pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan …digilib.unila.ac.id/54568/3/skripsi tanpa...

95
PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (2012-2014) (Skripsi) Oleh DINDA AYU PERMATA SARI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 30-Apr-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN

NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TELAH GO PUBLIC DI

BURSA EFEK INDONESIA

(2012-2014)

(Skripsi)

Oleh

DINDA AYU PERMATA SARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

ABSTRACT

THE EFFECT OF FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, AND

NET PROFIT MARGIN ON INCOME SMOOTHING TO

MANUFACTURING FIRMS WHICH WAS GONE PUBLIC IN

INDONESIAN STOCK EXCHANGE (2012-2014)

By

Dinda Ayu Permata Sari

The purpose of this study was to determine the influence of firm size, financial

risk, value of firm, and net profit margin on income smoothing to manufacturing

firms which was gone public in Indonesian Stock Exchange 2012-2014 period.

The population used was the manufacturing firms which was gone public in

Indonesian Stock Exchange 2012-2014 period which have 146 firms and the

sample research have 22 firms through purposive sampling. The research used

panel data analysis technique by using a program analysis tool E-views 9.0.

Based on the t-test (partial) showed that financial risk variable has positive

influence and significant on income smoothing, on the other side the firm size

variable (size of company) partially have positive influence and not significant on

income smoothing. On value of firm variable and net profit margin have negative

influence and not significant on income smoothing. Based on F-test

(simultaneous) showed that firm size variable, financial risk, value of firm, and

net profit margin simultaneously significant on income smoothing.

Keywords: Financial Risk, Firm Size, Income Smoothing, Net Profit Margin,

Value of Firm.

Page 3: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN NET

PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA

EFEK INDONESIA (2012-2014)

Oleh

Dinda Ayu Permata Sari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh firm size, financial

risk, value of firm, dan net profit margin terhadap income smoothing pada

perusahaan manufaktur yang telah go public di Bursa Efek Indonesia periode

2012-2014. Populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang telah go

public di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, populasi sebanyak 146

perusahaan dan sampel dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan yang ditentukan

melalui purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis model

panel data dengan menggunakan alat analisis program E-views 9.0. Hasil uji t

(parsial) menunjukan bahwa variabel financial risk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap income smoothing, sedangkan variabel firm size (ukuran

perusahaan) secara parsial memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

income smoothing. Pada variabel value of firm dan net profit margin berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap income smoothing. Hasil uji F (simultan)

menunjukan bahwa variabel firm size, financial risk, value of firm, dan net profit

margin secara simultan berpengaruh terhadap income smoothing.

Kata Kunci : Financial Risk, Firm Size, Income Smoothing, Net Profit

Margin, Value of Firm.

Page 4: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN

NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC

DI BURSA EFEK INDONESIA (2012-2014)

Oleh

Dinda Ayu Permata Sari

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

pada

Jurusan Ilmu Adminitrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net
Page 6: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net
Page 7: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net
Page 8: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Kota Bandarlampung, pada

tanggal 13 Juli 1995, anak ketiga dari empat bersaudara yang

merupakan putri dari Ferry Marwan dan Sri Ida Ningsih.

Pendidikan formal diperoleh penulis pada tahun 2002, di SD N 2

Rawa Laut yang diselesaikan pada tahun 2008. Penulis

melanjutkan pendidikan di SMP N 4 Bandarlampung yang

diselesaikan pada tahun 2011. Pada jenjang menengah atas, penulis

melanjutkan pendidikan tersebut di SMA N 9 Bandarlampung yang diselesaikan pada tahun

2014.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP

Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) tahun 2014. Pada tahun 2017 penulis mengikuti program Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Desa Sidomulyo Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 9: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu; sesungguhnya Allah bersama orang-

orang yang sabar ”

(Q.S Al-Baqarah ayat 153)

“Make du’a, Allah hears you. Have patience, he will answer at the right time”

Page 10: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Dengan Mengucapkan Puji Dan Syukur Kehadirat Allah SWT.

Atas Berkah, Nikmat, Rezeki, dan Karunia-Nya,

Karya Ini Kupersembahkan Kepada :

Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bapak Ferry Marwan dan Ibu Sri Ida Ningsih yang Telah

Membesarkanku,

Mendidik dan Membimbingku, Selalu Memberikan Cinta dan

Kasih Sayang yang Tiada Habisnya yang Selalu Menjadi Motivasi

Terbesarku Selama Ini.

Keluarga Besar dan Sahabat-Sahabatku Tercinta

Dosen Pembimbing dan Penguji yang Sangat Berjasa

Untuk Almamater Tercinta

Page 11: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

SANWACANA

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Firm Size, Financial risk, Value of Firm, dan Net Profit Margin terhadap Income

Smoothing pada Perusahaan Manufaktur yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia

(2012-2014)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Penulis menyadari

bahwa selama proses penulisan dan penyusunan skripsi ini mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari banyak pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terimakasih atas

bimbingan dan arahan yang diberi semasa perkuliahan dan proses bimbingan skripsi.

Page 12: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terimakasih atas

ajaran, bimbingan, motivasi yang diberi semasa perkuliahan dan diluar perkuliahan.

7. Ibu Mertayana, selaku staff jurusan Ilmu Administrasi Bisnis yang telah membantu

kelancaran hingga selesai.

8. Ibu Mediya Destalia, S.A.B., M.A.B. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah

banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan, masukan,

nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Bapak Supriyanto, S.A.B., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah

banyak meluangkan waktu, bimbingan, motivasi, dukungan, arahan, masukan,

nasihat, saran dan kritik serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Bapak Ahmad Rifa’I, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Pembahas yang telah banyak

meluangkan waktu, motivasi, dukungan, arahan, masukan, nasihat, saran dan kritik

serta memberikan banyak pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

11. Bapak Nur Effendi, S.Sos., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan dukungan.

12. Terimakasih untuk seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Teristimewa untuk Papa dan Mama, terimakasih selama ini atas kasih sayang dan

cintanya yang tiada akhir, terimakasih untuk doanya setiap saat agar anakmu ini bisa

menyelesaikan segalanya, terimakasih motivasi, tenaga, waktu yang selalu diberikan

untukku, dan khusus untuk mama my support system, terima kasih karena telah

Page 13: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

bertahan, telah menjadi wanita yang super kuat super sabar super tabah serta telah

menjadi pondasi yang kokoh untuk uni.

14. Terima Kasih untuk my forever and a day, kakakku tersabar Febbryan Andica

Marwan, kakakku tergalak Aprian Dwi Rangga, serta adikku termandiri Andini Putri

Ferryska, adik adik sepupuku tercinta tersayang tersegalanya Fanny Oktaviando,

Farhan Arif Hidayat, Fairuz Khansa Yolanda, dan Falika Elvara terima kasih karena

selalu ada, terima kasih telah menjadi penghibur uni, terima kasih atas segalanya.

15. Terima kasih untuk keluarga besar dari pihak papa dan mama yang selalu mendukung

dan menyayangi uni, yang selalu siap sedia seperti TNI yang akan bertempur di

medan perang.

16. Terima kasih untuk seluruh teman teman terdekatku yang sudah memberi warna di

kehidupan medusa yang flat ini.

17. Terimakasih untuk semua pihak yang sudah membantu dan mendoakan atas

kelancaran dalam proses pembuatan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per

satu. Terimakasih banyak atas semua bantuannya selama ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, akan

tetapi penulis berharap, semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi kita semua. AMIN,

Bandar Lampung, 23 Oktober 2018

Penulis

Dinda Ayu Permata Sari

Page 14: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v

DAFTAR RUMUS .................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori............................................................................ 12

2.1.1 Teori Keagenan ................................................................ 12

2.1.2 Teori Akuntansi Psitif ...................................................... 14

2.2 Laporan Keuangan ...................................................................... 16

2.3 Laba ............................................................................................. 17

2.4 Manajemen Laba ......................................................................... 21

2.5 Income Smoothing (Perataan Laba) ............................................ 27

2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba ...................... 35

2.5.1.1 Firm Size ............................................................... 35

2.5.1.2 Financial Risk ....................................................... 38

2.5.1.3 Value of Firm ........................................................ 39

2.5.1.4 Net Profit Margin ................................................. 41

2.6 Penelitian Terdahulu ................................................................... 42

2.7 Kerangka Konsep ........................................................................ 44

2.8 Hipotesis .................................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian............................................................................ 49

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................... 49

3.2.1 Populasi ............................................................................. 49

3.2.2 Sampel................................................................................ 50

Page 15: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

ii

3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 51

3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 51

3.5 Definisi Konseptual Variabel ...................................................... 51

3.6 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 53

3.6.1 Variabel Dependen............................................................. 53

3.6.2. Variabel Independen ......................................................... 54

3.6.2.1 Firm Size ................................................................ 54

3.6.2.2 Financial Risk ....................................................... 55

3.6.2.3 Value of Firm ........................................................ 55

3.6.2.4 Net Profit Margin .................................................. 55

3.7 Teknik Analisis Data................................................................... 56

3.7.1 Statistik Deskriptif ............................................................. 56

3.7.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data .................. 57

3.7.3 Uji Hipotesis ...................................................................... 63

3.7.3.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t).................................. 63

3.7.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ............................. 64

3.7.3.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum ........................................................................ 67

4.1.1 PT. Alakasa Industrindo Tbk (ALKA) .............................. 67

4.1.2 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) ............. 68

4.1.3 PT. Asiaplast Industries Tbk (APLI) ................................. 69

4.1.4 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA) ..................... 70

4.1.5 PT. Citra Tubindo Tbk (CTBN)......................................... 71

4.1.6 PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA) ........................................ 72

4.1.7 PT. Duta pertiwi Nusantara ( DPNS) ................................. 73

4.1.8 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) ....................... 74

4.1.9 PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL)......................................... 75

4.1.10 PT. Indo-Rama Syntheties (INDR) .................................. 76

4.1.11 PT. Indopoly Swakarsa Industry (IPOL) ......................... 77

4.1.12 PT. Jembo Cable Company Tbk (JECC) ......................... 78

4.1.13 PT. Martina Berto Tbk (MBTO) ...................................... 79

4.1.14 PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)................. 80

4.1.15 PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA) ..................................... 81

4.1.16 PT. Sierad Produce Tbk (SIPD) ....................................... 82

4.1.17 PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCB) ................................ 82

4.1.18 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBI).......... 83

4.1.19 PT. Indo Acidatama Tbk (SRSN) .................................... 84

4.1.20 PT. Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) .......................................... 85

4.1.21 PT.Mandom Indonesia Tbk (TCID) ................................ 86

4.1.22 PT. Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT) ......................... 87

4.2 Hasil Analisis Data ...................................................................... 88

4.2.1 Analisis Deskriptif ............................................................. 88

4.2.2 Analisis Regresi Model Data Panel ................................... 90

4.2.2.1 Uji Chow ............................................................... 91

4.2.2.2 Uji Hausman .......................................................... 92

4.2.3 Interpretasi Model .............................................................. 94

Page 16: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

iii

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................. 95

4.2.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t).................................. 95

4.2.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ............................. 97

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2) ....................... 98

4.3 Pembahasan .................................................................................. 99

4.3.1 Pengaruh Firm Size terhadap Income Smoothing .............. 99

4.3.2 Pengaruh Financial Risk terhadap Income Smoothing ...... 100

4.3.3 Pengaruh Value of Firm terhadap Income Smoothing ....... 102

4.3.4 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Income Smoothing . 104

4.3.1 Pengaruh Firm Size, Financial Risk, Value of Firm, dan Net

Profit Margin terhadap Income Smoothing ....................... 105

4.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 108

5.2 Saran ............................................................................................ 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Laba (dalam jutaan rupih) Pada Perusahaan Manufaktur

Periode 2012-2014 ........................................................................... 4

1.2 Hasil Perhitungan Income Smoothing Pada Sampel Perusahaan

Manufaktur Periode 2012-2014 ....................................................... 5

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 42

3.1 Sampel Penelitian ............................................................................ 50

3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 56

3.2 Pedoman Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi .... 66

4.1 Hasil Analisis Data Deskriptif ......................................................... 89

4.2 Hasil Uji Chow ................................................................................ 91

4.3 Hasil Uji Hausman ........................................................................... 93

4.4 Hasil Statistik Fixed Effect Model ................................................... 93

4.5 Hasil Perhitungan Uji t .................................................................... 96

4.6 Hasil Perhitungan Uji F ................................................................... 97

4.7 Hasil Perhitungan R-Squared (R2) ................................................... 98

Page 18: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konsep............................................................................. 46

Page 19: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

vi

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

2.1 Indeks Eckel..................................................................................... 35

3.1 Indeks Eckel..................................................................................... 53

3.2 CV ΔI atau CV ΔS ............................................................................ 54

3.3 SIZE ................................................................................................. 54

3.4 LEV .................................................................................................. 55

3.5 PBV .................................................................................................. 55

3.6 NPM ................................................................................................. 55

3.7 Regresi linier berganda .................................................................... 57

3.8 Uji CHOW ....................................................................................... 61

3.9 Uji t .................................................................................................. 63

3.10 Uji F ................................................................................................. 65

3.11 Uji ............................................................................................... 66

Page 20: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Perhitungan Income Smoothing ............................................. 112

Lampiran 2 Firm Size ................................................................................ 114

Lampiran 3 Leverage ................................................................................ 116

Lampiran 4 Value of Firm ......................................................................... 118

Lampiran 5 Net Profit Margin .................................................................. 121

Lampiran 6 Analisis Deskriptif ................................................................. 123

Lampiran 7 Common Effect Model .............................................................. 124

Lampiran 8 Uji Chow ................................................................................. 125

Lampiran 9 Uji Hausman .......................................................................... 126

Lampiran 10 Fixed Effect Model ................................................................. 127

Lampiran 11 Tabel t .................................................................................. 128

Lampiran 12 Tabel F ................................................................................. 131

Lampiran 13 Tabel Chi-square ................................................................. 133

Page 21: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

manajemen perusahaan untuk menampilkan kinerja terbaik dari perusahaan yang

dipimpinnya, karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap

nilai pasar perusahaan dan minat investor untuk menanamkan atau menarik

investasinya dari sebuah perusahaan. Selain bertangung jawab untuk

menampilkan kinerja terbaik perusahaan, manajemen juga bertangung jawab

untuk menyediakan laporan keuangan bagi semua pihak yang berkepentingan

dengan informasi akuntansi perusahaan.

