pengaruh firm size, rasio likuiditas, …/pengar… · 8. adik- adikku ... terus berlanjut sampai...

90
PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, RASIO PROFITABILITAS DAN RISK OF REAL ASSETS TERHADAP MARKET BETA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2004-2008) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DWI SETYANI MARGIASIH F 1306565 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vandien

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, RASIO

PROFITABILITAS DAN RISK OF REAL ASSETS

TERHADAP MARKET BETA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar

di BEI tahun 2004-2008)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi

Syarat- Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

DWI SETYANI MARGIASIH

F 1306565

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

ii

PERSETUJUAN

PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, RASIO

PROFITABILITAS DAN RISK OF REAL ASSETS

TERHADAP MARKET BETA

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

Skripsi oleh:

DWI SETYANI MARGIASIH

F 1306565

Surakarta, 25 Maret 2010

Drs. Sri Hartoko. MBA;AK

NIP. 19610711 198703 1002

Page 3: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Surakarta, April 2010

Tim Penguji Skripsi

1. Drs. Jaka Winarna. M.Si, Ak. (.....................................)

NIP. 19660919 199203 1001 Ketua

2. Drs. Sri Hartoko. MBA, Ak (.....................................)

NIP. 19610711 198703 1002 Pembimbing

3. Drs. Nurmadi HS. M.Si. Ak (.....................................)

NIP. 19651211 200003 1001 Penguji

Page 4: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

iv

MOTTO

Sesungguhnyasesudah kesulitan itu ada kemudahan , maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesunguh sungguhnya (urusan)

yang lain dan hanya kepada tuhanlah hendaknya kamu berharap

(Qs. Al Insyirah :6-8)

Mengetahui kekurangan diri kita sendiri adalah tangga buat mencapai cita cita,

berusahalah terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian yang luar biasa.

(Prof. Dr. Hamka)

Apa yang sudah berlalu itulah yang terbaik, keadan yang lalu baik ataupun jelek

itulah yang terbaik karena akan menjadi landasan bagi hari esok.

(Imam Al Ghozali)

Page 5: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

v

PERSEMBAHAN

Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam semesta,

Muhammad Rosul umat mu’min, Alquran dan Al-hadist sebagai

petunjuk, skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua Orangtuaku Bapak Suyatno

dan Ibu Rochmatun tercinta

yang dengan ikhlas merawat dan

mendidikku, telaga kasih

sayang yang tak kan pernah

kering mengalirkan doa untukku

2. Suami ku tercinta yang dengan

sabar memberikan dukungan dan

semangat kepada ku

3. Adik-adikku tercinta Puguh,

dan Agung

4. Almamaterku

Page 6: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

vi

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mencari bukti empiris pengaruh firme size,

rasio likuiditas, leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets terhadap

market beta pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004-2008 dan mencari

bukti empiris pengaruh firme size, rasio likuiditas, leverage, rasio profitabilitas

dan risk of real assets secara bersama-sama terhadap market beta pada perusahaan

manufaktur di BEI tahun 2004-2008. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan

dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam mengambil kebijakan

manajemen keuangan khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan

perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan regresi linier berganda. Populasi penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian adalah 49

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008 dengan

purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa size firm berpengaruh

signifikan positif terhadap market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia dengan p = 0,001. Likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap

market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan p = 0,039.

Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan p = 0,591 sehingga tidak sesuai

dengan hipotesis penelitian. Hal ini disebabkan perusahaan mempunyai kinerja

yang baik dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, sehingga risiko pasar

mampu diturunkan. Profitabilitas berpengaruh signifikan negatif terhadap market

beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia p = 0,000. Risk of real assets

berpengaruh signifikan positif terhadap market beta perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia p = 0,000. Size firm, likuiditas, leverage, profitabilitas dan

risk of real assets secara simultan berpengaruh terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil perhitungan koefisien determinasi

diperoleh nilai R2

sebesar 0,235. Hal ini berarti bahwa variasi perubahan market

beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 23,5% disebabkan oleh size

firm, likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets, sedangkan sisanya

sebesar 76,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model. Hasil

perhitungan menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai nilai koefisien beta

paling besar jika dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya. Hal ini

menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan variabel yang paling dominan

berpengaruh terhadap market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

Kata kunci: Size firm, likuiditas, leverage, profitabilitas, risk of real assets,

market beta.

Page 7: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

vii

ABSTRACT

The purpose of this study was to find empirical evidence firme influence of

size, liquidity ratio, leverage, profitability ratios and the risk of real assets to the

market beta of firms in manufacturing in 2004-2008 and the IDX search for

empirical evidence firme influence of size, liquidity ratio, leverage, profitability

ratios and the risk of real assets together to market beta of firms in manufacturing

in 2004-2008 BEI. Based on research results is expected to be taken into

consideration in taking the company's financial management policies, especially

related to the company's financial performance.

This research is testing Hypotheses research that aims to test the hypothesis.

Hypothesis testing in this study using multiple linear regression. The population

of this research are all manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange.

Research sample was 49 manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange

in 2004-2008 with a purposive sampling as a sampling technique.

Based on the results obtained research results indicate that firm size have a

significant positive effect on the beta market manufacturing companies in

Indonesia Stock Exchange with p = 0.001. Liquidity is a positive significant effect

on the beta market manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange with p

= 0.039. Leverage does not have a significant effect on the beta market

manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange with p = 0.591, so not in

accordance with the research hypothesis. This is because companies have a good

performance in fulfilling its obligations, so that market risk can be lowered.

Profitability have a significant negative effect on the beta market manufacturing

companies in Indonesia Stock Exchange p = 0.000. Risk of real assets have a

significant positive effect on the beta market manufacturing companies in

Indonesia Stock Exchange p = 0.000. Firm size, liquidity, leverage, profitability

and risk of real assets simultaneously affect the market beta of manufacturing

companies in Indonesia Stock Exchange. Calculation results obtained coefficient

of determination R2 value of 0.235. This means that the variation of changes in

market beta of manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange by 23.5%

due to firm size, liquidity, leverage, profitability and risk of real assets, while the

other 76.5% can be explained by other variables outside the model . The

calculations show that profitability has a beta coefficient value most when

compared to other variables. This indicates that profitability is the most dominant

variables affect the market beta of manufacturing companies in Indonesia Stock

Exchange.

Keywords: firm size, liquidity, leverage, profitability, risk of real assets, market

beta.

Page 8: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan

ketulusan, kasih sayang, dan pengorbanannya memberikan bantuan kepada

penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. Bambang Sutopo, M. Com., Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah meberikan ijin

menyusun skripsi.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

permohonan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Falikhatun, M.Si., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

permohonan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

ix

4. Bapak Drs. Sri Hartoko. MBA, Ak selaku Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu- ilmu teori maupun terapan.

6. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan doa yang tak ada hentinya,

semangat, kasih sayang, perhatian dan pengorbanan moral dan material yang

tidak terkira. Matur sembah nuwun...

7. Suami ku tercinta yang dengan sabar mendampingi ku dan dengan ikhlas

memberiku semangat untuk terus maju, I Luv U.

8. Adik- adikku tercinta, Puguh dan Agung yang telah memberikan kasih sayang

dan doanya pula kepadaku…

9. Eyang Putri, kulo nyuwun doa pangestu mugi-mugi sedoyo cita-cita dan cinta

kulo terkabul….amien

10. Seluruh keluarga besarku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, terima

kasih atas dukungan dan kepercayaannya

11. Sahabat dan temen- temen seperjuangan: Indah Dewi Utami, Hu3 Kartika,

Ayoek, Erwin. Terima kasih buat supportnya…Semoga kebersamaan kita

terus berlanjut sampai kapanpun.

Page 10: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

x

12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

Bagong, Pekik, Mas Ipung, Mahendro, Mbak dian, Ukik, Mas Agus, dan yang

tak bisa ku sebut satu persatu. Terima kasih atas doa dan kebersamaannya…

13. Temen-temenku S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi B: Atik, De2, Frina,

Vera, Bobby, Sigit, dan temen- temen yang lainnya terima kasih atas

bantuannya.

14. Mas Wahid , terima kasih banyak mas atas bantuannya selama ini. Sorry mas

yen aku suka ngerepotin. suwun baget…..

15. Pak Man dan Pak Pur terima kasih buat motivasi dan doanya…terima kasih

pula sudah jagain motorku…

16. Semua pihak yang telah membantuku dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima

dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalaamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, April 2010

Penulis

Page 11: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

D. Manfaat Hasil Penelitian .................................................... 6

Page 12: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN

HIPOTESIS .............................................................................. 7

A. Pengertian Investasi ........................................................... 7

B. Pengertian Resiko ............................................................... 8

C. Laporan Keuangan ............................................................. 9

D. Size Firm ............................................................................ 12

E. Rasio Likuiditas ................................................................. 14

F. Rasio Profitabilitas ............................................................. 16

G. Rasio Leverage ................................................................... 18

H. Risk of Real Assets (RRISK) .............................................. 20

I. Penelitian Terdahulu .......................................................... 21

J. Kerangka Teoritis ............................................................... 23

K. Perumusan Hipotesis .......................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 27

A. Desain Penelitian ................................................................ 27

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................. 28

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data .................... 30

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................. 30

E. Metode Analisis Data ......................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 39

A. Analisis Statistik Diskriptif ................................................ 39

B. Pengujian Asumsi Klasik ................................................... 42

C. Pengujian Hipotesis ............................................................ 47

D. Pembahasan ........................................................................ 51

BAB V PENUTUP ................................................................................ 60

A. Kesimpulan ......................................................................... 60

Page 13: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xiii

B. Keterbatasan Penelitian ...................................................... 61

C. Saran .................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Statistik Diskriptif ............................................................. 39

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Multikolinearitas ...................................... 44

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ................................... 46

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Autokorelasi ............................................. 46

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ........................... 47

Tabel 4.6. Anova .............................................................................. 50

Tabel 4.7. Model Summary .............................................................. 51

Page 15: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian ................................ 23

Gambar 4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual .. 43

Page 16: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel

Lampiran 2 Data Penelitian

Lampiran 3 Descritptives dan Regression

Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 5 Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 7 Hasil Uji Autokorelasi

Page 17: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan bantuan kepada investor,

kreditur dan investor potensial untuk mengambil keputusan investasi (SFAC

No. 1, 1978). Informasi yang ada di laporan keuangan diharapkan dapat

berguna untuk investor dalam mempertimbangkan suatu keputusan apakah

melakukan investasi atau tidak. Di pasar modal, laporan keuangan berguna

bagi investor dalam mengambil keputusan apakah membeli, menahan atau

menjual saham tertentu dan untuk membentuk portofolio.

Dalam melakukan investasi di bursa efek harus mempertimbangkan

risiko. Risiko dapat dibagi dua: risiko tidak sistematis dan risiko sistematis

(Elton dan Gruber, 1995; Jones, 1999; Hartono, 2000 dalam Setiawan, 2003).

Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi. Sedangkan risiko sistematis merupakan risiko yang

melekat dan tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Risiko

sistematis digambarkan oleh beta. Jika informasi laporan keuangan diharapkan

berguna bagi pengambilan keputusan investasi, maka informasi laporan

keuangan juga diharapkan berguna untuk menilai risiko investasi. Dengan kata

lain, informasi laporan keuangan dalam bentuk variabel akuntansi (variabel

fundamental) dapat digunakan untuk menilai risiko sistematis saham (beta/)

(Setiawan, 2003).

