pengaruh etika kerja islam, kecerdasan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN
EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL KARYAWAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERBANKAN
SYARIAH
(Studi Kasus BNI Syariah Kantor Cabang Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh :
Eri Kurniawati (213-14-029)
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id
E-mail:administrasiiaiansalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakannya pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,
maka skripsi Saudara:
Nama : Eri Kurniawati
NIM : 213-14-029
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul :PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM,
KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN
SPIRITUAL KARYAWAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PERBANKAN SYARIAH (STUDI
KASUS KANTOR BNI SYARIAH KC SEMARANG)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian surat ini
dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 2 Oktober 2018
Pembimbing
Dr. Ahmad Mifdlol. Lc, M.S.I
NIP.19800409 200801 1 015
i
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706
Website : www.febi.iainsalatiga.ac.id E-
mail:administrasiiaiansalatiga.ac.id
PENGESAHAN
PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN
KECERDASAN SPIRITUAL KARYAWAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS KANTOR BNI
SYARIAH KC SEMARANG)
DISUSUN OLEH
ERI KURNIAWATI
NIM: 213 14 029
Telah dipertahankan oleh Panitia Dewan Penguji Skripsi Program StudiPerbankan
Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Selasa, tanggal
25 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh
gelar sarjana S1 Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji :Dr. Hikmah Endraswati
Sekretaris Penguji :Dr.Mifdlol, Lc., M.SI
Penguji I :Ari Setyawan, M.M
Penguji II :Fetria Eka Yudiana,M.Si
Salatiga, 2 Oktober 2018
Dekan Fakultas Ekonomi danBisnis Islam
Dr. Anton Bawono,M.Si
NIP 19740320 200312 1 001
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eri Kurniawati
NIM :213-14-029
Progam Studi :S1 Perbankan Syariah
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi :Pengaruh Etika Kerja Islam, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Karyawan
Terhadap Kinerja Karyawan di Perbankan Syariah
(Studi Kasus BNI Syariah KC. Semarang)
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri,
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 9 September 2018
Penulis
Eri Kurniawati
NIM. 213 14 029
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eri Kurniawati
NIM :213-14-029
Program Studi :S1 Perbankan Syariah
Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Etika Kerja Islam,
Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Karyawan Terhadap
Kinerja Karyawan di Perbankan Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC.
Semarang)” benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti
tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 9 September 2018
Penulis
Eri Kurniawati
NIM. 213 14 029
iv
MOTTO
Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin selagi masih hidup
Sekali kaki melangkah pantang menoleh kebelakang
Setiap Kesulitan Pasti ada Kemudahan
Apabila kita dalam kesulitan yang mendalam jangan putus asa karena
Allah selalu bersama kita
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya (Jarwanto dan Nanik Indarwati) yang telah
memotivasi saya dan menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini
serta kasih sayang tanpa batah demi masa depan penulis.
2. Untuk dosen pembimbing saya beliau bapak Dr. Achmad Mifdhol M, Lc,
M.Si yang telah membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini sampai ahir.
3. Untuk kang Slamet Riyono, Vita Aprilia Safitri, Rifan Zainul Ikhsan yang
telah memberikan motivasi, arahan serta nasehatnya selama ini.
4. Teruntuk Dek Ulfi, Kang Ozan, Kang Wahid fk Wama, dan semua yang
telah menyemangati penulis sehingga dapat menyelesaikan skrispi.
5. Untuk sahabat-sahabat kamar B6 Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al
Falah yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam mengerjakan
skripsi.
6. Untuk keluarga besar Bani K.H Umar Zaid terima kasih atas kasih
sayangnya
7. Untuk seseorang yang nantinya akan menjadi pendamping dalam hidupku
8. Untuk sahabat-sahabat PS-S1 yang telah memeberikan masukan serta
motivasi.
vi
9. Untuk keluarga besar BNI Syariah Kantor Cabang Semarang yang telah
mengizinkan penelitian serta magang di sana.
10. Untuk seluruh organisasi yang pernah saya ikuti : Menwa (Resimen
Mahasiswa), JQH (Jami’iyatul Qura’ Wal Huffadz), Ittaqo (Ittihad
Attulabah Litarqiyah Al lughoh Al Arobiyyah), Al Khidmah Kampus Kota
Salatiga, FK WAMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Magelang),
KOPPONTREN (Koperasi Pondok Pesantren Al Falah), AL ASMA’ ( Al
falah Anak Santri Magelang), INSANTRI (Inspirasi Santri) terima kasih
atas pengalaman dan kenangan yang telah saya dan kalian lakukan untuk
organisasi ini.
11. Untuk keluarga besar Mahad IAIN Salatiga dan Pondok Pesantren
Tarbiyatul Islam Al falah yang telah membimbingku dan memberikan saya
arti sebuah kehidupan serta ilmu yang tidak bisa saya balas.
12. Untuk TPQ Al Muhajirin terima kasih telah diberikan kesempatan untuk
bergabung dan belajar bersama santri TPQ.
13. Untuk RA Al Falah terima kasih atas Pengalaman dan Ilmu yang saya
ambil dari anak-anak. Mereka adalah penyemangat hari-hari penulis.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Etika Kerja Islam, Kecerdasan
emosional, dan Kecedasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan di Perbankan
Syariah (Studi Kasus BNI Syariah Kantor Cabang Semarang)” untuk memenuhi
salah satu syarat Sarjana S1 Ekonomi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang ini.
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dorongan,
bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Kaprodi Program
StudiPerbankan Syariah IAIN Salatiga.
viii
4. Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si yang telah memberikan
waktunya untuk memberikan saran, petunjuk dan bimbingan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan
seluruh sivitas akademik IAIn Salatiga.
6. Bapak, Ibu, Adik yang selalu memberikmotivasi serta doa
restunya.
7. Untuk kang Slamet dan semua teman-teman yang telah
menyemangatiku.
8. Semua pihak yang telah membantu saya, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan berbagai
pihak yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.
atas perhatian dan masukan , saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr. Wb
Salatiga, 29 Agustus 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Kurniawati, Eri. 2018. Pengaruh Etika Kerja Islam, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan di Perbankan
Syariah (Studi Kasus BNI Syariah KC Semarang) Dibimbing oleh Dr. Ahmad
Mifdlol M., Lc., M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh etika kerja islam,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan di
perbankan syariah dengan kinerja karyawan (studi kasus BNI Syariah KC
Semarang). Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan
pengambilan pustaka . jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Alat analisa yang digunakan adalah Uji Statistik dan Uji Asumsi
Klasik. Objek yang digunakan adalah karyawan BNI Syariah KC Semarang
dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel etika kerja islam dan
kecerdasan spiritual secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, sedangkan variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara silmultan etika kerja
islam, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Etika Kerja Islam, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual,
Kinerja karyawan.
x
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
MOTTO.................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
E. SistematikaPenulisan ................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 12
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 20
1. Etika Kerja Islam ................................................................................ 20
2. Kecerdasan Emosional ........................................................................ 24
3. Kecerdasan Spiritual ........................................................................... 26
4. Kinerja Karyawan ............................................................................... 29
C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 32
D. Hipotesis ................................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................. 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 36
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 37
1. Populasi ............................................................................................... 37
2. Sampel ................................................................................................ 37
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38
xi
E. Skala Pengukuran.................................................................................... 39
F. Definisi Konsep dan Operasional Penelitian .......................................... 40
G.Instrumen penelitian ................................................................................... 54
H. Uji Instrumen .......................................................................................... 56
BAB IVANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 61
1. Identitas BNI Syariah ......................................................................... 61
2. Sejarah BNI Syariah .......................................................................... 61
3. Visi, Misi, Nilai dan Sasaran Strategis ............................................... 63
4. Struktur Organisasi ............................................................................. 64
5. Gambaran Umum Responden ............................................................. 64
B. Analisis Data ........................................................................................... 64
1. Uji Reliabilitas dan Validitas .............................................................. 64
2. Uji Statistik ......................................................................................... 72
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 68
4. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 82
B. Saran ....................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya........................................................ 15
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................ 52
Tabel 4.1 Uji Reliabilitas .................................................................... 65
Tabel 4.2 Uji Validitas ........................................................................ 66
Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas .......................................................... 69
Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 71
Tabel 4.6 Uji Normalitas Kolmogrov ................................................. 72
Tabel 4.11 Uji T .................................................................................. 73
Tabel 4.12 Uji F Test .......................................................................... 76
Tabel 4.13 Uji R.................................................................................. 77
Tabel 4.14 Hasil Penelitian ................................................................. 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran........................................................ 32
Gambar 3.1 Indikator Etika Kerja Islam ............................................. 43
Gambar 3.2 Indikator Kecerdasan Emosional .................................... 46
Gambar 3.3 Indikator Kecerdasan Spiritual ....................................... 49
Gambar 3.4 Kinerja Karyawan ........................................................... 51
Gambar 4.1Struktur Organisasi .......................................................... 64
Gambar 4.2 Scatterplots ...................................................................... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah lembaga keuangan yakni perbankan syariah, kinerja
karyawan yang bagus mempunyai peranan dalam menunjang kemajuan
perbankan syariah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan adalah Etika Kerja Islamnya, Kecerdasan Emosionalnya, Serta
Kecerdasan Spiritualnya.
Etika kerja Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai
bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang/jasa),
tetapi dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya
karena aturan halal dan haram ( Hana dalam Prasetyo, 2017: 4)
Menurut Hana dan Ghufron dalam Prasetyo (2017: 4) dalam
persaingan bisnis yang ketat, perusahaan yang unggul bukan hanya
perusahaan yang memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik, melainkan
juga perusahaan yang mempunyai etika kerja yang baik.
Etika kerja Islam merupakan sikap seorang karyawan dalam
pekerjaanya yang sesuai dengan kaidah maupun konsep syariah Islam.
Sebuah pekerjaan yang diniatkan ibadah akan menjadi berkah dan bekerja
sesuai dengan etika kerja Islam adalah syarat wajib untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
2
Menurut Boyatzis Et Al dalam Fitriastuti (2013) menyatakan bahwa
kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang
menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan, bahwa emosi
manusia berada di wilayah bawah sadar sehingga diakui kecerdasan
emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan utuh tentang
diri sendiri dan orang lain.
Menurut Fabiola (2005: 2) kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari
kemampuan kerja yang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan
mengolah diri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang
lain.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan
baik pada diri sendiri dan hubunganya dengan orang lain (Goleman dalam
Rahmasari, 2012: 5)
Selain kecerdasan emosional, hal lain yang mempengaruhi kinerja
karyawan adalah kecerdasan spiritual. Seorang karyawan yang telah
mempunyai kecerdasan emosional yang baik perlu juga mempunyai
kecerdasan spiritual karena dengan adanya kecerdasan spiritual dalam diri
karyawan akan dapat memaknai sebuah masalah baik itu masalah diri
maupun masalah perusahaan dengan baik dan memaknai setiap peristiwa
secara positif.
3
Menurut Zohar dan Marshall (2000) kecerdasan spiritual merupakan
kecerdasan tertinggi manusia. Kecerdasan spiritual memberikan manusia
moral, kemampuan menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman dan cinta
serta kemampuan setara. Kecerdasan diri, belas kasih, kreatifitas, dan
kemampuan berpikir.
Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa.
Orang yang mempunyai SQ (Spiritual Quotient) tinggi mampu memaknai
penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa,
masalah bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang
positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan
tindakan yang positif (Supriyanto, 2011: 695).
Menurut Berman dalam Rahmasari (2012: 13) menjelaskan bahwa
kecerdasan spiritual dapat memfasilitasi dialog antara pikiran dan emosi,
antara jiwa dan tubuh. Kecerdasan spiritual juga dapat membantu seseorang
untuk dapat melakukan transedensi diri.
Hasil penelitian yang dilakukan Faisal dan Anggraeni (2010)
dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
terhadap Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang menyimpulkan
bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. karyawan yang kecerdasan spiritualnya tinggi dan
didukung lingkungan kerja yang juga spiritual, secara positif menjadi lebih
4
kreatif, memiliki kepuasan kerja yang tinggi, mampu bekerja dengan baik
secara tim, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
Hasil penelitian Wulandari (2017), Paisal Anggraini (2010),
Waryanti (2011), Rahmasari (2012), Husain (2013),Yusmaniasri dkk. (2015),
Asmadi dkk (2016) dan Hardiat (2016) yang menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan Trisnawati (2012), Pande (2013). Dan Wultur (2014)
menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Kinerja karyawan antara yang satu dengan yang lain mempunyai
perbedaan. Berbagai karaker dan sikap dalam mengerjakan tugas antara
karyawan satu dengan yang lain mempunyai sikap yang berbeda pula.
Pertama, karyawan yang bekerja di perbankan syariah hanya untuk mencari
uang. Kedua, karyawan yang giat dan berusaha serta konsisten terhadap
perbankan dengan tujuan untuk memajukan perusahaan dan pulang sesuai
dengan jam kerja dan yang terpenting mendapatkan gaji.
