pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat … · banyak contoh di sekitar kita membuktikan...

49
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG Padang, 23-26 Agustus 2006 1 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI, KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI RISSYO MELANDY RM NURNA AZIZA Universitas Bengkulu Abstract This research aim to to test do emotional intellegence consisting of five component that is recognition self awareness, self regulation, motivation, empathy, and social skills have an effect on to storey level understanding of accountancy. This research also aim to know the existence of role self trust as moderating variable to emotional intellegence influence to storey level understanding of accountancy. Besides also this research aim to see the existence of difference emotional intellegence between student owning self trust of strong with student which is selftrust of weak. Measuring instrument to measure storey level understanding of accountancy is average point of accountancy that is PA1, PA2, AKM1, AKM2, AKL1, AKL2, AU1, AU2 And TA. That Analyzer used is simple linear regression, MRA, and Independent Sample T-Test. Result of analysis express that recognition self awareness, self regulation, motivation, social skill and empathy do not have an effect on by signifikan and have role as quasi moderator variable. Self trust of weak and strong differ in the case of empathy and self regulation, and recognition ofself trust, social skill and motivation do not differ. Many other factor which influence storey level understanding of accountancy like mental stress factor, and etc. Result of this research can give contribution to university in order to compiling curriculum and can give input to student in order to developing emotional intellegence and self trust. Key words : self awareness, self regulation, motivation, empathy, social skills, self trust, level understanding of accountancy. K-PEAK 03

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 1

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI, KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI

VARIABEL PEMODERASI

RISSYO MELANDY RM NURNA AZIZA

Universitas Bengkulu

Abstract

This research aim to to test do emotional intellegence consisting of five component that is recognition self awareness, self regulation, motivation, empathy, and social skills have an effect on to storey level understanding of accountancy. This research also aim to know the existence of role self trust as moderating variable to emotional intellegence influence to storey level understanding of accountancy. Besides also this research aim to see the existence of difference emotional intellegence between student owning self trust of strong with student which is selftrust of weak. Measuring instrument to measure storey level understanding of accountancy is average point of accountancy that is PA1, PA2, AKM1, AKM2, AKL1, AKL2, AU1, AU2 And TA. That Analyzer used is simple linear regression, MRA, and Independent Sample T-Test. Result of analysis express that recognition self awareness, self regulation, motivation, social skill and empathy do not have an effect on by signifikan and have role as quasi moderator variable. Self trust of weak and strong differ in the case of empathy and self regulation, and recognition ofself trust, social skill and motivation do not differ. Many other factor which influence storey level understanding of accountancy like mental stress factor, and etc. Result of this research can give contribution to university in order to compiling curriculum and can give input to student in order to developing emotional intellegence and self trust. Key words : self awareness, self regulation, motivation, empathy, social skills, self trust, level understanding of accountancy.

K-PEAK 03

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki

kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses

berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan seringkali yang berpendidikan formal lebih

rendah ternyata banyak yang lebih berhasil. Kebanyakan program pendidikan hanya

berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang diperlukan sebenarnya adalah

bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif,

optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru.

Saat ini begitu banyak orang berpendidikan dan tampak begitu menjanjikan, namun

karirnya terhambat atau lebih buruk lagi, tersingkir, akibat rendahnya kecerdasan

emosional mereka.

Hasil survey yang dilakukan di Amerika serikat tentang kecerdasan

emosional menjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberi kerja tidak hanya

keterampilan teknik saja melainkan dibutuhkan kemampuan dasar untuk belajar

dalam pekerjaan yang bersangkutan. Di antaranya, adalah kemampuan

mendengarkan dan berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan mental

terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim dan keinginan

memberi kontribusi terhadap perusahaan. Seseorang yang memiliki kecerdasan

emosional yang tinggi akan mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat

menghasilkan optimalisasi pada fungsi kerjanya.

Goleman (2003) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai

rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik

kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam

hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti

empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka

yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat mempengaruhi

keberhasilan orang dalam bekerja. Ia juga tidak mempertentangkan kecerdasan

intelektual dan kecerdasan emosional, melainkan memperlihatkan adanya

kecerdasan yang bersifat emosional, ia berusaha menemukan keseimbangan cerdas

antara emosi dan akal. Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang

menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan

K-PEAK 03

Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 3

intelektual. Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang bebas

dari emosi, paradigma baru menganggap adanya kesesuaian antara kepala dan hati.

Proses belajar mengajar dalam berbagai aspeknya sangat berkaitan dengan

kecerdasan emosional mahasiswa. Kecerdasan emosional ini mampu melatih

kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola perasaannya,

kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi

frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat,

mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama

dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa

dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

Penelitian terdahulu mengenai kecerdasan emosional dapat di lihat dalam

Tabel 1.1 dibawah ini :

TABEL 1.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Kecerdasan Emosional

No Nama

Peneliti Judul

Penelitian Sampel Penelitian Alat

Analisis Hasil Penelitian

1 - Sri Suryaningsum

- Eka Indah Trisniwati

(2003)

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Mahasiswa Akhir Akuntansi yang telah menempuh 120 SKS pada STIE YKPN, Universitas Pembangunan Nasional dan Universitas Islam Indonesia

Regresi linier berganda

Kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

2 - Sri Suryaningsum

- Sucahyo Heriningsih

- Afifah Afuwah

(2004)

Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan emosional

Mahasiswa akuntansi junior dan mahasiswa akuntansi akhir pada Universitas Gajah Mada, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Islam Indonesia, STIE YKPN, dan Universitas Muhammadyah Yogyakarta serta karyawan muda yang bekerja pada perusahaan percetakan, foto copy, pramuniaga toko dan wartel.

Uji beda Tingkat Kecerdasan emosional mahasiswa junior dan mahasiswa tingkat akhir jurusan akuntansi berbeda secara signifikan, namun perbedaan itu lebih dipengaruhi oleh faktor usia semata.

Pada Penelitian ini akan menguji kembali pengaruh kecerdasan emosional

terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan variabel moderating yaitu

K-PEAK 03

Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 4

kepercayaan diri. Dalam kaitannya dengan variabel moderating, peneliti dalam hal

ini memilih kepercayaan diri sebagai pemoderasi hubungan antara kecerdasan

emosional dengan tingkat pemahaman akuntansi. Peneliti memilih kepercayaan diri

sebagai variabel moderating karena secara teoritis kemampuan seseorang untuk

percaya akan kemampuan yang dimiliki dirinya akan mempengaruhi kecerdasan

emosional orang tersebut, sehingga kepercayaan diri akan menjadi variabel yang

dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara kecerdasan emosional

dengan tingkat pemahaman akuntansi. Sebagai contoh seseorang yang memiliki

kepercayaan diri yang kuat akan cenderung lebih mampu mengenal dirinya,

mengendalikan dirinya, memotivasi diri, empati terhadap orang lain, dan lebih

mampu bersosialisasi pada lingkungannya dibandingkan dengan seseorang yang

memiliki kepercayaan diri lemah. Variabel dependen yang digunakan pada

penelitian ini yaitu tingkat pemahaman akuntansi yang diproksikan dengan rata-rata

nilai mata kuliah yang berkaitan dengan akuntansi, yaitu mata kuliah pengantar

akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi

keuangan menengah 2, akuntansi lanjutan 1, akuntansi lanjutan 2, auditing 1,

auditing 2, dan teori akuntansi. Variabel independen pada penelitian ini adalah

kecerdasan emosional yang dikembangkan menjadi lima komponen yaitu

pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi

tingkat akhir pada perguruan tinggi negeri yang ada di Propinsi Bengkulu, Sumatera

Barat, dan Sumatera Selatan (UNIB, UNAND dan UNSRI). Penentuan sampel pada

penelitian ini dilakukan dengan melihat kesamaan karakteristik sampel yang akan

diteliti yaitu sama-sama universitas negeri. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan para

akuntan yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat

pemahaman akuntansi.

K-PEAK 03

Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 5

2. Apakah kepercayaan diri mahasiswa akuntansi memiliki pengaruh sebagai

variabel moderating yang mempengaruhi hubungan kecerdasan emosional

terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

3. Apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri kuat dan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri

lemah.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai : 1)

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi, 2)

pengaruh kepercayaan diri sebagai variabel moderating yang mempengaruhi

hubungan kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntans dan 3)

perbedaan tingkat kecerdasan emosional antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk menyusun

dan menyempurnakan sistem yang diterapkan dalam jurusan atau program studi

akuntansi tersebut dalam rangka menciptakan seorang akuntan yang berkualitas.

Bagi Mahasiswa penelitian ini memberikan masukan dalam rangka mengembangkan

kecerdasan emosional dan kepercayaan diri untuk memperoleh pemahaman

akuntansi yang baik dan sempurna.

2. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Kecerdasan Emosional

Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi kemampuan

membaca, menulis dan berhitung yang merupakan keterampilan kata dan angka

yang menjadi fokus di pendidikan formal (sekolah), dan sesungguhnya mengarahkan

seseorang untuk mencapai sukses di bidang akademis. Tetapi definisi keberhasilan

hidup tidak hanya ini saja. Pandangan baru yang berkembang mengatakan bahwa

ada kecerdasan lain di luar kecerdasan intelektual (IQ), seperti bakat, ketajaman

pengamatan sosial, hubungan sosial, kematangan emosional, dan lain-lain yang

harus juga dikembangkan.

