pengaruh gaya hidup dan ekuitas merk terhadap minat ... · pengaruh gaya hidup dan ekuitas merk...
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (4): 1256-1269 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2018
PENGARUH GAYA HIDUP DAN EKUITAS MERK
TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA
STARBUCKS COFFEE BIGMALL DI
KOTA SAMARINDA
Radivan Aulia 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh gaya hidup dan ekuitas merk terhadap minat pembelian ulang pada
starbucks coffee bigmall di kota Samarinda. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri variabel independen yaitu variabel gaya hidup (X1),
variable ekuitas merk (X2) dan variabel dependen adalah minat pembelian
ulang (Y).Pengambilan sampel dengan menggunakan metode non probalility
sampling yaitu purposive sampling. Berdasarkan kriteria tertentu diperoleh
sampel sebanyak 100 responden untuk memperoleh data dalam bentuk statistik
menggunakan software SPSS 23. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linier berganda. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner,
dokumentasi.Hasil penelitian menjelaskan bahwa variabel gaya hidup (X1),
ekuitas merk (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat
pembelian ulang pada starbucks coffee bigmall di kota Samarinda (Y). Hasil
uji t diketahui bahwa secara parsial variabel gaya hidup (X1), dan ekuitas
merk (X2), dinyatakan signifikan. Dan variabel yang paling berpengaruh
adalah ekuitas merk.
Kata Kunci : Gaya Hidup, Ekuitas Merk dan Minat Pembelian Ulang
Pendahuluan
Latar Belakang
Dewasa ini perusahaan sangat memahami betapa pentingnya peranan
strategi pemasaran dalam kelangsungan hidup perusahaan untuk meningkatkan
loyalitas pelanggan, karena pemasaran merupaka ujung tombak sebuah
perusahaan. Di dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan,
suatu perusahaan harus melihat situasi dan kondisi pasar yang mereka tuju serta
menilai kedudukan atau posisi perusahaan di pasar dapat tetap hidup dan
berkembang. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui pencarian dan
membina langganan. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran
melakukan strategi yang mantap untuk dapat mempertahankan pasar dan juga
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1257
meningkatkan kuantitas penjualan. Yang menjadi daya tarik bagi penulis adalah
dengan adanya perubahan dalam menikmati kopi, dahulu masyarakat
menikmati kopi hanya di warung atau di rumah, namun saat ini masyarakat
lebih memilih menikmati kopi di suatu tempat seperti coffee shop dan pada saat
ini sudah banyak kedai kopi lokal dengan kualitas yang cukup baik dan
memiliki harga lebih murah dibanding Starbucks Coffee.
Rumusan Masalah
1. Apakah Gaya Hidup dan Ekuitas Merk, secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang?
2. Apakah Gaya Hidup dan Ekuitas Merk secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang?
3. Manakah dari variabel Gaya Hidup dan Ekuitas Merk tersebut yang paling
kuat pengaruhnya terhadap Minat Pembelian Ulang?
Tujuan Penelitian 1. Untuk dapat mengetahui pengaruh variabel gaya hidup (lifestyle) dan
ekuitas merk (brand equity) berpengaruh secara simultan terhadap minat
pembelian ulang (repurchase intention)
2. Untuk dapat mengetahui pengaruh variabel gaya hidup (lifestyle) dan
ekuitas merk (brand equity) berpengaruh secara parsial terhadap minat
pembelian ulang (repurchase intention)
3. Untuk mengetahui variabel yang paling kuat berpengaruh antara gaya
hidup (lifestyle) dan ekuitas merk (brand equity) terhadap minat pembelian
ulang (repurchase intention)
Kerangka Dasar Teori
Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) dalam buku marketing
management edisi 13 pengertian pemasaran adalah mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Pengertian pemasaran menurut Swastha DH (2005), pemasaran adalah
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusi barang, jasa, ide kepada
pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi, sedangkan menjual adalah
ilmu dan seni memengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk
mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Gaya Hidup
Gaya Hidup (lifestyle). Gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas
cara, tata, kebiasaan, pilihan serta objek-objek yang mendukungnya, dalam
pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu
(Piliang dalam Yuliana, 2009). Menurut Yohanes (2006) gaya hidup
memengaruhi perilaku seseorang yang pada akhirnya menentukan pola
konsumsi seseorang. Gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang,
yaitu bagaimana hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1258
dimilikinya (Sumarwan, 2002:56) Menurut Kotler (2002:192) adalah pola
hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam Aktivitas, Minat, Opininya
Gaya hidup pada dasarnya merupakan suatu perilaku yang
mencerminkan masalah apa yang sebenarnya ada didalam alam pikir pelanggan
yang cenderung berbaur dengan berbagai hal terkait dengan masalah emosi dan
psikologis konsumen.
