedianya data dan informasi
operasional. Sebagai suatu sistem dalam organisasi pemerintahan, Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian akan memberi manfaat yang besar dalam
upaya pengaturan manajemen sumber daya manusia, peningkatan kualitas
sumber daya manusia serta manajemen kepegawian. (Komorotomo dan
Margono, 2004 : 1).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2000
mengenai Sistem Informasi Kepegawaian, para pimpinan selalu menggunakan
5
informasi untuk melaksanakan tugas-tugas mereka, sehingga subyek
manajemen informasi bukanlah suatu hal yang baru. Terlebih, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sudah sangat berkembang
pesat dimana pemanfaatannya dapat menunjang proses kegiatan yang terjadi
didalamnya. (www.keuda.kemendagri.go.id, diakses pada tangsgal 12 oktober
2018).
Sistem Informasi ASN sendiri dijelaskan dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara , dalam pasal 127 berbunyi “Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas dan akurasi pengambilan keputusan dalam manajemen ASN
diperlukan Sistem Informasi ASN”. Sistem informasi ASN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berbasiskan teknologi informasi yang mudah di
aplikasikan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan yang terpercaya”.
(UU ASN No 5 Tahun 2014 pasal 127 ayat 4). (www.jdih.kemenkeu.go.id,
diakses pada tanggal 12 oktober 2018).
Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu selaku organisasi atau instansi yang mengelola
kepegawaian merupakan fungsi dari manajemen suatu pemerintahan daerah.
Dalam kegiatan organisasi tersebut, Badan Kepegawain dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPDM) Kabupaten Pringsewu mengelola berbagai
macam administrasi kepegawaian seperti: Pengolahan Data Identitas Pegawai,
Mutasi Kepangkatan, Kenaikan Gaji Berkala, Mutasi Jabatan, Pensiun,
Hukuman Disiplin, Diklat Penjenjangan Kepegawaian, Diklat Teknis dan
Fungsional, Cuti Pegawai, Tanda Jasa dan Penghargaan Pegawai dan masih
banyak lagi produk kepegawaian lainnya.
6
Sistem Informasi Kepegawaian sebagai aplikasi penyedia informasi
kepegawaian mengenai manajemen data kepegawaian yang memiliki banyak
kelebihan yaitu pemrosesan data informasi kepegawaian yang cepat dengan
komputerisasi pemerosesan data dapat dilakukan dengan cepat, informasi
yang diproses akurat karena adanya berbagai validasi dan kontrol, informasi
yang disampaikan lebih ringkas dan dapat dicari dengan cepat karena
tersimpan dalam media penyimpanan yang dapat diakses setiap saat, dan juga
informasi lebih terjamin keamanannya dengan adanya validasi pemakaian dan
level tingkat pemakai. Dengan begitu pemeliharaan informasi kepegawaian
relatif mudah dan sederhana serta dapat digunakan untuk mengukur kinerja
pegawai dalam mengolah dan menjalankan proses-proses kepegawaian.
Sistem informasi kepegawaian yang berbasis teknologi berguna bagi instansi
dalam melakukan efisiensi dan efektifitas proses kegiatan kepegawaian.
Sehingga dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, akuntabel, dan up to
date selain itu juga memudahkan para pimpinan dalam mengambil kebijakan.
Berdasarkan hasil pra riset yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Oktober
2018
“Sebelum adanya penerapan Sistem Informasi Kepegawaian di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu dalam menjalankan aktivitas sehari hari, sebagian
besar pengelolaan administrasi kepegawaian dalam pengelolaan data
kepegawaian mulai dari kenaikan pangkat, mutasi pegawai, penyusunan
daftar urut kepangkatan, pensiunan pegawai pada tahun 2000-2015 masih
bersifat manual atau masih menggunakan desktop yang terpisah-pisah
karena teknologi yang digunakan belum ideal sesuai dengan kebutuhan,
sehingga peremajaan data setiap bulannya masing-masing unit kerja harus
melaporkan ke pihak BKPSDM dengan begitu terjadi beberapa
permasalahan yang dihadapi mengakibatkan banyaknya aktivitas
kepegawaian yang kurang teratur, lambat dan tidak efisien sehingga sulit
7
untuk mewujudkan mekanisme sistem yang teratur seperti yang
diharapkan. Sedangkan kelancaran aktifitas administrasi menjadi unsur
pendukung pelaksanaan fungsi dari manajemen sebuah organisasi atau
instansi pemerintahan” (wawancara dengan Anggi admin Informasi
Teknologi (IT) BKPSDM, pada 2 oktober 2018).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diketahui bahwa Penerapan Sistem
Informasi Kepegawaian di bidang Kepegawaian sangatlah penting untuk
menunjang kinerja kepegawaian yang dapat mendukung proses pengelolaan
data dan naskah kepegawaian, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi
Kepegawaian Terhadap Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Pringsewu” karena merupakan instansi pemerintah yang sudah menerapkan
dan mengembangkan sebuah website sebagai wujud dari kebijakan E-
Goverment tersebut.
8
B. Identifikasi Masalah:
Berdasarkan latar belakang yang ada maka penulis dapat menyimpulkan
tentang permasalahan sebagai berikut:
1. Pengelolaan data kepegawaian masih bersifat manual
2. Banyaknya aktivitas kepegawaian yang kurang teratur, lambat dan
tidak efisien.
3. Peremajaan data yang kurang update dikarenakan keterbatasan sinyal
internet.
C. Batasan Masalah:
Dengan adanya batas waktu didalam proses pengumpulan data dan agar proses
penelitian ini dapat berjalan lebih efektif. Penulis hanya memfokuskan
penelitian di Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegaawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Pringsewu (BKPSDM).
Oleh sebab itu, penulis memberikan batasan masalah kepada: “Pengaruh
Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja
Pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu”.
D. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latarbelakang diatas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh signifikan Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu?
9
2. Berapa besar analisa Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi
Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Pringsewu?
E. Tujuan Penelitian :
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas penggunaan sistem informasi
kepegawaian terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten
Pringewu.
2. Untuk melihat seberapa besar analisa efektivitas penggunaan sistem
informasi kepegawaian terhadap kinerja pegawai di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan melalui hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini akan memperkaya kepustakaan Ilmu
Administrasi Negara khususnya dalam studi Administrasi Negara.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai penambah pengalaman akademik
untuk mengembangkan wawasan, mengasah konsep serta teori.
10
b. Bagi Pihak Penyelenggara BKPSDM
Sebagai referensi dalam upaya meningkatkan kinerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Pringsewu dalam meningkatkan Kinerja para
pegawai di Badan Kepegawaaian da Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM).
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Efekivitas
1. Pengertian Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata efektif mempunyai arti
efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah
keaktifan daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang
melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas pada dasarnya
menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, seiring atau senantiasa dengan
pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan antara keduanya.
Kata efektivitas berasal dari suku kata efektif yang merupakan kataa adopsi
dari Bahasa Inggris yaitu effective yang berarti sesuatu yang telah dilakukan
dengan baik. Indrawijaya (1989) dalam Adisasmita (2011) memberikan
pandangan konsep efektivitas sebagai berikut:
“Apabila ektivitas individu dapat tercapai, sudah barang tertentu akan
memberikan kontribusi pada efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa efektivitas organisasi sama dengan
prestasi organisasi secara keseluruhan” (Andisasmita, 2011:21)
Menurut Siagian (2001:24), efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai,
sedangkan efiseiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang
dicapai itu dengfan membandingkan antara input dan output nya.
12
Menurut Sondang (2008:4), efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya,
sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang
dijalankannya. Efektvitas menunjukkan kebershasilan dari segi tercapai
tidaknya sasran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati
berarti makin tinggi efektivitasnya.
Georgopolous dan Tannembaum (1985:50), mengemukakan efektivitas
ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi
harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain,
penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan.