Menurut Wibowo (2002) kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk

menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan

emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat

K-PEAK 03

Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 6

membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan.

Sedangkan menurut Goleman (2000) kecerdasan emosional adalah kemampuan

merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi

sebagai sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi. Menurut

Salovey dan Mayer (dalam Stein, 2002), pencipta istilah “kecerdasan emosional”,

mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali

perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami

perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga

membantu perkembangan emosi dan intelektual.

Dari beberapa pendapat di atas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan

emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri

sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan

efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Menurut Mu’tadin

(2002) terdapat tiga unsur penting kecerdasan emosional yang terdiri dari:

kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu

hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang

dikehendaki pada orang lain).

2.2 Komponen Kecerdasan Emosional

Menurut Daniel Goleman (2003) terdapat lima dimensi atau komponen

kecerdasan emosional (EQ) yaitu:

1. Pengenalan diri (Self awareness),

2. Pengendalian diri (self regulation),

3. Motivasi (motivation),

4. Empati (empathy),

5. Keterampilan sosial (social skills),

K-PEAK 03

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 7

Tabel 2.1 Kerangka Kerja Kecakapan Emosi

Kecakapan pribadi

menentukan bagaimana kita mengolah diri sendiri Kecakapan Sosial

menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan

Kesadaran Diri mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan,

sumberdaya dan intuisi • Kesadaran emosi : mengenali emosi diri sendiri

dan efeknya • Penilaian diri secara teliti : mengetahui

kekuatan dan batas-batas diri sendiri. • Percaya diri : keyakinan tentang harga diri dan

kemampuan sendiri.

Pengaturan diri mengelola kondisi, implus, dan sumberdaya diri

sendiri. • Kendali diri : mengelola emosi dan desakan

hati yang merusak. • Sifat dapat dipercaya : memelihara norma

kejujuran dan integritas • Kewaspadaan : bertanggung jawab atas kinerja

pribadi • Adaptibilitas : keluwesan dalam menghadapi

perubahan • Inovasi : mudah menerima dan terbuka

terhadap gagasan, pendekatan dan informasi baru

Motivasi

kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran.

• Dorongan prestasi : dorongan untuk menjadi

lebih baik atau memnuhi standar keberhasilan • Komitmen : menyesuaikan diri dengan sasaran

kelompok atau perusahaan • Inisiatif : kesiapan untuk memanfaatkan

kesempatan • Optimisme : kegigihan dalam memperjuangkan

sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.

Empati kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan, dan kepentingan

orang lain • Memahami orang lain : mengindra perasaan dan

perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.

• Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan

• Mengembangkan orang lain: merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.

• Mengatasi keseragaman : menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.

• Kesadaran politis : mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.

Keterampilan sosial kepintaran dalam menggugah tanggapan yang

dikehendaki pada orang lain. • Pengaruh : memiliki taktik untuk melakukan persuasi • Komunikasi : mengirimkan pesan yang jelas dan

meyakinkan • Kepemimpinan : membangkitkan inspirasi dan

memandu kelompok dan orang lain • Katalisator perubahan : memulai dan mengelola

perubahan • Manajemen konflik : negosiasi dan pemecahan silang

pendapat • Pengikat jaringan : menumbuhkan hubungan sebagai

alat • Kolaborasi dan kooperasi : kerja sama dengan orang

lain demi tujuan bersama • Kemampuan tim : menciptakan sinergi kelompok

dalam memperjuangkan tujuan bersama.

Sumber : Goleman (2003)

2.3 Pengertian Kepercayaan Diri

Menurut Golemen (2003), kepercayaan diri adalah kesadaran yang kuat

tentang harga dan kemampuan diri sendiri. Orang dengan kecakapan ini akan berani

tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaannya, berani

K-PEAK 03

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 8

menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban demi kebenaran

serta tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti

dan tertekan. Sedangkan menurut Rini (2002) kepercayaan diri adalah sikap positif

seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang

dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten

melakukan segala sesuatu seorang diri. Menurut Fereira (dalam Agustian, 2001),

seorang konsultan dari Deloitte and Touche Consulting mengatakan bahwa

seseorang yang memiliki kepercayaan diri, di samping mampu mengendalikan dan

menjaga keyakinan dirinya, juga akan mampu membuat perubahan di

lingkungannya, ini berarti bahwa kepercayaan diri akan mempengaruhi pengenalan

diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.

Menurut Lauster (2003), kepercayaan pada diri sendiri yang sangat

berlebihan tidak selalu berarti sifat yang positif. Ini umumnya dapat menjurus pada

usaha tak kenal lelah. Orang yang terlalu percaya pada diri sendiri sering tidak hati-

hati dan seenaknya. Tingkah laku mereka sering menyebabkan konflik dengan orang

lain. Seseorang yang bertindak dengan kepercayaan pada diri sendiri yang

berlebihan, sering memberikan kesan kejam dan lebih banyak punya lawan dari pada

teman. Rasa percaya diri yang kuat sebenarnya hanya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki

kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa, karena didukung oleh

pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri

sendiri. Bagi mereka yang kurang percaya diri, setiap kegagalan mempertegas rasa

tidak mampu mereka. Tidak adanya percaya diri dapat mewujud dalam bentuk rasa

putus asa, rasa tidak berdaya, dan meningkatkan keraguan kepada diri sendiri. Di

pihak lain, percaya diri berlebihan dapat membuat orang tampak sombong, terutama

bila ia tidak mempunyai keterampilan sosial. Orang yang memiliki rasa percaya diri

umumnya memandang diri sendiri sebagai orang yang produktif, mampu

menghadapi tantangan dan mudah menguasai pekerjaan atau keterampilan baru.

Mereka mempercayai diri sendiri sebagai katalisator, penggerak, dan pelopor, serta

merasa bahwa kemampuan-kemampuan mereka lebih unggul disbanding

kebanyakan orang lain.

K-PEAK 03

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 9

2.5 Pemahaman Akuntansi

2.5.1 Pengertian akuntansi

Tidak ada definisi autoritatif yang cukup umum untuk dapat menjelaskan

apa sebenarnya akuntansi itu. Oleh karena itu banyak definisi yang diajukan oleh

para ahli atau buku teks tentang pengertian akuntansi. American Accounting

Association dalam Sumarso S.R (1999) mendefinisikan akuntansi sebagai proses

mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Menurut Suwardjono (2005) pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari

dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang

dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan

yang diajarkan di perguruan tinggi. Akuntansi sebagai objek pengetahuan di

perguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian

yaitu bidang praktek dan teori. Bidang praktek berkepentingan dengan masalah

bagaimana praktek dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang teori

berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap

melandasi praktek akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan

yang disebut teori akuntansi.

2.5.2 Pemahaman Akuntansi

Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau

mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan

memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki

pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi.

Dalam hal ini pemahaman akuntansi akan diukur dengan menggunakan nilai

mata kuliah akuntansi yaitu pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2,

akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2,. Akuntansi

keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pengauditan 1, pengauditan

2 dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang

didalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan akuntansi secara umum.

K-PEAK 03

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 10

2.6 Kerangka Analisis

Adapun Kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

GAMBAR 2.1 Kerangka Analisis

Kecerdasan Emosional • Pengenalan Diri • Pengendalian Diri Tingkat Pemahaman

Akuntansi • Motivasi (Rata-rata nilai mata kuliah akt) • Empati • Keterampilan Sosial

Kepercayaan diri Kepercayaan diri kuat Kepercayaan diri Lemah

2.7 Pengembangan Hipotesis

Menurut Goleman (1995) kecerdasan emosional memiliki peran lebih dari

80% dalam mencapai kesuksesan hidup, baik dalam kehidupan pribadi maupun

kehidupan professional. Untuk menjadi seorang lulusan akuntansi yang berkualitas

diperlukan waktu yang panjang dan usaha yang keras serta dukungan dari pihak lain

yang akan mempengaruhi pengalaman hidup lulusan tersebut. Ada berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional, salah satunya adalah kepercayaan

diri. Dalam hal tersebut peneliti menyusun hipotesis berdasarkan pengaruh

kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan memasukkan

kepercayaan diri sebagai variable moderatingnya.

1. Pengenalan Diri

Menurut Gea et al (2002), Mengenal diri berarti memahami kekhasan

fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat bakat alamiah

yang di milikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri

dengan segala kesulitan dan kelemahannya. Dengan mengenal diri, seseorang dapat

mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta

(diharapkan) mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya

K-PEAK 03

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 11

Gea et al. (2002) menyatakan ada beberapa cara untuk mengembangkan

kekuatan dan kelemahan dalam pengenalan diri yaitu intropeksi diri, mengendalikan

diri, membangun kepercayan diri, mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-

tokoh teladan, dan berfikir positif dan optimis tentang diri sendiri. Dari beberapa

cara untuk mengembangkan pengenalan diri diatas dapat diketahui bahwa

kepercayaan diri merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi bagaimana

mahasiswa mengenal dirinya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dengan ini

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1: Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H2: Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang

mempengaruhi hubungan pengenalan diri terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

H3: Adanya perbedaan tingkat pengenalan diri antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.