1

Page 18: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xviii

Perdagangan beberapa jenis sekuritas, baik pada pasar modal

konvensional maupun pasar modal syariah mempunyai tingkat return dan

risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas di antara

sekuritas-sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko

tinggi tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di

masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan definisi investasi menurut

Qizam (2007) bahwa investasi merupakan komitmen dana dengan jumlah

yang pasti untuk mendapatkan return yang tidak pasti di masa depan. Dengan

demikian, ada dua aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu return

yang diharapkan dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan. Return

dan risiko secara teoritis pada berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang

positif. Semakin besar return yang diharapkan diterima, maka semakin besar

risiko yang akan diperoleh, begitu pula sebaliknya.

Return dari sekuritas saham merupakan tingkat pengembalian yang

diharapkan oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham

dan dividen. Risiko dari sekuritas berupa risiko spesifik dan risiko sistematik.

Risiko spesifik dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik.

Risiko sistematik tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang

baik, dikarenakan risiko tersebut terjadi di luar perusahaan. Beta suatu

sekuritas merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas atau

portofolio. Beta suatu sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan

suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar.

Page 19: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xix

Riset mengenai analisis determinan financial leverage antara lain

dilakukan oleh Gupta (1969) Ferry and Jones (1979), Kale, Noe, and Ramirez

(1991) dalam Ibnu Qizam (2007). Dalam temuan-temuannya, financial

leverage ditempatkan sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh

berbagai variabel independen seperti size, growth, industri, risiko bisnis dan

lain-lain. Sedangkan tentang analisa determinan risiko sistematis serta

hubungan antara kedua penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Hamada

(1972), Ben-Zion and Shalit (1975), Mandelker and Rhee (1984), Bowman

(1979, 1981), Robichek and Cohn (1974), Melicher and Rush (1974) dalam

Qizam (2007). Meskipun secara umum dapat disimpulkan bahwa risiko

sistematis (beta saham) dapat dipengaruhi (variabel dependen) oleh leverage

baik yang operating leverage maupun financial leverage, size, dividen,

unexpected earning covariability and covariability, Liquidity,

Profitabilitas,assets growth, industri, variabel-variabel ekonomi makro dan

lini bisnis, namun masih ada beberapa ketidakseragaman, terutama mengenai

tanda (positif atau negatif) hubungan atau pengaruh antar beberapa variabel

dan beberapa variabel terhadap beta. Selain itu adanya ketidak seragaman

mengenai hasil penelitian juga ditemukan dalam penelitian Budiarti (1996)

dan penelitian Tandelilin (1997). Dalam penelitian Budiarti (1996)

menggunakan variabel leverage, likuiditas, pertumbuhan aktiva, variabilitas

keuntungan, dan ukuran perusahaan dalam mempengaruhi beta saham, dan

dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa secara simultan ukuran

perusahaan dan beta akuntansi mempunyai hubungan yang negative yang

Page 20: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xx

signifikan terhadap beta saham. Sedangkan dalam penelitian Tandelilin (1997)

yang memasukkan variabel GDP, tingkat inflasi, likuiditas, leverage, aktivitas,

profitabilitas, dan rasio pasar terhadap beta saham. Dalam penelitian tersebut

ditemukan hasil bahwa variabel leverage berpengaruh negative terhadap beta

saham serta variabel ekonomi makro seperti GDP, tingkat inflasi tidak

berpengaruh terhadap beta saham. Salah satu faktor yang menyebabkan

perbedaan ini adalah besar sample yang sangat berbeda (Tandelilin

mempunyai sampel yang lebih besar dibandingkan sampel yang digunakan

Budiarti).

Sesuai urain di atas maka penulis mengambil judul “Pengaruh firm

size, Rasio likuiditas, Leverage, Rasio profitabilitas dan risk of real assets

terhadap market beta (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2004-2008)”.

Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui pengaruh variabel-variabel

firm size, liquidity, leverage, provitabilitas serta risk of real assets baik

bersama-sama maupun parsial terhadap beta saham. Penelitian ini mereplikasi

dari penelitian Ibnu Qizam (2007) dengan perbedaan sebagai berikut:

1. Periode Penelitian

Ibnu Qizam (2007) menggunakan periode penelitian tahun 1994-2002.

Sementara penelitian ini menggunakan periode 2004-2008 dengan dasar

alasan bahwa tahun penelitian lebih baru.

2. Variabel Penelitian

Ibnu Qizam (2007) menggunakan variabel independen dalam

penelitiannya yaitu size, operating leverage, industri dan financial

Page 21: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxi

leverage. Sementara penelitian ini menggunakan variabel firm size,

likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets.

3. Sampel penelitian

Ibnu Qizam (2007) menggunakan sampel penelitian pada perusahaan real

estet, industri kimia dasar, industri jasa, serta perdagangan. Sedangkan

penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah firm size, rasio likuiditas, leverage, rasio profitabilitas dan risk of

real assets berpengaruh terhadap market beta pada perusahaan manufaktur

di BEI tahun 2004-2008?

2. Apakah firm size, rasio likuiditas, leverage, rasio profitabilitas dan risk of

real assets secara bersama-sama berpengaruh terhadap market beta pada

perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004-2008?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 22: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxii

1. Mencari bukti empiris pengaruh firm size, rasio likuiditas, leverage, rasio

profitabilitas dan risk of real assets terhadap market beta pada perusahaan

manufaktur di BEI tahun 2004-2008.

2. Mencari bukti empiris pengaruh firm size, rasio likuiditas, leverage, rasio

profitabilitas dan risk of real assets secara bersama-sama terhadap market

beta pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004-2008.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang

berkepentingan antara lain:

1. Bagi investor dan calon investor, penelitian ini digunakan sebagai bahan

pertimbangan melakukan investasi dalam bentuk saham.

2. Bagi perusahaan (emiten), penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen keuangan

khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan.

3. Bagi mahasiswa, sebagai masukan yang dapat dimanfaatkan dalam

penelitian lebih lanjut dari penelitian serupa, atau sebagai acuan dalam

penelitian lain.

Page 23: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxiii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Pengertian Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang

dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang

akan datang (Tandelilin, 2001: 3). Harapan keuntungan di masa yang akan

datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan

keuntungan yang diharapkan. Dalam konteks investasi harapan keuntungan ini

sering disebut return (Tandelilin, 2001: 47).

Di samping untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang,

ada beberapa tujuan lain dari sebuah investasi (Tandelilin, 2001:5), yaitu:

a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan

datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam

pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan

diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat

adanya pengaruh inflasi

c. Untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak melakukan

kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi masyarakat

melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang

melakukan investasi pada bidang usaha tertentu.

7

Page 24: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxiv

Proses investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan.

Proses keputusan investasi terdiri dari 5 tahap keputusan yang berjalan terus-

menerus sampai tercapai keputusan yang terbaik. Tahap-tahap keputusan

investasi tersebut (Tandelilin, 2001: 8) adalah sebagai berikut:

a. Penentuan tujuan investasi

b. Penentuan kebijakan investasi

c. Pemilihan strategi portofolio.

d. Pemilihan aset

e. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio

Sementara itu dasar pengambilan keputusan investasi terdiri dari return

yang diharapkan dan tingkat risiko yang harus ditanggung, serta hubungan

antara return dengan risiko tersebut. Telah disebutkan di muka bahwa terjadi

hubungan positif antara return dan risiko. Oleh karena itu, selain faktor return,

investor harus mempertimbangkan faktor risiko dalam pengambilan keputusan

investasi.

B. Pengertian Risiko Pasar

Risiko menurut Jogiyanto (2000: 193) adalah sebagai berikut:

Risiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak

menguntungkan.

Page 25: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxv

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dipahami jika setiap investor

yang akan melakukan investasi pasti akan memperkirakan dan mengestimasi

risiko dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Risiko pasar atau beta () seperti telah dijelaskan sebelumnya

penyebabnya adalah faktor ekonomi makro seperti kinerja perekonomian

suatu negara. Perubahan dalam ekonomi makro seperti tingkat inflasi atau

tingkat suku bunga akan menyebabkan perubahan dalam struktur modal, aliran

kas, kewajiban finansialnya, besarnya piutang dan lain-lain pada semua

perusahaan. Perubahan pada kondisi keuangan perusahaan tersebut

selanjutnya akan menyebabkan beta () juga akan berubah, sedangkan

perubahan kondisi keuangan perusahaan akan tercermin dalam laporan

keuangan dan rasio keuangan (Jogianto, 2000). Dengan demikian maka sangat

relevan apabila memprediksi beta () dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan dalam laporan keuangan perusahaan.

Risiko pasar juga disebut dengan risiko sistematik, disebut risiko pasar

(market risk) karena fluktuasi yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor

yang mempengaruhi semua perusahaan yang beroperasi. Faktor-faktor

tersebut misalnya, kondisi perekonomian, kebijaksanaan pajak, dan lain

sebagainya. Faktor-faktor tersebut menyebabkan ada kecenderungan semua

saham mempengaruhi secara luas dan selalu ada dalam setiap saham.

Untuk mengetahui peran suatu saham terhadap risiko portofolio yang

didiversifikasi dengan baik, tidak dapat dengan melihat seberapa risiko

Page 26: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxvi

saham tersebut apabila dimiliki secara terpisah, tetapi harus dengan

mengukur risiko pasarnya dan ini akan mendorong untuk mengukur

kepekaan saham tersebut terhadap perubahan pasar.

Ukuran relatif risiko sistematik dikenal sebagai koefisien beta yang

menunjukkan ukuran risiko relatif suatu saham terhadap portofolio pasar.

Hartom (1998) beta merupakan ukuran volatilitm return saham terhadap

return pasar. Semakin besar fluktuasi return suatu saham terhadap return

pasar, semakin besar pula beta saham tersebut. Demikian sebaliknya,

semakin kecil fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar, akan

semakin kecil pula beta saham tersebut Menurut Ro et al. (1992) beta

didefinisikan sebagai rasio deviasi standar return saham dengan return

pasar dikalikan korelasi return saham dengan return pasar. Oleh karena itu,

suatu kenaikan beta berarti suatu kenaikan rasio deviasi standar return

saham dengan return pasar dan/atau pada korelasi return saham dengan

return pasar. Hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa risiko sistematik

perusahaan-perusahaan yang gagal akan meningkat ketika kondisi

keuangan mereka memburuk meningkat pada enam hingga sembilan bulan

kegagalan. Sebaliknya, beta perusahaan-perusahaan yang sehat tidak

memperlihatkan kenaikan selama periode yang sama. Deviasi standar

return saham perusahaan-perusahaan yang gagal meningkat secan drastis

sampai tanggal kegagalan. Tapi, korelasi return saham perusahaan-

perusahaan yang gagal dengan pergerakan pasar relatif memiliki sedikit

Page 27: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxvii

pengaruh pada kenaikan beta-nya. Penelitian yang dilakukan oleh

Rubinsbein (1973) memperlihatkan bahwa korelasi return saham dengan

return pasar adalah erat kaitannya dengan perubahan leverage keuangan, sehingga

pengaruh risiko keuangan pada beta akan diserap melalui deviasi standar return

saham.