Mangkunegara dalam Rahmasari (2012: 14) menjelaskan bahwa
kinerja individu adalah hasil kerja baik dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan
tercapai apabila didukung oleh atribut individu, upaya kerja (work effort) dan
dukungan organisasi.
5
Menurut Hasibuan dalam Rahmasari (2012: 38) kinerja merupakan
gabungan tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta
tingkat motivasi pekerjaan.
Dari data di atas, penelitian ini akan mengarah pada usaha
menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dari dimensi etika kerja
Islam karyawan, kecerdasan emosional serta kecerdasan spiritual terhadap
kinerja karyawan di perbankan syariah. Penelitian ini berusaha menganalisis
faktor etika kerja Islam, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang
dianggap dapat mempengaruh kinerja karyawan di perbankan syariah.
Kecerdasan emosional apakah mempengaruhi kinerja karyawan,
apakah orang yang belum mempunyai kecerdasan emosional akan terganggu
dan bahkan kinerjanya kurang bagus. Hal lain yang menarik yakni apakah
kecerdasan spiritual karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan di
perbankan syariah mengingat perbankan syariah merupakan sebuah lembaga
keuangan yang berbasis syariah tentunya akan membutuhkan karyawan yang
juga mempunyai kecerdasan spiritual yang bagus sehingga signifikan dengan
perbankan syariah.
Peneliti tertarik untuk mengambil kinerja karyawan sebagai objek
dependen yang diteliti karena peneliti berusaha untuk mencari tahu apakah
etika kerja Islam pada setiap karyawan mempengaruhi kinerja karyawan
dalam perbankan syariah. Selain itu, setelah mengetahui apakah etika kerja
6
Islam mempengaruhi kinerja yakni untuk mencari tahu seberapa pengaruh
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.
Beda penelitian kami dengan penelitian sebelumnya adalah adanya
variabel etika kerja Islam dalam penelitian kami. Yang sebelumnya belum
pernah diteliti. penelitian sebelumya hanya meneliti tentang kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan. Kedua
penelitian ini dipusatkan di kantor BNI Syariah KC Semarang.
Berdasaran uraian di atas, penulis mencoba untuk menemukan
pengaruh antara beberapa faktor dengan mengadakan penelitian dengan judul,
”Pengaruh Etika Kerja Islam, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan
Spiritual Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Di Perbankan Syariah
(Studi Kasus Karyawan BNI Syariah Kantor Cabang. SEMARANG)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh etika kerja Islam berpengaruh terhadap
kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang?
2. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
kinerja karyawan karyawan BNI Syariah KC Semarang?
3. Bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap
kinerja karyawan karyawan BNI Syariah KC Semarang?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh etika kerja Islam terhadap
kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang.
2. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh kecerdasan emosional
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang.
3. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh kecerdasan spiritual
terhadap kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah
maupun secara praktis, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi penulis
a. Menambah pengetahuan tentang adanya pengaruh etika kerja
Islam, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap
kinerja karyawan di perbankan syariah.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis serta dapat
mengulas kembali pengetahuan dan lmu yang telah diperoleh
selama di bangku perkuliahan.
8
2. Bagi PT. Bank BNI Syariah KC Semarang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pimpinan, manajer
untuk memilih dengan baik dan mengetahi dengan baik karyawan
yang akan direkrut dalam sebuah perusahaan sehingga pimpinan akan
menimbang dan menyeleksi dengan baik karyawan sehingga akan
tercipta perusahaan yang sehat.
3. Bagi Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ekonomi
sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
4. Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan menjadi wacana yang baik yang dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman dan penelaahan penelitian maka
rancangan penelitian sebagai berikut:
Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi Latar Belakang
Masalah, yang menyajikan pemaparan secara umum penelitian serta
landasan pemikiran penelitian secara garis besar baik dalam teori maupun
fakta yang ada sebagai alasan dasar dalam pembuatan penelitian ini.
9
Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaaan,
fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian.
Tujuan penelitian adalah hal yang diharapkan dalam penelitian yang
mengacu pada latar belakang masalah, rumusan masalah dan hipotesis.
Pada bagian terakhir bab ini membahas tentang sistematika penulisan yang
di dalamnya membahas tentang ringkasan materi yang akan dibahas pada
setiap bab yang ada dalam skripsi.
Pada bab II LANDASAN TEORI ini diuraikan tentang teori- teori
yang digunakan dalam penelitian yaitu : Pengertian Etika kerja Islam,
Fungsi Etika Kerja Islam, Pengertian Kecerdasan Emosional, Indikator
Kecerdasan Emosional, Pengertian Kecerdasan Spiritual, serta Indikator
Kecerdasan Spiritual, Pengertian Kinerja Karyawan, Penelitian Terdahulu,
Kerangka Penelitian, Perumusan Hipotesis.
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka serta
merupakan jawaban sementara atau masalah penelitian.
Bab III METODOLOGI PENELITIAN ini berisi tentang metode
penelitian. Pada bab ini menguraikan Jenis Penelitian yang digunakan
dalam penelitian, Lokasi yang akan dijadikan penelitian Dan Waktu
Penelitian, Populasi berisi jumlah seluruh target yang akan dijadikan
penelitian.
10
Sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan dengan jumlah
populasi, jumlah yang diambil dan metode pengambilan jenis sampel dan
sumber data mengenai gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk
variabel penelitian. Teknik Pengumpulan Data berisi cara atau langkah
dalam pengambilan kemudian akan dikumpulkan untuk dijaidkan penguat
dalam penelitian.
Skala Pengukuran merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur data yang telah terkumpul, Definisi konsep dan operasional
menguraikan variabel dan efisiensi operasional dimana skripsi terhadap
variabel yang berkaitan dengan jumlah populasi. Metode analisis data
mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan
dalam penelitian.
Bab IV ANALISIS DATA adalah analisis data dan pembahasan.
Pada bab ini berisi tentang Deskripsi Objek Penelitian yang di dalamnya
menguraikan tentang penjelasan singkat objek yang digunakan dalam
penelitian dan uraian hasil uji analisis data dari data yang telah diperoleh.
Uji Statistik dan Uji Koefisien Determinasi yang menggambarkan
pengaruh variabel yang digunakan. Hasil penelitian mengungkapkan
interpretasi untuk memaknai implikasi penelitian.
11
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi Kesimpulan dan
Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Kesimpulan
merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang lebih sempit. Saran adalah
beberapa pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut penelitian dengan
tujuan untuk memberikan masukan agar penelitian lebih baik lagi. Daftar
Pustaka merupakan kumpulan referensi yang mendukung dalam penelitian
ini. lampiran merupakan hal-hal yang mendukung dan berkaitan yang
berupa lembaran lampiran dan biasanya dalam bentuk dokumen atau foto.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yang
berkaitan dengan etika kerja Islam, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual karyawan terhadap kinerja karyawan di perbankan syariah adalah
sebagai berikut:
1. Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi (2008)
menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan bagian akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Bawono (2008) menyatakan bahwa
terdapat pengaruh dari variabel etika kerja Islam terhadap sikap
karyawan bagian akuntansi dalam perubahan orgnisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrianto (2013) menyatakan
bahwa etos kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Dalam penelitianya Shafissalam (2013) menyatakan bahwa etos
kerja Islam berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Penelitianya Desky (2014) menyatakan bahwa etos kerja Islam
mempengaruhi kinerja karyawan.
13
2. Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian Karmandita Dan Subudi menyatakan bahwa
kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. secara parsial kecerdasan kecerdasan emosional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Penelitian yang dilakukan oleh Trihandini (2005) menyatakan
bahwa seluruh hipotesis dalam penelitianya telah terbukti secara
signifikan. Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, dan kecerdasn
spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan Waryanti (2011) menyatakan
bahwa terdapat pengaruh terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan. Semakin baik
kecerdasan spiritual yang dimiliki karyawan maka akan semakin baik
kinerja yang ditunjukan karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto dan Troena
(2012) menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja, kecerdasan emosional
berpengaruh signifikan terhadap kinerja, kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, keceradasan spiritual
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
14
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmasari (2012) menyimpulkan
bahwa kecerdasan emosi memberikan pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap kinerja karyawan dan kecerdasan spiritual
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriastuti (2013)
menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini menunjukan
bahwa karyawan yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi akan
bekerja lebih baik sesuai standar organisasi dan pada akhirnya akan
mencapai kinerja yang lebih baik.
Dalam penelitian Choiriah (2013) menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja auditor.
Dalam penelitianya Zulfardiansyah. NS dkk (2014) menyatakan
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian Kumala (2015) menyatakan bahwa gaya manajemen
konflik kolaborasi dan kompromi mampu memediasi hubungan
kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja
karyawan.
15
3. Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian Wullur (2014) menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurandini (2014) Menunjukan
bahwa komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Dalam penelitianya Wulandari (2017) menyatakan bahwa secara
parsial kecerdasan spiritual dan komitmen karyawan tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Dari penelitian di atas ditemukan hasil perbedaan penelitian
bahwa kecerdasan spiritual tidak selamanya mampu mempengaruhi
kinerja karyawan.
Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya
No Peneliti Variabel Hasil
Pengaruh Etika kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
1 Fitrianto
(2013)
a) Etika kerja Islam,
b) Kinerja karyawan
Tingkat etika kerja Islam
berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
2
Desky (2014) a) Etos kerja Islami
b) Gaya
kepemimpinan
c) Kinerja karyawan
Etika Kerja Islam
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
3 Shafissalam
dan
a) etika kerja Islam Berpengaruh positif dari
etika kerja Islam terhadap
16
misbakhudin
(2013)
kinerja karyawan
4 Dewi (2008) a) Etika kerja Islam
b) Sikap karyawan
c) Perubahan
organsasi
Terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel
etika kerja Islam terhadap
dimensi cognitive,
affective dan behavioral
dalam perubahan
organisasi.
5 Bawono
(2008)
a) Etika kerja Islam
b) Sikap karyawan
c) Perubahan
organisasi
Terdapat pengaruh dari
variabel etika kerja Islam
terhadap sikap karyawan
bagian akuntansi dalam
perubahan orgnisasi
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
6 Fitriastuti
(2013).
a) Kecerdasan
emosional
b) komitmen
organisasional
c) organisasional
citizenship
behavior
d) dan kinerja
karyawan
Kecerdasan emosional
berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
7 Achmad
Sani
Supriyanto
dan Eka
a) Kecerdasan
emosional
b) kecerdasan
spiritual
Kecerdasan emosional
berpengaruh signifikan
terhadap berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
17
Afnan
Troena
(2012)
c) kepemimpinan
d) transformasional,
e) kepuasan kerja
kinerja manajer
8 Zulfardiansy
ah. Ns, dkk
(2014)
a) Profesionalisme
b) gaya
kepemimpinan
c) lingkungan kerja
d) kecerdasan
emosional
e) kinerja pengelola
keuangan
Kecerdasan emosional
berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
9 Meliana
Kumala
(2015)
a) Kecerdasan
emosional
b) kinerja karyawan
kecerdasan emosional
berpengaruh positif dan
signifikan pada kinerja
karyawan.
Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
10 Waryanti
(2011)
a) Kecerdasan
Emosional
b) Kecerdasan
Spiritual
c) Kinerja Karyawan
Terdapat Pengaruh Positif
Dan Signifikan Antara
Kecerdasan Spiritual
Terhadap Kinerja
Karyawan
11 Yusmaniani
, dkk (2015)
a) Kecerdasan
emosional
b) kecerdasan
spiritual
c) dan kinerja
Kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
18
karyawan
12 Lisda
Rahmasari
(2012)
a) kecerdasan
intelektual
b) kecerdasan emosi
c) kecerdasan
spiritual
d) kinerja karyawan
Kecerdasan emosi
memberikan pengaruh
yang signifikan dan positif
terhadap kinerja karyawan
dan kecerdasan spiritual
memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap
kinerja karyawan
13 Anis
Choiriah
(2013)
a) Kecerdasan
emosional
b) kecerdasan
intelektual
c) kecerdasan
spiritual
d) etika profesi
e) kinerja
Kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja.
14 Fabiola
Meirnayati
Trihandini
(2005)
a) Kecerdasan
intelektual
b) kecerdasan emosi
c) kecerdasan
spiritual
d) kinerja karyawan.
secara signifikan
kecerdasan emosi, dan
kecerdasn spiritual
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
15 Wulandari
(2017)
a) Kecerdasan
spiritual
b) kepercayaan pada
atasan
Secara parsial kecerdasan
spiritual karyawan tidak
berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
19
c) komitmen karyawan
d) kinerja karyawan
16 Wullur
(2014)
a) Kecerdasan
Emosiona
b) Kecerdasan
Spiritual
c) Etika Profesi
d) Kinerja
Kecerdasan Spiritual
Tidak Berpengaruh
Terhadap Kinerja.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
terdapat pada :
1. Variasi variabel bahwa penelitian sebelumnya kebanyakan
menggunakan varibel kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
penelitian ini menambahkan variabel etika kerja Islam terhadap
kinerja karyawan di perbankan syariah.
2. Pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kecerdasan emosional
mempengaruhi kinerja karyawan namun ada yang menyatakan bahwa
kecerdasan emosional tidak mempengaruhi kinerja karyawan ( adanya
interkonsistensi dari peneliti)
3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan Bank
BNI Syariah KC Semarang.
20
B. Kerangka Teori
1. Etika Kerja Islam
a. Pengertian Etika Kerja Islam
Menurut Nurmatias dalam Prasetyo (2017: 13) Etika Islam
bersumber pada firman Allah SWT yang autentik, yaitu Al
Qur’an dan Hadist yang merupakan contoh-contoh dari kehidupan
nabi Muhammad SAW, serta Ijma dan Qiyas. Hukum dan
ketetapan etika dapat dijadikan pegangan dan pedoman hidup,
yaitu berlandaskan pada dasar-dasar moral yang ditetapkan oleh
Allah SWT
Ada lima hal yang melandasi etika kerja Islam, yaitu
Pertama, unity (kesatuan), konsep ini terkait dengan konsep
keesaaan Allah SWT (tauhid) sebagai bentuk hubungan vertikal
antara manusia dan Tuhanya. Sebagai seorang muslim harus
melihat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik
Allah SWT dan akan kembali padaNya.
Kedua, equilibrium (keseimbangan) konsep ini terkait
dengan konsep ’adl (keadilan dan kepemilikan) ketiga, free will
(kebebasan berkehendak) setiap orang diberi kebebasan untuk
mengerjakan sesuai dengan keinginanya sampai pada tingkatan
tertentu, tetapi kebebasan itu harus disertai dengan tanggung
jawab kepada sesama, karena Allah SWT tidak mengubah nasib
21
seseorang sampai dia merubahnya sendiri. Keempat, tanggung
jawab (responbility), ini terkait dengan pertanggung jawaban
seseorang terhadap segala tindakan yang dilakukan baik terkait
dengan yang berhubungan dengan manusia maupun dengan Allah
SWT (Adab dan Rokhman, 2015: 50).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
etika kerja Islam merupakan kinerja yang didasarkan pada Al-
Qur’an dan Hadis, selain itu, etika kerja Islam merupakan
kegiatan dalam dunia namun bisa dikatakan ibadah jika niat kerja
untuk ibadah kepada Allah.
b. Karakteristik Etika Kerja Islam
Menurut Hafidhudin dalam Prasetyo (2017: 15) karakteristik etika
kerja Islam meliputi :
1) Al Shalah atau baik, bermanfaat dan compatible yaitu ada dua
syarat mutlak suatu pekerjaan dapat digolongkan sebagai
maslahah yaitu lahir dari keikhlasan niat pelaku dan
pekerjaan itu memiliki nilai-nilai kebaikan. Dengan indikator
melakukan pekerjaan yang baik dan bermanfaat.
2) Al Itqan atau kemantapan dan sempurna yaitu Kualitas kerja
yang itqan adalah hasil pekerjaan yang dapat mencapai
standar ideal pekerjaan secara teknis. Untuk itu diperlukan
dukungan pengetahuan dan skill yang optimal. Islam
22
menganjurkan ilmunya dan tetap berlatih. Dengan indikator
keyakinan bahwa bekerja adalah kewajiban dari Allah.
3) Al Ihsan atau kejujuran yang terbaik dan lebih baik . ihsan
mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas
pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan
peningkatan yang terus-menerus seiring dengan
bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu dan sumber
daya lainya. Suatu kerugian jika prestasi kerja hari ini
menurun dari hari kemarin. Dengan indikator menghindari
dosa.
4) Al Mujahadah atau kerja keras yang optimal. Dalam Al
Qur’an meletakan kualitas mujahadah dalam bekerja pada
konteks manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri
dan agar nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah
dalam pemanfaatan secara optimal guna mendapatkan Ridha
Allah SWT dengan indikator bekerja keras dan ketekunan.
5) Tanafus dan Ta’awun atau berkompetisi dan tolong-
menolong. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk
tolong-menolong atau berkompetisi di manapun
keberadaanya untuk menjadi hamba yang gemar berbuat
kebajikan, sebab yang paling mulia dalam pandangan Allah
SWT adalah insan yang paling taqwa (QS. Al-Baqarah: 148).
23
Dengan indikator kemandirian, semangat kerja dan tolong-
menolong dalam kebaikan.
6) Mencermati nilai nikmat. Mencermati nilai nikmat yaitu
dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja.
Seperti dalam hadist yang artinya “ Siapkan lima sebelum
(datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang masa
matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa
senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu
sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum
masa miskinmu” (HR Bahaqi dari Ibnu Abbas). Dengan
indikator tidak membuang-buang waktu dalam bekerja.
c. Penerapan Etika Kerja Islam
Penerapan etos kerja Islam yaitu dengan cara
mengekpresikan sikap atau sesuatu selalu berdasarkan semangat
untuk menuju kepada perbaikan, dengan berupaya bersungguh-
sungguh menerapkan etika tersebut, yang berupaya untuk
menghindari hal yang negatif (Tasmara dalam Prasetyo,2017: 17).
Faktor itulah yang kemudian dianggap penting sekali sebagai
salah satu standar bahwa etika Islam dalam sebuah bisnis
memegang peranan penting bagi sukses dan tidaknya suatu
perusahaan.
24
2. Kecerdasan Emosional
a. Pengertian Kecerdasan Emosional
Menurut Supriyanto (2011) yang berjudul Pengaruh
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kepemimpinan
Transformasional, Kepuasan Terhadap Kinerja Manajer studi di
Bank Syariah Kota Malang bahwa hasil dari penelitian ini
menunjukan kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja , kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja,
Agustin dan Ginanjar dalam (Fitriastuti, 2013: 104)
berpendapat, bahwa keberadaaan kecerdasan emosional yang
baik akan membuat karyawan menampilkan kinerja lebih baik.
Goleman (2000) dalam Jurnal Dinamika Manajemen Fitriastuti
(2013: 104) mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan
dalam dunia kerja bukan hanya kemampuan kognitif (cognitiive
intelligence) saja yang dibutuhkan tetapi juga kemampuan
emosional (emotional intelligence).
Kecerdasan emosional dalam dunia kerja merupakan
faktor yang diperlukan selain kecerdasan intelektual karena
seorang karyawan yang mempunyai kecerdasan emosional yang
tinggi akan dapat melaksanakan kinerja dengan baik. Menurut
25
Supriyanto (2011: 8) kecerdasan emosional penting dan harus
dipelihara terus – menerus dan dipertahankan merupakan syarat
kunci kesuksesan dan keahlian seseorang.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
Goleman dalam Mauliana (2015: 50) menjelaskan bahwa
ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
seseorang, yaitu:
a) Lingkungan Keluarga
Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama
dalam mempelajari emosi. Kecerdasan emosional dapat
diajarkan pada saat bayi melalui ekspesi. Peristiwa
emosional yang terjadi pada kanak-kanak akan melekat dan
menetap secara permanen hingga dewasa. Kehidupan
emosional yang dipupuk dalam keluarga bagi setiap
individu kelak dikemudian hari.
b) Lingkungan Non Keluarga.
Hal ini terkait adalah lingkungan masyarakat dan etika
kerja Islam. Kecerdasan emosional ini berkembang sejalan
dengan perkembangan fisik dan mental. Pembelajaran ini
biasanya ditunjukan dalam suatu aktivitas seseorang diluar
dirinya dengan emosi yang menyertai keadaan orang lain.
26
c. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Aspek-aspek kecerdasan emosional seseorang menurut
Tridhonanto (2009: 5) adalah sebagai berikut :
1) Kecakapan pribadi, yaitu kemampuan mengelola diri sendiri
2) Kecakapan sosial, yaitu kemampuan menangani suatu
hubungan.
3) Keterampilan sosial, yaitu kemampuan menggugah
tanggapan yang dikehendaki orang lain.
3. Kecerdasan Spiritual
a. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Menurut kamus besar bahasa Indonesia spiritual adalah
suatu hal yang berhubungan atau bersifat kejiwaan baik rohani
maupun batin. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa,
yaitu sebagai kapasitas dalam diri manusia yang menyalurkan
segala sesuatu dari dimensi-dimensi imajinasi dan kejiwaan
yang lebih dalam dan lebih kaya kedalam hidupan sehari-hari,
keluarga, organisasi, dan intuisi (Zohar dan Marshall, 2001: 41).
Menurut Agustian (2001: 14) kecerdasan spiritual
adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan dalam
menempatkan perilaku hidup dan menjelaskan bahwa hidup
seseorang lebih bermakna dibanding yang lain.
27
Kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, kecerdasan
spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Bahkan faktor
yang paling menentukan seseorang dapat merasa bahagia atau
tidak bahagia dipengaruhi oleh kecerdasan spiritual, artinya
kecerdasan spiritual merupakan faktor utama penentu
kebahagiaan seseorang.
Syari’ati dalam Ginanjar (2007) menyatakan bahwa
spiritual quotient adalah penjabaran dari gerakan thawaf
spiritual yang menjelaskan tentang bagaimana meletakkan
aktifitas manusia, agar mampu mengikuti pola-pola atau etika
alam semesta. Sehingga manusia dapat hidup di dunia dengan
penuh makna, serta memiliki perasaan nyaman dan aman, tidak
terlanggar atau tidak bertentangan dengan azas-azas SBO
(Spiritual Based Organization) yang sudah baku dan pasti.
Kecerdasan spiritual seharusnya wajib dimiliki oleh
setiap karyawan agar dapat mencapai taraf dan hasil kerja yang
maksimal. Selain itu, dengan memiliki kecerdasan spiritual yang
tinggi karyawan dapat dengan mudah menghadapi tuntutan
pekerjaan, bersikap amanah, dan berperilaku jujur dalam
menjalankan tugasnya.
28
Analisis penelitian yang pernah di lakukan oleh Sa’adah
(2017) menunjukan bahwa spiritual di tempat kerja,
pemberdayaan karyawan dan motivasi kerja secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh
sebesar 95,1 % sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar model
ini dan secara parsial berpengaruh positif.
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2017)
menghasilkan secara simultan kecerdasan spiritual, kepercayaan
pada atasan, dan komitmen karyawan berpengaruh signifikan
tehadap kinerja karyawan.
Penelitian Oxford university menunjukan bahwa
spiritual berkembang karena manusia krisis makna, jadi
kehadiran organisasi seharusnya jga memberi makna apa yang
menjadi tujuan organisanisasinya. Makna yang muncul dalam
organisasi akan membuat setiap orang yang bekerja didalamnya
lebih dapat mengembangkan diri mereka. hasilnya mereka juga
dapat bekerja lebih baik.
b. Manfaat Kecerdasan Spiritual
Menurut Zohar dan Marshall (2001: 12) terdapat beberapa
manfat kecerdasan spiritual yaitu:
1) Menjadikan lebih cerdas secara spiritual beragama
2) Menjadikan manusia lebih kreatif
29
3) Menungkinkan manusia mengarahkan hal-hal yang bersifat
intrapersonal dan interpersonal, menjembatani antara diri
dan orang lain.
4) Membantu dalam menghadapi masalah baik atau buruk,
hidup atau mati, jati diri, penderitaan, dan keputusasaan.
5) Membantu mencapai perkembangan diri yang lebih utuh
karena memiliki potensi.
6) Membantu dan memahami eksistensi manusia.
4. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan (job performance) dapat diartikan
sebagai sejauh mana seseorang melaksanakan tanggung jawab
dan tugas kerjanya (Singh et al, 1996) dalam Nugroho (2006:
21).
Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2008: 67)
Kinerja karyawan merupakan proses yang
menghasilkan sesuatu hasil baik berupa jasa atau barang sesuai
dengan tanggung jawabnya masing-masing.
30
Menurut wirawan (2009) dalam Rahmasari (2012)
Kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja.
Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi
atau indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentu.
Kinerja adalah sebuah pengabdian karyawan yang
diberikan kepada perusahaan (Mathis dan Jackson, 2002 dalam
Hardiat, 2016: 10). Gomes (1995) dalam Nugroho (2006: 20)
lebih lanjut menjelaskan terdapat dua kriteria pengukuran
berdasarkan hasil akhir (result-based performance evaluation)
dan pengukuran berdasarkan perilaki (behavior-based
performance evaluation).
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan menurut
Mangkuprawira (2007: 155) dalam Wulandari (2017: 48),
yaitu:
1) Faktor personal atau individual, meliputi unsur
pengetahuan, ketrampilan (skill), kemampuan, kepercayaan
diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh tiap
individu karyawan.
2) Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan
team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan
31
dan dukungan kerja karyawan melalui permberian insentif,
bonus, dan penghargaan.
3) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan dallam satu tim, kepercayaan terhadap
sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut
pendapat Davis dalam Mangkunegara (2008: 67) yang
merumuskan bahwa:
Human Performance = Ability + Motivation
Motivation = Attitude + Situation
Ability = Knowledge + Skill
1) Faktor Kemampuan
Dengan kemampuan potensi yang baik seperti
kemampuan untuk tetap menjadi anggota organisasi dan
berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi
serta kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap
setiap perilaku dan kegiatan.
Dengan etika kerja Islam yang memadai untuk
jabatanya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari , maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja
yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu
32
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahlianya.
2) Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai
dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan
kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi ( Mangkunegara, 2008:
68).
C. Kerangka pemikiran
Kinerja didefinisikan sebagai puncak dari perolehan
manusia, sumber daya, dan juga lingkungan tertentu yang telah
dikumpulkan sedemikian rupa yang akan menghasilkan sesuatu
yang baik berupa barang jadi atau barang jasa. Didalamnya
terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi tingkat
kinerja karyawan.
Gambar 2.1 kerangka pemikiran
Kinerja
Karyawan (Y)
(Y )
Kecerdasan Emosional (X2)
Etika kerja Islam (X1)
Kecerdasan Spiritual (X3)
33
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang hubungan,
perbedaan maupun pengaruh suatu variabel.hipotesis dibuat berdasarkan
kajian literatur maupun analisis rasional. Hipotesis dibuat sesuai dengan
pertanyaan dan tujuan penelitian.(Periantalo, 2016: 225)
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan
belum diketahui kebenaranya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam
kenyataan empiris. Berdasarkan data diatas dan telaah penelitian
sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengaruh Etika kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasetyo (2017)
hasilnya menunjukan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nadipah
(2016) hasilnya menunjukan bahwa variabel etos kerja Islam
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian yang dilakukan Oleh Fitrianto (2013) hasilnya
menunjukan bahwa tingkat etika kerja Islam berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
34
H1 = Ada pengaruh positif etika kerja Islam terhadap kinerja
karyawan perbankan syariah
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Kecerdasan emosional antara karyawan satu dengan yang
lain mepunyai tingkatan yang berbeda, ini dibuktikan dengan
bagaimana seorang karyawan dapat menghadapi persoalan atau
masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh menunjukan bahwa
adanya pengaruh positif antara kecerdasan emosional, intelektual
dan spiritual terhadap kinerja karyawan. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Edwardin (2006) dalam Fitriastuti (2013: 110)
memperkuat justifikasi bahwa kompetensi komunikasi, kecerdasan
emosional dan budaya organisasi secara signifikan mempengaruhi
kinerja karyawan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zulfardiansyah
(2014) yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
H2 = Ada pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan di perbankan syariah
35
3. Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
Penelitian yang pernah oleh Achmad Sani Supriyanto dan Eka
Afnan Troena (2012) yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Penelitan Fabiola Meirnayati Trihandini (2005) menyatakan
bahwa dalam penelitianya kecerdasan spiritual berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lisda Rahmasari (2015)
menyatakan bahwa kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual
berpengaruh terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Anis Choiriyah yang menyatakan
bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan tehadap kinerja
karyawan
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
H3 = Ada pengaruh positif kecerdasan spiritual terhadap kinerja
karyawan di perbankan syariah
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena peneliti
ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dengan fakta. Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk
penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk
menyusun karya ilmiah ini diperoleh dari lapangan. Selain itu penelitian ini
melakukan pendekatan yang diawali dengan teknik pengumpulan data dengan
cara menentukan instrumen penelitian, menentukan metode yang akan
digunakan, kemudian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
yang utama kemudian disajikan dalam bentuk skripsi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Jl. Jenderal A. Yani No. 152,
Karangkidul, Semarang Tengah, Kota Semarang Jawa Tengah 50241 Bank
BNI Syariah KC Semarang. Selain di Kantor Cabang penelitian dilakukan di
Bank BNI Syariah KCP Magelang dan di Bank BNI Syariah KCP Ungaran.
Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Juli 2018, 3 Agustus 2018, 8 Agustus
2018, dan 10 Agustus 2018.
37
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek
maupun objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 80).
Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan objek karyawan
BNI Syariah KC Semarang sebagai objek penelitian yang berjumlah
sekitar 50 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2010: 118). Bila jumlah populasi lebih dari 100
maka sampel dapat diambil 25-30 dan apabila jumlah populasi berkisar
100, maka lebih baik subjek diambil semua untuk dijadikan sampel
(Arikunto, 2005: 95).
Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode sampling
jenuh atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penelitian sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2001: 61)
sampling jenuh adalah teknik penelitiann sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sample. Pada awalnya semua anggota populasi
yang berjumlah sekitar 50 karyawan BNI Syariah KC Semarang
digunakan sebagai sampel.
38
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29)
Menurut Muhammad (2006: 29) data adalah segala informasi
yang diolah untuk suatu kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Data–data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari
beberapa sumber, yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pernyataan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Arikunto, 2005: 102).
Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan
emosional dan kecerdasan spiritual karyawan BNI Syariah KC
Semarang.
2. Dokumen
Menurut Arikunto (1998: 149) dokumen adalah barang–barang
tertulis di dalam melaksanakan metode dokumentasi, penelitian
menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku.
39
Metode ini digunakan untuk mengetahui etika kerja Islam
karyawan BNI Syariah KC Semarang.
E. Skala Pengukuran
Penelitian akan lebih terukur dan bersifat objektif maka perlu
dilakukan pengukuran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode kuesioner yaitu daftar
pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan
respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006: 29)
Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala
numerik 1-10 skala numerik digunakan untuk mengukur sikap dan pandangan
karyawan mengenai variabel yang diteliti. Skala 1 dimaknai respon tidak
pernah dan skala 10 dimaknai selalu/sering sedangkan pertengahan antara 5-
6 dimaknai kadang-kadang.
TIDAK
PERNAH (TP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SERING(S)
40
F. Definisi Konsep dan Opersional Penelitian.
1. Etika Kerja Islam Variabel Bebas (Independent Variabel)
Menurut Muhammad dalam Mifrohul Hana (2015) etika kerja
Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang
tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang/jasa), tetapi dibatasi
dalam cara memperolehnya dan penyalahgunaan hartanya karena aturan
hala dan haram.
Etika Kerja Islam yang bersumber dari syariah memandang
bekerja sebagai ibadah. Menurut Yousef dalam Icuk Rangga (2008) salah
satu faktor yang dianggap berpengaruh terhadap sikap individu pada
perubahan adalah etika ( dalam hal ini etika kerja Islam).
Etika kerja Islam mengandung dua dimensi yaitu dimensi ukhrawi
dan duniawi. Dalam dimensi ukhrawi, syariah menekankan pentingnya
niat, yaitu semat-mata untuk mendapatkan keutamaan dari tuhan. Bekerja
yang didasarkan pada prinsip syariah, bukan saja menunjukan fitrah
seorang muslim melainkan sekaligus meninggikan martabatnya sebagai
hamba Allah yang dapat dipercaya. Dalam dimensi duniawi, syariah
mengajarkan konsep itqon yang berarti proses belajar yang sangat
bersungguh-sungguh, akurat dan sempurna (Q.S, Surat An Naml:88).
Indikator-indikator etika kerja dalam Islam menurut Nur Kholis
dalam Jurnal Al Mawarid Edisi XI tahun 2004
41
1) Bekerja adalah manifestasi keimanan
Dengan kata lain, poros dari kerja adalah tauhid. Oleh
karenanya dalam bekerja harus senantiasa mengingat Allah.
Kesibukan manusia bekerja sering kali membuatnya lupa
komunikasi dengan Allah. Oleh karena itu Al Qur’an berpesan untuk
senantiasa mengingat untuk berkomunikasi dengan Allah disela-sela
bekerja.
2) Menghidari eksploitasi terhadap sumber-sumber alam dengan cara
yang melampaui batas
Sesungguhnya rejeki Allah itu melimpah tak terbatas ,
namun Allah juga menetapkan takaran dan ukuran, sehingga
manusia tidak bisa seenaknya saja melakukan ekspoitasi melampaui
batas. Oleh sebab itu, manusia harus bisa mengendalikan dirinya,
antara lain dengan cara bersyukur yang berarti menyadari karunia
Allah yang murah itu sehingga ia mampu bertindak rasional.
3) Menghindari dari perbuatan merugikan orang lain
Berbagai pernyataan dalam Al Qur’an yang menyatakan
bahwa rezeki Allah itu terbuka bagi siapa saja yang beraneka ragam,
merupakan salah satu dasar mengapa manusia itu tidak perlu
mendapatkan rezeki dengan cara yang merugikan orang lain.
4) Rezeki yang didapatkan dari hasil kerja, sebagaimana ada berfungsi
sosial
42
Kekayaan itu terdapat hak bagi yang mebutuhkan, karena
semua kekayaan yang berhasil diperoleh seseorang itu sebenarnnya
terjadi karena proses sosial ini jug. Ini merupakan pernyataan Al
Qur’an bahwa reseki itu berfungsi sosial baik dalam proses produksi,
distribusi maupun konsumsinya.
5) Adanya keterkaitan individu terhadap diri dan kerja yang menjadi
tanggung jawabnya
Sikap ini dari ketaqwaan individu terhadap Allah SWT.
Yang berlanjut pada kesadaran bahwa Allah melihat, mengontrol,
dan menghitung seluruh amal perbuatanya secara adil dan fair,
kemudian akan membalasnya dengan pahala atau siksa. Kesadaran
inilah yang menuntut individu untuk cermat dan bersungguh-
sungguh dalam bekerja, bekerja keras memperoleh keridaan Allah,
dan memiliki hubungan baik dengan relasinya
6) Berusaha dengan cara halal dalam seluruh jenis pekerjaan
Menurut Islam, semua pekerjaan adalah baik dan terpuji
asalkan secara material, barang yang dipakai bekerja halal, dilakukan
dengan cara yang halal dan menghasilkan produk yang halal
7) Dilarang menjadikan seseorang sebagai alat produksi dalam kerja
Semua hanya dipekerjakan secara proporsional dan wajar,
misalnya tidak boleh memperkerjakan buruh dan hewan secara
zalim, termasuk penggunaan alat-alat produksi secara terus-menerus.
43
8) Islam tidak mengenal pekerjaan yang mendurhakai Allah
Seperti pemeras bahan-bahan minuman keras, pencatat riba,
pelayan bar, dan bekerja dengan penguasa yang menyuruh kejahatan
seperti membunuh orang.
9) Profesionalisme
Profesional adalah melakukan sesuatu pekerjaan secara benar
untuk menghasilkan sesuai hasil yang benar. Bekerja tidak cukup
hanya dengan memegang teguh hasil yang benar, bekerja tidak
cukup hanya dengan memegang teguh sifat amanah, kuat, berakhlak
dan bertaqwa, namun dia harus pula mengerti dan menguasai benar-
banr pekerjaanya.
Gambar 3.1 Indikator Etika Kerja Islam
Menghindari ekspolitasi terhadap sumber-sumber alam
Menghindarkan dari perbuatan merugikan orang lain
Rezeki yang didapatkan dari hasil kerja sebagian ada yang berfunsi sosial
Bekerja adalah manifestasi keimanan
Adanya keterkaitan individu terhadap diri dan kerja yang menjadi tanggung jawabnya
Dilarang menjadikan seseorang sebagai alat produksi
Islam tidak mengenal pekerjaan yang mendurhakai Allah SWt
profesionalisme
Etika kerja Islam
44
2. Kecerdasan Emosional Variabel Bebas (Independent Variabel)
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk
memahami perasaan diri masing-masing dan perasaan orang lain.
Kemampuan untuk memotivasi dirinya sendiri dan menata dengan
baik emosi yang muncul dalam dirinya dan hubungan dengan orang
lain (Suharsono, 2000: 28).
Sehingga kinerja suatu karyawan akan lebih baik apabila
dalam dirinya mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi
sehingga karyawan mampu memahami perasaan diri dan perasaan
orang lain. Karyawan yang tidak bisa berhubungan baik dengan
karyawan lain akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam berkerja.
Menurut Cooper dan Sawaf (2002: 147) dalam Meilana (2015:
50) kecerdasan emosional sebagai kemampuan merasakan,
memahami dan secara efektif menerakan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusiawi.
Dari penjelasan diatas, penulis dapat memahami bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam
mengelola dan menghadapi perasaan/emosi yang timbul baik dari
dalam mapun luar diri seseorang tersebut.
Menurut Goleman (2009: 58) ada lima indikator kecerdasan
emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk
mencapai kesuksesan, yaitu:
45
1) Kesadaran diri, yaitu kemampuan individu yang berfungsi
untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu, mencermati
perasaan yang muncul. Ketidakmampuan untuk mencermati
perasaan yang sesungguhnya menandakan bahwa orang berada
dalam kekuasaan emosi.