2. Pengendalian Diri

Pengendalian diri merupakan pengelolaan emosi yang berarti menangani

perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan

yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola

apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan,

kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu.

Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus

menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal

negatif yang merugikan dirinya sendiri.

Kepercayaan diri mahasiswa akan mempengaruhi kemampuan untuk

mengendalikan dirinya. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang kuat maka

akan cenderung lebih mampu mengendalikan dirinya dalam menghadapi

permasalahan yang terjadi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri lemah. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H4: Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H5: Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang

mempengaruhi hubungan pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

K-PEAK 03

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 12

H6: Adanya perbedaan tingkat pengendalian diri antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.

3. Motivasi

Menurut Terry (dalam Deliarnov, 1996), motivasi didefinisikan sebagai

keinginan (desire) dari dalam yang mendorong seseorang untuk bertindak. O`

Donnel (dalam Deliarnov,1996), menggambarkan motivasi sebagai dorongan dan

usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan (a want) atau suatu tujuan

(a goal).

Motivator yang paling berdaya guna adalah motivator dari dalam, bukan dari

luar. Keinginan untuk maju dari dalam diri mahasiswa akan menimbulkan semangat

dalam meningkatkan kualitas mereka. Para mahasiswa yang memiliki upaya untuk

meningkatkan diri akan menunjukkan semangat juang yang tinggi ke arah

penyempurnaan diri yang merupakan inti dari motivasi untuk meraih prestasi.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi seorang mahasiswa, salah

satunya adalah kepercayaan diri. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat

cenderung lebih memiliki motivasi yang tinggi karena dia percaya akan kemampuan

dirinya sendiri dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri

lemah yang cenderung memiliki motivasi yang rendah pula. Berdasarkan uraian di

atas, maka dengan ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H7: Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H8: Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang

mempengaruhi hubungan motivasi terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H9: Adanya perbedaan tingkat motivasi antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.

4. Empati

Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada

kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan

bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Di kalangan mahasiswa yang

paling efektif dari empati adalah mempunyai kemampuan paling tinggi dalam

penolakan terhadap sinyal-sinyal emosi tubuh sendiri mulai dari mendengar,

memahami, dan bersosial dengan lingkungan kampus. Orang yang yang memiliki

empati yang tinggi akan lebih mampu membaca perasaan dirinya dan orang lain

K-PEAK 03

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 13

yang akan berakibat pada peningkatan kualitas belajar sehingga akan tercipta suatu

pemahaman yang baik tentang akuntansi.

Kepercayaan diri akan mempengaruhi empati dari seorang mahasiswa.

Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat akan mudah untuk berempati

kepada dirinya dan orang lain dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri yang lemah. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H10: Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H11: Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang

mempengaruhi hubungan empati terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H12: Adanya perbedaan tingkat empati antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.

5. Keterampilan Sosial

Menurut Jones (1996), kemampuan membina hubungan dengan orang lain

adalah serangkaian pilihan yang dapat membuat anda mampu berkomunikasi

secara efektif dengan orang yang berhubungan dengan anda atau orang lain yang

ingin anda hubungi.

Dalam hubungannya dengan dunia kampus, keterampilan sosial dapat dilihat

dari sinkronisasi antara dosen dan mahasiswa yang menunjukkan seberapa jauh

hubungan yang mereka rasakan. Perasaan bersahabat antara dosen dan mahasiswa

akan menciptakan sebuah interaksi yang efektif dalam rangka pemahaman di

bidang akuntansi..

Kepercayaan diri sangat diperlukan dalam keterampilan sosial, karena

dengan kepercayaan diri yang kuat, mahasiswa akan mudah untuk terbuka dan

terampil dalam bersosialisasi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang

kepercayaan dirinya lemah. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H13: Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

H14: Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang

mempengaruhi hubungan keterampilan sosial terhadap tingkat pemahaman

akuntansi.

H15: Adanya perbedaan tingkat keterampilan sosial antara mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.

K-PEAK 03

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 14

3. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini mengambil populasi mahasiswa akuntansi tingkat akhir

yang telah menempuh 120 Sistem Kredit Semester (SKS) karena peneliti asumsikan

bahwa mahasiswa tersebut telah mendapat manfaat maksimal dari pengajaran

akuntansi. Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa dari 3 perguruan tinggi

negeri yang ada di Sumatera yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Andalas, dan

Universitas Sriwijaya..

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling.

Metode ini berupa purposive sampling dan convenience sampling. Peneliti

menetapkan jumlah kuisioner yang disebarkan adalah sebanyak 130 eksemplar

dengan komposisi sebagai berikut:

Universitas Bengkulu : 25 eksemplar

Universitas Andalas : 80 eksemplar

Universitas Sriwijaya : 25 eksemplar

Komposisi tersebut ditetapkan oleh peneliti dengan mempertimbangkan

jumlah mahasiswa masing-masing universitas yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini. Tingkat pengembalian kuisioner adalah sebesar 94,61%.

Tabel 3.1 Deskripsi Kuisioner

Responden Kuisioner

disebarkan Kuisioner kembali

Kuisioner gugur

Kuisioner outlier

Kuisioner diolah

UNAND 80 75 10 3 62 UNSRI 25 23 5 - 18 UNIB 25 25 8 - 17 Total 130 123 23 3 97

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode survey yaitu melalui

kuisioner. Kuisioner disebarkan dengan mendatangi satu per satu calon responden,

melihat apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden, lalu

menanyakan kesediaan untuk mengisi kuisioner. Data sekunder diperoleh dengan

K-PEAK 03

Page 15: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 15

cara melihat transkrip nilai mata kuliah akuntansi responden tersebut dan data nilai

di bagian akademik masing-masing jurusan atau fakultas. Angkatan untuk kelompok

responden dibatasi dari angkatan 2000, 2001, dan angkatan 2002, hal ini untuk

menjaga kesetaraan responden yang hendak dibandingkan.

3.4 Operasional variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel utama yaitu:

1. Variabel independen yaitu kecerdasan emosional yang dikembangkan menjadi

lima variabel yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan

keterampilan sosial.

2. Variabel moderating yaitu kepercayaan diri. Kepercayaan diri yang digunakan

pada penelitian ini adalah kepercayaan diri kuat dan kepercayaan diri lemah.

Yang termasuk dalam kategori memiliki kepercayaan diri kuat adalah seseorang

yang memiliki tingkat kepercayaan diri sangat kuat, kuat dan rata-rata kuat.

Sedangkan yang termasuk dalam kategori memiliki kepercayaan diri lemah

adalah seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri rata-rata lemah dan

lemah.

3. Variabel dependen yaitu tingkat pemahaman akuntansi yang menjadikan rata-

rata nilai mata kuliah yang berkaitan dengan akuntansi sebagai pengukur tingkat

pemahaman akuntansi.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosional

adalah dengan menggunakan kuisioner yang diadopsi dari Trisnawati dan Sri (2003)

sedangkan alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki

kepercayaan diri kuat atau kepercayaan diri lemah adalah dengan menggunakan

kuisioner dengan 32 pertanyaan yang diciptakan Lauster (2003) yang dikembangkan

oleh peneliti menyesuaikan lingkungan yang menjadi objek penelitian peneliti.

TABEL 2 Daftar Penilaian Tes Kepercayaan diri

14 – 16 th 17 – 22 th 22 – 30 th 30 th keatas Tingkat kepercayaan

pada diri sendiri 0 – 8 0 – 20 0 – 12 0 – 15 Sangat kuat 9 – 7 21 – 36 13 – 25 16 – 29 Kuat 18 – 33 37 – 44 26 – 40 30 – 46 Rata-rata kuat 34 – 54 45 – 69 41 – 59 17 – 66 Rata-rata lemah 55 – 128 70 - 128 60 – 128 67 – 128 Lemah

K-PEAK 03

Page 16: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 16

Sumber: Lauster (2003)

3.5 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer

yaitu SPSS (Statistical Package For Social Science) versi 12.0. Ada beberapa

tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

3.5.1 Uji Kualitas Data

3.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung

korelasi antara score masing-masing butir pertanyaan dengan total score

setiap konstruknya (Ghozali, 2001). Pengujian ini menggunakan metode

Pearson Correlation.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi

internal yaitu tekhnik cronbach Alpha (α). Apabila nilai cronbach alpha

dari hasil pengujian > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau

variabel itu adalah reliabel (Nunnaly, 1969 dalam Ghozali, 2001)

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Normalitas

Untuk menguji apakah distribusi data normal dilakukan

dengan cara analisis grafik.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas maka

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance

Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1

maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independennya.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Untuk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model

regresi dilakukan melalui uji Durbin Watson. Jika dl > d > 4-du, maka

dikatakan tidak ada autokeralasi.

