pengaruh genius learning strategy terhadap hasil … filespldv di kelas viii smp n 6 sibolga t.a....

14
Jurnal Pendidikan Riama ISSN 2089-287X (Media Cetak) Vol. 3 No. 02. 2018 41 | Page JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan PENGARUH GENIUS LEARNING STRATEGY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DI KELAS VIII SMP N 6 SIBOLGA T.A. 2011/2012 Oleh Sariayu Siabarani 1) 1) Dosen Pendidikan Matematika STKIP Riama Medan e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Strategy Genius Learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen Two group pretest-post test design. Sampel untuk kelas eksperimen (VIII- 1) 35 siswa dan kelas kontrol (VIII-2) siswa. Setelah dilakukan uji-regresi dengan taraf signifikansi α = 0,005, maka diperoleh > (7,1538 > 2,0357), sehingga dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Strategy Genius Learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil studi ini mengindikasikan keberhasilan pembelajaran Strategy Genius Learning pada materi SPLDV, sehingga perlu dipikirkan untuk aplikasi strategi ini dalam pembelajaran materi lain terutama materi dengan karakteristik yang membutuhkan pemahaman. Keywords : Genius learning strategy, Hasil Belajar, Kuantitatif, SPLDV PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Oleh karena itulah, pendidikan dapat dijadikan sebagai parameter seberapa baik kualitas pembangunan suatu bangsa. Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dicetak untuk menjadi motor penggerak kemajuan dan Indonesia sebagai negara yang berkembang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut dan selaras dengan tuntutan zaman maka peningkatan kualitas pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat urgen. Erlangga (dalam Juliana, 2006:1) menyatakan :

Upload: nguyenduong

Post on 21-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

41 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

PENGARUH GENIUS LEARNING STRATEGY TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN

SPLDV DI KELAS VIII SMP N 6 SIBOLGA T.A. 2011/2012

Oleh

Sariayu Siabarani1) 1) Dosen Pendidikan Matematika STKIP Riama Medan

e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Strategy Genius Learning

terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian

eksperimen “Two group pretest-post test design”. Sampel untuk kelas eksperimen (VIII-1) 35 siswa dan kelas kontrol (VIII-2) siswa. Setelah dilakukan uji-regresi dengan taraf

signifikansi α = 0,005, maka diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (7,1538 > 2,0357), sehingga

dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Strategy Genius Learning terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil studi ini mengindikasikan keberhasilan

pembelajaran Strategy Genius Learning pada materi SPLDV, sehingga perlu dipikirkan

untuk aplikasi strategi ini dalam pembelajaran materi lain terutama materi dengan karakteristik yang membutuhkan pemahaman.

Keywords : Genius learning strategy, Hasil Belajar, Kuantitatif, SPLDV

PENDAHULUAN

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan

tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan

baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Oleh karena itulah, pendidikan

dapat dijadikan sebagai parameter seberapa baik kualitas pembangunan suatu

bangsa. Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dicetak untuk

menjadi motor penggerak kemajuan dan Indonesia sebagai negara yang

berkembang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

melalui pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia

Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif,

serta sehat jasmani dan rohani. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut

dan selaras dengan tuntutan zaman maka peningkatan kualitas pendidikan

merupakan kebutuhan yang sangat urgen.

Erlangga (dalam Juliana, 2006:1) menyatakan :

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

42 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

“Matematika sebagai ilmu dasar, memegang peranan yang cukup penting

dalam banyak bidang ilmu terapan. Setelah sukses diterapkan dalam

bidang astronomi dan mekanika, matematika telah berkembang menjadi

alat analisis yang penting dalam bidang fisika dan juga engineering.

Dengan demikian matematika telah menjadi komponen esensial dalam

kegiatan hidup”.

Sekalipun demikian, mata pelajaran matematika belum menjadi mata

pelajaran yang diminati oleh banyak siswa. Dan ada juga penilaian yang

menyatakan bahwa pembelajaran matematika di Indonesia tidak relevan dengan

tren global. Pendidikan matematika dinilai masih bertumpu pada aspek kognisi,

bukan pemecahan masalah. Pendidikan matematika seharusnya diarahkan pada

expert thinking yang mencakup kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan

keingintahuan.