Risiko sistematik merupakan hal penting yang dipertimbangkan oleh

investor sebelum melakukan keputusan investasi, sehingga dibutuhkan

informasi akurat mengenai risiko sistematik. Hal ini sangat penting karena

merupakan dasar untuk memperkirakan besarnya risiko maupun return

investasi di masa depan. Dengan melihat perilaku koefisien beta dari waktu ke

waktu, maka investor dapat memperkirakan besamya risiko sistematik di masa

depan. Oleh karena itu secara implisit dapat diartikan bahwa beta saham

merupakan parameter kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah perusahaan

itu sehat ataukah perusahaan itu mendekati kegagalan di bursa (delisting).

Karena apabila emiten di-delist dari bursa, maka investor akan menjadi pihak

yang paling dirugikan. Investor akan menanggung risiko bila dalam menyusun

portofolio investasinya melibatkan saham yang berpotensi gagal (delisting),

sebab investor tidak dapat lagi memperjualbelikan sahamnya. Dengan kata

lain akan timbul kerugian akibat investasi yang salah. Sedangkan bagi emiten,

dengan dikeluarkannya dari lantai bursa tentu saja hal ini akan sangat

merugikan bagi dirinya, selain kerugian materiil juga kerugian moral yang

sangat penting, yaitu kepercayaan masyarakat terhadap perusahaannya.

Page 28: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxviii

C. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas perusahaan dengan pihak- pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2004: 5).

Adapun bagian dari proses laporan keuangan yang lengkap menurut

Standar Akuntansi Keuangan tahun 2007 adalah sebagai berikut:

a. Neraca

Laporan yang menunjukkan keadaan keuangan (aktiva, kewajiban

dan modal) dari suatu perusahaan pada saat tertentu.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan yang menunjukkan hasil- hasil yang dicapai dari operasi

perusahaan selama periode tertentu.

c. Laporan Perubahan Modal

Laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan modal

perusahaan selama periode tertentu.

d. Laporan Aliran Kas

Laporan yang menunjukkan jumlah arus kas masuk dan keluar

selama suatu periode tertentu yang biasanya meliputi periode satu

tahun.

e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelas yang merupakan

bagian internal dari laporan keuangan, selain itu juga termasuk

Page 29: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxix

skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan

tersebut.

2. Analisis Laporan Keuangan

Dengan mengadakan analisa terhadap pos- pos neraca akan diketahui atau

diperoleh gambaran tetang posisi keuangannya. Sedangkan analisa

terhadap laporan rugi laba akan memberikan gambaran tentang hasil atau

perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2004:

31).

Ukuran yang dapat digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah

rasio. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan

(mathematik) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Analisi rasio ini dapat memberikan gambaran kepada penganalisa tentang

baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama

apabila angka tersebut dibandingkan dengan rasio yang digunakan

sebagai standar (Munawir, 2004: 32).

3. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan

a. Para pemilik perusahaan

Laporan Keuangan diperlukan oleh pemilik perusahaan untuk

menilai hasil-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai

kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai di masa yang akan

datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan

diterima atau perkembangan harga saham yang dimilikinya.

Page 30: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxx

b. Manajer atau pimpinan perusahaan

Laporan Keuangan digunakan manajer sebagai alat

pertanggungjawaban kepada para pemilik perusahaan atas

kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

c. Investor

Investor membutuhkan Laporan Keuangan untuk mengetahui

prospek keuntungan di masa mendatang dan perkembangan

perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui jaminan investasi, dan

untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka

pendek perusahaan.

d. Kreditur dan Bankers

Para kreditur dan banker’s sebelum mengambil keputusan untuk

memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan

perlu mengetahui terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan

yang bersangkutan.

e. Pemerintah

Pemerintah menggunakan laporan keuangan untuk menentukan

basarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan

D. Firm size

Menurut Agnes (2004:101-102) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai

determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk

sejumlah alasan berbeda. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan

tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal.

Page 31: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxi

Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang

terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Kalaupun mereka punya

akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi

penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan

kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan

harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan

return lebih tinggi secara signifikan.

Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam

kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari

berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih

menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin

besar jumlah uang yang terlibat, semakin besar kemungkinan pembuatan

kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti

dari penggunaan kontrak standar hutang.

Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return

membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.

Akhirnya, ukuran diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur

keuangan, yaitu perusahaan kecil sering tidak mempunyai staf khusus, tidak

menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi

mereka menjadi suatu sistem informasi manajemen.

Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan laba, aktiva, tenaga

kerja, dan lain-lain, yang semuanya berkorelasi tinggi (Agnes Sawir,

2004:102). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan ditentukan dengan Total

Page 32: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxii

asset. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan

yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat

penjualan dan rata-rata total aktiva, sehingga perusahaan yang lebih besar

akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan yang lebih

kecil. Karena itu, memungkinkan perusahaan besar memiliki tingkat

kestabilan yang lebih besar daripada perusahaan yang lebih kecil. Dengan kata

lain, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap risiko pasar (market beta)

dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan,

maka asset yang dimiliki perusahaan tersebut semakin besar pula. Hal ini

disebabkan perusahaan besar lebih tinggi aksesnya dalam transaksi di pasar

modal dan perusahaan tersebut mampu lebih menjaga kestabilan

perusahaannya. Dengan demikian risiko yang akan dihadapi perusahaan

tersebut pada pasar modal akan lebih kecil. Banyak penelitian yang

menyatakan risiko pasar suatu perusahaan dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan dan menyatakan ada pengaruh positif besaran perusahaan terhadap

risiko pasar tersebut.

E. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan

dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya

(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Dua rasio likuiditas

jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick

(sering juga disebut acid test rasio). Rasio lancar mengukur kemampuan

Page 33: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxiii

perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva

lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau

satu siklus bisnis). Rasio quick merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah

dikurangi persediaan dengan hutang lancar dan menunjukkan besarnya alat

likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar.

Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.

Tiga ukuran dasar dari likuiditas yaitu:

a. Net Working Capital

Net working capital merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan

mengurangkan aktiva lancar dengan pasiva lancar. Adapun berikut adalah

rumus Net working capital :

Net working capital = Current Assets - Current Liabilities

Angka yang diperoleh tidak bermanfaat jika dibandingkan dengan

perusahaan lain tetapi dapat dimanfaatkan untuk pengendalian intern.

b. Current Ratio

Current ratio merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan

membagi aktiva lancar dengan pasiva lancar. Current ratio dihitung

dengan menggunakan rumus:

Current Ratio = sLiabilitieCurrent

AssetsCurrent

c. Quick Ratio

Page 34: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxiv

Quick ratio adalah sama dengan current ratio kecuali tanpa

memperhitungkan persediaan yang dianggap sebagai aktiva lancara yang

kurang likuid. Quick ratio dihitung dengan menggunakan rumus:

Quick Ratio = sLiabilitieCurrent

InventoryAssetsCurrent

Likuiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh 2 faktor yaitu:

a. Terlalu banyak macam persediaan yang tidak dapat dijual dengan mudah

karena merupakan barang setengah jadi, barang usang, barang untuk

kegunaan tertentu.

b. Jika barang tersebut dijual dengan kredit maka akan menjadi piutang

terlebih dahulu sebelum menjadi uang kas.

Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh terhadap risiko pasar

(market beta). Hal ini disebabkan karena semakin likuit suatu perusahaan,

artinya semakin besar kemungkinan perusahaan dalam melunasi hutang-

hutang jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki, maka semakin

kecil pula risiko pasar yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam berinteraksi

dipasar modal.

F. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena

selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan

menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap

efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam

proses operasional perusahaan. Menurut Hanafi dan Halim (1996) rasio

Page 35: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxv

profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham tertentu. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan:

a. Net Profit Margin

Net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan

tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Teori

menunjukkan bahwa tingkat NPM yang tinggi berarti bank mempunyai

kemampuan menghasilkan laba bersih dengan prosentase yang tinggi

dalam pendapatan operasional sehingga dapat menarik minat para

investor dan akhirnya menaikan harga saham. Net profit margin dihitung

dengan menggunakan rumus:

Net Profit Margin = %100Penjualan

EBIT

b. ROA (Return on Asset)

Return on Asset juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis

merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba

yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT. Return

on assets dihitung dengan menggunakan rumus:

Return on Assets = %100AktivaTotal

EBIT

c. ROE (Return on Equity)

Page 36: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxvi

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas

dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung sebagai

berikut:

Return on Equity = %100SahamModal

BersihLaba

Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham,

rasio ini tidak memperhitungkan dividend maupun capital gain untuk pemegang

saham. Karena itu rasio ini bukan pengukur return pemegang saham yang

sebenarnya.

Profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi investor. Investor yang menginvestasikan

modal sahamnya ke pasar modal dengan harapan akan memperoleh deviden

atau tingkat pengembalian yang tinggi. Akan tetapi untuk memperoleh return

yang tinggi maka risiko yang dihadapi oleh perusahaan juga semakin besar.

Sehingga profitabilitas diprediksi mempunyai hubungan yang positif dengan

risiko pasar.

G. Rasio Leverage

Pada umumnya seorang analis berkepentingan dengan hutang jangka

panjang sebab perusahaan harus membayar bunga dalam jangka panjang dan

pokok pinjamannya. Demikian pula tuntutan terhadap kreditur harus

didahulukan dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang saham.

Page 37: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxvii

Pemberi pinjaman juga berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang sebab semakin banyak hutang perusahaan, semkin

tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada

kreditur. Manajemen jelas berkepentingan terhadap hutang perusahaan agar

dapat membayar kewajibannya.

Umumnya, lebih banyak hutang perusahaan yang digunakan dalam

kaitannya dengan total aktiva, lebih besar lagi financial leverage yaitu

sejumlah risiko dan return yang ditimbulkan melalui penggunaan beban tetap

keuangan seperti hutang dan saham preferen. Dengan perkataan lain semakin

besar fenancial leverage yang digunakan perusahaan maka semakin besar

risiko yang dihadapi dan return yang diharapkan. Rasio yang dipakai untuk

mengukur leverage adalah debt to equity ratio.

Debt equity ratio merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang

dengan modal pemegang saham perusahaan. Debt equity ratio dihitung

dengan menggunakan rumus:

Debt Equity Ratio = EquitysrStockholde

DebtTermLong

'

Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan

risiko perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi

sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan

tingkat bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang

intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk

mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan

semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu

aset yang diperoleh.

Page 38: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxviii

Selain itu rasio leverage dapat pula dihitung dengan membandingkan

antara total hutang dengan total aktiva. Financial leverage sendiri merupakan

rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

Semakin besar hutang perusahaan, maka biaya bunga yang ditanggung

perusahaan juga semakin tinggi. Hal ini akan mengakibatkan laba perusahaan

turun sehingga risiko pasar yang dihadapi perusahaan menjadi tinggi.