Menurut Well dan Tigert (Dalam Susanto, 2010 pada perilaku
konsumen dapat diamati atau diukur dengan sistem AIO (Activities, Interest,
and Opinion)
Beberapa perubahan gaya hidup yang telah terjadi di Amerika (dan
mungkin saja di indonesia juga) sebagai berikut:
1. Perubahan peran pembelian dari pria ke wanita
2. Mempunyai perhatian yang besar pada masalah kesehatan dan gizi
3. Lebih menyadari diri sendiri
4. Gaya hidup yang konservatif dan lebih tradisional terutama diantara baby
boomer dan baby buster
5. Meningkatnya penekanan pada kesenjangan hidup
6. Kesadaran lingkungan yang lebih besar
Ekuitas Merk
Menurut Kotler & Keller (2009:334) Brand Equity adalah nilai tambah
yang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini dicerminkan dalam cara
konsumen berfikir, merasa, dan bertindak terhadap merk, harga, pangsa pasar,
dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan
Pengelompokan Ekuitas Merk (Brand Equity), Menurut Aaker (1991)
dalam Rangkuti (2002:39) ekuitas merk dapat dikelompokan ke dalam empat
kategori, yaitu: 1. Loyalitas Merk 2. Persepsi Kualitas 3. Kesadaran Merk 4.
Asosiasi Merk
Minat Pembelian Ulang
Menurut Hawkins (2007) keputusan pembelian ulang sebagai suatu
kegiatan membeli kembali yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu
produk dengan merek yang sama tanpa diikuti oleh perasaan yang berarti
terhadap produk tersebut.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis data yang dipaparkan oleh penulis, penelitian ini
merupakan penilaian metode deskriptif. Menurut Sujarweni (2015:49)
menerangkan bahwa jenis penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel
atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan
dengan variabel yang lain.
Sedangkan ditinjau dari segi data dengan analisisnya, penelitian ini
tergolong dalam penenlitian kuantitatif. Dengan demikian, maka jenis
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1259
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu menurut Sujarweni (2015:39)
jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).
Teknik Analisis Data
Uji Validitas
Uji Validitas merupakan Item atau butir dapat dilakukan dengan
menggunakan software SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi
Pearson Product Moment. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item-total
correlations) dengan membandingkan antara nilai rhitung dengan rtabel,
apabila rhitung > rtabel maka kuesioner dikatakan sah
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat-alat untuk mengukur kuisioner merupakan
indikator dari variabel. SPSS akan memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α). Menurut Nunnally dalam
(Ghozali;2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Setelah semua indikator diuji,
semua indikator memiliki nilai Cronbach Alpha > 0.60, sehingga semua
indikator pertanyaan sudah reliabilitas. Rumus relibilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus dari koefisien Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala
Alpha Cronbach 0 sampai 1.