2) Pengaturan diri, yaitu kemampuan untuk menghibur diri
sendiri, melepas kecemasan, kemurungan atau
ketersinggungan dan akibat-akibat yang timbul karena
kegagalan keterampilan emosi dasar. Seseorang yang
mempunyai kemampuan yang rendah dalam mengelola emosi
akan terus-menerus bernaung melawan perasaan murung.
Sementara mereka yang memiliki tingkat pengelolaan emosi
yan tinggi akan dapat bangkit lebih cepat dari kemurunganya.
Kemampuan mengelola emosi meliputi kemampuan
penguasaan diri dan kemampuan menenangkan diri.
3) Motivasi, yaitu kemampuan untuk mengatur emosi menjadi
alat untuk mencapai tujuan dan menguasai diri. Seseorang
yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih produktif dan
efektif dalam upaya apapun yang dikerjakanya. Kemampuan
ini didasari oleh kemapuan mengendalikan emosi yaitu
menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan
hati.
46
4) Mengenali emosi orang lain (empati), yaitu kemampuan yang
bergantung pada kesadaran. Kemampuan ini merupakan
keterampilan dasar dalam bersosial.seorang yang empati lebih
mampu menangkap sinyal-sinyal sosial tersembunyi yang
mengisyaratkan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki oarng
lain.
5) Keterampilan sosial, yaitu ketrampilan mengelola emosi orang
lain, mempertahankan hubungan dengan orang lain melalui
keterampilan sosial, kepemimpinan dan keberhasilan hubungan
antar pribadi.
Dari indikator-indikator yang telah dijabarkan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan penulis
dalam melakukan penelitian variabel kecerdasan emosional
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2 Indikator Kecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
Kesadaran diri
Pengaturan diri
motivasi
Empati
Keterampilan sosial
47
3. Kecerdasan Spiritual Variabel Bebas (Indepent Variabel)
Kecerdasan berasal dari kata “ cerdas” yang mendapat
imbauan ke-an. Cerdas berarti akal budi, pandai, tajam pikiran
(Poerwadarminta,1997: 363). Sedangkan spiritual menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia segala sesuatu yang berhubungan dengan
atau bersifat kejiwaaan, rohani, atau batin.
Oleh karena itu, Eckersley mendefinisikan kecerdasan spiritual
sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
makna dan nilai. Eckersley memberikan pengertian yang lain
terkait kecerdasan spiritual yaitu perasaan intuisi yang dalam
terhadap keterhubungan dengan dunia luas didalam hidup manusia
(Eckersley, dalam febiola 2005).
Kecerdasan spiritual ini berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan karena belum tentu fisik yang terlihat baik dan bahkan
sempurna malah teryata kejiwaanya tergangggu. Apabila kejiwaan
dan batinya terganggu juga dapat mempengaruhi kinerja suatu
karyawan
Dari penjelasan diatas, penulis dapat memahami bahwa
kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi
persoalan hidup manusia dengan nilai dan makna.
Menurut King (2008) terdapat empat indikator dalam
kecerdasan spiritual, antara lain adalah:
48
1) Pemikiran eksistensial (kemampuan untuk mengenal dan
memaknai diri sendiri) yang kritis adalah kemampuan untuk
berfikir kritis tentang isu-isu seperti makna, tujuan, eksistensi,
kematian, kemampuan untuk berfikir tentang isu-isu non-
eksistensi dari perspektif eksistensial.
2) Pemaknaan pribadi adalah kemampuan untuk melakukan
makna dan tujuan pribadi dalam semua pengalaman materi dan
fisik, termasuk kemampuan untuk menciptakan tujuan dalam
kehidupan.
3) Kesadaran transendental (menonjolkan hal-hal yang bersifat
kerohanian) adalah kemampuan keunggulan diri
(transformasional internal dan eksternal)
4) Perluasan area kesadaran adalah kemampuan untuk memasuki
tingkat spiritual yang paling tinggi.
Kecerdasan spiritual memiliki banyak efek pada
kehidupan manusia dan ditempat kerjanya. Para ahli percaya
fungsi dan efek kecerdasan spiritual sangat tinggi.
Dari indikator-indikator yang telah dijabarkan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan penulis
dalam melakukan penelitian variabel kecerdasan spiritual adalah
sebagai berikut:
49
Gambar 3.3 Indikator Kecerdasan Spiritual
4. Kinerja Karyawan Variabel Terikat (Deppendent Variabel)
Kinerja mempunyai arti hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya (Nuraini, 2014: 3)
Jadi, kinerja disini dapat diartikan sebagai hasil pencapaian dari
seorang karyawan dalam melaksanakan tanggung jawabnya selama
beberapa waktu.
Kinerja karyawan menurut (job performance) menurut Faustino
Gomes (1995) merupakan cara untuk mengukur tingkat kontribusi
individu kepada organisasinya.
Faustino Gomes (1995) juga mengatakan performasi pekerjaan
adalah catatan hasil atau keluaran (outcomes) yang dihasilkan dari
Kecerdasan Spiritual
Pemaknaan pribadi
Kesadaran transendental
Peluasan area kesadaran
Pemikiran eksistensial
50
suatu fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu dalam suatu
periode waktu tertentu.
Terdapat dua kriteria pengukuran performansi atau kinerja
karyawan, yaitu (1) pengukuran berdasarkan hasil akhir (result –
based performance evaluation) dan (2) pengukuran berdasarkan
perilaku (behavior-based performance evaluation) (Faustino Gomes,
1995)
Menurut Bernadin (1993: 75) dalam Eka (2017: 65) kinerja dapat
diukur berdasarkan enam kriteria yang dihasilkan dari pekerjaan
yang bersangkutan. Keenam kriteria tersebut meliputi:
1) Kualitas
Tingkatan dimana hasil akhir yang dicapai mendekati
sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan.
2) Kuantitas
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang
telah ditentukan.
3) Ketepatan waktu
Tingkat aktifitas yang diselesaikanya pekerjaan tersebut pada
waktu awal yang diinginkan.
4) Efektifitas
51
Tingkat pegetahuan sumber daya organisasi dengan maksud
menaikan keuntungan.
5) Kemandirian
Karyawan yang dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa
bantuan dari orang lain.
6) Komitmen
Karyawan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
pekerjaanya.
Dari indikator yang telah diungkapkan, penulis mengambil
kesimpulan bahwa indikator yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian variabel kinerja karyawan adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.4 Indikator Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan
Kualitas
kuantitas
Ketepatan waktu
efektivitas
kemandirian
komitmen
52
Dibawah ini merupakan penjabaran dari masing-masing variabel
yang berupa indikator-indikartor yang membentuknya:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sumber
Referensi
Skala
Variabel
Etika Kerja
Islam
a) Bekerja adalah
manifestasi
keimanan
b) Menghindari
Eksploitasi
terhadap sumber-
sumber alam
dengan cara yang
melampaui batas
c) Menghindari dari
perbuatan
merugikan orang
lain
d) Rezeki yang
didapatkan dari
hasil kerja,
sebagaimana ada
berfungsi sosial.
e) Adanya
keterkaitan
individu terhadap
Nur Kholis
dalam Jurnal
Al Mawarid
XI (2004)
Skala
Interval
53
diri dan kerja yang
menjadi tanggung
jawabnya
f) Berusaha dengan
cara yang halal
dalam seluruh
jenis pekerjaan
g) Dilarang
menjadikan
seseorang sebagai
alat produksi
dalam kerja
h) Islam tidak
mengenal
pekerjaan yang
mendurhakai Allah
i) Profesionalisme
Kecerdasan
Emosional
a) Kesadaran diri
b) Pengaturan diri
c) Motivasi
d) Mengenali emosi
orang lain(empati)
e) Keterampilan
sosial
Goleman
(2009)
Skala
Interval
Kecerdasan
Spiritual
a) Pemikiran
eksistensi yang
kritis
b) Pemaknaan pribadi
King (2008) Skala
Interval
54
c) Kesadaran
transendental
d) Perluasan area
kesadaran
Kinerja
Karyawan
a) Kualitas
b) Kuantitas
c) Efektifitas
d) Kemandirian
e) Komitmen
Bernadin
(1993)
Skala
Interval
G. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian memegang peran penting dalam penelitian
kuantitatif karena kuantitas data yang digunakan dalam banyak hal
ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Artinya data
yang bersangkutan dapat mewakili dan mencerminkan keadaan
sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian dan pemilik data.
Untuk itu penelitian kuantitatif harus berfikir bagaimana
memperoleh data seakurat mungkin dari subjek penelitian data-data
itu dapat dipertanggung jawaban untuk uji selanjutnya (Kidnafis,
2017: 47).
55
1. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2013: 47) dalam Eka (2017: 68)
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabilitas atau handal jika jawaban
seorang terhadap pernyataanya adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpa
(α) serta suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika
membrikan nilai Cronbach Alpa > 0.60 (ghozali, 2005)
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu pengukuran dikatakan valid jika
pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk
mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan
korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing-
masing item pertanyaan valid atau tidak. Maka ditetapkan
kriteria statistik sebagai berikut (Ghozali, 2013: 52) dalam
Khidnafis (2017: 65)
56
1) Apabila r hitung > r table (pada taraf signifikasi 𝛼 =
0,05), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
2) Apabila r hitung< t table (pada taraf signifikasi 𝛼 = 0,05),
maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
H. Uji Instrumen
1. Uji Statistik
Menurut Bawono (2006: 89) dalam Eka (2017: 69) Uji
statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari
data yang kita analisa. Nilai ketetapatan ini dapat diukur dari
goodness of fit nya. Dapat dilihat dari nilai T hitung. F hitung dan
nilai determinasinya.
a. Uji Ttest (Uji T)
Uji T digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
atau sendiri-sendiri (Bawono, 2006: 89). Kriteria pengujian
yang digunakan sebagai berikut :
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila sig t > o.05 Artinya
variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
57
2) Ho ditolak dan Ha apabila sig t < 0.05. Artinya variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
b. Pengujian Model (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk megetahui apakah variabel
bebas.secara bersama-sama berpengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2013: 177) dalam Eka (2017: 56).
Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :
1) Ho diterima dan Ha apabila sig F> 0.05 Artinya variabel
bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila sig F < 0.05. Artinya
variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
Adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas . nilai yang mendekati satu berarti variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Dalam kenyataan nilai
58
adjusted R2
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki
harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai
adjusted R2
negatif, maka nilai adjusted R2
dianggap bernilai
nol. Secara matematis jika nilai R2
= 1, maka Adjusted R2
= R2
+ 1 sedangkan jika nilai R2
= 0, maka adjusted R2
= (1-k) (n-
k). Jika k>1, maka adjusted R2
akan bernilai negatif (Bawono,
2006: 92-93).
2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Bawono dalam Eka (2017: 51) uji asumsi klasik
merupakan tahapan penting dilakukan dalam proses analisis
regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan
dapat dihasilkan modal regresi yang handal sesuai dengan kaidah
BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Uji
asumsi klasik terdiri dari:
a. Multikolonearitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara
Variabel bebas. Metode pengujian yang digunakan yaitu
dengan melihat inflation Factor (VIF) dan Tolerance pada
model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 0,1 maka model
59
regresi bebas dari multikoloneritas (Priyatno, 2011: 288) dalam
Eka (2017: 52).
b. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut hteteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
(Ghozali, 2013: 139. dalam Eka, 2017: 52)
c. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi, data variabel dependen dan independen yang
digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Sebuah data
penelitian yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik.
60
Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S) dengan kriteria:
1) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 data berdistribusi
normal.
2) Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 data berdistribusi
tidak normal
I. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka. Diproses dan diolah SPSS (Statistical Packagefor
Sosial Science) 16 sesuai dengan keinginan pengguna (user) secara
cepat dan tepat. Hasilnya akan dijabarkan secara deskriptif.
61
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Identitas Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Semarang
Nama lembaga : BNI Syariah KC Semarang
Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 152 Semarang
Kode pos : 50136
Telephon/Fax :(024) 83132447, Fax: (024) 8313217
2. Sejarah Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
Awal berdirinya BNI Syariah merupakan hikmah dari adanya
tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah.Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000
didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya
UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor
Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih
62
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi
aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan
akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada
tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank
Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak
terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu
dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan
perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan
produk perbankan syariah juga semakin meningkat. Juni 2014 jumlah
63
cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang
Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment
Point.
3. Visi, Misi Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah KC Semarang
Visi BNI Syariah adalah “ Menjadi bank syariah pilihan masyarakat
yang unggul dalam layanan dan kinerja”. Sedangkan misi BNI Syariah,
yaitu :
1. Memberikan kontribusi positif kepda masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
64
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
5. Gambaran Umum Responden
Dalam mengidentifikasi responden dilakukan pengelompokan
berdasarkan karakteristik jenis kelamin, jabatan, dan lama kerja. Jumlah
kuesioner yang disebar 70. Namun karena karyawan non organik adalah
23, maka kuesioner yang digunakan 47 yakni semua terdiri dari
karyawan tetap.