Penghitungannya adalah sebagai berikut:

Debt Ratio = Aktiva Total

HutangTotal

H. Risk of Real Assets (RRISK)

Risiko of Real Assets didefinisikan sebagai deviasi standar atas

pengembalian aktiva bersih berwujud (net tangible assets), dimana

pengembalian aktiva bersih berwujud (return net tangible assets) sendiri

didefinisikan sebagai rasio dari total operating profit terhadap net tangible

assets (Mnzava, 2009). Net tangible assets merupakan total aktiva bersih

berwujud yang dimiliki perusahaan dalam laporan keuangan. net tangible

assets (aktiva berwujud bersih ) merupakan total aktiva dikurangi dengan

aktiva tidak berwujud, aktiva pajak tangguhan, dan total kewajiban termasuk

hak kepemilikan minoritas. RRISK diprediksi berpengaruh positif terhadap

risiko pasar. Semakin tinggi laba bersih maka diiringi dengan semakin tinggi

pula tingkat pengembalian atas aktiva bersih berwujud dan risiko atas aktiva

bersih berwujut tersebut. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

RRISK = Return Net Tangible Assets

Dimana:

Page 39: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xxxix

RRISK = Risk of Real Assets

I. Penelitian Terdahulu

Mnzava (2009) juga mengemukakan mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap risiko sistematik. Faktor-faktor tersebut diantaranya

ETR, Leverage rasio, Return on Assets, Market Value, Rinansial Risk, growth

in earning dan Risk Of Real Assets. Dalam penelitian tersebut menunjukan

bahwa terdapat hubungan yang negatif antara ETR dengan beta, hubungan

antara market value terhadap beta serta hubungan antara growth in earning

dengan beta. Sedangkan hasil positif terlihat dari hubungan antara financial

risk dengan beta, leverage rasio dengan beta, ROA dengan beta serta

hubungan antar risk of real assets terhadap beta.

Ibnu Qizam (2007) mengadakan penelitian tentang faktor yang

mempengaruhi risiko sistematis, Beberapa studi yang konsisten dengan

masalah financial leverage ini antara lain menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan dan positif antara 1) financial leverage dan beta dan 2)

financial leverage dan varian. Semakin tinggi financial leverage, maka akan

semakin tinggi teori tersebut memprediksi baik beta maupun varian. Hamada

(1972) dalam Ibnu Qizam (2007) menemukan bahwa ada hubungan positif

yang signifikan antara financial leverage dan beta. Leverage menjelaskan

kira-kira 21-24 % nilai rata-rata beta. Mandelker dan Rhee (1984) dalam Ibnu

Qizam (2007) juga melaporkan hubungan positif yang signifikan antara beta.

Setiawan (2003) meneliti faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi risiko sistematis sebelum dan sesudah krisis moneter terhadap

Page 40: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xl

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta. Hasil

penelitiannya menunjukkan ketidak konsistenan. Pada periode sebelum krisis

moneter, total aset turn over dan return on invesment berpengaruh signifikan

pada beta. Sedangkan pada periode selama krisis moneter, hanya faktor

leverage yang berpengaruh signifikan pada beta.

Natarsyah (2000) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa variabel

fundamental : ROE, ROA, rasio hutang terhadap modal, nilai buku saham

berpengaruh terhadap beta saham perusahaan. ROE yang tinggi akan

menberikan tingkat pengembalinan (return) yang tinggi pula kepada investor.

Dengan adanya return yang tinggi maka risiko pasar yang akan dihadapi oleh

perusahaan juga akan semakin besar. Sehingga ROE berpengaruh terhadap

beta saham perusahaan.

Elton dan Guber (1995:149) mengadakan penelitian mengenai pengaruh

ukuran perusahaan (firm size) dengan market beta yang menyatakan bahwa

perusahaan yang firm size nya besar akan menghadapi risiko yang lebih kecil

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki firm size kecil. Perusahaan

yang berskala besar lebih mudah mengkses ke pasar modal sedangkan

perusahaan yang yang berskala kecil lebih sulit untuk akses ke pasar modal.

Oleh sebab itu size yang berbeda-beda akan mempengaruhi risiko pasar

(beta). Perusahaan kecil pada umumnya mempunyai tingkat efisiensi yang

lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar. Investor

yang bersikap hati-hati (risk-averse) cenderung melakukan investasi saham

pada perusahaan besar karena mempunyai tingkat risiko lebih kecil.

Page 41: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xli

Robichek dan Cohn (1974) menguji variabel-variabel ekonomi makro

sebagai determinan risiko sistematis (beta). Di antaranya ditemukan bahwa

beta juga dipengaruhi karakteristik keuangan, antara lain trend pertumbuhan

EPS, leverage keuangan yang lebih berisiko, kebijakan keuangan aset, dan

yang berubah dari metode flow-through.

J. Kerangka Teoritis

Berdasarkan banyak penelitian terdahulu yang mengemukakan tentang

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi beta pasar (market beta), maka dalam

penelitian ini dimunculkan lima variabel yang diduga berpengaruh terhadap

market beta. Variabel-variabelnya meliputi firm size, rasio likuiditas,

leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets berpengaruh terhadap

market beta. Sehingga kerangka konseptual dari penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Firm Size

(X1)

Rasio Likuiditas

(X2)

Rasio Leverage

(X3)

Rasio Profitabilitas

(X4)

Market Beta

(Y)

Variabel Independen Variabel Dependen

Risk of Real Assets

(X5)

Page 42: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlii

Gambar 1. Bagan Rerangka Konsep Penelitian

K. Perumusan Hipotesis

Dalam kaitannya antara pengaruh ukuran perusahaan (firm size) dengan

market beta dedefinisikan dalam penelitian Elton dan Guber (1995:149) yang

menyatakan bahwa perusahaan yang firm size nya besar akan menghadapi

risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki firm

size kecil. Perusahaan yang berskala besar lebih mudah mengkses ke pasar

modal sedangkan perusahaan yang yang berskala kecil lebih sulit untuk akses

ke pasar modal. Oleh sebab itu size yang berbeda-beda akan mempengaruhi

risiko pasar (beta). Perusahaan kecil pada umumnya mempunyai tingkat

efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berskala

besar. Investor yang bersikap hati-hati (risk-averse) cenderung melakukan

investasi saham pada perusahaan besar karena mempunyai tingkat risiko lebih

kecil.

H1. Firm size berpengarh secara significance terhadap beta pasar.

Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Semakin likuid suatu perusahaan, maka beta

pasar saham akan semakin kecil. Semakin besar total aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan, maka akan semakin kecil beta pasar, Setiawan (2003).

H2. Likuiditas berpengarh secara significance terhadap beta pasar

Semakin tinggi financial leverage, maka akan semakin tinggi teori

tersebut memprediksi baik beta maupun varian. Hamada (1972) menemukan

Page 43: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xliii

bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara financial leverage dan

beta. Leverage menjelaskan kira-kira 21-24 % nilai rata-rata beta. Mandelker

dan Rhee (1984) dalam Qizam (2007) juga melaporkan hubungan positif yang

signifikan antara beta dan ukuran financial leverage. Selain itu, Beaver,

Kettler dan Schole (1970) dalam Qizam (2007) yang menguji tujuh variabel

yang mempengaruhi beta saham, yaitu dividend payout, asset growth,

leverage, liquidity, asset size, earning variability, dan accounting beta

menemukan bahwa asset growth, leverage, earnings variability, dan

accounting beta menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan terhadap

risiko sistematis saham. Robichek dan Cohn (1974) menguji variabel-variabel

ekonomi makro sebagai determinan risiko sistematis (beta). Di antaranya

ditemukan bahwa beta juga dipengaruhi karakteristik keuangan, antara lain

trend pertumbuhan EPS, leverage keuangan yang lebih berisiko, kebijakan

keuangan aset, dan yang berubah dari metode flow-through.

H3. Leverage berpengarh secara significance terhadap beta pasar.

Natarsyah (2000) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa variabel

fundamental : ROE, ROA, rasio hutang terhadap modal, nilai buku saham

berpengaruh terhadap beta saham perusahaan. ROE yang tinggi akan

menberikan tingkat pengembalinan (return) yang tinggi pula kepada investor.

Dengan adanya return yang tinggi maka risiko pasar yang akan dihadapi oleh

perusahaan juga akan semakin besar. Sehingga ROE berpengaruh terhadap

beta saham perusahaan.

H4. Profitabilitas berpengarh secara significance terhadap beta pasar.

Page 44: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xliv

Mnzava (2009) juga mengemukakan mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap risiko sistematik. Faktor-faktor tersebut diantaranya

ETR, Leverage rasio, Return on Assets, Market Value, Finansial Risk, growth

in earning dan Risk Of Real Assets. Dalam penelitian tersebut menunjukan

bahwa terdapat hubungan yang negatif antara ETR dengan beta, hubungan

antara market value terhadap beta serta hubungan antara growth in earning

dengan beta. Sedangkan hasil positif terlihat dari hubungan antara financial

risk dengan beta, leverage rasio dengan beta, ROA dengan beta serta

hubungan antar risk of real assets terhadap beta. Mnzava menyatakan bahwa

semakin tinggi risk of real assets maka semakin tinggi pula beta pasar.

H5. Risk of Real Assets berpengarh secara significance terhadap beta pasar

Atas dasar hasil- hasil penelitian diatas maka dapat dinyatakan bahwa

Firm size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of real assets

berpengaruh terhadap market beta dan oleh karena itu, maka hipotesis dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H6. Firm size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of real assets

berpengaruh signifikan secara bersama- sama (simultan) terhadap beta

pasar.

Page 45: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlv

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini. Pada bagian awal bab ini dijelaskan desain penelitian, populasi dan

sampel penelitian, bagian berikutnya adalah identifikasi variabel, teknik

pengumpulan data. Pada bagian akhir dijelaskan teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian adalah suatu kesatuan atau integritas dari beberapa desain

yang menggambarkan secara detail suatu penelitian (Sekaran, 2004 : 4).

Tujuan dari memahami desain penelitian adalah untuk memahami beberapa

aspek yang berbeda dan relevan untuk mendesain suatu studi penelitian,

menjamin keakuratan penelitian, meningkatkan kepercayaan diri dalam

melakukan penelitian dan menjamin kemampuan generalisasi penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk

menguji hipotesis yang diajukan yaitu apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara Firm size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of

real assets terhadap beta pasar pada perusahaan manufaktur di Bursa Saham

Indonesia. Hypotheses testing biasanya menjelaskan mengenai beberapa

hubungan dan pengaruh antar variabel, memahami perbedaan antar

29

Page 46: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlvi

kelompok, dan independensi antar variabel dalam suatu situasi (Sekaran,

2004: 127)

Penelitian ini dirancang untuk mengamati pengaruh beta pasar yang

terdapat pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini

mengkaji hubungan antara Firm size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas

dan risk of real assets terhadap beta pasar yang telah terdaftar dalam

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2004, 2005, 2006,

2007 dan 2008.

B. Populasi Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi (population) mengacu pada keseluruhan kelompok orang,

kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006:121).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999).

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2004-2008). Alasan

pengambilan populasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dikarenakan perusahaan manufaktur cenderung

menggunakan aktiva (tetap) operasi dengan beban tetap yang relatif besar

seperti mesin dan peralatan produksi lain. Selain itu perusahaan manufaktur

jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jenis lain,

sehingga untuk menghitung beta saham lebih akurat.