Analisis Regresi Linear Berganda Dalam melakukan pengujian hipotesis yang diajukan maka diperlukan
alat analisis yang akan digunakan. Adapun alat analisis yang akan digunakan
adalah analisi regresi linier berganda, yaitu alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen (X) yang terdiri dari gaya hidup
dan ekuitas merk dengan variabel dependen (Y) yaitu minat pembelian ulang
pada Starbucks Coffee Bigmall di kota Samarinda. Adapun model regresi yang
dimaksud adalah:
Y = b1+b1X1 + b2X2 +bnXn…
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk menjawab seberapa kuat hubungan
linier antara X dan Y, Koefisien Korelasi yang digunakan disini adalah pearson
correlation coefficient. Adapun rumusnya sebagai berikut :
R=
Koefisien Determinasi (R2)
Selanjutnya perhitungan determinasi adalah digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih, Sugiyono mengatakan
(2013:248) dinyatakan dengan ada beberapa rumus sebagai berikut di bawah
ini: untuk lebih lanjut bisa rumusnya dibawah sebagai berikut :
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1260
SSR
R2 =
Total SS
Dimana:
SSR : Sum Of Squares Regression
Total SS : Total Sum Of Square
Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menujukkan apakah variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak
bebas. Oleh karena itu uji F digunakan pada persamaan regresi berganda. Adapun
pengujiannya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis yang digunakan
Ho : b1=b2=b3=b4=0
Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠0
2. Menghitung besarnya F hitung, dengan rumus :
R2 / k
Fh =
(1-R2) / (n – k – 1)
Dimana :
K = jumlah variabel independen
N = banyaknya sampel
R2 = koefisien determinasi
3. Mencari besarnya F table, dengan menggunakan (α) = 5 % dan menurut
Rangkuti (2011:165), besarnya degree of freedom (df) = (V1, V2) dimana,
V1 = (k), dan V2 = (n-k-1).
4. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Keterangan ada dibawah sebagai berikut
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh parsial variabel bebas
terhadap variabel terikat. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut
dibawah ini :
1. Merumuskan hipotesis yang digunakan
Ho : b1 = b1= b2 = b3 = b4 = 0
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0
2. Menghitung besarnya t hitung dengan rumus :
t hitung
Dimana :
b = Koefisien Regresi
Sb = Standar deviasi dari estimator
3. Mencari nilai t table, dengan menggunakan (α) = 15 % dan menurut
Rangkuti (2011:165) besarnya degree of freedom (df) = (n-k-1).
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1261
4. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika t hitung < t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Variabel Yang Paling Berpengaruh
Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh atau variabel yang paling
dominan dari pelayanan sistem antrian dan terhadap kepuasan nasabah yaitu
dengan melihat nilai standar koefisien yang tertinggi.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Tabel Hasil Uji Validitas
No Indikator Variabel Pearson
Correlation
Nilai
Batas Status
1 Gaya Hidup (X1)
X1.1 0,708 0,1654 Valid
X1.2 0,797 0,1654 Valid
X1.3 0,751 0,1654 Valid
2 Ekuitas Merek (X2)
X2.1 0,644 0,1654 Valid
X2.2 0,576 0,1654 Valid
X2.3 0,636 0,1654 Valid
X2.4 0,696 0,1654 Valid
3 Minat Pembelian Ulang
(Y)
Y.1 0,703 0,1654 Valid
Y.2 0,690 0,1654 Valid
Y.3 0,825 0,1654 Valid
Y.4 0,698 0,1654 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan tabel uji validitas di atas menunjukan bahwa semua item
pertanyaan pada variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu gaya hidup
dan ekuitas merk dan minat pembelian ulang koefisien korelasi yang lebih
besar dari nilai batas 0,1654 dengan demikian semua indikator yang digunakan
dalam penelitian ini dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Nilai Batas Status
1 Gaya Hidup 0,608 0,60 Reliabel
2 Ekuitas Merk 0,514 0,60 Reliabel
3 Minat Pembelian
Ulang 0,696 0,60 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2017.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1262
Hasil uji reliabilitas pada tabel dapat dilihat bahwa nilai semua alpha
diatas menunjukkan angka diatas 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa item-
item pengukuran variabel dalam kuesioner reliabel, yang berarti bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat handal.
Persamaan Regresi Liniear Analisis regresi liniear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh
atau hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara parsial
maupun secara bersama – sama. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil
analisis regresi linear berganda sebagai berikut: Tabel Hasil Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .933 .317 2.940 .004
Gaya Hidup (X1) .244 .065 .303 3.761 .000
Ekuitas Merk
(X2) .545 .086 .511 6.339 .000
a. Dependent Variable: Repurchase Intention (Y)
Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS Ver.23, 2017.