B. Analisis Data
1. Uji Reliabilitas dan Validitas
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali dalam Eka,
2017:66). Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
65
pengukuran one shot ( pengukuran sekali saja). Kriteria pengambilan
keputusan uji Reliabilitas menurut Nunnally dalam Eka (2017: 67)
yaitu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha >0.70.
Tabel 4.1 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Keterangan
Etika kerja Islam 835 Reliabel
Kecerdasan
emosional
930 Reliabel
Kecerdasan
spiritual
811 Reliabel
Kinerja karyawan 827 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel yakni etika kerja Islam (0,835), kecerdasan
emosional (0,930), kecerdasan spiritual (811), dan kinerja
karyawan (0,827) memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0,70. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen
dalam penelitian ini reliable, sehingga semua butir pertanyaan
dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
66
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Validitas adalah alat untuk mengukur apakah
pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat
mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali,2013: 52). Item
kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation
berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05)
dan apabila berbintang dua berarti korelasi signifikan pada level 1%
(0,01) (Bawono, 2006: 76).
Tabel 4.2 Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Pearson
Correlation
Kesimpulan
Etika kerja
Islam
X1.1 .868**
Valid
X1.2 .838**
Valid
X1.3 .832**
Valid
X1.4 .809**
Valid
X1.5 .776**
Valid
67
X1.6 .811**
Valid
X1.7 .725**
Valid
X1.8 .787**
Valid
X1.9 .764**
Valid
Kecerdasan
Emosional
X2.1 .701**
Valid
X2.2 .795**
Valid
X2.3 .715**
Valid
X2.4 .741**
Valid
X2.5 .818**
Valid
Kecerdasan
Spiritual
X3.1
.847**
Valid
X3.2 .761**
Valid
X3.3 .829**
Valid
X3.4 .810**
Valid
Kinerja
Karyawan
Y1 .502**
Valid
Y2 .510**
Valid
Y3 .574**
Valid
Y4 .480**
Valid
Y5 .613**
Valid
68
Y6 .575**
Valid
Berdasarkan uji validitas di atas menunjukan bahwa semua butir
pertanyaan dalam variabel etika kerja Islam, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dan kinerja karyawan. Hal ini menunjukan korelasi
signifikan pada level 1 % (0,01), berarti bahwa semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuesoner dinyatakan valid sehingga tidaka da item
pertanyaan yang dihapus.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
2013:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas
yakni menggunakan nilai VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai
tolerance, apabila nilai tolerance value dari 0,10 dan VIF kurang dari
<10 maka tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi tersebut
(Ghozali, 2013: 105)
69
Tabel 4.3 Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) -.303- 12.869 -.024- .981
Etika Kerja
Islam .210 .146 .141 1.441 .157 .972 1.029
Kecerdasan
Emosional .511 .305 .206 1.673 .102 .614 1.629
Kecerdasan
Spiritual 1.618 .324 .610 4.993 .000 .627 1.595
a. Dependent Variable: Kinerja
Karyawan
Sumber:data primer yang diolah, 2018
1) Nilai Tolerance
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolonieritas
adalah jika tolerance > dari 0,1. Dari hasil uji tabel diatas
menunjukan bahwa nilai tolerance dari etika kerja Islam (0,972),
kecerdasan emosional (0,614), kecerdasan spiritual (0,627), dimana
nilai tolerance > dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian
ini tidak terdapat gejala multikolonieritas.
2) VIF
Pada tabel di atas kita bisa melihat hasil pengujian diketahui
nilai VIF variabel etika kerja Islam (1,029), VIF variabel kecerdasan
70
Emosional (1,629), VIF variabel kecerdasan spiritual (1,595), karena
nilai VIF untuk semua variabel tersebut <10 maka dapat disimpulkan
tidak terjadi gangguan multikolonieritas atau dengan kata lain model
regresi ini terbebas dari gejala multikolonieritas.
b. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013: 139). Dalam penenlitian ini
melihat pola gambar Scatterplots. Dikatakan terjadi heteroskedastisitas
apabila nilai sig < 0,05 (Ghozali, 2013: 143). Model persamaan:
LnU2i = α + βLnXi + vt
Tabel Gambar 4.2 Scatterplots
71
Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.085 9.042 1.889 .066
Etika Kerja Islam -.149- .103 -.214- -1.448- .155
Kecerdasan
Emosiona; -.240- .215 -.208- -1.116- .270
Kecerdasan Spiritual .206 .228 .166 .903 .372
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa titik-titik data penyebar
diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Kemudian titik-titik tidak
mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. Penyebaran titik-titik data
tidak berpola. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas, hingga model regresi yang baik dan ideal
dapat terpenuhi.
c. Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan
digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghizali,
2013: 160). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
Kolmogrov-Smirnov. Apabila nilai sinifikansi lebih besar dari 0,05 (sig >
α) maka data tersebut berdistribusi normal (Ghozali, 2013: 163).
72
Tabel 4.5 Uji Normalitas Kolmogrov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 47
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 6.45181279
Most Extreme
Differences
Absolute .129
Positive .104
Negative -.129-
Kolmogorov-Smirnov Z .884
Asymp. Sig. (2-tailed) .415
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari uji normalitas pada tabel di atas yang telah dilakukan pada
data diperoleh Kolmogrov-Smirnov yaitu sebesar 0.884 dan signifikan
pada 0,415. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi
normal.
3. Uji Statitstik
a. Uji Test (Uji Parsial)
Uji T ini dilakukan uji regresi. Uji ini digunakan untuk melihat
tingkat signifikan variabel independen mempengaruhi variabel
deppenden secara indovidu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini
dilakukan secara parsialatau individu, dengan uji t statistik untuk
masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu
(Bawono, 2006: 89). Jika besarnya nilai signifikanya lebih kecil dari
73
0,05 atau 5 % maka secara individu variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9 Uji T (Uji Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.328 9.048 .810 .422
ETIKA KERJA ISLAM .373 .143 .317 2.600 .013
KECERDASAN EMOSIONAL
.152 .331 .061 .457 .650
KECERDASAN
SPIRITUAL 1.446 .311 .545 4.646 .000
a. Dependent Variable: KINERJA
KARYAWAN
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas hasil pengolahan uji Test didapatkan nilai
t hitung secara berurutan untuk variabel etika kerja Islam 2,600,
kecerdasan emosional 0,457, kecerdasan spiritualnya 4,646. Dengan
tingkat signifikansi secara berurutan untuk variabel etika kerja Islam
0,013, variabel kecerdasan emosional 0,650, variabel kecerdasan
spiritualnya 0,000. Dimana untuk variabel kecerdasan emosional
mempunyai nilai signifikansi > 0,05.
Sehingga memberikan kesimpulan bahwa variabel kecerdasan
emosional secara parsial atau sendiri-sendiri tidak mempengaruhi secara
langsung dan tidak signifkan terhadap variabel kinerja karyawan. Sehingga
74
hipotesis 2 ditolak. Sedangkan untuk variabel etika kerja Islam dan
kecerdasan spiritual memiliki nilai signifikansi <0,05 yakni 0,0013 dan
0,00 sehingga memberikan keputusan bahwa variabel etika kerja Islam
dan kecerdasan spiritual mempengaruhi variabel dependen yakni kinerja
karyawan atau dengan kata lain hipotesis 1 dan 3 diterima.
Kemudian pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai konstanta
sebesar 7,328 sedangkan secara berurutan untuk nilai koefisien variabel
etika kerja Islam sebesar 0,373, variabel kecerdasan emosional 0,153,
variabel kecerdasan spiritual 1,466. Sehingga didapat persamaan regresi
sebagai berikut:
Kinerja = 7,328 + 0,373 etika kerja Islam + 0,152 kecerdasan emosional -
1,466 +0,05
Arti dari model persamaan diatas adalah:
1) α = 7,328
nilai konstanta α sebesar 7,328, menyatakan bahwa nilai
variabel indpenden etika kerja Islam (X1), kecerdasan emosional
(X2), kecerdasan spititual (X3) diasumsikan sebesar nol, maka nilia
dari kinerja karyawan BNI Syariah KC Semarang mengalami
kenaikan 7,328
2) β1 =0,373
75
koefisien regresi etika kerja Islam (X1)1 sebesar 0,373.
Menyatakan bahwa setiap penambahan satu tingkat variabel etika
kerja Islam akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,373
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau
sama dengan nol.
3) β2 =0,153
koefisien regresi kecerdasan emosional (X2) sebesar 0,153
menyatakan bahwa setiap penambahan atau tingkat kecerdasan
emosional akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,153 dengan
asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau sama
dengan nol.
4) β3 =1,466
koefisien regresi kecerdasan spiritual sebesar 1,466,
menyatakan bahwa setiap penambahan atau tingkat kecerdasan
spiritual akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 1,466 dengan
asumsi nilai koefisien variabel independen lainya tetap atau sama
dengan nol.
b. Uji F test (Uji Simultan)
Uji F test digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
76
Kriteria pengambilan keputusan: jika F hitung < F tabel, maka H0
diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Jika F
hitung >F tabel, maka H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan
antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Selain membandingkan F hitung dengan F tabel bisa melihat
besarnya nilai signifikan. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Hasil uji F test dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 F test Uji F test (Uji Simultan)
B
e
r
Berdasarkan dari nilai hasil uji F, diketahui bahwa F hitung >F
tabel (25,061 > 2,82) maka dapat dikatakan signifikan atau dengan kata
lain H0 ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3032.758 3 1010.919 25.061 .000a
Residual 1734.519 43 40.338
Total 4767.277 46
a. Predictors: (Constant), ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN
SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber: data primer yang diolah, 2018
77
kolom besarnya sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya Ha diterima. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel independen (etika kerja Islam,
kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual ) secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
c. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan sejauh mana kontribusi
variabel-variabel independen (etika kerja Islam, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual) terhadap variabel dependen ( kinerja karyawan).
Nilai R2
dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 4.11 Uji Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .798a .636 .611 6.351
a. Predictors: (Constant), KECERDASAN SPIRITUAL,
ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN EMOSIONAL
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
1) Koefisien korelasi R2
sebesar (0,798), iniartinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variabel independen (etika kerja
78
Islam, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual) dengan
variabel dependen ( kinerja karyawan).
2) Koefisien determinasi (R2)
sebesar (0,636) ini artinya bahwa
kontribusi variabel independen (etika kerja Islam, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual), mempengaruhi variabel
dependen ( kinerja karyawan) sebesar 63,6 % sedangkan sisanya
36,4 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
3) Koefisien adjusted R2
(Adj R2) sebesar (0,611), ini merupakan
korelasi dari R2 sehingga gambarnya cukup mendekati populasi.
4. Hasil Uji Hipotesis
Berikut ini merupakan ringkasan hasil penelitian:
a. Uji hipotesis 1 (Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan)
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel etika
kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data Uji t . variabel
etika kerja Islam dengan nilai t Hitung etika kerja Islam (X1)1 sebesar
2,600 > t tabel 2,017. Pada tabel 4.9, variabel etika kerja Islam dengan
nilai signifikansi 0,013 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa etika kerja
Islam (X1) memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan .Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang
menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
79
Hasil penelitian yang mendukung penelitian yakni Prasetyo (2017)
hasilnya menunjukan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian lain yang dilakukan Desky (2014) menyatakan bahwa
etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hasil penelitian lain yang mendukung dari Shafissalam dan
Misbakhudin (2013) menyatakan bahwa etika kerja Islam berpengrau
psoitif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Uji hipotesis 2 ( Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan)
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data pada
tabel Uji T test. Variabel kecerdasan emosional dengan nilai t Hitung
kecerdasan emosional (X2) sebesar 0,457 < t tabel 2,017. Dan hasil
pengolahan data pada tabel 4.9. variabel kecerdasan emosinal dengan
nilai signifikansi 0,650 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
kecerdasan emosional (X2) memiliki hubungan positif tetapi tidak
signifikan karena t hitung kurang dari t tabel 2,017 dan lebih dari 0,05.
Kecerdasan emosional tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan dapat disebabkan kecerdasan emosional kurang kuat dalam
mempengaruhi kinerja karyawan di perbankan syariah. Selain itu,
dapat disebabkan karena karyawan mampu menyesuaikan diri dan
80
memposisikan diri dimana masalah pribadi dan pekerjaan bisa
dikontrol dengan baik.