Page 47: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlvii

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive

sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel merupakan populasi yang

memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang

representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut

antara lain:

a. Perusahaan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2004-2008.

b. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang industri manufaktur.

c. Perusahaan yang tahun bukunya berakhir tanggal 31 Desember.

d. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan

auditan untuk tahun buku 2004-2008.

e. Saham perusahaan aktif diperdagangkan selama tahun 2004-2008.

Penulis memilih sampel penelitian yaitu perusahaan manufaktur

dengan alasan bahwa perusahaan manufaktur cenderung menggunakan aktiva

(tetap) operasi dengan beban tetap yang relatif besar seperti mesin dan

peralatan produksi lain. Selain itu perusahaan manufaktur yaitu perusahaan

dengan jumlah terbesar diantara jenis perusahaan lain yang terdaftar di Bursa

Efek indonesia.

Alasan lain peneliti menggunakan perusahaan manufaktur karena untuk

membedakan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ibnu Qizam

(2007) pada perusahaan real estet yang terdaftar di BEI.

Page 48: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlviii

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang data penelitiannya meliputi laporan keuangan publikasi tahunan (anual

report) selama tahun 2004-2008. Data ringkasan keseluruhannya diperoleh

dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dan data market beta

diperoleh dari JSX statistic.

Metode pengumpulan data dengan telaah literatur, teknik ini dilakukan

untuk memperoleh data sekunder dengan mempelajari buku-buku dan

literatur serta review penelitian terdahulu berkaitan dengan permasalahan

yang diteliti.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan

dilakukan penyesuaian sesuai dengan tujuan penelitian. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah market beta atau beta pasar.

Beta pasar adalah beta yang dihitung dengan data pasar. Dengan asumsi

bahwa hubungan antara return sekuritas dan return pasar adalah linier,

maka beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis dengan

menggunakan teknik regresi (Setiawan, 2003: 265). Teknik regresi untuk

mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan

Page 49: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xlix

return sekuritas sebagai variabel dependen dan return pasar sebagai

variabel independen. Menurut Jogianto (2000) persamaan regresi yang

digunakan didasarkan pada model indeks tunggal atau model pasar atau

dengan menggunakan model CAPM (Capital Assetpricing Model).

Berdasarkan market model, market beta dirumuskan dengan:

Ri = αi + βi. RM + i

Dimana:

Ri = Return sekuritas ke i

αi = Konstanta

βi = Beta sekuritas ke i

RM = Return portofolio pasar

i = Kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai

ekspektasinya sama dengan nol atau E (i) = 0.

2. Variabel Independen

a. Firm size

Merupakan ukuran besaran suatu perusahaan. Firm size pada penelitian

ini diukur dengan nilai buku total assets yang dimiliki oleh perusahaan

pada awal tahun (Barth et al, 1998)

Firm size = Log Natural Total Assets

b. Rasio Likuditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan

Page 50: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

l

berhubungan dengan ukuran dan komposisi tentang posisi modal kerja

perusahaan (Meythi, 2007). Ukuran likuiditas yang dipakai adalah:

CR = sLiabilitieCurrent

AssetsCurrent

c. Rasio Leverage

Merupakan tingkat sejauh mana perusahaan dalam menggunakan

sumber dana dengan beban tetap (Sartono, 2001). Ukuran leverage

dalam penelitian ini dengan debt ratio, yang dirumuskan sebagai

berikut:

Debt ratio = Aktiva Total

Hutang Total

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan yang

ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusaha (Warsito,

2003). Rasio ini diukur dengan menggunakan ROE.

ROE = Saham Modal

Bersih Laba

e. Risk of R eal Assets (RRISK)

Didefinisikan sebagai deviasi standar atas pengembalian aktiva bersih

berwujud (net tangible assets), dimana return of net tangible assets

sendiri didefinisikan sebagai rasio dari total operating profit terhadap

net tangible assets (Mnzava, 2009). Net tangible assets disini

Page 51: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

li

merupakan total aktiva dikurangi dengan aktiva bersih tidak berwujud,

aktiva pajak tangguhan, total kewajiban termasuk hak minoritas.

RRISK = Return Net Tangible Assets

Dimana:

RRISK = Risk of Real Assets

E. Metode Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi

berganda dengan alasan jumlah variabel independen diujikan sebanyak lebih

dari 2 item sehingga variabel tersebut dapat langsung diuji:

1. Analisis Diskriptif

Analisis diskriptif digunakan untuk mendiskripsikan atau memberikan

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum. Analisis deksirptif dalam penelitian bertujuan

untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat berdasarkan Firm

size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of real assets.

2. Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Salah

satu metode yang digunakan untuk melihat distribusi data adalah

Page 52: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lii

dengan menggunakan normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

suatu garus lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang

menggambarkan data sesunguhnya akan mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya hubungan yang sempurna antara

semua atau beberapa variabel bebas dalam model regresi. Jika diantara

variabel bebas terdapat multikolinearitas sempurna, akibatnya

penaksir-penaksir kuadrat terkecil tidak bisa ditentukan.

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan

linier diantara dua variael bebas atau lebih dalam model regresi.

Penggunaan multikolinearitas di sini dimaksudkan untuk menunjukkan

adanya derajat kolinearitas yang tinggi diantara variabel bebas. Adanya

multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau variance

inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0,1 sehingga

apabila tolerance value dibawah 0,1 maka terjadi multikolinieritas.

Sedangkan variance tolerance factor (VIF) merupakan kebalikan dari

tolerance value, karena VIF = 1/tolerance. Batas VIF adalah 10 jika

nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2001: 56).

Page 53: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

liii

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali: 2006: 105). Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan

metode Park. Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Lakukan regresi utama dengan persamaan:

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 4X4 + e

2) Dapatkan variabel residual (Ui).

3) Kuadratkan nilai residual (U2i).

4) Hitung logaritma dari kuadrat residual (LnU2i).

5) Regresikan variabel Ln U2i dengan perasamaan:

Ln U2i = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 4X4 + e

6) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastistias, dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik,

maka asumsi homoskedastisitas pada data model tersebut tidak

dapat ditolak.

Page 54: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

liv

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara nilai data pada suatu waktu

tertentu dengan nilai data tersebut pada waktu nilai satu periode

sebelumnya atau lebih. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui

apakah model mengandung autokorelasi atau tidak, yaitu adanya

hubungan diantara variabel dalam mempengaruhi variabel dependen.

Dalam upaya mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi

yang digunakan, bisa dilakukan dengan melihat nilai D-W (Durbin

Watson) dari output SPSS. Angka D-W dibawah -2, berarti ada

autokorelasi positif. Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak

ada autokorelasi. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi

negatif.

3. Analisis regresi linier berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk mencari bentuk hubungan (relasi)

linier antara satu variabel terikat Y dan k variabel bebas X1, X2, ..., Xk

(Budiyono, 2004: 275). Adapun Model regresi yang digunakan dalam

menentukan hipotesis disini adalah dengan formula OLS (Ordinary Least

Square) yang dirumuskan sebagai berikut:

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + ... + βkXk + (Budiyono, 2004: 275).

Di mana:

Y = Nilai variabel Y;

β0 = Suku tetap;

βj = Koefisien regresi pada Xj;

j = 1, 2, ... , k; dengan k > 2;

= Galat random pada model regresi untuk populasi.

Page 55: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lv

Langkah selanjutnya setelah hasil regresi adalah uji ketepatan parameter

penduga (uji t) dan uji ketepatan model (Uji F dan R2).

a. Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variabel variabel dependen (Ghozali, 2001: 40).

1) H0 diterima apabila p > α, artinya firm size, rasio likuiditas,

leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets tidak

berpengaruh terhadap market beta.

2) H0 ditolak apabila p < α, artinya firm size, rasio likuiditas,

leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets berpengaruh

terhadap market beta.

b. Uji ketepatan model

1) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen (Ghozali, 2001:

41).

2) Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk menunjukkan sampai

seberapa besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel independen yang ada dalam model (Ghozali,

2001: 42). Nilai R² mempunyai range antara 0-1, jika nilai range

semakin mendekati angka 1 maka variabel independen.

Page 56: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lvi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk

menguji hipotesis yang diajukan yaitu apakah terdapat pengaruh yang signifikan

antara Firm size, leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of real assets

terhadap beta pasar pada perusahaan manufaktur di Bursa Saham Indonesia.

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel diperoleh 245 sampel penelitian.

Jumlah sampel tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Perusahaan Manufaktur 150 Perusahaan

2. Delisting (62) Perusahaan

3. Laporan Keuangan Tidak Lengkap (39) Perusahaan +

Sampel Perusahaan 49 Perusahaan

Periode Penelitian 5 Tahun (2004-2008) +

Sampel Penelitian 245 Sampel

A. Analisis Statistik Diskriptif

Analisis statistik diskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui kinerja keuangan perusahaan dilihat berdasarkan Firm size,

leverage, liquidity, rasio profitabilitas dan risk of real assets. Berdasarkan

perhitungan maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1

Statistik Diskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation Firm size 245 10,268 13,907 11,994 0,661 Likuiditas 245 0,291 34,348 2,536 2,755 Leverage 245 0,001 2,927 0,466 0,282 Profitabilitas 245 0,000 0,983 0,162 0,154 Risk of Real Assets 245 0,006 1,086 0,133 0,194

Sumber: data sekunder diolah, 2010

40

Page 57: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lvii

1. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan

dan rata-rata total aktiva, sehingga perusahaan yang lebih besar akan lebih

mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.

Karena itu, memungkinkan perusahaan besar memiliki tingkat kestabilan

yang lebih besar daripada perusahaan yang lebih kecil. Berdasarkan

analisis statistik diskriptif diketahui bahwa nilai terendah dari ukuran

perusahaan adalah 10,268; sedangkan ukuran terbesar adalah 13,907 dan

standar deviasi adalah 0,661. Adapun besarnya rata-rata secara

keseluruhan adalah dari ukuran perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia adalah 11,994; sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan

manufaktur tergolong mempunyai ukuran perusahaan yang besar.

2. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan dengan

melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (hutang

dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Berdasarkan analisis

statistik diskriptif diketahui bahwa nilai terendah dari rasio likuiditas

adalah 0,291; sedangkan ukuran terbesar adalah 34,348 dan standar

deviasi adalah 2,755. Adapun besarnya rata-rata secara keseluruhan adalah

dari rasio likuiditas perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

adalah 2,536; sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan manufaktur

tergolong mempunyai kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya.

3. Pada umumnya seorang analis berkepentingan dengan hutang jangka

panjang sebab perusahaan harus membayar bunga dalam jangka panjang

dan pokok pinjamannya. Demikian pula tuntutan terhadap kreditur harus

Page 58: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lviii

didahulukan dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang

saham. Pemberi pinjaman juga berkepentingan terhadap kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang sebab semakin banyak hutang

perusaaan, semkin tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi

kewajibannya kepada kreditur. Manajemen jelas berkepentingan terhadap

hutang perusahaan agar dapat membayar kewajibannya. Berdasarkan

analisis statistik diskriptif diketahui bahwa nilai terendah dari rasio

leverage adalah 0,001; sedangkan ukuran terbesar adalah 2,927 dan

standar deviasi adalah 0,282. Adapun besarnya rata-rata secara

keseluruhan adalah dari rasio leverage perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia adalah 0,466; sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan

manufaktur tergolong mempunyai kemampuan yang baik dalam

memenuhi seluruh kewajibannya.

4. Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena

selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan

menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap

efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di

dalam proses operasional perusahaan. Menurut Hanafi dan Halim (1996)

rasio profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan,

aset, dan modal saham tertentu. Berdasarkan analisis statistik diskriptif

diketahui bahwa nilai terendah dari rasio profitabilitas adalah 0,000;

sedangkan ukuran terbesar adalah 0,983 dan standar deviasi adalah 0,154.

Adapun besarnya rata-rata secara keseluruhan adalah dari rasio

profitabiltias perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia adalah

Page 59: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lix

0,162; sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan manufaktur tergolong

mempunyai kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba.

5. Resiko of Real Assets didefinisikan sebagai deviasi standar atas

pengembalian aktiva bersih berwujud (net tangible assets), dimana

pengembalian aktiva bersih berwujud (return net tangible assets) sendiri

didefinisikan sebagai rasio dari total operating profit terhadap net

tangible assets (Mnzava, 2009). Net tangible assets merupakan total

aktiva bersih berwujud yang dimiliki perusahaan dalam laporan keuangan.

net tangible assets (aktiva berwujud bersih ) merupakan total aktiva

dikurangi dengan aktiva tidak berwujud, aktiva pajak tangguhan, dan total

kewajiban termasuk hak kepemilikan minoritas. Berdasarkan analisis

statistik diskriptif diketahui bahwa nilai terendah dari risk of real assets

adalah 0,006; sedangkan ukuran terbesar adalah 1,086 dan standar deviasi

adalah 0,194. Adapun besarnya rata-rata secara keseluruhan adalah dari

risk of real assets perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia adalah

0,133; sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan manufaktur tergolong

mempunyai risiko yang cukup tinggi dalam mengembalikan aktiva bersih

berwujud.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Formula atau rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu.

Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak

memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan

estimasi yang bias. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.

Page 60: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lx

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi datanya normal atau mendekati normal. Salah satu metode yang

digunakan untuk melihat distribusi data adalah dengan menggunakan

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

data seseungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk suatu garus lurus diagonal, dan ploting

data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah

normal, maka garis yang menggambarkan data sesunguhnya akan

mengikuti garis diagonal. Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas

dengan normal probability plot:

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Beta Pasar

Gambar 4.1

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Page 61: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxi

Berdasarkan normal probability plot di atas terlihat bahwa garis yang

menggambarkan data sesungguhnya membentang mengikuti sumbu x dan

tidak mengikuti garis diagonal. Sehingga dapat diketahui bahwa distribusi

data dalam penelitian ini normal.

2. Uji Multikolinearitas

Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna

atau pasti di antara beberapa variabel atau semua variabel independen

dalam model. Multikolinierietas menyebabkan regresi tidak efisien atau

penyimpangannya besar. Penelitian ini menguji multikolinieritas

berdasarkan Tolerance Value dan dari Varience Inflantion Factor (VIF).

Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila mempunyai nilai

Tolerance Value > 0,1 dan VIF <10 (Ghozali, 2005). Berikut adalah hasil

pengujian multikolinearitas:

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Firm size 0,933 1,072 Tidak Terjadi Multikolinearitas Likuiditas 0,906 1,104 Tidak Terjadi Multikolinearitas Leverage 0,918 1,090 Tidak Terjadi Multikolinearitas Profitabilitas 0,732 1,366 Tidak Terjadi Multikolinearitas Risk of Real Assets 0,732 1,367 Tidak Terjadi Multikolinearitas

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Dengan melihat hasil pengujian multikolinearitas di atas, diketahui bahwa

tidak ada satupun dari variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance

lebih kecil dari 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-masing variabel tidak

ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

tidak ada korelasi yang sempurna antara variabel bebas (independent),

sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.

Page 62: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxii

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali: 2006: 105). Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode

Park. Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Lakukan regresi utama dengan persamaan:

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 4X4 + e

b. Dapatkan variabel residual (Ui).

c. Kuadratkan nilai residual (U2i).

d. Hitung logaritma dari kuadrat residual (LnU2i).

e. Regresikan variabel Ln U2i dengan perasamaan:

Ln U2i = β0 + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 4X4 + e

f. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data

model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastistias, dan

sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka

asumsi homoskedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Park

adalah sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxiii

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

Variabel thitung Sig Keterangan

Firm size 0,248 0,804 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Likuiditas 0,284 0,777 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Leverage -0,021 0,984 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Profitabilitas -0,682 0,497 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Risk of Real Assets -0,766 0,445 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber: data sekunder diolah, 2010 Hasil pengujian heteroskedastisitas di atas memberikat koefisien

parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah model mengandung

autokorelasi atau tidak, yaitu adanya hubungan diantara variabel

independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Ketentuan yang

umum digunakan adalah apabila angka D-W dibawah -2 berarti korelasi

positif, bila angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi dan bila diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif (Singgih,

2000: 218-219). Berikut adalah hasil pengujian autokorelasi:

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Autokorelasi

Model Summaryb

1.947a

Model

1

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets,

Leverage, Size Firm, Likuiditas, Prof itabilitas

a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Sumber: data sekunder diolah, 2010

Page 64: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxiv

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan bantuan

progam komputer SPSS 15.0 for windows diperoleh nilai Durbin-Watson

sebesar 1,947 (lihat lampiran uji autokorelasi). Dengan nilai Durbin-

Watson 1,947 yang berada di antara -2 sampai +2 maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Regresi Linier Berganda

Regresi untuk mengukur nilai Y dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor

dalam mempengaruhi beta market perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Variabel Coefficient Beta p Keterangan

(Constant) -9,141 0,004 Firm size 0,856 0,192 0,001 Signifikan Likuiditas 0,132 0,123 0,039 Signifikan Leverage 0,331 0,032 0,591 Tidak Signifikan Profitabilitas -9,836 -0,515 0,000 Signifikan Risk of Real Assets 3,874 0,255 0,000 Signifikan

R2 = 0,235

Fhitung = 14,710

Ftabel = 2,21

ttabel = 1,984

Sumber: Data sekunder diolah, 2010

Dari tabel 4.5 yang merupakan hasil pengujian regresi linier berganda

dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxv

Y = -9,141 + 0,856X1 + 0,132X2 + 0,331X3 – 9,836X4 + 3,874X5

Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat dibuat interpretasi sebagai

berikut:

a. Unstandardized Coefficients variabel firm size (b1) = 0,856

Besar nilai koefisien regresi untuk variabel firm size adalah

0,856 dengan p = 0,001 < 0,04. Hal ini berarti bahwa firm size

berpengaruh positif dan signifikan terhadap market beta.

b. Unstandardized Coefficients variabel likuiditas (b2) = 0,132

Besar nilai koefisien regresi untuk variabel likuiditas adalah

0,132 dengan p = 0,039 < 0,05. Hal ini berarti bahwa likuiditas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap market beta.

c. Unstandardized Coefficients variabel leverage (b3) = 0,331

Besar nilai koefisien regresi untuk variabel variasi leverage adalah

0,331 dengan p = 0,591 > 0,05. Hal ini berarti bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap market beta.

d. Unstandardized Coefficients variabel profitabilitas (b4) = -9,836

Besar nilai koefisien regresi untuk variabel profitabilitas adalah -9,836

dengan p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa profitabilitas

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap market beta.

Page 66: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxvi

e. Unstandardized Coefficients variabel risk of real assets (b5) = 3,874

Besar nilai koefisien regresi untuk variabel risk of real assets adalah

3,874 dengan p = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa risk of real assets

berpengaruh positif dan signifikan terhadap market beta.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai nilai

koefisien beta paling besar jika dibandingkan dengan variabel-variabel

lainnya yaitu sebesar 0,515. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas

merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap market

beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Berdasarkan tabel 4.5 hasil perhitungan untuk variabel firm size (X1)

diperoleh nilai thitung = 3,273 (p= 0,001); artinya firm size secara parsial

berpengaruh signifikan positif terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil perhitungan untuk variabel

likuiditas (X2) diperoleh nilai thitung = 2,072 (p= 0,039); artinya likuiditas

secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap market beta

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil perhitungan untuk

variabel leverage (X3) diperoleh nilai thitung = 0,538 (p= 0,591); artinya

leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap market beta

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil perhitungan untuk

variabel profitabilitas (X4) diperoleh nilai thitung = -7,785 (p= 0,000);

artinya profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap

Page 67: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxvii

market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil

perhitungan untuk variabel risk of real assets (X5) diperoleh nilai thitung =

3,855 (p= 0,000); artinya risk of real assets secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap market beta perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia.

3. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui besarnya dampak atau pengaruh nyata

dalam variabel-variabel independen (x), terhadap variabel dependen (y)

secara bersama-sama. Berikut adalah hasil pengujian F statistik:

Tabel 4.6 ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 500.592 5 100.118 14.710 .000(a)

Residual 1626.681 239 6.806

Total 2127.273 244

Sumber: Data sekunder diolah, 2010

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh p = 0,000; artinya firm size,

likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets secara simultan

berpengaruh terhadap market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau prosentase total variasi

variabel yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.

Nilai R2 mempunyai range antara 0 dan 1. apabila nilai R

2 =1 ini

Page 68: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxviii

menunjukkan bahwa variabel independen dalam model menunjukkan

100% variasi variabel dependen. Sebaliknya jika R2 = 0 maka variabel

independen dalam model tidak menjelaskan sedikit pun terhadap variasi

dari variabel dependen Ketepatan pemilihan variabel dikatakan lebih baik

jika R2 semakin mendekati 1. Sedangkan bila R

2 mendekati nol, maka

pemilihan variabel yang ingin digunakan semakin kurang tepat. Hasil

perhitungan koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .485(a) .235 .219 2.608869

Sumber: Data sekunder diolah, 2010

Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai R2

sebesar 0,235.

Hal ini berarti bahwa variasi perubahan market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia 23,5% disebabkan oleh firm size,

likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets, sedangkan sisanya

sebesar 76,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model.

D. Pembahasan

Risiko menurut Jogiyanto (2000: 193) adalah kemungkinan terjadinya

peristiwa yang tidak menguntungkan. Berdasarkan definisi tersebut maka

dapat dipahami jika setiap investor yang akan melakukan investasi pasti akan

memperkirakan dan mengestimasi risiko dengan memperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhinya.

Page 69: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxix

Perdagangan beberapa jenis sekuritas, baik pada pasar modal

konvensional maupun pasar modal syariah mempunyai tingkat return dan

risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-

sekuritas lainnya yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi. Risiko tinggi

tercermin dari ketidakpastian return yang akan diterima oleh investor di masa

datang. Hal ini sejalan dengan definisi investasi menurut Sharpe bahwa

investasi merupakan komitmen dana dengan jumlah yang pasti untuk

mendapatkan return yang tidak pasti di masa depan. Dengan demikian, ada

dua aspek yang melekat dalam suatu investasi, yaitu return yang diharapkan

dan risiko tidak tercapainya return yang diharapkan. Return dan risiko secara

teoritis pada berbagai sekuritas mempunyai hubungan yang positif. Semakin

besar return yang diharapkan diterima, maka semakin besar risiko yang akan

diperoleh, begitu pula sebaliknya. Return dan risiko yang tinggi pada saham

berhubungan dengan kondisi karakteristik perusahaan, industri dan ekonomi

makro.

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh firm size, rasio likuiditas,

leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets terhadap market beta pada

perusahaan manufaktur di BEI tahun 2004-2008 diperoleh persamaan regresi

Y = -9,141 + 0,856X1 + 0,132X2 + 0,331X3 - 9,836X4 + 3,874X5. Persamaan

regresi tersebut diketahui bahwa nilai konstan untuk persamaan regresi adalah

-9,141 dengan parameter negatif.

Nilai koefisien regresi untuk variabel firm size (X1) adalah

0,856 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi

Page 70: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxx

peningkatan firm size sebesar 1%, akan berdampak terhadap peningkatan

market beta sebesar 0,856% dengan asumsi variabel yang lain konstan.

Berdasarkan hasil perhitungan untuk variabel firm size (X1) diperoleh nilai

thitung = 3,273 (p= 0,001); artinya firm size secara parsial berpengaruh

signifikan positif terhadap market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia.

Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan laba, aktiva, tenaga

kerja, dan lain-lain, yang semuanya berkorelasi tinggi (Agnes Sawir,

2004:102). Dalam penelitian ini ukuran perusahaan ditentukan dengan Natural

log of asset. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata

tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva, sehingga perusahaan yang lebih

besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan yang

lebih kecil. Karena itu, memungkinkan perusahaan besar memiliki tingkat

leverage yang lebih besar daripada perusahaan yang lebih kecil. Dengan kata

lain, ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur pendanaan dengan

didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan, maka ada

kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar pula.

Hal ini disebabkan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan

salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia adalah pendanaan

eksternal. Banyak penelitian yang menyatakan kebijakan utang perusahaan

dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dan menyatakan ada pengaruh positif

besaran perusahaan terhadap rasio utang.

Page 71: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxi

Hasil penelitian didukung oleh penelitian Elton dan Guber (1995:149)

mengadakan penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan (firm size)

dengan market beta yang menyatakan bahwa perusahaan yang firm size nya

besar akan menghadapi resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang memiliki firm size kecil. Perusahaan yang berskala besar

lebih mudah mengkses kepsar modal sedangkan perusahaan yang yang

berskala kecil lebih sulit untuk akses ke pasar modal. Oleh sebab itu size yang

berbeda-beda akan mempengaruhi resiko pasar (beta). Perusahaan kecil pada

umumnya mempunyai tingkat efisiensi yang lebih rendah dibandingkan

dengan perusahaan yang berskala besar. Investor yang bersikap hati-hati (risk-

averse) cenderung melakukan investasi saham pada perusahaan besar karena

mempunyai tingkat resiko lebih kecil.

Nilai koefisien regresi untuk variabel likuiditas (X2) adalah

0,132 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan likuidias sebesar 1%, akan berdampak terhadap peningkatan

market beta sebesar 0,132% dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil

perhitungan untuk variabel likuiditas (X2) diperoleh nilai thitung = 2,072 (p=

0,039); artinya likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap

market beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Rasio Likuiditas mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan

dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya

(hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan). Dua rasio likuiditas

jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick

Page 72: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxii

(sering juga disebut acid test rasio). Rasio lancar mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva

lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau

satu siklus bisnis). Rasio quick merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah

dikurangi persediaan dengan hutang lancar dan menunjukkan besarnya alat

likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar.

Nilai koefisien regresi untuk variabel variasi leverage (X3) adalah 0,331

dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan

leverage sebesar 1%, akan berdampak terhadap peningkatan market beta

sebesar 0,331% dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil perhitungan

untuk variabel leverage (X3) diperoleh nilai thitung = 0,538 (p= 0,591); artinya

leverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap market beta

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Pada umumnya seorang analis berkepentingan dengan hutang jangka

panjang sebab perusahaan harus membayar bunga dalam jangka panjang dan

pokok pinjamannya. Demikian pula tuntutan terhadap kreditur harus

didahulukan dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang saham.

Pemberi pinjaman juga berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan

untuk membayar hutang sebab semakin banyak hutang perusahaan, semkin

tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada

kreditur. Manajemen jelas berkepentingan terhadap hutang perusahaan agar

dapat membayar kewajibannya.

Page 73: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxiii

Umumnya, lebih banyak hutang perusahaan yang digunakan dalam

kaitannya dengan total aktiva, lebih besar lagi financial leverage yaitu

sejumlah resiko dan return yang ditimbulkan melalui penggunaan beban tetap

keuangan seperti hutang dan saham preferen. Dengan perkataan lain semakin

besar fenancial leverage yang digunakan perusahaan maka semakin besar

resiko dan return yang diharapkan. Hasil penelitian di atas tidak konsisten

dengan penelitian Hamada (1972) yang menemukan bahwa ada hubungan

positif yang signifikan antara financial leverage dan beta. Namun mendukung

penelitian Setiawan (2003) tentang faktor-faktor fundamental yang

mempengaruhi resiko sistematis sebelum dan sesudah krisis moneter terhadap

perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta. Hasil

penelitiannya menunjukkan sebelum krisis leverage tidak berpengaruh

signifikan pada beta.

Nilai koefisien regresi untuk variabel profitabilitas (X4) adalah -9,836

dengan parameter negatif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan

profitabilitas sebesar 1%, akan berdampak terhadap penurunan market beta

sebesar 9,836% dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil perhitungan

untuk variabel profitabilitas (X4) diperoleh nilai thitung = -7,785 (p= 0,000);

artinya profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap market

beta perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena

selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan

menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap

Page 74: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxiv

efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam

proses operasional perusahaan. Hanafi dan Halim (1996) mendefinisikan rasio

profitabilitas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham tertentu. Natarsyah (2000) menunjukkan dalam penelitiannya

bahwa variabel fundamental : ROE, ROA, rasio hutang terhadap modal, nilai

buku saham berpengaruh terhadap beta saham perusahaan. ROE yang tinggi

akan menberikan tingkat pengembalinan (return) yang tinggi pula kepada

investor. Dengan adanya return yang tinggi maka resiko pasar yang akan

dihadapi oleh perusahaan juga akan semakin besar. Sehingga ROE

berpengaruh terhadap beta saham perusahaan.

Nilai koefisien regresi untuk variabel risk of real assets (X5) adalah

3,874 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan risk of real assest sebesar 1%, akan berdampak terhadap

meningkatan market beta sebesar 3,874% dengan asumsi variabel yang lain

konstan. Hasil perhitungan untuk variabel risk of real assets (X5) diperoleh

nilai thitung = 3,855 (p= 0,000); artinya risk of real assets secara parsial

berpengaruh signifikan positif terhadap market beta perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia.

Risk of rela assets merupakan deviasi standar atas pengembalian aktiva

bersih berwujud (net tangible assets), dimana net tangible assets sendiri

didefinisikan sebagai rasio dari total operating profit terhadap net tangible

assets (Mnzava, 2009). Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya

Page 75: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxv

yang dilakukan oleh Mnzava (2009) juga mengemukakan mengenai faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap resiko sistematik. Faktor-faktor tersebut

diantaranya ETR, Leverage rasio, Return on Assets, Market Value, Finansial

Risk, growth in earning dan Risk Of Real Assets. Dalam penelitian tersebut

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara ETR dengan beta,

hubungan antara market value terhadap beta serta hubungan antara growth in

earning dengan beta. Sedangkan hasil positif terlihat dari hubungan antara

financial risk dengan beta, leverage rasio dengan beta, ROA dengan beta serta

hubungan antar risk of real assets terhadap beta.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 14,710 (p = 0,000)

artinya firm size, likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets

secara simultan berpengaruh terhadap market beta perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,235

berarti bahwa variasi perubahan market beta perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia 23,5% disebabkan oleh firm size, likuiditas, leverage,

profitabilitas dan risk of real assets, sedangkan sisanya sebesar 54,9% dapat

dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai nilai

koefisien beta paling besar jika dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya

yaitu sebesar 0,515. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan

variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Page 76: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxvi

Hasil penelitian di atas tidak konsisten dengan penelitian Hamada

(1972) yang menemukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara

financial leverage dan beta. Leverage menjelaskan kira-kira 21-24 % nilai

rata-rata beta. Namun sejalan dengan penelitian Mandelker dan Rhee (1984)

juga melaporkan hubungan positif yang signifikan antara beta dan ukuran

financial leverage. Christie (1982) memprediksikan bahwa varian meningkat

dengan leverage tapi peningkatannya dengan tingkat yang menurun.

Penelitian Bowman (1980) juga menemukan bahwa ada hubungan positif

yang signifikan antara struktur modal dan beta. Selain itu, Beaver, Kettler dan

Schole (1970) yang menguji tujuh variabel yang mempengaruhi beta saham,

yaitu dividend payout, asset growth, leverage, liquidity, asset size, earning

variability, dan accounting beta menemukan bahwa asset growth, leverage,

earnings variability, dan accounting beta menunjukkan hubungan yang positif

dan signifikan terhadap risiko sistematis saham.

Page 77: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxvii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasrakan hasil penelitian tentang pengaruh firm size, rasio likuiditas,

leverage, rasio profitabilitas dan risk of real assets terhadap market beta dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Firm size berpengaruh signifikan positif terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan p = 0,001.

2. Likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan p = 0,039.

3. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan p = 0,591 sehingga tidak

sesuai dengan hipotesis penelitian. Hal ini disebabkan perusahaan

mempunyai kinerja yang baik dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya,

sehingga risiko pasar mampu diturunkan.

4. Profitabilitas berpengaruh signifikan negatif terhadap market beta

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia p = 0,000.

5. Risk of real assets berpengaruh signifikan positif terhadap market beta

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia p = 0,000.

6. Firm size, likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets secara

simultan berpengaruh terhadap market beta perusahaan manufaktur di

Bursa Efek Indonesia.

62

Page 78: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxviii

7. Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai R2

sebesar 0,235.

Hal ini berarti bahwa variasi perubahan market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia 23,5% disebabkan oleh firm size,

likuiditas, leverage, profitabilitas dan risk of real assets, sedangkan sisanya

sebesar 76,5% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model.

8. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai nilai

koefisien beta paling besar jika dibandingkan dengan variabel-variabel

lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas merupakan variabel

yang paling dominan berpengaruh terhadap market beta perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

B. Keterbatasan Penelitian

Berbagai keterbatasan maupun kekurangan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Banyaknya perusahaan yang delisting atau tidak menerbitkan laporan

keuangan secara lengkap.

2. Periode penelitian hanya terbatas pada tahun 2004-2008.

3. Jumlah sampel penelitian hanya sebesar 49 perusahaan manufaktur.

4. Peneliti hanya menggunakan firm size, likuiditas, leverage, profitabilitas

dan risk of real assets sebagai variabel prediktor market beta, sementara

masih banyak faktor yang mempengaruhi.

Page 79: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxix

C. Saran

Dengan adanya berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini,

maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Berpengaruhnya firm size, likuiditas, risk of real assets dan profitabilitas

terhadap market beta dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan dalam

meningkatkan kinerja keuangan.

2. Bagi investor diharapkan lebih teliti mengamati perkembangan kinerja

perusahaan, terutama dalam hal firm size, likuiditas, risk of real assets dan

profitabiltias, sehingga dalam berinvestasi terhindar dari risiko kerugian.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas jangkauan

penelitian dengan menambahkan periode serta faktor-faktor fundamental

lain yang mempengaruhi market beta.

Page 80: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxx

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, PT.

Rineka Cipta, Jakarta.

Budiarti Endah, 1996, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beta Saham

di Bursa Efek Jakarta Periode Juli 1992-Desember 1994. Program Pasca

Sarjana UGM, Yogyakarta.

Budiyono, 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University

Press.

Conine (1982), On The Teoritical Releshiansip between Bussinis Risk and

Systemtic Risk, Journal of Bussines Finance and Accounting, Summer, Hal

199-205.

Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo, 1998, Statistik Induktif, BPFE Yogyakarta.

Elten, Edwin J. and Martin J. Guber (1995), Modern Portofolio Teory And

Investment Analisys. Fifth edition, New York, John Wiley & Sons, Inc.

Gahlon and Gentry (1982), On The Releshiansip between Systematic Risk and the

Degrees of Operating and Financial Leverage, Financial management

hal 631-644.

Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar, 2001, Ekonometrik Dasar, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gupta, Manak (1969). The Effect of Size, Growh, and Industry on The Financial

Structur of Manufacturing Company, Jurnal of Finance, vol XXIV, June hal

517-529.

Hamada, Robert, (1969), Portofolio Analysis, Market Equilibilium and

Corporation Finance, Journal of Finance, March hal 13-31.

Hartono, M dan Basamalah, A. 1995. Meramal Kebangkrutan Perusahaan

Publik, Manajemen, November-Desember, Hal. 67-81.

Husein, Umar, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Qizam, Ibnu, 2007, Analisa Cros-sectional dan Temporal Hubungan antara

Financial Leverage dan Risiko Sistematis, Makasar: SNA X.

Page 81: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxi

Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Yogyakata: Andi

Offset.

Munawir. 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Yogyakarta; BPFE

Univesitas Gadjah Mada.

Mudrajad, Kuncoro, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta:

Erlangga.

Mnzava, 2009. The Significance of Corporation Tax as a Determinant of

Systematic Risk: Evidence Using United Kingdom (UK) Data, Institut of

Finance Management, Tazmania.

Natarsyah, Syahib, 2000. Pengaruh Beberapa Factor Fundamental Dan Risiko

Sistematik Terhadap Harga Saham. Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia,

vol.15, no.3, hal.294-312.

Petit, R.R; and R. Westerfield (1972). A Model of Capital Assets risk, Journal of

Financial and Quantitative Analysis, March, hal 1949-1677.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelajaran Peruashaan. Yogyakarta:

BPFE Univesitas Gadjah Mada. Rosyadi, Imron, 2004. Manajemen

Keuangan 1. Fakultas Ekonomi UMS.

Rosyadi, Imron, 2004. Manajemen Keuangan 1. Fakultas Ekonomi UMS.

Ro, B.T., Zavgren, C.V., dan Hsieh, S.J. 1992. The Effect of Bunkruptcy on

Systematic Risk of Comnon Stock An Empirical Assesment. Journal of

Business Finance and Accounting, April. Hal 309-328.

Rubinstein, M.E (1973). A Mean-Variance Shynthesis of Corporate Determinants

of Systematic Risk, Jounal of finance, March, hal 167-181.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE.

Setiawan, 2003, Analisa faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Risiko

Sistematis sebelum dan selama Krisis Moneter, Surabaya: SNA VI.

Sundjaja, S. Ridwan dan Barlian, Inge. 2002. Manajemen Keuangan Satu, Edisi

Ketiga, Jakarta: PT. Prehallindo.

Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta : BPFE.

Page 82: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxii

LAMPIRAN

Page 83: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxiii

NO NAMA PERUSAHAAN

1 ALUMINDO LIGHT / ALMI

2 AQUA GOLDEN MISISIPI / AQUA

3 ASTRA GRAPHIKA / ASGR

4 ASTRA INTERNASIONAL / ASII

5 ASTRA OTOPAST / AUTO

6 BENTOL INTERNASIONAL / RMBA

7 BETON JAYA / BTON

8 BUDI ACID / BUDI

9 COLORPAK / CLPI

10 DARYA VARIA / DVLA

11 DELTA JAKARTA / DLTA

12 FAJAR SURYA / FASW

13 FAST FOOD / FAST

14 GUDANG GARAM / GGRM

15 HEXINDO/ HEXA

16 HM SAMPURNA / HMSP

17 INDO FOOD / INDF

18 INDOCEMENT/ INTP

19 INDOFARMA / INAF

20 INTI KERAMIK / IKAI

21 INTRACO PENTA' / INTA

22 JAYA PARI / JPRS

23 KAGOE IGAR / IGAR

24 KALBE FARMA / KLBF

25 KIMIA FARMA / KAEF

26 LAUTAN LUAS / LTLS

27 LION MESH / LMSH

28 LION METAL / LION

29 MANDOM / TCID

30 MAYORA INDAH / MYOR

31 MERCK / MERK

32 METRO DATA / MTLD

33 MULTI BINTANG INDONESIA / MLBI

34 MUSTIKA RATU / MRAT

35 PYIDAM FARMA / PYFA

36 RODA VIVATEK / RDTX

37 SELAMAT SEMPURNA / SMSM

38 SEPATU BATA / BATA

39 SIANTAR TOP / STTP

40 SINAR MAS / SMMA

41 SUMI INDO / IKBI

42 SURYA TOTO / TOTO

43 TIGA PILAR / AISA

44 TIRA AUSTENITE / TIRA

45 TRIAS SENTOSA / TRST

46 TUNAS BARU LAMPUNG / TBLA

47 TUNAS RIDEAN / TURI

48 ULTRA JAYA MILK / ULTJ

49 UNILEVER INDONESIA / UNVR

Page 84: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxiv

Descriptives

Descriptive Statistics

245 10.268 13.907 11.99455 .661197

245 .291 34.348 2.53663 2.755553

245 .001 2.927 .46619 .282812

245 .000 .983 .16234 .154509

245 .006 1.086 .13314 .194259

245 -42.176 5.246 .53422 2.952682

245

Size Firm

Likuiditas

Leverage

Prof itabilitas

Risk of Real Assets

Beta Pasar

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

Regression Model Complete

Variables Entered/Removedb

Risk of Real Assets, Lev erage, Size

Firm, Likuiditas, Prof itabilitasa . Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Model Summary

.485a .235 .219 2.608869

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets, Leverage,

Size Firm, Likuiditas, Prof itabilitas

a.

ANOVAb

500.592 5 100.118 14.710 .000a

1626.681 239 6.806

2127.273 244

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets, Leverage, Size Firm, Likuiditas,

Prof itabilitas

a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Page 85: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxv

Coefficientsa

-9.141 3.134 -2.917 .004

.856 .262 .192 3.273 .001

.132 .064 .123 2.072 .039

.331 .616 .032 .538 .591

-9.836 1.263 -.515 -7.785 .000

3.874 1.005 .255 3.855 .000

(Constant)

Size Firm

Likuiditas

Leverage

Prof itabilitas

Risk of Real Assets

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: Beta Pasara.

Page 86: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxvi

Charts for Normality Test

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Beta Pasar

Page 87: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxvii

Regression for Multicolinearity Test

Variables Entered/Removedb

Risk of

Real

Assets,

Leverage,

Size Firm,

Likuiditas,

Prof itabilita

sa

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Coefficientsa

.933 1.072

.906 1.104

.918 1.090

.732 1.366

.732 1.367

Size Firm

Likuiditas

Leverage

Prof itabilitas

Risk of Real Assets

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Beta Pasara.

Collinearity Diagnosticsa

4.316 1.000 .00 .00 .01 .01 .01 .01

.749 2.401 .00 .00 .19 .00 .08 .30

.532 2.847 .00 .00 .46 .14 .00 .13

.262 4.057 .00 .00 .00 .06 .85 .54

.140 5.553 .00 .00 .30 .78 .05 .00

.001 55.175 1.00 1.00 .03 .00 .00 .01

Dimension

1

2

3

4

5

6

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) Size Firm Likuiditas Leverage Prof itabilitas

Risk of Real

Assets

Variance Proportions

Dependent Variable: Beta Pasara.

Residuals Statisticsa

-8.56765 5.44021 .53422 1.432343 245

-33.6083 6.102140 .000000 2.582000 245

-6.355 3.425 .000 1.000 245

-12.882 2.339 .000 .990 245

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N

Dependent Variable: Beta Pasara.

Page 88: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxviii

Regression for Heteroskedasticity Test

Variables Entered/Removedb

Risk of Real Assets,

Likuiditas, Lev erage, Size

Firm, Prof itabilitasa

. Enter

Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: LnU²ib.

Model Summary

.150a .022 -.023 6.46850

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets, Likuiditas,

Leverage, Size Firm, Prof itabilitas

a.

ANOVAb

103.747 5 20.749 .496 .779a

4518.881 108 41.841

4622.628 113

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets, Likuiditas, Leverage, Size Firm,

Prof itabilitas

a.

Dependent Variable: LnU²ib.

Coefficientsa

-8.584 33.399 -.257 .798

3.239 13.048 .026 .248 .804

.279 .984 .028 .284 .777

-.014 .674 -.002 -.021 .984

-.553 .811 -.082 -.682 .497

-.458 .598 -.092 -.766 .445

(Constant)

Size Firm

Likuiditas

Leverage

Prof itabilitas

Risk of Real Assets

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: LnU²ia.

Page 89: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

lxxxix

Regression for Autocorrelation Test

Variables Entered/Removedb

Risk of

Real

Assets,

Leverage,

Size Firm,

Likuiditas,

Prof itabilita

sa

. Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Removed Method

All requested v ariables entered.a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Model Summaryb

1.947a

Model

1

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), Risk of Real Assets,

Leverage, Size Firm, Likuiditas, Prof itabilitas

a.

Dependent Variable: Beta Pasarb.

Collinearity Diagnosticsa

4.316 1.000 .00 .00 .01 .01 .01 .01

.749 2.401 .00 .00 .19 .00 .08 .30

.532 2.847 .00 .00 .46 .14 .00 .13

.262 4.057 .00 .00 .00 .06 .85 .54

.140 5.553 .00 .00 .30 .78 .05 .00

.001 55.175 1.00 1.00 .03 .00 .00 .01

Dimension

1

2

3

4

5

6

Model

1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant) Size Firm Likuiditas Leverage Prof itabilitas

Risk of Real

Assets

Variance Proportions

Dependent Variable: Beta Pasara.

Residuals Statisticsa

-8.56765 5.44021 .53422 1.432343 245

-33.6083 6.102140 .000000 2.582000 245

-6.355 3.425 .000 1.000 245

-12.882 2.339 .000 .990 245

Predicted Value

Residual

Std. Predicted Value

Std. Residual

Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion N

Dependent Variable: Beta Pasara.

Page 90: PENGARUH FIRM SIZE, RASIO LIKUIDITAS, …/PENGAR… · 8. Adik- adikku ... terus berlanjut sampai kapanpun. x 12. Sahabat- Sahabat S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi Kelas A: Imam ,

xc