Bedasarkan tabel pada halaman menunjukkan bahwa kolom kedua
(Unstandardized Coefficient) bagian B pada baris pertama diperoleh model
regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = 0,933 + 0,244X1 + 0,545X2 + e
Berdasarkan hasil persamaan regresi linear berganda pada halaman
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta menunjukan bahwa semua variabel jika bernilai 0 maka
minat pembelian ulang konstanta sebesar 0,933 menunjukkan angka
positif, dengan catatan faktor lain tidak berubah .
b. b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,244 menunjukkan bahwa variabel
pelayanan gaya hidup mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pembelian ulang yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel
pelayanan sistem antrian akan mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar
0,244 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
c. b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,545 menunjukkan bahwa variabel
ekuitas merk mempunyai pengaruh posotif terhadap minat pembelian
ulang yang berarti setiap kenaikan satu satuan variabel Fasilitas akan
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1263
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah sebesar 0,545 dengan
asumsi variabel bebas lainnya tetap.
Koefisien Korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan
yang erat antara variabel independen yang terdiri dari gaya hidup dan ekuitas
merk terhadap minat pembelian ulang. Berdasarkan perhitungan dengan
program SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel Hasil Pengujian Koefisien Korelasi
Dari pengolahan data di atas dapat diperoleh nilai koefisien korelasi (R)
sebesar .697a atau 0,697 yang berarti tingkat hubungan antara variabel
independen yang terdiri dari gaya hidup, ekuitas merk, terhadap minat
pembelian ulang, tingkat hubungannya kuat.
Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat
Tabel Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data diolah, 2017
Dari hasil pengolahan data diatas diperoleh nilai koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,485 yang artinya bahwa besarnya porsi yang dapat dijelaskan
oleh variabel gaya hidup dan ekuitas merk terhadap minat pembelian ulang
sebesar 48,5% dan sisanya 51,5% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang
tidak disertakan dalam penelitian.
Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
terikat Ghozali (2009:84). Dalam output SPSS ditentukan lewat tabel ANOVA.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,697a ,485 ,475 ,44861
a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y
Sumber: Data diolah, 2017
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,697a ,485 ,475 ,44861
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1264
Tabel Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1
Regression
18,416 2 9,208 45,755 ,000b
Residual 19,521 97 ,201
Total 37,938 99
a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x2, x1
Sumber: Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat adanya pengaruh gaya hidup dan
ekitas merk secara simultan terhadap minat pembelian ulang.
Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X
dan Y, apakah variabel X1, X2, gaya hidup, ekuitas merk, berpengaruh terhadap
variabel Y (minat pembelian ulang secara terpisah atau parsial Ghozali
(2009:84). Sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut
Tabel Uji (t)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan dibawah ini
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai
berikut:
1. Diperoleh variabel Gaya Hidup (X1) dengan nilai thitung (3,761) > ttabel
(1,66071) dan signifikasi (0,000) < (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel gaya hidup (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Minat Pembelian Ulang (Y).
2. Diperoleh variabel Ekuitas Merk (X2) dengan nilai thitung (6,339) > ttabel
(1,66071) dan signifikasi (0,000) < (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,933 ,317 2,940 ,004
x1 ,244 ,065 ,303 3,761 ,000
x2 ,545 ,086 ,511 6,339 ,000
a. Dependent Variable: y a. Dependent Variable: y
Sumber: Data diolah, 2018
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1265
Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang (Y).
Uji Dominan
Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh atau variabel yang
paling dominan dari pelayanan sistem antrian dan fasilitas terhadap kepuasan
nasabah yaitu dengan melihat nilai standar koefisien yang tertinggi.
Tabel Uji Dominan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 0.933 .317 2.940 .004
Gaya Hidup (X1) .244 .065 .303 3.761 .000
Ekuitas Merk (X2) .545 .086 .511 6.339 .000
Dependent Variable: Minat Pembelian Ulang (Y)
Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS Ver.23, 2017
Berdasarkan nilai koefisien regeresi beta (Standardized Coefficient),
bahwa variabel Gaya Hidup (X1) memperoleh nilai koefisien regresi
(Standardized Coefficient) sebesar 0.303 dan variabel Ekuitas Merk (X2)
memperoleh nilai koefisien regresi (Standardized Coefficient) sebesar (0.511)
maka dapat disimpulkan bahwa variabel Ekuitas Merk (X2) adalah variabel
yang paling berpengaruh terhadap Minat Pembelian Ulang pada konsumen
Starbucks Coffee Bigmall di Kota Samarinda.