Akibatnya pemahaman atau pengetahuan siswa terbatas pada apa yang

disampaikan guru, karena penggunaan metode pembelajaran yang berpusat

kepada guru kurang memacu pola berpikir, kreatifitas, ataupun potensi otak siswa

sehingga kurang mengakses memori jangka panjang siswa terhadap materi

pelajaran yang disampaikan guru, siswa cepat lupa dan pelajaran berlalu begitu

saja. Siswa yang pada dasarnya berintelegensi tinggi dapat mengikuti pelajaran,

sementara siswa yang berintelegensi rendah sulit mengikuti pelajaran.

Gunawan, 2007 mengemukakan bahwa kecerdasan manusia tidak hanya

ditentukan semata oleh jumlah sel otak yang dimiliki tetapi lebih ditentukan oleh

seberapa banyak koneksi yang bisa terjadi diantara masing-masing sel otak.

Koneksi antar sel otak akan terjadi bila sering menggunakan dan melatih otak.

Semakin sering otak digunakan dan dilatih, semakin banyak koneksi yang terjadi.

Prinsip ini sangat penting diterapkan dalam proses pembelajaran materi sistem

persamaan linier dua variabel (SPLDV) mengingat bahwa siswa memiliki latar

belakang gaya belajar yang berbeda.

Dengan demikian usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

hasil belajar siswa adalah dengan merancang proses pembelajaran yang asyik,

menyenangkan, nyaman, dan tepat dengan lingkungan pembelajaran.

Memperhatikan permasalahan yang dikemukakan tersebut merupakan tantangan

yang harus dihadapi oleh guru maupun peneliti untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Sehingga peneliti ingin menerapkan suatu pembelajaran yang dapat

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

43 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

mengapresiasi dan mengakomodasi kesulitan siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika. Untuk itu strategi pembelajaran yang tepat digunakan

adalah Genius Learning Strategy. Genius Learning Strategy adalah suatu sistem

yang terancang dengan satu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak

didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran.

Pentahapan yang lengkap dalam implementasi pembelajaran Strategy

Genius Learning dalam pembelajaran matematika sebagai berikut:

1. Suasana Kondusif

Menurut Gunawan, (2007), suasana kondusif adalah suasana anak terbebas

dari rasa takut dan bebas dari tekanan psikologis. Siswa berada pada kondisi fisik

yang nyaman dan mendukung untuk melakukan aktivitas belajar. Bisa dengan

menggunakan musik dan mengkombinasikannya dengan Brain Gym untuk

menciptakan suasana yang kondusif.

2. Hubungkan

Menurut Gunawan (2007), memulai setiap proses pembelajaran dengan

memastikan bahwa apa yang akan diajarkan pada murid saat ini selalu dapat

dihubungkan dengan apa yang telah diketahui oleh murid, baik itu melalui

pengalaman murid itu maupun melalui proses pembelajaran yang telah

berlangsung sebelumnya, dan dihubungkan juga dengan apa yang akan dialami

murid pada masa yang akan datang.

3. Gambaran Besar

Memberikan gambaran besar ini berfungsi sebagai perintah kepada pikiran

untuk menciptakan “folder” yang nantinya akan didiisi dengan informasi. Folder

ini akan diisi dengan informasi yang sejalan pada saat proses pemasukan

informasi. Pada tahap pemasukan informasi, materi pelajaran disampaikan secara

linear dan bertahap.

4. Tetapkan Tujuan

Pada tahap inilah proses pembelajaran baru dimulai. Apa hasil yang akan

dicapai pada akhir sesi harus dijalaskan dan dinyatakan kepada siswa. Hasil yang

akan dicapai dapat dijelaskan langsung kepada seluruh kelas, ada juga yang

dijelaskan per kelompok, atau kadang dijelaskan kepada murid secara pribadi.

Guru menulis dengan huruf yang besar dan jelas pada papan tulis sehingga murid

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

44 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

dapat senantiasa melihat tujuan dari proses pembelajaran yang akan segera

dimulai. Tahap ini juga merupakan tahap goal-setting (Gunawan, 2007).

5. Pemasukan Informasi

Pada tahap ini, informasi yang diajarkan harus disampaikan dengan

melibatkan berbagai gaya belajar. Metode penyampaian harus bisa

mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kenestetik dan bila

memungkinkan juga mengakomodasi gaya penciuman dan pengecapan

(Gunawan, 2007). Pada tahap ini, memori jangka panjang akan dapat diakses

apabila proses pemasukan informasi bersifat unik dan menarik.