Laporan keuangan merupakan informasi keuangan mengenai posisi keuangan dan

kinerja keuangan. Fungsi laporan keuangan pada perusahaan yang telah go public

adalah sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan kinerja

perusahaan yang diharapkan akan meningkatkan return pemegang saham atas

dana yang telah diinvestasikan pada perusahan yang telah go public tersebut.

Laporan keuangan yang disusun harus memberikan gambaran mengenai kondisi

perusahaan, sehingga informasi yang didapat oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dapat digunakan untuk mengambil sebuah keputusan kedepannya.

Page 22: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

2

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) menyatakan tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu informasi yang

sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah laba. Laba merupakan salah

satu ukuran penting yang sering kali dijadikan patokan oleh pihak yang

berkepentingan dalam menilai kinerja perusahaan.

Laba perusahaan yang selalu meningkat menunjukan bahwa kinerja manajemen

adalah baik dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan (stabilitas

kerja). Investor lebih tertarik pada laba perusahaan yang cenderung stabil, karena

sesuai dengan tipe investor yang cenderung sebagai risk averse, yaitu tipe investor

yang memilih menghindari risiko tinggi dan lebih menyukai risiko yang rendah

walaupun hal ini dapat menyebabkan keuntungan yang kecil.

Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang

bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan

laba yang representatif dalam jangka panjang, meramalkan laba, dan menaksir

risiko dalam berinvestasi (Sugiarto, 2003). Manajer yang memiliki informasi atas

laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistik untuk melakukan

manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat ini (Healy, 1985 dalam

Rahmawati dkk, 2006).

Page 23: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

3

Manajemen sebagai agen yang mengetahui lebih banyak informasi akan

memanfaaatkan informasi yang tidak diketahui oleh principal (pemilik) untuk

memaksimalkan kepentingannya, oleh karena itu manajer dapat menggunakan

informasi yang diketahui untuk memanipulasi laporan keuangan dalam usaha

memaksimalkan kemakmuran. Manajemen memilih untuk menjaga nilai laba

yang cenderung bergejolak (volatile), sehingga manajemen akan menaikan laba

yang dilaporkan jika jumlah laba yang sebenarnya menurun dari laba tahun

sebelumnya.

Adanya kecenderungan perhatian dari stakeholders yang hanya tertuju pada

informasi laba, memaksa manajer meningkatkan citra perusahaan dengan

melakukan dysfunctional behavior (perilaku menyimpang) melalui tindakan

income smoothing (perataan laba) untuk mengatasi berbagai konflik yang timbul

antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentigan dengan perusahaan.

Konflik keagenan akan muncul apabila masing-masing pihak memiliki keinginan

yang berbeda dan tetap ingin memperjuangkan kepentingannya masing-masing.

Dalam hubungan keagenan, pihak manajemen perusahaan mempunyai asimetri

informasi terhadap pihak eksternal seperti investor dan kreditor. Hal itu terjadi

karena manajer memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pihak

eksternal. Dengan menggunakan informasi tersebut, manajer melakukan

manipulasi laporan keuangan untuk memaksimalkan kermakmurannya, dengan

cara melakukan praktik income smoothing (perataan laba).

Page 24: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

4

Income smoothing (perataan laba) merupakan suatu bentuk rekayasa atas laba

yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba

perusahaan agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan laba

periode sebelumnya. Meskipun demikian, adanya tindakan perataan laba ini

mengakibatkan informasi mengenai laba menjadi menyesatkan yang

mengakibatkan pengambilan keputusan yang salah oleh pihak berkepentingan

khususnya kepada perusahaan tersebut (Cahyati, 2010).

Tabel 1.1 Data Laba Pada Sampel Perusahaan Manufaktur Periode 2012-2014

(dalam jutaan rupiah)

No Kode

Perusahaan

Laba

2012 2013 2014

1 ALKA 6.266 4.720 3.577

2 ALMI 13.949 26.119 1.949

3 APLI 4.204 1.882 10.031

4 CEKA 58.344 64.872 39.026

5 CTBN 333.888 468.158 315.795

6 DLTA 213.421 270.498 288.073

7 DPNS 24.449 68.002 15.277

8 DVLA 148.909 125.796 80.929

9 GJTL 1086.114 340.488 293.797

10 INDR 46.047 50.160 84.090

11 IPOL 72.959 133.674 49.813

12 JECC 32.011 22.929 23.695

13 MBTO 46.349 16.756 2.977

14 PRAS 41.449 87.154 111.249

15 PYFA 5.308 5.196 2.658

16 SIPD 15.061 8.378 2.064

17 SMCB 1381.404 1006.363 652.412

18 SQBI 135.249 149.521 164.808

19 SRSN 16.964 25.171 14.461

20 TKIM 344.755 335.989 274.438

21 TCID 150.803 160.504 174.908

22 UNIT 358 832 10.248

Rata-rata 189921 153325.5 118921.6

Sumber: Indonesian Capital Market Directory

Page 25: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

5

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laba masing-masing perusahaan mengalami

fluktuasi setiap tahunnya. PT. Astra International Tbk meraih laba tertinggi

selama periode 2012-2014 dan laba terendah berada pada PT. Ekadharma

International Tbk. Fluktuasi laba ini merupakan indikator dalam menentukan

praktik income smoothing dengan proxy perataan laba.

Tabel 1.2

Hasil Perhitungan Income Smoothing Pada Sampel Perusahaan Manufaktur

Periode 2012-2014

No Kode Perusahaan Income Smoothing

2012 2013 2014

1 ALKA -0.5893 -0.2419 -4. 878

2 ALMI 0.3763 0.6132 0.0885

3 APLI 0.5678 0.1749 0.7866

4 CEKA -1.3828 -1.877 -0.8328

5 CTBN -2.5949 -1.1609 -0.6196

6 DLTA 0.8935 0.6391 0.6931

7 DPNS -6.0026 -8.1483 -7.1374

8 DVLA -1.7631 -0.9294 -2.4429

9 GJTL -2.354 -1.7103 -1.0261

10 INDR -16.392 -1.0126 -7.9904

11 IPOL -5.5268 -6.2773 -6.5485

12 JECC -2.0255 -1.8189 -1.5107

13 MBTO -0.1589 -0.1128 -0.0142

14 PRAS 0.0126 0.3746 0.1289

15 PYFA -14.512 -2.5994 -8.0119

16 SIPD 0.1078 0.05367 0.2411

17 SMCB -7.0808 -5.5075 -10.308

18 SQBI 0.0752 0.1725 0.0672

19 SRSN -1.0892 -5.0255 -1.2994

20 TKIM -2.2078 -0.5088 -0.4225

21 TCID 0.9101 0.8162 0.8483

22 UNIT -5.7659 -0.5011 -1.3262

Rata-rata -2.89221 -1.57216 -2.2208

Sumber: Data sekunder diolah

Apabila nilai income smoothing <1 artinya perusahaan tersebut melakukan praktik

income smoothing, dan sebaliknya apabila nilai income smoothing >1 artinya

perusahaan tersebut tidak melakukan praktik income smoothing. Dengan melihat

Page 26: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

6

tabel 1.2 yang menghasilkan nilai income smoothing <1 disetiap perhitungannya,

menunjukan bahwa dari tahun 2012-2014 telah terjadi praktik income smoothing

(perataan laba) pada perusahaan tersebut. Praktik income smoothing didorong oleh

berbagai faktor, diantaranya adalah Firm Size, Financial Risk, Value of Firm, dan

Net Profit Margin.

Firm Size (ukuran perusahaan) mempunyai pengaruh terhadap praktik income

smoothing. Utomo dan Siregar (2008) mengatakan bahwa perusahaan yang

memiliki size besar memiliki kecenderungan untuk melakukan perataan laba bila

dibandingkan terhadap perusahaan kecil karena perusahaan yang besar yang lebih

diperhatikan oleh publik serta pemerintah. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan oleh Ashari et al.(1994) dalam Juniarti dan Carolina (2005) yang

menemukan bahwa perusahaan besar lebih memungkinkan untuk meratakan

penghasilan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar

kemungkinan melakukan praktik income smoothing untuk mengurangi fluktuasi

laba yang besar.

Financial risk (risiko keuangan) juga merupakan faktor yang mempengaruhi

praktik perataan laba. Risiko keuangan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari

investor untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut membayar beban-

beban yang ditanggung oleh perusahaan tersebut. Ketika perusahaan memerlukan

pendanaan dari investor, pendanaan ini merupakan utang bagi perusahaan

terhadap investor. Penggunaan utang sebagai pembiayaan memiliki risiko bagi

investor, dimana semakin tinggi utang maka semakin tinggi risiko yang harus

ditanggung investor. Dengan risiko tinggi ini membuat perusahaan harus

memperbesar keuntungan bagi investor. Hal inilah yang memacu manajemen

Page 27: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

7

untuk meratakan laba dengan tujuan untuk memperbaiki pandangan eksternal

bahwa perusahaan tersebut berisiko rendah (Suwito dan Herawaty, 2005).

Value of Firm (nilai perusahaan) mempengaruhi praktik income smoothing, dalam

hal ini praktik income smoothing dilakukan untuk menjaga konsistensi atau

kestabilan laba pada setiap periode berjalan agar nilai perusahaan tetap terjaga.

Nilai perusahaan mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya

pada sebuah perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para

pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi maka akan menunjukkan

kemakmuran pemegang saham yang tinggi pula.

Faktor lain yang juga mempengaruhi praktik income smoothing adalah net profit

margin (Widana dan Yasa, 2013). Net profit margin menunjukan kemampuan

perusahaan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh

perusahaan, sedangkan perputaran aktiva menujukkan seberapa jauh perusahaan

mampu menciptakan penjualan dari aktiva dimiliki. Net profit margin yang stabil

setiap tahunnya diperlukan untuk melihat peluang investasi pada sebuah

perusahaan. Dengan melihat net profit margin yang besar, maka investor akan

lebih percaya dengan kinerja perusahaan tersebut yang dinilai baik. Begitupun

sebaliknya, hasil net profit margin yang kecil mengartikan bahwa kinerja

perusahaan tersebut tidak begitu baik.

Perusahaan manufaktur dipilih sebagai sampel pada penelitian ini karena

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdiri dari

berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan sektor perusahaan

secara keseluruhan. Perusahaan manufaktur juga memiliki jumlah perusahaan

Page 28: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

8

terbanyak di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sebesar 146 perusahaan dari tahun

2012-2014, disamping itu pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek

penelitian dikarenakan sesuai dengan kasus yang melibatkan perusahaan

manufaktur lebih banyak atau mendominasi jika dibandingkan dengan perusahaan

lainnya.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya,

yang hasilnya menunjukan ketidakkonsistenan antara penelitian-penelitian

tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Butar Butar dan Sudarsi (2012)

tentang pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan kepemilikan

konstitusional terhadap perataan laba menjelaskan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal ini bertentangan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewantara dan Badera (2015) tentang

good corporate governance, ukuran perusahaan, dan financial leverage sebagai

prediktor perataan laba yang menjelaskan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak

berpengaruh pada probabilitas perataan laba.

Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh Aji dan Mitha (2010) tentang pengaruh

profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, dan struktur kepemilikan

terhadap praktik perataan laba menyebutkan bahwa risiko keuangan dan nilai

perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. Hasilnya

bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviana dan Yuyetta (2011)

tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba yang

menyebutkan bahwa risiko keuangan dan nilai perusahaan tidak memiliki

pengaruh positif yang signifikan terhadap perataan laba. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menambahkan variabel net

Page 29: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

9

profit margin karena variabel ini masih jarang dipakai pada penelitian sebelumnya

dan periode yang digunakan pada penelitian ini adalah 2012-2014.

Berdasarkan latar belakang dan belum konsistennya hasil penelitian sebelumnya,

maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Firm Size, Financial Risk, Value of Firm, dan Net Profit Margin Terhadap

Income Smoothing Pada Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di

Bursa Efek Indonesia (2012-2014)”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,maka

perumusan masalah penelitian ini yaitu :

1. Apakah firm size secara parsial berpengaruh signifikan terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014?

2. Apakah financial risk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014?

3. Apakah value of firm secara parsial berpengaruh signifikan terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014?

4. Apakah net profit margin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI

periode 2012-2014?

Page 30: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

10

5. Apakah firm size, financial risk, value of firm, dan net profit margin secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap income smoothing pada perusahaan

manufaktur yang telah go public di BEI periode 2012-2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh firm size terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014.

2. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh financial risk terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014.

3. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh value of firm terhadap income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode

2012-2014.

4. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh net profit margin terhadap

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI

periode 2012-2014.

5. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh firm size, financial risk, value of

firm, dan net profit margin secara simultan terhadap income smoothing pada

perusahaan manufaktur yang telah go public di BEI periode 2012-2014.

Page 31: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

11

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat

dan kontribusi :

1. Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam

memutuskan apakah perusahaan perlu melakukan praktik income

smoothing.

b. Bagi investor, penelitan ini dapat dijadikan wawasan mengenai income

smoothing sehingga dapat membantu investor dalam membuat keputusan

yang tepat.

2. Manfaat Akademis.

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur

pada penelitian-penelitian serupa dimasa yang akan datang, menambah

pengetahuan dalam memahami pengaruh firm size, financial risk, value of

firm, dan net profit margin terhadap income smoothing.

Page 32: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan ( Agency Theory)

Teori keagenan menjelaskan tentang konflik atau hubungan yang saling

bertentangan antara pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai

agen. Teori ini merupakan pendekatan yang digunakan dalam pembahasan konsep

perataan laba. Eksplorasi teoritis secara mendetail dari teori keagnenan pertama

kali dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang mendefinisikan hubungan

keagenan sebagai sebuah kontrak antara satu orang atau lebih pemilik (principal)

yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa atas nama

pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada

agen.

Salah satu elemen kunci dari teori keagenan yaitu bahwa principal dan agent

memiliki tujuan yang berbeda (Anthony dan Govindarajan, 2011). Teori ini

menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi konflik kepentingan

antara manajemen (agent) dan pemegang saham (principal) yang timbul ketika

setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran

yang dikehendakinya.

Page 33: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

13

Pihak principals adalah pemilik modal atau pihak yang memberikan mandat

kepada pihak lain, yaitu agent untuk melakukan semua kegiatan atas nama

principals dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan (Jensen dan Smith,

1984). Menurut Vindyatic dan Handayani (dalam Imanta 2011), teori keagenan

memiliki asumsi bahwa setiap individu dalam perusahaan hanya bertindak atas

dasar kepentingan mereka masing-masing. Pemegang saham sebagai principal

diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian yang sebesar-besarnya atas

investasi mereka, yang salah satunya tercermin dengan kenaikan porsi dividen

dari tiap saham yang dimiliki. Sedangkan agent diasumsikan termotivasi untuk

meningkatkan insentif atau kompensasi yang diperoleh dari setiap kemampuan

yang telah dikeluarkan. Ketika manajer mempunyai informasi yang lebih banyak

dibandingkan pihak eksternal, maka akan ada asimetri informasi antara agent dan

principal.

Agen atau manajer sebagai pihak internal lebih mengetahui keadaan perusahaan

daripada pemilik. Manajer kemudian lebih memiliki kesempatan untuk melakukan

tindakan yang tidak semestinya dengan menyajikan informasi yang tidak

sebenarnya kepada pemilik, yakni dengan melakukan perataan laba, menggunakan

informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi laporan keuangan dalam usaha

memaksimalkan kemakmurannya. Adanya asimetri informasi ini memungkinkan

adanya konflik kepentingan antara manajemen dengan pemilik dana dimana setiap

pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang

menjadi harapannya. Konflik tersebut yang menyebabkan adanya perataan laba.

Page 34: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

14

2.1.2 Teori Akuntansi Positif

Teori ini merupakan teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan

akuntansi oleh manajer dan bagaimana manajer akan merespon kebijakan

akuntansi baru yang diusulkan (Scott, 2006). Teori ini menjelaskan faktor-faktor

yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal

dan mempunyai tujuan tertentu. Tujuan teori akuntansi adalah untuk menjelaskan

dan memprediksi praktek akuntansi (Watts & Zimmerman, 1986 dalam Aji dan

Mitha, 2010).

Menurut Watts dan Zimmerman, 1986 (dalam Aji dan Mitha, 2010), terdapat tiga

hipotesis yang diaplikasikan untuk melakukan prediksi dalam teori akuntansi

positif mengenai motivasi manajemen melakukan pengelolaan laba. Ketiga

hipotesis tersebut adalah:

1. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis).

Hipotesis ini menyatakan bahwa perusahaan yang menggunakan bonus plan

akan cenderung untuk menggunakan metode-metode akuntansi yang dapat

meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode berjalan. Hal ini dilakukan

untuk memaksimumkan bonus yang akan mereka peroleh karena seberapa

besar tingkat laba yang dihasilkan seringkali dijadikan dasar dalam mengukur

keberhasilan kinerja. Jika besarnya bonus tergantung pada besarnya laba,

maka perusahaan tersebut dapat meningkatkan laba setinggi mungkin. Inti

dari hipotesis ini adalah bahwa dengan meningkatkan pelaporan laba bersih

yang diperoleh oleh perusahaan maka bonus yang diperoleh oleh perusahaan

akan meningkat secara signifikan. Dengan demikian, diperkirakan bahwa

Page 35: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

15

perusahaan yang mempunyai kebijakan pemberian bonus yang berdasarkan

pada laba akuntansi, akan cenderung memilih prosedur akuntansi yang

meningkatkan laba tahun berjalan.

2. Hipotesis Perjanjian Utang (Debt Covenant Hypothesis).

Hipotesis ini berkaitan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan

didalam perjanjian utang (debt covenant). Dalam melakukan perjanjian utang,

perusahaan diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan

oleh debitur agar dapat mengajukan pinjaman. Beberapa persyaratan tersebut

adalah persyaratan atas kondisi tertentu mengenai keuangan perusahaan.

Kondisi keuangan perusahaan dapat tercermin dari rasio-rasio keuangannya.

Kreditor memiliki presepsi bahwa perusahaan yang memiliki nilai laba yang

relatif tinggi dan stabil merupakan salah satu kriteria perusahaan yang sehat.

3. Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hypothesis).

Inti dari hipotesis ini adalah bahwa semakin besar biaya politis yang dihadapi

oleh perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan

menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba, karena

perusahaan yang memiliki tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat

perhatian yang luas dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga

akan menarik perhatian pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan

terjadinya biaya politis, diantaranya muncul intervensi pemerintah, pengenaan

pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam tuntutan lain yang dapat

meningkatkan biaya politis.

Page 36: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

16

2.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah susunan yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja

keuangan dalam sebuah perusahaan. Laporan keuangan sangat penting untuk

menentukan kemajuan perusahaan kedepannya. Baik dan buruknya perusahaan

dapat dilihat dari laporan keuangannya. Menurut Kasmir (2013) laporan keuangan

adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan memiliki tujuan untuk

menyediakan informasi yang berhubungan dengan keuangan, kinerja dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai untuk

mengambil keputusan ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009). Untuk

mencapai tujuan ini, dalam laporan keuangan harus berisi elemen yang terdiri dari

aset, kewajiban, beban, networth, pendapatan dan perubahan ekuitas serta arus

kas. Laporan keuangan merupakan kinerja keuangan terdahulu dan posisi

keuangan saat ini. Laporan keuangan disusun oleh manajemen dengan tujuan

untuk mempertangungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh para

pemilik perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada Standar Akuntansi Keuangan

(2009), jenis-jenis laporan keuangan meliputi:

1. Neraca

Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal. Aktiva yaitu harta

yang dimiliki oleh perusahaan, hutang yaitu kewajiban kepada perusahaan

lain yang belum dipenuhi, serta modal yaitu hak atau bagian yang dimiliki

oleh pemilik perusahaan yang dapat menunjukkan keadaan keuangan

perusahaan pada tanggal tertentu.

Page 37: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

17

2. Laporan Laba Rugi

Suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya

dari suatu unit usaha beserta laba/rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan

pada periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Suatu laporan yang berguna untuk meringkas kegiatan-kegiatan pembelanjaan

dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk jumlah dana yang

dihasilkan dari kegiatan usaha perusahaan dalam tahun buku bersangkutan

serta melengkapi penjelasan tentang perubahan-perubahan dalam posisi

keuangan selama tahun buku yang bersangkutan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan yang bertujuan untuk menyajikan informasi relevan tentang

penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Meliputi penjelasan atas rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan

laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas

2.3 Laba

Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai laporan

keuangan karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk menjelaskan kinerja

perusahaan secara keseluruhan. Laba menunjukan keuntungan yang diperoleh

perusahaan dan tercantum dalam laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan

laporan yang menunjukan pendapatan dan biaya dari suatu unit usaha untuk

periode tertentu.

Page 38: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

18

Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk pengenaan pajak, kebijakan

dividen, pedoman investasi serta pengambilan keputusan dan unsur prediksi

(Harnanto, 2003). Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari

transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan

dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyau badan usaha selama satu

periode, kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi pemilik (Baridwan,

1992).

Dalam ilmu ekonomi juga dikenal istilah laba, akan tetapi pengertian laba didalam

ilmu ekonomi berbeda dengan pengertian laba menurut akuntansi. Laba dalam

ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai keuntungan yang didapat oleh seorang

investor dalam suatu kegiatan bisnisnya. Sedangkan dalam akuntansi, laba adalah

perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi pada waktu

dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tertentu

(Harahap, 1997).

Laba dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai

dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham. Unsur-unsur

yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan

mengelompokan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil

pengukuran laba yang berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba

sebelum pajak, dan laba bersih.

Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 1994)

mendefinisikan laba atau pengahasilan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

Page 39: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

19

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal

dari kontribusi penanam modal. Bila dilihat dari sudut pandang manajemen, laba

dimaksudkan agar kegiatan operasional perusahaan dapat terus berjalan. Dengan

kestabilan atau bahkan meningkatnya laba setiap tahun, diharapkan akan

membawa perusahaan ke arah yang lebih maju sehingga kepentingan-kepentingan

dari manajemen dan pemilik modal dapat selalu terpenuhi.

Apabila dilihat dari sudut pandang pemilik modal, pelaporan laba harus selalu

dilakukan secara teratur agar pemilik modal dapat melihat sejauh mana uang yang

mereka investasikan dapat dipertangung-jawabkan oleh manajemen perusahaan

sehingga pengembalian atau pembagian laba dapat berjalan secara transparan.

Pembagian laba yang dilakukan secara periodik berperan penting dalam

meningkatkan kepercayaan investor. Tanpa memperhatikan masalah yang muncul,

informasi laba sebenarnya dapat digunakan untuk memenuhi berbagai tujuan

(Ghozali dan Chariri, 2007). Menurut Harahap (2004) , tujuan pelaporan laba

antara lain yaitu:

1. Tujuan umum, yaitu laba harus merupakan hasil penerapan aturan dan

prosedur yang logis serta konsisten secara internal.

2. Tujuan utama, yaitu memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang

saling berkepentingan dengan laporan keuangan. Laba harus dievaluasi

berdasarkan dimensi perilaku, salah satunya adalah kemampuan meramal.

3. Tujuan khusus, yaitu penggunaan laba sebagai pengukur efisiensi

manajemen, penggunaan angka laba historis untuk meramal keadaan saham

dan distribusi dividen di masa yang akan datang dan penggunaan laba sebagai

Page 40: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

20

pengukur keberhasilan serta sebagai pedoman pengambilan keputusan

manajerial di masa yang akan datang.

Informasi tentang laba perusahaan dapat digunakan untuk berbagai hal,

diantaranya (Suwardjono, 2005):

1. Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan

yang diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return on invested

capital).

2. Sebagai pengukur prestasi manajemen.

Umumnya prestasi manajemen dinilai berdasarkan tingkat laba yang

dihasilkan perusahaan. Sebagai salah satu indikator dalam menilai prestasi

manajemen, informasi laba sangat dibutuhkan oleh banyak pihak.

3. Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.

Besarnya pajak dapat dihitung berdasarkan laporan laba perusahaan. Semakin

besar laba perusahaan maka paja yang dikenakan juga akan semakin besar.

4. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu negara.

Sumber daya ekonomi merupakan barang yang tidak dapat diperbarui, agar

keberadaannya terus ada maka diperlukan alokasi yang baik dan benar.

5. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus.

Laba perusahaan menentukan berapa banyak jumlah bonus yang akan

dibagikan kepada karyawan perusahaan. Semakin banyak jumlah laba maka

bonus yang akan didapat oleh karyawan juga akan meningkat secara

signifikan.

Page 41: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

21

6. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.

Laba yang berfluktuasi akan menimbulkan kekhawatiran manajemen. Agar

stabilitas perusahaan tidak terganggu maka diperlukan pengendalian yang

baik dari perusahaan. Berfluktuasinya laba ini dapat dijadikan sebagai alat

motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.

7. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran.

Kemakmuran karyawan perusahaan dapat dipengaruhi dari tingkat laba yang

diperoleh perusahaan. Semakin tinggi laba, maka bonus yang diberikan

kepada karyawan akan semakin tinggi dan mengakibatkan meningkatnya

kemakmuran karyawan yang bersangkutan.

Di dalam laba akuntansi terdapat berbagai komponen yaitu kombinasi beberapa

komponen pokok seperti laba kotor, laba usaha, laba sebelum pajak, dan laba

sesudah pajak (Muqodim, 2005). Sehingga dalam menentukan besarnya laba

akuntansi, investor dapat melihat dari perhitungan laba setelah pajak. SFAC No.1

(dalam Belkaoui 2000) mengasumsikan bahwa laba akuntansi merupakan ukuran

yang baik dari kinerja suatu perusahaan dan bahwa laba akuntansi dapat

digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan.