Pembahasan
a. Analisis Secara Simultan (Uji F)
Dari hasil analisis secara simultan variabel gaya hidup (X1), dan ekuitas
merk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Della
Aresa (2012) dengan judul Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention
(Studi kasus pada 7Eleven), Hasil ini menyatakan bahwa variabel Gaya Hidup
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Minat Pembelian Ulang pada
7Eleven.dan Yudi Ariyanto (2016) dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merk dan
Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Nissan Juke”, hasil ini
menyatakan terdapat hubungan yang simultan dan parsial antara variabel ekuitas
merk dan gaya hidup. Temuan ini juga diperkuat dengan hasil penyebaran
kuisioner, di mana faktor-faktor yang mempengaruhi (X1) dengan 3 item
indikator aktivitas, minat, dan opini dinilai sudah baik, terbukti bahwa hasil
tanggapan responden mengenai indikator-indikator variabel gaya hidup dan
ekuitas merk direspon setuju oleh konsumen. Fakta yang ditemukan dilapangan
yaitu dalam hal gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat, dan opini Starbucks
Coffee cukup mampu menarik perhatian konsumen untuk membeli produk di
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1266
Starbucks dan yang paling menarik konsumen adalah bahwa produk yang dijual
Starbucks menjual selain makanan dan minuman ada berbagai macam tumbler,
gelas, kopi import dan lain sebagainya sehingga konsumen merasa puas karena
menikmati kopi sekaligus bersosialisasi di Starbucks Coffee sesuai dengan gaya
hidupnya.
b. Analisis Secara Parsial (Uji t)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ekuitas merk
(X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Starbucks Bigmall di Kota Samarinda. Sedangkan variabel
lainnya yaitu variabel gaya hidup (X1) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan. Hasil dari uji t bahwa tidak semua variabel mempunyai variabel
signifikan kurang dari 0,05.
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang
Gaya Hidup (X1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel gaya
hidup secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian
ulang pada Starbucks Coffee Bigmall di Kota Samarinda. Berdasarkan tabel 4.18
variabel gaya hidup merupakan variabel yang secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dengan thitung = (3.761) > ttabel
= (1,66071) serta nilai Sig. = (0,00) < α (0,05). Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, gaya hidup tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh aktivitas, minat dan
opini. Dalam hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel rekapitulasi jawaban
mengenai aktivitas, terdapat 0% jawaban sangat tidak setuju dan 8,0% jawaban
tidak setuju, responden ragu-ragu terhadap pernyataan yang menyatakan aktivitas
29,0% dan responden setuju 33,0% responden sangat setuju terhadap pernyataan
yang menyatakan aktivitas 30,0%.
Hal ini juga tidak sesuai dengan pendapat Kotler (2012:192) yang
menyatakan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas minat dan opini, sebab dengan adanya aktivitas di
starbucks maka perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Semakin baik produk yang ditawarkan oleh produsen, maka akan
meningkatkan minat konsumen untuk membeli.
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Della
Aresa (2012) dengan judul Pengaruh Gaya Hidup terhadap Minat Pembelian
Ulang pada 7Eleven menyatakan bahwa variabel gaya hidup secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Yang ditunjukan dengan
nilai thitung sebesar (8,187) bila dibandingkan dengan nilai ttabel (8,187) > (1,984).
Pengaruh Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ekuitas merk secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian ulang pada Starbucks Bigmall
di Kota Samarinda. Berdasarkan tabel 4.18 variabel ekuitas merk merupakan
variabel yang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian
ulang dengan thitung = (6.339) > ttabel = (1.66071) serta nilai Sig. = (0,00) <
a(0,05).
