pengaruh good corporate governance terhadap …eprints.ums.ac.id/68909/11/naskah publikasi r.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
RIZKA ARDISTYA PUTRI
B 100 140 011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2016)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
RIZKA ARDISTYA PUTRI
B 100 140 011
Telah diperiksa dan disetujui untuk di uji oleh:
Dosen
Pembimbing
(Drs. Agus Muqorrobin, M.M.)
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2016)
OLEH:
RIZKA ARDISTYA PUTRI
B 100 140 011
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 3 November 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Ihwan Susila, S.E., M.Si, P.hD. ( )
(Ketua)
2. Jati Waskito, S.E., M.Si. ( )
(Sekretaris)
3. Drs. Agus Muqorrobin, M.M. ( )
(Anggota)
Dekan,
(Dr.Syamsudin, M.M.)
NIK. 19570217986031001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 7 November 2018
Penulis
RIZKA ARDISTYA PUTRI
1
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Makanan
dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2014 – 2016)
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Good Corporate
Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan. Pada penelitian ini GCG diproksikan
dengan Ukuran Dewan Direksi Ukuran Dewan Komisaris dan Komite Audit, serta
Kinerja Keuangan diproksikan dengan ROA. Sampel penelitian ini adalah
perusahaan makanan dan minuman yang go public di Bursa Efek Indonesia selama
tiga tahun dengan menggunakan metode purposive sampling, sampel yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 36 sampel. Analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Dewan Komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan
sedangkan Dewan Direksi dan Komite Audit berpengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja keuangan.
Kata Kunci: good corporate governance, kinerja keuangan, ROA
Abstract
The purpose of this study is to analyze the effect of Good Corporate Governance
(GCG) on financial performance. In this study GCG is proxied by the Board of
Directors' Size The size of the Board of Commissioners and Audit Committee, and
Financial Performance is proxied by ROA. The sample of this study is a food and
beverage company that went public on the Indonesia Stock Exchange for three years
using purposive sampling method, the sample used in this study amounted to 36
samples. The data analysis used in this study is multiple linear regression. The results
of this study indicate that the Board of Commissioners has a significant positive
effect on financial performance while the Board of Directors and Audit Committee
have a significant negative effect on financial performance.
Keywords: good corporate governance, financial performance, ROA
1. PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis saat ini terbilang sangat pesat, sehingga setiap
perusahaan harus bersaing secara ketat. Perusahaan harus memiliki strategi untuk
bersaing sehingga tidak mengalami kebangkrutan dengan cara menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik. “Good Corporate Governance diperlukan untuk
mendorong terciptanya pasar efisien, transparan, dan konsistensi dengan peraturan
perundang – undangan” (Zarkasyi, 2088:36). Penerapan tata kelola perusahaan
yang baik berkaitan dengan upaya menarik investor untuk berinvestasi pada suatu
negara. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan berdampak
pada kesejahteraan para pemangku kepentingan (Stakeholders). Penerapan Good
2
Corporate Governance yang baik di Indonesia terbilang masih lemah. Hasil
survei dari Asian Corporate Governance Association (ACGA) menunjukan
Indonesia pada peringkat terendah setelah China dan Korea. Penerapan GCG yang
lemah dikarenakan belum ada kesadaran akan suatu nilai dan praktek dalam
menjalankan kegiatan bisnis. Tata kelola perusahaan yang baik dapat
meningkatkan kinerja keuangan (Ferial, 2014).
Dalam penerapan Good Corporate Governance di segi perusahaan
diharapkan berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sebab penerapan good
corporate governance dapat memberikan peningkatan di kinerja keuangan
tersebut, dan meminimalisir adanya resiko yang disebabkan tindakan yang
cenderung dalam menguntungkan individu. Kinerja keuangan adalah ukuran yang
dapat mengukur keberhasilan pada perusahaan dalam menghasilkan laba.
Sementara kinerja perusahaan adalah sesuatu yang dihasilkan suatu perusahaan
dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja
perusahaan merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi
empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Untuk
mengetahui bagaimana kinerja, maka dilakukan sebuah penelitian kinerja
terhadap perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan bertujuan tentang efektivitas
operasional perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
cara metode atau pendekatan (Damayanti, 2015).