2.4 Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan suatu proses intervensi manajemen dalam pelaporan

keuangan eksternal dengan memanipulasi pilihan yang tersedia sehingga tercapai

tingkat laba yang diharapkan (Belkaoui dan Riahi, 2007). Dengan demikian,

manajer dapat menaikan atau menurunkan laba sesuai dengan kepentingannya

(Budiasih, 2009). Manajemen laba atau earning management menurut Sucipto

Page 42: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

22

dan Purwaningsih (2007) merupakan suatu proses yang disengaja, menurut

batasan standar akuntansi keuangan, untuk mengarahkan pelaporan laba pada

tingkat tertentu. Dengan melakukan manajemen laba, manajer mengharapkan laba

yang dilaporkan sesuai dengan harapan investor, tetapi terkadang tidak sesuai

fakta yang ada.

Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas

laporan keuangan karena manajer yang memiliki informasi yang asimetri terhadap

pihak eksternal (Sari dan Widyatmini, 2012). Menurut Scott (2003) dalam

Ratnasari (2012) pola manajemen laba yang sering dilakukan oleh suatu

perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Taking Bath

Taking Bath merupakan tindakan manajemen dengan cara melaporkan biaya-

biaya pada masa yang akan datang di masa kini dan menghapus beberapa

aktiva. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi para manajer yang

memiliki net income (laba bersih) dibawah bogey (tingkat laba minimum

untuk memperoleh bonus) untuk menaikan bonus di masa yang akan datang.

Tindakan ini biasanya dilakukan pada saat perusahaan melakukan

restrukturisasi atau reorganisasi.

2. Income Minimization

Income Minimization merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghapus

modal aset, beban iklan, pengeluaran R&D, dan sebagainya dengan tujuan

untuk mencapai suatu tingkat return on asset atau return on investment

tertentu. Tindakan ini biasa dilakukan pada periode yang tingkat

profitabilitasnya tinggi.

Page 43: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

23

3. Income Maximization

Maksud dari income maximization adalah manajer berusaha melaporkan net

income yang tinggi dengan motivasi mendapat bonus yang lebih besar. Cara

ini dilakukan dengan maksud untuk menghindari pelanggaran atas kontrak

hutang jangka panjang.

4. Income Smoothing

Manajer mempunyai kecenderungan untuk meratakan laba bersih sehingga

berada tetap di antara bogey (laba minimum untuk mendapat bonus) dan cap

(laba maksimum untuk mendapat bonus). Lebih jauh lagi apabila manajer

mempunyai sikap menghindari risiko (risk-averse), mereka akan memilih

untuk mengurangi aliran bonus yang tidak berubah-ubah sehingga income

smoothing (perataan laba) dipilih sebagai jalan keluar.

Menurut Sulistyanto (2008) terdapat dua perspektif penting yang dapat digunakan

untuk menjelaskan mengapa manajemen laba dilakukan oleh manajer, yaitu

perspektif informasi dan oportunis. Perspektif informasi merupakan pandangan

yang menyarankan bahwa manajemen laba merupakan kebijakan manajerial

untuk mengungkapkan harapan pribadi manajer tentang arus kas perusahaan

dimasa depan.

Upaya mempengaruhi informasi itu dilakukan dengan memanfaatkan kebebasan

memilih, menggunakan, dan mengubah metode dan prosedur akuntansi.

Perspektif oportunis merupakan pandangan yang menyatakan bahwa manajemen

laba merupakan perilaku manajer untuk mengelabui investor dan memaksimalkan

kesejahteraannya karena memiliki informasi lebih banyak dibandingkan pihak

Page 44: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

24

lain. Scott (2000) dalam Rahmawati dkk. (2006) menjelaskan beberapa alasan

yang menjadikannya motivasi dalam melakukan manajemen laba, adalah sebagai

berikut:

1. Bonus Purposes

Menurut Healy (1985) dalam Rahmawati dkk. (2006) manajer yang memiliki

informasi atas laba bersih perusahaan akan bertindak secara oportunistik

untuk melakukan manajemen laba dengan memaksimalkan laba saat ini.

2. Political Motivation

Manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan pada

perusahaan publik karena adanya tekanan publik yang mengakibatkan

pemerintah menetapkan peraturan yang lebih ketat.

3. Taxation Motivation

Berbagai metode akuntansi digunakan dengan tujuan untuk penghematan

pajak pendapatan.

4. Pergantian CEO

CEO yang mendekati masa pensiun akan cenderung menaikan pendapatan

untuk meningkatkan bonus mereka dan jika kinerja perusahaan buruk, mereka

akan memaksimalkan pendapatan agar tidak diberhentikan.

5. Initial Public Offering

Perusahaan yang akan go public namun belum memiliki nilai pasar,

menyebabkan manajer perusahaan melakukan manajemen laba dengan

harapan dapat menaikan harga saham perusahaan.

Page 45: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

25

6. Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor

Informasi mengenai kinerja dalam laporan laba perusahaan wajib

disampaikan kepada investor sehingga investor dapat menilai bahwa

perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.

Skousen dan Stice (2004) mengungkapkan bahwa alasan yang mendorong

manajer perusahaan melakukan manajemen laba, yaitu sebagai berikut ;

1. Memenuhi Target Internal

Target laba internal merupakan alat penting dalam memotivasi para manajer

untuk meningkatkan usaha penjualan, pengendalian biaya, dan penggunaan

sumber daya yang lebih efisien. Tetapi seperti alat pengukuran kinerja yang

lain, adalah suatu fakta kehidupan bahwa pihak yang dievaluasi kinerjanya

akan cenderung melupakan faktor ekonomi yang mendasari pengukuran ini

dan mengalihkan perhatiannya kepada angka yang teratur. Penelitian

akademis yang membenarkan bahwa perhitungan bonus internal berdasarkan

laba turut mendorong munculnya manajemen laba, misalnya, seorang manajer

yang menjadi subjek rencana bonus atas dasar laba cenderung untuk

menaikkan laba jika mereka sudah berada dalam posisi mendekati batasan

bonus dan akan menurunkan laba jika laba yang akan dilaporkan berada

diatas batas bonus maksimal. Kecenderungan ini pada dasarnya berarti bahwa

para manajer memiliki tendensi untuk menunda pengakuan laba diperiode

yang baik untuk berjaga-jaga apabila hasil operasi periode berikutnya tidak

begitu memuaskan.

Page 46: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

26

2. Memenuhi Harapan Eksternal

Berbagai stakeholders eksternal memiliki kepentingan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Para pegawai dan pelanggan menginginkan perusahaan

tetap berjalan dengan baik sehingga dapat bertahan dalam jangka panjang dan

melaksanakan kewajiban pensiun dan garansinya. Para pemasok

menginginkan jaminan atas pembayaran dan perusahaan akan tetap menjadi

pembeli yang dapat diandalkan selama bertahun-tahun ke depan. Bagi pihak

yang berkepentingan, adanya tanda dari kelemahan keuangan, seperti

pelaporan rugi, benar-benar merupakan suatu berita buruk terutama bagi

analis keuangan. Pihak analis akan merekomendasikan untuk menjual atau

membeli saham perusahaan berdasarkan estimasi atas laba perusahaan. Riset

yang mendalam telah menunjukkan bahwa pelaporan laba yang lebih kecil

dibandingkan laba yang diestimasi oleh analis akan menyebabkan turunnya

harga saham. Oleh karena itu, perusahaan memiliki intensif untuk melakukan

manajemen laba guna menjamin agar angka yang dilaporkan paling sedikit

sama dengan laba yang diperkirakan oleh para analis. Kemampuan

perusahaan yang luar biasa untuk secara konsisten memenuhi target laba

seperti yang diperkirakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan tidak

mungkin terjadi jika perusahaan tidak melakukan paling tidak satu jenis

manajemen laba.

3. Meratakan atau Memuluskan Laba

Beberapa alasan yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa manajer

melakukan perataan laba. Hepworth (1953) menyatakan bahwa motivasi yang

mendorong dilakukannya perataan laba adalah untuk memperbaiki hubungan

Page 47: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

27

perusahaan dengan kreditor, investor dan karyawan serta meratakan siklus

bisnis melalui proses psikologis. Beidelman (1973) menyatakan bahwa ada

dua alasan yang digunakan manajemen untuk melakukan income smoothing.

Alasan pertama didasarkan pada asumsi bahwa pola laba periodik yang stabil

dapat mendukung tingkat dividen yang lebih tinggi dibandingkan pola yang

berfluktuasi. Dengan anggapan tersebut perataan laba diharapkan

memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham perusahaan

karena risiko perusahaan dapat dikurangi. Alasan kedua berkaitan dengan

upaya meratakan kemampuan untuk mengantisipasi pola fluktuasi laba

periodik dan kemungkinan mengurangi korelasi return yang diharapkan dari

perusahaan (firm’s expected return) dengan return portofolio pasar (return on

market portofolio).

2.5 Income Smoothing (Perataan Laba)

Income Smoothing (perataan laba) merupakan salah satu pola dari manajemen

laba dimana pihak manajemen berusaha menstabilkan (meratakan) laba

perusahaan selama beberapa periode dengan tujuan tertentu. Dalam konsep

income smoothing (perataan laba), pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

perusahaan cenderung bersifat risk averse, mereka akan memilih untuk

mengurangi aliran bonus yang tidak berubah-ubah sehingga income smoothing

dipilih sebagai jalan keluar (Ratnasari, 2012).

Page 48: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

28

Laba yang stabil mencerminkan keadaan yang lebih pasti dan tidak berisiko tinggi

untuk masa depan. Koch (1981) menyebutkan bahwa income smoothing (perataan

laba) adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba

yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik melalui metode

akuntansi atau transaksi. Definisi income smoothing (perataan laba) menurut

Biedleman (1978) dalam Budiasih (2009) adalah upaya yang sengaja dilakukan

untuk memperkecil atau fluktuasi pada tingkat laba yang dianggap normal bagi

suatu perusahaan.

Income smoothing (perataan laba) menurut Ball dan Brown (1968) dalam Dewi

(2011) adalah usaha untuk mengurangi variabilitas laba, terutama menyangkut

dengan perilaku yang ditujukan untuk mengurangi adanya pertambahan abnormal

dalam laba yang dilaporkan perusahaan. Menurut Salno dan Baridwan (2000)

income smoothing (perataan laba) adalah cara yang digunakan oleh manajemen

perusahaan untuk mengurangi variabilitas jumlah laba yang dilaporkan agar

sesuai dengan target yang diinginkan dengan cara memanipulasi laba baik melalui

metode akuntansi maupun melalui transaksi.

Pendapat serupa juga diperkuat oleh Gordon (1964) bahwa income smoothing

(perataan laba) mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengurangi bias

dari pemegang saham dalam memperhitungkan laba di masa lalu, yang digunakan

untuk memprediksi laba di masa depan. Dari beberapa pernyataan diatas, dapat

diketahui bahwa income smoothing (perataan laba) ialah tindakan yang secara

sengaja dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan

dengan berbagai macam tujuan agar kinerja perusahaan terlihat stabil dan sehat.

Page 49: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

29

Juniarti dan Corollina (2005) dalam Butar-Butar dan Sudarsih (2012)

mengungkapkan bahwa ada berbagai macam tujuan yang ingin dicapai oleh

manajemen dalam perataan laba yaitu:

1. Mencapai keuntungan pajak.

2. Memberikan kesan baik dari pemilik dan kreditor terhadap kinerja

manajemen.

3. Mengurangi fluktuasi pada pelaporan laba dan mengurangi risiko sehingga

harga sekuritas yang tinggi menarik perhatian pasar.

4. Menghasilkan pertumbuhan profit yang stabil.

5. Menjaga posisi atau kedudukan manajemen dalam perusahaan.

Menurut Brynshaw dan Eldin (1989) dalam Subekti (2005) menyatakan bahwa

terdapat dua hal yang memotivasi manajer dalam mengambil keputusan untuk

melakukan income smoothing (perataan laba) yaitu:

1. Rencana kompensasi manajemen yang biasanya dihubungkan dengan kinerja

perusahaan yang ditunjukan dalam laba yang dilaporkan, sehingga setiap

fluktuasi dalam laba akan mempengaruhi langsung terhadap kompensasinya.

2. Fluktuasi dalam kinerja manajemen mungkin mengakibatkan intervensi

pemilik untuk mengganti manajemen dengan cara pengambilalihan atau

penggantian manajemen secara langsung, dan ancaman penggantian

manajemen ini mendorong manajemen untuk membuat laporan kinerja yang

sesuai dengan keinginan pemilik.

Page 50: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

30

Menurut Syahriana (2006) dalam Rahmawati (2012) alasan seorang manajer

melakukan praktik perataan laba adalah sebagai berikut:

1. Aliran laba yang merata dapat meningkatkan keyakinan para investor karena

laba yang stabil akan mendukung kebijaksanaan dividen yang stabil pula

sebagaimana yang diinginkan para investor.

2. Penyusunan pos pendapatan dan biaya secara bijaksana yang melalui periode

beberapa metode tertentu, manajemen dapat mengurangi kewajiban

perusahaan secara keseluruhan.

3. Perataan laba dapat meningkatkan hubungan antara manajer dan pekerja

karena kenaikan yang tajam dalam laba yang dilaporkan dapat menimbulkan

permintaan upah yang lebih tinggi bagi para karyawan.

4. Aliran laba yang merata dapat memiliki pengaruh psikologis pada ekonomi

dalam hal kenaikan atau penurunan dapat dihindarkan serta rasa pesimis dan

optimis dapat dikurangi.

Menurut Dascher dan Malcolm (1970) seperti yang dikutip Ghozali dan Chariri

(2003) income smoothing (perataan laba) dibedakan menjadi dua yaitu real

smoothing (perataan laba riil) dan artificial smoothing (perataan laba artifisial).