Selanjutnya Stress (1985:87) mengemukakan bahwa efektivitas adalah
jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dngan sumber daya dan
sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan
cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar
terhadap pelaksanaannya.”
Beberapa pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)
yang telah dicapai oleh pegawai, yang mana target tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hidayat (1986)
Efektivitas juga dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai. Semakin
banyak tujuan itu tercapai, maka semakin efektif pula media pembelajaran
tersebut. Dalam hal ini efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas
pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota
13
serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan dan
menunjukkan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil
yang dicapai.
2. Indikator Efektivitas
Indikator efektivitas menggunakan jangkauan akibat dan dampak (outcome)
dari keluaran (output) program dalam mancapai tujuan program. Semakin
besar kontribusi output yang dihasailkan terhadap pencapaian tujuan atau
sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit
organisasi.
Indikator dari teori efektivitas dikemukakan oleh Gibson dalam Tangkilisan
(2005:138) yaitu:
1. Produktivitas
Menggambarkan kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan
data mutu output yang sesuai dengan permintaan lingkungan. Ukuran ini
berhubungan secara langsung dengan output yang dikonsumsi oleh
pelanggan organisasi.
2. Efisiensi
Sebagai angka perbanding (rasio) antara output dengan input,
perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan output dengan
waktu merupakan bentuk umum dari ukuran ini.
3. Fleksibilitas
Sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan intern dan
ekstern.Kriteria ini berhubungan dengan kemampuan manajemen untuk
14
menduga adanya perubahan dalam lingkungan maupun dalam organisasi
itu sendiri.
4. Keunggulan
Yaitu menggambarkan kelebihan organisasi dibandingkan dengan
organisasi lain. Kemampuan individu didalam organisasi tentunya
diperhitungkan dan dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi organisasi.
5. Pengembangan
Usaha pengembangan yang biasa adalah program pelatihan atau sosialisasi
bagi tenaga manajemen/masyarakat dan non-manajemen.Tetapi sekarang
ini pengembangan organisasi telah bertambah banyak macamnya dan
meliputi sejumlah pendekatan psikologi dan sosiologi.
6. Kepuasan
Kepuasan dan semangat kerja adalah istilah yang serupa, yang
menunjukan sampai sejauh mana organisasi memenuhi kebutuhan para
karyawan/masyarakat.
Selain indikator tersebut ukuran efektivitas menurut Duncan dalam Steers
(1985) adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian Tujuan
Pencapaian adalah target keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus
dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan
akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti
pentahapan bagian-bagiannya, maupun pentahapan dalam arti
periodisasinya.
15
2. Integrasi
Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi
untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi
dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses
sosialisasi.
3. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisian tenaga kerja.
Sedangkan indikator efektivitas menurut Hessel Nogi Tangkilisan (2005 :141)
yaitu terdapat 4 indikator diantaranya:
1. Pencapaian Target : maksud pencapaian target disini diartikann sejauh
mana target dapat ditetapkan organisasi dapat terealisasi dengan baik. Hal
ini dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuann organisasi dalam
mancapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Kemampuan Adaptasi : keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh
mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang terjadi baiki dari dalam maupun luar organisasi.
3. Kepuasan Kerja : suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota
organisasi yang mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi
peningkatan kinerja organisasi. Yang menjadi fokus nelemen ini adalah
antara pekerja dan kesesuaian imbalan atau sistem insentif yang
16
diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi dan telah
melakukan pekerjaan melebihi beban kerja yang ada.
4. Tanggung jawab : organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah
diembannya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya, dan
bisa menghadapi serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan
pekerjaannya.
Efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas individu para
anggotanya didalam melaksanakan tugas sesuai dengan kedudukan dan peran
mereka masing-masing dalam organisasi tersebut.
3. Aspek-aspek efektivitas
Aspek- aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010; 13),
efektivitas dijelaskan bahwa suatu program dapat dilihat dari aspek-aspek
antara lain:
1. Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektif jika
melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu program akan
efektif jika tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik.
2. Aspek rencana atau program, yang dimaksud dengan rencana atau
program disini adalah rencana pembelajaran yang ter[perogram, jika
seluruh rencana dapat dilaksanakan maka, rencana atau program dikatakan
efektif .
3. Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat
dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka
menjaga berlangsungnya proses kegiatannya.jika aturan ini dilaksanakan
dengan baik berarti ketentuan atau baturan telah berlaku secara efektif.
17
4. Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program dapat dikatakan efektif
dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat
dicapai.
Jadi, dapat dikatakan bahwa rencana merupakan salah satu aspek penting
untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif.Suatu pekerjaan juga dikatakan
efektif jika memiliki tujuan dan pelaksanaan fungsi. Tujuan pelaksanaan
fungsi dari suatu pekerjaan ditentukan di awal pekerjaan dimana tujuan
berhubungan dengan sasaran atau target yang akan dicapai dari organisasi
tersebut. Sedangkan pelaksanaaan fungsi terkait dengan cara untuk mencapai
sasaran (tujuan) yang telah ditetapkan.
B. Tinjauan Tentang Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi,2007).
Dari definisi ini dapat drinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem
sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja
4. sama untuk mencapai tujuan sistem.
5. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
18
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau elemen atau
subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi
guna mencapai suatu tujuan(Edhy sutanta, 2003:4).
Beberapa pengertian atau definisi mengenai sistem yang diberikan oleh para
ahli diantaranya menurut O‟Brien dan Marakas (2009), Sistem adalah satu
kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja
bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sementara pengertian
sistem menurut Kadir (2003:54) sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Ackof
dalam Effendy (1989:51) mengatakan bahwa sistem adalah setiap kesatuan,
secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian- bagian dalam keadaan
saling tergantung satu sama lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:950) disebutkan bahwa sistem
mempunyai dua pengertian : (a) seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas dan (b) susunan yang teratur
dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya.
Beberapa Definisi-definisi di atas, terlihat bahwa masing-masing menekankan
bahwa sistem memakai pendekatan pada elemen atau komponen.Artinya,
bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling
berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna mencapai
suatu tujuan. Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :
19
a) Mempunyai komponen (components), komponen sistem merupakan segala
sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
b) Mempunyai batas (boundary), batas sistem diperlukan untuk membedakan
suatu sistem dengan sistem yang lain.
c) Mempunyai lingkungan (environments), lingkungan sistem adalah segala
sesuatu yang berada diluar sistem.
d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen, yatu
segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen
dalam sistem.
e) Mempunyai masukan (input), masukan merupakan komponen sistem yaitu
segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang
akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
f) Mempunyai pengolahan (processing), pengolah merupakan komponen
sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar
menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya.
g) Mempunyai keluaran (output), keluaran merupakan komponen sistem
yang berupa beagai bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen
pengolahan.
h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal) setiap komponen dalam
sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu
mencapai sasaran dan tujuan sistem.
i) Mempunyai kendali (control), setiap komponen dalam sistem perlu dijaga
agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
20
j) Mempunyai umpan balik (feedback), umpan balik diperlukan oleh
berbagai kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya
penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam
kondisi normal.(Edhy Sutanta, 2003:6)
Keterkaitan antar komponen dan karakteristik suatu sistem yaitu suatu sub
sistem berkaitan dengan subsistem lainnya yang dihubungkan oleh interface ,
membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives , dan pada akhirnya
diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen
input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control yang
melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem sub sistem 1
bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem 2 yang berperan sebagai
process (Edhy Sutanta, 2003:6).
Selanjutnya secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur, komponen atau variabel-variabel
yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sma lain dan
terpadu (Lucas,1987:5). Definisi yang lebih lengkap menunjukkan adanya
tujuan sesuatu sistem.Misalnya saja yang dikemukakan oleh Campbell
(1979:3) yang menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen
atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk
mencapai sesuatu tujuan.