2. METODE
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalah kuantitatif dengan menguji
hipotesis yang telah diuraikan.
2.2 Populasi dan Sample Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
2014 – 2016 yang menyediakan annual report atau laporan keuangan tahunan
yang berisi penerapan Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola
perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12
3
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2014 – 2016. Pemilihan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
2.3 Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan alam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
berupa data kuantitatif yang bersumber pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang dapat diakses melalui www.idx.co.id. Sedangkan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah annual report atau laporan tahunan perusahaan
makanan dan minuman pada periode 2014 – 2016.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, metode
pengambilan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu
penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Data
dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang diperoleh dari pusat
referensi pasar modal BEI, yang berupa laporan keuangan yang dikeluarkan
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI yang berupa laporan tahunan
atau annual report.
2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.5.1 Variable Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan.
Untuk mengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini digunakan
Cash Flow Return On Asset (CFROA) rasio profitabilitas perushaan
yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan tota aset
perusahaan untuk mengukur efektivitas penggunaan aset perusahaan.
CFROA dihitung dari laba sebelum bunga dan pajak ditambah
depresiasi dibagi dengan total aktiva Sam’ani (2008) dalam Addiyah
& Chariri (2014). Berikut rumusnya:
(1)
Keterangan :
4
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak
Dep = Depresiasi
Assets = Total Aktiva
2.5.2 Variabel Independen (X)
Variabel Independen adalah variabel yang memengaruhi variabel lain.
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu dewan direksi, dewan
komisaris, dan komite audit.
2.5.2.1 Dewan Direksi
Dalam penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah
anggota dewan direksi dalam suatu perusahaan.
2.5.2.2 Dewan Komisaris
Dalam penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah
anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan.
2.5.2.3 Komite Audit
Dalam penelitian ini diukur dengan menghitung jumlah audit
dalam suatu perusahaan.
2.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
model analisis regresi linear berganda yang merupakan persamaan regresi
dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. Persamaan regresi
dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e (2)
Keterangan:
Y = Kinerja Keuangan
X1 = Ukuran Dewan Direksi
X2 = Ukuran Dewan Komisaris
X3 = Komite Audit
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi
e = Error
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan hasil uji regresi linear berganda dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
CFROA = 45,053 – 2,894 DD + 3,739 DK – 11,376 KA + e (3)
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Ukuran Dewan
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit menunjukkan hasil yang signifikan.
Hal ini dibuktikan dengan nilai sig F yang lebih kecil dari nilai signifikan 0,05
atau 5%. Sedangkan secara parsial Dewan Komisaris berpengaruh secara positif
signifikan terhadap Kinerja Keuangan sedangkan Dewan Direksi dan Komite
Audit berpengaruh secara negatif signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Hasil
temuan lainnya adalah kapasitas dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan
Komite Audit dalam menjelaskan Kinerja Keuangan adalah sebesar 46,5%
sedangkan sisanya sebesar 53,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk
kedalam model penelitian ini.
3.1 Pengaruh Ukuran Dewan Direksi Terhadap Kinerja Keuangan
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dewan direksi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA) yang ditunjukkan dengan
nilai t sig. 0,000 lebih besar daripada 0,05. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ukuran dewan direksi memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah anggota
dewan direksi yang lebih banyak akan memungkinkan terjadi penurunan
keuangan perusahaan. Peran dewan direksi adalah menyusun kebijakan
terhadap operasional perusahaan. Dengan jumlah yang relatif lebih besar,
maka jumlah uang yng dikeluarkan untuk dewan direksi tidaklah sedikit dan
hal ini menyebabkan semakin menurunnya keuangan perusahaan.