1. Real smoothing (perataan laba riil) berkaitan dengan transaksi aktual yang

dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada pengaruh perataan terhadap

laba. Sementara artificial smoothing berkaitan dengan prosedur akuntansi

yang diterapkan untuk mengubah cost atau pendapatan dari satu periode ke

periode yang lain.

Page 51: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

31

2. Artificial smoothing juga pernah disinggung oleh Copeland (1968) yang

menyatakan bahwa income smoothing melibatkan pemilihan selektif terhadap

aturan-aturan pengukuran atau pelaporan akuntansi dengan cara atau pola

tertentu, pengaruh pemilihan tersebut adalah untuk melaporkan pola laba

dengan variasi yang lebih kecil dari trend yang seharusnya terjadi.

Lebih lanjut Utomo dan Siregar (2008) dalam Butar-Butar dan Sudarsih (2012),

menyebutkan ada dua tipe aliran income smoothing yaitu naturally income

smoothing (perataan laba alamiah) dan intentionally income smoothing (perataan

laba yang disengaja).

1. Naturally income smoothing merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh

manajemen secara langsung tanpa adanya rekayasa. Misalnya seseorang

mengharapkan laba dari sebuah transaksi penjualan barang dagangan dan

biaya operasi. Dalam mencatat transaksi penjualan dan biaya tersebut

berlangsung tanpa adanya rekayasa dalam pencatatan. Hal ini merupakan

sebuah kejadian yang alami terjadi di perusahaan sehingga aliran laba yang

diperoleh juga terjadi secara alami.

2. Intentionally income smoothing terjadi karena adanya campur tangan dari

pihak manajemen. Ada dua jenis income smoothing (perataan laba) yang

disengaja, yaitu:

a. Perataan laba riil

Perataan laba riil merupakan tindakan manajemen dalam mengendalikan

peristiwa ekonomi yang secara langsung mempengaruhi laba perusahaan

di masa yang akan datang. Horwitz (1977) menyatakan bahwa perataan

laba riil mempengaruhi aliran kas. Misalnya waktu terjadinya transaksi

Page 52: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

32

aktual dapat ditentukan oleh manajemen sehingga pengaruh transaksi

tersebut terhadap laba yang dilaporkan cenderung rata sepanjang tahun.

b. Perataan laba artifisial

Perataan laba artifisial merupakan usaha yang dilakukan manajemen untuk

meratakan laba dengan cara manipulasi. Misalnya manajer melakukan

manipulasi dengan cara menggeser biaya atau pendapatan dari suatu

periode ke periode yang lainnya. Adanya pergeseran biaya dan pendapatan

tersebut dapat melanggar konsep matching. Konsep tersebut menyatakan

bahwa pendapatan harus ditandingkan dengan biaya pada periode yang

bersangkutan. Jadi, dengan adanya pergeseran pendapatan dan biaya

tersebut menyebabkan adanya perataan laba yang artifisial. Selain itu,

akuntan juga dapat mengubah metode depresiasi dari metode garis lurus

menjadi metode saldo menurun ganda

Wolk et. al. (2001) dalam Dewi (2011) menyatakan bahwa income smoothing

merupakan suatu cara yang mampu mengurangi risiko yang tidak sistematis dalam

portofolio, sehingga dengan demikian perlu diperhatikan tiga cara menyangkut

perilaku income smoothing (perataan laba) yang dapat diterima antara lain :

1. Manajemen dapat menentukan waktu terjadinya kejadian tertentu melalui

kebijakan yang dimiliki (misalnya biaya riset dan pengembangan) untuk

mengurangi variasi laba yang dilaporkan. Sebagai alternatif manajer juga

dapat menentukan waktu pengakuan kejadian tersebut, jadi perataan laba

dapat dilakukan dengan pengendalian saat terjadinya atau saat pengakuan

suatu kejadian.

Page 53: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

33

2. Mengubah metode akuntansi, dalam hal ini manajer dapat mengalokasikan

pendapatan atau biaya tertentu untuk beberapa periode akuntansi.

3. Manajer memiliki kebijakan sendiri dalam mengklasifikasikan pos-pos laba

rugi tertentu kedalam kategori berbeda. Contohnya pendapatan dan biaya

yang tidak berulang-ulang dapat diklasifikasikan sebagai ordinary/

extraordinary item untuk menimbulkan kesan yang lebih merata pada

ordinary income yang dilaporkan.

Perataan laba dilakukan oleh manajer dengan teknik-teknik tertentu. Berikut

adalah berbagai teknik yang digunakan manajer dalam melakukan praktik

perataan laba (Sugiarto, 2003 dalam Djaddang, 2005) :

1. Perataan melalui waktu terjadinya transaksi atau pengakuan transaksi. Pihak

manajemen dapat menentukan atau mengendalikan waktu transaksi melalui

kebijakan manajemen sendiri (accruals) misalnya: pengeluaran biaya riset

dan pengembangan. Banyak juga perusahaan yang menggunakan kebijakan

diskon dan kredit, sehingga hal ini dapat menyebabkan meningkatnya jumlah

piutang dan penjualan pada bulan terakhir tiap kuarter dan laba kelihatan

stabil pada periode tertentu.

2. Perataan melalui alokasi untuk beberapa periode tertentu. Manajer

mempunyai wewenang untuk mengalokasikan pendapatan atau beban untuk

periode tertentu. Misalnya jika penjualan meningkat, maka manajemen dapat

membebankan biaya riset dan pengembangan serta amortisasi goodwill pada

periode itu untuk menstabilkan laba.

Page 54: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

34

3. Perataan melalui klasifikasi. Manajemen memiliki kewenangan untuk

mengklasifikasikan pos-pos rugi laba dalam kategori yang berbeda. Misalnya

jika pendapatan non-operasi sulit untuk didefinisikan, maka manajer dapat

mengklasifikasikan pos itu pada pendapatan operasi atau pendapatan non-

operasi.

Foster (1986) dalam Octavania dan Asyik (2014) mengklasifikasikan unsur-unsur

laporan keuangan yang seringkali dijadikan sasaran untuk melakukan perataan

laba adalah:

1. Unsur Penjualan

a. Saat pembuatan faktur. Sebagai contoh, penjualan yang sebenarnya untuk

periode yang akan datang pembuatan fakturnya dilakukan pada periode ini

dan dilaporkan sebagai penjualan periode ini.

b. Pembuatan pesanan atau penjualan fiktif.

c. Downgrading (penurunan) produk, sebagai contoh, dengan cara

mengklasifikasikan produk yang belum rusak ke dalam kelompok produk

rusak dan selanjutnya dilaporkan telah terjual dengan harga yang lebih

rendah dari harga yang sebenarnya.

2. Unsur Biaya

a. Memecah-mecah faktur, misalnya faktur untuk sebuah pembelian atau

pesanan dipecah menjadi beberapa pembelian atau pesanan dan

selanjutnya dibuatkan beberapa faktur dengan tanggal yang berbeda

kemudian dilaporkan dalam beberapa periode akuntansi.

Page 55: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

35

b. Mencatat prepayment (biaya dibayar dimuka) sebagai biaya. Misalnya

melaporkan biaya advertensi dibayar dimuka untuk tahun depan sebagai

biaya advertensi tahun ini.

Perataan laba (income smoothing) akan diukur melalui beberapa indeks yang akan

membedakan perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan

perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba. Dalam penelitian ini,

akan digunakan Indeks Eckel (Eckel, 1981). Rumus perhitungan Indeks Eckel

adalah sebagai berikut:

Indeks Eckel :

…………………………………...(2.1)

Dimana:

ΔI : Perubahan Laba dalam suatu periode.

ΔS : Perubahan penjualan dalam suatu periode.

CV : Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai

yang diharapkan.

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba

2.6.1 Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Firm Size (ukuran perusahaan) merupakan salah satu variabel yang

mempengaruhi income smoothing (perataan laba). Di Indonesia sendiri banyak

berdiri perusahaan-perusahaan, baik yang berukuran besar maupun kecil. Besar

kecilnya suatu perusahaan dapat dinilai dari total aset yang dimiliki. Firm Size

(ukuran perusahaan) merupakan salah satu skala untuk mengklasifikasikan

perusahaan.

Page 56: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

36

Menurut ukurannya perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu:

besar, menengah, atau kecil. Besar atau kecilnya perusahaan dapat dilihat dari

total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata penjualan, nilai pasar atas saham

perusahaan tersebut, dan lain-lain. Juniarti dan Corolina (2005) dalam Butar-Butar

dan Sudarsi (2012) menyebutkan bahwa firm size (ukuran perusahaan) merupakan

besaran perusahaan yang ditentukan dari jumlah total aktiva yang dimiliki

perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural

dari total asset suatu perusahaan.

Income Smoothing (perataan laba) cenderung dilakukan oleh perusahaan besar,

hal ini dikarenakan perusahaan besar lebih mendapat tekanan yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini diperkuat oleh

pernyataan yang dikemukakan oleh Barton dan Simko (2002) yang menyatakan

bahwa perusahaan berukuran sedang dan besar lebih memiliki tekanan yang kuat

dari para stakeholdernya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para

investornya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini mendorong

manajemen untuk memenuhi harapan tersebut.

Ukuran perusahaan yang besar memudahkan perusahaan dalam masalah

pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas yang

tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini bisa

ditangkap sebagai informasi yang baik. Ukuran yang besar dan tumbuh bisa

merefleksikan tingkat profit mendatang (Dewi, 2012). Perusahaan yang memiliki

total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap

kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan

dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama,

Page 57: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

37

selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih

mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil

(Ismu Basuki, 2006 dalam Dewi, 2012).

Juniarti dan Corolina (2005) menyebutkan bahwa perusahaan yang berukuran

kecil akan cenderung melakukan praktik income smoothing (perataan laba)

dibandingkan perusahaan yang berukuran besar, karena perusahaan besar

cenderung mendapatkan perhatian yang lebih besar dari analis dan investor

dibandingkan perusahaan kecil. Berbeda halnya dengan Budiasih (2009) yang

mengatakan bahwa perusahaan yang berukuran besar biasanya menerima lebih

banyak perhatian dari analisis dan investor dibandingkan dengan perusahaan yang

kecil.

Menurut Watts and Zimmerman (1986) berdasarkan political cost hypotesis dalam

teori akuntansi positif dikemukakan bahwa perusahaan besar cenderung untuk

melakukan pengelolaan atas laba untuk menghindari munculnya peraturan baru

dari pemerintah. Pemerintah cenderung membebankan berbagai biaya yang

dianggap sesuai dengan kemampuan perusahaan dimana perusahaan yang besar

akan dibebani biaya yang besar pula, contohnya pajak. Maka manajemen

termotivasi untuk melakukan praktik income smoothing agar kinerja perusahaan

tetap dinilai baik.

Moses (1987) dalam Budiasih (2009) menemukan bukti yang empiris bahwa

perusahaan dengan ukuran yang besar mempunyai insentif yang besar pula untuk

melakukan income smoothing dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena

perusahaan yang memiliki aktiva dalam jumlah besar akan lebih diperhatikan oleh

Page 58: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

38

publik dan pemerintah. Ini menyatakan bahwa nilai total aktiva digunakan dengan

dasar bahwa besarnya nilai total aktiva mencerminkan harta atau kekayaan yang

dimiliki perusahaan.

Jadi, dapat diasumsikan bahwa semakin besar nilai total aktiva maka semakin

besar ukuran perusahaan. Perusahaan besar diperkirakan akan menghindari

fluktuasi laba yang terlalu drastis sebab kenaikan laba yang terlalu drastis akan

menyebabkan bertambahnya pajak. Sebaliknya, penurunan laba yang drastis akan

merusak citra perusahaan.

2.6.2 Financial Risk (Risiko Keuangan)

Financial Risk (risiko keuangan) adalah suatu tambahan risiko bagi pemegang

saham biasa yang diakibatkan oleh penggunaan leverage keuangan. Leverage

keuangan mengacu pada penggunaan sekuritas yang memberikan pengahsilan

tetap (hutang dan saham preferen) (Brigham dan Houston, 2011).

Dalam penelitian ini, tingkat leverage (LEV) digunakan sebagai proksi atas risiko

keuangan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan perusahaan. Leverage

adalah perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukan beberapa bagian

aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Ukuran ini berhubungan dengan

keberadaan dan ketat tidaknya suatu persetujuan hutang.

Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh

perusahaan dan menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin besar

risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan

laba di masa depan juga akan makin meningkat. Selain itu, rasio leverage

Page 59: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

39

menunjukkan semakin tinggi tingkat utang perusahaan maka manajer akan

semakin banyak melakukan manajemen laba untuk menghindari pelanggaran

kontrak utang (Halim et al, 2005).

Santoso (2010) mengungkapkan bahwa semakin besar hutang suatu perusahaan

maka risiko yang akan ditanggung pemilik modal juga akan semakin besar. Maka

investor dan kreditur akan takut untuk berinvestasi atau meminjamkan dananya

kepada perusahaan. Oleh karena kondisi tersebut menimbulkan keinginan

manajemen untuk melakukan praktik income smoothing (perataan laba). Akibat

kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik income

smoothing (perataan laba).

Berdasarkan debt covenant hypotesis dalam teori akuntansi positif, bahwa

semakin besar rasio leverage perusahaan maka manajemen cenderung melakukan

praktik income smoothing (perataan laba) dengan tujuan agar terhindar dari

perjanjian hutang, sehingga perusahaan yang memiliki risiko keuangan yang

tinggi akan cenderung melakukan praktik income smoothing (perataan laba) agar

terhindar dari pelanggaran kontrak atas perjanjian utang.