Gordon B. Davis, (1999:67) mendefinisikan sistem sebagai: “Sistem dapat
abstrak atau fisis. Sistemyang abstrak adalah susunan yang teratur dari
gagasan-gagasan atau konsepsikonsepsi yang saling bergantungan. Sebagai
21
contoh sebuah sistem teknologi adalah sistem yang teratur dari gagasan-
gagasan tentang Tuhan, manusia, dansebagainya.Sistem yang bersifat fisis
adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.
Penelitian terdahulu oleh Laurensius J Passanda (2016) menyebutkan bahwa
ada beberapa pakar yang memberikan pendapat mereka tentang sistem, di
antaranya:
Ludwig Von Bertalanfly: Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat
dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan.
Anatol Rapoport: Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan antara satu sama lain.
L.Ackof: Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang
terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
John A. Beckett: Sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang berinteraksi.
Berdasarkan pengertian dari para ahli dan penelitian terdahulu dapat
disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen dan elemen
yang saling bekerjasama dan menjadi satu rangkaian kerja demi pencapaian
suatu tujuan tertentu.
2. Informasi
Saat ini kita sedang berada pada era informasi, hal ini berarti bahwa informasi
sudah menyentuh seluruh kehidupan baik individual, kelompok, maupun
perusahaan. Di tingkat individu aneka ragam informasi dibutuhkan seperti
kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, lapangan.Informasi menurut Budi
Sutedjo (2002:168) merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari
setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan
22
merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman
fakta-fakta yang ada.
Sedangkan menurut Samuel El ion (1992) Informasi adalah sebuah pernyataan
yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia
dapat membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Informasi merupakan
kumpulan data yang telah diolah baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif
dan memiliki arti lebih luas, dan juga data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Berikut beberapa pandangan tentang pengertian informasi:
Menurut pendapat George R. Terry dalam Moekijat (2005:10) Informasi
adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna”.
Menurut Gordon B. Davis (1999:28) “Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. Sementara Menurut Sutabri
(2005:23) “Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau
diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Dari beberapa pandangan diatas diketahui bahwa kualitas suatu informasi
tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya,
relevan dan kelengkapan:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bisa menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
23
ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang
dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
lagi. Karen informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lain berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan
mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. (Eti
Rochaety, 2013:7)
Keberadaan informasi erat kaitannya dengan proses komunikasi. Hal yang
dimaksudkan yakni dalam penyampaian informasi terdapat tingkatan yang
memungkinkan informasi dapat dikatakan tersalurkan dengan akurat. Gordon
B.davis (1989) mengemukakan bahwa masalah komunikasi informasi dapat
dipandang dalam tiga pendekatan:
1) Tingkat teknis : seberapa akurat informasi dapat disalurkan.
2) Tingkat simantik : seberapa tepat simbol-simbol yang disalurkan dapat
membawa arti yang diinginkan.
3) Tingkat efektivitas : seberapa cocok pesan tersebut sebagai motivasi
tindakan manusia.
24
3. Sistem Informasi
Dalam penelitian terdahulu oleh Launsius J Pasanda (2016), pengamatan dan
kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan dan terobosan teknologi
informasi akan terus berlanjut di masa depan. Maka itu, tidak sulit untuk
memperkirakan bahwa salah satu tantangan bagi kemahiran dan kehandalan
manajemen di masa depan yakni bagaimana kemampuannya memanfaatkan
teknologi yang ada dan sekaligus mengenali berbagai dampak yang
ditimbulkan dalam kehidupan organisasional.
Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan
berbagai fungsi manajerial sangat menentukan pula berhasil tidaknya
manajemen yang bersangkutan mencapai keberhasilan dalam menjalankan
roda organisasi. Kebutuhan akan bermacam-macam informasi bagi berbagai
jenis organisasi bukan lagi menjadi hal baru karena sejak dahulu kala
penanganan sistem informasi dilakukan dengan tujuh tahap, di antaranya:
1. Pengumpulan data
2. Klasifikasi data
3. Pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat dan kegunaannya menjadi
informasi
4. Interpretasi informasi
5. Penyimpanan informasi
6. Penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna
7. Penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi.
25
Pada tahapan tersebut, hal yang baru pada masa ini adalah proses
penanganannya yang dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan dan
terobosan teknologi, terutama dengan menggunakan komputer dan sarana lain
yang bermuatan teknologi tinggi. Lahirnya masyarakat yang informasional
bukan saja karena makin pentingnya peranan informasi dalam mengelola
organisasi, akan tetapi juga sebagai akibat pemanfaatan perkembangan dan
terobosan teknologi informasi.
Sistem Informasi (SI) dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono,
2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software,
jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O‟Brien
dan Marakas, 2009).
Menurut Alter dalam Effendy (1989:11), sistem informasi adalah kombinasi
antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan
Menurut Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah
masukan.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar
organisasi.Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah
26
diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan.Data sendiri merupakan fakta-fakta yang
mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi.Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat
dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya yaitu: aktivitas
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga
aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk
pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru.Masukan berperan di dalam pengumpulan
bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari
lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang
lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya. (Sutono,
2007:31)
C. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen
1. Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan. Manajemen juga dapat dimaksud
27
sebagai suatu sistem kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang
menjalankan pekerjaan. Umunya sumber daya yang tersedia dalam
manajemen meliputi manusia, material, dan modal. Konsep sumber daya
manajemen ini akan menjadi bertambah ketika pembahasan difokuskan pada
Sistem Informasi Manajemen. Dalam Sistem informasi manajemen, sumber
daya manajemen meliputi tiga sumber daya tersebut ditambah dengan sumber
daya berupa informasi.
Dalam upaya memanfaatkan sumber daya manajemen tersebut, para manajer
melakukan tiga macam proses manajemen yang meliputi:
1. Perencanaan
2. Pengendalian (meliputi: pengorganisasian, penggerakan, dan koordinasi)
3. Pengambilan keputusan.
Proses manajemen dapat dilakukan dalam tiga tingkatan kegiatan manajemen.
Tingkatan kegiatan manajemen dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Perencanaan dan pengendalian operasional
2. Perencanaan taktis dan pengendalian manajemen
3. Perencanaan strategis
Tingkat perencanaan operasional dan pengendalian manajemen merupakan
kegiatan manajemen pada tingkat paling rendah. Tingkat perencanaan taktis
dan pengendalian manajemen merupakan kegiatan manajemen tingkat
menengah.Sedangkan tingkat perencanaan strategis merupakan tingkat
kegiatan manajemen paling atas. Ketiga tingkatan manajemen tersebut dapat
digambarkan sebagai sebuah piramida seperti dibawah ini
28
Gambar 2.1 : Tingkat kegiatan manajemen.
Sumber : Edhy Sutanta, 2003:18
Definisi lain menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan,
pemgorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan antar anggota organisasi
perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (stoner AF, 1998)
Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang manajer
harus memahami posisi dari hierarki/ tingkatan manajemen dimana dia berada,
sebagaimana dikemukakan oleh (Raymond Me Lead, Jr,2001), bahwa
tingkatan manajerial terdiri dari, Strategic Planning Level (Top Manajement),
Manajement Control Level ( Middle Manajement), dan Operational Control
Level (Lower Manajement).
Posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap sumber dan bentuk informasi
yang dibutuhkan oleh seorang manajer perusahaan sebagai bahan proses
pengambilan keputusan (Eti Rochaety, 2013:7).
perencanaan
strategis
perencanaan taktis & pengendalian manajemen
perencanaan dan pengendalian operasional
29
2. Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen sebenarnya terdiri atas tiga kata kunci, yaitu
sistem, informasi, dan manajemen. Sebagaimana telah disinggungkan diatas,
cara yang lebih baik untuk memberikan definisi Sistem Informasi Manajemen
adalah dimulai dengan memahami istilah sistem, informasi dan manajemen.