3.5.2.4 Uji Heterokedastisitas

K-PEAK 03

Page 17: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 17

Untuk melakukan pengujian terhadap asumsi ini dilakukan

dengan menggunakan analisis dengan grafik plots. Apabila titik-titik

menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka nol pada

sumbu y maka dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.3 Uji Hipotesis

Regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hipotesis 1, 4, 7, 10 dan

13. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ha1 : Y = a + b1X1 + e .....................................................(1)

Ha4 : Y = a + b2X2 + e .....................................................(2)

Ha7 : Y = a + b3X3 + e .....................................................(3)

Ha10 : Y = a + b4X4 + e .....................................................(4)

Ha13 : Y = a + b5X5 + e .....................................................(5)

Jika koefisien regresi signifikan dan positif (b1,b2,b3,b4,b5 > 0) maka kelima

komponen kecerdasan emosional tersebut memiliki pengaruh langsung dan positif

terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Moderating Regression Analysis (MRA) digunakan untuk menguji hipotesis 2,

5, 8, 11 dan 14. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Hipotesis 2 :

Y = a + b1 X1 + e ...................................................................(1)

Y = a + b1 X1 + b6 X6 + e .......................................................(6)

Y = a + b1 X1 + b6 X6 + b7 X1.X6 + e ..............................(11)

Hipotesis 5

Y = a + b2 X2 + e ...................................................................(2)

Y = a + b2 X2 + b6 X6 + e .......................................................(7)

Y = a + b2 X2 + b6 X6 + b8 X2.X6 + e ..............................(12)

Hipotesis 8

Y = a + b3 X3 + e ...................................................................(3)

Y = a + b3 X3 + b6 X6 + e .......................................................(8)

Y = a + b3 X3 + b6 X6 + b9 X3.X6 + e ..............................(13)

Hipotesis 11

Y = a + b4 X4 + e ...................................................................(4)

Y = a + b4 X4 + b6 X6 + e .......................................................(9)

Y = a + b4 X4 + b6 X6 + b10 X4.X6 + e ..............................(14)

K-PEAK 03

Page 18: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 18K-PEAK 03

Page 19: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 19

Hipotesis 14

Y = a + b5 X5 + e ...................................................................(5)

Y = a + b5 X5 + b6 X6 + e ......................................................(10)

Y = a + b5 X5 + b6 X6 + b11 X5.X6 + e ..............................(15)

Keterangan:

Y : Rata-rata nilai

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

X1 : Pengenalan diri

X2 : Pengendalian diri

X3 : Motivasi

X4 : Empati

X5 : Keterampilan sosial

X6 : Kepercayaan diri

Uji beda (T-Test) digunakan untuk menguji hipotesis 3, 6, 9, 12 dan 15. Pada

pengujian ini digunakan uji t untuk 2 sampel independent (independent sample t test).

Jika setiap pengujian Ha3, Ha6, Ha9, Ha12 dan Ha15 menunjukkan nilai

probabilitasnya < 0,05 maka Ha3, Ha6, Ha9, Ha12, Ha15 diterima, artinya ada

perbedaaan tingkat kecerdasan emosional (pengenalan diri, pengendalian diri,

motivasi, empati, dan keterampilan sosial) antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah. 4.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Responden

Dari 97 kuisioner yang dapat diolah, didapat gambaran umum responden yang

terinci pada lampiran 1 dan 2 dimana angkatan responden yang mendominasi adalah

angkatan 2002 dengan persentase 76,28 %. Untuk usia responden yang mendominasi

adalah usia 21-22, dan 22-23 yaitu sebesar 42, 3% dan 43,33%. Jenis kelamin yang

paling dominan adalah perempuan sebesar 75, 26%. Responden terbesar berada di

Universitas Andalas yaitu sebesar 63,91%. SKS yang telah diselesaikan responden

kebanyakan adalah 140-150 SKS atau sebesar 70,1%. IPK responden yang

mendominasi adalah IPK 2,75-3,00 dan 3,00-3,25 yaitu sebesar 34% dan 29,9%.

Berdasarkan nilai mata kuliah di bidang akuntansi didominasi oleh nial B,

dimana nilai PA1 (39 orang atau 40,2%), PA2 (43 orang atau 44,3%), AKM1 (41

orang atau 42,3%), AKM2 (36 orang atau 37,1%), AKL1 (56 orang atau 57,7%),

AKL2 (44 orang atau 45,4%), AU1 (58 orang atau 59,8%), AU2 (48 orang atau

60,8%), dan TA (43 orang atau 44,3%).untuk Unsri mata kuliah auditing 2 tidak ada

K-PEAK 03

Page 20: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 20

sehingga nilainya pun tidak ada akan tetapi responden dari Unsri tetap diambil dengan

rata-rata nilai yang lainnya selain auditing 2.

4.2 Deskripsi Variabel

Untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel penelitian

digunakan tabel statistik deskruptif yang menunjukkan angka total jumlah, minimum,

maksimum, rata-rata, dan standar deviasi.

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pengenalan Diri 97 27 50 36,98 4,809

Pengendalian Diri 97 22 44 35,30 4,421 Motivasi 97 25 49 37,75 4,706 Empati 97 26 50 37,18 4,235

Keterampilan Sosial 97 26 48 36,84 4,356 Kepercayaan Diri 97 19 94 55,70 14,019 Valid N (listwise) 97

4.3 Uji Kualitas Data

Untuk menguji kualitas data dalam peneltian ini digunakan uji reliabilitas

yaitu tekhnik Cronbach alpha dan uji Validitas yaitu dengan person Correlation.

Berikut hasil uji reliabilitas dan uji validitas.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas

Variabel Cronbach alpha Pearson Correlation

Pengenalan Diri 0,723 0,357 – 0,752**

Pengendalian Diri 0,626 0,155 – 0,617**

Motivasi 0,760 0,427 – 0,673**

Empati 0,704 0,355 – 0,627**

Keterampilan Sosial 0,686 0,291 – 0,662**

Kepercayaan Diri 0,871 0,182 – 0,662**

** Signifikan pada level 0,01

Sumber : Data primer diolah

Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa data kuisioner adalah reliabel dan

valid. Pada cronbach alpha semua variabel berada pada tingkat yang dapat diterima

yaitu diatas 0,60 (Nunnally 1969, dalam Ghozali 2001). Demikian pula pengujian

K-PEAK 03

Page 21: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 21

validitas dimana skor masing-masing butir dengan skor total (Pearson Correlation)

menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan pada level 0,01.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi tersebut

layak untuk digunakan atau tidak. Pada uji normalitas yang menggunakan analisis

grafik yaitu histogram dan probability plot, menunjukkan bahwa persamaan 1 sampai

dengan persamaan 15 adalah normal. Uji multikolinearitas menunjukkan tidak terjadi

multikolinearitas untuk persamaan 1 sampai persamaan 10, sedangkan untuk

persamaan 11 sampai dengan persamaan 15 terjadi multikolinearitas. Untuk

mengobati multikolinearitas maka dilakukan dengan menghilangkan variabel yang

memiliki korelasi tinggi (Ghozali, 2005), sehingga persamaan 11 sampai dengan

persamaan 15 menjadi :

Y = a + b1 X1 + b11 X1.X6 + e .................................................(11)

Y = a + b2 X2 + b12 X2.X6 + e ..................................................(12)

Y = a + b3 X3 + b13 X3.X6 + e ..................................................(13)

Y = a + b4 X4 + b14 X4.X6 + e ..................................................(14)

Y = a + b5 X5 + b15 X5.X6 + e ..................................................(15)

Persamaan yang baru tersebut sebagai pengganti dari persamaan yang lama,

selanjutnya digunakan untuk pengujian-pengujian yang lainnya.

Dalam uji autokorelasi yang menggunakan uji Durbin Watson menunjukkan

nilai Dw adalah dibawah nilai dl, maka dikatakan terjadi autokorelasi positif, hal ini

terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Pada uji heterokedastisitas yang melihat grafik plot, titik-titik menyebar secara acak

baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y maka dinyatakan tidak terjadi

heterokedastisitas.

4.5 Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan

Hipotesis 1,4,7,10 dan 13 diuji dengan menggunakan alat analisis berupa

regresi linear sederhana. Untuk hipotesis 2,5,8,11 dan 14 diuji dengan menggunakan

Moderating regression analysis, dan untuk menguji hipotesis 3,6,9,12 dan 15

menggunakan Independent Sample T-Test. Tampilan hasil output SPSS untuk analisis

regresi dapat dilihat pada tabel berikut:

K-PEAK 03

Page 22: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 22

Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi

Hipotesis

Persamaan Regresi Nilai F

Adjusted R Square

Hasil Konfirmasi hipotesis

1 Y = 3,028 – 0,005 X1 0,361 -0,007 X1 tidak berpengaruh signifikan

Di dukung

2 Y = 3,538 – 0,011 X1 – 0,005 X6

Y = 3,234 – 0,003 X1 – 0,0001 X1*X6

1,417 1,367

0,009 0.008

X6 Sebagai quasi moderator

Di dukung

4 Y = 2,492 + 0,010 X2 1,027 0,0003 X2 tidak berpengaruh signifikan

Di dukung

5 Y = 2,770 + 0,006 X2 – 0,003 X6

Y = 2,566 + 0,011 X2 + 0,0005 X2*X6

0,887 0,695

-0,002 -0.006

X6 Sebagai quasi moderator

Di dukung

7 Y = 2,875 - 0,001 X3 0,015 -0,010 X3 tidak berpengaruh signifikan

Di dukung

8 Y = 3,365 – 0,007 X3 – 0,005 X6 Y = 3,063 - 0,0002 X3 + 0,0001 X3*X6

0,968 0,744

-0,001 -0,005

X6 Sebagai quasi moderator

Di dukung

10 Y = 3,357 - 0,014 X4 2,028 0,011 X4 tidak berpengaruh signifikan

Di dukung

11 Y = 3,945 – 0,021 X4 – 0,006 X6

Y = 3,612 - 0,013 X4 + 0,0001 X4*X6

2,762 2,538

0,035 0,031

X6 Sebagai quasi moderator

Di dukung

13 Y = 2,713 - 0,003 X5 0,113 -0,009 X5 tidak berpengaruh signifikan

Di dukung

14 Y = 3,135 – 0,002 X5 – 0,004 X6 Y = 2,902 - 0,004 X5 + 0,0001 X5*X6

0,725 0,690

-0,006 -0,007

X6 Sebagai quasi moderator

Di dukung

4.5.1 Hasil Uji Hipotesis 1,4,7,10 dan 13

Pengujian hipotesis 1,4,7,10 dan 13 dilakukan dengan analisis regresi linear

sederhana. Dari output analisis regresi pada tabel , untuk hipotesis pertama diperoleh

b1 sebesar -0,005 ini berarti setiap kenaikan variabel pengenalan diri sebesar 1 maka

tingkat pemahaman akuntansi akan turun sebesar 0,5% dengan asumsi variabel lain

tetap. Variabel pengenalan diri mempunyai nilai sig.t = 0,550. ini berarti bahwa

hubungan variabel pengenalan diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat pemahaman akuntansi pada level of significant 0,05, sehingga Ha1 tidak dapat