2.6.3 Value of Firm (Nilai Perusahaan)

Value of Firm (nilai perusahaan) merupakan pandangan investor terhadap

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga

saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Memaksimalkan nilai

perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang

merupakan tujuan utama perusahaan. Tindakan income smoothing (perataan laba)

Page 60: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

40

akan mempunyai hubungan timbal balik (kausalitas) terhadap nilai perusahaan,

karena perataan laba menghasilkan berkurangnya fluktuasi laba, sehingga dapat

mencerminkan stabilitas kinerja perusahaan atau nilai perusahaan (Purwanto,

2009).

Perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan cenderung melakukan

income smoothing (perataan laba). Hal ini dikarenakan perusahaan akan

cenderung menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi

sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya ke dalam perusahaannya (Suranta

dan Merdiastuti, 2004). Dalam penelitian ini, PBV (price per book value ratio)

digunakan sebagai proksi atas value of firm (nilai perusahaan) terhadap praktik

income smoothing (perataan laba) yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Suranta dan Merdiastuti (2004), perusahaan yang memiliki nilai pasar

yang tinggi akan cenderung untuk melakukan praktik income smoothing

(perataan laba). Hal ini disebabkan karena perusahaan akan cenderung menjaga

konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi sehingga dapat lebih

menarik arus sumber daya kedalam perusahaannya.

Aji dan Mitha (2010) juga menyimpulkaan bahwa, semakin tinggi nilai

perusahaan maka perusahaan akan cenderung melakukan praktik perataan laba.

Akibat adanya income smoothing (perataan laba), variabilitas laba yang minim

itulah yang berusaha dipertahankan oleh perusahaan agar disukai oleh investor,

karena nilai perusahaan yang stabil merupakan salah satu hal yang

dipertimbangkan investor untuk membuat keputusan investasi.

Page 61: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

41

2.6.4 Net Profit margin

Menurut Robert Ang (1997), Net Profit Margin merupakan rasio profitabilitas

yang menunjukkan perbandingan antara laba bersih setelah pajak atau net income

terhadap total penjualan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan pendapatan bersih terhadap total penjualan yang dicapai. Net Profit

Margin (NPM) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

Hubungan antara laba bersih setelah pajak dan penjualan bersih menunjukkan

kemampuan manajemen dalam mengendalikan perusahaan secara cukup berhasil

untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik

yang telah menyediakan modalnya untuk suatu risiko. Hasil dari perhitungan

mencerminkan keuntungan netto per rupiah penjualan. Para investor pasar modal

perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan

mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable

atau tidak.

Teori keagenan menyatakan bahwa hubungan keagenan merupakan sebuah

persetujuan diantara dua pihak, yaitu principal (pemilik) dan agent (manajemen)

(Jansen dan Meckling, 1976). Dimana investor pasar modal perlu mengetahui

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal

tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak.

Santoso (2010) menyatakan pengaruhnya net profit margin terhadap praktik

income smoothing diduga karena rata-rata perusahaan belum memiliki kinerja

yang cukup baik, sehingga manajemen melakukan praktik perataan laba untuk

Page 62: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

42

memperbaiki kinerja perusahaan agar terlihat efektif dimata investor. Net profit

margin yang diukur dengan rasio antara laba bersih setelah pajak sering

digunakan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang

berhubungan dengan perusahaan sebagai tujuan perataan laba oleh manajemen

untuk mengurangi fluktuasi laba dan menunjukan kepada pihak luar bahwa

kinerja manajemen perusahaan tersebut telah efektif.

2.7 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian mengenai praktik income smoothing pada penelitian terdahulu

yang telah peneliti ringkas yaitu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO PENELITI

(TAHUN) JUDUL VARIABEL

HASIL

PENELITIAN

1 Suwito dan

Herawaty

(2006)

Analisis Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan terhadap

Tindakan Perataan

Laba yang Dilakukan

oleh Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Jakarta

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Jenis Usaha, Ukuran

Perusahaan, Rasio

Profitabilitas

Perusahaan, Rasio

Leverage Operasi

Perusahaan, Net Profit

Margin Perusahaan

Tidak ada yang

berpengaruh

signifikan terhadap

perataan laba.

2 Budiasih

(2009)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Ukuran perusahaan

Profitabilitas,

Leverage, DPR

Ukuran perusahaan,

Profitabilitas,

Leverage, DPR

berpengaruh

signifikan.

Page 63: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

43

3 Aji dan Mita

(2010)

Pengaruh

Profitabilitas, Risiko

Keuangan, Nilai

Perusahaan, dan

Struktur Kepemilikan

terhadap Praktik

Perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Profitabilitas, Risiko

Keuangan, Nilai

Perusahaan, dan

Struktur Kepemilikan.

Risiko Keuangan

dan Nilai

Perusahaan

berpengaruh

signifikan.

Kepemilikan

Manajerial,

Profitabilitas , dan

Kepemilikan Publik

tidak berpengaruh.

4 Noviyana dan

Yuyetta

(2011)

Analisis Faktor-

faktor yang

Mempengaruhi

Praktik Perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Profitabilitas, Risiko

keuangan, Nilai

Perusahaan, Struktur

Kepemilikan, dan

Dividend

Payout Ratio

Dividend Payout

Ratio berpengaruh

signifikan.

Profitabilitas,

Risiko Keuangan,

Nilai Perusahaan,

dan Struktur

Kepemilikan tidak

berpengaruh.

5 Butar butar

dan Sudarsi

(2012)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas,

Leverage, dan

Kepemilikan

Institusional terhadap

perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas,

Leverage, dan

Kepemilikan

Institusional

Ukuran Perusahaan

berpengaruh

signifikan.

Profitabilitas,

Leverage, dan

Kepemilikan

Institusional tidak

berpengaruh.

6 Widana dan

Yasa (2013)

Perataan Laba serta

Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya di

Bursa Efek Indonesia

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Dividend

Payout Ratio, Net

Profit

Margin, Financial

Leverage

Profitabilitas dan

Net Profit Margin

berpengaruh

signifikan.

Ukuran

Perusahaan,

Dividend Payout

Ratio, Financial

Leverage tidak

berpengaruh.

Page 64: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

44

7 Widhyawan

dan

Dharmadiaksa

(2015)

Pengaruh Financial

Leverage, Dividend

Payout Ratio, dan

Penerapan Corporate

Governance terhadap

Praktik Perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Financial Leverage,

Dividend Payout Ratio,

dan Corporate

Governance

Financial Leverage

dan Corporate

Governance

berpengaruh

signifikan.

Dividend Payout

Ratio tidak

berpengaruh

signifikan.

8 Dewantara

dan Badera

(2015)

Good Corporate

Governance, Ukuran

Perusahaan, dan

Financial Leverage

Sebagai Prediktor

Perataan Laba

Dependen :

Perataan Laba

Independen :

Good Corporate

Governance, Ukuran

Perusahaan, dan

Financial Leverage

Financial Leverage

berpengaruh

signifikan

Good Corporate

Governance

dan Ukuran

Perusahaan

tidak berpengaruh

signifikan.

Sumber : Penelitian terdahulu

2.8 Kerangka Konsep

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan emiten terbesar di Indonesia,

terbukti dengan jumlahnya dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 adalah 146

perusahaan atau 26,17% dari seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia. Perusahaan memiliki peluang yang besar dalam memberikan

kesempatan bagi para pelaku pasar ataupun investor dalam berinvestasi. Terdapat

faktor yang dapat menarik perhatian investor untuk menamankan modalnya pada

perusahaan tersebut, yaitu laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Investor

menyukai perusahaan yang memiliki laba yang stabil tiap tahunnya, oleh karena

itu fluktuasi laba yang tidak stabil ini menyebabkan pihak manajemen melakukan

praktik income smoothing untuk menstabilkan laba setiap periodenya.

Page 65: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

45

Ukuran perusahaan (firm size), risiko keuangan (financial risk), nilai perusahaan

(value of firm), dan net profit margin merupakan parameter yang dapat

mempengaruhi praktik income smoothing. Laporan keuangan memberikan

informasi penting tentang laba perusahaan. Dari informasi laba yang ada investor

akan memutuskan keputusan investasi yang diambil, namun investor cenderung

lebih menyukai laba yang stabil, karena apabila laba perusahaan tinggi maka

otomatis risiko yang diambil juga akan tinggi. Untuk menstabilkan laba, maka

pihak manajemen melakukan praktik income smoothing (perataan laba). Ukuran

perusahaan diduga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

praktik perataan laba perusahaan.

Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan

memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan besar cenderung bertindak hati-

hati dalam melakukan pengelolaan keuangan dan cenderung melakukan

pengelolaan laba secara efisien, hal ini dikarenakan perusahaaan yang lebih besar

akan lebih menjadi pusat perhatian para investor dan masyarakat sehingga

semakin besar ukuran perusahaan diduga akan semakin mempengaruhi

perusahaan untuk melakukan tindakan perataan laba agar laba yang dihasilkan

terlihat stabil dan dapat menarik minat investor.

Financial risk atau risiko keuangan menunjukan proporsi penggunaan utang

untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan semakin besar

pula risiko yang ditanggung investor, sehingga investor akan meminta tingkat

keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung

untuk melakukan praktik perataan laba, untuk menghindari pelanggaran kontrak

perjanjian hutang. Nilai perusahaan juga diduga berpengaruh terhadap perataan

Page 66: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

46

laba dikarenakan perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi akan

cenderung menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi

sehingga dapat lebih menarik arus kas kedalam perusahaannya.

Terakhir faktor yang diduga mempengaruhi perataan laba adalah net profit

margin. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif,

sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

Firm Size

(Size)

Financial Risk

(LEV)

Net Profit Margin

(NPM)

Value of Firm

(PBV)

Income Smoothing

(IS)

Page 67: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

47

2.9 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijelaskan pada bagian diatas, maka

hipotesis yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Ha1 = Firm size secara parsial berpengaruh signifikan terhadap praktik

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Ho1 = Firm size secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

2. Ha2 = Financial risk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap praktik

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Ho2 = Financial risk secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

praktik income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

3. Ha3 = Value of firm secara parsial berpengaruh signifikan terhadap praktik

income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Ho3 = Value of firm secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

praktik income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

4. Ha4 = Net profit margin secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

praktik income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Page 68: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

48

Ho4 = Net profit margin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

praktik income smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

5. Ha5 = Firm size, financial risk, value of firm, dan net profit margin secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap praktik income smoothing

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2012-2014.

Ho5 = Firm size, financial risk, value of firm, dan net profit margin secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014.

Page 69: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006)

menjelaskan expalanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk

menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa

yang dirumuskan atau seringkali disebut sebagai penelitian penjelas. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah income smoothing dan variabel

independennya adalah firm size, financial risk, value of firm, dividend payout

ratio, dan net profit margin.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang

memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti

untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2011).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah seluruh perusahaan

manufaktur yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode penelitian yakni dari tahun 2012-2014.

Page 70: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

50

3.2.2 Sampel

Sampel didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh sebuah populasi (Sugiyono, 2014). Penelitian ini dipilih berdasarkan teknik

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2014). Pertimbangan yang digunakan dalam penentuan sampel

penelitian ini meliputi:

1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31

Desember 2014, serta mempunyai laporan keuangan lengkap sesuai dengan

data yang diperlukan dalam variabel penelitian.

2. Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan merger dan akuisisi pada

kurun waktu penelitian atau tidak delisting.

3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami rugi selama kurun waktu

2012-2014.

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 PT. Alakasa Industrindo Tbk ALKA

2 PT. Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI

3 PT. Asiaplast Industries Tbk (Akasa) APLI

4 PT. Citra Tubindo Tbk CTBN

5 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

6 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA

7 PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS

8 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL

9 PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB

10 PT. Indo Acidatama Tbk SRSN

11 PT. Indo-Rama Synthetics Tbk INDR

12 PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL

13 PT. Jembo Cable Company Tbk JECC

14 PT. Martina Berto Tbk MBTO

15 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID

16 PT. Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT

17 PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS

Page 71: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

51

18 PT. Pyridam Farma Tbk PYFA

19 PT. Sierad Produce Tbk SIPD

20 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI

21 PT. Tjiwi Kimia Tbk TKIM

22 PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

Sumber: Indonesian Capital Market Directory (data diolah)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan jenis data

yang digunakan adalah pooling data. Data sekunder adalah data yang telah

tersedia sehingga peneliti hanya mencari dan mengumpulkan. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan laba perusahaan yang diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory, dan IDX Statistics melalui PIPM Bursa

Efek Indonesia cabang Lampung.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan data

sekunder, yakni dengan melihat data yang diterbitkan BEI melalui Indonesia

Capital Market Directory (ICMD), IDX statistic, dan sumber yang lainnya seperti

jurnal, penelitian terdahulu, serta buku-buku yang mendukung penelitian ini.

3.5 Definisi Konseptual Variabel

Definisi variabel-variabel secara konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 72: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

52

1. Income Smoothing

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah income smoothing (perataan

laba). Income smoothing merupakan teknik manajemen laba dalam hal

perataan atas fluktuasi laba yang dilaporkan agar terlihat normal. Income

smooting adalah suatu sarana yang dapat digunakan manajemen untuk

mengurangi fluktuasi pelaporan penghasilan dan memanipulasi variabel-

variabel (akuntansi) semu atau dengan melakukan transaksi-transaksi riil

(Brayshaw dan Eldin, 1989).