Dengan demikian secara empiris menerima H0 dan menolak
H2, yang menyatakan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan tetapi tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang mendukung penelitian di atas dilakukan
oleh Edwardin dalam Fitriastuti (2013: 110) memperkuat justifikasi
bahwa kompetensi komunikasi, kecerdasan emosional dan budaya
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dan
penelitian lain yang mendukung dari Waryanti (2011) menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap
kinerja karyawan.
c. Uji Hipotesis 3 ( Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan)
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dilakukan uji t dengan hasil pengolahan data pada
tabel Uji T test. Variabel kecerdasan emosional dengan nilai t Hitung
kecerdasan emosional (X3) sebesar 4,646 > 2,017. Dan hasil dari
pengolahan data pada tabel 4.9. variabel kecerdasan spiritual 0,000 <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
81
Dengan demikian secara empiris menolak H0 dan menerima H3,
yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Choiriyah (2013)
menyatakan bahwa Kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja. Penelitian lain yang mendukung dari
Yusmaniani dkk (2015) menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel Hasil Penelitian
No Variabel Hasil
1 Etika Kerja Islam Berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di perbankan
syariah yang artinya bahwa H1 diterima
2 Kecerdasan
Emosional
Berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan di
perbankan syariah. Yang artinya bahwa
HI ditolak
3 Kecerdasan
Spiritual
Berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di perbankan
syariah.yang artinya bahwa H1 diterima
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian serta pembahasan penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel etika kerja Islam
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan tingkat
signifikansi 5%. Dengan demikian hipotesis 1 (H1) yang menyatakan
bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, diterima.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional
terhadap kinerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian H2 yang menyatakan
kecerdasan emosional berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan, ditolak.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan spiritual
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian H3 yang menyatakan bahwa
kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan, diterima.
83
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan keterlibatan penelitian, maka
peneliti memeberikan saran:
1. Penelitian selanjutnya semoga dapat menambah variabel lain yang
masih berhubungan dengan kinerja karyawan.
2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah objek atau
sampel yang digunakan, sebab semakin besar sampel akan semakin
besar pula untuk memperoleh informasi mengenai variabel yang
lebih baik.
3. Sebaiknya penelitian selanjutnya menambah atau mengunakan
variabel moderasi yang lebih kuat pengaruhnya selain komitmen
karyawan untuk memperkuat atau memperoleh hubungan antara
independen terhadap variabel dependen.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, A. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual (ESQ). Jakarta: Arga Wijaya Persada.
Aini, Nur. 2016. Analisis Pengaruh Komitmen, Sistem Bagi Hasil dan
Good Corporate Governance Terhadap Kepercayaan Nasabah. Skipsi. Salatiga:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Anggraini, Paisal. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada LBPP-LIA Palembang.
Jurnal Ilmiah Oral Bisnis-Issn: 2085-1375
Anggraeni, Annisa Fitri. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
Kinerja Manajerial dengan Komitmen Karyawan sebagai Variabel Moderating.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Dan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
_________________. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Dan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi dkk. 2015. Kontribusi Kecerdasn Emosional Dan Kecerdasan
Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Yang Dimoderasi Kepemimpinan
Transformasional. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII.
Astuti, R.F. 2005. Pengaruh Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kerja,
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Tesis. Semarang:
Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Bawono, A. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga
Boyatzis, R,E, Ron, S, 2001, Unleashing The Power Of Self Directed
Learning, Case Western Reserve University, Cleveland.Ohio: USA
85
Ellitan, L, 2003. Peran Sumber Daya Dala Menignkatkan Pengaruh
Tekhnologi Dalam Produktivitas. Surabaya: Universitas Kristen PETRA.
Firmandani, Nuraini. 2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Pada Bank
Syariah Mandir Kantor Cabang Yogyakarta).EKBISI, Vol. IX, No. 1, Desember
2014, hal 25-34
Firmandani, Nuraini. 2014. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja
karyawan dengan motivasi kerja sebagai variabel moderasi. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam vol IX.
Firtiastuti, Triana, 2013. Pengaruh kecerdasan emosional, komitmen
organitational dan Organitational citizenship behavior terhadap kinerja
karyawan. JDM Vol, No 2, 2013, pp: 103-114
Futri, Putu Septiani. 2014. Pengaruh Indepensi, Profesionalisme, Tingkat
Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada
Kualitas Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali.E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.2 [ 2014]: 444-461.
Goleman, D, 2000. Kecerdasan Emosi : Megapa Emotional Intelligence
Lebih Tinggi Daripada IQ, Alih Bahasa : T, Hermay, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Grossmann, M., 1999. The Human Capital Model Of The Demand For
Helath. Cambridge: National Bureau Of Economic Research.
Hardiat. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual
Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Yogyakarta:
Unnversitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S. P. 2006. Manajamen Dasar, Pengertian, dan
Masalah, Jakarta: Bumi Aksara.
Mathis, R,L, dan Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, jilid
1 dan 2, Alih bahasa : Bayu Brawira, Salemba Empat, Jakarta
86
Nugroho, Rahmat. 2006. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan tesis.. Semarang.
Pande, P. M. 2013. Pengaruh Kecerdasaan Intelektual, Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasaan Spiritual pada Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Poerwadarminto, WJS. 1997. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
R. A. Fabiola Meirnayati. 2005. Analisis Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosi Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
Karyawan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
Rahmasari, L. 2012. Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi
dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan. Majalah Ilmiah
Informatika Vol. 3, No. 1, diakses tanggal 20 September 2016.
Sani Supriyanto, Ahmad. 2011. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan
Kerja Dan Kinerja Manajer (Studi Di Bank Syariah Kota Malang). Jurnal
Aplikasi Manajemen volume 10.
Sugiyono. 2015. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R&D). Jakarta: CV. Alfabeta
Suharsono. 2002. Melejitkan IQ, IE, dan IS. Depok : Inisiasi Press
Supriyanto, Ahmad Sani. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan
Kerja dan Kinerja Manajer ( Studi di Bank Syariah Kota Malang)
Turere, Verra Nitta, 2013. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap
Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Balai Pelatihan Teknis Pertanian
Kalasey.jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013, Hal. 10-19
Wijayanti, Ratna. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Islami, Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai
Variabel Moderating. Jurnal PPKM (2016) 185-192.
87
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Wullur, G. F. S. H. 2014. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Spiritual dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik
Zohar, D, Marshal, I, 2000, SQ (Spiritual Intelligence) : The Ultimate
Intelligence, Blomsburry Publishing, London.
Zohar, Danah dan Marshall, Ian. 2000. Spiritual Intelligence The Ultimate
Intelligence. Bloomsberry, Great Britain.
Zulfardiansyah, NS, Dkk 2014. Pengaruh Profesionalisme, Gaya
Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Pengelola Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD). JOM
FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Eri Kurniawati
Tempat dan tanggal lahir :Magelang, 23 Feburari 1996
Alamat : Ngalian Baleagung Grabag Magelang Jawa
Tengah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Hidup : RA Perwanida Lulus Tahun 2002
SDN Sumurarum Lulus Tahun 2008
Mtsn Grabag Lulus Tahun 2011
MA Darul Falah Lulus Tahun 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya
Salatiga , 7 September 2018
Penulis
Eri Kurniawati
NIM 213-14-029
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/ibu/saudara/saudari
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan hormat, berkenaan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul
“Pengaruh Etika Kerja Islam, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan di Perbankan Syariah ( Studi Kasus BNI
Syariah KC. Semarang)”. Saya:
Nama : Eri Kurniawati
Nim : 213-14-029
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Memohon kesediaan bantuan dari bapak/ibu/saudara/saudari meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini.
Seluruh informasi data yang bapak/ibu/saudara/saudari berikan sangatlah
berarti dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi saya dan akan saya
jamin kerahasiaanya hanya untuk kepentingan akademik. Atas perhatian dan kerja
sama bapak/ibu/saudara/saudari saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Salatiga, Juni 2018
Eri Kurniawati
213 14 029
DAFTAR PERNYATAAN PENELITIAN
PENGARUH ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KECERDASAN SPIRITUAL KARYAWAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PERBANKAN SYARIAH
A. Identitas Responden
Petunjuk pengisian : mohon memberi tanda (√) pada kotak identitas
responden di bawah ini sesuai dengan keadaan sebenarnya.
1. Nama : (boleh tidak diisi)
2. Jenis kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Jabatan :
4. Lama kerja : <1 tahun 1-5 tahun >5 tahun
5. Lulusan terakhir : SMA/SMK S1 S3
D3 S2
B. Petunjuk pengisian kuesioner
1. Petunjuk pengisian : mohon mengisi daftar pernyataan di bawah ini
dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang paling sesuai
dengan persepsi Bapak/Ibu/Saudara/i.
2. Jika Bapak/Ibu/Saudara/i sependapat dengan pernyataan pada
kuesioner maka tandailah angka yang menunjukan nilai semakin
tinggi.
3. Jika Bapak/Ibu/Saudara/i tidak sependapat dengan pernyataan pada
kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukan nilai semakin
rendah.
TIDAK PERNAH
(TP)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SELALU/SERING (S)
1) ETIKA KERJA ISLAM
No Pernyataan Tidak pernah Selalu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya berusaha tidak pernah meninggalkan sholat
meski pekerjaan belum selesai
2 Saya memanfaatkan AC (pendingin ruangan)
seperlunya
3 Saya selalu memberikan informasi secara akurat
4 Saya sering menyisihkan sebagian gaji saya untuk
diberikan kepada yang membutuhkan
5 Saya mampu bersikap jujur dan berusaha menjaga
amanah berupa uang dari nasabah
6 Saya berusaha untuk menerapkan pengharaman
bunga dan transaksi-transaksi terlarang lainya
7 Saya tidak semena-mena dengan bawahan dalam
memberikan tugas bawahan
8 Saya mengetahui bahwa bekerja di Bank Syariah
dapat menghindarkan dari perbuatan riba
9 Saya bekerja sesuai dengan target perbankan/
perusahaan
2) KECERDASAN EMOSIONAL
No Pernyataan Tidak pernah Selalu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya selalu sadar akan kemampuan mencermati tiap
perilaku yang saya lakukan.
2 Saya mampu mengontrol emosi, dan menenangkan
diri tatkala suasana sedang tidak kondusif
3 Saya selalu semangat bekerja walaupun banyak tugas
menumpuk
4 Saya selalu menjenguk teman kerja yang kesusahan
5 Saya terbiasa meredakan konflik yang terjadi di
kantor
3) KECERDASAN SPIRITUAL
No Pernyataan Tidak pernah Selalu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya mampu memahami bahwa setiap apa yang saya
lakukan akan dipertanggung jawabkan
2 Saya bekerja dengan tujuan beribadah kepada Allah
SWT.
3 Saya selalu tepat waktu dalam melaksanakan sholat
dan ibadah yang lain.
4 Saya mampu mengatasi masalah saya sendiri dengan
mendekatkan diri kepada Allah SWT
4. Kinerja Karyawan (Y)
No Pernyataan Tidak Pernah Sering
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya mengutamakan hasil pekerjaan yang
bermutu dan sesuai peraturan.
2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
3 Saya berangkat dan pulang kerja sesuai waktu
yang ditetapkan.
4 Fasilitas yang diberikan perusahaan sudah
sesuai pekerjaan saya.
5 Saya bisa mengerjakan tugas tanpa intervensi
dari Atasan.
6
Saya berkomitmen agar tidak terlambat masuk
kerja.