K-PEAK 03

Page 23: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 23

ditolak. Bila dilihat dari Koefisien determinasi, Adjusted R Square diperoleh sebesar -

0,007 yang berarti hanya 0,7% perubahan tingkat pemahaman akuntansi dipengaruhi

oleh pengenalan diri, sedangkan selebihnya 99,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, dengan argumen bahwa

jika pengenalan diri meningkat maka mahasiswa akan cenderung bersikap idealisme

sehingga akan sulit bagi mahasiswa tersebut untuk menerima pendapat yang berakibat

pada malas belajar dan tingkat pemahaman akuntansi yang menurun .

Untuk hipotesis keempat diperoleh nilai b2 adalah sebesar 0,010, ini berarti

bahwa setiap kenaikan variabel pengendalian diri sebesar 1 maka tingkat pemahaman

akuntansi akan naik sebesar 1% dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel

pengendalian diri mempunyai nilai sig.t = 0,313. ini berarti bahwa hubungan variabel

pengendalian diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman

akuntansi pada level of significant 0,05, sehingga Ha4 tidak dapat ditolak. Bila dilihat

dari Koefisien determinasi, Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,0003 yang berarti

hanya 0,03% perubahan tingkat pemahaman akuntansi dipengaruhi oleh pengendalian

diri, sedangkan selebihnya 99,97% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, dengan argumen bahwa

adanya faktor lingkungan yang akan mengurangi semangat belajar mahasiswa.

Untuk hipotesis ketujuh diperoleh nilai b3 adalah sebesar -0,001, ini berarti

bahwa setiap kenaikan variabel motivasi sebesar 1 maka tingkat pemahaman

akuntansi akan turun sebesar 0,1% dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel

pengendalian diri mempunyai nilai sig.t = 0,902. ini berarti bahwa hubungan variabel

motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

pada level of significant 0,05, sehingga Ha7 tidak dapat ditolak. Bila dilihat dari

Koefisien determinasi, Adjusted R Square diperoleh sebesar -0,010 yang berarti hanya

1% perubahan tigkat pemahaman akuntansi dipengaruhi oleh motivasi, sedangkan

selebihnya 99% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian sebelumnya, dengan argumen bahwa hal ini disebabkan oleh faktor

trauma yang akan menimbulkan kurang semangatnya mahasiswa untuk belajar dan

berprestasi.

Untuk hipotesis kesepuluh diperoleh nilai b4 adalah sebesar -0,014, ini berarti

bahwa setiap kenaikan variabel empati sebesar 1 maka tingkat pemahaman akuntansi

akan turun sebesar 1,4% dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel pengendalian diri

K-PEAK 03

Page 24: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 24

mempunyai nilai sig.t = 0,158. ini berarti bahwa hubungan variabel empati tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada level of

significant 0,05, sehingga Ha10 tidak dapat ditolak. Bila dilihat dari Koefisien

determinasi, Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,011 yang berarti hanya 1,1%

perubahan tingkat pemahaman akuntansi dipengaruhi oleh empati, sedangkan

selebihnya 81,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian sebelumnya, dengan argumen bahwa adanya faktor masalah pribadi

yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi dalam perkuliahan yang akan mengurangi

semangat belajarnya.

Untuk hipotesis ketiga belas diperoleh nilai b5 adalah sebesar -0,003, ini

berarti bahwa setiap kenaikan variabel keterampilan sosial sebesar 1 maka tingkat

pemahaman akuntansi akan turun sebesar 0,3% dengan asumsi variabel lain tetap.

Variabel pengendalian diri mempunyai nilai sig.t = 0,737. ini berarti bahwa hubungan

variabel keterampilan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi pada level of significant 0,05, sehingga Ha13 tidak dapat

ditolak. Bila dilihat dari Koefisien determinasi, Adjusted R Square diperoleh sebesar -

0,009 yang berarti hanya 0,9% perubahan tingkat pemahaman akuntansi dipengaruhi

oleh keterampilan sosial, sedangkan selebihnya 99,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, dengan argumen

bahwa faktor kurang komunikasi antar mahasiswa dengan mahasiswa atau antar

mahasiswa dan dosen akan mempengaruhi pemahaman akuntansi mahasiswa.

4.5.2 Hasil Uji Hipotesis 2,5,8,11 dan 14

Pada tampilan hasil output SPPS untuk hipotesis 2 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,008, hal ini berarti 0,8% variasi pemahaman akuntansi

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel pengenalan diri dan interaksi antara

pengenalan diri dengan kepercayaan diri. Selebihnya sebesar 99,2% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain diluar model. Uji signifikansi simultan menghasilkan nilai F hitung

sebesar 1,367 dengan tingkat signifikansi 0,260 menunjukkan probabilitas signifikansi

>0,05, maka dapat dikatakan bahwa pengenalan diri dan interaksi antara pengenalan

diri dan kepercayaan diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman

akuntansi. Persamaan 1, 6 dan 11 ternyata berbeda sehingga variabel kepercayaan diri

merupakan variabel quasi moderator.Temuan ini sesuai dengan hipotesis 2.

K-PEAK 03

Page 25: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 25

Pada tampilan hasil output SPPS untuk hipotesis 5 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar -0,006, hal ini berarti 0,6% variasi pemahaman akuntansi

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel pengendalian diri dan interaksi antara

pengendalian diri dengan kepercayaan diri. Selebihnya sebesar 99,4% dijelaskan oleh

sebab-sebab lain diluar model. Uji signifikansi simultan menghasilkan nilai F hitung

sebesar 0,695 dengan tingkat signifikansi 0,501 menunjukkan probabilitas signifikansi

>0,05, maka dapat dikatakan bahwa pengendalian diri dan interaksi antara

pengendalian diri dan kepercayaan diri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

pemahaman akuntansi. Persamaan 2, 7 dan 12 ternyata berbeda sehingga variabel

kepercayaan diri merupakan variabel quasi moderator. Temuan ini sesuai dengan

hipotesis 5.

Pada tampilan hasil output SPPS untuk hipotesis 8 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar -0,005, hal ini berarti 0,5% variasi pemahaman akuntansi

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel motivasi dan interaksi antara motivasi

dengan kepercayaan diri. Selebihnya sebesar 99,5% dijelaskan oleh sebab-sebab lain

diluar model. Uji signifikansi simultan menghasilkan nilai F hitung sebesar 0,744

dengan tingkat signifikansi 0,478 menunjukkan probabilitas signifikansi >0,05, maka

dapat dikatakan bahwa motivasi dan interaksi antara motivasi dan kepercayaan diri

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Persamaan 3, 8

dan 13 ternyata berbeda sehingga variabel kepercayaan diri merupakan variabel quasi

moderator. Temuan ini sesuai dengan hipotesis 8

. Pada tampilan hasil output SPPS untuk hipotesis 11 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0.031 hal ini berarti 3,1% variasi pemahaman akuntansi

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel empati dan interaksi antara empati dengan

kepercayaan diri. Selebihnya sebesar 96,9% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar

model. Uji signifikansi simultan menghasilkan nilai F hitung sebesar 2,538 dengan

tingkat signifikansi 0,084 menunjukkan probabilitas signifikansi >0,05, maka dapat

dikatakan bahwa empati dan interaksi antara empati dan kepercayaan diri tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Persamaan 4, 9 dan 14

ternyata berbeda sehingga variabel kepercayaan diri merupakan variabel quasi

moderator. Temuan ini sesuai dengan hipotesis 11.

Pada tampilan hasil output SPPS untuk hipotesis 14 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar -0,007, hal ini berarti 0,7% variasi pemahaman akuntansi

K-PEAK 03

Page 26: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 26

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel keterampilan sosial dan interaksi antara

keterampilan sosial dengan kepercayaan diri. Selebihnya sebesar 99,3% dijelaskan

oleh sebab-sebab lain diluar model. Uji signifikansi simultan menghasilkan nilai F

hitung sebesar 0,690 dengan tingkat signifikansi 0,504 menunjukkan probabilitas

signifikansi >0,05, maka dapat dikatakan bahwa keterampilan sosial dan interaksi

antara keterampilan sosial dan kepercayaan diri tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap pemahaman akuntansi. Persamaan 4, 9 dan 14 ternyata berbeda sehingga

variabel kepercayaan diri merupakan variabel quasi moderator. Temuan ini sesuai

dengan hipotesis 14.

4.5.3 Hasil Uji Hipotesis 3,6,9,12 dan 15

Pada pengujian hipotesis 3 diperoleh rata-rata pengenalan diri untuk

kepercayaan diri kuat adalah 39,61 sedangkan untuk kepercayaan diri lemah adalah

36,38. Dari hasil rata-rata tersebut tampak bahwa ada perbedaan pengenalan diri

antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri lemah. Bila dilihat dari nilai F hitung levene test yaitu

sebesar 1,202 dengan probabilitas 0,276, karena probabilitas > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variance adalah sama sehingga digunakan asumsi equal variance

assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah

2,652 dengan signifikansi 0,009. Oleh karena tingkat signifikansinya < 0,05 maka Ho

ditolak yaitu bahwa ada perbedaan pengenalan diri antara mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah.

Pada pengujian hipotesis 6 diperoleh rata-rata pengendalian diri untuk

kepercayaan diri kuat adalah 36,94 sedangkan untuk kepercayaan diri lemah adalah

34,92. Dari hasil rata-rata tersebut tampak bahwa ada perbedaan pengendalian diri

antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri lemah. Bila dilihat dari nilai F hitung levene test yaitu

sebesar 0,692 dengan probabilitas 0,407, karena probabilitas > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variance adalah sama sehingga digunakan asumsi equal variance

assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah

1,769 dengan signifikansi 0,080. Oleh karena tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho

diterima yaitu bahwa tidak ada perbedaan pengendalian diri antara mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri

lemah.

K-PEAK 03

Page 27: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 27

Pada pengujian hipotesis 9 diperoleh rata-rata pengendalian diri untuk

kepercayaan diri kuat adalah 39,89 sedangkan untuk kepercayaan diri lemah adalah

37,27. Dari hasil rata-rata tersebut tampak bahwa ada perbedaan motivasi antara

mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri lemah. Bila dilihat dari nilai F hitung levene test yaitu sebesar 0,050

dengan probabilitas 0,824, karena probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

variance adalah sama sehingga digunakan asumsi equal variance assumed. Dari output

SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah 2,175 dengan

signifikansi 0,032. Oleh karena tingkat signifikansinya < 0,05 maka Ho ditolak yaitu

bahwa ada perbedaan motivasi antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat

dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah.

Pada pengujian hipotesis 12 diperoleh rata-rata pengendalian diri untuk

kepercayaan diri kuat adalah 38,33 sedangkan untuk kepercayaan diri lemah adalah

36,91. Dari hasil rata-rata tersebut tampak bahwa ada perbedaan empati antara

mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki

kepercayaan diri lemah. Bila dilihat dari nilai F hitung levene test yaitu sebesar 1,028

dengan probabilitas 0,313, karena probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

variance adalah sama sehingga digunakan asumsi equal variance assumed. Dari output

SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah 1,290 dengan

signifikansi 0,200. Oleh karena tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima yaitu

bahwa tidak ada perbedaan empati antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri

kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah.

Pada pengujian hipotesis 15 diperoleh rata-rata keterampilan sosial untuk

kepercayaan diri kuat adalah 38,56 sedangkan untuk kepercayaan diri lemah adalah

36,44. Dari hasil rata-rata tersebut tampak bahwa ada perbedaan keterampilan sosial

antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang

memiliki kepercayaan diri lemah. Bila dilihat dari nilai F hitung levene test yaitu

sebesar 0,304 dengan probabilitas 0,583, karena probabilitas > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variance adalah sama sehingga digunakan asumsi equal variance

assumed. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance assumed adalah

1,881 dengan signifikansi 0,063. Oleh karena tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho

diterima yaitu bahwa tidak ada perbedaan keterampilan sosial antara mahasiswa yang

K-PEAK 03

Page 28: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 28

memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri

lemah.

5. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pengaruh kecerdasan emosional yang terdiri dari pengenalan diri,

pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial dalam penelitian ini yang

memiliki pengaruh positif adalah pengendalian diri dan empati, sedangkan pengaruh

negatif yaitu pengenalan diri, motivasi dan keterampilan sosial. Pengaruh kepercayaan

diri terhadap kelima variabel independen tersebut adalah sebagai quasi moderator.

Pada penelitian ini pula terlihat adanya perbedaan tingkat pengenalan diri dan

motivasi antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa

yang memiliki kepercayaan diri lemah, sedangkan untuk varibel pengendalian diri,

emapti, dan keterampilan sosial tidak terdapat perbedaan.

5.2 Keterbatasan

Tingkat pemahaman akuntansi pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan nilai rata-rata mata kuliah akuntansi yang masih memiliki kelemahan

dalam menilai pemahaman akuntansi karena terdapat banyak faktor yang

mempengaruhi nilai masing-masing mahasiswa. Selain itu keterbatasan pada

penelitian ini adalah adanya problem autokorelasi positif yang terjadi pada model

regresi.

5.3 Saran

Studi mendatang hendaknya alat ukur tingkat pemahaman akuntansi dapat

diukur dengan menggunakan alat ukur yang lebih objektif. Selain itu juga hendaknya

model regresi pada penelitian selanjutnya bebas dari problem autokorelasi. Masih

banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi, untuk

itu menarik untuk diteliti pada penelitian selanjutnya.

K-PEAK 03

Page 29: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 29

K-PEAK 03

Page 30: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 30

Daftar Pustaka

Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga.

Agustian, Ari Ginanjar. 2003. Rahasia Sukses Membangkitkan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga.

Anshari, A. 1996. Kamus Psichologi; Usaha Nasional Surabaya. Cetakan Pertama. Surabaya

Deliarnov. 1996. “Motivasi untuk Meraih Sukses”. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Gea et al. 2002. “Relasi Dengan Diri Sendiri”. Alex Media Komputindo. Jakarta Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Goleman, Daniel. 2000. Working With Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia

Pustaka Utama Handoko Martin. 1992. “Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku”. Kanisius.

Yogyakarta Indriantoro, Nur, Dr. M.sc.,Akuntan dan Bambang Supomo, Drs. M.si.,Akuntan.

2002. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi-1. Yogyakarta. BPFE.

Jones, R. N. 1996. “Cara Membina Hubungan Baik dengan Orang Lain”. Bumi Aksara. Jakarta

Kaemkael. 2005. http://e-psikologi.com Lauster, Peter. 2003. Tes Kepercayaan diri. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Lau, Elfreda Aplonia. 2003. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan

Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Lima Variabel Moderating.

Mu’tadin, Zainun. 2002. http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm Nazir, Moh, Ph.D. 1996. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia. Patton, Patricia, Dr. 2002. EQ-Pengembangan Sukses Lebih Bermakna. Jakarta. PT.

Mitra Media Publisher. Rini, F, Jacinta. 2002. http://e-psikologi.com Sadeli, L. M. 2002. “Dasar Akuntansi”. Bumi Aksara. Jakarta Santoso, Singgih. 2005. Menguasai statistik di era informasi dengan SPSS 12.

Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Soemarso, SR. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta. Rineka

Cipta. Stein, S. J. dan Howard. 2002. “Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih

Sukses”. Kaifa. Bandung Sujanto, Agus, Drs, Halem Lubis, dan Taufik Hadi. 1997. Psikologi Kepercayaan

diri. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Sularso, Sri, Drs, M. Si.,Akt. 2003. Metode Penelitian Akuntansi; Sebuah Pendekatan

Replikasi. Yogyakarta. BPFE. Suryaningrum, Sri, Sucahyo Heriningsih, Afifah Afuwah. 2004. Pengaruh Pendidikan

Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional. Denpasar. Simposium Nasional akuntansi VII.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi; Perekayasaan Pelaporan keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta. BPFE.

K-PEAK 03

Page 31: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 31

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. PT. Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. Cetakan Ketiga. Jakarta

Trisnawati, Eka Indah dan Sri Suryaningrum. 2003. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Surabaya. Simposium Nasional akuntansi VI.

Wibowo, B.S. 2002. Sharpehing Our Concept And Tools. Bandung. PT Syamil Cipta Media.

K-PEAK 03

Page 32: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 32

Lampiran 1 Karakteristik nilai responden

Mata Kuliah Nilai Jumlah Responden % A 26 26,8 B 39 40,2 C 28 28,9 D 4 4,1 E 0 0

Nilai mata kuliah PA 1

Total 97 100 A 17 17,5 B 43 44,3 C 26 26,8 D 11 11,4 E 0 0

Nilai mata kuliah PA 2

Total 97 100 A 16 16,5 B 41 42,3 C 38 39,2 D 1 1 E 1 1

Nilai Mata Kuliah AKM 1

Total 97 100 A 20 20,6 B 36 37,1 C 29 30 D 11 11,3 E 1 1

Nilai Mata Kuliah AKM 2

Total 97 100 A 21 21,7 B 56 57,7 C 16 16,5 D 3 3,1 E 1 1

Nilai Mata Kuliah AKL 1

Total 97 100 A 26 26,8 B 44 45,4 C 21 21,7 D 6 6,1 E 0 0

Nilai Mata Kuliah AKL 2

Total 97 100 A 25 25,8 B 58 59,8 C 14 14,4 D 0 0 E 0 0

Nilai Mata Kuliah AU 1

Total 97 100 A 6 7,6 B 48 60,8 C 22 27,8 D 3 3,8 E 0 0

Nilai Mata Kuliah AU 2

Total 79 100 A 11 11,4 B 43 44,3 C 39 40,2 D 3 3,1

Nilai Mata Kuliah TA

E 1 1

K-PEAK 03

Page 33: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 33

Total 97 100

K-PEAK 03

Page 34: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 34

Lampiran 2 Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah %

2000 7 7,22 % 2001 16 16,5 % 2002 74 76,28 %

Angkatan

Total 97 100 % < 21 4 4,12 % 21-22 42 43,3 % 22-23 43 44,33 % > 23 8 8,25 %

Usia Responden

Total 97 100 % Laki-laki 24 24,74 % Perempuan 73 75,26 %

Jenis Kelamin

Total 97 100 % Unand 62 63,91 % Unsri 18 18,56 % Unib 17 17,53 %

Universitas

Total 97 100 % 120 -130 0 0 % 130 - 140 8 8,25 % 140 - 150 68 70,1 % > 150 21 21,65 %

Total SKS

Total 97 100 % < 2,50 2 2,07 % 2,50 – 2,75 7 7,22% 2,75 – 3,00 33 34% 3,00 – 3,25 29 29,9% 3,25 – 3,50 19 19,59 % > 3,50 7 7,22 %

IPK

Total 97 100 %

K-PEAK 03

Page 35: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 35

Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas Grafik

Pengenalan diri (Y = a + b1x1 + e) Pengendalian diri (Y = a + b2x2 + e)

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 6.56E-16Std. Dev. = 0.995N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Motivasi (Y = a + b3x3 + e)

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

Freq

uenc

y

Mean = 5.2E-16Std. Dev. = 0.995N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

bDependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 1.05E-15Std. Dev. = 0.995N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

K-PEAK 03

Page 36: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 36

Empati (Y = a + b4x4 + e) Keterampilan sosial (Y = a + b5x5 + e)

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

Freq

uenc

y

Mean = 1.43E-15Std. Dev. = 0.995N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Pengenalan diri (Y = a + b1x1 + b6x6 + e)

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

Freq

uenc

y

Mean = 1.26E-15Std. Dev. = 0.995N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0Ex

pect

ed C

um P

rob

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

5

10

15

20

Fre

qu

ency

Mean = 1.31E-15Std. Dev. = 0.99N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

K-PEAK 03

Page 37: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 37

Pengendalian diri (Y = a + b2x2 + b6x6 + e)

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 2.81E-16Std. Dev. = 0.99N = 97

Dependent Variable: Y

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

No lrmal P-P Plot of Regression Standardized ResiduaHistogram

Motivasi (Y = a + b3x3 + b6x6 + e)

Empati (Y = a + b4x4 + b6x6 + e)

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

3

6

9

12

15

Freq

uenc

y

Mean = 1.45E-15Std. Dev. = 0.99N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

5

Freq 10

15

20

uenc

y

Mean = 1.37E-15Std. Dev. = 0.99N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

Expe

ct 0.4

0.6

0.8

1.0

ed C

um P

rob

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

K-PEAK 03

Page 38: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 38

Keterampilan sosial (Y = a + b5x5 + b6x6 + e) Pengenalan diri (Y = a + b1 X1 + b6 X6 + b7 X1.X6 + e )

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 1.18E-15Std. Dev. = 0.99N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

3

6

9

12

15

Pengendalian diri (Y = a + b2 X2 + b6 X6 + b8 X2.X6 + e )

Freq

uenc

y

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Mean = 5.66E-16Std. Dev. = 0.984N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

Freq

uenc

y

Mean = 2.14E-15Std. Dev. = 0.984N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

E

0.4

0.6

0.8

1.0

xpec

ted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

K-PEAK 03

Page 39: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 39

Motivasi (Y = a + b3 X3 + b6 X6 + b9 X3.X6 + e ) Empati (Y = a + b4 X4 + b6 X6 + b10 X4.X6 + e )

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

0

2

4

6

8

10

12

14

Freq

uenc

y

Mean = 5.9E-17Std. Dev. = 0.984N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Keterampilan sosial (Y = a + b5 X5 + b6 X6 + b11 X5.X6 + e )

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Residual

0

3

6

9

12

15

Freq

uenc

y

Mean = 7.63E-17Std. Dev. = 0.984N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

0

2

4

6Fre

qu

e 8

10

12

14

ncy

Mean = 7.04E-16Std. Dev. = 0.984N = 97

Dependent Variable: Y

Histogram

0 0 0 2 0 4 0 6 0 8 1 00.0

0.2

0.4

Expe

cted

C

0.6

0.8

1.0

um P

rob

Dependent Variable: Y

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

K-PEAK 03

Page 40: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 40

Lampiran 4 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Persamaan 1,4,7,10,13 Pengenalan diri 1,000 1,000

Pengendalian diri 1,000 1,000 Motivasi 1,000 1,000 Empati 1,000 1,000

Keterampilan sosial 1,000 1,000 Persamaan 2,5,8,11,14

Pengenalan diri 0,837 1,194 Pengendalian diri 0,854 1,171

Motivasi 0,805 1,243 Empati 0,870 1,150

Keterampilan sosial 0,802 1,247 Persamaan 3,6,9,12,15 lama

Pengenalan diri 0,070 0,021 0,025

14,240 47,703 40,961

Pengendalian diri 0,068 0,021 0,024

14,726 46,579 41,006

Motivasi 0,080 0,023 0,029

12,504 42,707 34,618

Empati 0,107 0,023 0,026

9,310 43,382 37,994

Keterampilan sosial 0,088 0,023 0,029

11,352 42,883 34,471

Persamaan 3,6,9,12,15 baru Pengenalan diri 0,982 1,019

Pengendalian diri 0,970 1,031 Motivasi 0,993 1,008 Empati 0,993 1,007

Keterampilan sosial 0,997 1,003

K-PEAK 03

Page 41: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 41

Lampiran 5 Hasil Uji

Autokorelasi

Variabel Durbin Watson Persamaan 1,4,7,10,13

Pengenalan diri 1,334 Pengendalian diri 1,374

Motivasi 1,360 Empati 1,330

Keterampilan sosial 1,367 Persamaan 2,5,8,11,14

Pengenalan diri 1,225 Pengendalian diri 1,329

Motivasi 1,272 Empati 1,232

Keterampilan sosial 1,305 Persamaan 3,6,9,12,15 baru

Pengenalan diri 1,225 Pengendalian diri 1,342

Motivasi 1,282 Empati 1,240

Keterampilan sosial 1,309

K-PEAK 03

Page 42: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 42

Lampiran 6 Hasil Uji Heterokedastisitas

Pengenalan diri (Y = a + b1x1 + e) Pengendalian diri (Y = a + b2x2 + e)

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

-4 -3 -2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Resid

ual

Motivasi (Y = a + b3x3 + e) Empati (Y = a + b4x4 + e) Keterampilan sosial (Y = a + b5x5 + e) Pengenalan diri (Y = a + b1x1 + b6x6 + e) Pengendalian diri (Y = a + b2x2 + b6x6 + e) Motivasi (Y = a + b3x3 + b6x6 + e) Empati (Y = a + b4x4 + b6x6 + e) Keterampilan sosial (Y = a + b5x5 + b6x6 + e)

Regr

essio

n St

uden

tized

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3Re

gres

sion S

tude

ntize

d Res

idual

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Scatterplot

dual

ntize

d Res

ion

Stu

deRe

gres

si

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Regr

essio

n Stud

entiz

ed R

esidu

al

Dependent Variable: Y

Scatterplot

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Dependent Variable: Y

Scatterplot

al R

esidu

uden

tized

on S

tRe

gres

si

Dependent Variable: Y

Scatterplot

-4

Regr

essio -2

0

2

4

n St

uden

tized

Res

idua

l

Dependent Variable: Y

Scatterplot

-4

Regr

essi

o

-2

0

2

4

ual

ed R

esid

dent

izn

Stu

-2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted ValueK-PEAK 03

Page 43: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 43

Pengenalan diri (Y = a + b1 X1 + b11 X1.X6 + e) Pengendalian diri (Y = a + b2 X2 + b12 X2.X6 + e)

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Regr

essio

n Stu

dent

ized R

esidu

al

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Motivasi (Y = a + b3 X3 + b13 X3.X6 + e) Empati (Y = a + b4 X4 + b14 X4.X6 + e) Keterampilan sosial (Y = a + b5 X5 + b15 X5.X6 + e)

Regr

essio

n St

uden

tized

Res

idua

l

-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3Re

gres

sion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Dependent Variable: Y

Scatterplot

Regr

essi

on S

tude

ntize

d Re

sidu

al

-2 -1 0 1 2 3 4

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Dependent Variable: Y

Scatterplot

dual

uden

tized

Res

ion

St

Reg

ress

i

K-PEAK 03

Page 44: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 44

Lampiran 7 Hasil Uji Independent Sample T-Test

Variabel Rata-rata F Hitung Sig T

Hitung Sig

Pengenalan diri Percaya Diri Kuat

Percaya Diri Lemah

39,61 36,38

1,202 0,276 2,652 0,009

Pengenalan diri Percaya Diri Kuat

Percaya Diri Lemah

36,94 34,92

0,692 0,407 1,769 0,080

Pengenalan diri Percaya Diri Kuat

Percaya Diri Lemah

39,89 37,27

0,050 0,824 2,175 0,032

Pengenalan diri Percaya Diri Kuat

Percaya Diri Lemah

38,33 36,91

1,028 0,313 1,290 0,200

Pengenalan diri Percaya Diri Kuat

Percaya Diri Lemah

38,56 36,44

0,304 0,583 1,881 0,063

K-PEAK 03

Page 45: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 45

Lampiran Kuisioner Responden yang terhormat,

Saya memohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuisioner ini. Saya berharap Anda menjawab dengan leluasa, sesuai dengan apa yang Anda rasakan, lakukan dan alami, bukan apa yang seharusnya atau yang ideal. Anda diharapkan menjawab dengan jujur dan terbuka, sebab tidak ada jawaban benar atau salah. Sesuai dengan kode etik penelitian, kami menjamin kerahasiaan semua data. Kesediaan anda mengisi kuisioner ini adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya. Akhirnya, saya sampaikan terima kasih atas kerjasamanya. Peneliti :

DATA RESPONDEN Nama: (boleh tidak diisi) Umur: Tahun Jenis Kelamin: Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Tahun Masuk Perguruan Tinggi (angkatan):

PENDIDIKAN Anda kuliah di Univ/jurusan: Berapa total SKS yang anda kumpulkan saat ini: SKS Berapa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Anda saat ini:

Petunjuk pengisian: 1. Isilah semua semua nomor dalam kuisioner ini dengan memberi tanda ceck (√ )

dan jangan ada yang terlewatkan.

2. Pertanyaan terdiri atas dua jenis yaitu jenis 1 dan jenis 2. PERTANYAAN JENIS 1 Pilihan jawaban untuk pertanyaan jenis 1: SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda. S : Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda. RR : Jika pertanyaan tersebut RAGU-RAGU dengan diri anda. TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda. STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda. PENGENALAN DIRI No Pernyataan SS S RR TS STS1. Saya menyukai diri saya apa adanya 2. Saya tahu betul kekuatan diri saya 3. Saya sering merasa khawatir tanpa alasan tertentu 4. Saya mudah marah tanpa alasan tertentu 5. Saya sering meragukan kemampuan saya 6. Saya sering merasa tidak mampu melakukan

sesuatu

7. Saya merasa khawatir terhadap masa depan saya 8. Saya berani tampil beda diantara teman-teman

saya

9. Saya mempunyai kemampuan untuk mendapatkan

K-PEAK 03

Page 46: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 46

apa yang saya inginkan No Pernyataan SS S RR TS STS10. Saya akan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab saya, meskipun saya tidak menyukai

PENGENDALIAN DIRI No Pernyataan SS S RR TS STS11. Saya kurang sabar bila menghadapi orang lain 12. Saya sulit pulih dengan cepat sesudah merasa

kecewa

13. Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum bertindak

14. Saya tetap tenang, bahkan dalam situasi yang membuat orang lain marah

15. Saya dapat mengendalikan hidup saya 16. Saya lebih cepat tenang daripada orang lain 17. Saya sering merasa cepat bosan dan jenuh dalam

melakukan sesuatu

18. Persaingan yang ketat mengurangi semangat saya 19. Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat

menunda pemuasan kesenangan sesaat saya, misalnya mengobrol, menonton TV, main game, jalan-jalan, dll

20. Saya segera menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya rencanakan dengan tidak mengulur waktu

MOTIVASI No Pernyataan SS S RR TS STS21. Rasanya saya tidak tahu apa yang menjadi tujuan

hidup saya

22. Saya suka mencoba-coba hal baru 23. Saya malas mencoba lagi jika pernah gagal pada

pekerjaan yang sama

24. Saya berperan serta dalam berbagai informasi dan gagasan

25. Saya senang menghadapi tantangan untuk memecahkan masalah

26. Bila saya memenuhi hambatan dalam mencapai suatu tujuan, saya akan beralih pada tujuan lain

27. Saya mudah menyerah pada saat menjalankan tugas yang sulit

28. Saya lebih banyak dipengaruhi perasaan takut gagal daripada harapan untuk sukses

29. Saya tertarik pada pekerjaan yang menuntut saya memberikan gagasan baru

30. Saya sering melakukan instropeksi untuk menemukan kembali hal-hal yang penting dalam hidup saya

K-PEAK 03

Page 47: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 47

EMPATI No Pernyataan SS S RR TS STS31. Saya mempunyai banyak teman dekat dengan

latar belakang yang beragam

32. Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana perasaan orang lain terhadap saya

33. Saya merasa bahwa teman saya akan menjatuhkan saya

34. Sulit bagi saya memahami sudut pandang orang lain

35. Saya merasa canggung ketika berbicara dengan orang lain yang tidak saya kenal

36. Saya dapat membuat orang lain yang tidak saya kenal bercerita tentang diri mereka

37. Dalam suatu pertemuan, apa yang saya sampaikan biasanya menarik perhatian orang lain

38. Saya dapat melihat rasa sakit pada orang lain, meskipun mereka tidak membicarakannya

39. Ketika teman-teman saya memilki masalah, mereka meminta nasehat pada saya

40. Saya bisa menempatkan diri pada posisi orang lain

KETERAMPILAN SOSIAL No Pernyataan SS S RR TS STS

41. Saya dapat menerima kritik dengan pikiran terbuka dan menerimanya bila hal itu dapat dibenarkan

42. Saya merasa sulit untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain

43. Saya merasa sulit menemukan orang yang bisa diajak bersahabat secara dekat

44. Saya berpedoman pada etika ketika berhubungan dengan orang lain

45. Masalah-masalah pribadi saya tidak menggangu pergaulan saya dengan orang lain

46. Saya dapat merasakan suasana hati suatu kelompok ketika saya memasuki suatu ruangan

47. Saya merasa tertekan dan tidak banyak bicara ketika berada diantara orang banyak

48. Pada waktu berbicara dalam suatu diskusi, saya sering salah tingkah karena banyak orang lain yang memperhatikan

49. Saya mempunyai cara yang meyakinkan agar ide-ide saya dapat diterima orang lain

50. Saya mampu mengorganisasi dan memotivasi suatu kelompok

K-PEAK 03

Page 48: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 48

PERTANYAAN JENIS 2 Pilihan jawaban untuk pertanyaan jenis 2: TP : Jika anda TIDAK PERNAH berpikir seperti itu. JR : Jika anda JARANG berpikir seperti itu. KK : Jika anda KADANG-KADANG berpikir seperti itu. SR : Jika anda SERING berpikir seperti itu. SS : Jika anda SANGAT SERING berpikir seperti itu.

Saya Berpikir seperti ini No Pernyataan

TP JR KK SR SS

1 Saya ingin orang memberikan dorongan lebih banyak pada saya.

2 Saya rasa pekerjaan saya terlalu banyak tuntutan

3 Saya kuatir tentang masa depan

4 Banyak orang sangat tidak menyukai saya

5 Saya kurang bersemangat dan inisiatif dibanding dengan orang lain

6 Saya heran apakah semua pikiran saya normal.

7 Saya takut mentertawakan diri saya sendiri

8 Orang lain lebih cakap dari saya

9 Saya takut berbicara dengan orang asing

10 Banyak tugas yang saya kerjakan sekaligus

11 Saya ingin belajar bagaimana cara berbicara yang baik dengan orang lain.

12 Saya ingin mempunyai kepercayaan pada diri sendiri yang lebih besar.

13 Saya ingin tahu caranya supaya orang lebih sering menyetujui saya.

14 Saya terlalu rendah hati

15 Saya suka dipuji

16 Kebanyakan orang tak punya hak untuk menyatakan pendapat tentang saya

17 Saya tak punya seseorang dengan siapa saya dapat membicarakan soal-soal pribadi.

18 Orang terlalu mengharapkan diri saya.

19 Orang tak cukup memperhatikan pekerjaan saya.

20 Saya mudah bingung.

K-PEAK 03

Page 49: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT … · Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

Padang, 23-26 Agustus 2006 49

21 Saya rasa kebanyakan orang tak mengerti saya.

22 Saya tak merasa aman dalam lingkungan saya.

23 Saya sering kuatir yang sebenarnya tak perlu.

Saya Berpikir seperti ini No Pernyataan

TP JR KK SR SS

24 Saya tak senang bila saya masuk ruangan dimana sudah ada beberapa orang.

25 Saya merasa orang membicarakan saya dibelakang saya.

26 Saya tidak merasa anti sama sekali.

27 Saya merasa bahwa orang lain mendapatkan segalanya lebih mudah dari yang saya lakukan.

28 Saya takut sesuatu yang tak baik terjadi pada saya.

29 Saya memikirkan cara orang lain bersikap pada saya

30 Saya ingin lebih mudah bergaul

31 Saya dalam diskusi hanya berbicara jika saya yakin saya menang

32 Saya memikirkan apa yang diharapkan masyarakat dari saya

K-PEAK 03