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1267
Dalam hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 4.5, terdapat 44,0%
setuju terhadap pernyataan yang menyatakan setia terhadap merk Starbucks ,
pada tabel 4.6 terdapat 39,0% setuju terhadap pernyataan yang menyatakan
bahwa persepsi mereka Starbucks merupakan coffe store terkenal dan kopi
berkualitas, pada tabel 4.7 48,0% responden setuju terhadap pernyataan yang
menyatakan kesadaran merk yang ditawarkan Starbucks sangat khas dibanding
coffe shop lainnya, dan pada tabel 4.8 40,0% responden setuju terhadap asosiasi
merk mereka untung mengingat kopi Starbucks. Hal ini menunjukan bahwa
ekuitas merk yang ditawarkan Starbucks Coffe Bigmall di Kota Samarinda sudah
baik untuk diingat, dan dirasa oleh para penikmat kopi di Samarinda. Mulai dari
harga cukup terjangkau dan kompetitif serta adanya promo setiap minggu yang
disukai konsumen sehingga mereka akan memutuskan untuk membeli ulang
produk atau barang yang ditawarkan. Terbukti juga dengan karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan menunjukan bahwa konsumen terbanyak
berbelanja di Starbucks Coffee Bigmall di Kota Samarinda adalah mereka yang
bekerja sebagai pegawai dengan jumlah 34%. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yudi
Ariyanto (2016) dengan judul Pengaruh Ekuitas Merk dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Nissan Juke. Hasil ini menyatakan bahwa variabel
harga secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Yang ditunjukan dengan nilai thitung sebesar (3,639) > ttabel (1.66140) > dan
signifikasi (0,000) < (0,05), dan juga penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Della Aresa (2012) dengan judul Pengaruh Gaya
Hidup Terhadap Repurchase Intention (Studi kasus pada 7Eleven).
Penutup
Berdasarkan uji signifikansi simultan (F) dapat disimpulkan gaya hidup
dan ekuitas merk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat
pembelian ulang pada Starbuck Coffee Bigmall Di Kota Samarinda. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada uji F kurang dari 0,05. (0,000 < 0,05).
Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (t) dapat disimpulkan Secara
parsial variabel gaya hidup dan ekuitas merk berpengaruh signifikan terhadap
kminat pembelian ulang pada Starbucks Coffee Bigmall Di Kota Samarinda. .
Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi (Sig) pada uji t < 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Diantara kedua
variabel bebas yang diteliti, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap
minat pembelian ulang pada Starbucks Coffee Bigmall di Kota Samarinda
adalah variabel Ekuitas Merk.
Pihak Starbucks Coffee hendaknya dapat meningkatkan kualitas mutu dan
pelayanan dengan tetap mempertahankan tingginya kesadaran konsumen akan
merek starbucks coffee sehingga akan menimbulkan peningkatan volume minat
pembelian ulang melalui konsumen yang membeli di Starbucks Coffee. Serta di
harapkan pihak Starbucks dapat membuat suatu strategi yang berhubungan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 4, 2018: 1256-1269
1268
dengan gaya hidup untuk konsumen seperti menciptakan inovasi baru untuk
menu minuman dan makanan, serta penambahan sarana permainan dan musik
karena pelanggan mereka yang sebagian besar merupakan kalangan anak muda
dan pegawai yang memerlukan sesuatu inovasi baru agar konsumen betah untuk
menghabiskan waktu disana dan juga bertujuan untuk menarik semua kalangan
konsumen.
Daftar Pustaka
Aggarwal, Saurabh, 2008. “Brand Management”, India Publication PVT LTD,
New Delhi.
Aresa, Della, 2012. “Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Repurchase Intention
pada 7eleven”, Universitas Indonesia, Jakarta.
Ariyanto, Yudi, 2016. ‘Pengaruh Ekuitas Merk dan Gaya Hidup Terhadap
Keputusan Pembelian Mobil Nissan Juke”, Sekolah Tinggil Ilmu
Ekonomi Indonesia, Vol 5 nomor 3, maret 2016, Surabaya.
Buchari, Alma, 2011. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”,
CV.Alfabeta, Bandung.