6. Aktivasi

Proses aktivasi merupakan proses yang membawa murid kepada satu

tingkat yang lebih dalam terhadap materi yang diajarkan. Saat murid menerima

informasi melalui proses pembelajaran (pemasukan informasi), informasi ini

masih bersifat pasif. Untuk lebih bisa meyakinkan bahwa murid sudah benar-

benar telah mengerti dan untuk menimbulkan perasaan di hati murid bahwa

informasi yang barusan diajarkan adalah benar-benar milik mereka, kita perlu

melakukan aktivasi.

7. Demonstrasi

Tahap ini sebenarnya sama dengan proses guru menguji pemahaman

murid dengan memberikan ujian. Hanya bedanya, dalam lingkaran sukses Genius

Learning, guru langsung menguji pemahaman murid pada saat itu juga. Mengapa

murid langsung diminta melakukan demonstrasi? Ini bertujuan untuk benar-benar

mengetahui sampai di mana pemahaman murid dan sekaligus merupakan saat

yang paling tepat untuk bisa memberikan umpan balik feedback.

8. Tinjau Ulang dan Jangkarkan

Pada tahap Pengulangan penjangkaran ini bermanfaat untuk meningkatkan

daya ingat dan meningkatkan efektifitas dari proses pembelajaran. Dapat

dilakukan self-test atau test yang dilakukan oleh murid sendiri terhadap

pemahamannya. Bisa juga digunakan pengujian dengan cara berpasangan dengan

rekan murid lainnya. Intinya adalah menciptakan suasana yang menyenangkan

dan bebas dari stres saat melakukan test. Dapat juga dilakukan beberapa teknik

tambahan yang dapat digunakan guru dalam melakukan proses peninjauan ulang/

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

45 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

pengulangan dan penjangkaran: penutup sesi pembelajaran, membicarakan topik,

ngobrol santai, donat, rotasi refleksi, operan kertas ide, komentar penutup.

Pada setiap tahap pada pembelajaran dengan Strategi Genius Learning,

siswa dan guru sama-sama aktif menjalani pembelajaran. Keaktifan guru

dimaksudkan untuk memberi contoh dan membangun kemitraan dan komunikasi

dengan siswa. Guru dapat mengetahui apakah ia melakukan pembelajaran sesuai

dengan rencana yang disusun. Selain itu, guru juga dapat melihat dan merasakan

apa-apa yang terjadi dengan dan dalam pembelajarannya, apa yang dilakukan

siswa. Keaktifan siswa akan dapat menyentuh badan, pikiran, ingatan, perasaan

dan kesadarannya. Sentuhan keseluruhan pada kelima aspek tersebut mendorong

terjadinya perkembangan yang seimbang pada semua dimensi potensi siswa

(Gunawan, 2007). Genius learning strategy dapat membangun suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Dalam situasi tersebut diharapakan dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian

ini akan dilihat pengaruh genius learning strategy terhadap hasil belajar

matematika siswa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif,

yaitu data yang diperoleh berupa angka-angka yang akan diuji dengan

menggunakan metode statistik. Adapun dalam pelaksanaan pendekatan kuantitatif

ini, peneliti melakukan beberapa tehnik. Penelitian ini menggunakan metode

eksperimen dimana akan menerapkan pembelajaran Strategy Genius Learning

pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol

sebagai pembanding.

Penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel secara acak. Salah satu kelas dari sampel yang di ambil

tersebut akan dijadikan sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas VIII1 yang

menggunakan Pembelajaran Strategy Genius Learning dan satu kelas yang

lainnya sebagai kelas kontrol, yaitu kelas VIII2 yang menggunakan pembelajaran

konvensional .

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan langsung dari lapangan, maka

penelitian memerlukan teknik pengumpulan data dengan melakukan instrumen

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

46 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

tes. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Daryanto tes adalah “suatu alat prosedur

yang sistematik dan objektif untuk memperoleh data-data dalam keterangan yang

diinginkan” (Daryanto, 1999). Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

matematika siswa pada materi SPLDV kelas VIII SMP N 6 Sibolga. Tes yang

peneliti berikan berupa pre-test dan post-test berbentuk essay berjumlah 5 soal.

Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes yang diberikan kepada

siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran (pre-test dan post-test). Pre-test

yang diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan awal (hasil belajar) yang dimiliki siswa. Sedangkan post-test yang

diberikan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil

belajar matematika siswa pada materi SPLDV di kelas VIII SMP N 6 Sibolga

yang di ajarkan dengan menggunakan Strategy Genius Learning. Pengolahan

selanjutnya harus diawali dengan uji prasyarat analisis yaitu dengan menguji

normalitas dan uji homogenitas dari tiap-tiap kelompok data. Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa seluruh kelompok data normal dan homogen. Selanjutnya

dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik uji-regresi linier.

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

H0 : 𝜃 = 0 Tidak ada pengaruh Strategy Genius Learning terhadap hasil

belajar matematika siswa.

Ha : 𝜃 ≠ 0 Ada pengaruh Strategy Genius Learning terhadap hasil belajar

matematika siswa.

Menghitung koefisien korelasi dengan rumus:

𝑟 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)

√[𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)2][𝑛 ∑ 𝑌𝑖

2 − (∑ 𝑌𝑖)2]

(Sudjana, 2005:369)

Untuk pengujian hipotesis digunakan statistik:

𝑡 =𝑟√(𝑛 − 2)

√1 − 𝑟2 (Sudjana,2005:377)

Dengan dk = n-2 dan α = 0,05 kriteria pengujian diterima hipotesis H0 jika

−𝑡1−

1

2∝

< 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡1−

1

2∝

. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Genius

learning strategy terhadap hasil belajar matematika siswa dihitung indeks

determinasinya dengan rumus I = r2 dimana r = rxy .

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

47 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

C. HASIL PENELITIAN

Menguji Kelinieran Regresi

Uji linieritas model regresi bertujuan untuk menguji apakah model linier yang

telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaanya atau tidak. Menguji

linieritas model regresi dirumuskan hipotesis berikut.

H0 : E(y) = a + bX (model regresi linier)

Ha : E(y) ≠ a + bX (model regresi tidak linier)

Untuk menguji kelinieran Y= a + bX, digunakan uji F dengan rumus:

Fhitung = eS

S TC

2

2

Kriteria pengujian:

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝑘−2,𝑛−𝑘) maka H0 ditolak atau Ha diterima

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝑘−2,𝑛−𝑘) maka Ha ditolak atau H0 diterima

Xi Kelompok ni Yi Yi2 ∑Yi

2 (∑Yi)2 (∑Yi)2/ni ∑Yi2 – (∑Yi)2/ni

0 1 8 10 100 9425 55225 6903,125 2521,875

0 50 2500

0 15 225

0 60 3600

0 20 400

0 40 1600

0 10 100

0 30 9 00

2 2 2 40 1600 4625 9025 4512,5 112,5

2 55 3025

3 3 1 10 100 100 100 100 0

6 4 1 55 3025 3025 3025 3025 0

7 5 3 25 625 2625 7225 2408,33 216,67

7 40 1600

7 20 400

8 6 5 20 400 4825 15625 3125 1700

8 10 100

8 10 100

8 60 3600

8 25 625

9 7 2 25 625 3125 5625 2812,5 312,5

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

48 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

9 50 2500

10 8 2 20 400 4000 6400 3200 800

10 60 3600

11

9 1 30 900 900 900 900 0

12 10 3 25 625 5250 14400 4800 450

12 40 1600

12 55 3025

18 11 1 60 3600 3600 3600 3600 0

20 12 4 60 3600 11225 42025 10506,25 718,75

20 50 2500

20 30 900

20 65 4225

22 13 1 40 1600 1600 1600 1600 0

25 14 1 70 4900 4900 4900 4900 0

JK(G) =

k

X

i

i

in

YY

2

2)(

= 2521,875 + 112,5 + 0 + 0 + 216,67 + 1700 + 312,5 + 800 + 0 + 450 + 0

+ 718,75 + 0 + 0

JK(G) = 6832,295

JK(TC) = JK(Res) – JK(G)

= 9523, 0771 – 6832,295

= 2690,7821

S2TC =

2

)(

k

JK TC = 2318,224

214

7821,2690

S2G =

kn

JK G

)( = 3473,325

21

295,6832

Fhitung = G

TC

S

S2

2

= 6892,03473,325

2318,224

Tabel Ringkasan ANAVA Uji Kelinieran Regresi Kelas Kontrol

Sumber Variansi Dk JK KT Fhitung

Total 35 59750 - -

Koefisien (a)

Regresi (b|a)

Residu

1

1

48285,7142

1941,2087

9523,0771

48285,7142

1941,2087

288,5780

6,7268

Tuna Cocok

Kkeliruan

2690,7821

6832,295

224,2318

325,3473

0,6892

Dengan α = 0,05 diperoleh F(0,95)(12,23) = 2,20

Karena Fhitung < F(0,95)(4,32) yaitu 0,6892 < 2,20 dengan α = 0,05 maka H0 diterima,

dengan kesimpulan model regresi kelas kontrol linier (E(y) = a + bX).