X1.1X1.2X1.3X1.4X1.5X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6
1 PUTRI S1 P ASSISTEN >5 8 7 8 6 8 7 7 8 8 67 7 7 8 8 7 37 8 7 8 7 30 7 7 6 6 7 7 85
2 S1 p OSH >5 8 8 7 8 7 8 7 8 8 69 7 8 8 8 8 39 7 8 8 8 31 6 8 8 6 7 7 89
3 S1 P <5 7 9 8 9 8 7 7 7 8 70 7 6 7 8 7 35 7 7 9 8 31 9 8 8 8 8 8 97
4 S1 L SBM >5 8 9 6 6 7 8 9 8 7 68 8 7 8 8 9 40 8 8 7 8 31 9 7 8 8 8 7 93
5 FATHIN G S1 L MARKETING <5 8 9 9 8 7 8 8 9 8 74 7 6 8 8 7 36 8 8 7 8 31 7 9 9 8 9 7 95
6 SIGIT SUKRI L SATPAM 8 7 7 8 4 6 8 7 6 61 8 7 6 7 7 35 7 8 8 7 30 6 7 7 6 5 7 83
7 SMA L <5 5 7 7 6 7 7 6 6 7 58 8 8 7 6 8 37 8 7 9 8 32 7 8 9 7 8 8 96
8 SIDIQ W L <5 8 9 8 8 9 9 8 9 9 77 6 8 7 8 8 37 8 9 8 9 34 9 8 8 8 7 8 99
9 LAILA KUSUMA S1 P FUNDING <5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 48 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 5 60
10 M FARID L CS <1 9 9 7 8 9 6 8 6 9 71 8 8 8 7 8 39 8 7 7 9 31 6 7 6 7 8 7 88
11 S1 P TELLER <1 7 8 9 7 9 8 9 9 6 72 6 6 8 6 6 32 7 7 8 6 28 6 6 6 9 6 6 81
12 S1 L PA <1 8 8 6 7 8 7 9 8 7 68 7 9 7 9 10 42 7 8 8 9 32 9 9 8 9 7 7 98
13 S1 L ASSISTANT <5 8 8 7 9 8 7 7 8 9 71 9 8 7 8 9 41 9 7 9 8 33 6 9 6 6 5 9 91
14 S1 P TELLER <1 9 8 9 9 7 9 8 7 7 73 7 9 8 7 9 40 9 8 8 9 34 6 5 6 8 7 6 89
15 S1 P OJT TELLER <1 8 7 7 8 7 8 8 8 8 69 8 7 8 7 7 37 9 7 8 8 32 8 8 9 7 8 9 97
16 S1 P TELLER <5 6 8 7 5 6 7 7 5 6 57 7 9 6 8 5 35 7 6 8 8 29 9 7 9 7 8 9 94
17 LINDASARI S2 P CSH >5 9 9 8 8 7 7 7 8 7 70 8 7 7 6 9 37 9 7 8 8 32 7 7 9 8 6 8 93
18 ARIP S2 L SSH >5 8 8 8 7 9 8 7 8 7 70 8 7 8 7 7 37 6 7 7 8 28 4 9 9 9 8 7 89
19 S1 P <1 6 6 6 6 6 6 8 6 6 56 7 6 7 7 7 34 5 7 8 6 26 8 7 7 6 7 9 84
20 S1 P <1 9 9 8 8 8 8 7 8 8 73 7 9 8 8 9 41 8 8 8 8 32 7 6 7 6 8 8 90
21 D3 P <1 8 9 9 8 9 7 8 8 8 74 6 8 7 8 8 37 5 6 6 7 24 8 7 8 9 8 7 84
22 D3 P OJT TELLER <1 9 9 8 8 7 9 9 7 8 74 9 8 7 7 7 38 7 8 9 8 32 9 8 8 8 9 8 99
23 D3 P CS <5 7 8 7 8 7 7 8 7 7 66 7 8 7 8 7 37 8 9 8 9 34 7 6 8 7 7 7 93
24 S1 P CS 6 5 6 7 7 6 7 7 7 58 8 7 8 6 8 37 6 9 7 9 31 9 6 8 9 8 8 95
25 S1 P CS 8 8 9 9 9 8 8 8 9 76 8 6 7 9 7 37 9 7 8 7 31 8 7 7 8 8 8 92
26 S1 P TELLER 7 8 9 9 8 7 8 8 9 73 9 8 7 8 9 41 8 8 9 8 33 6 7 7 8 9 8 95
27 S1 L >5 8 8 7 6 8 8 7 7 7 66 8 7 6 6 7 34 7 7 6 8 28 8 7 8 8 8 9 90
28 S1 L <5 6 6 5 6 7 6 6 7 7 56 7 8 5 8 7 35 8 8 8 8 32 9 8 8 9 8 8 50
29 S1 P <5 7 7 6 7 8 8 7 7 7 64 7 8 9 8 7 39 9 8 9 10 36 9 8 8 9 9 8 106
30 S1 P CS <1 6 6 7 8 7 7 9 8 6 64 7 8 9 7 9 40 8 8 8 8 32 8 8 6 6 7 8 91
31 S1 P 8 9 8 7 6 8 7 8 9 70 8 8 6 7 7 36 7 8 7 6 28 9 7 9 8 9 7 90
32 S1 P >5 8 9 8 9 8 9 7 7 7 72 7 7 9 7 7 37 7 7 7 7 28 7 6 8 9 9 8 89
33 SMA L >5 8 9 7 8 6 8 7 8 8 69 7 6 5 6 7 31 8 9 7 7 31 9 9 8 8 9 9 97
34 SAMUEL SMA L <5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 54 6 6 6 6 6 30 6 6 6 6 24 6 6 6 6 6 6 72
35 SMA L >5 7 7 7 6 6 7 7 6 6 59 7 7 8 7 7 36 9 8 8 7 32 8 7 8 6 7 8 91
36 BAGUS S SMA L SATPAM <5 9 8 9 8 9 8 8 9 9 77 8 8 8 7 8 39 4 5 6 7 22 7 7 7 8 7 8 79
37 S1 L ASISTEN <5 8 8 8 8 8 8 8 8 8 72 8 8 8 8 8 40 8 8 8 8 32 8 8 8 8 8 8 96
38 ALI SAFII SMA L <5 8 8 8 8 8 8 8 8 8 72 8 7 6 7 7 35 8 6 9 9 32 7 7 8 8 8 6 94
39 ZAKI SMA L <1 6 6 6 6 7 6 6 7 9 59 7 8 7 7 8 37 7 7 6 7 27 9 7 6 7 6 8 83
40 CAHYO SMA L ASISTEN <1 6 6 6 6 5 6 6 7 5 53 7 7 8 7 7 36 7 9 6 7 29 7 7 7 6 6 6 81
41 D3 P TELLER <1 9 9 7 8 9 7 9 9 8 75 6 6 7 8 8 35 9 9 8 8 34 8 7 8 9 9 8 99
42 S1 L SALLES 8 8 9 9 8 8 8 7 7 72 5 6 7 7 8 33 7 7 8 8 30 7 8 6 8 6 8 89
43 S1 L FUNDING 10 8 9 8 9 9 9 8 9 79 8 8 9 9 9 43 7 8 6 7 28 7 7 8 6 7 7 83
44 S1 L CS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 4 48
45 S1 P TELLER 7 8 7 7 6 7 8 6 7 63 9 8 8 8 8 41 7 5 6 7 25 6 6 9 6 7 7 79
46 S1 P TELLER 10 9 8 8 8 8 9 8 9 77 8 8 7 8 7 38 8 8 7 6 29 7 10 7 7 9 8 90
47 S1 L TELLER 7 7 9 7 7 9 7 8 9 70 8 7 8 7 9 39 9 7 8 7 31 8 7 8 7 9 10 95
Y1
DAFTAR RESPONDEN PENELITIAN SKRIPSI DI BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG
NO NAMA/LULUSAN L/P JABATAN LAMA KERJAETIKA KERJA ISLAM
X1KECERDASAN EMOSIONAL
X2KECERDASAN SPIRITUAL
X3KINERJA KARYAWAN
a. Uji Reliabilitas
1) Uji Reliabilitas Etika Kerja Islam
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.835 6
2) Uji Reliabilitas Kecerdasan Emosional
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.930 9
3) Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.811 5
4) Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.827 4
b. Uji Validitas
1) Uji Validitas Etika Kerja Islam
Correlations
ETIKA KERJA ISLAM X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1
ETIKA KERJA ISLAM
Pearson Correlation
1 .785
*
*
.638*
*
.669*
*
.577*
*
.676*
*
.650*
*
.620*
*
.624*
*
.868**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.2 Pearson Correlation
.785** 1
.654*
*
.632*
*
.559*
*
.681*
*
.570*
*
.538*
*
.575*
*
.836**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.3 Pearson Correlation
.638**
.654*
*
1 .692
*
*
.592*
*
.730*
*
.523*
*
.595*
*
.569*
*
.832**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.4 Pearson Correlation
.669**
.632*
*
.692*
*
1 .537
*
*
.571*
*
.557*
*
.578*
*
.585*
*
.809**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.5 Pearson Correlation
.577**
.559*
*
.592*
*
.537*
*
1 .546
*
*
.507*
*
.617*
*
.631*
*
.776**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.6 Pearson Correlation
.676**
.681*
*
.730*
*
.571*
*
.546*
*
1 .539
*
*
.600*
*
.531*
*
.811**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.7 Pearson Correlation
.650**
.570*
*
.523*
*
.557*
*
.507*
*
.539*
*
1 .576
*
*
.367*
.725**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.8 Pearson Correlation
.620**
.538*
*
.595*
*
.578*
*
.617*
*
.600*
*
.576*
*
1 .600
*
*
.787**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1.9 Pearson Correlation
.624**
.575*
*
.569*
*
.585*
*
.631*
*
.531*
*
.367*
.600*
*
1 .764
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .011 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
X1 Pearson Correlation
.868**
.836*
*
.832*
*
.809*
*
.776*
*
.811*
*
.725*
*
.787*
*
.764*
*
1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
2) Uji Validitas Kecerdasan Emosional
Correlations
KECERDASAN
EMOSIONAL X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
KECERDASAN EMOSIONAL
Pearson Correlation
1 .504** .334
* .360
* .461
** .701
**
Sig. (2-tailed) .000 .022 .013 .001 .000
N 47 47 47 47 47 47
X2.2 Pearson Correlation
.504** 1 .382
** .553
** .572
** .795
**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
X2.3 Pearson Correlation
.334* .382
** 1 .431
** .525
** .715
**
Sig. (2-tailed) .022 .008 .003 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
X2.4 Pearson Correlation
.360* .553
** .431
** 1 .491
** .741
**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .003 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
X2.5 Pearson Correlation
.461** .572
** .525
** .491
** 1 .818
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
X2 Pearson Correlation
.701** .795
** .715
** .741
** .818
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3) Uji Validitas Kecerdasan Spiritual
Correlations
KECERDA
SAN SPIRITUAL X3.2 X3.3 X3.4 X3
KECERDASAN SPIRITUAL
Pearson Correlation
1 .540** .642
** .532
** .847
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47
X3.2 Pearson Correlation
.540** 1 .441
** .502
** .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 47 47 47 47 47
X3.3 Pearson Correlation
.642** .441
** 1 .617
** .829
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 47 47 47 47 47
X3.4 Pearson Correlation
.532** .502
** .617
** 1 .810
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47
X3 Pearson Correlation
.847** .761
** .829
** .810
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4) Uji Validitas Kinerja Karyawan
Correlations
KINERJA KARYAW
AN Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y
KINERJA KARYAWAN
Pearson Correlation
1 .341* .441
** .442
** .497
** .578
** .502
**
Sig. (2-tailed) .019 .002 .002 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
Y2 Pearson Correlation
.341* 1 .419
** .323
* .397
** .513
** .510
**
Sig. (2-tailed) .019 .003 .027 .006 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
Y3 Pearson .441** .419
** 1 .477
** .623
** .450
** .574
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .003 .001 .000 .001 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
Y4 Pearson Correlation
.442** .323
* .477
** 1 .593
** .281 .480
**
Sig. (2-tailed) .002 .027 .001 .000 .056 .001
N 47 47 47 47 47 47 47
Y5 Pearson Correlation
.497** .397
** .623
** .593
** 1 .497
** .613
**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
Y6 Pearson Correlation
.578** .513
** .450
** .281 .497
** 1 .575
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .056 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
Y Pearson Correlation
.502** .510
** .574
** .480
** .613
** .575
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 47 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Uji Statistik
1) Uji T
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 ETIKA KERJA
ISLAM,
KECERDASAN
SPIRITUAL,
KECERDASAN
EMOSIONALa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .798a .636 .611 6.351
a. Predictors: (Constant), ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN
SPIRITUAL, KECERDASAN EMOSIONAL
2) Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3032.758 3 1010.919 25.061 .000a
Residual 1734.519 43 40.338
Total 4767.277 46
a. Predictors: (Constant), ETIKA KERJA ISLAM, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN
EMOSIONAL
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
3) Uji R
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.328 9.048 .810 .422
KECERDASAN SPIRITUAL 1.446 .311 .545 4.646 .000
KECERDASAN
EMOSIONAL .152 .331 .061 .457 .650
ETIKA KERJA ISLAM .373 .143 .317 2.600 .013
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
d. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolonieritas
2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) -.303- 12.869 -.024- .981
Etika Kerja Islam .210 .146 .141 1.441 .157 .972 1.029
Kecerdasan
Emosional .511 .305 .206 1.673 .102 .614 1.629
Kecerdasan
Spiritual 1.618 .324 .610 4.993 .000 .627 1.595
a. Dependent Variable: Kinerja
Karyawan
3) Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.085 9.042 1.889 .066
Etika Kerja Islam -.149- .103 -.214- -1.448- .155
Kecerdasan
Emosiona; -.240- .215 -.208- -1.116- .270
Kecerdasan Spiritual .206 .228 .166 .903 .372
a. Dependent Variable: RES2
4) Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 47
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 6.45181279
Most Extreme
Differences
Absolute .129
Positive .104
Negative -.129-
Kolmogorov-Smirnov Z .884
Asymp. Sig. (2-tailed) .415
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data primer yang diolah, 2018
5) Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Etika Kerja
Islam
Between
Groups
(Combined) 2857.393 21 136.066 1.781 .084
Linearity 158.819 1 158.819 2.079 .162
Deviation from
Linearity 2698.574 20 134.929 1.766 .089
Within Groups 1909.883 25 76.395
Total 4767.277 46
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Kecerdasan
Emosional
Between
Groups
(Combined) 2778.393 15 185.226 2.887 .006
Linearity 1696.938 1 1696.938
26.45
0 .000
Deviation from
Linearity 1081.455 14 77.247 1.204 .321
Within Groups 1988.883 31 64.158
Total 4767.277 46
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Kecerdasan
Spiritual
Between
Groups
(Combined) 3085.312 14 220.379 4.193 .000
Linearity 2592.321 1 2592.321
49.32
0 .000
Deviation from
Linearity 492.991 13 37.922 .721 .729
Within Groups 1681.965 32 52.561
Total 4767.277 46