Sistem informasi manajemen dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu
kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang
lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (pro-
cessing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebaga dasar
bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang
dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa yang
mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis
organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia
bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.(Edhy Sutanta, 2003:19)
Sistem informasi manajemen menurut Gordon B. Davis,1995 merupakan
sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan proses pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi. Selanjutnya, Menurut Robert W. Holmes,
1992, SIM adalah sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan
yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna
merencanakan, mengawasi dan menilai aktivitas organisasi yang dirancang
30
dalam kerangka kerja yang menitikberatkan pada perencanaan keuntungan,
perencanaan penampilan, dan pengawasan pada semua tahap.
Sedangkan, Sistem Informasi Manajemen menurut James A.F. Stone, 1992
adalah metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah
informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses
pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan dan fungsi operasi
sebuah organisasi yang lebih efektif. (Eti Rochaety, 2013:10)
Drs Ahmadi Aidi dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:10) SIM
adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.Output informasi oleh manajer
maupun non manager dalam perusahaan untuk membuat keputusan dalam
memecahkan masalah.
Beberapa pengertian Sistem Informasi Manajemen diatas dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan perpaduan antara sumber
daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan,
mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses
pengambilan keputusan( Eti Rochaety, 2013:10).
D. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
1. Pengertian Pegawai
Dalam melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan agar
berdaya guna dan berhasil dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan
makmur baik materi maupun spiritual, sangat diperlukan adanya pegawai
negeri sebagai unsur aparatur negara yang penuh kesetiaan dan ketaatan
31
kepada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bersih, berwibawa,
bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta tanggung jawabnya.
Sejalan dengan hal itu, Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara telah meletakkan landasan yang kokoh untuk mewujudkan
pegawai negeri seperti dimaksud di atas dengan cara mengatur kedudukan,
kewajiban, hak dan pembinaan pegawai negeri sebagai salah satu
kebijaksanaan dan langkah usaha penyempurnaan aparatur negara dibidang
kepegawaian. Pengertian Pegawai Negeri berdasarkan UU Nomor 5 Tahun
2014 :
“Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga Negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahanatau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku“.
Pegawai Negeri terdiri dari :
a) Pegawai Negeri Sipil
b) Anggota Tentara Nasional Indonesia, dan
c) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pegawai negeri sipil sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan diatas
terdiri dari:
a. Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bekerja pada
32
Departemen, Lembaga Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga
tertinggi/Tinggi Negara, dan kepaniteraan pengadilan.
2. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang bekerja pada perusahaan jabatan
3. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperbantukan atau dipekerjakan
padadaerah otonom.
4. Pegawai Negeri Pusat yang berdasarkan suatu peraturan
perundangundangandiperbantukan atau dipekerjakan pada badan lain,
sepertiperusahaan umum, yayasan, dan lain-lain
5. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang menyelenggarakan tugas negara lain.
Dari pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa pegawai negeri sipil
adalah setiap warga Negara Indonesia yang bekerja pada instansi/lembaga
pemerintahan dan digaji dengan anggaran pemerintah berdasarkan Perundang-
undangan yang berlaku.
b. Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah :
Pegawai Negeri Sipil Derah adalah pegawai negeri sipil daerah
provinsi/kabupaten/kota yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) dan bekerja pada pemerintah daerah, atau
dipekerjakan diluar instansi induknya.Pejabat yang berwenang adalah pejabat
yang mempunyai kewenangan mengangkat danatau memberhentikan Pegawai
Negeri berdasarkan peraturan perundangan yangberlaku.Terdapat 4 (empat)
unsur penting untuk menyatakan seseorang sebagai Pegawai Negeriyaitu
:Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
mengangkat dan atau memberhentikan Pegawai Negeri berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.
33
Terdapat 4 (empat) unsur penting untuk menyatakan seseorang sebagai
Pegawai Negeri yaitu :
a) Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam ketentuan yang
berlaku
b) Diangkat oleh pejabat yang berwenang
c) Diserahi tugas dalam suatu jabatan negara atau negara laiinya yang
ditetapkanberdasarkan peraturan yang berlaku
d) Digaji menurut ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku.
Secara sederhana dapat disimpulkan, Pegawai negeri adalah sebagai unsur
aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.Dalam menjalankan tugasnya
pegawai negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik
serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Kepegawaian
Menurut penelitian terdahulu Laurensius J Pasanda (2016), dalam pencapaian
tujuan-tujuan organisasi, kepegawaian penting diperhatikan karena
berhubungan langsung dengan kegiatan operasional dalam organisasi yakni
pegawai atau tenaga kerja.Slamet Saksono (1997: 25), mengemukakan bahwa
pengertian kepegawaian yakni :
“Penggunaan istilah pegawai dan pekerja, kepegawaian dan ketenaga
kerjaan pada hakikatnya secara yuridis tidak mempunyai perbedaan arti
dalam kaitannya dengan kehadirannya di dalam satu perusahaan atau
organisasi, hanya berbeda lingkungan penggunaannya” .
34
Apabila kepegawaian dihubungkan dengan manajemen, maka yang dimaksud
adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam kegiatan kepegawaian seperti
dinyatakan oleh I.G. Wursanto (1991: 16) yang mengatakan bahwa:
“Kepegawaian adalah manajemen yang berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan terhadap bermacam-macam fungsi
pelaksanaan usaha untuk mendapatkan, mengembangkan dan memelihara
para pegawai sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
seefisien mungkin sehingga produktivitas dapat meningkat”.
Adapun beberapa pengertian kepegawaian menurut para ahli :
Menurut Edwin B. Flippo (1998) Dalam bukunya personel management,
mengatakan :
“personal management is the planning, organizing directing and
controlling of the procurement, development, competation, integration,
maintenance, and separation of human resources to the and that
individual, organizationl, and socieatal objectives are accomolished”.
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya
perusahaa individu, karyawan dan masyarakat.
Handoko (1999:17) menjelaskan bahwa :
“Bagian Kepegawaian adalah departemen pelayanan yang membantu para
karyawan dari pimpinan organisasi”. Sedangkan menurut Manullang
Bagian Personalia adalah “Bagian Urusan Pegawai merupakan „service
departement” yang membantu mengerjakan segala masalah kepegawaian
yang dihadapi oleh setiap pimpinan“.
Berdasarkan pandangan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
kepegawaian adalah suatu hal yang berisi tentang bagaimana pegawai dalam
proses kerjanya yang terkait dengan fungsinya sebagai tenaga kerja dalam
suatu organisasi.
35
3. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Pasal 1 ayat 28 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa:
“Sistem Informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data mengenai
pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan
terintegrasi dengan berbasis teknologi.(www.bpptik.kominfo.go.id)
diakses pada tanggal 20 januari 2019
Selanjutnya dalam penelitian terdahulu Laurensius J Pasanda dalam Henry
Simamora (2004:90) berpendapat bahwa:
“Sistem informasi manajemen kepegawaian adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber
daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, karekteristik-karakteristik
unit-unit organisasi”.
Human Resourches Information System (HRIS) ini dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Kepegawian, yaitu:
“Berkenaan dengan merancang format format data kepegawaian dan
mengatur sistem pengumpulan data pegawai, data jabatan, data
pendidikan, data penghargaan, data pendidikan dan pelatihan, data
keluarga, data kehadiran dan lain-lain, sehingga dapat dikelola informasi
tentang perencanaan kebutuhan pegawai, penilaian kinerja, pembinaan
dan pengembangan karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau
kepensiunannya” (Mc Leod dan G Schell, 2004:475).