2. Firm Size

Firm Size (ukuran perusahaan) adalah skala untuk menentukan besar kecilnya

suatu perusahaan. Ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi 3 kategori yaitu

besar, menengah, dan kecil. Sedangkan Zulkarnaini (2007) menyatakan

bahwa ukuran suatu perusahaan tercermin dari total aset yang dimiliki,

semakin besar aset perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan,

begitupun sebaliknya.

3. Financial Risk

Financial risk (risiko keuangan) merupakan perbandingan antara hutang dan

aktiva yang memperlihatkan berapa bagian aktiva yang digunakan untuk

menjamin hutang. Leverage keuangan menunjukkan proporsi penggunaan

utang untuk membiayai investasinya.

4. Value of Firm

Value of firm (nilai perusahaan ) adalah presepsi investor terhadap perusahaan

yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Menurut Martin, et al (2000) nilai

Page 73: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

53

perusahaan merupakan nilai atau harga pasar yang berlaku atas saham umum

perusahaan.

5. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin besar rasio

ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan

laba yang tinggi.

3.6 Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tindakan perataan laba (income

smoothing). Peratan laba diukur menggunakan Indeks Eckel. Indeks Eckel

digunakan untuk mengindikasikan apakah perusahaan melakukan praktik perataan

laba atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Eckel,1981)

dalam Dewi dan Prasetiono (2012):

Indeks Eckel =

………………………………......(3.1)

Keterangan :

CV = Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dari perubahan laba

(I) dan perubahan penjualan (S) dibagi dengan nilai yang diharapkan

ΔS = Perubahan penjualan dalam satu periode

ΔI = Perubahan laba bersih dalam satu periode

Page 74: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

54

Nilai dari CV ΔI dan CV ΔS dapat dihitung dengan rumus :

CV ΔI atau CV ΔS = √

……………….(3.2)

Keterangan :

Δ = perubahan laba (I) atau penjualan (S)

Δ = rata-rata perubahan laba (I) atau penjualan (S)

n = banyaknya tahun yang diamati

Kriteria perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba adalah :

1. Perusahaan dianggap melakukan praktik perataan laba apabila indeks

perataan laba lebih kecil dari 1 (CV ΔS < CV ΔI)

2. Perusahaan dianggap tidak melakukan praktik perataan laba apabila indeks

perataan laba lebih besar dari 1 (CV ΔS > CV ΔI)

3.6.2 Variabel Independen (bebas)

3.6.2.1 Firm Size (Ukuran Perusahaan)

Ukuran perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain total aktiva,

total penjualan, dan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan (Purwanto,

2004). Ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari

total aktiva, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut (Budiasih, 2009) :

Size = LnTA …………………………………………..(3.3)

Page 75: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

55

3.6.2.2 Financial Risk (Risiko Keuangan)

Penelitian ini menggunakan tingkat leverage (LEV) sebagai proksi atas risiko

keuangan perusahaan. Tingkat leverage diukur dengan skala rasio dimana

dihasilkan dari hasil bagi total utang jangka panjang terhadap nilai buku total aset

perusahaan. Dimana total liabilitas sebuah perusahaan dibagi dengan total asset

yang didapat dari laporan posisi keuangan perusahaan dan dikalikan 100% untuk

mendapatkan persentase risiko keuangan sebuah perusahaan, sehingga tingkat

leverage dapat dirumuskan sebagai berikut :

LEV =

…………………………..(3.4)

3.6.2.3 Value of Firm (Nilai Perusahaan)

Nilai perusahaan dapat dihitung melalui Price per Book Value Ratio (PBV) yang

dihasilkan dari rasio antara nilai pasar ekuitas perusahaan terhadap nilai buku

ekuitas perusahaan.

PBV =

…………………………...(3.5)

3.6.2.4 Net Profit Margin

Net profit margin diukur dengan rasio perbandingan antara laba bersih setelah

pajak dengan total penjualan (Suwito dan Herawaty, 2005). Net profit margin

(NPM) diukur dengan menggunakan rumus:

NPM =

…………….(3.6)

Page 76: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

56

Tabel 3.2

Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Simbol Cara Pengukuran

1 Income

Smoothing

Usaha yang

sengaja

dilakukan

manajemen

untuk

meratakan atau

memfluktuasi laba.

Indeks

Eckel

(IS)

2 Firm Size Ukuran

perusahaan

ditentukan dari

total aktiva

yang dimiliki

perusahaan

Size

LnTA

3 Financial

Risk

Rasio perbandingan

antara total utang

dan total aset

LEV

4 Value of

Firm

Rasio

perbandiangan

antara nilai pasar

dengan nilai buku

PBV

5 Net Profit

Margin

Rasio perbandingan

antara laba bersih

setelah pajak

dengan total

penjualan

NPM

Sumber: Kumpulan jurnal-jurnal

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan variabel-variabel dalam

penelitian ini dan memberikan gambaran umum atau sebuah informasi yang lebih

jelas dan mudah untuk dipahami dari setiap variabel penelitian. Statistik deskriptif

Page 77: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

57

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata

(mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum.

3.7.2 Uji Regresi Linier Berganda Model Panel Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif dengan menggunakan program Eviews sebagai alat untuk menguji

data., untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel

independen secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri terhadap variabel-

dependen. Eviews dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

berbentuk time series, cross section, maupun panel data. Regresi linier berganda

dilakukan untuk mengetahui hubungan fungsional antara satu variabel dependen

dengan variabel independennya, serta menggunakan panel data yang bersifat time

series dan cross section, sehingga terdiri atas beberapa objek dan meliputi

beberapa periode. Data panel adalah kombinasi antara data silang tempat (cross

section) dengan data runtut waktu (time series) (Kuncoro, 2011). Adapun

persamaan regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut :

IS = a + Size + LEV + PBV + NPM + e…….....(3.7)

Keterangan :

IS = income smoothing

a = konstanta

- = koefisien regresi variabel independen

Size = firm size

Page 78: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

58

LEV = financial risk

PBV = firm value

NPM = net profit margin

e = error term

Menurut Widarjono (2009) metode regresi data panel mempunyai beberapa

keuntungan jika dibandingkan dengan data time series atau cross section.

Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross

section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan

degree of freedom (derajat kebebasan) yang lebih besar. Kedua, data panel yang

menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi

masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (ommited-

variabel). Keuntungan lain dari penggunaan data panel menurut Gujarati (2003),

yaitu :

1. Bila panel data berhubungan individu, perusahaan, negara, daerah, dan lain-

lain pada waktu tertentu, maka data tersebut adalah heterogen. Teknik

penaksiran panel data yang heterogen secara eksplisit dapat dipertimbangkan

dalam perhitungan.

2. Kombinasi data time series dan cross section akan memberikan informasi

yang lebih lengkap, lebih beragam, kurang berkorelasi antar variabel, derajat

kebebasan lebih besar dan efisien.

3. Studi panel data lebih memuaskan untuk menentukan perubahan dinamis

dibandingkan dengan studi berulang dari cross section.

4. Panel data memungkinkan mempelajari model perilaku yang lebih kompleks.

Page 79: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

59

Ajija (2011) mengemukakan bahwa keunggulan-keunggulan tersebut memiliki

implikasi pada tidak harus dilakukan pengujian asumsi klasik dalam model data

panel, karena penelitian yang menggunakan data panel memperbolehkan

identifikasi parameter tertentu tanpa perlu membuat asumsi yang ketat atau tidak

mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linier seperti pada

ordinary least square (OLS). Widarjono (2009) menyatakan terdapat beberapa

metode yang biasa digunakan dalam mengestimasi model regresi dengan data

panel, yaitu pendekatan kuadrat terkecil atau pooled least square (Common

Effect), pendekatan efek tetap (Fixed Effect), pendekatan efek random (Random

Effect).

1. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Common Effect)

Pendekatan ini merupakan model data panel yang paling sederhana karena

hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross section dalam

bentuk pool. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun

individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku individu tidak berbeda dalam

berbagai kurun waktu. Metode ini menggunakan pendekatan Ordinary Least

Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi koefisiennya.

Pada beberapa penelitian data panel, model ini seringkali tidak pernah

digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini yang tidak

membedakan perilaku data sehingga memungkinkan terjadinya bias, namun

model ini digunakan sebagai pembanding dari kedua pemilihan model

lainnya. Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode ini adalah asumsi

Page 80: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

60

intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan baik antar

daerah maupun antar waktu.

2. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)

Model fixed effect adalah model dengan intercept berbeda-beda untuk setiap

subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring waktu

(Gujarati, 2012). Model ini mengasumsikan bahwa intercept adalah berbeda

setiap subjek sedangkan slope tetap sama antar subjek. Dalam membedakan

satu subjek dengan subjek lainnya digunakan variabel dummy (Kuncoro,

2012). Model ini sering disebut dengan model Least Square Dummy

Variables (LSDV). Keputusan untuk memasukan variabel dummy dalam

model efek tetap tak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan konsekuensi

(trade off).

3. Pendekatan Efek Acak (Random effect)

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pendekatan ini digunakan

untuk mengetahui kelemahan metode efek tetap yang menggunakan variabel

semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Keuntungan menggunkan

model random effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini

juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized

Least Square (GLS). Dengan menggunakan model efek acak ini, maka kita

dapat menghemat pemakaian derajat kebebasan dan tidak mengurangi

jumlahnya seperti yang dilakukan pada model efek tetap.

Page 81: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

61

4. Pengujian Model

Ada beberapa uji yang perlu dilakukan untuk memilih model yang tepat.

Pertama, menggunakan uji signifikansi fixed effect uji F atau Chow test dan

yang kedua yaitu dengan menggunakan Hausman-test. Chow test atau

likelihood ratio test adalah pengujian F Statistic untuk memilih apakah model

yang digunakan Pooled Least Square atau fixed affect. Sedangkan Hausman-

test adalah uji untuk memilih model fixed effect atau random effect.

1. Chow test

Uji ini digunakan untuk pemilihan antara model fixed effect dan

common effect. Adapun uji F statistiknya adalah sebagai berikut

(Harahap, 2008) :

CHOW =

………………………..(3.8)

Keterangan :

RRSS = Restricted Residual Sum Square (merupakan Sum of

Square Residual yang diperoleh dari estimasi data panel

dengan metode pooled least square)

URSS = Unrestricted Residual Sum Square (merupakan Sum of

Square Residual yang diperoleh dari estimasi data panel

dengan metode fixed effect)

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

K = Jumlah variabel penjelas

Page 82: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

62

Menurut Prasanti dkk (2015) untuk menentukan nilai tabel dapat

menggunakan degree of freedom (df). df = (n-1, nt-n-k), dimana n

merupakan jumlah perusahaan, t jumlah periode penelitian dan k

merupakan variabel independen penelitian. Dasar pengambilan

keputusan menggunakan chow-test atau likelihood ratio test, yaitu :

a. Jika nilai F-statistik < F-tabel dengan probabilitas cross section

dan Chi Square > 0,05 = diterima, maka model common (pool)

effect yang digunakan

b. Jika nilai F-statistik > F-tabel dengan probabilitas cross section

dan Chi Square < 0,05 = ditolak, maka model fixed effect yang

digunakan

Apabila hasil uji menyatakan bahwa model pool (common effect) yang

digunakan, maka pengujian berhenti sampai disini. Namun apabila

hasil uji menyatakan bahwa model fixed effect yang digunakan, maka

selanjutnya dilakukan uji hausman.

2. Hausman-test

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model

fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan. Setelah

selesai melakukan uji Chow dan didapatkan model yang tepat adalah

fixed effect, maka selanjutnya kita akan menguji model manakah

antara model fixed effect atau random effect yang paling tepat,

pengujian ini disebut sebagai uji Hausman. Statistik Uji Hausman ini

mengikuti distribusi statistic Chi Square dengan degree of freedom

Page 83: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

63

sebanyak k (df=k), dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika

nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model

yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan sebaliknya bila nilai

statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang

tepat adalah model random effect. Dasar pengambilan keputusan

menggunakan uji Hausman, yaitu :

a. Jika nilai statistik Hausman < Chi Square tabel dan probabilitas

Cross Section Random dan Chi Square > 0,05 artinya diterima,

maka model random effect yang digunakan

b. Jika nilai statistik Hausman > Chi Square tabel dan probabilitas

Cross Section Random dan Chi Square < 0,05 artinya ditolak,

maka model fixed effect yang digunakan

3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2005), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara sisgnifikan.

Pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan

5% dengan dƒ=(n-k-l). Menurut Santoso (2004) nilai t dapat dirumuskan :

t =

……………………………………………..(3.9)

Page 84: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

64

Keterangan :

X : rata-rata hitung sampel

: rata-rata hitung populasi

Sx : standar error rata-rata sampel, S/ n

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel

Uji ini dilakukan dengan syarat :

1. Jika t hitung < t tabel, maka diterima. Artinya adalah bahwa variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung > t tabel, maka ditolak. Artinya adalah bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi t pada tingkat α

sebesar 5%. Analisis didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikan t

dengan nilai signifikansi 0,05, dengan syarat-syaratnya sebagai berikut :

1. Jika probabilitas t < 0,05, maka ditolak. Artinya adalah bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika probabilitas t > 0,05, maka diterima. Artinya adalah bahwa variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.3.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat. Tujuan pengujian ini adalah untuk

Page 85: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

65

mengetahui apakah variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat

keyakinan 95% dan tingkat kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang

= (k-1) dan derajat bebas penyebut = (n-k), k merupakan banyaknya

parameter (koefisien) model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan.

Nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut (Santoso, 2004) :

F =

………………………………….(3.10)

Keterangan :

: Koefisien determinasi

k : Banyaknya koefisien regresi

n : Banyaknya observasi

1. Bila F hitung < F tabel, maka , artinya bahwa variabel bebas

(independen) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Bila F hitung > F tabel, maka , artinya bahwa variabel bebas

(independen) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan signifikansi F pada tingkat α

sebesar 5% yang digunakan pada penelitian ini. Analisis ini didasarkan pada

perbandingan antara nilai signifikan F dengan nilai signifikansi 0,05, dengan

syarat-syaratnya sebagai berikut :

Page 86: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

66

1. Jika probabilitas F < 0,05, maka ditolak. Artinya adalah bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika probabilitas F > 0,05, maka diterima. Artinya adalah bahwa variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.3.3 Uji (uji koefisien determinasi)

Uji merupakan koefisien yang menjelaskan seberapa besar variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variabel independen secara bersama-sama. Nilai terletak

antara 0 dan 1, sehingga semakin besar nilai menunjukkan bahwa semakin

baik model dapat menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi ( )

mengukur seberapa jauh kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan

variasi variabel independen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus

(Nurgiyantoro, 2000):

……..................(3.11)

Keterangan :

- = Koefisen regresi variabel independen

- = Variabel independen

= Income smoothing

Tabel 3.3

Pedoman Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.001 - 0.200 Sangat Lemah

0.201 - 0.400 Lemah

0.401 - 0.600 Cukup Kuat

0.601 - 0.800 Kuat

0.801 - 1.000 Sangat Kuat

Sumber: Triton (2006)

Page 87: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh firm size,

financial risk, value of firm, dan net profit margin terhadap praktik income

smoothing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2014. Berdasarkan hasil dan analisis data maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel firm size (ukuran perusahaan) secara parsial memiliki pengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap income smoothing. Firm size

berpengaruh positif artinya semakin besar nilai firm size maka perusahaan

cenderung akan melakukan praktik income smoothing. Kemudian firm size

berpengaruh tidak signifikan, hal ini berarti besar kecilnya ukuran perusahaan

tidak memengaruhi probabilitas praktik income smoothing. Tidak

berpengaruhnya ukuran perusahaan pada probabilitas perataan laba

kemungkinan disebabkan karena investor mengabaikan asumsi bahwa

perusahaan besar selalu memiliki total aset yang besar.

2. Variabel financial risk secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap income smoothing. semakin besar rasio leverage perusahaan maka

manajemen cenderung melakukan praktik income smoothing dengan tujuan

agar terhindar dari perjanjian hutang, sehingga perusahaan yang memiliki

Page 88: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

109

financial risk (risiko keuangan) yang tinggi akan cenderung melakukan

praktik income smoothing (perataan laba) agar terhindar dari pelanggaran

kontrak atas perjanjian hutang.

3. Variabel value of firm secara parsial memiliki pengaruh kearah negatif dan

tidak signifikan terhadap income smoothing. Value of firm memiliki pengaruh

kearah negatif artinya menunjukan bahwa semakin tinggi nilai PBV, maka

semakin rendah praktik income smoothing yang dilakukan. Kemudian value

of firm berpengaruh tidak signifikan, dikarenkan perusahaan melakukan

tindakan income smoothing tidak selamanya disebabkan karena meningkat

atau menurunnya harga saham, namun lebih dipengaruhi oleh kebijakan lain

dari perusahaan seperti rencana perusahaan akan membayar bonus kepada

manajer dengan menggunakan saham perusahaan. Disamping itu, pihak

investor merupakan pihak yang menaruh perhatian pada besarnya laba yang

diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan akan cenderung menjaga

kestabilan laba yang diperoleh dalam arti bahwa perusahaan dengan laba

yang stabil cenderung akan lebih menarik perhatian investor pada perusahaan

yang bersangkutan.

4. Variabel net profit margin secara parsial memiliki pengaruh kearah negatif

dan tidak signifikan terhadap income smoothing. Net profit margin

berpengaruh negatif menunjukan bahwa semakin tinggi nilai net profit

margin, maka semakin rendah praktik income smoothing yang dilakukan, dan

begitupun sebaliknya. Kemudian net profit margin berpengaruh tidak

signifikan, hal ini menunjukan bahwa net profit margin sebagai ukuran

kinerja manajemen tidak digunakan manajer dalam pengambilan keputusan

Page 89: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

110

untuk melakukan praktik income smoothing, karena net profit margin bukan

satu-satunya pengukur kinerja manajemen yang akan mempengaruhi

keputusan pihak eksternal terhadap manajemen.

5. Secara simultan firm size, financial risk, value of firm, dan net profit margin

berpengaruh signifikan terhadap income smoothing. Artinya firm size,

financial risk, value of firm, dan net profit margin secara bersamaan menjadi

dasar perusahaan untuk melakukan praktik income smoothing.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Saran Praktis

a. Bagi perusahaan, dalam melakukan praktik income smoothing perusahaan

lebih baik mempertimbangkan terlebih dahulu risiko internal maupun

eksternal, jika salah dalam mengambil keputusan maka akan dapat

merugikan salah satu pihak yang tidak diinginkan.

b. Bagi investor, diharapkan penelitian dapat menjadikan pemahaman tentang

faktor-faktor yang menjadi dasar perusahaan untuk melakukan praktik

income smoothing, kemudian bahan pertimbangan investor dalam

mempertahankan atau menambah jumlah saham yang akan diinvestasikan

kepada perusahaan.

2. Saran Akademis

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambah jumlah variabel dan

sampel penelitian, tidak terbatas hanya pada sektor perusahaan manufaktur

saja sehingga diharapkan dapat meningkatkan generalisasi hasil penelitian.

Page 90: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

111

Kemudian metode yang digunakan adalah regresi berganda, namun terdapat

metode lain yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan metode regresi

logistik. Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya dilakukan olah data dengan

kedua metode (akrual deskresioner).

Page 91: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Risiko

Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan terhadap Praktik

Perataan Laba. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Ajija, Shochrul R. 2011. Cara Cerdas Menguasai E-Views. Salemba Empat.

Jakarta.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff

Indonesia.

Anthony, N. Robert dan Govindarajan, Vijay. 2011. Sistem Pengendalian

Manajemen. Jilid 2. Tanggerang: Karisma Publishing Group.

Baridwan, Zaki. 1992. Intermediate Accounting. Edisi Tujuh. Yogyakarta.

Yogyakarta.

Barton, J. dan P. Simko. 2002. The Balance Sheet As AN Earnings Management

Constrait. The Accounting Review. 77. 1-27.

Beidleman, C.R, 1973. “Income Smoothing: The Role of Management”.The

Accounting Review. Vol 48(4).

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2007. Teori Akuntansi. Edisi Kelima. Salemba Empat.

Jakarta.

Brayshaw, R.E and Ahmed, E.K Eldin. 1989. The Smoothing Hypothesis and The

Role of Exchange Differences. Journal of Business, Finance, & Accounting,

16 (5), Winter.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan Terjemahan. Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta.

Budiasih, Igan. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba.

Media AUDIT. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4. Januari.

Page 92: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

Butar, Linda Kurniasih Butar dan Sudarsi, Sri. 2012. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Konstitusional

terhadap Perataan Laba. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan,

Vol. 1. No. 2.

Cahyati, A. D. 2010. Implikasi Tindakan Perataan Laba Terhadap Pengambilan

Keputusan Bagi Investor. JRAK. Vol.2.

Copeland, R.M.1968. “Income Smoothing, Journal Of Accounting Research”.

Empericial Research in Accounting. Selected Studies 6 (Supplement).

Dewantara, Ni Putu Santi dan Badera, I Dewa Nyoman. 2015. Good Corporate

Governance, Ukuran Perusahaan, dan Financial Leverage Sebagai

Prediktor Perataan Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.2.

Dewi, Ratih Kartika Zulaikha. 2011. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi

Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaan Manufaktur

dan Keuangan yang terdaftar di BEI. Jurnal Dinamika Akuntansi Keuangan

dan Perbankan, Vol. 1. No. 2.

Djaddang, S. 2005. “Analisis Hubungan Perataan Laba (Income Smoothing)

dengan Ekspektasi Laba Masa Depan Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntasi atau Marcubuana.

Earl K. Stice, James D. Stice dan K. Fred Skousen. 2004. Akuntansi Intermediate,

Edisi Lima Belas. Buku 1, Alih Bahasa oleh Salemba Empat. Salemba

Empat. Jakarta.

Eckel. N. 1981. The Income Smoothing Hypothesis Revisited. Abacus. Juni: 28-

40.

Foster, G. Financial statement analysis, second edition, Englewood clifts New

Jersey: Prentice Hall International.

Fudenberg, D., & Tirole, J. 1995. A Theory of Income and Dividend Smoothing

Based on Incumbency Rents. Journal of Political Economy, 103 (1).

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Universitas

Diponegoro. Semarang.

Gordon, M. J. 1964. Postulates, Principles, and Research in Accounting. The

Accounting Review.

Gujarati, Domadar N. 2003. Basic Econometrics Fourth edition. Mc.Graw Hill.

Singapore.

Page 93: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

Halim, et al. 2005. ”Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan

Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Termasuk Dalam

Indek LQ 45”. SNA VIII. Solo.

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Harnanto. 2003. Akuntansi Keuangan Menengah. BPFE. Yogyakarta.

Heyworth, Samuel R. 1953. ”Smoothing Periodic Income”. The Accounting

Review. IAI, 1994. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 1 :

Penyajian Laporan keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Imanta, Dea. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Manajerial.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.13, No.1, April 2011.

Irawati, Zulfa dan Maya, Anugerah. 2004. Analisis Perataan Laba (Income

Smoothing): Faktor yang Mempengaruhinya dan Pengaruhnya Terhadap

Return dan Risiko Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakata. Benefit,

Jurnal Manajemen dan Bisnis ISSN 1410-1571.

Jensen, Michael C. and Clifford H. Smith Jr., eds. 1984. The Modern Theory of

Corporate Finance. McGraw-Hill.

Jensen, Michael C. dan William H.Meckling. 1976. “Theory of The Firm :

Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of

Financial Economics.

Juniarti dan Carolina. 2005. “Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan-Perusahaan Go

Public”. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 7 No. 2.

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.

Koch, Bruce, S. 1981. Income Smoothing An Experiment. The Accounting

Review, Vol. LVI, No. 3.

Kuncoro, M. 2011. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga: Jakarta.

Muqodim. 2005. Teori Akuntansi, Edisi ke-1. Ekonisia. Yogyakarta.

Noviana, Sindi Retno dan Yuyetta, Etna Nur Afri. 2011. Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan

Auditing, Vol. 8. No. 1.

Nurgiyantoro, Gunawan Marzuki. 2000. Statistik Terapan untuk penelitian Ilmu-

Ilmu Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Page 94: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

Purwanto, Agus. 2009. “Karakteristik Perusahaan, Praktik Cororate

Governance, Keputusan Keuangan, Perataan laba dan Nilai Perusahaan”.

Jurnal MAKSI, vol. 9.

Rahmawati, dkk. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik

Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Ratnasari, Dhiar. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perataan

Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2007-2010. Skripsi. FE UNDIP.

Salno, H. M. & Z. Baridwan. 2000. “Analisis Perataan Penghasilan (Income

Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan

Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia”. Tesis Program Sarjana

Master of Science Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Santoso, Yosika Tri. 2010. Analisis Pengaruh NPM, ROA, Company Size,

Financial Leverage, Dan DER Terhadap Praktik Perataan Laba Pada

Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Sari, Winahyu Febrika dan Widyatmini. 2012. Analisis Pengaruh Ukuran

Perusahaan, ROA, Net profit margin, dan Financial Leverage terhadap

Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Dasar dan kimia yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.

Yogyakarta: BPFE

Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. ed. Pearson Education

Canada. Inc. Toronto.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei ( Editor

). LP3ES, Jakarta

Sri Sulistyanto. 2008. Manajemen Laba Teori dan Model Empiris. Grasindo.

Jakarta.

Subekti, Iman. 2005. “Asosiasi antara Praktik Perataan Laba dan Reaksi Pasar

Modal di Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi VII. Solo.

Sucipto, Wulandari dan Ana Purwaningsih. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Leverage Operasi terhadap Praktik Perataan Laba.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.19, No.1.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Page 95: PENGARUH FIRM SIZE, FINANCIAL RISK, VALUE OF FIRM, DAN …digilib.unila.ac.id/54568/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh firm size, financial risk, value of firm, dan net

Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdiastuti. 2004. “Income Smoothing,

Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan”. Simposium

Nasional Akuntansi VII. Denpasar.

Suwito, Adi dan Arleen Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan Oleh

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII. Watts, R.L.

dan Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall. NJ.

Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:

ANDI

Utomo, S.Budiman., dan Baldric Siregar. 2008. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Kontrol Kepemilikan Terhadap Perataan Laba Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol. 19. No. 2.

Watts, Ross L.dan Jerold L. Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory.

Prentice-Hall. USA.

Widana, I Nyoman Ari dan Yasa, Gerianta Wirawan. 2013. Perataan Laba Serta

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana. 3.2.

Widarjono, A. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Ekonisia.

Yogyakarta.

Widhyawan, I Made Indra dan Ida Bagus Dharmadiaksa. 2015. Pengaruh

Financial Leverage, Dividend Payout Ratio, dan Penerapan Corporate

Governance terhadap Praktik Perataan Laba. E-Jurnal akuntansi

Universitas Udayana 13.1.

Witjaksono, Armanto dan Tediyanto. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Praktik Perataan Laba pada Emiten Dalam Industri Manufaktur dan Indeks

LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Binus

Business Review. Vol. 2, No. 2.

www.idx.co.id