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

49 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

Xi Kelomp

ok

ni Yi Yi2 ∑Yi

2 (∑Yi)2 (∑Yi)2/ni ∑Yi2 –

(∑Yi)2/ni

0 1 5 40 1600 7025 34225 6845 180

0 45 2025

0 40 1600

0 30 900

0 30 900

2 2 3 40 1600 4100 12100 4033,33 66,67

2 30 900

2 40 1600

3 3 1 30 900 900 900 900 0

5 4 3 40 1600 5700 16900 5633,33 66,67

5 40 1600

5 50 2500

6 5 3 45 2025 7025 21025 7008,33

16,67

6 50 2500

6 50 2500

7 6 1 40 1600 1600 1600 1600 0

8 7 1 55 3025 3025 3025 3025 0

9 8 2 50 2500 4100 8100 4050 50

9 40 1600

10 9 5 50 2500 21034 97344 19468,8 1565,2

10 97 9409

10 50 2500

10 60 3600

10 55 3025

12 10 3 55 3025 10225 30625 10208,33 16,67

12 60 3600

12 60 3600

13 11 1 60 3600 3600 3600 3600 0

15 12 1 70 4900 4900 4900 4900 0

16 13 1 65 4225 4225 4225 4225 0

18 14 1 70 4900 4900 4900 4900 0

19 15 1 60 3600 3600 3600 3600 0

20 16 3 75 5625 14750 44100 14700 50

20 70 4900

20 65 4225

JK(G) =

k

X

i

i

in

YY

2

2)(

= 180 + 66,67 + 0 + 66,67 + 16,67 + 0 + 0 + 50 + 1565,2 + 16,67 + 0 + 0 +

0 + 0 + 0 + 50

JK(G) = 2011,88

JK(TC) = JK(Res) – JK(G)

= 2907,3934 – 2011,88

= 895,5134

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

50 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

S2TC =

2

)(

k

JK TC = 9652,63

216

5134,895

S2G =

kn

JK G

)( = 8884,105

19

88,2011

Fhitung = G

TC

S

S2

2

= 6040,08884,105

9652,63

Tabel Ringkasan ANAVA Uji Kelinieran Regresi Kelas Eksperimen

Sumber Variansi Dk JK KT Fhitung

Total 35 100709 - -

Koefisien (a)

Regresi (b|a)

Residu

1

1

93292,82857

4508,7780

2907,3934

93292,82857

4508,7780

88,1028

51,1763

Tuna Cocok

Kekeliruan

895,5134

2011,88

63,9652

105,8884

0,6040

Dengan α = 0,05 diperoleh F(0,95)(14,19) = 2,31

Karena Fhitung < F(0,95)(4,32) yaitu 0,6040 < 2,31 dengan α = 0,05 maka H0 diterima,

dengan kesimpulan model regresi kelas eksperimen linier (E(y) = a + bX).

Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes yang telah diujicobakan

pada subyek ujicoba yang mempunyai karakteristik yang sama dengan subyek

penelitian untuk mengetahui aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan

daya beda dari soal tes untuk bidang studi matematika dengan materi SLDV 5

butir soal dan waktu mengerjakan 30 menit untuk kelas eksperimen maupun kelas

kontrol disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Ringkasan Data Hasil Belajar Matematika Kedua Kelas

No Statistik Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Awal Nilai Akhir Nilai Awal Nilai Akhir

1 N 35 35 35 35

2 Jumlah Nilai 304 1300 302 1807

3 Rata-Rata 8,68 37,143 8,62 51,62

4 Simpangan Baku 7,33 18,363 6,27 14,76

5 Varians 53,75 337,185 39,41 218,12

6 Maksimum 25 70 20 97

7 Minimum 0 10 0 30

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

statistik menggunakan uji regresi linier, dari hasil pengolahan data di atas

diperoleh :

Kelas Kontrol

𝑟 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)

√[𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)

2] [𝑛 ∑ 𝑌𝑖

2 − (∑ 𝑌𝑖)2]