Donald R.Cooper, Pamela S.Schindler, 2006. “Bussines Research Methods”,
9th Edition. Mc Graw-Hill International Edition
E.Duane, Knapp, 2001. “The Brand Mindset”: Terjemahan Sisnuhadi Edisi 1,
ANDI, Yogyakarta.
Ferdinand, Augusty, 2014, “Metode Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu
Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam., 2006. “Applikasi analisis multi variate dengan program SPSS”
Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hardjanti, Adiati dan Dwillova, Yollanda, 2014. “Pengaruh Persepsi Konsumen
Mengenai Kualitas, Loyalitas Merk, Citra Merk Terhadap Ekuitas Merk
Terhadap Niat Melakukan Pembelian Kembali”, Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti, Jakarta, Vol.11 No.2, Mei 2014.
Hawkins, Del l. 2007. “Consumer Behavior: Building Marketing Strategy”,
Irwin Mc Graw-Hill Company, New York.
Hurriyati, Ratih, 2008. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”,
Alfabeta, Bandung.
Istijanto, M.M.,M,Com, 2005. “Riset Sumber Daya Manusia”, PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
J. Setiadi, Nugroho, 2010. “Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada
Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen”, Kencana Prenada Media
Grup, jakarta.
Kitchathorn, Parawee, 2009. “Factor Influencing Customer Repurchase
Intention: An Investigation Of Switching Barriers That Influence
The Relationship Between Satisfaction And Repurchase Intention
In Low Cost Airlines Industry”. University Of Australia.
Pengaruh Gaya Hidup dan Ekuitas Merk Terhadap Minat Pembelian Ulang (Ivan)
1269
Kotler, Philip, 2002, “Manajemen Pemasaran”, Edisi Milenium Jilid 1,
Prenhallindo, Jakarta.
____________dan Amstrong, 2004. “Prinsip-Prinsip Marketing” Edisi Ke-7,
Salemba Empat, Jakarta
____________dan Keller, Lane Kevin, 2009. “Manajemen Pemasaran”, Edisi
Ketiga Belas Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Prastiwi, Septi Kurnia, 2016. “Menguji Faktor – Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Repurchase Intention Terhadap Produk Mie Instant di
Yogyakarta”, Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN, Surakarta,
Vol VI No.2 Mei 2014.
Rangkuti, Freddy, 2002. “The Power Of Brands”, PT.Gramedia Pustaka,
Jakarta.
______________, 2003. “Marketing Startegic”, Penerbit Tugu Publisher,
Yogyakarta.
Selly & Ramanissa 2013. “Pengaruh Sumber Online Brand Equity Terhadap
Repurchase Intention pada Cotton Ink”, Universitas Indonesia, Jakarta.
Simamora, Bilson, 2002. “Aura Merk”, PT Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sumarwan, Ujang, 2002. “Perilaku Konsumen”, Ghalia Indonesia & MMA-
IPB, Bogor.
Sugiyono, 2009. “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, CV.Alfabeta, Bandung.
________,2010. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitas dan R&D”, Cetakan
kesembilan, CV.Alfabeta, Bandung.
________,2013. “Metode Penelitian Bisnis” Cetakan ke-17, CV.Alfabeta,
Bandung.
________,2014. “Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, Disertasi”
CV.Alfabeta, Bandung.
Sondang, Yohanes, Peter Remy Masla, 2006, “Segmentasi Gaya Hidup pada
Mahasiswa Program Studi Pemasara Universitas Kristen Petra. Jurnal
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi Kristen Petra.
Sujarweni, V,. Wiratna, 2015, “Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi”
Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
Stanton , W.J, 2010. “Prinsip Pemasaran” Erlangga, Jakarta.
Sunyoto, Danang, 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, CAPS,
Yogyakarta.
______________, 2014. “Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen”, PT.Buku Seru, Yogyakarta.
DH, Swastha, 2005. “Asas-asas Marketing”, Liberty, Yogyakarta
Umar, Husein, 2000. “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, PT Gramedia
Pustaka, Jakarta.
Wisnamawati, 2005. “Pengaruh Persepsi Dimensi Kualitas Layanan Terhadap
Niat Pembelian Ulang”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No.3 Jilid 10
2005, H.153.