3.2 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Kinerja Keuangan
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dewan komisaris
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA) yang
ditunjukkan dengan nilai t sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05. Ini
mengindikasikan bahwa semakin besar peningkatan pada dewan komisaris
6
akan mempengaruhi kinerja keuangan (CFROA) perusahaan. Dewan
Komisaris memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja keuangan
perusahaan. Dewan Komisaris ditunjuk untuk mewakili pemegang saham
mengawasi operasional badan usaha. Peningkatan jumlah komisaris
menyebabkan adanya pengawasan lebih ketat terhadap pihak manajer,
sehingga pihak manajer lebih giat dalam meningkatkan performa badan usaha
dan kemungkinan timbul penyelewengan terhadap sumber daya badan usaha
rendah. Selain itu, ukuran Dewan Komisaris yang lebih besar dianggap
mampu menstimulus pertukaran pengetahuan dan informasi antar anggota
Dewan Komisaris. Adanya transfer pengetahuan dan informasi ini,
diharapkan Dewan Komisaris bisa lebih mengetahui tentang kondisi
perusahaan dan iklim industri yang tengah dihadapi sehingga Dewan
Komisaris dapat menghasilkan keputusan yang efektif. Selain itu, ukuran
Dewan yang lebih besar mampu memberikan layanan yang lebih baik yang
bermanfaat untuk maksimalisasi nilai perusahaan (Martsila & Meiranto,
2013).
3.3 Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan (CFROA) yang ditunjukkan dengan
nilai t sig. 0,007 lebih kecil daripada 0,05. Dari hasil analisa persamaan
regresi diperoleh bahwa koefisien regresi komite audit bernilai negatif, hal ini
menunjukkan adaya hubungan yang berlawanan arah atau negatif antara
komite audit dengan kinerja keuangan perusahaan, dimana semakin
bertambah jumlah perusahaan yang memiliki komite audit maka semakin
rendah kinerja keuangan perusahaan (Sari, 2010). Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah komite audit tidak menjamin keefektifan kinerja komite audit
dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja keuangan perusahaan
(Widyati, 2013).
7
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan ada pengaruh negatif dan
signifikan pada variabel Dewan Direksi dan Komite Audit sedangkan ukuran
Dewan Komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Keuangan. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa variabel Ukuran
Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan (CFROA). Koefisien
determinasi pada penelitian ini sebesar 0,465 artinya Ukuran Dewan Direksi,
Dewan Komisaris, dan Komite Audit dapat menjelaskan variabel Kinerja
Keuangan sebesar 46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model.
4.2 Keterbatasan Penelitian
Di dalam penelitian ini perusahaan yang digunakan hanya pada sektor
makanan dan minuman. Variabel yang digunakan terbatas pada dewan
direksi, dewan komisaris dan komite audit. Penelitian ini hanya menggunakan
periode penelitian selama tiga tahun, sehingga hasil jangka panjang dari
pelaksanaan tata kelola perusahaan dikesampingkan.
4.3 Saran
Bagi penelitian yang akan datang, dikarenakan dari ketiga variabel yang
diteliti yaitu dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit hanya mampu
menjelaskan sebesar 46,5% maka penelitian ini perlu adanya penambahan
variabel diluar variabel yang diteliti. Penambahan variabel tersebut bisa
meliputi kepemilikan manajerial dan variabel lain agar dapat terlihat apa saja
yang mempengaruhi variabel kinerja keuangan. Sampel perusahaan perlu
ditambah tidak hanya sub sektor makanan dan minuman tetapi mungkin
ditambah sub sektor farmasi, aneka tambang bahkan skala umum seperti
perusahaan manufaktur agar mampu menjelaskan dan menggambarkan secara
nyata variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan. Pihak yang
bersangkutan diharapkan perlunya memperhatikan variabel yang diteliti
seperti dewan direksi, dewan komisaris dan komite audit dikarenakan
8
memiliki pengaruh yang signifikan sehingga besar kecilnya dewan direksi,
dewan komisaris dan komite audit akan berdampak besar terhadap kinerja
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, A. F. N. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja
Keungan. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Ferial, F. (2014). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN EFEKNYA TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN ( Studi Pada Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 ). Jurnal Administrasi Bisnis, 33(1),
1–8.
Martsila, I. S., & Meiranto, W. (2013). Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Kinerja Keuangan. Journal of Accounting and Public Policy, 2(1), 1–14.
https://doi.org/10.1657/1523-0430(2004)036[0249:UIDEMO]2.0.CO;2
Sari, R. P. (2010). PENGARUH KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA
KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate di
Bursa Efek Indonesia 2005-2008).
Widyati, M. F. (2013). Pengaruh Dewan Direksi, Komisaris Indepeden, Komite
Audit, Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja
Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1), 234–249.