Senada dengan pendapat diatas, (Musanef, 1996: 244) mendefinisikan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian adalah suatu tatanan bagi proses
pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, penyajian data dan informasi yang
diperlukan untuk menunjang administrasi dan manajemen yang berkaitan
dengan pegawai.
36
Berdasarkan dari pandangan di atas dapat penulis simpulkan bahwa sistem
informasi manajemen kepegawaian adalah suatu sistem terpadu yaitu terkait
dengan proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyampaian
hasil informasi tentang data kepegawaian yang dapat bermanfaat dalam proses
manajerial organisasi.
E. Tinjauan Tentang Kinerja Pegawai
1. Pengertian Kinerja
Suatu organisasi baik itu pemerintah maupun swasta, selalu digerakan oleh
sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tentunya tidak akan tercapai
jika kinerja anggota atau pegawainya tidak maksimal. Menurut Mangkunegara
(2002:67) dalam Pasolong(2010:176) kinerja merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Tidak jauh berbeda, Siagian (1995:227) mendefinisikan kinerja sebagai suatu
keseluruhan kemampuan seseorang untuk bekerja sedemikian rupa sehingga
mencapai tujuan kerja secara optimal dan berbagai sasaran yang telah
diciptakan dengan pengorbanan yang secara rasio lebih kecil dibandingkan
dengan hasil yang dicapai.
Prawirosentono dalam Pasolong (2007:176) lebih cenderung menggunakan
kata performance Dalam menyebut kata kinerja. Menurutnya Performanceatau
kinerja adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggungjawab masing-masing dalam
37
rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Terdapat beberapa pendapat yang mengenai faktor- faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai. Menurut Moorhead dan Chung/Megginson,
dalam Sugiono (2009:12) kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
a) Kualitas Pekerjaan (Quality of Work)
Merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu pekerjaan yang
diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian
dan kerapihan kerja,keterampilan dan kecakapan.
b) Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work)
Merupakan seberapa besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh seorang pegawai. Diukur dari
kemampuan secara kuantitatif didalam mencapai target atau hasil
kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru
c) Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge)
Merupakan proses penempatan seorang pegawai yang sesuai
dengan background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan.
Hal ini ditinjau dari kemampuan pegawai dalam memahami hal-hal
yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.
d) Kerjasama Tim (Teamwork)
Melihat bagaimana seorang pegawai bekerja dengan orang lain
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas
38
secara vertikal ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi kerjasama
secara horizontal merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan
organisasi yaitu dimana antar pimpinan organisasi dengan para
pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan timbal balik
yang saling menguntungkan.
e) Kreatifitas (Creativity)
Merupakan kemampuan seorang pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap mampu
secara efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan-
perubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.
f) Inovasi (Inovation)
Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru guna perbaikan
dan kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cemerlang
dalam mengatasi permasalahan organisasi.
g) Inisiatif (initiative)
Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk mengambil
langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan
untuk melakukan sesuatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk
mengambil tahapan pertama dalam kegiatan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mahmudi (2005:21), yaitu :
a) Faktor personal (Individu), meliputi: Pengetahuan, kemampuan,
kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap
individu.
39
a) Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan pimpinan atau team
leader.
b) Faktor team, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota
tim, keserataan dan kekompakan anggota tim.
c) Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja, atau infrastruktur
yang diberikan organisasi, proses organisasi dan kultur kerja dalam
organisasi.
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa umumnya
faktor-faktor yang mempengaruh kinerja pegawai yaitu :
a) Faktor individu, meliputi kemampuan, kreatifitas, inovasi, inisiatif,
kemauan, kepercayaan diri, motivasi serta komitmen individu.
b) Faktor organisasi, meliputi kejelasan tujuan, kompensasi yang
diberikan, kepemimpinan, fasilitas kerja, atau infrastruktur yang
diberikan organisasi, proses organisasi dan kultur kerja dalam organisasi.
c) Faktor sosial, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota
tim, keserataan dan kekompakan anggota tim, serta keamanan.
3. Indikator Kinerja Pegawai
Menurut Keban (2004:109) dalam Pasolong (2010:184) pengukuran kinerja
pegawai penting dilakukan oleh instansi pelayanan publik. Dengan
mengetahui kelemahan dan kelebihan, hambatan dan dorongan, atau berbagai
40
faktor sukses bagi kinerja pegawai serta institusi maka terbukalah jalan
menuju profesionalisasi, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
dilakukan selama ini.
Terdapat berbagai teori mengenai indikator kinerja pegawai. Salah satunya
indikator kinerja pegawai Fadel (2009:195) mengemukakan beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu :
a) Pemahaman atas tupoksi
Dalam menjalankan tupoksi, bawahan harus terlebih dahulu paham
tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing serta mengerjakan tugas
sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Inovasi
Memiliki inovasi yang positif dan menyampaikan pada atasan serta
mendiskusikanya pada rekan kerja tentang pekerjaan.
c) Kecepatan kerja
Dalam menjalankan tugas kecepatan kerja harus diperhatikan dengan
menggunakan mengikuti metode kerja yang ada.
d) Keakuratan kerja Tidak hanya cepat, namun dalam menyelesaikan tugas
karyawan juga harus disiplin dalam mengerjakan tugas dengan teliti dalam
bekerja dan melakukan pengecekan ulang.
e) Kerjasama
Kemampuan dalam bekerjasama dengan rekan kerja lainya seperti bisa
menerima dan menghargai pendapat orang lain.
41
Selain pendapat diatas, Menurut T.R. Michel dalam Rizky (2001:15)
indikator kinerja meliputi :
1. Kualitas pelayanan (Quality of work), yaitu kualitas pekerjaan yang
dihasilkan dapat memuaskan bagi penggunanya atau tidak, sehingga hal
ini dijadikan sebagai standar kerja.
2. Komunikasi (Communication), yaitu kemampuan pegawai dalam
berkomunikasi dengan baik kepada konsumen.
3. Kecepatan (Promptness), yaitu kecepatan bekerja yang diukur oleh
tingkat waktu, sehingga pegawai dituntut untuk bekerja cepat dalam
mencapai kepuasan dan peningkatan kerja.
4. Kemampuan (Capability), yaitu kemampuan dalam melakukan pekerjaan
semaksimal mungkin.
5. Inisiatif (Intiative), yaitu setiap pegawai mampu menyelesaikan masalah
pekerjaannya sendiri agar tidak terjadi kemandulan dalam pekerjaan.
Menurut Bernardin dan Russel dalam Rosyidi (2007) menyebutkan bahwa ada
enam kriteria untuk mengukur kinerja seorang pegawai, yakni:
1. Quality, sejauh mana kemampuan menghasilkan sesuai dengan kualitas
standar yang ditetapkan perusahaan.
2. Quantity, sejauh mana kemampuan menghasilkan sesuai dengan jumlah
standar yang ditetapkan.
3. Timeleness, tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu
yang dikehendaki dengan memperhatikan koodinasi output lain serta
waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
42
4. Cost Of Effectiveness, sejauh mana tingkat penerapan sumber daya
manusia, keuangan, teknologi dan material yang mampu dioptimalkan.
5. Need Of Supervision,sejauh mana tingkatan seorang pegawai untukbekerja
dengan teliti tanpa adanya pengawasan yang ketat dari supervisor.
6. Interpersonal Input, sejauh mana tingkatan seorang pegawai dalam
pemeliharaan harga diri, mana baik dan kerja sama di antara rekan kerja
dan bawahan.
Pemaparan dari beberapa teori di atas dan membandingkan kondisi lapangan
maka penelitian ini akan menggunakan teori dari T.R. Michel dalam Rizky
(2001:15) untuk mengukur kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan unsur-unsur
yang terkandung dalam setiap indikator ini dianggap mampu menggambarkan
kinerja pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu.
F. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti harus belajar dari penelitian lain, untuk menghindari duplikasi dan
pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama oleh peneliti sebelumnya.
Peneliti terlebih dahulu dalam tinjauan pustaka memudahkan penulis dalam
menentukan langkah-langkah yang sistematis dari teori maupun konseptual.
Berikut ini peneliti terdahulu yang menjadi acuan dan bahan referensi yang
menunjang penulis untuk melakukan penelitian terkait dengan efektivitas
sistem informasi kepegawaian.
43
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
Laurensius J
Passanda (2016)
Pengaruh penerapan
sistem informasi
manajemen
kepegawaian
terhadap kinerja
pegawai negeri di
kantor badan
kepegawaian kota
Palopo
Hasil penelitian ini
mengenai Penerapan
SIMPEG dikota Palopo
sudah berjalan dengan
baik sesuai dengan data
yang diperoleh dari
responden yang
memberikan hasil
79,8%, dengan begitu
diharapkan petugas
SIMPEG dapat
menjaga keadaan agar
tetap dalam keadaan
baik.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Laurensius J
Passanda mengenai
pengaruh penerapan
sistem informasi
kepegawaian
sedangkan penulis
membahas mengenai
efektivitas dari
sistem informasi
kepegawaian.
Raden
Kodarisman, dan
Eko Nugroho
(2013)
Evaluasi Penerapan
Sistem Informasi
Manajemn
Kepegawaian
(SIMPEG) di
Pemerintahan Kota
Bogor
Hasil penelitian ini
mengenai kesuksesan
penerapan sistem
informasi manajemen
kepegawaian yang
dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu
faktor kualitas sistem,
kualitas informasi,
kualitas pelayanan,
penggunaan sistem,
kepuasan sistem dan
peran struktur
organisasi.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Raden Kodarisman
dan Eko Nugroho
mengenai evaluasi
penerapan simpeg di
pemerintahan kota
bogor, penelitian
yang dilakukan
dengan cara
mengevaluasi dari
penerapan simpeg
menggunakan
indikator yang ada,
sedangkan penulis
membahas mengenai
efektivitas sistem
informasi
kepegawaian
sehingga penulis
akan mengukur
efektif atau tidaknya
simpeg yang ada di
BKPSDM
Pringsewu
menggunakan teori
yang sudah
ditentukan.
44
Rahmawati Tri
Maharani (2016)
Penerapan Aplikasi
Elektronik Tata
Naskah (E-Taka) di
Badan Kepegwaian
Daerah Provinsi
Jawa Timur
Hasil penelitian ini
mengenai penerapan
apilkasi elektronik tata
naskah (E-Taka) yang
telah berjalan dengan
baik meskipun belum
sepenuhnya berjalan
secara maksimal karena
terdapat beberapa
kendala serta hambatan,
akan tetapi telah
dilakukan upaya-upaya
untuk mengatasi
kendala dan hambatan
tersebut. Indikator yang
digunakan dalam
peneltian ini ialah
indikator pelaksanaan
E-Goverment menurut
Indrajit(2004)
Penelitian yang
dilakukan oleh
Rahmawati Tri
Maharani mengenai
penerapan
aplikasi(E-Taka) di
BKD Provinsi Jawa
timur menggunakan
6 indikator
pelaksanaan e-
goverment,
sedangkan penulis
membahas mengenai
efektivitas sistem
informasi
kepegawaian yang
dilakukan di
BKPSDM
Kabupaten
Pringsewu dengan
menggunakan 4
indikator efektivitas
menurut Tangkilisan
2005)
Sumber : (dibuat oleh penulis, 2018)
G. Kerangka Pikir Penelitian
Dalam penyusunan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian menurut
Henry Simamora (2004:90) bahwa sistem informasi kepegawaian
merupakanprosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan,
mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia,
karekteristik-karakteristik unit-unit organisasi. Dalam hal ini peranan
komputer untuk proses penyusunan selanjutnya berupa format-format yang
terstruktur memungkinkan proses pencatatan dapat lebih akurat sehingga
proses kerja menjadi lebih cepat.
Dalam penelitian ini akan dibandingkan bagaimana manfaat yang dirasakan
oleh pegawai dalam penggunaan Sistem Informasi Kepegawaian (SIK) dari
45
cara yang manual menjadi cara yang komputerisasi. Dengan penggunaan
Sistem Informasi Kepegawaian (SIK) yang efektif akan mempermudah
mendapatkan data tentang kinerja pegawai, atas dasar tersebut peneliti
menggunakan teori Efektivitas menurutHessel Nogi Tangkilisan yang
mengutrakan penilaian efektivitas dapat diukur dari 4 indikator yaitu :
Pencapaian Target, Kemapuan Adapasi, Kepuasan Kerja,Tanggung Jawab,
serta menggunakan teori Kinerja Pegawai menurut T.R. Michel dalam
Rizky (2001:15) yang mengutarakan indikator kinerja pegawai dapat diukur
dengan 5 indikator yaitu kualitas pelayanan, komunikasi, kecepatan,
kemampuan dan Inisiatif.
Dari uraian diatas peneliti menggunakan teori-teori tersebut karena indikator
dari teori tersebut cocok dengan penelitian ini, sehingga dapat mengukur
apakah penggunaan sistem informasi kepegawaian di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) berjalan secara efektif.
Dengan begitu dapat mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan sistem
informasi kepegawaian terhadap kinerja pegawai dengan membandingkan
teori efektivitas dengan kinerja pegawai.
46
Bagan.2. Kerangka Fikir Penelitian
Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap
Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu
Sumber : diolah peneliti Tahun 2018
Penggunaan Efektivitas
Sistem Informasi
Kepegawaian (Variabel X)
Pencapaian Target
Kemampuan Adaptasi
Kepuasan Kerja
Tanggung Jawab
Hessel Nogi Tangkilisan,
(2005:141)
Kinerja Pegawai (Variabel Y)
kualitas pelayanan,
inisiatif
komunikasi
kecepatan,
kemampuan.
T.R. Michel dalam Rizky
(2001:15)
47
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang sebenarnya yang
kebenarannya harus diuji. Berdasarkan permasalahan di atas maka sebagai
jawaban sementara penulis membuat hipotesa sebagai berikut :
1. Diduga ada Pengaruh Signifikan Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu.
2. Diduga tidak ada Pengaruh Signifikan Efektivitas Penggunaan Sistem
Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai di Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)
Kabupaten Pringsewu.
48
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti, metode yang akan dilakukan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri
(2008:34) menjelaskan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif merupakan
penelitian yang memberi gambaran secermat mungkin mengenai suatu
individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu.
Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2017:8) adalah metode
penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi, analisis atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu.
Penetuan lokasi penelitian ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, yang
salah satunya yaitu Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia karena merupakan instansi yang telah menerapkan dan
49
mengembangkan sebuah website sebagai wujud dari kebijakan e-goverment
dan dirasa dapat membantu memberikan informasi dalam proses penelitian
selanjutnya. Sehingga hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
menjadikan Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) di Kabupaten Pringsewu sebagai lokasi penelitian.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:80), populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi untuk pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu berdasarkan tabel
data pegawai diperoleh jumlah pegawai negeri yang ada di BKPSDM adalah :
Golongan II : 3 Orang
Golongan III : 23 Orang
Golongan IV : 2 Orang
28 Orang
Populasi ini diharapkan dapat dijadikan sampel untuk memberikan masukan
dan pendapat mereka serta dapat memenuhi kriteria untuk memperlihatkan
pengaruh keberadaan sistem informasi kepegawaian terhadap kinerja pegawai.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
50
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
terdapat varibel-variabel dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen
Variabel Indikator Sub indikator
Efektivitas
Penggunaan
Sistem Informasi
Kepegawaian
(SIK) di BKPSDM
Kaupaten
Pringsewu
(Variabel X)
Pencapaian target 1. Pencapaian tujuan organisasi
2. Pelaksanaan tujuan organisasi
Kemampuan
beradaptasi
3. Penyesuian diri internal
organisasi
4. Penyesuaian diri eksternal
organisasi
Kepuasan kerja
4. Motivasi
6. Kenyamanan
7. Sistem Intensif
Tanggung Jawab 8. Kemampuan menyelesaikan
mandat
9. Kemampuan menyelesaikan
masalah
Kinerja Pegawai
(Variabel Y)
Kualitas Pelayanan
.
1. Pelayanan yang memuaskan
pelanggan.
2. Kualitas yang digunakan
baikatau buruk.
Inisiatf 1.Inisiatif yang digunakan dalam
menyelesaikan pekerjaan
Komunikasi 3. Kemampuan berkomunikasi
dengan konsumen.
Kecepatan 4. Tingkat kecepatan waktu
bekerja
Kemampuan 5. Tingkat kemampuan bekerja
secara maksimal
Sumber :diolah penulis, 2018
51
E. Teknik Pengumpulan Data
Dimana penulis mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam
penelitian dalam skala kecil dengan cara pengamatan (observasi), wawancara
(interview), serta survei lapangan.
1. Angket (Quesioner)
Merupakan teknik pengumpulan data dimana partisipan/respoden mengisi
pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap
mengembalikan kepada peneliti (Cresweel, 2012:192).Menurut definisi
ahli diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa angket merupakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan media pertanyaan atau
pernyataan tertulis untuk melihat hasil dari responden yang nantinya
dihitung untuk mendapatkan hasil yang valid.Untuk angket pada penelitian
ini menggunakan skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena yang terjadi dalam
penelitan, fenomena ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif, untuk keperluan
analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor seperti pada tabel
berikut:
52
Tabel 3.4 Skala Likert
No Jawaban Bobot Nilai
1 Sangat Baik 5
2 Cukup Baik 4
3 Tidak Baik 3
Sumber: Sugiyono (2017:94)
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Tabel 3.5 Contoh Kuesioner
No. Pertanyaan Jawaban
SB B TB
1.
Pegawai dapat menyelesaikan
tugas dengan cepat
√
Sumber: Sugiyono (2017:94)
2. Observasi
Proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan mengamarti
orang dan tempat pada saat dilakukan penelitian (Cresweel, 2012:197 ).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian observasi
adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek dan
subjek dengan cara mencatat atau melihat langsung. Observasi dilakukan
ke lokasi penelitian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pringsewu.
53
3. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data berdasarkan buku, jurnal dan
panduan lain yang berkaitan dengan penelitian penulis sebagai bahan
perbandingan dengan data yang telah didapatkan penulis melalui
penelitian di lapangan.
F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini melalui tahapan sebagai berikut :
1. Editing, yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data. Tujuannya adalah untuk mengurangi kesalahan
atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah
diselesaikan. Dalam editing akan diteliti kembali mengenai
kelengkapan pengisian terhadap semua pertanyaan kuesioner.
2. Koding data, yaitu membentuk kode-kode jawaban yang diperoleh
dengan simbol berupa angka.
3. Tabulasi, yaitu tahap yang dilakukan dengan menyusun dan
menghitung data hasil pengkodean, kemudian dibuat tabel agar mudah
dipahami.
G. Kalibrasi Instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas)
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono 2017:121. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrument akan
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk
54
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.Uji
validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 22 for windows
Ket:
rxy = Koefisisen validitas item yang dicari.
X = Skor responden untuk tiap item.
Y = Total skor tiap responden dari seluruh item.
Σx = Jumlah skor dalam distribusi X
Σy = Jumlah skor dalam distribusi Y
Σ = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
Σ = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
N = Jumlah subyek
Apabila nilai tiap faktor memiliki nilai rhitung > rtabel maka faktor
tersebut merupakan konstruk yang kuat, sehingga instrumen tersebut bisa
dikatakan valid.Begitupun sebaliknya, jika nilai rhitung < rtabel maka
dikatakan tidak valid.
Validitas instrumen pada bab ini berisi tentang validitas keseluruhan
sampel sebanyak 28 orang responden.
55
Tabel 3.6 Uji Validitas
Instrumen R. Hitung R.Tabel Keterangan
Variabel EPSIK
X.1 0,719 0,3739 VALID
X.2 0,473 0,3739 VALID
X.3 0,495 0,3739 VALID
X.4 0,389 0,3739 VALID
X.5 0,491 0,3739 VALID
X.6 0,690 0,3739 VALID
X.7 0,490 0,3739 VALID
X.8 0,524 0,3739 VALID
X.9 0,411 0,3739 VALID
X.10 0,405 0,3739 VALID
Variabel KP
Y.1 0.465 0,3739 VALID
Y.2 0,540 0,3739 VALID
Y.3 0,683 0,3739 VALID
Y.4 0,474 0,3739 VALID
Y.5 0,635 0,3739 VALID
Y.6 0,577 0,3739 VALID
Y.7 0,658 0,3739 VALID
Y.8 0,758 0,3739 VALID
Y.9 0,533 0,3739 VALID
Y.10 0,389 0,3739 VALID
Sumber : Data diolah penulis 2019
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu alatukur
mengukur dengan stabil dan konsisten.Besarnya tingkat reliabilitas
ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas.Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha.
56
rīī =[𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑ 𝑆²𝑆1²
]
s² = ∑𝑋2 − (∑𝑋)2
𝑁
N
Keterangan :
rīī = Realibilty Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σs² = Jumlah butir pertanyaan
S1² = Varian total
Adapun indikator yang digunakan dalam menentukan besarnya nilai
reabilitas yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.7 Indikator tingkat reliabilitas
Nilai reabilitas Tingkat reliabilitas
0,00 s.d 0,20 Kurang reliabel
>0,20 s.d 0,40 Agak reliabel
>0,40 s.d 0,60 Cukup reliabel
>0,60 s.d 0,80 Reliabel
>0,80 s.d 1,00 Sangat reliabel
Sumber : Triton (2005)
Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumusan alpha
cronbach’s dengan bantuan SPSS 22. Peneliti melakukan uji reabilitas
terhadap masing-masing instrumen variabel Efektivitas Penggunaan
Sistem Informasi Kepegawaian dan Kinerja Pegawai dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden. Semakin besar nilai alphanya maka semakin
tinggi reliabilitasnya atau sebaliknya. Selanjutnya indeks reliabilitas
57
diimprestasikan dengan menggunakan interprestasi r untuk menyimpulkan
bahwa alat ukur yang digunakan cukup atau reliabel.
Adapun hasil uji reabilitas setelah melakukan penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach’s
Keterangan
Efektivitas Penggunaan SIK
(EPSIK)
0,689 RELIABEL
Kinerja Pegawai (KP) 0,775 RELIABEL
Sumber : Data diolah penulis 2019
Dimana nilai alpha cronbach untuk variabel efektivitas penggunaan SIK
sebesar 0,689 yang berarti reliabel karena jika dilihat dari tabel 3.8 variabel
ini berada ditingkat >0,60 s.d 0,80 yang artinya reliabel, dan untuk variabel
kinerja pegawai berada pada nilai 0,775 yang artinya variabel ini berada juga
ditingkat >0,60 s.d 0,80 yang artinya reliabel.
H. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif yang dilakukan dengan cara statistik deskriptif yakni
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan
membuat generalisasi hasil penelitian. Dalam metode ini penyajian data
dapat berupa tabel, grafik, diagram, persentase dan frekuensi. Tujuan dari
analisis data ini adalah:
Pertama, untuk mendeskripsikan data dalam bentuk frekuensi maupun tabel
sehingga karakteristik datanya muda dipahami.
58
Kedua, untuk menarik kesimpulan tentang masalah yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan melalui pengujian
hipotesis. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis yang digunakan
adalah pengujian hipotesis asosiatif, yakni dugaan adanya
hubungan/pengaruh dalam populasi melalui data hubungan variabel dalam
sampel jenuh. Berikut langkah langkah rumus untuk pengujian tersebut:
1. Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara
satu variabel (X) dengan variabel lainnya (Y) yang dalam penelitian ini
adalah variabel Efektivitas Sistem Informasi Kepegawain (X) dan Kinerja
Pegawai Negeri (Y). Dalam analisis ini yang hendak dicapai adalah untuk
mengetahui arah hubungan antar variabel independen Efektivitas Sistem
Informasi Kepegawain dan variabel dependen (Kinerja Pegawai Negeri)
apakah menunjukkan angka positif ataukah negatif. Selain itu, melalui melalui
analisis ini pula dapat diprediksi nilai variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan ataupun penurunan.
Data yang biasanya digunakan adalah berskala interval atau rasio. Dalam
menentukan regresi linear sederhana dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
Ket:
Y =Kinerja Pegawai
X =Efektifitas Sistem Informasi Kepegawaian
Y = a+bX
59
a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)
b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Dalam menentukan nilai a dan b maka dapat digunakan rumus berikut:
Ket :
a= Konstanta
b= Koefisien regresi
X= Efektivitas SIK (Variabel X)
Y= Kinerja Pegawai (Variabel Y)
2. Uji Koefisien Korelasi
Analisis korelasi atau asosiasi merupakan analisis yang digunakan untuk
menggambarkan adanya keeratan hubungan antar variabel dalam hal ini
variabel Efektivitas Sistem Informasi Kepegawaian (X) dan Kinerja Pegawai
Negeri (Y). Koefisien korelasi product moment yang digunakan dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mencari dan membuktikan hubungan
antara dua variabel yang dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Ket:
r = Koefisien korelasi Product Moment
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
60
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan
∑ = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑ = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
n = Jumlah sampel
Rumus di atas dapat diakhiri dengan menyajikan pengambilan keputusan
untuk memberi kesimpulan dari pengujian tersebut. Dasar pengambilan
keputusan untuk keofisien korelasi (product moment) Karl Pearson adalah:
Jika r hitung> rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika rhitung< rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ket:
Ho : = 0 (tidak ada kesesuaian/hubungan)
Ha : 0 (ada kesesuaian/hubungan)
Selanjutnya sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi pada hasil
yang diperoleh, maka dilakukan penilaian dengan pedoman yang diberikan
oleh Sugiyono (2017 :185).
3. 9 Tabel tingkat hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2017:184)
61
3. Uji Koefisien Determinan
Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi, tahap selanjutnya adalah
mencari nilai koefisien determinasi.Koefisien determinasi merupakan kuadrat
dari koefisien korelasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Ket:
Kd = Koefisien determinasi
r²xy= Koefisien kuadrat kolerasi berganda
I. Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan regresi linier
sederhana.Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y).Regresi linier sederhana
dilakukan denganuji-t.
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara
parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran
secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.
Menurut Sugiyono (2012:255), menggunakan rumus:
√ −
√1 − ²
Kd = r²xy x 100%
62
Ket:
t = Distribusi t
r = Koefisien korelasi parsial
r² = Koefisien determinasi
n = jumlah data
(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel
dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Ho diterima jika nilai thitung ≤ ttabel atau nilai sig > α
Ho ditolak jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai sig < α
Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan, sedangkan bila Ho ditolak artinya terdapat pengaruh
yang signifikan.Rancangan pengujian hipotesis statistik ini untuk menguji
ada tidaknya pengaruh antara variabel independent yaitu EfektivitasSistem
Informasi Kepegawaian (X) terhadap Kinerja Pegawai (Y) adapun yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
- Ho: β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan
- Ha : β ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan.
Tingkat keberartian hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
dapat digambarkan pada ilustrasi berikut:
63
Gambar III.1
Kurva Uji Hipotesis dengan Uji t
Sumber : Sugiyono (2013:245)
Untuk penghitungan pada rumus-rumus pengujian hipotesis statistik data
diatas digunakan perangkat lunak SPSS V22.00.s
82
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh pada BAB IV, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Adanya pengaruh Signifikan Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi
Kepegawaian terhadap Kinerja Pegawai di BKPSDM Kabupaten
Pringsewu, hal ini berdasarkan pada hasil persentase yang didapat pada
variabel X yaitu sebesar 67,9% masuk kedalam katagori cukup baik dan
pada variabel Y sebesar 50% masuk kedalam katagori cukup baik.
2. Berdasarkan hasil dari perhitungan Koefisien Determinasi (KD) untuk
memperoleh besarnya nilai kontribusi dari pengaruh Efektivitas
Penggunaan SIK bernilai 52% sedangkan 48% nya ditentukan oleh faktor
lain yang tidak diteliti oleh penulis.
B. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran–
saran yang penulis sampaikan sebagai berikut:
1. Diperlukan peningkatan Efektivitas Penggunaan SIK dengan cara yaitu
pencapaian target organisasi , kemampuan beradaptasi pegawai , kepuasan
kerja pegawai dan tanggung jawab pegawai agar dapat mempertahankan
83
ataupun meningkatkan Efektivitas dari Penggunaan SIK menjadi lebih
baik lagi, Selanjutnya Kinerja Pegawai juga diperlukan peningkatan
kualitas pelayanan pegawai, inisiatif pegawai, komunikasi antar pegawai,
kecepatan waktu bekerja pegawai dan kemampuan bekerja pegawai
sehingga dapat mempertahankan atau meningkatkan Kinerja pegawai yang
ada di BKPSDM Pringsewu menjadi lebih baik lagi.
2. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apasaja faktor-faktor lainnya
yang menjadi penyebab pengaruh sistem informasi kepegawaian.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Davis, Gordon B. 1999. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo.
Drs. Ahmad Aidi., Akt.M.Kom. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: In
Media
Eti Rochaety, Faizal Ridwan. Z, Tupi Setypwati. 2013. Sistem Informasi
Manajemen Edisi 2. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Edhy Sutanta, S.T. 2003, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu
McLeod, Raymond, Jr., George P. Schell, Management Information System
(Sistem Informasi Manajamen), Salemba Empat, Jakarta 2008
Munasef, 1992. Manajemen Kepegawaian, Jakarta : Gunung Agung
Siagian, Sondang P, 2014. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara.
Tata Sutabri, S.Kom., MMSI. (2016). Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi)
Yogyakarta : CV Andi Offset.
Peraturan Perundang-Undangan :
Instruktur Presiden Nomor 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian
Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil
Undang-Undang RI No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tantang Pokok-Pokok Kepegawaian
Undang-Undang RI No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Sumber Jurnal:
Maria Ketty Djawa dan Durita Puspasari. (2015), “ Implementasi Aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Untuk Mendukung E-
Goverment pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur”.
Vol 3, No 3, http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id. Diakses 16 Juli 2018
Laurensius J Pasanda. (2016), “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Kepegawaian Terhadap Kinerja Pegawai Negeri di Kantor Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Palopo”. http://repository.unhas.ac.id
diakses pada tanggal 18 Juli 2018
Rahmawati Tri Maharani. (2016), “Penerapan Aplikasi Elektronik Tata Naskah
(E-Taka) di Badan Keegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur”. Vol 4, No
10, http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id diakses tanggal 17 Juli 2018
Raden Kodarisman, Eko Nugroho (2013), “ Evaluasi Penerapan Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintahan Kota Bogor”. Vol 2, No 2,
http://ejnteti.jteti.ugm.ac.id/indek.php/INJTETI/article/view/52/86. diakses
tanggal 17 September 2018.
Website:
“efektivitas sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG)”
http://repository.warmaweda.ac.id/276/2/bab1.pdf diakses pada tanggal 28
Novemberb 2018