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

51 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

𝑟 =35(13175) − (304)(1300)

√[35(4468) − 92416][35(59750) − 1690000

𝑟 =65925

160204,7284

𝑟 = 0,4115

𝑡 =𝑟 √(𝑛 − 2)

√1 − 𝑟2

𝑡 =0,4115 √35 − 2

√1 − (0,4115)2

𝑡 = 2,5935

Harga ttabel diperoleh dari interpolasi daftar distribusi t dengan taraf nyata α =

0,05 dan dk = 35 – 2 = 33

Untuk dk = 30, 𝑡(0,975) = 2,042

Untuk dk = 40 , 𝑡(0,975) = 2,021

Maka dk = 33, 𝑡(0,975) = 2,042 +33−30

40−30(2,021 − 2,042)

𝑡(0,975) = 2,042 + (−0,0063)

𝑡(0,975) = 2,0357

Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 2,5935 > 2,0357 sehingg H0 ditolak dan dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan SPLDV.

Untuk mengetahui besar pengaruh model pembelajaran konvensional

terhadap motivasi belajar dapat ditentukan dengan rumus:

Besar pengaruh = I × 100% ; dengan I = r2

I = (0,4115)2

I = 0,1693

Besar pengaruh = 0,1693 × 100% = 16,93%

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa besar pengaruh model pembelajaran

Konvensional terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII SMP N.6

Sibolga T.A.2011/2012 adalah 16,93%.

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

52 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

Kelas Eksperimen

𝑟 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖)

√[𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)

2] [𝑛 ∑ 𝑌𝑖

2 − (∑ 𝑌𝑖)2]

𝑟 =35(18050) − (302)(1807)

√[35(3946) − 91204][35(100709) − 3265249

𝑟 =86036

110341,3014

𝑟 = 0,7797

𝑡 =𝑟 √(𝑛−2)

√1−𝑟2

𝑡 =0,7797 √35 − 2

√1 − (0,7797)2

𝑡 =4,4790

0,6261

𝑡 = 7,1538

Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 7,1538 > 2,0357 sehingg H0 ditolak dan dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan SPLDV.

Untuk mengetahui besar pengaruh model pembelajaran genius learning

strategy terhadap hasil belajar dapat ditentukan dengan rumus:

Besar pengaruh = I × 100% ; dengan I = r2

I = (0,7797)2

I = 0,6079

Besar pengaruh = 0,6079 × 100% = 60,79%

Dari perhitungan di atas diperoleh bahwa besar pengaruh pembelajaran

Strategy Genius Leraning terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII

SMP N.6 Sibolga T.A.2011/2012 adalah 60,79%.

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

53 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

D.KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika siswa pada materi pokok bahasan Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel ( SPLDV) dengan menggunakan Strategy Genius

Learning memiliki nilai rata-rata 51,62. Sedangkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 37,143.

2. Secara statistik dengan menggunakan regresi disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Strategy

Genius Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar matematika

siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua

Variabel ( SPLDV) di kelas VIII SMP N 6 Sibolga T.A. 2011/ 2012, hal ini

dibuktikan dari model regresi dan hasil pengujian hipotesis untuk kelas

eksperimen adalah Y = 35,8018 +1,8342 X dan besar pengaruh 60,79%

sedangkan kelas kontrol Y = 28,1908+ 1,0306 X dan besar pengaruh

16,93%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah:

1. Kepada guru matematika dapat menjadikan Strategy Genius Learning

sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang lebih

sempurna sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal dengan materi

ataupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat

berguna bagi kemajuan pendidikan khususnya pendidikan matematika

REFERENSI

Adinawan, Cholik. 2006. Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Jurnal Pendidikan Riama

ISSN 2089-287X (Media Cetak)

Vol. 3 No. 02. 2018

54 | P a g e

JURNAL PENDIDIKAN RIAMA LPPM - STKIP Riama Medan

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan “STKIP” Riama Medan

Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

.2007. Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP)

Kepemimpinan Skripsi Program Studi Kependidikan, FMIPA,

UNIMED.

Gunawan, A.W. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Mustaqim, dan Wahib, Abdul. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rose, C. 2002. Accelareted Learning For The 21th Century. Bandung: Nuansa

Silitonga, Maulim, P. 2011. Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian.

Medan: FMIPA UNIMED

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Simangunsong, Wilson. 2004. Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta:

Erlangga

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukmadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya